BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Kelas 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/340/3/MUGI...

20
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Kelas 1. Pengertian Manajemen Kelas Manajemen merupakan suatu yang dikaitkan dengan organisasi dan bagaimana mengaturnya sehingga tercapainya tujuan. Secara etimologis, manajemen adalah kosakata yang berasal dari bahasa perancis, yaitu manege atau manage yang artinya tindakan membimbing, memimpin, mengemudikan, mengurus, memerintah. httpps://ketikwerty. wordpress.com/2011/03/15/pengertian-manajemen. (diakses tanggal 23 Februari 2015 Pukul 10.00). Menurut Suharno (2008: 1-2) manajemen adalah proses merencana, mengorganisasi, memimpin, dan mengendalikan upaya organisasi secara efektif dan efesien. Sedangkan Tim Dosen UPI (2011: 106) berpendapat bahwa manajemen adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk melakukan kegiatan baik perorangan maupun secara bersama-sama orang lain agar mencapai tujuan bersama yang lebih baik. Menurut Arikunto (2010: 3) kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula, sedangkan menurut Supriadie (2012: 163) kelas adalah tempat untuk banyak aktivitas, mulai dari aktivitas akademik seperti membaca, menulis, sampai aktivitas sosial, seperti bermain, berkomunikasi dengan teman, dan berdebat. Pengaruh Manajemen Kelas..., Mugi Sarasputri, FAI UMP, 2015

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Kelas 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/340/3/MUGI...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Kelas 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/340/3/MUGI SARASPUTI BAB II.pdf · 9 Menurut Made Pidarta seperti dikutip oleh Djamarah (2005: 173)

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Manajemen Kelas

1. Pengertian Manajemen Kelas

Manajemen merupakan suatu yang dikaitkan dengan organisasi dan

bagaimana mengaturnya sehingga tercapainya tujuan. Secara etimologis,

manajemen adalah kosakata yang berasal dari bahasa perancis, yaitu manege

atau manage yang artinya tindakan membimbing, memimpin,

mengemudikan, mengurus, memerintah. httpps://ketikwerty.

wordpress.com/2011/03/15/pengertian-manajemen. (diakses tanggal 23

Februari 2015 Pukul 10.00). Menurut Suharno (2008: 1-2) manajemen

adalah proses merencana, mengorganisasi, memimpin, dan mengendalikan

upaya organisasi secara efektif dan efesien. Sedangkan Tim Dosen UPI

(2011: 106) berpendapat bahwa manajemen adalah kemampuan yang

dimiliki seseorang untuk melakukan kegiatan baik perorangan maupun

secara bersama-sama orang lain agar mencapai tujuan bersama yang lebih

baik.

Menurut Arikunto (2010: 3) kelas adalah sekelompok siswa yang

dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang

sama pula, sedangkan menurut Supriadie (2012: 163) kelas adalah tempat

untuk banyak aktivitas, mulai dari aktivitas akademik seperti membaca,

menulis, sampai aktivitas sosial, seperti bermain, berkomunikasi dengan

teman, dan berdebat.

Pengaruh Manajemen Kelas..., Mugi Sarasputri, FAI UMP, 2015

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Kelas 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/340/3/MUGI SARASPUTI BAB II.pdf · 9 Menurut Made Pidarta seperti dikutip oleh Djamarah (2005: 173)

7

Berdasarkan pengertian di atas, maka manajemen kelas adalah proses

penggunaan sumber daya yang efektif dari guru kepada siswa untuk

mencapai tujuan tertentu.

2. Kegiatan Manajemen Kelas

Kelas yang dikelola dengan baik akan menunjang jalannya interaksi

edukatif. Sebaliknya, kelas yang tidak dikelola dengan baik akan

menghambat kegiatan pembelajaran. Menurut Djamarah (2005: 47)

menjelaskan bahwa pengelolaan kelas dimaksudkan agar anak anak didik

betah tinggal di kelas dengan motivasi yang tinggi untuk senantiasa belajar

di dalamnya. Sedangkan menurut Doyle (1986) seperti dikutip oleh

Jacobsen (2009: 43) berpendapat bahwa hampir tidak mungkin menciptakan

atau memelihara kelas yang tertib tanpa didukung dengan pengajaran yang

efektif.

Menurut Tim Dosen UPI (2011: 108-110) kegiatan manajemen kelas

(pengelolaan kelas), meliputi dua kegiatan yang secara garis besar terdiri

dari:

a. Pengaturan Siswa

Pengaturan peserta didik adalah bagaimana mengatur dan

menempatkan siswa dalam kelas sesuai dengan potensi intelektual dan

perkembangan emosionalnya. Siswa diberikan kesempatan untuk

memperoleh posisi dalam belajar yang sesuai dengan minat dan

keinginannya.

Pengaruh Manajemen Kelas..., Mugi Sarasputri, FAI UMP, 2015

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Kelas 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/340/3/MUGI SARASPUTI BAB II.pdf · 9 Menurut Made Pidarta seperti dikutip oleh Djamarah (2005: 173)

8

b. Pengaturan Fasilitas

Aktivitas dalam kelas baik guru maupun siswa dalam

kelangsungannya akan banyak dipengaruhi oleh kondisi dan situasi fisik

lingkungan kelas. Lingkungan fisik kelas, sarana dan prasarana kelas

harus dapat memenuhi dan mendukung interaksi yang terjadi, sehingga

harmonisasi kehidupan kelas dapat berlangsung dengan baik dari

permulaan masa kegiatan belajar mengajar sampai akhir masa belajar

mengajar. Kriteria minimal meliputi: aman, sehat, bermutu, nyaman,

yang terpenting bahwa dengan fasilitas yang minim dapat diatur dengan

baik sehingga daya gunanya lebih tinggi.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan kegiatan

manajemen kelas sangat diperlukan peserta didik agar mendapatkan

kenyamanan belajar dalam menujang keberhasilan proses belajar mengajar.

3. Masalah Manajemen Kelas

Banyak permasalahan yang muncul di dalam kelas. Permasalahan itu

datang dari siswa maupun guru. Menurut Tim Dosen UPI (2011: 116-117)

mengelompokkan menjadi dua jenis, yaitu: masalah yang muncul karena

individu dan masalah yang muncul karena kelompok. Sedangkan menurut

Marzano dan Pickering seperti dikutip oleh Jacobsen (2009: 62) masalah

manajemen kelas merupakan situasi-situasi dalam kelas yang dapat

mengurangi intensitas pembelajaran atau situasi-situasi yang dapat

menyebabkan kesedihan, baik pada siswa maupun guru.

Pengaruh Manajemen Kelas..., Mugi Sarasputri, FAI UMP, 2015

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Kelas 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/340/3/MUGI SARASPUTI BAB II.pdf · 9 Menurut Made Pidarta seperti dikutip oleh Djamarah (2005: 173)

9

Menurut Made Pidarta seperti dikutip oleh Djamarah (2005: 173)

menjelaskan bahwa masalah-masalah pengelolaan kelas berhubungan dengan

perilaku peserta didik adalah:

a. Kurang kesatuan, misalnya dengan adanya kelompok-kelompok, klik-klik,

dan pertentangan jenis kelamin.

b. Tidak ada standar perilaku dalam bekerja kelompok, misalnya ribut,

bercakap-cakap, pergi ke sana kemari, dan sebagainya.

c. Reaksi negatif terhadap anggota kelompok, misalnya ribut, bermusuhan,

mengucilkan, dan merendahkan kelompok bodoh.

d. Kelas mentoleransi kekeliruan-kekeliruan temannya, menerima, dan

mendorong perilaku anak didik yang keliru.

e. Mudah mereaksi ke hal-hal negatif/terganggu, misalnya bila didatangi

monitor, tamu-tamu, iklim yang berubah, dan sebagainya.

f. Moral rendah, permusuhan, agresif, misalnya dalam lembaga yang alat-alat

belajarnya kurang, kekurangan uang, dan lain-lain.

g. Tidak mampu menyesuaikan dengan lingkungan yang berubah, seperti

tugas-tugas tambahan, anggota kelas yang baru, situasi baru, dan

sebagainya.

Dari beberapa pendapat di atas, masalah manajemen kelas berasal dari

guru atau siswa, sebaiknya guru sebagai pendidik dapat menyelesaikan

masalah yang ada di dalam kelas dengan bijak.

Pengaruh Manajemen Kelas..., Mugi Sarasputri, FAI UMP, 2015

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Kelas 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/340/3/MUGI SARASPUTI BAB II.pdf · 9 Menurut Made Pidarta seperti dikutip oleh Djamarah (2005: 173)

10

4. Tujuan Manajemen Kelas

Tujuan merupakan hal yang sangat penting dalam suatu kegiatan yang

dilakukan. Menurut Supriadie (2012: 165) manajemen kelas yang efektif

memiliki dua tujuan, yaitu: membantu murid menghabiskan lebih banyak

waktu untuk belajar dan mencegah murid mengalami problem akademik.

Sedangkan menurut Djamarah (2005: 47) tujuan umum pengelolaan kelas

adalah menyediakan dan menggunakan fasilitas kelas bagi bermacam-macam

kegiatan belajar mengajar agar mencapai hasil yang baik dan optimal.

Menurut Dirjen PUOD dan Dirjen Dikdasmen (1996) seperti dikutip oleh

Tim Dosen UPI (2011: 111) tujuan manajemen kelas adalah sebagai berikut:

a. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, maupun sebagai lingkungan

kelompok belajar yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan

kemampuan semaksimal mungkin.

b. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya

interaksi pembelajaran.

c. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung

dan memumgkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan sosial,

emosional, dan intelektual siswa dalam kelas.

d. Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang sosial,

ekonomi, budaya serta sifat-sifat individualnya.

Pengaruh Manajemen Kelas..., Mugi Sarasputri, FAI UMP, 2015

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Kelas 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/340/3/MUGI SARASPUTI BAB II.pdf · 9 Menurut Made Pidarta seperti dikutip oleh Djamarah (2005: 173)

11

Berdasarkan penjelasan dari beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan

tujuan manajemen kelas adalah menciptakan kondisi kelas yang baik dan

optimal agar mendapatkan hasil yang diinginkan.

B. Mutu Pembelajaran

1. Pengertian Mutu Pembelajaran

Mutu merupakan agenda utama dan meningkatkan mutu adalah tugas yang

paling penting. Secara etimologi menurut kamus ilmiah populer mutu dapat

diartikan sebagai kualitas, derajat, tingkat, dan dalam bahasa inggris berasal

dari kata quality artinya kualitas. http://harjokosangganagara.

blogspot.com/2013/02/konsep-pendidikan-bermutu. html?m=1 (diakses

tanggal 23 Februari 2015 Pukul 13.30). Menurut Suharno (2008: 76) mutu

adalah sesuatu yang memuaskan dan melampaui keinginan dan kebutuhan

pelanggan. Senada dengan itu, menurut Hanafiah (2009: 83) mutu adalah

gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa yang

menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang

diharapkan atau yang tersirat. Menurut Feigenbaum (1989: 7) seperti dikutip

oleh Hadis (2010: 85) menjelaskan bahwa mutu adalah kepuasan pelanggan

sepenuhnya (full customer satisfaction).

Menurut Trianto (2009: 17) pembelajaran adalah usaha sadar dari

seorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa

dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang

diharapkan. Sedangkan menurut Sagala (2009: 61) pembelajaran merupakan

komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik,

sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik.

Pengaruh Manajemen Kelas..., Mugi Sarasputri, FAI UMP, 2015

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Kelas 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/340/3/MUGI SARASPUTI BAB II.pdf · 9 Menurut Made Pidarta seperti dikutip oleh Djamarah (2005: 173)

12

Berdasarkan pengertian seperti yang disampaikan di atas, maka mutu

pembelajaran adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan

siswanya melalui berbagai upaya dan berbagai strategi, metode, dan

pendekatan ke arah pencapaian tujuan yang telah direncanakan untuk

mendapatkan hasil pembelajaran yang memuaskan bagi peserta didik.

2. Tugas Guru dalam Pembelajaran

Tugas guru mempengaruhi hasil belajar peserta didik di kelas. Menurut

R.D Conners seperti dikutip oleh Djamarah (2005: 69) dijelaskan bahwa tugas

mengajar guru menjadi 3 tahap yaitu: tahap sebelum pengajaran (pre-aktive),

tahap pengajaran (interactive), dan tahap sesudah pengajaran (post-active).

Menurut Gagne seperti dikutip oleh Supriadie (2012: 130) pembelajaran itu

berisi tiga event, yaitu: Pra Instructional, Instructional, (Core events) dan Post

Instructional. Sedangkan menurut Slameto (2012) seperti dikutip oleh Saondi

(2012: 18) menjelaskan tugas guru berpusat pada:

a. Mendidik dengan titik berat memberikan arah dan motivasi pencapaian

tujuan baik jangka pendek maupun jangka panjang.

b. Memberikan fasilitas pencapaian tujuan melalui pengalaman belajar yang

memadai.

c. Membantu perkembangan aspek-aspek pribadi, seperti: sikap, nilai-nilai,

dan penyesuaian diri.

Pengaruh Manajemen Kelas..., Mugi Sarasputri, FAI UMP, 2015

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Kelas 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/340/3/MUGI SARASPUTI BAB II.pdf · 9 Menurut Made Pidarta seperti dikutip oleh Djamarah (2005: 173)

13

Tugas guru yaitu mendidik, mengajar dan melatih anak didik sebagai suatu

profesi. Tugas guru sebagai pendidik mengembangkan nilai-nilai hidup kepada

anak didik. Tugas guru sebagai pengajar berarti mengembangkan ilmu

pengetahuan dan teknologi kepada anak didik. Tugas guru sebagai pelatih

berarti mengembangkan ketrampilan dan menerapkannya dalam kehidupan.

3. Kegiatan Siswa dan Kegiatan Guru dalam Pembelajaran

Kegiatan merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang. Menurut

Djamarah (2005: 18) kegiatan belajar adalah: inti kegiatan dalam pendidikan.

Segala sesuatu yang telah diprogramkan akan dilaksanakan dalam kegiatan

belajar mengajar. Sedangkan menurut Slameto (2010: 17-19) aktivitas siswa

dan aktivitas guru adalah sebagai berikut:

a. Aktivitas siswa, meliputi:

1) Memperhatikan situasi belajar.

2) Menetapkan tujuan: mengarahkan perhatian dan kegiatan kepada

tercapainya tujuan.

3) Mengadakan percobaan (usaha) dalam bidang kognitif, psikomotor, dan

afektif.

4) Latihan/praktek untuk memperoleh kecapakan dan untuk mencapai

tujuan.

5) Menilai tingkah laku sendiri.

6) Mencapai tujuan.

7) Memperoleh kepuasan.

Pengaruh Manajemen Kelas..., Mugi Sarasputri, FAI UMP, 2015

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Kelas 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/340/3/MUGI SARASPUTI BAB II.pdf · 9 Menurut Made Pidarta seperti dikutip oleh Djamarah (2005: 173)

14

b. Aktivitas guru, meliputi:

1) Memanipulasi materi, kegiatan, dan unsur-unsur, aspek-aspek yang lain

dalam situasi untuk menjamin dan menguasai perhatian siswa.

2) Membantu siswa dalam menetapkan tujuan dengan jalan mendiskusikan

tujuan pengajaran, tugas-tugas yang harus dikerjakan, dan sebagainya.

3) Menyediakan sumber-sumber pengajaran, misalnya: bahan-bahan dan

perlengkapan dan memberikan kepada siswa untuk menggunakan sumber

tersebut.

4) Mengatur latihan, studi, diskusi, laboratorium dan kegiatan- kegiatan

lain.

5) Menilai kemajuan siswa, membetulkan kesalahan-kesalahan,

memperkuat apa yang telah baik (reinforce), misalnya dengan memuji,

memberikan persetujuan.

6) Mengadakan evaluasi sumatif untuk memperoleh pengetahuan tentang

seberapa jauh tujuan telah tercapai.

7) Menciptakan kondisi yang memungkinkan, misalnya: penggunaan

pengetahuan, keterampilan dan kecakapan sekarang dalam belajar lebih

lanjut dalam kegiatan–kegiatan lain, dan dalam situasi di luar sekolah.

Pengaruh Manajemen Kelas..., Mugi Sarasputri, FAI UMP, 2015

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Kelas 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/340/3/MUGI SARASPUTI BAB II.pdf · 9 Menurut Made Pidarta seperti dikutip oleh Djamarah (2005: 173)

15

Menurut Djamarah (2005: 84-85) aktivitas belajar anak didik dan aktivitas

guru mengajar di antaranya:

a. Aktivitas belajar peserta didik, meliputi:

1) Anak didik belajar secara individual untuk menerapkan konsep, prinsip,

dan generalisasi.

2) Anak didik belajar dalam bentuk melaksanakan tugas belajarnya

melalui berbagai cara.

3) Anak didik berani mengajukan pendapat.

4) Ada aktivitas belajar analisis, sintesis, penilaian dan kesimpulan.

5) Antar anak didik terjalin hubungan sosial dalam melaksanakan kegiatan

belajar

6) Antar anak didik terjalin hubungan sosial dalam melaksanakan kegiatan

belajar.

7) Setiap anak didik bisa mengomentari dan memberikan tanggapan

terhadap pendapat anak didik lainnya.

8) Setiap anak didik berkesempatan menggunakan berbagai sumber belajar

yang tersedia.

9) Setiap anak berupaya menilai hasil belajar yang dicapainya.

10) Ada upaya dari anak didik untuk bertanya kepada guru dan atau

meminta pendapat guru dalam upaya kegiatan belajarnya.

Pengaruh Manajemen Kelas..., Mugi Sarasputri, FAI UMP, 2015

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Kelas 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/340/3/MUGI SARASPUTI BAB II.pdf · 9 Menurut Made Pidarta seperti dikutip oleh Djamarah (2005: 173)

16

b. Aktivitas guru mengajar, meliputi:

1) Guru memberikan konsep esensial bahan pengajaran.

2) Guru mengajukan masalah dan atau tugas-tugas belajar kepada anak

didik, baik individual maupun kelompok.

3) Guru memberikan bantuan mempelajari bahan pengajaran dan atau

memecahkan masalah.

4) Guru memberikan kesempatan kepada anak didik untuk bertanya.

5) Guru mengusahakan sumber belajar yang diperlukan oleh anak didik.

6) Guru memberikan bantuan atau bimbingan belajar kepada anak didik,

baik individual maupun kelompok.

7) Guru mendorong motivasi belajar anak didik melauli penghargaan dan

atau hukuman.

8) Guru menggunakan berbagai metode dan media pengajaran dalam

proses mengajarnya.

9) Guru melaksanakan penilaian dan monitoring terhadap proses dan hasil

belajar anak didik.

10) Guru menjelaskan tercapainya tujuan belajar dan menyimpulkan

pengajaran serta tindak lanjutnya.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka kegiatan siswa dan guru sebaiknya

dilakukan dengan sebaik mungkin. Siswa belajar dengan baik di kelas,

sedangkan guru menjalankan tugasnya dengan sebaik mungkin agar

mendapatkan hasil yang optimal.

Pengaruh Manajemen Kelas..., Mugi Sarasputri, FAI UMP, 2015

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Kelas 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/340/3/MUGI SARASPUTI BAB II.pdf · 9 Menurut Made Pidarta seperti dikutip oleh Djamarah (2005: 173)

17

4. Cara Meningkatkan Mutu Pembelajaran

Guru dan peserta didik sangat mempengaruhi mutu pembelajaran. Prestasi

peserta didik yang baik dapat meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah itu.

Menurut Mulyasana (2012: 120) pendidikan bermutu lahir dari sistem

perencanaan yang baik (good planning system) dengan materi dan system tata

kelola yang baik (good governance system) dan disampaikan oleh guru yang

baik (good teachers) dengan komponen pendidikan yang bermutu, khususnya

guru.

Menurut Stanley (1992) seperti dikutip oleh Suharno (2008: 116)

menjelaskan bahwa para pendidik harus belajar dalam menggunakan dan

menafsirkan strategi dasar yang sering digunakan untuk peningkatan mutu.

Sedangkan menurut Josep Juran seperti dikutip oleh Tim Dosen UPI (2011:

297) cara untuk meningkatkan mutu yaitu:

a. Membangun kepedulian untuk perbaikan/peningkatan (Build awareness).

b. Menentukan tujuan untuk peningkatan (Set goals for goals.)

c. Mengorganisasi untuk pencapaian tujuan (Organize to reach goals).

d. Menyelenggarakan pelatihan (Provide training).

e. Mendorong pembangunan pemecahan masalah (Carry out project to solve

problem).

f. Melaporkan perkembangan (Report progress).

g. Memberikan pengakuan (Give recognition).

h. Mengkomunikasikan hasil-hasil (Communicate result).

Pengaruh Manajemen Kelas..., Mugi Sarasputri, FAI UMP, 2015

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Kelas 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/340/3/MUGI SARASPUTI BAB II.pdf · 9 Menurut Made Pidarta seperti dikutip oleh Djamarah (2005: 173)

18

i. Keep Score

j. Menjaga momentum dengan membuat peningkatan tahunan sebagai bagian

dari system dan proses regular perusahaan (Maintain momentum by making

annual improvement part of the regular systems and processes of the

company)

Berdasarkan penjelasan di atas, maka cara meningkatkan mutu

pembelajaran yaitu dengan perencanaan yang baik, pengelolaan yang baik, dan

strategi yang digunakan untuk meningkatkan mutu.

5. Permasalahan Mutu Pembelajaran

Semua kelemahan mutu dari pendidikan berujung pada rendahnya mutu

lulusan. Menurut Hanafiah (2009: 92) permasalahan mutu pembelajaran

adalah: dalam dunia pendidikan, seperti mutu lulusan, mutu pengajaran,

bimbingan dan latihan dari guru serta profesionalisme dan kinerja guru sangat

berpengaruh dalam pembelajaran. Sedangkan menurut Sallis (2012: 103-105)

sebab umum dan sebab khusus kegagalan mutu adalah:

Masalah rendahnya mutu pendidikan bisa disebabkan oleh beberapa

sumber yang yang mencangkup desain kurikulum yang lemah, bangunan

yang tidak memenuhi syarat, lingkungan kerja yang buruk, sistem dan

prosedur yang tidak sesuai, jadwal kerja yang serampangan, sumber

daya yang kurang, dan pengembangan staf yang tidak memadai.

Sedangkan sebab khusus kegagalan mutu bisa mencangkup kurangnya

pengetahuan, dan ketrampilan anggota, kurangnya motivasi, kegagalan

komunikasi, atau masalah yang berkaitan dengan perlengkapan-

perlengkapan.

Pengaruh Manajemen Kelas..., Mugi Sarasputri, FAI UMP, 2015

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Kelas 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/340/3/MUGI SARASPUTI BAB II.pdf · 9 Menurut Made Pidarta seperti dikutip oleh Djamarah (2005: 173)

19

Masalah mutu pembelajaran sebaiknya diatasi dengan perbaikan dan

pelatihan-pelatihan pengajaran untuk guru agar pembelajaran di kelas dapat

berjalan dengan baik dan prestasi belajar siswa juga baik.

6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mutu Pembelajaran

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi mutu pembelajaran. Faktor itu

menentukan baik tidaknya mutu pembelajaran di sekolah tersebut. Menurut

Fattah (2012: 2) mutu tidak berdiri sendiri, artinya banyak faktor untuk

mencapainya dan untuk memelihara mutu. Dalam kaitan ini peran dan fungsi

sistem penjaminan mutu mutu (Quality Assurancesystem) sangat dibutuhkan.

Sedangkan menurut Uno (2007: 153) kualitas pembelajaran artinya

mempersoalkan bagaimana kegiatan pembelajaran yang dilakukan selama ini

berjalan dengan baik serta menghasilkan luaran yang baik. Menurut Hadis

(2010: 100) secara garis besar, ada dua faktor utama yang mempengaruhi mutu

proses dan hasil belajar mengajar di kelas, yaitu faktor internal dan faktor

eksternal.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka faktor-faktor yang mempengaruhi

mutu pembelajaran sangat mempengaruhi tercapainya tujuan yang diharapkan

untuk mendapatkan kualitas pembelajaran yang baik.

Pengaruh Manajemen Kelas..., Mugi Sarasputri, FAI UMP, 2015

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Kelas 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/340/3/MUGI SARASPUTI BAB II.pdf · 9 Menurut Made Pidarta seperti dikutip oleh Djamarah (2005: 173)

20

C. Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan

pemahaman peserta didik tentang Agama Islam sehingga menjadi muslim

yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Menurut Gunawan (2012:

201) pendidikan islam adalah usaha sadar untuk membina peserta didik agar

dapat memahami ajaran islam secara menyeluruh yang akhirnya dapat

mengamalkan islam sebagai pandangan hidup. Sedangkan menurut

Ramayulis (2005: 21) pendidikan Agama Islam adalah:

Upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk

mengenal, memahami, menghayati, mengimani, bertakwa, berakhlak

mulia, mengamalkan ajaran agama islam dari sumber utamanya kitab

suci al-Quran dan al-hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran

latihan, serta penggunaan pengalaman.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka pendidikan Agama Islam adalah

usaha sadar untuk memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran Agama

Islam yang bersumber dari Al-Quran dan Al-Hadis sebagai pandangan

hidup.

2. Pendidikan Agama Islam di Era Globalisasi

Pendidikan Agama Islam pada era globalisasi saat ini dituntut

kebutuhan hidup yang semakin tinggi, berdampak pada kecenderungan

manusia untuk bergaya hidup materialisme, konsumerisme dan hedonisme.

Disamping itu juga membentengi bangsa ini dengan nilai-nilai luhur dan

nilai-nilai moral agama. Sementara itu, pendidikan agama yang diharapakan

mampu memberikan solusi dan dijadikan sebagai basis penanaman nilai-

Pengaruh Manajemen Kelas..., Mugi Sarasputri, FAI UMP, 2015

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Kelas 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/340/3/MUGI SARASPUTI BAB II.pdf · 9 Menurut Made Pidarta seperti dikutip oleh Djamarah (2005: 173)

21

nilai moral. Menurut Majid (2005: 171) pendidikan agama tidak pernah

mengalami sentuhan yang serius untuk dikembangkan sesuai dengan

tuntutan perubahan kehidupan yang selalu berkembang dan berjalan maju.

Pada saat ini, pendidikan Agama Islam hanya diajarkan untuk memenuhi

tuntutan kondisi sehingga nyaris tidak mengalami perubahan yang begitu

signifikan. Sehingga wajar dalam pelaksanaan pendidikan agama syarat

dengan kelemahan-kelemahan. Sedangkan menurut Menurut Ramayulis

(2005: 23) pembinaan pendidikan Agama Islam dikembangkan dengan

menekankan keterpaduan antara tiga lingkungan pendidikan yaitu:

lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka pendidikan Agama Islam di era

globalisasi, sebaiknya masyarakat membentengi dengan nilai-nilai luhur dan

nilai-nilai moral agama. Untuk itu guru agama perlu mendorong dan

memantau kegiatan pendidikan Agama Islam yang dialami oleh peserta

didiknya di dua lingkungan pendidikan lainnya (keluarga dan masyarakat),

sehingga terwujud keselarasan dan kesatuan tindak dalam pembinaan.

Pengaruh Manajemen Kelas..., Mugi Sarasputri, FAI UMP, 2015

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Kelas 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/340/3/MUGI SARASPUTI BAB II.pdf · 9 Menurut Made Pidarta seperti dikutip oleh Djamarah (2005: 173)

22

D. Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian ini, peneliti tidak hanya menggunakan buku-buku saja

untuk referensi, tetapi peneliti menggunakan penelitian orang lain sebagai

pembanding dan penguat. Skripsi itu di antaranya:

1. Skripsi Sutardi (Nim: 0606010020, FAI)

Judul Skripsi Peran Komite Sekolah dalam Meningkatkan Mutu

Pendidikan Agama Islam (Studi Kasus di Sekolah Dasar Negeri 2 Pasir

Kidul) Purwokerto Barat Tahun Pelajaran 2007/2008. Tujuan penelitiannya

untuk mengetahui Peran Komite Sekolah dalam meningkatkan mutu

pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 2 Pasir Kidul Tahun Pelajaran

2007/2008. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi,

metode dokumentasi untuk memperoleh atau mengumpulkan data dan

informasi tentang siswa, kegiatan siswa, kegiatan sekolah, sarana dan

prasarana pendidikan sekolah, kegiatan komite sekolah dan sebagainya.

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa komite sekolah di Sekolah Dasar

Negeri 2 Pasir kidul mempunyai peran dalam peningkatkan mutu

pendidikan Agama Islam Tahun Pelajaran 2007/2008 bidang akademik

meliputi: siswa, kurikulum, guru, sarana prasarana, proses belajar mengajar

dan meningkatkan mutu pendidikan Agama Islam bidang agama non

akademik yang meliputi: pembinaan keagamaan, ekstrakulikuler, baca tulis

Al-quran, dan murotal Al-quran.

Pengaruh Manajemen Kelas..., Mugi Sarasputri, FAI UMP, 2015

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Kelas 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/340/3/MUGI SARASPUTI BAB II.pdf · 9 Menurut Made Pidarta seperti dikutip oleh Djamarah (2005: 173)

23

Persamaan dengan penelitian ini adalah terdapat pada variabel

bebasnya, sedangkan perbedaanya adalah metode pengumpulan datanya.

Peneliti terdahulu menggunakan observasi dan dokumentasi, sedangkan

peneliti ini menggunakan dokumentasi, angket dan dokumentasi.

2. Skripsi Siti Khotijah (Nim: 0606010076, UMP)

Judul Skripsi Upaya peningkatan Mutu Pendidikan Agama Islam di

SMA Negeri 1 Rowokele Tahun Pelajaran 2008/2009. Tujuan penelitian

adalah untuk mengetahui berbagai upaya dan hambatan-hambatan dalam

meningkatkan mutu pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Rowokele.

Subyek penelitiannya adalah kepala sekolah, waka kesiswaan, guru

pendidikan Agama Islam. Pengumpulan data pada penelitiannya berupa data

kualitatif, metode pengumpulan data observasi, dokumentasi, dan

wawancara. Hasil penelitiannya menunjukkan adanya peningkatan dari

beberapa aspek seperti aspek quran, akhlak, sarana dan prasarana yang

memadai dan guru yang professional sehingga dapat meningkatkan proses

pembelajaran terhadap guru Agama Islam SMA Negeri 1 Rowokele.

Diketahui bahwa hasil prestasi siswa SMA Negeri 1 Rowokele pada aspek

psikomotoriknya belum meningkat terhadap upaya peningkatan mutu

pendidikan Agama Islam Tahun Pelajaran 2008/2009.

Persamaan dengan penelitian ini adalah terdapat pada variabelnya,

yaitu pada peningkatan mutu, sedangkan perbedaanya adalah: metode

pengumpulan data. Peneliti dahulu menggunakan observasi, dokumentasi,

wawancara, sedangkan peneliti ini menggunakan observasi, dokumentasi

dan angket.

Pengaruh Manajemen Kelas..., Mugi Sarasputri, FAI UMP, 2015

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Kelas 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/340/3/MUGI SARASPUTI BAB II.pdf · 9 Menurut Made Pidarta seperti dikutip oleh Djamarah (2005: 173)

24

3. Skripsi Endang Setiawati (Nim: 0606010024, UMP)

Judul Skripsi Peran Komite Sekolah dalam Meningkatkan Mutu

Pendidikan Agama Islam di SD Selandaka, Kecamatan Sumpiuh,

Kabupaten Banyumas Tahun Pelajaran 2008/2009. Tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui bagaimana peran komite sekolah dalam

meningkatkan mutu pendidikan Agama Islam di SDN Selandaka,

Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas Tahun Pelajaran 2008/2009.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, subyek penelitian 1 kepala

sekolah, pengurus inti komite sekolah yang berjumlah 7 orang dan 1 guru

Agama Islam. Metode Pengumpulan data yang digunakan yaitu: observasi,

dokumentasi, dan angket. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah

prosentase. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa peran komite sekolah

dalam meningkatkan mutu pendidikan Agama Islam di SDN Selandaka

dalam kategori baik. Dengan perincian, komite sebagai pemberi

pertimbangan hasilnya 78,57%, sebagai pendukung 78,57%, sebagai

pengontrol 92,85% dan sebagai mediator 78,57%. Sedangkan strategi

komite sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan Agama Islam bidang

akademik pada masing-masing komponen dapat dilaksanakan dengan baik,

terlihat pada hasil ujian tahun pelajaran 2007/2008, nilai Pendidikan Agama

Islam terendah 64 (di atas KKM) dan tertinggi 91. Bidang non akademik

juga dilaksanakan dengan baik sehingga sejak tahun 2006 sampai 2008

selalu meraih kejuaraan khususnya bidang studi pendidikan Agama Islam.

Pengaruh Manajemen Kelas..., Mugi Sarasputri, FAI UMP, 2015

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Kelas 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/340/3/MUGI SARASPUTI BAB II.pdf · 9 Menurut Made Pidarta seperti dikutip oleh Djamarah (2005: 173)

25

Persamaan dengan penelitian ini adalah terdapat pada variabel

bebasnya, sedangkan perbedaanya adalah jenis penelitiannya, peneliti

terdahulu menggunakan penelitian kualitatif, sedangkan peneliti ini

menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif.

Pengaruh Manajemen Kelas..., Mugi Sarasputri, FAI UMP, 2015