BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kontribusi Masyarakatrepository.ump.ac.id/8621/3/USWATUN KHASANAH_BAB...

27
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kontribusi Masyarakat 1. Pengertian Kontribusi Masyarakat Menurut KBBI, Kontribusi menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah sumbangan atau pemberian, jadi kontribusi adalah pemberian andil setiap kegiatan, peranan, masukan, ide dan lainnya. Sigalingging (2016: 118). Kontribusi adalah pendorong evolusi yang memicu orang untuk membantu orang lain dalam komunitas. Hal ini menuntun kesuksesan kelompok meskipun yang memberi kontribusi tidak selalu mendapat manfaat langsung dari upaya yang mereka lakukan. Hartomo (2008: 90). Masyarakat adalah kelompok manusia yang telah lama bertempat tinggal disuatu daerah tertentu dan mempunyai aturan (undang-undang) untuk mengatur tata hidup mereka, untuk menuju kepada tujuan yang sama. Latif (2009: 33). Masyarakat bisa diartikan sebagai sekumpulan orang yang hidup disuatu wilayah yang memiliki aturan atau norma yang mengatur hubungan satu sama lain. Berdasarkan dari beberapa pengertian diatas dapat disimpukan bahwa kontribusi masyarakat ialah pemberian yang diberikan oleh 6 Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kontribusi Masyarakatrepository.ump.ac.id/8621/3/USWATUN KHASANAH_BAB...

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kontribusi Masyarakat

1. Pengertian Kontribusi Masyarakat

Menurut KBBI, Kontribusi menurut kamus besar bahasa

Indonesia adalah sumbangan atau pemberian, jadi kontribusi adalah

pemberian andil setiap kegiatan, peranan, masukan, ide dan lainnya.

Sigalingging (2016: 118). Kontribusi adalah pendorong evolusi

yang memicu orang untuk membantu orang lain dalam komunitas. Hal

ini menuntun kesuksesan kelompok meskipun yang memberi

kontribusi tidak selalu mendapat manfaat langsung dari upaya yang

mereka lakukan.

Hartomo (2008: 90). Masyarakat adalah kelompok manusia

yang telah lama bertempat tinggal disuatu daerah tertentu dan

mempunyai aturan (undang-undang) untuk mengatur tata hidup

mereka, untuk menuju kepada tujuan yang sama.

Latif (2009: 33). Masyarakat bisa diartikan sebagai sekumpulan

orang yang hidup disuatu wilayah yang memiliki aturan atau norma

yang mengatur hubungan satu sama lain.

Berdasarkan dari beberapa pengertian diatas dapat disimpukan

bahwa kontribusi masyarakat ialah pemberian yang diberikan oleh

6

Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

7

seseorang atau sekelompok orang berupa bantuan baik berupa materi

maupun non materi yang sifatnya meringankan beban orang lain.

2. Macam-macam Kontribusi

Adapun macam-macam kontribusi menurut Anne Ahira dalam

jurnal Yudi Bakti Nagarai (2012) yaitu :

a. Kontribusi yang bersifat materi, hal yang bersifat materi misalnya

seorang individu memberikan uang, makanan, pakaian, dan lainnya

sebagai bantuan terhadap pihak lain demi kebaikan bersama.

b. Kontribusi yang bersifat tindakan, yaitu berupa perilaku yang

dilakukan oleh individu yang kemudian memberikan dampak baik

positif maupun negatif terhadap pihak lain.

c. Kontribusi yang bersifat pemikiran, yaitu seseorang memberikan

bantuannya kepada orang lain dalam bentuk pemikirannya,

misalnya orang tersebut mendalami bidang ilmu keagamaan lalu ia

memberikan kontribusinya dalam bentuk menularkan ilmunya

dengan orang lain.

d. Kontribusi yang bersifat profesionalisme, yaitu apabila seseorang

memiliki ketrampilan dalam bidang tertentu dapat ditularkan

kepada orang yang dianggap perlu mendapatkan ilmu tersebut, agar

nantinya dapat bermanfaat.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa,

kontribusi dapat berupa materi dan non materi serta bisa juga sebuah

profesionalisme, pemikiran, ide atau ilmu yang kita berikan kepada

Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

8

orang lain, maupun tindakan kita untuk membantu orang lain pun

termasuk dalam sebuah kontribusi yang sifatnya membantu atau

menolong orang yang membutuhkan.

B. Kegiatan Keagamaan

1. Pengertian Kegiatan Keagamaan

Menurut KBBI, Kegiatan atau aktivitas adalah salah satu

kegiatan atau keaktifan kerja yang dilaksanakan dalam setiap bagian di

perusahaan. Sedangkan Keagamaan adalah hal yan berhubungan

dengan agama. Kegiatan keagamaan adalah suatu aktivitas yang

berhubungan dengan bidang keagamaan dalam kegiatan masyarakat di

kehidupan sehari-hari.

Istiqomah (2017: 29). Kegiatan keagamaan adalah segala

aktivitas yang ada hubungannya dengan agama, baik berupa

kepercayaan maupun nilai-nilai yang menjadi rutinitas dalam

kehidupan dan menjadi pedoman dalam menjalani hubungan kepada

Allah swt dan lingkungan sekitar.

Afifuddin (2014: 1). Kegiatan keagamaan adalah forum

pembelajaran keagamaan yang dipandu oleh tokoh agama, yang

dilaksanakan secara rutin dan sukarela, kegiatan keagaamaan yang

dapat dilakukan dimasyarakat misalnya seperti majelis ta’lim,

pengajian, dan lain sebagainya.

Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

9

Jadi kegiatan keagamaan adalah segala kegiatan yang

dilakukan oleh manusia secara rutin baik dalam bentuk majelis ataupun

perorangan yang berkaitan dengan agama yang dianutnya dengan

tujuan mendapatkan ridha Allah swt.

2. Macam-macam Kegiatan Keagamaan

Adapun macam-macam kegiatan keagamaan secara umum yaitu :

a) Doa

1) Pengertian Doa

Abdullah (2014: 119). Doa adalah bentuk sebuah

permohonan makhluk kepada Sang Khaliq (Maha Pencipta).

Dengan berdoa seseorang mengakui keterbatasan dan

kelemahannya atau bisa juga karena kepasrahan makhluk

kepada Sang Khaliq atau bisa juga berarti ritual ibadah. Dengan

demikian doa merupakan salah satu ritual ibadah penghambaan

kepada Allah swt.

Isa (2006: 1). Doa merupakan dzikir kepada Allah swt,

bahkan doa lebih dalam daripada hanya sekedar dzikir atau

ingat kepada Allah. Doa juga berarti aktivitas ibadah kepada

Allah swt.

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan

bahwa doa merupakan bentuk komunikasi antara manusia

(makhluk-Nya) dengan Sang Pencipta yaitu Allah swt baik

dalam bentuk permohonan maupun dalam bentuk ibadah.

Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

10

2) Macam-macam Doa

Musyafa (2014: 43-45). Menurut apa yang pernah

diuraikan oleh Muhammad Washito Abu Fawas, para ulama

telah membagi doa menjadi dua macam, yaitu doa ibadah dan

doa permohonan sebagai berikut :

(a) Doa Ibadah

Doa Ibadah adalah memohon pahala kepada Allah

swt dengan lantaran melakukan amal-amal kebaikan dan

melakukan kewajiban serta sunnah sesuai ketentuan Allah

swt dengan menginginkan balasan kebaikan dan diampuni

dosa-dosanya oleh Allah swt. Adapun yang termasuk dalam

doa ibadah yaitu, syahadat, sholat, mengeluarkan zakat dan

sedekah, menjalankan ibadah puasa, menyembelih hewan

qurban, melaksanakan haji (bagi yang mampu),

memperbanyak istighfar, menyantuni anak yatim dan lain-

lain.

(b) Doa Permohonan

Doa Permohonan adalah aktivitas kita sebagai

seorang hamba untuk memohon apa saja yang membawa

manfaat dan kebaikan, ataupun tercegahnya keburukan dan

kemudaratan, serta memohon dan menyampaikan segala

kebutuhan yang diinginkan.

Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

11

Berdasarkan penjelasan diatas, doa dapat dibagi

menjadi dua yaitu doa dalam bentuk ibadah dan doa dalam

bentuk permohonan. Keduanya memiliki arti yang sama yaitu

bentuk komunikasi antara makhluk dan Sang Penciptanya.

3) Adab Berdoa

Sambas (2003: 41-42). Apabila seseorang hendak

mendoa, memohonkan sesuatu yang dihajatkan kepada Allah,

hendaklah ia melakukan doa itu sebaik-baiknya dan secermat-

cermatnya, dengan memelihara adab doa seperti dibawah ini :

(a) Pada waktu yang baik dan mulia, seperti pada hari ‘Arafah,

bulan Ramadhan, hari Jumat, sepertiga yang akhir dari

malam dan pada waktu sahur.

(b) Dalam keadaan yang mulia, seperti ketika bersujud dalam

sembahyang, ketika berhadapan dengan musuh dalam

pertempuran, ketika hujan turun, sebelum melakukan

sembahyang dan sesudahnya, ketika jiwa sedang tenang

dan bersih dari segala gangguan setan, dan ketika

menghadap Ka’bah.

(c) Dengan menghadap Kiblat

(d) Merendahkan suara

(e) Jangan bersajak, tetapi cukup dengan kata-kata biasa,

sederhana, sopan dan tepat megenai apa yang dihajati.

Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

12

(f) Bersikap khusuk dan thadarru’, yakni merasakan

kebesaran dan kehebatan Allah dalam jiwa kita yang halus.

(g) Mengokohkan kepercayaan bahwa doa itu akan

diperkenankan Allah dan tidak merasa gelisah jika doa itu

tidak diperkenankanNya.

(h) Mengulang-ulang doa tersebut dua tiga kali, khususnya doa

yang berkaitan dengan sesuatu yang sangat diutamakan atau

diinginkan sekali.

(i) Menyebut (Memuji) Allah pada permulaannya.

(j) Bertobat sebelum berdoa dan menghadapkan diri dengan

sesungguhnya kepada Allah.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa

jika seseorang akan memanjatkan doa kepada Allah swt,

hendaknya menggunakan adab-adab yang baik dalam berdoa

dan menggunakan kata-kata yang baik serta waktu-waktu

tertentu.

b) Shalat

1) Pengertian Shalat

Al Mahfani (2008: 47). Shalat menurut syariat islam

adalah ibadah yang terdiri dari perkataan dan perbuatan yang

diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam serta dengan

syarat dan rukun tertentu. shalat merupakan amal ibadah yang

Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

13

pertama kali dihisab kelak di akhirat, jika baik shalatnya maka

baik pula amal ibadah yang lain, begitu sebaliknya.

Yunus (2-012: 3) dalam jurnalnya, Sholat merupakan

ibadah yang pokok dalam Islam. Tidak ada orang yang

mengaku Islam, tetapi tidak melakukan sholat. Sebab, jika

orang tersebut nyata tidak melakukan sholat, maka ia bias

dikatakan sebagai orang kafir. Oleh karena itu, dapat

disimpulkan bahwa ibadah sholat merupakan ibadah yang

sangat penting.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan shalat

merupaan ibadah yang wajib dilaksanakan oleh umat islam

setiap hari, sebagai bentuk komunikasi antara makhluk dan

Sang Pencipta, berupa permohonan, doa yang dipanjatkan o;eh

manusia kepada Allah swt.

2) Rukun Shalat

Farichi (2007: 63). Rukun shalat adalah segala sessuatu

yang harus dikerjakan dalam melaksanakan shalat, apabila

tidak dikerjakan maka shalatnya tidak sah. Adapun yang

termasuk rukun shalat yaitu :

(a) Niat

(b) Berdiri bagi yang mampu

(c) Takbiratul ihram

(d) Membaca surat Al-Fatihah

Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

14

(e) Rukuk

(f) Iktidal

(g) Sujud dua kali

(h) Duduk diantara dua sujud (duduk iftirasy)

(i) Duduk akhir (duduk tawaruk)

Berdasarkan yang telah disebutkan diatas tentang rukun

shalat, maka dapat disimpilkan bahwa jika seseorang akan

mengerjakan shalat hendaknya melaksanakan rukun shalat

secara runtut tertib, Karena jika salah satu rukun shalat tidak

dikerjakan maka shalatnya tidak sah.

3) Kedudukan Shalat

Jamaluddin (2008: 43). Shalat memiliki arti penting dan

kedudukan yang sangat istimewa, kedudukan shalat antara lain:

(a) Shalat merupakan ibadah yang pertama kali diwajibkan

oleh Allah.

(b) Shalat merupakan tiang agama.

(c) Shalat merupakan amalan yang pertama kali dihisab pada

hari kiamat.

Berdasarkan dari ketiga arti penting yang telah

disebutkan diatas maka dapat disimpulkan bahwa semua ibadah

baik yang wajib ataupun sunnah harus dilakukan oleh manusia,

namun ibadah yang wajib dan pertama kali dihisab adalah

Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

15

shalat maka dari itu tidak boleh ditinggalkan. Karena shalat

merupakan tiang agama dan merupakan amalan yang pertama

kali dihisab di hari akhir.

c) Shalat Dhuha

1) Pengertian Shalat Dhuha

Khoerunnisa (2015: 60). Shalat Dhuha merupakan

shalat sunnah yang dilakukan setelah terbitnya matahari sampai

menjelang masuk waktu Dzuhur. Waktunya dimulai ketika

matahari tampak tampak kurang lebih setinggi tombak dan

berakhir sampai tergelincirnya matahari (waktu Dzuhur) sekitar

jam 07.00 sampai jam 10.00 waktu setempat.

2) Tata Cara Shalat Dhuha

Khoerunnisa (2015: 61-62). Mengerjakan Shalat Dhuha

sama dengan mengerjakan Shalat Fardhu, baik dari bacaannya

maupun mengerjakannya. Tata caranya yaitu sebagai berikut :

(a) Niat dalam hati berbarengan dengan takbiratul ihram.

(b) Membaca doa iftitah.

(c) Membaca surat Al-Fatihah.

(d) Membaca satu surat yang ada dalam Al-Quran. Afdholnya

raka’at pertama surat Asy Syams dan raka’at kedua surat

Adh Dhuha.

(e) Saat ruku dengan membaca tasbih sebanyak tiga kali.

(f) I’tidal dan membaca bacaannya.

Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

16

(g) Sujud pertama dengan membaca tasbih sebanyak tiga kali.

(h) Duduk diantara dua sujud dengan membaca bacaannya.

(i) Sujud kedua dengan membaca tasbih sebanyak tiga kali.

(j) Setelah selesai rakaat pertama, lakukan rakaat kedua

sebagaimana caranya sama seperti yang diatas, kemudian

Tasyahud akhir setelah selesai maka membaca salam dua

kali.

Berdasarkan tata cara Shalat Dhuha yang telah

disebutkan diatas maka dapat disimpulkan bahwa tata cara

pelaksanaan Shalat Dhuha sama dengan pelaksanaan Shalat

Fardhu, hanya saja aja doa khusus yang lebih afdhol dibaca

ketika shalat dhuha dan doa lain setelah sholat dhuha.

3) Keutamaan Shalat Dhuha

Al-Mahfani (2008: 19). Menunaikan Shalat Dhuha

selain sebagai wujud kepatuhan kepada Allah dan Rasul-Nya,

juga sebagai perwujudan syukur dan taqwa kepada Allah.

Apapun amal ibadah yang disyariatkan akan mengandung

banyak keutamaan dan hikmah. Diantara keutamaan Shalat

Dhuha adalah sebagai berikut :

(a) Shalat Dhuha adalah sedekah.

(b) Shalat Dhuha sebagai nvestasi amal cadangan.

(c) Ghanimah (Keuntungan) yang besar.

(d) Dicukupi kebutuhan hidupnya.

Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

17

(e) Pahala haji dan umrah.

(f) Diampuni semua dosanya walaupun sebanyak buih di laut.

(g) Istana di Syurga.

d) Shalat Jumat

1) Pengertian Shalat Jumat

Al-Mahfani (2016: 351). Shalat Jumat yaitu shalat dua

rakaat yang dikerjakan secara berjamaah pada waktu Dzuhur di

hari Jumat dan diawali dengan dua khutbah . hukumnya

fardu’ain bagi tiap-tiap muslim dewasa, merdeka, sehat, dan

bermukim (tidak sedang bepergian).

2) Syarat Wajib Shalat Jumat

Hamdi (2016: 352). Sebelum seseorang melaksanakan

shalat Jumat ada beberapa syarat wajib yang harus dipenuhi

agar shalat Jumatnya sah. Berikut beberapa sayarat wajib shalat

Jumat yaitu :

(a) Islam

(b) Baligh (dewasa), anak-anak tidak diwajibkan shalat jumat

(c) Berakal, orang gila tidak wajib shalat jumat

(d) Laki-laki, perempuan tidak wajib shalat jumat

(e) Sehat, orang sakit tidak wajib shalat jumat

(f) Menetap, orang yang bepergian tidak wajib shalat jumat

Berdasarkan hal-hal yang berkaitan dengan syarat wajib

shalat Jumat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa seseorang

Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

18

yang hendak melaksanakan shalat Jumat hendaknya memenuhi

beberapa syarat yang telah disebutkan diatas, apabila tidak

memenuhi syarat maka shalatnya tidak sah.

3) Sunah-sunah Sebelum Jumat

Al-Mahfani (2016 :355). Sebelum berangkat untuk

menunaikan shalat jumat, ada beberapa amalan sunnah yang

diajarkan oleh Rasulullah saw dan dianjurkan untuk ditunaikan

yaitu sebagai berikut :

(a) Mandi dan membersihkan tubuh.

(b) Memakai pakaian putih.

(c) Memotong kuku, kumis dan sejenisnya.

(d) Memakai wangi-wangian

(e) Memperbanyak membaca Al-Qur’an, do’a, dan dzikir.

(f) Memperbanyak doa dan Shalawat atas Nabi Muhammad

saw

(g) Melaksanakan shalat sunah sebelum khatib naik mimbar.

Berdasarkan hal-hal yang telah disebutkan diatas, maka

dapat dsimpulkan bahwa sebelum seseorang melaksanakan

shalat Jumat atau pada saat hari Jumat hendaknya melakukan

sunah-sunah diatas, walaupun sunah tetapi alangkah baiknya

kita melaksanakannya karena mendapat pahala dan untuk

menunjang terlaksananya ibadah wajib yang kita laksanakan.

Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

19

e) Zakat

1) Pengertian Zakat

El-Madani (2013: 13-14). Zakat mempunyai makna

mensucikan oleh karenanya zakat dapat mensucikan jiwa dan

harta orang yang menunaikannya. Sedangkan menurut syariat,

zakat adalah pengambilan dari harta tertentu, berdasarkan tata

cara tertentu, dan diberikan kepada orang-orang tertentu.

Al-Zuhayly (2008: 82-83). Secara bahasa zakat berarti

tumbuh (numuww) dan bertambah (ziyadah).. Zakat menurut

syara’ berarti hak yang wajib (dikeluarkan dari) harta. Mazhab

Maliki mendefinisikannya dengan “Mengeluarkan sebagian

yang khusus dari harta yang khusus pula yang telah mencapai

nishab (batas kuantitas yang mewajibkan zakat) kepada orang-

orang yang berhak menerimanya (mustahiqq)-nya”.

Jadi zakat adalah kewajiban bagi umat islam yang telah

ditetapkan dalam Al-Quran, untuk mensucikan harta yag

dimiliki seseorang dengan cara mengeluarkan sebagian dari

harta tersebut untuk golongan yang membutuhkan.

2) Dasar hukum zakat

Mardani (2013: 348) Zakat merupakan dasar prinsipal

untuk menegakkan struktur sosial islam. Zakat bukanlah derma

atau sedekah biasa, ia adalah iuran wajib. Zakat merupakan

Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

20

perintah Allah yang harus dilaksanakan, jadi hukumnya wajib.

Seperti firman Allah dalam Q.S Al Baqarah ayat 110 :

” Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan

apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan

mendapat pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah

Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan “.

El-Madani (2013: 15), Hadits tentang zakat: “Islam didirikan di atas lima dasar, yakni bersaksi bahwa

tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan Muhammad adalah

utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat,

melaksanakan haji, serta berpuasa pada bulan ramadhan.”

(H.R Bukhari dan Muslim).

3) Tujuan Zakat

Mardani (2013: 349-350). Zakat yang mengandung

pengertian bersih, suci dan berkembang dan bertambah

mempunyai arti yang sangat penting dalam kehidupan manusia

baik sebagai individu maupun masyarakat. Dengan demikian

lembaga zakat diwajibkan untuk dilaksanakan guna mencapai

tujuan-tujuan yang diinginkan. Tujuan tersebut diantaranya :

Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

21

(a) Mengangkat derajat fakir miskin dan membantunya keluar

dari kesulitan hidup serta penderitaan.

(b) Membantu pemecahan permasalahan yang dihadapi oleh

para gharimin , ibnu sabil, dan mustahiq lainnya.

(c) Membentangkan dan membina tali persaudaraan sesame

umat islam dan manusia pada umumnya.

(d) Menghilangkan sifat kikir dan loba pemilik harta.

(e) Membersihkan diri dari sifat dengki dan iri (kecemburuan

sosial) dalam hati orang-orang miskin.

(f) Menjembatani jurang pemisah antara orang yang kaya dan

miskin dalam suatu masyarakat.

(g) Mengembangkan rasa tanggung jawab sosial pada diri

sesorang, terutama pada mereka yang mempunyai harta

kekayaan.

(h) Mendidik manusia untuk berdisiplin menunaikan kewajiban

dan menyerahkan hak orang lain yang ada padanya.

(i) Sarana pemerataan pendapatan (rezeki) untuk mencapai

keadilan sosial

Jadi, tujuan berzakat adalah untuk membersihkan harta

yang kita miliki serta untuk meningkatkan rasa toleransi kita

kepada sesama umat manusia, dan mempererat tali silaturahmi

antar manusia.

Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

22

f) Puasa

1) Pengertian Puasa

Arifin (2013: 77). Puasa adalah menahan diri untuk

tidak makan, tidak minum, tidak berhubungan suami istri, dan

juga menahan diri dari pembatal-pembatal puasa lainnya yang

dapat merusak ibadah puasa, sejak dari munculnya fajar (waktu

subuh) hingga terbenamnya matahari (waktu maghrib) .

Susetya (2015: 1). Puasa adalah menahan diri dari

sesuatu yang membatalkan satu hari lamanya, dari terbit fajar

sampai terbenam matahari dengan niat dan syarat-syarat

tertentu.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

puasa adalah ibadah wajib yang dilaksanakan oleh umat islam

pada saat bulan ramadhan, yaitu menahan diri dari makan dan

minum serta hal-hal yang membatalkan dari terit fajar hingga

terbenam matahari.

2) Manfaat Puasa

Arifin (2013: 78-79)Adapun manfaat yang dapat kita

rasakan selama menjalani ibadah puasa ramadhan yaitu sebagai

berikut :

(a) Puasa adalah ketundukan, kepatuhan, dan ketaatan kepada

Allah swt, tiada balasan bagi orang yang mengerjakan

puasa kecuali pahala yang berlimpah baginya.

Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

23

(b) Berpuasa juga merupakan sarana untuk melatih diri dalam

menghadapi berbagai masalah seperti jihad nafsi, melawan

gangguan setan, dan bersabar atas malapetaka yang

menimpa.

(c) Puasa melatih diri dari gemerlapnya surga duniawi,

mengajarkan sikap sabar dalam menghadapi sesuatu,

mengarahkan cara berpikir sehat serta menajamkan pikiran

(cerdas) karena berpuasa secara otomatis mengistirahatkan

aktivitas anggota tubuh.

(d) Dengan berpuasa kita diajarkan untuk hidup teratur, karena

puasa menuntun kapan kita sahur dan berbuka.

(e) Berpuasa juga menumbuhkan rasa persaudaraan serta

perasaan untuk saling menolong antar sesama, dan

merasakan rasa lapar serta dahaga secara bersama-sama

baik antara orang kaya maupun miskin.

Berdasarkan beberapa penjelasan diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa manfaat dari ibadah puasa sangatlah

banyak yang dapat kita rasakan, diantaranya dapat melatih

kesabaran kita dalam berbagai hal serta mempererat hubungan

antar sesama karena sama-sama merasakan berpuasa.

Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

24

g) Sedekah

1) Pengertian sedekah

Menurut Rahman Ghazaly (2010: 149). Secara bahasa

kata sedekah berasal dari bahsa Arab yang berarti tindakan

yang benar. Secara syara’ (terminologi), sedekah diartikan

sebagai sebuah pemberian seseorang secara ikhlas kepada

orang yang berhak menerima yang diiringi juga oleh pahala

dari Allah. Contoh memberikan sejumlah uang, beras, atau

benda-benda lainnya yang bermanfaat kepada orang lain yang

membutuhkan.

Hafidhuddin (2008: 14). Sedekah berasal dari kata

shadaqaa yang berarti ‘benar’. Orang yang suka bersedekah

adalah orang yang benar pengakuan imannya. Menurut

terminologi syariat, pengertian sedekah sama dengan

pengertian infak, termasuk juga hukum dan

ketentuan0ketentuannya. Hanya saja jika infak berkaitan

dengan materi, sedekah memiliki arti yang lebih luas

menyangkut hal yang bersifat nonmaterial.

Jadi sedekah adalah tindakan yang dilakukan baik

dalam bentuk materi maupun non materi kepada orang lain,

yang berdampak poitif bagi diri sendiri maupun orang yang

diberi sedekah serta dalam membantu orang yang mendapat

sedekah tersebut.

Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

25

2) Dasar Hukum Sedekah

Rahman Ghazaly (2010: 149). Secara ijma, ulama

menetapkan bahwa hukum sedekah ialah sunnah. Islam

mensyariatkan sekedah karena di dalamnya terdapat unsur

memberikan pertolongan kepada pihak yang membutuhkan. Di

dalam Al-Quran banyak ayat yang menganjurkan agar kita

bersedekah salah satunya yaitu Q.S Al-Baqarah ayat 280 yaitu :

“ Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, maka

berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan

menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik

bagimu, jika kamu mengetahui”.

Rahman Ghazaly (2010: 150), Dalam haditsnya

Rasululloh memerintahkan agar umatnya bersedekah meskipun

dalam jumlah yang sedikit.

اِ ت َّقُو ا النَّا رَ وَ لَوْ بِشَقِ تََرْةَ )ةتفق عليه(

Artinya : “Lindungilah dirimu semua dari siksa api neraka

dengan bersedekah meskipun hanya dengan separuh biji

kurma”. (Bukhari Muslim)

Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

26

3) Penyaluran Sedekah

Rahman Ghazaly (2010: 153-154). Dalam Al-Quran

surat At-Taubah ayat 60, secara tegas ada beberapa golongan

orang yang berhak menerima sedekah yaitu :

(a) Orang fakir : orang yang amat sengsara hidupnya, tidak

mempunyai harta dan tenaga untuk memenuhi

penghidupannya.

(b) Orang miskin : orang yang tidak cukup penghidupannya

dan dalam keadaan kekurangan.

(c) Pengurus zakat : orang yang diberi tugas untuk

mengumpulkan dan membagikan zakat.

(d) Mualaf : orang kafir yang ada harapan masuk islam dan

orang yang baru masuk islam yang imannya masih lemah.

(e) Memerdekakan budak : mencakup juga untuk melepaskan

muslim yang ditawan oleh orang-orang kafir.

(f) Orang berhutang : orang yang berhutang karena untuk

kepentingan yang bukan maksiat dan tidak sanggup

membayarnya. Adapun yang berhutang untuk memelihara

persatuan umat islam dibayar hutangnya itu dengan zakat,

walaupun ia mampu membayarnya.

(g) Pada jalan Allah (sabilillah) : yaitu untuk keperluan

pertahanan islam dan kaum muslimin, diantara mufasirin

ada yang berpendapat bahwa fisabilillah itu juga mencakup

Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

27

kepentingan umum seperti mendirikan sekolah dan rumah

sakit.

(h) Orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan maksiat

dan megalami kesengsaraan dalam perjalanannya.

Selain untuk delapan ashnaf (golongan) diatas, sedekah

juga dapat diberikan kepada istri, anak, dan pelayan. Hal ini

didasari oleh hadits Rasulullah :

“Bersedekahlah kamu, lalu seorang laki-laki bertanya,Ya

Rasulullah saya mempunyai satu dinar uang, rasul berkata,

“sedekahkanlah untuk dirimu sendiri”, laki-laki itu berkata

lagi, “ada lagi satu dinar yang lain Ya Rasulullah”, maka

rasul berkata, “sedekahkan untuk istrimu,” kemudian ia

berkata lagi, “masih ada satu dinar lagi Ya Rasulullah,” Rasul

berkata, “sedekahkan kepada pelayanmu”, ia berkata lagi

“ada satu dinar lagi ya rasulullah”, Rasulullah berkata

“teserah padamu, engkau lebih mengetahui kemana yang lebih

baik.” (HR. Abu Daud,al-Nasai, dan Hakim).

Jadi, sedekah hendaknya disalurkan tepat sasaran

artinya orang yang menerima adalah mereka yang benar-benar

berhak dan sangat membutuhkan seperti delapan golongan

yang telah disebutkan diatas. Maka orang kaya tidak

diperbolehkan menerima sedekah dengan cara memperlihatkan

dirinya sebagai orang fakir. Demikian halnya dengan orang

Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

28

yang sehat dan mampu bekerja dengan baik tidak

diperkenankan untuk meminta-minta sedekah.

C. Panti Asuhan

1. Pengertian Panti Asuhan

Pedoman Perlindungan Anak (1999) dalam jurnal Dina Y.S

(2010). Panti asuhan merupakan salah satu lembaga perlindungan anak

yang berfungsi untuk memberikan perlindungan terhadap hak-hak

anak. Perlindungan terhadap hak anak termasuk didalamnya adalah

serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mewujudkan hak anak

sehingga terjamin kelangsungan hidup dan tumbuh kembangnya secara

optimal baik jasmanah, rohaniah, maupun sosial terutama melindungi

anak dari pengaruh yang tidak kondusif terhadap kelangsungan hidup

dan tumbuh kembangnya.

Pemprov Jawa Tengah (2002: 4). Panti asuhan adalah tempat

pelayanan sosial yang memberikan perlindungan dan pembinaan

kesejahteraan sosial bagi anak terlantar, anak yatim piatu, dan kurang

mampu, serta remaja terlantar agar mereka dapat tumbuh dan

berkembang secara wajar, yang meliputi pembinaan fisik, mental,

sosial, bakat dan kemampuan serta ketrampilan.

Latief (2010: 194). Panti Asuhan adalah salah satu lembaga

sosial yang cukup awal didirikan oleh komunitas keagamaan yang

masih bertahan hingga kini. Dengan berbagai dukungan dari

Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

29

pemerintah dan masyarakat, panti asuhan anak tersebar diseluruh

pelosok. Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi sosial

keagamaan yang kegiatan keagamaannya salah satunya dideskripsikan

melalui penyantunan anak-anak yatim piatu dan terlantar.

Jadi panti asuhan adalah suatu tempat atau lembaga sosial yang

mempunyai tanggung jawab memberikan pelayanan serta mampu

menggantikan fungsi keuarga untuk merawat, mendidik, mengasuh

dan memenuhi kebutuhan baik jasmani ataupun rohani anak agar dapat

mengembangkan kepribadian yang dimilikinya.

2. Tujuan Panti Asuhan

Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia No.

30/HUK/2011 Tentang Standar Nasional Pengasuham Anak Untuk

Lembaga Sosial Kesejahteraan Anak. Mengemukakan tujuan Panti

Asuhan atau Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak adalah sebagai

berikut :

1) Memperkuat pemenuhan hak anak untuk mendapatkan pengasuhan

dalam keluarganya

2) Memberikan pedoman bagi lembaga kesejahteraan sosial anak

dalam melaksanakan perannya sebagai alternatif terakhir dalam

pengasuhan anak

3) Mengembangkan pelayanan langsung untuk mendukung keluarga

yang menghadapi tantangan-tantangan dalam pengasuhan anak

Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

30

4) Mendukung pengasuhan alternatif berbasis keluarga melalui orang

tua asuh, perwalian, dan adopsi

5) Memfasilitasi instansi yang berwenang untuk mengembangkan

sistem pengeloaan lembaga kesejahteraan sosial anak yang sesuai

dengan kebutuhan anak dan keluarganya, termasuk dalam hal

pengambilan keputusan tentang pengasuhan, perijinan pendirian

lembaga kesejahteraan sosial anak, monitoring dan evaluasi kinerja

lembaga kesejahteraan sosial anak.

3. Peran Panti Asuhan

Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia No.

30/HUK/2011 Tentang Standar Nasional Pengasuham Anak Untuk

Lembaga Sosial Kesejahteraan Anak. Mengemukakan bahwa peran

panti asuhan sebagai berikut :

1) Dukungan langsung ke keluarga atau keluarga pengganti (family

support).

2) Pengasuhan sementara berbasis Lembaga Kesejahteraan Sosial

Anak dengan tujuan menjamin keselamatan, kesejahteran diri, dan

terpenuhinya kebutuhan permanensi anak.

3) Fasilitasi dan dukungan pengasuhan alternatif berbasis keluarga

pengganti sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

31

D. Penelitian Terdahulu

Berdasarkan hasil pencarian terhadap penelitian terdahulu, maka

ditemukan ada tiga penelitian terdahulu, yaitu :

1. “Analisis Kontribusi Pemberian Beasiswa Djarum Terhadap

Peningkatan Prestasi Akademik Mahasiswa Penerima Tahun

Angkatan 2010/2011 Daerah Istimewa Yogyakarta.” Peneliti

bernama Yudi Bakti, Nagarai (2012) menjelaskan bahwa

beasiswa berfungsi sebagai bantuan atau kontribusi berupa

dana bagi mahasiswa yang kurang mampu maupun yang

berprestasi untuk memperoleh pendidikan yang layak yang

diberikan oleh suatu lembaga pemerintah maupun swasta.

2. “Kontribusi Ekstrakurikuler Bolabasket Terhadap Pembibitan

Atlet dan Peningkatan Kesegaran Jasmani”. Peneliti bernama

Hastuti, T. A. (2008) menjelaskan bahwa ekstrakurikuler bola

basket di sekolah memiliki kontribusi yaitu berfungsi sebagai

proses pembinaan olahraga bola basket agar dapat

mengorbitkan dan menghasilkan calon-calon atlet berprestasi

dalam olahraga bola basket serta keuntungan lain yaitu

aktivitas jasmani adalah peningkatan kebugaran jasmani siswa

yang diyakini akan meningkatkan kemampuan akademis dari

siswa tersebut.

3. “Kontribusi pendapatan ibu rumah tangga pembuat makanan

olahan terhadap pendapatan keluarga.” Peneliti bernama

Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

32

M.Th.Handayani, Ni Wayan Putu Artini (2009) menjelaskan

bahwa kontribusi pendapatan ibu rumah tangga pembuat

makanan olahan memiliki kontribusi terhadap perekonomian

keluarga melalui “kelompok wanita tani sari boga” ini sebagai

wadah ibu-ibu rumah tangga untuk menambah pendapatan

keluarga dan menjadikan kelompok tersebut sebagai lading

usaha pokok maupun usaha sampingan.

Perbedaan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian

terdahulu terletak pada locus dan focus penelitian. Locus penelitian ini

akan dilaksanakan di Panti Asuhan Muhammadiyah Bobotsari Kabupaten

Purbalingga, dan focus penelitian ini adalah untuk mengetahui Kontribusi

Masyarakat yang ada di Panti Asuhan Muhammadiyah Bobotsari

Kabupaten Purbalingga.

Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018