BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/3897/3/DEDI AGUS NANDAR BAB II.pdf10 Ludah...

21
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Typhoid adalah penyakit infeksi bakteri pada usus halusdan terkadang pada aliran darah yang disebabkan oleh bakteri salmonella typhosa atau salmonella paratyphy A, B dan C, selain ini dapat menyebabkan gastroenteritis (radang lambung). Dalam dunia kedokteran disebut typhoid fever atau typhus abdominalis karena berhubungan dengan usus di perut (patriani, 2008) Typhoid adalah penyakit infeksi bakteri, yang di sebabkan oleh salmonella typhi. Penyakit ini ditularkan melalui konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bakteri tersebut (inawati, 2009) Tifoid ialah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari satu minggu, ganguan pada pencernaan dan ganguan kesadaran (ngastiyah,2007) Kesimpulannya adalah Demam thypoid merupakan suatu penyakit infeksi pada usus halus yang disebabkan oleh kuman salmonella typosa, penularanya terjadi melalui makanan, minuman dan mulut yang terkontaminasi oleh kuman salmonella thyposa. Asuhan Keperawatan Pada..., Dedi Agus Nandar, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/3897/3/DEDI AGUS NANDAR BAB II.pdf10 Ludah...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/3897/3/DEDI AGUS NANDAR BAB II.pdf10 Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian

Typhoid adalah penyakit infeksi bakteri pada usus halusdan terkadang pada

aliran darah yang disebabkan oleh bakteri salmonella typhosa atau salmonella

paratyphy A, B dan C, selain ini dapat menyebabkan gastroenteritis (radang

lambung). Dalam dunia kedokteran disebut typhoid fever atau typhus

abdominalis karena berhubungan dengan usus di perut (patriani, 2008)

Typhoid adalah penyakit infeksi bakteri, yang di sebabkan oleh salmonella

typhi. Penyakit ini ditularkan melalui konsumsi makanan atau minuman yang

terkontaminasi oleh bakteri tersebut (inawati, 2009)

Tifoid ialah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran

pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari satu minggu, ganguan pada

pencernaan dan ganguan kesadaran (ngastiyah,2007)

Kesimpulannya adalah Demam thypoid merupakan suatu penyakit infeksi

pada usus halus yang disebabkan oleh kuman salmonella typosa, penularanya

terjadi melalui makanan, minuman dan mulut yang terkontaminasi oleh kuman

salmonella thyposa.

Asuhan Keperawatan Pada..., Dedi Agus Nandar, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/3897/3/DEDI AGUS NANDAR BAB II.pdf10 Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan

9

B. Anatomi dan Fisiologi

Gambar 2.1 Sistem pencernaan

(Sumber : Gozali,A,J,2013)

a. Mulut

Mulut biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal

dari sistem pencernaan lengkap yang berakhir di anus. Mulut merupakan

jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh

selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di

permukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam,

asin dan pahit. Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung dan

lebih rumit, terdiri dari berbagai macam bau. Makanan dipotong-potong

oleh gigi depan (incisivus) dan di kunyah oleh gigi belakang (molar,

geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna.

Asuhan Keperawatan Pada..., Dedi Agus Nandar, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/3897/3/DEDI AGUS NANDAR BAB II.pdf10 Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan

10

Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan

tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya. Ludah

juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah

protein dan menyerang bakteri secara langsung. Proses menelan dimulai

secara sadar dan berlanjut secara otomatis.

b. Tenggorokan ( Faring)

Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Berasal

dari bahasa yunani yaitu Pharynk. didalam lengkung faring terdapat tonsil (

amandel ) yaitu kelenjar limfe yang banyak mengandung kelenjar limfosit

dan merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini terletak bersimpangan

antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan

rongga hidung, didepan ruas tulang belakang

c. Kerongkongan (Esofagus)

Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui

sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan

berjalan melalui kerongkongan dengan menggunakan proses peristaltik.

d. Lambung

Lambung adalah kelenjar dari esophagus, berbentuk seperti kantong.

Lambung dapat menampung makanan 1 liter hingga mencapai 2 liter.

Dinding lambung di susun oleh otot otot polos yang berfungsi menggerus

makanan secara mekanik melalui otot otot tersebut. Ada 3 jenis otot polos

yang menyusun lambung, yaitu otot memanjang, otot melingkar dan otot

menyerong.

Asuhan Keperawatan Pada..., Dedi Agus Nandar, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/3897/3/DEDI AGUS NANDAR BAB II.pdf10 Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan

11

Fungsi utama lambung adalah sebagai tempat penampungan makanan,

menyediakan makanan ke duodenum dengan jumlah sedikit secara teratur.

Cairan asam lambung mengandung enzim pepsin yang memecah protein

menjadi pepton dan protease. Asam lambung juga bersifat antibakteri.

e. Usus halus (usus kecil)

Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang

terletak di antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan

pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena

porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air

(yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna).

Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna

protein, gula dan lemak.

1. Usus dua belas jari (Dudenum)

Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang

terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong

(jejunum). Bagian usus dua belas jari merupakan bagian terpendek dari

usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di ligamentum

Treitz.Usus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak

terbungkus seluruhnya oleh selaput peritoneum. pH usus dua belas jari

yang normal berkisar pada derajat sembilan. Pada usus dua belas jari

terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu.

Nama duodenum berasal dari bahasa Latin duodenum digitorum, yang

berarti dua belas jari. Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua

Asuhan Keperawatan Pada..., Dedi Agus Nandar, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/3897/3/DEDI AGUS NANDAR BAB II.pdf10 Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan

12

belas jari (duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus halus.

Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam

jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan

megirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan

makanan.

2. Usus Kosong (jejenum)

Usus kosong atau jejunum (terkadang sering ditulis yeyunum) adalah

bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari (duodenum)

dan usus penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa, panjang seluruh

usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong. Usus

kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan

mesenterium. Permukaan dalam usus kosong berupa membran mukus

dan terdapat jonjot usus (vili), yang memperluas permukaan dari usus.

Secara histologis dapat dibedakan dengan usus dua belas jari, yakni

berkurangnya kelenjar Brunner. Secara hitologis pula dapat dibedakan

dengan usus penyerapan, yakni sedikitnya sel goblet dan plak Peyeri.

Sedikit sulit untuk membedakan usus kosong dan usus penyerapan

secara makroskopis.

3. Usus Penyerapan (illeum)

Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada

sistem pencernaan manusia, ) ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan

terletak setelah duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus

Asuhan Keperawatan Pada..., Dedi Agus Nandar, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/3897/3/DEDI AGUS NANDAR BAB II.pdf10 Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan

13

buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan

berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu.

f. Usus Besar (Kolon)

Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu

dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses.

Usus besar terdiri dari :

- Kolon asendens (kanan)

- Kolon transversum

- Kolon desendens (kiri)

- Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum)

Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna

beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri di dalam

usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K.

g. Rektum dan anus

Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Biasanya

rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu

pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke

dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB).

Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan material di dalam

rektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk

melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan

dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air akan kembali

Asuhan Keperawatan Pada..., Dedi Agus Nandar, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/3897/3/DEDI AGUS NANDAR BAB II.pdf10 Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan

14

dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi

dan pengerasan feses akan terjadi.

Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah

keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan

sebagian lannya dari usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot

sphinkter. Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar

/BAB), yang merupakan fungsi utama anus.

h. Pankreas

Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi

utama yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon

penting seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan

berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari).

i. Hati

Hati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia dan

memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan

pencernaan. organ ini memainkan peran penting dalam metabolisme dan

memiliki beberapa fungsi dalam tubuh termasuk penyimpanan glikogen,

sintesis protein plasma, dan penetralan obat. Dia juga memproduksi bile,

yang penting dalam pencernaan.

Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan

pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah

ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada

akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi

Asuhan Keperawatan Pada..., Dedi Agus Nandar, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/3897/3/DEDI AGUS NANDAR BAB II.pdf10 Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan

15

menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk

diolah. hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah

darah diperkaya dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi

umum. (Adam, 2014)

C. Tanda dan Gejala

Tanda :

1. Anoreksia

2. Rasa malas

3. Sakit kepala bagian depan

4. Nyeri otot

5. Lidah kotor

6. Gangguan perut (perut kembung dan sakit)

Gejala :

1. Minggu Pertama (awal terinfeksi)

Setelah melewati masa inkubasi 10-14 hari, gejala penyakit itu pada

awalnya sama dengan penyakit infeksi akut yang lain, seperti demam tinggi

yang berpanjangan yaitu setinggi 39ºc hingga 40ºc, sakit kepala, pusing,

pegal-pegal, anoreksia, mual, muntah, batuk, dengan nadi antara 80-100 kali

permenit, denyut lemah, pernapasan semakin cepat dengan gambaran

bronkitis kataral, perut kembung dan merasa tak enak,sedangkan diare dan

sembelit silih berganti. Pada akhir minggu pertama,diare lebih sering

terjadi. Khas lidah pada penderita adalah kotor di tengah, tepi dan ujung

Asuhan Keperawatan Pada..., Dedi Agus Nandar, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/3897/3/DEDI AGUS NANDAR BAB II.pdf10 Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan

16

merah serta bergetar atau tremor. Epistaksis dapat dialami oleh penderita

sedangkan tenggorokan terasa kering dan beradang. Jika penderita ke dokter

pada periode tersebut, akan menemukan demam dengan gejala-gejala di atas

yang bisa saja terjadi pada penyakit-penyakit lain juga. Ruam kulit (rash)

umumnya terjadi pada hari ketujuh dan terbatas pada abdomen disalah satu

sisi dan tidak merata, bercak-bercak ros (roseola) berlangsung 3-5 hari,

kemudian hilang dengan sempurna. Roseola terjadi terutama pada penderita

golongan kulit putih yaitu berupa makula merah tua ukuran 2-4 mm,

berkelompok, timbul paling sering pada kulit perut, lengan atas atau dada

bagian bawah, kelihatan memucat bila ditekan. Pada infeksi yang berat,

purpura kulit yang difus dapat dijumpai. Limpa menjadi teraba dan

abdomen mengalami distensi.

2. Minggu Kedua

Jika pada minggu pertama, suhu tubuh berangsur-angsur meningkat setiap

hari, yang biasanya menurun pada pagi hari kemudian meningkat pada sore

atau malam hari. Karena itu, pada minggu kedua suhu tubuh penderita terus

menerus dalam keadaan tinggi (demam). Suhu badan yang tinggi, dengan

penurunan sedikit pada pagi hari berlangsung.

Terjadi perlambatan relatif nadi penderita. Yang semestinya nadi meningkat

bersama dengan peningkatan suhu, saat ini relatif nadi lebih lambat

dibandingkan peningkatan suhu tubuh. Gejala toksemia semakin berat yang

ditandai dengan keadaan penderita yang mengalami delirium. Gangguan

pendengaran umumnya terjadi. Lidah tampak kering,merah mengkilat. Nadi

Asuhan Keperawatan Pada..., Dedi Agus Nandar, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/3897/3/DEDI AGUS NANDAR BAB II.pdf10 Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan

17

semakin cepat sedangkan tekanan darah menurun, sedangkan diare menjadi

lebih sering yang kadang-kadang berwarna gelap akibat terjadi perdarahan.

Pembesaran hati dan limpa. Perut kembung dan sering berbunyi. Gangguan

kesadaran. Mengantuk terus menerus, mulai kacau jika berkomunikasi dan

lain-lain.

3. Minggu Ketiga

Suhu tubuh berangsung-angsur turun dan normal kembali di akhir minggu.

Hal itu jika terjadi tanpa komplikasi atau berhasil diobati. Bila keadaan

membaik, gejalagejala akan berkurang dan temperatur mulai turun.

Meskipun demikian justru pada saat ini komplikasi perdarahan dan perforasi

cenderung untuk terjadi, akibat lepasnya kerak dari ulkus. Sebaliknya jika

keadaan makin memburuk, dimana toksemia memberat dengan terjadinya

tanda-tanda khas berupa delirium atau stupor,otot-otot bergerak terus,

inkontinensia alvi dan inkontinensia urin. Meteorisme dan timpani masih

terjadi, juga tekanan abdomen sangat meningkat diikuti dengan nyeri perut.

Penderita kemudian mengalami kolaps. Jika denyut nadi sangat meningkat

disertai oleh peritonitis lokal maupun umum, maka hal ini menunjukkan

telah terjadinya perforasi usus sedangkan keringat dingin,gelisah,sukar

bernapas dan kolaps dari nadi yang teraba denyutnya memberi gambaran

adanya perdarahan. Degenerasi miokardial toksik merupakan penyebab

umum dari terjadinya kematian penderita demam tifoid pada minggu ketiga.

Asuhan Keperawatan Pada..., Dedi Agus Nandar, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/3897/3/DEDI AGUS NANDAR BAB II.pdf10 Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan

18

4. Minggu keempat

Merupakan stadium penyembuhan meskipun pada awal minggu ini dapat

dijumpai adanya pneumonia lobar atau tromboflebitis vena femoralis.

(Dewi pudiastutu, 2010)

D. Patofisiologi

Salmonella typhy dapat ditularkan melalui banyak cara, yang di kenal

dengan 5 F yaitu Food (makanan), Finger (jari tangan), Fomitus (muntah), Fly

(lalat), dan melalui feses. Yang paling menonjol yaitu melalui mulut manusia

yang baru terinfeksi selanjutnya menuju lambung, sebagian kuman akan

dimusnahkan oleh asam lambung dan sebagian lagi lolos masuk ke usus halus

bagian distal (usus bisa terjadi iritasi) dan mengeluarkan endotoksin sehingga

menyebabkan darah mengandung bakteri (bakterikimia) primer, selanjutnya

melalui aliran darah dan jaringan limpoid plaque menuju limfa dan hati.di

dalam jaringan limpoid ini kuman berkembang biak lalu masuk ke aliran darah

sehingga menimbulkan tukak berbentuk lonjong pada mukosa usus. Tukak

dapat menyebabkan perdarahan dan perforasi usus. Perdarahan akan

menimbulkan panas dan suhu tubuh dengan demikian akan meningkat.

Sehingga beresiko kekurangan cairan tubuh jika kondisi tubuh di jaga tetap

baik, akan terbentuk zat kekebalan atau antibody. Dalam keadaan seperti ini

kuman typus akan mati dan penderita berangsur angsur sembuh.

Asuhan Keperawatan Pada..., Dedi Agus Nandar, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/3897/3/DEDI AGUS NANDAR BAB II.pdf10 Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan

19

Pada akhir masa inkubasi 5-9 hari kuman kembali masuk ke darah menyebar

ke seluruh tubuh (bakteremia sekunder) dan sebagian kuman masuk ke organ

tubuh terutama limpa, kandung empedu yang selanjutnya kuman tersebut

dikeluarkan kembali dari kandung empedu ke rongga usus dan menyebabkan

reinfeksi usus. Dalam masa bakteremia ini kuman mengeluarkan endotoksin.

Endotoksin ini merangsang sintesa dan pelepasan zat pirogen oleh lekosit pada

jaringan yang meradang. Selanjutnya zat pirogen yang beredar di darah

mempengaruhi pusat termoregulator di hipothalamus yang mengakibatkan

timbulnya gejala demam.

Makrofag pada pasien akan menghasilkan substansi aktif yang disebut

monokines yang menyebabkan nekrosis seluler dan merangsang imun sistem,

instabilitas vaskuler, depresi sumsum tulang dan panas. Infiltrasi jaringan oleh

makrofag yang mengandung eritrosit, kuman, limfosist sudah berdegenerasi

yang dikenal sebagai tifoid sel. Bila sel ini beragregasi maka terbentuk nodul

terutama dalam usus halus, jaringan limfe mesemterium, limpa, hati, sumsum

tulang dan organ yang terinfeksi.

Kelainan utama yang terjadi di ileum terminale dan plak peyer yang

hiperplasi (minggu I), nekrosis (minggu II) dan ulserasi (minggu III). Pada

dinding ileum terjadi ulkus yang dapat menyebabkan perdarahan atau perforasi

intestinal. Bila sembuh tanpa adanya pembentukan jaringan parut.

Sumber : ( Zulkoni, 2011 )

Asuhan Keperawatan Pada..., Dedi Agus Nandar, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/3897/3/DEDI AGUS NANDAR BAB II.pdf10 Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan

20

E. Pathway

Makanan yang terinfeksi bakteri salmonella typhosa

Masuk melalui mulut

Menuju ke saluran pencernaan

Terjadi infeksi pada saluran pencernaan

Anoreksia, mual, muntah Bakteri masuk ke pembuluh darah

Masuk ke hati dan limpa

kehilangan volume Basil yang tidakdihancurkan

cairan secara aktif berkembang biak

dalam hati dan limpa akan membesar

Masuk lagi ke dalam darah

( endotoksin )

Menyebar ke seluruh tubuh

(Zulkoni,2011)

Hipetermi

Resiko defisit

volume cairan

Nyeri

Perubahan

nutrisi

Asuhan Keperawatan Pada..., Dedi Agus Nandar, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/3897/3/DEDI AGUS NANDAR BAB II.pdf10 Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan

21

F. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang pada klien dengan typhoid adalah pemeriksaan

laboratorium, yang terdiri dari :

a. Pemeriksaan Darah Tepi

- Terdapat gambaran leukopenia

- Limfositosis relatf

- Ameosinofila pada permulaan sakit

- Mungkin terdapat anemia dan trombositopenia ringan

b. Pemeriksaan SGOT DAN SGPT

SGOT dan SGPT pada demam typhoid seringkali meningkat tetapi dapat

kembali normal setelah sembuhnya typhoid.

c. Biakan Darah

Bila biakan darah positif hal itu menandakan demam typhoid, tetapi bila

biakan darah negatif tidak menutup kemungkinan akan terjadi demam

j. Pengobatan dengan obat anti mikroba.

Bila klien sebelum pembiakan darah sudah mendapatkan obat anti mikroba

pertumbuhan kuman dalam media biakan terhambat dan hasil biakan

mungkin negatif.

k. Uji Widal

Uji widal adalah suatu reaksi aglutinasi antara antigen dan antibodi

(aglutinin). Aglutinin yang spesifik terhadap salmonella thypi terdapat

dalam serum klien dengan typhoid juga terdapat pada orang yang pernah

divaksinasikan. Antigen yang digunakan pada uji widal adalah suspensi

Asuhan Keperawatan Pada..., Dedi Agus Nandar, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/3897/3/DEDI AGUS NANDAR BAB II.pdf10 Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan

22

salmonella yang sudah dimatikan dan diolah di laboratorium. Tujuan dari

uji widal ini adalah untuk menentukan adanya aglutinin dalam serum klien

yang disangka menderita typhoid. (Patriani, 2009)

G. Penatalaksanaan medis

1. Isolasi klien, desinfeksi pakaian dan ekskreta

2. Perawatan yang baik untuk menghindari komplikasi

3. Istirahat selama demam sampai dengan 2 minggu setelah suhu normal

kembali (istirahat total), kemudian boleh duduk; jika tidak panas lagi boleh

berdiri kemudian berjalan di runagan.

4. Diit makanan harus cukup cairan, kalori, dan tinggi protein. Bahan makanan

tidak boleh mengandung banyak serat, tidak merangsang dan tidak

menimbulkan gas. Bila kesadaran pasien menurun diberikan makanan cair,

melalui sonde lambung. Jika kesadaran dan nafsu makan baik dapat juga

diberikan makanan lunak.

5. Bila terdapat komplikasi, terapi disesuaikan dengan penyakitnya. Bila

terjadi dehidrasi dan asidosis diberikan cairan secara intravena dan

sebagainya

(Ngastiyah, 2008)

Asuhan Keperawatan Pada..., Dedi Agus Nandar, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/3897/3/DEDI AGUS NANDAR BAB II.pdf10 Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan

23

H. Intervensi

1. Hipertermi berhubungan dengan infeksi salmonella typhi

Tujuan dan kriteria hasil :

• Temperatur tubuh normal 36-37 C

• Tidak mengalami pusing.

Intervensi

• Observasi tanda tanda vital

Rasional :

Untuk memonitor keadaan umum klien

• Observasi dan catat masukan dan keluar cairan

Rasional :

Denagn memonitor masukan dan haluaran cairan maka

keseimbangan cairan tersebut dapat diketahui dan terjaga

• Observasi keluhan dan tingkat kesadaran

Rasional :

Untuk mengetahui sejauh mana keluhan pasien , respon terhadap

keluhan dan mengetahui tingkat kesadaran klien karena demam

tinggi dapat menyebabkan ganguan kesadaran dan kesadaran

menurun.

Asuhan Keperawatan Pada..., Dedi Agus Nandar, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/3897/3/DEDI AGUS NANDAR BAB II.pdf10 Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan

24

• Jelaskan upaya untuk mengatasi hipertermi :

1. Lakukan kompres hangat

2. Tirah baring dan mengurangi aktivitas fisik : dengan tirah

baring maka aktivitas sel sel dan proses metabolisme

menurun sehingga diharapkan dapat mengurangi demam.

3. Banyak minum 1-2 liter/hari (8-9 gelas/hari : diharapkan

dengan pemberian minum yang cukup akan

mempertahankan intake dari dalam tubuh dan meningkatkan

output urin untuk mengurangi demam klien.

• Anjurkan pasien mengenakan pakaian tipis dan menyerap keringat :

pakaian tipis akanmempermudah terjadinya penguapan keringat

akibat hipetermi

• Lakukan program medik (antibiotik, antipiretik, infus)

Rasional :

Dengan pemberian antipiretik dapat menunjang upaya perawatan

dalam usaha menurunkan panas tubuh.

2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

ketidakmampuan dalam mengabsorsi makanan.

Tujuan dan kriteria hasil :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam diharapkan

kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan kriteria hasil :

• Intake nutrisi meningkat

• Diet habis 1 porsi yang di sediakan

Asuhan Keperawatan Pada..., Dedi Agus Nandar, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/3897/3/DEDI AGUS NANDAR BAB II.pdf10 Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan

25

Intervensi :

• Kaji status nutrisi pasien.

Rasional :

Untuk mengidentifikasi kemajuan atau penyimpangan dari hasil

yang diharapkan.

• Bantu pemenuhan nutrisi klien, dengan :

1. Berikan makanan yang tidak merangsang saluran

pencernaan dalam porsi kecil : makanan yang merangsang

dapat meningkatkan peristaltik usus dan merangsang asam

lambung.

2. Bantu dan dampingi klien saat makan

3. Monitor makanan dihabiskan setiap makan

• Libatkan keluarga dalam pemenuhan nutrisi klien.

Rasional :

Anggota keluarga lebih tahu tentang kebiasaan makan pasien,

makanan kesukaanya sehingga diharapkan anggota keluarga dapat

membantu dalam pemenuhan nutrisi klien.

• Timbang berat badan klien.

Rasional :

Untuk mengontrol penurunan atau peningkatan berat badan serta

untuk mengetahui efektifitas therapi yang digunakan.

Asuhan Keperawatan Pada..., Dedi Agus Nandar, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/3897/3/DEDI AGUS NANDAR BAB II.pdf10 Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan

26

• Laksanakan program medik (antiemedik)

Rasional :

Diharapkan mual, muntah berkurang atau hilang dan makanan dapat

ditoleransi lebih baik jika mual muntah tidak ada.

3. Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan kurangnya intake cairan

Tujuan dan kriteria hasil :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam diharapkan klien

tidak muntah lagi, suhu tubuh dalam bats normal dengan kriteria hasil :

• Kebutuhan cairan terpenuhi.

• tidak ada tanda tanda dehidrasi, mukosa bibir lembab.

Intervensi :

• Observasi dan catat jumlah cairan yang masuk dan keluar, turgor

kulit, membran mukosa.

Rasional :

Untuk mengetahui keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh

• Berikan stimulasi untuk pasien :

1. Anjurkan minum air putih 1-2 liter / hari (8-9 gelas / hari)

2. Makan buah buahan

3. Mobilisasi miring kanan dan kiri

Asuhan Keperawatan Pada..., Dedi Agus Nandar, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/3897/3/DEDI AGUS NANDAR BAB II.pdf10 Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan

27

• Laksanakan program dokter (pemberian cairan parenteral)

Rasional :

Pemberian cairan parenteral dapat mempertahankan keseimbangan

cairan dan elektrolit dalam tubuh dan pemberian obat obatan

diharapkan dapat mengatasi kehilangan cairan.

4. Nyeri berhubungan dengan proses infeksi

Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam diharapkan nyeri

berkurang dengan kriteria hasil :

• mengatakan nyeri berkurang.

• pasien tampak rileks.

Intervensi :

• Observasi karakteristik nyeri (PQRST)

Rasional :

Nyeri merupakan respon subyektif yang dapat diukur

• Observasi ttv

Rasional :

Perubahan ttv menunjukan bahwa pasien mengalami nyeri

• Beri posisi nyaman

Rasional :

Posisi nyaman mampu mengurangi mengurangi nyeri dan membuat

rileks

Asuhan Keperawatan Pada..., Dedi Agus Nandar, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/3897/3/DEDI AGUS NANDAR BAB II.pdf10 Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan

28

• Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam.

Rasional :

Relaksasi nafas dalam mampu mengurangi ketidaknyamanan

Kolaborasi pemberian analgetik sesuai indikasi

Rasional :

Untuk mengurangi nyeri pada pasien

Asuhan Keperawatan Pada..., Dedi Agus Nandar, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017