BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Perkembanganrepository.ump.ac.id/8580/3/BAB II_UMMU...

27
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Perkembangan Usaha Kecil, Mikro dan Menengah (UMKM) Perkembangan usaha adalah suatu bentuk usaha kepada usaha itu sendiri agar dapat berkembang menjadi lebih baik lagi dan agar mencapai pada satu titik atau puncak menuju kesuksesan. Perkembangan usaha dilakukan oleh usaha yang sudah mulai terproses dan terlihat ada kemungkinan untuk lebih maju lagi. Menurut Chandra (2000: 121), perkembangan usaha merupakan suatu keadaan terjadinya peningkatan omset penjualan, peningkatan pendapatan dan bertambahnya tenaga kerja (Nurwahida dan Susyanti, 2018). Meskipun UMKM menjanjikan bagi masa depan ekonomi nasional, namun dalam perkembanganya seringkali diperhadapkan oleh berbagai dilema. Persoalan pendanaan merupakan salah satu dilema yang sangat kursial bagi kelanjutan usaha UMKM. Lembaga keuangan formal yang diharapkan sebagai sumber pendanan bagi perkembangan ekonomi UMKM telah gagal memainkan fungi dasarnya, terutama dalam menyalurkan dana secara efektif ke kegiatan- kegiatan usaha yang paling produktif atau paling menguntungkan secara finansial. Bahkan lembaga tersebut memandang usaha mikro sebagai unit ekonomi yang not bankable (Muhammad, 2005). Menurut Pramayati (2008), pemberian pembiayaan usaha mikro itu sendiri adalah pinjaman dalam bentuk kredit yang disalurkan oleh pihak perbankan kepada pengusaha UMKM yang dapat dimungkinkan diberikan tetapi Pengaruh Pembiayaan Murabahah…, Ummu Habibah, FKIP UMP, 2019

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Perkembanganrepository.ump.ac.id/8580/3/BAB II_UMMU...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Perkembanganrepository.ump.ac.id/8580/3/BAB II_UMMU HABIBAH_MANAJEMEN'19.pdfkegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Perkembangan Usaha Kecil, Mikro dan Menengah (UMKM)

Perkembangan usaha adalah suatu bentuk usaha kepada usaha itu sendiri

agar dapat berkembang menjadi lebih baik lagi dan agar mencapai pada satu titik

atau puncak menuju kesuksesan. Perkembangan usaha dilakukan oleh usaha

yang sudah mulai terproses dan terlihat ada kemungkinan untuk lebih maju lagi.

Menurut Chandra (2000: 121), perkembangan usaha merupakan suatu keadaan

terjadinya peningkatan omset penjualan, peningkatan pendapatan dan

bertambahnya tenaga kerja (Nurwahida dan Susyanti, 2018).

Meskipun UMKM menjanjikan bagi masa depan ekonomi nasional,

namun dalam perkembanganya seringkali diperhadapkan oleh berbagai dilema.

Persoalan pendanaan merupakan salah satu dilema yang sangat kursial bagi

kelanjutan usaha UMKM. Lembaga keuangan formal yang diharapkan sebagai

sumber pendanan bagi perkembangan ekonomi UMKM telah gagal memainkan

fungi dasarnya, terutama dalam menyalurkan dana secara efektif ke kegiatan-

kegiatan usaha yang paling produktif atau paling menguntungkan secara

finansial. Bahkan lembaga tersebut memandang usaha mikro sebagai unit

ekonomi yang not bankable (Muhammad, 2005).

Menurut Pramayati (2008), pemberian pembiayaan usaha mikro itu

sendiri adalah pinjaman dalam bentuk kredit yang disalurkan oleh pihak

perbankan kepada pengusaha UMKM yang dapat dimungkinkan diberikan tetapi

Pengaruh Pembiayaan Murabahah…, Ummu Habibah, FKIP UMP, 2019

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Perkembanganrepository.ump.ac.id/8580/3/BAB II_UMMU HABIBAH_MANAJEMEN'19.pdfkegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

10

belum bankable. Maksudnya adalah usaha tersebut dapat dijadikan sebagai usaha

yang berkelanjutan dan dapat memperbaiki taraf hidup di dalam masyarakat.

(Prayogi dan Siregar,2017)

a. Pengertian UMKM.

Dalam undang- undang No.20 Tahun 2008 yang dimaksud dengan:

1) Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan

usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur

dalam Undang-Undang ini.

2) Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak

perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi

bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha

Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam

Undang-Undang ini.

3) Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak

perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian

baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar

dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur

dalam Undang- Undang ini.

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah merupakan kegiatan usaha yang

mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi secara

luas kepada masyarakat, dan dapat berperan dalam proses pemerataan dan

Pengaruh Pembiayaan Murabahah…, Ummu Habibah, FKIP UMP, 2019

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Perkembanganrepository.ump.ac.id/8580/3/BAB II_UMMU HABIBAH_MANAJEMEN'19.pdfkegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

11

peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan

berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional. Selain itu, Usaha Mikro, Kecil,

dan Menengah adalah salah satu pilar utama ekonomi nasional yang harus

memperoleh kesempatan utama, dukungan, perlindungan dan pengembangan

seluas-luasnya sebagai wujud keberpihakan yang tegas kepada kelompok usaha

ekonomi rakyat, tanpa mengabaikan peranan Usaha Besar dan Badan Usaha

Milik Negara (Tambunan, 2012).

b. Asas, Prinsip dan Tujuan Pemberdayaan UMKM.

ASAS: BAB II, Pasal 2 beserta penjelasanya UU Nomor 20 Tahun 2008:

1) Asas kekekluargaan

2) Asas demokrasi ekonomi

3) Asas kebersamaan

4) Asas efesiensi berkeadilan

5) Asas berkelanjutan

6) Asas berwawasan lingkungan

7) Asas kemandirian

8) Asas keseimbangan kemajuan

9) Asas kesatuan ekonomi nasional.

PRINSIP UMKM : Pasal 4 UU Nomor 20 Tahun 2008.

1) Penumbuhan kemandirian, kebersamaan dan kewirausahaan UMKM untuk

berkarya dengan prakarsa sendiri.

2) Mewujudkan kebijakan public yang transpparan, akuntabel dan berkeadilan

Pengaruh Pembiayaan Murabahah…, Ummu Habibah, FKIP UMP, 2019

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Perkembanganrepository.ump.ac.id/8580/3/BAB II_UMMU HABIBAH_MANAJEMEN'19.pdfkegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

12

3) Pengembangan usaha berbasis potensi daerah dan berorientasi pasar sesuai

dengan kompetensi UMKM.

4) Peningkatan daya saing UMKM

5) Penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian secara terpadu.

TUJUAN PEMBERDAYAAN UMKM : Pasal 4 UU Nomor 20 Tahun 2008.

1) mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang, berkembang, dan

berkeadilan.

2) menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah menjadi usaha yang tangguh dan mandiri; dan

3) meningkatkan peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dalam pembangunan

daerah, penciptaan lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pertumbuhan

ekonomi, dan pengentasan rakyat dari kemiskinan (Mattalatta, 2008).

c. Kriteria-Kriteria UMKM

Usaha mikro seperti yang tertuang dalam Surat Keputusan Menteri

Keuangan Nomor 40/KMK.06/2003 tanggal 29 Januari 2003 adalah usaha

produktif milik keluarga atau perorangan Warga Negara Indonesia (WNI)

dengan penjualan maksimum Rp 100 juta per tahun. Usaha Kecil adalah semua

usaha yang mempunyai kekayaan bersih maksimum Rp 200 juta tidak termasuk

tanah dan bangunan tempat usaha, atau penjualan maksimum Rp 1 Miliar per

tahun, milik WNI dan berdiri sendiri (bukan anak perusahaan atau cabang, sesuai

Undang-Undang Nomor 9 tahun 1995 tentang usaha kecil). Usaha Menengah

adalah usaha dengan penjualan antara Rp 1-50 miliar per tahun dan memilik

kekayaan bersih lebih besar dari Rp 200 juta hingga Rp 10 miliar, tidak termasuk

Pengaruh Pembiayaan Murabahah…, Ummu Habibah, FKIP UMP, 2019

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Perkembanganrepository.ump.ac.id/8580/3/BAB II_UMMU HABIBAH_MANAJEMEN'19.pdfkegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

13

tanah dan bangunan tempat usaha (sesuai Intruksi Presiden Nomor 10 tahun 1999

tentang Pemberdayaan Usaha Menengah) (Salam, 2008).

Tabel 2.1

Kriteria UMKM

Sumber: UU No. 20 Tahun 2008

UMKM memiliki peran penting bagi pembangunan dan pertumbuhan

ekonomi. Tidak hanya di Negara berkembang namun juga dinegara maju. Peran

penting UMKM dalam pembangunan ekonomi nasional dapat terlihat pada

kontribusinya dalam meningkatkan Produk Domestic Bruto (PDB), mengurangi

angka pengangguran, kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi dan pendapatan

nasional,karena tidak sedikit produk-produk UMKM yang mampu menembus

pasar internasional. Sektor UMKM mempunyai keunggulan dan sangat potensial

untuk lebih dikembangkan melalui suatu kebijakan yang tepat dan dukungan dari

lembaga yang tepat.

Dalam menjalankan usahanya, UMKM seringkali mengalami bebrapa

kendala, salah satu kendalanya adalah masalah permodalan. Mereka sangat sulit

mengakses lembaga perbankan dikarenakan banyak faktor, salah satunya karena

tidak bankable, banyaknya persyaratan yang dikeluarkan pihak bank yang

menyulitkan UMKM. Pada akhirnya banyak UMKM yanh menggunakan modal

sendiri untuk membangun usahanya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada

KRITERIA KEKAYAAN BERSIH HASIL PENJUALAN

TAHUNAN

Usaha Mikro Maks. 50 jt Maks. 300 jt

Usaha Kecil >50 jt – 500 jt >300 Jt – 2,5 M

Usaha Menengah >500 jt – 10 M >2,5 M – 50 M

Pengaruh Pembiayaan Murabahah…, Ummu Habibah, FKIP UMP, 2019

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Perkembanganrepository.ump.ac.id/8580/3/BAB II_UMMU HABIBAH_MANAJEMEN'19.pdfkegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

14

tahun 2005 kebanyakan sumber dana UMKM berasal dari modal sendiri yang

mencapai 82,41% pada kelompok usaha mikro, dan 68,85% pada kelompok

usaha kecil (Jubaedah dan Destiana,2015).

2. Lembaga Perbankan

a. Definisi.

Menurut Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun

1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkanya

kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainya dalam

rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. Banyak. Dapat disimpulkan bahwa

usaha perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu mengimpun dana, menyalurkan

dana, dan memberikan jasa bank lainya. Kegiatan menghimpun dana dan

menyalurkan dana merupakan kegiatan pokok bank, sedangkan memberikan jasa

bank lainya hanya kegiatan mendukung (Muchtar dkk, 2016).

Dalam perbankan terdapat dua sistem perbankan di Indonesia, yaitu

perbankan konvensional dengan system bunganya, dan perbankan syariah dengan

system bagi hasilnya. Bank syariah merupakan bank yang secara operasional

berbeda dengan bank konvensional. Salah satu cirri khas bank syariah yaitu tidak

menerima atau membebani bunga kepada nasabah, akan tetapi menerima atau

membebankan bagi hasil serta imbalan lain sesuai dengan akad-akad yang

diperjanjikan. Konsep dasar bank syariah didasarkan pada al-qur’an dan hadist.

Semua produk dan jasa yang ditawarkan tidak boleh bertentangan dengan isi Al-

qur’an dan hadis Rasulallah SAW. Dalam UU Prerbankan Syariah No.21 Tahun

Pengaruh Pembiayaan Murabahah…, Ummu Habibah, FKIP UMP, 2019

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Perkembanganrepository.ump.ac.id/8580/3/BAB II_UMMU HABIBAH_MANAJEMEN'19.pdfkegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

15

2008 menyatakan bahwa perbankan syariah adalah segala sesuatu yang

menyangkut tentang bank syariah dan unit usaha syariah, mencakup kelembagaan,

kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan

prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas bank umum syariah (BUS), Unit

Usaha Syariah (UUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) (Ismail,

2011).

1) Bank Umum Syariah (BUS) adalah bank syariah yang dalam kegiatanya

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. BUS dapat berusaha sebagai

bank devisa dan bank non devisa. Bank devisa adalah bank yang dapat

melaksanakan transaksi ke luar negeri atau berhubungan dengan mata uang

asing secara keseluruhan seperti transfer ke luar negeri, injkaso ke luar negeri,

pembukaan letter of credit, dan sebagainya.

2) Unit Usaha Syariah (UUS) adalah unit kerja dari kantor pusat bank

konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor atau unit yang

mrlaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prindip syariah, atau unit kerja di

kantor cabang dari suatu banak yang berkedudukan di luar negeri yang

melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang berfungsi sebagai

kantor induk dari kantor cabang pembantu syariah dan/atau unit syariah.

UUS berada satu tingkat di bawah direksi bank umum konvensional

bersangkutan. UUS dapat berusaha sebagai bank devisa dan bank non devisa.

3) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) adalah bank syariah yang dalam

kegiatanya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bentuk

Pengaruh Pembiayaan Murabahah…, Ummu Habibah, FKIP UMP, 2019

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Perkembanganrepository.ump.ac.id/8580/3/BAB II_UMMU HABIBAH_MANAJEMEN'19.pdfkegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

16

hukum BPRS perseroan terbatas. BPRS hanya boleh dimiliki oleh WNI

dan/atau badan hukum Indonesia, pemerintah daerah, atau kemitraan antara

WNI atau badan hukum Indonesia dengan pemerintah daerah (Soemitra,

2009).

3. Pengertian Pembiayaan

Pembiayaan atau financing yaitu pendanaan yang diberikan oleh suatu

pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik

dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah

pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yan telah direncanakan

(Rivai dan Arifin, 2010).

Keberadaan lembaga keuangan yang menawarkan berbagai bentuk fasilitas

pembiayaan untuk lebih memeperluas penyediaan pembiayaan alternative bagi

dunia usaha dalam system perekomomian modern sangatlah dibutuhkan. Lembaga

pembiayaan diperlukan guna mendukung dan memperkuat system keuangan

nasional yang terdiversifikasi senhingga dapat memeberikan alternative yang

lebih banyak bagi pengembangan sektor usaha (Soemitra, 2009).

a. Tujuan Pembiayaan:

Secara umum tujuan pembiayaan dibedakan menjadi dua kelompok yaitu:

tujuan pembiayaan secara makro dan tujuan pembiayaan secara mikro. Secara

makro pembiayaan bertujuan untuk:

1) Peningkatan ekonomi umat, artinya: masyarakat yang tidak dapat akses

secara ekonomi, dengan adanya pembiayaan mereka dapat melakukan akses

ekonomi. Dengan demikian dapat meningkatkan taraf ekonominya.

Pengaruh Pembiayaan Murabahah…, Ummu Habibah, FKIP UMP, 2019

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Perkembanganrepository.ump.ac.id/8580/3/BAB II_UMMU HABIBAH_MANAJEMEN'19.pdfkegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

17

2) Tersedianya dana bagi peningkatan usaha, artinya: untuk pengembangan

usaha membutuhkan dana tambahan. Dana tambahan ini dapat diperoleh

melalui aktivitas pembiayaan. Pihak yang surplus dana menyalurkan kepada

pihak minus dana, sehingga dapat tergulirkan.

3) Meningkatkan produktivitas, artinya: adanya pembiayaan memberikan

peluang bagi masyarakat usaha mampu meningkatkan daya produksinya.

Sebab upaya produksi tidak akan dapat jalan tanpa adanya dana.

4) Membuka lapangan kerja baru, artinya: dengan dibukanya sektor-sektor usaha

melalui penambahan dana pembiayaan, maka sektor usaha tersebut akan

menyerap tenaga kerja. Hal ini berarti menambah atau membuka lapangan

kerja baru.

5) Terjadi distribusi pendapatan, artinya: masyarakat usaha produktif mampu

melakukan aktifitas kerja, berarti mereka akan memperoleh pendapatan dari

hasil usahanya. Penghasilan merupakan bagian dari pendapatan masyarakat.

Jika ini terjadi maka akan terdistribusi pendapatan (Muhamad, 2016).

b. Analisis Pembiayaan

Analisis pembiayaan adalah kegiatan yang menelaah aspek-aspek penting

dan patut diketahui dari nasabah yang akan dibiayaioleh bank. Tujuan analisis

pembiayaan untuk memperoleh gambaran yang jelas dan sesungguhnya terhadap

kondisi nasabah yang akan dibiayai. Dengan demikian rekomendasi yang benar

dan objektif dapat diberikan (Danupranata, 2013). Menurut Ismail (2011)

Beberapa prinsip dasar yang perlu dilakukan sebelum memutuskan permohonan

pembiayaan yang diajukan oleh calon nasabah anataral alin dikenal dengan

Pengaruh Pembiayaan Murabahah…, Ummu Habibah, FKIP UMP, 2019

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Perkembanganrepository.ump.ac.id/8580/3/BAB II_UMMU HABIBAH_MANAJEMEN'19.pdfkegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

18

prinsip 5C dan analisis 6A. Penerapan prinsip dasar dalam pemberian sserta

analisis yang mendalam terhadap calon nasabah, perlu dilakukan oleh bank

syariah agar bank tidak salah memmilih dalam menyalurkan dananya sehingga

dana yang disalurkan kepada nasabah dapat terbayar kembali sesuai dengan

jangka waktu yang diperjanjikan. Prinsip analisis pembiayaan didasarkan pada

rumus 5C, yaitu:

1) Character, penilaian karakter nasabah adalah untuk mengetahui itikad baik

nasabah dalam memenuhi kewajibannya (willingness to pay) dan untuk

mengetahui moral, watak, maupun sifat-sifat pribadi yang positif dan

kooperatif. Karakter merupakan faktor yang dominan dan penting, karena

walaupun calon nasabah tersebut cukup mampu untuk menyelesaikan

utangnya, tetapi jika tidak mempunyai itikad baik tentu akan membawa

berbagai kesulitan bagi bank di kemudian hari.

2) Capacity, yaitu kemampuan nasabah untuk menjalankan usaha guna

memperoleh laba yang diharapkan sehingga dapat mengembalikan

pembiayaan diterima.

3) Capital, adalah menilai jumlah modal sendiri yang diinvestasikan oleh

nasabah dalam usahanya termasuk kemampuan untuk menambah modal

apabila diperlukan sejalan dengan perkembangan usahanya.

4) Condition, yaitu kondisi usaha nasabah yang dipengaruhi oleh situasi social

dan ekonomi. Yang mempengaruhi kondisi antara lain peraturan-peraturan

pemerintah, situasi politik dan perekonomian dunia, kondisi ekonomi yang

mempengaruhi pemasaran, produk, dan keuangan.

Pengaruh Pembiayaan Murabahah…, Ummu Habibah, FKIP UMP, 2019

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Perkembanganrepository.ump.ac.id/8580/3/BAB II_UMMU HABIBAH_MANAJEMEN'19.pdfkegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

19

5) Collateral, yaitu aset atau benda yang diserahkan nasabah sebagai agunan

terhadap terhadap pembiayaan yang diterimanya. Collateral tersebut harus

dinilai oleh bank untuk mengetahui risiko kewajiban finansial nasabah kepada

bank. Penilaian terhadap jaminan meliputi jenis, lokasi, bukti kepemilikan,

dan status hukumnya (Nizar, 2016).

Adapun Upaya preventif dengan melakukan analisis pembiayaan 6A:

1) Analisis Aspek Hukum, dengan melakukan analisis terhadap aspek hukum,

maka bank syariah akan mendapat informasi tentang pihak yang berhak

melakukan penandatangnana dalm perjanjian serta hak dan kewenangnanya.

Faktor yang sangat penting dalam analisis hukum adalah keyakinan bank

syariah bahwa setelah memberikan pembiayaan, maka legalitasnya kuat,

sehingga bank aman bila terjadi resiko. Pada saat terjadi sengketa atas

pembiayaan, maka bank syariah dappat memenangkan sengketa.

2) Analisis Aspek Teknis, merupakan analisis yang dilakukan bank syariah

dengan tujuan untuk mengetahui fisik dan lingkungan usaha perusahaan calon

nasabah serta proses produksi. Dengan menganalisis aspek teknis bank

syariah dapat menyimpulkan apakah calon nasabah menjalankan aktivitas

produksinya scara efisien.

3) Analisis Aspek Manajemen, merupakan salah satu aspek yang sangat penting

sebelum bank memberikan rekomendaso atas permohonan pembiayaan,

faktor penilaian meliputi ; struktur organisasi, job description, system dan

prosedur, penataan SDM, pengalaman usaha dan management skill.

Pengaruh Pembiayaan Murabahah…, Ummu Habibah, FKIP UMP, 2019

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Perkembanganrepository.ump.ac.id/8580/3/BAB II_UMMU HABIBAH_MANAJEMEN'19.pdfkegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

20

4) Analisis Aspek Keuangan, analisis ini diperlukan oleh bank untuk mengetahui

kemampuan keuangan perusahaan dalam memenuhi kewajibanyanya baik

kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang.

5) Analisis Aspek Sosial-Ekonomi, meliputi dampak yang ditimbulkan oleh

perusahaan terhadap lingkungan, pengaruh perusahaan terhadap lapangan

pekerjaan, pengaruh perusahan terhadap pendapatan Negara, dan debitur

melakukan kegiatan yang tidak bertentangan dengan kondisi lingkungan

sekitar.

6) Analisis Aspek Pemasaran, bank syariah dapat mengetahui sejauh mana

produk yang dihasilkan oleh calon debitur diterima oleh pasar dan berapa

lama produknya dapat bertahan dan bersaing dipasar (Ismail,2011).

c. Jenis-jenis pembiayaan.

1) Pembiayaan Murabahah

Pembiayaan Murabahah adalah transakasi jual beli di mana bank menyebut

jumlah keuntunganya. Bank bertindak sebagai penjual, sementara nasabah sebgai

pembeli. Harga jual adalah harag beli bank dari pemassok ditambah dengan

keuntungan (margin) (A.karim, 2014). Landasan syariah pembiayaan Murabahah.

:

كم ول تقت منكم يا أيها الذين آمنوا ل تأكلوا أموالكم بينكم بالباطل إل أن تكون تجارة عن تراض إن لوا أ

كان بكم رحيما الل

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta

sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang

berlaku dengan suka sama-suka di anatara kamu. Dan jangnalah kamu

Pengaruh Pembiayaan Murabahah…, Ummu Habibah, FKIP UMP, 2019

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Perkembanganrepository.ump.ac.id/8580/3/BAB II_UMMU HABIBAH_MANAJEMEN'19.pdfkegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

21

membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu”

(Q.S. An-Nisa:29).

Kemudian dalam surat Al Baqarah ayat 257 juga dikatakan bahwa “Allah

menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba” . Dalam suatu riwayat ketika

Rasulallah ditanya oleh sahabat tentang usaha yang paling utama, kemudian

beliau bersabda : seseorang yang bekerja dengan tanganya sendiri dan setiap jual

beli yang mabrur (HR. Ahmad). Maksud mabrur dalam hadist tersebut ialah jual

beli yang terhindar dari sesuatu yang dapat merusak keridhaan. Karena Rasulallah

SAW bbersabda : “jual beli harus dipastikan saling meridhai” (HR. Baihaqi dan

Ibnu Majah). Akad jual beli disyariatkan oleh Allah untuk kemudahan bagi para

hambaNya dalam mencari rezeki sebagai sumber penghidupan (Burhanuddin.S,

2009).

Keterbukaan dan kejujuran menjadi syarat utama terjadinya murabahah

yang sesungguhnya, sehinga yang menjadi karakteristik murabahah adalah

penjual harus harus memeberi tahu pembeli tentang harga pembelian barang dan

menyatakan jumlah keuntungan yang ditamabahkan pada biaya tersebut. Dalam

literature fiqih klasik, murabahah mengacu pada suatu penjualan yang

pembayaranya ditangguhkan. Justru elemen pokok yang meembedakanya dengan

penjualan normal lainya adalah penangguhan pembayaran itu. Pembayaran

dilakukan dalam suatu jangka waktu yang disepakati, baik secara tunai maupun

secara angsuran (Widagdo dan Qomar, 2015). Dalam melakukan pembiayaan

Mudharabah ada beberapa Syarat –syarat yang harus ditunaikan anatara lain:

a) Penjual memeberitahu biaya modal kepada nasabah.

Pengaruh Pembiayaan Murabahah…, Ummu Habibah, FKIP UMP, 2019

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Perkembanganrepository.ump.ac.id/8580/3/BAB II_UMMU HABIBAH_MANAJEMEN'19.pdfkegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

22

b) Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang ditetapkan.

c) Kontrak harus bebas dari riba.

d) Kontrak harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas barang

sesudah pembelian

e) Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian,

misalnya jika pembelian dilakukan secraa hutang.

Secara prinsip jika syarat a), d) atau e) tidak dipenuhi, maka pembeli memiliki

pilihan:

a) Melanjutkan pembelian seperti apa adanya

b) Kembali kepada penjual dan menyatakan ketidaksetujuan atas barang yanag

dijual

c) Membatalkan kontrak (Antonio, 1999).

Pembiayaan murabahah telah diatur dalam Fatwa DSN No.

04/DSN- MUI/IV/2000. Dalam fatwa tersebut disebutkan ketentuan umum

mengenai murabahah, yaitu sebagai berikut:

a) Bank dan nasabah harus melakukan akad murabahah yang bebas riba.

b) Barang yang diperjual belikan tidak diharamkan oleh syari’at Islam.

c) Bank membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang yang

telah disepakati kualifikasinya.

d) Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama bank sendiri,

dan pembelian ini harus sah dan bebas riba.

e) Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan

pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara utang.

Pengaruh Pembiayaan Murabahah…, Ummu Habibah, FKIP UMP, 2019

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Perkembanganrepository.ump.ac.id/8580/3/BAB II_UMMU HABIBAH_MANAJEMEN'19.pdfkegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

23

f) Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah (pemesan)

dengan harga jual senilai harga plus keuntungannya. Dalam kaitan ini

bank harus memberitahu secara jujur harga pokok barang kepada

nasabah berikut biaya yang diperlukan.

g) Nasabah membayar harga barang yang telah disepakati tersebut pada

jangka waktu tertentu yang telah disepakati.

h) Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan atau kerusakan akad tersebut,

pihak bank dapat mengadakan perjanjian khusus dengan nasabah.

i) Jika bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang

kepada pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah

barang, secara prinsip menjadi milik bank (Anshori,2009).

Menurut Jumuhur Ulama Rukun Murabahah / Jual beli itu ada 4 yaitu:

a) Orang yang berakad (penjual dan pembeli)

b) Sighat (lafal ijab dan kabul)

c) Ada barang yang dibeli

d) Ada nilai tukar pengganti barang (Novita,dkk.2014)

2. Pembiayaan Musyarakah.

Musyarakah adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk

melakukan usaha tertentu. Masing-masing pihak memberikan dana atau amal

dengan kesepakatan bahwa keuntungan atau risiko akan ditanggung bersama

sesuai kesepakatan. Musyarakah dalam praktik perbankan diaplikasikan dalam

hal pembiayaan proyek. Dalam hal ini nasabah yang dibiayai dengan bank sama-

sama menyediakan dana untuk melaksanakan proyek tersebut. Keuntungan dari

Pengaruh Pembiayaan Murabahah…, Ummu Habibah, FKIP UMP, 2019

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Perkembanganrepository.ump.ac.id/8580/3/BAB II_UMMU HABIBAH_MANAJEMEN'19.pdfkegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

24

proyek dibagi sesuai dengan kesepakatan untuk bank setelah terlebih dahulu

mengembalikan dana yang dipakai nasabah. Musyarakah dapat pula dilakukan

untuk kegiatan investasi seperti pada lembaga keuangan modal ventura (mucthar

dkk, 2016).

Investasi oleh islam dipandang sebagai wahana untuk meningkatkan

kesejahterhan umat. investasi mampu mengeliminir adanya penumpukan aset

finansial yang tidak berputar. Investasi ini sendiri telah menghindarkan

terjadinya tindakan pentabdziran (wasting) atas sumberdaya finansial. Hal ini

demikian dengan adanya investasi, maka sumber daya finansial yang ada telah

bisa dimobilisasi dan dimanfaatkan. Musyarakah merupakan pola investasi

langsung pada sektor rill. Hal ini berarti bahwa pembiayaan syariah dapat

menjadi soluti alternatif bagi UMKM untuk mendapatkan akses permodalan

(Jubaedah dan Destiana, 2015). Landasan syariah pembiayaan musyarakah

sebagai berikut :

الحات وقليل ما هم بعض إل الذين آمنوا وع وإن كثيرا من الخلطاء ليبغي بعضهم على ملوا الص

"…Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang bersyarikat itu

sebagian dari mereka berbuat zalim kepada sebagian lain, kecuali orang yang

beriman dan mengerjakan amal shaleh; dan amat sedikitlah mereka ini…." (QS.

Shaad:24). Hadis riwayat Abu Daud dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW

bersabda:

“Allah swt. berfirman: ‘Aku adalah pihak ketiga dari dua orang yang

bersyarikat selama salah satu pihak tidak mengkhianati pihak yang lain. Jika

Pengaruh Pembiayaan Murabahah…, Ummu Habibah, FKIP UMP, 2019

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Perkembanganrepository.ump.ac.id/8580/3/BAB II_UMMU HABIBAH_MANAJEMEN'19.pdfkegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

25

salah satu pihak telah berkhianat, Aku keluar dari mereka.” (HR. Abu

Daud, yang dishahihkan oleh al- Hakim, dari Abu Hurairah).

Dalam pembiayaan Musyarakah terdapat Bentuk- bentuk kerjasama

(Syirkah) terbagi dalam beberapa golongan:

a. Syirkah Al- inan, Penggabungan harta atau modal dua orang atau lebih yang

tidak harus sama jumlahnya dan keuntunganya dibagi secara proposional

dengan jumlah modal masing-masing atau sesuai dengan kesepakatan.

b. Syirkah Al Mufawadhah, Perserikatan yang modal semua pihak dan bentuk

kerjasama dilakukan baik kualitas dan kuantitasnya harus dama dan

keuntungan dibagi bersama.

c. Syirkah al abdan/al amal, Yaitu perserikatan dalam bentuk kerja yang

hasilnya dibagi bersama.

d. Syirkah Al Wujuh, yaitu perserikatan tanoa modal.

e. Syirkah Al Mudharabah, Yaitu bentuk kerjasama antara pemilik modal dan

seseorang yang punya keahlian dagang dan keuntungan perdagangan dari

modal itu dibagi sesuai dengan kesepakatan bersama (Muhamad, 2016).

Pembiayaan Musyarakah telah diatur dalam Fatwa DSN No.08/DSN-

MUI/IV/2000. Dalam fatwa tersebut dijelaskan tentang syarat dan rukunya

pembiayaan musyarakah, sebagai berikut:

a. Pernyataan ijab dan qabul harus dinyatakan oleh para pihak untuk

menunjukkan kehendak mereka dalam mengadakan kontrak (akad), dengan

memperhatikan hal-hal berikut:

Pengaruh Pembiayaan Murabahah…, Ummu Habibah, FKIP UMP, 2019

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Perkembanganrepository.ump.ac.id/8580/3/BAB II_UMMU HABIBAH_MANAJEMEN'19.pdfkegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

26

1) Penawaran dan penerimaan harus secara eksplisit menunjukkan tujuan

kontrak (akad).

2) Penerimaan dari penawaran dilakukan pada saat kontrak.

3) Akad dituangkan secara tertulis, melalui korespondensi, atau dengan

menggunakan cara-cara komunikasi modern seperti melalui media

4) kerja sebagai wakil.

5) Setiap mitra memiliki hak untuk mengatur aset musyarakah dalam proses

bisnis normal.

6) Setiap mitra memberi telepon atau internet.

b. Pihak-pihak yang berkontrak harus cakap hukum, dan memperhatikan hal-hal

berikut:

1) Kompeten dalam memberikan atau diberikan kekuasaan perwakilan.

2) Setiap mitra harus menyediakan dana dan pekerjaan, dan setiap mitra

melaksanakan wewenang kepada mitra yang lain untuk mengelola aset

dan masing-masing dianggap telah diberi wewenang untuk melakukan

aktifitas musyarakah dengan memperhatikan kepentingan mitranya, tanpa

melakukan kelalaian dan kesalahan yang disengaja.

3) Seorang mitra tidak diizinkan untuk mencairkan atau menginvestasikan

dana untuk kepentingannya sendiri.

c. Objek akad (modal, kerja, keuntungan dan kerugian)

1) Modal.

a) Modal yang diberikan harus uang tunai, emas, perak atau yang nilainya

sama. Modal dapat terdiri dari aset perdagangan, seperti barang-barang,

Pengaruh Pembiayaan Murabahah…, Ummu Habibah, FKIP UMP, 2019

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Perkembanganrepository.ump.ac.id/8580/3/BAB II_UMMU HABIBAH_MANAJEMEN'19.pdfkegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

27

properti, dan sebagainya. Jika modal berbentuk aset, harus terlebih

dahulu dinilai dengan tunai dan disepakati oleh para mitra.

b) Para pihak tidak boleh meminjam, meminjamkan, menyumbangkan atau

menghadiahkan modal musyarakah kepada pihak lain, kecuali atas dasar

kesepakatan.

c) Pada prinsipnya, dalam pembiayaan musyarakah tidak ada jaminan,

namun untuk menghindari terjadinya penyimpangan, LKS dapat

meminta jaminan.

2) Kerja.

a) Partisipasi para mitra dalam pekerjaan merupakan dasar pelaksanaan

musyarakah; akan tetapi, kesamaan porsi kerja bukanlah merupakan

syarat. Seorang mitra boleh melaksanakan kerja lebih banyak dari yang

lainnya, dan dalam hal ini ia boleh menuntut bagian keuntungan

tambahan bagi dirinya.

b) Setiap mitra melaksanakan kerja dalam musyarakah atas nama pribadi

dan wakil dari mitranya. Kedudukan masing-masing dalam organisasi

kerja harus dijelaskan dalam kontrak.

3) Keuntungan.

a) Keuntungan harus dikuantifikasi dengan jelas untuk menghindarkan

perbedaan dan sengketa pada waktu alokasi keuntungan atau

penghentian musyarakah.

Pengaruh Pembiayaan Murabahah…, Ummu Habibah, FKIP UMP, 2019

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Perkembanganrepository.ump.ac.id/8580/3/BAB II_UMMU HABIBAH_MANAJEMEN'19.pdfkegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

28

b) Setiap keuntungan mitra harus dibagikan secara proporsional atas

dasar seluruh keuntungan dan tidak ada jumlah yang ditentukan di

awal yang ditetapkan bagi seorang mitra.

c) Seorang mitra boleh mengusulkan bahwa jika keuntungan melebihi

jumlah tertentu, kelebihan atau prosentase itu diberikan kepadanya.

d) Sistem pembagian keuntungan harus tertuang dengan jelas dalam

akad.

4) Kerugian.

Kerugian harus dibagi di antara para mitra secara proporsional

menurut saham masing-masing dalam modal (Anshori, 2007).

Pengaruh Pembiayaan Murabahah…, Ummu Habibah, FKIP UMP, 2019

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Perkembanganrepository.ump.ac.id/8580/3/BAB II_UMMU HABIBAH_MANAJEMEN'19.pdfkegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

29

B. Hasil Penelitian Terdahulu.

Tabel 2.2

Hasil Penelitian Terdahulu

No Peneliti (Tahun) Judul Artikel dan Jurnal Variabel Hasil

1 Linda Novita, M.

Kholil Nawawi dan

Hilman hakiem

Vol. 5 No. 2 Tahun

2014

ISSN : 2087-2178

Pengaruh Pembiayaan

Murabahah Terhadap

Perkembangan Umkm Di

Kecamatan Leuwiliang (Studi

Kasus Bprs Amanah Ummah)

X1 : Pembiayaan

Murabahah.

Y : Perkembangan

UMKM

Pembiayann murabahah memiliki pengaruh

positif dan signifikan terhadap perkembangan

UMKM

2 Siti Jubaedah dan

Rina Destiana.

Jurnal Logika

Vol. XV, No.3

Desember Tahun

2015.

ISSN: 1978-2560

Implikasi pembiayaan syariah

terhadap usaha mikro, kecil

dan menengah (UMKM) di

kabupaten Cirebon.

X1: Pembiayaan

Syariah (Mudharabah

dan Musyarakah)

Y : Aset, omset dan

laba UMKM

(perkembangan

UMKM)

Pembiayaan syariah (Mudharabah dan

Musyarakah) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap perkembangan UMKM.

3 Ridwan Widagdo & Pengaruh Pembiayaan X1 : Pembiayaan Pembiayaan Murabahah berpengaruh positif

29

Pengaruh Pembiayaan Murabahah…, Ummu Habibah, FKIP UMP, 2019

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Perkembanganrepository.ump.ac.id/8580/3/BAB II_UMMU HABIBAH_MANAJEMEN'19.pdfkegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

30

Nurul Qomar

Vol. 7 No.2 Tahun

2015

ISSN : 2303-1573

E-ISSN : 2527-

3876

Murȃbah ah dan Musyarakah

Terhadap Perkembangan

Usaha Mikro di BMT Gunung

Jati

Murabahah.

X2 : Pembiayaan

Musyarakah.

Y : Perkembangan

Usaha Mikro

dan signifikan terhadap perkembangan usaha

mikro.

Pembiayaan Musyarakah tidak berpengaruh dan

tidak signifikan terhadap perkembangan usaha

mikro.

4 Muhammad Andi

Prayogi dan

Lukman Hakim

Siregar

Vol. 17, No.2

Tahun 2017

ISSN : 2598-0157

Pengaruh pembiayaan mikro

syariah terhadap tingkat

perkembangan Usaha Mikro

Kecil Menengah (UMKM)

X : pembiayaan Mikro

Syariah

Y : Tingkat

Perkembangan Usaha

UMKM)

Pembiayaan mikro syaria berpengaruh

signifikan terhadap tingkat perkembangan

usaha UMKM.

5 U.Syarifudin,

Mariana

Jurnal al amwal

Vol.9 No.2 Tahun

2017

Pengaruh Pembiayaan

Musyarakah Terhadap

Perkembangan Usaha Mikro

dan Peningkatan Pendapatan

Nasabah

X : Pembiayaan

Musyarakah.

Y1 : Perkembangan

usaha mikro

Y2 : Peningkatan

pendapatan Nasabah.

Pembiayaan Musyarakah berpengaruh positif

dan signifikan terhadap perkembangan usaha

mikro.

Pembiayaan Musyarakah positif dan signifikan

terhadap peningkatan pendapatan nasabah.

30

Pengaruh Pembiayaan Murabahah…, Ummu Habibah, FKIP UMP, 2019

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Perkembanganrepository.ump.ac.id/8580/3/BAB II_UMMU HABIBAH_MANAJEMEN'19.pdfkegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

31

ISSN : 2303-1573

6 Rohmah niah & Sri

Herianingrum

Jurnal Jebis

Vol. 1 No. 1 Juni

Tahun 2015

p-ISSN : 2442-6563

e-ISSN : 2527-3027

Efektivitas Pembiayaan

Mudharabah Dalam

Meningkatkan Kinerja Umkm

(Studi Kasus Pada Bmt Nurul

Jannah Gresik)

X : Pembiayaan

Mudharabah.

Y : Kinerja UMKM

pembiayaan mudharabah yang diberikan oleh

BMT Nurul Jannah Gresik sangat efektif dalam

meningkatkan kinerja UMKM yang telah

menjadi nasabahnya. Selain itu pembiayaan

mudharabah yang diberikan BMT Nurul Jannah

membantu para UMKM dalam memenuhi

kebutuhan lainnya tanpa mengesampingkan

prinsip kepercayaan dan amanah yang mereka

terima.

7 Anggraeni dkk

Jurnal al Muzara’ah

Vol.1 No.1 Tahun

2013

p-ISSN : 2337-6333

e-ISSN : 2615-7459

Akses UMKM Terhadap

Pembiayaan Mikro Syariah

dan Dampaknya Terhadap

Perkembangan Usaha : Kasus

BMT Tadbiirul Ummah,

Kabupaten Bogor

X : Akses UMKM

Y1: Pembiayaan Mikro

Syariah

Y2: Perkembangan

Usaha

Pembiayaan mikro syariah dari BMT

berdampak positif terhadap perkembangan

UMKM.

8 Nurwahida dkk

Jurnal Ilmiah Riset

Pengaruh Pembiayaan Mikro

Dengan Akad Murabahah

Terhadap Perkembangan

Usaha Mikro Kecil Menengah

X : Pembiayaan Mikro

(Murabahah)

Pembiayaan Mikro dengan akad murabahah

Berpengaruh Positif dan Signifikan terhadap

Perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah

31

Pengaruh Pembiayaan Murabahah…, Ummu Habibah, FKIP UMP, 2019

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Perkembanganrepository.ump.ac.id/8580/3/BAB II_UMMU HABIBAH_MANAJEMEN'19.pdfkegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

32

Manajemen

Vol.7 No.15 Tahun

Agustus 2018

(Umkm) Pada Bank Bri

Syariah Kc Denpasar-Bali Y: Perkembangan

UMKM.

(UMKM)

9 Nikmah, dkk

e-jurnal Ekonomi

dan Bisnis

Vol. 1 No. 1 Tahun

Maret 2014

ISSN : 2355-4665

Analisis Implikasi

Pembiayaan Syariah pada

Pedagang Kecil di Pasar

Tanjung Jember

X : Pembiayaan

Syariah (Mudharabah

dan Musyarakah)

Y : Pedagang Kecil

Pedagang kecil yang telah mendapat

pembiayaan (Mudharabah dan Musyarakah)

mengalami peningkatan asset, omset dan laba

penjualan dari minggu pertama hingga minggu

keempat dengan peningklatan kinerja yang

cukup baik.

10. Tunas dkk

Jurnal Al

Muzara’ah

Vol.2 No.1 Tahun

2014

Analisis Pengaruh

Pembiayaan Syariah terhadap

Perkembangan Usaha Mikro

Kecil Menengah di Kota

Depok

X : Pembiayaan

Syariah

Y : Perkembangan

UMKM

Pembiayaan mikro syariah berpengaruh positif

terhadap perkembangan usaha UMKM yang

dilihat dari perkembangan omset dengan

peningkatan omset usaha sebesar 115 juta

rupiah atau 30.31%.

11 Henry M. Bwisa

International

Journal of

Effects of Microfinance

Lending on Business

Performance: A survey of

Micro and Small Enterprises

X : Pinjaman

Keuangan Mikro

Y : Kinerja Bisnis

Jumlah pinjaman berpengaruh secara positif

sifnifikan terhadap kinerja UMK.

32

Pengaruh Pembiayaan Murabahah…, Ummu Habibah, FKIP UMP, 2019

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Perkembanganrepository.ump.ac.id/8580/3/BAB II_UMMU HABIBAH_MANAJEMEN'19.pdfkegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

33

Academic Research

in Buissness and

Social Sciences

Vol.3 , No. 7 July

2013

ISSN: 2222-6990

in Kitale Municipality, Kenya UMK

12 Anne Ngima

Kinuya

IOSR Journal of

Business and

Management

Vol. 16, Issue 1.

Ver.IV Januari

tahun 2014

ISSN: 2319-7668

Factors Affecting the

Performance of Small and

Medium Enterprise in the Jua

Kali Sector in Nakuru Town,

Kenya.

X : Faktor-faktor

(Pembiayaan,

Manajemen usaha dan

Lingkungan Usaha)

Y: Kinerja UKM

Akses UKM untuk pembiayaan memiliki

potensi mempengaruhi secara positif terhadap

kinerja UKM. Namun akses pembiayaan belum

dimanfaatkan sepenuhnya untuk keuntungan

UKM di wilayah studi.

33

Pengaruh Pembiayaan Murabahah…, Ummu Habibah, FKIP UMP, 2019

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Perkembanganrepository.ump.ac.id/8580/3/BAB II_UMMU HABIBAH_MANAJEMEN'19.pdfkegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

34

C. Kerangka Pemikiran.

1. Pengaruh pembiayaan Murabahah terhadap perkembangan UMKM.

Berdasarkan Penelitian Widagdo dan Qomar (2015) hasil analisis data

menunjukkan bahwa variabel pembiayaan murȃbah ah berpengaruh positif dan

signifikan terhadap perkembangan usaha mikro. Penilitian yang dilakukan

novita, dkk (2014) menunjukan bahwa Pembiayann murabahah memiliki

pengaruh positif dan signifikan terhadap perkembangan UMKM. Kemudian

penelitian dari Nurwahida dkk (2018) menunjukan bahwa Pembiayaan Mikro

dengan akad murabahah Berpengaruh Positif dan Signifikan terhadap

Perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

2. Pengaruh pembiayaan Musyarakah terhadap perkembangan UMKM.

Berdasarkan penelitian dari U. Syarifudin (2017) menunjukan

Pembiayaan Musyarakah berpengaruh positif dan signifikan terhadap

perkembangan usaha mikro. Penelitian dari Jubaedah dan Destiana (2015)

menunjukan bahwa Pembiayaan syariah (Musyarakah) berpengaruh positif dan

signifikan terhadap perkembangan UMKM. Dan penilitan yang dilakukan oleh

Nikmah, dkk (2014) menunjukan bahwa Pedagang kecil yang telah mendapat

pembiayaan (Musyarakah) mengalami peningkatan asset, omset dan laba

penjualan. Sedangkan berdasarkan penelitian dari Widagdo dan Qomar (2015)

menunjukan bahwa pembiayaan musyarakah tidak berpengaruh positif dan tidak

signifikan terhadap perkembangan usaha mikro di BMT Gunung Jati. Dengan

adanya perbedaan hasil antara dua penelitiasn di atas, peneliti bermaksud untuk

Pengaruh Pembiayaan Murabahah…, Ummu Habibah, FKIP UMP, 2019

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Perkembanganrepository.ump.ac.id/8580/3/BAB II_UMMU HABIBAH_MANAJEMEN'19.pdfkegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

35

lebih mengetahui apakah musyarakah berpengaruh terhadap perkembangan

UMKM atau tidak.

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

D. Hipotesis

Dari kerangka pemikiran diatas, maka terdapat dua hipotesis yang akan diuji

pada penelitian:

H1 : pembiayaan Murabahah BPRS berpengaruh terhadap perkembangan

UMKM Nasabah PT BPRS Khasanah Ummat purwokerto.

H2 : pembiayaan Musyarakah BPRS berpengaruh terhadap perkembangan

UMKM Nasabah PT BPRS Khasanah Ummat purwokerto.

perkembangan UMKM

(Y)

Murabahah (X1)

H2

Musyarakah (X2)

H1

Pengaruh Pembiayaan Murabahah…, Ummu Habibah, FKIP UMP, 2019