Bab II - Tinjauan Pustaka

download Bab II - Tinjauan Pustaka

of 13

description

hnmk

Transcript of Bab II - Tinjauan Pustaka

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Merkuri (Hg) adalah salah satu jenis logam yang banyak ditemukan di alam dan tersebar dalam batu-batuan, biji tambang, tanah, air dan udara sebagai senyawa anorganik dan organik. Merkuri ditulis dengan simbol kimia Hg memiliki sifat konduktor listrik yang cukup baik, tetapi sebaliknya memiliki sifat konduktor panas yang kurang baik.5

2.1.Latar BelakangSelama berabad-abad merkuri merupakan bagian penting dari banyak obat-obatan yang berbeda seperti diuretik, antibiotik, antiseptik dan obat pencahar. Pada akhir abad ke-18 agen antisyphilitic mengandung merkuri. Pada tahun 1889, Charcot, dikuliah klinisnya tentang penyakit sistem saraf memaparkan beberapa tremor yang disebabkan paparan merkuri.6 Pada tahun 1940, Wilson setuju dengan Charcot tentang tremor karena keracunan merkuri, tetapi juga menambahkan gangguan kognitif seperti kurangnya perhatian, kegembiraan, dan halusinasi.7Pada tahun 1961, peneliti di Jepang memaparkan kadar merkuri tinggi pada penyakit Minamata dengan gejala tremor, gangguan sensorik, ataksia, dan penyempitan lapang pandang. Penyakit Minamata adalah contoh toksisitas anorganik. Di teluk Minamata, pabrik membuang merkuri anorganik ke dalam air. Merkuri itu termetilasi oleh bakteri dan kemudian dicerna oleh ikan. Warga desa setempat memakan ikan dan mulai menunjukkan tanda-tanda kerusakan neurologis seperti hilangnya visual, ekstremitas mati rasa, gangguan pendengaran, dan ataksia. Bayi terkena methylmercury dalam rahim adalah yang paling parah terkena dampak. Selain itu kadar merkuri juga ditemukan dalam ASI.4Merkuri dalam bentuk apapun adalah racun, dengan toksisitas merkuri yang paling umum mempengaruhi neurologis, gastrointestinal (GI) dan sistem organ ginjal. Keracunan dapat melalui inhalasi uap, pencernaan, injeksi dan penyerapan merkuri melalui kulit. Merkurius memiliki 3 bentuk: (1) elemental, (2) anorganik, dan (3) organik. Mungkin bentuk yang paling mematikan dari merkuri adalah methylmercury. Hanya 2-10% dari merkuri yang tertelan diserap usus dan merkuri elemental yang tertelan tidak diserap sama sekali. Namun 90% methylmercury yang tertelan diserap ke dalam aliran darah dari saluran GI.8 (Lihat gambar di bawah.)Merkuri masih ditemukan dibanyak industri termasuk dibaterai, termometer dan manufaktur barometer. Merkuri juga dapat ditemukan dalam fungisida yang digunakan dalam industri pertanian. Sebelum tahun 1990, cat merkuri yang terkandung sebagai antimildew agent. Dalam pengobatan, merkuri digunakan dalam amalgam gigi dan antiseptik. Merkuri juga terkandung dalam beberapa kosmetik seperti produk pemutih kulit.8

Gambar 1. Foto abdomen dengan kontras pada pasien laki-laki yang sengaja menelan delapan ons merkuri. Perhatikan bagaimana merkuri menguraikan usus besar.8

Gambar 2. Pasien yang sengaja mengkonsumsi merkuri. Perhatikan bagaimana merkuri dapat terlihat dibidang paru-paru (bintik-bintik putih).82.2.Jenis dan Toksisitas MerkuriBerdasarkan jenisnya merkuri dibagi menjadi 3 bagian yaitu :91. Merkuri elementalMerkuri jenis ini (oksida, klorida dan nitrat) berbentuk cair dan menghasilkan uap dalam suhu kamar. Merkuri elemental masuk ke tubuh melalui inhalasi. Organ yang paling sensitif dengan merkuri elemental adalah sistem saraf dan menimbulkan gejala seperti: insomia, perubahan emosi (gugup, penurunan percaya diri, mudah bersedih), penurunan daya ingat dan sakit kepala. 2. Merkuri anorganikSering diabsorpsi melalui GI, paru-paru dan kulit. Pemaparan akut dan kadar tinggi dapat menyebabkan gagal ginjal sedangkan pada pemaparan kronis dengan dosis rendah dapat menyebabkan proteinuri, sindroma nefrotik dan nefropati yang berhubungan dengan gangguan imunologis. Toksisitas akut dari uap merkuri meliputi gejala muntah, kehilangan kesadaran, mulut terasa tebal, sakit abdominal, diare disertai darah dalam feses, oliguria, albuminuria, anuria, uraemia, ulserasi, dan stomatis. Toksisitas garam merkuri yang larut bisa menyebabkan kerusakan membran alat pencernaan, eksantema pada kulit, dekomposisi eritrosit serta menurunkan tekanan darah. Toksisitas kronis dari merkuri anorganik meliputi gejala gangguan sistem saraf antara lain berupa tremor, terasa pahit di mulut, gigi tidak kuat, anemia, albuminuria dan gejala lain berupa kerusakan ginjal serta mukosa usus.3. Merkuri organikTerutama methylmercury dapat menimbulkan degenerasi neuron di korteks cerebri dan cerebellum dan mengakibatkan parestesi distal, ataksia, disartria, tuli dan penyempitan lapang pandang. Methylmercury juga mudah masuk melalui plasenta dan berakumulasi dalam fetus yang mengakibatkan kematian dalam kandungan dan cerebral palsy serta lebih toksik dibandingkan merkuri anorganik. Methylmercury mampu melintasi membran sel dan lebih mudah diabsorbsi serta berpenetrasi menuju sistem saraf, toksisitas merkuri organik sangat luas yaitu mengakibatkan disfungsi blood brain barrier, merusak permeabilitas membran, menghambat beberapa enzim, menghambat sintesis protein dan menghambat penggunaan substrat protein.Namun demikian methylmercury tidak mengakibatkan kerusakan mukosa sehingga gejala toksisitas merkuri organik lebih lambat dibandingkan merkuri anorganik. Gejala toksisitas merkuri organik meliputi kerusakan sistem saraf pusat berupa anoreksia, ataksia, dismetria, gangguan pandangan mata yang bisa mengakibatkan kebutaan, gangguan pendengaran, konvulsi, paresis, koma dan kematian.14

Gambar 3. Mekanisme terjadinya keracunan merkuri.7 2.3.Nilai Ambang Batas Merkuri di Lingkungan dan Tubuh ManusiaKarena sifatnya yang sangat beracun, maka U.S. Food and Administration (FDA) menentukan pembakuan atau Nilai Ambang Batas (NAB) kadar merkuri yang ada dalam air sungai, yaitu sebesar 0,005 ppm. Food and Drug Administration mengestimasi pajanan merkuri dari ikan rata-rata 50ng/kg/hari atau kira-kira 3,5 Ig/hari untuk orang dewasa dengan berat badan rata-rata (70 kg). Secara alamiah kandungan merkuri di lingkungan adalah sebagai berikut: kadar total Hg udara = 10 20 ng/m3 untuk udara outdoor di kota. Kadar total merkuri air permukaan = 5 ppt = 5 ng/l dan kadar total Hg dalam tanah 20 625 ppb.10Kriteria World Health Organization menyatakan bahwa kadar normal Hg dalam darah berkisar antara 5g/l 10g/l, dalam rambut berkisar antara 1-2 mg/kg, sedangkan dalam urine rata-rata 4g/l. Menurut Swedish Export Group kadar normal merkuri dalam darah adalah 200g/l dan kadar normal merkuri dalam rambut adalah seperempat dari kadar dalam darah yaitu 50g/g. International Committee of Occupatinal Medicine, kadar batas normal merkuri dalam darah untuk seseorang yang tidak mengkonsumsi ikan adalah 2 ppb, sedangkan untuk pengkonsumsi ikan antara 2 20 ppb. Konsetrasi aman merkuri dalam darah adalh 0.000005 mg/g, sedang di rambut konsentrasi normal aman adalah 0.01 mg/g, dengan maksimal konsentrasi adalah 0.0001 mg/g.11 2.4.Cara Merkuri Masuk Kedalam Tubuh Merkuri masuk kedalam tubuh melalui paru-paru dalam bentuk uap atau debu yang dihirup. Merkuri yang terinhalasi akan diabsorbsi oleh tubuh dan masuk kedalam darah sehingga dapat mengakibatkan kemunduran fungsi otak, gangguan pernapasan dan paru-paru. Merkuri yang tertelan akan mengakibatkan kerusakan pada saluran pencernaan, ginjal dan hati. Sedangkan kontak langsung dengan merkuri dapat menyebabkan iritasi atu gangguan dematis yang serius.11

Tabel 1. Peraturan kadar Hg menurut peraturan di Indonesia.11

2.5. Biomarker untuk Deteksi Dini Intoksikasi MerkuriAda 3 bentuk biomarker yaitu :121. Biomarker pajanan: merupakan bahan eksogenus atau metabolitnya atau hasil dari interaksi antara agen xenobiotik dan beberapa molekul atau sel target yang diukur dari bagian dalam suatu organisme.2. Biomarker efek: sesuatu yang bisa diukur secara kimiawi, fisiologi, perilaku atau perubahan lain dalam organisme yang tergantung pada cakupan, dapat dikenal sebagai asosiasi dengan kerusakan kesehatan atau penyakit.3. Biomarker kerentanan merupakan suatu indikator dari inheren atau kemampuan yang diperlukan dari organisme untuk merespon suatu tantangan dari pajanan bahan xenobiotik. Kriteria World Health Organization (1990) menyatakan bahwa kadar normal Hg dalam darah berkisar antara 5 10 g/l, dalam rambut berkisar antara 1 2 mg/kg, sedangkan dalam urine rata-rata 4 g/l.Cara yang akurat dan reliabel untuk mengukur Hg dalam tubuh karena pajanan merkuri dan senyawanya adalah tes kadar Hg dalam darah, urine, rambut dan air susu ibu. Tes ini untuk menghitung/rnemperkirakan dampak negatif kesehatan yang akan muncul oleh pajanan merkuri dalam bentuk senyawa Hg yang berbeda-beda.12Darah dan urin digunakan sebagai marker, apakah seseorang terpajan oleh merkuri metal atau merkuri anorganik. Untuk pajanan methylmercury darah diambil beberapa hari setelah pajanan, karena sebagian besar bentuk-bentuk Hg dalam darah akan turun 50 % setiap 3 hari jika pajanan dihentikan. Rambut dan darah sebagai indikator keracunan metil merkuri. Untuk fetal, rambut ibu dan darah tali pusat sebagai indikatornya. Ekskresi methylmercury diubah menjadi merkuri anorganik dan keluar rnelalui feces.12

2.6.Gambaran Klinis Intoksikasi Merkuria. Merkuri elementalPemaparan akut:13 Inhalasi gas merkuri dapat menyebabkan bronkhitis korosif yang disertai febris, menggigil, dispnea, hemoptisis, pneumonia, edema paru (Adult Respiratory Distress Syndrome), sianosis bahkan fibrosis paru. Keluhan gastrointestinal berupa: mual, muntah, ginggivitis, keram perut dan diare. Kerusakan sistim saraf pusat berupa kelainan neuropsikiatrik (erethism), tremor, iritabilitas, emosi yang labil, hilang ingatan, cemas, depresi. sakit kepala, reflek abnormal dan perubahan EEG. Kemerahan dengan deskuamasi kulit terutama pada tangan dan kaki dijumpai terutama pada anak-anak. Kelainan pada ginjal dapat berupa proteinuria, kelainan elektrolit urine, disuria dan sakit ejakulasi. Efek psikiatri berupa depresi, perasaan malu, marah, iritabilitas, cemas, nafsu makan menurun atau agresif. Pemaparan merkuri melalui intravena dapat menyebabkan emboli paru-paru dengan hemoptysis dan pada foto thorax dijumpai densitas metalik. Granulomas dapat terbentuk setelah injeksi merkuri elemen.Pemaparan kronis : Menimbulkan triad yang klasik, yaitu: ginggivitis dan salivasi, tremor dan perubahan neuropsikiatri. Gangguan psikiatri berupa depresi, perasaan malu, marah, cemas, iritabilitas, agresif, hilang ingatan, hilangnya kepercayaan diri, sukar tidur, tidak nafsu makan atau tremor ringan. Selain itu dapat dijumpaikelainan pada ginjal berupa proteinuri.

b. Merkuri anorganikPemaparan akut :13 Setelah menelan zat ini timbul gejala iritasi mukosa berupa stomatitis, rasa logam, rasa panas, hipersalivasi, edema laring, erosi oesofagus, mual, muntah, hematemesis, hematokhezia, keram perut, ARDS, shock dan gangguan ginjal berupa proteinuri, hematuri dan glikosuri. Gagal ginjal akut dapat terjadi dalam 24 jam. Perdarahan gastrointestinal dapat menyebabkan anemia dan syok hipovolemi. Kontak pada kulit akibat penggunaan krem yang mengandung garam merkuri dapat menimbulkan pigmentasi, rasa terbakar dan dapat menyebabkan toksisitas sistemik. HgCl2 dapat menyebabkan iritasi kulit sedangkan merkuri fulminat dan merkuri sulfida menyebabkan dermatitis kontak. Penggunaan calomel (HgCl) dapat menyebabkan Pinks disease pada anak-anak yang ditandai: rash eritematosus, febris, splenomegali, iritabilitas dan hipotonia.Pemaparan kronis : Menimbulkan triad yang klasik, yaitu: ginggivitis dan salivasi, tremor dan perubahan neuropsikiatri Aplikasi garam merkuri pada kulit dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan neuropati perifer, nefropati, eritema, dan pigmentasi.

c. Merkuri organikPemaparan akut :13 Menyebabkan iritasi gastrointestinal berupa mual, muntah, sakit perut dan diare. Keracunan Phenyl mercury (merkuri aromatis) menimbulkan gejala-gejala gastrointestinal, malaise, mialgia dan syndrome mimic viral. Keracunan methylmercury menyebabkan efek pada gastrointestinal yang lebih ringan tetapi menimbilkan toksisitas neurologis yang berat berupa: rasa sakit pada bibir, lidah dan pergerakan (kaki dan tangan ), konfusi, halusinasi, iritabilitas, gangguan tidur, ataxia, hilang ingatan, sulit bicara, kemunduran cara berpikir, reflek tendon yang abnormal, pendengaran rusak, lapangan penglihatan mendekati konsentris, emosi tidak stabil, tidak mampu berpikir, stupor, coma dan kematian Pemaparan kronis : Menyebabkan suatu sindroma yang kronis. Penelanan kronik bentuk alkil yantai pendek (metil merkuri) menyebabkan disartria, parestesi, ataxia dan tuli. Dapat pula terjadi tunnel vision dan skotoma multipel atau erethism. Keracunan Fenil merkuri dan methoxyethil merkuri menimbulkan gangguan yang sama dengan pemaparan kronis merkuri anorganik.

2.7.PenatalaksanaanUntuk keracunan akibat penelanan merkuri, pengosongan lambung mungkin diperlukan. Karbon aktif dan larutan katartik mungkin juga bermanfaat.a. Terapi kelasi biasanya diberikan pada pasien keracunan merkuri yang simtomatik, kecuali alkil rantai pendek yang diekskresi melalui empedu.14,15b. D-PENICILLAMINE, indikasi: diberikan pada kasus keracunan gas merkuri dan merkuri anorganik yang tidak berat, keracunan merkuri elemental kronis dan neuropati akibat merkuri anorganik. Kontra indikasi: pasien yang alergi penicillin. Dosis: peroral dewasa 100 mg/kg/hari sampai maksimal 1 gram/hari dibagi dalam 4 dosis, selama 5 hari. Pasien perlu dimonitor adanya proteinuria. Terapi dihentikan jika terjadi: febris, rash, leukopeni dan trombositopenia. Efek merugikan lainnya: nausea, vomitus, neuritis optikus dan sindroma lupus.14c. BAL ( Dimercaprol), indikasi: keracunan merkuri anorganik yang berat, pasien simtomatik, adanya kerusakan ginjal atau alergi penisilin. Kontra indikasi: pasien keracunan metil merkuri (merkuri organik) karena BAL meningkatkan kadar merkuri pada sistim syaraf pusat. Dosis 3-5 mg/kg/dosis IM setiap 4 jam selama 48 jam pertama; dilanjutkan 2,5 - 3 mg/kg setiap 6 jam selama 48 jam kedua, selanjutnya 2,5 3 mg/kg setiap 12 jam selama 7 hari berikutnya. Urine diusahakan agar selalu dalam kondisi alkali. 14,15

2.8.PencegahanBerikut langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk mencegah intoksikasi merkuri :7a. Hindari menggunakan merkuri logam untuk tujuan apapun b. Jika harus menggunakan merkuri metalik, jagalah agar tetap aman tersimpan dalam wadah yang tidak bocor di tempat aman (misalnya, lemari terkunci) c. Hati-hati menggunakan dan membuang barang-barang yang mengandung merkuri (misalnya, termometer, lampu neon). Hubungi departemen kesehatan setempat untuk mencari tahu bagaimana untuk membuang merkuri dan kertas atau penetes mata. d. Ajari anak untuk tidak bermain dengan cairan perak e. Buanglah obat lama yang mengandung merkuri f. Jauhkan obat yang mengandung merkuri dari anak-anak g. Pelajari tentang keadaan lingkungan sekitar anda dari mengenai kemungkinan paparan merkurih. Batasi asupan ikan dalam jumlah yang disarankan dan hindari mengkonsumsi ikan yang diduga terkontaminasi oleh methylmercury.i. Jika Anda menemukan jumlah yang lebih besar dari merkuri metalik (misalnya, satu botol methylmercury), hubungi Departemen Kesehatan setempat untuk bantuan profesional dalam pembuangan yang aman dan tepat.

2