Bab II Tinjauan Pustaka

download Bab II Tinjauan Pustaka

of 30

Transcript of Bab II Tinjauan Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Status Gizi Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi, dibedakan antara status gizi buruk, kurang, baik dan lebih (Almatsier, 2002). * Menurut Supariasa (2002) status gizi merupakan ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu, atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu. Pengertian lain dari status gizi yaitu status gizi merupakan keadaan kesehatan sebagai refleksi dari konsumsi pangan serta penggunaannya oleh tubuh. (Depkes RI, 2002). Hasil lokakarya tahun 1991 secara antropometri berdasarkan standar baku NCHS {National Center for Health Statistics) adalah : a. Gizi baik = > 80% Standar NCHS b. Gizi sedang = 71-80% Standar NCHS c. Gizi kurang = 61 -70% Standar NCHS d. Gizi buruk = < 60% Standar NCHS 9 2.1.1 Cara Penialaian Status Gizi Balita 2.1.1.1 Penilaian Status Gizi Secara Laugsung a. Antropometri Antropometri artinya ukuran tubuh manusia. Ditinjau dari sudut pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi (Supariasa, 2002).

Menurut Depkes RI (2002) jika dilihat dari tujuannya, antropometri dapat dibagi menjadi dua: 1) Ukuran massa jaringan Pengukuran berat badan, tebal lemak di bawah kulit, lingkar lengan atas, dan berat jenis. Ukuran massa jaringan sifatnya sensitif, cepat berubah, mudah turun naik, dan ,menggambarkan keadaan sekarang. 2) Ukuran linear Pengukuran tinggi badan, lingkar kepala dan dada. Ukuran linear sifatnya spesifik, prubahannya relatif lambat, ukurannya tetap atau naik, dapat menggambarkan riwayat masa lalu. Menurut Yayah K. Husani dalam Supariasa 2001, Antropometri sebagai indeks gizidan kesehatan masyarakat dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.1 Penggolongan Keadaan Gizi Menurut Indeks Antropometri STATUS GIZI Indeks BB/U Gizi Baik Gizi > 80 % Kurang Buruk Gizi 61%-80% < 60 % TB/U > 85 % 71 %-85% < 70 % BB/TB >90 % 81%-90% < 70 %

(Puslitbang Gizi dalam Supariasa 2001) 10 Di Indonesia jenis antropometri yang banyak digunakan, baik dalam kegiatan program maupun penelitian adalah berat badan menurut umur (BB/U) dan tinggi badan menurut umur (TB/U), kadang-kadang digunakan pula berat badan menurut

tinggi badan (BB/TB). Dalam pemakaian untuk penilaian status gizi, antropometri disajikan dalam bentuk indeks yang dikaitkan dengan variabel lain. (Depkes RI, 2002) 1) Berat Badan Menurut Umur (BB/U) Penimbangan berat badan merupakan cara pengukuran antropometri yang paling banyak digunakan dan relative mudah untuk dilaksanakan, diantaranya adalah penelitian gizi dan penimbangan berat badan yang harus dikombinasikan dengan pengukuran lain, seperti penentuan umur. (Depkes RI, 2002) Keadaan keshatan yang baik dan keseimbangan antara konsumsi dan kebutuhan zat gizi terjamin dalam keadaan normal, maka berat badan dapat berkembang sesuai dengan pertambahan umur, begitu juga sebaliknya dalam keadaan abnormal. Ada 2 kemungkinan perkembangan berat badan, yaitu dapat berkembang cepat atau lebih lambat dari keadaan normal. Berdasarkan karakteristik berat badan ini maka indeks berat badan menurut umur digunakan sebagai salah satu cara pengukuran status gizi. Mengingat karakteristik berat badan yang labil, maka indeks BB/U lebih menggambarkan status gizi seseorang saat ini (Supariasa, 2002). 11 2) Tinggi Badan menurut Dmur (TB/U) Indeks tinggi badan menurut umur (TB/U) juga relatif mudah dan murah dilakukan, dalam keadaan normal tinggi badan tidak seperti berat badan yang relatif kurang sensitif terhadap masalah defisiensi zat gizi dalam waktu yang pendek. Pengaruh zat gizi terhadap tinggi badan baru akan tampak pada saat yang cukup lama. Berdasarkan sifatnya ini indeks TB/U lebih menggambarkan status

gizi masa lalu, indeks TB/U disamping dapat memberikan gambaran status gizi pada masa lampau, juga lebih erat kaitannya dengan masalah sosial ekonomi (Supariasa, 2002). 3) Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB) Berat badan mempunyai hubungan yang linear dengan tinggi badan dalam keadaan normal, perkembangan berat badan akan searah dengan pertambahan tinggi badan dengan kecepatan tertentu. BB/TB merupakan indikator yang baik untuk menyatakan status gizi saat ini, terlebih bila data umur yang akurat sulit didapatkan indeks BB/TB dapat memberikan gambaran tentang proporsi berat badan relatif terhadap tinggi badan, maka dalam penggunaan indikator ini merupakan indikator turunan (Supariasa, 2001). b. Pemeriksaan Klinis Riwayat medis dan pengujian fisik merupakan metode klinis untuk mendeteksi tanda-tanda dan gejala-gejala manifestasi yang dilaporkan oleh pasien yang berhubungan dengan malnutrisi (http://persagi.wordpress). 12 Metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan gizi. Hal ini dapat dilihat dari jaringan epitel seperti kulit, mata, ram but dan mukosa (Supariasa, 2001). c. Pemeriksaan Biokimia Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang diuju secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan adalah otot, darah, urine, tinja, dan beberapa organ tubuh seperti hati (Supariasa, 2001)., d. Pemeriksaan Biofisik

Penentuan status gizi secara biofisik adalah penentuan status gizi dengan melihat kemampuan fungsi (khususnya jaringan) dan melihat perubahan struktur dari jaringan (Supariasa, 2001). 2.1.1.2 Penilaian Status Gizi Secara Tidak Langsung Balita dengan status gizi baik yaitu apabila berat badannya naik, yang dapat dilihat melalui KMS (Kartu Menuju Sehat) balita, dimana garis pertumbuhannya naik mengikuti salah satu pita warna atau garis pertumbuhannya naik dan pindah ke pita warna diatasnya. Balita dengan status gizi kurang apabila berat badannya tidak mengalami kenaikan atau garis pertumbuhannya turun. Sedangkan untuk balita dengan status gizi buruk apabila berat badannya tidak mengalami kenaikan, berat badannya berada di bawah garis merah pada KMS (Depkes RI, 2002). 13 Cara lain yang dapat digunakan : a. Survey Konsumsi Makanan Survey konsumsi makanan merupakan metode penentuan status gizi secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi. Pengumpulan data konsumsi makanan ini dapat memberikan gambaran tentang konsumsi berbagai zat gizi pada masyarakat, individu dan keluarga (Supariasa, 2001). b. Statistik Vital * Pengukuran status gizi secara statistic vital adalah menganalisa data beberapa statistik kesehatan. Data statistic kesehatan tersebut seperti angka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian akibat penyebab tertentu dan data lainnya yang berhubungan dengan gizi (Supariasa, 2001).

c. Faktor Ekologi Keadaan mal nutrisi merupakan masalah ekologi sebagai . hasil interaksi beberapa faktor fisik, biologis dan lingkungan budaya. Jumlah makanan yang tersedia sangat tergantung dari keadaan ekologi seperti iklim, tanah, irigasi dan Iain-lain (Supariasa, 2001). . 2.1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi 2.1.2.1 Faktor Langsung a. Konsumsi Makanan Pengukuran konsumsi makanan sangat penting untuk mengetahui kenyataan apa yang dimakan oleh masyarakat dan hal iiji dapat berguna untuk 14 mengukur status gizi dan menemukan faktor diit yang dapat menyebabkan malnutrisi (Supariasa, 2001). b. Penyakit Infeksi Serimshal et al (1959) menyatakan bahwa ada hubungan yang erat antara infeksi (bakteri, virus dan parasit) dengan malnutrisi dan penyakit infeksi, dan juga infeksi akan mempengaruhi status gizi dan mempercepat malnutrisi (Supariasa, 2001). Setiap tahun kurang lebih 11 juta dan balita diseluruh dunia meninggal oleh karena penyakit-penyakit infeksi seperti ISPA, diare, malaria, campak dll. Ironisnya, 54% dan kematian tersebut berkaitan dengan adanya kurang gizi. (WHO, 2002) Antara status gizi kurang dan infeksi terdapat interaksi bolak-balik. Infeksi dapat menimbulkan gizi kurang melalui berbagai mekanisme. Efek langsung dari infeksi sistemik pada katabolisme jaringan, walaupun hanya terjadi infeksi ringan sudah akan menimbulkan kehilangan nitrogen (Suhardjo, 2001).

Penyakit infeksi yang menyerang anak menyebabkan gizi anak menjadi buruk. Memburuknya keadaan gizi anak akibat penyakit infeksi adalah akibat beberapa hal, antara lain : 1) Masukan zat gizi berkurang mengakibatkan menurunnya nafsu makan anak, seorang anak memerlukan zat gizi yang lebih banyak untuk mengganti jaringan tubuh yang rusak akibat penyakit infeksi. 2) Penyakit infeksi sering diikuti oleh diare dan muntah yang menyebabkan penderita kehilangan cairan dan sejumlah zat gizi seperti mineral, dan sebagainya. Diare menyebabkan penyerapan zat 15 gizi dari makanan juga terganggu, sehingga secara keseluruhan mendorong terjadinya gizi buruk. 3) Naiknya metabolisme basal akibat demam menyebabkan termobilisasi cadangan makanan di dalam tubuh dan bibit penyakit juga akan semakin banyak dan untuk peyakit menggantinya diperlukan masukan protein yang lebih banyak (Suhardjo, 2001). 2.1.2.2 Faktor TidakLangsung a. Pelayanan Kesehatan dan Pendidikan Pengaruh kesehatan tidalc merupakan faktor ekologi, tetapi informasi ini sangat berguna untuk meningkatkan pelayanan. Beberapa data penting tentang pelayanan kesehatan adalah mengenai rumah sakit dan pusat-pusat kesehatan (Supariasa, 2001), b. Sosial Ekonomi Faktor sosial yang mempengaruhi status gizi antara lain adalah keadaan penduduk, keadaan keluarga, pendidikan, perumahan, dapur (penyimpanan

makanan), air dan kakus. Sedangkan yang termasuk faktor ekonomi adalah pekeijaaan, pendapatan keluarga, kekayaan, pengeiuaran dan harga makanan yang terganrung pada pasar dan variasi musim (Supariasa, 2001). Dengan penghasilan yang tetap rendah, ketidakmampuan menanam bahan makanan sendiri, ditambah dengan timbulnya banyak penyakit infeksi karena kepadatan tempat tinggal (Pudjiadi, 2003). 16 c. Pengaruh Budaya Banyak sekali penemuan para peneliti yang menyatakan bahwa budaya sangat berperan dalam proses terjadinya masalah gizi di berbagai masyarakat dan negara. Unsur-unsur budaya mampu menciptakan suatu kebiasaan makanan penduduk yang kadang-kadang bertentangan dengan prinsip-prinsip ilmu gizi. Berbagai budaya memberikan peranan dan nilai yang berbeda-beda terhadap pangan dan makanan (Suhardjo, 2001). 2.3 Perkembangan 2.3.1 Pengertian l.Balita Adalah Individu ( seorang anak ) yang berumur 0-60 bulan (pedoman deteksi tumbuh kembang balita 2005. 2. Perkembangan Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (Skiil) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil proses pematangan. (Supariasa, 2002 ). Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (2002). Perkembangan adalah bertambahnya.kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang pengukurannya lebih sulit dari pada pengukuran pertumbuhan. 10

Sedangkan menurut Depkes RI (2005) dalam Buku Pedoman Pelaksanaan Stimulasi. Deteksi.dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Dilingkat Pelayanan Dasar. Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Berbeda dengan pendapat Ir. Dina Agoes Sulistijani, perkembangan itu adalah proses pematangan fungsi organ tubuh. Perkembangan adalah proses perubahan yang teratur dari satu tahap ke tahap lanjut (BKKBN) bekerjasama dengan UNICEF (2005) pengasuh dan

perkembangan anak balita usia dini melalui BKB (Bina Keluarga Balita). Perkembangan adalah proses perubahan yang teratur dari satu tahap pertumbuhan ke pertumbuhan lainnya, artinya perkembangan mental, termasuk perkembangan kecerdasan. tingkah laku. budi pekerti. sikap dan sebagainya (Modul Keluarga Balita dan Badan Koordinasi Keluarga BerencanaNasional Jakarta, 2001). 2.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Tumbuh Kembang Menurut Soetjiningsih (1998) perkembangan Balita dipengaruhi oleh faktor-faktor : 1) Faktor Genetik 2) Faktor Lingkungan 1) Lingkungan Prenatal 2) Lingkungan post natal (1) Lingkungan Biologis (2) Lingkungan Fisik 1] 3) Faktor Psikologis 1) Stimulasi

Balita yang mendapat stimulasi yang terarah dan teratur akan lebih cepat berkembang dibandingkan yang kurang atau yang tidak mendapatkan stimulasi. 2) Ganjaran atau hukuman balita yang wajar Kalau balita yang berbuat benar berilah pujian, ciuman dan belaian. Tapi kalau anak berbuat salah berilah ia hukuman disertai dengan pengertian dan maksud dari hukuman itu. 3) Stres Stres pada balita sangat berpengaruh, Balita akan menarik diri, rendah diri dan terlambat bicara. 4) Cinta dan kasih sayang Balita berhak mendapatkan kasih sayang dari siapa saja. Tapi bila kasih sayang itu berlebihan yang menjurus kearah yang memanjakan akan menghambat bahkan mematikan perkembangan Balita. 5) Sosio-Ekonomi Kemiskinan selalu berkaitan dengan berkurangnya makanan, kesehatan lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan, akan menghambat perrumbuhan dan perkembangan anak. 6) Pendidikkan orang tua Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam perkembanagn Balita, karena semakin tinggi pendidikan orang tua 12 maka semakin mengerti orang tua tersebut bagaimana cara mengasuh, menjaga kesehatan Balita dan pendidikan balitanya. 7) Juralah saudara

Jumlah saudara yang banyak akan menyebabkan kurangnya perhatian dan kasih sayang pada Balita. 8) Stabilitas rumah tangga Perkembangan balita pada keluarga yang harmonis akan berbeda dengan perkembangan Balita dari keluarga yang tidak harmonis.Kepribadian orang tua, Adat istiadat, Agama Kehidupan politik Aspek-aspek perkembangan yang dipantau menurut Depkes RI (2005) adalah : 1) Gerak kasar atau molorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan balita melakukan pergerakkan dan sikap tubuh yang melibatkan otototot besar seperti duduk, berdiri, dan sebagainya. 2) Gerak halus atau motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan balita melakukan gerakkan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat seperti mengamati sesuatu, menjepit, menulis dan sebagainya. 3) Kemampuan bicara dan bahasa adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara, berbicara, berkomunikasi mengikuti perintah dan sebagainya. 13 4) Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri balita ( makan sendiri, membereskan mainan selesai bermain ), berpisah dengan ibu atau pengasuh balita. Bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan dan sebagainya. 2.3.4 Stimulasi Perkembangan

Stimulasi adalah perangsangan yang datang dari lingkungan luar balita berupa latihan atau bermain. Stimulasi merupakan hal yang sangat penting dalam perkembangan balita. (Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2002 ) Sedangkan menurut Depkes RJ ( 2005 ) menyatakan bahwa setiap balita perlu mendapat stimulasi rutin sedini mungkin dan terus menerus pada setiap kesempatan. Stimulasi perkembangan balita di lakuakn oleh Ayah dan Ibu yang merupakan orang tua terdekat dengan balita, pengganti ibu atau pengasuh balita, anggota keluarga lain dan kelompok masyarakat dilingkungan rumah tangga masing-masing dan dalam kehidupan sehari-hari. Kurangnya stimulasi dapat menyebabkan penyimpangan perkembangan balita bahkan gangguan yang menetap. Kemampuan dasar balita yang diransang dengan stimulasi terarah adalah kemampuan gerak kasar, gerak halus, kemampuan bicara dan bahasa serta kemampuan sosialisasi dan kemandirian. Dalam melakukan stimulasi perkembangan balita ada beberapa prinsip dasar yang perlu diperhatikan yaitu : 1) Stimulasi dilakukan dengan dilandasi rasa cinta dan kasih sayang. 2) Selalu tunjukkan sikap dan prilaku yang baik karena balita akan meniru tingkah laku orang-orang yang terdekat dengannya. III. Kemampuan Bicara dan Bahasa 1) Berbicara 2) Meniru suara-suara 3) Mengenali berbagai suara IV. Kemampuan sosialisasi dan kemandirian 1) Memberikan rasa aman dan kasih sayang

2) Mengajak bayi tersenyum 3) Mengajak bayi mengamati benda-benda dan keadaan di sekitamya 4) Meniru ocehan dan mimik muka bayi. ' 5) Mengayun bayi 6) Menina bobokan Stimulasi Pada Bayi Umur 3-6 Bulan I. Kemampuan Cerak Kasar 1) Stimulasi yang perlu dilanjutkan (1) Berguling-guling (2) Menahan kepala tetap tegak 2) Menyangga berat 3) Mengembangkan kontrol terhadap kepalanya. 4) Duduk II. Kemampuan Gerak Halus 1) Stimulasi yang perlu dilanjutkan (1) Melihat, meraih dan menendang mainan gantung (2) Memperhatikan benda bergerak (3) Melihat benda-benda kecil (4) Meraba dan merasakan berbagai bentuk permukaan. 2) Memegang benda dengan kuat 3) Memegang benda dengan ke dua tangan. 4) Makan sendiri. 5) Mengambil benda-benda keci] III. Kemampuan Bicara dan Bahasa 1) Stimulasi yang perlu dilanjutkan (1) Berbicara

(2) Meniru suara-suara (3) Mengenali berbagai suara 2) Mencari sumber suara 3) Menirukan kata-kata IV. Kemampuan Bersosialisasi 1) Stimulasi yang perlu dilanjutkan (1) Memberi rasa aman dan kasih sayang (2) Mengajak bayi tersenyum (3) Mengayun (4) Menina-bobokan 2) Bermain "Ciluk-ba" 3) Melihat dirinya di kaca 4) Berusaba meraih mainan Stimulasi Pada Umur 6-9 Bulan I. Kemampuan Gerak Kasar 1) Stimulasi yang perlu dilanjutkan (1) Menyangga berat (2) Mengembangkan control terhadap kepala (3) Duduk 2) Merangkak 3) Menarik ke posisi berdiri 4) Berjalan Berpegangan 5) Berjalan dengan bantuan. II. Kemampuan Gerak Halus 1) Stimulasi yang perlu dilanjutkan

(1) Memegang benda dengan kuat (2) Memegang benda dengan kedua tangan (3) Mengambil benda-benda kecil 2) Memasukkan benda ke dalam wadah 3) Bermain "Genderang'* 4) Memegang alat tulis dan mencoret-coret 5) Bermain mainan yang mengapung di air 6) Membuat bunyi-bunyian. 7) Membunyikan dan mencari mainan. III. Kemampuan Bicara dan Bahasa 1) Stimulasi yang perlu dilanjutkan (1) Berbicara (2) Mengenali berbagai suara (3) Mencari sumber suara (4) Menirukan kata-kata 2) Menyebutkan nama gambar-gambar di buku majalah. 3) Menunjukan dan menyebutkan nama gambar-gambar IV. Kemapuan Bersosialisasi 1) Stimulasi yang perlu dilanjutkan (1) Memberi rasa aman dan kasih sayang (2) Mengajak bayi tersenyum (3) Mengayun (4) Menina bobokan (5) Bermain " Ciluk-ba " (6) Melihat di kaca

2) Permainan :t bersosialisasi " Stimulasi Pada Bayi Umur 9-12 Bulan I. Kemampuan Gerak Kasar 1) Stimulasi yang perlu dilanjutkan (1) Merangkak (2) Berdiri (3) Berjalan sambil berpegangan (4) Berjalan dengan bantuan 2) Bermain bola 3) Membungkuk 4) Berjalan sendiri 5) Naik Tangga II. Kemampuan Gerak Halus 1) Stimulasi yangperlu dilanjutkan (1) Memasukan benda ke dalam wadah (2) Bermain dengan mainan yang mengapung di air 2) Menyusun balok / kotak 3) Menggambar 4) Bermain di dapur III. Kemampuan Bicara dan Bahasa 1) Stimulasi yang perlu dilanjutkan (1) Berbicara (2) Menjawab pertanyaan (3) Menyebutkan nama gambar-gamabr di buku / majalah 2) Menirukan kata4cata

3) Berbicara dengan boneka 4) Bersenandung dan Bernyanyi IV. Kemampuan bersosialisasi 1) Stimulasi yang perlu dilanjutkan (1) Mmemberi rasa aman dan kasih sayang (2) Mengajak bayi tersenyum (3) Mengayun (4) Menina-bobokan (5) Permainan " Ciluk-ba " (6) Permainan bersosialisasi 2) Minum sendiri dari sebuah cangkir 3) Makan bersama-sama 4) Menarik mainan yang letaknya agak jauh. Stimulasi Pada Bayj Umur 12-15 Bulan I. Kemampuan gerak kasar 1) Stimulasi yang perlu dilanjutkan (1) Bermain bola (2) Berjalan sendiri 2) Menarik mainan 3) Berjalan mundur 4) Berjalan naik dan turun tangga 5) Berjalan sambil berjinjit 6) Menangkap dan melempar bola IL Kemampuan gerak balus 1) Stimulasi yang perlu dilanjutkan (1) Memasukkan benda ke dalam wadah

(2) Bermain dengan mainan yang mengapung diair (3) Menggambar (4) Menyusun kubus dan mainan 2) Permainan balok 3) Memasukkan dan mengeluarkan benda 4) Memasukkan benda yang satu ke benda yang lairrnya III. Kemampuan bicara dan bahasa 1) Stimulasi yang perlu dilanjutkan (1) Berbicara (2) Menjawab pertanyaan (3) Menunjuk dan menyebutkan nama gambar-gambar 2) Membuat suara 3) Menyebut nama bagian tubuh 4) Pembicaraan IV. Kemampuan bersosialisasi dan kemandirian 1) Stimulasi yang perlu dilanjutkan (1) Memberi rasa aman dan kasih sayang. (2) Mengayun (3) Menina-bobokan (4) Pennainan "ciluk-ba" (5) Bermain "bersosialisasi" 2) Menirukan pekerjaan ruxnah 3) Melepas pakaian 4) Makan sendiri

5) Merawat boneka 6) Pergi ketempat-tempat umum Stimulasi Pada Bayi Umur 15-18 Bulan I. Kemampuan gerak kasar 1) Stimulasi yang perlu dilanjutkan (1) Berjalan rmmdur (2) Berjalan dan naik tangga (3) Berjalan sambil berjinjit (4) Menangkap dan melempar bola 2) Bermain di luar rumah. 3) Bermain air. 22 4) Menendang BoJa. II. Kemampuan gerak halus 1) Stimulasi yang perlu dilanjutkan (1) Bermain dengan balok-balok (2) Memasukkan benda yang satu ke dalam yang lainnya. (3) Menggambar dengan krayo. pensil atau dengan jarinya. 2) Meniup III. Kemampuan bicara dan bahasa 1) Stimulasi yang perlu dilanjutkan (1) Tunjukkan kepada anak buku dan bacakan setiap hari (2) Nyanyikan lagu atau sajak untuk anak (3)Ajari anak menggunakan kata-kata dalam menyatakan keinginannya 2) Bercerita tentang gambar di buku/ majalah.

3) Telepon-teleponan 4) Menyebut berbagai nama barang. IV. Kemampuan bersosialisasi dan kemandirian 1) Stimulasi yang perlu dilanjutkan (1) Bujuk anak dan tenangkan ketika rewel (2) Buai anak dengan penuh kasih sayang, nyanyikan lagu sampai anak tertidur. (3) Biarkan anak membuka bajunya sendiri. beri banruan sedikit mungkin. (4) Bermain dengan anak menyembunyikan maianan dan menemukannya kembali. 23 (5) Ajak anak mengunjungi tempat bermain. kebun hinatang. lapangan terbang .museum, dan Iain-lain. (6) Ajak anak makan bersama anggota keluarga lainnya 2) Memeluk dan mencium 3) Membereskan maianan/ membantu kegiatan di rumah 4) Bermain dengan teman sebaya. 5) Permainan baru. 6) Bermain petak umpet Stimulasi Pada Byi Umur 18-24 Bulan I. Kemampuan gerak kasar 1) Stimulasi yang perlu dilanjutkan Dorong agar anak mau berlari, berjalan dan berjinjit, bermain di air, menendang, melempar dan menagkap bola besar serta berjalan naik turun tangga. 2) Melompat

3) Melatih keseimbangan tubuh 4) Mendorong mainan dengan kaki II. Kemampuan gerak lialus 1) Stimulasi yang perlu dilanjutkan (1) Dorong agar anak mau main balok-balok, memasukan benda yang satu kedalam benda yang lainnya. (2) Menggambar dengan krayo, spidol, pensil berwarna. (3) Menggambar pakai tangan. 2) Mengenal berbagai ukuran dan bentuk 25 (4) Ajari ia makan sendiri dengan memakai sendok dan garpu. dan ajak ia makan bcrsama kehiarga. 2) Menganeingkan kancing baju 3) Permainan yang memerlukan interaksi dengan bermain 4) Membuat rumah-rumahan 5) Berpakaian 6) Memisahkan diri dengan anak Stimulasi Pada Anak Umur 24-36 Bulan I. Kemampuan Gerak Kasar 1) Stimulasi yang perlu dilanjutkan Dorong agar anak mau memanjat, berlari, melompat, melatih keseimbangan badan dan bermain bola. 2) Latihan mcnghadapi rintangan. 3) Melompat jauh 4) Melempar dan menangkap.

II. Kemampuan Gerak halus 1) Stimulasi yang perlu dilanjutkan Dorong agar anak mau bermain puzzle, balok-balok, memasukkan benda ke dalam benda lainnya, dan menggambar. 2) Membuat gambar tempelan 3) Memilih dan mengeiompokkan benda-benda menurut jenisnya. 4) Mencocokan gambar dan benda 5) Bermain / menyusun 26 III. Kcmampuan Bicara dan bahasa 1) Stimulasi yang perlu dilanjutkan (1) Bacakan buku cerita anak. Buat agar anak melihat anda membaca buku. Hal ini mengandung pesan pentingnya manfaat membaca. (2) Dorong agar anak mau bercerita apa yang dilihatnya baik dari buku maupun ketika jalan-jalan. (3) Bantu anak dalam memilih acara TV, dampingi anak ketika menonton TV. Batasi waktu menonton meksimal 1 jam sehari. (4) Acara / berita TV terkadang menakutkan anak. Jelaskan pada anak, apakah hal itu nyata atau tidak nyata. 2) Menyebut nama lengkap anak. 3) Bercerita tentang diri anak. 4) Menyebut nama berbagai jenis pakaian. 5) Menyatakan keadaan suatu benda. IV. Kemampuan bersosialisasi dan kernandirian.

1) Stimulasi yang perlu dilanjutkan (1) Bujuk dan tenangkan ketika anak kecewa dengan cara memeluk dan berbicara kepadanya. (2) Sering-sering ajak anak pergi ke luar mengunjungi tempat bermain, toko, kebun binatang, dan Iain-lain. (3) Ajak anak membersihkan tubuhnya ketika kotor kemudian mengelapnya dengan bantua anda sedikit mungkin. Demikian juga dalam berpakaian dan melakukan pekerjaan rumah tangga yang ringan. 2) Melatih buang air kecil dan buang air besar di kamar mandi / WC 3) Berdandan 27 Stimulasi Pada Bayi Umur 36-48 Bulan I. Kemampuan Gerak Kasar 1) Stimulasi yang perlu dilanjutkan Dorong anak berlari, melompat, berdiri di atas satu kaki, memanjat, bermain bola, mengendarai sepeda roda tiga. 2) Menangkap bola. 3) Berjalan mengikuti garis lurus. 4) Melompat 5) Melempar benda-benda kecil ke atas. 6) Lampu hijau- merah. II. Kemampuan Gerak Halus 1) Stimulasi yang perlu dilanjutkan

Bemain puzzle yang lebih sulit, menyusun balok-balok, menggambar-gambar yang lebih sulit. bermain mencocokan gambar dengan benda sesungguhnya dan mengelompokkan benda menurut jenisnya. 2) Memotong 3) Membuat buku cerita gambar tempel. 4) Menempel gambar. 5) Menggambar / menulis 6) Menghitung 7) Cat air 8) Mencampur warna. 9) Membuat gambar tempel 28 III. Kemampuan Bicara dan Bahasa 1) Stimulasi yang perlu dilanjutkan (1) Bacakan buku cerita anak. Buat agar anak melihat anda membaca buku. (2) Nyanyikan lagu dan bacakan sajak-sajak untuk anak. (3) Buat agar anak mau menyebut nama lenkap, menyatakan perasaannya, menjelaskan sesuatu dan mengerti waktu. (4) Bantu anak dalam memilih acara TV, batasi waktu menonton TV maksimal 2 jam sehari. Damping! anak menonton TV dan jelaskan kejadian yang baik dan buruk. Ingat bahwa acara dan berita di TV dapat berpebgaruh buruk pada anak. 2) Berbicara dengan baik. 3) Bercerita mengenai dirinya.

4) Album fotoku. ' 5) Mengenai huruf. IV. Kemampuan bersosialisasi dan kemandirian. 1) Stimulasi yang perlu dilanjutkan (1) Bujuk anak tenangkan ketika anak kecewa dengan cara memeluk dan berbicara kepadanya. (2) Dorong agar anak mau mengutarakan perasaannya. (3) Ajak anak anda makan bersama keluarga. (4) Sering-sering ajak anak pergi ke taman, kebun binatang, perpustakaan dan Iain-lain. 29 (5) Bermain dengan anak. ajak anak agar anak mau membantu melakukan pekerjaan rumah tangga yang ringan, 2) Mengancingkan kancing tank. 3) Makan pakai sendok garpu. 4) Memasak 5) Mencuci tangan dan kaki. Stimulasi Pada Bayi Umur 48-60 Bulan I. Kemampuan Gerak Kasar 1) Stimulasi yang perlu dilanjutkan. Dorong anak main bola, lari. lompat denga satu kaki, lompat jauh, jalan diatas papan sempit / permainan keseimbangan tubuh, berayun-ayun dan memanjat. 2) Main angklek. 3) Melompat tali II. Kemampuan Gerak Halus 1) Stimulasi yang perlu dilanjutkan

Ajak

anak

bermain

puzzle,

menggambar,

menghitung,

memilih

dan

mengelompokkan, memotong dan menempel gambar. 2) Konsep tentang " separuh atau satu " 3) Menggambar 4) Mencocokkan dan menghitung 5) Menggunting 6) Membandingkan besar / kecil, banyak / sedikit, berat / ringan. 7) Percobaan ilmiah 8) Berkebun 30 III. Kemampuan Bicara dan Bahasa ]) Stimulasi yang perlu dilanjutkan a) Buat anak man bertanya dan bercerita tentang apa yang di lihat dan di dengarnya. b) Dorong anak sering melihat buku. Buar agar ia melihat anda membaca buku. c) Bantu anak dalam memilih acara TV, batasi waktu menonton TV maksimal 2 jam sehari. Dampingi anak menonton TV dan jelaskan kejadian yang baik dan buruk. Ingat bahwa acara dan berita TV dapat berpengaruh buruk pada anak. 2) Belajarmengingat-ingat 3) Mengenal huruf dan simbol 4) Mengenal angka 5) Membaca majalah 6) Mengenal musim

7) Buku kcgiatan keluarga. 8) Mengunjungi perpustakaan 9) Melengkapi kalimat 10) Bercerita " ketika saya masih kecil ". 11) Membantu pekerjaan di dapur 2.3.6. Tahap-tahap Perkembangan Berdasarkan Kapita Selekta Kedokteran (2000), tahap-tahap perkembangan menurut umur adalah : 31 Dari lahir 3 Bulan 1) Belajar mengangkat kepala 2) Belajar mengikuti objek dengan matanya 3) Melihat kemuka seseorang dan tersenyum 4) Bereaksi terhadap suara dan bunyi 5) Mengenal ibunya dengan penglihatan. penciuman, pendengaran dan kontak. 6) Menahan barang yang di pegangnya 7) Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh Dari 3-6 Bulan 1) Mengangkat kepala 90 dan mengangkat dada dengan bertopang tangan 2) Mulai belajar meraih benda-benda yang ada dalam jangkauannya atau di luar jangkauannya 3) Menaruh benda-benda di mulutnya 4) Berusaha memperluas lapangan pandangan 5) Tertawa dan menjerit gembira bila di ajak bermain 6) Mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang Dari 6 - 9 Bulan

1) Dapat duduk tanpa dibantu 2) Dapat tengkurap dan berbalik sendiri 3) Dapat merangkak meraih benda atau mendekati seseorang 4) Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain 5) Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk 32 6) Bergcmbira dengan melempar-lempar benda-benda 7) Mengelurkan kata-kata tanpa arti 8) Mengenal muka anggota-anggota keluarga dan takut kepada orang asing/ lain 9) Mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan dan sembunyi-sembunyian Dari 9 - 12 Bulan 1) Dapat berdiri sendiri tanpa di Bantu 2) Dapat berjalan dengan dituntun 3) Menirukan suara 4) Mengulang bunyi yang di dengarnya 5) Belajar menyatakan satu atau dua kata 6) Mengerti perintah sederhana atau larangan 7) Memperlihatkan minat yang besar dalam mengeksplorasi sekitamya, ingin melihat semuanya, ingin menyentuh apa saja dan memasukkan benda-benda ke mulutnya 8) Berpartisipasi dalam permainan Dari 12 - 18 Bulan 1) Berjalan dan mengeksplorasi rumah serta sekeliling rum ah 2) Menyusun 2 atau 3 kotak 3) Dapat mengatakan 5-10 angka

4) Memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing Dari 18-24 Bulan 1) Naik turun tangga 2) Menyusun 6 kotak 3) Menunjuk mala dan hidungnya 4) Menyusun dua kata 5) Belajar makan sendiri 6) Menggambar garis di kertas atau pasir 7) Mulai belajar mengontrol buang air besar dan buang air kecil 8) Menaruh minat kepada apa yang anak Iain dan bermain-main dengan mereka Dari 2-3 Tahun 1) Belajat meloncat. memanjat, melompat dengan satu kaki 2) Membuat jembatan dengan tiga kotak 3) Mampu menyusun kalimat 4) Mempergunakan kata-kata saya, bertanya, mengerti kata-kata yang ditunjukkan kepadanya 5) Menggambar lingkaran 6) Bermain bersama dengan anak lain dan menyadari adanya lingkungan lain di luar keluarganya Dari 3-4 tahun 1) Berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga 2) Berjalan pada kaki 3) Belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri 4) Menggambar garis silang 5) Menggambar orang hanya kepala dan badan

6) Mengenal 2 atau 3 warna 7) Bicara dengan baik 8) Menyebut namanya, jenis kelamin, dan umurnya 9) Banyak bertanya 10) Bertanya bagaimana anak di lahirkan 11) Mengenal sis atas, sisi bawah, sisi muka. sisi belakang 12) Mendengar cerita-cerita 13) Bermain dengan anak lain 14) Menunjukkan rasa sayang kepada saudara-saudaranya 15) Dapat melaksanakan tugas-tugas sederhana Dari 4 5 Tahun 1) Melompat dan menari 2) Menggambar orang dengan kepala, lengan dan badan 3) Menggambar segi tiga dan segi empat 4) Pandai bicara 5) Dapat menghitungjari-jarinya 6) Dapat menyebutkan hari-han dalam seminggu 7) Mendengar atau mengulang hal-hal penting dan cerita 8) Minat kepada kata baru dan artinya 9) Memprotes bila dilarang apa yang diinginkan 10) Mengenal empat warna