BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Radio -...

18
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Radio Media audio memang sangat mengandalkan indera pendengaran sebagai salurannya. Membutuhkan daya imajinasi yang baik, agar pesan bisa tersampaikan. Media audio yang selalu dikenal sampai saat ini menjurus pada radio. Media yang satu ini memang masih banyak yang menggemari. Radio merupakan sebuah tekhnologi yang dipancarluaskan menggunakan gelombang elektromagnetik. Kelebihan yang diberikan radio adalah bisa membuat imajinasi pendengarnya. Mengakses radio bisa dimana saja dan dengan harga murah tanpa melihat letak geografis, karena jangkauan radio menggunakan frekuensi yang bisa diakses melalui hp, mobil, dan lain sebagainya. Membuat masyarakat akan lebih cepat mendapatkan informasi sesuai dengan kebutuhannya. Namun untuk kelemahan informasi yang suguhkan hanya bisa didengar pada saat itu saja tidak bisa diulang. 2.1.1 Definisi Radio Fungsi radio merupakan alat informasi sebagai penyalur pendidikan, penerangan, propaganda baik yang bersifat umum maupun keagamaan. Peran Radio sebagai media elektronik yang bersifat audio menjadi salah satu perantara untuk mendapatkan berbagai macam informasi. Karena segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepada khalayak yang dituju. Dengan adanya radio, kita bisa bertukar gagasan atau ide untuk memenuhi kebutuhan informasi. Dalam sebuah media yang disebut radio, pastilah terdapat unsur-unsur komunikasi atau yang lebih dikenal dengan istilah partisipan komunikasi. Radio sendiri berperan bisa sebagai sumber sekaligus media komunikasi (Morisson, 2008:2). Selanjutnya adalah penyiar radio yang berperan sebagai

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Radio -...

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Radio

Media audio memang sangat mengandalkan indera pendengaran sebagai

salurannya. Membutuhkan daya imajinasi yang baik, agar pesan bisa tersampaikan.

Media audio yang selalu dikenal sampai saat ini menjurus pada radio. Media yang

satu ini memang masih banyak yang menggemari. Radio merupakan sebuah

tekhnologi yang dipancarluaskan menggunakan gelombang elektromagnetik.

Kelebihan yang diberikan radio adalah bisa membuat imajinasi pendengarnya.

Mengakses radio bisa dimana saja dan dengan harga murah tanpa melihat letak

geografis, karena jangkauan radio menggunakan frekuensi yang bisa diakses melalui

hp, mobil, dan lain sebagainya. Membuat masyarakat akan lebih cepat mendapatkan

informasi sesuai dengan kebutuhannya. Namun untuk kelemahan informasi yang

suguhkan hanya bisa didengar pada saat itu saja tidak bisa diulang.

2.1.1 Definisi Radio

Fungsi radio merupakan alat informasi sebagai penyalur pendidikan,

penerangan, propaganda baik yang bersifat umum maupun keagamaan. Peran

Radio sebagai media elektronik yang bersifat audio menjadi salah satu

perantara untuk mendapatkan berbagai macam informasi. Karena segala

bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepada

khalayak yang dituju. Dengan adanya radio, kita bisa bertukar gagasan atau

ide untuk memenuhi kebutuhan informasi.

Dalam sebuah media yang disebut radio, pastilah terdapat unsur-unsur

komunikasi atau yang lebih dikenal dengan istilah partisipan komunikasi.

Radio sendiri berperan bisa sebagai sumber sekaligus media komunikasi

(Morisson, 2008:2). Selanjutnya adalah penyiar radio yang berperan sebagai

11

sumber, kemudian pendengar yang berperan sebagai penerima. Namun pada

suatu waktu kedudukan mereka (penyiar dan pendengar) bisa tertukar (switch)

bila informasi datang dari pendengar. Selain sumber, penerima dan media,

dalam sebuah komunikasi tentu ada sebuah pesan yang ingin disampaikan.

bahasa siar yang ingin disampaikan .

Selain hal-hal yang penulis sebutkan di atas, masih banyak lagi unsur

yang ada di dalam sebuah radio termasuk juga sisi fisiknya. Sifat-sifat fisik

tersebut antara lain (Morrison, 2008:11):

Dapat didengar bila siaran

Dapat didengar kembali bila diputar kembali

Daya rangsang rendah

Relatif murah

Daya jangkauan besar

2.1.2 Kelebihan dan Kekurangan Radio

Sifat radio yang flexible, yaitu dapat didengar dengan jangkauan

dimana saja melalui frekuensi gelombang elektromagnetik. Membuat

radio sangat mudah sekali untuk diakses. Informasi yang pendengar dapat

dari radio bersifat cepat, mengalahkan surat kabar, koran maupun majalah.

Cara menikmati radio pun bisa dilakukan secara berkelompok, atau secara

individu meskipun sedang melakukan sesuatu seperti belajar, bermain,

memasak, ataupun dengan kegiatan lainnya.

Emosi pendengar mampu dipengaruhi oleh siaran radio dengan

paduan kata-kata, musik, maupun efek suara dalam siarannya. Karena

menggunakan telinga sebagai saluran utamanya, membuat radio

12

memanfaatkan daya imajinasi pendengarnya agar ikut larut saat siaran

berlangsung. Siaran radio juga memiliki jangkauan siaran yang luas.

Siarannya dapat menembus batas-batas geografis, demografis, SARA

(Suku, Agama, Ras, Antargolongan), dan kelas sosial. Dengan biayanya

yang murah radio dapat dinikmati oleh berbagai kalangan, orang dapat

mendengarkan berbagai informasi, musik, hiburan tanpa harus membayar.

Tidak seperti surat kabar yang dapat kembali dibaca dari awal,

pendengar radio tidak dapat mengulang apa yang sudah didengarkan.

Radio pun memiliki banyak kelebihan, namun radio juga memiliki

kelemahan. Program yang dinikmati oleh pendengar juga sudah

berdasarkan urutan yang sudah ditentukan, sehingga tidak bisa meloncat-

loncat seperti ketika membaca surat kabar yang langsung bisa membaca

berita bagian tengah atau belakang. (Asep Syamsul M. Romli, 2009, 19-

21).

2.2 Program Siaran

Program siaran adalah program yang berisi pesan atau rangkaian pesan

dalam bentuk suara dan gambar atau yang berbentuk suara, gambar, suara dan

gambar atau yang berbentuk grafis atau karakter, baik yang bersifat interaktif

maupun tidak, yang disiarkan oleh lembaga penyiaran.

Radio pun termasuk lembaga penyiaran, sifatnya yang bisa diakses

informasi melalui frekuensi gelombang elektromagnetik oleh audiens. Untuk

mendapatkan informasi yang dusuguhkan oleh radio, pendengar bisa memperoleh

melalui sebuah program siaran. Tanpa adanya program siaran, sebuah media tidak

bisa mempertahankan eksistennya di dunia penyiaran. Maka dari itu, pembuatan

program siaran sangatlah penting demi keberlangsungan radio saat mengudara.

Lewat program siaranlah, radio bisa berekspresi memberikan informasi sesuai

kebutuhan pendengar. Namun dalam pembuatan program siaran pun tidak asal-

13

asalan, harus ada beberapa hal penting yang diperhatikan. Jadi, harus

menghasilkan sebuah program siaran yang berkemungkinan besar dianggap

bagus, baik dan layak. Penilaian itu tidak hanya menurut pembuat program

siarannya saja, namun bisa dinilai oleh pendengar.

2.2.1 Elemen dalam Produksi Program Siaran Radio

Elemen dalam program siaran adalah unsur-unsur yang tersusun

dalam sebuah konsep program acara radio. Sebuah program siaran radio

yang tidak terkonsep dengan baik, tidak akan berjalan dengan baik pula.

Secara umum, sebuah program siaran radio harus memenuhi: (1) rasa

(taste), keinginan (wanted), dan kebutuhan (need) pendengar. Jika tidak

memenuhi ketiganya, maka kemungkinan program siaran radio tersebut

dinilai bagus menurut programmer atau produsernya saja, tidak untuk

pendengar. Oleh karena itu, penyusunan elemen program siaran radio atau

konsep acara radio menjadi kekuatan tersendiri bagi stasiun radio.1

Bertujuan agar program siaran yang radio suguhkan dianggap berkualitas

dan layak untuk dinikmati oleh pendengar, program siaran radio yang

tersusun dengan konsep acara sebagai berikut:

a. Deskripsi, merupakan gambaran umum ide atau konsep acara

suatu program siaran yang akan dirancang dan saat akan

diproduksi

b. Visi, merupakan latar belakang suatu program siaran itu akan

dibuat

c. Misi, merupakan suatu tujuan program siaran itu dibuat secara

detail

1 http://www.komunikasipraktis.com/2014/10/elemen-program-siaran-radio-konsep-acara.html yang

diunduh pada hari senin, 7 Desember 2015 pukul 10.13 WIB

14

d. Target audience, merupakan sasaran yang dituju suatu program

siaran agar informasi yang diberikan biasa tersampaikan kepada

pendengar. Target pendengar meliputi usia, pendidikan, pekerjaan,

dan sebagainya.

e. Target iklan, merupakan sasaran iklan yang dibuat demi

mendukung suatu program siaran yang sudah dirancang atau

dibuat. Iklan yang dibuat pun harus menyesuaikan jenis program

siarannya.

f. Budget, merupakan biaya yang keluar pada saat program siaran

dirancang dan akan diproduksi nantinya. Perlu adanya pengaturan

biaya, agar sesuai dengan yang direncanakan.

g. SDM/type of announcer, merupakan tipe penyiar yang cocok

dalam membawakan program siaran. Jika penyiar dapat

mempunyai chemistry, maka program siaranya pun akan sukses,

serasa hidup dan sesuai dengan apa yg diharapkan. Tipe penyiar

ini yaitu dewasa, anak muda, anak-anak, mempunyai berbagai

macam sifat yang dapat menyesuaikan program siaran, dan

sebagainya.

h. Jenis lagu, merupakan pemilihan genre atau jenis lagu yang akan

mendukung jalannya program siaran saat mengudara. Tentunya

dalam pemilihan lagu, harus menyesuaikan program siaran.

Contohnya musik atau lagu yang berjenis pop, dangdut, dan

sebagainya.

i. Materi siaran, merupakan isi konten atau konsep yang mendukung

suatu program siaran, berupa informasi yang akan disampaikan.

Contohnya pembuatan naskah.

15

j. Gaya siaran (air personality), merupakan ciri khas seorang penyiar

dalam membawakan sebuah program siaran. Tujuannya agar

mudah diingat dan mudah diterima oleh para pendengarnya. Gaya

siaran meliputi pembawaan sikap atau sifat seorang penyiar dalam

bersiaran, yaitu ceria, dewasa, remaja, dan sebagainya.

k. Format O’clock atau rundown program, merupakan pengalokasian

waktu agar lebih teratur sebelum seorang penyiaran bersiaran.

Adanya rundown program siaran sangat penting dimiliki seorang

penyiar, tujuannya agar informasi yang suguhkan bisa

tersampaikan sesuai isi konten atau konsep acara.

2.2.2 Segmentasi Program Siaran Radio

Keberhasilan media penyiaran sangat ditentukan oleh kemampuan

pengelolaannya dalam memahami audiennya. Dalam hal ini, audien

dipahami dengan menggunakan pendekatan ilmu pemasaran, karena

audien adalah konsumen yang memiliki kebutuhan terhadap program

(produk). Mengetahui secara persis apa kebutuhan audien merupakan hal

penting, tidak sekedar menghadirkan acara dengan materi atau kemasan

baru tetapi isinya tetap yang lama.

a. Segmentasi Demografi

Segmentasi audien berdasarkan demografi pada dasarnya adalah

segmentasi yang didasarkan peta kependudukan, misalnya usia, jenis

kelamin, besarnya anggota keluarga, pendidikan tertinggi yang

dicapai, jenis pekerjaan konsumen, tingkat penghasilan, agama, suku

dan sebagainya. Untuk mengantisipasi perubahan audiens menyangkut

bagaimana media penyiaran menilai potensi audiens yang tersedia

dalam area geografi yang dapat dijangkau. Perlu menyesuaikan

kondisi demografi sasaran pendengarnya, tujuannya agar program

16

siaran yang dibuat bisa disuguhkan sesuai target. Data demografi

dibutuhkan antara lain untuk mengantisipasi perubahan audien

menyangkut bagaimana media penyiaran menilai potensi audien yang

tersedia dalam area geografi yang dapat dijangkau.

b. Segmentasi Audiens

Media penyiaran harus menentukan segmentasi audien yang akan

ditujunya, dalam proses pemasaran. Segmentasi merupakan satu

kesatuan dengan targetting dan positioning. Khalayak audien umum

memiliki sifat yang heterogen, maka akan sulit bagi media penyiaran

untuk melayani semuanya. Oleh karena itu, harus dipilih segmen-

segmen audien tertentu saja dan meninggalkan segmen lainnya.

Bagian atau segmen yang dipilih itu adalah bagian yang homogen

yang memiliki ciri-ciri yang sama dan cocok dengan kemampuan

stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Pengelola program penyiaran harus memilih satu atau beberapa

segmen audien saja yang memiliki karakter atau respon yang sama

dari seluruh penduduk setiap daerah di Indoensia. Dengan memahami

siapa audiennya, maka praktisi penyiaran dapat menentukan

bagaimana cara menjangkaunya, program apa yang dibutuhkan, dan

bagaimana mempertahankan audien dari program pesaing. Pengelola

program penyiaran harus memahami kebutuhan audien dalam upaya

untuk dapat mendesain program yang dapat memenuhi kebutuhan

mereka secara efektif.

c. Pengertian Anak-anak

Ilmu jiwa kuno menganggap anak sebagai seorang dewasa dalam

bentuk kecil (mini). Anak itu, dianggap tidak ada bedanya dengan

orang dewasa, yang status kedudukannya masih belum dewasa. Maka

bentuk mini tersebut, masih harus tumbuh dan bertambah besar, agar

bisa serupa betul dengan bentuk manusia dewasa.

17

Anak-anak jelas kedudukannya, yaitu belum dapat hidup sendiri,

belum matang dari segala segi, tubuh masih kecil, organ-organ belum

dapat berfungsi secara sempurna, kecerdasan, emosi dan hubungan sosial

belum selesai pertumbuhannya. Hidupnya dinilai masih bergantung pada

orang dewasa. Anak-anak juga belum dapat diberi tanggung jawab atas

segala hal.

d. Anak-anak Usia 6-12 Tahun

Masa Kanak-Kanak lanjut (usia 6-12 tahun ) adalah periode ketika

anak dianggap mulai dapat bertanggung jawab atas perilakunya

sendiri, dalam hubungannya dengan orang tua mereka, teman sebaya

dan orang orang lainnya. Periode ini adalah saat emas dan sangat

penting dalam mendorong pembentukan harga diri yang tinggi pada

anak dan harga diri tinggi, yang terbentuk di periode ini akan menjadi

modal anak untuk memasuki masa remaja dan tumbuh menjadi remaja

yang lebih percaya diri. Usia 6 hingga 12 tahun juga sering disebut

usia sekolah, artinya sekolah menjadi pengalaman inti anak-anak usia

ini. Bukan hanya itu saja, dalam usia 6 hingga 12 tahun menjadi titik

pusat perkembangan fisik, kogninisi dan psikososial. Antara usia 6

sampai 12 tahun, yaitu pada tahapan operasianal konkret. Maksdunya,

anak-anak menguasai berbagai konsep konservasi untuk melakukan

manipulasi logis lainya. Misalnya, mereka dapat menyusun benda

berdasarkan dimensi, seperti tinggi dan berat. Mereka juga dapat

membentuk penyajian mental mengenai serangkain tindakan.

2.3 Program Siaran Anak-anak

Program siaran merupakan wadah yang diberikan radio untuk

menyampaikan pesan kepada pendengarnya. Adanya program siaran, pendengar

bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkannya. Harold D. Lasswell

menyatakan bahwa, cara yang terbaik untuk menerangkan kegiatan komunikasi

18

adalah menjawab pertanyaan, “who says what in which channel to whom which

what efeect?”. 2 Maksudnya, dalam proses penyampaian suatu pesan, seorang

penyiar harus menguasai teknik berkomunikasi agar pesan yang disampaikan agar

tampak lebih indah didengar. Adanya teknik berkomunikasi yang baik, membuat

pesan yang disampaikan penyiar nantinya benar-benar bisa sampai ke target

sasaran. Teknik berkomunikasi merupakan cara yang tepat penyiar sebagai

komunikator dalam menyampaikan pesan, sehingga menimbulkan dampak berupa

feedback atau timbal balik kepada khalayak selaku komunikan. Penyiar dalam

menyampaikan informasinya, sebaiknya bisa memperpadukan antara pikiran dan

perasaan pendengarnya.

Program siaran radio untuk anak-anak, bisa menajadi tempat informasi

yang mereka tidak dapat dari sekolah maupun lingkungannya. Penyiar pun harus

pandai dalam mengolah pesan yang akan disampaikan kepada anak-anak, selaku

pendengar. Anak-anak mempunyai daya imajinasi yang harus dipancing melalui

teknik berkomuniaksi penyiar. Sebaiknya bisa menyesuaikan umur anak-anak.

2.3.1 Konsep Program Siaran Anak-anak

Dalam perancangan suatu program siaran anak, tentunya harus ada ide

atau konsep acara untuk mendukung keberhasilan suatu program siaran.

khusunya, dalam proses pembuatan program siaran anak-anak juga harus

memperhatikan kebutuhannya. Dalam pembuatan program siaran, harus

terdapat isi konten yang sesuai anak-anak butuhkan. Agar bisa mendukung

perkembangan kemajuan perilaku anak-anak. Tentunya ada Hal yang harus

diperhatikan dalam proses perancangan program siaran, mencakup

(1)kepribadian/kerakter anak, (2)hal yang menarik perhatian anak dan (3)

kebutuhan informasi anak-anak sesuai dengan umurnya.

2 http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01103-MC%20Bab2001.pdf yang diunduh

pada hati senin, 7 Desember 2015 pukul 10.25 WIB

19

a. Kepribadian/karakter Anak

Dalam perkembangan anak pastinya melalui sebuah proses

terlebih dahulu, baik secara alamiah maupun pengaruh lingkungan.

Alamiah (internal) menyangkut kepribadian atau karakter anak itu

sendiri. Jean J. Rousseau yang dikenal sebagai pelopor kaum hederitas

pun berpendapat bahwa seorang anak lahir sudah dibekali oleh rasa

keadilan dan moralitas, serta perasaan dan pikiran. Artinya seorang

anak ketika dilahirkan sudah memiliki kapasitas untuk berkembang

secara alami tahap demi tahap. Maka dari itu, anak-anak bisa

mempunyai kepribadian atau karakter sesuai dengan perkembangan

dirinya sendiri. Sedangkan untuk pengaruh dari lingkungan (eksternal)

menyangkut perkembangan anak yang diperoleh dari luar. Hal ini

memicu, harus ada orang dewasa atau oranng tua yang membantu

untuk membimbingnya. Seperti yang dikatakan ahli salah satu pelopor

kaum environmentalis berpendapat, bahwa anak-anak mempunyai

pikiran dari hasil pengalaman dan proses belajar. Dari pengalaman dan

proses belajar yang diperoleh melalui indera membentuk manusia

menjadi individu yang unik.

Meskipun ada dua hal yang bisa berpengaruh dengan

perkembang anak, pastinya harus ada yang wadah yang bisa

mendukungnya. Bukan hanya peran orang tua saja, media seperti

radio pun bisa membantunya. Radio bersifat audio, saluran

utamanya menggunakan telinga, membuat radio dinikmati dengan

mendengarkan. Emosi pendengar bisa larut di dalamnya. Untuk

anak-anak sebagai segmentasi pendengarnya, bisa membantu

dalam berimajinasi menuju ke hal yang positif. Perkembangan

anak-anak terjadi sepanjang rentang kehidupannya, sehingga

terbagi ke dalam beberapa periode perkembangan. Tentunya agar

20

lebih bisa mendalami kepribadian/karakter anak-anak, penulis

harus mengetahui periode perkembangan anak-anak yang

dibedakan berdasarkan rentang usianya (Papila&Olds 1986),

sebagai berikut:

- Anak usia 0-3 tahun

Pada usia ini, sering disebut dengan batita (toodler), anak akan

terampil berbahasa dan menggunakan kemampuan motoriknya,

serta mampu mengembangkan sikap mandiri. Meksipun sebagian

besar waktunya masih tergantung pada orang dewasa, namun

demikian mereka mulai mengembangkan kepedulian terhadap

anak lain.

- Anak usia 3-6 tahun

Masa ini sering disebut dengan masa prasekolah. Anak yang

berada pada masa ini mulai peduli dengan kehadiran anak lain.

Tentang bahasa yang digunakan mulai berkembang juga. Mereka

juga mulai mengembangkan cara meminta dan memperoleh yang

diinginkan dengan lebih baik dari sebelumnya, lebih peduli

terhadap diri mereka sendiri serta mulai melaih kendali diri.

- Anak usia 6-12 tahun

Di usia ini, anak-anak dalm proses perkembangannya sangat

mudah dipengaruhi oleh lingkungan. Hal yang paling mudah

dipengaruhi dalam bentuk sikap dan perilaku.3

b. Menarik minat anak-anak

3 http://pondokibu.com/pertumbuhan-dan-perkembangan-anak-usia-6-12-tahun.html yang diunduh

pada hati senin, 7 Desember 2015 pukul 12.00 WIB

21

Anak-anak memang identik dengan bermain. Dalam pengemasan

program siaran pun tak jauh dari kesukaan anak-anak. Isi konten

dibuat sedemikian rupa untuk menarik perhatian anak-anak. Hal yang

membuat senang dan gembira, membuat anak-anak merasa tertarik.

Tentunya, pengemasannya pun harus bersifat edukatif dan informative.

Agar anak-anak bisa bermain, namun bisa mendapatkan manfaatnya.

Proses produksinya pun harus bisa merangkul anak-anak ikutserta

dalam program siaran yang nantinya akan dibuat. Misalnya, sebuah

program siaran yang bersifat interaktif. Seorang penyiar bisa mengajak

pendengarnya yaitu anak-anak, untuk ikut bersiaran. Tujuannya, agar

bisa mempersuasif teman sebaya untuk ikut larut juga bersama dalam

program siaran.

c. Kebutuhan informasi anak-anak

Anak-anak mempunyai daya ingat yang cerdas apalagi, di usia 6

hingga 12 tahun. Di usia ini, dianggap masih membutuhkan pancingan

untuk memacu perkembangannya. Anak-anak merupakan bibit

penerus bangsa, harus sejak dini diberikan informasi yang bersifat

edukatif dan informatif. Tujuannya untuk membuat kemajuan berfikir

anak-anak lebih positif lagi. Dua aspek ini memang harus ditanamkan

sejak dini. Dengan bantuan media sebagai wadah untuk mencari

informasi, serta kehadiran program siaran anak-anak bisa memacu

otak cerdasnya dalam berfikir dan berimajinasi.

2.4 Analisis SWOT (Strength, Weakness, Oppurtuning, Threath)

Menurut Daniel Start dan Ingie Hovland, analisis SWOT merupakan sebuah

instrument perencanaan strategis yang bersifat klasik. Dengan menggunakan

kerangka kerja yaitu kekuatan, kelemahan, kesempatan/peluang dan ancaman,

instrument ini memberikan cara sederhana untuk memperkirakan cara terbaik untuk

22

melaksanakan sebuat strategi. Instrument ini akan menolong para perencana agar bisa

mencapai target dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan.4

Dengan adanya analisis SWOT ini, dapat membantu penulis dalam

melakukan rancangannya yaitu memproduksi sebuah program siaran radio unutk

anak-anak di Kab. Tegal. Tujuannya, agar lebih mempermudah dalam

mempertimbangkan beberapa hal yang akan dihadapi penulis ketika memproduksi

sebuah program siaran di radio. Dari tabel di bawah ini, penulis memaparkan hasil

wawancara yang dilakukan nya saat berada di Kota Slawi, Kabupaten Tegal. Hasil

wawancara yang sudah didapat penulis, setidaknya bisa mendukung data yang

dibutuhkan. Pertanyaan yang diberikan, mengenai kelebihan maupun kekurangan

yang dimiliki radio-radio yang masih aktif dalam bersiaran, sebagai berikut:

Tabel 2.1

Hasil wawancara 6 radio yang masih aktif mengudara

Di Kota Slawi Kabupaten Tegal

No. Nama Hasil Wawancara

1. Radio

Slawi FM

- Radio lokal milik pemerintah ini dibawah naungan Dishubkominfo

(Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika), sudah lama

berdiri dan berganti nama sejak tahun 90-an.

- Profil siaran: target sasaran pendengar multisegment. Prosentase

siaran yaitu 50% hiburan, 20% info/news/talkshow, 15%

pendidikan/wisata/agama dan 15% pariwara.

- Dana yang diperoleh radio lokal ini pun didapat dari dana APBD

digunakan untuk memperbaiki sarana dan prasarana, seperti

melengkapi alat siar, membelikan mobil siar keliling demi kebutuhan

4http://www.smeru.or.id/report/training/menjembatani_penelitian_dan_kebijakan/untuk_cso/f

ile/82.pdf diunduh pada hari Senin 16 Maret 2015 pukul 15.00 WIB

23

siaran langsung.

- Terdapat pula program siaran anak-anak yang selalu mengudara di

setiap hari Minggu, pukul 06.00-09.00 WIB. Sayangnya, dari pukul

06.00-08.00 WIB hanya diputarkan musik anak-anak. Setelah itu,

penyiar baru masuk untuk opening dan chit chat Pukul 08.00-09.00

WIB.

- Isi konten acara: kirim salam, request lagu, tips untuk anak, dan 15

menit sebelum closing penyiar memutarkan dongeng yang

bekerjasama dengan Radio Edukasi, Yogyakarta.

- Kendala : biaya tidak memadai untuk mengundang narasumber, isi

konten yang monoton dan belum menemukan penyiar yang sesuai

karakter untuk program siaran anak-anak. Radio ini menginginkan

penambahan SDM, meskipun tidak lahir dari bidang keradioan.

2. Radio

Radar

CBS FM

- Radar CBS Radio sempat vacuum, lalu dibeli Koran Radar sehingga

menjadi radio ini hidup lagi. Belum genap setahun, Radar CBS Radio

hadir di tengah masyarakat Kabupaten Tegal dengan pengemasan

program siaran tidak berbasis News, melainkan lebih mengutamakan

informasi dibandingkan hiburan.

- Target sasaran pendengar multisegment, namun tidak terdapat

program siaran bagi anak.

- Tidak ada program siaran anak-anak : radio menyayangkan tidak ada

perhatian dari perusahan musik untuk mengorbitkan penyanyi dan

lagu khas anak-anak, lagu anak-anak yang tidak up to date, dalam

pembuatan program siaran takut tidak mencapai target pendengar

yaitu anak-anak sebagai pendengar utama, pembuatan program siaran

24

anak-anak yang monoton dan mencari penyiar yang sesuai dengan

karakter program siaran anak-anak

3. Radio

Darrusala

m FM

- Radio yang berdiri di bawah naungan pondok pesantren ini memang

tidak lepas dari bayang-bayang Pondok Pesantren Darrusalam.

- Target sasaran pendengar yaitu multisegment.

- Terdapat program siaran untuk anak-anak yang mengudara setiap hari

Minggu pukul 08.00-09.00 WIB. Kemasan program siaran anak-anak:

terdapat seorang penyiar dewasa, salam-salam, sharing mengenai

kegiatan/pengalaman anak-anak dan memutarkan lagu anak-anak.

Meskipun terdapat program siaran untuk anak-anak

- Kendala: penyiar yang tidak sesuai karakter program siaran anak-

anak, lagu anak-anak yang kurang up to date dan target sasaran

pendengar bukan dari anak-anak melainkan para orang tua.

4. Radio

Best FM

- Sebagai radio khusus anak muda. Dalam pembuatan program acara

pun sangat ke anak muda. Target sasaran hanya anak muda, sehingga

lebih banyak menyuguhkan isi konten program acara untuk hiburan

dibandingkan informasi.

5. Radio Pop

FM

- Radio khusus untuk lagu-lagu yang ber-genre dangdut. Karena

melihat sifat atau kebiasaan masyarakat Kabupaten Tegal menyukai

lagu dangdut seperti tarling. Untuk target sasaran pendengar yaitu

multisegment

6. Radio

Yaumi

FM

- Satu-satunya radio komunitas yang masih aktif. Radio komunitas

dapat memperoleh sumber pembiayaan dari sumbangan ghibah,

sponsor dan sumber lainnya. Radio ini berdiri dibawah nanguan

yayasan Yaumi. Tidak jauh berbeda dengan radio lokal maupun

25

swasta lainnya.

- Sasaran target pendengarnya multisegment

- Pengemasan program acaranya kebanyakan entertainment namun

masih ada pemanis religius setiap jeda program acaranya. Untuk

program siaran anak vacuum, dikarenakan belum menemukan penyiar

yang sesuai dengan karakter program siaran yang dibuat Radio

Yaumi, kesalahan teknis membuat komputer penyimpan semua materi

siaran menjadi hilang dan tidak up to date lagu anak-anak membuat

lagu yang diputar hanya itu saja

Dari hasil wawancara, penulis menarik kesimpulan untuk membuat analisis

SWOT. Ini sangat penting, agar perencanaan yang telah dibuat bisa memenuhi target

pencapaian. Penulis bisa mempertimbangkan perancangan yang sudah direncana.

Berikut analisis SWOT untuk perencanaan program siaran anak “Enyong Bocah

Tegal”, yaitu:

a. Kekuatan (Strength)

- Radio yang terdapat di Kabupaten Tegal, khususnya yang mengklaim

target sasaran pendengar multisegment tertarik untuk mengudarakan

program siaran yang penulis rancang

- Para orang tua, guru dan praktisi radio masih mempunyai perhatian

untuk program siaran anak

b. Kelemahan (Weakness)

- Tidak mendapatkan penyiar yang sesuai karakter program siarannya

- Narasumber yang dapat menyesuaikan idea tau konsep program siaran

26

- Pemilihan waktu menyesuaikan jadwal radio, program siaran hanya

satu kali diudarakan.

c. Peluang (Oppurtuning)

- Beberapa radio di Kabupaten Tegal tertarik untuk mengudarakan

program siaran anak yang penulis rancang

d. Ancaman (Threath)

- Target sasaran pendengar tidak sesuai yang diinginkan

- Para orang tua lebih mengajak anak-anaknya bepergian seperti objek

wisata, mall, dan lain-lain

27

2.5 Kerangka Pikir Design

Fakta : Radio Pemerintah, Swasta dan Komunitas jarang yang membuat

program siaran anak-anak.

Radio yang sudah ada program siaran, menginginkan sesuai target sasaran.

Namun bisa dilihat dalam pengemasan program siarannya yang monoton.

Sangat penting, dalam membuat sebuah program siaran anak-anak diperlukan

analisis SWOT, tujuannya agar perencanaan yang telah dibuat bisa memenuhi

target pencapaian.

Strategi perencanaan program siaran anak-anak

penyiar naskah jingle musik promosi

Program Siaran Anak-anak yang informatif, inovatif,

edukatif, menghibur dan dapat menarik minat

pendengarnya khususnya anak-anak

“ENYONG BOCAH TEGAL”

Target pendengar : Usia 6 hingga 12

Tahun