BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengelolaan Pendidikan 2.1.1 ...€¦ · langkah yang diambil dengan...

35
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengelolaan Pendidikan 2.1.1 Pengelolaan Pendidikan Kata pengelolaan berasal dari kata manajemen sedangkan istilah manajemen sama saja artinya dengan administrasi (Sutisna : 1983) oleh karena itu pengelolaan pendidikan dapat pula diartikan sebagai upaya untuk menerapkan kaidah- kaidah administrasi dalam bidang pendidikan khususnya di SDN Jombor. Hal ini juga diungkapkan oleh Balderton (dalam Adisasmita, 2011: 21) istilah pengelolaan sama dengan manajemen yaitu menggerakan, mengorganisasikan dan mengarahkan usaha manusia untuk memanfaatkan secara efektif material dan fasilitas untuk mencapai suatu tujuan. Seperti yang akan dilakukan adalah memanfaatkan sarana dan prasarana di sekolah dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Berikut adalah defenisi manajemen : “management is the process of planning and decision making, organizing, leading and controlling and organization human, financial, physical and information resowayanurces to archieve organizational goals in an efficient and effective manner”, dikatakan bahwa manajemen merupakan suatu proses perencanaan dan pengambilan keputusan, pengorganisasian, memimpin, pengendalian organisasi manusia, keuangan, fisikal, informasi sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif. Sehingga pengelolaan

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengelolaan Pendidikan 2.1.1 ...€¦ · langkah yang diambil dengan...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengelolaan Pendidikan 2.1.1 ...€¦ · langkah yang diambil dengan cara membagi tugas terhadap ... Unity of Command (Asas kesatuan perintah) ... kabupaten

1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengelolaan Pendidikan

2.1.1 Pengelolaan Pendidikan

Kata pengelolaan berasal dari kata manajemen sedangkan

istilah manajemen sama saja artinya dengan administrasi (Sutisna

: 1983) oleh karena itu pengelolaan pendidikan dapat pula

diartikan sebagai upaya untuk menerapkan kaidah- kaidah

administrasi dalam bidang pendidikan khususnya di SDN Jombor.

Hal ini juga diungkapkan oleh Balderton (dalam Adisasmita, 2011:

21) istilah pengelolaan sama dengan manajemen yaitu

menggerakan, mengorganisasikan dan mengarahkan usaha

manusia untuk memanfaatkan secara efektif material dan fasilitas

untuk mencapai suatu tujuan. Seperti yang akan dilakukan adalah

memanfaatkan sarana dan prasarana di sekolah dalam mencapai

tujuan yang telah ditetapkan.

Berikut adalah defenisi manajemen : “management is the

process of planning and decision making, organizing, leading and

controlling and organization human, financial, physical and

information resowayanurces to archieve organizational goals in

an efficient and effective manner”, dikatakan bahwa manajemen

merupakan suatu proses perencanaan dan pengambilan keputusan,

pengorganisasian, memimpin, pengendalian organisasi manusia,

keuangan, fisikal, informasi sumber daya untuk mencapai tujuan

organisasi secara efisien dan efektif. Sehingga pengelolaan

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengelolaan Pendidikan 2.1.1 ...€¦ · langkah yang diambil dengan cara membagi tugas terhadap ... Unity of Command (Asas kesatuan perintah) ... kabupaten

2

sekolah adalah melakukan langkah- langkah dimulai dari

perencanaan sampai pada pengambilan keputusan untuk mencapai

tujuan sekolah dengan mengoptimalkan penggunaan sumberdaya

yang ada.

Menurut Griffin (2004), pengertian pengelolaan merujuk

pada pengaturan suatu organisasi yang dilakukan secara baik

dengan memaksimalkan tugas dan tanggungjawab setiap anggota

serta memanfaatkan secara maksimal sumber daya yang dimiliki

dalam organisasi agar tercapai tujuan dari organisasi tersebut.

Disekolah juga harus memaksimalkan tugas dan tanggungjawab

dari kepala sekolah, guru dan murid bahkan setiap anggota sekolah

dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Sehingga dalam hal ini

pengelolaan pendidikan disekolah dapat diartikan bagaimana

setiap komponen sekolah seperti kepala sekolah, guru, pegawai,

murid dan komite sekolah dapat saling bekerjasama dengan setiap

kemampuan dan keahlian yang dimiliki agar dapat tercapainya

tujuan yang sudah dibangun oleh sekolah. Didalam melakukan

tugas dan tanggungjawab masing- masing, setiap sekolah telah

memiliki struktur dan aturannya yang harus ditaati oleh setiap

anggota sekolah agar tujuan sekolah dapat dijalankan dan sesuai

dengan rencana.

2.1.2 Fungsi Pengelolaan Pendidikan

Fungsi pengelolaan atau manajemen adalah perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan (Liang Gie, 2000:

21) adalah:

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengelolaan Pendidikan 2.1.1 ...€¦ · langkah yang diambil dengan cara membagi tugas terhadap ... Unity of Command (Asas kesatuan perintah) ... kabupaten

3

a. Perencanaan (planning)

Perencanaan merupakan perhitungan dan penentuan

tentang apa yang akan dijalankan dalam rangka mencapai

tujuan tertentu, dimana menyangkut tempat, oleh siapa pelaku

itu atau pelaksana dan bagaimana tata cara mencapai itu.

Sekolah harus melakukan perhitungan akan apa saja tujuan

yang ingin dicapai dan bagaimana pelaksanaannya serta siapa

yang melakukannya misalnya kepala sekolah melakukan

tugasnya sebagai pemimpin dan guru sebagai pengajar serta

siswa belajar.

Menurut Arikunto (1993: 38), perencanaan merupakan

suatu proses mempersiapkan serangkaian pengambilan

keputusan untuk dilakukannya tindakan dalam mencapai

tujuan organisasi dengan dan tanpa menggunakan sumber-

sumber yang ada. Adapun aspek dalam perencanaan adalah: (a)

apa yang dilakukan; (b) siapa yang melakukan; (c) dimana

akan melakukan; (d) apa saja yang diperlukan agar tercapainya

tujuan dapat dilakukan; (e) bagaimana melakukannya; (f) apa

saja yang dilakukan agar tercapainya tujuan dapat maksimum.

Sekolah harus bisa mengambil keputusan yaitu tindakan apa

saja yang akan diambil untuk mencapai tujuan sekolah.

Dari uraian diatas, perencanaan merupakan dasar yang

menentukan bagaimana jalannya suatu proses dalam suatu

kegiatan. Dengan adanya perencanaan akan diketahui

komponen- komponen penting yang dibutuhkan, bagaimana

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengelolaan Pendidikan 2.1.1 ...€¦ · langkah yang diambil dengan cara membagi tugas terhadap ... Unity of Command (Asas kesatuan perintah) ... kabupaten

4

pelaksanaannya dan tatacara yang harus dilakukan kelak pada

saat proses pelaksanaan dilakukan.

Proses perencanaan pada pengelolaan pendidikan

disekolah merupakan cara atau langkah yang diambil oleh

sekolah dalam mempersiapkan dan merencakan bagaimana

suatu proses dapat dilakukan kelak. Pada proses inilah pihak

sekolah akan merencanakan tindakan apa yang dilakukan serta

bagaimana cara mencapai tujuan sekolah dengan maksimal,

kemudian sekolah dapat memprediksi efektivitas dan efisiensi

dari jalannya proses serta bagaimana sekolah mempersiapkan

sedini mungkin pengambilan keputusan dan solusi bagi

hambatan dan penyimpangan sedini mungkin.

b. Pengorganisasian (organizing)

Pengorganisasian merupakan pengelompokan kegiatan-

kegiatan penugasan, kegiatan- kegiatan penyediaan keperluan

dan wewenang untuk melaksanakan kegiatannya. Sekolah

harus dengan jelas membagi tugas da kewajiban setiap

anggotanya sehingga pada pelaksanaan pengelolaan

pendidikan setiap anggota mengetahui hal- hal apa saja yang

harus dilakukan dalam mencapai tujuan pendidikan yang

diinginkan.

Dengan demikian pengorganisasian disekolah merupakan

langkah yang diambil dengan cara membagi tugas terhadap

semua anggota- anggota yang ada disekolah sesuai dengan

kemampuan dan kompetensi yang dimiliki.Dalam proses

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengelolaan Pendidikan 2.1.1 ...€¦ · langkah yang diambil dengan cara membagi tugas terhadap ... Unity of Command (Asas kesatuan perintah) ... kabupaten

5

pengorganisasian setiap anggota diskeolah diwajibkan

memiliki kemampuan yang sesuai dengan jabatan masing-

masing. Seperti kepala sekolah dengan tugasnya sendiri

demikian juga dengan guru dan murid, semua dilakukan

dengan pembagian tugas yang sudah dilakukan untuk

mencapai tujuan sekolah yang sudah dibahas dalam proses

perencanaan.

c. Pengarahan (actuating)

George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa pengarahan

atau actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-

anggota kelompok sedemikian rupa sehingga mereka

berkeinginan dan berusaha mencapai sasaran organisasi.

Disekolah kepala sekolah memiliki tugas untuk memberikan

pengarahan untuk menggerakkan guru- guru dan siswa bahkan

setiap anggota sekolah dalam melaksanakan tugas dan

tanggungjawabnya demi tercapainya tujuan yang diinginkan.

Dengan demikian, pengarahan merupakan langkah yang

diambil oleh kepala dalam sebuah organisasi untuk

memberikan semangat dan motivasi bagi anggotanya sehingga

lebih efektif dalam melakukan tugas dan tanggungjawabnya

demi mencapai tujuan organisasi.

Proses pengarahan disekolah merupakan cara yang

dilakukan kepala sekolah dalam memberi motivasi kepada

guru dan siswa bahkan semua komponen disekolah agar dapat

melakukan tugas dan tanggungjawabnya sesuai dengan

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengelolaan Pendidikan 2.1.1 ...€¦ · langkah yang diambil dengan cara membagi tugas terhadap ... Unity of Command (Asas kesatuan perintah) ... kabupaten

6

perencanaan pada awal. Dengan adanya pengarahan

diharapkan setiap anggota disekolah dapat melakukan

tanggungjawabnya dengan maksimal dan merasa bahwa

melakukan tugas yang diembannya merupakan hal yang

penting dilakukan karena tujuan organisasi merupakan hal

utama yang menjadi prioritas disekolah.

d. Pengawasan (controlling)

Menurut Sutarno NS (2004: 128), pengawasan atau kontrol

adalah kegiatan membandingkan atau mengukur yang sedang

atau sudah dilaksanakan dengan kriteria, norma- norma standar

atau rencana- rencana yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Sekolah dapat membandingkan standar yang ditetapkan

dengan keadaan yang terjadi disekolah melalui fungsi

pengawasan yang dimiliki. Kemudian M. Manullang (2002:

173) memberi defenisi pengawasan adalah suatu proses

menerapkan pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan,

menilainya dan bila perlu mengoreksi dengan maksud supaya

pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula. Adapun

sekolah dapat memberi koreksi pada pelaksanaan kegiatan

apabila didapati kesalahan dan kekurangan sehingga

pelaksanaannya tetap mengacu pada rencana awal yang sudah

ditentukan. Ditambahkan oleh George Terry (2010), bahwa

pengawasan merupakan proses dasar yang secara esensial tetap

diperlukan bagaimanapun rumit dan luasnya suatu organisasi

yang meliputi tiga tahap yaitu: menetapkan standar

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengelolaan Pendidikan 2.1.1 ...€¦ · langkah yang diambil dengan cara membagi tugas terhadap ... Unity of Command (Asas kesatuan perintah) ... kabupaten

7

pelaksanaan, pengukuran pelaksanaan pekerjaan dibandingkan

dengan standar dan menentukan kesenjangan antara

pelaksanaan dengan standar dan rencana. Sekolah dapat

menentukan standar apa yang akan disandingkan dengan

kegiatan yang sedang terjadi kemudian dapat membandingkan

keadaan sesungguhnya dengan standar tersebut kemudian akan

ditemukan kesenjangan.

Pengawasan dalam hal ini merujuk pada kegiatan yang

dilakukan untuk melihat bagaimana jalannya kegiatan apakah

sudah sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan atau

belum. Dengan adanya pengawasan akan dilakukan secara

detail tentang berjalannya proses kemudian apakah ada

kekurangan dari pelaksanaan tersebut sehingga terlihat jelas

bagaimana rencana awal sudah maksimal atau belum

kemudian akan dicari solusi yang tepat untuk tahap

selanjutnya.

Sehingga pengawasan dalam pengelolaan pendidikan

dilakukan oleh kepala sekolah bahkah organisasi diatas

sekolah atau komite yang akan melihat dan menilai apakah

tujuan sekolah yang sudah direncanakan sudah berjalan sesuai

dengan yang diharapkan atau tidak. Dengan adanya

pengawasan pada pengelolaan sekolah maka setiap proses

diharapkan akan berjalan sesuai dengan rencana dan apabila

ditemukan kekurangan maka akan dengan cepat dapat

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengelolaan Pendidikan 2.1.1 ...€¦ · langkah yang diambil dengan cara membagi tugas terhadap ... Unity of Command (Asas kesatuan perintah) ... kabupaten

8

dilakukan perbaikan dan bagaimana kepala sekolah dapat

bertanggungjawab terhadap setiap kegiatan disekolah.

2.1.3 Prinsip Pengelolaan Pendidikan

Dalam pengelolaan atau manajemen pendidikan terdapat

prinsip- prinsip yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan

aktivitas manajerial, prinsip- prinsip tersebut dikemukakan oleh

Saefullah (2012: 10) dengan mengutip pandangan dari Henry

Fayol, yaitu:

1. Division of Work (Asas pembagian kerja)

Pembagian kerja diantara semua orang bekerja menjadi

sangat penting karena dapat memperoleh hasil kerja yang baik

sesuai dengan keahlian masing- masing. Misalnya kepala

sekola memiliki tugas sendiri begitupun guru dan pegawai

memiliki tugas dan tanggungjawab masing- masing.

2. Authority and Responsibility (Asas wewenang dan

tanggungjawab)

Semua komponen yang sudah diberikan tugas memiliki

wewenang untuk membantu memperlancar tugas masing-

masing akan tetapi juga memiliki tanggungjawab terhadap

atasan atau terhadap tujuan yang hendak dicapai. Kepala

sekolah, guru, pegawai dan siswa memiliki wewenang dan

tanggungjawab masing- masing dalam mencapai tujuan

pendidikan.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengelolaan Pendidikan 2.1.1 ...€¦ · langkah yang diambil dengan cara membagi tugas terhadap ... Unity of Command (Asas kesatuan perintah) ... kabupaten

9

3. Discipline (Asas disiplin)

Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas kerja

dengan cara melakukan apa yang sudah disetujui bersama

antara pimpinan dan anggota lainnya yang terdapat dalam

peraturan yang dibuat baik dalam bentuk tertulis maupun lisan.

Disiplin dilakukan oleh semua anggota sekolah agar

tercapainya tujuan yang diinginkan dengan menaati semua

peraturan yang sudah dibuat dan disepakati bersama

sebelumnya.

4. Unity of Command (Asas kesatuan perintah)

Perintah berada ditingkat pimpinan tertinggi kepada

anggotanya. Dalam penelitian ini adalah kepala sekolah.

5. Unity of Direction (Asas kesatuan jurusan atau arah)

Meskipun dalam sebuah organisasi terdiri dari beberapa

bidang, namun wewenang dan tanggungjawab dari seluruh

pelaksanaan kegiatan diarahkan pada satu tujuan organisasi.

Dalam hal ini kepala sekolah dan wakil kepala sekolah terbagi

dalam berbagai bidang dan tugas yang berbeda namun

memiliki satu tujuan yang sama.

6. Subordination of Individual Interest into general Interest (Asas

kepentingan umum diatas kepentingan pribadi)

Kepentingan organisasi yang harus didahulukan atau lebih

penting daripada kepentingan pribadi. Sama halnya kepala

sekolah dan guru harus mendahulukan kepentingan yang

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengelolaan Pendidikan 2.1.1 ...€¦ · langkah yang diambil dengan cara membagi tugas terhadap ... Unity of Command (Asas kesatuan perintah) ... kabupaten

10

berhubungan dengan kemajuan dan kesuksesan sekolah

daripada kepentingan pribadi masing- masing.

7. Renumeration of Personnel (Asas pembagian gaji yang wajar)

Prinsip ini didasarkan pada upah harus sesuai dengan

tingkat kesulitan pekerjaannya. Jabatan dan tanggungjawab

diukur yang besar didukung dengan upah yang seimbang.

Misalnya gaji guru dan kepala sekolah diberikan berbeda

disesuaikan dengan beratnya beban kerja.

8. Centralization (Asas pemusatan wewenang)

Prinsip ini berpandangan bahwa setiap organisasi

senantiasa memiliki pusat kekuasaan dan wewenang. Pimpinna

utama memiliki wewenang tertinggi yang didelegasikan

kepada manajer fungsional dibawahnya. Misalnya kepala dinas

pendidikan yang memberikan wewenang dan tanggungjawab

kepada kepala sekolah demikian pula kepala sekolah

memberikan wewenang dan tanggungjawab kepada wakil

kepala sekolah bagian kesiswaan untuk mengurus siswa dan

bagian kurikulum untuk mengurus kurikulum.

9. Scalar of Chain (Asas hierarki atau asas rantai berkala)

Pemberian perintah atau tanggungjawab bersifat hierarkis

atau sesuai dengan kapasitas dan wewenangnya. Jadi kepala

sekolah memberikan tugas dan tanggungjawab sesuai dengan

wewenang yang diberikan kepadanya.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengelolaan Pendidikan 2.1.1 ...€¦ · langkah yang diambil dengan cara membagi tugas terhadap ... Unity of Command (Asas kesatuan perintah) ... kabupaten

11

10. Order (Asas keteraturan)

Menempatkan setiap anggotanya sesuai dengan keahlian

yang dimilikinya. Misalnya guru biologi ditempatkan menjadi

guru biologi karena sesuai dengan kemmapuan keahlian yang

dimilikinya.

11. Equity (Asas keadilan)

Setiap anggota dalam organisasi memiliki pangkat dan

jabatan yang berbeda sehingga memiliki wewenang dan

tanggungjawab yang berbeda demikian juga jika terjadi

pelanggaran terhadap aturan organisasi maka sanksi pun tidak

akan sama karena bergantung pada tingkat pelanggaran yang

dilakukan. Dalam pengelolaan pendidikan disekolah maka jika

kepala sekolah melakukan kesalahan akan diberikan sanksi

sesuai dengan jabatan dan beratnya kesalahan yang dilakukan,

demikian halnya dengan guru.

12. Iniative (Asas inisiatif)

Inisiatif dalam organisasi tidak bebas sekehandak para

anggotanya tetapi pimpinan harus memberikan dorongan

kepada para bawahannya untuk berinisiatif sendiri

mengembangkan kinerjanya tetapi tetap harus searah dengan

visi dan misi organisasi. Dalam kasus sekolah, kepala sekolah

harus memberikan dorongan kepada guru dan pegawainya

untuk meningkatkan kinerjanya.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengelolaan Pendidikan 2.1.1 ...€¦ · langkah yang diambil dengan cara membagi tugas terhadap ... Unity of Command (Asas kesatuan perintah) ... kabupaten

12

13. Esprit de Corps (Asas kesatuan)

Prinsip ini berasas pada kesatuan visi dan misi yang telah

dicananglkan oleh organisasi sehingga para anggotanya harus

bersatu menjadi tim kerja yang bersama memperjuangkan

tujuan organisasi. Dalam hal disekolah, guru, kepala sekolah,

pegawai, komite dan siswa serta seluruh komponen skeolah

harus bekerjasama dan saling mendukung untuk mencapai

tujuan sekolah.

14. Stability of Turn-Over Personnel (Asas kestabilan masa

jabatan)

Prinsip ini menekankan pada situasi yang membuat para

anggota merasa nyaman dalam bekerja. Dalam hal ini siatuasi

yang tercipta antara kepala sekolah, guru dan siswa harus

menciptakan suasana dan situasi yang nyaman agar masing-

masing dapat melakukan tugas dan tanggungjawabnya dengan

baik dan nyaman.

Dari beberapa hal yang telah dijelaskan diatas dapat

diambil kesimpulan bahwa prinsip- prinsip dalam pengelolaan

pendidikan adalah keseluruhan komponen dalam organisasi

yang dimaksimalkan potensinya untuk mencapai tujuan

organisasi. Setiap prinsip yang dianut dalam pengelolaan jika

dilakukan secara baik dan benar sesuai dengan perencanaan

dan aturan yang berlaku akan menghasilkan pencapaian yang

maksimal.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengelolaan Pendidikan 2.1.1 ...€¦ · langkah yang diambil dengan cara membagi tugas terhadap ... Unity of Command (Asas kesatuan perintah) ... kabupaten

13

2.1.4 Standar Pengelolaan Pendidikan

Standar pengelolaan terdiri dari 3 bagian yakni standar

pengelolaan oleh satuan pendidikan, standar pengelolaan oleh

pemerintah daerah dan standar pengelolaan oleh pemerintah.

Pengelolaan pendidikan adalah kriteria mengenai perencanaan,

pelaksanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pendidikan

pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/ kota, provinsi atau

nasional agar tercapai efiensi dan efektivitas penyelenggaraan

pendidikan.

a. Standar Pengelolaan oleh Satuan Pendidikan

Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan

dasar dan menengah menerapkan manajemen berbasis sekolah

yaag ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi,

keterbukaan dan akuntabilitas. Pengelolaan satuan pendidikan

pada jenjang pendidikan tinggi menerapkan otonomi

perguruan tinggi.

b. Standar Pengelolaan oleh Pemerintah

Menurut Pasal 60, Pemerintah menyusun rencana kerja

tahunan bidang pendidikan dengan memprioritaskan program:

wajib belajar; peningkatan angka partisipasi pendidikan untuk

jenjang pendidikan menengah dan tinggi; penuntasan

pemberantasan buta aksara; penjaminan mutu pada satuan

pendidikan, baik yang diselengarakan oleh pemerintah maupun

masyarakat; peningkatan status guru sebagai profesi;

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengelolaan Pendidikan 2.1.1 ...€¦ · langkah yang diambil dengan cara membagi tugas terhadap ... Unity of Command (Asas kesatuan perintah) ... kabupaten

14

1. Peningkatan mutu guru/dosen;

2. Standarisasi pendidikan;

3. Akreditasi pendidikan;

4. Peningkatan relevansi pendidikan terhadap kebutuhan

lokal, nasional dan global;

5. Pemenuhan Standar Pelayanan Minima (SPM ) bidang

pendidikan; dan

6. Penjaminan mutu pendidikan nasional.

c. Standar Pengelolaan Oleh Pemerintah Daerah

Pasal 59 : 1 Pemerintah daerah menyusun rencana kerja

tahunan bidang pendidikan dengan memprioritaskan program:

1. Wajib belajar;

2. Peningkatan angka partisipasi pendidikan untuk jenjang

pendidikan menengah;

3. Penuntasan pemberantasan buta aksara;

4. Penjaminan mutu pada satuan pendidikan,baik yang

diselengarakan oleh Pemerintah Daerah maupun

masyarakat;

5. Peningkatan status guru sebagai profesi;

6. Akreditasi pendidikan;

7. Peningkatan relevansi pendidikan terhadap kebutuhan

masyarakat;dan

8. Pemenuhan Standar pelayanan minimal (SPM) bidang

pendidikan.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengelolaan Pendidikan 2.1.1 ...€¦ · langkah yang diambil dengan cara membagi tugas terhadap ... Unity of Command (Asas kesatuan perintah) ... kabupaten

15

d. Beberapa aspek standar pengelolaan sekolah yang harus

dipenuhi adalah meliputi:

1. Perencanaan program

2. Pelaksanaan rencana kerja

3. Pengawasan dan evaluasi

4. Kepemimpinan sekolah/madrasah

5. Sistem informasi manajemen

Berdasarkan Permendiknas No 19 tahun 2007 tentang

standar pengelolaan pendidikan, maka hal yang menjadi perhatian

dalam proses pengelolaan pendidikan disekolah adalah bagaimana

sekolah tersebut dapat merencanakan program apa saja yang akan

dilakukan dalam proses tersebut dengan acuan pada visi dan misi

serta tujuan sekolah. Kemudian pada proses pelaksanaan rencana

kerja harus didasarkan pada pedoman yang telah disusun dan

pembagian tugas dan tanggungjawab berdasarkan struktur

organisasi yang telah diatur sesuai dengan kemampuan masing-

masing komponen sekolah. Lalu dilakukan tahapan pengawasan

dan evaluasi hasil pelaksanaan pengelolaan pendidikan melalui

proses evaluasi program pengawasan serta evaluasi bagi semua

komponen dalam struktur organisasi sekolah tersebut. Dalam

proses pengelolaan pendidikan dibutuhkan peran serta yang

maksimal dari kepala sekolah serta kepemimpinan dapat

mempengaruhi proses yang berjalan, mengoptimalkan

penggunaan sistem informasi manajemen agar administrasi

sekolah dapat dikelola dengan baik serta penilaian khusus menjadi

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengelolaan Pendidikan 2.1.1 ...€¦ · langkah yang diambil dengan cara membagi tugas terhadap ... Unity of Command (Asas kesatuan perintah) ... kabupaten

16

wadah dalam memacu sekolah agar pengelolaannya mengacu pada

standar nasional pendidikan.

Dapat diambil kesimpulan bahwa standar dalam

pengelolaan pendidikan dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu

perencanaan, proses pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi.

Dengan adanya tahap- tahap tersebut maka pengelolaan

pendidikan menjadi terarah dan sesuai dengan tujuan awal dalam

proses perencanaan. Dengan adanya standar yang diterapkan

dalam pengelolaan pendidikan maka diketahui secara kompleks

bahwa hal- hal mana saja yang belum tercapai dan harus

diperbaiki.

Sehingga dalam pengelolaan sekolah, yang diterapkan

adalah standar pengelolaan no 19 tahun 2007 maka akan dilakukan

sesuai dengan standar yang sudah disusun. Dengan adanya standar

ini maka setiap proses yang dilakukan akan terarah dan dapat

dilihat apakah sudah berjalan sesuai dengan yang diinginkan atau

tidak. Dengan adanya standar pengelolaan akan terlihat hal- hal

apa saja yang menjadi kekurangan kemudian akan dilakukan

bagaimana memperbaiki kekurangan tersebut mengingat dalam

pengelolaan pendidikan ada banyak hal yang menjadi fokus

perhatian. Setiap standar dirumuskan sesuai dengan kebutuhan

disekolah sehingga dalam pencapaian dan pelaksanaannya hanya

befokus pada pencapaian tujuan sekolah.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengelolaan Pendidikan 2.1.1 ...€¦ · langkah yang diambil dengan cara membagi tugas terhadap ... Unity of Command (Asas kesatuan perintah) ... kabupaten

17

2.2 Evaluasi

2.2.1 Konsep Evaluasi Pendidikan

Menurut Gronlund (1985), evaluasi merupakan suatu

proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat

keputusan, sampai sejauh mana tujuan program telah tercapai.

Ditambahkan juga oleh Endang Purwanti (2008: 6) evaluasi adalah

proses pemberian makna atau penetapan kualitas hasil pengukuran

dengan cara membandingkan angka hasil pengukuran tersebut

dengan kriteria tertentu. Sedangkan konsep evaluasi pendidikan

menurut Ratumanan (2003: 1) adalah suatu proses sistematik

dalam menentukan tingkat pencapaian tujuan instruksional. Ralph

Tyler (1950) juga menjalaskan bahwa evaluasi dalam dunia

pendidikan adalah sebuah proses pengumpulan data untuk

menentukan sejauh mana, dalam hal apa dan bagaimana tujuan

pendidikan sudah tercapai.

Dari uraian diatas, evaluasi dapat diartikan sebagai suatu

proses yang dilakukan dalam sebuah organisasi pendidikan untuk

mengetahui apakah perencanaan yang dilakukan sudah tercapai

atau belum. Dengan evaluasi, setiap kegiatan yang dilakukan akan

dibandingkan dengan standar yang sudah ditetapkan sehingga akan

diketahui apakah terdapat kesalahan bahkan kekurangan yang

menjadi tugas setiap anggotanya untuk memperbaiki.

Sehingga evaluasi pada sekolah dilakukan oleh pihak

berwewenang untuk menilai apakah tujuan sekolah yang sudah

disepakati dan menjadi tujuan bersama antara setiap anggota

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengelolaan Pendidikan 2.1.1 ...€¦ · langkah yang diambil dengan cara membagi tugas terhadap ... Unity of Command (Asas kesatuan perintah) ... kabupaten

18

disekolah sudah masuk dalam kategori berhasil atau tidak. Dalam

hal ini keberhasilan tujuan sekolah dilihat dengan melihat standar

yang ditetapkan yaitu standar pengelolaan sekolah no 19 tahun

2007 sudah berjalan dan sesuai dengan keadaan dilapangan atau

tidak dan apabila ditemukan kekurangan maka akan segera

diperbaiki, demikianlah tujuan dari proses evaluasi dilakukan.

2.2.2 Tujuan Evaluasi Pendidikan

Didalam Undang- undang Sisdiknas no 20 tahun 2003 bab

XVI pasal 57 ayat 1 dan 2 menyatakan tujuan dari evaluasi adalah

untuk pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai

bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-

pihak yang berkepentingan. Evaluasi pendidikan dilakukan

terhadap peserta didik, lembaga dan program pendidikan pada

jalur formal dan nonformal untuk semua jenjang, satuan dan jenis

pendidikan. Anas Sudijono (2009) mengungkapkan bahwa

evaluasi memiliki tujuan untuk:

a. Mengukur kemajuan

Evaluasi digunakan untuk mengukur dan menilai sampai

dimanakan tujuan yang telah dirumuskan dapat tercapai,

sehingga dapat terlihat pada tahapan manakan yang sudah

berjalan dengan baik sesuai rencana dan pada tahap mana

masih didapati kendala.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengelolaan Pendidikan 2.1.1 ...€¦ · langkah yang diambil dengan cara membagi tugas terhadap ... Unity of Command (Asas kesatuan perintah) ... kabupaten

19

b. Menunjang penyusunan rencana

Dalam proses evaluasi yang sudah dilakukan biasanya akan

didapati hasil yang sesuai dengan tujuan awal yang sudah

ditetapkan atau hasil yang berjalan tidak sesuai rencana dan

tujuan sehingga dalam hal ini seorang evaluator harus

mengambil sikap untuk memikirkan dan melakukan

pengkajian ulang terhadap rencana yang telah disusun,

mengubah bahkan memperbaiki cara pelaksanaannya dengan

demikian dapat dikatakan bahwa evaluasi itu memiliki fungsi

menunjang penyusunan rencana.

c. Memperbaiki atau melakukan penyempurnaan kembali

Dengan adanya evaluasi membuka peluang bagi evaluator

untuk merumuskan kembali tujuan yang ingin dicapai, apakah

akan dapat dicapai dalam waktu yang ditentukan ataukah tidak.

Apabila hasil yang didapati dari hasil evaluasi tidak sesuai

dengan rencana maka evaluator akan berusaha mencari dan

menemukan jalan keluar dan cara- cara pemecahannya.

Sehingga evaluasi sebenarnya dilakukan untuk melakukan

perbaikan dan penyempurnaan usaha.

Adapun menurut Worthen, Blaine R dan James (1987) tujuan

evaluasi pendidikan adalah:

a. Membuat kebijakan dan keputusan

b. Menilai hasil belajar yang dicapai para pelajar

c. Menilai kurikulum

d. Memberi kepercayaan kepada sekolah

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengelolaan Pendidikan 2.1.1 ...€¦ · langkah yang diambil dengan cara membagi tugas terhadap ... Unity of Command (Asas kesatuan perintah) ... kabupaten

20

e. Memonitor dana yang telah diberikan

f. Memperbaiki materi dan program pendidikan

Dengan demikian tujuan evaluasi pendidikan dapat

dikatakan untuk mengukur dan menilai apakah tujuan awal yang

ditetapkan sudah terpenuhi dan berjalan sesuai dengan standar atau

tidak. Sehingga dengan evaluasi memberi peluang kepada dunia

pendidikan untuk mengambil keputusan, merencanakan ulang dan

bagaimana pemecahan masalah terhadap proses yang

dilaksanakan. Apabila tujuan pendidikan belum tercapai maka

evaluasi merupakan salah satu cara untuk mengukur dan

pengambilan keputusan terhadap keberlangsungan pendidikan.

Sehingga skeolah sebagai organisasi pendidikan wajib

melakukan evaluasi dengan tujuan untuk melihat tujuan sekolah

telah terpenuhi sesuai standar atau tidak. Kepala skeolah dan setiap

anggota sekolah memiliki tanggungjawab sesuai dengan kapasitas

masing- masing untuk turut melaksanakan setiap standar yang

ditetapkan sehingga evaluasi bukan saja menjadi alat untuk

mengukur keberhasilan tujuan sekolah namun menjadi tolak ukur

setiap anggota dalam melaksanakan tugasnya.

2.2.3 Macam- macam Model Evaluasi

Ada beberapa model evaluasi yang sering digunakan

menurut Arikunto dan Jabar (2009: 40-41) yaitu Goal Oriented

Evaluation Model yang dikembangkan oleh Tyler, Goal Free

Evaluation Model yang dikembanglkan oleh Michael Scriven,

Formatif Sumatif Evaluation Model yang dikembangkan oleh

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengelolaan Pendidikan 2.1.1 ...€¦ · langkah yang diambil dengan cara membagi tugas terhadap ... Unity of Command (Asas kesatuan perintah) ... kabupaten

21

Michael Schiven, Countenance Evaluation Model and Responsive

Evaluation Model yang dikembangkan oleh Stake, CSE-UCLA

Evaluation Model yang menekankan kepada “kapan” evaluasi

dilakukan, CIPP Evaluation Model yang dikembangkan oleh

Stufflebeam dan Discrepancy Evaluation Model yang

dikembangkan oleh Malcolm Provus.

Berikut adalah penjelasan dari beberapa model evaluasi

yang sering digunakan dalam dunia pendidikan:

1. Goal Oriented Evaluation Model yang dikembangkan oleh

Tyler

Pada model ini yang menjadi obyek adalah tujuan dari

program yang sudah ditetapkan jauh sebelum program mulai

dilakukan sehingga langkah- langkah yang dilakukan adalah

mengenali dulu tujuan dari suatu program yang akan dilakukan

kemudian membuat indikator- indicator pencapaian tujuan dan

alat pengukuran harus diketahui dengan pasti.

2. Goal Free Evaluation Model yang dikembanglkan oleh

Michael Scriven

Dalam model evaluasi ini yang menjadi perhatian utama

bukanlah tujuan dari program yang akan dilakukan melainkan

yang harus diperhatikan adalah bagaimana kerjanya program

dengan cara mengidentifikasi penampilan yang terjadi baik hal

positif yang diharapkan atau hal- hal negatif yang tidak

diharapkan terjadi.

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengelolaan Pendidikan 2.1.1 ...€¦ · langkah yang diambil dengan cara membagi tugas terhadap ... Unity of Command (Asas kesatuan perintah) ... kabupaten

22

3. Formatif Sumatif Evaluation Model yang dikembangkan oleh

Michael Schiven

Evaluasi dilakukan pada waktu program masih berjalan

dan pada saat program sudah berakhir karena yang ingin dilihat

seberapa tinggi tingkat keberhasilan atau ketercapaian tujuan

untuk masing- masing pokok bahasan. Pada evaluasi formatif

dilaksanakan pada saat program masih berlangsung dengan

tujuan untuk mengetahui sejauh mana program berlangsung

dan mengidentifikasi hambatannya secara dini kemudian pada

evaluasi sumatif dilakukan pada akhir program untuk

mengetahui dan mengukur ketercapaian program yang sudah

dilaksanakan.

4. Countenance Evaluation Model and Responsive Evaluation

Model yang dikembangkan oleh Stake

Pada model ini yang harus diperhatikan adalah masukan,

proses dan hasil data dibandingkan untuk menentukan apakah

ada perbedaan tujuan dengan keadaan yang sebenarnya terjadi

dilapangan namun juga dibandingkan dengan standar absolute

untuk menilai manfaat program. Sedangkan pada evaluasi

model responsif lebih kearah proses dalam pelaksanaan

daripada tujuan dari program, kemudian membangun

hubungan dengan banyak kalangan untuk mendapatkan hasil

evaluasi dan perbedaan nilai perspektif dari individu menjadi

tolak ukur dalam melaporkan hasil sebuah program apakah

berhasil atau gagal.

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengelolaan Pendidikan 2.1.1 ...€¦ · langkah yang diambil dengan cara membagi tugas terhadap ... Unity of Command (Asas kesatuan perintah) ... kabupaten

23

5. CSE-UCLA Evaluation Model yang menekankan kepada

“kapan” evaluasi dilakukan

Pada model evaluasi ini ada 4 tahap yang dilakukan yaitu

a. Needs assessment

Tahap dimana evaluator memusatkan perhatian pada

penentuan masalah seperti hal apa saja yang perlu

dipertimbangkan, kebutuhan apa saja dan tujuan jangka

panjang yang dapat dicapai melalui program tersebut.

b. Program planning

Pada tahap ini evaluator mengumpulkan data yang

terkait dan mengarah pada pemenuhan kebutuhan yang

telah diidentifikasi pada tahap pertama dan tidak lepas dari

tujuan yang telah dirumuskan.

c. Formative evaluation

Pada tahap ini evaluator memusatkan perhatian pada

keterlaksanaan program sehingga evaluator benar- benar

terlibat dalam program karena harus mengumpulkan data

dan berbagai informasi dari pengembangan program

tersebut.

d. Summative evaluation

Pada tahap ini evaluator mengumpulkan semua data

tentang hasil dan dampak dari program tersebut sehingga

akan diketahui apakah tujuan yang telah dirumuskan

sebelumnya sudah tercapai atau belum dan jika belum

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengelolaan Pendidikan 2.1.1 ...€¦ · langkah yang diambil dengan cara membagi tugas terhadap ... Unity of Command (Asas kesatuan perintah) ... kabupaten

24

maka akan dicari bagian mana yang belum dan apa

penyebabnya.

6. CIPP Evaluation Model yang dikembangkan oleh Stufflebeam

Evaluasi ini memiliki pandangan bahwa keberhasilan pada

program pendidikan sangat ditentukan oleh beberapa faktor

seperti karakteristik peserta didik, tujuan program, sarana

prasarana, prosedur dan mekanisme pelaksanaan program

pendidikan itu sendiri. Evaluasi ini meliputi beberapa tahap

yaitu evaluasi konteks, evaluasi masukan, evaluasi proses dan

evaluasi terhadap hasil.

7. Discrepancy Evaluation Model yang dikembangkan oleh

Malcolm Provus

Pada evaluasi ini yang dilakukan adalah melihat kelebihan

dan kekurangan pada sebuah pelaksanaan kegiatan atau

program dengan melihat pada standar dan kejadian yang

sebenarnya terjadi dilapangan sehingga ditemukan

kesenjangan.

2.3 Model Evaluasi Kesenjangan (Discrepancy Evaluation

Model)

Evaluasi terhadap pengelolaan pendidikan pada dasarnya

membutuhkan jenis model yang sesuai karena yang dilihat adalah

proses perencanaan, pelaksanaan dan hasil serta evaluasi terhadap

hasil kemudian memberikan rekomendasi terhadap hasil yang

dievaluasi. Sehingga dalam mengevaluasi pengelolaan pendidikan

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengelolaan Pendidikan 2.1.1 ...€¦ · langkah yang diambil dengan cara membagi tugas terhadap ... Unity of Command (Asas kesatuan perintah) ... kabupaten

25

ini tidak semua model evaluasi bisa digunakan sehingga evaluasi

yang digunakan dan dipilih adalah model kesenjangan atau

discrepancy model yang dikembangkan oleh Malcolm Provus

(1971) dalam buku yang ditulis dengan judul Discrepancy

Evaluation. Menurut Provus, evaluasi adalah proses untuk

menyetujui berdasarkan standar kemudian menentukan apakah ada

kesenjangan antara kinerja dan standar kinerja yang sudah

ditetapkan kemudian menggunakan informasi tentang kesenjangan

tersebut sebagai bahan untuk meningkatkan atau mengelola

organisasi atau program tersebut.

Provus juga menjelaskan dengan adanya evaluasi

kesenjangan ini akan membuat pertimbangan atas kekurangan dan

kelebihan suatu objek berdasarkan standar dan kinerja. Standar

dapat diukur dengan menjawab pertanyaan bagaimana program

berjalan sementara pencapaiannya adalah lebih kepada apakah

yang sebenarnya terjadi. Dalam proses evaluasi ini evaluator hanya

membantu membentuk dan menjelaskan peranan standar dan

pencapaian sehingga diharuskan untuk memahami secara tepat dan

jelas atas hal yang akan dievaluasi untuk menetapkan standar.

Evaluasi kesenjangan juga memberikan jalan keluar dengan

mengidentifikasikan kelemahan dan untuk mengambil tindakan

korektif.

Evaluasi kesenjangan merupakan salah satu bentuk

evaluasi yang melihat bagaimana kesenjangan atau jarak yang ada

antara apa yang sudah ditetapkan (standar) dan apa yang menjadi

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengelolaan Pendidikan 2.1.1 ...€¦ · langkah yang diambil dengan cara membagi tugas terhadap ... Unity of Command (Asas kesatuan perintah) ... kabupaten

26

kondisi rill dilapangan. Dengan evaluasi ini, akan terlihat apa saja

yang menjadi kelemahan dari proses dalam dunia pendidikan

sehingga atas hal tersebut seorang evaluator dapat menjadikan

kesenjangan tersebut sebagai tolak ukur dalam memperbaiki

kekurangan dari proses tersebut.

Sehingga evaluasi kesenjangan dalam pengelolaan

pendidikan disekolah adalah bagaimana kepala sekolah dapat

menjadi evaluator yang melihat dan menilai kesenjangan antara

standar yang ditetapkan disekolah dengan keadaan nyata yang

terjadi. Apabila ditemukan kelemahan dan kekurangan dalam

pengelolaan sekolah maka hasil evaluasi ini dapat menjadi bahan

bagi kepala sekolah untuk memperbaikinya kedepannya.Evaluasi

kesenjangan juga menjadi alat bantu setiap anggota sekolah

melakukan tugas dan tanggungjawabnya sesuai dengan aturan

yang berlaku.

Berikut adalah komponen- komponen dalam evaluasi

kesenjangan:

1. Design (tahap desain)

Pada tahap desain yang dilakukan adalah merancang

kegiatan atau program kerja kemudian merumuskan tujuan

serta pengalokasian sumber daya yang digunakan untuk

mencapai tujuan yang ditetapkan. Pada tahap ini juga akan

diberikan gambaran tujuan, proses serta harapan akan standar

yang dirumuskan dan diberikan. Standar ini yang akan menjadi

dasar dimana nantinya evaluasi akan berkelanjutan atau tidak.

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengelolaan Pendidikan 2.1.1 ...€¦ · langkah yang diambil dengan cara membagi tugas terhadap ... Unity of Command (Asas kesatuan perintah) ... kabupaten

27

Contoh dari tahap desain yang dilakukan pada pengelolaan

pendidikan adalah rumusan dan penetapan standar dalam

penelitian ini adalah tercapainya pengelolaan sekolah yang

sesuai dengan standar pengelolaan sekolah yang terdapat

dalam Permendiknas no 19 tahun 2007. Pada tahap ini sekolah

akan mendesain standar yang digunakan dengan hal- hal apa

saja yang menjadi fokus agar tujuan itu tercapai.

2. Installation (tahap instalasi)

Pada tahap ini yang dilakukan adalah menyediakan

perangkat dan perlengkapan yang dibutuhkan dalam proses

sehingga yang dievaluasi adalah ketepatan berbagai sumber

daya, perangkat dan kelengkapan serta meninjau kembali

penetapan standar.

Contoh dalam penelitian ini adalah dalam pengelolaan

pendidikan maka yang harus diperhatikan apakah tersedianya

komponen sumber daya manusia dan sumber daya lainnya

yang mendukung tercapainya tujuan pendidikan yang sesuai

dengan Permendiknas no 19 tahun 2007 tentang standar

pengelolaan pendidikan.

3. Process (tahap proses)

Pada tahap ini adalah melakukan evaluasi dengan melihat

tujuan- tujuan manakah yang sudah dicapai kemudian

mengumpulkan data dari pelaksanaan kegiatan tersebut,

apakah terdapat kemajuan dan menentukan apakah sesuai

dengan yang diharapkan atau tidak. Jika pada tahap ini

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengelolaan Pendidikan 2.1.1 ...€¦ · langkah yang diambil dengan cara membagi tugas terhadap ... Unity of Command (Asas kesatuan perintah) ... kabupaten

28

ditemukan kesenjangan atau ketidaksesuaian antara tujuan dan

kejadian dilapangan maka akan dilakukan proses

pengembangan, mengubah bahkan mengganti aktivitas-

aktivitas yang diarahkan untuk mencapai tujuan perubahan

tersebut.

Contoh dalam penelitian ini adalah apabila pada kenyataan

dilapangan ditemukan kesenjangan antara pengelolaan

pendidikan di SDN Jombor dengan standar pengelolaan

pendidikan dalam Permendiknas no 19 tahun 2007 maka akan

dilakukan langkah perubahan agar sistem pengelolaan di

sekolah ini menjadi lebih baik dengan melihat apa saja yang

menjadi kekurangan dan apa saja yang perlu diperbaiki.

4. Product (tahap produk)

Pada tahap ini akan diadakan analisis data dan menetapkan

tingkat produk atau hasil yang diperoleh. Apakah

pelaksanaannya sudah mencapai tujuan terminalnya dan

dampak jangka panjangnya ? dengan adanya hal ini, evaluator

tidak hanya mengevaluasi hasil saja namun harus mengadakan

studi lebih lanjut sebagai bagian dari evaluasi.

Contoh dalam penelitian ini adalah apakah hasil evaluasi

terhadap pengelolaan pendidikan di SDN Jombor sudah

mencapai tujuan terminal dan tujuan jangka panjangnya ?

disini juga harus dipikirkan bagaimana studi lebih lanjut dan

keberlangsungan dari kegiatan ini.

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengelolaan Pendidikan 2.1.1 ...€¦ · langkah yang diambil dengan cara membagi tugas terhadap ... Unity of Command (Asas kesatuan perintah) ... kabupaten

29

5. Cost (tahap biaya)

Diharapkan dari proses evaluasi ini terdapat implikasi atau

manfaat dalam sosial politik dan ekonomi yang dicapai.

Kemudian membandingkan biaya yang dikeluarkan dengan

hasil yang diperoleh lalu membandingkan hasil yang telah

dicapai dengan tujuan yang ditetapkan, sehingga evaluator

harus menuliskan semua penemuan kesenjangan untuk

disajikan pada para pengambil keputusan sehingga mereka bisa

mengambil keputusan yaitu apakah harus menghentikan

program, mengganti atau merivisi, meneruskan atau

memodifikasi tujuannya.

Pada penelitian ini, peneliti memberi batasan evaluasi

hanya pada tahap desain, instalasi, proses dan produk.

Tujuan dari evaluasi kesenjangan menurut Suharsimi

(2010) adalah (1) Untuk menentukan apakah pelaksanaan

kegiatan perlu diperbaiki, dipertahankan atau dihentikan, (2)

untuk mengidentifikasikan kelemahan (sesuai dengan standar

yang dipilih) dan untuk mengambil tindakan perbaikan dengan

penghentian kegiatan sebagai pilihan terakhir, (3) langkah-

langkah dalam evaluasi kesenjangan.

2.4 Penelitian yang Relevan

Berikut ini adalah beberapa hasil penelitian yang relevan

dengan penelitian evaluasi Pengelolaan Pendidikan dan dapat

dijadikan bahan referensi, yaitu:

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengelolaan Pendidikan 2.1.1 ...€¦ · langkah yang diambil dengan cara membagi tugas terhadap ... Unity of Command (Asas kesatuan perintah) ... kabupaten

30

Penelitian yang dilakukan oleh Mugi Rahayu (2015)

dengan judul Pelaksanaan Standar Pengelolaan Pendidikan di

Sekolah Dasar Kecamatan Ngemplak Kabupaten Sleman dengan

hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan pengelolaan pendidikan

pada aspek perancanaan, pelaksanaan, pengawasan dan

kepemimpinan serta aspek sistem informasi telah memenuhi

standar rata- rata 82,55% - 98%.

Penelitian selanjutnya oleh M. Yusuf Ibrahim (2013)

dengan judul Paradigma Baru dalam Pengelolaan Manajemen

Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah dengan menunjukkan bahwa

upaya perbaikan mutu yang dilakukan selama ini kurang berhasil

karena pengelolaan pendidikan bersifat macro oriented atau diatur

oleh jajaran birokrasi ditingkat pusat sehingga diperlukan

pemikiran pengelolaan manajemen peningkatan mutu berbasis

sekolah yang berorientasi pada peserta didik.

Pada penelitian yang dilakukan Nur Hasanah (2014)

dengan judul model Organisasi Dinas Pendidikan dalam:

Pengelolaan Pendidikan Anak secara efektif (studi kasus daerah

pasca konflik kota ambon) dengan hasil dinas pendidikan kota

Ambon mengefektifkan kembali proses pembelajaran pasca

konflik dengan menerapkan model birokrasi pada pengelolaan

pendidikannya agar menghasilkan output yang berkualitas.

Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Muhammad

Fakhrial Aulia dan Samino (2015) dengan judul Pengelolaan

Pendidikan Karakter di Pondok Pesantren Muhammadiyah

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengelolaan Pendidikan 2.1.1 ...€¦ · langkah yang diambil dengan cara membagi tugas terhadap ... Unity of Command (Asas kesatuan perintah) ... kabupaten

31

“Miftakhul Ulum” Pekajangan Pekalongan dengan hasil bahwa

pada proses pengelolaan pendidikan karakter terdapat 3 tahap yaitu

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi namun masih ditemukan

kekurangan dalam penelitian ini yaitu kurangnya komitmen,

disiplin dan kurangnya sarana prasarana sehingga solusi yang

diberikan dengan pengelolaan pendidikan adalah dengan memberi

motivasi decara terus menerus serta melengkapi sarana dan

prasarana.

Ada juga penelitian oleh Irma Novayani (2017) dengan

judul Analisis Kritis tentang Kebijakan Standar Pengelolaan

Pendidikan yang berisi tentang analisis pelaksanaan pengelolaan

pendidikan yang berdasarkan pada Permendiknas no 19 tahun

2007 yang pada kenyataannya masih banyak sekolah dengan

banyak pimpinannya yang tidak mengetahui bagaimana cara

memformulasikan visi, misi serta tujuan sekolah sehingga solusi

yang dapat diambil adalah koordinasi antara kepala sekolah

dengan seluruh kegiatan administrasi sekolah dan fokus terhadap

tugasnya sebagai kepala sekolah.

Penelitian yang berbeda oleh Cut Zuriana (2013) dengan

judul Pengelolaan Pendidikan Prasekolah TK/RA/PAUD di Kota

Banda Aceh dengan hasil pengelolaan pendidikan dibanda aceh

dilaksanakan berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi 2004

sehingga TK dan PAUD bisa mengembangkan lembaganya namun

masih ada beberapa lembaga pendidikan prasekolah dengan

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengelolaan Pendidikan 2.1.1 ...€¦ · langkah yang diambil dengan cara membagi tugas terhadap ... Unity of Command (Asas kesatuan perintah) ... kabupaten

32

kurangnya koordinasi sehingga tidak saling mendukung dalam

pengelolaannya.

Berikut adalah penelitian yang dilakukan Hidayati (2014)

dengan judul manajemen Pendidikan, Standar Pendidik, Tenaga

Kependidikan dan Mutu Pendidikan dengan hasil yang didapat

bahwa salah satu yang menunjang mutu pendidikan adalah bagian

pengelolaan pendidikan yaitu kepemimpinan serta standar

pendidikan dan kependidikan yang dapat menunjang upaya

merealisasikan mutu pendidikan yang baik.

Adapula penelitian yang membahas tentang Pengelolaan

Pendidikan Karakter di Sekolah yang dilakukan oleh Turmudzi

Abror (2011) dengan menemukan masalah yang terjadi yaitu

pelanggaran moralitas dimasyarakat sehingga pimpinan

memutuskan mengubah pengelolaan pendidikan dengan

menanamkan pendidikan karakter disekolah yang diharapkan

dapat menghasilkan output yaitu karakter yang baik.

Kemudian pengelolaan pendidikan juga dapat dipengaruhi

oleh komponen- komponen yang terdapat didalamnya seperti pada

penelitian yang dilakukan oleh Agung Basuki (2014) dengan judul

Peningkatan Profesionalisme Pengelola Pendidikan dan Pelatihan

Guna Menghasilkan Output yang Kompeten dan Profesional

dengan masalah yang didapat adalah pada penyelenggaraan

pendidikan masih kurang kompeten dan profesionalnya tenaga

pendidik yang ada sehingga pengelolaan pendidikan yang

dilakukan adalah dengan pengangkatan pejabat yang sesuai

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengelolaan Pendidikan 2.1.1 ...€¦ · langkah yang diambil dengan cara membagi tugas terhadap ... Unity of Command (Asas kesatuan perintah) ... kabupaten

33

dengan latar belakang yang dimilikinya, senantiasa melakukan

koordinasi, komunikasi dan kerjasama dengan pejabat yang lebih

berpengalaman dalam bidang kediklatan serta melakukan

pelatihan.

Penelitian yang terakhir oleh Suma K. Saleh dan Tomi

Bidjai (2017) dengan judul Pengelolaan Pendidikan Daerah

Tertinggal seKecamatan Buko Selatan dengan hasil yang didapati

adalah proses pengelolaan pendidikan didaerah yang tertinggal

sudah berjalan dengan baik namun peningkatan pendidikan yang

diprakarsai oleh pemerintah belum cukup memuaskan sehingga

diharapkan pemerintah dan sekolah sebagai tulang punggung dapat

meningkatkan perannya dengan mengoptimalkan peningkatan

pendidikan bagi masyarakat dan umum dimasa yang akan datang.

Sehingga dari beberapa penelitian diatas, peneliti tertarik

untuk meneliti tentang pengelolaan pendidikan. Penelitian yang

dilakukan oleh peneliti memiliki persamaan dengan hasil

penelitian sebelumnya yaitu mengevaluasi dan memberi solusi

terhadap pengelolaan pendidikan sedangkan perbedaan dnegan

penelitian sebelumnya adalah peneliti melakukan evaluasi yang

berbeda yaitu evaluasi kesenjangan (Discrepancy Evaluation

Model).

Model ini memiliki beberapa kelebihan dalam

menganalisis komponen dalam pengelolaan pendidikan karena

dapat mengidentifikasi kesenjangan yang terjadi dalam

pengelolaan pendidikan yang seharusnya dicapai dan yang sudah

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengelolaan Pendidikan 2.1.1 ...€¦ · langkah yang diambil dengan cara membagi tugas terhadap ... Unity of Command (Asas kesatuan perintah) ... kabupaten

34

rill dicapai. Dengan model ini peneliti dapat mengetahui

bagaimana penyeleseian masalah yang terjadi, dapat melihat

perbandingan pelaksanaan pengelolaan pendidikan, dapat

membuat pertimbangan atas kelebihan dan kekurangan

berdasarkan standar yang telah ditetapkan, kemudian dapat

mengidentifikasikan standar apa yang selanjutnya akan dipakai.

Oleh karena itu pengelolaan pendidikan di SDN Jombor akan

dievaluasi menggunakan model evaluasi kesenjangan dengan

berdasarkan pada standar pengelolaan pendidikan yang ada

didalam Permendiknas no 19 tahun 2007.

2.5 Kerangka Berpikir

Evaluasi terhadap pengelolaan pendidikan di SDN Jombor

bertujuan untuk mengukur sejauh mana efektivitas

pelaksanaannya. Model evaluasi yang digunakan adalah

Discrepancy Evaluation Model atau model evaluasi kesenjangann.

Berdasarkan tujuan penelitian ini, kegiatan evaluasi

terhadap pengelolaan pendidikan di SDN Jombor dilakukan untuk

menganalisis keadaan rill dengan standar yang telah ditetapkan

yaitu Permendiknas no 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan

Pendidikan melalui empat komponen yaitu tahap desain, instalasi,

proses dan produk.

Hasil dari data dan analisis ke empat komponen dalam

evaluasi kesenjangan tersebut akan menghasilkan sebuah

kesimpulan terhadap evaluasi pengelolaan pendidikan di SDN

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengelolaan Pendidikan 2.1.1 ...€¦ · langkah yang diambil dengan cara membagi tugas terhadap ... Unity of Command (Asas kesatuan perintah) ... kabupaten

35

Jombor. Apabila hasil evaluasi tidak sesuai makan akan dilakukan

perbaikan namun apabila hasil sesuai dengan kriteria dan standar

yang ditetapkan makan akan dipertahankan dan dikembangkan.

Kemudian, pada akhirnya akan memberi kesimpulan untuk

dapat dijadikan rekomendasi dalam pelaksanaan selanjutnya.

Berdasarkan uraian diatas maka dibuatlah kerangka

berpikir dalam penelitian ini sebagai berikut: