BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebisingan 2.1.1 Pengertian...

34
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebisingan 2.1.1 Pengertian Kebisingan Bunyi adalah perubahan tekanan yang dapat dideteksi oleh telinga atau kompresi mekanikal atau gelombang longitudinal yang merambat melalui medium. Medium atau zat perantara ini dapat berupa zat cair, padat, atau gas. Kebanyakan suara atau bunyi ini merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan kecepatan osilasi atau frekuensi yang diukur dalam Hertz (Hz) dan amplitude atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran desibel. Manusia mendengar bunyi saat adanya bunyi dari sumber bunyi yang merambat melalui getaran udara atau medium lain, sampai kegendang telinga manusia. Jadi kebisingan adalah suara yang tidak dikehendaki (Unwanted/Undesired Sound). Spooner mendefinisikan bising sebagai suara yang tidak mempunyai kualitas musik. Sedangkan menurut Wall, kebisingan adalah suara yang mengganggu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kebisingan adalah bunyi atau suara yang tidak dikehendaki dan dapat mengganggu kesehatan, kenyamanan serta dapat menimbulkan ketulian. (Siswanto, 1991). Kebisingan juga dapat didefinisikan sebagai bunyi atau suara yang tidak dikehendaki dapat mengganggu kesehatan dan kenyamanan lingkungan dan juga bunyi yang tidak disukai dan menggangu. Bunyi yang menimbulkan kebisingan disebabkan oleh sumber suara yang bergetar. ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI PERBEDAAN AMBANG PENDENGARAN SEBELUM ... FEBRI IRAWAN

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebisingan 2.1.1 Pengertian...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebisingan 2.1.1 Pengertian ...adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/511/gdlhub-gdl-s1-2013-irawanfebr... · merupakan sebagian contoh bentuk benturan antara

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kebisingan

2.1.1 Pengertian Kebisingan

Bunyi adalah perubahan tekanan yang dapat dideteksi oleh telinga

atau kompresi mekanikal atau gelombang longitudinal yang merambat

melalui medium. Medium atau zat perantara ini dapat berupa zat cair, padat,

atau gas. Kebanyakan suara atau bunyi ini merupakan gabungan berbagai

sinyal, tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan kecepatan

osilasi atau frekuensi yang diukur dalam Hertz (Hz) dan amplitude atau

kenyaringan bunyi dengan pengukuran desibel. Manusia mendengar bunyi

saat adanya bunyi dari sumber bunyi yang merambat melalui getaran udara

atau medium lain, sampai kegendang telinga manusia. Jadi kebisingan

adalah suara yang tidak dikehendaki (Unwanted/Undesired Sound). Spooner

mendefinisikan bising sebagai suara yang tidak mempunyai kualitas musik.

Sedangkan menurut Wall, kebisingan adalah suara yang mengganggu.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kebisingan adalah bunyi atau suara yang

tidak dikehendaki dan dapat mengganggu kesehatan, kenyamanan serta

dapat menimbulkan ketulian. (Siswanto, 1991).

Kebisingan juga dapat didefinisikan sebagai bunyi atau suara yang

tidak dikehendaki dapat mengganggu kesehatan dan kenyamanan

lingkungan dan juga bunyi yang tidak disukai dan menggangu. Bunyi yang

menimbulkan kebisingan disebabkan oleh sumber suara yang bergetar.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERBEDAAN AMBANG PENDENGARAN SEBELUM ... FEBRI IRAWAN

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebisingan 2.1.1 Pengertian ...adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/511/gdlhub-gdl-s1-2013-irawanfebr... · merupakan sebagian contoh bentuk benturan antara

Getaran sumber suara ini mengganggu keseimbangan molekul udara

sekitarnya sehingga molekul-molekul udara ikut bergetar. Getaran sumber

ini menyebabkan terjadinya gelombang rambatan energi mekanis dalam

medium udara menurut pola rambatan longitudinal. Rambatan gelombang

diudara ini dikenal sebagai suara atau bunyi sedangkan dengan konteks

ruang dan waktu dapat menimbulkan gangguan kenyamanan dan kesehatan

(Soeripto, 2008).

Sihar Tigor, (2006 ) menyatakan bahwa “Sumber suara yang ada di

tempat kerja meliputi:

1. Suara Mesin

Jenis mesin penghasil suara di tempat kerja sangat bervariasi,

demikian pula karakteristik yang dihasilkan. Contohnya adalah mesin

pembangkit tenaga listrik seperti genset, mesin diesel, dan sebagainya. Di

tempat kerja, mesin pembangkit tenaga listrik umumnya menjadi sumber-

sumber kebisingan berfrekuensi rendah (<400Hz).

2. Benturan antara alat kerja dan benda kerja

Proses menggerinda permukaan metal dan umumnya pekerjaan

penghalusan permukaan benda kerja, penyemprotan, pengupasan cat

(sand blasting), pengelingan (reveting), memalu (hammering), dan

pemotongan seperti proses penggergajian kayu dan metal cutting,

merupakan sebagian contoh bentuk benturan antara alat kerja dan benda

kerja (material-material solid, liquid, atau kombinasi keduanya) yang

menimbulkan kebisingan. Penggunaan gergaji bundar dapat

menimbulkan tingkat kebisingan antara 80 dB-120 dB.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERBEDAAN AMBANG PENDENGARAN SEBELUM ... FEBRI IRAWAN

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebisingan 2.1.1 Pengertian ...adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/511/gdlhub-gdl-s1-2013-irawanfebr... · merupakan sebagian contoh bentuk benturan antara

3. Aliran Material

Aliran gas, air atau material-material cair dalam pipa distribusi

material di tempat kerja, apalagi yang berkaitan dengan proses

penambahan tekanan (high pressure processes) dan pencampuran,

sedikit banyak akan menimbulkan kebisingan di tempat kerja.

Demikian pula pada proses-proses transportasi material-material padat

seperti batu, kerikil, potongan-potongan metal yang melalui proses

pencurahan (gravity based)

4. Manusia

Dibandingkan dengan smber suara lainnya, tingkat kebisingan

suara manusia memang jauh lebih kecil. Namun demikian, suara

manusia tetap diperhitungkan sebagai sumber suara di tempat kerja.

2.1.2 Jenis Kebisingan

Jenis-jenis kebisingan seperti yang dikemukakan oleh Siswanto (1991)

adalah :

1. Kebisingan kontinyu (steady state noise) adalah kebisingan yang

fluktuasi intensitasnya tidak lebih dari 6 dB. Contohnya adalah suara

yang ditimbulkan oleh kompresor, kipas angin, suara mesin-mesin

gergaji sirkuler dan suara yang ditimbulkan oleh katup gas.

2. Impact atau Impluse Noise, adalah kebisingan dimana waktu yang

diperlukan untuk mencapai puncaknya (peak intensity) tidak lebih dari

35 milidetik dan waktu yang dibutuhkan untuk penurunan intensitas

sampai 20 dB dibawah puncaknya tidak lebih dari 500 milidetik.

Contohnya adalah suara tembakan meriam.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERBEDAAN AMBANG PENDENGARAN SEBELUM ... FEBRI IRAWAN

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebisingan 2.1.1 Pengertian ...adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/511/gdlhub-gdl-s1-2013-irawanfebr... · merupakan sebagian contoh bentuk benturan antara

3. Intermitten atau Interrupted Noise, adalah kebisingan dimana suara

mengeras kemudian melemah secara perlahan-lahan. Contohnya,

kebisingan yang ditimbulkan oleh lalu lintas pesawat udara yang

tinggal landas.

Sihar Tigor,(2006), menyatakan bahwa “Kebisingan di tempat kerja

diklasifikasikan kedalam dua jenis golongan besar, yaitu kebisingan tetap

(steady noise) dan kebisingan tidak tetap ( non-steady noise).

1. Kebisingan Tetap (steady noise)

Kebisingan tetap dibagi menjdi dua jenis :

a. Kebisingan dengan frekuensi terputus (discrete frequency noise)

Kebisingan ini berupa “nada-nada” murni pada frekuensi yang

beragam, contohnya suara mesin, suara kipas, dan sebagainya.

b. Broad band noise

Kebisingan dengan frekuensi terputus dan broad band noise sama-

sama digolongkan sebagai kebisingan tetap. Perbedaannya adalah broad

band noise terjadi pada frekuensi yang lebih bervariasi (bukan “nada”

murni).

2. Kebisingan tidak tetap ( non-steady noise)

Kebisingan tidak tetap dibagi menjadi tiga jenis :

a. Kebisingan fluktuatif (fluctuating noise)

Kebisingan yang selalu berubah-ubah selama rentang waktu tertentu

b. Intermitten noise

Kebisingan yang terputus-putus dan besarnya dapat berubah-ubah

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERBEDAAN AMBANG PENDENGARAN SEBELUM ... FEBRI IRAWAN

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebisingan 2.1.1 Pengertian ...adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/511/gdlhub-gdl-s1-2013-irawanfebr... · merupakan sebagian contoh bentuk benturan antara

c. Impulsive noise

Kebisingan yang dihasilkan oleh suara-suara berintensitas tinggi

(memekakkan telinga) dalam waktu relative singkat.

Gambar 2.1. Jenis kebisingan (Sihar Tigor, 2006).

2.1.3 Sumber Kebisingan

Sumber bising ialah sumber bunyi yang kehadirannya dianggap

mengganggu pendengaran baik dari sumber bergerak maupun tidak

bergerak. Umumnya sumber kebisingan dapat berasal dari kegiatan

industri, perdagangan, pembangunan, alat pembangkit tenaga, alat

pengangkut, dan kegiatan rumah tangga. Di industri, sumber kebisingan

dapat diklasifikasikan menjadi 3 macam yaitu (Tigor, 2006) :

Steady noise

Non-steady noise

Noise

Discrete frequency

Broad brand

Fluctuating

Intermittent

Impulsive

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERBEDAAN AMBANG PENDENGARAN SEBELUM ... FEBRI IRAWAN

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebisingan 2.1.1 Pengertian ...adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/511/gdlhub-gdl-s1-2013-irawanfebr... · merupakan sebagian contoh bentuk benturan antara

1. Suara Mesin

Jenis mesin penghasil suara di tempat kerja sangat bervariasi,

demikian pula karakteristik yang dihasilkan. Contohnya adalah mesin

pembangkit tenaga listrik seperti genset, mesin diesel, dan sebagainya.

Di tempat kerja, mesin pembangkit tenaga listrik umumnya menjadi

sumber-sumber kebisingan berfrekuensi rendah (<400Hz).

2. Benturan antara alat kerja dan benda kerja

Proses menggerinda permukaan metal dan umumnya pekerjaan

penghalusan permukaan benda kerja, penyemprotan, pengupasan cat

(sand blasting), pengelingan (reveting), memalu (hammering), dan

pemotongan seperti proses penggergajian kayu dan metal cutting,

merupakan sebagian contoh bentuk benturan antara alat kerja dan benda

kerja (material-material solid, liquid, atau kombinasi keduanya) yang

menimbulkan kebisingan. Penggunaan gergaji bundar dapat

menimbulkan tingkat kebisingan antara 80 dB-120 dB.

3. Aliran Material

Aliran gas, air atau material-material cair dalam pipa distribusi

material di tempat kerja, apalagi yang berkaitan dengan proses

penambahan tekanan (high pressure processes) dan pencampuran,

sedikit banyak akan menimbulkan kebisingan di tempat kerja.

Demikian pula pada proses-proses transportasi material-material padat

seperti batu, kerikil, potongan-potongan metal yang melalui proses

pencurahan (gravity based)

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERBEDAAN AMBANG PENDENGARAN SEBELUM ... FEBRI IRAWAN

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebisingan 2.1.1 Pengertian ...adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/511/gdlhub-gdl-s1-2013-irawanfebr... · merupakan sebagian contoh bentuk benturan antara

4. Manusia

Dibandingkan dengan smber suara lainnya, tingkat kebisingan

suara manusia memang jauh lebih kecil. Namun demikian, suara

manusia tetap diperhitungkan sebagai sumber suara di tempat kerja.

Menurut WHO sumber kebisingan ada beberapa macam yaitu :

1. Industri

Kebisingan pada Industri kebanyakan disebabkan

penyemprotan gas atau komponen dalam kecepatan tinggi

maupun disebabkan oleh bunyi tubrukan. Kebisingan pada

industri juga disebabkan oleh mesin-mesin, misalnya chain saw,

genset, mesin sewing, dan compressor.

2. Lalu lintas

Tingkat kebisingan lalu lintas berkaitan dengan kepadatan

lalu lintas, kecepatan, tipe, permukaan jalan, dan proporsi jumlah

angkutan berat.

3. Terminal bus, stasiun kereta api, pelabuhan udara dan laut

4. Kontruksi bangunan

Kebisingan yang dapat terjadi disebabkan oleh pembersihan

lahan, penggalian, pemancangan tiang, menegakkan bangunan

dan menyelesaikan akhir bangunan.

Frekuensi bunyi dinyatakan dalam jumlah getaran perdetik (Hertz,

Hz).Frekuensi bunyi yang dapat didengar telinga manusia terletak antara 16

hingga 20.000 Hz. Frekuensi suara di bawah 20 Hz disebut sebagai

infrasonic, sedangkan di atas 20.000 Hz merupakan gelombang ultrasonic.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERBEDAAN AMBANG PENDENGARAN SEBELUM ... FEBRI IRAWAN

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebisingan 2.1.1 Pengertian ...adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/511/gdlhub-gdl-s1-2013-irawanfebr... · merupakan sebagian contoh bentuk benturan antara

Frekuensi komunikasi percakapan secara normal antara 250-3000 Hz.

(Budiono, 2009)

Bunyi dapat dibedakan dalam 3 rentang frekuensi sebagai berikut:

1. Infra sonic, bila suara dengan gelombang antara 0- 16 Hz. Infra sonic

tidak dapat didengar oleh telinga manusia dan biasanya ditimbulkan

oleh getaran tanah dan bangunan. Frekuensi <16 Hz akan

mengakibatkan perasaan kurang nyaman, lesu dan kadang-kadang

perubahan penglihatan.

2. Sonic, bila gelombang suara antara 16-20.000 Hz, merupakan

frekuensi yang dapat ditangkap oleh telinga manusia.

3. Ultra sonic, bila gelombang >20.000 Hz. Frekuensi di atas 20.000 Hz

sering digunakan dalam bidang kedokteran, seperti untuk

penghancuran batu ginjal, pembedahan katarak karena dengan

frekuensi yang tinggi bunyi mempunyai daya tembus jaringan cukup

besar, sedangkan suara dengan frekuensi sebesar ini tidak dapat

didengar oleh telinga manusia.

2.2 Fisiologi Telinga dan Mekanisme Pendengaran

1. Fisiologi Telinga

Telinga dibagi dalam tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah

dan telinga dalam. Telinga luar terdiri dari daun telinga dan kanal

telinga, batas telinga luar yaitu dari daun telinga sampai dengan

membrana tympani. Telinga tengah, batas telinga tengah mulai dari

membrana tympani sampai dengan tuba eustachii. Terdiri dari 3 buah

tulang kecil yaitu os malleulus, os incus, dan os stapes. Telinga dalam,

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERBEDAAN AMBANG PENDENGARAN SEBELUM ... FEBRI IRAWAN

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebisingan 2.1.1 Pengertian ...adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/511/gdlhub-gdl-s1-2013-irawanfebr... · merupakan sebagian contoh bentuk benturan antara

berada di belakang tulang tengkorak kepala terdiri dari kokhlea dan

oval window (J. F. Gabriel, 1995).

Gambar 2.2 Fisiologi Telinga dan keterangan

2. Telinga bagian luar

Telinga luar terdiri atas aurikel atau pinna dan meatus auditorius

externa yang menjorok ke dalam menjauhi pinna. Serta

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERBEDAAN AMBANG PENDENGARAN SEBELUM ... FEBRI IRAWAN

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebisingan 2.1.1 Pengertian ...adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/511/gdlhub-gdl-s1-2013-irawanfebr... · merupakan sebagian contoh bentuk benturan antara

menghantarkan getaran suara menuju membrana tympani. Liang

telinga berukuran panjang sekitar 2,5 cm. Sepertiga luarnya adalah

tulang rawan sementara, dua pertiga dalamnya adalah berupa tulang.

Bagian tulang rawan tidak lurus serta bergerak ke arah atas dan

belakang. Liang ini dapat diluruskan dengan cara mengangkat daun

telinga ke atas dan ke belakang. Aurikel berbentuk tidak teratur serta

terdiri dari tulang rawan dan jaringan fibrus, kecuali pada ujung paling

bawah, yaitu cuping telinga yang terutama terdiri dari lemak (Evelyn,

2002).

Daun telinga berfungsi sebagai pengumpul energi bunyi dan

dikonsentrasikan pada membrana tympani, dan hanya menangkap 6-8

dB.

Pada kanalis telinga terdapat malam (wax) yang berfungsi sebagai

peningkatan kepekaan terhadap frekuensi suara 3.000 - 4.000 Hz.

Membrana tympani tebalnya 0,1 mm, luas 65 mm2, mengalami

vibrasi dan diteruskan ke telinga bagian tengah yaitu pada tulang

telinga (incus, malleulus, dan stapes). Nilai ambang pendengar

terendah yang dapat didengar ~ 20 Hz dan pada 160 dB membrana

tympani mengalami ruptur/pecah (J.F.Gabriel, 1995).

3.Telinga bagian tengah

Telinga bagian tengah terdiri dari 3 tulang yaitu malleulus, incus

dan stapes. Suara yang masuk itu 99,9 % mengalami refleksi dan

hanya 0,1 % saja yang ditransmisi/diteruskan. Pada frekuensi <400 Hz

membran tympani bersifat “per” sedangkan pada frekuensi 4000 Hz

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERBEDAAN AMBANG PENDENGARAN SEBELUM ... FEBRI IRAWAN

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebisingan 2.1.1 Pengertian ...adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/511/gdlhub-gdl-s1-2013-irawanfebr... · merupakan sebagian contoh bentuk benturan antara

membran tympani akan menegang. Telinga bagian tengah ini

memegang peranan proteksi. Hal ini dimungkinkan oleh karena

adanya tuba eustachii yang mengatur tekanan di dalam telinga bagian

tengah, dimana tuba eustachii mempunyai hubungan langsung dengan

mulut (J. F. Gabriel, 1995).

Tuba eustakhius bergerak ke depan dari rongga telinga tengah

menuju naso farinx, lantas terbuka. Dengan demikian tekanan udara

pada kedua sisi gendang telinga dapat diatur seimbang melalui meatus

auditorius externa serta melalui tuba eustakhius (faringo timpanik).

Celah tuba eustakhius akan tertutup jika dalam keadaan biasa, dan

akan terbuka setiap kali kita menelan. Dengan demikian tekanan udara

dalam ruang timpani dipertahankan tetap seimbangdengan tekanan

udara dalam atmosfer, sehingga cedera atau ketulian akibat tidak

seimbangnya tekanan udara, dapat dihindarkan. Adanya hubungan

dengan naso farinx ini, memungkinkan infeksi pada hidung atau

tenggorokan dapat menjalar masuk ke dalam rongga telinga tengah (J.

F. Gabriel, 1995).

Tulang-tulang pendengaran adalah tiga tulang kecil yang tersusun

pada rongga telinga tengah seperti rantai yang bersambung dari

membrana tympani sampai rongga telinga bagian dalam. Tulang

sebelah luar adalah malleus, berbentuk seperti martil dengan gagang

yang terikat pada membrana tympani, sementara kepalanya menjulur

ke dalam ruang tympani. Tulang yang berada di tengah adalah incus

atau landasan, sisi luarnya bersendi dengan malleus sementara sisi

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERBEDAAN AMBANG PENDENGARAN SEBELUM ... FEBRI IRAWAN

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebisingan 2.1.1 Pengertian ...adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/511/gdlhub-gdl-s1-2013-irawanfebr... · merupakan sebagian contoh bentuk benturan antara

dalamnya bersendi dengan sisi dalam sebuah tulang kecil, yaitu

stapes. Stapes atau tulang sanggurdi yang dikaitkan pada inkus dengan

ujungnya yang lebih kecil, sementara dasarnya yang bulat panjang

terikat pada membran yang menutup fenestra vestibuli, atau tingkap

jorong. Rangkaian tulang-tulang ini berfungsi untuk mengalirkan

getaran suara dari gendang telinga menuju rongga telinga dalam,

menghubungkan gendang telinga dengan tingkap jorong (Evelyn,

2002).

Saluran setengah lingkaran berjumlah 3 (superior, posterior,

lateral) berfungsi mengendalikan keseimbangan tubuh.

4. Telinga Bagian Dalam

Rongga telinga dalam terdiri dari berbagai rongga yang

menyerupai saluran-saluran dalam tulang temporalis. Rongga-rongga

itu disebut labirin tulang, dan dilapisi membrane sehingga membentuk

labirin membranosa. Saluran-saluran bermembran ini mengandung

cairan dan ujung-ujung akhir saraf pendengaran dan keseimbangan.

Vestibula yang merupakan bagian tengah dan tempat

bersambungnya bagian-bagian yang lain. Saluran setengah lingkaran

bersambung dengan vestibula. Ada 3 jenis saluran-saluran itu, yaitu

saluran superior, posterior, dan lateral. Saluran lateral letaknya

horizontal, sementara ketiganya saling membuat sudut tegak lurus satu

sama lain. Pada salah satu ujung setiap saluran terdapat penebalan

yang disebut ampula (gerakan cairan yang merangsang ujung-ujung

akhir saraf khusus dan ampula yang menyebabkan kita sadar akan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERBEDAAN AMBANG PENDENGARAN SEBELUM ... FEBRI IRAWAN

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebisingan 2.1.1 Pengertian ...adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/511/gdlhub-gdl-s1-2013-irawanfebr... · merupakan sebagian contoh bentuk benturan antara

kedudukankita). Bagian telinga dalam ini berfungsi untuk membantu

serebelum dalam mengendalikan keseimbangan, serta kesadaran akan

kedudukan kita. Kokhlea adalah sebuah tabung bentuk spiral yang

membelit dirinya laksana sebuah rumah siput. Belitan-belitan itu

melingkari sebuah sumbu berbentuk kerucut yang memiliki bagian

tengah dari tulang disebut modiulus. Dalam setiap belitan ini terdapat

saluran membranosa yang mengandung ujung-ujung akhir saraf

pendengaran. Cairan dalam labirin membranosa disebut endolimfe,

cairan di luar labirin membranosa dan di dalam labirin tulang disebut

perilimfe.

Ada 2 tingkap dalam ruang melingkar ini:

1. Tingkap jorong (fenestra vestibuli/fenestra ovalis) ditutup oleh tulang

stapes.

2. Tingkap bundar (fenestra kokhlea/fenestra rotunda) ditutup oleh

membran.

Kedua-duanya menghadap ke telinga dalam, adanya tingkap-

tingkap ini dalam labirin tulang bertujuan agar getaran dapat dialihkan

dari rongga telinga tengah, guna dilangsungkan dalam perilimfe.

Getaran dalam perilimfe dialihkan menuju endolimfe, dengan demikian

merangsang ujung-ujung akhir saraf pendengaran (Evelyn, 2002).

Nervus auditorius (saraf pendengaran) terdiri dari 2 bagian salah

satu dari padanya pengumpulan sensibilitas dari bagian vestibuler

rongga telinga dalam yang mempunyai bagian dengan keseimbangan.

Serabut-serabut saraf ini bergerak menuju nucleus vestibularis yang

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERBEDAAN AMBANG PENDENGARAN SEBELUM ... FEBRI IRAWAN

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebisingan 2.1.1 Pengertian ...adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/511/gdlhub-gdl-s1-2013-irawanfebr... · merupakan sebagian contoh bentuk benturan antara

berada pada titik pertemuan antara pons dan medulla oblongata, lantas

kemudian bergerak terus menuju serebelum. Bagian kokhlearis pada

nervus auditorius adalah saraf pendengar yang sebenarnya. Serabut-

serabut sarafnya mula-mula dipancarkan pada sebuah nukleus khusus

yang berada tepat di belakang thalamus, kemudian dipancarkan lagi

menuju pusat penerima akhir dalam korteks otak yang terletak pada

bagian bawah lobus temporalis (Evelyn, 2002).

2.2.1 Gangguan Pendengaran Akibat Kebisingan

Kerusakan pendengaran karena kebisingan sebenarnya adalah

kerusakan pada indera pendengaran dengan risiko penurunan daya dengar

yang akhirnya dapat menjadi tuli menetap yang tidak dapat disembuhkan.

Oleh karena itu, menghindari kebisingan yang berlebihan adalah satu-

satunya cara yang tepat untuk mencegah kerusakan pendengaran. Namun

dalam suatu proses produksi hal ini tidak dapat dilaksanakan.

Menurut Suma’mur P. K(1996) mula-mula efek kebisingan pada

pendengaran adalah sementara dan pemulihan terjadi secara cepat sesudah

dihentikan kerja di tempat bising. Tetapi kerja terus menerus di tempat

bising berakibat kehilangan daya dengar yang menetap dan tidak bisa pulih

kembali. Biasanya di mulai pada frekuensi-frekuensi sekitar 4000 Hz dan

kemudian menghebat dan meluas kefrekuensi sekitarnya dan akhirnya

mengenai frekuensi-frekuensi yang digunakan untuk percakapan.

Tingkat kemampuan mendengar dibagi dalam:

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERBEDAAN AMBANG PENDENGARAN SEBELUM ... FEBRI IRAWAN

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebisingan 2.1.1 Pengertian ...adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/511/gdlhub-gdl-s1-2013-irawanfebr... · merupakan sebagian contoh bentuk benturan antara

1. Pendengaran normal, bila tidak terdapat kesukaran mendengar

pembicaraan dengan suara biasa maupun suara perlahan. Pada

pemeriksaan audiometric tidak lebih dari 25 dB.

2. Tuli ringan, bila tidak terdapat kesukaran mendengar suara biasa,

tetapi sudah ada kesukaran mendengar pembicaraan dengan suara

perlahan. Pada pemeriksaan audiometri 26-40 dB.

3. Tuli sedang, bila seringkali terdapat kesukaran mendengar suara

biasa. Pada pemeriksaan audiometri 41-60 dB.

4. Tuli berat, bila sudah terdapat kesukaran mendengar suara biasa,

sehingga harus dengan suara keras. Pada pemeriksaan audiometri

61-90 dB.

5. Tuli sangat berat, meskipun dengan suara keras, komunikasi tidak

lancar. Pada pemeriksaan audiometri lebih dari 90 dB.

2.3 Nilai Ambang Batas Pendengaran

NAB adalah standar faktor tempat kerja yang dapat diterima tenaga

kerja tanpa mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan dalam

pekerjaan sehari-hari untuk waktu tidak melebihi 8 jam sehari atau 40 jam

seminggu. Menurut Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja No Kep.

51/MEN/1999 tentang NAB Faktor Fisik Di Tempat Kerja, NAB kebisingan

yang diperkenankan di Indonesia adalah 85 dB (A) (Suma’mur, 1996).

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERBEDAAN AMBANG PENDENGARAN SEBELUM ... FEBRI IRAWAN

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebisingan 2.1.1 Pengertian ...adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/511/gdlhub-gdl-s1-2013-irawanfebr... · merupakan sebagian contoh bentuk benturan antara

Tabel 2.1 Nilai Ambang Batas Kebisingan

Sumber: Budiono (2009).

Dari tabel diatas pekerja tidak diperkenankan melebihi batas waktu

yang tertera pada tabel tanpa memakai alat pelindung teinga.

2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ambang Pendengaran

1. Umur

Pada usia lanjut, sedang sakit atau anak berumur antara 4 sampai 6

tahun, dipandang lebih sensitif terhadap gangguan kebisingan dibanding

kelompok usia lain (Sasongko, 2000). Orang yang berumur lebih dari 40

Waktu pemajanan perhari Intensitas kebisingan dalam dB (A)

8 jam 85

4 88

2 91

1 94

30 menit 97

15 1007,5 1033,75 106

1,88 menit 1090,94 112

28,12 Detik 11514,06 118

Waktu pemajanan perhari Intensitas kebisingan dalam dB (A)7,03 1213,52 1241,76 1270,88 1300,44 1330,22 1360,11 139

Tidak Boleh 140

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERBEDAAN AMBANG PENDENGARAN SEBELUM ... FEBRI IRAWAN

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebisingan 2.1.1 Pengertian ...adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/511/gdlhub-gdl-s1-2013-irawanfebr... · merupakan sebagian contoh bentuk benturan antara

tahun akan lebih mudah tuli akibat bising (Departemen Kesehatan

Republik Indonesia, 1990).

2. Masa Kerja

Risiko kerusakan pendengaran pada tingkat kebisingan ≤ 75 dB (A),

Leq untuk paparan harian selama 8 jam dapat diabaikan, bahkan pada

tingkat paparan sampai 80 dB (A) tidak ada peningkatan subyek dengan

gangguan pendengaran. Akan tetapi pada 85 dB (A) ada kemungkinan

bahwa setelah 5 tahun bekerja, 1% pekerja akan mengalami gangguan

pendengaran (Suyono, 1995).

3. Riwayat Pekerjaan

Pekerja yang pernah bekerja pada tempat bising akan memiliki resiko

lebih tinggi menderita ketulian.

4. Riwayat penyakit

a.Otitis Media

Yaitu suatu peradangan telinga tengah yang terjadi akibat

infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae, Haemopilus influenzae,

atau Staphylococcus aureus. Otitis media juga dapat timbul akibat

infeksi virus (otitis media infeksiosa) yang biasanya diobati dengan

antibiotik, atau terjadi akibat alergi (otitis media serosa) yang dapat

diobati dengan antihistamin dengan atau tanpa antibiotik (Elizabeth,

2000).

Peradangan telinga tengah terjadi apabila tuba eustakhius yang

secara normal mengalirkan sekresi telinga tengah ke tenggorokan

tersumbat. Hal ini menyebabkan penimbunan sekresi telinga tengah.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERBEDAAN AMBANG PENDENGARAN SEBELUM ... FEBRI IRAWAN

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebisingan 2.1.1 Pengertian ...adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/511/gdlhub-gdl-s1-2013-irawanfebr... · merupakan sebagian contoh bentuk benturan antara

Sewaktu tuba tersebut membuka kembali, tekanan di telinga yang

mengalami kongesti tersebut dapat menarik sekresi hidung yang

tercemar melalui tuba eustakhius untuk masuk ke telinga tengah

sehingga terjadi infeksi telinga tengah. Infeksi telinga tengah yang

terjadi berulang-ulang dapat menyebabkan pembentukan jaringan

parut di gendang telinga dan hilangnya pendengaran secara permanen

(Elizabeth, 2000).

b. Tinnitus

Tinnitus adalah suara berdenging di satu atau kedua telinga.

Tinnitus dapat timbul pada penimbunan kotoran telinga atau

presbiakusis, kelebihan aspirin dan infeksi telinga (Elizabeth, 2000).

c. Hipertensi

Para penderita penyakit darah tinggi, dimana sel-sel pembuluh

darah sekitar telinga ikut tegang dan mengeras, juga harus selalu

memperhatikan kesehatan telinganya. Sebab, berkurangnya oksigen

yang masuk lebih memudahkan sel-sel pendengaran mati (Annie,

Yusuf, 2000)

5. Alat Pelindung Telinga

Pengendalian kebisingan terutama ditujukan bagi mereka yang dalam

kesehariannya menerima kebisingan. Karena daerah utama kerusakan

akibat kebisingan pada manusia adalah pendengaran (telinga bagian

dalam), maka metode pengendaliannya dengan memanfaatkan alat bantu

yang bisa mereduksi tingkat kebisingan yang masuk ke telinga bagian luar

dan bagian tengah sebelum masuk ke telinga bagian dalam (Sasongko,

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERBEDAAN AMBANG PENDENGARAN SEBELUM ... FEBRI IRAWAN

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebisingan 2.1.1 Pengertian ...adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/511/gdlhub-gdl-s1-2013-irawanfebr... · merupakan sebagian contoh bentuk benturan antara

2000). Alat pelindung telinga berupa tutup telinga (Ear Muff) lebih efektif

daripada tipe sumbat telinga (Ear Plug), karena dapat mengurangi

intensitas suara hingga 20 s/d 30 dB. Namun pelindung telinga tipe Ear

Muff kurang efektif dipakai untuk orang yang berkacamata dan bertopi

keras, agak berat dan panas dibanding pelindung telinga tipe Ear Plug

(Budiono, 2003).

6. Tempat Kerja

Menurut NIOSH dalam Sakti (2002) bahwa semakin tinggi pekerja

terpajan bising di tempat kerja, resiko gangguan pendengaran semakin

tinggi.

Amy Boyle (2003) menyatakan bahwa tempat kerja yang bising

dapat mengganggu system pendengaran, kesehatan umum, proses

pembelajaran perilaku manusia.

7. Lama Pajanan

Semakin lama pekerja terpapar kebisingan maka semakin tinggi

resiko terjadi gangguan pendengaran.

2.5 Upaya Pengendalian Kebisingan

1. Pengendalian Pada Sumber

Pengendalian kebisingan pada sumber mencakup:

a.Perlindungan pada peralatan, struktur dan pekerja dari dampak

bising.

b.Pembatasan tingkat bising yang boleh dipancarkan sumber

(Sasongko, 2000).

2. Pengendalian Pada Media Rambatan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERBEDAAN AMBANG PENDENGARAN SEBELUM ... FEBRI IRAWAN

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebisingan 2.1.1 Pengertian ...adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/511/gdlhub-gdl-s1-2013-irawanfebr... · merupakan sebagian contoh bentuk benturan antara

Pengendalian pada lintasan (media rambatan) adalah pengendalian

diantara sumber dan penerima kebisingan. Prinsip pengendaliannya adalah

dengan melemahkan intensitas kebisingan yang merambat dari sumber

kepenerima dengan cara membuat hambatan-hambatan. Ada 2 cara

pengendalian kebisingan pada lintasan yaitu out door noise control dan

indoor noise control.

a). Outdoor Noise Control

Pengendalian kebisingan di luar sumber suara adalah

mengusahakan menghambat rambatan suara di luar ruangan

sedemikian rupa sehingga intensitas suaranya menjadi lemah

(Sasongko, 2000).

b). Indoor Noise Control

Pengendalian di dalam ruang sumber suara adalah usaha

menghambat rambatan suara atau kebisingan di dalam ruangan atau

gedung sehingga intensitas suara menjadi lemah (Sasongko, 2000).

3. Pengendalian Kebisingan Pada Manusia

Pengendalian kebisingan pada manusia dilakukan untuk mereduksi

tingkat kebisingan yang diterima harian, sering disebut dengan personal

hearing protection. Pengendalian ini ditujukan pada pekerja pabrik atau

mereka yang bertempat tinggal didekat jalan raya yang ramai. Karena

daerah utama kerusakan akibat kebisingan pada manusia adalah

pendengaran (telinga bagian dalam), Maka metode pengendaliannya

dengan memanfaatkan alat bantu yang bisa mereduksi tingkat kebisingan

yang masuk ke telinga bagian luar dan bagian tengah, sebelum masuk ke

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERBEDAAN AMBANG PENDENGARAN SEBELUM ... FEBRI IRAWAN

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebisingan 2.1.1 Pengertian ...adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/511/gdlhub-gdl-s1-2013-irawanfebr... · merupakan sebagian contoh bentuk benturan antara

telinga bagian dalam. Cara yang biasa digunakan untuk pengendalian

kebisingan pada penerima adalah:

a). Pengendalian Secara Teknis

1. Mengubah cara kerja, dari yang menimbulkan bising menjadi

berkurang suara yang menimbulkan bisingnya.

2. Menggunakan penyekat dinding dan langit-langit yang kedap

suara

3. Mengisolasi mesin-mesin yang menjadi sumber kebisingan

4. Substitusi mesin yang bising dengan mesin yang kurang bising

5. Menggunakan fondasi mesin yang baik agar tidak ada sambungan

yang goyang, dan mengganti bagian-bagian logam dengan karet

6. Modifikasi mesin atau proses

7. Merawat mesin dan alat secara teratur dan periodik sehingga dapat

mengurangi suara bising (Budiono, 2003).

b). Pengendalian Secara Administratif

Yaitu berupa kriteria atau tingkat baku kebisingan untuk

tindakan pencegahan yang menetapkan tingkat kebisingan

maksimal yang diperbolehkan dan lamanya kebisingan yang boleh

diterima dalam kaitannya dengan perlindungan pendengaran.

Pengendalian secara administratif mempunyai tujuan untuk

mengendalikan tingkat dan lama kebisingan yang diterima oleh

pekerja dengan mengatur pola kerja sesuai lingkungannya

(Sasongko, 2000).

Pengendalian secara administratif yaitu:

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERBEDAAN AMBANG PENDENGARAN SEBELUM ... FEBRI IRAWAN

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebisingan 2.1.1 Pengertian ...adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/511/gdlhub-gdl-s1-2013-irawanfebr... · merupakan sebagian contoh bentuk benturan antara

1. Pengadaan ruang kontrol pada bagian tertentu (misalnya bagian

diesel). Tenaga kerja di bagian tersebut hanya melihat dari

ruang berkaca yang kedap suara dan sesekali memasuki ruang

berbising tinggi, dalam waktu yang telah ditentukan, serta

menggunakan APD (ear muff).

2. Pengaturan jam kerja, disesuaikan dengan NAB yang ada. Cara

ini dilakukan untuk mengurangi waktu pemajanan dan tingkat

kebisingan, sehingga suara yang diterima organ pendengaran

pekerja, masih dalam batas aman (Budiono, 2009).

Di USA, telah ditentukan batas waktu pemaparan bising yang

diperkenankan, seperti yang dikeluarkan oleh OSHA dalam tabel berikut

ini:

Tabel 2.2 Kriteria Risiko Kerusakan Pendengaran (Kriteria OSHA)

Duration per day (hours) Sound Level dBA slow response

8 90

6 92

4 95

3 97

2 100

1,5 102

1 105

0,5 110

0.25 or less 115

Sumber: Budiono (2009)

Angka dalam tabel di atas mengikuti ‘5 dB rule’, yakni apabila

intensitas bising naik atau turun 5 dB maka lama waktu pemaparan yang

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERBEDAAN AMBANG PENDENGARAN SEBELUM ... FEBRI IRAWAN

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebisingan 2.1.1 Pengertian ...adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/511/gdlhub-gdl-s1-2013-irawanfebr... · merupakan sebagian contoh bentuk benturan antara

diperkenankan turun menjadi setengahnya atau naik menjadi dua kali

(Budiono, 2009).

c. Pengendalian Secara Medis

Pemeriksaan Audiometri sebaiknya dilakukan pada saat awal

masuk kerja, secara periodik, secara khusus dan pada akhir masa

kerja.

Menurut Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional

(1987) adalah sebagai berikut :

1. Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Kerja

a) Riwayat penyakit,

b) Pemeriksaan klinis secara umum,

c) Pemeriksaan klinis terhadap telinga,

d) Tes audiometri yang sederhana.

2. Pemeriksaan Berkala

a) Riwayat penyakit secara pendek,

b) Pemeriksaan klinis terhadap telinga,

c) Tes audiometri yang sederhana.

3. Pemeriksaan Khusus

a). Riwayat penyakit,

b). Pemeriksaan klinis secara umum,

c). Pemeriksaan klinis yang menyeluruh terhadap telinga, hidung

dan tenggorokan,

d). Tes audiometri yang kompleks.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERBEDAAN AMBANG PENDENGARAN SEBELUM ... FEBRI IRAWAN

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebisingan 2.1.1 Pengertian ...adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/511/gdlhub-gdl-s1-2013-irawanfebr... · merupakan sebagian contoh bentuk benturan antara

Tes audiometri yang sederhana merupakan tes terhadap

suara mesin dengan hantaran udara yang dilakukan secara

terpisah untuk masing-masing telinga terhadap beberapa

frekuensi tertentu (500, 1000, 2000, 4000 dan 6000 Hz). Tes

audiometri yang kompleks dilakukan dalam ruangan kedap

suara dan masing-masing telinga terpisah terhadap beberapa

frekuensi (250, 500, 1000, 2000, 3000, 4000, 6000 dan 8000

Hz) dan sebelumnya orang yang akan diperiksa diisolir dalam

ruang hampa suara selama 12 jam atau lebih baik 16 jam.

d. Penggunaan Alat Pelindung Diri

Penggunaan Alat Pelindung telinga merupakan alternatif

terakhir bila pengendalian yang lain telah dilakukan. Tenaga kerja

dilengkapi dengan sumbat telinga (earplug) atau tutup telinga

(earmuff) disesuaikan dengan jenis pekerjaan, kondisi dan

penurunan intensitas kebisingan yang diharapkan (Budiono, 2003).

Tindakan yang terpenting dalam pengendalian kebisingan

adalah dengan mengurangi tingkat bunyi dengan cara-cara teknis,

baik korektif (peredam bunyi, panel anti pantulan, lapis pelindung,

pelindung kepala, dan lain-lain) atau lebih baik dengan merancang

mesin-mesin yang kurang bising. Perlindungan individual

memerlukan pendidikan dan persuasi para pekerja untuk

menggunakan alat pelindung sumbat telinga plastik yang terkadang

tidak mudah diterima pemakai dan sumbat sekali pakai dari lilin,

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERBEDAAN AMBANG PENDENGARAN SEBELUM ... FEBRI IRAWAN

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebisingan 2.1.1 Pengertian ...adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/511/gdlhub-gdl-s1-2013-irawanfebr... · merupakan sebagian contoh bentuk benturan antara

dapat mengurangi tingkat bising antara 8 – 30 dB. Pelindung

telinga tipe gumpalan kapas dan headphone lebih efektif

(pengurangan 20 – 40 dB). Walaupun alat-alat ini tidak

nyaman dipakai, tetapi penting bila ada paparan singkat terhadap

tingkat bunyi yang sangat tinggi (Suyono, 1995).

Prinsip pencegahan ketulian dari proses bising adalah

menjahui dari sumber bising, untuk dapat dilakukan dengan :

1). Mesin atau alat-alat yang menghasilkan bising diberi cairan

pelumas.

2). Membuat tembok pemisah antara sumber bising dengan tempat

kerja.

3). Para pekerja diharapkan memakai APT seperti ear plug atau

penyumbat telinga tetapi terletak pada bising yang tingkatnya

rendah (J. F. Gabriel, 1996).

Alat pelindung diri yang dipilih hendaknya memenuhi

ketentuanketentuan sebagai berikut :

1. Dapat memberikan perlindungan terhadap bahaya.

2. Berbobot ringan.

3. Dapat dipakai secara fleksibel (tidak membedakan jenis

kelamin).

4. Tidak menimbulkan bahaya tambahan.

5. Tidak mudah rusak.

6. Memenuhi standar dari ketentuan yang ada.

7. Pemeliharaan mudah.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERBEDAAN AMBANG PENDENGARAN SEBELUM ... FEBRI IRAWAN

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebisingan 2.1.1 Pengertian ...adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/511/gdlhub-gdl-s1-2013-irawanfebr... · merupakan sebagian contoh bentuk benturan antara

8. Penggantian suku cadang mudah.

9. Tidak membatasi gerak

10. Rasa “tidak nyaman” tidak berlebihan (rasa tidak nyaman tidak

mungkin hilang sama sekali, namun diharapkan masih dalam

batas toleransi).

11. Bentuknya cukup menarik (Budiono, 2003). Alat pelindung

telinga berfungsi sebagai penghalang (barier) antara sumber

bising dan telinga bagian dalam, juga melindungi telinga dari

ketulian akibat bising. Dalam menentukan jenis alat pelindung

telinga yang dipakai, perlu dipertimbangkan berbagai faktor

seperti jenis alat pelindung yang dipakai, bahan dan cara

pemakaiannya, kemampuan alat untuk melindungi telinga,

intensitas kebisingan, kenyamanan, harga dan sebagainya

(Budiono , 2003).

Secara umum alat pelindung telinga ada dua jenis, yaitu sumbat

telinga atau earplug, yaitu alat pelindung telinga yang cara penggunaannya

dimasukkan pada liang telinga dan tutup telinga atau earmuff, yaitu alat

pelindung telinga yang penggunaannya ditutupkan pada seluruh daun

telinga (Depnaker dan transmigrasi RI, 2002).

a. Earplug

Earplug adalah jenis pelindung yang dipasang secara langsung ke

kanal atau saluran telinga. Earplug mempunyai bermacam konfigurasi

dan terbuat dari karet, plastik atau cutton. Tepat atau tidaknya

pemasangan tergantung pada kemampuan membuat kontak sepanjang

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERBEDAAN AMBANG PENDENGARAN SEBELUM ... FEBRI IRAWAN

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebisingan 2.1.1 Pengertian ...adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/511/gdlhub-gdl-s1-2013-irawanfebr... · merupakan sebagian contoh bentuk benturan antara

seluruh luasan dinding saluran telinga, dan ini membutuhkan tekanan

keluar yang dilakukan alat terhadap dinding saluran (Sasongko, 2000).

Secara teknis, earplug atau aural lebih banyak dikenakan pada

tempat-tempat bising berfrekuensi rendah, misalnya kamar mesin diesel.

Secara ekonomis, earplug lebih murah dari pada earmuff. Ukuran

earplug juga lebih kecil dan lebih ringan dibandingkan earmuff. Selain

itu di tempat-tempat bersuhu tinggi (Sihar Tigor, 2005). Earplug

mempunyai beberapa konfigurasi, yaitu :

1. Pre-molded

a. Pre-molded (Sized)

Ada dua tipe pre-molded sized yaitu V51-R dan satunya

dengan desain berbentuk peluru yang halus. Konfigurasi V51-R

biasanya mempunyai lima ukuran yaitu extra small, small,

maedium, large dan extra large, sedangkan konfigurasi bentuk

peluru mempunyai ukuran small, medium dan large.

Gambar 2.3 Alat pelindung Telinga jenis pre-molded sized

b. Pre-molded (Universal)

Jenis ini dengan dua atau lebih flange untuk

menyesuaikan berbagai macam ukuran saluran telinga. Adapun

keuntungan jenis ini adalah lebih murah dibanding tipe lainnya,

lebih ringan untuk dipakai, dibawa atau disimpan, tidak

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERBEDAAN AMBANG PENDENGARAN SEBELUM ... FEBRI IRAWAN

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebisingan 2.1.1 Pengertian ...adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/511/gdlhub-gdl-s1-2013-irawanfebr... · merupakan sebagian contoh bentuk benturan antara

berinterferensi dengan pemakaian kacamata atau topi yang

keras, baik untuk dipakai di daerah atau ruang kerja yang panas,

tersedia untuk beberapa bentuk dan ukuran dan mudah

dibersihkan. Jenis ini juga mempunyai kekurangan, yaitu

memerlukan tekanan yang ketat pada saluran telinga, sehingga

mengurangi kenyamanan, cepat mengeras atau mengkerut jika

tidak diganti atau dilepas pada interval tertentu, dapat

merangsang batuk pada saat pemakaian.

Gambar 2.4 Alat pelindung Telinga jenis Pre-molded (Universal)

2. Superaural (Canal caps)

Sesuai namanya, canal caps hanya digunakan untuk menutup

“pintu” lubang telinga. Sebagai alat proteksi, tingkat perlindungan

yang diberikan oleh alat ini jauh lebih rendah dibandingkan earplug

dan earmuff (Sihar Tigor, 2005).

Pelemahan bunyi dengan jenis Canal caps (penutupan saluran)

ini dapat diperoleh dengan cara menutup lubang luar pada saluran

telinga. Penutup yang terbuat dari karet ini dijepit oleh pita pegas

kepala. Pemakai harus diajari cara menempatkan penutup secara tepat

dan cara mempertahankan ketegangan pita kepala.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERBEDAAN AMBANG PENDENGARAN SEBELUM ... FEBRI IRAWAN

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebisingan 2.1.1 Pengertian ...adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/511/gdlhub-gdl-s1-2013-irawanfebr... · merupakan sebagian contoh bentuk benturan antara

Alat ini cocok digunakan manakala pekerja relatif sering

melepas dan memasang alat pelindung (alat ini tidak sesuai untuk

pemakaian dalam jangka panjang). Headband pada canal caps

umumnya dapat digunakan dalam posisi, seperti di atas kepala atau di

bawah dagu.

Gambar 2.5 Alat pelindung Telinga jenis Superaural (Canal caps)

Earplug dapat mengurangi intensitas suara 10 dB sampai dengan 15 dB.

Dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :

1. Earplug sekali pakai (Disposable plugs) Earplug jenis ini biasanya

disediakan beberapa buah untuk satu periode bagi seorang pekerja.

2. Earplug yang dapat dipakai kembali (Reusable plugs)

Terbuat dari plastik yang dibentuk permanen (permanen

moulded plastic) atau karet. Untuk jenis ini earplug dicuci setiap

selesai digunakan dan disimpan dalam tempat yang steril.

Kelebihan earplug dibanding earmuff adalah mudah untuk

dibawa dan disimpan karena praktisnya, serta earplug tidak

mengganggu apabila digunakan dengan kacamata dan helm (Budiono,

2003).

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERBEDAAN AMBANG PENDENGARAN SEBELUM ... FEBRI IRAWAN

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebisingan 2.1.1 Pengertian ...adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/511/gdlhub-gdl-s1-2013-irawanfebr... · merupakan sebagian contoh bentuk benturan antara

b. Earmuff

Earmuff adalah domes atau kubah plastik yang menyelimuti

telinga dan dihubungkan dengan pegas atau per. Pita tersebut dapat

disesuaikan dengan bervariasi bentuk, ukuran kepala dan posisi telinga,

serta mampu memberikan ketegangan antara kepala dan kubah sehingga

terjaga kerapatannya (Sasongko, 2000). Seluruh bagian telinga harus

benar-benar tertutup oleh bagian pelindung alat ini. Pastikan tidak ada

rambut yang masuk ke sela-sela bantalan pelindung (Sihar Tigor, 2005).

Alat ini dapat melindungi begian luar telinga (daun telinga) dan

alat ini lebih efektif dari sumbat telinga, karena dapat mengurangi

intensitas suara hingga 20 sampai dengan 30 dB. Terbuat dari cup yang

menutupi daun telinga. Agar tertutup rapat, pada tepi cup dilapisi dengan

bantalan dari busa. Tingkat attenuation yang efektif bergantung pada

kualitas bahan cup tersebut (Budiono, 2003).

Earmuff cocok digunakan untuk tempat bising berfrekuensi tinggi

(hight frecuency) seperti tempat pemotongan logam (metal cutting),

peleburan udara, dan lain-lain, tetapi kurang cocok digunakan di tempat-

tempat bising berfrekuensi rendah (<400 Hz). Ditempat berfrekuensi

rendah, earmuff umumnya akan beresonansi atau bergetar (Sihar Tigor,

2005). Masing-masing alat pelindung telinga memiliki keuntungan dan

kerugian, begitu juga earmuff yang memiliki beberapa keuntungan, yaitu:

1. Mempunyai daya pelemahan yang bagus.

2. Lebih mudah dipakai.

3. Lebih mudah dimonitor .

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERBEDAAN AMBANG PENDENGARAN SEBELUM ... FEBRI IRAWAN

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebisingan 2.1.1 Pengertian ...adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/511/gdlhub-gdl-s1-2013-irawanfebr... · merupakan sebagian contoh bentuk benturan antara

4. Biasanya berumur panjang karena dapat dilakukan penggantian spare

part.

5. Dapat digunakan untuk telinga yang cacat dan terinfeksi, dan baik

dipakai secara insidentil (misalnya untuk personil yang sering

berkunjung ke atau melewati daerah kebisingan).

Selain memiliki beberapa keuntungan earmuff juga memiliki

beberapa kekurangan, antara lain :

1. Harganya sangat mahal.

2. Membutuhkan tekanan yang ketat dikepala sehingga kadang-kadang

mengurangi kenyamanan bagi orang-orang tertentu.

3. Agak berat dan panas

4. Tidak efektif dipakai untuk orang yang berkacamata dan bertopi keras.

5. Dapat menyebabkan radang atau infeksi kulit jika bantalan yang kontak

dengan kulit tidak dibersihkan secara memadai.

6. Lebih sulit disimpan (dimensinya lebih besar dibanding earplug).

7. Kemampuan pemahaman suara menjadi berkurang jika bantalan

menjadi keras atau retak, kehilangan fluida (menjadi kempes) dan

ketegangan pita mengendor (Sasongko, 2000).

Gambar 2.6 Alat pelindung Telinga jenis Earmuff

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERBEDAAN AMBANG PENDENGARAN SEBELUM ... FEBRI IRAWAN

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebisingan 2.1.1 Pengertian ...adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/511/gdlhub-gdl-s1-2013-irawanfebr... · merupakan sebagian contoh bentuk benturan antara

2.6 Pengukuran Kebisingan

Pengukuran kebisingan ditujukan untuk membandingkan hasil

pengukuran suatu saat dengan standart yang ditetapkan serta merupakan

langkah awal untuk pengendalian. Alat yang digunakan untuk mengukur

kebisingan adalah sound level meter. Alat ini mengukur kebisingan antara

30 – 130 dB dan dari frekuensi antara 20 – 20. 000 Hz (Budiono, 2003).

Pengukuran kebisingan di tempat kerja diukur dengan Sound Level

Meter, dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Persiapan alat

a). Pasang baterai pada tempatnya.

b.) Tekan tombol power.

c). Cek garis tanda pada monitor untuk mengetahui baterai dalam

keadaan baik atau tidak.

d). Kalibrasi alat dengan kalibrator, sehingga alat pada monitor sesuai

dengan angka kalibrator.

2. Pengukuran

a. Pilih selektor pada posisi:

1. Fast : untuk jenis kebisingan kontinu

2. Slow : untuk jenis kebisingan impulsif / terputus-putus

b. Pilih selektor range intensitas kebisingan.

c. Tentukan lokasi pengukuran.

d. Setiap lokasi pengukuran dilakukan pengamatan selama 1-2 menit

dengan kurang lebih 6 kali pembacaan. Hasil pengukuran adalah

angka yang ditunjukkan pada monitor.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERBEDAAN AMBANG PENDENGARAN SEBELUM ... FEBRI IRAWAN

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebisingan 2.1.1 Pengertian ...adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/511/gdlhub-gdl-s1-2013-irawanfebr... · merupakan sebagian contoh bentuk benturan antara

e. Catat hasil pengukuran dan hitung rata-rata kebisingan (Lek)

dBn

Lek lll ....1010101

log10 10/310/210/1

(Pedoman Praktikum Laboratorium K3, 2004).

2.7. Pemeriksaan Pendengaran

Pengaruh bising pada organ pendengaran dapat dinilai dengan

melakukan pengamatan terhadap kenaikan nilai ambang pendengaran

(hearing threshold shift) yang terjadi pada tenaga-tenaga kerja dari tempat

kerja yang bising. Untuk maksud tersebut perlu dilakukan pengukuran (tes)

dengan audiometer (Budiono, 1991). Ada beberapa hal yang menjadi tujuan

dilakukan pemeriksaan audiometri, antara lain :

1. Mengetahui ambang pendengaran dari para pekerja atau calon pekerja.

2. Mengetahui sendini mungkin gangguan pendengaran pekerja dan

mencegah gangguan itu tidak lebih parah.

3. Menunjukkan pada manajemen perusahaan dan para pekerja tentang

manfaat pengendalian kebisingan khususnya pemakaian alat pelindung

diri.

4. Mengidentifikasi pekerja yang sensitif terhadap kebisingan (A. Siswanto,

1990).

Adapun persyaratan penunjang pemeriksaan pendengaran yang harus

dipenuhi agar mendapatkan hasil yang benar-benar menggambarkan

keadaan ambang pendengaran sebenarnya adalah sebagai berikut :

1. Pemeriksaan harus dilakukan dalam ruang kedap suara.

2. Bila tidak dilakukan dalam ruang kedap suara, latar belakang kebisingan

tidak lebih dari 40 dB (A).

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERBEDAAN AMBANG PENDENGARAN SEBELUM ... FEBRI IRAWAN

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebisingan 2.1.1 Pengertian ...adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/511/gdlhub-gdl-s1-2013-irawanfebr... · merupakan sebagian contoh bentuk benturan antara

3. Sebelum dilakukan pemeriksaan pekerja dihindarkan dari kebisingan

selama 8 – 12 jam (R. Darmanto, 1999)

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERBEDAAN AMBANG PENDENGARAN SEBELUM ... FEBRI IRAWAN