BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ginjalrepository.unimus.ac.id/3226/4/BAB II SKRIPSI ULFAH.pdf · 2019....

14
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ginjal Ginjal merupakan organ tubuh yang terdiri dari nefron yang dibentuk oleh badan malphigi, glomerulus, kapsula bowman,tubulus dan lengkung henle. Fungsi utama dari ginjal antara lain yaitu menyaring dan membuang zat-zat sisa metabolisme tubuh dari darah, serta mempertahankan protein darah (albumin) agar cairan dalam tubuh tetap dalam pembuluh darah dan mempertahankan keseimbangan elektrolit seperti kalsium. Ginjal juga berfungsi untuk menghasilkan vitamin D aktif yang disebut kalsitriol (Cotran RS, Rennke H, Kumar, V 2007)). Ginjal merupakan sepasang organ berbentuk seperti kacang merah yang terletak didorsal kiri dan kanan tulang belakang di daerah pinggang. Unit fungsional dasar dari ginjal adalah nefron, setiap pasang ginjal dapat berjumlah 1 juta nefron pada manusia dewasa yang terdiri dari komponen vaskuler dan komponen tubulus yang secara fungsional dan struktural berikatan erat. Nefron sebagai regulator air dan zat terlarut (terutama elektrolit) dalam tubuh dengan cara menyaring darah, kemudian mereabsorbsi cairan dan molekul yang masih diperlukan tubuh dan sisa dari molekul dan cairan akan dibuang. Ginjal melaksanakan tiga proses dasar dalam menjalankan fungsi regulatorik dan eksretorik yaitu filtrasi glomerulus, perpindahan non diskriminatif plasma bebas protein dari darah ke dalam tubulus kemudian reabsorpsi tubulus, perpindahan selektif bahan-bahan tertentu dalam filtrat kembali kedarah kapiler http://repository.unimus.ac.id

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ginjalrepository.unimus.ac.id/3226/4/BAB II SKRIPSI ULFAH.pdf · 2019....

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ginjalrepository.unimus.ac.id/3226/4/BAB II SKRIPSI ULFAH.pdf · 2019. 5. 13. · vasokontriksi maka akan terjadi gangguan sirkulasi pada ginjal (Muttaqin,

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ginjal

Ginjal merupakan organ tubuh yang terdiri dari nefron yang dibentuk oleh

badan malphigi, glomerulus, kapsula bowman,tubulus dan lengkung henle. Fungsi

utama dari ginjal antara lain yaitu menyaring dan membuang zat-zat sisa

metabolisme tubuh dari darah, serta mempertahankan protein darah (albumin)

agar cairan dalam tubuh tetap dalam pembuluh darah dan mempertahankan

keseimbangan elektrolit seperti kalsium. Ginjal juga berfungsi untuk

menghasilkan vitamin D aktif yang disebut kalsitriol (Cotran RS, Rennke H,

Kumar, V 2007)).

Ginjal merupakan sepasang organ berbentuk seperti kacang merah yang

terletak didorsal kiri dan kanan tulang belakang di daerah pinggang. Unit

fungsional dasar dari ginjal adalah nefron, setiap pasang ginjal dapat berjumlah 1

juta nefron pada manusia dewasa yang terdiri dari komponen vaskuler dan

komponen tubulus yang secara fungsional dan struktural berikatan erat. Nefron

sebagai regulator air dan zat terlarut (terutama elektrolit) dalam tubuh dengan cara

menyaring darah, kemudian mereabsorbsi cairan dan molekul yang masih

diperlukan tubuh dan sisa dari molekul dan cairan akan dibuang.

Ginjal melaksanakan tiga proses dasar dalam menjalankan fungsi regulatorik

dan eksretorik yaitu filtrasi glomerulus, perpindahan non diskriminatif plasma

bebas protein dari darah ke dalam tubulus kemudian reabsorpsi tubulus,

perpindahan selektif bahan-bahan tertentu dalam filtrat kembali kedarah kapiler

http://repository.unimus.ac.id

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ginjalrepository.unimus.ac.id/3226/4/BAB II SKRIPSI ULFAH.pdf · 2019. 5. 13. · vasokontriksi maka akan terjadi gangguan sirkulasi pada ginjal (Muttaqin,

7

peritubulus dan sekresi tubulus, perpindahan yang sangat spesifik zat-zat tertentu

dari darah kapiler peritubulus ke dalam cairan tubulus. Hasil dari segala sesuatu

yg difiltrasikan atau dieksresikan tetapi tidak direabsorbsi akan dieksresikan

sebagai urine.

Ginjal dalam keadaan dimana kehilangan kemampuan untuk

mempertahankan volume dan komposisi cairan tubuh yang berlangsung progresif,

lambat, samar dengan bersifat irreversible (berlangsung kurang lebih 3 bulan)

disebut gagal ginjal kronik.

2.2. Gagal Ginjal Kronik

Gagal ginjal kronik merupakan suatu keadaan dimana terdapat penurunan

fungsi ginjal yang bersifat menahun sehingga tidak lagi mampu bekerja sama

sekali dalam hal penyaringan, pembuangan zat kimia tubuh, dan tidak mampu

menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh didalam darah atau produksi

urine (Suwitra K, 2007).

Gagal ginjal kronik merupakan kelainan dan kerusakan pada ginjal selama

3 bulan atau lebih yang ditandai dengan penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG)

dibawah 15 ml / min / 1,73m², apapun sebab yang melatar belakangi saat terjadi

kehilangan nefron dan penurunan fungsi ginjal telah mencapai titik tertentu akan

terjadi proses sklerosis irreversible yang berakhir pada penurunan laju filtrasi

secara progresif ( Lesley A. et all, 2012 ).

2.2.1. Etiologi

Faktor penyebab dari gagal ginjal kronik sangat bervariasi antara lain sebagai

berikut : Glomerulonefritis (radang pada glomerulus yang bersifat menahun),

http://repository.unimus.ac.id

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ginjalrepository.unimus.ac.id/3226/4/BAB II SKRIPSI ULFAH.pdf · 2019. 5. 13. · vasokontriksi maka akan terjadi gangguan sirkulasi pada ginjal (Muttaqin,

8

diperkirakan sekitar 25% menjadi penyebab utama (Suwitra, 2006). Diabetes

mellitus merupakan salah satu penyakit yang menghambat penggunaan glukosa

oleh tubuh, bila ditahan dalam darah dan tidak diuraikan dapat bertindak sebagai

racun sehingga akan merusak nefron (Brunner & suddarth, 2007)

Hipertensi juga merupakan salah satu penyebab utama gagal ginjal kronik

yang diperkirakan sekitar 20% (Suwitra,2006). Penyakit hipertensi dapat

menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah, apabila pembuluh darah

vasokontriksi maka akan terjadi gangguan sirkulasi pada ginjal (Muttaqin, 2009).

2.2.2. Derajat GGK dalam penurunan laju filtrasi glomerulus

Derajat GGK dalam penurunan laju filtrasi glomerulus dibagi menjadi :

- Derajat 1: kerusakan ginjal dengan LFG normal atau meningkat

(>90mL/mnt/1.73m²)

- Derajat 2 : kerusakan ginjal dengan LFG menurun ringan (60-89mL/mnt/

1.73m²)

- Derajat 3 : kerusakan ginjal dengan LFG menurun sedang (45-

59mL/mnt/1,73m²)

- Derajat 4 : kerusakan ginjal dengan LFG menurun berat (15-

29mL/mnt/1,73m²)

- Derajat 5 : gagal ginjal (LFG <15mL/mnt/1,73m² atau dialisis)

2.2.3. Patofisiologi

Patofisiolgi dari penyakit GGK tergantung pada awal dari penyakit yang

mendasari, tapi dalam proses perkembangan yang terjadi kurang lebih sama.

Fungsi ginjal menurun, produk akhir metabolisme protein (albumin) tertimbun di

http://repository.unimus.ac.id

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ginjalrepository.unimus.ac.id/3226/4/BAB II SKRIPSI ULFAH.pdf · 2019. 5. 13. · vasokontriksi maka akan terjadi gangguan sirkulasi pada ginjal (Muttaqin,

9

dalam darah pada kondisi normal dieksresikan kedalam urine, tetapi pada ginjal

yang sakit albumin keluar melalui urine atau disebut juga albuminuria (Brunner

dan Suddart, 2007)

Albuminuria disebabkan karena ada peradangan jangka panjang pada ginjal

(glomerulonefritis) akibat penumpukan albumin di dalam ginjal sehingga tidak

dapat diproses dengan baik oleh ginjal. Proses peradangan membuat pembuluh

darah kapiler lebih mudah ditembus albumin, sehingga albumin dapat bocor

kejaringan (Brunner dan Suddart, 2007).

Derajat yang paling awal penyakit GGK adalah kehilangan daya cadang

ginjal, dimana LFG masih normal kemudian secara perlahan akan terjadi

penurunan fungsi nefron yang progresif. Derajat pada LFG dibawah 30% pasien

mulai memperlihatkan gejala yang nyata seperti gangguan metabolisme kalsium,

dimana ginjal tidak bisa mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit

dalam tubuh. LFG dibawah 15% akan terjadi gejala dan komplikasi yang lebih

serius, pasien memerlukan terapi dialisis dan pengganti ginjal atau transplantasi

ginjal (Nova, F 2009)

2.2.4. Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium yang dapat digunakan dalam diagnosis GGK

antara lain :

- Urinalisa rutin (ditemukan albumin pada urine,derajat tinggi albumin (3-4+)

secara kuat menujukkan ada kerusakan pada glomerulus)

- Kadar albumin darah (dapat diakibatkan albuminuria dan bisa juga disebabkan

karena gangguan metabolisme dan diet rendah protein)

http://repository.unimus.ac.id

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ginjalrepository.unimus.ac.id/3226/4/BAB II SKRIPSI ULFAH.pdf · 2019. 5. 13. · vasokontriksi maka akan terjadi gangguan sirkulasi pada ginjal (Muttaqin,

10

- Kadar kalsium darah(tergantung berapa banyak cairan dan garam yang

dikonsumsi)

2.2.5. Penata Laksanaan penyakit GGK

1. Terapi spesifik terhadap penyakit yang dasar

Terapi spesifik terhadap penyakit yang dasar adalah waktu yang tepat untuk

terapi sebelum terjadi penurunan LFG, bila LFG sudah menurun sampai 20-30

dari normal terapi terhadap penyakit dasar sudah tidak banyak bermanfaat.

2. Memperlambat perburukan fungsi ginjal

Faktor utama penyebab perburukan fungsi ginjal adalah karena terjadi

hiperfiltrasi glomerulus, cara mengurangi hiperfiltrasi glomerulus antara lain

dengan Pembatasan asupan protein. Asupan protein yang berlebih tidak dapat

disimpan didalam tubuh, tetapi dipecah menjadi urea dan substansi nitrogen lain

yang terutama di eksresikan melalui ginjal. Makanan yang mengandung fosfat,

sulfat dan ion an organik lain juga di eksresikan melalui ginjal, oleh karena itu

pemberian diet tinggi protein pada penderita penyakit GGK akan mengurangi

penimbunan substansi nitrogen yang akan mengakibatkan sindrom uremia dan

untuk mencegah terjadi hiperfosfatemia.

3. Terapi pengganti ginjal

Terapi pengganti ginjal dilakukan pada penderita penyakit GGK pada LFG ≤

15ml/mnt yang dapat berupa terapi hemodialisa, pertioneal dialisis atau

transplantasi ginjal. Terapi hemodialisa adalah tindakan terapi yang tidak boleh

terlambat untuk mencegah gejala malnutrisi, tetapi terapi dialisis tidak boleh

terlalu cepat pada pasien GGK yang belum tahap akhir karena akan memperburuk

http://repository.unimus.ac.id

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ginjalrepository.unimus.ac.id/3226/4/BAB II SKRIPSI ULFAH.pdf · 2019. 5. 13. · vasokontriksi maka akan terjadi gangguan sirkulasi pada ginjal (Muttaqin,

11

LFG. Manfaat terapi hemodialisa antara lain dapat membuang produksi sisa

metabolisme protein seperti urea, kreatinin dan asam urat, membuang cairan,

mempertahankan dan mengembalikan kadar elektrolit tubuh.

Asupan gizi pada penderita penyakit GGK adalah diet protein rendah,

sedangkan pasien GGK yang telah melakukan hemodialisa dietnya tinggi protein

atau normal protein.

2.3. Albumin

Albumin merupakan protein plasma yang paling tinggi, berjumlah sekitar

60% dari seluruh bagian plasma darah. Albumin diproduksi oleh hati melalui

proses penyaringan dan penghancuran protein dalam darah, menjadi molekul yang

lebih kecil. Kadar normal albumin dalam darah 3,5-5 g/dl (Rusli, et all, 2011)

Albumin merupakan jenis protein monomer yang larut dalam air dan larutan

garam dan mengalami koagulasi saat terpapar panas. Albumin terdiri dari rantai

polipeptida tunggal dan asam amino yang terdapat 17 ikatan disulfida, molekul

albumin berbentuk elips sehingga akan meningkatkan viskositas plasma dan

terlarut sempurna (Medicinus,2008)

Albumin merupakan protein utama yang mempunyai peran sangat penting

seperti menahan agar cairan tidak keluar dari pembuluh darah, memelihara

jaringan, dan mengangkut hormone, mengangkut vitamin, mengangkut obat-

obatan, dan zat-zat seperti kalsium ke seluruh tubuh. Keseimbangan albumin juga

dibutuhkan untuk menjaga agar cairan yang terdapat dalam darah tidak bocor

kejaringan tubuh (Fulks et all, 2010).

http://repository.unimus.ac.id

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ginjalrepository.unimus.ac.id/3226/4/BAB II SKRIPSI ULFAH.pdf · 2019. 5. 13. · vasokontriksi maka akan terjadi gangguan sirkulasi pada ginjal (Muttaqin,

12

2.3.1. Metabolisme Albumin

Albumin dalam tubuh manusia dewasa disintesis oleh hati sekitar 100-200

mikrogram/gr jaringan per hari di distribusikan secara vaskuler dalam plasma dan

secara ekstra vaskuler dalam kulit, otot dan beberapa jaringan lain. Sintesa

albumin dalam sel hati dilakukan dalam dua tempat, pertama pada polisom bebas

dimana dibentuk albumin untuk keperluan intavaskuler, yang kedua pada

piliribosom yang berkaitan dengan retikulum endoplasma dimana dibentuk

albumin untuk di distribusikan ke seluruh tubuh (Suprayitno, 2003).

Sintesa albumin dipengaruhi beberapa faktor yaitu nutrisi terutama asam

amino, hormon, dan karena suatu penyakit. Asam amino yang dapat merangsang

terjadi sintesa albumin adalah treonin dan prolin, sedangkan hormon yang dapat

merangsang sintesa albumin adalah hormon tiroid, hormon pertumbuhan, hormon

insulin, adrenokortikotropik, testosteron dan korteks adrenal (Muhammad reza

pahlevi, 2012)

Penyakit yang mengakibatkan gangguan sintesa albumin antara lain adalah

pada penderita penyakit GGK yang disebabkan karena ada peningkatan

permeabilitas ditingkat glomerulus, sehingga menyebabkan albumin lolos

kedalam filtrat glomerulus. Albumin adalah salah satu zat yang digunakan

kembali diabsorbsi dan disebarkan keseluruh tubuh melalui pembuluh darah

sedangkan bahan-bahan yang tidak digunakan diekskresi melalui urine

(Murray,R.K 2006)).

http://repository.unimus.ac.id

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ginjalrepository.unimus.ac.id/3226/4/BAB II SKRIPSI ULFAH.pdf · 2019. 5. 13. · vasokontriksi maka akan terjadi gangguan sirkulasi pada ginjal (Muttaqin,

13

2.3.2. Kadar Albumin pada penderita Gagal ginjal kronik

Penyakit GGK dapat mempengaruhi penderita mengalami kegagalan dalam

kemampuan tubuh untuk menggunakan albumin, pada ginjal yang rusak terjadi

penumpukan albumin yang akan keluar bersama urine sehingga kadar albumin

dalam darah menjadi rendah. Albumin yang masuk ke dalam tubuh berjumlah

kurang dari jumlah yang dibutuhkan tubuh, tetapi masuk kedalam air kencing

berjumlah besar dan telah terjadi kebocoran albumin.

Cara mengatasi penumpukan albumin dalam ginjal yaitu dengan membatasi

konsumsi vitamin C dan kalsium, serta menjaga keseimbangan cairan dan

elektrolit. Pasokan air dalam tubuh jika berkurang, sementara vitamin C dan

kalsium berjumlah terlalu melimpah maka, ginjal akan bekerja keras sehingga

dapat merusak glomerulus.

2.4. Kalsium

Kalsium merupakan zat yang di butuhkan sejak bayi hingga usia tua. Jumlah

kebutuhan kalsium dapat di bedakan berdasrkan jenis kelamin dan usia menurut

salah satu dokter Ahli Gizi, kebutuhan kalsium yang dibutuhkan rata-rata 500 –

800 mg / hari, pada usia lanjut dan wanita menapouse di anjurkan asupan kalsium

perhari adalah 1000 mg (Cahyono, 2010).

Kalsium merupakan mineral paling umum dan salah satu yang penting bagi

tubuh. Tubuh memerlukan untuk membangun dan memperbaiki tulang serta gigi,

membantu otot, membantu pembekuan darah serta membantu kerja jantung.

Jumlah kalsium pada tubuh tergantung dari jumlah kalsium yang di peroleh dari

makanan, kalsium dan vitamin D yang di serap pencernaan, fosfat dalam tubuh

http://repository.unimus.ac.id

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ginjalrepository.unimus.ac.id/3226/4/BAB II SKRIPSI ULFAH.pdf · 2019. 5. 13. · vasokontriksi maka akan terjadi gangguan sirkulasi pada ginjal (Muttaqin,

14

dan horman tertentu, termasuk hormone parathyroid, kalsitonin dan esterogen

dalam tubuh. (Cahyono, 2010).

Kalsium merupakan mineral yang sangat vital dan diperlukan oleh tubuh

dalam jumlah besar dibanding mineral yang lain, sekitar 99% kalsium terdapat

dalam tulang dan gigi. Sisa kalsium yang 1% terdapat pada darah, dan jaringan

lunak, dan sekitar separuh dari kalsium pada darah terikat dengan albumin

(Sherwood ,2011).

Kalsium dalam darah berada dalam 3 fraksi yaitu Kalsium ion sekitar 50%,

kalsium yang terikat albumin sekitar 40% dan kalsium dalam bentuk kompleks

terutama sitrat dan fosfat 10%. Kalsium ion dan kalsium kompleks dapat melewati

membran semipermiable, sehingga akan dapat difliltrasi diglomerulus secara

bebas (Setyohadi, 2009).

Kalsium yang difiltrasi akan diabsorbsi oleh tubulus sekitar 99% dan sisa 1%

diekskresikan melalui urine. Ekskresi kalsium disesuaikan dengan kebutuhan

tubuh, dengan peningkatan asupan kalsium dapat meningkatkan ekskresi kalsium

dari ginjal, dengan kalsium yang kurang eksresi kalsium oleh ginjal juga menurun

karena terjadi peningkatan reabsorbsi kalsium oleh tubulus (Anonim, 2011).

Faktor yang mempengaruhi reabsorbsi kalsium bisa disebabkan karena

peningakatan hormon paratiroidisme (PTH). Peningkatan PTH dalam darah

merangsang peningkatan reabsorbsi kalsium oleh ginjal dan akan menurunkan

kadar kalsium dalam darah. Kadar kalsium akan dianggap dalam kondisi normal

bila tes laboratorium menunjukan angka 8,5-10,5 mg/dL, jika kadar kalsium

http://repository.unimus.ac.id

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ginjalrepository.unimus.ac.id/3226/4/BAB II SKRIPSI ULFAH.pdf · 2019. 5. 13. · vasokontriksi maka akan terjadi gangguan sirkulasi pada ginjal (Muttaqin,

15

dalam darah rendah hormon PTH akan menarik kalsium dari tulang untuk

meningkatkan kadar kalsium dalam darah (Anonim, 2011)

2.4.1. Proses Metabolisme Kalsium

Proses absorbsi kalsium yang paling utama terjadi dibagian atas usus halus

melalui jalur transeluler terjadi pada proximal intestinal terutama pada duodenum

dan jalur paraseluer terjadi disepanjang usus kecil pada ileum dan jejunum yang

dapat ditingkatkan oleh 1,25 dehidroksikolekalsiferol ( metabolit aktif lain dari

vitamin D ) yang disertai kerja hormon paratiroid yang sinergis. Metabolit aktif

yang ada dalam sirkulasi umum yang bukan didalam lumen usus dapat

meningkatkan sintesa protein pengikat kalsium dalam enterosit.

Absorbsi kalsium dapat dipengaruhi oleh umur dan kondisi tubuh, pada anak-

anak atau masa pertumbuhan sekitar 50-70% kalsium yang dicerna dan diserap,

tetapi pada usia dewasa hanya sekitar 10-40% yang mampu dicerna. Fungsi dari

Kalsium dan bersama-sama vitamin D dapat meningkatkan penyerapan kalsium

dari usus dan merangsang ginjal untuk menyerap kembali kalsium dari urine ke

aliran darah (Marlina & Waty, 2009).

2.4.2. Tes Fungsi ginjal pada kalsium

Konsentrasi kalsium darah yang menurun atau abnormal sebagai akibat dari

gangguan kalsium yang hilang melalui air kemih dalam jangka waktu yang lama,

dan atau kadar hormon paratiroid yang rendah. Kerusakan ginjal mempengaruhi

pengaktifan vitamin D di ginjal dan juga dipengaruhi karena kadar albumin yang

rendah (Lijames,2013)

http://repository.unimus.ac.id

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ginjalrepository.unimus.ac.id/3226/4/BAB II SKRIPSI ULFAH.pdf · 2019. 5. 13. · vasokontriksi maka akan terjadi gangguan sirkulasi pada ginjal (Muttaqin,

16

2.4.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemeriksaan

Akurasi hasil pemeriksaan kadar albumin darah dan kadar kalsium darah

dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain adalah: persiapan sampel

pengumpulan sampel dan metode yang digunakan(fentri,2015). Sumber kesalahan

pada persiapan sampel bisa berupa serum yang didapatkan hemolisis dan serum

yang ikterik, serum hemolisis merupakan eritrosit yang pecah disertai zat-zat yang

terkandung keluar sehingga serumatau plasma tampak kemerahan dan dapat

menyebabkan kesalahan dalam analisis.

Serum ikterik merupakan serum yang berwarna kuning coklat akibat ada

peningkatan kadar bilirubin dalam darah(Hiperbilirubinemia), serum ikterik dapat

mempengaruhi pengukuran pada panjang gelombang akibat warna dari spesimen

sehingga tidak mampu dibaca oleh fotometer. Serum ikterik akan mempengaruhi

hambatan saat cahaya melewati, sehingga cahaya yang lewat fotometer akan lebih

pendek(Dwi,2016)

2.4.4. Kadar kalsium pada penderita gagal ginjal kronik

Kadar kalsium sangat dipengaruhi oleh mekanisme absorbsi kalsium di usus

halus yang dikontrol oleh hormone kalsitonin dan hormone paratiroid (PTH)

dalam mempertahankan keseimbangan kalsium. Ginjal harus mengeksresikan

kalsium dalam jumlah yang sama dengan kalsium yang diabsorbsi dalam usus

halus (Charoenphandu N, 2009), ketika mengalami penurunan laju filtrasi

glomerulus konsentrasi kalsium akan ikut menurun, dan akan merangsang

pelepasan PTH dari kelenjar paratiroid sehingga akan memobilisasi kalsium dari

tulang (Lang F, 2013).

http://repository.unimus.ac.id

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ginjalrepository.unimus.ac.id/3226/4/BAB II SKRIPSI ULFAH.pdf · 2019. 5. 13. · vasokontriksi maka akan terjadi gangguan sirkulasi pada ginjal (Muttaqin,

17

Hormon PTH akan menarik kalsium dalam tulang untuk meningkatkan kadar

kalsium darah, terlalu banyak PTH dalam darah akan menghilangkan terlalu

banyak kalsium dari tulang. Ginjal yang sehat menghilangkan fosfor dari darah,

ketika ginjal berhenti bekerja secara normal, kadar fosfor bisa menjadi tinggi yang

berdampak pada tingkat kalsium yang rendah. Kadar kalsium yang rendah dalam

darah akan meningatkan PTH sehingga kalsium hilang dari tulang yang berakibat

pengeroposan tulang (Marlina & Waty, 2009)

2.4.5. Hubungan Kadar albumin dan Kadar kalsium pada Penderita gagal

ginjal kronik

Kadar albumin pada penderita GGK akan mengalami penurunan karena

ditemukan albumin dalam jumlah signifikan dalam urine, pada keadaan

albuminuria kalsium ikut hilang bersama albumin melalui urine dikarenakan ada

kerusakan tubulus sehingga mengalami gangguan dalam mereabsorbsi dan sekresi

urine. Urine tidak dapat diencerkan secara normal, sehingga terjadi

ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, karena sebagian besar kalsium dalam

darah dibawa oleh albumin maka, kadar albumin dalam darah juga akan

mempengaruhi kadar kalsium (Worcester EM, Coe FL, 2010)

http://repository.unimus.ac.id

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ginjalrepository.unimus.ac.id/3226/4/BAB II SKRIPSI ULFAH.pdf · 2019. 5. 13. · vasokontriksi maka akan terjadi gangguan sirkulasi pada ginjal (Muttaqin,

18

2.4.5. Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka Teori

2.4.6. Kerangka Konsep

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

2.4.7. Hipotesa

Ada hubungan antara kadar albumin darah dengan kadar kalsium darah pada

penderita penyakit GGK.

Peningkatan PTH (Paratiroid

Hormon)

Gagal ginjal kronik

Kadar albumin darah

Kadar kalsium darah

Penurunan fungsi ginjal

Gagal ginjal kronik

Albuminuria Kadar albumin darah

Kadar kalsium darah

http://repository.unimus.ac.id

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ginjalrepository.unimus.ac.id/3226/4/BAB II SKRIPSI ULFAH.pdf · 2019. 5. 13. · vasokontriksi maka akan terjadi gangguan sirkulasi pada ginjal (Muttaqin,

19

http://repository.unimus.ac.id