BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dukungan sosial 2.1.1 Pengertian · 2017. 8. 21. · bentuk dukungan...

41
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dukungan sosial 2.1.1 Pengertian Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan kehadiran manusia lain untuk berinteraksi. Hal ini terjadi karena seseorang tidak mungkin memenuhi kebutuhan fisik dan psikologisnya sendiri. Individu membutuhkan dukungan sosial baik itu yang berasal dari perorangan ataupun kelompok. Menurut Sarafino (2006) dukungan sosial adalah kenyamanan, perhatian, penghargaan, maupun bantuan dalam bentuk lainnya yang diterima individu dari orang lain maupun kelompok. Sementara dukungan sosial didefinisikan oleh Lahey (dalam Sari, 2012) sebagai peran yang dimainkan oleh teman-teman dan relatif dalam memberikan nasihat, bantuan, dan beberapa antaranya untuk menceritakan perasaan pribadi. Menurut Taylor (2003), dukungan sosial adalah informasi yang diterima dari orang lain bahwa individu tersebut dicintai, diperhatikan, dihargai dan bernilai dan merupakan bagian dari jaringan komunikasi dan saling dibutuhkan yang didapat dari orang tua, suami atau orang yang dicintai, sanak keluarga, teman, hubungan sosial dan komunitas.

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dukungan sosial 2.1.1 Pengertian · 2017. 8. 21. · bentuk dukungan...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dukungan sosial 2.1.1 Pengertian · 2017. 8. 21. · bentuk dukungan sosial, yaitu: a. Dukungan emosional Terdiri dari ekspresi seperti perhatian, empati,

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dukungan sosial

2.1.1 Pengertian

Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan kehadiran

manusia lain untuk berinteraksi. Hal ini terjadi karena

seseorang tidak mungkin memenuhi kebutuhan fisik dan

psikologisnya sendiri. Individu membutuhkan dukungan

sosial baik itu yang berasal dari perorangan ataupun

kelompok. Menurut Sarafino (2006) dukungan sosial adalah

kenyamanan, perhatian, penghargaan, maupun bantuan

dalam bentuk lainnya yang diterima individu dari orang lain

maupun kelompok. Sementara dukungan sosial didefinisikan

oleh Lahey (dalam Sari, 2012) sebagai peran yang

dimainkan oleh teman-teman dan relatif dalam memberikan

nasihat, bantuan, dan beberapa antaranya untuk

menceritakan perasaan pribadi.

Menurut Taylor (2003), dukungan sosial adalah informasi

yang diterima dari orang lain bahwa individu tersebut dicintai,

diperhatikan, dihargai dan bernilai dan merupakan bagian

dari jaringan komunikasi dan saling dibutuhkan yang didapat

dari orang tua, suami atau orang yang dicintai, sanak

keluarga, teman, hubungan sosial dan komunitas.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dukungan sosial 2.1.1 Pengertian · 2017. 8. 21. · bentuk dukungan sosial, yaitu: a. Dukungan emosional Terdiri dari ekspresi seperti perhatian, empati,

2.1.2 Bentuk-bentuk Dukungan Sosial

Menurut Sarafino (2006), ada lima bentuk dukungan sosial,

yaitu:

a. Dukungan emosional

Terdiri dari ekspresi seperti perhatian, empati, dan

turut prihatin kepada seseorang. Dukungan ini akan

menyebabkan penerima dukungan merasa nyaman,

tentram kembali, merasa dimiliki dan dicintai ketika dia

mengalami stres, memberi bantuan dalam bentuk

semangat,kehangatan personal, dan cinta.

b. Dukungan penghargaan

Dukungan ini ada ketika seseorang memberikan

penghargaan positif kepada orang yang sedang stres,

dorongan atau persetujuan terhadap ide ataupun

perasaan individu, ataupun melakukan perbandingan

positif antara individu dengan orang lain. Dukungan ini

dapat menyebabkan individu yang menerima dukungan

membangun rasa menghargai dirinya, percaya diri, dan

merasa bernilai. Dukungan jenis ini akan sangat

berguna ketika individu mengalami stres karena

tuntutan tugas yang lebih besar daripada kemampuan

yang dimilikinya.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dukungan sosial 2.1.1 Pengertian · 2017. 8. 21. · bentuk dukungan sosial, yaitu: a. Dukungan emosional Terdiri dari ekspresi seperti perhatian, empati,

c. Dukungan instrumental

Merupakan dukungan yang paling sederhana untuk

didefinisikan, yaitu dukungan yang berupa bantuan

secara langsung dan nyata seperti memberi atau

meminjamkan uang atau membantu meringankan tugas

orang yang sedang stres.

d. Dukungan informasi

Orang-orang yang berada di sekitar individu akan

memberikan dukungan informasi dengan cara

menyarankan beberapa pilihan tindakan yang dapat

dilakukan individu dalam mengatasi masalah yang

membuatnya stres. Terdiri dari nasehat, arahan, saran

ataupun penilaian tentang bagaimana individu

melakukan sesuatu. Misalnya individu mendapatkan

informasi dari dokter tentang bagaimana mencegah

penyakitnya kambuh lagi.

e. Dukungan kelompok

Merupakan dukungan yang dapat menyebabkan

individu merasa bahwa dirinya merupakan bagian dari

suatu kelompok dimana anggota-anggotanya dapat

saling berbagi. Misalnya menemani orang yang sedang

stres ketika beristirahat atau berekreasi.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dukungan sosial 2.1.1 Pengertian · 2017. 8. 21. · bentuk dukungan sosial, yaitu: a. Dukungan emosional Terdiri dari ekspresi seperti perhatian, empati,

2.1.3 Sumber Dukungan Sosial

Dukungan sosial yang kita terima dapat bersumber dari

berbagai pihak. Sarafino (2006) membagi sumber-sumber

dukungan sosial menjadi 3 kategori, yaitu:

a) Sumber dukungan sosial yang berasal dari orang-orang

yang selalu ada sepanjang hidupnya, yang selalu

bersama dengannya dan mendukungnya. Misalnya:

keluarga dekat, pasangan (suami atau istri), atau teman

dekat.

b) Sumber dukungan sosial yang berasal dari individu lain

yang sedikit berperan dalam hidupnya dan cenderung

mengalami perubahan sesuai dengan waktu. Sumber

dukungan ini meliputi teman kerja, sanak keluarga, dan

teman sepergaulan.

c) Sumber dukungan sosial yang berasal dari individu lain

yang sangat jarang memberi dukungan dan memiliki

peran yang sangat cepat berubah. Meliputi dokter atau

tenaga ahli atau profesional, keluarga jauh.

2.1.4 Pengaruh Dukungan Sosial

Sarafino (2006) mengatakan bahwa untuk menjelaskan

bagaimana dukungan sosial mempengaruhi kondisi fisik dan

psikologis individu, ada dua model yang digunakan yaitu:

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dukungan sosial 2.1.1 Pengertian · 2017. 8. 21. · bentuk dukungan sosial, yaitu: a. Dukungan emosional Terdiri dari ekspresi seperti perhatian, empati,

a. Buffering Hypothesis

Melalui model buffering hypothesis ini, dukungan

sosial mempengaruhi kondisi fisik dan psikologis

individu dengan melindunginya dari efek negatif yang

timbul dari tekanan-tekanan yang dialaminya dan pada

kondisi yang tekanannya lemah atau kecil, dukungan

sosial tidak bermanfaat. Dukungan sosial ini bekerja

dengan tujuan untuk memperkecil pengaruh dari

tekanan-tekanan atau stres yang dialami individu,

dengan kata lain jika tidak ada tekanan atau stres,

maka dukungan sosial tidak berguna.

b. Main Effect Hypothesis / Direct Effect Hypothesis

Model main effect hypothesis atau direct effect

hypothesis menunjukkan bahwa dukungan sosial dapat

meningkatkan kesehatan fisik dan psikologis individu

dengan adanya ataupun tanpa tekanan, dengan kata

lain seseorang yang menerima dukungan sosial

dengan atau tanpa adanya tekanan ataupun stres akan

cenderung lebih sehat. Melalui model ini dukungan

sosial memberikan manfaat yang sama baiknya dalam

kondisi yang penuh tekanan maupun yang tidak ada

tekanan.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dukungan sosial 2.1.1 Pengertian · 2017. 8. 21. · bentuk dukungan sosial, yaitu: a. Dukungan emosional Terdiri dari ekspresi seperti perhatian, empati,

2.1.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dukungan Sosial

Menurut Stanley (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi

dukungan sosial adalah sebagai berikut:

a. Kebutuhan fisik

Kebutuhan fisik dapat mempengaruhi dukungan

sosial. Adapun kebutuhan fisik meliputi sandang,

pangan dan papan. Apabila seseorang tidak tercukupi

kebutuhan fisiknya maka seseorang tersebut kurang

mendapat dukungan sosial.

b. Kebutuhan sosial

Aktualisasi diri yang baik maka seseorang lebih

kenal oleh masyarakat daripada orang yang tidak

pernah bersosialisasi di masyarakat. Orang yang

mempunyai aktualisasi diri yang baik cenderung selalu

ingin mendapatkan pengakuan di dalam kehidupan

masyarakat. Untuk itu pengakuan sangat diperlukan

untuk memberikan penghargaan.

c. Kebutuhan psikis

Kebutuhan psikis termasuk rasa ingin tahu, rasa

aman, perasaan religius, tidak mungkin terpenuhi tanpa

bantuan orang lain. Apalagi jika orang tersebut sedang

menghadapi masalah baik ringan maupun berat, maka

orang tersebut akan cenderung mencari dukungan

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dukungan sosial 2.1.1 Pengertian · 2017. 8. 21. · bentuk dukungan sosial, yaitu: a. Dukungan emosional Terdiri dari ekspresi seperti perhatian, empati,

sosial dari orang-orang sekitar sehingga dirinya merasa

dihargai, diperhatikan dan dicintai.

2.1.6 Efek Negatif Dukungan Sosial

Dukungan sosial ternyata tidak hanya memberikan efek

positif dalam mempengaruhi kejadian dari efek stres dan

kecemasan. Dalam Sarafino (2006) disebutkan beberapa

contoh efek negatif yang timbul dari dukungan sosial, antara

lain:

1. Dukungan yang tersedia tidak dianggap sebagai

sesuatu yang membantu. Hal ini dapat terjadi karena

dukungan yang diberikan tidak cukup, individu merasa

tidak perlu dibantu atau terlalu khawatir secara

emosional sehingga tidak memperhatikan dukungan

yang diberikan.

2. Dukungan yang diberikan tidak sesuai dengan apa

yang dibutuhkan individu.

3. Sumber dukungan memberikan contoh buruk pada

individu seperti melakukan atau menyarankan perilaku

tidak sehat.

4. Terlalu menjaga atau tidak mendukung individu dalam

melakukan sesuatu yang diinginkannya. Keadaan ini

dapat mengganggu program rehabilitasi yang

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dukungan sosial 2.1.1 Pengertian · 2017. 8. 21. · bentuk dukungan sosial, yaitu: a. Dukungan emosional Terdiri dari ekspresi seperti perhatian, empati,

seharusnya dilakukan oleh individu dan menyebabkan

individu menjadi tergantung pada orang lain.

2.2 Stres

2.2.1 Pengertian

Sarafino (2006) mengartikan stres adalah kondisi yang

disebabkan oleh interaksi antara individu dengan lingkungan,

menimbulkan persepsi jarak antara tuntutan-tuntutan yang

berasal dari situasi yang bersumber pada sistem biologis,

psikologis dan sosial dari seseorang.

Wijono (2006), Stres adalah reaksi alami tubuh untuk

mempertahankan diri dari tekanan secara psikis. Tubuh

manusia dirancang khusus agar bisa merasakan dan

merespon gangguan psikis ini. Tujuannya agar manusia tetap

waspada dan siap untuk menghindari bahaya. Kondisi ini jika

berlangsung lama akan menimbulkan perasaan cemas, takut

dan tegang.

2.2.2 Stressor

Peristiwa atau keadaan yang menantang secara fisik atau

psikologis disebut juga dengan stressor. (Sarafino, 2008).

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dukungan sosial 2.1.1 Pengertian · 2017. 8. 21. · bentuk dukungan sosial, yaitu: a. Dukungan emosional Terdiri dari ekspresi seperti perhatian, empati,

Sarafino (2006) mengklasifikasikan stressor ke dalam lima

kategori, yaitu:

1. Frustasi (Frustration) terjadi ketika kebutuhan pribadi

terhalangi dan seseorang gagal dalam mencapai

tujuan yang diinginkannya. frustrasi dapat terjadi

sebagai akibat dari keterlambatan, kegagalan,

kehilangan, kurangnya sumber daya, atau

diskriminasi.

2. Konflik (Conflicts), jenis sumber stres yang kedua ini

hadir ketika pengalaman seseorang dihadapi oleh dua

atau lebih motif secara bersamaan. Ada empat jenis

konflik yaitu,: approach-approach, avoidence-

avoidence, approach-avoidence, dan multiple

approach-avoidance conflict.

3. Tekanan (Pressure), didefinisikan sebagai stimulus

yang menempatkan individu dalam posisi untuk

mempercepat, meningkatkan kinerjanya, atau

mengubah perilakunya.

4. Mengidentifikasi perubahan (Changes), tipe sumber

stres yang keempat ini seperti halnya yang ada di

seluruh tahap kehidupan, tetapi tidak dianggap penuh

tekanan sampai mengganggu kehidupan seseorang

baik secara positif maupun negatif

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dukungan sosial 2.1.1 Pengertian · 2017. 8. 21. · bentuk dukungan sosial, yaitu: a. Dukungan emosional Terdiri dari ekspresi seperti perhatian, empati,

5. Self-Imposed merupakan sumber stres yang berasal

dalam sistem keyakinan pribadi pada seseorang,

bukan dari lingkungan. Ini akan dialami oleh

seseorang ketika ada tidaknya stres eksternal yang

nyata.

2.2.3 Reaksi Terhadap Stres

Sarafino (2006) mengidentifikasikan empat reaksi terhadap

stres:

a. Reaksi dari fisiologis terhadap stres menekankan

hubungan antara pikiran dan fisik.

b. Reaksi dari emosional yang diamati dalam reaksi

emosional terhadap stres ini adalah melalui emosi

seperti rasa ketakutan, kecemasan, rasa bersalah,

kesedihan, depresi, atau kesepian.

c. Reaksi dari kognitif mengacu pada pengalaman individu

terhadap stres dan penilaian kognitif yang terjadi dengan

penilaiannya mengenai peristiwa stres dan kemudian

apa strategi koping yang mungkin paling tepat untuk

mengelola stres.

d. Reaksi dari perilaku yang berkaitan dengan reaksi

emosional seseorang terhadap stres yang dapat

memberikan reaksi menangis, menjadi kasar kepada

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dukungan sosial 2.1.1 Pengertian · 2017. 8. 21. · bentuk dukungan sosial, yaitu: a. Dukungan emosional Terdiri dari ekspresi seperti perhatian, empati,

orang lain atau diri sendiri dan, penggunaan mekanisme

pertahanan seperti rasionalisasi.

2.2.4 Sumber Stres

Sumber stres dapat berubah seiring dengan berkembangnya

individu, tetapi kondisi stres dapat terjadi setiap saat selama

hidup berlangsung. Menurut Sarafino (2008) sumber

datangnya stres ada tiga yaitu:

1. Diri individu

Hal ini berkaitan dengan adanya konflik, pendorong dan

penarik dari konflik menghasilkan dua kecenderungan

yang berkebalikan, yaitu approach dan avoidance.

Kecenderungan ini menghasilkan tipe dasar konflik

(Sarafino, 2008), yaitu :

a. Approach-approach Conflict

Muncul ketika kita tertarik terhadap dua tujuan

yang sama-sama baik. Contohnya, individu yang

mencoba untuk menurunkan berat badan untuk

meningkatkan kesehatan maupun untuk

penampilan, namun konflik sering terjadi ketika

tersedianya makanan yang lezat.

b. Avoidance-avoidance Conflict

Muncul ketika kita dihadapkan pada satu pilihan

antara dua situasi yang tidak menyenangkan.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dukungan sosial 2.1.1 Pengertian · 2017. 8. 21. · bentuk dukungan sosial, yaitu: a. Dukungan emosional Terdiri dari ekspresi seperti perhatian, empati,

Contohnya, pasien dengan penyakit serius

mungkin akan dihadapkan dengan pilihan antara

dua perlakuan yang akan mengontrol atau

menyembuhkan penyakit, namun memiliki efek

samping yang sangat tidak diinginkan. orang-orang

dalam menghindari konflik ini biasanya mencoba

untuk menunda atau menghindar dari keputusan

tersebut. Oleh karena itu, biasanya avoidance-

avoidance conflict ini sangat sulit untuk

diselesaikan.

c. Approach-avoidance Conflict

Muncul ketika kita melihat kondisi yang menarik

dan tidak menarik dalam satu tujuan atau situasi.

Contohnya, seseorang yang merokok dan ingin

berhenti, namun mereka mungkin terbelah antara

ingin meningkatkan kesehatan dan ingin

menghindari kenaikan berat badan serta keinginan

mereka untuk percaya terjadi jika mereka ingin

berhenti.

2. Keluarga

Sarafino (2006) menjelaskan bahwa perilaku, kebutuhan,

dan kepribadian dari setiap anggota lain dalam keluarga

yang kadang-kadang menghasilkan stres. Faktor dari

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dukungan sosial 2.1.1 Pengertian · 2017. 8. 21. · bentuk dukungan sosial, yaitu: a. Dukungan emosional Terdiri dari ekspresi seperti perhatian, empati,

keluarga yang cenderung memungkinkan munculnya

stres adalah hadirnya anggota baru, perceraian dan

adanya keluarga yang sakit, cacat, dan kematian

3. Komunitas dan masyarakat

Kontak dengan orang di luar keluarga menyediakan

banyak sumber stres. Misalnya, pengalaman anak di

sekolah dan persaingan. Adanya pengalaman-

pengalaman seputar dengan pekerjaan dan juga dengan

lingkungan dapat menyebabkan seseorang menjadi

stres.

2.2.5 Dampak Stres

Stres dapat berpengaruh pada kesehatan dengan dua cara.

Pertama, perubahan yang diakibatkan oleh stres secra

langsung mempengaruhi fisik sistem tubuh yang dapat

mempengaruhi kesehatan. Kedua, secara tidak langsung stres

mempengaruhi perilaku individu sehinggga menyebabkan

timbulnya penyakit atau memperburuk kondisi yang sudah ada

(Sarafino, 2006). Kondisi dari stres memiliki dua aspek: fisik

atau biologis (melibatkan materi atau tantangan yang

menggunakan fisik) dan psikologis (melibatkan bagaimana

individu memandang situasi dalam hidup mereka)

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dukungan sosial 2.1.1 Pengertian · 2017. 8. 21. · bentuk dukungan sosial, yaitu: a. Dukungan emosional Terdiri dari ekspresi seperti perhatian, empati,

2.2.6 Strategi Koping

Stres yang negatif memiliki banyak pengaruh yang buruk

terhadap kondisi tubuh baik secara fisik maupun mental

sehingga diperlukan suatu cara untuk menanggulanginya.

Coping strategy merupakan salah satu teknik untuk

menanggulangi stress. Terdapat dua bentuk pendekatan dasar

di dalam coping strategy yaitu (Sarafino, 2006) :

1. Problem-Focused Coping

Strategi problem-focused coping lebih diarahkan kepada

menyelesaikan masalah yang menjadi sumber stress

atau stressor.

2. Emotion-Focused Coping

Strategi emotion-focused coping lebih diarahkan kepada

mengelola emosi dengan cara mengidetifikasi perasaan

yang ada, fokus terhadap perasaan yang telah

diidentifikasi kemudian mengelola perasaan tersebut.

Secara umum, problem-focused coping dapat digunakan

dengan baik ketika terdapat beberapa aksi konkret yang

dapat dilakukan untuk mengurangi stressor. Di sisi lain,

emotion-focused coping dapat membantu ketika sebuah

situasi harus diterima secara sederhana atau pada saat

emosi butuh untuk dikelola, sebelum akhirnya dapat

berpikir dengan jernih kemudian beraksi secara rasional.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dukungan sosial 2.1.1 Pengertian · 2017. 8. 21. · bentuk dukungan sosial, yaitu: a. Dukungan emosional Terdiri dari ekspresi seperti perhatian, empati,

Namun terkadang, kedua bentuk coping tersebut juga

dapat bekerja secara bersamaan dengan baik.

Contohnya adalah ketika seseorang dipecat dari

pekerjaannya, dia mungkin mulai mencari pekerjaan lain

(problem-focused) tetapi dia tidak dapat fokus pada

kegiatan tersebut karena sangat marah dan kebingungan

setelah dipecat dari pekerjaannya. Dalam situasi

tersebut, dia sebaiknya mencoba emotion-focused

coping untuk membantu menenangkan diri dan berpikir

lebih jernih. Dia mungkin dapat berolahraga, berbincang

dengan sahabat, menulis jurnal, atau melakukan

kegiatan yang dapat mengelola perasaannya. Alternatif

lain, dia mungkin mandi air panas, beristirahat, atau

makan makanan bergizi. Emotion-focused coping yang

seperti itu bukanlah sebuah defense (menjauhkan diri

sepenuhnya dari masalah), tetapi lebih kepada

memproses respon emosi sebelum semuanya berada

diluar kendali dan merusak kesehatan. Kemudian,

setelah dirasakan cukup tenang dan siap, dia dapat

berkonsentrasi pada langkah apa yang harus dilakukan

terhadap stressor dan kemudian menyelesaikannya.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dukungan sosial 2.1.1 Pengertian · 2017. 8. 21. · bentuk dukungan sosial, yaitu: a. Dukungan emosional Terdiri dari ekspresi seperti perhatian, empati,

2.3 Kanker Payudara

2.3.1 Pengertian

Kanker adalah suatu pertumbuhan sel-sel abnormal yang

cenderung menginvasi jaringan disekitarnya dan menyebar

ke tempat-tempat yang jauh (Elizabet C, 2000). Kanker

adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel

yang tidak normal Anugerah (dalam Yuniar dkk, 2009).

Kanker payudara merupakan penyakit pertumbuhan sel,

akibat adanya onkogen yang menyebabkan sel normal

menjadi sel kanker pada jaringan payudara (Karsono, 2006).

Kanker payudara merupakan tumor ganas yang tumbuh di

dalam jaringan payudara. Kanker dapat tumbuh di dalam

kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak, maupun jaringan

ikat pada payudara (Sjamsuhidajat dan De Jong, 2004). Di

samping itu dapat menyebar keseluruh tubuh melalui aliran

limfe atau aliran darah dan sering menimbulkan kematian

(McCance dan Huether dalam Brunner dan Suddarth, 2002).

2.3.2 Etiologi

Sampai saat ini belum ditemukan data pasti yang menjadi

faktor penyebab utama penyakit kanker payudara. Penyebab

kanker payudara sampai saat ini diduga akibat interaksi yang

rumit dari banyak faktor (Sirait dkk. 2009). Kubba (dalam

Brunner dan Suddarth, 2002) menyatakan bahwa etiologi

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dukungan sosial 2.1.1 Pengertian · 2017. 8. 21. · bentuk dukungan sosial, yaitu: a. Dukungan emosional Terdiri dari ekspresi seperti perhatian, empati,

kanker payudara bersifat multifaktoral yang mencakup faktor

genetik, lingkungan, dan reproduksi. Ketiganya berinteraksi

melalui mekanisme yang kompleks. Dampak dari faktor

lingkungan dan reproduksi tergantung pada usia wanita.

2.3.3 Patofisiologi

Carsinoma mammae berasal dari jaringan epitel dan

paling sering terjadi pada sistem duktal, mula-mula terjadi

hiperplasia sel-sel dengan perkembangan sel-sel atipik. Sel-

sel ini akan berlanjut menjadi carsinoma insitu dan

menginvasi stroma. Carsinoma membutuhkan waktu 7 tahun

untuk bertumbuh dari sel tunggal sampai menjadi massa

yang cukup besar untuk dapat diraba (kira-kira berdiameter 1

cm). Pada ukuran itu kira-kira seperempat dari carsinoma

mammae telah bermetastasis. Carsinoma mammae

bermetastasis dengan penyebaran langsung ke jaringan

sekitarnya dan juga melalui saluran limfe dan aliran darah

(Price dkk, 2005 )

Proses jangka panjang terjadinya kanker ada 4 fase:

1) Fase induksi: 15-30 tahun

Sampai saat ini belum dipastikan sebab terjadinya

kanker, tapi faktor lingkungan mungkin memegang

peranan besar dalam terjadinya kanker pada manusia.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dukungan sosial 2.1.1 Pengertian · 2017. 8. 21. · bentuk dukungan sosial, yaitu: a. Dukungan emosional Terdiri dari ekspresi seperti perhatian, empati,

Kontak dengan karsinogen membutuhkan waktu

bertahun-tahun sampai dapat merubah jaringan displasi

menjadi tumor ganas. Hal ini tergantung dari sifat,

jumlah, dan konsentrasi zat karsinogen tersebut,

tempat yang dikenai karsinogen, lamanya terkena,

adanya zat-zat karsinogen atau ko-karsinogen lain,

Kerentanan jaringan dan individu.

2) Fase in situ: 1-5 tahun

Pada fase ini perubahan jaringan muncul menjadi suatu

lesi pre-cancerous yang bisa ditemukan di serviks uteri,

rongga mulut, paru-paru, saluran cerna, kandung

kemih, kulit dan akhirnya ditemukan di payudara.

3) Fase invasi

Sel-sel menjadi ganas, berkembang biak dan

menginfiltrasi melalui membran sel ke jaringan

sekitarnya ke pembuluh darah serta limfe. Waktu antara

fase ke 3 dan ke 4 berlangsung antara beberapa

minggu sampai beberapa tahun.

4) Fase diseminasi 1-5 tahun

Bila tumor makin membesar maka kemungkinan

penyebaran ke tempat-tempat lain bertambah.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dukungan sosial 2.1.1 Pengertian · 2017. 8. 21. · bentuk dukungan sosial, yaitu: a. Dukungan emosional Terdiri dari ekspresi seperti perhatian, empati,

2.3.4 Faktor-faktor Resiko

Menurut Bobak (2004) ada beberapa faktor pada

penderita kanker payudara yang diduga berhubungan

dengan kejadian kanker payudara:

a. Riwayat pribadi tentang kanker payudara.

b. Ada riwayat keluarga dengan kanker payudara pada

ibu, saudara perempuan, saudara, adik atau kakak.

c. Menarke dini, resiko kanker payudara meningkat pada

wanita yang mengalami menstruasi sebelum usia 12

tahun.

d. Nulipara dan usia lanjut saat melahirkan anak pertama,

wanita yang mempunyai anak pertama usia 30 tahun

mempunyai resiko dua kali lipat untuk mengalami

kanker payudara dibandingkan dengan wanita yang

mempunyai anak pertama pada usia 20 tahun.

e. Menopause pada usia lanjut, menopause setelah usia

50 tahun meningkat resiko untuk mengalami kanker

payudara. Dalam perbandingan, wanita yang telah

mengalami oferektomi bilateral sebelum usia 35 tahun.

f. Riwayat penyakit payudara jinak. Yang mempunyai

tumor payudara disertai perubahan epitel proliferative

mempunyai resiko dua kali lipat untuk mengalami

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dukungan sosial 2.1.1 Pengertian · 2017. 8. 21. · bentuk dukungan sosial, yaitu: a. Dukungan emosional Terdiri dari ekspresi seperti perhatian, empati,

kanker payudara; wanita dengan hyperplasia tipikal

empat kali lipat untuk mengalami kanker payudara.

g. Pernah mengalami radiasi di daerah dada.

h. Pernah mengalami operasi ginekologis misalnya tumor

ovarium.

i. Kontraseptif oral, wanita yang menggunakan

kontraseptif oral beresiko tinggi untuk mengalami

kanker payudara

j. Terapi penggantian hormonal lama.

k. Konsumsi alkohol, sedikit peningkatan resiko

ditemukan pada wanita yang mengkonsumsi alkohol

bahkan dengan hanya sekali minum dalam sehari.

Resikonya dua kali lipat diantara wanita uang minum

alkohol tiga kali sehari

2.3.5 Klasifikasi

Berdasarkan gambaran histologis, WHO membuat

klasifikasi kanker payudara sebagai berikut:

a. Kanker Payudara Non Invasif

1. Karsinoma intraduktus non invasif

Karsinoma intraduktus adalah karsinoma yang

mengenai duktus disertai infiltrasi stroma sekitar.

Terdapat 5 subtipe dari karsinoma intraduktus,

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dukungan sosial 2.1.1 Pengertian · 2017. 8. 21. · bentuk dukungan sosial, yaitu: a. Dukungan emosional Terdiri dari ekspresi seperti perhatian, empati,

yaitu: komedo karsinoma, solid, kribriformis,

papiler dan mikrokapiler. Komedokarsinoma

ditandai dengan sel-sel yang berproliferasi cepat

dan memiliki derajat keganasan tinggi. Karsinoma

jenis ini dapat meluas ke duktus ekskretorius

utama, kemudian menginfiltrasi papilla dan

areola, sehingga dapat menyebabkan penyakit

paget pada payudara.

2. Karsinoma lobular insitu

Karsinoma ini ditandai dengan pelebaran satu

atau lebih duktus terminal dan atau tubulus, tanpa

disertai infiltrasi kedalam stroma. Sel-sel

berukuran lebih besar dari normal, inti bulat kecil

dan jarang disertai mitosis.

b. Kanker Payudara Invasif

1. Karsinoma duktus invasif

Karsinoma jenis ini merupakan bentuk paling

umum dari kanker payudara. Karsinoma duktus

invasif merupakan 65-80% dari karsinoma

payudara. Secara histologis, jaringan ikat padat

tersebar berbentuk sarang. Sel berbentuk bulat

sampai poligonal, bentuk inti kecil dengan sedikit

mitosis. Pada tepi tumor, tampak sel kanker

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dukungan sosial 2.1.1 Pengertian · 2017. 8. 21. · bentuk dukungan sosial, yaitu: a. Dukungan emosional Terdiri dari ekspresi seperti perhatian, empati,

mengadakan infiltrasi ke jaringan sekitar seperti

sarang, kawat atau seperti kelenjar. Jenis ini

disebut juga sebagai infiltrating ductus carcinoma

not otherrwiser spercifierd (NOS), scirrhous

carcinoma, infiltrating carcinoma atau carcinoma

simplex.

2. Karsinoma lobular invasif

Jenis ini merupakan karsinoma infiltratif yang

tersusun atas sel-sel berukuran kecil dan

seragam dengan sedikit polimorfisme. Karsinoma

lobular invasif biasanya memiliki tingkat mitosis

rendah. Sel infiltratif biasanya tersusun konsentris

disekitar duktus berbentuk seperti target. Sel

tumor dapat berbentuk signet-ring, tubuloalveolar,

atau solid.

3. Karsinoma musinosum

Pada karsinoma musinosum didapatkan

sejumlah besar mucus intra dan ekstraseluler

yang dapat dilihat secara makroskopis. Secara

histologis, terdapat 3 bentuk sel kanker. Bentuk

pertama, sel tampak seperti pulau-pulau kecil

yang mengambang dalam cairan musin basofilik.

Bentuk kedua, sel tumbuh dalam susunan

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dukungan sosial 2.1.1 Pengertian · 2017. 8. 21. · bentuk dukungan sosial, yaitu: a. Dukungan emosional Terdiri dari ekspresi seperti perhatian, empati,

kelenjar berbatas jelas dan lumennya

mengandung musin. Bentuk ketiga terdiri dari

susunan jaringan yang tidak teratur berisi sel

tumor tanpa diferensiasi, sebagian besar sel

berbentuk signet-ring.

4. Karsinoma medular

Sel berukuran besar berbentuk poligonal atau

lonjong dengan batas sitoplasma tidak jelas.

Diferensiasi dari jenis ini buruk, tetapi memiliki

prognosis lebih baik daripada prognosis

karsinoma duktus infiltratif. Biasanya terdapat

infiltrasi limfosit yang nyata dalam jumlah sedang

diantara sel kanker, terutama dibagian tepi

jaringan kanker.

5. Karsinoma papiler invasif

Komponen invasif dari jenis karsinoma ini

berbentuk papiler.

6. Karsinoma tubuler

Pada karsinoma tubuler, bentuk sel teratur dan

tersusun secara tubuler selapis, dikelilingi oleh

stroma fibros. Jenis ini merupakan karsinoma

dengan diferensiasi tinggi.

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dukungan sosial 2.1.1 Pengertian · 2017. 8. 21. · bentuk dukungan sosial, yaitu: a. Dukungan emosional Terdiri dari ekspresi seperti perhatian, empati,

7. Karsinoma adenokistik

Jenis ini merupakan karsinoma invasif dengan

karakteristik sel yang berbentuk kribriformis.

Sangat jarang ditemukan pada payudara.

8. Karsinoma apokrin

Karsinoma ini didominasi dengan sel yang

memiliki sitoplasma oesinoflik, sehingga

menyerupai apokrin yang mengalami metaplasia.

Bentuk karsinoma apokrin dapat ditemukan juga

pada jenis karsinoma payudara yang lain.

Menurut WHO penilaian T (ukuran tumor) N (penyebaran

ke getah bening) M (besar penyebaran tumor) pada kanker

payudara sebagai berikut :

T (Tumor Size) ukuran tumor

1) T0 : Tidak ditemukan tumor primer

2) T1 : Ukuran tumor diameter 2 cm atau kurang

3) T2 : Ukuran tumor 2-5 cm

4) T3 : Ukuran tumor > 5cm

5) T4:Ukuran berapa saja, tetapi sudah ada penyebaran

kekulit atau dinding dada atau pada keduanya, dapat

berupa borok, edema atau bengkak, kulit payudara

kemerahan atau kecil kulit diluar tumor utama.

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dukungan sosial 2.1.1 Pengertian · 2017. 8. 21. · bentuk dukungan sosial, yaitu: a. Dukungan emosional Terdiri dari ekspresi seperti perhatian, empati,

N (Node) kelenjar getah bening regional (kgb)

1) N0 : Tidak terdapat metastasis pada kgb regional

diketiak atai aksila

2) N1 : Ada metastasis di kgb aksila yang masih dapat

digerakkan

3) N2 : Ada metastasis di kgb aksila yang sulit digerakkan

4) N3 : Ada metastasis kgb diantara tulang selangka

(supral lavicula) atau pada kgb mammary internal

didekat tulang sterum

M (Metastase) penyebaran jauh

1) MX : Metastasis belum dapat dinilai

2) M0 : Tidak dapa metastasis jauh

3) M1 : Terdapat metastasis jauh

Setelah masing-masing faktor TNM didapatkan, ketiga

faktor tersebut kemudian digabungkan dan didapatkan

stadium kanker sebagai berikut :

1) Stadium 0 : T0 N0 M0

2) Stadium I : T1 N0 M0

3) Stadium IIA : T0 N1 M0/T1 N1 M0/T2 N0 M0

4) Stadium IIB : T2 N 1 M0/T3 N0 M0

5) Stadium IIIA : T0 N2 M0/T1 N2 M0/T2 N2 M0/T3 N1

M0/T3 N2 M0

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dukungan sosial 2.1.1 Pengertian · 2017. 8. 21. · bentuk dukungan sosial, yaitu: a. Dukungan emosional Terdiri dari ekspresi seperti perhatian, empati,

6) Stadium IIIB : T4 N0 M0/T4 N1 M0/T4 N2 M0

7) Stadium IIIC : Tiap T1 N3 M0

8) Stadium IV : Tiap-tiap T-tiap N-M1

2.3.6 Gejala Klinis

Beberapa gejala klinis dari kanker payudara :

2.2.7 Benjolan

Adanya benjolan pada payudara yang dapat diraba

dengan tangan. Semakin lama benjolan tersebut semakin

mengeras dan bentuknya tidak beraturan.

2.2.8 Perubahan kulit pada payudara

Kulit tertarik (skin dimpling)

Benjolan yang dapat dilihat (visible lump)

Gambaran kulit jeruk (peu de orange)

Eritema

Ulkus

2.2.9 Kelainan pada puting

Puting tertarik (nipple retraction)

Eksema

Cairan pada puting (nipple discharge)

(Suryaningsih dan Sukaca, 2009)

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dukungan sosial 2.1.1 Pengertian · 2017. 8. 21. · bentuk dukungan sosial, yaitu: a. Dukungan emosional Terdiri dari ekspresi seperti perhatian, empati,

2.3.7 Diagnosis

Diagnosis dari kanker payudara dapat ditegakkan dari hasil

anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan tambahan

yang dilakukan oleh tenaga kesehatan (Gleadle, 2007).

a. Anamnesa

Pada anamnesa ditanyakan keluhan di payudara atau

daerah aksila dan riwayat penyakitnya. Keluhan dapat

berupa adanya benjolan, rasa nyeri, nipple discharge,

nipple retraction, krusta pada areola, kelainan kulit

berupa skin dimpling, peau d’orange, ulserasi, dan

perubahan warna kulit. Selain itu juga ditanyakan apakah

terdapat penyebaran pada regio kelenjar limfe, seperti

timbulnya benjolan di aksila, dan adanya benjolan di

leher ataupun tempat lain. Adanya gejala metastase juga

ditanyakan, seperti sesak napas atau batuk yang tidak

sembuh meskipun sudah diobati, dan nyeri pada tulang

belakang, serta rasa penuh di ulu hati (sebah). Riwayat

penyakit yang pernah diderita pasien, serta obat-obat

yang digunakan dan jenis pengobatan yang didapat,

serta faktor resiko kanker payudara pada pasien juga

ditanyakan dalam anamnesa (Gleadle, 2007).

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dukungan sosial 2.1.1 Pengertian · 2017. 8. 21. · bentuk dukungan sosial, yaitu: a. Dukungan emosional Terdiri dari ekspresi seperti perhatian, empati,

b. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan ini terdiri atas inspeksi dan palpasi.

Pada inspeksi dilakukan pengamatan ukuran dan bentuk

kedua payudara pasien, serta kelainan pada kulit, antara

lain : benjolan, perubahan warna kulit (eritema), tarikan

pada kulit (skin dimpling), luka atau ulkus, gambaran kulit

jeruk (peau de orange), nodul satelit, kelainan pada

areola dan puting, seperti puting susu tertarik (nipple

retraction), eksema dan keluar cairan dari puting. Ada

atau tidaknya benjolan pada aksila atau tanda-tanda

radang serta benjolan infra dan supra klavikula juga

diperhatikan (Gleadle, 2007).

Pada palpasi dilakukan perabaan dengan

menggunakan kedua tangan bagian polar distal jari 2, 3,

dan 4, dimana penderita dalam posisi berbaring dengan

pundak diganjal bantal kecil dan lengan di atas kepala.

Palpasi harus mencakup 5 regio, terutama daerah lateral

atas dan subareola, karena merupakan tempat lesi

tersering. Cara melakukan palpasi ada 3 cara, yaitu

sirkular, radier dan dilakukan dari pinggir payudara

menuju ke areola dan meraba seluruh bagian payudara

bertahap. Hal yang harus diamati bila didapati benjolan

adalah lokasi benjolan (5 regio payudara, aksila, infra

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dukungan sosial 2.1.1 Pengertian · 2017. 8. 21. · bentuk dukungan sosial, yaitu: a. Dukungan emosional Terdiri dari ekspresi seperti perhatian, empati,

dan supra klavikula), konsistensi (keras, kenyal, lunak

atau fluktuasi), permukaan (licin rata, berbenjol-benjol),

mobilitas (dapat digerakkan, terfiksir jaringan sekitarnya),

batas (tegas atau tidak tegas), nyeri (ada atau tidak ada),

ukuran (Gleadle, 2007).

Pada saat palpasi daerah subareola amati apakah

ada keluar sekret dari puting payudara dan perhatikan

warna, bau, serta kekentalan sekret tersebut. Sekret

yang keluar dari puting payudara dapat berupa air susu,

cairan jernih, bercampur darah dan pus. Palpasi kelenjar

aksila dilakukan untuk mengetahui apakah pada saat

yang bersamaan dengan benjolan pada payudara

didapati juga benjolan pada kelenjar getah bening aksila

yang merupakan tempat penyebaran limfogen kanker

payudara. Begitu juga dengan palpasi pada infra dan

supra klavikula (Gleadle,2007).

c. Pemeriksaan Tambahan :

Mamografi payudara

CT pada payudara

Ultrasonografi (USG)

MRI payudara

Skrining tulang

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dukungan sosial 2.1.1 Pengertian · 2017. 8. 21. · bentuk dukungan sosial, yaitu: a. Dukungan emosional Terdiri dari ekspresi seperti perhatian, empati,

d. Pemeriksaan biopsi jarum halus

Pada pemeriksaan ini dilakukan sitologi pada lesi atau

luka yang secara klinis dan radiologik dicurigai

merupakan suatu keganasan (Davey dan Patrick, 2006).

e. Pemeriksaan Laboratorium dan Histopatologik

Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan berupa

pemeriksaan darah rutin dan kimia darah yang sesuai

dengan perkiraan metastase. Pemeriksaan reseptor ER

dan PR juga perlu dilakukan. Pemeriksaan tumor marker

juga harus dilakukan untuk follow up (Davey dan Patrick

2006). Jika pada pemeriksaan-pemeriksaan tersebut di

atas dijumpai adanya kelainan, baik berupa benjolan

atau gambaran radiologi yang abnormal, maka perlu

dilakukan biopsi untuk mendapatkan contoh jaringan

yang akan diperiksa di bawah mikroskop dan dipastikan

ada atau tidaknya sel kanker.

2.3.8 Komplikasi

Potensial komplikasinya dapat mencakup sebagai berikut:

limfedema terjadi jika saluran limfe untuk menjamin saluran

aliran balik limfe bersirkulasi umum tidak berfungsi dengan

kuat. Jika nodus aksilaris dan sistem limfe diangkat maka

sistem kolater dan auksilaris harus mengambil alih fungsi

mereka. Limfedema biasanya dapat dicegah dengan

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dukungan sosial 2.1.1 Pengertian · 2017. 8. 21. · bentuk dukungan sosial, yaitu: a. Dukungan emosional Terdiri dari ekspresi seperti perhatian, empati,

meninggikan setiap lebih tinggi dari sendi yang lebih proksimal.

Jika terjadi limfedema keluasan biasanya berhubungan

dengan jumlah saluran limfatik kolateral yang diangkat selama

pembedahan (Suzanne dan Bare, 2001).

2.3.9 Pengobatan

Menurut Sjamsuhidajat dan De Jong (2004), pengobatan

kanker payudara dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu :

kemoterapi, radiasi dan operasi. Keberhasilan pengobatan ini

sangat tergantung dari ketentuan pasien dalam berobat dan

tergantung pada stadiumnya.

a. Operasi

Dilakukan dengan mengambil sebagian atau seluruh

bagian payudara untuk membuang sel-sel kanker yang

ada dalam payudara. Jenis-jenis operasi yang dilakukan

adalah :

1) Lumpektomi : merupakan operasi yang dilakukan

untuk mengangkat tumor payudara berserta

jaringan disekitarnya. Dengan menyisakan

sebagian jaringan payudara. Dilakukan pada kasus

kanker payudara dini, saat ukurannya masih kecil.

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dukungan sosial 2.1.1 Pengertian · 2017. 8. 21. · bentuk dukungan sosial, yaitu: a. Dukungan emosional Terdiri dari ekspresi seperti perhatian, empati,

2) Mastektomi : merupakan operasi yang dilakukan

untuk mengangkat payudara berserta kankernya,

kadang beserta otot dinding dada.

3) Operasi pengangkatn kelenjar getah bening :

operasi yang dilakukan jika diduga ada penyebaran

kanker dikelenjar getah bening di ketiak.

b. Radioterapi

Merupakan pengobatan yang dilakukan dengan

penyinaran dengan tujuan merusak sel-sel kanker.

Radioterapi dapat dilakukan sesudah operasi atau

sebelum operasi.

c. Kemoterapi

Adalah pengobatan dengan menggunakan obat anti

kanker untuk merusak sel-sel kanker.

d. Rehabilitasi dan rekonstruksi pasca pengobatan

i. Setelah operasi dapat dilakukan rehabilitasi, seperti

melakukan gerakan-gerakan untuk mengembalikan

fungsi gerak dan untuk mengurangi pembengkakan.

2.3.10 Mastektomi

Mastektomi adalah operasi yang bertujuan untuk

menghilangkan kanker payudara dengan cara mengangkat

payudara dan jaringan kanker yang mendasarinya.

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dukungan sosial 2.1.1 Pengertian · 2017. 8. 21. · bentuk dukungan sosial, yaitu: a. Dukungan emosional Terdiri dari ekspresi seperti perhatian, empati,

2.3.10.1 Ada 3 jenis mastektomi yaitu :

1. Modified Radycal Mastectomy, yaitu operasi

pengangkatan seluruh jaringan payudara beserta

tumor, niple areola komplek, kulit diatas tumor

dan fascia pektoralis serta dieksisi aksila level I-II.

Operasi ini dilakukan pada kanker payudara

stadium dini dan lokal lanjut.

2. Total (Simple) Mastectomy, yaitu operasi

pengangkatan seluruh payudara saja, tanpa

kelenjar di ketiak.

3. Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan

sebagian dari payudara. Biasanya disebut

lumpektomi, yaitu pengangkatan hanya pada

jaringan yang mengandung sel kanker, bukan

seluruh payudara. Biasanya lumpektomi

direkomendasikan pada pasien yang besar

tumornya kurang dari 2 cm dan letaknya di pinggir

payudara Hammer dkk (dalam Brunner dan

Suddarth, 2002).

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dukungan sosial 2.1.1 Pengertian · 2017. 8. 21. · bentuk dukungan sosial, yaitu: a. Dukungan emosional Terdiri dari ekspresi seperti perhatian, empati,

2.3.10.2 Perawatan pasca mastektomi

a. Pemasangan plester atau hipafik

Dalam hal ini pemasangan plester pada

operasi mastektomi hendaknya diperhatikan arah

tarikan-tarikan kulit (langer line) agar tidak

melawan gerakkan-gerakkan alamiah, sehingga

pasien dengan rileks menggerakkan sendi bahu

tanpa hambatan dan tidak nyeri untuk itu perlu

diperhatikan cara meletakkan kasa pada luka

operasi dan cara melakukan fiksasi plester pada

dinding dada.

Plester medial melewati garis midsternal.

Plester posterior melewati garis axillaris line

atau garis ketiak.

Plester posterior (belakang) melewati garis

axillaris posterior.

Plester superior tidak melewati klavikula.

Plester inferior harus melewati lubang drain.

Untuk dibawah klavikula, ujung hipafik

dipotong miring seperti memotong baju dan

dipasang miring dibawah ketiak sehingga

tidak mengganggu gerakan tangan.

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dukungan sosial 2.1.1 Pengertian · 2017. 8. 21. · bentuk dukungan sosial, yaitu: a. Dukungan emosional Terdiri dari ekspresi seperti perhatian, empati,

b. Perawatan pada luka eksisi tumor

Bila dikerjakan tumorektomi, pakai hipafik

ukuran 10 cm yang dibuat seperti BH sehingga

menyangga payudara

c. Pemakaian drain redonm

Pemakaian drain redonm harus tetap vakum

dan diukur jumlah cairan yang tertampung dalam

botol drain tiap pagi, bila drain buntu, misalnya

terjadi bekuan darah, bilas drain dengan PZ 5-10

cc supaya tetap lancar. Pada mastektomi radikal

atau radikal modifikasi, drain umumnya dicabut

setelah jumlah cairan dalam 24 jam tidak melebihi

20-30 cc, pada eksisi tumor payudara tidak

melebihi 5 cc.

d. Klien yang dikerjakan transplantasi kulit

Klien yang dikerjakan transplantasi kulit kalau

kasa penutup luka basah dengan darah atau

serum harus segera diganti, tetapi bola penutup

(thiersch) tidak boleh dibuka. Thiersch umumnya

dibuka pada hari ke-7 pasca operasi untuk

melihat apakah hidup atau mati

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dukungan sosial 2.1.1 Pengertian · 2017. 8. 21. · bentuk dukungan sosial, yaitu: a. Dukungan emosional Terdiri dari ekspresi seperti perhatian, empati,

Kalau hidup, tutup lagi dengan sofratule dan

kasa steril

Kalau tidak hidup, luka dapat dikompres

dengan larutasn boor atau larutan garam

fisiologis dan buang jaringan yang nekrotik.

Demikian pula halnya kasa penutup donor dan

dibuka hari ke 14, kecuali kalau ada tanda-

tanda infeksi

e. Pemberian injeksi dan pengambilan darah

Pada klien yang dilakukan mastektomi radikal

modifikasi sebagian besar kelenjar dari saluran

getah bening aksila dieksisi, yang memudahkan

terjadinya edema lengan. Untuk mencegah

jangan melakukan injeksi, mamasang infus,

mengambil darah dan sebagainya pada sisi yang

sakit. Penderita harus menjaga lengan dan

tangannya dengan baik supaya jangan sampai

terjadi luka atau injeksi yang akan menambah

kerusakan saluran limfe diketiak yang sudah

minimal, karena kalau terjadi edema lengan

sangat sukar mengoreksinya dan mungkin

memerlukan operasi transposisi untuk

mengatasinya.

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dukungan sosial 2.1.1 Pengertian · 2017. 8. 21. · bentuk dukungan sosial, yaitu: a. Dukungan emosional Terdiri dari ekspresi seperti perhatian, empati,

f. Pengukuran tensi

Pengukuran tensi jaringan pada lengan

homolateral dan axilla karena memudahkan

terjadinya edema lengan.

2.3.10.3 Fase penyembuhan luka

Penyembuhan luka adalah suatu kualitas dari

kehidupan jaringan yang berhubungan dengan

regenerasi jaringan. (Potter dan Perry, 2001) Tahap

penyembuhan luka meliputi:

1. Fase Inflamatory

Terjadi segera setelah luka dan berakhir 3-4

hari. Dua proses utama yang terjadi pada fase

ini yaitu hemostasis dan fagositosis. Hemostasis

(penghentian perdarahan) akibat fase konstriksi

pembuluh darah besar di daerah luka, retraksi

pembuluh darah, endapan fibrin dan

pembentukan bekuan darah di daerah luka.

Selama sel berpindah, leukosit (terutama

netrofil) berpindah ke daerah interstitial. Tempat

ini ditempati makrofag yang keluar dari monosit

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dukungan sosial 2.1.1 Pengertian · 2017. 8. 21. · bentuk dukungan sosial, yaitu: a. Dukungan emosional Terdiri dari ekspresi seperti perhatian, empati,

selama lebih kurang 24 jam setelah luka.

Makrofag ini menelan mikroorganisme dan sel

debris melalui proses yang disebut fagositosis.

2. Fase proliferasi

Berlangsung dari hari ke 3 atau 4 sampai hari

ke 21 setelah pembedahan. Fibroblast yang

berpindah ke daerah luka mulai 24 jam pertama

setelah pembedahan. Diawali dengan

mensintesis kolagen dan substansi dasar yang

disebut proteoglikan kira-kira 5 hari setelah

terjadi luka. Seiring perkembangan kapilarisasi

jaringan berwarna merah. Jaringan ini disebut

granulasi, jaringan yang lunak dan mudah

pecah.

3. Fase maturasi

Dimulai hari ke 21 dan berakhir 1-2 tahun

setelah pembedahan. Fibroblas terus

mensintesis kolagen. Kolagen menjalin dirinya,

menyatukan srtuktur yang lebih kuat. Bekas luka

menjadi lebih kecil, kehilangan elastisitas dan

meninggalkan garis putih.

Page 39: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dukungan sosial 2.1.1 Pengertian · 2017. 8. 21. · bentuk dukungan sosial, yaitu: a. Dukungan emosional Terdiri dari ekspresi seperti perhatian, empati,

2.3.10.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka

Penyembuhan luka merupakan suatu proses yang

kompleks dan dinamis karena merupakan suatu

kegiatan bioseluler dan biokimia yang terjadi saling

berkesinambungan. Setiap kejadian luka mekanisme

tubuh akan mengupayakan pengembalian komponen

jaringan yang rusak tersebut dengan membentuk

struktur baru dan fungsional sama dengan keadaan

sebelumnya (Gitaraja, 2004). Proses penyembuhan

luka tidak hanya terbatas pada proses regenasi yang

bersifat lokal saja pada luka, namun dipengaruhi oleh

faktor intrinsik dan ekstrinsik. Dengan mengenal

kedua faktor penghambat tersebut diharapkan agar

dapat mengoreksi atau mengevaluasi proses

penyembuhan luka. Faktor intrinsik adalah faktor dari

penderita yang dapat berpengaruh dalam proses

penyembuhan luka, yang cukup berpengaruh pada

luka kanker payudara meliputi; usia, status nutrisi dan

hidrasi, oksigenasi dan perfusi jaringan, status

imunologi dan penyakit penyerta (hipertensei, DM,

arteriosclerosis). Sedangkan faktor ekstrinsik adalah

faktor yang didapat dari luar penderita meliputi;

pengobatan (kemoterapi), radiasi, stress psikologis,

Page 40: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dukungan sosial 2.1.1 Pengertian · 2017. 8. 21. · bentuk dukungan sosial, yaitu: a. Dukungan emosional Terdiri dari ekspresi seperti perhatian, empati,

infeksi, iskemi dan trauma jaringan (Potter dan Perry,

2005).

2.3 Istri dengan Kanker Payudara Pasca Mastektomi

Pasca mastektomi dan kehilangan payudara membuat wanita

memunculkan beragam reaksi. Reaksi awal umumnya bersifat

negatif. Namun, emosi negatif tersebut dapat berubah menjadi

emosi positif yang dapat membuat peningkatan psikologis dalam

aspek persepsi diri, hubungan dengan orang lain dan falsafah hidup.

(Mahleda dan Hartini, 2012). Selain itu menurut Buxton (dalam

Mahleda dan Hartini 2012), Setelah menjalani mastektomi, pasien

kanker payudara merasakan kekhawatiran tentang efektivitas

pengobatan, gejala, dan tindak lanjut. Kekhawatiran lain tentang

aktivitas fisik, masalah berkonsentrasi, perasaan yang berkaitan

dengan tubuh dan fokus pada kematian. Dengan keadaan seperti ini

dukungan sosial dari orang yang paling dekat dengan istri yaitu

suami sangat dibutuhkan.

Hawari (2004) menyatakan bahwa wanita yang menjalani operasi

mastektomi menunjukkan ekspresi yang mencerminkan kecemasan

dan depresi serta sikap penolakan. Arroyo dan lopez (dalam

Mahleda dan Hartini 2012) menemukan bahwa wanita pasca

mastektomi akan merasa dirinya tidak menarik, takut akan

ditinggalkan dan juga khawatir dengan kesehatan selanjutnya.

Page 41: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dukungan sosial 2.1.1 Pengertian · 2017. 8. 21. · bentuk dukungan sosial, yaitu: a. Dukungan emosional Terdiri dari ekspresi seperti perhatian, empati,

Tetapi tidak semua wanita mengalami perasaan negatif. Sebagian

wanita yang menjalani mastektomi tidak memenuhi kriteria penuh

untuk didiagnosis depresi atau kecemasan Buxton (dalam Mahleda

dan Hartini, 2012).