BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1 … dengan apartemen sewa tetapi pada apartemen servis...

37
7 BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1 TINJAUAN UMUM(TINJAUAN TERHADAP PROYEK) II.1.1 Pengertian mixed-used building Mixed-use building adalah bangunan multi fungsi yang terdiri dari satu atau beberapa massa bangunan yang terpadu dan saling berhubungan secara langsung dengan peruntukan yang berbeda, mixed-use building menggabungkan antara fasilitas hunian (apartemen), fasilitas bisnis (kantor),fasilitas rekreasi (mal),dan biasanya dimiliki oleh satu pengembang (Indonesiaapartment,Esti Savitri 2007) II.1.2 Pengertian Apartemen Apartemen adalah satu ruangan atau lebih, biasanya meruapakan bagian dari sebuah struktur hunian yang dirancang untuk ditempati oleh lebih dari satu keluarga, normalnya berfungsi sebagai perumahan sewa dan tidak pernah dimiliki oleh penghuninya yang dikelola oleh pemilik atau pengelola property.(dictionary of real estate,wiley 1996) Sejarah Apartemen di Indonesia Apartemen pertama yang ada di Jakarta adalah apartemen Ratu Plaza yang berdiri pada tahun 1974 dengan jumblah unit 54 unit, Ratu Plaza ini merupakan mixed-use building antara hunian dan pusat perbelanjaan, dan target pasar dari Ratu Plaza ini adalah kaum menengah

Transcript of BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1 … dengan apartemen sewa tetapi pada apartemen servis...

Page 1: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1 … dengan apartemen sewa tetapi pada apartemen servis tersedia pelayanan ekstra dan jangka waktu penyewaannya lebih fleksibel. II.1.3 Pengertian

7

BAB II

TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI

II.1 TINJAUAN UMUM(TINJAUAN TERHADAP PROYEK)

II.1.1 Pengertian mixed-used building

Mixed-use building adalah bangunan multi fungsi yang terdiri dari satu

atau beberapa massa bangunan yang terpadu dan saling berhubungan secara

langsung dengan peruntukan yang berbeda, mixed-use building

menggabungkan antara fasilitas hunian (apartemen), fasilitas bisnis

(kantor),fasilitas rekreasi (mal),dan biasanya dimiliki oleh satu pengembang

(Indonesiaapartment,Esti Savitri 2007)

II.1.2 Pengertian Apartemen

Apartemen adalah satu ruangan atau lebih, biasanya meruapakan bagian

dari sebuah struktur hunian yang dirancang untuk ditempati oleh lebih dari

satu keluarga, normalnya berfungsi sebagai perumahan sewa dan tidak pernah

dimiliki oleh penghuninya yang dikelola oleh pemilik atau pengelola

property.(dictionary of real estate,wiley 1996)

Sejarah Apartemen di Indonesia

Apartemen pertama yang ada di Jakarta adalah apartemen Ratu

Plaza yang berdiri pada tahun 1974 dengan jumblah unit 54 unit, Ratu

Plaza ini merupakan mixed-use building antara hunian dan pusat

perbelanjaan, dan target pasar dari Ratu Plaza ini adalah kaum menengah

Page 2: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1 … dengan apartemen sewa tetapi pada apartemen servis tersedia pelayanan ekstra dan jangka waktu penyewaannya lebih fleksibel. II.1.3 Pengertian

8

ke atas diJakarta. Lalu beriri apartemen Taman Rasuna pada tahun 1980-

an dan apartemen Taman Rasuna inilah yang menjadi pelopor

pembangunan apartemen-apartemen lain di Jakarta

Perkembangan apartemen di Jakarta sangat pesat dapat dilihat

dengan banyaknya apartemen yang berdiri, berdasarkan data dari Pusat

Studi Properti Indonesia(PSPI),terbukti bahwa perkembangan apartemen

di kota Jakarta sangat pesat dengan nilai peningkatan yang signifikan.

Pada tahun 2003 terdapat 2.361unit apartemen, meningkat menjadi

20.358 unit pada tahun 2004, 18.627 unit pada tahun 2005,dan 26.066

unit pada tahun 2006. Pembangunan apartemen masih akan terus

berjalan selama permintaan dan kebutuhan masih tetap ada sampai

mencapai titik jenuh.

Klasifikasi Apartemen

Apartemen dapat diklasifikasikan menurut beberapa faktor yaitu

faktor ketinggian bangunan,kemewahan,penghuninya.

Berdasarkan ketingian bangunan, apartement dibagi menjadi 3 jenis

yaitu, low rise apartment(kurang dari 6 lantai), high rise

apartment(lebih dari 6 lantai), dan garden apartment(kurang dari 6

lantai biasanya 2-3 lantai dan memiliki porsi lahan taman yang luas)

Berdasarkan kemewahannya, apartemen dibagi 4 jenis yaitu,

apartemen sederhana(Disain sederhana,fasilitas penunjangnya

minim,material penyelesaian(finishing) bangunan yang murah

lokasinya di daerah-daerah padat dan lahan milik

Page 3: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1 … dengan apartemen sewa tetapi pada apartemen servis tersedia pelayanan ekstra dan jangka waktu penyewaannya lebih fleksibel. II.1.3 Pengertian

9

pemerintah),apartemen menengah(lokasinya didaerah

perumahanatau kompleks apartement yang cukup padat,disain

fungsiaonal,finishing bangunan standar, fasilitas cukup melayani

kebutuhan sehari-hari),apartemen mewah(terletak di daerah-daerah

strategis di dalam kota, bangunannya tergolong high rise,disainnya

mempunyai nilai estetika yang lebih tinggi dengan finishing

bangunan yang lebih mewah,fasilitas penunjang hunian sudah

lengkap dan berskala mewah),Apartemen supermewah(berlokasi

ditengah kota, bangunannya termasuk high rise, fasilitas sangat

lengkap dan berskala international, unit-unitnya ekstra besar,

finishing bangunan mengunanmaterial kelas tinggi)

Berdasarkan penghuninya, apartement dibagi menjadi 3 jenis yaitu,

apartement keluarga(di huni oleh satu keluarga), apartement

pebisnis(dihuni oleh para pengusaha), apartement lajang(dihuni oleh

pria atau wanita yang belum menikah)

Unit-unit di apartement juga dapat dibedakanberdasarkan luasan dan

jumblah kamarnya yaitu, type studio(tipe paling kecil), type

keluarga (yang mempunyai satu sampai empat kamar), type

loft(luas ruangan berkisar sama dengan tipe keluarga tetapi dengan

karakter ruangan lebih terbuka) , dan type penthouse (tipe paling

besar)

Page 4: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1 … dengan apartemen sewa tetapi pada apartemen servis tersedia pelayanan ekstra dan jangka waktu penyewaannya lebih fleksibel. II.1.3 Pengertian

10

Sistem pengelolaan Aparteman

Sistem pengelolaan apartemen di bagi menjadi tiga yaitu,

Manajemen apartemen milik sendiri(apartement milik),yang

merupakan unit apartemen milik individual,dengan demikian unit-

unit dalam apartemen dimiliki oleh penghuni yang berbeda

Manajemen apartemen sewa (apartemen sewa),merupakan apartemen

yang dimiliki oleh pembelinya kemudian disewakan untuk jangka

waktu yang panjang, biasanya minimal setahun penuh.

Manajemen apartemen servis(apartemen servis), pada prinsipnya

sama dengan apartemen sewa tetapi pada apartemen servis tersedia

pelayanan ekstra dan jangka waktu penyewaannya lebih fleksibel.

II.1.3 Pengertian Mal

Mal adalah Istilah yang digunakan untuk mengindentifikasikan suatu

pusat perbelanjaan, yang memiliki bentuk bangunan atau kumpulan beberapa

bangunan dalam suatu lokasi, di dalam suatu pusat perbelanjaan terdapat

berbagai toko dengan beragam merek dagang, dan toko–toko tersebut

dihubungkan oleh suatu jalur sirkulasi yang terbuka atau tertutup dengan

tujuan mempermudah pengguna mal untuk mengunjungi toko-toko tersebut.

(Shopping Centre Development handbook, urban land institute)

Sejarah mal

Mal merupakan evolusi dari pasar tradisional, pada intinya suatu

lokasi pusat perdagangan yang dikunjungi banyak orang untuk membeli

Page 5: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1 … dengan apartemen sewa tetapi pada apartemen servis tersedia pelayanan ekstra dan jangka waktu penyewaannya lebih fleksibel. II.1.3 Pengertian

11

segala sesuatu yang di butuhkan. Konsep mal sudah ada sejak abad

pertengahan di Timur Tengah terdapat puat perbelanjaan bernama Grand

Bazaar Isfahan, di Eropa terdapat Burlington Arcade yang terdapat di

London berdiri sejak tahun 1819, di Amerika konsep pembangunan mal

di perkenalkan dengan pembangunan Arcade di daerah Providence pada

tahun 1828.

Mal pada awalnya hanya memiliki fasilitas toko-toko dan

barang-barang dagang yang menarik, Foodcourt, dan area parkir

kendaraan, namun kini fasilitas yang ada di suatu mal bertambah dengan

adanya fasilitas hiburan seperti bioskop, videogame cantre, dan area

untuk pertunjukan atau pameran seperti live music

Klasifikasi Mal

International Council of Shopping Center (1999) mengklasifikasikan

shopping mall menjadi dua bagian besar berdasarkan ciri fisiknya, yaitu:

1. Strip Mall/Open Mall

Strip mall atau juga disebut shopping plaza adalah suatu tipe pusat

perbelanjaan terbuka dengan deretan unit-unit retail yang umumnya

terdiri dari 1-2 lantai yang tersusun berjajar (umumnya berderet lurus

maupun membentuk konfigurasi U atau L) dengan area pejalan kaki

terbuka ditengahnya yang menghubungkan antar unit-unit retail yang

saling berhadapan.

Page 6: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1 … dengan apartemen sewa tetapi pada apartemen servis tersedia pelayanan ekstra dan jangka waktu penyewaannya lebih fleksibel. II.1.3 Pengertian

12

Pada perkembangannya dengan makin minimnya lahan (terutama di

perkotaan) tipe pusat perbelanjaan strip mall ini berubah menjadi unit-

unit retail dengan parkir kendaraan yang biasanya terletak didepannya

untuk menyesuaikan/optimalisasi dari lahan yang ada. Di Amerika Utara

strip mall hampir selalu ditemukan di tiap bagian kota, umumnya

terletak di dekat persimpangan jalan utama ataupun disekitar area

residensial dengan luasan berkisar antara 500 m² hingga 9000 m²

(Edmonds, 2007, p10).

2. Shopping Mall/Closed Mall

Shopping mall atau biasa disebut mall saja merupakan tipikal pusat

perbelanjaan yang bersifat tertutup/indoor berisi unit-unit retail yang

umumnya disewakan, dengan selasar besar tertutup yang berada diantara

unit-unit retail yang berhadapan. Dengan dukungan teknologi seperti

pengatur suhu ruangan (Air Conditioner/AC) untuk menambah

kenyamanan dalam berbelanja.

Biasanya mall merupakan multi-storey building (terdiri lebih dari 2

lantai) dikarenakan letaknya yang umumnya dibangun di dekat pusat

kota dimana lahan sangat terbatas namun dengan tuntutan fungsi yang

banyak, sehingga pembangunan mall lebih bersifat vertikal dengan

luasan yang biasanya lebih besar dibanding strip mall. Dalam

perkembangannya pertumbuhan mall sangat pesat (terutama di

perkotaan) dan merupakan salah satu pusat bisnis, interaksi sosial,

hiburan, pameran serta promosi yang populer bagi masyarakat kota.

Page 7: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1 … dengan apartemen sewa tetapi pada apartemen servis tersedia pelayanan ekstra dan jangka waktu penyewaannya lebih fleksibel. II.1.3 Pengertian

13

Sedangkan berdasarkan luasan dan skala layanannya International

Council of Shopping Center (1999) mengklasifikasikan shopping mall

menjadi beberapa bagian, yaitu:

1. Regional Mall

Regional Mall adalah tipe mall yang didesain dengan luasan gross

saleable area (area yang disewakan) antara 37.000 m² - 74.000 m²,

dengan minimal dua anchor-tenant dengan deskripsi umum unit-unit

retail yang high-end (kelas atas), seperti Plaza Senayan.

2. Super-regional Mall

Super-regional mall adalah mall dengan dengan luasan gross saleable

area (area yang disewakan) lebih dari 74.000 m² dan menjadi shopping

mall yang dominan di wilayahnya, seperti Mall Taman Anggrek ataupun

Mall Kelapa Gading.

3. Outlet Mall

Adalah tipikal mall ataupun pusat perbelanjaan yang mempunyai satu

anchor-tenant yang dominan dan menguasai area perbelanjaan tersebut

dan beberapa unit retail kecil diantaranya dan umumnya banyak terdapat

program diskon yang ditawarkan dalam harga yang murah

Page 8: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1 … dengan apartemen sewa tetapi pada apartemen servis tersedia pelayanan ekstra dan jangka waktu penyewaannya lebih fleksibel. II.1.3 Pengertian

14

II.2 TINJAUAN KHUSUS(TINJAUAN TERHADAP TOPIK-TEMA)

II.2.1 Pengertian Topik-Tema

Arsitektur hemat energi merupakan suatu pemikiran yang berlandaskan

pada peminimalisasian penggunaan energi tanpa membatasi atau merubah

fungsi bangunan, serta mengurangi kenyamanan dan produktivitas

penghuninya, dan dapat pula memanfaatkan sains dan teknologi mutakir

secara aktif

Gambar 1. Bank Indonesia, contoh bangunan yang menerapkan konsep

Arsitektur Hemat Energi

Sumber wikimedia.org.com,2007

Bangunan merupakan penyaring faktor alamiah penyebab

ketidaknyamanan, seperti hujan, terik matahari, angin kencang, dan udara

panas tropis, agar tidak masuk ke dalam bangunan. Udara luar yang panas di

Page 9: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1 … dengan apartemen sewa tetapi pada apartemen servis tersedia pelayanan ekstra dan jangka waktu penyewaannya lebih fleksibel. II.1.3 Pengertian

15

kondisikan oleh bangunan dengan bantuan AC menjadi udara dingin. Dalam

hal ini dibutuhkan energi listrik untuk menggerakkan mesin AC. Demikian

juga halnya bagi penerangan malam hari atau ketika langit mendung,

diperlukan energi listrik untuk lampu penerang.

Penghematan energi pada perancangan bangunan mengarah pada

penghematan penggunaan listrik, baik pada pengudaraan(pendinginan udara),

penerangan buatan, maupun pemakaian peralatan listrik lainnya, dengan

strategi perancangan tertentu suatu bangunan dapat memodifikasi iklim luar

yang tidak nyaman menjadi iklim ruang yang nyaman tanpa banyak

mengkonsumsi energi listrik.

Penciptaan bangunan dengan topik hemat energi menekankan pada

pengoptimalisasian pemanfaatan potensi alam sekitar untuk menyelesaikan

permasalahan-permasalahan terutama yang berhubungan dengan energy.

Menurut Yusuf Nasir dari Ikatan Ahli Fisika Bangunan Indonesia

(IAFBI). Isu utama menyangkut bangunan hemat energi, di antaranya adalah

membangun hanya yang diperlukan dan tidak menggunakan lebih dari yang

diperlukan, menganut prinsip keterkaitan, serta memandang profesi arsitek

sebagai “pengurus bumi” (steward of the earth).

Strategi desain yang dapat diterapkan antara lain, pemanfaatan material

berkelanjutan, keterkaitan dengan ekologi lokal, keterkaitan antara transit dan

tempat tinggal, rekreasi dan bekerja, serta efisiensi penggunaan air,

penanganan limbah, dan mengedepankan kondisi lokal baik secara fisik

Page 10: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1 … dengan apartemen sewa tetapi pada apartemen servis tersedia pelayanan ekstra dan jangka waktu penyewaannya lebih fleksibel. II.1.3 Pengertian

16

maupun secara sosial. Arsitektur hemat energi merupakan salah satu solusi

untuk menyelamatkan lingkungan melalui penciptaan suatu bangunan yang

mengutamakan aspek ramah lingkungan dan penghematan energi.

II.2.2 Latar belakang Arsitektur Hemat Energi

Global Warming bukanlah hanya sekedar isu, namun sudah benar-benar

terjadi. The US Snow and Ice Data Center di Colorado, 2007 memprediksi

Dalam 10 tahun ke depan, bila trend penggunaan energi dan peningkatan

emisi karbon ke atmosfir tetap tidak berubah, maka kurang lebih 8-10 % luas

daratan akan berkurang setiap tahunnya, dan dalam 10 tahun berikutnya

malapetaka sudah di depan mata.

Peringatan ini paling tidak sudah disampaikan oleh beberapa peneliti

lingkungan di dunia. Queen’s University Ontario Canada, yang telah

mengamati Perubahan es abadi di Arctic (kutub Utara), selama lebih dari 15

tahun terakhir. The US Snow and Ice Data Center di Colorado bahkan

mencatat tahun 2007 ini kerusakan paling dahsyat terjadi, yakni suhu di Kutub

Utara telah mencapai 22 derajat Celcius dalam bulan Juni-Juli tahun ini, yang

mana sebelumnya tidak pernah menyentuh 2 sampai 4 derajat diatas 0 derajat

Celcius.pencairan es telah mencapai 4.28 million square kilometer, dan ini

adalah pencairan es paling extrim terutama dalam 3 tahun terakhir, serta

kedalaman es di kutub utara ini pun sudah sangat tipis (es sudah mengapung

di permukaan)

Page 11: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1 … dengan apartemen sewa tetapi pada apartemen servis tersedia pelayanan ekstra dan jangka waktu penyewaannya lebih fleksibel. II.1.3 Pengertian

17

Berangkat dari adanya kekhawatiran akan fakta yang ada maka kini

tercipta suatu upaya bersama untuk pencegahan pertumbuhan global warming,

maka dilahirkan gagasan-gagasan brilliant untuk paling tidak menghambat

pemanasan global yang artinya mampu mencegah kehancuran milliaran

habitat dan biota di dunia, salah satu gagasan brillliant untuk menghambat

perkembangan global warming yang berkaitan dengan bidang arsitektur

adalah penerapan konsep Bangunan Hemat Energi, konsep bangunan ramah

lingkungan ini punya kontribusi menahan laju pemanasan global dengan

membenahi iklim mikro

II.2.3 Sejarah Arsitektur Hemat Energi

Efisiensi energi sebenarnya bukanlah hal baru dalam disain arsitektur

kebutuhan bangunan akan energi merupakan suatu hal yang mendasar dalam

arsitektur,pemanfaatatan potensi-potensi lingkungan dalam suatu disain

arsitektur yang dapat memberikan solusi terhadap permasalahan kebutuhan

energy suatu karya arsitektur merupakan hal yang utama pada topik arsitektur

hemat energi

Ditinjau dari aspek energi perkembangan arsitektur dapat diklasikasikan

dalam periode-periode berikut ini:

1. Arsitektur pra industri(sebelum periode 1800)

• Karakter periode ini adalah sumber daya berlimpah dan keterbatasan

teknologi

Page 12: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1 … dengan apartemen sewa tetapi pada apartemen servis tersedia pelayanan ekstra dan jangka waktu penyewaannya lebih fleksibel. II.1.3 Pengertian

18

• Pengendalian lingkungan pada bangunan mengandalkan selubung

bangunan(dinding,atap)sebagai mediator utama antara kondisi

eksternal dan internal

• Sistem struktur yang menjadi andalan pada masa ini adalah

konstruksi dinding pemikul

• Penampilan arsitektur yang dihasilkan adalah bangunan dinding

pemikul dengan kualitas isolasi panas baik.

2. Arsitektur industri(periode1800-1900)

• Karakter periode ini adalah sumber daya berlimpah dan inovasi

Teknologi

• Sistemstruktur yang berkembang pada massa ini adalh sistem rangka

Dengan konstruksi baja maupun beton bertulang

• Kontrol lingkungan menjadi lebih mudah dengan penemuan lampu

Dan AC, penemuan elevator dan peralatan mekanikal lain yang

mengandalkan listrik

• Penampilan arsitektur pada masa ini di dominasi dengan arsitektur

Modern dengan paham internasionalnya

3. Arsitektur pasca industri(sesudah periode 1900)

• Karakter pada periode ini adalah kerbatasan sumber daya dan

pengembangan teknologi lanjutan

• Sistem struktur yang berkembang hingga saat ini adalah Multi

sistem,konstruksi baja

Page 13: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1 … dengan apartemen sewa tetapi pada apartemen servis tersedia pelayanan ekstra dan jangka waktu penyewaannya lebih fleksibel. II.1.3 Pengertian

19

• Kontrol lingkungan dicapai dengan penerangan artifisial maupun

alamiah dengan aplikasi teknologi tata cahaya,implementasi

teknologi hemat energy untuk sistem tata udara dengan keseluruhan

sistem kontrol elektronik.pengunaan material hemat energi

• Dalam aspek disain dan perancangan disain sadar energy mulai

mendapat tempat dan parameter,hemat energi mulai menjadi salah

satu kriteria dalam perancangan arsitektur.

(sumber data www.puslit.petr.ac.id/jurnals/architecture)

Pengaruh konteks energi sebenarnya sudah dipahami oleh arsitek sejak

awal abad ke dua puluh melalui kontribusi karya-karyanya dalam gerakan

arsitektur modern, Embargo minyak1973 merupakan momen kebangkitan

kesadaran penghematan energy, dimana peningkatan harga minyak bumi

menyababkan krisis energi bagi Negara-negara maju yang energy dependend,

semua potensi riset dan penelitian dikembangkan untuk mengatasi krisis

tersebut tentunya juga di sector bangunan gedung dan perumahan,

rekonseptualisasi perancangan arsitektur pun dilakukan dengan pertimbangan-

pertimbangan effisiensi energy

Krisis energi ini ternyata memacu perkembangan arsitektur dengan disain

sadar energi. Kemudian arsitektur dengan disain sadar energi(energy concious

design)berdasarkan paradigmanya dapat di kelompokan menjadi:

• Arsitektur bioklimatik (bioclimatic archticture/low energy

architecture)

Page 14: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1 … dengan apartemen sewa tetapi pada apartemen servis tersedia pelayanan ekstra dan jangka waktu penyewaannya lebih fleksibel. II.1.3 Pengertian

20

Merupakan arsitektur yang berlandaskan pada pendekatan disain

pasif dan Minimun energi dengan memanfaatkan energi alam iklim

setempat untuk menciptakan kondisi kenyamanan bagi penghuninya.

• Arsitektur hemat energy(energy-efficient architecture)

Arsitektur yang berlandaskan pada peminimalisasian penggunaan

energi tanpa membatasi atau merubah fungsi bangunan,serta

mengurangi kenyamanan dan produktivitas penghuninya,dan dapat

pula mamanfaatkan sains dan teknologi mutakir secara aktif

• Arsitektur surya(solar architecture)

Arsitektur yang memanfaatkan energi surya(radiasi cahaya dan

termal) baik secara langsung maupun tidak langsung(energy

angin)kedalam bangunan dimana elemen-eleman ruang arsitektur

secara integrative berfungsi sebagai sistem surya aktif ataupun pasif

(sumber data www.puslit.petr.ac.id/jurnals/architecture)

Gambar 2. Institute Du Arabe,France(j.nouvel), contoh bangunan

Arsitektur Hemat Energy

Sumber: Photos.igougo.com

Page 15: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1 … dengan apartemen sewa tetapi pada apartemen servis tersedia pelayanan ekstra dan jangka waktu penyewaannya lebih fleksibel. II.1.3 Pengertian

21

II.2.4 Metode Perancangan Arsitektur Hemat Energi

Tri harso karyono dalam salah satu artikelnya tetang penerapan hemat

energi pada bangunan mengatakan bahwa Perancangan bangunan hemat

energi dapat dilakukan dengan dua cara: secara pasif dan aktif.

• Rancangan pasif

Perancangan pasif merupakan cara penghematan energi melalui

pemanfaatan energi matahari secara pasif, yaitu tanpa mengonversikan energi

matahari menjadi energi listrik. Rancangan pasif lebih mengandalkan

kemampuan arsitek bagaimana rancangan bangunan dengan sendirinya

mampu “mengantisipasi” permasalahan iklim luar. Perancangan pasif di

wilayah tropis basah seperti Indonesia umumnya dilakukan untuk

mengupayakan bagaimana pemanasan bangunan karena radiasi matahari dapat

dicegah, tanpa harus mengorbankan kebutuhan penerangan alami. Sinar

matahari yang terdiri atas cahaya dan panas hanya akan dimanfaatkan

komponen cahayanya dan menepis panasnya.

Strategi perancangan bangunan secara pasif di Indonesia bisa dijumpai

terutama pada bangunan lama karya Silaban: Masjid Istiqal dan Bank

Indonesia; karya Sujudi: Kedutaan Prancis di Jakarta dan Gedung Departemen

Pendidikan Nasional Pusat; serta sebagian besar bangunan kolonial karya

arsitek-arsitek Belanda. Meskipun demikian, beberapa bangunan modern di

Page 16: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1 … dengan apartemen sewa tetapi pada apartemen servis tersedia pelayanan ekstra dan jangka waktu penyewaannya lebih fleksibel. II.1.3 Pengertian

22

Jakarta juga tampak diselesaikan dengan konsep perancangan pasif, seperti

halnya Gedung S Widjojo dan Wisma Dharmala Sakti, keduanya terletak di

Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta.

Gambar 3. Masjid istiqlal,bangunan karya silaban yang memerapkan konsep

Hemat Energi pada bangunan

Sumber: www.flickr.com

Gambar 4. gedung Wisma Dharmala Sakti

Sumber: The Jakarta Post.com

Page 17: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1 … dengan apartemen sewa tetapi pada apartemen servis tersedia pelayanan ekstra dan jangka waktu penyewaannya lebih fleksibel. II.1.3 Pengertian

23

• Rancangan aktif: solar sel

Dalam rancangan aktif, energi matahari dikonversi menjadi energi listrik

sel solar, kemudian energi listrik inilah yang digunakan memenuhi kebutuhan

bangunan. Dalam perancangan secara aktif, secara simultan arsitek juga harus

menerapkan strategi perancangan secara pasif. Tanpa penerapan strategi

perancangan pasif, penggunaan energi dalam bangunan akan tetap tinggi

apabila tingkat kenyamanan termal dan visual harus dicapai.Strategi

perancangan aktif dalam bangunan dengan sel solar belum dijumpai di

Indonesia saat ini. Penggunaan sel solar masih terbatas pada kebutuhan

terbatas bagi penerangan di desa-desa terpencil Indonesia.

Salah satu bangunan yang dianggap paling berhasil menerapkan teknik

perancangan pasif dan aktif secara simultan dan sangat berhasil dalam

mengeksploitasi penggunaan sel solar adalah bangunan paviliun Inggris

(British pavillion). Bangunan ini dirancang Nicholas Grimshaw & Partner,

arsitek yang juga merancang Waterloo International Railway Station yang

menghubungkan Inggris dengan Perancis melalui jalur bawah laut. Paviliun

Inggris ini dibangun di kompleks Expo 1992 di kota Seville, Spanyol, sebagai

perwujudan hasil sayembara tahun 1989 yang dimenangi arsitek tersebut.

Page 18: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1 … dengan apartemen sewa tetapi pada apartemen servis tersedia pelayanan ekstra dan jangka waktu penyewaannya lebih fleksibel. II.1.3 Pengertian

24

Gambar 5. British Pavilion,Seville

Sumber: www.colombia.edu

Bangunan ini dirancang dengan pertimbangan iklim setempat, yaitu suhu

udara musim panas saat Expo dilangsungkan dapat mencapai 45 derajat

Celsius, serta meminimalkan penggunaan energi yang mengemisi

karbondioksida.

Beberapa strategi rancangan yang digunakan mengantisipasi kondisi

udara ini adalah pertama, menggunakan tabir air pada dinding timur yang

berfungsi sebagai filter radiasi matahari pagi untuk pendingin bangunan tanpa

menghilangkan potensi penerangan alami pagi hari. Tabir air dijatuhkan dari

dinding bagian atas bangunan mengalir di seluruh dinding kaca sepanjang 65

meter ke kolam di dasar bangunan.

Page 19: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1 … dengan apartemen sewa tetapi pada apartemen servis tersedia pelayanan ekstra dan jangka waktu penyewaannya lebih fleksibel. II.1.3 Pengertian

25

Aliran air sebagai tabir dinding kaca berfungsi untuk pendinginan

permukaan kaca itu sendiri serta menurunkan suhu lingkungan di sekitar

bangunan secara evaporatif. Kelembaban udara pada kawasan ini relatif

rendah, sekitar 50-70 persen.

Dinding kaca terbuat dari bahan yang 20 persennya merupakan

komponen keramik dan berfungsi mengurangi panas matahari tanpa

mengorbankan cahaya yang masuk ke dalam bangunan. Penggunaan tabir air

pada dinding timur ini mampu menurunkan suhu udara di dalamnya hingga 10

derajat Celsius.

Sisi barat dinding bangunan dilapis kontainer berisi air yang berfungsi

sebagai penyerap panas matahari sore. Panas yang diserap kontainer

mengurangi pemanasan bangunan siang dan sore hari. Selanjutnya kontainer

akan menghangatkan bangunan pada malam hari (suhu udara luar malam hari

cenderung rendah di bawah batas nyaman). Air panas dalam kontainer ini juga

dimanfaatkan bagi keperluan pengguna bangunan.

Dinding bangunan sisi selatan diberi lembaran semitransparan yang

diperkuat dengan konstruksi baja. Selain sebagai elemen estetika yang

mencitrakan layar kapal yang menjadi simbol kejayaan Inggris di laut, juga

berfungsi mengurangi radiasi panas sisi selatan.

Sejumlah 1.040 panel sel solar di bagian atap bangunan yang -

membentuk semacam deretan layar kapal dan mampu menghasilkan 46kW

Page 20: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1 … dengan apartemen sewa tetapi pada apartemen servis tersedia pelayanan ekstra dan jangka waktu penyewaannya lebih fleksibel. II.1.3 Pengertian

26

daya listrik digunakan untuk sebagian besar keperluan listrik bangunan.

Konstruksi panel sel solar ini diletakkan sedemikian rupa sehingga dapat

melindungi atap terhadap radiasi matahari dari sisi selatan. Paviliun Inggris ini

menggunakan energi listrik sekitar 24 persen lebih rendah daripada energi

yang seharusnya digunakan bangunan yang dirancang tanpa strategi semacam

ini.

II.3 TINJAUAN TERHADAP PROYEK DAN TAPAK

II.3.1 Tinjauan terhadap proyek

Judul proyek : Mal dan apartemen di Jakarta pusat(Mall and Apartment in

Central jakarta)

Lokasi : Jalan Jendral Sudirman,KAV 36 Jakarta pusat 10210

Wilayah : jakarta pusat, Kecamatan : Tanah abang,

Kelurahan : Bendungan hilir

Fungsi :Hunian(apartment),Rekreasi(mall),bisnis

Topik : hemat energi

Tema :Penaran konsep hemat energi pada bangunan Pusat

Perbalanjaan dan Apartemen

Page 21: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1 … dengan apartemen sewa tetapi pada apartemen servis tersedia pelayanan ekstra dan jangka waktu penyewaannya lebih fleksibel. II.1.3 Pengertian

27

II.3.2 Tinjauan terhadap tapak

Gambar 6. lokasi tapak terhadap kawasan

Sumber: Dinas Tata Kota

• Lokasi : Jalan Jendral Sudirman, KAV 36 Jakarta pusat 10210

Wilayah : jakarta pusat, Kecamatan : Tanah abang,

Kelurahan : Bendungan hilir

• Luas tapak :± 7715m2

• KDB : 60%

• KLB : 4.5

• GSB jalan selatan : 10M

• GSB jalan barat : 8M

• GSB jalan timur : 6M

• GSB jalan utara : 3M

• Ketinggian Maks : 12 lantai

LOKASI TAPAK

Page 22: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1 … dengan apartemen sewa tetapi pada apartemen servis tersedia pelayanan ekstra dan jangka waktu penyewaannya lebih fleksibel. II.1.3 Pengertian

28

• Batas utara tapak :Pertokoan

• Batas selatan tapak :jalan jendral sudirman

• Batas timur tapak : Kali krukut

• Batas barat tapak :jalan bendungan hilir

II.4 TINJAUAN KEGIATAN DAN KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR TAPAK

• Bagian utara

Gambar 7. lokasi sebelah Utara Tapak

Sumber: Dinas Tata Kota

Foto 1.Kondisi lingkungan dan kegiatan sebelah utara tapak

Sumber: Penulis, 2009

Fungsi disekitar tapak bagian utara di dominasi dengan kegiatan komersial yaitu ruko dengan ketingian bangunan disekitar tapak berkisar 1-3 lantai

Page 23: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1 … dengan apartemen sewa tetapi pada apartemen servis tersedia pelayanan ekstra dan jangka waktu penyewaannya lebih fleksibel. II.1.3 Pengertian

29

Foto 2.Kondisi existing bangunan, dengan fungsi komersial pada bagian bawah(toko

eceran)dan pada bagian atas merupakan kantor

Sumber: Penulis, 2009

• Bagian selatan

Gambar 8. lokasi sebelah selatan Tapak

Sumber: Dinas Tata Kota

Tapak bagian selatan berbatasan dengan pedesterian jalan yang cukup lebar dan jalan utama yang merupakan jalanan yang cukup ramai pada jam-jam sibuk dan merupakan jalan protokol dikota ini dan fungsi bangunan sekitar tapak bagian barat merupakan fungsi perkantorandan universitas dengan ketinggian bangunan lebih dari 6-20lantai

Page 24: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1 … dengan apartemen sewa tetapi pada apartemen servis tersedia pelayanan ekstra dan jangka waktu penyewaannya lebih fleksibel. II.1.3 Pengertian

30

Foto3.kegiatan sekitar tapak bagian selatan

Sumber: Penulis, 2009

Page 25: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1 … dengan apartemen sewa tetapi pada apartemen servis tersedia pelayanan ekstra dan jangka waktu penyewaannya lebih fleksibel. II.1.3 Pengertian

31

• Bagian timur

Gambar 9. lokasi sebelah timur Tapak

Sumber: Dinas Tata Kota

Foto4 .kegiatan sekitar tapak bagian Timur

Sumber: Penulis, 2009

Pada bagian timur terdapat kali krukut dengan aktivitas kegiatan yang terkesan sepi dan jalan umum yang tidak terlalu ramai

Page 26: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1 … dengan apartemen sewa tetapi pada apartemen servis tersedia pelayanan ekstra dan jangka waktu penyewaannya lebih fleksibel. II.1.3 Pengertian

32

• Bagian barat

Gambar 10. lokasi sebelah timur Tapak

Sumber: Dinas Tata Kota

Foto5. kegiatan sekitar tapak bagian Barat

Sumber: Penulis, 2009

Pada bagian barat dipergunakan oleh fungsi komersial berupa Pasar Tradisional dan lahan parkir bangunan dengan fungsi Bank

Page 27: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1 … dengan apartemen sewa tetapi pada apartemen servis tersedia pelayanan ekstra dan jangka waktu penyewaannya lebih fleksibel. II.1.3 Pengertian

33

II.5 STUDI BANDING

II.5.1 THE 18TH Residence In Rasuna Epicentrum

THE 18TH Residence merupakan penyempurnaan dari projek

Apartement Taman rasuna, terdiri dari 2 tower (south tower dan north

tower) Setiap tower terdapat 32 lantai dan masing-masing lantai terdiri dari

12 unit yang terdiri dari berbagai tipe. Luas tapak berkisar 6000m2

Gambar 11.letak Apartemen THE 18TH Residence

Sumber: google maps

Karena terletak pada kawasan terpadu Pencapaian ke dalam tapak

melalui satu akses yaitu pada jalan HRRasuna Said di sanping pasar festifal

dan rumah sakit MMC sama seperti pencapaian pada Apartemen Taman

Rasuna. Target pasar dari apartemen ini adalah kalangan menengah dan

meraka yang bekerja di kawasan perkantoran di sekitarnya, mengingat

lokasinya berada pada salah satu kawasan elit bisnis Jakarta.

THE 18TH RESIDENCE

IN

OUT

Page 28: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1 … dengan apartemen sewa tetapi pada apartemen servis tersedia pelayanan ekstra dan jangka waktu penyewaannya lebih fleksibel. II.1.3 Pengertian

34

Fasilitas pendukung pada THE 18TH Residence pun sangat lengkap

karena merupakan projek penyempurnaan dari projek yang sudah ada, dan

terletak pada satu kawasan terpadu yang dimiliki oleh salah satu

pengembang ternama. fasilitas-fasilitas ini di bangunan di kawasan rasuna

epicentrum yang merupakan kawasan terpadu, Fasilias pendukung yang

dapat di nikmati antara lain: Rasuna office park, yang merupakan tempat

bisnis yang di sediakan pengembang, Sekolah management, Tempat ibadah,

Food Center, GymJogging trac, Lapangan tennisKolam renang, Lapangan

futsal dan keamanan yang aktif salama 24 jam dengan kaemra CCTV

Foto6. Fasilitas apartement THE 18TH Residence

Sumber: Penulis, 2009

Page 29: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1 … dengan apartemen sewa tetapi pada apartemen servis tersedia pelayanan ekstra dan jangka waktu penyewaannya lebih fleksibel. II.1.3 Pengertian

35

Gambar dan foto 12dan7.kegiatan lingkungan sekitar tapak

Sumber: google maps dan Penulis

Page 30: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1 … dengan apartemen sewa tetapi pada apartemen servis tersedia pelayanan ekstra dan jangka waktu penyewaannya lebih fleksibel. II.1.3 Pengertian

36

Berdasarkan data survey yang mencatat bahwa kapasitas parkir yang tersedia

untuk apartement ini adalah 103mobil dan 50 motor untuk parkir basement yang

terdiri dari 2 lt basement dan 10mobil dan sekitar 30 motor untuk parkir luar,

dengan ketinggian max parkiran basement adalah 2,75meter

Gambar 13.Site Plan bangunan

Sumber: www.Marketing Rasuna Epicentrum.com

Foto 8.Basement

Sumber: Penulis, 2009

Page 31: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1 … dengan apartemen sewa tetapi pada apartemen servis tersedia pelayanan ekstra dan jangka waktu penyewaannya lebih fleksibel. II.1.3 Pengertian

37

Bangunan apartemen THE 18TH Residence di rancang dengan konsep desain

modern minimalis dengan sentuhan eksklusif dan high tech pada bahan

finishing.

Fasade bangunan didesain dengan sentuhan modern dan high tech dengan

desain kontemporer yang akan menjadi eye catching element secara kawasan

Material plafond yang mengkombinasikan antara gypsum, accoustic tile dan

metal ceiling grid serta metal ceiling perforated yang kental nuansa modern

dan high technology, finishing lantai koridor mengaplikasikan kombinasi

antara bahan granit/marmer lokal, dan homogeneous tiles.

Foto 9.Bangunan apartemen THE 18TH Residence

Sumber: Penulis, 2009

Pada setiap tower terdapat 12 unit kamar dalam 1 lantai tipikal, yang di bedakan

menjadi 2 tipe yaitu tipe dengan 1 kamar tidur dan tipe 2 kamar tidur, dengan

perbandingan jumblah unit tipe 1kamar dan tipe 2 kamar adalah 1:2, Tipe paling

kecil adalah tipe E/F K/L,dengan satu kamar tidur utama,dan luas

semigross37.98m2, dan tipe paling besar adalah tipe A/G,dengan satu kamar

Page 32: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1 … dengan apartemen sewa tetapi pada apartemen servis tersedia pelayanan ekstra dan jangka waktu penyewaannya lebih fleksibel. II.1.3 Pengertian

38

tidur utama dan satu kamar tidur anak, luas semigross73.06m2 dan memili 2 lift

orang ,1 lift barang untuk setiap towernya

Gambar 14. Denah Unit Apartemen

Sumber: Brosur Apartemen THE 18TH Residence, 2009

Gambar 15. Denah lantai tipikal

Sumber: Gambar kerja Apartemen THE 18TH Residence, 2009

Page 33: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1 … dengan apartemen sewa tetapi pada apartemen servis tersedia pelayanan ekstra dan jangka waktu penyewaannya lebih fleksibel. II.1.3 Pengertian

39

Foto10. kondisi existing unit apartemen

Sumber: Penulis, 2009

Kesimpulan yang didapat dari hasil survey pada Apartement THE 18TH Residence ini

adalah:

Tabel 2. Kelebihan dan kekurangan THE 18 Residance

Kelebihan Kekurangan

• Letak yang strategis

• Pengaturan sirkulasi

kendaraan yang cukup baik

• Pengaturan denah unit-unit

yang efektif dalam

pemanfaatan ruang

• Keamanan terjamin

• Kurangnya penyediaan kapasitas

parkiran yang memadahi

dibandingkan jumblah unit yang ada

• Lebar jalan akses menuju bangunan

terlalu sempit

Page 34: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1 … dengan apartemen sewa tetapi pada apartemen servis tersedia pelayanan ekstra dan jangka waktu penyewaannya lebih fleksibel. II.1.3 Pengertian

40

II.5.2 FX MAL

FX mal merupakan bangunan 9 lantai yang menghimpun fasilitas bisnis,

hiburan, dan gaya hidup modern bertaraf internasional, bangunan fx mal ini

merupakan bangunan mixed-use dengan fungsi hunian diatasnya, FX Mal terletak

dikawasan yang sangat strategis di pusat kota yang merupakan kawasan bisnis

yaitu jalan Sudirman, oleh karana itu fx mal termasuk salah satu mal dangan

target pasar kalangan menengah ke atas.

Gambar 16. lokasi fx mal

Sumber: google maps

FX Mal sendiri memiliki konsep fX Lifestyle X’enter yaitu konsap yang

menonjolkan gaya hidup penduduk kota metropolitan seperti Jakarta, dengan

target pasar kalangan menegah ke atas, mal ini berbeda dengan kebanyakan mal

yang ada di kota Jakarta ini yang kebanyakan hanya berupa pusat perbelanjaan,

fx mal ini tidak hanya berupa busat perbejaan, tetapi juga menyediakan fasitilas

bisnis yaitu ruang meeting yang disewakan yang didalamnya dilengkapi dengan

Page 35: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1 … dengan apartemen sewa tetapi pada apartemen servis tersedia pelayanan ekstra dan jangka waktu penyewaannya lebih fleksibel. II.1.3 Pengertian

41

jaringan internet,telekomunikasi dan konfrensi. Di dalam mal fx Sebanyak 50

persen dimanfaatkan untuk Food and Beverage, Sejumlah 25 persen tempat

penunjang hiburan, seperti sinema, fitnes, spa, dan klub dansa. Sementara itu, 25

persen sisanya digunakan untuk ritel pakaian dan aksesori, majalah, bunga,

apotek, parfum, dan sepatu.

Foto11. Tampilan bangunan FX Mal dan apartemen fx

Sumber: Penulis, 2009

Bangunan ini sendiri mempunyai satu enterance yaitu dari arah jalan Pintu Gelora

dan satu jalan keluar di jalan Sudirman

Foto12. enterance dan exit

Sumber: Penulis, 2009

Page 36: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1 … dengan apartemen sewa tetapi pada apartemen servis tersedia pelayanan ekstra dan jangka waktu penyewaannya lebih fleksibel. II.1.3 Pengertian

42

Untuk bagian interior dalam ruangan terlihat sangat menarik dangan permainan

cahaya dan warna-warna yang menarik memperkuat konsep yang menonjolkan

gaya hidup masyarakat kota Jakarta

Foto13. Interior FX Mal

Sumber: Penulis, 2009

Lobby akses mal dan apartment juga di bedakan untuk kenyamanan penghuni

apartment, lobby utama untuk apartment bangunan ini terdapat di basement 1

tetapi terdapat juga lobby untuk akses ke apartment di lantai dasar mal. namun

bangunan ini tidak menyediakan parkiran motor untuk pengunjung maupun

karyawan yang bekerja di bangunan ini.

Foto14. Lobby utama Apartemen

Sumber: Penulis, 2009

Page 37: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1 … dengan apartemen sewa tetapi pada apartemen servis tersedia pelayanan ekstra dan jangka waktu penyewaannya lebih fleksibel. II.1.3 Pengertian

43

Kesimpulan yang didapat dari hasil survey pada FX mal ini adalah:

Tabel 3.kelebihan dan kekurangan FX mal

Kelebihan Kekurangan

• Letak yang strategis

• Konsep fungsi bangunan sangat

sesuai dengan lokasi dan target

pasarnya

• Tampilan bangunan sangat

menggambarkan kegiatan dan

fungsi bangunan

• Pengolahan efektivitas lahan

sangat baik, dengan luas lahan

yang terbilang kecil

• Tidak tersedianya parkiran

motor

• Akses pejalan kaki(sirkulasi

manusia) dari luar tapak

menuju ke lobby utama mall

kurang diperhatikan