BAB II TINJAUAN PROYEKeprints.itenas.ac.id/745/5/05.pdf · 2020. 12. 21. · BAB II TINJAUAN PROYEK...
Transcript of BAB II TINJAUAN PROYEKeprints.itenas.ac.id/745/5/05.pdf · 2020. 12. 21. · BAB II TINJAUAN PROYEK...
Museum Dirgantara Bandung
8
BAB II
TINJAUAN PROYEK
2.1 Tinjauan Umum Museum Dirgantara Bandung
Museum, adalah institusi permanen, nirlaba, melayani kebutuhan publik, dengan sifat
terbuka, dengan cara melakukan usaha pengoleksian, mengkonservasi, meriset,
mengomunikasikan, dan memamerkan benda nyata kepada masyarakat untuk
kebutuhan studi, pendidikan, dan kesenangan. Karena itu ia bisa menjadi bahan studi
oleh kalangan akademis, dokumentasi kekhasan masyarakat tertentu, ataupun
dokumentasi dan pemikiran imajinatif pada masa depan.
Dirgantara, Dirgantara ialah ruang yg ada di sekeliling dan melingkupi bumi, terdiri
atas ruang udara dan antariksa. Biasanya kata ini digunakan untuk merujuk
pada industri yang meneliti, merancang, membuat, dan meluncurkan, dan memelihara
kendaraan yang terbang ke angkasa. Dirgantara adalah istilah yang luas, yang
digunakan di bidang komersial, industri, dan militer.
Bandung, berasal dari kata bendung atau bendungan karena terbendungnya sungai
Citarum oleh lava Gunung Tangkuban Perahu yang kemudian membentuk telaga.
Menurut mitos, nama “Bandung” diambil dari sebuah kendaraan air yang terdiri dari
dua perahu yang diikat berdampingan yang disebut perahu bandung yang digunakan
oleh Bupati Bandung, R.A. Wiranatakusumah II, untuk melayari Ci Tarum (Sunda: Ci =
Cai = Air = Sungai) dalam mencari tempat kedudukan kabupaten yang baru untuk
menggantikan ibukota yang lama di Dayeuhkolot. Bandung adalah kota metropolitan
terbesar di Provinsi Jawa Barat, sekaligus menjadi ibu kota provinsi tersebut.
2.2 Studi Banding Museum Dirgantara
Berikut ini studi banding Museum Dirgantara Mandala Yogyakarta, Royal Air Force
Museum dan American Air Museum Cambridge :
2.2.1. Museum Dirgantara Mandala Yogyakarta
Museum Pusat TNI AU "Dirgantara Mandala" adalah museum yang digagas
oleh TNI Angkatan Udara untuk mengabadikan peristiwa bersejarah dalam
Museum Dirgantara Bandung
9
lingkungan TNI AU, bermarkas di kompleks Pangkalan Udara Adi
Sutjipto, Yogyakarta. Museum ini sebelumnya berada berada di Jalan Tanah
Abang Bukit, Jakarta dan diresmikan pada 4 April 1969 oleh Panglima
AU Laksamana Roesmin Noerjadin lalu dipindahkan ke Yogyakarta pada 29
Juli 1978.
Museum ini menyimpan sejumlah foto tokoh-tokoh sejarah serta diorama peristiwa
sejarah Angkatan Udara Indonesia. Sejumlah pesawat tempur dan replikanya juga
terdapat di museum ini yang kebanyakan berasal dari masa Perang Dunia II dan
perjuangan kemerdekaan
Gambar 2.1 Museum Dirgantara Mandala
Yogyakarta
Sumber: Dok. Pribadi
Fasilitas yang tersedia di Museum Dirgantara Mandala adalah :
a) Ruang Utama/Lobby
Ruangan ini merupakan Loby Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala yang
digunakan untuk menerima tamu sebelum berkeliling menyaksikan tata gelar
pameran koleksi museum. Sesuai dengan namanya ruang utama disini dipamerkan
koleksi utama seperti foto-foto Kepala Staf TNI Angkatan Udara, Lambang TNI
Angkatan Udara, maupun Pahlawan Nasional dari jajaran TNI Angkatan Udara.
Disamping itu juga dipajang foto-foto pejabat baik dari luar maupun dalam negeri
yang mendapatkan Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama dari pemerintah, tanda jasa
Republik Indonesia dan tanda pangkat TNI Angkatan Udara sejak tahun 1946
hingga saat ini.
Museum Dirgantara Bandung
10
Gambar 2.2 Lobby Museum Dirgantara Mandala
Yogyakarta
Sumber: Dok. Pribadi
b) Ruang Kronologis
Ruangan ini memamerkan koleksi sejarah terbentuknya TNI Angkatan Udara
dan perjuangannya periode tahun 1945 sampai dengan tahun 1950, berupa foto-
foto dan benda-benda realia yang dapat dikumpulkan. Benda-benda koleksi
yang ada disusun secara krononologis tematis dari masing-masing peristiwa
digelar dalam panel dan fitrin, sehingga pengunjung lebih mudah untuk
memahami peristiwa yang terjadi.
Gambar 2.3 Ruang Kronologis
Yogyakarta
Sumber: Dok. Pribadi
c) Ruang Pahlawan dan Seragam
Ruangan ini memamerkan sebagian benda-benda yang pernah dipakai dan
digunakan oleh para Pahlawan Nasional dari jajaran TNI Angkatan Udara.
Disamping koleksi tersebut juga ditampilkan berbagai koleksi pakaian seragam
yang pernah digunakan oleh TNI Angkatan Udara sejak dibentuknya hingga
saat ini, dimana seragam TNI Angkatan Udara mengalami beberapa kali
perubahan baik warna maupun bentuknya.
Museum Dirgantara Bandung
11
Gambar 2.4 Ruang Pahlawan dan Seragam
Yogyakarta
Sumber: Dok. Pribadi
d) Ruang Kotama dan Kasau
Ruangan ini menampilkan koleksi kegiatan dari komando-komando utama
dijajaran TNI Angkatan Udara yang berupa foto-foto di display dalam panel
secara tematis, disamping itu untuk memperlihatkan sosok dan peran TNI
Angkatan Udara dalam panel Akademi Angkatan Udara dilengkapi dengan
berbagai pakaian seragam karbol lengkap dengan atributnya. Sedang di panel
Komando Operasi TNI Angkatan Udara dilengkapi dengan peta wilayah udara
yang harus diamankan dilengkapi dengan gambar-gambar pesawat TNI
Angkatan Udara. Koleksi lain yang ditampilkan diruangan ini adalah daftar
lulusan penerbang TNI Angkatan Udara dan Koleksi Mantan Kasau.
Gambar 2.5 Ruang Kotama dan Kasau
Yogyakarta
Sumber: Dok. Pribadi
e) Ruang Alutsista
Ruang ini memamerkan koleksi Alat Utama Sistem Senjata Udara (Alutsista)
berupa pesawat terbang, radar, peluru kendali, roket dan berbagai macam
kelengkapannya. Koleksi pesawat diruang ini terdapat koleksi mulai dari
pesawat tempur, pembom, angkut, helicopter, maupun pesawat olahraga.
Museum Dirgantara Bandung
12
Gambar 2.6 Ruang Alutsista
Yogyakarta
Sumber: Dok. Pribadi
f) Ruang Diorama
Ruang ini memamerkan berbagai kegiatan atau peristiwa yang ditampilkan
dalam bentuk gambar tiga demensi, seperti perintisan berdirinya Angkatan
Udara, peran dan perjuangan TNI Angkatan Udara pada masa perang
kemerdekaan, sekolah penerbang, sekolah teknik udara, dan sekolah-sekolah
yang lain seperti sekolah Wanita Angkata Udara, tidak ketingalan kegiatan
operasi udara juga ditampilkan. Disamping itu juga ditampilkan Sistem
Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) Palapa yang merupakan sumbangan dari
PT. Telkom.
Gambar 2.7 Ruang Diorama
Yogyakarta
Sumber: Dok. Pribadi
g) Ruang Minat Dirgantara
Ruang ini memamerkan koleksi foto-foto, lukisan, miniatur pesawat terbang
yang pernah dimiliki oleh TNI Angkatan Udara sejak 1945 hingga saat ini.
Koleksi benda berupa pesawat tebang jenis olah raga juga ditampilkan
diruangan ini. Semua koleksi yang ditampilkan disini ditujukan kepada
generasi penerus dalam rangka penanaman minat dirgantara yaitu dengan
mengenalkan jenis dan tipe pesawat terbang sehingga pengunjung dapat
mengenal dan memahami macam dan jenis pesawat terbang. Koleksi lain yang
di pamerkan di ruangan ini adalah Skadron Udara, Badge Lokasi, koleksi
senjata, dan buku buku yang diterbitkan oleh TNI Angkatan Udara.
Museum Dirgantara Bandung
13
Untuk melengkapi fasilitas pengunjung di ruangan ini juga disediakan shovenir
shop yang menyediakan buah tangan seperti kaos, topi, jaket, sepatu, stiker,
gantungan kunci, bros, dan minuman.
Gambar 2.8 Ruang Minat Dirgantara
Yogyakarta
Sumber: Dok. Pribadi
Berikut Lampiran data Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Tahun
2012-2014 :
Tabel 2.1 Data Pengunjung Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala
Yogyakarta Tahun 2012 – 2014
Sumber : Humas Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Yogyakarta
Tabel 2.2 Data Pengunjung Lokal Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala
Yogyakarta Tahun 2012 - 2014 Sumber : Humas Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Yogyakarta
2012 2013 2014
1 TK 57,891 55,983 60,120
2 SD 51,676 64,250 69,833
3 SLTP 30,645 42,245 51,869
4 SLTA 12,475 19,427 22,111
5 PT/Mahasiswa 968 997 899
6 Nusantara/TNI 3,280 1,675 3,159
156,935 184,577 207,991
7 Domestik/Asing 4,886 6,787 830
8 Mancanegara 232 77 32
5,118 6,864 862
162,053 191,441 208,853
Jumlah
Jumlah Total
Jumlah
NO PENGUNJUNGTahun
Museum Dirgantara Bandung
14
Keterangan:
A. Ruang Utama
B. Ruang Kronologi
C. Ruang Koleksi Pahlawan dan
Seragam TNI AU
D. Ruang Kotama
E. Ruang Alutsista
F. Ruang Diorama I
G. Ruang Diorama II
H. Ruang Diorama III dan
Simulator
I. Ruang SKSD Palapa
J. Ruang Minat Dirgantara
K. Ruang Mini Theater
L. Ruang Kantor Koleksi
Museum
Gambar 2.9 Denah Museum Pusat
TNI AU Dirgantara Mandala
Sumber: Dok. Pribadi
Bagan 2.1 Struktur Organisasi Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Yogyakarta
2012 2013 2014
1 TK 57,891 55,983 60,120
2 SD 51,676 64,250 69,833
3 SLTP 30,645 42,245 51,869
4 SLTA 12,475 19,427 22,111
5 PT/Mahasiswa 968 997 899
6 Nusantara/TNI 3,280 1,675 3,159
156,935 184,577 207,991Jumlah
NO PENGUNJUNGTahun
Museum Dirgantara Bandung
15
2.2.2. Royal Air Force Museum
Museum Royal Airforce Hendon terpilih sebagai situs sejarah penerbangan yang
panjang dan pada 15 November tahun 1972, Ratu meresmikan dibukanya Royal Air
Force Museum di Hanggar Hendon yang bertepatan di kota London. Pada
pembukaannya; Hanggar Hendon ini memiliki sekitarnya 36 koleksi pesawat terbang
Selama tahun-tahun berikutnya koleksi tersebut bertambah dan hingga saaat ini
memiliki kurang lebih 130 koleksi pesawat yang menjadi koleksi pribadi museum
royal airforce.
Fasilitas yang tersedia di Museum Dirgantara Mandala adalah :
a) Hangar Pesawat
Memilki hangar pesawat yang dibagi atas fungsi pesawat itu sendiri mulai dari
pesawat bomber, historic hangar yang terdapat pesawat pesawat tempur pada perang
dunia
b) Ruang Exibition dan Display
Merupakan galeri yang berfungsi memerkan display display sejarah penerbangan dan
beberapa foto pahlawan angkatan udara.
Gambar 2.10 Hangar Pesawat (1) Gambar 2.11 Hangar Pesawat (2)
Gambar 2.12 Ruang Exibition dan Display
Gambar 2.9 Royal Air Force Museum
Museum Dirgantara Bandung
16
c) Ruang Minat kedirgantaraan
Merupakan fasilitas interaktif yang disediakan Royal Museum Air Force yang dapat
digunakan secara langsung bagi pengunjung yang ingin merasakan atau mempelajari
kedirgantaraan sambil bermain.
d) 4D Theatre
Theater yang memperlihatkan film 4D animasi komputer dengan tambahan tempat duduk
yang dinamis dan efek lingkungan khusus yang akan membuat pengunjung merasakan
visual menjadi pilot dari pesawat B-17 Bomber pada misi di atas wilayah musuh; selain
itu pengunjung diperlihatkan perkembangan dari teknologi penerbangan pada masa itu.
e) Fly Simulation
Museum London memiliki Simulator Penerbangan yang merupakan alat untuk
merasakan simulasi berada di kokpit pesawat. biaya 3,00 Euro berlaku untuk setiap
perjalanan. Setiap perjalanan berlangsung selama 4 menit.
Gambar 2.13 Ruang Minat Kedirgantaraan (1) Gambar 2.14 Ruang Minat Kedirgantaraan (2)
Gambar 2.15 Ruang 4D Theatre (1) Gambar 2.16 Ruang 4D Theatre (2)
Museum Dirgantara Bandung
17
2.2.3. American Air Museum Cambridge
Lapangan terbang di Cambridgeshire adalah hanggar tempur Inggris. itu adalah markas
besar Fighter Grup 78 yang Sekarang dikelola oleh Imperial War Museum, ia memiliki
koleksi koleksi dari pesawat Amerika maupun di luar Amerika Serikat. Sembilan belas
dari tiga puluh delapan yang pesawat yang layak terbang dan menarik lebih dari 350.000
pengunjung setiap tahun untuk menampilkan pameran udara musim panas. Koleksi
terbesar yang pernah dimiliki adalah sebuah pesawat B-52 bomber.
Konsep Bentuk Bangunan pada American Air Museum Cambridge :
Bangunan yang difungsikan sebagai museum pesawat ini menggunakan struktur curved
yang menjadi elemen pembentuk pada bangunannya. Dengan bentuk atap yang
melengkung menjadikan bangunan memiliki ruang gerak yang leluasa seperti halnya
pesawat yang berada di dalam hanggar. Pada area muka bangunan yang berfungsi
sebagai lobby didominasikan element transparan dengan Dengan penggunaan cladding
kaca yang membuat cahaya alami dapat masuk secara optimal pada area entrance dimana
pada american air museum ini area tersebut difungsikan juga sebagai ruang pamer
pesawat dimana pengunjung disambut oleh pesawat pesawat model lama keluaran
amerika.
Gambar 2.17 Alat Fly Simulation
Gambar 2.18 American Air Museum Cambridge (1) Gambar 2.19 American Air Museum Cambridge (2)
Museum Dirgantara Bandung
18
2.3 Studi Literatur
Berikut ini studi literatur Standar Ruang, Standar Umum, dan Standar Spesifik, dan
Standar Ruang Luar serta Standar Ekonomi:
2.3.1 Standar Ruang
Gambar 2.21 American Air Museum Cambridge (4) Gambar 2.20 American Air Museum Cambridge (3)
Gambar 2.22 Standar Ruang Pamer (1) Gambar 2.23 Standar Ruang Pamer (2)
Gambar 2.24 Standar Ruang Pamer (3)
Museum Dirgantara Bandung
19
Gambar 2.25 Standar Ruang (4) Gambar 2.26 Standar Ruang (5) Gambar 2.27 Standar Ruang (6)
Gambar 2.28 Standar Ruang Kerja (1) Gambar 2.29 Standar Ruang Kerja (2)
Museum Dirgantara Bandung
20
Gambar 2.30 Standar Perpustakaan (1) Gambar 2.31 Standar Perpustakaan (2)
Gambar 2.32 Standar Perpustakaan (3) Gambar 2.33 Standar Perpustakaan (4)
Gambar 2.34 Standar Perpustakaan (5) Gambar 2.35 Standar Perpustakaan (6)
Museum Dirgantara Bandung
21
Gambar 2.36 Standar Ruang Audiovisual (1) Gambar 2.37 Standar Ruang Audiovisual (2)
Tabel 2.3 Standar Ruang Audiovisual Gambar 2.38 Standar Ruang Audiovisual (3)
Gambar 2.39 Standar Ruang Audiovisual (4) Gambar 2.40 Standar Ruang Audiovisual (5)
Museum Dirgantara Bandung
22
2.3.2 Standar Umum
Tabel 2.4 Standar Radius Parkir Kendaraan 45o (1)
Tabel 2.5 Standar Radius Parkir Kendaraan 90o (2)
Tabel 2.6 Standar Ukuran Kendaraan (3) Gambar 2.42 Standar Parkir Kendaraan (2)
Gambar 2.41 Standar Radius Parkir Kendaraan (1)
Museum Dirgantara Bandung
23
Detektor Detektor Panas Detektor panas jenis garis harus diletakkan pada langit-langit atau pada sisi dinding dengan jarak tidak lebih dari 500 mm ( 20 inci ) dari langit-langit. Detektor jenis titik harus diletakkan pada langit-langit dengan jarak tidak kurang dari 100 mm ( 4 inci ) dari sisi dinding atau pada sisi dinding yang berjarak antara 100 mm ( 4 inci ) dan 300 mm ( 12 inci ) dari langit-langit Detektor Asap Detektor asap jenis titik harus diletakkan pada langit-langit tidak kurang dari 100 mm ( 4 inci ) dari dinding samping ke ujung terdekat, atau bila dipasang pada suatu dinding samping, antara 100 mm ( 4 inci ) dan 300 mm ( 12 inci ) turun dari langit-langit ke puncak dari detektor
JK Phs TG Pb Springkler
Suplai Air Springkler
Keterangan: JK: Jaringan Kota
Phs: Pompa Hidrophor Springkler TG: Tangki Gravitasi Pb: Pompa Booster
Tabel 2.8 Standar Sprinkler Sistem Keamanan Kebakaran (1)
Tabel 2.9 Standar Sprinkler Sistem Keamanan Kebakaran (2)
Tabel 2.7 Standar Ruang Dapur Gambar 2.45 Standar Ruang Dapur (3)
Gambar 2.44 Standar Ruang Dapur (2) Gambar 2.43 Standar Ruang Dapur (1)
Museum Dirgantara Bandung
24
7
1
Gambar 2.46 Standar Koridor Sistem Keamanan Kebakaran (1)
Gambar 2.47 Standar Tangga Darurat Sistem Keamanan Kebakaran (2)
Tabel 2.10 Standar Tangga Darurat Sistem Keamanan Kebakaran
Museum Dirgantara Bandung
25
2.3.3 Standar Spesifikasi
Tabel 2.11 Standar Spesifikasi Pesawat
Museum Dirgantara Bandung
26
Museum Dirgantara Bandung
27
Museum Dirgantara Bandung
28