Bab II (Teori Dasar) ABR

3
BAB II TEORI DASAR Dalam percobaan ini Methylene Blue merupakan indikator, di mana pada formasi batuan sedimen yang mengandung mineral clay misalnya, Kaolinite (sedikit menyerap air), Illite, Montmorillonite (banyak menyerap air) dan Chlorite di dalam keadaan alamiah akan bersifat menyerap ion-ion negatif yang berasal dari air formasi, sehingga permukaan mineral-mineral ini akan bermuatan negatif yang mengakibatkan terjadinya gaya tarik menarik dengan ion-ion positif di sekitarnya dan terjadi “Surface Potential”. Ion-ion positif yang tertarik tersebut bercampur dengan molekul-molekul air dan membentuk suspensi, maka pada permukaan clay terdapat molekul-molekul air di samping ion-ion positif tersebut. Kapasitas mineral clay untuk mengikat ion-ion larutan disebut kapasitas pergantian kation (CEC) di mana dalam proses

description

mau tau aja si

Transcript of Bab II (Teori Dasar) ABR

Page 1: Bab II (Teori Dasar) ABR

BAB II

TEORI DASAR

Dalam percobaan ini Methylene Blue merupakan indikator, di mana pada

formasi batuan sedimen yang mengandung mineral clay misalnya, Kaolinite

(sedikit menyerap air), Illite, Montmorillonite (banyak menyerap air) dan Chlorite

di dalam keadaan alamiah akan bersifat menyerap ion-ion negatif yang berasal

dari air formasi, sehingga permukaan mineral-mineral ini akan bermuatan negatif

yang mengakibatkan terjadinya gaya tarik menarik dengan ion-ion positif di

sekitarnya dan terjadi “Surface Potential”.

Ion-ion positif yang tertarik tersebut bercampur dengan molekul-molekul air

dan membentuk suspensi, maka pada permukaan clay terdapat molekul-molekul

air di samping ion-ion positif tersebut. Kapasitas mineral clay untuk mengikat ion-

ion larutan disebut kapasitas pergantian kation (CEC) di mana dalam proses

penginjeksian air bentuk kerusakan formasi terjadi karena :

- Clay Swelling

- Solid Plugging

- Emulsion Blocking

Dengan cara menitrasi batuan dalam larutan tetrasodium pyrophosphate

dengan methylene blue, maka jumlah ion-ion yang terikat pada permukaan clay

tergantung pada kapasitas pergantian kationnya (CEC) yang biasanya dinyatakan

sebagai konsentrasi pergantian kation (change concentraion per unit volume pori

batuan), sehingga Quantity of clay Eschange Cation (Qv) yang sangat erat

hubungannya dengan CEC dapat dihitung melalui persamaan :

2

Page 2: Bab II (Teori Dasar) ABR

Qv =

Di mana:

Qv = dalam meq/ml

CEC = dalam meq/100 gr

Ø = Porositas ,dalam fraksi

GD = Grain density, dalam gr/cc

Qv menunjukkan adanya mineral clay dan perkiraan jumlahnya dalam batuan.

3