BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian …eprints.umm.ac.id/41202/3/BAB...

28
11 BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Fitrianto and Mawardi (2006) pada penelitiannya yang berjudul Analisis Pengaruh Kualitas Aset, Likuiditas, Rentabilitas, dan Efisiensi Terhadap Rasio Kecukupan Modal Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta” , dengan tujuan untuk mengkaji dan menganalisis pengaruh antara risiko kredit (NPL), risiko aset (NPA), profitabilitas (ROA), (ROE), Likuiditas (LDR), dan efisiensi usaha (BOPO) terhadap rasio kecukupan modal (CAR). Alat analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa: Tidak terdapat pengaruh signifikan antara NPL dengan CAR; Tidak terdapat pengaruh signifikan antara NPA dengan CAR; Tidak terdapat pengaruh signifikan antara ROE dengan CAR; Tidak terdapat pengaruh signifikan antara BOPO dengan CAR; Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara ROA dengan CAR; dan Terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara LDR dengan CAR. Fatimah (2013) pada penelitiannya yang berjudul Pengaruh Rentabilitas, Efisiensi, dan Likuiditas terhadap Kecukupan Modal Bank Umum Syariah”. Dengan tujuan penelitian untuk menganalisis seberapa besar pengaruh rentabilitas (ROA), efisiensi (BOPO), dan likuiditas (FDR) terhadap kecukupan modal (CAR) dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Alat analisis yang digunakan adalah metode analisis Vektor Error

Transcript of BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian …eprints.umm.ac.id/41202/3/BAB...

Page 1: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian …eprints.umm.ac.id/41202/3/BAB II.pdf · “Analisis Pengaruh Kualitas Aset, Likuiditas, Rentabilitas, dan Efisiensi

11

BAB II

TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Fitrianto and Mawardi (2006) pada penelitiannya yang berjudul

“Analisis Pengaruh Kualitas Aset, Likuiditas, Rentabilitas, dan Efisiensi

Terhadap Rasio Kecukupan Modal Perbankan Yang Terdaftar di Bursa

Efek Jakarta” , dengan tujuan untuk mengkaji dan menganalisis pengaruh

antara risiko kredit (NPL), risiko aset (NPA), profitabilitas (ROA), (ROE),

Likuiditas (LDR), dan efisiensi usaha (BOPO) terhadap rasio kecukupan

modal (CAR). Alat analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda.

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa: Tidak terdapat pengaruh

signifikan antara NPL dengan CAR; Tidak terdapat pengaruh signifikan

antara NPA dengan CAR; Tidak terdapat pengaruh signifikan antara ROE

dengan CAR; Tidak terdapat pengaruh signifikan antara BOPO dengan

CAR; Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara ROA dengan CAR;

dan Terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara LDR dengan CAR.

Fatimah (2013) pada penelitiannya yang berjudul “Pengaruh

Rentabilitas, Efisiensi, dan Likuiditas terhadap Kecukupan Modal Bank

Umum Syariah”. Dengan tujuan penelitian untuk menganalisis seberapa

besar pengaruh rentabilitas (ROA), efisiensi (BOPO), dan likuiditas (FDR)

terhadap kecukupan modal (CAR) dalam jangka pendek maupun jangka

panjang. Alat analisis yang digunakan adalah metode analisis Vektor Error

Page 2: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian …eprints.umm.ac.id/41202/3/BAB II.pdf · “Analisis Pengaruh Kualitas Aset, Likuiditas, Rentabilitas, dan Efisiensi

12

Correction Model (VECM). Hasil penelitiannya menunjukkan ROA

berpengaruh negatif signifikan terhadap CAR, BOPO berpengaruh positif

signifikan dan FDR berpengaruh signifikan terhadap CAR. Selain itu,

terdapat hubungan jangka panjang antara BOPO dan FDR terhadap CAR,

sedangkan dalam jangka pendek terdapat hubungan antara ROA, BOPO,

dan FDR terhadap CAR.

Maolany et al. (2016) pada penelitiannya yang berjudul “Pengaruh

Likuiditas dan Profitabilitas terhadap Kecukupan Modal Pada Bank

Syariah Mandiri Periode 2008-2013”. Dengan tujuan penelitian untuk

mengetahui gambaran likuiditas yang diukur melalui Financing to Deposit

Ratio (FDR), profitabilitas yang diukur dengan Return on Assets (ROA)

dan kecukupan modal yang diukur dengan Capital Adequacy Ratio (CAR)

PT Bank Syariah Mandiri serta untuk mengetahui pengaruh likuiditas dan

profitabilitas terhadap kecukupan modal pada PT Bank Syariah Mandiri.

Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa: FDR berpengaruh positif dan

signifikan terhadap CAR; dan ROA berpengaruh secara signifikan, akan

tetapi memiliki hubungan yang negatif terhadap CAR.

Shingjergji and Hyseni (2015) pada penelitiannya yang berjudul “The

Determinants of The Capital Adequacy Ratio in The Albanian Banking

System During 2007-2014”. Dengan tujuan penelitian untuk menganalisis

faktor-faktor utama perbankan pada tingkat kecukupan modal sistem

perbankan Albania setelah krisis ekonomi global. Alat analisis yang

Page 3: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian …eprints.umm.ac.id/41202/3/BAB II.pdf · “Analisis Pengaruh Kualitas Aset, Likuiditas, Rentabilitas, dan Efisiensi

13

digunakan adalah model regresi. Hasil penelitiannya menunjukkan

beberapa kesimpulan, yaitu: ROA dan ROE berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap CAR; NPL berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap CAR; LTD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap CAR;

EM berpengaruh negatif dan signifikan terhadap CAR; Bank Size

berpengaruh positif dan signifikan terhadap CAR.

Bukian and Sudiartha (2016) pada penelitiannya yang berjudul

“Pengaruh Kualitas Aset, Likuiditas, Rentabilitas dan Efisiensi

Operasional terhadap Rasio Kecukupan Modal”. Dengan tujuan

penelitian untuk mengetahui pengaruh dari Kualitas Aset (NPL),

Likuiditas (LDR), Rentabilitas (ROA), dan Efisiensi Operasional (BOPO)

terhadap Rasio Kecukupan Modal (CAR) Perbankan di Bursa Efek

Indonesia periode tahun 2013-2014. Alat Analisis yang digunakan adalah

analisis Regresi Linier Berganda. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa:

NPL dan LDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap CAR; BOPO

berpegaruh negatif dan tidak signifikan terhadap CAR; dan ROA

berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap CAR.

Handayani and Taswan (2017) pada penelitiannya yang berjudul

“Pengaruh Pendapatan Bunga Bersih, Deposito, Kredit dan Ukuran Bank

terhadap Tingkat Kecukupan Modal Bank”. Dengan tujuan penelitian

untuk menguji pengaruh pendapatan bunga bersih, deposito, kredit, dan

ukuran bank terhadap tingkat kecukupan modal bank. Alat analisis yang

digunakan adalah regresi berganda. Hasil penelitiannya menunjukkan

Page 4: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian …eprints.umm.ac.id/41202/3/BAB II.pdf · “Analisis Pengaruh Kualitas Aset, Likuiditas, Rentabilitas, dan Efisiensi

14

bahwa: Pendapatan bunga bersih berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR); Deposito (DEP) berpengaruh

negatif dan tidak signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR);

Kredit (LOA) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Capital

Adequacy Ratio (CAR); Bank Size (SIZE) berpengaruh negatif dan tidak

signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR).

Hadinugroho and Yudha (2013) pada penelitiannya yang berjudul

“Analysis Factors That Influencing Capital Adequacy Ratio On The

General Bank in Indonesia”. Dengan tujuan penelitian untuk menganalisis

pengaruh Pendapatan bunga bersih dan Giro Wajib Minimum (GWM)

terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada bank umum yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linier

berganda. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Pendapatan bunga

bersih dan GWM berpengaruh positif dan signifikan terhadap CAR.

Berikut pada Tabel 2.1 merupakan ringkasan penelitian terdahulu

sebagaimana telah diuraikan sebelumnya.

Tabel 2.1 Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu No Peneliti/Judul Variabel

Penelitian/Alat Analisis

Hasil Penelitian

1. Fitrianto and Mawardi (2006) “Analisis Pengaruh Kualitas Aset, Likuiditas, Rentabilitas, dan Efisiensi terhadap Rasio Kecukupan Modal yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”

Variabel Dependen : CAR Variabel Independen : NPL, NPA, ROA, ROE, LDR, BOPO Analisis : Regresi Linear Berganda

Tidak terdapat pengaruh signifikan antara NPL dengan CAR; Tidak terdapat pengaruh signifikan antara NPA dengan CAR; Tidak terdapat pengaruh signifikan antara ROE dengan CAR; Tidak terdapat pengaruh signifikan antara BOPO dengan CAR; Terdapat pengaruh positif dan signifikan ROA dengan CAR; Terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara LDR dengan CAR

Page 5: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian …eprints.umm.ac.id/41202/3/BAB II.pdf · “Analisis Pengaruh Kualitas Aset, Likuiditas, Rentabilitas, dan Efisiensi

15

2. Fatimah (2013) “Pengaruh Rentabilitas, Efisiensi, dan Likuiditas terhadap Kecukupan Modal Bank Umum Syariah”. metode analisis Vektor Error Correction Model (VECM).

Variabel Dependen : CAR Variabel Independen : ROA, BOPO, FDR Alat Analisis : analisis Vektor Error Correction Model (VECM)

ROA berpengaruh negatif signifikan terhadap CAR; BOPO berpengaruh positif signifikan terhadap CAR; FDR berpengaruh signifikan terhadap CAR; Terdapat hubungan jangka panjang antara BOPO dan FDR terhadap CAR; Sedangkan dalam jangka pendek terdapat hubungan antara ROA, BOPO, dan FDR terhadap CAR.

3. Maolany et al. (2016) “Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas terhadap Kecukupan Modal Pada Bank Syariah Mandiri Periode 2008-2013”

Variabel Dependen : CAR Variabel Independen : ROA dan FDR Alat Analisis : Regresi Linier Berganda

FDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap CAR; dan ROA berpengaruh negatif dan signifikan terhadap CAR.

4. Shingjergji and Hyseni (2015) “The determinants of the capital adequacy ratio in the Albanian banking system during 2007-2014”

Variabel Dependen : CAR Variabel Independen : ROA dan ROE, NPL, LTD, EM, Bank Size Alat Analisis : Regresi Linier

ROA dan ROE berpengaruh negatif dan signifikan terhadap CAR; NPL berpengaruh negatif dan signifikan terhadap CAR; LTD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap CAR; EM berpengaruh negatif dan signifikan terhadap CAR; Bank Size berpengaruh positif dan signifikan terhadap CAR.

5. Bukian and Sudiartha (2016) “Pengaruh Kualitas Aset, Likuiditas, Rentabilitas dan Efisiensi Operasional terhadap Rasio Kecukupan Modal”

Variabel Dependen : CAR Variabel Independen : NPL, LDR, ROA, dan BOPO Alat Analisis : Regresi Linier Berganda

NPL dan LDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap CAR; BOPO berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap CAR; ROA berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap CAR.

6. Handayani and Taswan (2017)“Pengaruh Pendapatan Bunga Bersih, Deposito, Kredit dan Ukuran Bank terhadap Tingkat Kecukupan Modal”

Variabel Dependen : CAR Variabel Independen : NIM, DEP, LOA, Bank Size Alat Analisis : Regresi Berganda

NIM berpengaruh positif dan signifikan terhadap CAR; DEP berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap CAR; LOA berpengaruh negatif dan signifikan terhadap CAR; dan SIZE berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap CAR.

Page 6: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian …eprints.umm.ac.id/41202/3/BAB II.pdf · “Analisis Pengaruh Kualitas Aset, Likuiditas, Rentabilitas, dan Efisiensi

16

7. Hadinugroho and Yudha (2013) “Analysis Factors That Influencing Capital Adequacy Ratio On The General Bank in Indonesia”

Variabel Dependen : CAR Variabel Independen : Pendapatan bunga bersih dan GWM Alat analisis : Regresi Linier Berganda

Secara Parsial dan Simultan Pendapatan bunga bersih dan GWM berpengaruh positif signifikan terhadap CAR

Sumber : Berbagai jurnal

Rasio ROA menurut penelitian yang dilakukan oleh Fitrianto and

Mawardi (2006) menyatakan bahwa rasio ROA berpengaruh positif

signifikan terhadap CAR. Semakin besar laba yang dihasilkan oleh suatu

bank akan dapat menaikan permodalan bank, karena laba merupakan salah

satu komponen permodalan bank. Penelitian yang berbeda dilakukan oleh

Maolani & Helliana (2015) menyatakan bahwa ROA berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap CAR. Hal ini berarti kondisi ROA yang lebih

besar dalam satu periode tidak secara langsung memberikan penurunan

laba pada periode yang sama. Hasil penelitian tersebut didukung penelitian

yang dilakukan oleh Bukian and Sudiartha (2016) yang menyatakan

bahwa ROA berpengaruh negatif dan akan tetapi tidak signifikan terhadap

CAR disebabkan oleh kenaikan dan penurunan rasio CAR dipengaruhi

oleh banyak faktor sehingga perolehan nilai ROA yang tinggi sebagai

wujud perolehan laba operasional yang tinggi tidak selalu akan

menyebabkan naiknya pula nilai CAR. Hal ini disebabkan besaran nilai

CAR bukan saja berasal dari profit, melainkan besaran nilai CAR juga

dapat berasal dari penyetoran modal dari pemilik bank. Sama halnya

dengan penelitian yang dilakukan oleh Shingjergji and Hyseni (2015) yang

menyatakan bahwa ROA berpengaruh negatif dan tidak signifikan

Page 7: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian …eprints.umm.ac.id/41202/3/BAB II.pdf · “Analisis Pengaruh Kualitas Aset, Likuiditas, Rentabilitas, dan Efisiensi

17

terhadap CAR. Berdasarkan faktanya bank yang berkinerja baik dapat

meningkatkan modal dari laba ditahan.

Rasio BOPO menurut penelitian yang dilakukan oleh Fitrianto and

Mawardi (2006) menyatakan bahwa rasio BOPO berpengaruh negatif dan

tidak signifikan terhadap CAR. Hasil penelitian tersebut didukung oleh

penelitian yang dilakukan oleh Bukian and Sudiartha (2016) yang

menyatakan bahwa BOPO berpengaruh negatif dan tidak signifikan

terhadap CAR. Bank yang dapat mengendalikan biaya operasionalnya

akan memperoleh keuntungan yang maksimal, ini disebabkan dari

pendapatan operasional bank yang diperoleh melebihi dari biaya

operasional yang dikeluarkan, kelebihan ini nantinya dapat menambah

modal bank.

Pendapatan Bunga Bersih (NII) menurut penelitian yang dilakukan

oleh Hadinugroho and Yudha (2013) yang menyatakan bahwa NIM secara

parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap CAR. Dan penelitian

yang dilakukan oleh Handayani and Taswan (2017)yang menyatakan

bahwa Net Interest Margin (NIM) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR). Bank yang memiliki NIM yang

tinggi maka pendapatan yang berasal dari bunga akan tinggi dengan kata

lain laba bersih disumbang oleh pendapatan bunga bersih. Hal tersebut

didukung oleh pecking order dana internal menjadi sumber utama

memupuk modal oleh karena itu ketika pendapatan bunga bersih tinggi

maka semakin tinggi pula CAR.

Page 8: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian …eprints.umm.ac.id/41202/3/BAB II.pdf · “Analisis Pengaruh Kualitas Aset, Likuiditas, Rentabilitas, dan Efisiensi

18

Adapun relevansi penelitian ini dengan penelitian-penelitian terdahulu

adalah penelitian ini merupakan perbandingan dari penelitian terdahulu

yang di mana tetap digunakan variabel independen ROA, BOPO, dan

Pendapatan bunga bersih terhadap variabel dependen CAR yang juga

digunakan pada penelitian terdahulu. Akan tetapi dalam penggunaan

variabel independen pendapatan bunga bersih pada penelitian ini

digunakan Net Interest Income (NII) yang menunjukkan pendapatan bunga

bersih yang merupakan hasil dari pendapatan bunga dikurangi beban

bunga. Sedangkan pada penelitian terdahulu digunakan Net Interest

Margin (NIM) yang merupakan hasil dari pendapatan bunga bersih

berbanding rata-rata aktiva produktif. Akan tetapi keduanya memiliki

kesamaan yaitu dalam hal untuk mengetahui pengaruh pendapatan bunga

bersih terhadap CAR.

Dan perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu

digunakannya sampel perusahaan perbankan yang berbeda dan lebih

banyak dibandingkan penelitian terdahulu, serta digunakan tahun yang

lebih baru dibandingkan penelitian terdahulu.

B. Teori dan Kajian Pustaka

1. Hubungan Tingkat Pengembalian Aset (ROA) dengan Tingkat

Kecukupan Modal (CAR)

Menurut Abdullah (2003) dalam bukunya yang berjudul

Manajemen Perbankan menyatakan bahwa secara umum aktiva (aset)

Page 9: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian …eprints.umm.ac.id/41202/3/BAB II.pdf · “Analisis Pengaruh Kualitas Aset, Likuiditas, Rentabilitas, dan Efisiensi

19

bagi perusahaan merupakan sumber daya yang harus dikelola secara

baik guna mendatangkan penghasilan.

Aktiva produktif dimaksudkan kelompok aktiva yang berpotensi

menghasilkan atau mendatangkan pendapatan bagi bank. Aktiva

produktif (earning assets) terbagi menjadi 4 yaitu : kredit yang

disalurkan, surat-surat berharga, penempatan pada bank lain, dan

penyertaan.

Menurut Muljono (1999) dalam bukunya yang berjudul Analisa

Laporan Keuangan Untuk Perbankan menyatakan bahwa rentabilitas

bertujuan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas

yang dicapai oleh bank yang bersangkutan. Profitabilitas dapat

diproksi dengan menggunakan rasio Return on Assets (ROA).

Apabila ditinjau kemampuan suatu bank di dalam menghimpun

modalnya dari intern, akan sangat tergantung dari kemampuan bank

yang bersangkutan di dalam menghasilkan laba bersih yang antara lain

dapat dimanifestasikan dengan tingginya Ratio Return on Assets.

Semakin tinggi Return on Assets suatu bank akan memberikan peluang

pada bank yang bersangkutan untuk memupuk modalnya sebagai dasar

untuk ekspansi usahanya.

Berdasarkan persamaan dasar akuntansi perbankan menurut

Taswan (2013) bahwa kewajiban bank terdiri dari kewajiban terhadap

pihak eksternal dan internal. Kewajiban terhadap pihak internal adalah

kepada pihak kreditor atau pemberi dana atau deposan. Sedangkan

Page 10: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian …eprints.umm.ac.id/41202/3/BAB II.pdf · “Analisis Pengaruh Kualitas Aset, Likuiditas, Rentabilitas, dan Efisiensi

20

kewajiban terhadap pihak internal adalah kewajiban kepada pemilik

modal. Dengan demikian persamaannya dapat diperluas menjadi:

𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 = 𝐻𝐻𝐻𝐻𝐴𝐴𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 + 𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝐻𝐻𝑀𝑀 ................................................................ 2.1

Sedangkan Callahan et al. (2007) dalam bukunya yang

berjudul Project Management Accounting menyatakan bahwa

seringkali meningkatkan utang bukanlah hal yang baik. Bagaimanapun

juga, ketika perusahaan bekerja dengan efisien untuk memperoleh

pengembalian, meningkatkan jumlah bisnis yang dilakukan dengan

meningkatkan hutang sebenarnya bisa meningkatkan tingkat

pengembalian ekuitas (modal). Perusahaan memiliki aset-aset yang

dibiayai oleh utang yang merupakan utang perusahaan dari entitas luar

dan juga modal yang merupakan kepemilikan dari pemilik. Modal

dapat didefinisikan sebagai gabungan dari aset-aset perusahaan yang

selalu setara dengan jumlah utang dan modal yang dimiliki perusahaan.

Apabila jumlah aset pada perusahaan meningkat sedangkan ekuitas

(modal) tidak meningkat, maka utang harus ditingkatkan. Dalam hal

ini utang yang dimaksud adalah sumber dana bank yang berasal dari

ekstern. Sumber ekstern berasal dari tabungan masyarakat, perusahaan,

dan pemerintah sedangkan sumber intern berasal dari pemilik dan bank

itu sendiri. (Hasibuan, 2001)

Dengan meningkatkan utang dapat meningkatkan Return on

Equity (ROE) yang merupakan rasio perbandingan antara laba bersih

terhadap rata-rata modal pemegang saham. ROE dapat diperoleh dari

Page 11: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian …eprints.umm.ac.id/41202/3/BAB II.pdf · “Analisis Pengaruh Kualitas Aset, Likuiditas, Rentabilitas, dan Efisiensi

21

perhitungan Leverage Multiplier (LM) yang merupakan rasio

perbandingan antara rata-rata total aset dan rata-rata total modal.

Meskipun tidak dicantumkan pada formula tersebut, utang memiliki

efek terhadap leverage yang merupakan rasio utang berbanding modal

dan memiliki pengaruh signifikan terhadap profit secara keseluruhan.

Leverage dapat membantu pengembalian modal perusahaan dari modal

yang diinvestasikan. Dalam hal ini yang harus diperhatikan yaitu

perusahaan harus mempertahankan ROC (Return on Capital) atau

persentase pengembalian perusahaan pada modal yang diinvestasikan,

yang dibiayai oleh utang dan modal pada tingkat yang sama untuk

mendapatkan hasil lebih baik ketika mengembangkan operasinya.

(Callahan et al., 2007)

Menurut Muljono (1999) menyatakan bahwa bagi para pemilik

bank yang bersangkutan ROE memiliki arti penting untuk mengukur

kemampuan manajemen dalam mengelola modal yang tersedia untuk

mendapatkan net income.

Menurut Brigham and Houston (2014) dalam bukunya yang

berjudul Dasar-Dasar Manajemen Keuangan menyatakan bahwa ketika

tingkat pengembalian aset rendah tidak selalu buruk. Itu dapat

diakibatkan dari keputusan yang disengaja untuk menggunakan lebih

banyak utang. Karena ketika beban tinggi menyebabkan laba bersih

relatif rendah. Sehingga beban utang menjadi penyebab rendahnya

ROA, tetapi meningkatkan pengembalian atas ekuitas biasa (modal).

Page 12: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian …eprints.umm.ac.id/41202/3/BAB II.pdf · “Analisis Pengaruh Kualitas Aset, Likuiditas, Rentabilitas, dan Efisiensi

22

Kemudian total aset meningkat karena kas meningkat dan kewajiban

menurun karena pembayaran utang Sehingga ekuitas (modal) pasti

meningkat. (Callahan et al., 2007)

ROA ditunjukkan dengan skala rasio dan diukur sebagai berikut:

(Hasibuan, 2001)

𝑅𝑅𝑅𝑅𝐴𝐴 = 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝑆𝑆𝑆𝑆𝐿𝐿𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝑃𝑃𝐿𝐿𝑃𝑃𝐿𝐿𝑃𝑃𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝐿𝐿𝑆𝑆 𝐴𝐴𝐴𝐴𝑆𝑆𝑇𝑇

× 100% ...................................... 2.2

2. Hubungan Efisiensi Usaha (BOPO) dengan Tingkat Kecukupan

Modal (CAR)

Menurut Brigham and Houston (2014) dalam bukunya yang

berjudul Dasar-Dasar Manajemen Keuangan menyatakan bahwa

profitabilitas mencerminkan hasil akhir dari seluruh kebijakan

keuangan dan keputusan operasional. Biaya yang tinggi umumnya

terjadi karena operasi yang tidak efisien. Jika suatu perusahaan

memasang harga yang sangat tinggi bagi produknya, perusahaan

tersebut mungkin mendapatkan pengembalian yang tinggi atas setiap

penjualan, tetapi tidak menghasilkan banyak penjualan. Pada

perusahaan perbankan lebih memilih profitabilitas yang tinggi

daripada laba, karena laba yang besar tidak menunjukkan perusahaan

tersebut memiliki kinerja yang efisien.

Menurut Muljono (1999) dalam bukunya yang berjudul Analisa

Laporan Keuangan Untuk Perbankan menyatakan bahwa rentabilitas

bertujuan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas

yang dicapai oleh bank yang bersangkutan. Efisiensi usaha diproksi

Page 13: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian …eprints.umm.ac.id/41202/3/BAB II.pdf · “Analisis Pengaruh Kualitas Aset, Likuiditas, Rentabilitas, dan Efisiensi

23

dengan Biaya Operasional berbanding Pendapatan Operasional

(BOPO).

Biaya usaha bank (operasional) yang dimasukkan ke dalam biaya

yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha bank adalah biaya

bunga, biaya karena transaksi devisa, biaya tenaga kerja, penyusutan

dan biaya rupa-rupa. Sedangkan pendapatan usaha bank (operasional)

yang dimasukkan merupakan semua pendapatan yang merupakan hasil

langsung dari kegiatan usaha bank adalah hasil bunga, provisi dan

komisi, pendapatan karena transaksi devisa, dan pendapatan rupa-rupa.

Dengan demikian tingginya BOPO menunjukkan efisiensi usaha yang

rendah. (Muljono, 1999)

Menurut Abdullah (2003) dalam bukunya yang berjudul

Manajemen Perbankan menyatakan bahwa dana yang masuk pada

bank tergambar dari pasiva, sedangkan dana yang keluar dari bank

tergambar dari aktiva. Jadi bagaimana bank mengelola sumber

dananya adalah bagian dari Manajemen Pasiva, sedangkan bagaimana

bank mengelola alokasi dananya adalah bagian dari manajemen aktiva.

Karena dana yang berhasil dihimpunnya sebagai bagian dari pasiva,

maka pengaturan keduanya merupakan bagian yang teramat penting

dalam aktivitas operasional bank yang bersangkutan.

Sistem dan operating prosedure suatu bank yang baik tentu akan

menunjang kegiatan usaha bank yang bersangkutan pada tingkat

efisiensi yang tinggi. Dengan efisiensi yang tinggi ini akan

Page 14: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian …eprints.umm.ac.id/41202/3/BAB II.pdf · “Analisis Pengaruh Kualitas Aset, Likuiditas, Rentabilitas, dan Efisiensi

24

memungkinkan bank untuk memperoleh laba yang akan memperkuat

capital dari bank yang bersangkutan. Sebaliknya bagi bank yang

beroperasi dengan biaya yang tinggi ada kemungkinan biaya tidak

tertutup oleh penghasilan akan menjadi beban capital. (Abdullah, 2003)

BOPO menurut Siamat (2005) dalam bukunya yang berjudul

Manajemen Lembaga Keuangan digunakan rumus sebagai berikut:

𝐵𝐵𝑅𝑅𝐵𝐵𝑅𝑅 = 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐿𝐿𝐵𝐵𝐿𝐿 𝑂𝑂𝑂𝑂𝑆𝑆𝑂𝑂𝐿𝐿𝐴𝐴𝐵𝐵𝑇𝑇𝑂𝑂𝐿𝐿𝑆𝑆𝑃𝑃𝑆𝑆𝑂𝑂𝑃𝑃𝐿𝐿𝑂𝑂𝐿𝐿𝑇𝑇𝐿𝐿𝑂𝑂 𝑂𝑂𝑂𝑂𝑆𝑆𝑂𝑂𝐿𝐿𝐴𝐴𝐵𝐵𝑇𝑇𝑂𝑂𝐿𝐿𝑆𝑆

........................................................ 2.3

3. Hubungan Pendapatan Bunga Bersih (NII) dengan Tingkat

Kecukupan Modal (CAR)

Menurut Siamat (2005) dalam bukunya yang berjudul Manajemen

Lembaga Keuangan menyatakan bahwa Setiap terjadi perubahan

tingkat bunga akan memberi dampak langsung terhadap pendapatan

bunga dari aktiva produktif, dan di sisi lain akan berpengaruh pada

biaya bunga. Meskipun pengaruh perubahan tingkat harga terhadap

pos-pos assets dan liabilities (kewajiban) tidaklah sama karena

disebabkan oleh sensitivitasnya yang berbeda-beda, perbedaan

sensitivitas terhadap perubahan tingkat bunga tersebut membawa

perubahan net interest spread bank.

Dan menurut Kuncoro and Suhardjono (2002)pada bukunya yang

berjudul Manajemen Perbankan menyatakan bahwa laporan laba rugi

yang umum dipergunakan oleh bank terdiri dari penerimaan yang

terutama berasal dari pendapatan bunga (interest income) dari kredit

yang diberikan oleh bank kepada nasabah dalam berbagai bentuk.

Page 15: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian …eprints.umm.ac.id/41202/3/BAB II.pdf · “Analisis Pengaruh Kualitas Aset, Likuiditas, Rentabilitas, dan Efisiensi

25

Setelah diketahui nilai seluruh pendapatan dan nilai biaya secara

keseluruhan. Angka laba atau rugi dapat ditemukan. Apabila nilai total

pendapatan lebih besar dari pada nilai total biaya untuk kurun waktu

yang sama maka bank menghasilkan laba. Sebaliknya apabila nilai

total pendapatan lebih kecil dari pada nilai total biaya maka bank akan

mengalami kerugian. Penghasilan bersih dapat dituliskan sebagai

berikut:

𝑁𝑁𝑁𝑁 = 𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁 − 𝐵𝐵𝐻𝐻𝐵𝐵𝑀𝑀𝐴𝐴𝐻𝐻 − 𝐵𝐵𝑃𝑃 + 𝑆𝑆𝑆𝑆 − 𝑇𝑇 ............................................... 2.4

Dimana:

𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁 = Net Interest Income

𝐵𝐵𝐻𝐻𝐵𝐵𝑀𝑀𝐴𝐴𝐻𝐻 = Beban nonbunga (selisih penghasilan dan biaya non bunga)

𝐵𝐵𝑃𝑃 = Cadangan Kerugian Kredit

𝑆𝑆𝑆𝑆 = Laba (Rugi) surat berharga

𝑇𝑇 = Pajak

Sumber-sumber penerimaan bank berasal dari interest income, non

interest income, dan security gain. Sumber-sumber pengeluaran bank

berupa interest expense, provision for loan losses, security losses, dan

pajak. Sedangkan, sumber kerugian (keuntungan) bank berasal dari

transaksi kurs mata uang asing dan naik turunnya nilai utang pada

waktu yang dimiliki.

Selanjutnya neraca bank yang dihubungkan dengan laporan laba

rugi. Di mana neraca bank digunakan untuk mengetahui trend

perubahan (bertambah atau berkurangnya) modal atau kekayaan bank,

Page 16: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian …eprints.umm.ac.id/41202/3/BAB II.pdf · “Analisis Pengaruh Kualitas Aset, Likuiditas, Rentabilitas, dan Efisiensi

26

tetapi tidak bisa untuk mengetahui sebab-sebab perubahan modal

tersebut, karena itu diperlukan laporan yang lain yaitu laporan laba

rugi. Dengan demikian, menghubungkan antara neraca dan laporan

laba rugi akan diketahui perubahan (bertambah dan berkurangnya) dan

penyebab perubahan modal. Identitas neraca yang dinyatakan kembali

adalah sebagai berikut:

𝐴𝐴 = 𝑃𝑃 + 𝑁𝑁𝑁𝑁 ...................................................................................... 2.5

Dimana :

A = Aset

L = Utang

NW = Modal

Sedangkan NII dapat dinyatakan sebagai berikut:

𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁 = ∑ 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐴𝐴𝐵𝐵𝑂𝑂𝐵𝐵=1 − ∑ 𝑐𝑐𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑆𝑆

𝑃𝑃=1 .............................................................. 2.6

Dimana:

Ai = Aset

Lj = Utang

ri = Penghasilan sebelum pajak dari aset ke-i yang ditanamkan

cj = Biaya bunga pada utang ke-j

n = Jumlah Aset

m = Jumlah Kewajiban

Besar pendapatan bunga bersih berubah ketika besarnya aset dan

kewajiban berubah. Ketika besarnya portofolio n dan m berubah maka

A dan L juga berubah dan mengubah besarnya pendapatan bunga

Page 17: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian …eprints.umm.ac.id/41202/3/BAB II.pdf · “Analisis Pengaruh Kualitas Aset, Likuiditas, Rentabilitas, dan Efisiensi

27

bersih karena setiap A atau L digandakan dengan tingkat suku bunga.

Walaupun besar portofolio (n dan m) tidak berubah, besarnya

penghasilan dari aset (ri) dan biaya bunga (cj) dapat berubah sesuai

dengan perubahan tingkat suku bunganya.

Pendapatan bunga bersih sama dengan pendapatan bunga total

dikurangi biaya bunga total. Besarnya pendapatan bunga bersih

ditentukan oleh besar kecilnya aset dan kewajiban yang dihubungkan

dengan tingkat suku bunga yang berlaku. Sehingga pendapatan bersih

bank dapat berubah mengikuti besarnya aset dan kewajiban dan aliran

dananya (cash flow). Persamaan pendapatan bersih kemudian dapat

dinyatakan menjadi:

𝑁𝑁𝑁𝑁 = ∑ 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐴𝐴𝐵𝐵𝑂𝑂𝐵𝐵=1 − ∑ 𝑐𝑐𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑆𝑆

𝑃𝑃=1 − 𝐵𝐵𝐻𝐻𝐵𝐵𝑀𝑀𝐴𝐴𝐻𝐻 − 𝐵𝐵𝑃𝑃 + 𝑆𝑆𝑆𝑆 − 𝑇𝑇 ................... 2.7

Pendapatan bersih ini kemudian dapat mempengaruhi neraca

(sesuai persamaan 2.5) melalui laba yang tidak dibagikan / laba

ditahan (retained earnings) yang akan menambah besarnya modal

bank.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa neraca yang

dihubungkan dengan laporan laba rugi dapat digunakan untuk

mengetahui perubahan dan sebab-sebab bertambah atau berkurangnya

modal atau kekayaan bank. NII (Pendapatan Bunga Bersih)

dipengaruhi oleh aset dan kewajiban yang dihubungkan dengan suku

bunga yang berlaku. Sehingga NI (Pendapatan Bersih) dipengaruhi

oleh aset dan kewajiban dan aliran dananya. NI kemudian akan

Page 18: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian …eprints.umm.ac.id/41202/3/BAB II.pdf · “Analisis Pengaruh Kualitas Aset, Likuiditas, Rentabilitas, dan Efisiensi

28

mempengaruhi neraca melalui laba ditahan yang akan menambah

besarnya modal bank.

4. Permodalan Bank

a) Modal Bank

Menurut Abdullah (2003)dalam bukunya yang berjudul

Manajemen Perbankan menyatakan bahwa modal bank adalah

bagian dari dana bank yang merupakan dana pihak pertama.

Dalam neraca bank, modal terdapat pada sisi pasiva neraca,

demikian juga sumber dana bank lainnya.

Modal bank merupakan dana yang diinvestasikan oleh

pemilik pada waktu pendirian bank yang dimaksud untuk

membiayai kegiatan usaha bank. Modal yang terlalu besar akan

mempengaruhi jumlah perolehan laba bank. Sedangkan modal

yang terlalu kecil di samping akan membatasi kemampuan

ekspansi bank juga akan mempengaruhi penilaian khususnya para

deposan, debitur, dan juga pemegang saham.

Modal bank memiliki fungsi sebagai berikut:

1) Melindungi para kreditur

Bagi para kreditur (pemilik dana pihak ketiga)

mengharapkan adanya kepastian kemampuan bank dalam

membayar kembali simpanan kreditur. Modal bank sebagai

penyanggah pengembalian dana kreditur manakala bank

kesulitan menarik kembali investasi jangka pendek ataupun

Page 19: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian …eprints.umm.ac.id/41202/3/BAB II.pdf · “Analisis Pengaruh Kualitas Aset, Likuiditas, Rentabilitas, dan Efisiensi

29

bank kesulitan likuiditas. Namun demikian mengasuransikan

simpanan nasabah merupakan hal penting manakala sewaktu-

waktu bank mengalami insolvensi. Mengingat dengan modal

yang cukup belum dapat mengembalikan semua dana pihak

ketiga.

2) Menjamin kelangsungan operasional

Menurut Hampell (1986) dalam (Abdullah, 2003)

menyatakan bahwa menyanggah kelangsungan operasi bank

merupakan fungsi terpenting modal sendiri. Dengan modal

sendiri bank memulai kegiatan operasi mereka. Dengan dana

itu bank membiayai operasi mereka pada masa paceklik,

yaitu jumlah pendapatan lebih kecil daripada biaya yang

harus mereka keluarkan. Dan hendaknya penggunaan modal

guna kepentingan operasional dalam batas tertetntu (terutama

saat pendirian bank)

3) Memenuhi standar modal minimal

Berdasarkan rasio (CAR) apabila bank akan menambah

penyaluran kredit kepada masyarakat, maka dengan

sendirinya bank harus menambah modal yang dimiliki.

Apabila bank tidak menambah jumlah kredit maka akan

memperkecil CAR yang dicapai bank.

Menurut Hasibuan (2001) dalam bukunya yang berjudul

Dasar-Dasar Perbankan menyatakan bahwa modal sendiri bank

Page 20: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian …eprints.umm.ac.id/41202/3/BAB II.pdf · “Analisis Pengaruh Kualitas Aset, Likuiditas, Rentabilitas, dan Efisiensi

30

atau Equity Fund adalah sejumlah uang tunai yang telah

disetorkan pemilik dan sumber-sumber lainnya yang berasal dari

dalam bank itu sendiri; terdiri dari modal inti dan modal

pelengkap.

Menurut Abdullah (2003) menyatakan bahwa berdasarkan

pendekatan pada neraca bank, modal dapat dibedakan menjadi

modal inti dan modal pelengkap. Modal inti terdiri dari :

1) Modal disetor : Modal yang telah disetor secara efektif oleh

pemiliknya.

2) Laba ditahan : Saldo laba bersih setelah dikurangi pajak yang

oleh RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) diputuskan

untuk tidak dibagikan.

3) Laba tahun lalu : Laba bersih tahun-tahun lalu setelah

dikurangi pajak dan belum ditentukan penggunaannya oleh

RUPS.

4) Laba tahun berjalan : Laba yang diperoleh dalam tahun buku

berjalan setelah dikurangi taksiran utang pajak.

5) Agio saham : Selisih lebih setoran modal yang diterima oleh

bank sebagai akibar dari harga saham yang melebihi nilai

nominalnya.

6) Cadangan umum : Cadangan yang dibentuk dari penyisihan

laba ditahan atau laba bersih setelah dikurangi pajak dan

Page 21: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian …eprints.umm.ac.id/41202/3/BAB II.pdf · “Analisis Pengaruh Kualitas Aset, Likuiditas, Rentabilitas, dan Efisiensi

31

mendapat persetujuan RUPS sesuai anggaran dasar masing-

masing.

7) Cadangan tujuan : Laba setelah dikurangi pajak yang

disisihkan untuk tujuan tertentu dan telah mendapat

persetujuan dari RUPS.

8) Bagian kekayaan bersih anak perusahaan yang laporan

keuangannya dikonsolidasikan : Bagian kekayaan bersih

adalah modal inti anak perusahaan setelah dikompensasikan

nilai penyertaan bank pada anak perusahaan tersebut.

Sedangkan anak perusahaan adalah bank dan lembaga

keuangan bukan bank (LKBB) lain yang mayoritas sahamnya

dimiliki oleh bank.

Sedangkan modal pelengkap terdiri atas cadangan-cadangan

yang dibentuk tidak dari laba setelah pajak serta pinjaman yang

sifatnya dapat dipersamakan dengan modal. Modal pelengkap

dapat berupa :

1) Cadangan Revaluasi Aktiva Tetap : Cadangan yang dibentuk

dari selisih penilaian kembali aktiva tetap yang telah

mendapat persetujuan Direktorat Jenderal Pajak.

2) Cadangan Penghapusan Aktiva yang Diklasifikasikan :

Cadangan yang dibentuk dengan cara membebani laba-rugi

tahun berjalan, dengan maksud untuk menampung kerugian

Page 22: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian …eprints.umm.ac.id/41202/3/BAB II.pdf · “Analisis Pengaruh Kualitas Aset, Likuiditas, Rentabilitas, dan Efisiensi

32

yang mungkin timbul sebagai akibat dari tidak diterimanya

kembali sebagian atau seluruh aktiva produktif.

3) Modal Kuasi : Modal yang didukung oleh instrument atau

warkat yang memiliki sifat seperti modal atau hutang.

4) Pinjaman Subordinasi yaitu Pinjaman yang memenuhi syarat

bahwa ada perjanjian tertulis antara bank dengan pemberi

pinjaman; mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Bank

Indonesia (BI), tidak dijamin oleh bank yang bersangkutan

dan telah dibayar penuh; minimal berjangka waktu 5 tahun;

dan pelunasan sebelum jatuh tempo harus mendapat

persetujuan dari BI, dan dengan pelunasan tersebut

permodalan bank tetap sehat, dan hak tagihnya dalam hal

terjadi likuidasi berlaku paling akhir dari segala pinjaman

yang ada (kedudukannya sama dengan modal).

b) Tingkat Kecukupan Modal

Menurut Muljono (1999) dalam bukunya yang berjudul

Analisa Laporan Keuangan Untuk Perbankan menyatakan bahwa

tingkat kecukupan modal (CAR) menunjukkan kemampuan

permodalan untuk menutup kemungkinan kerugian atas kredit

yang diberikan beserta kerugian atas investasi surat-surat

berharga.

Menurut Abdullah (2003) dalam bukunya yang berjudul

Manajemen Perbankan menyatakan bahwa rasio kecukupan

Page 23: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian …eprints.umm.ac.id/41202/3/BAB II.pdf · “Analisis Pengaruh Kualitas Aset, Likuiditas, Rentabilitas, dan Efisiensi

33

modal merupakan rasio yang membandingkan antara jumlah

modal bank dengan sejumlah aktiva yang dimiliki. Dengan rasio

CAR juga dapat diketahui berapa modal minimal yang harus

dicapai bank apabila Bank Sentral menetapkan standar CAR

tertentu dan bank memiliki sejumlah ATMR. Untuk menghitung

modal minimal yang wajib dimiliki bank adalah sebagai berikut:

Modal Bank (Minimal) = ATMR × standar CAR .................... 2.8

Dan CAR dapat dihitung dengan digunakan rumus:

𝐶𝐶𝐴𝐴𝑅𝑅 = ∑𝑀𝑀𝑇𝑇𝑃𝑃𝐿𝐿𝑆𝑆∑𝐴𝐴𝑇𝑇𝑀𝑀𝐴𝐴× 100% ........................................................... 2.9

Faktor-faktor yang mempengaruh kecukupan modal adalah

sebagai berikut:

1) Tingkat kualitas manajemen bank yang bersangkutan

Apabila bank dipimpin/dikelola oleh suatu kelompok

manajemen yang berkualitas tinggi yang ditinjau dari

berbagai aspek, maka hasilnya tentu akan berlainan dengan

bank yang dikelola oleh suatu kelompok manajemen yang

berkualitas rendah dan tidak kompak.

2) Tingkat likuiditas yang dimilikinya

Suatu bank yang memiliki alat-alat likuid yang sangat

terbatas dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya, aka

nada kemungkinan penyediaan likuiditas tersebut akan

diambil dari permodalannya. Dengan demikian akan

Page 24: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian …eprints.umm.ac.id/41202/3/BAB II.pdf · “Analisis Pengaruh Kualitas Aset, Likuiditas, Rentabilitas, dan Efisiensi

34

dirasakan oleh Manajemen Bank yang bersangkutan betapa

terbatasnya modal yang dimiliki oleh bank.

3) Tingkat kualitas dari aset

Suatu bank yang banyak memiliki debitur dan non earning

assets lainnya yang kurang produktif maka sudah dapat

dipastikan bank tersebut tidak dapat melaksanakan

kegiatannya secara lancar. Dan sebaliknya bagi bank yang

mempunyai earning assets yang memadai maka kebutuhan

modalnya akan dapat diperoleh dari laba usaha bank yang

bersangkutan, yang akan berkembang secara kumulatif. Dan

sebaliknya apabila bank tersebut rugi secara terus-menerus

maka aka nada kemungkinan pula modalnya akan terkikis

sedikit demi sedikit.

4) Struktur deposito

Apabila bank memperoleh dana sebagian besar berupa

deposito berjangka dan dana-dana mahal lainnya, tentu akan

menimbulkan pula biaya yang tinggi. Apabila biaya ini tidak

dapat ditutup dari penghasilan operasionil/non operasionil

dari bank yang bersangkutan, tentu kerugian tersebut harus

diserap oleh modal/capital yang dimiliki hingga akan terasa

bagi modal manajemen yang bersangkutan terjadinya

kekurangan modal.

Page 25: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian …eprints.umm.ac.id/41202/3/BAB II.pdf · “Analisis Pengaruh Kualitas Aset, Likuiditas, Rentabilitas, dan Efisiensi

35

5) Tingkat kualitas dari sistem dan prosedurnya

Sistem dan operating prosedure suatu bank yang baik tentu

akan menunjang kegiatan usaha bank yang bersangkutan

pada tingkat efisiensi yang tinggi. Dengan efisiensi yang

tinggi ini akan memungkinkan bank untuk memperoleh laba

yang akan memperkuat capital dari bank yang bersangkutan.

Sebaliknya bagi bank yang beroperasi dengan biaya yang

tinggi ada kemungkinan biaya yang tidak tertutup oleh

penghasilan akan menjadi beban capital.

6) Tingkat kualitas dan karakter pemilik saham

Para pemilik saham yang berorientasi ke masa depan bank

yang dimilikinya agar lebih baik di kemudian hari tentu akan

berusaha membentuk akumulasi modal secara maksimal

hingga capital/modal bank yang bersangkutan akan semakin

kuat. Tentu yang terjadi akan sebaliknya apabila para

pemilik saham tersebut menghendaki agar laba yang

diperoleh langsung dibagikan saja, maka capital dari bank

yang bersangkutan tentu tidak akan mengalami

perkembangan.

7) Kapasitas untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek

maupun panjang

Page 26: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian …eprints.umm.ac.id/41202/3/BAB II.pdf · “Analisis Pengaruh Kualitas Aset, Likuiditas, Rentabilitas, dan Efisiensi

36

8) Riwayat pemupukan modal dan peraturan pembagian laba

yang diperolehnya

Pada bank-bank pemerintah telah ditetapkan tata cara

pembagian laba yang diperoleh tiap tahun secara pasti, tentu

tidak ada keleluasaan lagi bagi bank yang bersangkutan

dalam memupuk modalnya sesuai keinginan maupun

kebutuhan investasi pengembangan bank tersebut di

kemudian hari. Hal ini tentu berbeda dengan bank-bank

swasta yang pembagian labanya dapat diatur lebih bebas,

maka bank-bank ini akan mempunyai kesempatan

mengembangkan capitalnya secara maksimal.

Menurut Hasibuan (2001) dalam bukunya yang berjudul

Dasar-Dasar Perbankan menyatakan bahwa ATMR (Aktiva

Tertimbang Menurut Risiko) merupakan penjumlahan aktiva

neraca dan aktiva administrasi. ATMR aktiva neraca diperoleh

dengan cara mengalikan nilai nominal aktiva yang bersangkutan

dengan bobot risikonya. Misalkan kredit yang diberikan oleh

Bank sebesar Rp 100 miliar, karena bobot kredit yang diberikan

100% maka nilai ATMR (kredit) Rp 100 miliar.

CAR atau Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)

yang didasarkan pada standar BIS (8%) adalah salah satu cara

untuk menghitung apakah modal yang ada pada suatu bank telah

memadai atau belum. Jika modal rata-rata suatu bank lebih baik

Page 27: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian …eprints.umm.ac.id/41202/3/BAB II.pdf · “Analisis Pengaruh Kualitas Aset, Likuiditas, Rentabilitas, dan Efisiensi

37

dari bank lainnya maka bank bersangkutan akan lebih baik

solvabilitasnya. Ketetapan CAR 8% bertujuan untuk menjaga

kepercayaan masyarakat kepada perbankan, melindungi dana

pihak ketiga pada bank bersangkutan dan untuk memenuhi

ketetapan standar BIS Perbankan Internasional

Sanksi bagi bank yang tidak memenuhi CAR 8% di samping

diperhitungkan dalam penilaian tingkat kesehatan bank, juga

akan dikenakan sanksi dalam rangka pengawasan dan pembinaan

bank.

C. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan teori yang telah dipaparkan sebelumnya, kerangka

pemikirian pada penelitian ini dapat digambarkan pada Gambar 2.1

sebagai berikut:

Keterangan: ROA= Return on Assets; BOPO= Biaya Operasional berbanding Pendapatan Operasional ; NII= Net Interest Income; CAR= Capital Adequacy Ratio

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan Gambar 2.1 di atas dapat diketahui bahwa Return on

Assets (X1) berpengaruh terhadap Capital Adequacy Ratio (Y), Biaya

Operasional berbanding Pendapatan Operasional (X2) berpengaruh

BOPO (X2)

ROA (X1)

CAR (Y)

NII (X3)

Page 28: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian …eprints.umm.ac.id/41202/3/BAB II.pdf · “Analisis Pengaruh Kualitas Aset, Likuiditas, Rentabilitas, dan Efisiensi

38

terhadap Capital Adequacy Ratio (Y), dan Net Interest Income (X3)

berpengaruh terhadap Capital Adequacy Ratio (Y).

D. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu yang telah dipaparkan

sebelumnya, maka hipotesis pada penelitian ini adalah diduga Return on

Assets (ROA), Biaya Operasional berbanding Pendapatan Operasional

(BOPO), dan Net Interest Income (NII) berpengaruh terhadap Capital

Adequacy Ratio (CAR). Dan dapat diuraikan sebagai berikut:

H1 = Diduga Return on Assets (ROA) berpengaruh terhadap Capital

Adequacy Ratio (CAR)

H2 = Diduga Biaya Operasional berbanding Pendapatan Operasional

(BOPO) berpengaruh terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR)

H3 = Diduga Net Interest Income (NII) berpengaruh terhadap Capital

Adequacy Ratio (CAR)