BAB II TASAWUF MODERN DAN BIMBINGAN DAN...

27
19 BAB II TASAWUF MODERN DAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM 2.1. Konsep Dasar Tasawuf Modern 2.1.1. Pengertian Tasawuf Tasawuf dalam praktek dan ajarannya dikenal dengan istilah “Sufisme” atau mistik Islam (Wilcox, (terj.) IG Harimurti Bagoesoka, 1995: 19). Kata sufi mulanya muncul dalam tulisan pada abad ke-9, yang berasal dari kata shuf, yang berarti wol, karena konteks kaum sufi memakai busana wol; atau dari ahli shuffah, nama yang dilekatkan pada orang-orang yang tinggal di beranda masjid Nabi Muhammad SAW, atau dari kata shafi, yang berarti kesucian. Kata Inggris yang paling dekat dengan tasawuf adalah gnostism. Seorang agnostik adalah orang yang tidak tahu. Orang gnostik adalah orang yang tahu; dalam hal ini orang yang tahu tentang Tuhan. Tasawuf bukanlah penjelasan, melainkan pengalaman-pengalaman menyaksikan diri sejati, dengan pula menyaksikan Tuhan (Wilcox, 1995: 19-25). Ada sebagian ahli tasawuf yang berpendapat bahwa kata “sufi” ditinjau dari bahasa (lughawi) berasal dari kata kerja “Tashawwafa-Yatashawwafu-Tashawwufan(ÊÕæøÝÇ - ÊÕæøÝ – íÊÕæøÝ) atau dari kata dasar “shafa” (ÕÇÝ ), yang artinya banyak bulu.

Transcript of BAB II TASAWUF MODERN DAN BIMBINGAN DAN...

Page 1: BAB II TASAWUF MODERN DAN BIMBINGAN DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/30/jtptiain-gdl-s1...2.1. Konsep Dasar Tasawuf Modern 2.1.1. Pengertian Tasawuf ... Memahami

19

BAB II

TASAWUF MODERN

DAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM

2.1. Konsep Dasar Tasawuf Modern

2.1.1. Pengertian Tasawuf

Tasawuf dalam praktek dan ajarannya dikenal dengan istilah “Sufisme” atau

mistik Islam (Wilcox, (terj.) IG Harimurti Bagoesoka, 1995: 19). Kata sufi mulanya

muncul dalam tulisan pada abad ke-9, yang berasal dari kata shuf, yang berarti wol,

karena konteks kaum sufi memakai busana wol; atau dari ahli shuffah, nama yang

dilekatkan pada orang-orang yang tinggal di beranda masjid Nabi Muhammad SAW,

atau dari kata shafi, yang berarti kesucian. Kata Inggris yang paling dekat dengan

tasawuf adalah gnostism. Seorang agnostik adalah orang yang tidak tahu. Orang

gnostik adalah orang yang tahu; dalam hal ini orang yang tahu tentang Tuhan.

Tasawuf bukanlah penjelasan, melainkan pengalaman-pengalaman menyaksikan diri

sejati, dengan pula menyaksikan Tuhan (Wilcox, 1995: 19-25).

Ada sebagian ahli tasawuf yang berpendapat bahwa kata “sufi” ditinjau dari

bahasa (lughawi) berasal dari kata kerja “Tashawwafa-Yatashawwafu-Tashawwufan”

(ÊÕæøÝÇ - ÊÕæøÝ – íÊÕæøÝ) atau dari kata dasar “shafa” (ÕÇÝ ), yang artinya

banyak bulu.

Page 2: BAB II TASAWUF MODERN DAN BIMBINGAN DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/30/jtptiain-gdl-s1...2.1. Konsep Dasar Tasawuf Modern 2.1.1. Pengertian Tasawuf ... Memahami

20

Makna tasawuf secara terminologi terdapat penafsiran yang beragam

sebagaimana yang dikutip Saifullah Al-Aziz (1998: 14-18) dalam bukunya “Risalah

Memahami Ilmu Tasawuf”, antara lain :

a. Syaikh Abul Qasim al-Junaidi bin Muhammad al-Khazzaz al-Nahwandi

mengatakan: “Tasawuf ialah hendaknya keadaanmu beserta Allah SWT tanpa

adanya perantara”

b. Syaikh Ma’ruf bin al-Faizan Abu Mahfudh al-Abid yang terkenal dengan sebutan

al-Karkhi berkata: “Tasawuf adalah mencari hakikat dan meninggalkan dari

segala sesuatu yang ada pada tangan makhluk”.

c. Syaikh Abul Husain Ahmad bin Muhammad an-Nuri berkata: “Tasawuf bukan

suatu bentuk ilmu tetapi moral”.

d. Syaikh Abul Faidl Dzunnun al-Mishri berkata : “Sufi adalah orang yang tidak

payah karena mencari dan tidak susah karena musnahnya milik”.

e. H. Abu Bakar Atjeh yang mengatakan bahwa: “Pada hakikatnya tasawuf itu

dapat diartikan mencari jalan untuk memperoleh kecintaan dan kesempurnaan

rohani” (Atjeh, t.th: 28).

Tasawuf adalah jalan kembali ke azali manusia bagi semua orang yang telah

dikaruniai potensi untuk menemukan makna dan tujuan kehidupan, dengan

mengalami serta menghayati realitas agama yang telah dicontohkan oleh para nabi.

Terkait dengan arti modern, tasawuf menurut Sayyed Hussen Nashr,

merupakan spirit of Islamic religion, di mana tasawuf pada masa moden memberi

cakupan tidak hanya sekedar etika Islam, namun ada juga estetika, bukan hanya

berbicara baik buruk tetapi juga keindahan, yang berperan berusaha membangun

Page 3: BAB II TASAWUF MODERN DAN BIMBINGAN DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/30/jtptiain-gdl-s1...2.1. Konsep Dasar Tasawuf Modern 2.1.1. Pengertian Tasawuf ... Memahami

21

dunia dengan moral dan keindahan yang penuh makna, yaitu hidup dengan benar,

rajin ibadah, berakhlak mulia serta merasakan manis indahnya hidup (Burhani, 2001:

162).

2.1.2. Dasar Hukum Tasawuf

Meskipun pengertian tasawuf ataupun kata “shufi” tidak terdapat dalam al-

Qur'an maupun al-Hadits, namun apabila kita mencari dan menyelediki secara

seksama, maka banyak sekali didapati dari al-Qur'an dan al-Hadits yang

menunjukkan ajakan itu.

Pendapat yang mengatakan bahwa tasawuf Islam bersumber dari ajaran Islam

sendiri dapat dibuktikan dengan banyaknya ayat-ayat al-Qur'an maupun hadits Nabi

yang mengajarkan umatnya untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT,

mencintai Allah SWT dengan selalu dzikrullah. Di antara ayat-ayat al-Qur'an

maupun hadits Rasulullah SAW yang menjadi dasar ajaran tasawuf adalah sebagai

berikut:

Þõáú Çöäú ßõäúÊõãú ÊõÍöÈøõæúäó Çááåó ÝóÇÊøóÈöÚõæäöì íõÍúÈöÈúßõãõ Çááåõ æóíóÛúÝöÑú áóßõãú ÐõäõæúÈóßõãú æóÇááåõ ÛóÝõæÑñÑóÍöíúãñ (Çá ÇãÑÇä: 31)

“Katakanlah: jika kamu (benar-benar) mencintai Allah SWT, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihimu dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Ali Imran: 31) (Depag RI, 1989: 80).

íóÇÇóíøõåóÇ ÇáøóÐöíúäó ÇóãóäõæÇ ÇÐúßõÑõæÇ

Çááåó ÐößúÑðÇ ßóËöíúÑðÇ æóÓóÈøöÍõæåõ

ÈõßúÑóÉð æóÇóÕöíúáÇð (ÇáÇÍÒÇÈ: 41-42)

Page 4: BAB II TASAWUF MODERN DAN BIMBINGAN DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/30/jtptiain-gdl-s1...2.1. Konsep Dasar Tasawuf Modern 2.1.1. Pengertian Tasawuf ... Memahami

22

“Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang” (QS. Al-Ahzab: 41-42) (Depag RI, 1989: 674).

æóÇöÐóÇ ÓóÇóáóßó ÚöÈóÇÏöì Úóäøöì ÝóÅöäøöì ÞóÑöíúÈñ ÇõÌöíúÈõ ÏóÚúæóÉó ÇáÏøóÇÚöì ÇöÐóÇ ÏóÚóÇäöì ÝóáúíóÓúÊóÌöíúÈõæáöì ÝóáúíõÄúãöäõæúÇ Èöì áóÚóáøóåõãú íóÑúÔõÏõæúäó (ÇáÈÞÑÉ: 186)

“Dan apabila hamba-hambaku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendo’a apabila ia berdo’a kepada-Ku, maka hendaklah mereka ini memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu dalam kebenaran” (QS. al-Baqarah: 186) (Depag RI, 1989: 45).

æó öááåö ÇáúãóÔúÑöÞõ æóÇáúãóÛúÑöÈõ

ÝóÇóíúäóãóÇ ÊõæóáøõæúÇ ÝóËóãøó æóÌúåõ

Çááåö (ÇáÈÞÑÉ: 115) “Timur dan barat adalah kepunyaan Allah SWT, kemana saja kamu berpaling di situ ada wajah Allah SWT” (QS. al-Baqarah: 115) (Depag RI, 1989: 31).

æóáóÞóÏú ÎóáóÞúäóÇ ÇúáÇöäúÓóÇäó æóäóÚúáóãõ ãóÇ ÊõæóÓúæöÓõ Èöåö äóÝúÓõåõ æóäóÍúäõ ÇóÞúÑóÈõ Çöáóíúåö ãöäú ÍóÈúáö ÇáúæóÑöíúÏö (Þ: 16)

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan Kami mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada pembuluh darah yang ada di lehernya”. (QS. Qaf: 16) (Depag RI, 1989: 852).

Çöäøó ÇáøóÐöíúäó íõÈóÇíöÚõæäóßó ÇöäøóãóÇ

íõÈóÇíöÚõæäó Çááåó íóÏõ Çááåö ÝóæúÞó

ÇóíúÏöíúåöãú (ÇáÝÊÍ: 10)

Page 5: BAB II TASAWUF MODERN DAN BIMBINGAN DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/30/jtptiain-gdl-s1...2.1. Konsep Dasar Tasawuf Modern 2.1.1. Pengertian Tasawuf ... Memahami

23

“Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepadamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka” (QS. al-Fath: 10) (Depag RI, 1989: 838).

Selain ayat-ayat al-Qur'an di atas, terdapat pula hadits Rasulullah SAW yang

mengajarkan pada umatnya untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah, mencintai-

Nya dan selalu berdzikir kepada-Nya. Hadits yang dijadikan sumber pedoman

tasawuf adalah:

Úóäú ÇóÈöì åõÑóíúÑóÉó ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ ÞóÇáó: ÞóÇáó ÑóÓõæúáõ Çááåö Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó íóÞõæúáõ Çááåõ ÚóÒøó æóÌóáøó ÇóäóÇ ÚöäúÏó Ùóäøö ÚóÈúÏöì Èöì æóÇóäóÇ ãóÚóåõ Íöíúäó íóÐúßõÑõäöì ÝóÇöäú ÐóßóÑóäöì Ýöì äóÝúÓöåö ÐóßóÑúÊõåõ Ýöì äóÝúÓöì æóÇöäøó ÐóßóÑóäöì Ýöì ãóáÇóÁò åõãú ÎóíúÑñ ãöäúåõ æóÇöäö ÇÞúÊóÑóÈó Çöáóíøó ÔöÈúÑðÇ ÊóÞóÑøóÈúÊõ Çöáóíúåö ÐöÑóÇÚðÇ æóÇöäö ÇÞúÊóÑóÈó Çöáóíøó ÐöÑóÇÚðÇ ÇöÞúÊóÑóÈó Çöáóíúåö ÈóÇÚðÇ æóÇöäú ÇóÊóÇäöì ãóÇÔöíðÇ ÇóÊóíúÊõåõ åöÑúæóáóÉð (ÑæÇå ãÓáã)

Dari Abi Hurairah ra. beliau berkata: “Rasulullah SAW bersabda: Berfirman Allah Maha Mulia dan Maha Agung: Aku adalah menurut persangkaan hamba-Ku pada diri-Ku dan Aku besertanya di kala ia menyebut asma-Ku. Apabila ia menyebut-Ku pada dirinya secara sirri, maka Akupun akan menyebutnya dengan pahala dan rahmat secara rahasia. Andaikata ia menyebut-Ku pada suatu perkumpulan, maka Akupun akan menyebutnya pada suatu perkumpulan yang lebih baik. Dan andaikata ia mendekat pada-Ku dengan sejengkal, maka Aku akan menyebutnya dengan satu elo (dari siku sampai ujung jari) selanjutnya bila ia mendekat pada-Ku satu elo, maka Aku dekati ia sehasta. Dan jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku akan datang padamu dengan cepat-cepat”. (Muslim bin Hajjaj al-Qusyairi an-Naisabury, 261 M), juz 4, hlm. 2047).

2.1.3. Tujuan Tasawuf

Berbicara mengenai tujuan tasawuf, maka perlu diketahui tentang manusia

sebagai objek material, yang memiliki tugas menjalankan tuntunan dalam ajaran

Page 6: BAB II TASAWUF MODERN DAN BIMBINGAN DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/30/jtptiain-gdl-s1...2.1. Konsep Dasar Tasawuf Modern 2.1.1. Pengertian Tasawuf ... Memahami

24

tasawuf, sebagaimana yang temaktub dalam al-Qur'an dan al-Hadits. Sehingga

manusia mempelajari, memahami dan menjalankan tuntunan yang baik dan benar

dengan maksud mengenal Tuhan (ma’rifatullâh) yang didasari dengan akhlak dan

aqidah yang kuat guna mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat (Al-Aziz S., 1998:

39-40).

Adapun yang dimaksud dengan tujuan memperoleh kesempurnaan hidup dan

ma’rifatullâh dalam pandangan tasawuf adalah sebagai berikut:

a. Ma’rifatullâh, yaitu melihat Tuhan dengan hati mereka secara jelas dan nyata

dengan segala kenikmatan dan kebesaran-Nya, tapi tidak dengan kaifiyat-Nya

(Artinya Tuhan tidak digambarkan seperti sesuatu yang diciptakannya).

b. Insan kâmil. Tujuan tasawuf berikutnya adalah tercapainya martabat dan derajat

kesempurnaan atau “insan kâmil”. Manusia yang sudah mengenal dirinya sendiri,

keberadaannya dan memiliki sifat-sifat utama. (Al-Aziz S., 1998: 40-45).

Dengan demikian tujuan terakhir dari tasawuf adalah memperoleh

kebahagiaan di dunia maupun akhirat dengan puncaknya menemui dan melihat

Tuhannya (Atjeh, t.th.: 38).

2.1.4. Ajaran-Ajaran Tasawuf

Dalam pengamalan ajaran tasawuf, langkah yang ditempuh adalah dengan

cara berusaha mendekatkan diri kepada Allah SWT yang dilakukan melalui beberapa

pendakian dari satu tingkat ke tingkat lainnya yang lebih tinggi. Hal ini dimaksudkan

agar dapat mencapai tujuan utama bertasawuf, yaitu ma’rifatullâh dan insan kâmil.

Adapun langkah-langkah bertasawuf yang ditempuh harus melalui jalan syari’at,

thariqat, hakikat dan ma’rifat. (Al-Aziz S., 1998: 68).

Page 7: BAB II TASAWUF MODERN DAN BIMBINGAN DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/30/jtptiain-gdl-s1...2.1. Konsep Dasar Tasawuf Modern 2.1.1. Pengertian Tasawuf ... Memahami

25

Bagi kaum “mutasawifîn” sebelum memasuki lebih lanjut pada inti pokok

ajaran tasawuf, terlebih dahulu haruslah memahami secara mendalam masalah

syari’at. Syari’at adalah peraturan-peraturan atau garis-garis yang telah ditentukan,

termasuk di dalamnya hukum-hukum halal dan haram, yang diperintah dan yang

dilarang, yang sunat, makruh, mubah, haram dan wajib, yang berfungsi sebagai

landasan dasar dalam menjalankan amal ibadah yang bersifat lahiriyah, seperti

shalat, zakat, puasa, haji, berjihad di jalan Allah SWT, menuntut ilmu dan

sebagainya.

Tingkatan yang selanjutnya adalah thariqah. Menurut pandangan ahli

tasawuf, thariqah adalah jalan atau petunjuk dalam melaksanakan suatu ibadah

sesuai dengan ajaran yang dibawa Rasulullah SAW dan yang dicontohkan oleh

sahabat, tabi’in, dan terus bersambung sampai kepada guru, ulama, kiai hingga pada

masa sekarang ini.

Tingkatan berikutnya adalah hakikat, yaitu keadaan seseorang yang sudah

sampai pada tujuan dalam ma’rifatullâh sehingga terbukanya nur cahaya yang ghaib

bagi hati seseorang. Hakikat berarti kebenaran sejati dan mutlaq, sebagai akhir dari

semua perjalanan.

Adapun jalan terakhir yang ditempuh adalah ma’rifat. Ma’rifat adalah

mengenal Allah SWT, baik lewat sifat-sifat-Nya, asma-asma-Nya maupun

perbuatan-perbuatan-Nya. Ma’rifat merupakan puncak dari dari tujuan tasawuf. (Al-

Aziz S, 1998: 69-83).

Page 8: BAB II TASAWUF MODERN DAN BIMBINGAN DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/30/jtptiain-gdl-s1...2.1. Konsep Dasar Tasawuf Modern 2.1.1. Pengertian Tasawuf ... Memahami

26

Oleh karena itu, pelaksanaan ajaran ketashawufan tidak sempurna jika tidak

dikerjakan dengan melalui tingkatan-tingkatan tersebut, mulai dari syari’at, thariqat,

hakikat, dan ma’rifat.

Berkaitan dengan perjalanan tasawuf yang ditempuh dengan tingkatan

syari’ah, thariqat, hakikat dan ma’rifat, maka ada proses yang perlu ditempuh dalam

pencapaiannya. Takhalli, tahalli, dan tajalli merupakan suatu proses untuk menuju

tujuan akhir yaitu kedekatan dengan Tuhan. Proses tersebut dilalui dengan latihan-

latihan ruhani.

a. Takhallî (membersihkan diri dari sifat tercela)

Dalam memasuki gerbang tasawuf, langkah pertama untuk bertemu

Tuhan adalah membersihkan diri dari sifat-sifat tercela, seperti hasad/iri, dengki,

prasangka buruk, sombong (kibir), merasa sempurna daripada orang lain (‘ujub),

bangga diri, pengumpat (ghîbah), mengadu domba (namîmah), dusta (kidzib),

ingkar janji (khiânat) dan sebagainya (Teologia, 2003: 219).

b. Tahallî (mengisi diri dengan sifat terpuji)

Setelah manusia membersihkan hatinya, maka harus pula diikuti dengan

penyinaran hati agar hati yang kotor dan gelap menjadi bersih dan terang, karena

hati yang demikian itulah yang dapat menangkap pancaran nur Ilahi. Sifat-sifat

terpuji antara lain : menyesali diri dari perbuatan yang tercela (taubat), perasaan

takut kepada Allah SWT (taqwa dan khauf), amal yang tulus (ikhlas), rasa terima

kasih (syukur), tahan terhadap segala kesukaran (sabar), senang menerima

keputusan Tuhan (ridha), berpasrah diri kepada Allah SWT (tawakkal), perasaan

Page 9: BAB II TASAWUF MODERN DAN BIMBINGAN DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/30/jtptiain-gdl-s1...2.1. Konsep Dasar Tasawuf Modern 2.1.1. Pengertian Tasawuf ... Memahami

27

cinta Allah SWT semata (mahabbah), selalu ingat mati (dzikrul maut). (Teologia,

2003: 220).

c. Tajallî (Kenyataan Tuhan)

Pada tahapan ini seorang sufi melakukan latihan jiwa (riyadhah),

berusaha melepaskan diri dan kalbunya dari sifat-sifat tercela dan mengisinya

dengan sifat-sifat terpuji serta memutuskan segala hubungan yang dapat

merugikan kesucian dirinya dalam rangka mempersiapkan dirinya menerima nur

(cahaya) Allah SWT. Pada tahapan ini terbukalah segala sekat yang menghalangi

hamba dengan terbukanya tabir rahasia yang selama ini menyelimuti (Teologia,

2003: 220).

Dari keempat aspek syari’at, tharîqah, hakikat dan ma’rifat adalah langkah

yang ditempuh dalam meraih tingkatan-tingkatan takhallî, tahallî, dan tajallî, yang

dimaksudkan untuk mencapai tujuan utama bertasawuf yaitu ma’rifaullâh dan insan

kâmil dalam bertasawuf sesuai dengan ajaran al-Qur'an dan al-Hadits.

Dalam sejarah pemikiran dan praktek Islam, pengertian tasawuf mengalami

pasang surut. Lahir dan berkembang sebagai suatu disiplin sejak abad ke 2 H hingga

sekarang lewat pribadi seperti al-Hasan al-Bashry, Sufyan at-Tsawry, al-Harits al-

Muhasibi, Ba Yazid Bisthami dan sebagainya. Tasawuf tidak pernah bebas dari

kritikan para ulama zhahir (eksoferis). Tasawuf di mata mereka adalah bid’ah

terhadap ajaran Islam. tasawuf dianggap tidak memiliki akar dalam ajaran Islam dan

sejaraah Nabi Muhammad SAW. Sebaliknya, tasawuf merupakan hasil bekerjanya

kekuatan dan pengaruh Kristen, Hindu, Budha dan Persia.

Page 10: BAB II TASAWUF MODERN DAN BIMBINGAN DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/30/jtptiain-gdl-s1...2.1. Konsep Dasar Tasawuf Modern 2.1.1. Pengertian Tasawuf ... Memahami

28

Seorang orientalis Abu al-Wafa’ al-Ghonimi at-Taftazani beranggapan juga

bahwa tasawuf bersumber dari Kristen yang dibuktikan dengan argumennya;

Pertama, adanya suatu interaksi antara orang-orang Arab dan kaum Nashrani pada

masa Jahiliyah maupun Islam. Kedua, adanya segi kesamaan antara kehidupan para

asketis atau sufi dalam hal ajaran serta tata cara mereka ketika melatih jiwa

(riyadhah) dan mengasingkan diri (khalwat) dengan kehidupan al-Masih dan

ajarannya. Serta dengan para rahib dalam cara mereka bersembahyang dan

berpakaian (Djaelani, 1998: 17).

Orientalis lain, Iqnaz Goldziher menyimpulkan bahwa tasawuf terbagi

kedalam dua aliran; Pertama, asketisisme. Aliran ini menurutnya sekalipun telah

terpengaruh kependetaan Kristen, tetapi tetap mengakar pada semangat Islam dan

para ahli sunnah. Kedua, tasawuf berkaitan dengan pengenalan (ma’rifah), pendakian

batin (hal), intuisi (wijdan) dan rasa (dzauq) (Djaelani, 1996: 18).

Kemudian dari ajaran Kristen atau Islamkah tasawuf berasal ? praktek-

praktek tasawuf pun seperti diungkapkan oleh Haider dalam sebuah pengantar

“Antara Tasawuf Eksesif dan Tasawuf Positif”. Tasawuf dimulai dari jantung

kelahiran dan penyiaran agama Islam yaitu kota Makkah dan Madinah. Oleh al-

Ghazali di abad XII lepas dari beberapa pandangan ekstremnya yang berhasil

menunjukkan ketidakterpisahan cara hidup tasawuf dengan ajaran Islam itu sendiri.

Seiring perkembangan sejarah yang kian sekuler dan rasional, dalam

beberapa decade terakhir ini sufisme mengalami kebangkitan di dunia muslim mulai

Syiria, Iran, Turki, Pakistan sampai Asia Tenggara.

Page 11: BAB II TASAWUF MODERN DAN BIMBINGAN DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/30/jtptiain-gdl-s1...2.1. Konsep Dasar Tasawuf Modern 2.1.1. Pengertian Tasawuf ... Memahami

29

Menurut Sayyid Husain Nashr dalam suatu survey terdapat peningkatan

dalam minat terhadap sufisme, terutama di kalangan pendidik. Menurutnya, sebagian

kebangkitan itu berkaitan dengan meningkatnya kegiatan-kegiatan tarekat dan sufi

semacam Syadzaliyah sebagaimana yang pernah diteliti oleh Radjasa Mu’tasim dan

Munir Mulkhan di Kudus adalah tarekat yang aktif (Syukur dkk, 2001: 34).

Satu versi tentang sebab kelahiran tarekat adalah kehendak untuk menjaga

ajaran ruhaniah Islam agar tidak menyeleweng dari tuntunan Rasulullah SAW. Sebab

ada beberapa orang dalam masyarakat pada masa awal lahirnya tarekat yang

bergabung dalam kelompok-kelompok tertentu, kemudian menciptakan amalan-

amalan ritual aneh, terlihat menyimpang ajaran Islam, dan terkesan penuh nuansa

bid’ah (Burhani, t.th.: 110). Kondisi ini menuntut para pemimpin agama untuk

memperhatikan ajaran murni Muhammad yang suci dari kreasi manusia. Maka

dibangunlah tarekat-tarekat yang masih memiliki persambungan silsilah hingga Nabi

Muhammad SAW.

Kemudian lahirlah para sarjana muslim kontemporer seperti Fazlurrahman,

Ibnu Taimiyah serta Ibnul Qayyim al-Jauziyah, menyatakan bahwa apa yang disebut

tasawuf tidak lebih dari etika Islam, karena tasawuf cukup disebut dengan moralitas

islam. Tujuan tasawuf dalam konteks ini adalah sama dengan tugas Nabi

Muhammad SAW. Fazlurrahman dan salah seorang muridnya Nurcholis Madjid juga

mempromosikan jenis tasawuf baru yang bernama neosufism. Kemudian Buya

Hamka juga merumuskan dan mempelopori kegiatan ruhaniah Islam yang disebut

dengan “Tasawuf Modern”.

Page 12: BAB II TASAWUF MODERN DAN BIMBINGAN DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/30/jtptiain-gdl-s1...2.1. Konsep Dasar Tasawuf Modern 2.1.1. Pengertian Tasawuf ... Memahami

30

Pemaknaan yang dikemukakan Hamka dalam karyanya dengan menyebutkan

istilah modern mempunyai arti tersendiri, yang menurut Mukti Ali dalam

mengartikan modern masih banyak artikulasi yang kabur. Menurutnya kata modern

terkait dengan ukuran “baik”. Karena dianggap lebih efektif dan efisien, nyatanya

juga tidak demikian keadaannya, misal di kota besar sangat efektif dan efisien dalam

mendukung perekonomiannya, dan di sisi lain terdapat timbulnya kriminalitas yang

kompleks. Modern dikaitkan dengan ukuran “baru”nya sesuatu. Karena lebih baru

maka tentu akan lebih lengkap dan lebih memuaskan. Dalam kenyataannya pun tidak

demikian, contoh: penemuan tenaga nuklir adalah sesuatu yang baru, tetapi akan

menimbulkan bahaya besar bagi penggunanya. Ada juga yang mengartikan modern

dengan ukuran kebaratan (westernized) karena yang dianggap dari barat sebagai hal

yang modern. Hal ini justru berbahaya, karena logikanya, barat bukan sesuatau yang

serba sempurna dan konstruktif, sangat mungkin ada sebagian dari hasil budaya barat

yang penuh cacat dan desduktrif. Sebagai pegangan pengertian, Mukti Ali

memberikan alternatif mengenai definisi “modern”. Menurutnya modern berarti

kesadaran bahwa sejarah itu bergerak ke arah tujuan tertentu dan kesanggupan

seseorang untuk mengarahkan jalannya. Sejarah itulah arti modern (Damami, 2000:

129-130).

Ada beberapa kriteria dan ciri tasawuf modern (neo Sufism) yang menjadi

kategori baru dalam diskursus tasawuf modern.

1. Para sufisme ortodoks terbagi dalam kelompok tarekat. Keterlibatannya dalam

sebuah tarekat tertentu adalah hampir dikatakan persyaratan mutlak dalam

menempuh jalan sufi. Berbeda dengan neosufisme, ia tidak mengenal adanya

Page 13: BAB II TASAWUF MODERN DAN BIMBINGAN DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/30/jtptiain-gdl-s1...2.1. Konsep Dasar Tasawuf Modern 2.1.1. Pengertian Tasawuf ... Memahami

31

tarekat kelompok tertentu. Seorang mistikus modern bisa melibatkan diri ke

jamaah A, sore hari mengikuti jamaah B, malam hari mengikuti jamaah C dan

seterusnya. Pendeknya mereka tidak memandang inklusif kelompok sendiri dan

membuka diri dengan kelompok lain.

2. Sufisme ortodoks memiliki ketergantungan yang kuat dengan guru (mursyid).

Seorang baru diakui sebagai peserta tarekat tertentu setelah di bai’at oleh

pemimpin tarekat. Bisa dikatakan tidak ada tasawuf model ini tanpa keterlibatan

seorang imam. Sufisme modern tidak mengenal adanya khalifah atau mursyid.

Hubungan antara murid dengan guru lebih bersifat demokratis. Tidak terdapat

sumpah atau bai’at antara peserta dan pembimbing spiritual.

3. Dalam kaitannya dengan masyarakat luas ada beberapa kelompok yang bersikap

mengasingkan diri (withdrawal). Mereka memiliki seragam khusus yang

membedakannya dengan orang selain kelompok seorang sufisme modern.

Mereka tetap terlibat pada berbagai tradisi kaum modern. Mereka tetap kenal

dengan mol, kantor, dan dalam penampilan nyaris tidak ada perbedaan antara

orang biasa ataupun pengikut jamaah tertentu.

4. Tasawuf baru (modern) didominasi oleh orang terpelajar. Dalam banyak hal

berbalikan dengan sufi konvensional yang didominasi oleh sikap taklid (sendiko

dawuh) tidak banyak komentar atau melawan guru.

5. Komunitas sufisme modern cenderung hidup wajar, tinggal di rumah yang wajar

(sesuai dengan kemampuan), makan makanan yang wajar pula. Berbeda dengan

kelompok yang diikuti orang hidup seadanya, mengikuti pola hidup menderita.

Page 14: BAB II TASAWUF MODERN DAN BIMBINGAN DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/30/jtptiain-gdl-s1...2.1. Konsep Dasar Tasawuf Modern 2.1.1. Pengertian Tasawuf ... Memahami

32

6. Sufisme konvensional tokoh-tokoh yang menjadi idola adalah Abdul Qadir al-

Jaelani, at-Tijani, dan sebagainya. kelompok neosufisme lebih tertarik dengan Ibn

‘Arabi, Bayazid al-Bustami, Suhrawardi, Mullasadra serta Mansaur al-Hallaj.

Tokoh yang terakhir umumnya tidak berhenti pada amalan praktek, tetapi juga

terlibat pada diskursus pemikiran, perdebatan ilmiah (Burhani, 2001: 169-171).

2.2. Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling Islam

Bimbingan dan Konseling Islam atau dalam studi ilmu dakwah disebut

dengan ilmu irsyad merupakan salah satu cabang dari ilmu dakwah terapan.

Syukriadi Sambas sebagaimana dikutip oleh Sulthon (2003: 124-125) menjelaskan

bahwa ilmu dakwah terapan terdiri dari empat sub disiplin, yaitu ilmu tabligh Islam

(komunikasi dan penyiaran Islam), ilmu irsyad (Bimbingan dan Konseling Islam),

ilmu tadbir (manajemen dakwah), dan ilmu tathwir (pengembangan masyarakat

Islam).

Bimbingan dan Konseling Islam merupakan suatu istilah yang sering

didengar dalam kancah kehidupan modern. Pijakan dari konsep Bimbingan dan

Konseling Islam berangkat dari asumsi bahwa agama itu merupakan kebutuhan fitrah

dari setiap manusia. Allah telah menciptakan manusia dan telah meniupkan ruh-Nya,

sehingga iman kepada Allah merupakan sumber ketenteraman, keamanan dan

kebahagiaan manusia. Sebaliknya dalam paradigma ini, maka ketiadaan iman kepada

Allah menjadi sumber kegalauan, kegelisahan dan kesengsaraan bagi manusia

(Mubarok, 2002: 74-75).

Page 15: BAB II TASAWUF MODERN DAN BIMBINGAN DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/30/jtptiain-gdl-s1...2.1. Konsep Dasar Tasawuf Modern 2.1.1. Pengertian Tasawuf ... Memahami

33

Dalam pandangan Islam manusia menduduki statusnya sebagai makhluk

beragama (QS. Adz-Dzariyat: 51-56). Kedudukan manusia sebagai makhluk

beragama telah mengantarkannya sebagai makhluk yang mampu melakukan

hubungan vertikal dengan melaksanakan kewajiban terhadap Allah SWT sekaligus

hubungan horisontal sebagai anggota komunitas sosial (QS. Al-Hujurat: 13). Untuk

melaksanakan kedua statusnya sebagai makhluk beragama dan makhluk sosial

tersebut Allah SWT telah mengaruniakan potensi jasmani dan ruhani kepadanya (QS.

Shadd: 71-72). (Musnamar, 1992: 7-8).

Islam adalah nama dari agama yang telah dianugerahkan oleh Allah SWT

kepada manusia sebagai falsafah dan sandaran hidup. Di dalamnya mengandung

ajaran membimbing dan menggiring akal pikiran, jiwa, qalbu, indrawi dan jasmani

kepada kefitrahan yang selalu cenderung berbuat ketaatan dan ketauhidan kepada

Tuhan yang maha Pencipta (Adz-Dzaky, 2001: 130).

Berkenaan dengan ilmu irsyad (Bimbingan dan Konseling Islam) penulis

akan memaparkan ruang lingkup disiplin ilmu tersebut dalam uraian berikut ini.

2.2.1. Pengertian Bimbingan dan Konseling Islam

Dalam rangka usaha layanan serta pemberian bantuan, usaha layanan

konseling merupakan bagian yang sangat penting. Bahkan ada ahli yang mengatakan

bahwa: “layanan konseling merupakan jantung hati dari usaha secara keseluruhan

(counseling is the heart of guidance program). Oleh karena itu para petugas dalam

bidang konseling kiranya perlu memahami dan dapat melaksanakan usaha layanan

konseling itu dengan sebaik-baiknya” (Sukardi, 1985: 11).

Page 16: BAB II TASAWUF MODERN DAN BIMBINGAN DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/30/jtptiain-gdl-s1...2.1. Konsep Dasar Tasawuf Modern 2.1.1. Pengertian Tasawuf ... Memahami

34

Bila ditinjau dari sejarah perkembangan Ilmu Konseling di Indonesia, maka

sebenarnya istilah konseling pada awalnya dikenal dengan istilah "penyuluhan" yang

merupakan terjemahan dari istilah "counseling". Penggunaan istilah "penyuluhan"

sebagai terjemahan counseling ini dicetuskan oleh Tatang Mahmud, seorang pejabat

Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia pada tahun 1953 (Hallen, 2002: 1).

Dalam kamus bahasa Inggris "counseling" dikaitkan dengan kata "counsel"

yang diartikan oleh Winkel (1997: 70) sebagai berikut :

a. Nasehat (to abtain counsel)

b. Anjuran ( to dive counsel)

c. Pembicaraan (to take counsel)

Dengan demikian, secara etimologi, “konseling” berarti pemberian nasehat,

pemberian anjuran, dan pembicaraan dengan bertukar pikiran.

Mengenai kedudukan dan hubungan antara bimbingan dan konseling Islam

terdapat banyak pandangan, salah satunya memandang konseling sebagai teknik

bimbingan. Dengan kata lain, konseling berada adalam bimbingan. Pendapat lain

mengatakan bahwa bimbingan terutama memusatkan diri pada pencegahan masalah,

sementara konseling memusatkan diri pada pencegahan masalah yang dihadapi

individu.

Dalam pengertian lain, bimbingan sifat atau fungsinya preventif, sementara

konseling bersifat kuratif atau korektif. Dengan demikian bimbingan dan konseling

Islam berhadapan degan objek garapan yang sama, yaitu problem atau masalah.

Perbedaan terletak pada titik berat perhatian dan perlakuan terhadap masalah

Page 17: BAB II TASAWUF MODERN DAN BIMBINGAN DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/30/jtptiain-gdl-s1...2.1. Konsep Dasar Tasawuf Modern 2.1.1. Pengertian Tasawuf ... Memahami

35

tersebut. masalah yang digarap atau dihadapi bimbingan adalah masalah yang ringan,

sedangkan garapan konseling relatif berat (Faqih, 2001: 2).

Apabila ditelaah dari berbagai sumber, akan dijumpai pengertian-pengertian

yang berbeda mengenai konseling. Kesulitan merumuskan suatu definisi biasanya

disebabkan oleh luasnya ruang lingkup atau perbedaan kerangka pikir yang

digunakan. Sebagai disiplin yang masih dalam proses pembangunan, maka semangat

pengembangan Bimbingan dan Konseling Islam itu sendiri tergambar dalam definisi

yang dirumuskan oleh para pemikir muslim sebagai berikut:

a. Menurut Aunur Rahim Faqih (2001: 4), Bimbingan dan Konseling Islam adalah:

“Proses pemberian bantuan terhadap individu agar mampu hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah, sehingga mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat”.

b. Bimbingan dan Konseling Islam sebagaimana didefinisikan oleh Hallen (2002:

22) adalah:

“Suatu usaha membantu individu dalam menanggulangi penyimpangan perkembangan fitrah beragama yang dimilikinya, sehingga ia kembali menyadari peranannya sebagai khalifah di bumi dan berfungsi untuk menyembah/ mengabdi kepada Allah SWT sehingga akhirnya tercipta kembali hubungan yang baik dengan Allah, dengan manusia dan alam semesta”.

c. Menurut Hamdani Bakran Adz-Dzaky (2001: 457) Bimbingan dan Konseling

Islam adalah:

“Suatu aktivitas memberikan bimbingan, pelajaran dan pedoman kepada individu yang meminta (klien) dalam hal bagaimana sehingga seorang klien dapat mengembangkan potensi akal pikirannya, kepribadiannya, keimanan dan keyakinan sehingga dapat menanggulangi problematika hidup dengan baik dan benar secara mandiri yang berpandangan pada al-Quran dan as-Sunnah Rasulullah SAW”.

Page 18: BAB II TASAWUF MODERN DAN BIMBINGAN DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/30/jtptiain-gdl-s1...2.1. Konsep Dasar Tasawuf Modern 2.1.1. Pengertian Tasawuf ... Memahami

36

Berdasarkan tiga definisi di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwasanya

Bimbingan dan Konseling Islam adalah: “Suatu aktivitas memberikan bimbingan,

pelajaran dan pedoman kepada individu yang meminta (klien) yang mengalami

penyimpangan perkembangan fitrah beragama, dengan mengembangkan potensi akal

pikirannya, kepribadiannya, keimanan dan keyakinan yang dimilikinya sehingga

klien dapat menanggulangi problematika hidup secara mandiri yang berpandangan

pada al-Quran dan as-Sunnah Rasulullah SAW demi tercapainya kebahagiaan di

dunia dan akhirat”.

2.2.2. Dasar Bimbingan dan Konseling Islam

Al-Quran dan Sunah Rasul dapat diistilahkan sebagai landasan ideal dan

konseptual Bimbingan dan Konseling Islam. Karena itulah, gagasan, tujuan dan

konsep-konsep (pengertian makna hakiki) Bimbingan dan Konseling Islam

bersumber pada keduanya. (Musnamar, 1992: 6).

Dalam melangkah pada usaha membantu seseorang, diperlukan adanya dasar

yang menjadi pedoman. Dasar Konseling merupakan titik pijak untuk melangkah ke

arah tujuan yang diharapkan, yakni suatu usaha yang berjalan baik, terstrukutur,

terarah. Bimbingan dan Konseling Islam adalah usaha yang memiliki dasar utama

dengan berlandaskan pada ketentuan al-Qur'an dan as-Sunnah, di mana keduanya

merupakan sumber pedoman kehidupan umat Islam (Faqih, 2001: 5). Ada beberapa

isyarat al-Qur'an dan al-Hadits yang berisi ajaran memerintah atau memberi isyarat

agar memberi bimbingan, petunjuk kepada orang lain. Hal ini sesuai dengan firman

Allah SWT:

Page 19: BAB II TASAWUF MODERN DAN BIMBINGAN DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/30/jtptiain-gdl-s1...2.1. Konsep Dasar Tasawuf Modern 2.1.1. Pengertian Tasawuf ... Memahami

37

íóÇÇóíøõåóÇÇáäøóÇÓõ ÞóÏú ÌóÇÁóÊúßõãú ãóæúÚöÙóÉñ ãöäú ÑóÈøößõãú æóÔöÝóÇÁñ áöãóÇ Ýöì ÇáÕøõÏõæÑö æóåõÏðì æóÑóÍúãóÉõ áöáúãõÄúãöäöíäó

“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang bearada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman”. (QS. Yunus: 57). (Depag RI, 1989: 315).

æóÇöäøóßó áóÊóåúÏöì Çöáóì ÕöÑóÇØò ãõÓúÊóÞöíúãò

“Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus”. (QS. As-Syura: 52). (Depag RI, 1989: 791).

Dalam hadits Rasulullah SAW menyebutkan:

ãóäú ÑóÇóì ãöäúßõãú ãõäúßóÑðÇ ÝóáúíõÛóíöøÑúåõ ÈöíóÏöåö ÝóÇöäú áóãú íóÓúÊóØöÚú ÝóÈöáöÓóÇäöåö ÝóÇöäú áóãú íóÓúÊóØöÚú ÝóÈöÞóáúÈöåö æóÐóáößó ÇóÖúÚóÝõ ÇúáÇöíúãóÇäö (ãÊÝÞ Úáíå)

“Barangsiapa dari kamu sekalian melihat kemungkaran maka rubahlah dengan tangan (kekuasaan), dan jika kamu tidak kuasa maka dengan ucapan, dan jika tidak kuasa maka dengan hatimu, yang demikian adalah lemahnya iman”( HR. Bukhari dan Muslim).

Keterangan al-Qur'an dan al-Hadits tersebut memberi petunjuk kepada kita

bahwa Bimbingan dan Konseling Islam di samping perlu dilakukan kepada orang

lain, karena dimungkinkan keberhasilannya dipandang sebagai salah satu tugas dan

ciri bagi orang yang beriman.

2.2.3. Fungsi dan Tujuan Bimbingan dan Konseling Islam

a. Fungsi Bimbingan dan Konseling Islam

Menurut Faqih (2001: 34-37) fungsi Bimbingan dan Konseling Islam,

yaitu:

Page 20: BAB II TASAWUF MODERN DAN BIMBINGAN DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/30/jtptiain-gdl-s1...2.1. Konsep Dasar Tasawuf Modern 2.1.1. Pengertian Tasawuf ... Memahami

38

1). Fungsi preventif, yakni membantu individu menjaga atau mencegah

timbulnya masalah bagi dirinya.

2). Fungsi kuratif atau korektif, membantu individu memecahkan masalah yang

sedang dihadapi atau dialami.

3). Fungsi developmental, yakni memelihara agar keadaan yang telah baik tidak

menjadi buruk kembali serta mengembangkan keadaan yang sudah baik

menjadi lebih baik, sehingga memungkinkan menjadi sebab munculnya

masalah baginya.

4). Fungsi preservatif, membantu individu menjaga agar situasi dan kondisi yang

semula tidak baik (mengandung masalah) menjadi baik (terpecahkan) dan

kebaikan itu bertahan lama.

Bila fungsi Bimbingan dan Konseling Islam ditinjau dari segi manfaat,

atau keuntungan apa yang diperoleh pelayanan tersebut, maka dapat

dikelompokkan menjadi empat fungsi; fungsi pemahaman, fungsi pencegahan,

fungsi pengentasan dan fungsi pengembangan. (Faqih, 2001: 199).

b. Tujuan Bimbingan dan Konseling Islam

Tujuan Bimbingan dan Konseling Islam sebagaimana yang dikemukakan

oleh Adz-Dzaky (2002: 49) adalah sebagai berikut:

1). Untuk menghasilkan suatu perubahan, perbaikan, kesehatan dan kebersihan

jiwa dan mental. Jiwa menjadi tenang, jinak dan damai (muthmainnah)

bersikap lapang dada (radhiyah), dan mendapatkan pencerahan taufiq

hidayah Tuhannya (mardhiyah).

Page 21: BAB II TASAWUF MODERN DAN BIMBINGAN DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/30/jtptiain-gdl-s1...2.1. Konsep Dasar Tasawuf Modern 2.1.1. Pengertian Tasawuf ... Memahami

39

2). Untuk menghasilkan suatu perubahan, perbaikan dan kesopanan tingkah laku

yang dapat memberikan manfaat baik pada diri sendiri, lingkungan keluarga,

lingkungan kerja maupun lingkungan sosial dan alam sekitarnya.

3). Untuk menghasilkan kecerdasan rasa (emosi) pada individu sehingga muncul

dan berkembang rasa toleransi, kesetiakawanan, tolong menolong, dan rasa

kasih sayang.

Sedangkan Faqih (2001: 217) menjelaskan bahwa Bimbingan dan

Konseling Islam mempunyai dua tujuan, yaitu: pertama, tujuan umum

Bimbingan dan Konseling Islam adalah membantu individu mewujudkan dirinya

menjadi manusia seutuhnya agar mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Kedua, tujuan khusus Bimbingan dan Konseling Islam adalah membantu

individu agar tidak menghadapi masalah, memelihara dan mengembangkan

situasi dan kondisi yang baik atau yang telah baik agar tetap baik atau menjadi

lebih baik, sehingga tidak akan menjadi sumber masalah bagi dirinya dengan

orang lain.

2.2.4. Asas-asas Bimbingan dan Konseling Islami

Telah disebutkan bahwa Bimbingan dan Konseling Islami berlandaskan al-

Qur'an dan Hadits Nabi plus landasan filosofis dan keimanan. Berdasarkan landasan

tersebut dapat diketahui berbagai asas-asas pelaksanaan Bimbingan dan Konseling

Islami (Faqih, 2001: 22-35), yaitu:

Page 22: BAB II TASAWUF MODERN DAN BIMBINGAN DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/30/jtptiain-gdl-s1...2.1. Konsep Dasar Tasawuf Modern 2.1.1. Pengertian Tasawuf ... Memahami

40

a. Asas Kebahagiaan Dunia dan Akhirat

Tujuan akhir BKI adalah membantu klien atau konseli yaitu orang-orang

yang dibimbing agar mereka senantiasa menyadari akan fitrahnya sebagai

manusia yaitu seorang hamba yang harus mengabdi kepada Tuhannya. Dengan

demikian jika fitrah itu telah kembali maka kebahagiaan hidup dunia dan akhirat

insya Allah akan tercapai. Dalam firman Allah SWT:

æóãöäåõãú ãóäú íóÞõæáõ ÑóÈøóäóÇÇÊöäóÇ

Ýöì ÇáÏøõäúíóÇ ÍóÓóäóÉð æóÝöì ÇáÇÎöÑóÉö

ÍóÓóäóÉð æóÞöäóÇ ÚóÐóÇÈó ÇáäøóÇÑö “Dan di antara mereka ada orang yang berdo’a: ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka”. (QS. Al-Baqarah/2: 201) (Depag RI, 1989: 49).

b. Asas Fitrah

Asas ini merupakan bantuan kepada klien atau konseli untuk mengenal

memahami dan menghayati fitrahnya sehingga gerak tingkah laku dan tindakanya

sesuai dengan fitrahnya. Firman Allah:

ÝóÇóÞöãú æóÌúåóßó ááÏøöíúäö ÍóäöíúÝðÇ ÝöØúÑóÊó Çááåö ÇáøóÊöì ÝóØóÑó ÇáäøóÇÓó ÚóáóíåóÇ áÇóÊóÈúÏöíúáó áöÎóáúÞö Çááåö Ðóáößó ÇáÏøöíúäõ ÇáÞóíøöãõ æóáóßöäøó ÇóßúËóÑó ÇáäøóÇÓö áÇóíóÚúáóãõæäó

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tetapi tidak ada perubahan fitrah Allah. (itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.(QS. Ar-Rum/30: 30) (Depag RI, 1989: 645).

c. Asas Lillâahi Ta’ala

Page 23: BAB II TASAWUF MODERN DAN BIMBINGAN DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/30/jtptiain-gdl-s1...2.1. Konsep Dasar Tasawuf Modern 2.1.1. Pengertian Tasawuf ... Memahami

41

Asas lillâhi ta’âla diselenggarakan oleh konselor kepada seorang klien

yang membutuhkan bimbingan dan pertolongan ini semata-mata karena Allah

SWT:

Þõáú Çöäøó ÕóáÇóÊöì æóäõÓõßöì æóãóÍúíóÇíó

æóãóãóÇÊöì ááåö ÑóÈøö ÇáúÚóÇáóãöíúäó ”Katakanlah: sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam”. (QS. Al-An’am/6: 162) (Depag RI, 1989: 216).

d. Asas Bimbingan Seumur Hidup

Asas ini memberikan fasilitas bimbingan kepada seorang klien untuk

selama-lamanya (seumur hidup) karena bagaiamanapun juga yang namanya

manusia mesti suatu saat akan mengalami kesalahan dan kehilafan. Disinilih

perlunya bimbingan seumur hidup

e. Asas Kesatuan Jasmaniah Dan Ruhaniah

Asas ini berusaha membantu individu untuk hidup dalam kesembangan

jasmaniah dan ruhaniah artinya jasmaniah yang sehat juga perlu didukung oleh

ruhani yang sehat demikian juga sebaliknya.

f. Asas Keseimbangan Ruhaniah

Asas ini didasarkan pada firman Allah SWT berikut ini:

æóáóÞóÏú ÐóÑóÃúäóÇ áöÌóåóäøóãó ßóËöíÑðÇ ãöäó ÇáúÌöäøö æóÇáÇöäúÓö áóåõãú ÞõáõæÈñ áÇóíóÝúÞóåõæäó ÈöåóÇ æóáóåõãú ÇóÚúíõäñ áÇó íõÈúÕöÑõæúäó ÈöåóÇ æóáóåõãú ÇóÐóÇäñ áÇóíóÓúãóÚõæäó ÈöåóÇ ÇõæáóÆößó ßóÇáÇóäúÚóÇãö Èóáú åõãú ÇóÖóáøõ ÇõæáóÆößó åõãõ ÇáÛóÇÝöáõæäó (ÇáÇÚÑÇÝ: 179)

Page 24: BAB II TASAWUF MODERN DAN BIMBINGAN DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/30/jtptiain-gdl-s1...2.1. Konsep Dasar Tasawuf Modern 2.1.1. Pengertian Tasawuf ... Memahami

42

”Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tatapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai”. (QS. Al-A’raf/7: 179) (Depag RI, 1989: 251-252).

g. Asas Kemaujudan

Asas ini berlangsung pada manusia menurut citra manusia sebagai

maujud (eksistensi) tersendiri dimana individu yang satu berbeda dengan individu

yang lainnya. Individu mempunyai kemerdekaan pribadi sebagai konsekuensi

kemampuan fundamental potensial ruhaniahnya.

ÅöäøóÇ ßõáøó ÔóìúÁò ÎóáóÞúäóÇåõ ÈöÞóÏóÑò (ÇáÞãÑ:

49) ”Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran” (QS. Al-Qamar/54: 49) (Depag RI, 1989: 883).

h. Asas Sosialitas Manusia

Manusia merupakan makhluk sosial. Pergaulan, cinta kasih, penghargaan

terhadap diri sendiri dan orang lain, rasa ingin memiliki dan dimiliki; semuanya

merupakan aspek-aspek yang diperlihatkan dalam konseling Islam karena hal itu

adalah ciri hakikat manusia.

i. Asas Kekhalifahan Manusia

Asas ini menerangkan bahwa setiap manusia adalah khalifah walau dalam

lingkup yang kecil yaitu pemimpin keluarga. Oleh karena itu harus ada rasa

Page 25: BAB II TASAWUF MODERN DAN BIMBINGAN DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/30/jtptiain-gdl-s1...2.1. Konsep Dasar Tasawuf Modern 2.1.1. Pengertian Tasawuf ... Memahami

43

tanggung jawab manusia untuk mengatur alam ini karena semuanya akan diminta

pertanggungan jawabannya dihadapan Allah SWT.

j. Asas Keselarasan Dan Keadilan

Asas ini menginginkan adanya keselarasan keseimbangan, keadilan, di

dalam diri manusia.

k. Asas Bimbingan Akhlakul Karimah

Pada dasarnya manusia mempunyai sifat-sifat yang baik, lemah lembut,

kasih sayang dan lain-lain. Tetapi manusia sering terjerumus pada sifat-sifat yang

tidak baik. Sehingga seorang konselor islami turut serta memberikan bimbingan

akhlakul karimah kepada seorang klien

l. Asas Kasih sayang

Setiap manusia memerlukan cinta kasih dan rasa sayang dari orang lain.

Bimbingan dan Konseling Islam bersandar pada cinta dan kasih sayang.

m. Asas Saling Menghargai dan Menghormati

Dalam Bimbingan dan Konseling Islam antara konselor dengan klien

adalah sama kedudukannya yaitu sama-sama sebagai makhluk Allah SWT.

Hanya saja yang menjadikan mereka berbeda adalah bahwa seorang konselor

memberikan bimbingan kepada klien. Sedangkan klien menerima bimbingan

tersebut. Hubungan konselor dan klien adalah saling menghormati sesuai dengan

kedudukanya masing-masing sebagai makhluk Allah SWT.

Page 26: BAB II TASAWUF MODERN DAN BIMBINGAN DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/30/jtptiain-gdl-s1...2.1. Konsep Dasar Tasawuf Modern 2.1.1. Pengertian Tasawuf ... Memahami

44

æóÅöÐóÇ ÍõíøöíÊõãú ÈöÊóÍöíøóÉò ÝóÍóíøõæÇ ÈöÇóÍúÓóäó ãöäúåóÇ ÇóæúÑõÏøõæåóÇ Çöäøó Çááåó ßóÇäó Úóáóì ßõáøö ÔóíúÁò ÍóÓöúíÈðÇ (ÇáäÓÇÁ: 86)

"Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu” (QS. An-Nisa’/4: 86) (Depag RI, 1989: 133).

n. Asas Musyawarah

Bimbingan dan konseling Islam dilakukan dengan asas musyawarah

artinya antara pembimbing dengan yang dibimbing terjadi dialog yang baik.

Antara yang satu dengan yang lainnya tidak salin mendeskreditkan atau

memojokkan tidak ada perasaan tertekan dan keinginan untuk menekan.

Sebagaimana diterangkan dalam al-Qur'an:

ÝóÈöãóÇÑóÍúãóÉò ãöäó Çááåö áöäúÊó áóåõãú æóáóæúßõäúÊó ÝóÙøðÇ ÛóáöíÙó ÇáÞóáúÈö áÇóäúÝóÖøõæÇ ãöäú Íóæúáößó ÝóÇÚúÝõ Úóäúåõãú æóÇÓúÊóÛúÝöÑú áóåõãú æóÔóÇóæöÑúåõãú ÝöìÇáÇóãúÑö ÝóÇöÐóÇ ÚóÒóãúÊó ÝóÊóæóßøóáú Úóáóì Çááåö Çöäøó Çááåó íõÍöÈøõ ÇáúãõÊóæóßøöáöíäó (Çá ÇãÑÇä: 159)

"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap merek. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka dan bermusyawaralah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkanlah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya” (QS. Ali Imran/3: 159) (Depag RI, 1989: 103).

o. Asas Keahlian

Page 27: BAB II TASAWUF MODERN DAN BIMBINGAN DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/30/jtptiain-gdl-s1...2.1. Konsep Dasar Tasawuf Modern 2.1.1. Pengertian Tasawuf ... Memahami

45

Bimbingan dan Konseling Islam memang harus dilakukan oleh orang-

orang yang mempunyai keahlian dalam bidangnya dan professional dalam

tindakannya dengan tujuan bimbingan yang diberikan dapat menyelesaikan

problematika yang dimiliki oleh klien