bab II RKPD - · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ......

60
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU Rencana Kerja Pemerintahan Daerah (RKPD) Kota Semarang Tahun 2010 merupakan pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Semarang Tahun 2005-2010. Sebagai keberlanjutan pembangunan maka dalam penyusunan RKPD tahun 2010 dirumuskan dengan mendasarkan pada evaluasi kinerja pelaksanaan pembangunan tahun sebelumnya yang meliputi evaluasi pencapaian kinerja makro pembangunan, evaluasi terhadap pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan serta isu-isu yang mendesak yang harus ditangani Pemerintah Kota Semarang Tahun 2010. 2.1 Evaluasi Pencapaian Kinerja Makro Pembangunan Daerah Keberhasilan pembangunan Kota Semarang, dapat dilihat dari kondisi pencapaian kinerja makro pembangunan daerah terdiri dari indikator ekonomi dan sosial. Pencapaian indikator makro pembangunan Kota Semarang tidak hanya merupakan kinerja Pemerintah Kota Semarang, juga merupakan kinerja bersama antara Pemerintah Kota, masyarakat serta swasta. Capaian indikator makro pelaksanaan pembangunan Kota Semarang Tahun 2008 adalah sebagai berikut : 1. Indikator Makro Ekonomi Kondisi perekonomian Kota Semarang, selama 2 (dua) tahun terakhir dapat dilihat dengan berbagai indikator seperti Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE), Pendapatan perkapita, Inflasi serta perkembangan investasi. a. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) PDRB adalah jumlah nilai tambah bruto yang dihasilkan seluruh unit usaha dalam wilayah tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung dengan menggunakan harga pada setiap tahun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan menunjukan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada satu tahun tertentu sebagai tahun dasar penghitungannya. Berdasarkan harga berlaku (2000), PDRB Kota Semarang

Transcript of bab II RKPD - · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ......

Page 1: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7

BAB II

EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU

Rencana Kerja Pemerintahan Daerah (RKPD) Kota Semarang Tahun 2010

merupakan pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota

Semarang Tahun 2005-2010. Sebagai keberlanjutan pembangunan maka dalam

penyusunan RKPD tahun 2010 dirumuskan dengan mendasarkan pada evaluasi kinerja

pelaksanaan pembangunan tahun sebelumnya yang meliputi evaluasi pencapaian kinerja

makro pembangunan, evaluasi terhadap pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan

serta isu-isu yang mendesak yang harus ditangani Pemerintah Kota Semarang Tahun 2010.

2.1 Evaluasi Pencapaian Kinerja Makro Pembangunan Daerah

Keberhasilan pembangunan Kota Semarang, dapat dilihat dari kondisi

pencapaian kinerja makro pembangunan daerah terdiri dari indikator ekonomi dan

sosial. Pencapaian indikator makro pembangunan Kota Semarang tidak hanya

merupakan kinerja Pemerintah Kota Semarang, juga merupakan kinerja bersama

antara Pemerintah Kota, masyarakat serta swasta. Capaian indikator makro

pelaksanaan pembangunan Kota Semarang Tahun 2008 adalah sebagai berikut :

1. Indikator Makro Ekonomi

Kondisi perekonomian Kota Semarang, selama 2 (dua) tahun terakhir dapat

dilihat dengan berbagai indikator seperti Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB), Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE), Pendapatan perkapita, Inflasi serta

perkembangan investasi.

a. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

PDRB adalah jumlah nilai tambah bruto yang dihasilkan seluruh unit usaha

dalam wilayah tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir

yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. PDRB atas dasar harga berlaku

menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung dengan

menggunakan harga pada setiap tahun, sedangkan PDRB atas dasar harga

konstan menunjukan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung

menggunakan harga pada satu tahun tertentu sebagai tahun dasar

penghitungannya. Berdasarkan harga berlaku (2000), PDRB Kota Semarang

Page 2: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 8

pada tahun 2008 sebesar Rp. 34,407.228.000.000,- atau naik sebesar 12,75%

dibanding tahun 2007 sebesar Rp. 30.525.736.000.000,-.

Tabel 2.1

Nilai Produktivitas Sektor Usaha Pembentuk PDRB

Kota SemarangTahun 2006 – 2008 (jutaan)

No Sektor Usaha 2006 2007 2008

1. Pertanian 321,780 365,094 414,238

2. Pertambangan & Penggalian 52,326 57,062 62,227

3. Industri Pengolahan 7,147,347 7,883,532 8,695,545

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 487,538 532,279 581,126

5. Bangunan 4,445,307 5,414,829 6,595,804

6. Perdagangan, Hotel & Restoran 7,480,617 8,635,562 9,968,821

7. Pengangkutan dan komunikasi 2,762,149 3,073,387 3,419,695

8.

Keuangan, Persewaan & Jasa

Perusahaan 772,160 889,126 1,023,810

9. Jasa-Jasa 3,155,016 3,664,861 4,257,096

J U M L A H

Dilihat dari produktivitas dari masing-masing sektor pembentuk

PDRB Kota Semarang Tahun 2008, sumbangan terbesar pada sektor

Perdagangan Hotel dan Restoran yakni sebesar 30,29%, berturut-turut sektor

Industri Pengolahan sebesar 27,50%, sektor Bangunan 15,10%, dan sektor

Jasa-jasa sebesar 12.00%.

Page 3: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 9

Tabel 2.2

Kontribusi Sektor Usaha Pembentuk PDRB

Kota SemarangTahun 2006 – 2008

No Sektor Usaha 2006 2007 2008

1. Pertanian 1.25 1.21 1.17

2. Pertambangan & Penggalian 0.17 0.17 0.17

3. Industri Pengolahan 27.6 27.55 27.50

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 1.32 1.3 1.28

5. Bangunan 14.76 14.93 15.10

6. Perdagangan, Hotel & Restoran 30.27 30.28 30.29

7. Pengangkutan dan komunikasi 9.58 9.62 9.66

8. Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan

2.96 2.9 2.84

9. Jasa-Jasa 12.08 12.04 12.00

Sektor Perdagangan hotel dan restoran memberikan sumbangan sebesar

30,29 persen untuk pembentukan PDRB Kota Semarang Tahun 2008.

Besarnya sumbangan sektor Perdagangan hotel dan restoran. Andil terbesar

kedua diberikan oleh sektor industri pengolahan dengan sumbangan sebesar

27,50 persen. Besarnya peranan sektor Perdagangan hotel dan restoran

terhadap perekonomian menyebabkan pembangunan sektor ini perlu

mendapat prioritas utama dalam program pembangunan. Pembangunan sektor

Perdagangan hotel dan restoran pada akhirnya akan memacu usaha industri

pengolahan dan juga akan memacu pertumbuhan sektor ekonomi lainnya.

b. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)

Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Semarang pada tahun 2008 mengalami

pertumbuhan positif sebesar 6,79 % dibanding tahun 2007 sebesar 5,98 atau

mengalami peningkatan sebesar 0,81 %, hal ini dipengaruhi antara lain oleh

kenaikan produksi pada beberapa sektor unggulan.

Pertumbuhan LPE daerah tidak lepas dari kinerja makro ekonomi secara

nasional belum memperlihatkan peningkatan secara signifikan, disamping

faktor internal, yaitu ekspektasi para pelaku ekonomi terhadap kondisi

ekonomi daerah serta iklim investasi yang belum mengarah pada proses

Page 4: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 10

penciptaan lapangan kerja baru yang secara langsung akan menambah

produktifitas daerah. Dalam kaitannya dengan struktur perekonomian Kota

Semarang yang didominasi sektor tersier, diharapkan dapat sebagai sektor

yang mampu mendorong kegiatan sektor lain secara optimal, baik pada sektor

primer maupun pada sektor sekunder.

c. Inflasi dan investasi

Sebagai salah satu indikator ekonomi, nilai inflasi menggambarkan

laju kenaikan harga barang-barang secara agregat dalam 1 (satu ) tahun.

Perhitungan nilai inflasi ini menjadi penting mengingat besaran nilai inflasi

akan berdampak terhadap penentuan kebijakan ekonomi Pemerintah Pusat

maupun Daerah. Dampak dari tingginya angka inflasi adalah meningkatnya

overhead cost bagi kegiatan usaha, sehingga nilai pengembalian keuntungan

(IRR) juga relatif rendah. Nilai inflasi pada tahun 2008 sebesar 7,49 % atau

mengalalami peningkatan dari tahun 2007 yang sebesar 6,75 %.

Kenaikan angka inflasi tahun 2008 tersebut disebabkan oleh kenaikan harga

bahan bakar minyak (BBM) yang secara tidak langsung berdampak pada

komoditas kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar 10,91%, diikuti

dengan kelompok sandang sebesar 9,01%, dan kelompok makanan jadi,

tembakau dan rokok sebesar 8,21%, kemudian kelompok pendidikan, rekreasi

dan olah raga sebesar 8,04%, pada kelompok kesehatan mencapai 3,15%,

serta kelompok transportasi komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,67%.

Nilai investasi merupakan salah satu indikator penentu kegiatan

perekonomian Daerah. Realisasi Nilai investasi PMA tahun 2007 sebesar

US $ 317.165.100 meningkat menjadi US $ 1.835.125.390,- pada tahun

2008. Sedangkan realisasi nilai investasi PMDN tahun 2007 sebesar

Rp. 1.191.875.230.000,- meningkat menjadi Rp. 2.518.121.150.000,- pada

tahun 2008. Peningkatan nilai Investasi dan nilai PDRB akan mendorong

besarnya investasi yang dibutuhkan untuk meningkatkan satu unit output atau

nilai tambah atau ICOR ( Incremental Capital Output Ratio), dimana nilai

ICOR merupakan perbandingan antara Nilai Investasi terhadap Nilai PDRB.

Page 5: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 11

d. PDRB per kapita/pendapatan per kapita

Dibandingkan tahun sebelumnya, angka pendapatan per kapita

masyarakat mengalami peningkatan meskipun peningkatannya belum

menunjukkan distribusi pendapatan secara terperinci kepada kelompok

penerima pendapatan.

Pada tahun 2008 pendapatan perkapita masyarakat sebesar Rp. 11.905.074,70

atau sebesar Rp. 992.089,54 perbulan, mengalami kenaikan dibanding tahun

sebelumnya sebesar Rp. 11.486.461,36 atau sebesar Rp. 957.205,11 per

bulan. Kenaikan pendapatan perkapita pada satu sisi memperlihatkan

kemampuan daya beli masyarakat rata-rata selama tahun bersangkutan. Akan

tetapi dikaitkan dengan tingkat inflasi yang masih relatif tinggi, maka

pendapatan perkapita masyarakat belum dapat dijadikan indikator

kesejahteraan masyarakat yang mencerminkan kemampuan daya beli

masyarakat. Peningkatan nilai pendapatan perkapita masyarakat sebesar

3,64 % pada kenyataannya tidak sebanding dengan tingkat inflasi yang

mencapai 7,49 %., Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terjadi

penurunan daya beli masyarakat di Kota Semarang, sehubungan kenaikan

harga berbagai barang kebutuhan pokok. Untuk melihat perbandingan antara

LPE dan tingkat inflasi seperti pada tabel berikut ini ;

Tabel 2.3

Perbandingan Kenaikan Pendapatan Perkapita Terhadap Inflasi

Tahun 2007 – 2008

Tahun Pendapatan

Perkapita (Rp)

Kenaikan LPE

(%)

Inflasi

(%)

2007 11.486.461,36 5,98 6,75

2008 11.905.074,44 6,79 7,49

Page 6: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 12

2. Indikator Sosial /Sosio Demografi.

Ada beberapa indikator sosial yang digunakan untuk mengukur keberhasilan

pelaksanaan pembangunan daerah yaitu penduduk, angkatan kerja, kemiskinan,

kesehatan dan pendidikan.

a. Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk Kota Semarang pada tahun 2008 sejumlah

1.481.640 jiwa yang terdiri dari laki-laki 735.457 jiwa dan perempuan

sebanyak 746.183 jiwa. Hal ini menunjukkan peningkatan sebesar 1,86 %

dibanding tahun 2007 yang berjumlah 1.454.594 jiwa.

Kota Semarang termasuk kota yang mempunyai tingkat kepadatan

yang tinggi, pada tahun 2007 tingkat kepadatannya mencapai 3.892 jiwa per

km². Sedangkan kepadatan penduduk pada tahun 2008 mencapai 4.411 jiwa

per km², atau mengalami kenaikan sebesar 519 jiwa per km². Kepadatan

penduduk tertinggi berada pada wilayah yang terletak di pusat kota. Wilayah

yang terpadat adalah wilayah Kecamatan Semarang Selatan (14.444

jiwa/km²), kemudian berturut-turut Kecamatan Candisari (12.318 jiwa/km²),

Kecamatan Semarang Tengah (12.158 jiwa/km²), Kecamatan Semarang Utara

(11.468 jiwa/km²) dan Kecamatan Gayamsari (11.274 jiwa/km²).

b. Angkatan Kerja

Sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk, jumlah angkatan kerja juga

terus mengalami peningkatan. Jumlah angkatan kerja di Kota Semarang

pada tahun 2008 tercatat sebanyak 744.439 orang atau meningkat 0,5 %

dibanding tahun 2007 yang sebanyak 748.439 orang.

Penduduk Kota Semarang yang bekerja tahun 2007 berjumlah 599.000 orang,

sedangkan tahun 2008 sebanyak 615.229 orang, atau ada peningkatan sebesar

2,7 %.

Dilihat dari Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) yaitu perbandingan

antara angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja, TPAK pada tahun 2008

mengalami peningkatan dimana pada tahun 2007 sebesar 59,29% naik

menjadi 85 %, pada tahun 2008.

Page 7: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 13

Berdasarkan data yang ada pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi tahun

2008 tercatat 51.404 orang pencari kerja, sedangkan terbatasnya kesempatan

kerja tercermin dari penempatan tenaga kerja pada tahun 2008 sebesar 8.975

orang yaitu penempatan melalui mekanisme AKAL sebesar 8.579 orang,

AKAD 58 orang, dan AKAN 338 orang.

c. Penduduk Miskin

Penduduk miskin Kota Semarang selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir

menunjukan adanya peningkatan yang cukup signifikan. Hal tersebut

disebabkan belum terpadunya indikator kemiskinan. Oleh karena itu

berdasarkan data dari BLT, Jamkesmas, Jamkesmaskot, Raskin dan Hasil

verifikasi kelurahan sementara, jumlah Keluarga Miskin kota semarang

mencapai 133.099 KK atau 486.175 Jiwa

Dari jumlah penduduk Kota Semarang sebanyak 1.481.640 jiwa adalah

penduduk miskin atau sekitar 32,8 % dari jumlah penduduk Kota Semarang.

Kondisi ini dipengaruhi oleh berbagai permasalahan yang ada di masyarakat

antara lain :

1) Terbatasmya kesempatan kerja/berusaha

Terbatasnya kesempatan kerja/berusaha berdampak pada meningkatnya

jumlah pengangguran mengindikasikan bahwa pertumbuhan lapangan

kerja tidak sebanding dengan pertumbuhan angkatan kerja.

2) Terbatasnya akses terhadap faktor produksi, seperti terbatasnya

ketrampilan, dan modal.

3) Tingginya biaya kesehatan dan pendidikan.

4) Rendahnya akses terhadap sarana dan prasarana lingkungan

Keterbatasan sarana dan parasarana lingkungan yang memadai masih

sangat kurang, hal ini terlihat dari masih adanya penduduk yang tinggal

di wilayah-wilayah yang tidak layak huni (kumuh)

Page 8: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 14

d. Kesehatan

Kondisi Kesehatan di Kota Semarang dapat terlihat pada perkembangan

derajat kesehatan masyarakat. Pada tahun 2008 derajat kesehatan

menunjukkan perubahan yang positif pada indikator yang berpengaruh pada

derajat kesehatan masyarakat, antara lain menurunnya Angka Kematian Bayi

sebesar 203 kematian dari 25.160 Kelahiran Hidup atau sebesar 8,11 per

1.000 Kelahiran Hidup, menurunnya Angka Kematian Ibu sebesar 10

kematian dari 22.346 Kelahiran Hidup atau 44,7 per 100.000 Kelahiran

Hidup. Angka Harapan Hidup Kota Semarang mampu dipertahankan sebesar

70 tahun diatas angka harapan hidup tingkat Nasional sebesar 65 tahun .

e. Pendidikan

Kondisi pendidikan di Kota Semarang, dapat dilihat dari Angka Partisipasi

Kasar (APK) pada setiap jenjang pendidikan. Angka ini menunjukan rasio

jumlah siswa yang sedang sekolah pada jenjang tertentu terhadap jumlah

jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikan

tertentu. Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %. Demikian pula

untuk APK SLTP/MTs pada tahun 2008 sebesar 92,46 dan APK

SMA/MA/SMK sebesar 89,37%.

Jumlah anak putus sekolah (dropout) pada tahun 2008 yang disebabkan

alasan ekonomi sebanyak 33 siswa atau mengalami penurunan yang sangat

signifikan dibanding tahun 2007 sebanyak 381 siswa.

2.2 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Tahun lalu dan Realisasi

RPJMD

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) merupakan dokumen perencanaan

operasional tahunan yang menjadi pedoman/acuan bagi Pemerintah Daerah dalam

menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) tahun yang

bersangkutan. Oleh karena itu dalam melakukan evaluasi terhadap dokumen RKPD

dilakukan dengan membandingkan perencanaan program dan kegiatan yang termuat

Page 9: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 15

dalam Dokumen Rencana Kerja Daerah (RKPD) dengan Realisasi program dan

kegiatan pada RAPBD, sesuai dengan kelompok prioritas pembangunan di daerah.

Evaluasi terhadap Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Kota Semarang sampai

dengan Tahun 2008, dikelompokan menurut prioritas pembangunan sebagaimana

ditetapkan dalam RPJMD Kota Semarang Tahun 2005-2010, adalah sebagai berikut :

1. Penguatan Ekonomi Masyarakat

Prioritas pembangunan dalam rangka Penguatan ekonomi masyarakat ditujukan

untuk mendorong peningkatan kemampuan masyarakat sehingga memiliki

kemampuan bertahan dalam menghadapi berbagai tantangan.

Pelaksanaan pembangunan pada upaya penguatan ekonomi masyarakat dapat

dilihat dari kinerja pelaksanaan pembangunan pada urusan kewenangan

Pemerintah Daerah yakni :

a. Pembangunan Urusan Koperasi dan UKM

Kebijakan pembangunan urusan koperasi dan usaha kecil menengah

pada tahun 2008 diarahkan untuk mendorong dan memfasilitasi masyarakat

dalam rangka menciptakan iklim usaha dan lingkungan usaha yang kondusif

menuju pada perwujudan sistem ekonomi kerakyatan.

Upaya-upaya yang dilaksanakan dalam pembangunan urusan koperasi dan

UKM tahun 2008 dilaksanakan melalui :

1) Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (IKM) melalui Pemberian

kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja dan

peningkatan daya saing.

2) Peningkatan peran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai

penyedia barang dan jasa pada pasar domestik yang semakin berdaya

saing dengan produk impor, khususnya untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat.

3) Pembenahan dan penguatan kelembagaan guna menciptakan iklim usaha

dan lingkungan usaha yang kondusif bagi kemajuan Koperasi, serta

kepastian hukum yang menjamin terlindunginya Koperasi dan atau

anggotanya dari praktek-praktek persaingan usaha yang tidak sehat;

Page 10: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 16

4) Peningkatan pemahaman, kepedulian dan dukungan pemangku

kepentingan ( stakeholders ) kepada Koperasi;

5) Peningkatan kemandirian gerakan Koperasi.

Kinerja pelaksanaan pembangunan urusan koperasi dan UKM sampai

dengan tahun 2008 adalah sebagai berikut :

1) Bertambahnya jumlah koperasi dimana pada tahun 2007 jumlah Koperasi

tercatat sebanyak 1.000 unit, sedangkan pada tahun 2008 bertambah

menjadi sebanyak 1.030 unit atau meningkat 3 %.

2) Peningkatan jumlah koperasi diikuti dengan peningkatan jumlah koperasi

aktif sebesar 7,81 % dari 653 unit koperasi aktif pada tahun 2007

bertambah menjadi 704 unit koperasi aktif pada tahun 2008

3) Peningkatan jumlah anggota koperasi 1,52 % dari tahun 2007 sejumlah

144.290 anggota menjadi 146.290 anggota pada tahun 2008

Peningkatan jumlah KUMKM berpengaruh pada peningkatan jumlah

penyerapan tenaga kerja disektor Usaha Mikro Kecil Menengah sebesar 14.36

%, dimana jumlah tenaga kerja yang terserap pada 2007 sebanyak 13.367

orang menjadi 15.287 orang pada tahun 2008.

Dalam kelembagaan koperasi, untuk Klasifikasi A sebanyak 89, B sebanyak

234, dan Klasifikasi C sebanyak 100 atau meningkat sebesar 2,21 % di

banding tahun sebelumnya.

Demikian pula yang terjadi pada jumlah jumlah omzet Koperasi Usaha Mikro

Kecil Menengah, dimana jumlah omzet Koperasi tahun 2007 sebesar

Rp. 882.773.645.000,- menjadi Rp. 936.748.541.000 pada tahun 2008 atau

meningkat 6.1 %, sedangkan jumlah omzet tahun 2007 UMKM sebesar

Rp. 115.767.193.716,- menjadi Rp. 147.053.000.000,- pada tahun 2008 atau

meningkat 27.02 %.

Lembaga Keuangan Mikro (LKM) mengalami pertumbuhan 53,21 %

dibanding tahun 2007 dimana jumlah Lembaga Keuangan Mikro pada tahun

2007 sebanyak 171 unit bertambah menjadi 262 unit pada tahun 2008.

Page 11: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 17

b. Pembangunan Urusan Tenaga Kerja

Kebijakan pembangunan urusan tenaga kerja diarahkan pada

penanggulangan pengangguran, perluasan kesempatan kerja, peningkatan

kualitas tenaga kerja dan transmigrasi sehingga lebih kompeten, produktif,

mandiri dan berdaya saing tinggi dalam rangka menghadapi globalisasi,

berkesejahteraan dan terlindungi hak-haknya, serta terwujudnya hubungan

industrial yang harmonis, manusiawi dan berkeadilan.

Upaya-upaya yang dilaksanakan dalam pembangunan urusan tenaga kerja

dilakukan melalui :

1) Peningkatan kualitas dan pengetahuan tenaga pelatih yang juga akan

berdampak pada peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja

2) Penyediaan media informasi yang mudah diakses pencari kerja , sehingga

dapat meningkatkan kesempatan kerja

3) Peningkatan kualitas hubungan industrial khususnya yang menyangkut

tentang hubungan kerja agar dapat lebih mengoptimalkan pengawasan

ketenagakerjaan serta penegakan hukum

Kinerja pelaksanaan pembangunan urusan tenaga kerja sampai dengan

tahun 2008 adalah sebagai berikut :

1) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) yaitu perbandingan antara

angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja, kinerja penyelenggaraan

urusan ketenagakerjaan juga menunjukkan adanya kenaikan, pada tahun

2007 sebesar 59,29% naik menjadi 85 %, pada tahun 2008.

Jumlah pengangguran terbuka tercatat sebanyak 322.748 orang atau

30,66 % dari angkatan kerja pada tahun 2007, sedangkan tahun 2008

meningkat menjadi 347.139 orang atau 32,44 % dari jumlah angkatan

kerja, fenomena ini dipengaruhi oleh adanya dampak krisis ekonomi

global, sehingga berpengaruh juga terhadap kinerja industri yang akhirnya

juga berdampak pada kebijakan pemerintah.

Pencari kerja sampai dengan tahun 2008 tercatat 51.404 orang, sedangkan

terbatasnya kesempatan kerja tercermin dari penempatan tenaga kerja

pada tahun 2008 sebesar 8.975 orang yaitu penempatan melalui

Page 12: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 18

mekanisme AKAL sebesar 8.579 orang, AKAD 58 orang, dan AKAN 338

orang.

2) Rendahnya tingkat kesejahteraan pekerja / buruh dapat dilihat dari

indikasi besarnya Upah Minimum karena adanya peningkatan biaya

hidup. Upah minimum kota / regional tahun 2008 sebesar Rp. 715.700

sudah mencapai 100 % KHL, namun demikian masih ada sebagian

pengusaha yang belum melaksanakan ketentuan yang menyangkut hak

dasar pekerja seperti misalnya upah minimum, upah lembur, cuti tahunan

maupun cuti haid bagi pekerja wanita, kebebasan berserikat bagi para

pekerja / buruhnya. Disisi lain masih adanya pekerja anak yang terpaksa

bekerja dan masih banyaknya kasus kecelakaan kerja dimana pada tahun

2008 tercatat 423 orang dengan rincian kecelakaan di tempat kerja 241

orang, kecelakaan lalu lintas 182 orang. Adapun perinciannya yaitu 11

orang meninggal dunia, 29 orang cacat dan 383 0rang Sementara Tidak

Mampu Bekerja (STMB) .

3) Hubungan Industrial di Kota Semarang secara umum dapat dikatakan

cukup kondusif, walaupun masih terjadi beberapa kejadian unjuk rasa.

Beberapa kejadian Hubungan industrial yang terjadi seperti Unjuk rasa /

mogok kerja tahun 2008 sebanyak 9 kasus yang melibatkan 11.980 orang

karyawan dan jam kerja yang hilang 100.570 jam. Perselisihan

Hubungan Industrial ( PHI ) dan PHK tahun 2008 tercatat PHK 215 kasus

dengan jumlah tenaga kerja 988 orang, PHI 71 kasus dengan jumlah

tenaga kerja 16.389 orang.

c. Pembangunan Urusan Penanaman Modal

Kebijakan pembangunan pada urusan bidang penanaman modal diarahkan

pada peningkatan investasi dalam rangka peningkatan ekonomi daerah

melalui (1) penciptaan iklim yang kondusif, (2) peningkatan

investasi/penanaman modal, (3) pemberdayaan BUMD dan optimalisasi

manajemen aset daerah; (4) Peningkatan pelayanan perijinan.

Page 13: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 19

Pembangunan urusan penanaman modal pada tahun 2008 dilaksanakan

melalui :

1) Pengembangan potensi unggulan daerah, peningkatan koordinasi dan

kerjasama regional, nasional dan internasional.

2) Peningkatan iklim dan realisasi investasi di Kota Semarang

3) Penyediaan hasil-hasil kajian potensi yang terkait dengan investasi di

Kota Semarang yang selanjutnya ditawarkan kepada calon investor yang

berminat.

Kinerja pelaksanaan pembangunan urusan penanaman modal

sampai dengan tahun 2008 meliputi :

1) Meningkatnya realisasi jumlah nilai investasi PMA dan PMDN, dimana

realisasi PMA tahun 2007 sebanyak 82 proyek dengan nilai investasi

sebesar US $ 317.165.100 dan pada tahun 2008 meningkat sebesar

US $ 1.835.125.390 sebanyak 58 proyek.

Realisasi PMDN tahun 2007 sebanyak 15 proyek dengan nilai investasi

sebesar Rp. 1.191.875.230.000, dan meningkat sebanyak 14 proyek

dengan nilai investasi Rp. 2.518.121.150.000,- pada tahun 2008.

2) Perolehan laba (rugi) BUMD tahun 2007 sebesar Rp. 3.824.208.317,-

sedangkan tahun 2008 sebesar Rp. 5.405.367.935,- atau mengalami

kenaikan sebesar 41,34 %.

3) Nilai aset milik Pemerintah Kota Semarang pada tahun 2007 sebesar

Rp. 4.384.143.056.705,- menjadi Rp.4.573.281.172.000 pada tahun 2008

atau mengalami peningkatan sebesar 4,3 %. Kontribusi aset yang

dikerjasamakan sebesar Rp. 1.240.000.000,-

d. Pembangunan urusan Pertanian

Kebijakan pembangunan urusan bidang pertanian diarahkan pada

pemanfaatan sumber daya pertanian secara optimal dengan tetap menjaga

kelestarian lingkungan melalui (1) peningkatan kualitas SDM pelaku

Pertanian; (2) Intensifikasi dan ekstensifikasi lahan pertanian dengan produk

yang mempunyai nilai tambah; (3) Peningkatan pengelolaan hasil pertanian.

Page 14: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 20

Pelaksanaan pembangunan urusan pertanian pada tahun 2008

dilakukan melalui :

1) Peningkatan kemampuan lembaga tani melalui pelatihan, penyuluhan dan

pendampingan petani dan pelaku agribisnis sehingga berdampak

kesejahteraan petani.

2) Peningkatan ketersediaan pangan non beras sehingga dapat

mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan ketahanan pangan.

3) Peningkatan pemasaran produk pertanian melalui fasilitasi kerja sama

regional / nasional / internasional.

4) Peningkatan produktivitas usaha pertanian melalui pengadaan sarana dan

prasarana teknologi pertanian / perkebunan tepat guna.

5) Peningkatan produksi hasil pertanian melalui penyuluhan, penyediaan

sarana produksi pertanian serta pengembangan bibit unggul.

6) Peningkatan upaya pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit

menular ternak melalui peningkatan ketrampilan petugas vaksinator dan

fasilitasi klinik hewan.

7) Peningkatan kegiatan penyuluhan di bidang pertanian dan perkebunan.

8) Peningkatan produksi hasil peternakan melalui penyuluhan kualitas gizi

dan pakan ternak.

Kinerja pelaksanaan pembangunan pertanian sampai dengan tahun

2008 adalah sebagai berikut :

1) Meningkatnya produksi tanaman pangan 1,5 %.

- Produksi Padi tahun 2008 naik : 11,04 % atau menjadi : 27.352 ton,

dibanding produksi tahun 2007 sebesar : 24.632 ton.

- Produksi Jagung tahun 2008, naik : 5,20 % atau menjadi : .283 ton,

dibanding tahun 2007 sebesar : 4.071 ton

2) Produksi tanaman hortikultura mengalami perkembangan yang fluktuatif

pada masing-masing komoditas

- Produksi Durian turun 58,80 % dibanding tahun 2007

- Produksi Rambutan turun 55,99 % dibanding tahun 2007

Page 15: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 21

- Produksi Mangga naik : 285,97 % dibanding tahun 2007.

- Produksi Jambu Air turun 23,67 % dibanding tahun 2007.

- Produksi Pisang turun 35,89 % dibanding tahun 2007.

- Produksi Manggis turun 23,61 % dibanding tahun 2007.

- Kondisi tahun 2008. Produksi Kunyit naik 3,95 % dibanding tahun

2007.

- Produksi Temulawak naik 10,61 % dibanding tahun 2007.

- Anggrek sebagai komoditas pertanian unggulan Kota Semarang sudah

mulai berkembang, namun produksinya masih fluktuatif. Pada tahun

2007 sebanyak 1.013.919 tangkai dan tahun 2008 Produksi Anggrek

menurun 36,19 % disebabkan menurunnya volume permintaan pasar,

karena tergeser oleh Tanaman Hias Daun.

3) Meningkatnya produksi hasil peternakan rata-rata 1,17%,

- Produksi daging Non Unggas naik sebesar 2,75 % atau 5.675.270 kg

di banding produksi tahun 2007 sebesar 5.523.518 kg.

- Produksi daging Unggas naik sebesar 1.10 % atau sebesar 7.176.348

kg pada tahun 2008 dibandingkan produksi tahun 2007 sebesar

7.097.912 kg

- Produksi telur naik sebesar 0.70 % atau 6.542.132 kg pada tahun 2008

dibandingkan produksi tahun 2007 sebesar 6.496.782 kg.

- Produksi susu naik sebesar 0.15 % atau 3.049.130 liter pada tahun

2008 dibandingkan produksi tahun 2007 sebesar 3.044.612 liter

4) Meningkatnya produksi komoditas perkebunan rata-rata 8,71% dibanding

tahun 2007 yang rata-rata 3,25%.

e. Pembangunan urusan Kehutanan

Kebijakan Pembangunan Urusan Kehutanan diarahkan pada

peningkatan dan pengelolaan sumber daya alam/ hutan sehingga dapat

berfungsi secara optimal sebagai media pengatur taat air dan kelestarian

lingkungan.

Page 16: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 22

Pembangunan urusan kehutanan dilaksanakan melalui upaya-upaya

memperbaiki kerusakan lahan dan mengembalikan fungsi asalnya melalui

rehabilitasi hutan dan lahan. Sampai dengan tahunn 2008 total lahan kritis di

Kota Semarang yang telah tertangani seluas 7.549 Ha .

f. Urusan Pariwisata

Kebijakan pada Pembangunan urusan Pariwisata diarahkan pada

optimalisasi dan pengembangan potensi-potensi wisata, peningkatan

manajemen pengelolaan pariwisata serta peningkatan kualitas sumberdaya

manusia di bidang kepariwisataan.

Upaya-upaya yang dilakukan dalam pembangunan urusan pariwisata

dilakukan melalui :

1) Peningkatan dan pengembangan promosi pariwisata

2) Peningkatan dan pengembangan kondisi sarana dan prasarana pariwisata

3) Pengembangan kerjasama dengan lembaga-lembaga lain, peningkatan

koordinasi dan peningkatan peran serta masyarakata dalam usaha bidang

pariwisata.

Kinerja pelaksanaan pembangunan urusan pariwisata sampai dengan

tahun 2008 antara lain dapat dilihat dari jumlah kunjungan, tingkat hunian

hotel, dan lama tinggal wisatawan.

1) Meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Semarang

sebesar 1.465.105 orang pada tahun 2008 atau meningkat sebesar 0,52%

dibanding dengan tahun 2007 sebanyak : 1.457.554 orang.

2) Meningkatnya tingkat hunian hotel sebesar 1 %, pada tahun 2007

menunjukkan angka sebesar 67% dan tahun 2008 sebesar 68%.

3) Meningkatnya lama tinggal wisatawan asing di Kota Semarang sebesar

0,02%, pada tahun 2007 : 2,42 hari, dan pada tahun 2008 sebesar 2,44

hari.

Page 17: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 23

g. Urusan Kelautan dan Perikanan

Kebijakan Pembangunan Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan

diarahkan pada peningkatan pemanfaatan sumberdaya perikanan laut dan

darat secara optimal dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan melalui

peningkatan kualitas SDM nelayan, pengelolaan potensi kelautan secara

optimal dan pengembangan perikanan.

Upaya-upaya yang dilaksanakan dalam pembangunan urusan Kelautan dan

Perikanan dilakukan melalui :

1) Peningkatan pendapatan masyarakat pesisir melalui pembinaan,

pendampingan pengembangan pada kelompok tani pembudidaya ikan.

2) Peningkatan produktivitas usaha perikanan masyarakat

3) Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pelaku usaha perikanan

4) Peningkatan pendapatan pengrajin ikan melalui kajian optimalisasi

pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan.

Kinerja pelaksanaan pembangunan urusan kelautan dan perikanan

sampai dengan tahun 2008 adalah sebagai berikut :

1) Meningkatnya produktivitas perikanan hasil tangkapan laut, pada tahun

2007 sebesar 472,27 ton menjadi 486,44 ton pada tahun 2008

2) Meningkatnya produktivitas perikanan darat, pada tahun 2007 sebesar

470.77 ton meningkat menjadi 488.5 ton pada tahun 2008

h. Urusan Perdagangan

Kebijakan Urusan Perdagangan diarahkan pada tersedianya kebutuhan

pokok dan jasa yang terjangkau daya beli masyarakat, pengembangan

perdagangan dan jasa sebagai lapangan usaha masyarakat.

Upaya-upaya yang dilaksanakan dalam pembangunan urusan Perdagangan

adalah sebagai berikut :

1) Peningkatan perlindungan dan pengawasan peredaran produk konsumsi

mayarakat melalui pengawasan peredaran barang jasa dan prngrmbangan

kemetrologian daerah.

Page 18: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 24

2) Peningkatan ekspor komoditas non migas melalui koordinasi fasilitasi

produk unggulan daerah dan pengembangan produk unggulan daerah

3) Peningkatan kualitas pelayanan perpasaran, meningkatkan stabilitas

harga dan menurunkan inflasi

4) Peningkatan ketertiban Pedagang Kaki Lima

Kinerja pelaksanaan pembangunan urusan perdagangan di Kota

Semarang sampai dengan tahun 2008 menunjukan peningkatan.

1) Meningkatnya sarana perdagangan modern baik secara kualitas dan

kuantitas diantaranya Pasar modern (Mall, Swalayan, Supermarket, dan

lain-lain) Pada tahun 2007 sebanyak 133 buah dan tahun 2008 menjadi

160 buah atau meningkat sebanyak 25%.

Sentra Perdagangan/Ruko/Rukan berjumlah 145 lokasi terdiri dari 1.980

unit toko. Sedangkan jumlah sentra perdagangan/ruko/rukan pada tahun

2008 sebanyak 2.160 unit yang tersebar di 153 lokasi.

2) Dengan menjamurnya mini market, supermarket dan hypermarket

berdampak pada lesunya transaksi penjual dan pembeli di pasar-pasar

tradisional. Disisi lain kondisi pasar – pasar tradisional saat ini cukup

memprihatinkan baik kondisi bangunan, kondisi lingkungan dan prasarana

yang lain. Penurunan kualitas Pasar tradisional di Kota Semarang

ditunjukkan dengan sarana dan prasarana yang kurang memadai, sampai

dengan tahun 2008 terdapat 44 pasar tradisional tetapi 44 % kondisi

bangunannya sudah rusak.

i. Urusan Industri

Kebijakan Urusan Perindustrian diarahkan pada pengembangan

industri terutama industri kecil/home industri, pengembngan sistem ekonomi

kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar dengan pengembangan

ekspor dan penguatan institusi pasar ekspor.

Upaya-upaya yang dilakukan dalam pembangunan urusan industri adalah

sebagai berikut :

Page 19: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 25

1) Peningkatan sistem pengembangan mutu dan peluang usaha

2) Pengembangan usaha industri

3) Peningkatan produktifitas industri.

4) Peningkatan populasi sentra-sentra industri potensial

Kinerja pelaksanaan pembangunan urusan industri sampai dengan

tahun 2008 menunjukan kinerja yang lebih baik dimana ditunjukkan dengan

meningkatnya jumlah usaha industri dari 3.387 unit pada tahun 2007

menjadi 3440 unit usaha pada tahun 2008 atau terjadi peningkatan 2%,

yang terdiri dari industri besar 155 unit usaha, industri kecil dan menengah

sejumlah 1.513 unit usaha serta industri non formal berjumlah 1.772 unit

usaha. Sedangkan jumlah kawasan dan sentra industri berdasarkan

pendataan yang dilakukan pada tahun 2008 terdapat 10 lokasi kawasan

industri dan 26 lokasi sentra industri.

Kenaikan Industri Sedang sebesar 0,78 % dari 644 unit menjadi 649

unit usaha sedangkan Industri Besar sebesar 13,14 % yaitu dari 137 unit

menjadi 155 unit sampai akhir tahun 2008.

Peningkatan omzet industri dalam negeri tidak banyak menguntungkan

terutama IKM pada tahun 2008. Omzet IKM formal dari

Rp. 771.456.000.000,- menjadi Rp. 816.482.000.000,- sedangkan pada

IKM non formal omzet yang diperoleh pada tahun 2007 sebesar

Rp. 253.058.000.000,- menjadi 296.816.000.000,-. Peningkatan omzet IKM

Formal sebesar 5,8 % sedangkan omzet IKM Non Formal sebesar 17,29 %.

2. Peningkatan Pelayanan Publik

Pembangunan pelayanan publik dilakukan untuk mewujudkan pelayanan

yang mudah, cepat, tepat dan murah/terjangkau demi tercapainya pelayanan

prima. Guna mewujudkan hal terebut diperlukan aparatur pemerintah

profesional, bersih dan berkarakter yang ditunjang dengan sarana dan prasarana

pelayanan secara memadai. Salah satunya dengan mengembangkan Pelayanan

satu atap (One Stop Service) dan pengembangan Electronic Goverment (E-Gov).

Dengan pelayanan publik yang baik diharapkan dapat menumbuhkan

Page 20: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 26

kepercayaan masyarakat terhadap Pemerintah, mengurangi biaya tinggi serta

mendorong aktivitas perekonomian.

Pelaksanaan pembangunan pada upaya peningkatan pelayanan publik dapat

dilihat dari kinerja pelaksanaan pembangunan pada urusan kewenangan

pemerintah daerah yakni :

a. Urusan Perencanaan Pembangunan

Kebijakan Urusan Perencanaan Pembangunan tahun 2008 diarahkan

pada peningkatan efektifitas dan keterpaduan pelaksanaan pembangunan

terhadap dokumen perencanaan pembangunan daerah, peningkatan kerjasama

pembangunan daerah, dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam

perencanaan pembangunan daerah.

Upaya-upaya yang dilaksanakan dalam pelaksanaan pembangunan urusan

perencanaan pembangunan dilakukan melalui :

1) Peningkatan kerjasama perencanaan pembangunan, melalui fasilitasi

kerjasama dengan dunia usaha/lembaga berupa kerjasama penelitian dan

pengabdian masyarakat dengan Perguruan Tinggi dan Koordinasi dalam

pemecahan masalah-masalah kota berupa penyelenggaraan seminar,

workshop pemecahan masalah kota

2) Peningkatan ketersediaan dokumen perencanan pengembangan kota,

melalui koordinasi penyelesaian permasalahan transportasi perkotaan,

perencanaan air minum, drainase dan sanitasi perkotaan, Koordinasi

Perencanaan Penanganan Pusat-pusat Industri

3) Peningkatan ketersediaan dokumen perencanan pengembangan kota

melalui Peningkatan kemampuan teknis aparatur perencana

4) Peningkatan dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah, melalui

penyelenggaraan Musrenbang Kota dalam rangka penyusunan Rencana

Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Kebijakan Umum Anggaran (KUA),

PPAS dan RAPBD.

5) Peningkatan ketersediaan perencanaan pembangunan ekonomi, melalui

penyusunan masterplan pembangunan ekonomi daerah, penyusunan

Page 21: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 27

indikator ekonomi daerah dan penyusunan masterplan penanggulangan

kemiskinan,

6) Peningkatan ketersediaan dokumen perencanaan sosial dan budaya

7) Peningkatan perencanaan prasarana wilayah dan sumberdaya alam

melalui kegiatan koordinasi penyusunan Masterplan Pengendalian SDA

dan Lingkungan.

Kinerja pelaksanaan pembangunan urusan perencanaan pembangunan

sampai dengan tahun 2008 adalah sebagai berikut :

1) Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan daerah sebagai

acuan/pedoman dalam penyusunan program dan kegiatan pembangunan

di Kota Semarang, antara lain RKPD, Perda Master Drainase, Masterplan

Transportasi, Rancangan RPJPD 2005-2025 dan Naskah Akademis

RPJPD.

2) Tersedianya data dan informasi sebagai bahan dalam penyusunan

dokumen perencanaan pembangunan dan pengambilan

keputusan/kebijakan antara lain data statistik daerah, Dokumen FS.

Pasar Rasamala, Dokumen FS Pasar Damar, 8 kajian penelitian bidang

ekonomi, sosial budaya, pemerintahan, lingkungan hidup dan Teknologi

Tepat Guna.

3) Terkoordinasinya program dan kegiatan pembangunan di Kota Semarang

baik yang dibiayai oleh dana Pemerintah Pusat, Provinsi maupun Daerah

yakni PAMSIMAS, TMMD, Sosialisasi Revisi RPJMD, Monev PKPS-

BBM, fasilitasi kegiatan KKN, P2KP dan PNPM, Polder Authority Kali

Banger Project dan DAM Jatibarang serta program-program

penanggulangan kemiskinan di Kota Semarang.

b. Urusan Kependudukan Dan Catatan Sipil

Kebijakan Pembangunan urusan Kependudukan dan Catatan Sipil

tahun 2008 diarahkan pada upaya pengelolaan administrasi kependudukan

dan pencatatan sipil.

Page 22: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 28

Upaya-upaya yang dilaksanakan dalam pembangunan urusan kependudukan

dan catatan sipil dilakukan melalui peningkatan pengelolaan dan penataan

administrasi kependudukan dan catatan sipil.

Kinerja pelaksanaan pembangunan urusan kependudukan dan catatan

sipil sampai dengan tahun 2008 adalah sebagai berikut :

1) Tersedianya database kependudukan yang akurat dan berkelanjutan

sebesar 90 %.

2) Meningkatnya sarana dan prasarana pelayanan Kependudukan dan

Catatan Sipil antara lain dengan terbangunnya Kantor Dispenduk dan

Capil 100 % dan pos pelayanan di Kecamatan yang representatif, serta

pelayanan administrasi kependudukan dilakukan dengan Sistem

Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) secara on line di 16

Kecamatan, namun sistem belum berjalan secara optimal masih

diperlukan perbaikan-perbaikan baik hardware maupun software agar

secara optimal. Penerapan SIAK merupakan solusi untuk memudahkan

masyarakat dalam mengurus dokumen kependudukan berdasarkan

Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah ditetapkan.

3) Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap tertib administrasi

kependudukan dan capil, yang ditandai dengan jumlah dan KTP dan Akte

Kelahiran yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Semarang.

Kartu Tanda Penduduk yang dikeluarkan pada tahun 2007 sejumlah

277.577, pemohon Akte Kelahiran mencapai 34.265 buah.

Pada tahun 2008 permohonan KTP sejumlah 135.685 pemohon dan akte

kelahiran 26.314 pemohon.

c. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Kebijakan pembangunan pada urusan kesatuan bangsa dan politik

dalam negeri tahun 2008 adalah meningkatkan, mengembangkan sumber

daya manusia dan sarana prasarana pendukung dalam rangka menegakkan

Peraturan Daerah sehingga terwujud lingkungan yang aman, tertib serta

terciptanya iklim politik yang kondusif.

Page 23: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 29

Upaya-upaya yang dilaksanakan dalam pembangunan urusan kesatuan bangsa

dan politik dalam negeri dilakukan melalui :

1) Peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan, melalui penegakan

peraturan daerah;

2) Peningkatan persatuan dan kesatuan bangsa

3) Peningkatan hubungan kemitraan dalam pengembangan wawasan

kebangsaan

4) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam ketertiban dan keamanan

lingkungan

5) Penurunan peredaran narkoba dan minuman keras

6) Peningkatan pendidikan politik masyarakat

7) Pencegahan dan Penanggulangngan korban bencana alam

Kinerja pelaksanaan pembangunan urusan kesatuan bangsa dan politik

dalam negeri sampai dengan tahun 2008 dapat dilihat dari kondisi keamanan,

ketentraman dan ketertiban mayasyarakat serta stabilitas politik di Kota

Semarang. Kondisi daerah yang aman, tentram dan tertib merupakan syarat

yang mendukung terciptanya penyelenggaraan Pemerintahan, pembangunan

dan kegiatan masyarakat yang kondusif.

Meski tingkat unjuk rasa yang dilakukan oleh kelompok-kelompok

masyarakat masih cukup tinggi, yaitu pada tahun 2007 terjadi 102 kali unjuk

rasa yang terdiri dari 72 unjuk rasa bidang politik dan 30 unjuk rasa bidang

ekonomi, sementara pada tahun 2008 hanya terjadi 103 kali unjuk rasa yang

terdiri dari 73 unjuk rasa bidang politik dan 30 unjuk rasa bidang ekonomi.

Namun demikian, situasi dan kondisi sosial politik di Kota Semarang masih

tetap kondusif karena unjuk rasa dilakukan dengan tertib dan tidak

memunculkan tindakan anarkhis di masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa

partisipasi demokrasi masyarakat telah berlandaskan etika dan moral.

Pada tahun 2007 jumlah kasus pelanggaran hukum yang tercatat di Poltabes

Semarang berjumlah 1.914 kasus. Jumlah ini naik dari jumlah kasus pada

tahun 2006 yang berjumlah 1.649 kasus.

Page 24: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 30

Guna mengantisipasi terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban

masyarakat, hingga saat ini terdapat 3.567 poskamling aktif dari 4.673

poskamling yang tersebar di 16 Kecamatan. Setiap tahunnya poskamling aktif

tersebut akan ditingkatkan dan dilengkapi sarana dan prasarananya.

Sedangkan jumlah aparat/petugas dari satuan Perlindungan Masyarakat

(Linmas) pada tahun 2007 terdapat 6.130 Orang dan pada tahun 2008 terdapat

6.104. Penurunan jumlah ini dikarenakan pada tahun 2008 sebanyak 26 orang

anggota Linmas meninggal dunia.

Untuk menjamin terlaksananya Peraturan Daerah, maka diperlukan

adanya kegiatan penegakan Perda yang dilakukan oleh Satpol PP Kota

Semarang. Selama tahun 2007, Satpol PP melaksanakan kegiatan penertiban

sebanyak 1.541 kasus. Sampai dengan akhir tahun 2008 jumlah perda yang

menjadi obyek penegakan sejumlah 35 perda yang mengandung sanksi

hukum. Sedangkan untuk kejadian kebakaran, selama tahun 2007 terjadi 225

kejadian dengan nilai kerugian yang mencapai Rp. 49 Milyar. Dengan

kondisi kota yang terus berkembang, Kota Semarang memerlukan sarana dan

prasarana penanggulangan kebakaran yang memadai sehingga dapat

mengurangi jumlah kerugian.

Tingkat partisipasi politik dalam pemilu dan pilkada menunjukan

perkembangan yang positif. Pada tahun 2004, jumlah pemilih yang

menggunakan haknya pada Pemilihan Legislatif mencapai 83,28 persen,

Pemilu Presiden Putaran I sebesar 78,70 persen, dan pada Pemilu Presiden

Putaran II sebesar 78,70 persen. Tingkat partisipasi tersebut diatas rata-rata

angka partisipasi tingkat nasional. Pada Pilkada Kota Semarang tahun 2005

jumlah pemilih sebanyak 997.200 pemilih dan yang menggunakan hak

pilihnya sebesar 664.897 pemilih. Sementara pada Pemilu Legislatif tahun

2009, dari jumlah pemilih yang terdaftar di Daftar Pemilih Tetap (DPT)

sejumlah 1.087.463 pemilih, yang menggunakan haknya sebanyak 776.540

atau mencapai 71 persen.

Perkembangan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) dan Lembaga

Swadaya Masyarakat (LSM) di Kota Semarang dari tahun ke tahun

Page 25: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 31

mengalami peningkatan. Pada tahun 2007, jumlah Ormas di Kota Semarang

tercatat sebanyak 254, sementara pada tahun 2008 ini tercatat sebanyak 261

atau mengalami peningkatan sebesar 2,76 %. Sedangkan jumlah LSM di Kota

Semarang pada tahun 2007 tercatat sebanyak 76 , dan hingga tahun 2008 ini

LSM yang terdaftar sejumlah 85 atau mengalami peningkatan sebesar

11,84%.

d. Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan

Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian.

Kebijakan pembangunan urusan ini diarahkan pada peningkatan

kualitas pelayanan publik melalui upaya (1) pengembangan kapasitas aparat

Pemerintahan Daerah, 2) peningkatan kapasitas kelembagaan Pemerintahan

Daerah; 3) peningkatan sarana prasarana pelayanan publik; 4) peningkatan

pengelolaan keuangan daerah yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel;

5) Peningkatan kualitas dan kuantitas produk –produk hukum daerah; 6)

peningkatan kerjasama antar daerah; 7) peningkatan peran serta masyarakat

dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah; (8) peningkatan kualitas

persandian daerah.

Upaya-upaya yang dilaksanakan dalam pembangunan urusan otonomi daerah,

pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah,

kepegawaian dan persaindian antara lain dilakukan melalui :

1) Peningkatan kualitas Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam

melaksanakan tugas – tugas legeslatif termasuk dalam

mengakomodasikan kepentingan dan aspirasi masyarakat

2) Peningkatan kualitas pengelolaan keuangan daerah.

3) Meminimalkan pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan

dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.

4) Peningkatan pengetahuan Sumberdaya manusia aparatur pengawasan

5) Peningkatan kualitas pelayanan pemerintah Kota Semarang kepada

masyarakat/publik.

Page 26: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 32

6) Peningkatan kualitas pelayanan/penanganan pengaduan masyarakat/

publik..

7) Peningkatan ketaatan pelaksanaan peraturan perundang-undangan,

pemberian fasilitasi terhadap penyelesaian permasalahan hukum yang

terjadi di Pemerintah Kota Semarang, peningkatan kualitas Sumber Daya

Manusia aparatur dalam penyusunan / perancangan produk-produk

hukum daerah, peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pemahaman

tertib hukum dan HAM, serta peningkatan kepastian hukum pada

produk-produk hukum daerah sebagai landasan hukum dalam

penyelenggaraan pemerintahan daerah.

8) Peningkatan kualitas kelembagaan perangkat daerah dan peningkatan

akuntabilitas penyelenggaraan pemerintah daerah

9) Peningkatan kemampuan manajerial, teknis dan fungsional aparatur

melalui Diklat Prajabatan, Diklat Struktural dan Diklat Teknis & Fungsi

Bagi PNS Daerah.

10) Peningkatan pengembangan SDM aparatur melalui penataan sistem

administrasi Kenaikan Pangkat otomatis PNS,

Pembangunan/pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian Daerah dan

Penyusunan Instrumen Analisis Jabatan PNS, Pemberian Bantuan Tugas

Belajar dan Ikatan Dinas;

Kinerja pelaksanaan pembangunan urusan otonomi daerah,

pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah,

kepegawaian dan persandian sampai dengan tahun 2008 adalah sebagai

berikut :

1) Meningkatnya kualitas dan fungsi legislasi, pada tahun 2007

penyelenggaraan ligislasi RAPERDA sebanyak 13 Perda, dan tahun 2008

telah diselenggarakan program legislasi raperda sebanyak 20 Raperda.

2) Sebagai penyelenggara Pemerintahan dalam fungsinya memberikan

pelayanan publik kepada masyarakat, telah dilakukan penataan

kelembagaan dilingkungan Pemerintah Kota Semarang melalui Peraturan

Page 27: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 33

Daerah Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah yang

disesuaikan dengan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.

Pemerintah Kota Semarang telah membentuk Kantor pelayanan satu pintu

yaitu Kantor Pelayanan Terpadu serta Pusat Penanganan Pengaduan

Pelayanan Publik (P5). Disamping itu setiap Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD) yang memberikan pelayanan langsung kepada

masyarakat telah memiliki standar Pelayanan Minimal, sehingga

diharapkan masyarakat dapat terlayani secara cepat, mudah, murah,

efisien serta efektif.

3) Efektifitas pengelolaan keuangan daerah, Pemerintah Kota menerbitkan

buku pedoman pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBD)

Kota Semarang, pengendalian pengelolaan barang daerah termasuk

dalam pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemerintah Kota

Semarang, serta penataan dan pengamanan aset-aset Pemerintah Kota

Semarang.

4) Dalam rangka penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan kepada

Aparat maupun masyarakat telah dilaksanakan sosialisasi produk hukum.

Sedangkan untuk mengoptimalkan produk produk hukum telah

dilaksanakan dokumentasi dan publikasi peraturan perundang-undangan

melalui pembuatan buku himpunan peraturan perundang-undangan,

himpunan Keputusan Walikota Semarang, Lembaran Daerah (LD) lepas

atas Peraturan Daerah dan Berita Daerah (BD) lepas atas Peraturan

Walikota, CD paparan himpunan Perda, leaflet produk hukum dan

pembelian buku-buku hukum untuk pustaka JDI Hukum serta

penyebarluasan produk hukum kepada setiap SKPD, masyarakat dan

Pemerintah Kabupaten/Kota lain se-Jawa Tengah. Sedangkan dalam

rangka pembinaan dan pengelolaan Jaringan Dokumentasi dan Informasi

Hukum (JDIH) telah dilakukan sosialisasi JDI hukum kepada semua

SKPD di Lingkungan Pemerintah Kota Semarang dan pembinaan kepada

Unit Jaringan Penunjang (UPJ) di Kecamatan/Kelurahan.

Page 28: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 34

5) Guna meningkatkan kinerja penyelenggaraan tata pemerintahan dan

menindaklanjuti amanat Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005

tentang Kelurahan, dimana diatur bahwa Kelurahan sebagai perangkat

daerah yang bertanggung jawab kepada Walikota melalui Camat, dan

memiliki tugas antara lain : Pelaksanaan kegiatan pemerintahan

kelurahan, pemberdayaan masyarakat, pelayanan masyarakat,

penyelenggara ketentraman dan ketertiban umum, serta melaksanakan

pemeliharaan prasarana dan fasilitas umum, telah ditetapkan Peraturan

Daerah Kota Semarang Nomor 6 Tahun 2008 tentang Kelurahan yang

mengatur tentang tata cara pembentukan, penghapusan, penggabungan

kelurahan di Kota Semarang, serta tata cara penyelenggaraan

pemerintahan kelurahan.

6) Dalam rangka peningkatan kualitas SDM Aparatur diselenggarakan

pendidikan dan pelatihan yang merupakan proses penyelenggaraan belajar

mengajar dalam rangka meningkatkan kemampuan PNS. Pendidikan dan

Latihan menyentuh empat dimensi utama yaitu spiritual,intelektual,mental

dan fisikal yang mengarah pada perubahan mutu terwujudnya sosok

aparatur sebagai abdi negara dan abdi masyarakat. Berdasarkan analisis

kebutuhan diklat tahun 2007 (AKD) seluruh SKPD Pemerintah Kota

Semarang terdapat 235 jenis kebutuhan diklat antara lain diklat

kepemimpinan,diklat teknis dan fungsional, diklat pra jabatan

e. Urusan Statistik

Kebijakan pembangunan urusan statistik tahun 2008 diarahkan untuk

ketersediaan data statistik yang lengkap dan akurat dalam rangka mendukung

perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan.

Upaya –upaya yang dilaksanakan dalam pembangunan urusan statistik adalah

dengan melakukan kerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam

penyediaan Data-data statistik Daerah Kota Semarang.

Kinerja pelaksanaan pembangunan utusan statistik sampai dengan

tahun 2008 antara lain tersedianya data statistik daerah Kota Semarang yang

Page 29: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 35

meliputi Buku Kota Semarang Dalam Angka, Kecamatan Dalam Angka,

PDRB, Statistik Kesejahtaraan Sosial Kota Semarang, Indikator

Kesejahteraan Masyarakat, Indikator Ekonomi Kota Semarang, Buku Saku

Kota Semarang, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Indek Harga

Konsumen (IHK) dan Inflasi dan Buku Statistik Industri Kota Semarang.

f. Urusan Kearsipan

Kebijakan pembangunan pada Urusan Kearsipan diarahkan pada

peningkatan pengelolaan dan pelayanan arsip daerah melalui pembinaan dan

pelatihan pengelolaan arsip daerah, perawatan arsip, pengembangan sistem

informasi arsip daerah dan peningkatan sarana dan prasarana pengelolaan

arsip daerah.

Upaya-upaya yang dilaksanakan dalam pembangunan urusan kearsipan

meliputi :

1) Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen Arsip Daerah.

2) pemeliharaan pelayanan administrasi perkantoran guna menunjang

Urusan Kearsipan

3) meningkatkan kualitas pelayanan informasi guna menunjang Urusan

kearsipan

Kinerja pelaksanaan pembangunan urusan kearsipan sampai dengan

tahun 2008 antara lain telah dilaksanakan pengelolaan arsip yang berada di

depo penyimpanan arsip sejumlah 2.300 berkas arsip yang berasal dari Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang.

g. Urusan Komunikasi dan Informatika

Kebijakan pembangunan pada urusan Komunikasi dan Informasi

diarahkan pada upaya peningkatan proses komunikasi dua arah antara

pemerintah dan masyarakat secara optimal, sehingga terwujud transparansi

informasi dan membentuk masyarakat yang responsif terhadap pembangunan.

Page 30: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 36

Upaya-upaya yang dilaksanakan dalam pembangunan urusan komunikasi dan

informatika meliputi :

1) Pengembangan komunikasi dan informasi dua arah antara pemerintah dan

masyarakat dilaksanakan dengan berbagai kegiatan seperti dialog

interaktif baik langsung maupun melalui media massa.

2) Pengembangan sarana prasarana informatika dan telematika atau sistem

informasi pembangunan kota Semarang yang dapat diakses oleh

publik/masyarakat umum.

Kinerja pelaksanaan pembangunan urusan komunikasi dan informasi

sampai dengan tahun 2008 antara lain :

1) Terselenggaranya dialog pemerintah dengan masyarakat.

Dialog interaktif pada tahun 2008 sebanyak 62 kali dengan peserta

mencapai sebanyak 640 orang. Sedangkan dialog melalui media massa,

terutama media elektronik (dialog melalui TV lokal dan nasional) adalah

sebanyak 57 kali, dan dialog melalui radio baik Radio Republik Indonesia

(RRI) maupun radio swasta sebanyak 135 kali.

2) Terbangunnya sistem informasi manajemen daerah antara lian Sistem

Informasi Manajemen (SIM) Bantuan Sarana dan Prasarana,

penyempurnaan Aplikasi SIMPAD (Pendapatan Asli Daerah), SIM Gaji,

SIM Kepegawaian, Situs Badan Kesbanglinmas, CD Interaktif tentang

Profil Kota Semarang, Bintek ketrampilan komputer dan kelengkapan

peralatan jaringan. Selain itu juga menyediakan media center komunikasi

pemerintah dan wartawan dalam meliput berbagai pelaksanaan

pembangunan kota Semarang.

Page 31: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 37

3. Peningkatan Infrastruktur Kota

Pembangunan infrastruktur kota ditekankan pada peningkatan kualitas,

kapasitas prasarana kota dan pengembangan wilayah pinggiran terutama yang

mendukung kelancaran arus barang dan jasa, meningkatkan daya tarik investasi

dan mendukung aktivitas perekonomian lokal.

a. Urusan Pekerjaan Umum

Kebijakan pembangunan Urusan Pekerjaan Umum diarahkan pada

perwujudan keseimbangan pertumbuhan dan pelayanan wilayah,

pembentukan struktur jaringan jalan sesuai dengan hirarki dan pelayanan

jalan, interkoneksi antar bagian wilayah pengembangan dan antar pusat

pelayanan transportasi dan pusat pelayanan perkotaan serta peningkatan

kapasitas jalan, pengendalian banjir dan penanggulangan rob dengan

pembangunan system drainase wilayah dan kawasan, dan pemenuhan

kebutuhan air bersih masyarakat serta menjaga kualitas dan kuantitas sumber

daya air.

Upaya-upaya yang dilaksanakan dalam pembangunan urusan pekerjaan

umum meliputi :

1) Peningkatan kelancaran arus lalulintas barang dan jasa

2) Mempertahankan fungsi jalan dan jembatan

3) Penyediaan data, informasi bidang jalan dan jembatan

4) Pemeliharaan dan operasional alat-alat berat yang layak pakai.

5) Penanganan sebagian area genangan banjir

6) Pengembangan dan pengelolaan konservasi Sungai, Danau dan Sumber

Daya Air Lainnya

7) Pemenuhan kebutuhan air minum yang sehat serta peningkatan kualitas

lingkungan

8) Penanganan sebagian areal genangan rob

9) Peningkatan sarana dan prasarana wilayah.

Page 32: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 38

Kinerja pelaksanaan pembangunan urusan pekerjaan umum sampai

dengan tahun 2008 antara lain :

1) Jalan dan jembatan

Panjang jaringan jalan di Kota Semarang adalah 2.762,371 km. Dari

panjang jaringan jalan tersebut, 59,760 km merupakan jalan nasional;

28,890 km merupakan jalan Provinsi; dan 2.673,721 km merupakan jalan

Kabupaten/lokal. Prasarana jalan di Kota Semarang yang menjadi

kewenangan Pemerintah Kota Semarang pada tahun 2008 tercatat

sepanjang 846,31 km dengan kondisi ruas jalan baik sebesar 58,28 %,

kondisi sedang sebesar 29,30 % dan kondisi rusak sebesar 12,42 %.

Walaupun secara terus menerus dilakukan pemeliharaan sarana jalan

namun kondisinya tiap tahun tetap mengalami kerusakan, hal ini

disebabkan kondisi geografis Kota Semarang yang spesifik antara lain

rob, banjir dan longsor.

Pada tahun 2008, telah dibangun jalan sepanjang 5 km yaitu dari lapangan

golf Sendangmulyo sampai TVRI. Pembangunan Jembatan Kartini baru

terlaksana sebagian yaitu pondasi, karena hal ini terkendala dengan tidak

terealisasinya anggaran dari pusat yang sedianya untuk membangun

kerangka sehingga dianggarkan kembali dari APBD Kota Semarang pada

tahun anggaran 2009.

Dalam rangka mempertahankan fungsi jalan dan jembatan dengan

penanganan jalan dan jembatanyang rusak pada tahun 2008 telah

tertangani sebesar 28 %.

2) Saluran/Drainase

Panjang Sungai dan Saluran Drainase yang dikelola Pemerintah

Kota Semarang sebesar 206.506 m telah dilakukan

pembangunan/peningkatan sepanjang 15.476,9 m atau sebesar 7,489 %

dan pemeliharaan sepanjang 4.089,4 meter atau 1,98%.

Page 33: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 39

3) Pemenuhan Air bersih dan Sanitasi

Jangkauan pelayanan air bersih baru mencapai 70% wilayah Kota

Semarang dan belum dapat menjangkau wilayah pinggiran dan wilayah

pemekaran. Untuk pemenuhan kebutuhan air bersih diwilayah tersebut

dilakukan melalui pembangunan SIPAS, Terminal Air Bersih dan

Pemanfaatan Sumur Dalam.

Pada tahun 2008 untuk pemenuhan air dan dan sanitasi telah dibangun

Sumur Dalam, pembangunan Instalasi Pengolah Air Sederhana (SIPAS),

pembangunan Tower/Reservoar Air, dan Pembangunan Treatment

diwilayah pinggiran dan pemekaran. Dari pembangunan tersebut dapat

mencakup layanan air bersih dan sarana Mandi, Cuci dan Kakus (MCK)

bagi 5.847 KK di wilayah pinggiran dan wilayah pemekaran.

4) Rob dan banjir

Perhatian Pemerintah Kota Semarang terhadap penanganan

masalah rob dan banjir dari tahun ke tahun sudah semakin meningkat.

Pada tahun 2007, melalui upaya normalisasi saluran dan optimalisasi

sistem pengendalian banjir. luas genangan rob dan banjir sudah

mengalami penurunan kurang lebih sebesar 17 % dibanding tahun

sebelumnya, lama genangan berkurang menjadi 1 s/d 2 jam. Sampai

dengan tahun 2008 luas area genangan rob mencapai 8.000 hektar.

Dalam penanganan banjir dilakukan melalui Pembangunan

saluran/drainase/talud/gorong-gorong dan Pemeliharaan saluran /

drainase/talud/gorong-gorong, serta Pembangunan Stasiun Pompa Gudang

Senjata dengan Tangkapan 50 Ha, O & M Pompa Banjir.

5) Irigasi

Sarana irigasi sekunder di Kota Semarang sepanjang 46,38 km

dengan areal pelayanan irigasi seluas 4.152 Ha hanya berfungsi maksimal

sebesar 69 %, hal ini disebabkan karena umur konstruksi, peningkatan

sedimentasi dan pemeliharaan yang belum optimal. Pada tahun 2007

Page 34: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 40

areal irigasi yang dapat dioptimalkan dan dipertahankan fungsinya

bertambah 4 % dibandingkan tahun 2006 walaupun adanya perubahan

fungsi (lahan pertanian berubah fungsi lahan permukiman) hal ini

dikarenakan peningkatan type Irigasi dari tahun 2006.

Pada Tahun 2008, areal pelayanan irigasi berkurang + 5 Ha menjadi 4.147

Ha, yaitu dengan adanya pengurangan 1 (satu) daerah irigasi di

Kecamatan Pedurungan, sebagai konsekuensi perubahan fungsi lahan

pertanian berubah fungsinya menjadi fungsi permukiman.

b. Urusan Perumahan

Pembangunan urusan bidang perumahan rakyat diarahkan pada

terpenuhinya kualitas dan kuantitas kebutuhan perumahan masyarkaat

melalui (1) peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap

konsep rumah sehat; (2) meningkatkan keswadayaan masyarakat dalam

memenuhi kebutuhan perumahan yang sehat, dan ; (3) mendorong investasi

swasta dalam pengadaan rumah sehat sederhana.

Upaya-upaya yang dilaksanakan dalam pembangunan urusan perumahan

dilakukan melalui :

1) Peningkatan ketersediaan perumahan yang layak dan sehat

2) Peningkatan kualitas lingkungan perumahan dan permukiman

3) Peningkatan komunikasi perumahan di kota Semarang

4) Peningkatan sarana dan prasarana perumahan yang dapat memenuhi

kebutuhan masyarakat

5) Peningkatan sarana dan prasarana penanggulangan/bencegahan kebakaran

6) Peningkatan pengelolaan areal pemakaman dan pelayanan pemakaman

Kinerja pelaksanaan pembangunan urusan perumahan sampai dengan

tahun 2008 antara lain :

1) Meningkatnya penyediaan perumahan yang layak/sehat sebesar 7,5 %

atau sekitar 7.392 unit rumah. Pada tahun 2007 jumlah rumah sebanyak

326.924 unit meningkat menjadi 334.316 unit rumah pada tahun 2008.

Hal ini terlihat dengan terbangunnya rumah susun sederhana sewa di

Page 35: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 41

Kelurahan Kaligawe Kecamatan Gayamsari sejumlah 672 unit dan

pembangunan rumah sederhana sehat oleh pengembang dan masyarakat

kurang lebih sejumlah 6.720 unit.

Dari jumlah rumah tersebut masih ada sebagian masyarakat yang belum

mempunyai tempat tinggal yang layak, penduduk kurang mampu tinggal

dikawasan kumuh yang diperkirakan tersebar di 42 titik kawasan kumuh.

Dalam penyediaan rumah yang layak/sehat bagi masyarakat kurang

mampu, telah dibangun RUSUNAWA di Kelurahan Kaligawe Kecamatan

Gayamsari. Pembangunanya dilakukan secara bertahap mulai tahun 2004

dengan pengurugan rawa dengan rata-rata ketinggian ± 2,5 m dengan luas

± 54.600 m2, sampai tahun 2008 telah terbangun rusunawa sejumlah 7

twin blok.

Disamping itu untuk efektifitas pembangunan perumahan telah tersusun

Dokumen Rencana Induk Pengelolaan dan Pengembangan Perumahan

Daerah (RP4D) Kota Semarang sebagai acuan/pedoman masyarakat

Pemerintah/masyarakat dalam pengelolaan pembangunan perumahan di

Kota Semarang.

2) Meningkatnya kualitas lingkungan perumahan dan permukiman sebesar

20 %, hal ini dapat dilihat jumlah perbaikan sarana dan prasarana

lingkungan permukiman. Pada tahun 2007 telah dilaksanakan perbaikan

jalan lingkungan71.298 m2, saluran lingkungan 861 m, sedangkan pada

tahun 2008 jalan lingkungan 47.416 m2, saluran lingkungan 1.591 m,

MCK 13 unit dan air bersih .

3) Meningkatnya komunitas perumahan sebesar 18 %, hal ini terlihat dari

jumlah Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). Pada tahun sebanyak 94

KSM dan pada tahun 2008 meningkat menjadi 116 KSM, dimana KSM

tersebut adalah kelompok-kelompok atau paguyuban-paguyuban di Kota

Semarang. Meskipun dari paguyuban (KSM) ada yang tidak jalan

(berhenti), namun ada penambahan paguyuban yang baru.

4) Meningkatnya areal Tempat Pemakaman Umum (TPU). Hal ini dapat

terlihat dengan dibukanya TPU Banjardowo Kecamatan Genuk, yang saat

Page 36: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 42

ini lokasinya masih belum terisi karena merupakan lahan baru sesuai

dengan keputusan Walikota Semarang No. 143/221 tgl 24-08-2006

sebagai alih fungsi tanah bengkok menjadi TPU Banjardowo. Sedangkan

di tahun anggaran 2008 dengandana bantuan Keuangan Provinsi Jawa

Tengah telah dilakukan perluasan makam K. PANJI di RT 01 RW 01

Kelurahan Ngadirgo Kecamatan Mijen seluas 3500 m2.

Dalam rangka pengelolaan dan tarif retribusi pemakaman, maka pada

tahun 2008 telah diselesaikan dokumen Raperda tentang Penyelenggaraan

dan Retribusi Pemakaman di Kota Semarang, yang diharapkan akan

segera dapat di-Perda-kan.

c. Urusan Penataan Ruang

Kebijakan Pembangunan Urusan Penataan Ruang diarahkan pada

upaya menghasilkan suatu dokumen rencana tata ruang yang realistik dan

implementatif, yang menjadi landasan atau acuan kebijakan spasial bagi

pembangunan lintas sektor maupun wilayah agar pemanfaatan ruang dapat

sinergis, serasi dan berkelanjutan, didukung penegakan hukum (law

enforcement) yang tegas, dan tersedianya aparat pelaksana yang bertanggung

jawab.

Kegiatan Penataan Ruang di Kota Semarang Tahun 2000-2010

didasarkan pada Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2004 tentang Rencana

Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Tahun 2000-2010 dan Peraturan Daerah

Nomor 6 sampai Nomor 15 Tahun 2004 tentang Rencana Detail Tata Ruang

Kota, Bagian Wilayah Kota (BWK I) sampai Bagian Wilayah Kota (BWK)

X, Tahun 2000-2010.

Upaya-upaya yang dilaksanakan dalam pembangunan penataan ruang antara

lain meliputi :

1) Penyiapan revisi Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) sebagai

amanat ditetapkannya UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

serta penyiapan rencana tata ruang teknis/RTBL untuk kawasan-kawasan

strategis.

Page 37: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 43

2) Pemanfaatan ruang kota sesuai struktur dan pola tata ruang sebagaimana

telah ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang.

Kinerja pelaksanaan pembangunan urusan penataan ruang sampai

dengan tahun 2008 antara lain meliputi :

1) Meningkatnya ketersediaan dokumen rencana tata ruang.

Pada tahun 2007, telah tersusun 1 (satu) dokumen untuk kegiatan

Penyusunan Rencana Teknis Ruang Kawasan, 2 (dua) dokumen

Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan, 1 (satu) dokumen

Revisi Rencana Tata Ruang (Rencana Tata Ruang Wilayah/RTRW), serta

1 (satu) dokumen Kebijakkan Pengelolaan Bangunan Cagar Budaya.

Pada tahun 2008, telah tersusun Dokumen Rencana Reklamasi Kota

Semarang serta Rencana Teknik Ruang Kawasan Dam Jatibarang, dan

Dokumen Revisi RDTRK BWK I-X Tahun 2010-2030.

2) Meningkatnya pemanfaatan ruang kota sesuai dengan peruntukannya

sebesar 60 % dari rencana tata ruang wilayah.

Pada tahun 2008 telah diproses : SP 1 sebanyak 457, SP 2 sebanyak 176

dan SP 4 sebanyak 94 buah. Penyusunan Dokumen Rencana Detail Tata

Ruang Kota (RDTRK) Kota Semarang BWK I s/d X Tahun 2010-2030

telah dilaksanakan dan telah selesai 100 %. Pada tahun-tahun selanjutnya

penyusunan dokumen Perda Rencana Tata Ruang Wilayah dan dokumen

RDTRK tersebut diharapkan dapat effektif menjadi Perda selambatnya

pada tahun 2010.

d. Urusan Perhubungan

Kebijakan pembangunan urusan perhubungan diarahkan pada upaya

meningkatkan kelancaran dan pengembangan jejaring transportasi dan

sekaligus mendorong transaksi perdagangan sebagai sumber pergerakan

orang, barang, dan jasa yang menjadi pangsa pasar bisnis transportasi yang

saling menguntungkan; disamping juga untuk menciptakan jaringan

pelayanan secara intern dan antar moda angkutan melalui pembangunan

Page 38: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 44

prasarana dan sarana transportasi, khususnya pada kawasan yang cepat

tumbuh.

Upaya-upaya yang dilaksanakan dalam pembangunan urusan perhubungan

antara lain sebagai berikut :

1) Peningkatan kualitas pengelolaan sarana prasarana dan fasilitas

Perhubungan.

2) Peningkatan kualitas rehabilitasi & Pemeliharaan Prasarana & Fasilitas

LLAJ

3) Peningkatan Pelayanan Angkutan

4) Peningkatan Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas

Kinerja pelaksanaan pembangunan urusan perhubungan sampai

dengan tahun 2008 antara lain meliputi :

1) Pelayanan angkutan umum kepada masyarakat.

- Pelayanan angkutan umum di terminal terboyo.

Pada tahun 2007 Pelayanan angkutan di Terminal Terboyo

mengalami peningkatan sebesar 742.217 rit atau meningkat 1,05%

dibanding tahun tahun 2006 sebesar 671.455 rit. Namun jumlah

penumpang mengalami penurunan sebesar 41.299 orang (0,9 %) dari

4.643.044 orang pada tahun 2006 menjadi 4.601.745 orang pada tahun

2007.

Pada tahun 2008, tingkat pelayanan angkutan umum di Terminal

sebesar 712.798 rit atau mengalami penurunan sebesar 3,96 %.

- Pelayanan angkutan umum di terminal Mangkang.

Pada Tahun 2007, Pelayanan angkutan di Terminal Mangkang

mengalami peningkatan sebesar 9.784 rit (5,9 %), dimana pada tahun

2006 sebesar 165.923 rit menjadi 175.707 rit pada tahun 2007.

Disamping itu jumlah penumpang yang dilayani juga mengalami

peningkatan sebesar 271.819 orang (25 %) yaitu sebanyak 1.073.997

orang pada tahun 2006 menjadi 1.345.816 orang pada tahun 2007.

Pada Tahun 2008, tingkat pelayanan angkutan umum sebesar 158.136

rit.

Page 39: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 45

- Pelayanan Angkutan Umum di terminal Penggaron meningkat

sebesar 6,5%.

Pelayanan angkutan di Terminal Penggaron mengalami peningkatan

sebesar 672 rit (0,4 %), dimana pada tahun 2006 sebesar 167.178 rit

menjadi 167.850 rit pada tahun 2007. Disamping itu jumlah

penumpang yang dilayani juga mengalami peningkatan sebesar

187.159 orang (18,9 %) dimana pada tahun 2006 sebanyak 987.791

orang menjadi 1.174.950 orang pada tahun 2007.

Pada Tahun 2008, Pelayanan angkutan di terminal Penggaron

mengalami peningkatan sebesar 10.989 rit (6,5 %) dimana pada tahun

2007 sebesar 167.850 rit menjadi 178.839 rit pada tahun 2008.

sedangkan jumlah penumpang juga mengalami peningkatan sebesar

76.923 orang (6,5 %) dimana pada tahun 2007 sebanyak 1.174.950

orang menjadi 1.251.873 orang.

- Pelayanan trayek angkutan sebesar 80 %.

Pada tahun 2008 kondisi pelayanan angkutan dengan trayek tetap dan

teratur terdiri dari 3 trayek yaitu : Utama, Cabang dan Ranting. Trayek

Utama terdiri dari 33 jalur yang dilayani oleh 757 armada jenis bus

sedang dan bus besar, sedangkan trayek cabang terdiri dari 12 jalur

yang dilayani oleh 1488 armada jenis mobil penumpang umum dan

trayek Ranting terdiri dari 33 jalur yang dilayani oleh 877 armada

jenis mobil penumpang umum. Untuk pelayanan tidak dalam trayek

(taksi) dilayani oleh 1620 armada jenis sedan.

Jumlah armada pelayanan angkutan umum di Kota Semarang tersebut

ada peningkatan sebesar 4,4 % (200 kendaraan) yaitu dari 4.542

kendaraan pada tahun 2007 menjadi 4.742 kendaraan pada tahun

2008. Sedangkan dari sisi pelayanan trayek tidak ada penambahan

trayek baru, dari 78 trayek pada tahun 2007 tetap sebanyak 78 trayek

pada tahun 2008.

- Tingkat operasi angkutan umum rata-rata sebesar 70 % atau 3.320

kendaraan dari jumlah angkutan yang ada sebanyak 4.742 kendaraan.

Page 40: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 46

- Cakupan pelayanan angkutan umum di wilayah Kota Semarang (16

Kecamatan) sampai tahun 2007 sudah terlayani + 90 %, sedangkan

pengembangan pelayanan angkutan diwilayah kota Semarang yang

belum terlayani (10%) terkendala oleh kondisi prasarana yang belum

memungkinkan.

- Pelayanan pengujian kendaraan bermotor tahun 2007 ada penurunan

jumlah kendaraan yang uji yaitu sebesar 1.917 kendaraan (2,2 %)

yang mana pada tahun 2006 kendaraan yang uji sebesar 86.215

kendaraan, sedangkan pada tahun 2007 kendaraan yang uji sebesar

84.298 kendaraan. Hal ini disebabkan banyak kendaraan yang

numpang uji diluar daerah. Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor

pada tahun 2008 ada peningkatan menjadi sebesar 85.559 kendaraan

2) Meningkatnya Manajemen transportasi. Dengan tersusunnya dokumen

Tataran Transportasi Lokal (TATRALOK) Kota Semarang tahun 2007,

maka Pemerintah Kota Semarang memandang perlu bahwa dokumen

tersebut dituangkan dalam bentuk Peraturan Daerah yang akan menjadi

payung hukum dalam penetapan kebijakan dibidang transportasi. Sebagai

langkah awal dalam tahun 2008 telah disusun Naskah Akademik

Rancangan Peraturan Daerah Kota Semarang tentang Tataran Transportasi

Lokal Kota Semarang. Penyusunan Draft Raperda tentang Tataran

Transportasi Lokal (Tatralok) Kota Semarang telah selesai 100 %.

Selanjutnya, dalam Prolegda (Program Legeslasi Daerah) draft tersebut

dijadwalkan untuk dibahas di DPRD Tahun Anggaran 2010.

Disamping itu untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi telah

dioperasikan Bus Rapit Transit (BRT). Untuk mendukung pengoperasian

BRT koridor I (Terminal Mangkang – Terminal Penggaron), departemen

perhubungan pada APBN tahun 2008 telah memberikan bantuan antara

lain : (a) Studi angkutan umum massal berbasis jalan di kota Semarang,

(b) 20 bus besar berkapasitas 83 penumpang, (c) 53 Halte (d) 53

Ticketting melekat pada halte. Sedangkan dukungan dari Pemerintah

Propinsi Jawa Tengah melalui APBD tahun 2008 dengan memberikan

Page 41: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 47

bantuan berupa Marka dan Rambu Lalu Lintas pada koridor I,yang

pelaksanaannya dilakukan pada tahun anggaran 2009.

3) Meningkatnya fasilitas sarana dan prasarana transportasi,

Fasilitas sarana dan prasarana transportasi (rambu, marka dan APILL)

terpasang mengalami peningkatan 7 % dimana rata – rata fasilitas sarana

dan prasarana transportasi menjadi 86 % pada tahun 2007.

Pada tahun 2008, Rambu lalu lintas terpasang 1.979 buah, atau

mengalami peningkatan sebesar 17,6 % dibanding tahun sebelumnya,

Pembuatan Marka sebanyak 39.744 m2 atau mengalami peningkatan

14,1 % dibanding tahun sebelumnya. Alat Pemberi Isyarat Lalu lintas

(APILL) tidak ada tambahan pemasangan sehingga jumlah APILL

terpasang tetap sebanyak 85 unit.

4. Peningkatan Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia merupakan subjek dan sekaligus objek

pembangunan, oleh karena itu diperlukan kualitas manusia yang terdidik, sehat,

berbudipekerti dan berbudaya.

Pelaksanaan pembangunan dalam kerangka peningkatan sumberdaya manusia

dilakukan melalui pembangunan pada urusan pendidikan, kesehatan, keluarga

berencana dan keluarga sejahtera, pemberdayaan perempuan dan perlinduan

anak serta pembangunan urusan sosial.

a. Pembangunan Urusan Pendidikan

Kebijakan pembangunan urusan pendidikan diarahkan pada

peningkatan kualitas pendidikan dan pemerataan pelayanan pendidikan.

Upaya-upaya yang dilaksanakan dalam pembangunan urusan pendidikan

antara lain dilakukan melalui :

1) Pemberian kesempatan yang sama kepada semua anak usia dini (0-6

tahun) untuk tumbuh dan berkembang optimal sesuai dengan potensi dan

tahap perkembangan usianya.

Page 42: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 48

2) Peningkatan pemerataan dan perluasan layanan pendidikan dasar yang

bermutu dan terjangkau, serta mewujudkan wajib belajar pendidikan dasar

9 tahun.

3) Peningkatan kuantitas dan kualitas pendidikan menengah umum dan

kejuruan dalam upaya mewujudkan rintisan wajar Dikmen 12 tahun.

4) Pemberian pelayanan pendidikan kepada warga masyarakat yang belum

sekolah, tidak pernah sekolah atau buta aksara, putus sekolah, dan

masyarakat yang kebutuhan pendidikannya tidak dapat terpenuhi melalui

jalur pendidikan formal.

5) Pengembangan kompetensi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan

dalam rangka peningkatan potensi diri, pengetahuan dan ketrampilan

6) Mendorong minat dan budaya baca pada masyarakat serta pengembangan

mutu pelayanan perpustakaan.

7) Peningkatan pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan yang berbasis

sekolah/masyarakat.

Kinerja pelaksanaan pembangunan urusan pendidikan sampai dengan

tahun 2008 adalah sebagai berikut :

1) Berdasarkan data pada tahun 2007 jumlah penduduk usia 4 – 6 tahun naik

dari 74.528 menjadi 75.274 pada tahun 2008. Sejalan dengan kenaikan

tersebut Jumlah siswa TK naik dari 35.355 menjadi 36.131 dengan

kenaikan APK TK dari 42,89 % menjadi 48%. Jumlah penduduk usia 7 –

12 tahun pada tahun 2007 adalah 120.053 pada tahun 2008 naik menjadi

121.254 orang, dengan APK cenderung tetap berkisar pada angka 105 %

,untuk APM berkisar pada angka 90%. rasio murid/guru tetap sebesar 11,

jumlah guru naik dari 7.695 menjadi 7.772, rasio Murid/Rombongan

Belajar tetap sebesar 32 dengan jumlah ruang belajar naik dari 4.626

menjadi 4.672.

2) Berdasarkan data yang ada pada Tahun Pelajaran 2007/2008, jumlah SMP

dan MTs sebanyak 187, siswa seluruhnya tahun 2007 sebesar 72.086 dan

tahun 2008 sebanyak 72.807. Untuk menampung sejumlah siswa tersebut

tersedia ruang kelas tahun 2007 sebanyak 2.082 sedangkan tahun 2008

Page 43: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 49

naik sebanyak 2.103. Guru yang mengajar di SMP dan MTs sebanyak

4.813 tahun 2007 dan naik menjadi 4.861. Untuk menunjang kegiatan

belajar mengajar di SMP dan MTs rasio murid dibanding guru adalah 1 :

17.

3) Berdasarkan data yang ada pada Tahun 2008 jumlah SMA, SMK, dan

MA sebanyak 157, siswa baru tingkat I sebesar 24.318, siswa seluruhnya

sebesar 70.038 lebih besar dibanding tahun 2007 sebanyak 69.345. Untuk

menampung sejumlah siswa tersebut tersedia ruang kelas sebanyak 2.171

pada tahun 2007 dan naik tahun 2008 menjadi 2.193. Guru yang mengajar

di SMU, SMK dan MA sebanyak 3.124 tahun 2007 dan 3.155 tahun 2008.

Bila dibandingkan jumlah siswa antara SMA dengan SMK pada tahun

2008 yaitu 34.710 dengan 30.792, ternyata jumlah siswa SMA lebih

besar. Hal ini disebabkan jumlah SMA juga lebih besar jika dibandingkan

dengan jumlah SMK. Selain itu pembangunan SMA lebih murah sehingga

wajar jika SMA lebih banyak. Sesuai dengan banyaknya siswa yang ada,

lulusan SMA juga lebih banyak jika dibandingkan dengan lulusan SMK.

Jumlah ruang kelas sebanyak 2.171 pada tahun 2007 naik menjadi 2.193

tahun 2008. Selanjutnya jika dilihat jumlah guru tahun 2007 sebanyak

3.124 menjadi 3.155 pada tahun 2008 dengan rasio 1 : 16. Sedangkan

angka kelulusan SMA meningkat dari 91,8 % pada tahun 2007 meningkat

menjadi 94,6 % pada tahun 2008. Untuk SMK meningkat dari 96,2 %

menjadi 97,32 %.

4) Pada tahun 2009 telah berhasil dilakukan sertifikasi guru sebanyak 1203

guru. Sedangkan subsidi untuk studi lanjut ke program strata 1 (S1)

sebanyak 1529 guru.

5) Angka putus sekolah karena alasan ekonomi menurun tajam. Kalau pada

tahun 2007 sebanyak 381 siswa menurun menjadi 44 siswa pada tahun

2008.

6) Di Kota Semarang pada tahun 2007 Sekolah Standar Nasional (SSN) SD

berjumlah 13 Sekolah dan pada tahun 2008 meningkat menjadi 15 sekolah

SSN SD . Sedangkan untuk SMP yang sudah menjadi Sekolah Standar

Page 44: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 50

Nasional (SSN) pada tahun 2007 sebanyak 19 sekolah dan pada tahun

2008 menjadi 26 sekolah. Untuk SMA Sekolah Standar Nasional disebut

dengan Sekolah Kategori Mandiri (SKM SMA) pada tahun 2008 terdapat

21 Sekolah, yang mana kategori SKM SMA ini baru ada pada tahun 2008.

7) Pada tahun 2007 terdapat 11 Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional

(RSBI) dari jenjang TK sampai dengan SMA, Sedangkan tahun 2008

bertambah 5 menjadi 12 sekolah. Dimana 1 TK dan 1 SD baru dibuka

pada tahun ajaran 2007/2008. Sedangkan SMP Negeri 5 baru

mendapatkan Surat Keputusan dari Depdiknas pada Tahun 2008, yang

akan dibuka pada tahun pelajaran 2008/2009.

b. Pembangunan Urusan Kesehatan

Kebijakan pembangunan urusan kesehatan diarahkan pada

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan pelayanan

kesehatan dasar khususnya bagi masyarakat kurang mampu, peningkatan

kualitas pelayanan kualitas kesehatan serta peningkatan perlikau dan

kemandirian masyarakat pada upaya promotif dan preventif.

Upaya-upaya yang dilaksaksanakan dalam pembangunan urusan kesehatan

antara lain dilakukan melalui :

1) Menjamin ketersediaan dan keterjangkauan, keamanan dan kemanfaatan

penggunaan obat-obatan dan perbekalan kesehatan

2) Peningkatan mutu pelayanan kesehatan dasar, khusus dan rujukan.

3) Penurunan angka kesakitan dan mencegah penyebaran penyakit.

4) Peningkatan kualitas lingkungan hidup yang sehat

5) Pemberdayaan individu, keluarga dan masyarakat dalam menumbuhkan

perilaku hidup sehat dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber

masyarakat.

6) Peningkatan kesadaran gizi keluarga dan status gizi masyarakat terutama

pada ibu hamil, bayi dan balita.

7) Peningkatan penyediaan sarana prasarana pelayanan kesehatan dalam

rangka upaya meningkatkan, memantapkan dan mempertahankan

Page 45: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 51

jangkauan dan pemerataan serta mutu pelayanan kesehatan pada

masyarakat.

Kinerja pelaksanaan pembangunan kesehatan sampai dengan tahun

2008 adalah sebagai berikut :

1) Meningkatnya jumlah kematian bayi dan kematian ibu melahirkan di

kota Semarang.

Pada tahun 2007 berdasar survey tercatat 192 dari 24.936 kelahiran hidup

(KH) dan naik menjadi 204 dari 25.160 KH pada tahun 2008. Sedangkan

jumlah kematian ibu melahirkan di kota Semarang pada tahun 2007

tercatat sebesar 20 orang dari 24.936 KH. Pada tahun 2008 jumlah

kematian naik menjadi 27 orang dari 25.160 KH. Walaupun secara

harafiah terdapat kenaikan kematian ibu melahirkan antara tahun 2007

dan tahun 2008 akan tetapi apabila dikalkukasikan melalui prosentase

jumlah kelahiran hidup terjadi kecenderungan penurunan jumlah kematian

ibu melahirkan.

2) Kasus penyakit menular.

- Jumlah penderita DBD mengalami peningkatan dari 2602 kasus di

tahun 2007 menjadi 5249 penderita di tahun 2008.

- Jumlah penderita TB Paru BTA (+) mengalami penurunan dari 747

penderita di tahun 2007 menjadi 424 penderita di tahun 2008.

- Jumlah HIV positif mengalami peningkatan, pada tahun 2007 terdapat

195 penderita dan meningkat menjadi 199 penderita di tahun 2008.

- Jumlah penderita AIDS mengalami penurunan dari 33 orang di tahun

2007 menjadi 15 orang di tahun 2008. Disamping itu masih perlu

diwaspadai penyakit-penyakit yang mudah menjadi Kejadian Luar

Biasa (KLB) seperti campak, difteri, hepatitis, keracunan makanan

dan acute flacid paralysis.

- Jumlah kasus Kejadian Luar Biasa mengalami penurunan dari tahun

2007 sampai 2008, yaitu berturut-turut 44 kasus dan 36 kasus. Di sisi

lain penyakit tidak menular juga terjadi peningkatan jumlahnya

diantaranya adalah jumlah penderita Diabetes Melitus mengalami

Page 46: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 52

kecenderungan meningkat tajam dari 51.324 penderita di tahun 2007

menjadi penderita 52.669 di tahun 2008. Jumlah penderita hipertensi

juga terlihat memiliki kecenderungan peningkatan yaitu dari 109.499

penderita di tahun 2007 menjadi 113.771 penderita di tahun 2008.

3) Prevalensi gizi kurang dan gizi buruk

Hasil pemantauan status gizi tahun 2007 didapatkan prevalensi gizi

kurang sebesar 15,19%, prevalensi gizi buruk sebesar 1,57%. Prevalensi

gizi kurang dan buruk di tahun 2008 menjadi berturut-turut 13,82% dan

1,69%.

Dalam rangka meningkatkan ketahan fisik siswa sekolah yang merupakan

bagian dari upaya perbaikan gizi dan kesehatan anak- anak, khususnya

siswa SD/MI yang berada di daerah rawan kemiskinan, maka Pemerintah

Kota Semarang menyelenggarakan program pemberian makanan

tambahan anak sekolah (PMT-AS). Program Nasional PMT AS ini

merupakan program berkesinambungan.

4) Perilaku Hidup Bersih & Sehat (PHBS).

Perkembangan PHBS dari tahun 2007-2008, dilihat dari indikator rumah

tangga sehat (utama dan paripurna) yang memperlihatkan kenaikan,

dimana pada tahun 2007 tercatat 80,26% sedangkan pada tahun 2008

menjadi 81,18%.

Angka bebas jentik dari tahun 2007 sampai 2008 menunjukkan

peningkatan dan masih dibawah target nasional (95%), yaitu berturut-

turut sebesar 85,37% dan 89,88%. Melihat angka bebas jentik ini dapat

dikatakan bahwa peran serta masyarakat masih rendah dalam

melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk yang menambah

kompleksitas upaya penanggulanagan demam berdarah.

Bentuk peran serta masyarakat yang lain dalam pembangunan kesehatan

adalah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM). UKBM

yang tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat kota Semarang salah

satunya adalah dalam bentuk posyandu. Jumlah posyandu

memperlihatkan peningkatan, yaitu dari 1450 buah pada tahun 2007 naik

Page 47: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 53

menjadi 1480 buah di tahun 2008. Peningkatan kuantitas posyandu ini

ternyata juga diikuti peningkatan kualitasnya (strata). Hal ini terlihat dari

strata posyandu purnama mengalami peningkatan dari 43,65% di tahun

2007 menjadi 44,14% di tahun 2008 demikian halnya dengan strata

mandiri juga meningkat dari 20,97% di tahun 2007 menjadi 21,15%

pada tahun 2008.

5) Lingkungan sehat

Katagori rumah yang memenuhi syarat kesehatan sejak tahun 2007

sampai 2008 cakupannya memperlihatkan peningkatan yaitu berturut turut

82,7% menjadi 83%.

Cakupan air bersih memiliki kecenderungan meningkat yaitu berturut

turut 92,90% dan 93%.

Cakupan kesehatan tempat umum dan tempat pengelolaan makanan sehat

dari tahun 2007 sampai 2008 menunjukkan peningkatan tercatat berturut-

turut sebagai berikut : 81,79% dan 83%.

6) Peningkatan pelayanan kesehatan masyrakat.

Pelayanan kesehatan dasar telah tersedia 37 puskesmas dimana 11

diantaranya telah ditingkatkan menjadi puskesmas perawatan yang

memiliki sarana tempat tidur, 33 puskesmas pembantu dan 37 puskesmas

keliling. Dengan demikian, maka rata-rata 1 kecamatan memiliki kurang

lebih 2 puskesmas induk.

Pelayanan kesehatan ibu hamil (K-4) memperlihatkan kecenderungan

meningkat dari tahun 2007-2008. Hal ini terlihat dari pencapaiannya yaitu

berturut-turut : 89,04% dan 92,15%. Persalinan oleh tenaga kesehatan

juga meningkat secara signifikan yaitu berturut-turut 90,17% dan 92,15%.

Pelayanan kesehatan pada bayi juga memperlihatkan peningkatan yang

signifikan dari 2007-2008, hal ini ditunjukkan oleh kunjungan bayi yaitu

berturut turut 96% dan 104,7%.

Page 48: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 54

c. Urusan Pemberdayaan Dan Perlindungan Anak

Kebijakan Pembangunan urusan Pemberdayaan Perempuan tahun

2008 diarahkan pada peningkatan pengetahuan dan ketrampilan perempuan

demi mewujudkan adanya kesetaraan peran gender dalam pelaksanaan

pembangunan melalui penguatan organisasi perempuan dan optimalisasi

hasil karya perempuan dibidang pembangunan.

Upaya yang dilaksanakan dalam pembangunan urusan pemberdayaan dan

perlindungan anak adalah :

1) Meningkatkan kualitas organisasi perempuan dalam rangka meningkatkan

peran serta perempuan dan kesetaraan gender dalam pembangunan

2) Meningkatkan promosi hasil karya perempuan di bidang pembangunan.

Kinerja pelaksanaan pembangunan urusan pemberdayaan perempuan

dan perlindungan anak sampai dengan tahun 2008 adalah sebagai berikut :

1) Jumlah perempuan yang menduduki eselon II hingga IV masih lebih

sedikit dibanding laki-laki, yaitu sebesar 30,87 persen. Di lembaga

legislatif, dari 45 orang anggota DPRD Kota Semarang, hanya terdapat 5

orang perempuan atau mencapai 11 persen.

2) Meningkatnya keberdayaan perempuan melalui organisasi PKK. Pada

tahun 2008, jumlah kader aktif PKK meningkat menjadi 97.723 orang,

meningkat dari tahun 2007 yang hanya berjumlah 77.736 orang.

3) Meningkatnya peran serta perempuan/organisasi wanita dalam

pembangunan di Kota Semarang, hal ditandai dengan jumlah organisasi

wanita yang aktif berperan dalam mendukung pelaksanaan pembangunan

di Kota Semarang antara lain PKK, DPW, GOW dan GOPTKI.

d. Pembangunan Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Upaya-upaya yang dilaksanakan dalam pembangunan urusan keluarga

berencana dan keluarga sejahtera dilakukan melalui :

1) Peningkatan kesadaran masyarakat untuk ber- KB

2) Mempertahankan angka kelahiran (TFR) bagi Pasangan Usia Subur (PUS)

3) Peningkatan pelayanan Alat Kontrasepsi KB pada masyarakat.

Page 49: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 55

4) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB / KR.

5) Peningkatan pelayanan informasi dan konseling Kesehatan Reproduksi

Remaja.

6) Peningkatan ketersediaan bahan informasi tentang pengasuhan

pembinaan tumbuh kembang anak

7) Peningkatan kuantitas tenaga pendamping kelompok bina keluarga.

Kinerja pelaksanaan pembangunan urusan keluarga berencana dan

keluarga sejahtera sampai dengan tahun 2008 adalah sebagai berikut :

1) Meningkatnya partisipasi masyrakat dalam ber-KB

Pahun 2007 tingkat partisipasi masyarakat dalam ber-KB yaitu jumlah

Peserta KB aktif 191.896 dibanding Pasangan Usia Subur 243.194

sebesar 78,91 %, dan pada tahun 2008 angka tersebut dapat

dipertahankan, bahkan dapat meningkat menjadi 78,93 % ( Peseta KB

aktif 195.137 dibanding PUS 247.228 ). Peserta KB baru tahun 2007

sebesar 33.874, pada tahun 2008 naik menjadi 39.285.

Penundaan usia perkawinan (PUS < 20 tahun dibanding total PUS ) dapat

dipertahankan < 1 % (tahun 2007 = 0,54 % dan tahun 2008 = 0,38 % ).

Sedang Total Fertility Rate (TFR) berada di bawah angka 2 ( < 2).

Partisipasi masyarakat yang demikian memberikan dampak positif pada

pengendalian pertumbuhan penduduk.

2) Meningkatkan keluarga sejahtera.

Pada tahun 2007, jumlah keluargaq sejahtera sebanyak 31,87 % yakni

Keluaga Pra Sejahtera sejumlah 114.246 KK dan Sejahtera I sejumlah

358.434 KK.

Pada tahun 2008 sebesar 31,45 %, Keluarga Pra S sejumlah 115.643

KK dan jumlah Keluarga Sejahtera I sebanyak 367.701 KK.

e. Pembangunan Urusan Sosial

Kebijakan pembangunan urusan sosial diarahkan untuk meningkatkan

kualitas pelayanan dan bantuan dasar kesejahteraan sosial bagi penyandang

masalah kesejahteraan sosial serta meningkatkan kepedulian dan peran serta

Page 50: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 56

masyarakat, mengembangkan dan menyerasikan kebijakan untuk penanganan

masalah-masalah strategis yang menyangkut masalah kesejahteraan sosial,

meningkatkan kualitas manajemen pelayanan kesejahteraan sosial dalam

mendayagunakan sumber-sumber kesejahteraan sosial, meningkatkan

pelayanan bagi korban bencana alam dan sosial: dan meningkatkan prakarsa

dan peran aktif masyarakat termasuk masyarakat mampu, dunia usaha,

perguruan tinggi, Orsos, dan LSM dalam penyelenggaraan pembangunan

kesejahteraan sosial secara terpadu dan berkelanjutan.

Upaya-upaya yang dilaksanakan dalam pembangunan urusan sosial antara

lain dilakukan melalui :

1) Peningkatan pelayanan Rehabilitasi Sosial dalam rangka menciptakan

program K3 di Kota Semarang serta penanganan permasalahan sosial,

khususnya gelandangan, pengemis, PSK dan waria.

2) Peningkatan kualitas pembinaan anak terlantar

3) Peningkatan pelayanan panti asuhan/panti jompo melalui Operasional

pemeliharaan sarana dan prasarana panti asuhan/panti jompo

4) Peningkatan pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial.

Kinerja pelaksanaan pembangunan urusan sosial sampai dengan tahun

2008 adalah sebagai berikut :

1) Jumlah anak penyandang masalah sosial yang telah ditangani sebanyak 1.561

anak, wanita rawan sosial ekonomi sebanyak 103 orang, Lanjut usia terlantar

sebanyak 16 orang, dan korban tindak kekerasan sebanyak 699 orang.

2) Penanganan penyandang cacat tubuh, tuna wicara, cacat netra dan penyandang

cacat eks penyakit kronis pada tahun 2008 sebanyak 1.125 orang, sedangkan

Penanganan terhadap Penyandang HIV/AIDS, Tuna Susila, Pengemis,

Gelandangan dan bekas nara pidana sebanyak 1.135 orang.

3) Penanganan Keluarga penyandang masalah sosial pada tahun 2008 adalah

sebagai berikut keluarga fakir miskin sebanyak 425.669 KK, keluarga yang

tinggal di rumah tak layak huni sebanyak 9.415 KK, keluarga bermasalah sosial

psikologis sebanyak 116 KK, keluarga rentan bermasalah sebanyak 265 KK,

korban bencana alam sebanyak 7.096 KKdan korban bencana sosial/pengungsi

sebanyak 52 KK.

Page 51: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 57

4) Pembinaan terhadap organisasi kesejahteraan sosial kemasyarakat dan

pemberian bantuan operasional terhadap panti rehabilitasi sosial, wreda, jompo,

panti asuhan dan lain-lain.

f. Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa

Kebijakan pembangunan urusan wajib Pemberdayaan Masyarakat

diarahkan untuk menanggulangi kemiskinan melalui (1) penguatan kapasitas

kelembagaan (capacity building) lembaga- lembaga masyarakat guna lebih

meningkatkan keberdayaan lembaga tersebut dalam meningkatkan perannya

dalam proses pembangunan, (2) pemberian dana stimulan guna mendorong

partisipasi masyarakat dalam pembangunan sarana dan prasarana umum di

tingkat kelurahan, (3) peningkatan pengetahuan dan ketrampilan serta

peningkatan akses permodalan bagi masyarakat guna mendorong kemandirian

berwirausaha masyarakat.

Upaya-upaya yang dilaksanakan dalam pembangunan urusan pemberdayaan

masyarakat dilakukan melalui :

1) Peningkatan kapasitas kelembagaan masyarakat seperti RT/RW, LPMK,

KIM/FIM dan BKM.

2) Peningkatan partisipasi masyakatar dalam melaksanakan pembangunan sarana

dan prasarana di tingkat kelurahan, melalui musyawarah pembangunan

kelurahan dan pemberian stimulan pembangunan di tingkat kelurahan, serta

pembinaan kelompok masyarakat pembangunan desa (P3MD)

3) Peningkatan kemampuan berwirausaha masyarakat melalui penguatan

permodalan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam berusaha dan

berwirausaha.

4) Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia aparatur kelurahan khususnya di

bidang manajemen kelurahan.

5) Peningkatan ketrampilan masyarakat mitra di kelurahan

Kinerja pelaksanaan pembangunan urusan pemberdayaan masyarakat

sampai dengan tahun 2008 adalah sebagai berikut :

1) Meningkatnya kelembagaan masyarakat di tingkat kelurahan, pada tahun

2007 Kota Semarang memiliki 8.974 RT dan 1.376 RW. Sejalan dengan

Page 52: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 58

perkembangan jumlah penduduk, pada tahun 2008 jumlah RT dan RW

mengalami peningkatan menjadi 9.199 RT dan 1.395 RW.

2) Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan wilayah, pada

tahun 2008 jumlah swadaya masyarakat dalam pembangunan wilayah

sebesar Rp.8.484.410.472,-, hal ini menunjukkan bahwa proses

pemberdayaan masyarakat mempunyai perkembangan yang positif.

3) Meningkatnya peran perempuan dalam pembangunan di kelurahan/desa,

hal ini dapat terlihat dari banyaknya kaum perempuan dalam gerakan-

gerakan di masyarakat misal PKK, Dharma Wanita, Kelompok Tani

Wanita, dan Usaha ekonomi wanita lainnya.

5. Penanganan Lingkungan Hidup

Upaya penanganan lingkungan hidup dimaksudkan untuk menjamin

pembangunan berkelanjutan yang bermanfaat bagi masyarakat saat ini dan bagi

generasi mendatang. Pembangunan Lingkungan Hidup bertujuan untuk

mencegah terjadinya kerusakan sumber daya alam, menurunkan tingkat

pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, meningkatkan kualitas sumber

daya alam dan daya dukung lingkungan, peningkatan kapasitas kelembagaan,

sumber daya manusia, pembangunan sarana dan prasarana pengendalian dampak

lingkungan, peningkatan kesadaran dan peran serta masyarakat local, dalam

rangka mengemban terjaminnya pembangunan yang berkelanjutan (Sustainable

Development).

Kinerja pembangunan dalam upaya penanganan lingkungan hidup dapat

dilihat pada pelaksanan pembangangun sesuai dengan urusan kewenangan

pemerintah Kota Semarang.

a. Urusan Lingkungan Hidup

Kebijakan Pembangunan urusan lingkungan hidup diarahkan pada

mewujudkan kualitas lingkungan dalam rangka meningkatkan daya dukung

lingkungan terhadap pembangunan berkelanjutan melalui (1) penegakan

hukum lingkungan yang adil dan tegas; (2) peningkatan peran pemangku

kepentingan dalam pengelolaan lingkungan hidup; (3) Peningkatan kesadaran

masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup.

Page 53: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 59

Upaya-upaya yang dilaksanakan dalam pembangunan urusan

lingkungan hidup dilakukan melalui :

1) Peningkatan perlindungan Sumberdaya alam dan lingkungan hidup

2) Optimalisasi kinerja pengelolaan sampah dengan pemenuhan kebutuhan

sarana dan prasarana pengelolaan persampahan

3) Peningkatan peringkat kinerja perusahaan, penyusunan kebijakan

pengendalian pencemaran lingkungan hidup, penyelesaian kasus sengketa

lingkungan dan koordinasi penilaian kota sehat / adipura;

4) Peningkatan peran serta masyarakata dalam perlindungan dan konservasi

lingkungan hidup

5) Penyusunan kebijakan, norma, Standard, prosedur dan manual

pengelolaan RTH

6) Peningkatan aksesibilitas masyarakat dan kemudahan informasi di bidang

pengelolaan lingkungan hidup

7) Peningkatan kelancaran pengumpulan, pengangkutan dan pengelolaan

sampah

8) Peningkatan efisiensi pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir

9) Peningkatan kesadaran masyarakat tentang kebersihan lingkungan dan

mekanisme pengelolaan sampah.

Kinerja pelaksanaan pembangunan urusan lingkungan hidup

sampai dengan tahun 2008 antara lain sebagai berikut :

1) Kasus pencemaran lingkungan,

Pada tahun 2007, kasus pencemaran lingkungan sebanyak 37 kasus atau

menurun sebesar 34 % dibanding tahun 2006 yang sebanyak 45 kasus.

Pada tahun 2008, Jumlah kasus sengketa lingkungan yang terjadi

sebanyak 45 kasus, termasuk 1 (satu) Kasus lanjutan.

2) Dalam rangka pemantauan kualitas lingkungan hidup, pada tahun 2008

telah dilakukan pemantuan kualitas air sungai dan air laut pada 10 sungai

dan 3 Kecamatan wilayah pesisir dan hasilnya menunjukkan kualitas air

diatas baku mutu yang dipersyaratkan untuk parameter BOD, COD dan

sulfida. Dari hasil pemantauan Kegiatan Pengawasan pencemaran

Page 54: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 60

lingkungan dari kegiatan industri/usaha, penambangan galian gol.C dan

ABT menunjukkan bahwa : (a) Industri yang taat peraturan , belum taat

47,92 %, dan tidak taat 33,33 % , (b) RS yang belum taat 75 %, RS yang

tidak taat 25 %, (c) Hotel yang taat 50 %, Hotel yang belum taat 25 %,

Hotel yang tidak taat : 25 %, (d) Swalayan yang tidak taat 100 %, (e)

Perumahaan yang taat 11,11 %, Perumahaan yang belum taat : 77,78 %

Perumahaan yang tidak taat : 11,11 %. Untuk pengawasan kerusakan

lingkungan dilakukan terhadap pemanfaatan Air Bawah Tanah (ABT),

menunjukkan bahwa pada 25 lokasi, hanya 7 yang berijin. Pengawasan

perijinan untuk penecgahan kerusakan lingkungan pada pengusahaan

Galian Golongan C menunjukkan bahwa dari 12 lokasi hanya 5 lokasi

yang berijin.

Dan untuk pemantauan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup

terlah tersedia 2 unit uji emisi, 3unit alat uji ambien.

3) Keindahan /keasrian kota.

Sampai dengan tahun 2007 jumlah taman sebanyak 181 buah dengan

taman aktif sebanyak 38 buah dan taman pasif sebanyak 145 buah.

Jumlah taman tersebut belum sebanding dengan perkembangan jumlah

kepadatan penduduk, dan aktivitas masyarakat kota. Disisi lain elemen

dalam penataan dekorasi kota belum berjalan secara secara optimal,

pengelolaannya diperlukan inovasi dan kreasi yang disesuaikan dengan

perkembangan kota. Pada tahun 2008, dilaksanakan pemeliharan Taman

Kota 10 lokasi dan Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) 198 titik.

4) Jangkauan pelayanan pengelolaan sampah Kota Semarang telah

mengalami perkembangan yang cukup menggembirakan

Pada tahun 2007, pengelolaan sampah menjangkau 132 Kelurahan dari

177 Kelurahan yang ada di Kota Semarang dan sampah yang terangkut

baru 70 % dari seluruh produksi sampah total Kota Semarang sebesar ±

3500 m3/hari.

Pada tahun 2008 telah menjangkau 133 Kelurahan atau ± 75,14 %

wilayah kota, dengan kemampuan pengangkutan mencapai ± 73% dari

Page 55: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 61

seluruh produksi sampah total Kota Semarang sebesar ± 3675 m3/hari

atau setara dengan 1010 ton.

b. Urusan Pertanahan

Pembangunan urusan bidang pertanahan diarahkan pada upaya

peningkatan tertib administrasi pertanahan dan pemecahan masalah-masalah

atau konflik pertanahan dalam rangka mewujudkan catur tertib pertanahan.

Upaya-upaya yang dilaksanakan dalam pembangunan urusan pertanahan

dilakukan melalui :

1) Fasilitasi peningkatan tertib administratif data pertanahan

2) Fasilitasi penyelesaian konflik-konflik pertanahan melalui pelaksanaan

koordinasi dengan instansi terkait

Kinerja pelaksanaan pembangunan urusan pertanahan sampai dengan

tahun 2008, dapat dilihat dari penyelesaian permasalahan pertanahan baik

pengadaan tanah untuk kepentingan umum maupuan

perselisihan/sengketan/konflik pertanahan.

Dalam rangka pengadaan tanah untuk kepentingan umum, maka dalam

pelaksanaannya Pemerintah Kota Semarang telah berkoordinasi dengan

Badan Pertanahan Nasional (BPN) yang mana telah dituangkan dalam

Keputusan Walikota Semarang No. 593.05/241 tanggal 24 Agustus 2007

tentang Pembentukan Panitia bagi pelaksanaan pembangunan untuk

kepentingan umum Kota Semarang. Panitia pengadaan tanah untuk

kepentingan umum ini, mendasarkan kepada Surat Keputusan Kepala BPN

No. 3 tahun 2007 tanggal 21 Mei 2007 tentang Ketentuan Pelaksanaan

Peraturan Presiden No. 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah Bagi

Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Presiden No. 65 Tahun 2006 tentang Perubahan atas

Peraturan Presiden No. 36 Tahun 2005 telah melaksanakan tugasnya sesuai

dengan ketentuan yang berlaku terakhir, yaitu : (a) Pengadaan tanah untuk

pembangunan Waduk Jatibarang. Normalisasi Banjir Kanal Barat dan

Drainase Perkotaan seluas ± 223,58 Ha terletak di Kelurahan Kandri,

Page 56: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 62

Kelurahan Jatirejo Kecamatan Gunungpati dan Kelurahan Kedungpane,

Kelurahan Jatibarang Kecamatan Mijen, (b) Pengadaan tanah untuk Jalan

Tol Semarang – Solo, Ruas Semarang Bawen berdasarkan Surat Keputusan

Gubernur Jawa Tengah No. 620/13/2005 tanggal 9 Agustus 2005 tentang

Persetujuan Penetapan Lokasi Pembangunan Jalan Tol Semarang – Solo,

khusus Kota Semarang panjang jalan tol ± 6,3 Km dengan estimasi jalan yang

dibutuhkan ± 632.842 m2 yang meliputi 6 kelurahan dalam 2 kecamatan, dan

(c) Pengadaan tanah untuk Jalan Tol Semarang – Batang, berdasarkan Surat

Keputusan Gubernur jawa Tengah No 620/21/2006 tanggal 18 Desember

2006 tentang Persetujuan Penetapan Lokasi Pembangunan Jalan Tol

Semarang – Batang. Untuk perkiraan panjang jalan dan kebutuhan tanah dari

Simpang Susun Kaliwungu – Simpang Susun Krapyak 11 Km dengan lahan ±

69,84 Ha.

Dalam penyelesaian perselisihan/konflik pertanahan, Pemerintah Kota

Semarang banyak menerima pengaduan masalah pertanahan baik dari

masyarakat maupun lembaga pemerintah dan lembaga lainnya. Dalam

penanganan pengaduan ini, Pemerintah Kota Semarang bertindak sebagai

fasilitator untuk pihak-pihak yang bersengketa. Pada tahun 2007, sengketa

tanah yang perlu mendapatkan penyelesaian sebanyak 59 kasus, yang sudah

selesai tuntas sebanyak 5 kasus, sedangkan sisanya masih dalam proses

penyelesaian. Pada tahun 2008, sengketa tanah yang perlu mendapatkan

penyelesaian sebanyak 41 kasus, yang semuanya sudah terselesaikan melalui

rapat dan peninjauan langsung ke lapangan. Dalam rangka penyelesaian

sengketa / konflik pertanahan yang terjadi di Kota Semarang, maka perlu

penanganan yang serius, sehingga diperlukan kooordinasi Instansi yang

terkait dalam penyelesaian agar didapat hasil yang maksimal dan tidak ada

pihak-pihak yang dirugikan.

c. Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral

Kebijakan pembangunan Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral

diarahkan untuk mengendalikan pemanfaatan air bawah tanah, sehingga

Page 57: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 63

sesuai dengan sumber daya air dan daya dukung lingkungan yang tersedia.

Upaya-upaya yang dilaksanakan dalam pembangunan urusan energi dan

sumberdaya mineral dilakukan melalui pengendalian dan pengawasan atas

pemanfaatan air bawah tanah (ABT), utamanya oleh dunia usaha dan industri

serta peningkatan kerjasama regional.

Kinerja pelaksanaan pembangunan urusan energi dan sumberdaya

mineral sampai dengan tahun 2008 dapat dilihat pemanfaatan air bawah

tanah (ABT). Perkembangan pemanfaatan ABT dari tahun 1990 sampai

dengan tahun 2008 mengalami peningkatan yang significan. Jumlah sumur

ABT tahun 1990 sebanyak 300 buah meningkat menjadi lebih dari 1.500

buah pada tahun 2008.

Tabel 2.5

Sumur ABT dan Kapasitas Sumur ABT

NO TAHUN JUMLAH SUMUR PENGAMBILAN

(M3/Thn)

1 1990 300 23.000.000

2 1995 320 27.000.000

3 2000 1.050 38.000.000

4 2008 > 1.500 *) (angka perkiraan) 45.000.000

6. Pengembangan Seni dan Budaya

Pengembangan seni dan budaya dimaksudkan untuk mempertahankan

nilai-nilai budaya dan agama yang mengakar dari warisan leluhur, dengan

harapan dapat membentuk nilai-nilai kepribadian masyarakat yang mertabat .

Upaya untuk melestarikan seni dan budaya dilakukan melalui pengenalan kepada

masyarakat sejak usia dini (pra sekolah), memasukan kurikulum muatan lokal

pendidikan dasar, menggali dan menghidupkan kembali kesenian tradisional serta

konservasi bangunan yang mempunyai nilai-nilai sejarah.

Page 58: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 64

Kinerja pembangunan dalam kerangka pengembangan seni dan budaya

dapat dilihat dari pelaksanaan pembangunan pada urusan kebudayaan dan urusan

pemuda dan olahraga.

a. Urusan Kebudayaan

Pembangunan pada urusan Kebudayaan diarahkan untuk

mempertahankan nilai-nilai budaya yang mengakar dari warisan leluhur,

ditujukan untuk mebentuk nilai-nilai kepribadian masyarakat yang

bermartabat. Pelestarian seni dan budaya diharapkan dapat meningkatkan

jumlah dan kegiatan sanggar seni budaya daerah serta meningkatknya

peminat seni budaya daerah.

Upaya-upaya yang dilaksanakan dalam pembangunan urusan kebudayaan

dilakukan melalui :

1) Pelestarian budaya lokal melalui pelestarian dan aktualisasi adat budaya

daerah, gamelan laras pelog dan slendro, penyelenggaraan upacara

tradisional dugderan serta pentas seni padgang bulan.

2) Pelestarian budaya lokal melalui pelestarian seni tradisional/budaya

daerah serta pendataan dan pengawasan peninggalan sejarah museum

purbakala.

3) Peningkatan even-even seni budaya dalam rangka pengembangan

kesenian dan kebudayaan daerah.

Kinerja pelaksanaan pembangunan urusan kebudayaan sampai dengan

tahun 2008 antara lain sebagai berikut :

1) Memeningkatnya kecintaan terhadap adat budaya daerah, hal ini dapat

dilihat dari even-event seperti Upacara Dugderan menjelang bulan Puasa,

Upacara Sesaji Rewondo 3 hari sesudah hari raya Idul Fitri, Pentas

Padhang Bulan setiap bulan purnama. Sedangkan untuk mengembangkan

kesenian dan kebudayaan telah berupaya meningkatkan keragaman

budaya melalui penyelenggaraan pentas seni tradisional (wayang kulit,

ketoprak, apresiasi seni dan pentas akhir bulan), sarasehan-sarasehan

pedhalangan dan event-event kesenian dan kebudayaan.

Page 59: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 65

2) Dari jumlah BCB yanga ada di Kota Semarang sebanyak 327 buah, pada

tahun 2008 termonitor / terdata 180 buah.

b. Urusan Pemuda dan Olahraga

Kebijakan pembangunan Urusan Pemuda dan Olah Raga pada tahun

2008 diarahkan pada peningkatan pembinaan dan pengembangan sikap

perilaku yang baik di kalangan generasi muda secara dini, terpadu dan

berkelanjutan, peningkatan peran serta organisasi pemuda sebagai

pengembangan bakat, minat, kreatifitas dan ketrampilan pemuda dan

peningkatan peran organisasi olahraga dalam meningkatkan prestasi olahraga.

Upaya-upaya yang dilaksanakan dalam pembangunan urusan pemuda dan

olahraga dilakukan antara lain melalui :

1) Peningkatan kualitas, partisipasi dan kreatifitas pemuda.

2) Peningkatan profesionalisme tenaga keolahragaan dan pemantapan

kelembagaan organisasi keolahragaan

3) Peningkatan prestasi olah raga

Kinerja pelaksanaan pembangunan urusan pemuda dan olahraga

sampai dengan tahun 2008 adalah sebagai berikut :

1) Organisasi kepemudaan sebanyak 33 organisasi

Meningkatnya meningkatkan kualitas dan menumbuhkan partisipasi dan

kretifitas pemuda, hal ini dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan yang

dilakukan oleh sekolah-sekolah seperti pembinaan ekstrakurikuler, lomba

wawasan wiyata mandala, pembinaan organisasi kepramukaan.

Disamping itu juga dilakukan pembinaan kepada organisasi kepemudaan,

Pendidikan dan pelatihan dasar kepemimpinan, Fasilitasi Pekan Temu

Wicara Organisasi Pemuda, Penyuluhan pencegahan penggunaan narkoba

di kalangan generasi muda, Lomba kreasi dan karya tulis ilmiah di

kalangan pemuda, Pembinaan PPAP, PPAN, Kapal Pemuda Nusantara

dan Pemuda Pelopor Pembangunan, dll.

Dalam upaya menggali potensi bakat, diadakan Identifikasi Bakat dan

Potensi Pelajar dalam Olahraga, Pembinaan Cabang Olahraga Prestasi di

Page 60: bab II RKPD -   · PDF fileRencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 7 ... Tabel 2.1 Nilai Produktivitas ... Pada tahun 2008 APK SD/MI sebesar 105,65 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 66

Tingkat Daerah, Penyelenggaraan Kompetensi olah raga (POPDA SD,

POPDA SMP dan POPDA SMA/SMK), pemasyarakatan olah raga bagi

pelajar, mahasiswa dan masyarakat berupa penyediaan sarana prasarana

olah raga yang memadai dan Pemberian Penghargaan Bagi Insan

Olahraga yang Berdedikasi dan Berprestasi.

2) Meningkatnya sarana dan prasarana olahraga sebesar 75 %.

Jumlah sarana prasarana olahraga yang ada sebanyak bola voli 10 buah,

sepak bola 75 buah, Tenis lapangan 3 buah, bulu tangkis 1 buah, Atletik

1 buah dan GOR 3 buah. Sedangkan untuk organisasi olahraga

sebanyak 8 organisasi.

2.3 Isu Strategis dan Masalah Mendesak

Hasil identifikasi permasalahan mendesak yang perlu segera dituntaskan pada

tahun 2010 dari RKP Tahun 2010, RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 dan Isu

strategis yang terdapat dalam RPJMD Kota Semarang Tahun 2005-2010, dan untuk

tahun 2010 dirumuskan beberapa isu mendesak yang dihadapi Kota Semarang

antara lain :

1. Tingginya angka kemiskinan dan pengangguran;

2. Rendahnya kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat;

3. Masih rendahnya pengembangan industri dan perdagangan, khususnya dalam

pengembangan potensi lokal, akses pemasaran dan permodalan;

4. Tingginya tingkat kerusakan infrastruktur terutama jalan;

5. Belum optimalnya pemanfaatan sumberdaya alam bagi masyarakat;

6. Tingginya intensitas bencana terutama banjir dan rob, kerusakan lingkungan dan

abrasi;

7. Belum optimalnya tingkat pelayanan Publik dan sumber dana pembangunan yang

terbatas;