BAB II - abstrak.ta.uns.ac.id · Permainan tenis meja mempunyai daya tarik tersendiri jika...

44
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KAJIAN TEORI 1. Tenis Meja Permainan tenis meja adalah suatu jenis permainan yang menggunakan meja sebagai tempat untuk memantulkan bola yang dipukul oleh pemain dan bola yang dipukul tersebut harus melewati di atas net atau jaring. Bola yang dipukul dan melewati net ini harus memantul pada meja pihak lawan, baru bola tersebut dapat dikembalikan oleh pihak lawan ke tempat semula dan juga harus melewati atas net. Dengan demikian bola berjalan bolak-balik melewati atas net atau jaring yang dipukul seorang bergantian dan memukulnya harus memantul pada permukaan meja, jadi bola tidak boleh di volley.(Tatang dan Sulistyo, 2005: 1.16). Bermain tenis meja diperlukan berbagai peralatan yang dapat mendukung permainan tenis meja yang baik. Namun bukan berarti faktor lain tidak diperlukan atau tidak penting karena faktor lain banyak yang menunjang prestasi tenis meja. Permainan tenis meja mempunyai daya tarik tersendiri jika dibandingkan dengan olahraga lainnya, salah satu daya tarik dalam permainan tenis meja terletak pada berbagai jenis memukul. Dilihat dari fungsi memukul yang dominan dalam permainan tenis meja, maka teknik memukul dalam tenis meja harus dipelajari dan dilatih secara teratur. Latihan yang teratur serta sistematis merupakan suatu usaha berlatih untuk mencapai kecakapan dan kemahiran untuk mencapai prestasi dalam olahraga dalam hal ini yang dimaksudkan adalah tenis meja. Olahraga tenis meja merupakan salah satu jenis olahraga yang sangat berkembang pesat dimasyarakat sehingga proses latihan tersebut dapat berlangsung secara otodidak maupun terprogram. Tujuan latihan ialah untuk membantu atlet meningkatkan keterampilan dan prestasi dengan maksimal. Anak-anak maupun orang dewasa dapat melakukan olahraga ini bersama- sama. Permainan ini dimainkan di atas meja dengan ukuran panjang meja ditetapkan rata-rata 2,74 m (9ft) dengan lebar meja 152,5 cm (5ft) di atas permukaan lantai. Meja terbuat dari bahan material yang menghasilkan pantulan secara merata yaitu tidak kurang dari 22 cm dan tidak lebih dari 25 cm ketika bola ukuran standar

Transcript of BAB II - abstrak.ta.uns.ac.id · Permainan tenis meja mempunyai daya tarik tersendiri jika...

Page 1: BAB II - abstrak.ta.uns.ac.id · Permainan tenis meja mempunyai daya tarik tersendiri jika dibandingkan dengan olahraga lainnya, salah satu daya tarik dalam permainan tenis meja terletak

8

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. KAJIAN TEORI

1. Tenis Meja

Permainan tenis meja adalah suatu jenis permainan yang menggunakan meja

sebagai tempat untuk memantulkan bola yang dipukul oleh pemain dan bola yang

dipukul tersebut harus melewati di atas net atau jaring. Bola yang dipukul dan

melewati net ini harus memantul pada meja pihak lawan, baru bola tersebut dapat

dikembalikan oleh pihak lawan ke tempat semula dan juga harus melewati atas net.

Dengan demikian bola berjalan bolak-balik melewati atas net atau jaring yang

dipukul seorang bergantian dan memukulnya harus memantul pada permukaan meja,

jadi bola tidak boleh di volley.(Tatang dan Sulistyo, 2005: 1.16).

Bermain tenis meja diperlukan berbagai peralatan yang dapat mendukung

permainan tenis meja yang baik. Namun bukan berarti faktor lain tidak diperlukan

atau tidak penting karena faktor lain banyak yang menunjang prestasi tenis meja.

Permainan tenis meja mempunyai daya tarik tersendiri jika dibandingkan dengan

olahraga lainnya, salah satu daya tarik dalam permainan tenis meja terletak pada

berbagai jenis memukul. Dilihat dari fungsi memukul yang dominan dalam

permainan tenis meja, maka teknik memukul dalam tenis meja harus dipelajari dan

dilatih secara teratur. Latihan yang teratur serta sistematis merupakan suatu usaha

berlatih untuk mencapai kecakapan dan kemahiran untuk mencapai prestasi dalam

olahraga dalam hal ini yang dimaksudkan adalah tenis meja. Olahraga tenis meja

merupakan salah satu jenis olahraga yang sangat berkembang pesat dimasyarakat

sehingga proses latihan tersebut dapat berlangsung secara otodidak maupun

terprogram. Tujuan latihan ialah untuk membantu atlet meningkatkan keterampilan

dan prestasi dengan maksimal.

Anak-anak maupun orang dewasa dapat melakukan olahraga ini bersama-

sama. Permainan ini dimainkan di atas meja dengan ukuran panjang meja ditetapkan

rata-rata 2,74 m (9ft) dengan lebar meja 152,5 cm (5ft) di atas permukaan lantai.

Meja terbuat dari bahan material yang menghasilkan pantulan secara merata yaitu

tidak kurang dari 22 cm dan tidak lebih dari 25 cm ketika bola ukuran standar

Page 2: BAB II - abstrak.ta.uns.ac.id · Permainan tenis meja mempunyai daya tarik tersendiri jika dibandingkan dengan olahraga lainnya, salah satu daya tarik dalam permainan tenis meja terletak

9

dijatuhkan dari ketinggian 30,5 cm dari permukaan meja. Permukaan meja berwarna

gelap dan warna umum yang sering dipakai adalah warna hijau tua dengan pinggiran

batas lapangan meja berwarna putih dan ukuran tebal garis 274 cm (Tatang dan

Sulistyo 2005: 1.14).

Sepanjang tepi garis pada batas 1,525 meter disebut garis akhir dan pada

batas 2,74 meter disebut garis samping. Pada permainan ganda lapangan permainan

dibagi dua secara sama oleh garis putih 3 mm yang sejajar dengan garis samping

yang disebut garis tengah. Meja sebagai tempat bermain dibagi menjadi dua bagian

dengan sebuah net yang merentang parallel sejajar dengan garis akhir. Panjang net

dengan perlengkapannya 1,83 meter. Jika dipasang di bagian tepi, dan tinggi atasnya

15,25 cm. Pinggiran tepi atau luarnya menjorok 15,25 cm ke samping meja. Berikut

ini adalah contoh gambar meja dalam olahraga tenis meja:

Gambar 2.1 Meja Tenis Meja.

(Tatang & Sulistyo, 2005 : 1.15)

Bet terbuat dari kayu alami yang dapat dilapisi dengan bahan perekat seperti

fiber, carbon, fiber glass atau bahan yang lainnya. Tidak ada ketentuan jenis kayu

yang harus digunakan dalam tenis meja. Namun pada umumnya kayu yang

digunakan berjenis waru dan mahoni. Sisi bet yang digunakan untuk memukul harus

dilapisi karet. Jika karet berbintik panjangnya tidak lebih dari 2 cm dengan ketebalan

yang tidak melebihi 4 mm (Tatang & Sulistyo, 2005 : 1.16)

Page 3: BAB II - abstrak.ta.uns.ac.id · Permainan tenis meja mempunyai daya tarik tersendiri jika dibandingkan dengan olahraga lainnya, salah satu daya tarik dalam permainan tenis meja terletak

10

Gambar 2.2 Bet Tenis Meja

(Tatang dan Sulistyo, 2005: 1.18)

Rakitan-net (net assembly) harus terdiri dari jaring (net), gantungan-jaring

(suspension) dan tiang-penopang (supporting posts), termasuk penjepit-penjepit

(clamps) yang dilekatkan ke meja. Jaring (net) harus digantung-regang (suspended)

dengan batang (cord) di setiap ujungnya yang dilekatkan tegak-lurus bersama

penyangga (post) setinggi 15,25 cm, batas ukuran tiang luar penyangga berjarak

15,25 cm dari luar garis-tepi (Tatang dan Sulistyo, 2005: 1.18)

Gambar 2.3 Net Tenis Meja

(Tatang dan Sulistyo, 2005: 1.18)

Menurut Tatang dan Sulistyo (2005: 1.19) “ Bola harus berbentuk bulat-

berongga (spherical), dengan diameter 40 mm dan harus memiliki berat 2,7 gram”.

Bola harus terbuat dari bahan celluloid ataupun bahan plastik serupa dan harus

berwarna putih atau orange, dan kasat/tidak licin mengkilap (matt). Sehingga

pergeraka bola normal dan mudah untuk dilihat oleh pemain, selain itu untuk bola

Page 4: BAB II - abstrak.ta.uns.ac.id · Permainan tenis meja mempunyai daya tarik tersendiri jika dibandingkan dengan olahraga lainnya, salah satu daya tarik dalam permainan tenis meja terletak

11

sendiri sudah menjadi aturan yang sudah diatur oleh induk organisasi tenis meja baik

itu nasional maupun internasional.

Gambar 2.4 Bola Tenis Meja

(Tatang dan Sulistyo, 2005: 1.20)

a. Teknik Dasar Bermain Tenis Meja

Teknik merupakan suatu pola gerakan tertentu yang dipergunakan untuk

menyelesaikan tugas gerak tertentu pada cabang olahraga. Menurut Nossek (1982)

dalam Tatang dan Sulistyo ( 2005: 1.22) ”Sports technique as an expendient form of

movement, which isdeveloped as the best solution to a certain sport task”. Jika dialih

bahasakan adalah teknik olahraga adalah suatu penggunaan bentuk gerakan yang

dikembangkansebagai solusi terbaik untuk tugas olahraga tertentu.

Permainan tenis meja terdapat beberapa teknik yang harus dipahami dan

dikuasai oleh pemain untuk dapat terampil dalam permainan tenis meja yaitu teknik

dasar. Permainan tenis meja mempunyai beberapa macam teknik dasar yang harus

dipelajari sebelum melangkah pada teknik permainan yang lebih tinggi. Adapun

teknik dasar yang harus dipelajari adalah: grip, stance, jenis memukul dan footwork.

1. Grip (Pegangan)

Pegangan merupakan langkah awal untuk memukul, keberhasilan sebuah

pukulan dapat dilihat dari cara memegang bet. Arah bola yang dituju oleh pemukul

dapat dilihat dari cara memegang bet. Pegangan bet juga mempengaruhi

pengembalian serangan dari pihak lawan, sehingga teknik pegangan bet dalam tenis

meja juga perlu dilatih. Pelatih perlu memberikan arahan, selain itu dapat

memberikan pendapat kepada atlet untuk memilihkan jenis-jenis pegangan bet yang

akan digunakan oleh atletnya.

Page 5: BAB II - abstrak.ta.uns.ac.id · Permainan tenis meja mempunyai daya tarik tersendiri jika dibandingkan dengan olahraga lainnya, salah satu daya tarik dalam permainan tenis meja terletak

12

Tatang dan Sulistyo (2005: 2.11) grip merupakan faktor yang sangatmenentukan dalam melakukan permainan tenis meja. Jika sejak semula caramemegang bet sudah salah, maka kesalahan yang terjadi biasanya akan sulitdiperbaiki dan kemungkinan pemain tersebut akan mengalami kesulitan dalammenghadapi teknik-teknik permainan selanjutnya.

Masing-masing atlet memiliki kecocokan dalam menentukan cara

memegang bet. Cocok atau tidaknya jenis pegangan yang dipilih oleh atlet dapat

dijadikan bahan evaluasi oleh pelatih. Pegangan juga berpengaruh pada kenyamanan

atlet dalam mengolah bola, baik itu digunakan dalam service, pukulan dan bertahan.

Teknik memegang raket akan menentukan teknik permainan, jenis memukul (stroke),

dan cara pemain untuk mengembangkan permainan tenis meja (Petter, 1988; Tatang

dan Sulistyo, 2005: 2.13).

a) Shakehand Grip

Gambar 2.5 Pegangan shakehand grip

(Tatang dan Sulistyo, 2005: 2.19)

Shakehand grip yaitu pegangan seperti pada saat kita bersalaman pegangan

ini sangat popular di negara-negara Eropa dan Indonesia. Dengan grip ini seorang

pemain dapat melakukan forehand stroke dan backhand stroke tanpa mengubah grip

yang dipergunakan dengan shakehand grip pemain dapat menggunakan kedua belah

sisi bet.

b) Penhold Grip

Penhold artinya “ memegang pena ”. Cara memegang bet ini adalah seperti

memegang pena atau pensil. Style ini lebih populer di Asia khususnya digunakan

oleh atlet cina. Dengan grip ini hanya mempergunakan salah satu sisi dari bet.

Page 6: BAB II - abstrak.ta.uns.ac.id · Permainan tenis meja mempunyai daya tarik tersendiri jika dibandingkan dengan olahraga lainnya, salah satu daya tarik dalam permainan tenis meja terletak

13

Biasanya sisi-sisi bet berwarna hitam dan merah. Kelebihannya antara lain sangat

baik untuk memukul forehand.

Gambar 2.6 Pegangan Penhold Grip

(Tatang dan Sulistyo, 2005: 3.0)

2. Stance (Posisi Tubuh)

Tatang dan Sulistyo (2005: 3.1) “cara bersikap yang baik ketika sedang

bermain tenis meja yaitu dengan kaki sejajar lebar bahu dan lutut ditekuk sedikit

masuk ke dalam meja dan punggung sedikit condong”. Stance berarti posisi kaki,

badan, dan tangan pada saat siap menunggu bola atau ketika memukul bola. Posisi

siap sangat berpengaruh terhadap kesiapan pemain untuk menerima arah datangnya

bola yang diberikan oleh lawan. Beberapa sikap dalam tenis meja, antara lain ;

a) Square StancePosisi ini sangat umum digunakan oleh atlet Indonesia bahkan atlet

Internasional. Keuntungan pemakaian posisi ini adalah sikap yang sepenuhnya

menghadap ke meja dan lawan. Perhatian penuh sehingga atlet dapat mengamati

pihak lawan, teknik yang digunakan sekaligus dapat mengantisipasi jenis pukulan

atau serangan yang datang.

Tatang dan Sulistyo (2005: 3.1) terdapat dua macam stance yang padaumumnya digunakan dalam permainan tenis meja, yaitu:Posisi badanmenghadap penuh ke meja. Posisi ini biasanya digunakan dalam keadaansiap menerima service dari lawan atau siap kembali setelah mengembalikanmemukul dari lawan. Dengan satu langkah ke samping kiri, kanan, kedepan, ataupun ke belakang, pemain dapat mengambalikan bola denganbaik.

Page 7: BAB II - abstrak.ta.uns.ac.id · Permainan tenis meja mempunyai daya tarik tersendiri jika dibandingkan dengan olahraga lainnya, salah satu daya tarik dalam permainan tenis meja terletak

14

b) Side StancePosisi badan menyamping, baik ke samping kiri maupun ke samping

kanan. Pada posisi ini jarak antara bahu ke meja atau ke net harus ada yang dekat.

Misalnya untuk memukul forehand bagi pemain tangan kanan, bahu kiri harus

lebih dekat ke net, begitu pula kaki kirinya harus lebih dekat ke net. Sebaliknya

stance untuk memukul backhand pemain tangan kanan, bahu kanan beserta kaki

kanannya harus lebih dekat ke net.

Hodges (1996) dalam Kertamah (2003: 35) teknik siap sedia (stance)yang sempurna adalah kaki kanan diletakkan sedikit di belakang, tapi tubuhtetap menghadap meja atau arah datangnya bola, tumit tidak menyentuhlantai dan lutut sedikit ditekuk dengan badan yang sedikit dicondongkan.Sehingga lebih siap dalam menerima bola dan pergerakan tubuh akan lebihcepat dan fleksibel.

Semakin tinggi badan seorang pemain maka semakin diperlukan untuk

menekukan lutut agar membuat pemain memutar ke segala arah dengan cepat.

Postur tubuh atlet tanis meja merupakan salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi karakteristik pemain tersebut apabila dalam kondisi pertandingan

sehingga lawan akan memakai strategi khusus untuk menggunakan tipe bola dan

pukulan.

3. Footwork (Pergerakan Kaki)

Pergerakan kaki dalam tenis meja merupakan hal yang sangat penting.

Hal ini dikarenakan pada saat akan memukul bola, posisi kaki harus sudah siap

atau posisi diam sehingga kualitas pukulan bola akan bagus. Posisi kaki juga

mempengaruhi gerakan atau perpindahan dalam tenis meja. Laju bola dalam tenis

meja dapat berubah dengan cepat sehingga memerlukan teknik pergerkan kaki

yang bagus. Tentunya dengan proses latihan yang tepat, artinya terprogram dan

berkelanjutan. Pergerakan kaki yang dilakukan oleh pemain juga dapat menjadi

ciri khas yang dimiliki oleh atlet tersebut.

Tatang dan Sulistyo (2005: 2.75) footwork atau gerakan kaki dalamolahraga permainan tenis meja merupakan teknik yang harus dikuasai olehsetiap individu pemain karena footwork ini berperan sekali dalam upayapenguasaan lapangan sehingga setiap penempatan bola dari lawan dapatdiantisipasi oleh pemain tersebut.

Page 8: BAB II - abstrak.ta.uns.ac.id · Permainan tenis meja mempunyai daya tarik tersendiri jika dibandingkan dengan olahraga lainnya, salah satu daya tarik dalam permainan tenis meja terletak

15

Banyak pemain yang menempatkan posisi kaki di tengah meja sehingga

kesulitan saat melakukan blocking. Permainan tenis meja merupakan salah satu

jenis permainan yang memerlukan dukungan kaki yang baik untuk melakukan

berbagai ketrampilan, ketrampilan dalam pengaturan kaki akan membantu pemain

untuk menjangkau bola diberbagai tempat dengan cepat dan mudah. Semua

ketrampilan itu harus dikuasai karena itu merupakan suatu kesatuan yang utuh

dalam bermaian tenis meja. Footwork untuk tunggal dibedakan : satu langkah, dua

langkah dan tiga langkah atau lebih. Arah pergerakannya bisa ke belakang,

samping kiri, kanan atau diagonal.

Hodges (1996) dalam Kertamah (2003: 40) metode gerak kaki seringdigunakan adalah two step. Tipe ini biasanya digunakan oleh pemain dengantipe menyerang. Cara melakukannya adalah sebagai berikut:a) Lutut sedikit ditekuk;b) Berat badan dibagi secara rata pada kedua kaki;c) Berat badan ditumpukan pada ujung kaki;d) Bila ingin melangkah ke kiri, kaki kiri digeser ke arah kiri dan berat

badan dibebankan ke arah kaki kiri. Bila perlu melakukan dua kalilangkah maka caranya sama;

e) Kaki kanan mengikuti kaki kiri, jika ingin melakukanmemukul forehand maka kaki kanan ditarik ke belakang sehingga samaseperti posisi awal melakukan memukul forehand.Footwork yang digunakan dalam permainan tunggal sudah otomatis

digunakan dalam permainan ganda. Dapat dikatakan bahwa untuk dapat

melakukan footwork ganda harus terlebih dahulu dapat melakukan footwork untuk

tunggal. Proses latihan tahap ini sangat ditentukan oleh kemampun atlet dan

program latihan yang ditentukan. Proses latihan perlu memperhatikan urutan-

urutan dalam tenis meja, contohnya pergerakan kaki. Banyak atlet yang berpikiran

bahwa yang terpenting dalam tenis meja hanya kemampuan memukul. Tentunya

pemikiran semacam ini perlu dirubah dan digantikan dengan teknik-teknik yang

benar dalam membentuk kualitas memukul dalam tenis meja.

Tatang dan Sulistyo (2005: 2.75) beberapa jenis dari footwork,diantaranya :a. Footwork Tunggal

Jika dilihat banyaknya langkah footwork untuk tunggal dapatdibedakan antar lain :1) Footwork 1 langkah;2) Footwork 2 langkah;3) Footwork 3 langkah.

Page 9: BAB II - abstrak.ta.uns.ac.id · Permainan tenis meja mempunyai daya tarik tersendiri jika dibandingkan dengan olahraga lainnya, salah satu daya tarik dalam permainan tenis meja terletak

16

Arah pergerakan ini bisa ke depan, ke belakang, ke samping kiri ataukanan atau diagonal ke depan dan ke belakang. Penggunaan gerakan kaki inidisesuaikan dengan jarak yang harus diantisipasi antara bola yang datangdengan posisi pemain saat itu. Pembacaan arah bola dan tipe bola menjadibahan perhatian untuk memutuskan jenis pukulan yang akan dilakukan olehpemain untuk mengembalikan bola tersebut.b. Footwork Ganda

Pada pemain ganda kedua pemain dapat mengikuti pola geraksamping kiri dan kanan atau depan dan belakang dapat menggunakankombinasi kedua macam pola gerak tersebut. Ada beberapa pola gerakanyang dapat digunakan pada suatu permainan ganda antara lain:

1) Gerakan ke samping kiri dan kanan;2) Gerakan dengan pola huruf T;3) Pola gerakan dengan bentuk huruf N atau N terbalik;4) Pola gerakan dengan huruf O;5) Pola gerakan dengan bentuk huruf V terbalik.

Pergerakan-pergerakan tersebut harus mendapatkan perhatian dan proses

latihan yang teratur. Hal ini disebabkan, pembentukan gerakan tersebut tidak bisa

secara singkat dapat dibentuk. Berbagai macam dan bentuk program latihan dapat

diciptakan dan dilaksanakan sesuai dengan tujuan latihan, tentunya sesuai dengan

instruksi dari pelatih. Pengetahuan pelatih juga sangat berpengaruh terhadap

program-program yang akan dilakukan dalam tahap latihan ini. Sehingga sangat

diperlukan suatu kreativitas dari pelatih dan tentunya dari atlet tersebut.

4. Stroke (Pukulan)

Pukulan dalam tenis meja merupakan hal yang sangat dominan,

dikarenakan teknik tersebut merupakan inti dalam tenis meja. Proses latihan

pukulan memerlukan waktu yang cukup lama. Bahkan di negara-negara yang

menjadi tolak ukur keberhasilan dalam tenis meja, contohnya Cina. Proses latihan

tersebut sudah dimulai dari tahap balita. Hal ini dikarenakan proses latihan yang

semakin dini memungkinkan kualitas pukulan akan lebih baik. Selain itu, prestasi

yang akan diraih juga akan lebih maksimal. Teknik pukulan dalam tenis meja

antara lain, push, blockchop, service, flat, counter hitting, topspin, dropshot,

chopped smash, looped drive, drive dan flick (Kertamah, 2003: 4).

Page 10: BAB II - abstrak.ta.uns.ac.id · Permainan tenis meja mempunyai daya tarik tersendiri jika dibandingkan dengan olahraga lainnya, salah satu daya tarik dalam permainan tenis meja terletak

17

1) PushAdalah teknik memukul bola dengan gerakan mendorong dengan

sikap bet terbuka. Push biasanya digunakan untuk mengembalikan memukul

push itu sendiri. Push adalah memukul backspin pasif untuk menghadapi

backspin yang tujuannya agar bola tidak melambung tinggi dari net, bisa

dengan backhand atau forehand. Arah bola sedikit cepat sehingga pemain

dituntut untuk bergerak lebih cepat dan pukulan yang akan digunakan lebih

cepat.

Push berasal dari perkembangan teknik block, sehingga disebut juga

memukul push block. Pada dasarnya memukul push atau memukul mendorong

memiliki banyak variasi yaitu: push menggesek, push datar, dan lain

sebagainya. Memukul push biasanya merupakan memukul jarak dekat dan

jarak tengah. Teknik memukul push ini merupakan teknik memukul bertahan

yang paling berperan aktif dan signifikan dalam permainan. Keistimewaan

memukul push antara lain adalah:

1) Bola push dapat dijadikan alat yang bersifat penjagaan untuk melewati

situasi transisi, yang dapat juga diubah menjadi 1 memukul mendorong

berupa serangan balik;

2) Bola push termasuk bola polos, dengan bola pertahanan yang mengandung

arti unsur serangan balasan;

3) Memukul push dimainkan pada bagian backhand, pada umumnya untuk

mewakili backhand half volley yang bersifat mencuri kesempatan untuk

membangun pelancaran serangan forehand.

2) Block

Merupakan teknik memukul bola dengan gerakan menghentikan bola

atau tindakan membendung bola dengan sikap bet tertutup. Block dapat

digunakan untuk mengembalikan bola drive, mengembalikan memukul yang

keras atau bola dengan putaran top spin. Block dilakukan setelah bola

memantul di meja, sehingga bola akan kembali dengan cepat dan membuat

lawan kesulitan.

Page 11: BAB II - abstrak.ta.uns.ac.id · Permainan tenis meja mempunyai daya tarik tersendiri jika dibandingkan dengan olahraga lainnya, salah satu daya tarik dalam permainan tenis meja terletak

18

Kertamah (2003: 64) “block merupakan teknik memukul yang

dilakuakan tanpa mengayunkan bet tetapi hanya menahan bet tersebut”. Block

lebih sederhana dari memukul, untuk itu kebanyakan pelatih mengajarkan

block terlebih dahulu daripada memukul. Posisi bet pada saat menerima

pukulan keras sebaiknya sedikit miring sehingga bola hasil pantulan dari bet

tidak terlalu tinggi. Hal ini tersebut memungkinkan lawan tidak melakukan

pukulan yang keras lagi.

3) Chop

Merupakan teknik memukul bola dengan gerakan seperti menebang

pohon dengan kapak atau disebut juga gerakan membacok. Memukul chop

merupakan memukul backspin yang bersifat bertahan forehand maupun

backhand. Menurut Kertamah (2003: 64) “chop merupakan pengembalian

memukul backspin yang sifatnya bertahan”. Kebanyakan pemain yang

menggunakan chop mundur sekitar 5 sampai 15 kaki dari meja, kemudian

mengembalikan bola rendah dengan backspin.

4) Service

Adalah teknik memukul untuk menyajikan bola pertama kedalam

permainan, dengan cara memantulkan terlebih dahulu bola tersebut ke meja

server, kemudian harus melewati atas net dan akhirnya memantul di meja

lawan. Service dalam tenis meja adalah memukul bola untuk menyajikan bola

pertama. Ada beberapa teknik service yaitu service forehand topspin,

service backhand topspin, service forehand backspin, service backhand

backspin.

Top spin merupakan arah putaran bola (dimana bola berputar searah

jarum jam). Backspin merupakan arah putaran bola juga (bola berputar

berlawanan jarum jam). Service penting dalam permainan tenis meja karena

awal mula serangan atau untuk mematikan lawan bisa dilakukan dengan

service yang sulit dan ini dibutuhkan ketrampilan setiap pemain. Ada beberapa

teknik service yaitu service forehand topspin, service backhand topspin,

service forehand backspin, service backhand backspin. (Tatang dan Sulistyo,

2005: 2.12).

Page 12: BAB II - abstrak.ta.uns.ac.id · Permainan tenis meja mempunyai daya tarik tersendiri jika dibandingkan dengan olahraga lainnya, salah satu daya tarik dalam permainan tenis meja terletak

19

5) Flat Hit

Adalah memukul yang dilakukan miring dengan gerakan drive tetapi

gerakan bet horizontal.

6) Counter Hitting

Biasanya pemain mempunyai waktu relatif singkat untuk siap kembali

memukul berikutnya. Sehingga posisi pemain harus tetap di tengah lapangan

atau dekat dengan garis putih yang memisahkan lapangan tersebut.

7) Topspin

Mirip dengan gerakan drive biasa, tetapi pada memukul topspin selain

dibantu dengan backswing yang lebih, juga menggunakan pergelangan tangan,

sehingga hasil putaran terhadap bolanya lebih banyak dari drive biasa. Spin

terdiri dari topspin, backspin, sidespin. Topspin dihasilkan dengan memukul

dari bawah belakang bola dan bergerak ke atas depan. Backspin dihasilkan

dengan memukul dari atas belakang bola dan bergerak ke bawah depan.

Sidespin dihasilkan dengan memukul bola bagian samping, bergerak ke kanan

ataupun ke kiri. Topspin memberikan efek memiliki lintasan yang lebih tinggi

dan pantulan dari meja ke arah atas. Sehingga bola akan lebih cepat meluncur

dan putaran bola akan memantul medekat ke arah badan pemain.

Backspin memberikan efek lintasan yang jauh lebih rendah dan tetap

rendah karena pantulannya landai. Sidespin memberikan efek pantulan bola

dari bet lawan akan sama dengan arah memukul raket pemain (yang melakukan

sidespin), sangat efektif ketika melakukan service. Spin memainkan peranan

penting dalam tenis meja dan setiap pemain harus menguasai ketrampilan

tersebut. Pemain yang ingin ketingkat yang lebih tinggi harus menguasai

ketrampilan ini.

8) Drop Shot

Adalah teknik memukul dengan gerakan bet seperti Half Volley Push

atau Half Volley Block seperti kita menaruh sedekat mungkin dengan jaring di

meja lawan. Jenis ini akan lebih maksimal apabila bola menyentuh bibir net

sehingga bola akan lebih sulit untuk dikembalikan.

Page 13: BAB II - abstrak.ta.uns.ac.id · Permainan tenis meja mempunyai daya tarik tersendiri jika dibandingkan dengan olahraga lainnya, salah satu daya tarik dalam permainan tenis meja terletak

20

9) Choped Smash

Adalah teknik memukul smash dengan gerakan chop atau back spin,

yang biasanya dibarengi dengan gerakan ke samping. Bola kan lebih lama di

udara sehingga bola lambat untuk memantul, hal ini akan mempengaruhi

pemain yang bertipe top spin.

10) Drive

Adalah teknik memukul yang dilakukan dengan gerakan bet dari

bawah serong ke atas dan sikap bet tertutup. Drive merupakan memukul yang

sering digunakan dalam tenis meja. Tipe memukul ini keras dan cepat. Drive

ini bisa dengan forehand ataupun backhand. Menurut Kertamanah (2003: 7)

“drive merupakan memukul yang paling kecil tenaga gesekannya”. Memukul

drive sering disebut lift. Memukul ini merupakan dasar dari berbagai jenis

memukul serangan, oleh karena itu memukul drive disebut sebagai induk

teknik dari memukul serangan.

Drive merupakan salah satu teknik memukul yang sangat signifikan

untuk menghadapi permainan defensive. Memukul drive ini memiliki beberapa

keistimewaan. Keistimewaan dari memukul drive antara lain sebagai berikut:

1) Tinggi atau rendah bola di atas ketinggian garis net mudah dikuasai;

2) Cepat atau lambat laju bola tidak susah dikendalikan;

3) Bola bersifat membawa sedikit perputaran;

4) Bola drive tidak mengandung tenaga yang keras;

Tatang dan Sulistyo (2005: 2.24-2.66) memukul drive dapatdilakukan disetiap posisi titik bola di atas meja tanpa mengalami adanyakesulitan terhadap bola berat (bola-bola yang bersifat membawa putaran),ringan, cepat, lambat, tinggi maupun rendah, serta terhadap berbagaijenis putaran memukul.

Kertamah (2003: 64) “drive merupakan teknik memukul yang

dilakukan dengan gerakan bet dari bawah serong ke atas dan sikap bet

tertutup”. Posisi atlet yang akan menggunakan teknik drive biasanya lebih

rendah atau jongkok dan badan lebih jauh dari lapangan. Bola dipukul setelah

sedikit turun dari puncak pantulan sehingga bola muncul dari bawah lapangan.

Bola melaju dengan cepat dan jatuh di bagian belakang atau garis akhir dari

Page 14: BAB II - abstrak.ta.uns.ac.id · Permainan tenis meja mempunyai daya tarik tersendiri jika dibandingkan dengan olahraga lainnya, salah satu daya tarik dalam permainan tenis meja terletak

21

lapangan. Bola seperti ini menyulitkan lawan karena mereka akan lebih

mendekat ke lapangan menunggu bola.

11) Flick

Digunakan untuk mengembalikan bola yang ditempatkan dekat net

dengan memukul serangan. Mengembalikan bola tipe seperti ini menuntut

pemain untuk bergerak cepat mendekat ke lapangan kemudian mengayun

lengan secara halus tidak memaksakan bola untuk melaju keras.

Aspek-aspek yang terdapat dalam teknik dasar tenis meja merupakan

prinsip-prinsip dasar yang membentuk pemain lebih menguasai pola-pola yang

terdapat pada permainan tenis meja. Pemain yang mampu untuk mengolah

teknik dasar dalam tenis meja tersebut berpotensi untuk mampu mencapai

tingkat kemampuan yang mumpuni dan mampu untuk mempertahankan

kemampuan tersebut sampai jangka waktu yang lama.

b. Teknik Memukul Forehand dan Backhand Tenis Meja.

Apabila diartikan teknik memukul bola adalah cara tertentu untuk memukul

bola agar melewati net/jaring. Teknik tersebut merupakan hal yang sangat penting

dan dalam melakukan pukulan tersebut terdapat beberapa teknik untuk mencapai

tujuan yaitu melewati net dan mendapatkan point. Karena bola tenis meja berbentuk

bulat sehingga menguntungkan dan memudahkan si pemukul untuk mengolah bola

tersebut akan dipukul. Bola dapat dipukul sedemikan rupa sehingga menghasilkan

putaran–putaran yang unik.

Hal tersebut merupakan inti dalam permainan tenis meja, karena permainan

tersebut merupakan permainan yang mempunyai tujuan untuk mencapai nilai tertentu

untuk dikatakan sebagai pemenang. Memukul dalam tenis meja pada umumnya

terdapat 2 jenis, antara lain teknik memukul forehand dan backhand. Setiap pemain

harus menguasai 2 teknik memukul tersebut, hal ini dipengaruhi oleh cara mereka

untuk menyerang atau bertahan dalam permainan tenis meja. Namun, pada umumnya

hanya salah satu teknik yang benar-benar dikuasai dan disukai, sangat jarang ada

atlet yang mempunyai kematangan yang seimbang dalam penguasaan teknik

memukul.

Page 15: BAB II - abstrak.ta.uns.ac.id · Permainan tenis meja mempunyai daya tarik tersendiri jika dibandingkan dengan olahraga lainnya, salah satu daya tarik dalam permainan tenis meja terletak

22

1. Teknik Memukul Forehand Tenis Meja

Teknik ini merupakan teknik awal yang dilatih dalam proses pelatihan

tenis meja. Hal ini dikarenakan teknik ini dirasa cukup mudah untuk dilakukan

dan biasanya dominan untuk dilakukan dalam situasi permainan tenis meja.

Setelah dinilai cukup menguasai teknik ini, pelatih akan memberikan jenis

teknik myang lainya.

Memukul forehand adalah memukul dimana waktu memukul bola

posisi telapak tangan yang memegang bat/raket menghadap ke depan.

Memukul forehand biasanya merupakan memukul yang paling kuat karena

tubuh tidak menghalangi saat melakukan memukul. Selain itu tenaga yang

digunakan biasanya lebih maksimal daripada memukul backhand. Smash

forehand yang merupakan memukul forehand dengan kecepatan penuh akan

menjadi memukul yang paling kuat (Kertamah, 2003: 43).

Memukul forehand (sebuah memukul topspin yang agresif) dianggap

penting dengan tiga alasan, yaitu: pertama memukul ini diperlukan untuk

menyerang dengan sisi forehand. Kedua, memukul ini bisa menjadi memukul

utama untuk melakukan serangan. Ketiga, memukul ini merupakan memukul

yang paling sering digunakan untuk melakukan smash.

Kertamah (2003: 44) teknik melakukan memukul forehand antaralain:1. Tahap Persiapan :

a. Dalam posisi siap;b. Tangan dilemaskan;c. Bet sedikit dibuka untuk menghadapi backspin, sedikit ditutup atau

tegak lurus untuk menghadapi topspin;d. Pergelangan tangan lemas dan sedikit dimiringkan ke bawah;e. Bergerak untuk mengatur posisi, kaki kanan sedikit ke belakang

untuk melakukan forehand.

2. Tahap Pelaksanaan:Backswing yaitu dengan cara, putar tubuh ke belakang dengan

bertumpuh pada pinggang dan pinggul, kemudian putar tangan kebelakang dengan bertumpu pada siku. Berat badan dipindahkan ke kakikanan.

Page 16: BAB II - abstrak.ta.uns.ac.id · Permainan tenis meja mempunyai daya tarik tersendiri jika dibandingkan dengan olahraga lainnya, salah satu daya tarik dalam permainan tenis meja terletak

23

Gambar 2.7 Posisi Gerakan Memukul Forehand

(Kertamah, 2003: 45)

2. Teknik Memukul Backhand Tenis Meja

Memukul backhand adalah sebuah memukul dimana punggung tangan

yang memegang bet dihadapkan ke depan. Memukul backhand dilakukan jika

bola berada di sebelah kiri badan. Latihan sangat mentukan keberhasilan

memukul dengan teknik seperti ini, hal ini dikarenakan banyak pemain yang

lemah dalam menguasai salah satu teknik memukul dalam tenis meja. Proses

latihan yang tepat dapat membantu penguasaan teknik memukul ini. Variasi

dan kemampuan yang ditekankan oleh pelatih dalam materi latihan akan dapt

membantu dalam proses ini.

Tatang dan Sulistyo (2005: 4.8) cara memukul backhand ada 3tahap, antara lain :1. Sikap awal gerakan lengan ;

Lengan atas tidak terlalu ke bawah juga tidak mengarah horizontalke depan tetapi menyerong. Lengan bawah membentuk sudut kecildengan lengan atas, posisi bet/raket terbuka selama melakukan pukulan.2. Gerakan Memukul ;

Gerakan memukul dilakukan dari belakang ke depan dari kiri kekanan dan dari atas ke bawah dengan lengan direntangkan. Untukmelakukan gerakan pukulan ini perhatian dipusatkan terutama pada leganbawah. Selain itu, pandangan harus terfokus ke arah pantulan bola dantipe laju bola tersebut. Hal ini berpengaruh dalam pengembalian bola,jangan sampai bola yang dipukul oleh pemain akan sangatmenguntungkan pihak lawan.

Page 17: BAB II - abstrak.ta.uns.ac.id · Permainan tenis meja mempunyai daya tarik tersendiri jika dibandingkan dengan olahraga lainnya, salah satu daya tarik dalam permainan tenis meja terletak

24

3. Sikap Akhir Gerakan Lengan ;Setelah bet/raket mengenai bola, gerakan diteruskan secara relaks

sehingga bat/raket berada di depan badan. Perkenaan bet dengan bola initergantung pada kecepatan permainan yang dilakukan, bola yang datangpelan dipukul ketika mencapai titik tertinggi, tetapi apabila datangnyabola cepat dipukul sebelum mencapai titik tertinggi.

Gambar 2.8 Posisi Gerakan Backhand

(Tatang dan Sulistyo, 2005: 2.79)

Dari teknik memukul tenis meja akan memberikan gambaran bahwa

teknik-teknik memukul dapat dilakukan ketika posisi bola dan tubuh

mendukung untuk melakukan jenis pukulan tersebut sehingga hasil akhir dari

pukulan tersebut akan memberikan keuntungan untuk pemain tersebut. Pukulan

yang baik mencerminkan tingkat penguasaan yang baik pula tentunya dengan

proses latihan yang baik dan benar (Tatang dan Sulistyo, 2005: 3.2).

2. Belajar Gerak

a. Pengertian dan Batasan Belajar Gerak

Membahas pengertian dan batasan belajar gerak sudah barang tentu

perlu diawali dengan mendiskusikan pengertian belajar secara umum, baru

setelah itu membicarakan pengertian yang lebih spesifik, yaitu menyangkut

pengertian belajar gerak. Sedangkan gerak itu sendiri akan senantiasa

mendapatkan penjelasan secara komprehensif, termasuk gerak dalam

hubungannya dengan keterampilan, olahraga, dan pendidikan jasmani dalam

bagian-bagian berikutnya.

Hergenhahn dan Olson (1933) dalam Dimyati dan Mudjino (2013:25) mendefinisikan belajar sebagai perubahan yang relatif permanendalam peilaku atau potensi perilaku yang merupakan hasil daripengalaman dan tidak bercirikan tanda-tanda yang disebabkan oleh

Page 18: BAB II - abstrak.ta.uns.ac.id · Permainan tenis meja mempunyai daya tarik tersendiri jika dibandingkan dengan olahraga lainnya, salah satu daya tarik dalam permainan tenis meja terletak

25

pengaruh yang sifatnya sementara seperti yang disebabkan oleh sakit,kelelahan atau pengaruh obat-obatan.

Sumadi Suryabrata (1974) dalam Dimyati dan Mudjiono (2013: 30)

“belajar merupakan upaya yang sengaja untuk memperoleh perubahan tingkah

laku, baik yang berupa pengetahuan maupun keterampilan”. Kemudian Bigge

(1982) dalam Widyoko (2014: 33) mendefinisikan “belajar sebagai suatu

perubahan yang bertahan lama dalam kehidupan individu dan tidak dilahirkan

atau didahului oleh warisan keturunan”. Belajar merupakan hal tidak bisa lepas

dari kehidupan, belajar selalu melekat disetiap kegiatan, tidak mengenal umur

dan dapat dilakukan dimanapun tentunya dengan prinsip dan tujuan belajar itu

sendiri.

Belajar gerak merupakan hal yang sudah khusus digolongkan untuk

mempelajari gerak itu sendiri. Olahraga dan gerak dapat diistilahkan dengan

jiwa dan raga, dua hal yang tidak dapat dipisahkan karena hal tersebut tumpang

tindih. Kegiatan belajar gerak bertujuan untuk mempelajari gerakan yang

awalnya sulit kemudian dipelajari sehingga gerakan tersebut dapat dilakukan

oleh orang yang awalnya menilai bahwa gerakan tersebut sulit.

Belajar gerak akan sangat membantu dalam kegiatan yang

membutuhkan konsentrasi dan membutuhkan tenaga yang banyak. Kedua hal

tersebut akan lebih mudah ketika ada penjelasan tentang gerak itu sendiri,

contohnya memukul. Dalam setiap gerakan pasti mempunyai urutan tersendiri

untuk membentuk keseluruhan dari gerak tersebut, contohnya awalan,

pelaksanaan dan lanjutan. Ketika gerakan tersebut dilihat dari setiap stepnya,

sangat memungkinkan setiap gerakan yang kompleks menjadi lebih mudah

untuk dipelajari.

Belajar juga tidak lepas dari proses latihan, hal tersebut disebabkan

oleh prinsip belajar dan latihan tersebut. Berulang-ulang merupakan salah satu

prinsip dalam belajar dan berlatih. Dalam setiap latihan mengadung unsur

belajar, kesalahan dalam berlatih akan semakin dikurangi apabila proses belajar

tersebut berjalan dengan terencana dan mendapatkan perhatian yang lebih

mendalam. Kemajuan dalam bidang iptek ikut serta dalam mendukung

keterlaksanaanya proses belajar gerak. Sehingga referensi dalam belajar gerak

Page 19: BAB II - abstrak.ta.uns.ac.id · Permainan tenis meja mempunyai daya tarik tersendiri jika dibandingkan dengan olahraga lainnya, salah satu daya tarik dalam permainan tenis meja terletak

26

akan lebih berkualitas, selain itu kemajuan iptek tersebut akan lebih membuka

pola pikir dalam membentuk program-program belajar gerak.

b. Jenis Belajar

Belajar merupakan istilah umum yang digunakan untuk

menggambarkan perubahan-perubahan dalam potensi perilaku dan perilaku itu

sendiri, serta merupakan hasil dari pengalaman. “Conditioning” merupakan

suatu istilah yang digunakan lebih khusus untuk menggambarkan prosedur

yang dapat mengubah perilaku. Setiap perilaku yang dilakukan akan

mencerminkan pengalaman khususnya dalam proses belajar. Kegiatan belajar

tersebut juga akan membawa orang tersebut sampai ke titik yang memang

cocok dalam suatu kondisi.

Robert Gagne (1977) dalam Dimyati dan Mudjiono (2013: 50)menjelaskan lima domain mengenai jenis belajar, yaitu:1) Keterampilan gerak, yaitu gerakan berorientasi yang diwakili oleh

koordinasi respons terhadap tanda-tanda tertentu;2) Informasi verbal, yaitu dicontohkan melalui fakta-fakta, prinsip-

prinsip, dan generalisasi, yang dianggap sebagai pengetahuan;3) Keterampilan intelektual, yaitu diwakili oleh diskriminasi, peraturan,

dan konsep-konsep (penerapan pengetahuan);4) Strategi kognitif, yaitu keterampilan-keterampilan yang terorganisir

secara internal yang menentukan pembelajaran seseorang,pengingatan dan pemikiran;

5) Sikap, yaitu perilaku afektif seperti perasaan.

Belajar merupakan suatu kegiatan yang disengaja atau tidak sengaja

namun mempunyai prinsip yaitu dilakukan secara sadar. Sehingga pada

kegiatan lainya, manusia dapat mengingat apa yang telah dipelajari untuk

mengambil suatu keputusan. Belajar dapat dilakukan oleh siapa saja, tidak

memandang usia, tempat dan status sosial sehingga belajar merupakan

kewajiban dan hak untuk setiap manusia.

Mayer (1987) dalam Dimyati dan Mujiono (2013: 45) mencobamemberikan batasan-batasan jenis belajar menjadi empat, yaitu:1) Pembelajaran respons seperti yang ditunjukkan oleh pembelajaran

behaviorisme;2) Pembelajaran konsep, yang menunjuk pada penguasaan peraturan

klasifikasi baru yang didasarkan pada pengalaman;3) Pembelajaran verbal hapalan, yang melibatkan kemampuan untuk

menghasilkan suatu daftar respons verbal;

Page 20: BAB II - abstrak.ta.uns.ac.id · Permainan tenis meja mempunyai daya tarik tersendiri jika dibandingkan dengan olahraga lainnya, salah satu daya tarik dalam permainan tenis meja terletak

27

4) Pembelajaran prosa, yang menunjuk pada pembelajaran semantic baruatau prosedur pengetahuan dari tulisan atau prosa yang dinyatakansecara verbal.

Keterampilan tersebut sebenarnya menggambarkan gerakan yang

terintegrasi secara efektif antara keterampilan olahraga (psikomotor);

penerapan strategi, taktik, dan pengetahuan mengenai teknik dan hukum-

hukum gerak (kognitif); serta sikap-sikap yang tepat, jiwa bertanding, dan

motivasi (afektif). Peningkatan keterampilan merupakan hal yang paling

dominan dalam setiap proses belajar khususnya dalam bidang olahraga.

Penguasaan keterampilan setiap atlet sangat bervariasi walaupun mereka

belajar dalam satu wadah pelatihan. Namun, hal tersebut dapat diatasi dengan

proses belajar yang sistematis sehingga proses tersebut lebih efektif baik untuk

atlet dan pelatih.

c. Tujuan Belajar Gerak

Setiap tujuan pembelajaran gerak pada umumnya memiliki harapan

dengan munculnya hasil tertentu, hasil tersebut biasanya adalah berupa

penguasaan keterampilan. Keterampilan seseorang yang tergambarkan dalam

kemampuannya menyelesaikan tugas gerak tertentu akan terlihat mutunya dari

seberapa jauh orang tersebut mampu menampilkan tugas yang diberikan

dengan tingkat keberhasilan tertentu. Semakin tinggi tingkat keberhasilan

dalam melaksanakan tugas gerak tersebut maka semakin baik keterampilan

orang tersebut.

Dengan demikian maka keterampilan menunjuk pada kualitas tertentu

dari suatu tugas gerak. Didalam keterampilan tersebut terdapat unsur

efektivitas dan efisiensi. Seorang yang memiliki keterampilan yang tinggi

sudah barang tentu memiliki kedua unsur tersebut. Gerak keterampilan tersebut

dapat dikategorikan sebagai penampilan yang terampil (skilled performance).

Suatu keterampilan itu baru dapat dikuasai atau diperoleh, apabila dipelajari

atau dialihkan yang dilakukan secara terus menerus dalam periode waktu

tertentu. Penampilan yang terampil merupakan tujuan akhir dari pembelajaran

gerak.

Page 21: BAB II - abstrak.ta.uns.ac.id · Permainan tenis meja mempunyai daya tarik tersendiri jika dibandingkan dengan olahraga lainnya, salah satu daya tarik dalam permainan tenis meja terletak

28

Menurut Tatang dan Sulistyo (2005: 1.3) keterampilan adalahderajat keberhasilan yang konsisten dalam mencapai suatu tujuan denganefisien dan efektif. Penggolongan keterampilan dapat dilakukan dengancara mempertimbangkan (1) stabilitas lingkungan, (2) jelas tidaknya titikawal serta akhir dari gerakan, dan (3) ketepatan gerakan yang dimaksud.Keterampilan juga dapat dibedakan dengan mempertimbangakandominan tidaknya unsur yang mengarah ke keterampilan gerak dan keketerampilan kognitif. Hal tersebut terjadi karena saling keterkaitan,faktor kognitif akan berpengaruh kepada keterampilan gerak seperti teoridan prakteknya.

Tatang dan Sulistyo (2005: 1.5) “faktor-faktor yang menentukan

keterampilan secara umum dibedakan menjadi tiga hal utama, yaitu: (1) faktor

proses belajar mengajar, (2) faktor pribadi, (3) faktor situasional (lingkungan)”.

Untuk memperoleh tingkat keterampilan sebagaimana dijelaskan tersebut

diperlukan pengetahuan yang mendasar tentang bagaimana keterampilan

tertentu bisa dihasilkan atau diperoleh serta faktor yang berperan dalam

mendororng penguasaan keterampilan. Pada intinya bahwa suatu keterampilan

itu baru dapat dikuasai atau diperoleh, apabila dipelajari atau dilatihkan dengan

persyaratan tertentu, salah satu diantaranya adalah kegiatan pembelajaran atau

latihan keterampilan tersebut harus dilakukan secara terus menerus dalam

jangka waktu tertentu yang memadai. Dari tujuan belajar gerak dapat diperoleh

beberapa kebehasilan yang memberikan tolak ukur dari kegiatan tersebut,

antara lain ;

1. Peningkatan Ketrampilan

Kegiatan pembelajaran dan pelatihan tersebut diarahkan untuk

menguasai berbagai keterampilan yang diperlukan demi untuk mengatasi

masalah dalam kehidupannya. Lebih jauh dari itu, bahwa keterampilan

memiliki derajat atau tingkatan tertentu, maka berbagai orang melatih diri

atau mempelajari dengan mendalam tentang keterampilan adalah dengan

sasaran mencapai penampilan yang terampil.

Keterampilan dapat menunjuk pada aksi khusus yang ditampilkan

atau pada sifat di mana keterampilan itu dilaksanakan. Banyak kegiatan

dianggap sebagai suatu keterampilan, terdiri dari beberapa keterampilan dan

Page 22: BAB II - abstrak.ta.uns.ac.id · Permainan tenis meja mempunyai daya tarik tersendiri jika dibandingkan dengan olahraga lainnya, salah satu daya tarik dalam permainan tenis meja terletak

29

derajat penguasan yang dicapai oleh seseorang menggambarkan tingkat

keterampilannya. Hal ini bisa terjadi, karena kebiasaan yang sudah diterima

umum untuk menyatakan bahwa satu atau beberapa pola gerak atau perilaku

yang diperhalus bisa disebut keterampilan.

Kertamah (2003: 19) “keterampilan merupakan kemampuan untuk

membuat hasil akhir dengan kepastian yang maksimum dan pengeluaran

energi dan waktu yang minimum”. Hal ini dapat juga dipengaruhi oleh

bakat yang dimiliki oleh masing-masing anak. Keterampilan adalah derajat

keberhasilan yang konsisten dalam mencapai suatu tujuan dengan efisien

dan efektif” (Singer, 1980; Tatang dan Sulistyo:2005: 2.22).

Kertamah (2003: 23) unsur-unsur keterampilan dalam tahapbelajar sebagai berikut :1) Keterampilan mempunyai beberapa tujuan yang berhubungan

dengan lingkungan yang diinginkan, misalnya menahan posisihandstand dalam senam atau menyelesaikan umpan ke depandalam olahraga sepakbola. Dalam pengertian ini, keterampilandibedakan dari gerakan yang tidak mesti memiliki tujuan yangberhubungan dengan lingkungan tertentu seperti menggoyang-goyangkan jari tangan tanpa tujuan.

2) Keterampilan terkandung keharusan bahwa pelaksanaan tugas ataupemenuhan tujuan akhir tersebut dilaksanakan dengan kepastianyang maksimum, terlepas dari unsur kebetulan atau untung-untungan. Jika seseorang harus melakukan suatu keterampilansecara berulang-ulang, maka hasil dari setiap ulangan itu relativeharus tepat, meskipun di bawah kondisi yang bervariasi maupunyang tidak terduga.

3) Keterampilan menunjuk pada upaya yang ekonomis, dimana energiyang dikeluarkan untuk melaksanakan suatu tugas tertentu harusseminimal mungkin, tetapi dengan hasil yang maksimal.

4) Keterampilan mengandung arti pelaksanaan yang cepat, dalam artipenyelesaian tugas gerak itu dalam waktu yang minimum. Semakincepat pelaksanaan suatu gerak, tanpa mengorbankan hasil akhir(kualitas) yang diharapkan, maka akan membuat terakuinyaketerampilan orang yang bersangkutan. Dalam hal ini perludimengerti bahwa dalam mempercepat gerakan suatu tugas akanmenimbulkan pengeluaran energi yang semakin besar, disampingmembuat grakan semakin sulit untuk dikontrol ketepatannya.Namun meskipun demikian, lewat latihan dan pengalaman semuaunsur yang terlibat dalam menghasilkan gerakan yang terampilperlu dikombinasikan secara serasi.

Page 23: BAB II - abstrak.ta.uns.ac.id · Permainan tenis meja mempunyai daya tarik tersendiri jika dibandingkan dengan olahraga lainnya, salah satu daya tarik dalam permainan tenis meja terletak

30

Keterampilan dapat digolongkan menjadi beberapa macam dan

kelas. Penggolongan keterampilan ini dimaksudkan untuk membantu para

peneliti dan pelatih dalam upaya menerapkan keterampilan dalam keperluan

penelitian atau pelatihannya. Dengan mengetahui perbedaan-perbedaan

dalam keterampilan tersebut, maka akan memudahkan untuk pelatih dalam

membuat pentahapan pelatihan. Banyak pendekatan yang telah

dikembangkan untuk menggolongkan keterampilan gerak. Setiap sistem

penggolongan didasarkan pada hakikat umum dari keterampilan gerak

dikaitkan dengan aspek-aspek spesifik dari keterampilan tersebut. Setiap

atlet memiliki banyak keterampilan yang perlu dilatih untuk menunjang

keterampilan yang lebih baik.

Beberapa hal yang menjadi perhatian dalam proses belajar yaitu

dilihat dari atau dikaitkan dengan: (1) stabilitas lingkungan, (2) jelas

tidaknya titik awal serta akhir dari gerakan, dan (3) ketepatan gerakan yang

dimaksud. Pada akhirnya terdapat jenis keterampilan yang dapat

disimpulkan dalam proses belajar gerak, diantaranya keterampilan terbuka

dan tertutup.

2. Perkembangan Mental

Nelson (2005) dalam Furqon (2008:34) “secara luas, pengertian

mental mencakup pikiran, pandangan, image, dan sebagainya yang pada

intinya adalah pemberdayaan fungsi berpikir sebagai pengendali tindakan

dan respon tubuh”. Tujuan peningkatan mental adalah agar atlet dapat

mengontrol pikiran, emosi dan prilakunya dengan baik selama atlet tersebut

menampilkan performa olahraga. Mental yang terbina dengan baik akan

sangat berpengaruh ketika atlet tersebut menghadapi kondisi yang sulit

misalnya dalam kondisi point-point dalam proses kemenangan perlombaan.

Mental yang baik juga akan mempengaruhi tingakat ketajaman

dalam merancang strategi dan kontrol yang bagus. Ketika atlet dalam posisi

menang atau kalah, atlet tersebut tidak akan mengalami hal yang berlebihan.

Justru dalam kondisi tersebut atlet tersebut mengkondisikan dirinya untuk

mampu mengontrol diri.

Page 24: BAB II - abstrak.ta.uns.ac.id · Permainan tenis meja mempunyai daya tarik tersendiri jika dibandingkan dengan olahraga lainnya, salah satu daya tarik dalam permainan tenis meja terletak

31

3. Hakikat Permainan

Permainan memiliki makna penting dalam proram pendidikan jasmani

serta pelatihan. Furqon (2008:2) “permainan dapat membentuk pengalaman,

pretasi serta tujuan dapat dicapai melalui permaian seperti keterampilan sosial,

menerima aturan dan pemahaman yang lebih baik pada dirinya dalam situasi

kompetitif dan kooperatif ”. Permainan dapat dilakukan oleh setiap jenjang usia

sehingga dampak permainan tersebut sangat luas. Setiap permainan memerlukan

tujuan dan perencanaan, hal ini disebabakan sebuah permainan akan lebih

bermanfaat apabila 3 aspek terpenuhi misalnya aspek kognitif, afektif dan

psikomotor. Penerapan strategi didalam permainan membentuk dan melibatkan

anak belajar pentingnya ketajaman perhatian dan keterlibatan aspek mental.

Loy, Mcpherson dan Kenyon (1978) dalam Furqon (2008:5)permainan adalah berbagai bentuk kompetisi bermain penuh yang hasilnyaditentukan oleh keterampilan fisik, strategi, kesempatan dan dapat dilakukansecara perseorangan atau gabungan.

Permaian bersifat terstruktur dan memiliki hasil yang dapat diamati.

Permainan dilaksanakan membutuhkan banyak keterikatan dan banyak energi,

lebih kuat dan serius daripada bermain dan lebih memungkinkan memberikan

penghargaan terhadap pemenuhan dan keberhasilan. Kompetisi merupakan hal

menonjol dalam setiap permainan.

Kimpraswil (2005) dalam Furqon (2008:6) permainan merupakanusaha olah diri (olah pikiran dan olah fisik) yang sangat bermanfaat bagipeningkatan dan pengembangan motivasi, kinerja, dan prestasi dalammelaksanakan tugas dan kepentingan organisasi dengan lebih baik.

a. Karakteristik Permainan

Setiap permainan mempunyai tujuan dan karakteristik dalam proses

pelaksanaan permainan tersebut. Dari sini dapat dikategorikan beberapa jenis

permainan, contohnya permainan untuk pendidikan dan permainan untuk rekreasi.

Suatu permainan tentunya memuat unsur aturan yang disepakati sehingga

pelaksanaan permainan tersebut akan lebih lancar dan sesuai dengan tujuan dari

pelaksanaan permainan tersebut.

Furqon (2008:10) permainan dapat memainkan peran yang pentingdalam mengembangkan dan memperhalus berbagai kemampuan gerakdasar, jika permainan secara tepat dimasukkan ke dalam program

Page 25: BAB II - abstrak.ta.uns.ac.id · Permainan tenis meja mempunyai daya tarik tersendiri jika dibandingkan dengan olahraga lainnya, salah satu daya tarik dalam permainan tenis meja terletak

32

pengembangan gerak. Permainan yang dipilih untuk meningkatkankemampuan gerak lokomotor dan manipulasi memiliki karakteristik antaralain, seperti berikut :1. Memberikan aktivitas maksimum pada semua anak.2. Mengembangkan inklusi dari pada eksklusi.3. Mudah divariasi dan dimodifiksi.4. Membantu mengembangkan berbagai kemampuan gerak.5. Menyenangkan bagi anak yang bermain.

Menentukan janis-jenis permainan merupakan hal yang sangat

diperlukan oleh orang dewasa khususnya apabila permainan tersebut

mengandung unsur edukasinya. Banyak permainan lokomotor yang

menjadikan anak senang melakukannya. Permainan lokomotor dirancang berisi

lari sebagai mode gerak utama. Anak akan lebih suka bergerak menjelajah

setiap sudut tempat yang ditempati mereka. Sehingga membutuhkan perhatian

ekstra oleh pelatih.

Furqon (2008:12) tiap permainan dapat dimodifikasi dalam berbagaicara untuk menyesuaikan kebutuhan tertentu dan tingkatan usia anak.Tujuan khusus permainan ini adalah sebagai berikut :1. Meningkatkan kemampuan gerak dan lokomotor, yaitu lari, lompat,

skipping dan congklak.2. Meningkatkan kelicahan dan koordinasi tubuh secra umum.3. Meningkatkan keterampilan ritmik mengenai gerak lokomotor.4. Meningkatkan kemampuan untuk berpartisipasi di dalam kerja tim.5. Meningkatkan kemampuan untuk mengikuti pengarahan dan mematuhi

peraturan.

Jalanya permainan tersebut dapat dirubah dari peraturan pokoknya,

namun hal tersebut harus disesuaikan dengan kondisi dan subyek yang akan

dikenakan permainan tersebut. Hal tersebut bertujuan untuk ketepatan tujuan

permainan tersebut tetap dilaksanakan walaupun ada perubahan dari permainan

tersebut. Perubahan permainan tersebut hendaknya dilakukan oleh orang

dewasa sehingga diharapkan akan mampu memperhatikan unsur-unsur yang

terkandung didalam permainan tersebut contohnya faktor keamanan dalam

pelasanaan juga harus diperhatikan. Perubahan peraturan juga harus disepakati

semua pihak sehingga jalannya permainan tersebut dapat dimengerti

sepenuhnya oleh masing-msing anak.

Page 26: BAB II - abstrak.ta.uns.ac.id · Permainan tenis meja mempunyai daya tarik tersendiri jika dibandingkan dengan olahraga lainnya, salah satu daya tarik dalam permainan tenis meja terletak

33

Furqon (2008:13) beberapa ciri-ciri permainan anak yang baik antarlain ;1. Anak-anak diberikan kesempatan yang melimpah dan

berkesinambungan. Mereka juga hendaknya mendapat banyakkesempatan yang menurut perasaannya nyaman.

2. Berbagai perbedaan dapat diakomodasikan tantangan yang bersifatpositif dapat disertakan guna memungkinkan setiap anak untukberpartisipasi.

3. Berbagai hal yang menyangkut kemungkinan timbulnya masalah emosi,sosial dan fisik sudah diperhitungkan.

4. Tujuan jelas, konsisten dan memungkinkan untuk dicapai.5. Evaluasi dilakukan baik secara formal maupun informal dengan

pemahaman bahwa akan ada trial and error atau mencoba-coba danmembuat kesalahan.

6. Kemungkinan adanya kesalahan diakui dan dapat dimaafkan serta adakesempatan untuk mencoba lagi.

7. Pengalaman diberikan dalam hal pengendalian diri akan rasa frustasisementara.

Furqon (2008:14) “permainan harus menyenangkan, memberikan

aktivitas yang penuh semangat dan juga tantangan-tantangan mental, serta

berdasarkan aturan-aturan dan kompetisi persahabatan”. Semua komponen

permainan menumbuhkan kemampuan berinteraksi sosial secara positif.

Permainan yang dilakukan oleh setiap manusia khususnya anak-anak akan

memberikan pengaruh terhadap aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Aspek

tersebut akan mempengaruhi dalam proses pertumbuhan dan perkembangan

sampai tahap selanjutnya. Pengawasan yang dilakukan oleh orang dewasa atau

pelatih sangat diperlukan untuk menjamin keselamatan dan keamanan dalam

proses pelaksanaan permainan tersebut.

Furqon (2008:14) “permainan harus menyenangkan, memberikan

aktivitas yang penuh semangat dan juga tantangan-tantangan mental, serta

berdasarkan aturan-aturan dan kompetisi persahabatan”. Semua komponen

permainan menumbuhkan kemampuan berinteraksi sosial secara positif.

Permainan yang dilakukan oleh setiap manusia khususnya anak-anak akan

memberikan pengaruh terhadap aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Aspek

tersebut akan mempengaruhi dalam proses pertumbuhan dan perkembangan

sampai tahap selanjutnya. Pengawasan yang dilakukan oleh orang dewasa atau

Page 27: BAB II - abstrak.ta.uns.ac.id · Permainan tenis meja mempunyai daya tarik tersendiri jika dibandingkan dengan olahraga lainnya, salah satu daya tarik dalam permainan tenis meja terletak

34

pelatih sangat diperlukan untuk menjamin keselamatan dan keamanan dalam

proses pelaksanaan permainan tersebut.

b. Prinsip-prinsip Pemilihan Permainan

Pemilihan permainan yang akan diberikan kepada anak hendaknya

perlu memperhatikan beberapa pertimbangan. Menurut Furqon (2008:17)

“tekanan utama program keterampilan gerak anak adalah mendorong anak agar

berpartisipasi di dalam aktivitas gerak dan mencapai tingkat kompetensi

tertentu”. Anak harus menerima umpan balik yang positif dari pengalaman

permainan yang dilakukan. Apabila dalam melakukan permainan, anak merasa

bosan dan tidak senang, maka evaluasi segera dilakukan untuk mengetahui

kelemahan dan kekurangan permainan tersebut. Pemilihan permainan tersebut

memang harus sangat diperhatikan tentang kesesuaian dan beban dari

permainan.

Gabbard (1987:68) dalam (//jurnal.upi.edu/ penjasor / view / 1032 /pengembangan kompone biomotorik melalui aktivitas permainan atletikdalam pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah dasar html)menyatakan bahwa dalam memilih sebuah permainan, perlumemperhatikan poin-poin yang harus diterapkan. Poin-poin tersebutdiantaranya: 1) permainan harus bersifat menyenangkan, 2) permainanharus menyediakan aktivitas untuk semua anak secara maksimal, 3)meningkatkan pengembangan keterampilan gerak yang dibutuhkan, danatau mengembangkan serta memilhara kebugaran, dan 4) mencakupkeseluruhan peserta dan bukan pengurangan peserta permainan.

Gabbard (1987:68) dalam (http://jurnal. upi. Edu / penjasor / view /1032 / pengembangan komponen biomotorik melalui aktivitas permainandalam pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah dasar.html )menyatakan bahwa diperlukan beberapa tambahan sebagai petunjuk danpertimbangan dalam memilih permainan, yang diantaranya: 1)penggunaan kemajuan permainan, dari bentuk permainan yang kecilkemudian ke sebuah tim permainan, 2) ketika melakukan pemilihanpermainan, diperlukan peningkatan /kemajuan jumlah dan kompleksitasperaturan serta strategi, 3) menggunakan situasi permainan untukevaluasi dan meningkatkan perilaku afektif dan juga kecakapanketerampilan gerak, 4) keamanan harus sebagai dasar yang harusdipertimbangkan, 5) tempatkan anak ke dalam sebuah formasi danbuatlah petunjuk bila dimungkinkan, 6) meskipun partisipasi sangatditekankan, jika partisipasi anak perlu dikurangi, disarankan hanyahanyasatu atau dua putaran, dan 7) hindari penekanan yang berlebihandalam sebuah kompetisi.

Page 28: BAB II - abstrak.ta.uns.ac.id · Permainan tenis meja mempunyai daya tarik tersendiri jika dibandingkan dengan olahraga lainnya, salah satu daya tarik dalam permainan tenis meja terletak

35

c. Bentuk - Bentuk Permainan

Permainan didasarkan pada pemahaman bahwa atlet akan dapat

melakukan permainan jika mereka sudah menguasai teknik dasarnya.

Pandangan terhadap permainan ini mengedepankan kerangka pengembangan

dan disebut tahapan permainan. Pentingnya aspek tahapan permainan ini telah

timbul dari studi bagaimana keterampilan digunakan dalam permainan. Setiap

tahapan pengajaran harus melibatkan pergerakan (perpindahan) dari latihan

yang secara bertahap meningkat tingkat kesulitannya kekondisi seperti

permainan.

Furqon (2008:18) perkembangan pemain dari permainan dapatdianggap terdiri dari tiga tahap yang digambarkan dalam tahapan-tahapantersebut dideskripsikan dalam bagian-bagian berikut:1. Tahap Satu

Tahap satu guru berkepentingan dengan kemampuan siswa untukmengontrol benda (objek) atau tubuh. Atlet pemula dihadapkan denganmasalah ketidaktahuan tentang apa yang akan terjadi ketika merekamemukul, melempar, menangkap atau mengumpulkan benda tertentu.Tingkat kemampuan mengontrol benda yang sangat mendasar akandikuasai pada tahapan pembelajaran permainan ini. Pengontrolan yangdimaksud adalah kemampuan-kemampuan sebagai berikut: Aksimelontarkan misalnya memukul. Anak dapat mengarahkan benda kesuatu tempat dengan besaran daya yang sesuai kepentingannya secarakonsisten. Aksi menerima (misalnya menangkap, mengumpulkan). Anakdapat menguasai suatu benda yang datang padanya dari arah, kecepatan,dan ketinggian yang berbeda.

Aksi membawa dan melepaskan (misalnya memantulkan danmengarahkan). Anak dapat menjaga penguasaan terhadap benda yangbergerak dalam berbagai cara dan pada berbagai kecepatan.Perkembangan keterampilan dalam tahap satu melibatkan pemberianpengalaman dalam menangkap dan melempar. Pengalaman demikianpertama-tama diberikan dalam kondisi yang paling mudah, dan bertahappengontrolannya dilakukan dalam situasi yang lebih sulit denganmemanipulasi ketinggian, arah, tenaga dari benda yang dilemparkan atauditangkap. Perkembangan dalam tahap satu juga memasukkan perubahandari posisi benda diam ke benda yang bergerak dan dari posisi penerimadiam ke posisi bergerak.

2. Tahap DuaPada tahap dua ini fokus latihan masih pada peningkatan

penguasaan dan pengontrolan terhadap objek, tetapi latihannya sudahlebih kompleks. Dalam tahap dua ini, dua keterampilan digabungkan(misalnya memukul dan mengarahkan); peraturan ditekankan sehinggamembatasi aksi yang dilakukan misalnya teknik memukul dan

Page 29: BAB II - abstrak.ta.uns.ac.id · Permainan tenis meja mempunyai daya tarik tersendiri jika dibandingkan dengan olahraga lainnya, salah satu daya tarik dalam permainan tenis meja terletak

36

keterampilan tersebut dilatih secara kooperatif dengan anak lain. Melatihketerampilan dengan penggabungan merupakan hal yang kritis dan seringdiabaikan. Untuk menentukan keterampilan apa yang harus dilatih dalamgabungan, pelatih harus menganalisis permainan yang dipelajari untukmenentukan keterampilan-keterampilan yang akan digabungkan.Akhirnya, keterampilan-keterampilan tadi harus dilatih dengan cara yangsama ketika keterampilan itu digunakan dalam permainan.

3. Tahap TigaTahap tiga, fokus latihan adalah pelaksanaan taktik penyerangan

dan pertahanan secara sederhana dengan menggunakan keterampilanyang sudah dikuasai. Ketika tahap ini dilaksanakan, atlet diasumsikansudah mampu menguasai dan mengontrol bola tanpa kesulitan lagi,sehingga dapat berkonsentrasi pada penggunaan keterampilan itu dalamproses penyerangan atau bertahan. Tahap tiga mempertimbangkanstrategi yang sangat mendasar yang ada dalam permainan tertentu danmulai membangun strategi tersebut secara bertahap dalam wawasan atletHal ini dilakukan, pertama-tama dalam kondisi yang sangat sederhanadan kemudian bergeser ke kondisi yang lebih kompleks.

d. Hubungan Permainan dengan Tenis Meja

Permainan dalam aktivitas yang dilakukan anak-anak merupakan

wadah yang sangat bagus dalam proses belajarnya. Permainan mengadung

aspek yang sudah ditetapkan khususnya peraturan-peraturan yang disepakati

sebelum permainan tersebut dilakukan. Peraturan akan memberikan patokan

untuk setiap tindakan yang akan dilakukan oleh anak tersebut, sehingga anak

akan mengingat dan melakukan point-point dalam permainan tersebut, terlebih

apabila peraturan tersebut diciptakan oleh sekelompok anak tersebut.

Peran pelatih atau guru dalam proses berlangsungnya permainan

tersebut sangat diperlukan. Mereka akan menjadi pencipta, pengawas dan

pemberi hukuman terhadap kegiatan permainan tersebut, dengan kemampuan

tersebut diharapkan anak akan mendapatkan bentuk dan fungsi permaian yang

tepat dalam proses belajar yang anak lakukan. Para pelatih juga diharapkan

untuk selalu memperharui permainan yang mereka gunkan dalam proses

belajar anak lakukan khususnya teknik-teknik dalam tenis meja sehingga anak

akan merasa tertantang dalam menjalani proses belajar sekaligus melakukan

sebuah permaian.

Page 30: BAB II - abstrak.ta.uns.ac.id · Permainan tenis meja mempunyai daya tarik tersendiri jika dibandingkan dengan olahraga lainnya, salah satu daya tarik dalam permainan tenis meja terletak

37

Tenis meja merupakan salah satu jenis permainan yang mempunyai

peraturan-peraturan tertentu yang sudah ditetapkan. Sebagai contoh teknik

memukul dalam tenis meja, teknik tersebut tidak dapat dirubah namun dapat

dipelajari. Anak dituntut untuk belajar untuk memahami dan mempraktekan

teknik tersebut sehingga anak akan mengalami dan menemukan pengalaman

baru. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2013:42) “perhatian dan motivasi,

keaktifan, keterlibatan langsung/berpengalaman, pengulangan, tantangan,

balikan dan penguatan serta perbedaan individu merupan prinsip-prinsip dalam

proses belajar”. Proses tersebut diharapkan akan memacu anak atau atlet untuk

lebih memamcu motivasi dan kemampuan untuk lebih maksimal dalam melatih

kompetensi yang dimiliki oleh masing-masing anak atau atlet tersebut.

4. Karakteristik Anak

Masa perkembangan anak-anak adalah masa yang sangat penting bagi

seorang anak untuk belajar dari dunia disekelilingnya. Anak dapat

mengembangkan keterampilan yang dapat memudahkan dirinya untuk menjadi

bagian lingkungan dan berperan dalam kehidupan keluarga dan masyarakat.

Keterampilan yang mumpuni atau lebih tinggi dari pada anak sebayanya akan

memberikan keuntungan tersendiri khusus untuk anak tersebut. Salah satunya

adalah perhatian dan penilaian tersendiri yang diberikan oleh teman sebaya dan

keluarga bahkan masyarakat. Anak yang memiliki keterampilan akan lebih

mendapatkan peran dalam kegiatan-kegiatan baik itu di klub, sekolah dan

lingkungannya. Selain itu, motivasi yang didapatkan dari keterampial anak

tersebut akan dibawa ketahap dewasa.

Aristoteles dalam (Desmita, 2005:65) membagi masa perkembangananak menjadi tiga tahap, yaitu:

1) Masa anak kecil, disebut juga dengan masa bermain, dengan rentang usia0-7 tahun.

2) Masa anak-anak, disebut juga dengan masa belajar atau masa sekolahrendah, dengan rentang usia 7-14 tahun.

3) Masa remaja atau pubertas, disebut juga dengan masa peralihan dari anakmenjadi orang dewasa, dengan rentang usia 14-21 tahun.

Page 31: BAB II - abstrak.ta.uns.ac.id · Permainan tenis meja mempunyai daya tarik tersendiri jika dibandingkan dengan olahraga lainnya, salah satu daya tarik dalam permainan tenis meja terletak

38

Perkembangan anak merupakan fase-fase yang cepat dan memerlukan

perhatian dari orang dewasa khususnya orang tua. Fase-fase anak akan sangat

berguna dalam perkembangan masa selanjutnya. Pemberian kegiatan atau

pelatihan-pelatihan yang memberikan dukungan terhadap masa perkembangan

anak tersebut. Pelatihan yang dijalankan oleh klub-klub olahraga sangat

membantu perkembangan dan pertumbuhan fisik anak.

Buhler dalam (Desmita, 2005:67) membagi masa perkembangan anakmenjadi beberapa fase, yaitu:

1) Fase Pertama (0-1 tahun).Masa menghayati obyek-obyek di luar diri sendiri dan melatih fungsitubuh, terutama fungsi motoriknya.

2) Fase Kedua (2-4 tahun).Masa pengenalan dunia obyektif di luar diri sendiri, disertai penghayatansubyektif. Mulai ada pengenalan terhadap diri sendiri.

3) Fase Ketiga (5-8 tahun).Disebut masa sosialisasi anak. Anak mulai memasuki masyarakat luas,pergaulan dengan kawan sepermainan. Anak juga mulai mengenal artiprestasi pekerjaan, tugas serta kewajiban.

4) Fase Keempat (9-11 tahun).Pada periode ini, anak mencapai obyektivitastertinggi. Anak mulaibereksperimen yang distimulasi oleh dorongan meneliti dan rasa ingintahu yang tinggi.

5) Fase Kelima (14-19 tahun).Anak lebih mengarahkan minatnya pada lapangan hidup yang konkrit,yang dahulu hanya dikenal secara subyektif belaka.

Berdasarkan berbagai pendapat dari tokoh-tokoh di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa, masa perkembangan anak merupakan masa yang sangat

penting bagi seorang anak, dikarenakan pada masa-masa tersebut adalah masa

dimana anak mulai mengembangkan keterampilannya. Masa perkembangan anak

juga dibagi menjadi 3 bagian besar, yaitu masa anak kecil, masa kanak-kanak dan

masa remaja. Dalam setiap tingkatan tersebut, perkembangan anak sangat

tergantung kepada orang dewasa dalam megarahkan kedalam suatu kegiatan-

kegiatan yang positif untuk proses tumbuh kembang serta proses penguasaan

suatu keterampilan tertentu yang nantinya akan sangat berperan untuk

mewujudkan insani yang mempunyai kompetensi keterampilan tertentu.

Page 32: BAB II - abstrak.ta.uns.ac.id · Permainan tenis meja mempunyai daya tarik tersendiri jika dibandingkan dengan olahraga lainnya, salah satu daya tarik dalam permainan tenis meja terletak

39

Desmita (2005:40) “anak sekolah dasar termasuk dalam masa anak besar.

Anak besar adalah anak yang berusia antara 6 sampai dengan 10 atau 12 tahun”.

Perkembangan fisik yang terjadi pada masa ini menunjukkan adanya

kecenderungan yang berbeda dibanding pada masa sebelumnya dan juga pada

masa sesudahnya. Kecenderungan perbedaan ini terjadi dalam hal kepesatan dan

pola pertumbuhan yang berkaitan dengan proporsi ukuran bagian-bagian tubuh.

Harsono (2000:68-70) adalah sebagai berikut: Periode umur 5-8tahun, diantaranya: 1) pertumbuhan tulang-tulang lambat, 2) mudah terjadikelainan postur tubuh, 3) koordinasi gerak masih terlihat jelek atau kurangbaik, 3) sangat aktif, main sampai penat, rentang perhatian atau konsentrasisempit, 4) dramatis, imajinatif, peka terhadap suara-suaradan gerak ritmis,5) kreatif, rasa ingin tahu, senang menyelidiki dan belajar melalui aktivitas,6) senang membentuk kelompok-kelompok kecil, laki-laki dan perempuanmempunyai minat sama, 7) mencari persetujuan orang dewasa (orang tua,guru, kakak dan lain-lain), dan 8) mudah gembira karena pujian, tetapimudah sedih karena dikritik.

Periode umur 9-11 tahun, diantaranya: 1) dalam periode pertumbuhan

yang tetap, otot-otot tumbuh cepat dan membutuhkan latihan, postur tubuh

cenderung buruk, oleh karena itu dibutuhkan latihan-latihan pembentukan tubuh,

2) penuh energi, akan tetapi mudah lelah, 3) timbul minat untuk mahir dalam

suatu keterampilan fisik tertentu dan permainan-permainan yang terorganisir,

tetapi belum siap untuk mengerti peraturan yang rumit, rentang perhatian lebih

lama, 4) senang dan berani menantang aktivitas yang agak keras, 5) lebih senang

berkumpul dengan lawan sejenis dan sebaya, 6) menyenangi aktivitas yang

dramatis, kreatif, imajinatif, dan ritmis, 7) minat untuk berprestasi individual,

kompetitif, dan punya idola, 8) saat yang baik untuk medidik moral dan perilaku

sosial, dan 9) membentuk kelompok-kelompok dan mencari persetujuan

kelompok.

Selama masa anak-anak awal, pertumbuhan fisik berlangsung lambat di

bandingkan dengan tingkat pertumbuhan selama masa bayi. Pertumbuhan fisik

yang lambat ini berlangsung sampai mulai munculnya tanda-tanda pubertas, yakni

kira-kira 2 tahun menjelang anak matang secara seksual dan pertumbuhan fisik

kembali berkembang pesat.

Page 33: BAB II - abstrak.ta.uns.ac.id · Permainan tenis meja mempunyai daya tarik tersendiri jika dibandingkan dengan olahraga lainnya, salah satu daya tarik dalam permainan tenis meja terletak

40

Mussen, Conger dan Kagan, (1969) dalam (Desmita, 2005:70)menjelaskan pentahapan peetumbuhan anak, antara lain ;

1) Tinggi dan Berat

Selama masa anak-anak awal, tinggi rata-rata anak bertumbuh 2,5 incidan berat bertambah antara 2,5 hingga 3,5 Kg setiap tahunnya. Pada usia 3tahun, tinggi anak sekitar 38 inci dan beratnya sekitar 16,5 Kg. Pada usia 5tahun, tinggi anak mencapai 43,6 inci dan beratnya 21,5 Kg.

2) Perkembangan Otak

Di antara perkembangan fisik yang sangat penting selama masaanak-anak awal ialah perkembangan otak dan sistem saraf yangberkelanjutan. Meskipun otak terus bertumbuh pada masa awal anak-anak,namun pertumbuhannya tidak sepesat pada masa bayi. Pada saat bayimencapai usia 2 tahun, ukuran otaknya rata-rata 75% dari otak orangdewasa, dan pada usia 5 tahun, ukuran otaknya telah mencapai sekitar 90%otak orang dewasa.

Pertumbuhan otak selama awal masa anak-anak disebabkan olehpertambahan jumlah dan ukuran urat saraf yang berujung di dalam dan diantara daerah-daerah otak. Ujung-ujung urat saraf itu terus bertumbuhsetidak-tidaknya hingga masa remaja. Beberapa pertambahan ukuran otakjuga disebabkan oleh pertambahan myelination, yaitu suatu proses dimanasel-sel urat saraf ditutup dan disekat dengan suatu lapisan sel-sel lemak.Proses ini berdampak terhadap peningkatan kecepatan informasi yangberjalan melalui sistem urat saraf.

3) Perkembangan Motorik

Dengan bertambah matangnya perkembangan otak yang mengatursistem syaraf-otot (neuromuskuler) memungkinkan anak-anak lebih lincahdan aktif bergerak. Dengan meningkatnya usia nampak perubahan darigerakan kasar mengarah kearah gerakan yang lebih halus yang memerlukankecermatan dan kontrol otot-otot yang lebih halus serta koordinasi.Keterampilan dan koordinasi gerakan harus dilatih dalam hal kecepatannyadan keluwesannya.

Beberapa permainan dan alat yang sederhana seperti kertas koran, kubus-

kubus, bola, kun, botol dan kardus dapat digunakan untuk membantu

memperkembangakan aspek motorik ini. Beberapa keterampilan motorik yang

perlu dilatih dalam hal keluwesan, kecepatan dan ketepatannya antara lain ialah:

keterampilan koordinasi anggota gerak seperti tubuh untuk berjalan, berlari,

melompat, keterampilan tangan, jari-jemari dalam hal makan, mandi, berpakaian,

Page 34: BAB II - abstrak.ta.uns.ac.id · Permainan tenis meja mempunyai daya tarik tersendiri jika dibandingkan dengan olahraga lainnya, salah satu daya tarik dalam permainan tenis meja terletak

41

melempar, menangkap, merangkai dan lain-lain, keterampilan kaki misalnya

meniti, berjingkat, menari, menendang dan lain-lain.

5. Hakikat Latihan

Bompa (1994:32) “latihan merupakan suatu kegiatan olahraga yang

sistematis dalam waktu yang panjang, ditingkatkan secara bertahap, bertujuan

membentuk manusia yang berfungsi fisiologis dan psikologisnya untuk memenuhi

tuntas tugas”. Latihan tidak dapat dipisahkan dari proses belajar sehingga latihan

dapat dijadikan sebuah proses untuk menjadikan kemampuan seseorang

meningkat. Proses latihan juga dapat memberikan manfaat kognitif, afektif dan

psikomotor sehingga menjadikan orang tersebut lebih menggali kompetensi yang

dimilikinya.

Sukadiyanto (2002:5-6) istilah latihan berasal dari kata dalam bahasaInggris yang dapat mengandung beberapa makna seperti: practice,exercises, dan training. Pengertian latihan yang berasal dari kata practiseadalah aktivitas untuk meningkatkan keterampilan (kemahiran) berolahragadengan menggunakan berbagai peralatan sesuai dengan tujuan dankebutuhan cabang olahraganya. Pengertian latihan yang berasal dari kataexercises adalah perangkat utama dalam proses latihan harian untukmeningkatkan kualitas fungsi sistem organ tubuh manusia, sehinggamempermudah olahragawan dalam penyempurnaan geraknya. Exercisesmerupakan materi latihan yang dirancang dan disusun oleh pelatih untuksatu sesi latihan atau satu kali tatap muka dalam latihan, misalnya susunanmateri latihan dalam satu kali tatap muka pada umumnya berisikan materi,antara lain: (1) pembukaan/pengantar latihan, (2) pemanasan (warming-up),(3) latihan inti, (4) latihan tambahan (suplemen), dan (5) coolingdown/penutup.

Latihan yang berasal dari kata training adalah penerapan dari suatu

perencanaan untuk meningkatkan kemampuan berolahraga yang berisikan materi

teori dan praktek, metode, dan aturan pelaksanaan sesuai dengan tujuan dan

sasaran yang akan dicapai. Latihan itu diperoleh dengan cara menggabungkan tiga

faktor yang terdiri atas intensitas, frekuensi, dan lama latihan. Walaupun ketiga

faktor ini memiliki kualitas sendiri-sendiri, tetapi semua harus dipertimbangkan

dalam menyesuaikan kondisi saat latihan. Latihan akan berjalan sesuai dengan

tujuan apabila diprogram sesuai dengan kaidah-kaidah latihan yang benar.

Program latihan tersebut mencakup segala hal mengenai takaran latihan, frekuensi

Page 35: BAB II - abstrak.ta.uns.ac.id · Permainan tenis meja mempunyai daya tarik tersendiri jika dibandingkan dengan olahraga lainnya, salah satu daya tarik dalam permainan tenis meja terletak

42

latihan, waktu latihan, dan prinsip-prinsip latihan lainnya. Program latihan ini

disusun secara sistematis, terukur, dan disesuaikan dengan tujuan latihan yang

dibutuhkan.

Latihan fisik memerlukan waktu yang relatif lama untuk mendapatkan

hasil yang optimal. Hasil latihan fisik bukanlah sesuatu yang dapat diperoleh

secara instan, tidak dapat diperoleh dalam satu atau dua minggu. Hasil latihan

meningkat secara progresif, misalnya saja peningkatan kekuatan naik berkisar 1-

5% perminggu. Latihan akan terlihat pengaruhnya setelah dilakukan selama 8

minggu, misal latihan beban dapat meningkatkan kekuatan otot sampai 50%

dalam waktu 8 minggu (Dreger, dikutip oleh Suharjana 2007:47). Faktor lain yang

tidak boleh dilupakan demi keberhasilan program latihan adalah keseriusan

latihan seseorang, ketertiban latihan, dan kedisiplinan latihan. Pengawasan dan

pendampingan terhadap jalannya program latihan sangat dibutuhkan.

a. Hukum Latihan

Proses latihan merupakan hal yang mengandung atau menuruti hukum

dan prinsip yang berlaku. Menurut Argasasmita, dkk (2007: 44) “latihan tidak

selalu positif dan optimal bila pelaksanaan tidak diberikan dengan kaidah hukum

dan prinsip latihan yang benar”. Hukum latihan merupakan aturan yang

menjadikan acuan untuk segala jenis latihan. Namun, dalam proses latihan hukum

tersebut dapat dirancang sesuai dengan tujuan kegiatan latihan tersebut.

Fox, Bowers & Foss (1993:121) prinsip dasar dalam program latihanadalah mengetahui sistem energi utama yang dipakai untuk melakukan suatuaktivitas dan melalui prinsip beban berlebih (overload) untuk menyusunsatu program latihan yang akan mengembangkan sistem energi yang bersifatkhusus pada suatu cabang olahraga dan kebutuhan tubuh secara optimal.

Tujuan latihan merupakan pedoman untuk menentukan program harian,

mingguan dan bulan yang dibuat oleh pelatih. Isi materi dalam proses latihan juga

harus dikomunikasikan kepada atlet yang akan dikenakan program latihan

tersebut. Hal ini bertujuan untuk terjalinnya komunikasi dan pemahaman materi

diantara pelatih dan atletnya.

Page 36: BAB II - abstrak.ta.uns.ac.id · Permainan tenis meja mempunyai daya tarik tersendiri jika dibandingkan dengan olahraga lainnya, salah satu daya tarik dalam permainan tenis meja terletak

43

Sadoso (1990:23) latihan olahraga harus meliputi empat macam,yaitu: (1) intensitas latihan, (2) lamanya latihan, (3) frekuensi latihan, dan(4) macam aktivitas latihan, yang masing-masing dapat diterangkan sebagaiberikut:

1. Intensitas LatihanKualitas yang menunjukkan berat ringannya latihan disebut sebagai

intensitas. Besarnya intensitas bergantung pada jenis dan tujuan latihan.Latihan aerobik menggunakan patokan kenaikan detak jantung seperti yangdikatakan Djoko Pekik (2004: 17) secara umum intensitas latihan kebugaranadalah 60% - 90% detak jantung maksimal dan secara khusus besarnyaintensitas latihan bergantung pada tujuan latihan. Latihan untuk membakarlemak tubuh menggunakan intensitas 65% - 75% detak jantung maksimalyang dilakukan 20- 60 menit setiap latihan dan dilakukan 3-5 kaliperminggu (Djoko Pekik, 2004:83).2. Lamanya Latihan

Takaran lamanya latihan untuk olahraga prestasi adalah 45-120 menitdalam training zone, sedangkan untuk olahraga kesehatan seperti programlatihan untuk menurunkan berat badan antara 20-30 menit dalam trainingzone. Maksudnya yaitu bahwa latihan-latihan tidak akan efisien, atau kurangmembuahkan hasil jika takaran latihan di atas tidak terpenuhi. MenurutDjoko Pekik (2004:21) bahwa takaran lama latihan untuk meningkatkankebugaran dan menurunkan berat badan dilakukan selama 20-60 menit.3. Frekuensi Latihan

Frekuensi latihan berhubungan erat dengan intensitas latihan dan lamalatihan. Dalam melakukan latihan sebaiknya frekuensi latihan dilaksanakanpaling sedikit tiga kali seminggu, baik untuk olahraga kesehatan maupununtuk olahraga prestasi. Untuk meningkatkan kebugaran perlu latihan 3-5kali per minggu (Djoko Pekik, 2004:17).4. Macam Aktivitas Latihan

Sebuah latihan akan berhasil jika latihan tersebut memiliki metodelatihan yang tepat. Macam aktivitas fisik dipilih disesuaikan dengan tujuanlatihan. Misalnya, bentuk latihan untuk mengembangkan kardiorespirasi adabermacam-macam seperti: lari, sepeda, jogging, berenang, senam aerobik,atau jalan kaki. Latihan yang tepat hendaknya juga menerapkan prinsip-prinsip dasar latihan guna mencapai kinerja fisik yang maksimal bagiseseorang.

b. Prinsip Latihan

setiap program latihan harus memperhatikan prinsip-prinsip latihan

sehingga meminimalisir cidera yang mungkin akan dialami oleh atlet.

Karakteristik atlet, kondisi lapangan dan durasi latihan merupakan kesatuan yang

harus selalu diperhatikan oleh pelatih. Pengalaman dan pengetahuan pelatih

merupakan unsur yang dominan dalam jalanya program latihan.

Page 37: BAB II - abstrak.ta.uns.ac.id · Permainan tenis meja mempunyai daya tarik tersendiri jika dibandingkan dengan olahraga lainnya, salah satu daya tarik dalam permainan tenis meja terletak

44

Sadoso Sumosardjuno (1990) dalam Djoko Pekik (2004:45) adabeberapa prinsip dasar latihan yang efektif adalah sebagai berikut:

1. Prinsip beban berlebih (Overload)Prinsip beban berlebih pada dasarnya menekankan beban kerja yang

dijalani harus melebihi kemampuan yang dimiliki oleh seseorang, karena itulatihan harus mencapai ambang rangsang. Hal itu bertujuan supaya sistemfisiologis dapat menyesuaikan dengan tuntutan fungsi yang dibutuhkanuntuk meningkatkan kemampuan.

2. Kekhususan Latihan

Program latihan yang baik harus dipilih secara khusus sesuai dengankebutuhan atau tujuan yang hendak dicapai. Misalnya, program latihanuntuk menurunkan berat badan, maka pilih latihan aerobik setelah itulakukan latihan untuk pengencangan otot dengan menggunakan latihanbeban (weight training). Dalam melakukan latihan, setiap bentuk rangsangakan direspon secara khusus oleh setiap orang atau olahragawan. Bentuklatihan yang diberikan sesuai dengan tujuan olahraga yang diinginkan.Dalam hal ini perlu dipertimbangkan prinsip spesifikasi, antara lainmencakup: (1) spesifikasi kebutuhan energi, (2) spesifikasi bentuk ataumodel latihan, (3) spesifikasi pola gerak dan kelompok otot yang terlibat.3. Individualitas

Setiap individu mempunyai potensi dan kemampuan yang berbeda-beda. Selain potensi dan kemampuan yang berbeda, faktor kematangan,lingkungan, latar belakang kehidupan, serta pola makannya pun berbeda,sehingga akan berpengaruh terhadap aktivitas olahraga yang dilakukannya.Oleh karena itu, dalam menentukan beban latihan harus disesuaikan dengankemampuan masing-masing individu dan tidak boleh disamaratakan.4. Latihan Progresif

Latihan bersifat progresif, artinya dalam pelaksanaan latihandilakukan dari yang mudah ke yang sukar, sederhana ke kompleks, umumke khusus, bagian ke keseluruhan, ringan ke berat, dan dari kuantitas kekualitas, serta dilaksanakan secara kontinyu, maju dan berkelanjutan. Jadidapat dikatakan bahwa dalam proses latihan harus dilakukan secara kontiyudan meningkat melanjutkan latihan sebelumnya.5. Pemulihan

Pada program latihan harus dicantumkan waktu pemulihan yangcukup. Waktu pemulihan digunakan untuk mengurangi resiko over trainingakibat beratnya latihan. Kelelahan hebat justru dapat menimbulkanpenurunan penampilan atau performa seseorang.

Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa latihan

merupakan sebuah aktivitas fisik yang dilakukan secara sistematis, dalam jangka

waktu yang panjang, dilakukan berulang-ulang, meningkat, dan dengan sebuah

metoda tertentu sesuai tujuan yang diinginkan. Proses berlatih yang dilakukan

Page 38: BAB II - abstrak.ta.uns.ac.id · Permainan tenis meja mempunyai daya tarik tersendiri jika dibandingkan dengan olahraga lainnya, salah satu daya tarik dalam permainan tenis meja terletak

45

secara teratur, terencana, berulang-ulang dan semakin lama semakin bertambah

bebannya, serta dimulai dari yang sederhana ke yang komplek.

c. Faktor Latihan

Gerak dalam olahraga prestasi pada umumnya dapat dilakukan dari

gerakan yang relatif sederhana sampai tingkat gerak yang relatif sulit dilakukan

dalam setiap cabang olahraga, khususnya olahraga prestasi, gerak merupakan

salah satu unsur penting, karena gerak dari berbagai otot yang dirangkai menjadi

satu kesatuan itulah yang menentukan spesikasi teknik cabang olahraga. Misalnya

dalam nomor lempar lembing, gerak dimulai dari cara memegang lembing,

menentukan jarak awalan, lari untuk membangun momentum, kemudian diakhiri

dengan melepaskan lembing dari pegangan. Kemudian agar gerak-gerak teknik

termaksud berkualitas tinggi tentu harus didukung oleh banyak faktor dan faktor-

faktor termaksud harus selalu menjadi perhatian dan pertimbangan pelatih dalam

melaksanakan latihan.

Sudah bukan rahasia lagi bahwa untuk mencetak atlet hingga mencapai

prestasi maksimal tidak ada jalan pinta. Karena itu dalam upaya membantu para

pelatih melaksanakan tugasnya agar menjadi efektif dan berhasil, maka para ahli

olahraga terus berupaya mencari jalan keluarnya melalui kajian-kajian ilmiah. Di

antara temuan para ahli antara lain yang sangat penting dan juga yang perlu

dipahami dengan baik oleh para pelatih adalah; konsep dasar tujuan latihan dan

konsep dasar pengorganisasian latihan. Tujuan akhir pelatih dan atlet mengikuti

pertandingan/perlombaan adalah menang. Untuk dapat menjadi pemenang, selama

bertanding/berlomba atlet harus mengeluarkan seluruh potensi yang dimiliki.

Agar dapat menang dalam pertandingan/perlombaan, seluruh

kemampuan atlet yang masih bersifat potensial harus dikembangkan dan

ditingkatkan melalui kegiatan latihan. Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa

konsep dasar latihan adalah, membangun, mengembangkan, dan meningkatkan

semua komponen kemampuan atlet yang masih bersifat potensial melalui kegiatan

latihan hingga menjadi kemampuan yang berkualitas tinggi dan siap pakai.

Page 39: BAB II - abstrak.ta.uns.ac.id · Permainan tenis meja mempunyai daya tarik tersendiri jika dibandingkan dengan olahraga lainnya, salah satu daya tarik dalam permainan tenis meja terletak

46

Bompa (1994: 3) menjelaskan tentang proses latihan, sebagai berikut :Today through training, as in ancient times, the athlete prepares

himself/herself for a definite goal. In physiological terms, the goal is toimprove the boy’s systems and functions in order to optimize athtletic-performance. In order to elevate athletic performace, the main scope oftraining centers around increasing the athlete’s working capacity and skillcapabilities, as well as developing strong psychological traits. Training isled, organized and planned by coach, whose role among many others, isthat of an educator, educator, whose task is very complex since he/she dealswith many physiological, psychological and sosiological variables.Training, above everything, is a systematic athletic activity of long duration,progressively and individually graded, aiming at modeling the human’sphysiological and psychological functions to meet demanding tasks.

Penjelasan Bompa tersebut mengandung makna, bahwa pada dasarnya

pelatihan zaman sekarang sama saja dengan zaman lampau, yaitu atlet disiapkan

untuk mencapai tujuan tertentu. Bila dikaji dari sudut pandang fisiologis,

tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan kerja sistem alat-alat tubuh

atlet dan fungsinya agar penampilan dilapangan dapat optimal. Artinya dalam

upaya meningkatkan kemampuan atlet saat bertanding/berlomba, lingkup

pelatihan terpusat pada upaya meningkatkan keterampilan dan kapasitas kerja

atlet, serta upaya mengembangkan faktor psikologis agar kuat. Pengorganisasian

dan perencanaan harus dilakukan oleh pelatih, karena itu peran pelatih sangat luas

dan kompleks.

Dalam menjalankan tugasnya pelatih harus selalu mempertimbangkan

banyak variabel, seperti aspek fisiologis, psikologis, dan aspek sosial, karena itu

pelatih tidak hanya sebagai guru saja. Untuk mencapai sasaran yang telah

ditentukan, latihan merupakan suatu faktor yang sangat penting dalam olahraga

kompetitif, dilakukan secara sistematik dalam waktu yang panjang. Pembebanan

dilakukan secara progresif, indivividual, serta mengarah kepada fungsi fisiologis,

dan psikologis.

Penjelasasan tersebut bila dikaji secara mendalam berdasar fakta dilapangan oleh Harsono (2000:17) dikatakan sebagai berikut:a. Menguasai teknik dan taktik permainan.b. Memiliki karakteristik psikologis dan moral yang teruji dan merupakan

ciri khas cabang olahraga yang ditekuni.c. Secara fisik dan mental cocok untuk cabang olahraganya.d. Mempunyai disiplin, dedikasi, ketekunan berlatih.e. Telah berpengalaman berlatih dan bertanding bertahun-tahun.

Page 40: BAB II - abstrak.ta.uns.ac.id · Permainan tenis meja mempunyai daya tarik tersendiri jika dibandingkan dengan olahraga lainnya, salah satu daya tarik dalam permainan tenis meja terletak

47

Dengan memperhatikan pendapat para pakar tersebut di atas maka

tujuan utama melatih menjadi semakin jelas, yaitu meningkatkan potensi atlet

agar mampu tampil prima selama roda kompetisi berjalan. Kemudian penjelasan

para pakar tersebut di atas juga menunjukkan bahwa olahraga prestasi merupakan

medan gerak yang sangat kompleks. Artinya selain gerak kecabangannya memang

kompleks, upaya meningkatkan kualitas gerak termaksud pun sangat kompleks.

Karena itu untuk melatih atlet sangat diperlukan suatu program yang disusun

secara ilmiah. Harus diakui untuk mencetak atlet yang berkualitas tinggi bukan

pekerjaan mudah, karena ada banyak faktor yang menentukan keberhasilan

latihan. Di antara faktor-faktor termaksud yang turut menentukan keberhasilan

latihanadalah; penyusunan program latihan, metode, dan sistem pembebanan

dalam latihan.

B. Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian yang memiliki relevansi paling dekat dengan penelitian ini

antara lain :

Tomoliyus (2013) meneliti pengembangan instrumen kemampuan ketepatan forehand

dan backhand drive dalam permainan tenis meja bahwa Pengembangan instrumen ini

bertujuan untuk menghasilkan suatu produk berupa kontruksi instrumen kemampuan

ketepatan forehand dan backhand drive permainan tenis meja bagi atlit pemula dan

yunior, serta memperoleh validitas dan reliabilitas instrumen .ketepatan forehand dan

backhand drive permainan tenis meja. Penelitian ini adalah penelitian dengan

pendekatan penelitian dan pengembangan, yang dilakukan 2 tahap, yaitu: (1) tahap

pengembangan dan validasi instrumen dan (2) tahap uji keandalan dan keajegan

instrumen. Analisa uji validitas isi menggunakan content validity ratio (CVR). Analisa

uji reliabilitas menggunakan tes retest, hasil kedua tes tersebut dihitung korelasinya

dengan menggunakan rumus product moment (korelasi Pearson). Hasil penelitian

berupa kontruksi meja yang diberi tanda sasaran, petunjuk tes, dan petunjuk penyekoran

untuk mengukur kemampuan keterampilan forehand dan backhand drive permainan

tenis meja. Dan instrumen kemampuan ketepatan forehand dan backhand drive

permainan tenis meja diketemukan validitas isi tinggi.

Page 41: BAB II - abstrak.ta.uns.ac.id · Permainan tenis meja mempunyai daya tarik tersendiri jika dibandingkan dengan olahraga lainnya, salah satu daya tarik dalam permainan tenis meja terletak

48

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan dari studi pendahulu sebagai latar belakang masalah yang

ditemukan di lapangan maka kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah menyusun

model latihan memukul forehand dan backhand tenis meja dengan berdasarkan teori-

teori dan kaidah penyusunan produk pengembangan. Selanjutnya didapat produk

pengembangan yang efektif dan efisien.

Keterampilan memukul forehand dan backhand tenis meja merupakan teknik

yang sangat perlu dilatih. Hal ini dikarenakan teknik memukul tersebut merupakan

dasar untuk mengembangkan jenis memukul yang lebih kompleks dalam tenis meja

lanjut. Anak usia dan kadet merupakan tahapan yang tepat untuk dilatih teknik tersebut,

mengingat bahwa pelatihan yang diberikan pada tahap tersebut merupakan tahap awal

dalam proses pelatihan serta proses pemahaman dan belajar gerak yang bagus.

Page 42: BAB II - abstrak.ta.uns.ac.id · Permainan tenis meja mempunyai daya tarik tersendiri jika dibandingkan dengan olahraga lainnya, salah satu daya tarik dalam permainan tenis meja terletak

49

Kerangka Berpikir dalam Pengembangan Model Latihan Memukul Forehand

dan Backhand Tenis Meja Berbasis Permainan untuk Anak Usia 9-11 Tahun

Gambar 2. 9 Kerangka Berpikir Tindakan Penelitian

D. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Penelitian akan mengembangkan model latihan memukul forehand dan

backhand tenis meja dengan memperhatikan tahapan pelaksanaan latihan yang

Olahraga Tenis Meja Anaka Usia 9-11 Tahun

Model Latihan Memukul Forehand dan Backhand Tenis Meja

Hakikat

Latihan:

1. Hukum

Latihan.

2. Prinsip

Latihan.

3. Faktor

Latihan.

Prinsip Permainan

pada Model Latihan

Memukul Forehand

dan Backhand Tenis

Meja Anak Usia 9-11

Tahun :

1. Karakteristik

Permainan.

2. Pemilihan

Permainan.

3. Bentuk-bentuk

Permainan

Prinsip Teknis

Memukul

Forehand dan

Backhand Tenis

Meja pada

Anak 9-11

Tahun :

1. Grip

2. Stance

3. Stroke

4. Footwork

Karakteristik

Anak, meliputi :

1. Perkembangan

Fisik.

2. Perkembangan

Kognitif.

Model latihan,

berupa :

Modul latihan

memukul

forehand dan

backhand tenis

meja.

Pengembangan Model Memukul Forehand dan Backhand Tenis Meja

Berbasis Permainan untuk Anak Usia 9-11 Tahun

Page 43: BAB II - abstrak.ta.uns.ac.id · Permainan tenis meja mempunyai daya tarik tersendiri jika dibandingkan dengan olahraga lainnya, salah satu daya tarik dalam permainan tenis meja terletak

50

dilakukan dari yang mudah ke yang sulit, dari yang sederhana ke yang kompleks, dari

yang jarak pendek ke yang jarak jauh dan dari tingkat kesulitan rendah ke yang tinggi.

Penyusunan model latihan memukul forehand dan backhand berbasis

permainan subyek penelitian adalah anak PTM usia 9-11 tahun, dimana penekanan

utamanya diarahkan pada pengembangan yang diarahkan pada tujuan. Kegiatan-

kegiatan latihanya mengarahkan pada pengkondisian terhadap penguasaan

keterampilan. Penguatan tingkat koordinasi lebih diutamakan terkait engan gerakan-

gerakan yang diberikan. Pemberian materi latihan masih mengarah pada proses

pembelajaran teknik dan fisik. Berikut gambaran spesifikasi pengembangan model yaitu

:

Tabel 2. 1. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Konsep Variabel Sub

Variabel

Indikator Sub Indikator

Tenis

Meja

Latihan

Memukul

Berbasis

permainan

Latihan Pendahuluan Latihan

fleksibilitas dengan

peregangan statis

pasif.

Model latihan

memukul forehand

dan backhand berbasis

permainan dalam tenis

meja

1. Latihan

individu.

2. Latihan

kombinasi.

3. Latihan target.

Latihan penutup Latihan

peregangan statis

pasif.

Sumber : Modifikasi Haryono (2012) dengan hasil penelitian (2015)

Di bawah ini adalah keterangan tahap pelaksanaan didalam melukan penelitian

, sebagai berikut :

1. Pendahuluan

Merencanakan model-model latihan memukul forehand dan backhand ini

nanatinya akan dijabarkan mengenai definisi, tujuan serta kajian teori terhadap latihan

memukul forehand dan backhand khususnya dalam tenis meja.

Page 44: BAB II - abstrak.ta.uns.ac.id · Permainan tenis meja mempunyai daya tarik tersendiri jika dibandingkan dengan olahraga lainnya, salah satu daya tarik dalam permainan tenis meja terletak

51

2. Inti

Pada tahap ini akan diuraikan bentuk model latihan memukul forehand dan

backhand berbasis permainan antara lain :

a. Latihan Pendahuluan.

Latihan pendahuluan merupakan latihan-latihan yang dilakukan untuk

mendukung penguasaan teknik memukul forehand dan backhand tenis meja.

Latihan ini terdiri dari pemanasan dengan melatih fleksibilitas otot dan latihan-

latihan persiapan fisik pendukung diantaranya : kecepatan dalam mengayun

lengan, kelincahan dalam footwork, kekuatan dalam otot, koordinasi dan daya

tahan.

b. Latihan Memukul Forehand dan Backhand.

Dalam bagian ini dijabarkan mengenai model-model latihan memukul

forehand dan backhand yang dapat diterapkan kepada pemain yang tentunya

disesuaikan dengan karakteristik pemain serta tingkat kesulitan penguasaan gerakan.

c. Evaluasi Hasil

Dalam bagan ini dijabarkan mengenai pelaksanaan evaluasi terhadap hasil

perlakuan model latihan memukul forehand dan backhand berbasis permainan untuk

mengetahui tingkat efektifitas dari produk yang dihasilkan. Bentuk penilaian dengan

menggunakan skala penilaian pada indikator.

3. Penutup.