BAB II PENGERTIAN UMUM TENTANG DZIKIR,...

download BAB II PENGERTIAN UMUM TENTANG DZIKIR, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1... · mempunyai pengalaman berhubungan dengan Allah, adanya hubungan ini ...

If you can't read please download the document

Transcript of BAB II PENGERTIAN UMUM TENTANG DZIKIR,...

  • 17

    BAB II

    PENGERTIAN UMUM TENTANG DZIKIR,

    PERNAPASAN DAN KESEHATAN

    A. DZIKIR

    1. Pengertian Dzikir

    Secara etimologis dalam kamus Besar Bahasa Indonesia hasil karya

    Prof. H. Mahmud Yunus, dzikir berasal dari kata - - ( ) yang

    berarti menyebut atau mengingat.1 Sedangkan secara terminology,

    dzikrullah adalah mengingat dan menyebut nama Allah, baik dengan lisan

    (ucapan) dengan hati atau anggota badan. Dzikir lisan yaitu memuji Allah

    dengan ucapan-ucapan tasbih, tahmid, dan lain-lain. Dzikir dengan hati

    yaitu memikirkan (bertafakur) mengenai zat dan sifat-sifat Allah.

    Sedangkan dzikir dengan anggota badan yaitu menjadikan keseluruhan

    anggota badan tunduk dan patuh kepada Allah.2

    Dalam artian umum, dzikrullah adalah mengingat Allah serta

    keagungan-Nya, yang mencakup hamper semua bentuk ibadah dan

    perbuatan terpuji. Sedangkan dalam arti yang lebih khusus, dzikurullah

    adalah menyebut nama-nama Allah sebanyak-banyaknya dengan

    memenuhi tata tertib, metode, rukun dan syaratnya. Dzikrullah adalah

    perintah Allah dan Rasul-Nya, dan bukan ciptaan atau buatan manusia,3

    sebagaimana firman Allah surat Ali imran ayat 41.

    1Prof. H. Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, Yayasan Penyelenggara

    Penterjemah/Pentafsir Al-Quran, Jakarta, 1973, hlm. 134 2WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1982,

    hlm. 250 3Hanna Djumhana Bastaman, Integritas Psikologi denga Islam, Pustaka Pelajar,

    Yogyakarta, 1997, hlm. 158.

  • 18

    ArtinyaDan sebutlah (nama) Tuhanmu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang dan pagi hari.4

    Menurut Prof. Dr. H. Aboebakar Aceh dalam bukunya yang

    berjudul Pengantar Sejarah Sufi dan Tasawuf dzikir artinya mengingat

    pada Allah, tetapi di dalam tareqat mengingat kepada Allah iui di Bantu

    dengan bermacam-macam ucapan, kata-kata yang mengingatkan mereka

    kepada Allah.5 Dzikir adalah salah satu kata yang penting di dalam

    kerangka pemahaman ajaran Islam. Bahkan kata ini tampak sangat

    bernilai, karena dzikir menjadi salah satu nama laindari kitab suci Al-

    Quran, sebagaimana firman Allah surat Al-Hijr ayat 9

    Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Quran dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. 6 Dzikir memiliki dua makna yang amat menonjol, pertama sebagai

    dinamika internal yang memusat yang ada di dalam diri manusia dan

    sifatnya isoteris. Kedua sebagai warning dalam mengendalikan tindakan

    manusia yang kasat mata dan sifatnya eksoteris.

    Makna yang pertama, di dalam Al-Quran selalu dikaitkan dengan

    Allah SWT dan dzikrullah. Jadi Allah-lah yang menjadi pusat (center)

    arah dan dinamika internal. Untuk dapat sampai kesatu-satunya titik pusat

    tersebut terjadi perjuangan batin yang panjang dan membutuhkan

    kegigihan untuk dapat terlepas dari rintangan, yaitu berupa dorongan dari

    kehidupan provan. Karena itulah salah satu formulasi dzikir adalah

    terlebih dahulu harus meniadakan sama sekali Tuhan laa ilaaha

    kemudian menegaskan illa Allah. Sebagaimana telah disebut di atas ia

    adalah semacam warning bagi umat dalam berinteraksi dengan sesamanya.

    4Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Penafsir Al-Quran, Al-Quran dan Terjemahnya,

    Depag RI, CV. Gema Risalah Press, Bandung, 1993, hlm. 82. 5Pro. Dr. H. Aboebakar Aceh, Pengantar Sejarah Sufi dan Tasawuf, Ramadhani,

    Semarang, 195, hlm. 347 6Yayasan penyelenggara Penterjemah/Penafsir Al-Quran, op. cit., hlm. 391.

  • 19

    Dizini dzikir sebenarnya juga mengandung arti pemusatan

    (konsentrasi) terhadap tindakan-tindakan manusia yang sifatnya eksoteris.

    Di dalam Al-Quran, dzikir yang mengandung makna sebagai warning

    (peringatan) bagi manusia, walaupun tidak selalu akan tetapi sering

    dikaitkan dengan manusia dalam kapasitasnya sebagai hamba yang

    beriman. Kapasitas manusia sebagai hamba yang beriman sekaligus

    makhluk yang berakal ini menjadi prasarana bagi dirinya untuk dapat

    mengamalkan dzikir yang bersifat eksoteris.7

    Berdasarkan pengertian dzikir di atas, maka dzikir dapat dibedakan

    menjadi iga macam:

    a. Dzikir bil al lisan

    Yaitu dzikir dengan ucapan, yang dmaksud dzikir dengan

    ucapan yaitu dengan melafadzkankalimat-kalimat seperti tahlil,

    tahmid, takbir, istighfar, hasbalah, hauqalah, dan lain-lain.

    b. Dzikir al qalbi

    Yaitu dzikir dengan hati, maksudnya adalah bertafakur

    merenungi ke Mahabenaran dan ke Mahabesaran Allah. Mengingat

    dan mengenang kebijaksanaan, keutamaan, dan banyaknya nikmat

    Allah yag telah di anugerahkan kepadanya. Ia selalu mengingat Allah

    di setiap waktu dan keadaan dibiarkan berlalu begitu saja, kecuali di isi

    dan digunakannya untuk bertafakur (memikirkan) tentang penciptaan

    langit dan bumi. Memikirkan keajaiban-keajaiban yang ada di

    dalamnya yang menggambarkan kesempurnaan Allah dan kekuasaan

    Allah SWT.8

    c. Dzikir al Jawarih

    Yang dimaksud dengan dzikir al jawarih atau dzikir dengan

    anggota badan adalah menjadikan seluruh panca indera dan anggota

    badan tunduk dan patuh dalam melaksanakan segala perintah Allah

    7Malik Fajar, Kemanusiaan dalam Era Pasca Industrialisasi, ICMI WIL. Jawa Tengah,

    Auditorium RRI, Semarang, 1992, hlm. 105. 8Tim Tashih Departemen Agama, Al-Quran dan tafsirnya, Jilid V, Effhar Offset,

    Semarang, 1987, hlm. 105.

  • 20

    dan menjauhi segala larangannya. Dzikir al jawarih contohnya seperti

    menuntut ilmu, mencari rizki yang diridhai Allah, membersihkan

    sesuatu atau bersedekah dan lain-lain.

    Sedangkan menurut orang kafir (sufi) dzikir meliputi tujuh

    bentuk. Pertama , dzikir kedua belah mata dengan menangis, kedua,

    dzikir kedua daun telinga dengan mendengarkan ayat-ayat Allah,

    ketiga, dzikir lisan dengan memuji Allah, Keempat, dzikir tangan

    dengan bersedekah, Kelima, dzikir badan dengan kejujuran dan

    memenuhi segala perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Keenam,

    dzikir hati dengan khuf dan raja (khawatir akan siksa dan azab Allah

    di akhirat serta berharap keridhoan-Nya). Ketujuh, dzikir ruh dengan

    taslim dan rid (penyerahan diri seikhlas-ikhlasnya dan ridha atas

    segala keputusan-Nya).9

    2. Macam-Macam lafadz Dzikir

    Adapun macam-macam lafadz dzikir itu adalah dengan membaca

    tasbih (subhanallah), membaca tahlil (la-ilahailllallahu), membaca

    tahmid (alhamdulillah), membaca taqdis (quddusun), membaca takbir

    (Allahu Akbar), membaca hauqalah (la haula wa la quwata illa billah),

    membaca hasbalab (hasbiyalah), membaca basmalah

    (bismillahirrahmanirrahim), membaca al-Quran Majid dan membaca

    doa-doa yang matsur yaitu doa-oaa yang diterima dari Nabi Saw.10

    Tasbih yaitu mengakui kesucian Allah dari segala yang tidak layak

    bagi-Nya dan mengakui kesucian Allah dari segala kekurangan, dengan

    lafadznya

    9Depag RI Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Ensiklopedi

    Islam, Depag RI Jakarta, 1992, hlm. 1330. 10Teungku Muhammad HAsby Ash Shiddieqy, Pedoman Dzikir dan Doa, PT Pustaka

    Rizki Putra, Semarang, 1997, hlm. 43-44

  • 21

    Artinya: Maha Suci Allah11

    Sesuai dengan perintah Allah dalam surat Al-Ahzab ayat 42:

    Artinya: Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang12

    Tahlili adalah mengakui bahwasannya Allah SWT tidak berhajat

    kepada yang selain-Nya, seci dari segala kekurangan, dengan lafadznya

    Artinya:Tidak ada Tuhan selain Allah13

    Tahmd adalah menyatakan kepujian dan kesukaran kita kepada

    Allah Tuhan semesta alam, dengan lafadz

    Artinya: Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.14

    Sebagaimana firman Allah dalam surat An-Naml ayat 59

    Artinya: Katakanlah: Segala puji bagi Allah dan kesejahteraan atas

    hamba-hamba-Nya yang dipilihnya. Apakah yang lebih baik, ataukah apa yang mereka persekutukan dengan Dia.15

    Taqdis pengertiannya sama dengan tasbih yaitu mensucikan Allah

    sari segala yang di sifatkan musyrik atau dari yang dikatakan oleh kaum

    kafir, dengan lafadz

    11Ibid, hlm. 40 12 Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Penafsir Al-Quran, op. cit., hlm. 674 13Teungku Muhammad Hasby Ash Shiddieqy, op. cit., hlm. 674. 14Ibid, hlm. 41. 15Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Penafsiran Al-Quran, op. cit.,hlm. 601.

  • 22

    Artinya: Maha suci Allah.16

    Takbir yaitu mengakui kebesaran Allah Tuhan yang menciptakan

    alam, dengan lafadz

    Artinya: Allah Maha Besar.17

    Sebagaimana firman Allah dala Al-Quran surat Al-Isra ayat 111

    Dan katakanlah: Segala puji bagi Allah yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya (QS. Al-Isra:111).18

    Hauqalah yaitu mengaku bahwa tidak ada yang dapat

    memalingkan hamba dari mashiat selain dari Allah sendiri dan tidak ada

    daya dan kekuatan bagi hamba untuk melaksanakan perintahnya

    melainkan dengan taufiq-Nya, dengan lafadz:

    Artinya: Tidak ada daya upaya dan tidak ada kekuatan, melainkan dengan Allah.19

    3. Manfaat Dzikir

    Dzikir sebagai salah satu dari berbagai amalan ibadah dalam Islam,

    apabila dilakukan dengan sepenuh hati, maka dzikir tersebut niscaya akan

    mampu memberikan manfaat atau faedah bagi pelakunya. Faedah-faedah

    tersebut antara lain:

    16Teungku Muhammad Hasby Ash Shiddieqy, op. cit., hlm. 41. 17Ibid. 18Yayasan Penyelenggara/Penafsiran Al-Quran, op. cit.,hlm. 440 19Teungku Mehammad Hasby Ash Shiddieqy, op. cit., hlm. 42

  • 23

    a. Dapat sebagai sarana untuk memberikan ketenangan delam kehidupan,

    hal ini terjadi karena yang di hadapi manusia tidak selamanya sesuai

    dengan apa yang direncanakan, sehingga apabila terjadi hal yang

    demikian. Maka manusia tidak harus putus asa, karena menyadari

    bahwa manusia hanya sekedar merencanakan dan berusaha sedangkan

    yang menentukan hasil akhirnya hanyalah Allah SWT.

    b. Dapat berfungsi sebagai media untuk mempertebal keimanan,

    pengabdian, kejujuran dan kematangan cita-cita dalam hidup. Karena

    iman seseorang dalam hidup kadang berkurang (rapuh) maka dzikir

    merupakan manifestasi rasa keimanan seseorang kepada Tuhannya.

    Membawa sikap pengabdian yang luhur dan dengan dzikir pula

    seseorang dapat meningkatkan ketabahan dan kesabaran, baik tabah

    secara aktif (menjalankan ketaatan) dan tabah dalam arti yang pasif.

    c. Dapat sebagai sarana pengendalian diri yaitu pengendalian hawa nafsu

    yang sering menjadi mesin penggerak kejahatan serta dengan berdzikir

    kepada Allah, maka akan mempertebal iman, dengan iman yang

    semakin tebal seseorang diharapkan mampu mengendalikan hawa

    nafsunya, sehingga niscaya hidupnya akan jauh lebih tenang.20 Di

    samping itu juga dapat berfungsi sebagai tolak balak, energi akhlak

    dan lain sebagainya.

    4. Dzikir Sebagai Terapi

    Dzikir yang artinya mengingat (Allah) merupakan metode yang

    selalu digunakan oleh semua tareqat sufi. Prinsip pokoknya adalah dengan

    memusatkan pikiran dan perasaan kepada Allah SWT. Dengan cara

    menyebut namanya berulang-ulang. Dengan demikian seseorang akan

    mempunyai pengalaman berhubungan dengan Allah, adanya hubungan ini

    dengan sendirinya akan menghilangkan rasa keterpisahan antara manusia

    dengan Tuhannya.

    20Ahmad SafiI Mufid, Dzikir Sebagai Pembina Kesejahteraan Jiwa, Bina Ilmu,

    Surabaya, cet. I, hlm. 25

  • 24

    Dzikir mempunyai kemiripan dengan berbagai teknik meditasi

    pada tradisi agama-agama lain, baik pada tekniknya maupun pada efek

    yang ditimbulkannya. Dzikir tidak hanya berpengaruh pada perkembangan

    rokhani atau nafs seseorang, banyak penelitian empiris yang telah

    membuktikan bahwa dzikir juga berpengaruh pula terhadap dimensi fisik.

    Misalnya dalam menyembuhkan berbagai jenis penyakit fisik maupun

    menghilangkan kondisi-kondisi psikopatologi seperti stress, kecemasan

    dan depresi.21

    Dzikir dari sudut pandang ilmu kedokteran jiwa/kesehatan jiwa

    merupakan terapi psikistrik, setingkat lebih tinggi dari pada psikoterapi

    biasa. Hal ini dikareakan dzikir mengandung unsure spiritual

    kerohanian/keagamaan/ke-Tuhanan yang dapat membangkitkan harapan

    (hope), rasa percaya diri (self confidence) pada diri seseorang yang sedang

    sakit, sehingga mempercepat proses penyembuhan. Sebagaimana diketahui

    bahwa faal organ tubuh manusia dikendalikan oleh keseimbangan system

    hormonal. Bila sesuatu sebab keseimbangan system hormonal terganggu,

    maka organ tubuh yang bersangkutan akan terganggu fungsina (faalnya),

    yang apabila hal tersebut berkelanjutan pada gilirannya dapat berakibat

    pada terganggunya organ tubuh tersebut secara anatomis. Sebagaima

    diketahui bahwa dewasa ini berbagai jenis penyakit yang berkembang

    adalah penyakit degeneratif, penyakit jantung koroner/kaediovaskuler,

    gangguan metabolisme tubuh, penyakit psikosomatik/psikofisiologik,

    gangguan kejiwaan (stress, kecemasan, depresi dan lain-lain).

    Dalam cabang ilmu psiko-neuro-endokrinologi tersebut

    diuraikan bagaimana mekanisme atau psikopatologi terjadinya suatu

    penyakit. Misalnya pada penyakit diabetes milletus. Pada umumnya

    seseorang itu mengalami stress (ketegangan jiwa) yang berkepanjangan

    disebabkan yang ersangkutan menderita stressor psikososial (misalnya

    problem pekerjaan). Faktor psikis ini ditangkap oleh pancaindera

    21Fuad Nasori Suroso, Membangun Peradigma Psikologis Islam, SIPRES, Jakarta, 1994,

    hlm. 112

  • 25

    diteruskan ke pusat emosi di susunan saraf pusat (limbic system). Bila

    ransangan emosional tersebut berkelanjutan, melalui saraf (neuron)

    diteruskan ke organ kelenjar pancreas (endokrin). Kelenjar pancreas

    adalah kelenjar yang memproduksi hormon insulin, yaitu hormon yang

    mengatur kadar gula dalam darah. Kelenjar pancreas dapat terganggu

    fungsinya antara lain produksi hormone insulin berkurang atau dengan

    kata lain kadar gula darah orang yang bersangkuta meninggi. Pada

    mulanya keadaan ini sementara sifatnya dan dapat pulih kembali

    (reversible), namun dapat pula berkelanjutan tidak dapat pulih

    (irreversible), atau dengan kata lain orang tersebut menderita dibetes

    milletus

    Faktor-faktor kejiwaan (psikis) melalui jaringan psiko-neuro-

    endokrin secara umum dapat mengakibatkan kekebalan tubuh (imunitas)

    menurun, yang pada gilirannya tubuh mudah terserang berbagai macam

    penyakit. Dilain pihak factor kejiwaan (psikis) melalui jaringan psiko-

    neuro-endokrin dapat meningkatkan imunitas (kekebalan) tubuh,

    sehingga seseorang tidak mudah jatuh sakit atau mempercepat proses

    penyembuhan.22

    Menurut para ahli spiritual dan pengobatan sejak zaman Nabi

    sampai saat ini menyatakan bahwa dzikir merupakan satu kesatuan yang

    mengandung kekuatan yang mmapu memberikan keyakinan dalam

    semangat hidup dan memulihkan kesehatan seseorang. Keyakinan ini

    sangat diperlukan oleh siapapun terlebih lagi untuk orang yang menderita

    sakit, terutama penyakit yang dideritanya tergolong sulit untuk

    disembuhkan. Bisa jadi menurut ilmu kedokteran suatu penyakit yang

    sangat parah tidak dapat disembuhkan, tiada hal yang mustahil didunia ini

    apabila Allah menghendaki sesuatu. Selain berobat ke ahli medis,

    pengobatan juga diperlukan dengan cara berdzikir, sebab disamping

    permohonan kepada Allah dzikir juga berdampak positif terhadap tubuh

    22Prof. Dr. dr.H. Dadang Hawari, Doa dan Dzikir Sebagai Pelengkap Terapi Medis,

    Dana Bhakti Primayasa, 2001, hlm. Xi

  • 26

    dan psikologis penderita. Banyak orang menyadari bahwa keadaan kondisi

    sakit selain dipengaruhi oleh tubuh fisik juga dipengaruhi oleh aspek lain,

    seperti keadaan mental, pikiran dan perasaan (psikologis) seseorang yang

    tidak seimbang, sehingga menimbulkan berbagai rasa sakit. Oleh karena

    itu suatu mekanisme tubuh dapat menyembuhkan dirinya sendiri, sebab

    setiap kerja alamiah tubuh manusia merupakan suatu keadaan yang terjadi

    dengan sendirinya. Dan berdasarkan hasil penelitian para ahli kesehatan,

    kebiasaan beribadah seperti, shalat, bersedekah, puasa dan ibadah lainnya

    yang sesuai dengan tuntunan Al-Quran dan ajaran Rasulullah SAW dapat

    menjadi media penyembuhan.

    Proses konsentrasi dalam tasawuf dilakukan pada sumber kehidupan

    dan sumber magnetis yang terletak di bawah tulang dada, dan selanjutnya

    diperluas ke otak. Bila tingkat konsentrasi yang benar dicapai dan

    dipertahankan maka kekuatan-kekuatan firaun akan tenggelam dan

    dipertahankan maka kekuatan-kekuatan Firaun akan tenggelam dan

    perjalanan ke negeri yang dijanjikan bisa tercapai. Seperti dituturkan

    Profesor Agha dalam bukunya the mystery of humanity, himpunan

    seluruh tenaga dan dipusatkan pada sumber kehidupan di jantung mu agar

    temuan-temuan mu tidak bisa musnah sehingga kamu akan hidup dalam

    keseimbangan dan ketentraman, dan mengenal keabadian.23 Dari

    pernyataan tersebut jelaslah bahwa organ yang paling berperan di dalam

    manusia dalam mengaktifkan sifat-sifat ketuhanan adalah organ jantung,

    sebagaimana sabda Nabi:

    ketahuilah sesungguhnya di dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging, bila ia baik maka sehatlah seluruh tubuh itu, dan jika rusak maka akan sakitlah seluruh tubuh itu. Sesungguhnya itu adalah jantung (HR. Bukhori dan Muslim).24

    23Lyon Wilcox, Ilmu Jiwa Berjumpa Tasawuf, Terj. IG Hani Murti Bagoesoko, Serambi

    Ilmu Semesta, Jakarta, 2003, hlm. 73. 24Shahih Bukhori, Kitab Imam, Darul Fiqr, Beirut, Jilid 1, 1994, hlm. 21.

  • 27

    Untuk lebih jelasnya, apabial diperhatikan gambar tubuh (anatomi)

    manusia yang terdiri atas rongga dada dan rongga perut, dibagian dalam

    tubuh itu akan terlihat organ-organ, diantaranya:

    a. Rongga dada yang terdiri atas batang tenggorokan, paru-paru dan

    jantung.

    b. Rongga perut yang terdiri atas lambung, hati, kandung empedu,

    pancreas, usus dua belas jari, usus halus, usustebal, umbay cacing,

    rectum, anus dan buah ginjal.

    Dari pengamatan atas gambaran tubuh tersebut, jelaslah bahwa

    segumpal daging (sebesar gengaman tangan) yang dimaksud dalam hadis

    Rasulullah itu adalah jantung atau Al-qalbu dan posisinya berada disebelah

    kiri dalam rongga dada kita. Sedangkan hati atau Al-kabidu letaknya di

    dalam rongga peurt.25

    Menurut para sufi jantung tidak hanya sebuah pompa fisiologis

    untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuh tetapi jantung juga

    memberikan dua fungsi vital dan saling terkait, yaitu:

    a. Jantung sebagai tempat penyimpanan sifat-sifat ketuhanan hal ini

    terdapat dalam pengalaman dari Asmaul Husna

    b. Jantung sebagai tempat pembentukan nafs yang masuk ke dalam tubuh

    bersamaan dengan setiap nafas. Nafaslah yang mengaktifkan seluruh

    fungsi dari fisiologis tubuh.26

    Jadi jantung merupakan organ yang sangat penting sekali dimana

    ia adalah tempat pertemuan ketiga komponen yang membangun tubuh

    yaitu tubuh fisik, tubuh pikiran, dan tubuh roh / jiwa. Jantung atau Al-

    Qalbu ini terkadang disebut juga sebagai hati nurani manusia yang

    merupakan alat control terhadap tingkah laku manusia, apabila melakukan

    suatu yang bertentangan dengan dengan dirinya dengan agama. Apabila

    kita perhatikan orang-orang yang terkena kekalutan mental (mental

    disorder) karena mereka jauh dari norma-norma religius. Hal ini dapat

    25Rahman Sani, Hikmah Dzikir dan Do :, Tinjauan Ilmu Kesehatan, Al Mawardi Prima, Jakarta, 2002, hlm. 26.

    26Ibid., hlm. 18.

  • 28

    dikaitkan dengan teori kepribadian Sigmund Freud apabila seorang tidak

    berdzikir atau tidak ingat kepada Allah, maka gerak hidupnya akan selalu

    dalam pengaruh ID (Das Es), maka orang tersebut akan menjadi psikopat,

    yakni suatu keadaan di mana seorang dalam keadaan tidak memperhatikan

    norma-norma dalam segala tindakannya, karena Ego (Das Ich) manusia

    akan senantiasa mengikuti pengaruh alam bawah sadar (ID) dengan

    demikian pengaruh super Ego (alam moral) tidak berfungsi.

    Jika dilihat dari kaca mata psikologis dzakarin (orang yang

    berdzikir) merupakan orang yang jauh dari ambivalen (kegoncangan jiwa)

    akibat penderitaan. Dengan senan tiasa berdzikir super ego akan selalu

    berfungsi sebagai alat control bagi perilaku manusia dengan baik. Dengan

    demikian dapat dipahami bahwa sesungguhnya mengatasi problem-

    problem psikologis yang dihadapi oleh mansia dapat diatasi dengan dzikir.

    Sebab dzikir mampu dijadikan alat penyeimbang (equilibriumi) bagi

    rohani manusia.27

    B. PERNAPASAN

    1. Pengertian Pernapasan

    Secara lahiriah pernapasan yaitu memasukkan udara atau oksigen

    dan menghembuskan zat karbon atau asam arang.28 Pernapasan dapat pula

    diartika sebagai proses masuk dan keluarnya udara dari paru-paru ndan

    dengan prose situ tubuh mendapatkan gas oksigen yang diperlukan untuk

    hiudp dan mengeluarkan gas yang tidak berguna (hasil oksidasi) seperti

    karbon dioksida dan gas-gas lain yang bersifat racun.29 Sedangkan secara

    batin pernapasan mempunyai arti yang lebih penting. Yakni sebagai

    metode untuk memasukkan chi atau energi sehingga fisik mampun jiwa

    masih tetap bisa hidup

    27 Afif Anshori, Dzikir Demi Kedamaian Jiwa, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2003, hlm.

    81. 28 Djoko Subroto, Dialog Seputar Kekauatan Gaib, CV. Aneka, Solo, 1993, cet. 3, hlm.

    49 29 Moerthiko, Penyembuhan Alami, Aneka , Solo, 1984, hlm. 44

  • 29

    Menurut A. Handoyo pernapasan dalam bahasa ilmiah adalah

    proses penarikan unsure oksigen yang dibtuhkan oleh tubuh manusia yang

    digunakan untuk proses pembakaran zat dalam tubuh sehingga

    menghasilka tenaga dan zat arang yang dikeluarkan melalui rongga hidung

    sebagai bagian dari proses pernapasan itu sendiri.

    Sedangkan menurut Nancy Zi, dalam bukunyaThe Art of

    Breathing (Seni Pernapasan) Pernapasan adalah kehidupan, belajar

    mengonrol pernapasan memberikan dimensi baru dalam pengendalian dan

    memudahkan setiap aktivitas, terlepas dari betapa sederhananya ataupun

    kompleksnya aktivitas tersebut.30

    Pernapasan merupakan perantara staretgis antara mind (pikiran)

    dan tubuh. Napas bukan hanya membawa kesadaran dan energi, tapi juga

    merupakan proses fisiologis yang bergerak baik disengaja maupun tidak.31

    Manusia bernapas secara normal sebanyak 14 sampai 16 kali bagi pria dan

    18 sampai 20 kali bagi wanita dalam setiap menitnya, dan akan berubah

    maupun berkembang sesuai kebutuha, bergantung pada banyak dan

    seedikitnya tenaga atau energi yang dipergunakan.32

    Fungsi pernapasan adalah mengambil oksigen dari udara melalui

    paru-paru, kemudian disalurkan ke darah dan diedarkan keseluruh organ

    tubuh. Oksigen dalam darah ditukar dengan karbondioksida, ada pula gas

    hasil respirasi sel-sel ini melalui paru-paru dikeluarkan dari tubuh, proses

    pertukaran oksigen dengan karbondioksida, antara udara dengan

    tubuhbiasana lebih dikenal dengan respirasi. Sehingga proses respirasi

    tersebut sangat dipengaruhi oleh udara yang dihirup dan yang masuk ke

    paru-paru. Fungsi paru-paru adalah sebagai alat pernapasan untuk

    memenuhi kebutuhan oksigen bagi proses metabolisme, pengolahan zat

    makanan atau pembakaran zat makanan atau pembakaran zat makanan

    30 Nancy Zi, The Ar of Breathing, PT Buana Ilmu Populer, Jakarta, 2003, hlm. 2. 31 A. Handoyo, Panduan Praktisi Aplikasi Olah Napas 2, PT Elex Media Komputindo,

    Jakarta, 2005, hlm. 9. 32 A. Handoyo, Panduan Praktisi Olah Napas, PT Elex Media Komputindo, Jakarta,

    2002, hlm. 3.

  • 30

    untuk menghasilkan energi, sedangkan karbondioksida yang dihasilkan

    pada proses ini dengan segera dikeluarkan dari tubuh. Tugas utama paru-

    paru adalah melakukanpertukaran gas oksigen dan karbondioksida (udara

    beroksigen dan udara tanpa oksigen).

    Sedangkan mekanisme pernapasan diatur dan dikendalikan oleh

    dua faktor utama yaitu: Pengendalian oleh kimiawi dan pengendalian oleh

    syaraf. Kedua factor tersebut merangsang pusat pernapasan yang terletak

    diotak kecil (modula oblongata). Jika dirangsang, pusat tersebut

    mengeluarkan ilmpuls yang disalurkan oleh syaraf ke otot pernapasan,

    sehingga paru-paru bekerja memompa udara bersih dan menghembuskan

    udara kotor.33

    Pada waktu bernapas udara dihisap melalui hidung dan mulut,

    oksigen masuk melalui trachea dan pipa bronkhiali kekantong udara

    (alveoli), dan dapat berhubugan dengan darah di dalam ikapiler

    pulmonalis. Antara oksigen dan darah di tempat pertukarannya dibatasi

    ole selaput yang sangat tipis, yang disebut membrane alveoli-kapiler.

    Kemudian oksigen menembus membrane ini dan di pungut oleh

    hemoglobin sel darah merah di bawa ke jantung. Dari sini di pompa untuk

    disebarkan ke seluruh tubuh. Demikian juga halnya dengan karbon

    dioksida (udara tanpa oksigen), yang merupakan salah satu buangan

    metabolisme, menembus membrane alveoli-kapiler yang pada proses lebih

    lanjut dikeluarkan melalui hidung dan mulut.34

    Bernapas secara teratur merupakan cara untuk mendapatkan cukup

    oksigen dari udara, yang kemudian masuk ke paru-paru dan pembuluh

    darah. Oksigen seperti halnya zat gizi di butuhkan oleh setiap sel dalam

    tubuh seseorang, terutama otak, jantung, darah,dan paru-paru.35

    2. Jenis-Jenis Pernapasan

    33 Putu Oka Sukanta, Akupresur dan Minuman Mengatasi Gangguan Pernapasan, PT

    Elex Media Komputindo, Jakara, 2000, hlm, 43. 34 Ibid. 35 Dr. Muhilal, Makanan Organik Hidup Sehat Dengan Kembali Ke Alam, PT Ramada

    Pustaka utama , Jakarta, 1997, hlm, 13.

  • 31

    Pernapasan biasa yang dilakukan dalam keadaan normal

    diperlukan dalam proses metabolisme yang juga normal. Untuk

    membangkitkan energi cadangan tubuh diperlukan ekstra metabolisme

    dengan melakukan ekstra olah napas, diirini oleh gerak tertentu.

    Mengoptimalkan oksigen yang masuk dan mengeluarkan karbondioksida

    (CO2) secara tepat.

    Jenis-jenis pernapasan khusus yang umumya telah dikenal adalah

    diantaranya:

    a. Pernapasan dada

    Pola pernapasan dada dilakukan dengan membusungkan dada

    saat menarik napas (inspirasi) dan mengecilkan dada saat

    menghembuskan napas (ekspirasi).36 Untuk fungsi tertentu, terkadang

    napas ditahan sementara di dada, kemudian dikeluarkan melalui mulut

    sebagai cara untuk oksigenisasi. Pola pernapasan dada ini tidak dicapai

    secara maksimal karena kedudukan rongga dada yang banyak

    dikelilingi oleh tulang dada, tulang rusuk dan tulang belakang saat

    seseorang menarik napas, paru-paru dengan pengembangan kea rah

    samping. Dalam pelatihan tenaga dalam jenis napas ini berfungsi untuk

    memusatkan hawa panas di dada agar lebih mudah untuk disalurkan

    pada organ tubuh di sekitarnya seperti kepala dan tangan.

    Pernapasan dada berguna untuk membesarkan dada,

    pernapasan ini dilakukan hnya pada waktu berolahraga dan tidak dapat

    dilakukan pada waktu berbaring atau diam karena gerakan paru-paru

    akan lebih cepat dari pada biasanya. Pernapasan dada ini bermanfaat

    dan penting bagi mereka yang bersikap bungkuk, miring dan berdada

    sempit.37

    b. Pernapasan Perut

    Pola pernapasan perut adalah pernapasan dengan cara

    menggelembungkan atau mengendorkan perut dengan cara

    36 A. Handoyo, op.cit., hlm. 10 37 Jus Usin, Pernapasan Untuk Kesehatan, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2003,

    hlm. 10.

  • 32

    menggelembungkan atau mengendorkan perut pada saat menarik napas

    dan mengecilkan perut pada saat menghembuskan napas. Pernapasan

    perut ini dapat dilakukan dengan berbaring, berdiri atau duduk.

    Pernapasan ini biasanya digemari oleh orang-orang Asia, terutama

    yoga dari India, Taoist dari Tiongkok, serta ahli kebatinan Indonesia.

    Sedangkan orang-orang Barat mengutamakan pernapasan dada, karena

    itu, dadanya berkembang dengan baik (lebar) sedangkan orang Timur,

    mengutamakan pernapasan perut, sehingga perutnya keras dan kuat.

    c. Pernapasan Diafragma

    Berbeda dengan pernapasan dada, napas diafragma dilakukan

    dengan cara menggembungkan otot-otot perut dan dada secara

    bersamaan setelah oksigenditarik melalui hidung. Sehingga kontraksi

    otot akan terpusat di sekitar diafragma atau ulu hati. Selanjutnya napas

    dibuang melalui mulut.

    Napas diafragma berfungsi untuk memusatkan hawa panas di

    ulu hati agar mudah disalurkan ke seluruh tubuh.38 Gerakan diafragma

    yang naik turun secara bebas, teratur dan dalam, bertujuan untuk

    pertukaran udara yang lancar, karena diafragma adalah alat penggerak

    pernapasan yang utama. Dengan gerakan diafragma ke atas dan

    kebawah sesuai irama pernapasan, mempunyai efek seperti memijat

    organ dalam perut dan dada, seperti hati, limpa, lambung, usus, ginjal

    dan organ dalam rongga dada paru-paru dan jantung.

    Dengan memadukan irama pernapasan, pemusatan pikiran yang

    divisualisasikan pada gerakan bagian badan akan menimbulkan efek

    relaksasi.39 Dalam situasi ini pembuluh darah melepaskan kekakuannya

    dan mengendur. Akibatnya, darah mengalir secara lebih leluasa, tubuh

    terasa hangat, sehingga badan menjadi berkeringt. Di sisi lain pembuluh

    darah yang melebar/mengendur, ditambah efek pemompaan oleh gerakan

    pernapasan tersebut, membantu kerja jantung memompakan darah ke

    38 Tim Penulis LeKaS, Sehat Dengan Olah Napas, Simbiosa Rekatama Media, Bandung, 2003, hlm. 86.

    39 A. Handoyo, op. cit.,hlm. 13

  • 33

    seluruh tubuh, sehingga organ dalam dan organ luar tubuh cukup teraliri

    darah dengan lancar.

    3. Manfaat Pernapasan Secara alamiah tubuh mempunyai system kemampuan untuk

    menolak atau membunuh unsur-unsur yang merugikan dan kemampuan

    untuk meregenerasi sel. Berbagai macam manfaat yang didapat

    pernapasan yaitu:

    a. Media pencegahan penyakit

    Denganpeningkatan energi yang diperoleh dari hasil

    pernapasan, maka proses regenerasi sel-sel yang rusak ataupun

    menghidupkan sel-sel yang masih tidur dapat ditingkatkan. Begitupun

    system kekebalan tubuh akan meningkat.

    b. Mengobati peyakit dalam tubuh

    Energi yang besar hasil dari pernapasan secara otomatis

    meningkatkan kemampuan system tubuh, untuk membunuh virus atau

    bakteri yang merusak sekaligus meregenerasi kerusaka yang timbul.

    c. Peningkatan kemampuan fisik

    Tubuh yang lemah disebabkan kekurangan energi. Tenaga yang

    kuat dapat membuat ubuh menjadi lebih bertenaga. Dengan energi

    yang lebih, sel-sel tubuh akan menjadi makin padat dan searah,

    sehingga membuat tubuh menjadi sangat kuat.

    d. Keseimbangan tubuh dan pikiran

    Koordinasi atau kerjasama yang baik antara tubu dan pikiran

    diantaranya bisa diperoleh ketika kondisi otak benar-benar baik.

    Dengan energi yang banyak dapat menyaluri sel-sel yang tidur dan

    meningkatkan kerja otak dalam megontrol tubuh.40

    4. Olah Napas Sebagai Olah Raga

    40 Tim Penulis LeKaS, op. cit., hlm. 89.

  • 34

    Dalam kaitannya dengan olah raga, olah napas memiliki peranan

    penting, disebabkan olah napas merupakan pengaturan irama pernapasan,

    penarikan udara yang mengandung zat-zat terpenting untuk membantu

    proses pembakaran dalam tubuh dan pembuangan udara dari hasil

    pembakaran dalam tubuh, Jadi olah napas sebagai olah raga merupakan

    pengaturan irama pernapasan pada saat melakukan gerakan-gerakan

    seperti senam, sehingga akan memberikan daya tahan untuk melakukan

    gerakan tersebut. Untuk meningkatkan ketahanan tubuh atau kesegaran

    jasmani seseorang harus melakukan kegiatan olah raga. Ditinjau dari sudut

    pandang ilmu fisiologi, kesehatan jasmani adalah kesanggupan serta

    kemampuan tubuh melakukan penyesuaian atau beradaptasi terhadap

    pembebanan fisik yang diberikan kepadanya dari kerja pekerjaan yang

    dilakukan setiap hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan dan

    masih mempunyai tenaga cadangan menghadapi tugas yang mendadak.

    Kesehatan jasmani mempunyai unsure bermacam-macam seperti

    kecepatan, ketangkasan (agility) dan tenaga ledakan otot (explosive muscle

    power). Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam kesegaran jasmani

    salah satunya adalah daya tahan kardiovaskuler.59

    Daya tahan kardiovaskuler adalah kemampuan seseorang

    melakukan kerja secara terus menerus dalam suasana aerobik. Aerobik

    adalah kemampuan menghirup oksigen, kemudian mengedarkan dan

    menggunakannya di seluruh tubuh untuk melakukan pekerjaan. Pada saat

    seseorang melakukan aktivitas/kerja/gerakan senam yang diartikan sebagai

    berolah raga, kerja otot akan meningkat. Peningkatan kerja otot

    membutuhkan suplai oksigen yang semakin banyak. Suplai oksigen dapat

    diperoleh dengan pernapasan yang lebih dalam dan lebih cepat. Jumlah

    oksigen yang meningkat dibawa ke otot.60

    Dengan demikian jumlah darah yang dipompa ke dalam pembuluh

    darah meningkat, jumlah oksigen ke otot meningkat, daya pengambilan

    59 A. Handoyo, op.cit.,hlm. 17. 60Ibid.,hlm. 18

  • 35

    oksigen otot juga meningkat dan pembakaran bahan makanan di otot akan

    meningkat, sehingga energi yang tersedia untuk kerja otot juga meningkat.

    Pada Kemampuan kardiovaskuler ini, kemampuan pengambilan oksigen

    dapat terus meningkat sampai terjadi pengambilan oksigen yang

    maksimal.

    5. Olah Napas Sebagai Olah Jiwa

    Jika dalam olah raga yang ditingkatkan adalah kesegaran jasmani,

    maka dalam olah jiwa diarahkan pada kemampuan pikiran atau

    jiwa/psikis, hal ini terjadi apabila pemusatan (konsentrasi) pikiran pada

    irama atau ritme pernapasan yang diproyeksikan pada gerakan bagian

    organ tubuh.61 Saat berkonsntrasi, yang bekerja adalah otak , jika kondisi

    konsentrasi itu dipindai (scanned) dengan electroencepalo graph (EEG),

    gelombang otak seseorang berada dalam irama beta dengan frekuensi 13-

    30 siklus perdetik (hertz). Sedangkan ketika sedang rileks, gelombang

    seseorang berada dalam irama alfa dengan frekuensi 8-13 hertz. Dalam

    kondisi rileks, otak beristirahat, tidak bekerja, pada itu yang bekerja tidak

    lain jiwa bawah sadar (subconscious mind). 62Sekedar diketahui, bahwa

    jiwa bawah sadar ini juga mengatur semua fungsi tubuh di luar kesadaran

    seseorang seperti hormon, system pernapasan, respon syaraf dan lainnya

    bekerja tanpa disuruh oleh kita.

    Napas adalah alat yang digunakan seseorang untuk menjelajahi

    kebenaran tentang diri, pada tingkat pengalaman sebenarnya seseorang

    hanya mengetahui sedikit sekali mengenai tubuhnya. Ia hanya tahu

    penampilan luarnya, hanya tahu bagian dan fungsi tubuh yang dapat

    dikontrol dengan sadar akan tetapi, seseorang sama sekali tidak

    mengetahui organ dalam yang bekerja di luar kontrol seperi sel-sel yang

    membentuk seluruh tubuh, yang selalu berganti dan berubah setiap saat.

    Reaksi biokimia dan elektromagnetik yang tak terhiung banyaknya muncul

    61 Ibid., hlm. 29. 62 A. Handoyo, Meditasi dan Pencerahan Diri, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2002,

    hlm. 3

  • 36

    secara terus menerus. Untuk tujuan ini, napas akan membantu, Napas

    bertindak sebagai jembatan penghubung dari yang di kenal maupun yang

    tidak dikenal karena pernapasan adalah fungsi tubuh yang sekaligus dapat

    disadari atau tidak disadari, disengaja atau otomatis.

    Hari ini kita mengamati napas fisik saja, tetapi sebenarnya juga

    sekaligus mengamati pikiran, karena sifat alami napas sangat berhubungan

    erat dengan keadaan mental seseorang. Jika muncul ketidak murnian apa

    pun, segera napas menjadi tidak normal dan cenderung bernapas dengan

    lebih cepat dengan sedikit lebih berat. Jika kekotoran batin kemudian

    berlalu, napas kembali halus. Jadi napas dapat membantu seseorang

    menjelajahi bukan hanya tubuh, tetapi juga pikiran. Tujuan dari proses

    pernapasan secara mental adalah memurnikan pikiran, membeaskannya

    dari penderitaan dan secara bertahap menghapus hal-hal negative yang ada

    di dalamnya. Ini merupakan jalan menuju alam pikiran bawah sadar

    seseorang yang juga bertujuan membongkar dan menghilangkan

    keruwetan-keruwetan yang tersembunyi di dalam. 63

    Dengan pengaturan napas yang tenang, stabil akan

    menyeimbangkan aktivitas-aktivitas belahan otak. Kedamaian atau

    gangguan pikiran (mind) sangat bergantung pada kondisi pernapasan dan

    pusat kehidupan di jantung. Beberapa gangguan emosional seperti

    kekacauan, serangan panik, depresi dan ketakutan yang tidak masuk akal

    lebih banyak disebabkan oleh system pernapasan yang berlebihan

    (hiperventilasi).

    Kebiasaan hiperventialisi bisa dimulai sebelum usia berkepala lima

    dan tidak menjadi jelas hingga seesorang dikonfrontasi dengan penekanan-

    penekanan kehidupan dewasa. Pengaruh emosional yang terus-menerus

    dan tensi psikologis dapat mempengaruhi kontraksi otot yang bisa

    tercampur dengan persediaan oksigen dan tindakan pernapasan normal

    dalam otot diafragma. Kemudian, kehilangan oksigen menghidupkan

    responberjuang atau menerbangkan system saraf fisik yang aktifkan

    63 Ibid.,hlm. 36

  • 37

    percampuran tadi dengan aksi otak yang memanifestasikan dirinya dalam

    bentuk agitasi, konsentrasi yang miskin, kepanikan atau kegelisahan.

    Implikasi lebih jauh yang dapat terjadi yaitu memori-memori sel yang

    tidak terkendali, emosi terpendam, ketidak seimbangan serta tensi tidak

    stabil.64

    C. KESEHATAN

    1. Konsep Sehat dan Sakit

    a. Pengertian sehat dan sakit

    Sebagai Acuan untuk memahami konsep sehat , world

    Health Organoization (WHO) pada tahun 1984, telah

    menyempurnakan batasan sehat dengan menambahkan satu elemen

    spiritual (agama) sehingga sekarang ini yang dimaksud dengan sehat

    adalah tidak hanya sehat dalam arti fisik, psikologikal dan social, tetapi

    sehat dalam arti spiritual/agama (empat dimensi sehat; bio-psiko-sosio-

    spiritual).65

    Agama mempunyai peranan dalam kesehatan jiwa (mental

    health) karena antara kesehatan jiwa dan agama terdapat titik temu

    yang mengandung arti keadaan kesejahteraan (wall being).

    Prof.Dr.Dr.H. Dadang Hawari, psikiater dalam bukunya al-

    Quran Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa menyatakan bahwa

    pengertian kesehtan jiwa menurut paham ilmu kedokteran pada waktu

    sekarang adalah kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik,

    intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan

    perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain.66

    Majelis Ulama Indonesia (MUI), misalnya dalam musyawarah

    Nasional Ulama taun 1983 merumuskan kesehatan sebagaiketahanan

    jasmaniah, rohaniah dan social yang dimiliki manusia sebagai karunia

    64 A. Handoyo, op. cit., hlm. 40. 65 Dadang Hawari, Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, Dana Bakti Prima Yasa,

    Yogyakarta, 1997, hlm. 13. 66 Ibid., hlm. 12

  • 38

    Allah yang wajib disyukuri dengan mengamalkan (tuntunannya) dan

    memelihara serta mengembangkannya. Kalau ditinjau dari konteks al-

    Quran orangyang sehat adalah orang yang disamping definisi di atas

    juga, bebas dari sakit secaya spiritual, yaitu seperti, munafiq, kafir,

    musyrik, dan fasik.

    Dalam konteks kesehatan fisik, ditemukan sabda Nabi

    Muhammad SAW:

    Artiya : Sesungguhnya badanmu mempunyai hak atas dirimu.67

    Hadis ini menerangkan, Nabi Muhammad SAW, menyuruh

    agar umat jangan melampaui batas beribadah, sehingga kebutuhan

    jasmaniahnya terabaikan dan kesehatannya terganggu.

    Jadi yang dimaksud dengan sehat fisik/jasmani, adalah orang

    yang berdasarkan pemeriksaan fisik, laboratorium dari radiologist

    tidak terserang penyakit atau terjadi kelainan-kelainan. Kesehatan fisik

    juga dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk menunaikan

    tugasnya sehari-hari dengan mudah, tanpa merasa lelah yang

    berlebihan, serta masih mempunyai sisa-sisa atau cadangan tenaga

    untuk menikmati waktu senggangnya dan untuk keperluan-keperluan

    mendadak. Dapat pula ditambahkan, kesehatan jasmani merupakan

    kemampuan untuk menunaikan tugas dengan baik walaupun dalam

    keadaan sukar, dimana orang yang kesehatan jasmaninya kurang, tidak

    akan dapat melakukannya.

    Kesehatan jasmani adalah sehat yang paling nyata, dan

    mempunyai perhatian pada fungsi mekanisme tubuh.68 Kesehatan

    jasmani ditinjau dari sudut fungsi (ilmu faal) adalah normalnya alat-

    alat tubuh jasmani) secara keseluruhan. Fungsi alat-alat tubuh berubah-

    ubah dari keadaan istirahat tidur samapai keadaan kerja maksimal.

    67 Muh.Bin Ali Asy SyafiI Syinwani, Hansyiyah Ala Abi Jamroh, Darul Kitab, Mesir, hlm. 76.

    68 Linda Ewles dan Ina Simneet, Promosi Kesehatan, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 1998, hlm. 8

  • 39

    Kesehatan jasmani memiliki komponen-komponen. Ada 4 komponen

    pokok yang terpenting, yaitu:

    1) Ketahanan jantung dan peredaran darah (cardiovascular

    endurance)

    2) Kekuatan (strength)

    3) Kekuatan otot (mascular endurance)

    4) Kelenturan (flexibility).69

    Tubuh atau badan dikatakan sehat apabila kondisi (anatomis)

    dan fungsi (fisiologis) jaringan atau tubuh seseorang dalam keadaan

    normal. Ketidak normalan atau adanya gangguan, baik anatomis atau

    fisiologis disebut sakit atau patologis. Timbulnya penyakit ini

    dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan

    kesehatan.70

    Jasmani juga dapat terganggu karena jiwa yang tidak tenram.

    Penyakit seperti ini disebut psikosomatik, diantara penyakit ini yang

    sering terajadi seperti sakit kepala, merasa lemas, letih, sering masuk

    angina, tekanan darah tinggi atau rendah, jantung, sesak napas, sering

    pingsan (kejang), bahkan sampai sakit yang lebih berat, seperti lumpuh

    sebagian anggota badan, lidah kelu dan sebagainya. Yang perlu

    diperhatikan adalah penyakit ini tidak mempunyai sebab-sebab fisik

    sama sekali.

    Sedangkan faktor utama yang sangat menentukan tingkat

    kesehatan tubuh atau fisik seseorang adalah kandungan energi atau

    tenaga. Jumlah tenaga yang berlimpah akan membuat tubuh menjadi

    kuat dan sehat sedangkan kekurangan tenaga membuat tubuh menjadi

    lemah dan mudah diserang penyakit.71

    69 Sadoso Sumosardjono, Olahraga dan Kesehatan, Pustaka Kartini, Semarang, 1999,

    hlm. 9. 70 DR. M. Solihin, M.Ag, Terapi Sufistik Penyembuhan Penyakit Kejiwaan Perspektif

    Tasawuf, Pustakan Setia, Bandung, 2004, hlm. 63 71 A. Handoyo, op. cit.,hlm. 3

  • 40

    Kesehatan jasmani adalah kesehatan dinamis yang mampu

    mendukung tugas-tugas fisik sehari-hari dalam jabatan, keluarga dan

    masyarakat serta mampu mendukung kegiatan-kegiatan yang bersifat

    produktif. Ketidak mampuan jasmani (tidak fit) mendukung semua

    tuntutan itu akan menimbulkan banyak hambatan bagi kelancaran

    pelaksanaan tugas dan bahkan lagi kebahagiaan kehidupan pribadi

    maupun masyarakat.

    Sedangkan kesehatan mental / psikis menurut Zakiah Daradjat

    adalah terhindarnya orang dari gejala-gejala gangguan jiwa (neurose)

    dan dari gejala-gejala penyakit jiwa (psychose).

    Sementara menurut Syamsu bahwa kesehatan mental yaitu

    erhindarnya seseorang dari gejala gangguan dan penyakit jiwa, dapat

    menyesuaikan diri, dapat memanfaatkan segala potensi yang ada

    semaksimal mungkin dan membawa kepada kebahagiaan bersama

    serta tercapainya ketentrman jiwa dalam hidup.72

    Berbeda dengan beberapa tokoh di atas, Mustofa Fahmi

    menembahkan bahwa kesehatan mental tidak saja pada kemampuan

    untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan saja, tetapi juga

    kemampuan untuk menyesuaikan diri sendiri yang diwujudkan dalam

    aktifitas sehari-hari, baik dalam lingkungan sekolah dan masyarakat,

    yang di ikuti perasaan tentram, bahagia, dan tenang jiwanya.73

    Di lain pihak oraganisasi Kesehatan se-dunia (WHO, 1959)

    memberikan criteria jiwa atau mental yang sehat adalah sebagai

    berikut:

    - Dapat menyesuaikan diri secara konstruktif pada kenyataan,

    meskipun kenyataan itu buruk baginya.

    - Memperoleh kepuasandari hasil jerih payah usahannya

    - Merasa lebih puas memberi dari pada menerima

    - Secara relativ bebas dari rasa tegang dan cemas

    72 Syamsu Yusuf, Mental Hygiene, Pustaka Bani Quraisy, Jakarta, 2004, hlm. 28. 73 Mustofa fahmi, Kesehatan Jiwa dalam Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat, Bulan

    Bintang, Jakarta, 1997, hlm. 21.

  • 41

    - Berhubungan dengan orang lain secara tolong-menolong dan saling

    memuaskan

    - Menerima kekecewaan untuk di pakainya sebagai pelajaran untuk

    di kemudian hari

    - Mempunyai rasa kasih sayang yang cukup besar.74

    Selanjutnya dikemukakan bahwa setiap gangguan dalam

    perkembangan kesehatan jiwa tersebut di atas yang menjelma sebagai

    perubahan dalam fungsi jiwa seseorang, merupakan gangguan di

    bidang kejiwaan. Keharmonisan antara fungsi-fungsi jiwa dan tindakan

    tegas itu dapat dicapai antara lain dengan keyakinan akan ajara agama,

    keteguhan dalam mengindahkan norma-norma social, hokum moral

    dan sebagainya.

    Fungsi-fungsi jiwa dengan semua unsurnya, bertindak

    menyesuaikan orang lain dengan diri sendiri dan lingkungannya.

    Dalam menghadapisuasana yang selalu berubah, fungsi akan bekerja

    secara harmonis dalam menyiapkan diri untuk menghadapi perubahan-

    perubahan, dengan demikian tidak akan menyebabkan kegelisahan dan

    kegoncangan jiwa.75

    Perlu di ingat bahwa kesehatan mental adalah relative, dimana

    keharmonisan yang sempurna akan aeluruh fungsi-fungsi tubuh itu ada

    yang dapat diketahui adalah seberapa jauh jaraknya seseorang dari

    keadaan mental yang sehat secara normal. Dalam keadaan tertentu,

    terganggunya kesehatan mental dapat menyebabkan orang tidak

    mampu menggunakan kecerdasannya. Akan tetapi, terganggunya

    kesehatan mental, misalnya perasaan marah. Pada suasa tertentu orang

    kadang-kadang harus marah, tetapi kalau ada orang yang tidak pernah

    marah, walau bagaimanapun orang mengganggunya, maka ia dalam

    hal ini tidak normal. Sebaliknya orang terlalu sering marah tanpa sebab

    atau oleh sebab yang sangat sederhana, mungkin ada gangguan pada

    74 Prof. Dr.dr. H. Dadang Hawari, op. cit. hlm. 13 75 Zakiah Daradjat, Kesehatan Mental, cet. Ke-10, Gunung Agung, Jakarta, 1990, hlm.

    13.

  • 42

    kesehatan mentalnya. Demikian pula emosi-emosi yang lain, seperti

    curiga, takut, gembira dan sebagainya.76

    Manusia yang sehat mentalnya, tentu mampu beradaptasi

    dengan baik terhadap dirinya maupun lingkungan karena sebagai

    makhluk social tentunya dapat saling berinteraksi terhadap sesame

    (hablum minannas). Kalau ditinjau dari konteks Al-Quran orang yang

    sehat adalah orang yang disamping definisi di atas juga bebas dari

    sakit yang dikatakan Tuhan yaitu sakit hati seperti munafik, kafir,

    musyrik dan fasik.

    Sebagai kebalikan dari keadaan sehat adalah sakit. Konsep

    sakit mempunyai tiga konsep dalam bahasa ingris, yaitu disese, Illness

    dan sickness. Ketiga, istilah ini menggambarkan bahwa kata sakit

    mengandung tiga pengertian yang berdimensi biopsikososial.

    Disease penyakit (berdimensi biologis) adalah suatu

    penyimpangan simptomnya diketahui melalui diagnosis. Sedangkan

    Illness (berdimendi paikologis) adalah konsep psikologis yang

    menunjuk pada perasaan, persepsi, atau keadaan tubuh yang dirasa

    tidak enak. Selanjutnya, sckness (berdimensi sosiologis) merupakan

    konsep sosiologis yang bermakna sebagai penerimaan social terhadap

    seesorang sebagai orang yang sedang mengalami kesakitan (Illness

    atau disease).77

    Para pakar media menyatakan bahwa pola hidup manusia

    menentukan kesehatan dan penyakit yang diderita pada akhrirnya.

    Setiap unit fungsional dalam tubuh manusia bekerja dalam batas-

    batasyang jelas dan telah ditentukan sebelumnya seperti, suhu,

    keasaman, atau kebasahan, jumlah bahan yang dibutuhkan dan kadar

    bahan-bahan ruangan, kisaran (range) kegiatan ini disebut sebagai

    kisaran biologis atau fisiologis, kalau kisaran ini dilewati, baik

    76 Ibid., hlm. 14 77 Moeljono Notosoedirjo dan Latipun, Kesehatan Mental Konsep dan Penerapan,

    Universitas Muhammadiyah Malang, 2002, hlm. 4.

  • 43

    berlebihan atau kurang, maka system akan kehilangan keseimbangan

    atau yang disebut oleh ahli sebagai homeostatis.78

    Sedangkan menurut pendapat Ibnu Al-Anbari, penyakit secara

    bahasa adalah rusaknya sesuatu. Oleh karena itu jasad disebut sakit

    ketika terjadi kerusakan keberadaan jasad itu dan berubahnya situasi

    jasad dari keharmonisan atara unsure jasadiah. Menurut Al-Anbari

    penyakit itu berkisar antara empat macam situasi fisik, yaitu:

    - Fasad (rusak)

    - Dhafun (lemah)

    - Nuqhsanun (berkurang)

    - Zhulmatun (kegelapan).79

    Di dalam Al-Quran Al-Karim juga dibicarakan tentang

    penyakit jiwa, salah satunya dalam surat Al-Baqarah ayat 10:

    Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya.80 Disebut istilah fi qulubihim maradh kata qalb atau qulub

    dipahami dalam dua makna, yaitu akal dan hati. Sedangkan kata

    maradh biasa diartikan sebagai penyakit. Secara rinci pakar bahasa

    Ibnu Faris mendefinisikan kata tersebut sebagai segala sesuatu yang

    mengakibatkan manusia melampaui batas keseimbangan / kewajaran

    dan mengantar kepada terganggunya fisik, mental bahkan kepada tidak

    sempurnanya amal seseorang.

    Nabi Muhammad SAW mengisyaratkan bahwa adanya

    penyakit / keluhan fisik yang terjadi karena gangguan mental pernah

    diriwayatkan dalam hadist Bukhori, seesorang datangmengeluhkan

    78 Meruying Hardinge, Harorld Shryock, Kiat Keluarga sehat, Terj. Ruben Supit,

    Indonesia, Publishing House, Bandung, 2001, hlm. 35. 79 H. Syukriadi Sambas dan Tata Sukayat, Quantum Doa, Mizan, Bandung, 2003, hlm.

    164 80 Departemen Agama RI, op.cit., hlm. 10

  • 44

    penyakit perut yang diderita saudaranya setelah diberi obat berkali-

    kali, tidak kunjung sembuh dinyatakan oleh Nabi SAW, bahwa, perur

    saudara berbohong (H.R. Buukhori).81

    Para ilmuan sepanjang masa juga telah menemukan bahwa

    setiap elemen akan menarik elemen yang sama. Maka sangatlah alami

    jika penyakit akan menarik penyakit juga.82

    81 Musthafa Muhammad Imarah, Jawahirul Bukhori, Terj. Muhammad Zuhri, Darul

    Ihya, Indonesia, 1993, hlm. 681 82 Hasrat Inayatkhan, The Heart Of Sufism, Terj. Andi Haryadi, Remaja Rosdakarya,

    Bandung, 2002, hlm. 212