BAB II PEMAHAMAN TERHADAP SEKOLAH ALAM MASYARAKAT KURANG MAMPU … · 2017. 7. 4. · TK Salman...
Transcript of BAB II PEMAHAMAN TERHADAP SEKOLAH ALAM MASYARAKAT KURANG MAMPU … · 2017. 7. 4. · TK Salman...
6
BAB II
PEMAHAMAN TERHADAP SEKOLAH ALAM
MASYARAKAT KURANG MAMPU
Pada bab ini akan diuraikan pemahaman mengenai proyek pembangunan
Sekolah Alam Masyarakat Kurang Mampu yang meliputi kajian teori serta kajian
terhadap proyek yang serupa dengan proyek Sekolah Alam Masyarakat Kurang
Mampu.
2.1 ASPEK TEORI
Adapun kajian teori mengenai Sekolah Alam Masyarakat Kurang Mampu
mencakup pengertian umum mengenai judul Sekolah Alam Masyarakat Kurang
Mampu, pengertian Sekolah Alam, kurikulum yang diterapkan pada Sekolah
Alam, serta fasilitas-fasilitas yang terdapat di dalamnya.
7
2.1.1 Sekolah Alam Masyarakat Kurang Mampu
Adapun judul dari proyek ini adalah Sekolah Alam Masyarakat Kurang
Mampu di Abang Karangasem. Penguraian kata dan pengertian masing-masing
kata adalah sebagai berikut:
Sekolah
Alam
: Sekolah Alam merupakan tempat didikan bagi anak-anak yang
menjadikan alam sebagai media pembelajaran utama. Tujuan
dari Sekolah Alam adalah mengajarkan anak melalui alam,
mengajarkan kemandiriaan, kepemimpinan, dan kerjasama serta
menumbuhkan rasa kecintaan anak terhadap lingkungan dan
alam sekitar agar anak dapat lebih peduli terhadap alam.
Masyarakat
Kurang
Mampu
: Masyarakat Kurang Mampu merupakan golongan sejumlah
besar orang yang memiliki ketidakmampuan secara ekonomi.
Masyarakat kurang mampu disini dapat dinilai dari lebih
besarnya pengeluaran biaya hidup daripada penghasilannya.
Dari penguraian kata diatas, dapat disimpulkan bahwa Sekolah Alam
Masyarakat Kurang Mampu ini adalah sebuah tempat didikan untuk anak-anak
kurang mampu dari segi materi yang berbasis lingkungan atau alam sebagai media
pembelajaran utama.
2.1.2 Pengertian dan Sejarah Sekolah Alam
Sekolah Alam merupakan tempat didikan untuk anak-anak yang berbasis
lingkungan sebagai media pembelajaran utama. Sekolah Alam adalah sebuah
konsep pendidikan yang digagas oleh Lendo Novo berdasarkan keprihatinannya
akan biaya pendidikan di Indonesia yang semakin tidak terjangkau oleh
masyarakat. Ide membangun Sekolah Alam lahir dari keinginan Lendo untuk
membuat sekolah berkualitas namun dengan biaya yang lebih terjangkau. Sekolah
Alam hadir di tengah-tengah masyarakat untuk membantu masyarakat Indonesia
yang kurang mampu untuk tetap mendapatkan pendidikan yang layak.
Paradigma umum dalam dunia pendidikan adalah sekolah berkualitas selalu
mahal. Padahal, yang menjadikan sekolah itu mahal adalah infrastruktur yang
terdapat pada sekolah, seperti bangunan, fasilitas penunjang seperti kolam renang,
8
lapangan olahraga, laboratorium dan lain-lain. Sedangkan yang membuat sekolah
itu berkualitas bukan pada infrastrukturnya. Kontribusi infrastruktur terhadap
kualitas pendidikan tidak lebih dari 10%. 90% sisanya berasal dari kontribusi
kualitas yang terdapat pada kualitas guru, metode belajar mengajar yang tepat, dan
buku sebagai gerbang ilmu pengetahuan. Ketiga variabel yang menjadi kuailtas
pendidikan ini sebetulnya sangat murah apabila terdapat guru yang mempunyai
idealisme tinggi serta sikap mengabdi yang kuat. Dari permasalahan ini, Lendo
mencoba mengembangkan konsep-konsep Sekolah Alam di Indonesia.
Ide-ide awal Lendo Novo mengenai pendidikan ia terapkan pertama kali di
TK Salman al-Farisi, Bandung. Setelah itu, Lendo mencoba melanjutkan
mendirikan Sekolah Alam. Sekolah Alam pertama kali didirikan di Ciganjur pada
tahun 1998, tepatnya di Jalan Damai, Ciganjur, Jakarta Selatan dengan nama
Sekolah Alam Ciganjur. Sekolah ini dimulai hanya dengan 8 orang murid, yakni 5
murid dari playgroup dan 3 murid dari jenjang SD. Sekolah Alam ini didampingi
oleh 6 orang guru, dimana 3 guru adalah guru playgroup, 2 guru adalah guru SD
dan 1 guru adalah guru Iqra’/tahfidz.
Pada tahun 2001, lokasi Sekolah Alam ini berpindah tempat di Jalan Anda
nomor 7X, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Lendo Novo kemudian
mengembangkan Sekolah Alam yang bernama School of Universe di Jalan Raya
Parung 314 kilometer 43, Parung-Bogor.
Sejak berdiri di tahun 1998, konsep Sekolah Alam telah diadopsi di berbagai
daerah, mulai dari Aceh hingga Papua. Pada Jambore Sekolah Alam Nusantara di
Lembang, Juli 2011, dibentuklah Jaringan Sekolah Alam Nusantara (JSAN)
sebagai wadah Sekolah Alam di seluruh Indonesia. Beberapa Sekolah Alam yang
terkenal di Indonesia adalah Sekolah Alam Bandung di Dago Bandung, Sekolah
Alam Cikeas di Cikeas Bogor, Green School di Badung Bali, dan lain-lain.
9
2.1.3 Kurikulum Pada Sekolah Alam
a. Kurikulum
Kurikulum pada Sekolah Alam juga memiliki kurikulum yang sama dengan
sekolah-sekolah formal lainnya. Namun ada beberapa konsep kurikulum khusus
yang juga turut diajarkan kepada siswa-siswa Sekolah Alam yang tidak
didapatkan dari sekolah pada umumnya. Kurikulum khusus ini biasanya
disesuaikan dengan lokasi Sekolah Alam yang dibangun.
Konsep kurikulum Sekolah Alam menurut Lendo adalah:
1. Pengembangan akhlak, dengan metode ‘teladan’.
2. Pengembangan logika, dengan metode action learning atau belajar aktif
bersama alam.
3. Pengembangan sifat kepemimpinan atau leadership, dengan metode
‘outbound training’.
4. Pengembangan mental bisnis, dengan metode magang dan ‘belajar dari
ahlinya’ atau learn from maestro.
Lendo menganjurkan agar setiap Sekolah Alam dapat berdasar pada
potensi daerahnya sendiri. Sekolah Alam di Rembang misalnya, Sekolah Alam di
Rembang diharapkan ikut menjaga dan melestarikan hutan Rembang dan
mengembangkan ukiran Rembang yang menjadi potensi dari daerah tersebut.
Sekolah Alam di Kalimantan, diharapkan agar piawai dalam masalah kehutanan.
Sekolah Alam Cianjur, berbasis pada pertanian beras dan bunga potong, dan
begitu seterusnya.
b. Model Pembelajaran
Pembelajaran yang diterapkan di Sekolah Alam lebih banyak dilakukan di
ruang terbuka, dengan memanfaatkan potensi alam yang ada dalam lingkungan
sekolah, siswa dapat mengeksplor dunia luas dan mengasah kemampuan mereka
dalam berimajinasi. Ruang terbuka tanpa sekat juga membuat psikologis anak
menjadi lebih bebas dan terbuka dalam menerima pelajaran. Hal ini sesuai dengan
metode action learning atau belajar aktif bersama alam. Pada prinsipnya, Sekolah
Alam menggunakan metode yang dapat memilih model pembelajaran. Artinya,
metode apapun yang sesuai dapat digunakan. Sehingga di Sekolah Alam yang
berbeda kita dapat menemukan model pembelajaran yang juga berbeda.
10
Sekolah Alam juga biasanya adalah sekolah inklusi, inklusi disini
mengandung arti sekolah yang menyediakan tempat bagi siswa yang
berkebutuhan khusus (cacat mental). Bergerak dengan prinsip pendidikan bagi
semua anak, Sekolah Alam percaya bahwa dengan menyatukan antara siswa biasa
dan siswa berkebutuhan khusus dapat membuat masing-masing pihak saling
belajar. Siswa berkebutuhan khusus akan mendapatkan perlakuan normal,
sementara siswa biasa akan lebih tumbuh rasa empatinya terhadap sesama.
2.1.4 Civitas Pada Sekolah Alam
a. Pelajar
Pelajar adalah orang-orang yang ikut serta dalam proses belajar. Belajar
merupakan upaya yang sengaja diciptakan agar terjadi suatu kegiatan yang
edukatif antara peserta didik atau pelajar dengan pendidik atau pengajar.
Pelajar dalam Sekolah Alam ini merupakan anak-anak kurang mampu dari desa
yang berada di Kabupaten Karangasem khususnya di kecamatan Abang.
b. Guru
Guru dalam pengertian sederhana adalah orang yang memfasilitasi proses
peralihan ilmu pengetahuan dari sumber belajar ke peserta didik.
Peran guru dalam proses kemajuan pendidikan sangatlah penting. Guru
merupakan salah satu faktor utama dalam terciptanya generasi penerus bangsa
yang berkualitas, tidak hanya dari sisi intelektual saja namun juga dari tata cara
berperilaku dalam masyarakat.
Guru dalam Sekolah Alam ini terdiri dari guru tingkat taman kanak-kanak dan
playgroup, guru tingkat sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah
menengah atas
c. Staff
Staff merupakan bagian dari organisasi yang bertugas membantu, memberikan
pendapat atau masukan, dan melakukan tindakan. Staff pada sekolah-sekolah
biasanya meliputi staff tata usaha, staff konseling, staff kebersihan dan lain-lain.
Pada Sekolah Alam ini dibutuhkan staff yang serupa dengan staff yang ada di
sekolah-sekolah pada umumnya serta staff tambahan yang sesuai dengan
kurikulum yang digunakan.
11
2.1.5 Fasilitas Pada Sekolah Alam
Pada Sekolah Alam, terdapat fasilitas-fasilitas utama yang mendukung
kegiatan belajar mengajar dan fasilitas pelengkap lainnya. Berikut ini penjabaran
tentang fasilitas-fasilitas yang ada pada Sekolah Alam:
a. Kelas
Gambar 2.1 Suasana ruang kelas Sekolah Alam
sumber: https://sekolahalamjogja.files.wordpress.com
Kelas merupakan tempat dimana diadakannya sarana belajar mengajar pada
umumnya. Kebanyakan Sekolah Alam menggunakan kelas yang bersifat terbuka,
tanpa dinding dan jendela. Dengan adanya kelas terbuka seperti ini, asupan udara
segar pada kegiatan belajar mengajar dapat lebih dirasakan oleh murid-murid juga
guru. Kelas pada Sekolah Alam memiliki perlengkapan seperti kursi murid, kursi
guru, meja murid, meja guru, lemari, papan tulis, dan perlengkapan lainnya
sebagai sarana belajar mengajar.
Kelas terbuka ini biasa disebut saung (bahasa Sunda) atau dengan sebutan lain
sesuai daerah dimana sekolah itu berada.
12
b. Ruang Guru (Office)
Gambar 2.2 Ruang guru
sumber: https://gurukreatif.files.wordpress.com/
Ruang guru berfungsi sebagai ruangan tempat guru-guru atau pengajar
melakukan tugasnya selain mengajar. Guru juga dapat mengadakan rapat di
ruangan ini. Terdapat perlengkapan seperti meja guru, kursi guru, lemari guru,
loker, meja tamu, kursi tamu, dan lain-lain.
c. Lobby
Gambar 2.3 Lobby Sekolah Alam
sumber: http://www.designboom.com/weblog/
Lobby berfungsi sebagai ruang penerima. Pada lobby ditempatkan resepsionis
sebagai penerima tamu juga sebagai pemberi informasi lebih lanjut terhadap
bangunan dan fungsi-fungsi bangunan selanjutnya. Biasanya desain lobby dibuat
menarik karena lobby merupakan identitas utama yang dinilai oleh tamu ketika
memasuki sebuah bangunan.
13
d. Perpustakaan
Gambar 2.4 Perpustakaan sumber: http://www.sacikeas.com/
Perpustakaan adalah tempat untuk mengakses informasi dalam format apapun,
apakah informasi itu disimpan dalam gedung perpustakaan ataupun tidak. Dalam
perpustakaan modern, selain kumpulan buku tercetak, terdapat juga buku dan
koleksinya dalam bentuk digital berupa data yang dapat diakses di komputer.
Perpustakan memiliki peralatan seperti meja baca, kursi, lemari buku, meja
komputer, komputer, dan peralatan pendukung lainnya.
e. Laboratorium
Laboratorium merupakan tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran
ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk
memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali.
Laboratorium ilmiah biasanya dibedakan menurut disiplin ilmunya, misalnya
laboratorium fisika, laboratorium kimia, laboratorium biokimia, laboratorium
komputer, dan laboratorium bahasa.
f. Ruang Kesehatan
Ruang kesehatan berfungsi sebagai tempat penyediaan pertolongan pertama
pada kecelakaan. Terdapat obat-obatan untuk para murid, tempat tidur dan
14
tersedia dokter sekolah yang selalu siap menangani segala jenis keluhan kesehatan
dari murid, guru serta staff-staff sekolah.
g. Ruang Seni
Ruangan yang dikhususkan untuk pengajaran seni, baik itu seni lukis, seni
musik dan jenis-jenis seni lainnya. Ruang seni ini dilengkapi dengan peralatan
seni yang lengkap, juga diberikan desain yang nyaman agar murid dapat
bereksplorasi dan menemukan inspirasi dalam berseni.
h. Taman Lukis
Gambar 2.5 Taman Lukis sumber : http://tunashijau.org/wp-content/
Taman lukis merupakan ruangan terbuka dimana pada tempat ini murid-murid
dapat melukis dengan menggunakan alam sebagai objek utama. Pada taman lukis
ini perlengkapan lukis tidak diletakkan secara permanen. Taman lukis diletakkan
di tempat yang memiliki view atau pemandangan yang baik untuk mendukung
murid dalam melukis.
i. Amphitheater
Amphiteater merupakan sebuah teater terbuka yang berfungsi sebagai tempat
pertunjukan. Amphitheater biasanya berkapasitas besar seperti 300-700 orang.
Kegiatan yang biasa dilakukan di amphitheater adalah seminar outdoor,
pertunjukkan musik atau seni, dan acara lainnya yang melibatkan banyak orang
sebagai penikmat atau penonton.
15
j. Kantin
Gambar 2.6 Kantin Sekolah Alam
sumber: http://inspirationgreen.com
Kantin merupakan tempat dimana murid-murid, guru, dan para staff sekolah
dapat beristirahat dengan membeli makan dan minum. Pada kantin ini terdapat
juga market area, yaitu ruang khusus yang aktif pada acara-acara tertentu yang
menjual hasil karya atau dagangan dari para murid-murid. Hal ini mendorong
sikap bisnis atau kewirausahaan para murid sejak dini.
k. Lapangan olahraga
Merupakan ruang terbuka yang berfungsi sebagai wadah bagi anak-anak untuk
berolah raga, melakukan aktifitas luar ruangan seperti bermain sepakbola, basket,
bermain saat jam istirahat dan digunakan juga sebagai sarana belajar mengajar
khusus kegiatan kesehatan jasmani.
l. Tempat Ibadah
Tempat ibadah yang ada pada Sekolah Alam ini bergantung pada dimana
sekolah ini akan dibangun. Namun pada prinsipnya, tempat ibadah pada Sekolah
Alam merupakan tempat dilakukannya persembahyangan untuk memuja Tuhan
Yang Maha Esa dan melakukan acara keagamaan internal pada Sekolah Alam.
m. Outbound Area
Outbound area merupakan ruang luar yang digunakan sebagai wadah kegiatan
yang dilakukan di alam terbuka. Outbound area ini mendukung metode
pembelajaran outbound training dan pengembangan sifat kepemimpinan pada
anak.
16
n. Taman & Playground
Taman merupakan ruang hijau terbuka sebagai tempat yang sejuk dan
memiliki kualitas oksigen yang baik pada sebuah kawasan. Taman di Sekolah
Alam ini berfungsi sebagai pemasok udara berkualitas pada kawasan sekolah,
serta sebagai tempat bermain bagi anak-anak pada jam istirahat.
2.2 KAJIAN TERHADAP PROYEK SEJENIS
A. Green School Bali
Green School merupakan Sekolah Alam Internasional di Bali yang terletak di
Jalan Raya Sibang Kaja, Banjar Saren, Abiansemal Badung. Berlokasi di
sepanjang sungai Ayung, Sekolah Alam yang didirikan oleh John dan Cynthia
Hardy ini memiliki jenjang pendidikan yang terdiri dari Play Group, TK, SD,
SMP, dan SMA (kelas X dan XI). Pada tahun 2008 sekolah ini sudah rampung
dan mengawali kegiatannya dengan 100 orang siswa, di tahun 2010 berkembang
menjadi 245 siswa (usia 3-16), dan 2011 mencapai lebih dari 300 orang siswa.
Kebanyakan dari siswa Green School berasal dari negara asing dan hanya 20%
saja siswa yang berasal dari Indonesia. Pada tahun 2014, Green School telah
meningkatkan jumlah siswa menjadi 400 siswa dan hanya 15% diantaranya yang
berasal dari Indonesia dengan 34 orang mendapatkan beasiswa.
Green School memiliki fasilitas yang sama dengan Sekolah Alam lainnya
namun ditambah dengan kegiatan alam yang ada. Fasilitas pada Green School
memiliki sungai Ayung, sawah, ternak hewan, dll.
Sekolah Alam ini di desain berdasarkan prinsip dari sistem permakultur organik.
Bangunan sebagian besar berkonstruksi dari sumber-sumber yang dapat
diperbaharui seperti bambu, rumput lokal, dan tembok tradisional yang terbuat
dari lumpur.
Kurikulum
Selain pelajaran-pelajaran umum yang diberikan pada sekolah ini, keunggulan
dari Green School adalah kurikulumnya yang unik yang bernama Three Frame
Day.
17
Three Frame Day ini dapat diuraikan dimana setiap hari meliputi pengajaran:
1. The Integral Frame
Pengajaran ini menantang para siswa dalam 4 cara: secara fisik, intelektual,
emosional, dan spiritual pada setiap pelajarannya. Program ini menjadikan siswa
memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, berkembang, dan menghargai proses yang
dicapai.
2. The Instructional Frame
Pengajaran ini mengacu kepada kemampuan dasar siswa yang didapatkan dari
latihan atau pengajaran yang rutin. Program ini memiliki subjek pelajaran yang
umum seperti matematika, bahasa Inggris, kesenian, dan bahasa-bahasa lainnya.
Pengajaran dalam bekerjasama, multi-level teaching, dan pengetahuan-
pengetahuan umum lainnya juga diajarkan disini.
3. The Experimential Frame
Program ini berupa waktu tambahan yang ada pada setiap harinya.
Pengajaran yang diajarkan pada program ini meliputi: kebudayaan sekitar,
pengetahuan tentang pembaharuan energi, proyek alam seperti bercocok tanam,
dll.
Program-program ini memiliki 3 tujuan utama, yaitu:
1. Untuk memfasilitasi rasa kemandirian siswa, dan edukasi tentang teknologi.
2. Untuk mempromosikan hidup sehat dan menghargai alam.
3. Untuk mengembangkan rasa seni dan edukasi untuk menemukan sesuatu hal
yang baru.
2.3 SPESIFIKASI UMUM PROYEK
Spesifikasi umum dari proyek Sekolah Alam Masyarakat Kurang Mampu ini
adalah:
2.3.1 Pengertian
Sekolah Alam Masyarakat Kurang Mampu merupakan tempat didikan yang
berbasis lingkungan sebagai media pembelajaran yang utama untuk anak-anak
yang memiliki tingkat perekonomian rendah, anak putus sekolah, serta bagi
mereka yang cacat fisik dan mental. Sekolah Alam ini pada awalnya adalah
18
sebuah konsep pendidikan yang digagas oleh Lendo Novo berdasarkan
keprihatinannya akan biaya pendidikan di Indonesia yang semakin tidak
terjangkau oleh masyarakat.
2.3.2 Tujuan
Tujuan dari pembangunan Sekolah Alam untuk masyarakat kurang mampu ini
adalah untuk mengenalkan pendidikan yang layak dan memberikan kesempatan
yang sama dalam mencapai masa depan yang lebih cerah kepada anak-anak
kurang mampu, putus sekolah dan anak-anak keterbelakangan mental serta cacat
fisik. Sekolah Alam ini juga bertujuan untuk mengenalkan alam Indonesia dari
usia dini serta mengajarkan konsep belajar aktif dan mengajarkan anak-anak
tentang akhlaq, pengetahuan, kemandirian serta kepemimpinan. Anak-anak dapat
belajar sambil mengeksplorasi alam sekitarnya dengan baik dan membangun sikap
kerjasama. Dengan adanya konsep Sekolah Alam ini, anak-anak dapat lebih
mencintai alam lingkungan dimana mereka tinggal dan lebih peduli terhadap
bumi. Dari tujuan pembangunan Sekolah Alam ini, output yang diharapkan agar
Sekolah Alam ini dapat menjadi wadah pengubah bagi anak-anak yang masih
berada dikalangan kurang mampu untuk kemudian menjadi mampu dan mandiri.
2.3.3 Fungsi
Sekolah Alam ini berfungsi sebagai tempat pembelajaran dan pemberian
edukasi berkualitas kepada anak-anak negeri khususnya kepada anak-anak yang
lahir dari keluarga kurang mampu. Dengan adanya Sekolah Alam Masyarakat
Kurang Mampu semua anak-anak desa dapat merasakan indahnya bangku
sekolah. Sekolah Alam juga diharapkan dapat membantu memperbaiki kualitas
sumber daya manusia pada daerah tersebut dan menurunkan angka kemiskinan
pada daerah tersebut nantinya.
2.3.4 Kurikulum Pada Sekolah Alam
Konsep kurikulum Sekolah Alam Masyarakat Kurang Mampu ini
menggunakan penggabungan kurikulum berdasarkan Depdiknas dan penerapan
dari pendidikan dalam perspektif Hindu sesuai dengan mayoritas kepercayaan
19
masyarakat Bali, khususnya di daerah Abang, Karangasem. Dalam Hindu
dijelaskan bahwa “Kebodohan adalah satu-satunya penyebab kegagalan dalam
hidup manusia”. Pada diri manusia terdapat Jivatma atau Suksma Sarira, atau
Lingga Sarira, atau Tri Antah Karana. Pada ajaran Tri Antah Karana ini, manusia
diajarkan untuk melenyapkan kebodohan atau avidya sehingga tercipta kualitas
manusia yang lebih baik. Berangkat dari pemahaman ini, kurikulum ini
menggunakan konsep dari pemahaman Tri Antah Karana itu sendiri. Tri Antah
Karana berarti tiga dasar perilaku manusia yang menjadi pembentuk karakter
setiap umat manusia. Terdapat tiga unsur yang terdiri dari Tri Antah Karana, tiga
unsur tersebut adalah:
1. Buddhi, yang berfungsi sebagai pemberi keputusan atau menentukan
keputusan.
2. Manas, yang berfungsi sebagai penimbang atau memberikan pertimbangan.
3. Ahamkara, yang berfungsi sebagai perasa dan bertindak.
Dari tiga unsur diatas, maka didapatkan dua hal pokok yang menjadi acuan
dalam pembelajaran pada Sekolah Alam ini, antara lain:
1. Buddhi & Manas Development Frame, yaitu sebuah pengajaran yang
mengarah kepada pengembangan akhlaq, mengajarkan anak untuk mengambil
keputusan terhadap permasalahan yang dihadapi, menjadi pribadi yang lebih
mandiri dan menjadi sebuah teladan yang baik bagi sesama, serta
meningkatkan Spiritual Quotient (SQ) anak.
2. Ahamkara & Experience Development Frame, merupakan program
pembelajaran yang diantaranya meliputi metode belajar Action Learning atau
belajar secara langsung. Belajar secara langsung disini maksudnya adalah
belajar langsung dari permasalahan yang ada dan secara mandiri mencari
solusi permasalahan tersebut. Pada program ini juga akan dilakukan
pengembangan Inteligent Quotient (IQ) dan Emotional Quotient (EQ) pada
anak. Program ini juga mengajarkan anak dalam pengembangan fisik dan
bersifat eksperimental. Melalui program ini, anak akan belajar lebih luas
tentang alam sekitar, mengembangkan rasa kerjasama dan sikap
kepemimpinan
20
Kurikulum yang diterapkan ini bertujuan untuk menghasilkan anak yang
terampil dalam potensi-potensi mandiri yang dimiliki tiap anak, karena di Sekolah
Alam ini akan diajarkan bagaimana mengasah kemampuan individu sesuai dengan
kemampuan mereka. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib
kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun
dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni berkembang secara dinamis, oleh karena itu semangat dan isi
kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara
tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Output yang dihasilkan dari Sekolah Alam ini diharapkan mampu
menghasilkan anak-anak didik yang siap melanjutkan pendidikan ke universitas
selanjutnya.
2.3.5 Jenjang Pendidikan Pada Sekolah Alam
Sekolah Alam ini memiliki tahapan-tahapan jenjang pendidikan sesuai dengan
usianya. Semua orang tua paham bahwa pendidikan bukanlah proses sekali jadi,
namun pendidikan merupakan proses yang hasilnya baru dapat dilihat puluhan
tahun mendatang. Untuk memunculkan seorang yang ahli atau kompeten pada
bidang tertentu, maka secara kultural harus melalui tahapan demi tahapan
pendidikan.
Berikut ini akan dijelaskan pembagian jenjang pendidikan sesuai dengan usia
siswa:
1. Golden Age Program (Pre-K & Kindergarten)
Jenjang pendidikan ini dikhususkan untuk siswa yang berusia balita sampai 5
tahun.
2. Primary School
Jenjang pendidikan ini dikhususkan untuk siswa berusia 6-11 tahun. Primary
School atau sekolah primer ini berfokus kepada pengembangan anak.
Pengembangan IQ, EQ, dan SQ anak dalam setiap aktivitas dalam setiap hari
sangat diutamakan pada program ini.
21
3. Middle School (Kelas 7-9)
Program ini didesain khusus untuk membantu siswa belajar untuk hidup di
luar sekolah. Hal ini memberikan siswa pengalaman hidup yang berharga dari
melepas mereka ke dalam komunitas lokal maupun global, dan mendorong
mereka untuk berinteraksi dengan lingkungan luar.
4. High School (Kelas 10-12)
Program ini dikhususkan untuk siswa berusia 16-18 tahun. Program ini
menggabungkan talenta dari staff guru di Sekolah Alam ini dengan kebutuhan
yang dibutuhkan setiap siswa. Disini siswa dapat memilih apa yang ingin
dipelajari.
2.3.6 Jadwal Pelajaran Pada Sekolah Alam
Sekolah Alam pada umumnya menggunakan konsep tematik, yang mana
setiap tema akan dibahas dari berbagai sisi akhlak, seni, bahasa, kepemimpinan
dan ilmu pengetahuan. Kemudian setiap tingkatan memiliki sejumlah tema
pembahasan yang berbeda. Dengan demikian, pemahaman siswa terhadap materi
pembelajaran bersikap integratif, komprehensif, dan aplikatif.
Pada Sekolah Alam ini, kegiatan belajar mengajar (KBM) dimulai dari hari
Senin sampai dengan Jumat, dengan ketentuan KBM untuk Golden Age Program
berlangsung dari pukul 08.00 s.d 10.00 WITA. Untuk Primary School Program
dibagi menjadi 2 kelompok pengaturan yaitu untuk kelas 1 s.d 3 berlangsung
pukul 07.30 s.d 13.00 WITA (Senin s.d Kamis) dan pukul 07.30 s.d 11.00 WITA
(Jumat), kemudian untuk kelas 4 s.d 6 berlangsung pukul 07.30 s.d 14.00 WITA
(Senin s.d Kamis)dan pukul 07.30 s.d 11.00 WITA (Jumat). Middle School
Program berlangsung dari pukul 07.30 s.d 14.00 WITA (Senin s.d Kamis) dan
pukul 07.30 s.d 11.00 WITA (Jumat). High School Program berlangsung dari
pukul 07.30 s.d 15.00 WITA (Senin s.d Kamis) dan pukul 07.30 s.d 11.00 WITA
(Jumat).
22
Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar yang dilaksanakan
di Sekolah Alam ini sesuai dengan standar isi yaitu meliputi lima kelompok mata
pelajaran sebagai berikut:
1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlaq mulia
2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
4. Kelompok mata pelajaran estetika
5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga dan kesehatan
Tujuan masing-masing mata pelajaran yang diajarkan bertujuan untuk
mendidik siswa agar siswa dapat mengetahui ilmu pengetahuan secara umum dan
menjalankannya dengan akhlaq yang baik sehingga dimasa depan mereka dapat
mempertanggung jawabkan apa yang telah mereka pelajari. Berikut ini merupakan
tujuan masing-masing mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah Alam Masyarakat
Kurang Mampu di Karangasem:
1. Agama dan Akhlaq Mulia
a) Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan
anak.
b) Menunjukkan sikap jujur dan adil.
c) Mengenal keberagaman agama, budaya, suku, ras dan golongan sosial
ekonomi di lingkungan sekitarnya.
d) Berkomunikasi secara santun yang mencerminkan harkat dan martabatnya
sebagai makhluk Tuhan.
e) Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman dan memanfaatkan
waktu luang sesuai dengan tuntutan agamanya.
f) Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap sesama manusia dan
lingkungannya sebagai ciptaan Tuhan.
2. Kewarganegaraan dan Kepribadian
a) Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, Negara, dan tanah
air Indonesia.
b) Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya.
23
c) Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial
ekonomi di lingkungan sekitarnya.
d) Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan.
e) Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri.
f) Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari potensinya.
g) Berkomunikasi secara santun.
h) Menunjukkan kegemaran membaca.
i) Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman dan memanfaatkan
waktu luang.
j) Bekerjasama dalam kelompok, tolong-menolong dan menjaga diri sendiri
dalam lingkungan keluarga dan teman sebaya.
3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
a) Mengenal dan menggunakan berbagai informasi tentang lingkungan sekitar
secara logis, kritis dan kreatif.
b) Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif dengan bimbingan
guru/pendidik.
c) Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi.
d) Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan
sehari-hari.
e) Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan
berhitung.
f) Menambah wawasan anak terhadap teknologi yang sedang berkembang
berdasarkan kriteria usia.
4. Estetika
a) Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan seni dan budaya lokal.
b) Menunjukkan kemampuan mengekspresikan diri.
5. Jasmani Olahraga dan Kesehatan
a) Menunjukkan kebiasaan hidup sehat dengan berolahraga.
24
b) Mengenal berbagai informasi tentang potensi sumber daya lokal untuk
menunjang hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang.
6. Muatan Lokal
a) Pelajaran Bahasa Bali
b) Pelajaran Bahasa Inggris
7. Pengembangan Diri
Pembentukan karakter bangsa melalui kegiatan:
a. Upacara bendera setiap satu bulan sekali
b. Latihan kepemimpinan siswa
Bimbingan konseling dan penyaluran bakat minat melalui kegiatan
ekstrakurikuler, yaitu:
a. Praktek IPA/Eksperimen
b. Komputer
c. Olahraga
2.3.7 Lingkungan Belajar Pada Sekolah Alam
Manajemen kelas sangat berkaitan dengan proses belajar mengajar pada
sekolah, karena disamping mengajar siswa, guru juga bertugas untuk menjaga
keadaan kelas agar tetap kondusif guna tercapainya tujuan pembelajaran. Sekolah
Alam ini menggunakan alam sebagai media utama dalam pembelajaran, maka dari
itu manajemen kelas dipusatkan kepada lingkungan belajar outdoor yaitu 70%
berbanding 30% dari lingkungan belajar indoor.
1. Lingkungan Belajar Indoor
Berbeda dengan sekolah formal pada umumnya yang memiliki kelas yang
ditutupi dinding, kelas pada Sekolah Alam ini lebih berupa saung yang terbuat
dari kayu dan bambu dengan desain yang unik. Penataan kursi dan meja pada
kelas akan disusun dengan pola terpusat ke tengah agar murid dapat saling
berinteraksi. Adapun kelas yang sengaja tidak memiliki kursi dan meja sesuai
dengan fungsi kelas masing-masing. Kelas yang didesain semi terbuka ini
bertujuan memberikan nuansa alam dan siswa dapat merasa nyaman karena
d. Kesenian
e. Memasak
25
seakan-akan sekolah menyatu dengan alam tanpa sekat dan batas. Disamping itu,
siswa juga dapat belajar di perpustakaan yang tersedia pada Sekolah Alam ini.
2. Lingkungan Belajar Outdoor
Pada Sekolah Alam ini, kegiatan pembelajaran akan lebih sering dilakukan
secara outdoor, pembelajaran diluar ruangan dilakukan berdasarkan jadwal
pelajaran dan materi yang didapatkan pada masing-masing kelas. Terdapat juga
rumah pohon pada Sekolah Alam ini yang dapat digunakan sewaktu-waktu
berdasarkan kebutuhan materi pembelajaran. Pembelajaran terkadang dilakukan di
sawah, di sungai, di pantai, bahkan di lingkungan luar sekolah dengan para
masyarakat. Pada Sekolah Alam ini, siswa lebih dituntut untuk belajar langsung
kepada praktek. Sebagaimana pembelajaran khusus Sekolah Alam ini, dilakukan
beberapa kegiatan penunjang non akademik, diantaranya:
a. Outing
Outing di Sekolah Alam ini merupakan kegiatan untuk memperdalam
pembelajaran yang disampaikan di sekolah. Kegiatan ini dilakukan dengan
mengunjungi tempat-tempat yang sesuai dengan tema pembelajaran siswa saat itu.
b. Camping (berkemah)
Camping dilakukan setiap akhir semester dua, dimana siswa akan diajak untuk
berkemah, sehingga siswa tidak tabu dengan suasana malam di alam bebas. Selain
itu camping juga dapat melatih kemandirian siswa. Camping akan dilaksanakan di
tempat yang masih terjaga kualitas alamnya seperti gunung atau perkebunan.
c. Outbond
Outbond adalah kegiatan pelatihan diluar ruangan atau di alam terbuka
(outdoor) yang menyenangkan dan penuh tantangan. Pada kegiatan ini,
diharapkan siswa dapat membangun pribadi masing-masing karakter yang penuh
motivasi, berani, percaya diri, berpikir kreatif, memiliki rasa kebersamaan yang
kuat, bertanggungjawab, rasa saling percaya, rasa kepemimpinan, rasa kerjasama
(kooperatif), dan lain-lain.
26
d. Cooking (memasak)
Cooking atau memasak ini merupakan kegiatan yang bertujuan untuk melatih
dan mengenalkan siswa bagaimana proses memasak. Kegiatan ini bertujuan untuk
menanamkan sikap menghargai usaha sendiri dari masing-masing siswa juga
mengajarkan anak untuk lebih mencintai alam karena bahan yang didapatkan
merupakan tumbuhan yang ditanam sendiri oleh siswa di perkebunan sekolah.
Disamping itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk menumbuhkan rasa kebersamaan
siswa karena kegiatan memasak ini dikerjakan secara bersama-sama.
e. Gardening (berkebun)
Kegiatan berkebun dilakukan oleh semua siswa. Sekolah Alam ini memiliki
area berkebun sendiri yang terdapat di dalam lingkungan sekolah. Kegiatan yang
melibatkan seluruh siswa ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai mandiri dan
memberikan pesan kepada siswa untuk menjaga dan memelihara alam maka
kemudian alam akan memberikan manfaatnya kepada manusia.
f. Swimming (berenang)
Kegiatan renang diikuti oleh seluruh siswa dua kali dalam satu bulan secara
bergiliran tiap kelasnya. Kegiatan ini dilakukan di pantai Amed yang terletak
berdampingan dengan lingkungan Sekolah Alam. Selain kegiatan praktek, siswa
juga akan diajarkan mengenai biota-biota laut agar siswa lebih bertanggung jawab
menjaga kebersihan laut.
g. Eksperimen Ilmiah
Eksperimen ilmiah ini akan diajarkan mulai dari kelas 4 SD. Pada kegiatan ini,
siswa akan dididik untuk dapat mengetahui secara logis peristiwa-peristiwa alam
yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Eksperimen ilmiah yang dilakukan
diantaranya: kapal selam vertikal, bubur dari kertas, body elektrolisis, kapal
tenaga karet, perubahan besi menjadi tembaga, membuat terompet sendiri,
peluncur roket, minatur tornado.
h. Market Day
Market day bertujuan untuk melatih siswa berwirausaha secara berkelompok.
Market day ini dilakukan satu bulan sekali pada hari Sabtu pekan kedua. Market
day ini berupa kegiatan dimana siswa berkelompok akan menjual barang
dagangan mereka. Barang dagangan mereka dapat berupa kerajinan tangan,
27
proyek sekolah, makanan buatan sendiri, dan lain-lain. Market day ini akan
dibuka umum untuk wilayah lingkungan Sekolah Alam agar siswa dapat
berinteraksi langsung dengan masyarakat sekitar sekolah dalam proses berjualan.
Namun demikian Sekolah Alam memberikan kebebasan kepada setiap siswa
untuk melakukan market day secara mandiri yaitu dengan berdagang di sekolah.
i. Spiritual Night
Spiritual Night merupakan kegiatan dimana sebuah hari yang dikhususkan
untuk Tuhan Yang Maha Esa. Pada Spiritual Night ini akan dilaksanakan pada
hari baik menurut ajaran Hindu. Spiritual Night ini meliputi kegiatan
persembahyangan, pengenalan dan pendalaman Bhagavad Gita kepada setiap
siswa, pengenalan yoga, merawat hewan dan tanaman, dan terakhir ditutup
dengan bermalam di area sekolah.
2.3.8 Fasilitas-Fasilitas Pada Sekolah Alam
Fasilitas-fasilitas yang wajib ada pada sebuah Sekolah Alam adalah ruang
kelas, ruang guru, perpustakaan, laboratorium, ruang kesehatan, ruang seni,
amphitheater, taman lukis, market area, lapangan olahraga, tempat ibadah,
outbound area, toilet, taman dan playground.
2.3.9 Pemilihan Lokasi
Beberapa persyaratan pemilihan lokasi sebuah Sekolah Alam untuk
masyarakat kurang mampu ini salah satunya harus berdasarkan tingkat
kemiskinan ditiap kabupaten Bali dan angka kasus putus sekolah yang tinggi,
memiliki potensi alam dan potensi daerah, aksesibilitas memadai dan berada di
daerah yang tidak terlalu padat penduduk.