BAB II Pancasila
description
Transcript of BAB II Pancasila
BAB II
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN
BANGSA
2.1 Pengantar
Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia yang harus dijadikan
pedoman oleh masyarakat Indonesia dalam beraktvitas. Nilai-nilai esensial yang
terkandung dalam pancasila, yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan dan keadilan, harus dipahami dan diaplikasikan oleh seluruh
masyarakat Indonesia. Pancasila sebelum disahkan tanggal 18 Agustus 1945
oleh PPKI nilainya telah ada pada bangsa Indonesia sejak zaman dahulu
tepatnya pada abad ke VII ketika timbulnya kerajaan Kutai, Sriwijaya,
Airlangga dan Majapahit serta kerajaan-kerajaan lainnya walaupun pada saat
itu pancasila belum resmi tertulis sebagai ideologi bangsa Indonesia. Nilai-nilai
tersebut berupa adat istiadat, kebudayaan dan religius.
2.1.1 Kerajaan Kutai (400M)
Indonesia memasuki zaman sejarah pada tahun 400M, dengan
ditemukannya prasasti 7 Yupa. Menurut prasasti tersebut, Raja Mulawarman
mengadakan kenduri dan memberikan sedekah kepada Brahmana dan
para Brahmana membangun Yupa itu sebagai tanda terima kasih kepada Raja
yang dermawan. Masyarakat Kutai yang membuka zaman sejarah Indonesia
pertama kalinya menampilkan nilai-nilai berupa nilai ketuhanan dan sosial politik.
Terlihat dari nilai-nilai tersebut yang diaplikasikan dengan membangun kerajaan,
mengadakan kenduri dan bersedekah kepada para brahmana.
4
2.1.2 Kerajaan Sriwijaya (650M)
Pada abad ke VII muncullah sebuah kerajaan di Sumatera yaitu
kerajaan Sriwijaya, dibawah kekuasaan wangsa Syailendra . Hal ini termuat
dalam prasasti Kedukan Bukit. Perdagangan dilakukan dengan
mempersatukan pedagang pengrajin dan pegawai Raja yang disebut Tuha
An Vatakvurah sebagai pengawas dan pengumpul semacam koperasi
sehingga rakyat mudah untuk memasarkan barang dagangannya. Demikian
pula dalam sistem pemerintahan kerajaannya tidak dapat dilepaskan dari nilai
Ketuhanan. Sedangkan agama dan kebudayaan dikembangkannya dengan
mendirikan suatu Universitas agama Buddha.
2.1.3 Kerajaan Majapahit (1365M)
Pada tahun 1923 berdirilah kerajaan Majapahit yang mencapai zaman
keemasannya pada pemerintahan raja Hayam Wuruk dengan Mahapatih Gajah
Mada yang dibantu oleh Laksamana Nala dalam memimpin armadanya untuk
menguasai nusantara. Wilayah kekuasaan Majapahit semasa jayanya itu
membentang dari semenanjung Melayu (Malaysia sekarang) sampai Irian Barat
melalui Kalimantan Utara. Pada waktu itu agama Hindu dan Budha hidup
berdampingan dengan damai dalam satu kerajaan. Empu Prapanca menulis
Negarakertagama. Dalam kitab tersebut telah telah terdapat istilah “Pancasila”.
Empu tantular mengarang buku Sutasoma, dan didalam buku itulah kita jumpai
seloka persatuan nasional, yaitu “Bhineka Tunggal Ika”, yang bunyi lengkapnya
“Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua”, artinya walaupun berbeda ,
namun satu jua adanya sebab tidak ada agama yang memiliki tuhan yang
berbeda.
Sumpah Palapa yang diucapkan oleh Mahapatih Gaja Mada dalam sidang
ratu dan menteri-menteri di paseban keprabuan Majapahit pada tahun 1331,
yang berisi cita-cita mempersatukan seluruh nusantara raya sebagai berikut :
“Saya baru akan berhentui berpuasa makan pelapa, jikalau seluruh nusantara
bertakluk di bawah kekuasaan negara, jikalau Gurun, Seram, Tanjung, Haru,
5
Pahang, Dempo, Bali, Sunda, Palembang dan Tumasik telah dikalahkan”
(Yamin, 1960 : 60).
Dalam tata pemerintahan kerajaan Majapahit terdapat semacam
penasehat seperti Rakryan I Hino , I Sirikan, dan I Halu yang bertugas
memberikan nasehat kepada raja, hal ini sebagai nilai-nilai musyawarah mufakat
yang dilakukan oleh sistem pemerintahan kerajaan Majapahit.
2.2 Sejarah Perjuangan Bangsa
2.2.1 Kebangkitan Nasional
Pada awal XX di panggung politik internasional terjadilah pergolakan
kebangkitan Dunia Timur dengan suatu kesadaran akan kekuatannya sendiri.
Republik Filipina (1898) yang dipelopori jose rizal, kemenangan jepang atas
rusia di tsunia (1905), gerakan SunYat Sen dengan republik cina nya (1911).
Budi utomo yang didirikan pada tanggal 20 mei 1908 merupakan pelopor
pergerakan nasional. Organisasi-organisasi pergerakan nasional itu antara
lain, Sarekat dagang islam (SDI) (1909), yang kemudian dengan cepat
mengubah bentuknya menjadi gerakan politik dengan mengganti namanya
menjadi Sarekat islam (SI) tahun (1911) di bawah kepemimpinan H.O.S
Cokroaminoto. Berikutnya munculah Indische Partij (1913) yang dipimpin oleh
3 serangkai, yaitu Douwes dekker, Ciptomangunkusumo, Suwardi
suryaningrat (yang kemudian lebih dikenal dengan nama Ki Hajar
Dewantoro).
Perjuangan rintisan kesatuan nasional kemudian diikuti dengan sumpah
pemuda tanggal 28 Oktober 1928 yang isinya “satu bahasa, satu bangsa dan
satu tanah air Indonesia”. Lagu Indonesia Raya pada saat ini pertama kali
dikumandangkan dan sekaligus sebagai penggerak kebangkitan kesadaran
berbangsa.
6
2.2.2 Zaman Penjajahan Jepang
Penjajah Jepang masuk ke Indonesia dengan propaganda “Jepang
pemimpin Asia, Jepang saudara tua bangsa Indonesia”. Pada tanggal 29
April 1945 bersamaan dengan ulang tahun Kaisar Jepang penjajah jepang
akan memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia, yaitu janji kedua
pemerintahan jepang berupa ‘kemerdekaan tanpa syarat’. Janji ini diberikan
karena Jepang terdesak oleh tentara Sekutu. Bangsa Indonesia
diperbolehkan memperjuangkan kemerdekaannya dan untuk mendapatkan
simpati dan dukungan bangsa Indonesia, maka Jepang menganjurkan untuk
membentuk suatu badan yang bertugas untuk menyelidiki usaha-usaha
persiapan kemerdekaan Indonesia yaitu Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Zyumbi Tioosakai. Pada
hari itu juga diumumkan Dr. KRT. Rajiman Widyodiningrat menjadi ketua
BPUPKI yang kemudian mengusulkan bahwa agenda pada siding BPUPKI
adalah membahas tentang dasar negara.
2.2.3 Sidang BPUPKI I
Mr. Muh Yamin (29 Mei 1945)
Dalam pidatonya tanggal 29 mei 1945, Muh. Yamin mengusulkan
rumusan dasar negara Indonesia sebagai berikut:
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan (Permusyawaratan, Perwakilan dan
Kebijaksanaan)
5. Kesejahteraan Rakyat (keadilan sosial)
Prof.Dr.Soepomo (31 Mei 1945)
Prof. Dr Soepomo mengemukakan teori-teori negara sebagai
berikut :
1. Teori negara perseorangan (individualis)
7
2. Paham negara kelas (class theory)
3. Paham negara integralistik
Ir. Soekarno (1 juni 1945)
Ir. Soekarno mengusulkan dasar negara yang terdiri atas lima prinsip yang
rumusannya adalah sebagai berikut :
1. Nasionalisme (kebangsaan indonesia)
2. Internasionalisme (peri kemanusiaan)
3. Mufakat (demokrasi)
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang maha esa (ketuhanan yang berkebudayaan)
2.2.4 Sidang BPUPKI II
Pada sidang BPUPKI II ini dibentuk panitia kecil yang terdiri atas 9 orang
yang disebut “Panitia Sembilan” yang anggotanya adalah sebagai berikut :
1. Ir. Soekarno
2. Wachid hasyim
3. Mr. Muh Yamin
4. Mr. Maramis
5. Drs. Moh Hatta
6. Mr. Soebardjo
7. Kyai abdul Kahar Moezakir
8. Abikoesno Tjokrosoejoso
9. Haji Agus Salim
2.2.5 Proklamasi dan Sidang PPKI
Menurut pengumuman Nanpoo Gun (Pemerintah tentara jepang untuk
seluruh daerah selatan), tanggal 7 agustus 1945 (Kan Poo No.72/2605 k.11)
pada pertengahan bulan Agustus 1945 akan dibentuk panitia persiapan
kemerdekaan indonesia (PPKI) atau ‘Dokuritsu Zyunbi Iinkai’.
8
Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
Setelah jepang menyerah kepada sekutu, maka kesempatan itu
dipergunakan sebaik-baiknya oleh para pejuang kemerdekaan bangsa
indonesia. Untuk mempersiapkan proklamasi tersebut maka tengah
malam, Soekarno-Hatta pergi ke rumah laksamana maeda di oranye
nassau boulevard (sekarang Jl. Imam bonjol no.1) disana telah berkumpul
B.M Diah, bakri, sayuti melik, iwa kusumasumantri, chaerul saleh dkk untuk
menegaskan bahwa pemerintah jepang tidak campur tangan tentang
proklamasi. Kemudian pagi harinya pada tanggal 17 agustus 1945 di
pegangsaan timur 56 jakarta, tepat pada hari jumat lepi, 10 pagi waktu
indonesia barat, Bung Karno dan didampingi dengan Bung Hatta
membacakan naskah proklamasi dengan khidmad dan diawali
dengan pidato.
Sidang PPKI I (18 Agustus 1945)
Sehari setelah proklamasi kemerdekaan, pada tanggal 18 agustus 1945
PPKI mengadakan sidangnya yang pertama. Pertemuan untuk membahas
beberapa perubahan yang berkaitan dengan rancangan naskah panitia
pembukaan UUD 1945 yang pada saat itu dikenal dengan nama Piagam
Jakarta terutama yang menyangkut perubahan sila pertama pancasila.
Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1950
Berdirinya negara RIS dalam sejarah ketatanegaraan Indonesia
adalah sebagai suatu taktik negara bagian dalam RIS menjadi 3 negara
bagian, yaitu:
1. Negara bagian RI proklamasi
2. Negara Indonesia Timur (NIT)
3. Negara Sumatra Timur (NST)
Kemudian tanggal 19 Mei 1950 seluruh Negara bersatu dalam
Negara kesatuan dengan kontitusi sementara yang berlaku sejak 17
Agustus 1950. Tetapi UUDS 1950 masih berorientasi kepada
9
pemerintahan yang berasaskan liberal dan terjadi penyimpangan
pancasila.
Dekrit Presiden 5 Juli 1959
Presiden pada akhirnya mengeluarkan dekrit atau pernyataan pada
tanggal 5 juli 1959 yang isinya:
1. Membubarkan Konstituante
2. Menetapkan berlakunya kembali UUDS 1945 tidak berlakunya
kembali UUDS tahun 1950
3. Dibentuknya MPRS dan DPAS dalam waktu yang sesingkat-
singkatnya.
Sidang PPKI II (19 Agustus 1945)
Pada siding PPKI II ditetapkan mengenai daerah propinsi yang ada di
Indonesia, yaitu jawa barat, jawa tengah, jawa timur, sulawesi, sumatera,
borneo, maluku dan sunda kecil serta dibentuknya 12 kementrian
departemen.
Sidang PPKI III (20 agustus 1945)
Membahas mengenai Badan penolong keluarga korban perang yang terdiri
dari 8 pasal dan salah satu pasalnya dibentuklah Badan Keamanan Rakyat
(BKR).
Sidang PPKI IV (22 agustus 1945)
Membahas mengenai Komite Nasional dan Partai Nasional.
2.2.6 Masa Setelah Proklamasi Kemerdekaan
Setelah proklamasi kemerdekaan 17 agustus 1945 ternyata bangsa
Indonesia masih menghadapi kekuatan sekutu yang berupaya menanamkan
kembali kekuasaan Belanda di Indonesia, yaitu pemaksaan untuk mengakui
10
pemerintah NICA. Untuk melawan propaganda Belanda , Pemerintah RI
mengeluaran tiga buah maklumat yakni :
Maklumat Wakil Presiden No X tanggal 16 Okober 1945 yang
menghentikan kekuasaan luar biasa presiden sebelum masa waktunya
(seharusnya berlaku selama 6bulan). Kemudian maklumat tersebut di
pegang presiden kepada KNIP.
Maklumat Pemerintah tanggal 3 November 1945 tentang pembentukan
partai politik sebanyak-banyaknya oleh rakyat.
Maklumat Pemerintah tanggal 14 November 1945 yang intinya mengubah
sistem Presidensial ke Pralementer.
2.2.7 Masa Orde Baru
Gelombang aksi rakyat tersebut muncul di mana-mana dengan
suatu tuntutan yang terkenal dengan “Tritura” atau (tiga tuntutan
hati nurani rakyat), sebagai perwujudan dari tuntutan rasa keadilan
dan kebenaran. Adapun isi “tritura” tersebut adalah sebagai berikut
:
1. Pembubaran PKI dan ormas-ormasnya
2. Pembersihan kabinet dari unsur-unsur G 30 S PKI
3. Penuntutan penurunan harga
Karena orde lama tidak mampu lagi menguasai pimpinan Negara, maka
Presiden memberikan kekuasaan penuh kepada Panglima Angkatan Darat
Letnan Jendral Soeharto dalam surat perintah 11 maret 1966 (supersemar)
untuk menindak pembubaran PKI dan ormas-ormasnya.
Sidang MPRS IV/1066 menerima dan memperkuat super semar dengan
di tuangkannya Tap no. IX/MPRS/1966. hal ini berarti menyebabkan
supersemar tidak lagi bersumber hukum tatanegara darurat akan tetapi
bersumber pada kedaulatan rakyat (pasal 1 ayat 2 UUD 1945).
11
Pemerintah orde baru kemudian melaksanakan pemilu pada tahun 1973.
adapun tugas yang harus di embank berdasarkan Tap. No X/MPRS/1973
meliputi:
1. Melanjutkan pelita dan menyusun repelita dalam rangka GBHN
2. Membina kehidupan masyarakat agar sesuai dengan kehidupan pancasila
3. Melaksanakan Politik luar negeri bebas aktif dengan orientasi kepentingan
nasional.
Demikianlah orde baru secara berangsur-angsur melaksanakan program
dalam upaya untuk merealisasikan pembangunan pancasila dan UUD 1945
secaea murni dan konsekuen.
12
BAB III
KAJIAN KASUS
A. Judul Kasus
Kasus yang kami usut dalam presentasi ini berjudul “Penggelapan Sejarah Perjuangan Muslim Di Indonesia”
Menurut Ir. H. Andri Kurniawan M.AG ini Sejarah seharusnya bisa bersikap jujur mengabarkan segala sesuatu yang terjadi ,bukan mengabarkan apa yang diinginkan oleh penguasa atau kaum yang memiliki kekuatan untuk diketahui dunia luas. Sejarah perjuangan bangsa Indonesia dipenuhi oleh kaum muslimin itu adalah fakta sejarah namum hingga saat ini kaum muslimin seringkali dikhianati dan dipinggirkan . Dalam video ini pula disampaikan bahwa kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara merupakan kerajaan-kerajaan kecil yang tidak mempunyai pengaruh itu adalah suatu penggelapan sejarah dan fakta sejarah yang Ir. H. Andri Kurniawan M.AG ungkapkan yaitu bahwa kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara merupakan kerajaan-kerajaan besar, bahkan luas kekuasaannya dan pengaruh politisnya melebihi imperium kerajaan Hindu Majapahit. Dalam kisah perjuangan Pattimura, yang kita ketahui pada saat ini adalah nama asli Pattimura adalah Thomas Matulessy lahir di Saparua dan beragama Kristen namun itu adalah suatu penggelapan sejarah kembali dan fakta sejarah yang Ir. H. Andri Kurniawan M.AG ungkapkan yaitu Pattimura membangkitkan semangat jihad di tengah-tengah kaum muslimin di Ambon untuk memerangi kafir Belanda. Dalam video ini Prof Ahman Mansyur Suryanegara, Sejarawan Universitas Padjadjaran mengatakan bahwa,”Sejarah yang kita tahu saat ini adalah goresan darah,tinta dan ludah yang curang”.
B. Analisis Solusi Kasus
Dalam hal ini kita perlu menyikapinya dengan bijak dikarenakan ini menyangkut akan Agama, Untuk permasalahan tersebut kita harus mengetahui seberapa kebenaran dari yang diungkapkan dari sumber tersebut, sumber yang kita temukan itu terpecaya atau tidaknya ,kita harus lebih bertoleransi terutama kaitannya mengenai toleransi dalam beragama dan yang terlebih penting meskipun kita tidak dapat mengetahui sejarah dengan benar sesuai kenyataan nya kita harus bisa mengambil
13
berbagai hal positif dari berbagai sejarah yang ada lalu menghargai sejarah dari para pejuang dengan cara meneruskan perjuangan para pejuang.
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1 Simpulan
Pancasila sebagai ideologi atau pandangan hidup bangsa sudah ada sejak
negara Indonesia belum didirikan walaupun pada saat itu pancasila belum diresmikan
secara tertulis. Bangsa Indonesia pada zaman dulu tidak mengetahui pancasila seperti
sekarang. namun mereka mengamalkan dan mengaplikasikan nilai-nilai yang baik dan
sesuai dengan kepribadian bangsa. Itulah mengapa nilai-nilai esensial pancasila
dibentuk berdasarkan kepribadan bangsa Indonesia.
4.2 Saran
Sebagai Warga Negara Indonesia, perlu pemahaman dan pengaplikasian
mengenai nilai-nilai esensial yang terkandung dalam pancasila karena nilai tersebut
sangat sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia dari mulai sejak zaman dulu
hingga zaman reformasi sekarang ini. Masyarakat Indonesia saat ini sudah tidak perlu
susah untuk merumuskan pancasila sebagai pandangan hidup bangsa. Namun harus
menghargai perjuangan para pahlawan dalam merumuskan dan menerapakan nilai-nilai
pancasila hingga saat ini.
14
DAFTAR PUSTAKA
Bustanoel.2012. “MAKALAH PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH
PERJUANGAN BANGSA INDONESIA”. http://diary-mybustanoel.blogspot.com
/2012/02/makalah-pancasila-dalam-konteks-sejarah.html. Diunduh 23 Februari
2012.
15
LAMPIRAN
Moderator : Dini Oktavianti Putri
Pertanyaan dan Jawaban :
Sesi ke-1
Pertanyaan:
1. Rizka (kel.4)“Bagaimana tanggapan anda tentang remaja yang kurang mengetahui sejarah? Apa solusi agar sejarah selalu diingat?”
2. Lili (kel. )“Berapa frekuensi untuk Radio Benpas? Apakah lantas yang mengetahui pertama kalinya tentang pancasila adalah orang Subang?”“Sebenarnya agama Islam ataukah agama lain yang pertama mengungkap sejarah?”
3. Hanief Aulia (kel.7)“Apa saja nilai-nilai pancasila yang tercermin dalam kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia?”“Apakah maksud dari Kerajaan Kutai tentang penerapan nilai-nilai pancasila?”
Tanggapan:
1. Intan (kel. ) kepada pertanyaan Rizka“Seperti yang telah kita ketahui bahwa metode di Indonesia dominan dalam menghapal, sedangkan tidak tahu esensinya apa. Oleh karena itu, kita harus membuat metode yang lebih kreatif dalam pengenalan sejarah bagi remaja.”
2. Lili (kel. ) kepada pertanyaan Rizka“Dalam melanjutkan perjuangan pahlawan dapat dalam berbagai bidang. Salah satunya dalam bidang persaingan ekonomi serta kita harus membawa disiplin ilmu agar bisa membawa nama baik bagi Indonesia.”
16
Jawaban:
1. Agar selalu diingat, maka perlunya pendidikan tentang sejarah di sekolah-sekolah. Bahkan salah satunya dengan mata kuliah Pancasila dalam Perguruan Tinggi di Indonesia. Selain itu, perlu adanya pengenalan edukasi tentang sejarah melalui kunjungan ke museum-museum. (Firda Hayatus S & Hasna Amatullah H)
2.1 Kami tidak mengetahui berapa frekuensi untuk Radio Benpas, namun berdasarkan tayangan di video menjelaskan bahwa di Subang adalah Radio Benpas yang pertama kali menyiarkan berita pancasila. (Yudit Farisan Z F)
2.2 Yang mengungkap pertama kali tentang sejarah adalah agama Hindu, namun pada pelaksanaannya agama Islam hadir sebagai penyempurna dan meluruskan nilai-nilai yang sekarang terkandung dalam pancasila. (Hasna Amatullah H)
3.1Nilai-nilai yang tercermin pada kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia adalah seluruh nilai yang terkandung di dalam pancasila. Kerajaan Islam datang sebagai penyempurna nilai-nilai yang ada pada kerajaan lain dan nilai-nilai tersebut dijadikan dasar untuk membuat suatu pedoman bagi bangsa Indonesia, yaitu pancasila karena nilai-nilai tersebut dianggap sebagai nilai yang ada pada kepribadian bangsa Indonesia. (Yudit Farisan Z F)
3.2Pembangunan kerajaan, mengadakan kenduri dan bersedekah merupakan perwujudan masyarakat Kerajaan Kutai terhadap nilai-nilai pancasila. Nilai sosial politik yang berkaitan dengan nilai ketuhanan merupakan landasan Kerajaan Kutai dalam membangun kerajaan, mengadakan kenduri dan bersedakah. (Firda Hayatus S)
Sesi ke-2
Pertanyaan :
1. Ryan Muhammad (kel. )“Apakah anda yakin dengan referensi penggelapan sejarah yang telah ditayangkan? Apakah referensi itu benar tentang penggelapan sejarah?”
2. Aiman Muhammad Iqbal (kel. )“Menurut anda, fenomena penghilangan kolom agama dalam Kartu Tanda Penduduk termasuk kategori penghilangan sejarah atau tidak?”
3. Asri Nurdiana (kel. )“Seperti yang kita telah ketahui bahwa pancasila adalah landasan bangsa Indonesia. Namun, pada masa kerajaan, apakah landasan yang mereka pegang?”
17
Tanggapan:
1. Rd. Ahmad Fadhilah (kel. ) kepada pertanyaan Ryan Muhammad“Menurut saya, mungkin video yang ditayangkan benar adanya. Jadi, selama ini hanya membesarkan berita yang ada di permukaan saja sehingga hal yang kecil dilupakan.”
Jawaban:
1. Kami tidak sepenuhnya yakin dengan video yang ditayangkan meski pembuatnya adalah seorang jenius dengan banyak gelar. Karena belum tentu benar adanya penelitian mengenai penggelapan sejarah. (Yudit Farisan Z F)
2. Itu bergantung kepada sisi mana anda lihat. Pada sisi yang pertama, pemerintah menciptakan kebijakan baru tentang penghapusan kolom agama bertujuan agar kita sebagai bangsa Indonesia tidak ada perbedaan. Namun pada dasarnya, bila kita lihat sisi lain yaitu tercantum dalam pancasila sila pertama yakni Ketuhanan Yang Maha Esa menunjukan bahwa kita sebagai bangsa Indonesia memiliki Tuhan, kita sebagai bangsa Indonesia memiliki agama sebagai identitas. Menurut kami, fenomena tersebut merupakan bentuk penghilangan sejarah. (Hasna Amatullah H)
3. Pada masa kerajaan belum memiliki landasan secara de facto dan de jure. Namun, bahwasanya pancasila kini hadir atas dasar akar dari budaya bangsa yakni dalam kehidupan kerajaan dahulu. (Firda Hayatus S)
18