Bab II Nilai-nilai

2
BAB II RUANG LINGKUP Rumah sakit memfasilitasi pasien melakukan ibadah / aktivitas ritual keagamaan, maupun nilai-nilai kepercayaan / budaya yang berkaitan dalam kehidupan sehari-hari selama dirawat di RS Hermina Daan Mogot. Agar merupakan suatu kebutuhan dasar setiap manusia, munculnya berbagai perasaan dalam diri manuasia yang bersifat khayali dan imajiner, menjadi modal dasar bagi pertumbuhan dan perkembangan suatu agama atau kepercayaan. Agama muncul dari adanya kepercayaan- kepercayaan terhadap sesuatu yang dianggap suci dan menempati berbagai aspek dalam kehidupan manusia yang akhirnya suatu agama atau kepercayaan dapat melekat dan mengambil peranan penting pada seorang individu dan masyarakat. Sebuah masyarakat yang mempunyai konsep-konsep kepercayaan, akan membentuk sebuah system baru, dimana ada norma-norma dan aturan-aturan agama yang melekat dan menjadi ciri khas dalam masyarakat tersebut. Begitu pentingnya 4

description

Bab II Nilai-nilai

Transcript of Bab II Nilai-nilai

Page 1: Bab II Nilai-nilai

BAB II

RUANG LINGKUP

Rumah sakit memfasilitasi pasien melakukan ibadah / aktivitas ritual keagamaan,

maupun nilai-nilai kepercayaan / budaya yang berkaitan dalam kehidupan sehari-hari

selama dirawat di RS Hermina Daan Mogot.

Agar merupakan suatu kebutuhan dasar setiap manusia, munculnya berbagai

perasaan dalam diri manuasia yang bersifat khayali dan imajiner, menjadi modal

dasar bagi pertumbuhan dan perkembangan suatu agama atau kepercayaan. Agama

muncul dari adanya kepercayaan-kepercayaan terhadap sesuatu yang dianggap suci

dan menempati berbagai aspek dalam kehidupan manusia yang akhirnya suatu agama

atau kepercayaan dapat melekat dan mengambil peranan penting pada seorang

individu dan masyarakat.

Sebuah masyarakat yang mempunyai konsep-konsep kepercayaan, akan

membentuk sebuah system baru, dimana ada norma-norma dan aturan-aturan agama

yang melekat dan menjadi ciri khas dalam masyarakat tersebut. Begitu pentingnya

4

Page 2: Bab II Nilai-nilai

peranan agama dalam masyarakat sehingga ada yang disebut dengan masyarakat

agamis dan ada juga yang dikatakan sebagai masyarakat sekuler. Masyarakat sekuler

memisahkan urusan-urusan dunia dengan nilai-nilai keagamaan, sedangkan

masyarakat agamis adalah masyarakat yang meletakkan nilai-nilai yang disepakati

oleh masyarakat tersebut berdasarkan tuntunan dan aturan agama yang dianut dalam

masyarakat.

Setiap pasien adalah unik, dengan kebutuhan, kekuatan, budaya dan kepercayaan

masing-masing. Rumah sakit membangun kepercayaan dan komunikasi terbuka

dengan pasien untuk memahami dan melindungi nilai budaya, psikososial serta nilai

spiritual pasien.

Semua pasien didorong untuk mengekspresikan kepercayaan mereka dengan tetap

menghargai kepercayaan pihak lain. Oleh Karen itu keteguhan memegang nila dan

kepercayaan dapat mempengaruhi bentuknya pola pelayanan dan cara pasien

merespon. Sehingga setiap praktisi pelayanan kesehatan harus berusaha memahami

asuhan dan pelayanan yang diberikan dalam konteks nilai-nilai dan kepercayaan

pasien.

4