Bab II. likuidasi persekutuan

2
12 BAB II LIKUIDASI PERSEKUTUAN Likuidasi adalah suatu keadaan dimana baik persekutuan maupun usaha perusahaannya dibubarkan semua. Dalam likuidasi ini perusahaan hanya berjalan beberapa saat guna menyelesaikan proses likuidasi tersebut. Proses pembubaran usaha ini meliputi dua tahap, yaitu : 1. Proses mengubah harta kekayaan yang ada menjadi uang tunai, yang disebut dengan proses realisasi ; 2. Proses pembayaran kembali utang – utang kepada para kreditur dan pembayaran kembali sisa modal kepada para anggota, yang disebut juga dengan proses likuidasi. Prosedur Likuidasi : 1. Rekening – rekening pembukuan harus disesuaikan dan ditutup. Laba dan rugi bersih selama periode terakhir diperhitungkan ke rekening modal masing – masing, sesudah itu dikatakan persekutuan siap untuk dilikuidasi ; 2. Pada proses pengubahan aktiva menjadi uang tunai, apabila ada perbedaan antara nilai buku dan nilai realisasi yang menunjukkan keuntungan atau kerugian harus dibagi di antara anggota sesuai dengan perbandingan pembagian laba (rugi). Saldo modal selanjutnya dipakai sebagai dasar penyelesaian. 3. Apabila dijumpai keadaan di mana salah seorang anggota mempunyai saldo debit di dalam rekening modalnya, di lain pihak ia mempunyai piutang kepada persekutuan, maka piutang kepada persekutuan itu dipakai untuk menutup saldo debit rekening modal yang bersangkutan. Di samping itu pada prinsipnya apabila seorang anggota mengalami defisit maka anggota yang lain berkewajiban untuk menutupnya terlebih dahulu. 4. Apabila uang tunai sudah tersedia untuk dibagi, maka pertama-tama harus dibayarkan terlebih dahulu kepada para kreditur extern, baru sesudah itu dibayarkan saldo – saldo modal masing – amsing anggota. 5.

description

berisi tentang likuidasi persekutuan

Transcript of Bab II. likuidasi persekutuan

Page 1: Bab II. likuidasi persekutuan

12

BAB II

LIKUIDASI PERSEKUTUAN

Likuidasi adalah suatu keadaan dimana baik persekutuan maupun usaha

perusahaannya dibubarkan semua. Dalam likuidasi ini perusahaan hanya berjalan

beberapa saat guna menyelesaikan proses likuidasi tersebut.

Proses pembubaran usaha ini meliputi dua tahap, yaitu :

1. Proses mengubah harta kekayaan yang ada menjadi uang tunai, yang disebut

dengan proses realisasi ;

2. Proses pembayaran kembali utang – utang kepada para kreditur dan

pembayaran kembali sisa modal kepada para anggota, yang disebut juga

dengan proses likuidasi.

Prosedur Likuidasi :

1. Rekening – rekening pembukuan harus disesuaikan dan ditutup. Laba dan rugi

bersih selama periode terakhir diperhitungkan ke rekening modal masing –

masing, sesudah itu dikatakan persekutuan siap untuk dilikuidasi ;

2. Pada proses pengubahan aktiva menjadi uang tunai, apabila ada perbedaan

antara nilai buku dan nilai realisasi yang menunjukkan keuntungan atau

kerugian harus dibagi di antara anggota sesuai dengan perbandingan

pembagian laba (rugi). Saldo modal selanjutnya dipakai sebagai dasar

penyelesaian.

3. Apabila dijumpai keadaan di mana salah seorang anggota mempunyai saldo

debit di dalam rekening modalnya, di lain pihak ia mempunyai piutang kepada

persekutuan, maka piutang kepada persekutuan itu dipakai untuk menutup

saldo debit rekening modal yang bersangkutan. Di samping itu pada

prinsipnya apabila seorang anggota mengalami defisit maka anggota yang lain

berkewajiban untuk menutupnya terlebih dahulu.

4. Apabila uang tunai sudah tersedia untuk dibagi, maka pertama-tama harus

dibayarkan terlebih dahulu kepada para kreditur extern, baru sesudah itu

dibayarkan saldo – saldo modal masing – amsing anggota.

5.

Page 2: Bab II. likuidasi persekutuan

13

PEMBAYARAN KEPADA SEKUTU SETELAH REALISASI SELESAI

Diasumsikan bahwa firma A, B, C, dan D memutuskan untuk melikuidasi diri. Semua aktiva persekutuan

firma ini harus dicairkan menjadi uang kas A, B, C dan D membagi laba atau rugi dalam rasio masing-

masing 30%, 30%, 20%, 20%. Neraca yang disusun per 1 Mei 1998, tepat sebelum likuidasi,melaporkan

saldo sebagai berikut :

AKTIVA KEWAJIBAN DAN KUITAS

Kas 10.000 Kewajiban 75.000

Aktiva Lainnya 180.000 Pinjaman, B 6.000

Pinjaman D 5.000

Modal, A 42.000

Modal, B 31.500

Modal, C 20.500

Modal D 10.000

Total Aktiva 190.000 Total Kew. Dan Ekuitas 190.000

Sejumlah contoh di bawah ini diberikan dengan asumsi, bahwa aktiva persekutuan firma direalisasi dengan

jumlah-jumlah kas yang berbeda. Asumsi ini adalah sebagai berikut :

Kerugian Realisasi Aktiva yang Dibebankan Sepenuhnya Pada Saldo Modal Sekutu

Asumsikan bahwa aktiva non kas "firma A, B, C dan D", dengan nilai buku $ 180.000 direalisasi sebesar

$ 140.000. Kerugian sebesar $ 40.000 dibagikan dalam rasio laba rugi. Saldo modal masing-masing sekutu

dalam hal ini cukup besar untuk menyerap total kerugian realisasi. Dalam hal ini, pembagian uang kas tidak

menimbulkan kesulitan. Uang kas pertama-tama digunakan lebih dulu untuk membayar kreditor luar, kemu-

dian sisanya digunakan untuk membayar pinjaman para sekutu dan saldo modal mereka.

(Jawaban ada di Excel

”Likuidasi AKL”)