BAB II LATAR BELAKANG PERUSAHAAN 2.1 Analisa Internal ...
Transcript of BAB II LATAR BELAKANG PERUSAHAAN 2.1 Analisa Internal ...
8
BAB II
LATAR BELAKANG PERUSAHAAN
2.1 Analisa Internal Perusahaan
Di PT XYZ, perusahaan yang peneliti lakukan penelitian, dimana PT
XYZ, memiliki banyak permasalahan yang sedang dihadapi. Permasalahan
dimana sistem input data stock terlalu rumit, yang membutuhkan waktu yang
lama. Karena masih dilakukannya pengecekan manual pada saat melakukan stock
opname. Sistem yang digunakan juga kadang error. Selain itu permasalahan yang
terjadi di bidang Human Resource. Seperti perbedaan jumlah jam dan hari
kehadiran antara data dari karyawan dan data dari Human Resource. Perbedaan
terjadi karena sistem yang digunakan masih manual, dengan menggunakan
centang kehadiran karyawan dengan tulisan tangan, tidak menggunakan absensi
dengan teknologi. Teknologi yang dimaksud dengan absensi tapping id card,
ataupun sidik jari yang langsung terinput datanya di software Sleekr, dan merubah
sistem payroll yang terintegrasi dengan SILIKAL GERMAN. Permasalahan
selanjutnya dalam bagian operasional bahan bakar kendaraan yang digunakan
karyawan untuk melaksanakan tugasnya. Permasalahan tersebut terjadi karena ada
karyawan yang melakukan kecurangan, karena pada saat pengecekan bahan bakar
kendaraan operasional, jumlah ukuran bensin berbeda dengan antara di kendaraan
dengan di struck pembelian bensin.
Setelah peneliti melakukan analisa mengenai permasalahan yang terkait,
peneliti menanyakan ke pemilik perusahaan. Dengan membahas pilihan peneliti
9
untuk memilik permasalahan absensi yang akan dirubah dengan sistem baru,
yakni dengan teknologi digital. Karena mempengaruhi banyak hal. Untuk
permasalahan yang lain, seperti permasalahan mengenai pengecekan stock di saat
akhir bulan, dengan sebutan pengecekan stock opname. Memang kadang sistem di
komputer error, tapi bisa diatasi. Walaupun juga mesti pengecekan barangnnya
harus manual, ke gudang langsung dengan mengecek barang dengan menghitung
satu per satu barang yang ada dan juga memakan waktu banyak, tapi tidak
merugikan perusahaan. Selain itu untuk permasalahan bensin kendaraan
opersional, itu bisa diatasi dengan melakukan pengecekan secara manual atau foto
apabila setelah melakukan pengisisan bahan bakar kendaraan. Jadi permasalahan
absensi yang akan dipilih. Karena perusahaan PT XYZ mendapatkan suntikan
dana dari perusahaan pusat, yang berada di German. Pemilik perusahaan PT XYZ
setuju dengan pilihan yang dipilih oleh peneliti. Yakni permasalahan absensi.
Permasalahan absensi dipilih karena banyak permsalahan yang terkait. Karena
menyebabkan perselisihan antara karyawan dengan Human Resource. Perbedaan
terkait seperti perbedaan jumlah jam kehadiran dan jumlah jam lembur di setiap
karyawan yang melaksanakan proyek. Hal tersebut menjadi masalah besar, karena
bisa mempengaruhi semangat kinerja setiap karyawan, apabila kinerja setiap
karyawan turun, benefit dari perusahaan akan turun. Selain itu absensi yang tidak
rapih sangat berdampak buruk bagi perusahaan. Seperti mundurnya waktu
pengerjaan proyek yang berdampak konsumen tidak percaya dengan brand kita,
yang akan merugikan perusahaan.
10
Untuk menyelesaikan masalah tersebut, dibutuhkan transformasi teknologi
digital. Peneliti sudah mendiskusikan dengan pemilik perusahaan untuk
melaksanakan transformasi teknologi digital terhadap permasalahan absensi.
Solusi ini terlah disetujui oleh pemilik perusahaan, karena bertujuan untuk
mensejahterakan karyawan, dan membuat perusahaan jadi lebih modern. Pihak
internal yang terkait apabila transformasi teknologi digital dilakukan seperti setiap
karyawan. Karena setiap karyawan berhak mendapatkan kelayakan gaji yang
diterirma atau gaji yang sesuai dengan data kehadiran yang sesuai, dan jelas.
Tranformasi teknologi digital seperti menggunakan sistem absensi yang sidik jari
dan langsung terkoordinasi dengan software Sleekr. Software ini sangat
membantuk dibagian payroll, karena mencakup semua hal. Seperti bisa
mengetahui berapa lama karyawan bekerja, jadi bisa mengetahui berapa lama
karyawan mendapatkan hari cuti. Prestasi dan pelatihan apa yang sudah
didapatkan oleh karyawan. Perubahaan sistem payroll yang terintegrasi dari
sistem absensi sidik jari yang akan digunakan sampai dapat mengkaji hal-hal
personalia yang lainnya. Apabila telah dilakukannya transformasi teknologi
digital, dapat dipastikan bahwa akan terciptanya efisiensi dan kesejahteraan
karyawan.
2.2 Analisa Ekternal Perusahaan
Faktor – faktor eksternal yang dapat mendukung rencana transformasi
teknologi digital seperti banyak hal. Contohnya pemerintahan. Karena sekarang
pemerintahan sangat mendukung adanya teknologi digital di setiap industri,
khususnya industri kimia.
11
Seperti yang dikatakan di website https://kemenperin.go.id/ , industri
kimia telah ditetapkan sebagai salah satu dari lima sektor yang menjadi pionir
dalam penerapan industri 4.0 di Indonesia. Di Indonesia industri kimia sangat
difokuskan dalam perkembangannya, supaya dapat memberikan kontribusi yang
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, serta berperan penting sebagai
penghasil bahan baku untuk kebutuhan produksi industri lainnya.
Di Indonesia memiliki beberapa faktor yang menjadi penghambat untuk
melakukan transformasi digital, seperti adanya masalah keamanan dan serangan
cyber, kurangnya tenaga kerja yang memiliki keahlian digital, tidak adanya mitra
teknologi yang tepat, tidak pastinya lingkungan ekonomi, dan kurangnya
kebijakan pemerintah dan infrastruktur teknologi informasi & komunikasi yang
mendukung.
Selain beberapa faktor di atas, peran pemimpin sangat diperlukan dalam
proses transformasi teknologi digital ini. Karena transformasi teknologi digital
bukan sekedar mengganti sistem manual ke teknologi, tetapi mengubah mindset
dan budaya untuk seluruh karyawan supaya bisa beradaptasi dan bekerja lebih
cepat.
Penulis dapat simpulkan bahwa untuk merubah sistem manual ke
teknologi juga terdapat banyak hambatan. Hambatan tersebut dapat menghambat
keberhasilan suatu sistem baru yang diinginkan perusahaan untuk berkembang
dan bisa lebih maju dari kompetitornya.
12
2.3 Analisa Pesaing
Sesuai interview yang telah dilakukan oleh penulis terhadap pemilik
peusahaan mengenai kompetitor. Kompetitor perusahaannya banyak. Seperti
Epoxy. Salah satunya seperti PT Wahana Epoxy Indonesia. PT Wahana Epoxy
Indonesia merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang Industri
Coating lantai. Telah berdiri sejak tahun 2010. PT Wahana Epoxy Indonesia
memiliki suatu visi . Visinya seperti “Menjadi produk pilihan cat & Jasa coating
terbaik di indonesia” dan didukung oleh tenaga kerja ahli yang berpengalaman di
bidang epoxy coating.
Menurut hasil dari interview terhadap salah satu karyawan di PT Wahana
Epoxy Indonesia, beliau mengatakan bahwa teknologi digital sudah dilakukan
sejak tahun 2019 lalu. Seperti absensi sudah melakukan dengan sistem pindai
sidik jari, yang belum dilakukan oleh perusahaan yang peneliti mau rubah sistem
absensinya. Salah satunya sistem absensi.
2.4 Analisa Perubahan
2.4.1. Value Proposition
Untuk Value Proposition di perusahaan penulis teliti, seperti banyaknya
konsumen yang memiliki bidang usaha seperti industri, restaurant, bengkel, hotel,
apartement, mall yang menginginkan lantai mereka terlihat bagus. PT XYZ
menawarkan produk yang mirip seperti epoxy, tapi produk yang ditawarkan oleh
perusahaan PT XYZ ini memiliki kualitas yang lebih kuat dan tidak mudah
tergores dengan barang yang tajam. Perusahaan PT XYZ ini berasal dari German
yang memiliki cabang di Indonesia.
13
2.4.2 Value Network
Untuk Value Network di perusahaan penulis teliti bisa dilihat dari
supplier, distribution, wholesaler, pelanggan, dan media yang sering digunakan
selama perusahaan berdiri. PT XYZ ini memiliki beberapa distributor.
Distributornya seperti di German, Australia, dan Malaysia. Ketiga tempat tersebut
yang sering dipilih sebagai supplier yang sering di hubungi. Ketiga tempat
tersebut tidak jauh dan tidak memerlukan waktu yang sangat lama. Apabila PT
XYZ membutuhkan stock yang kurang dalam jangka waktu 2 bulan kurang, PT
XYZ akan menghubungi daerah di Malaysia ataupun di Australia. Apabila
membutuhkan stock yang memiliki jangka waktu yang lama, dengan kisaran 5
bulan lebih, biasanya PT XYZ menghubungi di daerah German.
PT XYZ ini yang menjual bahan baku atau bahan mentahnnya yang telah
dibeli dari berbagai cabang di negara tetangga. PT XYZ tidak memiliki sama
sekali wholesales, karena PT XYZ ini yang langsung membuat dan memproduksi
bahan baku yang telah dibeli dan dikirim oleh cabang pusatnya.
PT XYZ memiliki banyak customer yang sering melakukan pembelian
ulang, atau repeat order. PT XYZ telah menyelesaikan banyak proyek di berbagai
kota. Proyek terdiri dari berbagai jenis, seperti proyek hotel, proyek area industri
roti, proyek tempat area dingin, proyek area restoran, proyek area retail dan
proyek area waterproofing. Salah satu contoh seperti Holland Bakery, XL Center,
Sushi Tei, Yogya Center Area Kitchen, Auto 2000 Toyota Bekasi, Diamond Cold
Storage di Ancol, Bali, dan Cibitung, Hotel Shangri-La, dan masih banyak
lainnya.
14
Tabel 2. 1 Nama - Nama Proyek
No. Project Type Project Name Location
1 Restaurant Bon Ami Surabaya
2 Restaurant Bon Cafe Surabaya
3 Restaurant Le Cafe Gourmand Jakarta
4 Restaurant Patio Darmawangsa
5 Restaurant Plataran Darmawangsa
6 Restaurant Pancious Central Kitchen Jakarta
7 Restaurant Oldtown Central Kitchen Serpong
8 Restaurant Pepper Lunch Senayan City
9 Restaurant Ming Village Senayan City
10 Restaurant Sushi Tei Senayan City
11 Restaurant Sushi Groove Pondok Indah Mall
12 Restaurant Bakmi Simpur Bekasi
13 Restaurant Sarong Restaurant Bali
14 Restaurant Hard Rock Cafe Bali
15 Restaurant Flapjacks Bali
16 Restaurant Bubba Gump Bali
17 Restaurant Tony Roma's Beachwalk Bali
18 Restaurant lucy in the sky Fairground SCBD JKT
19 Restaurant Cafe Benne Lotte Shopping Avenue
20 Restaurant Bakerzin Mall Serpong (SMS)
21 Restaurant Plataran Borobudur
22 Restaurant Plataran Menteng
23 Restaurant Plataran Labuan Bajo
24 Restaurant Plataran Bromo
25 Waterproofing Pepper Lunch Area Kitchen Plaza Senayan
26 Waterproofing Yogya Center Area Warehouse Bandung
27 Waterproofing Bintang Toedjoe Area Duct Pulogadung
28 Waterproofing Restaurant Angke Area Kitchen Ketapang
29 Waterproofing Dwi Putra Building Gading Serpong
30 Retail XL Center Central Park Mall
31 Retail XL Center Senayan City
32 Retail Pazia Plaza Indonesia
33 Retail EVB Plaza Semanggi
34 Retail SuperDry Plaza Senayan
35 Retail EVB Galaxy Mall Surabaya
36 Retail EVB Mall Panakukang
37 Retail Y3 Beachwalk Bali
38 Retail Fun World Grand Indonesia
39 Retail Blitzmegaplex Pasific Place
Sumber : data perusahaan yang diolah penulis
15
Tabel 2. 2 Nama - Nama Proyek Lanjutan
No. Project Type Project Name Location
40 Retail Yogya Center Cirebon
41 Retail Yogya Center Leuwi Panjang Bandung
42 Caterings Aerofood Indonesia Juanda Surabaya
43 Caterings Parewa Aero Catering Bandara Mas
44 Bakeries Holland Bakery Karang Bolong
45 Bakeries Holland Bakery Cikini
46 Bakeries Holland Bakery Jatinegara
47 Bakeries Holland Bakery Sunter
48 Bakeries Holland Bakery Bogor
49 Bakeries Francis Artisan Bakery Central Kitchen JKT
50 Bakeries Francis Artisan Bakery Grand Indonesia
51 Bakeries Yogya Center Bakery Bandung
52 Bakeries Kartika Sari Paralon Bandung
53 Bakeries Kartika San Djuanda Bandung
54 Bakeries Provence Neo Soho
55 Bakeries Provence PIK
56 Bakeries Cheesecake Factory 4 Outlets
57 Bakeries The Harvest 13 Outlets
58 Bakeries Almond Tree Serpong
59 Hotel Hotel Grand Nikko Bali
60 Hotel The Chedi Club Jimbaran Bali
61 Hotel Nusa Dua Beach Resort Bali
62 Hotel Artotel Sanur Bali
63 Hotel Villa Karma Resorts Bali
64 Hotel Ossotel Bali
65 Hotel Intercontinental Hotel Bali
66 Hotel Chedi Sakala Bali
67 Hotel Tandjung Sari Bali
68 Hotel Kuta Seaview Boutique & Spa Bali
69 Hotel Ramayana Resort & Spa Bali
70 Hotel Villa de daun Bali
71 Hotel Atanaya Hotel Nusa Dua Bali
72 Hotel Novotel Nusa Dua Bali
73 Hotel Plataran Ubud Hotel & Spa Bali
74 Hotel Ritz Carlton Bali
75 Hotel Golden Tulip Lombok
76 Hotel Fairmont Hotel Jakarta
Sumber : data perusahaan yang diolah penulis
16
Tabel 2. 3 Nama - Nama Proyek Lanjutan
No. Project Type Project Name Location
77 Hotel Artotel Thamrin Jakarta
78 Hotel Atlet Century Hotel Jakarta
79 Hotel Atlet Century Hotel Jakarta
80 Hotel Ibis Sunter Jakarta
81 Hotel Ibis Cawang Jakarta
82 Hotel Intercontinental Hotel Midplaza Jakarta
83 Hotel Novotel Manggadua Square Jakarta
84 Hotel Pullman Central Park Jakarta
85 Hotel Shangri – La Jakarta
86 Hotel The Darmawangsa Jakarta
87 Hotel Alila Solo
88 Hotel Amanjiwo Borobudur, Magelang
89 Industry Morin Cikarang Bekasi
90 Industry Morin Bizpark Bandung
91 Industry Bintang Toedjoe Pulogadung
92 Industry Internusa Food Kamal
93 Industry Orang Tua Wafer Tango Daan Mogot
94 Industry Jaddifood Kelapa Gading
95 Industry Wahana Citra Nabat Pulogadung
96 Industry Sinar Meadow Pulogadung
97 Industry Sunfresh Ciracas
98 Industry Pangansri Utama Ciracas
99 Industry Indoguna Pondok Bambu
100 Cold Storage Diamond Cold Storage Ancol
101 Cold Storage Diamond Cold Storage Bali
102 Cold Storage Diamond Cold Storage Cibitung
103 Workshop Auto 2000 Toyota Yos Sudarso
104 Workshop Auto 2000 Toyota Bandung
105 Workshop Auto 2000 Toyota Bekasi
106 Workshop Bintang Toedjoe Warehouse Pulomas
107 Workshop Yogya Center Buah Batu Bandung
108 Workshop ASSA Rent Banjarmasin
109 Workshop ASSA Rent Palembang
110 Workshop ASSA Rent Semarang
Sumber : data perusahaan yang diolah penulis
PT XYZ sudah banyak menyelesaikan proyek, seperti daftar diatas.
17
Dibawah ini merupakan contoh sebelum dan sesudah di lakukannya proses silikal.
Sumber : Data dari perusahaan
Gambar 2. 1 Proyek Shangri-La di Jakarta
Sumber : Data dari perusahaan
Gambar 2. 2 Proyek Hotel Intercontinental Bali
Sumber : Data dari perusahaan
Gambar 2. 3 Proyek Amanjiwo di Magelang
18
Sumber : Data dari perusahaan
Gambar 2. 4 Proyek Restoran Rice Bowl di Tangerang
Sumber : Data dari perusahaan
Gambar 2. 5 Proyek Toserba Yogya Center di Bandung
19
Sumber : Data dari perusahaan
Gambar 2. 6 Proyek Kantor Dynaplast di Tangerang
Seperti pada gambar 2.3 sampai dengan gambar 2.8, itu adalah contoh
hasil dari proyek yang dilakukan oleh PT XYZ. Untuk media yang sering
digunakan PT XYZ pada saat mempromosikan produk dan jasanya menggunakan
media instagram dan website. Kedua media ini sering digunakan oleh PT XYZ.
Sumber : Data dari perusahaan
Gambar 2. 7 Website Resmi Silikal
20
2.4.3 Business Model
Menurut (Tikkanen, 2005), mendefinisikan model bisnis perusahaan
sebagai sistem yang dimanifestasikan dalam komponen dan materi terkait serta
aspek kognitif. Komponen utama dari model bisnis termasuk jaringan hubungan
perusahaan, operasi yang terkandung dalam proses bisnis dan basis sumber daya
perusahaan, dan konsep keuangan dan akuntansi perusahaan. Kerangka model
bisnis memiliki manfaat nyata bagi praktisi, mereka dapat menyelidiki evolusi
model bisnis mereka. Itu sistemik. Ini menunjukkan bahwa proses perusahaan
muncul dari masing-masing dan koordinasi mereka adalah kunci untuk
mempertahankan keunggulan kompetitif. Model bisnis adalah mekanisme
kognitif. Kerangka model bisnis telah terbukti menjadi alat yang berguna dalam
pendidikan bisnis. Ini merangkum bidang-bidang utama manajemen dan
mengontekstualisasikannya dalam ranah tindakan manajerial.
Sumber : Data diolah Peneliti
Gambar 2. 8 Business Model
21
+
1. Customer Segments
Menurut (Pigneur & Osterwalder, 2013), dalam mendapatkan keuntungan,
pelanggan merupakan suatu kunci kesuksessan, tanpa adanya pelanggan sebuah
perusahaan tidak dapat bertahan lama dalam bisnis. Ada dua segmen pasar
berdasarkan kebutuhan menurut ahli, perilaku konsumen yaitu segmen kelas
menengah atas dan segmen kelas menengah bawah. Kalau untuk PT XYZ ini,
segmennya semua sama. Segmennya tergolong menengah ke atas. Karena hanya
digunakan oleh konsumen yang tidak suka dengan lantai keramik, dan ingin
tampil berbeda.
2. Value Propositions
Menurut (Pigneur & Osterwalder, 2013) bagaimana pelanggan dapat
beralih dari satu perusahaan ke perusahaan lain melalui produk atau layanan yang
ditawarkan oleh perusahaan berbeda dengan para kompetitiornya itu yang
dinamakan porposi nilai. Berdasarkan teori diatas, penulis bisa menjabarkan
bahwa value propositionnya seperti SILIKAL lebih tahan lama, kuat, tidak mudah
baret atau retak, dan desainnya banyak.
3. Channels
Menurut (Pigneur & Osterwalder, 2013), bagaimana sebuah perusahaan
dapat menjalin komunikasi dengan pelanggannya dalam menyampaikan nilai
proporsisinya itu yang dinamakan channel. Channels yang digunakan oleh PT
XYZ adalah social medial, dan website. Channel memiliki berbagai fungsi seperti
22
meningkatkan kesadaran kepada pelanggan atas produk dan jasa yang ditawarkan
oleh perusahaan, membantu pelanggan dalam mengevaluasi proposisi nilai dari
perusahaan, memungkinkan bagi pelanggan dalam membeli produk atau jasa yang
lebih spesifik, memberikan proposisi nilai perusahaan kepada pelanggan, dan
memberikan layanan pendukung pasca pembelian kepada pelanggan.
4. Customer Relationship
Menurut (Pigneur & Osterwalder, 2013), hubungan dengan pelanggan
dibangun sesuai dengan customer segment, dikarenakan setiap setiap segmentasi
memiliki yang berbeda. Untuk menjalin hubungan baik dengan konsumen, PT
XYZ selalu melakukan feedback ulang terhadap kepuasan pelanggan.
5. Revenue Streams
Menurut (Pigneur & Osterwalder, 2013), arus pendapatan menampilkan
keadaan dari keuangan perusahaan yang diperoleh dari uang tunai dari setiap
segmen konsumen. Revenue Streams dari PT XYZ seperti menjual produk dan
jasa. Tidak hanya menjual produknya saja, tapi menjual jasa aplikasinya. Ada
beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pendapatan seperti
menurut (Pigneur & Osterwalder, 2013) yaitu :
Menjual aset perusahaan.
Pendapatan dengan cara menjual service secara terus menerus.
23
Pemerian hak intelektual dari perusahaan agar orang yang membeli lisensi
tersebut dapat memakai perusahaan mereka dalam membuka usaha yang
sama.
Pengiklanan.
6. Key Resources
Menurut (Pigneur & Osterwalder, 2013), supaya bisnis dapat berjalan
dengan baik, sumber daya perusahaan sangat penting. Setiap bisnis membutuhkan
sumber daya yang bagus. Sumber daya yang dibuat dari PT XYZ ini seperti
membuat pabrik dan memiliki karyawan.
7. Key Activities
Menurut (Pigneur & Osterwalder, 2013), kunci aktifitas yang digamarkan
oleh setiap peurusahaan memiliki aktifitas yang penting yang dilakukan oleh
setiap perusahaan supaya bisnis berjalan dengan lancar. Aktifitas penting yang
dilakukan PT XYZ seperti adannya melakukan pemasaran produk dan jasa,
melakukan pengecekan stock setiap minggunya, melakukan perhitungan barang
yang kembali setelah proyek, melakukan packing terhadap barang non kimia.
8. Key Partnership
Menurut (Pigneur & Osterwalder, 2013), perusahaan menciptakan untuk
mengoptimalkan bisnis, mengurangi terjadinya resiko, dan untuk memiliki daya
saing yang tinggi dengan para kompetitornya. Kerjasama yang dilakukan oleh PT
XYZ ini seperti menjalin hubungan antara setiap perusahaan logistik. Dimana
24
perusahan logistik diperlukan pada saat melakukan pengiriman barang dan
pemesanan barang yang akan datang ke PT XYZ.
9. Cost Structure
Menurut (Pigneur & Osterwalder, 2013), struktur biaya menggambarkan
semua biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan suatu model bisnis. Biaya yang
dikeluarkan dalam menjalankan bisnis yang seperti PT XYZ lakukan, seperti gaji
karyawan, biaya penyetokan barang, iklan, listrik, kendaraan operasional, dan
biaya pengiriman barang.
2.4.4 Technology Usage
PT XYZ menggunakan software untuk menjalankan bisnisnya. Software
yang digunakan bernama Inflow Inventory Management. Inflow Inventory adalah
sebuah aplikasi untuk mengelola persediaan, pembelian, dan penjualan barang.
Berikut ini adalah tampilan dari aplikasi Inflow Inventory.
Sumber : data diolah penulis
Gambar 2. 9 Tampilan Software Inflow Inventory
25
2.5 Strategi dan Motivasi Bisnis
PT XYZ merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang
chemical construction dengan menggunakan bahan kimia untuk bangunan berupa
pelapis lantai, mortar, waterproofing (pelapis bocor), dan roadmarking (pelapis
jalan). PT XYZ merupakan salah satu cabang dari perusahaan Silikal GmbH yang
berpusat di Mainhausen, Jerman. Silikal GmbH sendiri didirikan pada tahun 1951.
Sebenarnya perusahaan Silikal GmbH hanya berfokus terhadap konstruksi screed.
Screed merupakan lapisan atas yang halus di lantai beton atau permukaan lainnya.
Lapisan tersebut bisa dalam bentuk bahan plester, kayu atau lainnya. Pada tahun
1960-an, Silikal GmbH mengembangkan produk-produk baru berbasis resin
sintesis modern untuk sektor konstruksi yang berkembang secara dinamis,
terutama untuk pelapis lantai dan aplikasi teknik dalam perdagangan dan industri.
Gambar dibawah ini adalah logo silikal, produk yang dijual oleh PT XYZ
Sumber : data perusahaan
Gambar 2. 10 Logo Silikal GmbH
26
Pada saat ini, Silikal GmbH memiliki 59 cabang di seluruh dunia. Di
wilayah Eropa, cabangnya terletak di Austria, Belarus, Belgia, Bulgaria, Croatia,
Republik Czech, Denmark, Finlandia, Perancis, Jerman, Greece, Hungaria,
Irlandia, Italia, Belanda, Norwegia, Polandia, Portugal, Romania, Rusia, Republik
Slovak, Slovenia, Spanyol, Swedia, Swiss, Turki, dan Inggris. Di wilayah timur
tengah; Bahrain, Irak, Israel, Yordania, Kuwait, Lebanon, Oman, Pakistan, Qatar,
Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab. Di wilayah Asia Pasifik; Australia,
Bangladesh, India, Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, Myanmar, Selandia Baru,
Republik Rakyat China, Filipina, Taiwan, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Di
wilayah Afrika; Mesir dan Afrika Selatan. Di wilayah Amerika Tengah dan
Selatan; Argentina, Brasil, dan Chili.
Silikal GmbH memiliki sertifikat ISO 9001 pada tahun 2015 dan ISO
14001 pada tahun 2015. Selain itu, juga memiliki sertifikat HACCP International,
AgBB, dan Halal. Berikut adalah sertifikat yang diraih Silikal GmbH:
Sumber: Website Silikal
Gambar 2. 11 Sertifikat ISO 9001 Silikal
27
Sumber: Website Silikal Gambar 2. 12 Sertifikat ISO 14001 Silikal
Nama yang terkandung dari PT XYZ memiliki arti dan makna. Xyang
berarti rahmat Tuhan. Y yang berarti besertamu selalu. Z yang berarti indah. Jadi
kalau digabungkan menjadi rahmat Tuhan besertamu selalu dan indah.
PT XYZ memiliki visi dan misi. Visinya adalah to be the leading
company in chemical construction industry. Sedangkan misinya adalah to promote
and provide better construction system in the food & beverage industry. PT XYZ
memiliki target konsumen. Targetnya adalah berbagai macam industri seperti
perhotelan, restoran, otomotif, dan lain-lain.
PT XYZ memiliki gudang yang berada di kompleks pergudangan T8 Alam
Sutera. Ukuran gudang tersebut panjangnya 50 m, lebar 12 m. Total luas
28
gudang adalah 600 m². Gudang yang terletak di pergudangan T8 Alam Sutera
dapat menyimpan banyak stock yang terdiri dari resin dan material tambahan.
Di gudang yang terletak di T8 Alam Sutera terdapat dua tipe material /
bahan baku yang diperlukan dalam pengerjaan pelapisan lantai yakni bahan baku
utama yang berasal dari German dan bahan baku tambahan dari supplier lokal di
Indonesia. Ada enam jenis bahan baku utama yang dimiliki oleh PT XYZ , yaitu
reactive resin (resin), pigment (RAL), flakes, fullstoff cl, filler (FS), dan additive.
Material tambahan dari supplier lokal adalah BPO 50, Calcium OM 6 GD, pasir
kuarsa, aerosil, xylene, ember, lakban, rol ACE (rol putih) dan rol budget (rol
biru).
Reactive resin (resin) adalah cairan bahan kimia yang digunakan untuk
pengaplikasian lantai industri. Reactive resin (resin) terdiri dari R 52, R 62, R 68,
R 72, RU 727, RU 380, RF 321, dan RF 6200. Setiap resin memiliki karakteristik
yang berbeda untuk kondisi area proyek yang berbeda juga. Untuk lantai yang
biasa itu menggunakan R 62. Setiap resin memiliki berbagai ukuran. Ada yang
berukuran 180 Kg yang berupa drum, ada kaleng yang berukuran 25 Kg, 10 Kg,
7,5 Kg, ada juga berbentuk jerigen yang dapat menampung sebesar 30 Kg. Jerigen
biasanya digunakan dari cairan yang ada di drum dipindahkan untuk memudahkan
membawa resin.
Strategi bisnis yang dilakukan oleh PT XYZ sama seperti pusatnya yang
di German, yakni membuat pelayanan maksimal terhadap konsumen yang
memilih SILIKAL sebagai produk andalan mereka.
29
2.6 Proses Pengambilan Keputusan
Dalam proses pengambilan keputusan mengenai perubahan sistem absensi
manual dengan menggunakan digital teknologi seperti dengan teknologi pindai
sidik jari yang langsung terdata di software Sleekr sudah disetujui oleh pemilik
perusahaan. Pihak yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan tersebut
seperti pemilik perusahaan Bpk Willy, Bu Fanny selaku HRD, Bpk Muhlis selaku
kepala gudang yang mewakilkan keluhan karyawan proyek dan karyawan gudang,
dan Taufik selaku peneliti. Proses dalam pengambilan keputusan tersebut tidak
terlalu lama, karena permasalahan yang ada sudah berlangsung dengan lama.
Permasalahan tersebut tidak ditindak lanjuti karena belum adanya suntikan dana
dari pusatnya di German. Setelah mendapatkan suntikan dana, peneliti langsung
mengajukan perubahan sistem absensi. Setelah melakukan diskusi dengan Bpk
Willy selaku pemilik perusahaan, Bu Fanny selaku HRD, dan Bpk Muhlis selaku
kepala gudang, hasil yang didapatkan yakni setuju adanya perubahan tranformasi
teknologi digital terhadap sistem absensi.
2.7 Analisa Sumber Daya
Dari sumber daya perusahaan, akan ada kekuatan yang menonjol, dan
mendorong terhadap keberhasilan transformasi teknologi digital. Selain ada yang
mendorong kemajuan transformasi teknologi digital, ada juga yang menjadikan
kelemahan atau yang berpotensi menghambat keberhasilan transformasi teknologi
digital.
30
Menurut (McKinsey), model McKinsey 7S dikembangkan selama akhir
1970-an oleh McKinsey & Co. sebagai kerangka kerja konseptual "berguna dalam
mendiagnosis penyebab malaise organisasi dan dalam merumuskan program
untuk perbaikan". Model tersebut merupakan upaya untuk memberikan respons
terhadap frustrasi yang meluas yang dialami oleh para eksekutif pada saat
berurusan secara efektif dengan masalah manajemen umum yang terkait dengan
faktor-faktor strategis dan organisasi. Kerangka kerja ini melampaui gagasan
klasik sederhana bahwa "struktur mengikuti strategi" karena menghubungkan
strategi tidak hanya dengan struktur tetapi juga dengan lima elemen lainnya.
Selain Strategi dan Struktur, elemen atau variabel lain dari kerangka kerja yang
kita bahas di bawah ini adalah sebagai berikut: nilai-nilai bersama, keterampilan,
staf, sistem dan gaya.
Ini adalah visi strategis untuk grup, untuk memasukkan bisnis, unit bisnis,
dan tim. 7 S adalah struktur, strategi, sistem, keterampilan, gaya, staf, dan nilai-
nilai bersama. Model ini paling sering digunakan sebagai alat analisis organisasi
untuk menilai dan memantau perubahan dalam situasi internal organisasi.
Menurut (McKinsey) ada 7S seperti:
1. Strategy (Strategi)
Strategi merupakan rencana yang dirancang untuk
mempertahankan dan membangun keunggulan kompetitif di atas
persaingan. Strategi yang di lakukan oleh PT XYZ dengan
menerapkan sistem targeting untuk divisi marketing, dimana suatu
31
keberhasilan perusahaan berasal dari target yang ditentukan oleh setiap
perusahaan.
2. Structure (Struktur)
Struktur yang PT XYZ seperti Struktur Organisasi. Perusahaan
yang mengatur sistem kerja, komunikasi, wewenang dan tanggung
jawab serta pendelegasian tugas kepada unit kerja atau orang-orang
tertentu untuk mencapai sasaran organisasi. Struktur merupakan
elemen yang dapat terlihat sehingga mudah untuk mengatur ataupun
mengubahnya.
3. Systems (Sistem)
Sistem di dalam McKinsey 7s ini adalah Proses dan Prosedur
Perusahaan yang berisikan kegiatan operasional sehari-hari dan
pembuatan keputusan dalam perusahaan. Sistem ini merupakan fokus
utama manajemen apabila terjadi perubahaan organisasi dalam suatu
perusahaan, dan memperbaiki kesalahan sistem yang lama. Sistem
operasional yang PT XYZ seperti adanya penggunaan menggunakan
teknologi, ada yang tidak menggunakan teknologi.
4. Skills (Keterampilan)
Skill adalah kemampuan karyawan yang dibutuhkan oleh
perusahaan sehingga dapat berkinerja dengan baik sesuai dengan yang
diharapkan sehingga dapat membantu perusahaan dalam mencapai
sasarannya. Skill atau Keterampilan yang dimaksud ini juga termasuk
Kapabilitas (Capabilities) dan Kompetensi (Competences). Skill harus
32
dimiliki setiap divisi. Dengan contoh divisi keuangan, divisi ini harus
bisa melakukan jobdesk yang telah ditentukan oleh perusahaan.
5. Staff (Karyawan)
Staff adalah Karyawan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Elemen
Staff berkaitan dengan bagaimana karyawan tersebut diseleksi,
direkrut, dilatih, dimotivasi dan dihargai. Staff di PT XYZ berjumlah
50 orang, dengan total keselurahan dari berbagai cabang dari luar
negeri bisa mencapai ribuan karyawan.
6. Style (Gaya Kepemimpinan)
Elemen Style ini berkaitan dengan Gaya Kepemimpinan
Manajemen yang digunakan dalam organisasi untuk mencapai sasaran
perusahaannya. Gaya kepemimpinan di PT XYZ dengan
kepemimpinan birokrasi, yang harus melakukan tanggung jawabnya
secara rutin setiap hari.
7. Shared Values (Nilai-nilai Perusahaan)
Shared Values merupakan inti utama dari Kerangka McKinsey 7s
karena berkaitan dengan nilai-nilai inti perusahaan yang menjadi
budayanya. Share Values pada dasarnya adalah Standar ataupun
norma-norma yang menjadi panduan perilaku bagi semua karyawan
dan manajemen perusahaan. Nilai yang diterapkan di PT XYZ seperti
4S; Senyum, Sapa, Santun, dan Sopan.