BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal...

60
32 BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH PASCA SADDAM HUSSEIN A. Sejarah Singkat Lahirnya Sunni dan Syi'ah Perbedaan prinsipal antara Syi'ah dan Ahlussunnah pada hakikatnya terletak pada persoalan tokoh pengganti Nabi Muhammad saw. sebagai pemimpin umat sepeninggal beliau, baik di bidang pemerintahan maupun dalam hal-hal spiritual keagamaan. Kaum Syi'ah berpendapat bahwa pemegang jabatan itu telah ditetapkan dan diwasiatkan oleh Nabi saw., dalam hal ini yang ditunjuk oleh beliau ialah Imam Ali bin Abi Thalib. Sedang Ahlussunnah berpendapat bahwa Nabi saw. wafat tanpa mewasiatkan jabatan tersebut kepada siapa pun. Akibatnya, kaum Syi'ah tidak seperti kaum Muslimin lainnya, hanya mau berpegang pada apa yang mereka terima dari Ahlul Bait, keluarga Nabi saw. dan keturunan beliau, dalam segala hal yang bersangkutan dengan pemahaman-pemahaman keagamaan. Dan juga mereka selalu berpegang teguh dengan pendiriannya bahwa Imam Ali dan keturunannya dari istrinya, Fatimah putri Rasulullah saw., adalah satu-satunya kelompok yang berhak menduduki jabatan Khalifah dan kepemimpinan tertinggi umat. 50 Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan umat Islam. Persoalan suksesi segera muncul ke permukaan, yakni, persoalan mengenai siapa yang dianggap 50 Syarafuddin al-Musawi, 1994, Dialog Sunnah Syi'ah, Bandung: Penerbit Mizan, halaman xxvi-xxvii.

Transcript of BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal...

Page 1: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

32

BAB II

LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH

PASCA SADDAM HUSSEIN

A. Sejarah Singkat Lahirnya Sunni dan Syi'ah

Perbedaan prinsipal antara Syi'ah dan Ahlussunnah pada hakikatnya terletak

pada persoalan tokoh pengganti Nabi Muhammad saw. sebagai pemimpin umat

sepeninggal beliau, baik di bidang pemerintahan maupun dalam hal-hal spiritual

keagamaan. Kaum Syi'ah berpendapat bahwa pemegang jabatan itu telah ditetapkan

dan diwasiatkan oleh Nabi saw., dalam hal ini yang ditunjuk oleh beliau ialah Imam

Ali bin Abi Thalib. Sedang Ahlussunnah berpendapat bahwa Nabi saw. wafat tanpa

mewasiatkan jabatan tersebut kepada siapa pun. Akibatnya, kaum Syi'ah tidak seperti

kaum Muslimin lainnya, hanya mau berpegang pada apa yang mereka terima dari

Ahlul Bait, keluarga Nabi saw. dan keturunan beliau, dalam segala hal yang

bersangkutan dengan pemahaman-pemahaman keagamaan. Dan juga mereka selalu

berpegang teguh dengan pendiriannya bahwa Imam Ali dan keturunannya dari

istrinya, Fatimah putri Rasulullah saw., adalah satu-satunya kelompok yang berhak

menduduki jabatan Khalifah dan kepemimpinan tertinggi umat.50

Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M

di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan umat Islam. Persoalan

suksesi segera muncul ke permukaan, yakni, persoalan mengenai siapa yang dianggap

50 Syarafuddin al-Musawi, 1994, Dialog Sunnah Syi'ah, Bandung: Penerbit Mizan, halaman

xxvi-xxvii.

Page 2: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

33

paling sah sebagai penerus Rasulullah saw. dalam memimpin umat Islam pasca

wafatnya beliau. Dalam kepemimpinannya, Nabi saw. telah berhasil membentuk

suatu ummah (konfedarasi). Namun, untuk menjalankannya Nabi tidak tinggalkan

wasiat, pesan atau menunjuk siapa di antara sahabatnya yang bakal menjadi

khalifah.51

Munculnya permasalahan mengenai pengganti Nabi sebagai pemimpin

umat Islam ini, selanjutnya menghendaki pembagian umat menjadi dua kelompok

besar.

Bagi mayoritas kaum Muslimin saat itu, Nabi saw. memang sengaja

membiarkan masalah tersebut agar terbuka dengan menyerahkannya kepada umat

untuk memutuskan siapa yang mereka anggap paling mampu untuk mengemban

kepemimpinan. Kelompok ini kemudian dikenal sebagai kaum Sunni, atau penganut

Sunnah 'tradisi'. Adapun kelompok minoritas berkeyakinan bahwa sebenarnya Nabi

saw. telah menunjuk calon pengganti beliau, dan calon tersebut adalah Ali.

Penunjukan tersebut menurut mereka dilakukan Nabi dalam perjalanan kembali dari

Haji Wada' pada 18 Dzulhijjah tahun 11 H (632 M) di Ghadir Khumm (Kolam

Khumm). Pendapat tersebut diperkuat dengan sabda Nabi, "Barangsiapa yang

menganggapku sebagai pemimpinnya (mawla), mulai saat sekarang hendaklah

menganggap Ali sebagai pemimpinnya." Kelompok ini kemudian terkenal dengan

nama Syi'ah.52

Pertemuan mayoritas kaum Muslimin di Saqifah Bani Sa'idah yang

51 M. Abdul Karim, 2014, Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam, Yogyakarta: Pustaka Book

Publisher, halaman 79. 52 Hamid Enayat, 2001, Reaksi Politik Sunni dan Syi'ah Pemikiran Politik Islam Modern Menghadapi

Abad ke-20, Bandung: Penerbit Pustaka, halaman 6-8.

Page 3: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

34

menghasilkan kesepakatan dengan mengangkat Abu Bakar sebagai khalifah

(pengganti) Nabi dalam mengurusi semua permasalahan umat, yang kemudian

dikenal dengan sebutan Khulafa ar-Rasyidun; Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman

bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Meskipun, bagi kelompok Syi'ah (partisan atau

pengikut Ali) kekhalifahan mereka tidak sah. Menurut mereka, Ali adalah keluarga

Nabi (Ahl al-Bait) yang paling berhak untuk menjadi khalifah setelah wafatnya Nabi

Muhammad.53

Tindakan mayoritas Muslim dalam pemilihan khalifah pengganti Nabi saw.

tersebut bagi kaum Syi'ah dinilai sangat tergesa-gesa, karena tanpa berunding dengan

Ahlul Bait ataupun dengan sahabat-sahabatnya yang sedang sibuk dengan upacara

pemakaman Nabi walaupun, pemilihan khalifah tersebut dengan maksud menjaga

kesejahteraan umat dan memecahkan masalah-masalah mereka saat itu. Dengan

demikian, keputusan pengangkatan Abu Bakar sebagai khalifah pertama,

memposisikan Ali dan sahabat-sahabatnya pada suatu keadaan yang sudah tidak

mungkin dirubah lagi, kelompok Ali harus menerima bai'at kepada Abu Bakar secara

terpaksa.54

Perlu diketahui, Ali mulai bergabung dan membaiat Abu Bakar setelah enam

bulan masa kekhalifahannya. Hal ini kemudian banyak ditafsirkan sebagai bentuk

kekecewaan Ali atas terpilihnya Abu Bakar sebagai khalifah pengganti Nabi. Namun,

ada juga yang berpendapat bahwa keterlambatan Ali dalam membaiat Abu Bakar

disebabkan ia menghormati Fatimah, istrinya dan sekaligus putri Rasulullah saw.

53 M. Abdul Karim, op. cit, halaman 109. 54 Allamah Sayyid Muhammad Husayn Thabathaba'i, 1989, Islam Syi'ah: Asal-Usul dan

Perkembangannya, Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, halaman 39-40.

Page 4: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

35

Prosesi pengganti Nabi inilah yang menjadi cikal-bakal lahirnya mazhab-mazhab

dalam Islam, terutama Sunni-Syi'ah yang masih eksis hingga sekarang dan mewarnai

politik di Timur Tengah.55

Walaupun bibit Syi'ah telah ada saat pemilihan Khalifah

Abu Bakar, namun dalam catatan sejarah Islam mulai munculnya Syi'ah adalah

setelah wafatnya Ali bin Abi Thalib, dan karena adanya rivalitas politik dari

kelompok Khawarij.56

Sebutan Syi'atu Ali dan Syi'atu Mu'awiyah 'pengikut Mu'awiyah', awalnya

tercatat dalam sejarah. Namun, lambat laun Syi'atu Mu'awiyah hilang dan akhirnya

Syi'ah hanya diperuntukkan bagi pengikut Ali. Syi'atu Mu'awiyah seterusnya dikenal

dengan kelompok Sunni. Dari kelompok Syi'ah Ali juga lahir kelompok Khawarij

(kelompok Ali yang keluar dari barisannya dan kumpul di Harurah di bawah

pimpinan Abdullah bin Wahab ar-Rasyibi). Kelompok ini lahir dari kekecewaan

sekelompok orang atas kebijakan politik Ali yang memecat para gubernur pada masa

sebelumnya demi menegakkan pemerintahan yang bersih dari korupsi dan persoalan

nepotisme.57

Sehingga kelompok-kelompok yang awal muncul pasca wafatnya Nabi

saw. adalah Syi'ah, Khawarij, dan Sunni.

Penjelasan terkait kelompok Sunni dan Syi'ah adalah sebagai berikut.

1. Definisi Syi'ah

Kata Syi'ah secara etimologi 'kebahasaan' berarti pengikut, pendukung,

pembela, pencinta, yang kesemuanya mengarah kepada makna dukungan ide atau

55 Ahmad Sahide, 2013, Ketegangan Politik Syi’ah-Sunni di Timur Tengah Sejarah Politik di

SekitarLaut Tengah Pada Abad x M, Yogyakarta: The Phinisi Press,halaman 24. 56 Fuad Mohd. Fachruddin, 1988, Sejarah Perkembangan Pemikiran Dalam Islam, Jakarta: Yasaguna,

halaman 30. Lihat juga M. Abdul Karim, loc. cit. 57 M. Abdul Karim, 2014, Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam, Yogyakarta: Pustaka Book

Publisher, halaman 111.

Page 5: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

36

individu dan kelompok tertentu.58

Syi'ah dalam arti kata lain dapat disandingkan

juga dengan kata tasyayyu' yang berarti patuh atau menaati secara agama dan

mengangkat kepada orang yang ditaati itu dengan penuh keikhlasan tanpa

keraguan. Dalam al-Qur'an penggunaan kata Syi'ah di antaranya terdapat dalam

surat ash-Shaffat [37] ayat 83 yang artinya: "Dan sesungguhnya Ibrahim

benar-benar termasuk pendukungnya (Nuh)". Dalam naskah lama terdapat syair

yang pernah dilantunkan oleh sahabat Hasan bin Tsabit ketika ia memuji Nabi

Muhammad saw. dengan syair Akrama bi qawmi rasulillah syi'atuhum, idza

ta'addadat al-ahwa wa syiya'. Artinya: "Orang yang paling mulia di antara umat

Rasulullah adalah para pengikutnya, apabila telah banyak para pemuja nafsu dan

pengikut". Sehingga kata "Syi'ah" dalam kebahasaan sudah dikenal sejak awal

kepemimpinan Islam sebagai identifikasi terhadap kelompok-kelompok yang

mengidolakan seseorang yang dianggap sebagai tokoh.59

Syi'ah dalam arti terminologi memiliki banyak pengertian. Belum ada

pengertian yang mampu mewakili seluruh pengertian Syi'ah. Kesulitan ini terjadi

karena banyaknya sekte-sekte dalam paham keagamaan Syi'ah. Ibrahim Bafadhol

(2013) dalam bukunya Mencintai Ahlul Bait, memberikan pengertian dengan

mengutip pendapat Ibn Hazm bahwa asas tasyayyu' (menganut paham Syi'ah)

adalah pengakuan bahwa Ali bin Abi Thalib adalah manusia yang terbaik setelah

Rasulullah saw. dan bahwa dialah Imam serta Khalifah sepeninggal beliau.

58 M. Quraish Shihab, 2014, Sunnah-Syi'ah Bergandengan Tangan! Mungkinkah? Kajian Atas Konsep

Ajaran dan Pemikiran, Tangerang: Lentera Hati, halaman 60. 59 Muladi Mughni dalam Moh. Hasim, 2012, "Syia'h: Sejarah Timbul dan Perkembangannya di

Indonesia", Jurnal Pengkajian Masalah Sosial Keagamaan, Volume 19 No. 02 Juli-Desember 2012, halaman

148-149.

Page 6: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

37

Begitu pula imamah atau kekhalifahan setelah Ali adalah hak keturunan Ali.60

Ahmad Amin dalam Muslih Fathoni (1994) juga menjelaskan tentang pengertian

Syi'ah, yaitu golongan yang berkeyakinan bahwa Ali dan keturunannya adalah

orang yang paling berhak menjabat khalifah daripada Abu Bakar, Umar, dan

Usman. Dan bahwasannya Nabi telah menjanjikan kekhalifahan sesudahnya

kepada Ali, dan setiap imam menjanjikan kekhalifahan tersebut kepada

penerusnya.61

Quraish Shihab dengan mengutip pendapat Ali Muhammad al-Jurjani

(1339-1413 M) mendefinisikan bahwa: "Syi'ah adalah mereka yang mengikuti

Sayyidina Ali ra. dan percaya bahwa beliau adalah Imam sesudah Rasul saw.

dan percaya bahwa imamah tidak keluar dari beliau dan keturunannya".62

Disimpulkan bahwa pengertian Syi'ah yaitu, "Mereka yang mengikuti Ali

ra. dan percaya bahwa Ali ra.-lah yang paling berhak menjabat khalifah serta

imamah sesudah Rasul saw. daripada Abu Bakar, Umar, dan Usman; dan mereka

percaya bahwa imamah tidak keluar dari beliau dan keturunannya." Pengertian

ini walaupun hanya mencerminkan sebagian dari golongan Syi'ah, namun dapat

diterima karena menunjuk kepada Syi'ah mayoritas dewasa ini, yakni Syi'ah Itsna

'Asyariyah.

2. Asal Muasal Ajaran Syi'ah

Syi'ah selalu hadir dalam panggung perdebatan dan konflik seperti saat ini.

60 Ibrahim Bafadhol, 2013, Mencintai Ahlul Bait, Yogyakarta: Darul Uswah, halaman 16. 61 Muslih Fathoni, 1994, Faham Mahdi Syi'ah dan Ahamadiyah Dalam Perspektif, Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, halaman 16. 62 M. Quraish Shihab, 2014, Sunnah-Syi'ah Bergandengan Tangan! Mungkinkah? Kajian Atas Konsep

Ajaran dan Pemikiran, Tangerang: Lentera Hati, halaman 61.

Page 7: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

38

Konflik Sunni-Syi'ah selalu ada dalam dimensi-dimensi waktu yang berbeda

dengan segala pernik persoalan. Dalam mengungkap sejarah itu, para sejarawan

dari kalangan Sunni dan Syi'ah saling melancarkan argumen yang berbeda dalam

menjelaskan sejarah perkembangan Syi'ah. Masing-masing memberikan klaim

bahwa pendapatnya otentik dan rasional, atau dalam kata lain, masing-masing

mengaku benar.

Dapat dikatakan bahwa Syi'ah adalah golongan pro Ali dan memberi hak

kepadanya untuk menjadi khalifah dan imam setelah Rasulullah saw. wafat.

Sebagai sebuah golongan, mereka muncul setelah wafatnya Ali dengan

memunculkan prinsip-prinsip yang berbeda dengan Ahlusunnah wal Jama'ah.

Dalam menyikapi pendapat tersebut, kelompok di luar Syi'ah, seperti Prof. Dr. H.

M. Rasyidi dan Dr. Fuad Mohammad Fachruddin. Mereka berpendapat bahwa

munculnya prinsip-prinsip tersebut berasal dari Persia sebagai satu bangsa yang

patuh kepada raja dan mempunyai tradisi lama yang mengabadikan sifat

turun-temurun dalam kerajaan dengan mempraktekkan sistem warisan yang

kokoh abadi. Karena setelah orang-orang Persia kehilangan kerajaannya pada

abad ke-7 Masehi, dan kemudian mereka memeluk Islam. Bangsa Persia

memandang Nabi seperti mereka memandang Kisra (Raja Persia), dan

memandang keluarga Nabi sebagaimana mereka memandang Dinasti Persia,

yang beranggapan bahwa jika Nabi wafat maka ia harus diganti oleh

keluarganya.63

63 M. Rasyidi, 1984, Apa Itu Syi'ah?, Jakarta: Harian Umum PELITA, halaman 7. Lihat juga Fuad

Mohd. Fachruddin, 1988, Sejarah Perkembangan Pemikiran Dalam Islam, Jakarta: Yasaguna, halaman 53-54.

Page 8: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

39

Rasyidi (1984), juga menjelaskan dengan mengutip pendapat Dr. Husein

Haikal, pengarang Sejarah Abu Bakar dan Umar, bahwa putri Persia yang

terakhir telah dinikahi oleh Husein bin Ali. Atas dasar ini maka simpati bangsa

Persia terhadap keluarga Ali mengandung arti memuliakan orang-orang Persia,

anak cucu Husein yang berdarah keluarga Nabi dan berdarah keluarga Raja

Persia.64

Ada kelompok yang berpendapat bahwa sebenarnya Syi'ah adalah

kelompok sempalan Islam buatan orang Yahudi, Abdullah bin Saba'. Abdullah

bin Saba' sang Yahudi dituduh sengaja membentuk kelompok baru dalam Islam

untuk memecah belah dan menghancurkan umat Islam dari dalam. Sirojuddin

Abbas dalam bukunya I'tiqad Ahlusunnah Wal-Jama'ah, menegaskan bahwa

Abdullah bin Saba' adalah pendeta Yahudi dari Yaman yang sengaja masuk Islam.

Sesudah masuk Islam lantas ia datang ke Madinah pada akhir masa kekuasaan

Khalifah Usman bin Affan, yaitu sekitar tahun 30 H. Akan tetapi hijrahnya

Abdullah bin Saba' tidak mendapat sambutan dari kaum Muslimin, sehingga ia

dendam dan berupaya menghancurkan Islam dari dalam dengan cara

mengagung-agungkan Sayyidina Ali ra.65

Pendapat yang menyatakan bahwa paham Syi'ah adalah buatan Yahudi,

mendapat pertentangan dari pemikir Islam yang lain, terutama dari kalangan

Syi'ah. Quraish Shihab dengan jelas menyebutkan bahwa pendapat yang

menyatakan Syi'ah adalah buatan (rekayasa) Yahudi adalah tidak logis. Menurut

64 M. Rasyidi, loc. cit. 65 Sirojuddin Abbas dalam Moh. Hasim, 2012, "Syia'h: Sejarah Timbul dan Perkembangannya di

Indonesia", Jurnal Pengkajian Masalah Sosial Keagamaan, Volume 19 No. 02 Juli-Desember 2012, halaman 150.

Page 9: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

40

Shihab, Yahudi tidak dapat memengaruhi sahabat-sahabat Nabi saw. Shihab

menilai bahwa tokoh Abdullah bin Saba' sama sekali tidak pernah ada, ia adalah

tokoh fiktif yang sengaja diciptakan oleh kelompok yang anti Syi'ah.66

Bahkan

golongan Syi'ah sendiri mengutuknya dan menjauhkan diri dari padanya.67

Abdul Halim Mahmud memberikan versi lain perihal awal mula

munculnya ajaran Syi'ah. Ia berkata:

"...Syi'ah pada mulanya merupakan rasa cinta dan kagum seperti

kekaguman Salman al-Farisy terhadap Ahlul Bait (keluarga Nabi

saw.), lalu berkembang dan beralih menjadi cinta, kasih, serta

kasihan ketika sementara orang berkeyakinan bahwa al-Bait

al-Alawy (keluarga Ali) tidak menduduki tempatnya yang wajar

dalam masyarakat. Selanjutnya ketika terjadi penganiayaan berupa

penyiksaan, pengusiran, pemotongan anggota tubuh, pencungkilan

mata, dan pembunuhan (terhadap Ali dan simpatisannya), maka

lahirlah kelompok Syi'ah dalam pengertian istilah..."68

Perbedaan pendapat mengenai asal muasal ajaran Syi'ah yang telah

dijelaskan di atas, merupakan sebab lain sulitnya "kedua kelompok tersebut"

untuk disatukan, meskipun usaha-usaha dalam taqrib (pendekataan di antara

mereka) telah banyak dilakukan oleh para ulama Sunni dan Syi'ah.

3. Kelompok-kelompok dalam Syi'ah

Abu al-Khair al-Baghdadi (wafat 429 H) pengarang kitab Al-Farqu

baina'l-Firaq, membagi Syi'ah dalam empat kelompok besar yaitu Ghulat

(Ekstrimis), Isma'iliyah dan cabang-cabangnya, Zaidiyah, dan Itsna

66 M. Quraish Shihab, 2014, Sunnah-Syi'ah Bergandengan Tangan! Mungkinkah? Kajian Atas Konsep

Ajaran dan Pemikiran, Tangerang: Lentera Hati, halaman 65. 67 Fuad Mohd. Fachruddin, 1988, Sejarah Perkembangan Pemikiran Dalam Islam, Jakarta: Yasaguna,

halaman 58. 68 M. Quraish Shihab, op. cit, halaman 68-69.

Page 10: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

41

'Asyariyah.69

Dan masing-masing dari keempat kelompok tersebut terbagi pula

menjadi beberapa kelompok kecil. Perpecahan dalam kelompok Syi'ah itu terjadi

lebih disebabkan oleh karena perbedaan prinsip keyakinan dalam persoalan

imamah, yaitu pada pergantian imam.70

Berikut akan dijelaskan gambaran umum

kelompok-kelompok dalam Syi'ah.

a) Syi'ah Ghulat

Ajaran-ajaran dari sekte yang ekstrim ini, oleh Jumhur Ulama

dipandang telah keluar dan menyimpang dari akidah-akidah Islam, bahkan

kelompok Syi'ah Imamiyah (Itsna 'Asyariyah) mengatakan bahwa mereka

tidak menerima pendirian Syi'ah Ghulat yang ditolak oleh seluruh umat

Islam.71

Mereka disebut "Ghulat" artinya kelompok yang telah melampaui

batas dari ajaran Islam yang benar.72

Muhammad Abu Zahrah, seorang

ulama Ahlussunnah menulis bahwa kelompok Syi'ah yang keluar dari ajaran

Islam kini telah punah dan tak ada lagi pengikutnya. Secara umum mereka

dinamai Ghulat (kelompok ekstremis).73

Mereka antara lain: As-Sabaiyah (pengikut Abdulah bin Saba'),

Al-Khaththabiyah (mereka adalah penganut aliran Abu al-Khaththab

al-Asady), Al-Ghurabiyah, Al-Qaramithah, Al-Manshuriyah,

An-Nushaiziyah, Al-Kayyaliyah, Al-Kaisaniyah, dan masih banyak lagi yang

69 Ibid, halaman 69-70. 70 M. Rasyidi, 1984, Apa Itu Syi'ah?, Jakarta: Harian Umum PELITA, halaman 50-57. 71 Fuad Mohd. Fachruddin, 1988, Sejarah Perkembangan Pemikiran Dalam Islam, Jakarta: Yasaguna,

halaman 63 72 M. Rasyidi, op. cit, halaman 56-57. 73 M. Quraish Shihab, 2014, Sunnah-Syi'ah Bergandengan Tangan! Mungkinkah? Kajian Atas Konsep

Ajaran dan Pemikiran, Tangerang: Lentera Hati, halaman 70.

Page 11: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

42

mencapai puluhan dengan aneka cabang dan pecahan-pecahannya. Oleh

asy-Syahrastany mereka semua disimpulkan sebagai kelompok-kelompok

yang melampaui batas dalam keyakinan mereka tentang imam-imam mereka

sehingga menjadikan imam-imam itu keluar dari batas-batas kemanusiaan.

Mereka mempersamakan imam-imam dengan Tuhan, sebaliknya ada juga di

antara mereka yang mempersamakan Tuhan dengan makhluk." Jika

kelompok Syi'ah yang sesat dan menyesatkan ini belum punah sama sekali,

maka kemungkinan besar pengikutnya amat sedikit dan tidak lagi memiliki

peranan atau pengaruh yang besar.74

b) Syi'ah Isma'iliyah

Perbedaan perihal keyakinan terhadap keimaman telah membagi

Syi'ah ke dalam kelompok-kelompok dan masing-masing dari

kelompok-kelompok tersebut mengalami sejumlah perpecahan. Kematian

Ismail, putra Imam Ja'far (Imam keenam dari aliran Syi'ah secara umum),

telah membagi Syi'ah menjadi dua kelompok. Pertama, mereka yang

berkeyakinan bahwa walaupun Ismail meninggal di masa hidup ayahnya

namun ia adalah imam dan keimamannya itu berlanjut sesudahnya yang

pertama kepada Muhammad bin Ismail dan keturunannya. Mereka adalah

kelompok Syi'ah Isma'iliyah. Kedua, mereka yang percaya bahwa setelah

kematian Ismail bin Ja'far ash-Shadiq, Musa al-Kadzim yang juga

merupakan anak dari Imam Ja'far-lah sebagai imam ketujuh. Mereka adalah

74 Ibid, halaman 69-73.

Page 12: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

43

kelompok Syi'ah Itsna 'Asyariyah, yang memiliki jumlah penganut terbesar

dewasa ini.75

Syi'ah Isma'iliyah dinamai juga Syi'ah Sab'iah 'Syi'ah Tujuh', karena

mereka hanya mempercayai tujuh orang imam sejak Sayyidina Ali ra. dan

berakhir pada Muhammad, putra Ismail. Mereka juga digelari dengan

al-Bathiniyah, karena mereka percaya bahwa al-Qur'an dan Sunnah

mempunyai makna lahir dan makna batin (tersembunyi). Makna lahir adalah

kulit, sedang makna batin adalah inti. Syi'ah Isma'iliyah ini terbagi lagi

menjadi beberapa cabang, dan hingga kini masih memiliki pengikut-pengikut

setia, namun sebagian dari kelompok-kelompoknya memiliki

pandangan-pandangan yang dapat dinilai menyimpang. Kini, Syi'ah

Isma'iliyah tersebar dalam kelompok minoritas di sekian banyak negara

antara lain: Afghanistan, India, Pakistan, Suriah, dan Yaman, serta beberapa

negara Barat, seperti di Inggris dan Amerika Utara.76

c) Syi'ah Zaidiyah

Az-Zaidiyah adalah kelompok Syi'ah pengikut Zaid bin Muhammad

bin Ali Zainal Abidin bin Husain bin Ali bin Abi Thalib ra. Beliau lahir pada

80 H dan terbunuh pada 122 H. Beliau dikenal sebagai seorang yang sangat

taat beribadah, berpengetahuan luas sekaligus revolusioner. Setelah kematian

Ali Zainal Abidin, sekte Zaidiyah terbentuk. Golongan Zaidiyah mengusung

Zaid sebagai imam kelima pengganti Ali Zainal Abidin. Zaid sendiri adalah

75 Ibid, halaman 74. 76 Ibid, halaman 73.

Page 13: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

44

seorang ulama terkemuka dan guru dari Imam Abu Hanifah dan merupakan

keturunan Ali bin Abi Thalib dari sanad Ali Zainal Abidin bin Husein. Syi'ah

Zaidiyah adalah golongan yang paling moderat dibandingkan dengan

sekte-sekte lain dalam Syi'ah. Paham yang diajarkan oleh Syi'ah Zaidiyah

dipandang paling dekat dengan paham keagamaan aliran Ahlus Sunnah wal

Jama'ah.77

Kekejaman semasa Dinasti Mu'awiyah terhadap kelompok Ahlul Bait,

menjadikan sementara pengikut Syi'ah memilih untuk tidak terlihat sama

sekali dalam pergolakan politik, berdiam diri, melakukan taqiyah terhadap

penguasa yang zalim demi memelihara diri sambil berdakwah dengan

keteladanan yang baik. Sikap inilah yang dianut oleh Imam Ali Zainal

Abidin, satu-satunya anak Sayyidina al-Husain yang selamat dari

pembantaian di al-Harrah Karbala. Sikap Imam Ali Zainal Abidin itu serupa

dengan sikap paman beliau, Sayyidina al-Hasan, putra Ali bin Abi Thalib

yang mengakui kekuasaan Muawiyah demi kedamaian dan memelihara

kesatuan umat Islam. Sikap inilah yang dilanjutkan oleh Imam Ja'far

ash-Shadiq, putra Muhammad al-Baqir dan berlanjut hingga imam-imam

Syi'ah Itsna 'Asyariyah selanjutnya.78

Tampil melakukan perlawanan, sikap inilah yang dilakukan Imam

Zaid. Dia adalah putra Imam Ali Zainal Abidin sekaligus paman Imam Ja'far

77 M. Rasyidi, 1984, Apa Itu Syi'ah?, Jakarta: Harian Umum PELITA, halaman 52-53. Lihat juga M.

Quraish Shihab, 2014, Sunnah-Syi'ah Bergandengan Tangan! Mungkinkah? Kajian Atas Konsep Ajaran dan

Pemikiran, Tangerang: Lentera Hati, halaman 82. 78 M. Quraish Shihab, op. cit, halaman 80.

Page 14: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

45

ash-Shadiq. Bibit inilah yang melahirkan Syi'ah Zaidiyah. Sikap Zaid

berbeda dengan sikap ayah dan kemenakannya itu diambil setelah melihat

dalam kenyataan bahwa walaupun mereka sudah tidak aktif berpolitik,

namun penganiayaan dan penghinaan terhadap mereka tetap saja berlanjut.

Demikianlah sehingga perlawanan menghadapi penguasa-penguasa yang

berlaku aniaya merupakan dasar utama lahirnya Syi'ah Zaidiyah. Mereka

lebih merujuk kepada Sayyidina Ali ra. (Imam pertama) dan Sayyidina

al-Husain (Imam ketiga Syi'ah) di masa keduanya tampil memerangi

kezaliman walaupun dengan jumlah terbatas dan berakibat pada gugurnya

mereka.79

Menurut mereka imamah tidak dengan nash. Karena itu tidak

disyaratkan imam terdahulu menunjuk imam yang akan datang. Artinya

keimaman tidak berdasarkan warisan, tetapi atas dasar ba'iah. Syi'ah

Zaidiyah menetapkan bahwa imamah dapat diemban oleh siapa pun yang

memiliki garis keturunan sampai dengan Fathimah, putri Rasul saw., baik

dari keturunan putra beliau al-Hasan bin Ali, maupun al-Husain dan selama

yang bersangkutan memiliki kemampuan keilmuan, adil, dan berani, yakni

keberanian mengangkat senjata melawan kezaliman. Karena itulah mereka

mengutamakan dan memilih Zaid daripada Imam Ja'far, kendati ilmunya

melebihi Zaid bahkan, "membimbing Zaid". Namun, karena beliau enggan

mengangkat senjata maka mereka menilainya tidak wajar menjadi imam.

79 Moh. Hasim, 2012, "Syia'h: Sejarah Timbul dan Perkembangannya di Indonesia", Jurnal Pengkajian

Masalah Sosial Keagamaan, Volume 19 No. 02 Juli-Desember 2012, halaman 151-152. Lihat juga M. Quriash

Shihab, op. cit, halaman 80.

Page 15: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

46

Bahkan bagi Syi'ah Zaidiyah, Imam Ali Zainal Abidin pun tidak diakui

sebagai imam, karena kengganan beliau mengangkat senjata. Imam bagi

Syi'ah Zaidiyah berlanjut setelah kematian Zaid kepada putranya, Yahya, lalu

kepada sejumlah orang.80

Zaidiyah membenarkan adanya dua atau tiga imam dalam dua atau tiga

kawasan yang berjauhan. Mayoritas penganut Zaidiyah mengakui

kekhalifahan Abu Bakar dan Umar ra., tidak mengutuk keduanya seperti

kelompok Syi'ah lain. Bahkan Zaidiyah merestui dan menyatakan sahnya

kekhalifahan Usman bin Affan ra., kendati ada beberapa hal yang kurang

disetujuinya.81

Imam Zaid berguru antara lain kepada Washil bin Atha', tokoh aliran

Mu'tazilah yang dikenal sangat rasional, karena itu banyak pandangan

Zaidiyah yang sejalan dengan aliran Mu'tazilah, seperti al-Manzilah

baina'l-Manzilatain, dan kebebasan kehendak manusia.82

Terutama dalam

hal yang berkaitan dengan Dzat Allah, qadha dan qadar. Para pelaku dosa

besar oleh Zaidiyah akan ditempatkan di antara dua tempat, sama dengan

pendapat Mu'tazilah, tetapi mereka tidak akan kekal di neraka. Mereka akan

disiksa di neraka sampai dosanya bersih. Setelah besih dari dosa mereka

akan dipindahkan ke surga.

Tidak seperti Syi'ah lain, mereka menolak menggunakan taqiyah, tidak

80 M. Quraish Shihab, op. cit, halaman 80-81. 81 Ibid, halaman 81. 82 Ibid.

Page 16: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

47

juga menyatakan bahwa para imam mengetahui ghaib dan tidak juga

menetapkan 'ishmah (keterpeliharaan dari dosa dan kesalahan) bagi para

imam. Mereka tidak mengakui adanya ilmu khusus dari Allah kepada

imam-imam atau tepatnya pemimpin-pemimpin mereka sebagaimana

kepercayaan Syi'ah yang lain, termasuk Syi'ah Imamiyah. Juga, mereka tidak

mengakui raj'ah, yakni kembalinya hidup orang-orang tertentu ke pentas

bumi ini dan dengan demikian mereka tidak mengakui adanya seseorang

tertentu yang dinamai Imam Mahdi. Siapa pun yang adil, berpengetahuan,

berani dan tampil mengangkat senjata melawan kezaliman maka ia adalah

al-Mahdi.83

Az-Zaidiyah dalam konteks menetapkan hukum menggunakan

al-Qur'an dan Sunnah, serta nalar, mereka tidak membatasi penerimaan hadis

dari keluarga Nabi semata-mata, tetapi mengandalkan juga riwayat dari

sahabat-sahabat Nabi yang lain. Muhammad 'Imarah, cendikiawan Mesir

kontemporer, menukil dari buku Talkhish Muhassal Afkar al-Mutaqaddimah

wa'l-Mutaakhkhirin, karya Nashiruddin ath-Thusy mengatakan bahwa Syi'ah

Zaidiyah menganut paham Mu'tazilah dalam bidang prinsip agama (akidah),

bahkan mereka mengagungkan tokoh-tokoh Mu'tazilah melebihi

pengagungan mereka terhadap imam-imam Syi'ah Itsna 'Asyariyah. Sedang

dalam hukum-hukum yang berkaitan dengan rincian ajaran agama, mereka

banyak sejalan dengan pandangan mazhab Abu Hanifah dan sedikit dengan

83 Ibid, halaman 81-82.

Page 17: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

48

mazhab Syafi'i.84

Tokoh Zaidiyah yang cukup menonjol ialah Muqatil bin Sulaiman bin

Muhammad bin Nashr dan Abu Fadhl bin 'Amid serta Shahib bin 'Ubad dan

beberapa amir dari Bani Buwaih. Zaidiyah memiliki beberapa pecahan yang

berbeda-beda. Ada yang menyatakan bahwa pecahan tersebut mencapai

belasan. Ada yang membatasinya pada empat sekte, yaitu:

1) Jarudiyah, pengikut Abu al-Jarud Ziyad bin Abu Ziyad

2) Sulaimaniyah, pengikut Sulaiman bin Jarir

3) Shalihiyah, pengikut Hasan bin Shalih bin Hay

4) Batriyah, pengikut Kutsair bin Nawi al-Abtar

Sekte Shalihiyah dan Batriyah boleh dikatakan satu pandangan dan

tidak ada perbedaan yang mencolok. Pada umumnya, seket-sekte tersebut

tidak mempunyai kedudukan menonjol di kalangan Zaidiyah modern yang

mengikuti jalan Imam Zaid dalam segi kesederhanaan dan

kemoderatannya.85

Negara Zaidiyah pertama kali didirikan oleh Hasan bin Zaid tahun 250

H di Dailam dan Thabristan. Kemudian oleh al-Hadi ila al-Haq mendirikan

negara Zaidiyah kedua di Yaman pada abad ke-3 H. Zaidiyah tersebar ke

Timur sampai ke negara-negara Hazr (wilayah Afghanistan), Dailam,

Thabristan dan Jailan. Sedangkan ke Barat tersebar sampai negara-negara

Hijaz dan Mesir. Yaman tergolong pusat Zaidiyah. Sampai sekarang

84 Ibid, halaman 82-83.

85 Lembaga Pengkajian dan Penelitian WAMY. 2002. Gerakan Keagamaan dan Pemikiran, Jakarta:

Al-I'tishom Cahaya Umat, halaman 189.

Page 18: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

49

sekurang-kurangnya dua pertiga penduduk Yaman adalah penganut

Zaidiyah.86

d) Syi'ah Itsna 'Asyariyah

Kelompok lain dari golongan Syi'ah Imamiyah yaitu Itsna 'Asyariyah

atau lebih dikenal dengan Imamiyah atau Ja'fariyah, atau kelompok Syi'ah

Imam Dua Belas.87

Kelompok ini mempercayai pengganti Ja'far ash-Shidiq

adalah Musa al-Kadzim sebagai Imam ketujuh bukan Ismail saudaranya.

Kelompok Syi'ah inilah yang jumlahnya paling banyak (mayoritas) dari

kelompok Syi'ah yang ada sekarang. Kelompok ini merupakan mayoritas

penduduk Iran, Irak, serta ditemukan juga di beberapa daerah di Suriah,

Kuwait, Bahrain, India, juga di Saudi Arabia, dan beberapa daerah (bekas)

Uni Soviet.88

Sekte Imamiyah inilah yang bertentangan dengan Ahlussunah wal

Jama'ah dalam pemikiran dan ide-idenya yang spesifik. Mereka sangat

berambisi untuk menyebarkan mazhabnya ke segenap penjuru dunia Islam.

Disebut sebagai Syi'ah Imam Dua Belas karena kelompok Syi'ah ini

meyakini dua belas imam secara berurutan, yaitu:

a) Ali bin Abi Thalib ra. digelari dengan al-Murtadha, khalifah keempat

Khulafa ar-Rasyidin, menantu Rasulullah saw., terbunuh oleh

Abdurrahman bin Muljim di masjid Kufah pada tanggal 17 Ramadan

86 Ibid, halaman 192. 87 M. Quraish Shihab, 2014, Sunnah-Syi'ah Bergandengan Tangan! Mungkinkah? Kajian Atas Konsep

Ajaran dan Pemikiran, Tangerang: Lentera Hati, halaman 83. 88 Ibid.

Page 19: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

50

tahun 40 H.

b) Hasan bin Ali ra., digelari al-Mujtaba.

c) Husein bin Ali ra., digelari "Asy-Syahid" (yang mati syahid).

d) Ali Zainal Abidin bin Husein (80-122 H), digelari as-Sajjad.

e) Muhammad Baqir bin Ali Zainal Abidin (wafat tahun 114 H), digelari

Baqir.

f) Ja'far Shadiq bin Muhammad Baqir (wafat tahun 148 H), digelari

ash-Shadiq (sejati).

g) Musa Kadzim bin Ja'far Shadiq (wafat tahun 183 H), digelari Kadzim

(yang mampu menahan diri).

h) Ali Ridha bin Musa Kadzim (wafat tahun 203 H), digelari Ridha.

i) Muhammad Jawwad bin Ali Ridha (195-226 H), digelari Taqi (yang

banyak takwa).

j) Ali Hadi bin Muhammad Jawwad (212-254 H), digelari Naqiy (suci

bersih).

k) Hasan Askari bin Ali Hadi (232-260 H), digelari Zaki (yang suci).

l) Muhammad Mahdi bin Muhammad al-Askari yang digelari Imam

Muntadhar (Imam yang dinantikan). (Lebih jelas lihat Tabel 1)

Page 20: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

51

Tabel 1. Skema Kepemimpinan Imam dalam Syi'ah.

4. Definisi Sunni

Sunnah secara harfiah berarti tradisi, Ahl as-Sunnah berarti orang-orang

yang secara konsisten mengikuti tradisi Nabi Muhammad saw., dalam hal ini

adalah tradisi Nabi dalam tuntunan lisan maupun amalan beliau serta sahabat

mulia beliau. Sunnah ialah apa yang para sahabat menerimanya dari Rasulullah

Page 21: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

52

saw. berupa syari'at, agama, dan petunjuk lahir maupun batin. Selanjutnya para

tabi'in menerimanya dari sahabat, kemudian tabi'it tabi'in, kemudian para imam

pembawa petunjuk, yakni ulama yang adil yang jejaknya bisa diikuti, dan

seterusnya siapa saja yang menempuh jalan mereka sampai hari kiamat. Dari sini

jelaslah bahwa Ahlul Haq adalah pengikut sunnah, yakni Ahlussunnah.

Merekalah pada hakikatnya yang pantas dengan sebutan ini.89

Disebut Al-Jama'ah, ialah karena mereka berkumpul di atas al-Haq

(kebenaran) dan berperang kepadanya. Mereka menelusuri jejak jama'atul

muslimin yang berpegang kepada sunnah dari kalangan sahabat, tabi'in, dan

pengikut-pengikut mereka. Juga karena mereka telah berijma' (bersepakat) di atas

al-Haq (kebenaran) dan di atas ittiba' kepada al-Jama'ah, yaitu Ahlus-Sunnah dan

Ahlul Haq.90

Sementara pakar menyatakan bahwa kelompok Ahlussunnah

muncul sebagai reaksi atas paham Mu'tazilah, yang disebarkan pertama kali oleh

Washil bin 'Atha' (w. 131 H/748 M), yang mana sangat mengandalkan akal dalam

memahami dan menjelaskan ajaran-ajaran Islam.91

Terdapat sekelompok umat Islam yang berpegang teguh pada al-Qur'an

dan as-Sunnah di tengah pemikiran-pemikiran agama atau keyakinan-keyakinan

yang bersifat ghuluw (berlebihan) bermunculan, yakni munculnya keyakinan

dalam beragam bentuk yang terkadang mengangungkan akal, dan terkadang

masuk pada dasar-dasar yang nilainya masih diperselisihkan. Ahlusunnah

89 Nashir Bin Abdul Karim al-'Aql, 1991, Meluruskan Pemahaman Ahlussunnah Wal Jama'ah,

Surakarta: Pustaka Istiqomah, halaman 101. 90 Ibid. 91 M. Quraish Shihab, 2014, Sunnah-Syi'ah Bergandengan Tangan! Mungkinkah? Kajian Atas Konsep

Ajaran dan Pemikiran, Tangerang: Lentera Hati, halaman 58.

Page 22: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

53

merujuk pada sekelompok umat Islam yang mengakui kekhalifahan setelah

Rasulullah saw., yakni Abu Bakar, Umar, Usman, dan Ali ra. Ahlussunnah

dipahami juga sebagai golongan terbesar kaum Muslim yang mengikuti aliran

Asy'ari dalam urusan akidah dan keempat imam mazhab (Malik, Syafi'i, Ahmad

bin Hanbal, dan Hanafi) dalam urusan syari'ah.92

Adapun pengertian

Ahlussunnah menurut Muhammad 'Imarah, Guru Besar Universitas al-Azhar

Mesir:

"Ahlussunnah adalah mayoritas umat Islam yang anutannya

menyatakan bahwa perbuatan manusia diciptakan Allah dan

bahwa baik dan buruk itu adalah penganut Jabariyah (paham

fatalisme yang moderat). Mereka enggan untuk membicarakan

pergulatan atau perselisihan sahabat-sahabat Nabi menyangkut

kekuasaan. Mereka juga memperurutkan keutamaan Khulafa

ar-Rasyidin sesuai dengan urutan masa kekuasaan mereka.

Mereka membaiat siapa yang memegang tumpuk kekuasaan,

baik penguasa yang taat maupun durhaka, dan menolak revolusi

dan pembangkangan sebagai cara untuk mengubah ketidakadilan

dan penganiayaan. Mereka berpendapat bahwa rezeki bersumber

dari Allah yang dianugerahkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya,

baik rezeki itu halal maupun haram (berbeda dengan Mu'tazilah

yang menyatakan bahwa yang dinamai rezeki terbatas pada yang

halal bukan yang haram)."93

Secara garis besar perbedaan-perbedaan antara Sunni dan Syi'ah dapat

dilihat dalam tabel berikut.

No. Syi'ah Sunni

01 Al-Qur'anul Karim

Al-Qur'an menurut sebagian sekte

Syi'ah diragukan akan keasliannya.

Telah disepakati akan

keautentikannya dan terjaga dari

92 Ibid, halaman 58-59. 93 Ibid, halaman 59.

Page 23: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

54

penambahan atau pengurangan.

02 Hadis Nabi

Syi'ah tidak menerima selain

hadis-hadis yang dinisbatkan

kepada keluarga Rasul, dan

sebagian hadis yang

diriwayatkan oleh beberapa

pengikut Ali ra. dalam

peperangannya, mereka menolak

setiap hadis selain dari padanya.

Mereka tidak peduli dengan

kesahihannya, baik jalur sanad

maupun metode ilmiahnya.

Tidak dibenarkan untuk menyelisihi

hukum yang termaktub dalam hadis

apapun yang telah terbukti akan

kesahihannya.

03 Sahabat Nabi

Syi'ah berkeyakinan bahwa

sepeninggal Rasul saw. para

sahabat telah kafir, kecuali

beberapa sahabat yang

jumlahnya tidak melebihi

jumlah jari-jemari kedua tangan.

Sebagaimana mereka telah

memposisikan Ali pada

Ahlussunnah telah bersepakat untuk

menghormati dan mendoakan keridaan

untuk mereka, dan bahwasannya

mereka semua adalah terpercaya.

Sebagaimana Ahlussunnah meyakini

bahwa perselisihan yang terjadi di

antara sahabat semata-mata terjadi

karena perbedaan ijtihad mereka yang

Page 24: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

55

kedudukan yang istimewa.

Sebagian mereka meyakini

bahwa ia sebagai penerima

wasiat Nabi, sebagian lainnya

menganggap sebagai Nabi,

bahkan sebagian lagi ada yang

menganggapnya sebagai Tuhan.

Berangkat dari sini, mereka

menilai umat Islam berdasarkan

sikap mereka kepada sahabat

Ali. Sehingga orang yang

terpilih sebagai khalifah

sebelumnya, maka ia zalim atau

kafir.

sama-sama didasari oleh keikhlasan.

Perselisihan tersebut telah selesai,

sehingga kita tidak dibenarkan untuk

menumbuhkan kebencian yang

diwariskan kepada generasi penerus.

Mereka adalah umat terbaik.

04 Ahlul Bait

Syi'ah berpandangan bahwa

keluarga Rasulullah adalah

menantunya, Ali dan sebagian

anaknya saja, kemudian anak

keturunan dan cucu-cucunya.

Ahlussunnah berpandangan bahwa

keluarga Rasulullah adalah para

pengikutnya dalam agama Islam

(menurut yang paling rajih), dan ada

yang berpendapat, mereka adalah

orang-orang yang bertakwa dari

umatnya, dan ada juga yang

Page 25: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

56

berpendapat mereka adalah karib

kerabatnya dari Bani Hasyim dan Bani

Abdul Muthalib.

05 Antara Syari'at dan Hakikat

Syi'ah meyakini bahwa syari'at

ialah sekumpulan hukum yang

diajarkan oleh Nabi, dan ajaran

itu hanya berlaku kepada

orang-orang awam saja. Adapun

hakikat dan ilmu yang secara

khusus datang dari Allah, maka

tidak ada yang mengetahuinya

selain para Imam Ahlul Bait.

Para Imam tersebut

mendapatkan ilmu hakikat

dengan jalur warisan, setiap

generasi mewarisi generasi

sebelumnya, sebagaimana ilmu

itu senantiasa dijaga akan

kerahasiannya. Mereka juga

meyakini bahwa para Imam

tersebut adalah ma'sum (terjaga

Ahlussunnah meyakini bahwa syari'at

itu adalah hakikat, dan Rasulullah

tidaklah menyembunyikan sesuatu ilmu

pun dari umatnya. Tidaklah ada suatu

kebaikan, melainkan ia telah

ditunjukkan kepada umat tentangnya,

dan tidaklah ada kejelekan melainkan ia

telah peringatkan kepada umatnya.

Page 26: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

57

dari dosa).

06 Kepatuhan (al-Wala')

Syi'ah berpandangan bahwa

kepatuhan merupakan salah satu

rukun iman. Kepatuhan menurut

mereka adalah mempercayai

Kedua belas Imam mereka, dan

yang tidak patuh Imam

dianggapnya tidak beriman.

Ahlussunnah meyakini bahwa

kepatuhan yang utuh hanya diberikan

kepada Rasulullah. Adapun selain

beliau, maka tidak ada ketaatan

kepadanya selain ketaatan yang diatur

oleh kaidah-kaidah syari'at.

07 Al-Imamah

Kepemimpinan menurut mazhab

Syi'ah adalah hak warisan pada

anak keturunan Ali dan

Fathimah. Disebabkan doktrin

seputar kepemimpinan inilah,

sehingga mereka tidak pernah

loyal dan tulus kepada seorang

pemimpin yang berasal selain

dari keturunan tersebut (Ahlul

Bait).

Menurut Ahlussunnah, pemimpin

negara adalah seorang khalifah yang

dipilih dari keumuman umat Islam.

Pada diri seorang khalifah disyaratkan

kecakapan, yaitu dia adalah seorang

yang berakal sehat, dewasa, berilmu,

dan telah dikenal akan kesalihannya,

amanah, dan mampu mengemban

tanggung jawab.94

Tabel 2. Perbedaan-perbedaan Sunni dan Syi'ah

94 Syaikh Muhibuddin al-Khatib, Mungkinkah Syi'ah dan Sunnah Bersatu?, Pustaka Muslim halaman

49-57.

Page 27: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

58

B. Kehidupan Sunni dan Syi'ah di Bawah Pemerintahan Saddam Hussein

Bulan Juli 1979 Presiden Irak Ahmed Hasan al-Bakr mengumumkan

pengunduran dirinya dan mengangkat Saddam Hussein sebagai Presiden Irak

sekaligus Ketua Dewan Komando Revolusi. Sejak Saddam resmi menjabat sebagai

presiden Irak, sepenuhnya kekuasaan negara ada di tangannya. Saddam memegang

semua jabatan tinggi negara. Selain sebagai Presiden, dia juga menjabat Ketua Dewan

Komando Revolusi, Sekretaris Jenderal Partai Ba'ath, Perdana Menteri, dan Panglima

Angkatan Perang Irak. Dengan mencontoh Presiden Uni Soviet Joseph Stalin,

Saddam Hussein telah menjadi Pemimpin Tertinggi Irak.95

Partai Ba'ath dan Saddam memimpin Irak berdasarkan empat pilar: ideologi

totalitarian, pemerintahan partai tunggal, ekonomi terpimpin, serta kontrol yang ketat

terhadap media dan tentara. Di bawah kekuasaan tunggal Saddam setelah tahun 1979,

Partai Ba'ath benar-benar menjadi sumber ideologi dan dari sini serta dengan itu pula

Saddam memperluas dan mempertahankan kekuasaannya. Hanya dengan tangan besi,

hanya dengan kekuatan, hanya dengan kecerdikan sekaligus kelicikan, ia mampu

menyatukan Irak.96

Saddam paham betul bahwa satu-satunya cara dan jalan untuk

mempertahankan kekuasaan di negeri yang gampang pecah karena tebalnya garis

pemisah baik itu suku maupun mazhab agama adalah dengan terus mengembangkan

95 Yussuf Sholichien M., 2014, Saddam Hussein: Kisah di Balik Perang Teluk 1990-1991, Jakarta:

Penerbit PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, halaman 64. 96 Trias Kuncahyono, 2005, Bulan Sabit di Atas Baghdad, Jakarta: Penerbit Buku Kompas, halaman

124-126.

Page 28: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

59

rasa ketakutan (fear) dan organisasi partai dan keamanan. Penggunaan kekerasan,

kekejaman di zaman Saddam, menjadi lebih sistematik dan terorganisasi. Kekerasan

lebih menjadi sebuah alat kontrol negara ketimbang simbol tiadanya kontrol negara.

Terbukti, Saddam mampu menegakkan pemerintahan dan berkuasa selama lebih dari

satu dasawarsa.97

Partai Ba'ath memang sangat berperan penting terhadap semua kebijakan yang

dikeluarkan Saddam. Partai Ba'ath mempunyai sebuah lembaga tertinggi negara

bernama Dewan Komando Revolusi (Revolutionary Command Council, RCC),

sebuah badan eksekutif, legislatif, dan yudikatif tertinggi negara. Inilah otoritas

tertinggi yang sebenarnya dalam negara. RCC terdiri dari 8 sampai 10 anggota, yang

dipimpin oleh seorang ketua umum merangkap sebagai Presiden, Perdana Menteri,

Panglima Tertinggi Angkatan Perang, dan Sekjen Partai Ba'ath. Anggota RCC adalah

para petinggi partai pada pelbagai pimpinan lokal negara (Regional Leadership, RL).

Pada pelaksanaannya, Saddam hanya bermusyawarah dengan sedikit anggota RCC

atau RL, lalu keputusan tersebut dirundingkan dalam pleno RCC-RL sebagai

formalitas persetujuan. Pada dasarnya, yang paling berkuasa dalam RCC bukan

keputusan lembaga secara demokrasi, tetapi pimpinan negara. Itulah yang diterapkan

oleh Presdien al-Bakr, dan terlebih oleh Saddam Hussein.98

1. Sunnisasi dan Ba'athisasi

Sejumlah alasan, beberapa di antaranya tetapi tidak semuanya, yang

97 Ibid, halaman 125-126. 98 Alauddin al-Mudarris, 2004, Huru-Hara Irak Isyarat Akhir Zaman, Yogyakarta: Penerbit Cahaya

Hikmah, halaman 34.

Page 29: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

60

bersifat kebetulan, menjelaskan tidak terwakilinya Syi'ah secara politik di bawah

kepemimpinan Ba'ath. Dimulai sejak kudeta pertama Partai Ba'ath tahun 1963,

peranan politik dan militer kaum Syi'ah justru semakin merosot. Hal tersebut

terlihat, pada periode November 1963-1970, komposisi dari 53 anggota Dewan

Pimpinan Partai Ba'ath adalah 84,9% Arab Sunni; 5,7% Syi'ah; dan 7,5% Kurdi.

Berbeda pada periode sebelumnya (1952-1963), dengan perbandingan 38,5%

Arab Sunni; 53,8% Syi'ah; dan 7,7% Kurdi.99

Pada tahun 1968 sampai 1977 (kudeta kedua Partai Ba'ath) misalnya, tak

ada satu pun dari kalangan Syi'ah yang disertakan dalam RCC (badan pembuat

keputusan tertinggi di Irak). Adapun ketika Saddam berkuasa, sejak tahun 1978

sampai pertengahan tahun 1991, hanya dua orang Syi'ah yang menjadi anggota

RCC dan menduduki posisi cukup penting yaitu, Deputi PM Saadon Hamadi dan

Menteri Pertahanan Tuma Abbas. Namun, pada September 1991, Hamadi dipecat

dari jabatannya sebagai PM dan anggota RCC.100

Kekuasaan politik dan militer selalu berada di tangan kaum minoritas

Sunni, yang hanya sekitar 32-37 persen. Posisi tersebut menurut Shafeeq N.

Chabra (2001), diraih kaum Sunni berdasarkan atas hubungan mereka dengan

populasi Arab Sunni yang dominan di kawasan Timur Tengah. Mereka

mempunyai hubungan kultur Arab. Karena itu, Arab Sunni di Irak cenderung

menganggap diri mereka sebagai keturunan dan pewaris dari abad keemasan

peradaban Islam Arab, yakni di zaman Kekhalifahan Abbasiyah di Baghdad dari

99 M. Riza Sihbudi, M. Hamdan Basyar, dan Happy Bone Zulkarnain, 1993, Konflik dan Diplomasi di

Timur Tengah, Bandung: PT Eresco, halaman 101. 100 Ibid.

Page 30: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

61

abad ke-8 hingga abad ke-13. Di zaman itulah kaum Sunni menduduki posisi

penting dalam pemerintahan dan masyarakat.101

Dimulai pada pertengahan abad ke-16 hingga Perang Dunia I, ketika Irak

berada di bawah kekuasaan Kekhalifahan Usmaniyah, kaum Arab Sunni kembali

mendapat tempat. Mereka dijadikan semacam benteng pertahanan untuk

menahan gempuran pengaruh Syi'ah/Persia yang makin meluas. Oleh karenanya,

peranan mereka baik dalam kehidupan pemerintahan maupun kemasyarakatan

mengalami peningkatan, bahkan mereka memonopoli kekuasaan politik pada

abad ke-20. Keadaan inilah yang kemudian dikatakan oleh Shafeeq N. Chabra

bahwa kaum Sunni Arab memainkan peranan besar dalam sejarah Irak sejak

semula.102

Kuncahyono (2005) menjelaskan kehidupan Sunni dan Syi'ah sebagai

berikut:

Pemerintahan kolonial Inggris menduduki Irak sejak akhir Perang

Dunia I, dengan melanjutkan peta pembagian kekuasaan yang

sudah ada. Bahkan, Inggris berusaha menarik dan mengambil hati

para pemimpin suku dengan menerapkan berbagai kebijakan.

Misalnya, memberikan penyadaran tentang kepemilikan tanah dan

juga memberikan senjata. Inggris menjamin bahwa para pemimpin

suku terkemuka akan memiliki wakil di parlemen. Meskipun,

kaum Syi'ah sebenarnya juga meraih kemajuan pesat terutama di

bidang ekonomi, setelah jalan mereka masuk elite politik dan

militer tertutup. Banyak di antara mereka, kaum Syi'ah, menjadi

tuan tanah dan merambah ke dunia kewirausahaan. Dominasi Arab

Sunni itu berlanjut hingga di zaman Saddam Hussein. Antara tahun

1921 dan 1936, dari 57 anggota kabinet, hanya lima yang

non-Sunni, yakni Syi’ah atau Kurdi. Di zaman monarki berkuasa

(1921-1958), lima kementrian penting dan berkuasa hampir

101 Trias Kuncahyono, 2005, Bulan Sabit di Atas Baghdad, Jakarta: Penerbit Buku Kompas, halaman

131-132. 102 Ibid.

Page 31: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

62

seluruhnya dikuasai Sunni. Dominasi kaum Sunni bahkan

menerobos hingga tingkat lokal. Pada tahun 1933, misalnya, Sunni

memerintah di 13 dari 14 provinsi dan memipin 43 dari 47 distrik.

Menurut suatu perkiraan, periode 1920-1958 merupakan masa

keemasan bagi para pemimpin politik di Irak dari mazhab Sunni.

Di masa itu, hampir 60 persen pemimpin politik Irak adalah dari

Arab Sunni, sekitar 25 persen Arab Syi’ah, dan 15 persen Kurdi.

Pada periode yang sama, jumlah kaum Sunni sekitar 20 persen dari

seluruh jumlah penduduk negeri itu, Syi’ah 55-60 persen, dan

Kurdi sebanyak 20 persen.103

2. Respon Terhadap Sunnisasi Negara: Dari al-Sadr sampai al-Hakim

Sunnisasi dan Ba'athisasi panggung politik Baghdad oleh kelompok

minoritas Arab Sunni, khususnya partai Ba'ath, lebih khusus lagi keluarga

Saddam dan "klan" al-Takriti, inilah yang menjadi sumber utama penentangan

kaum Syi'ah terhadap rezim di Irak. Berbeda dengan motivasi perlawanan kaum

Syi'ah di Iran (pra Revolusi Islam), yang bersumber pada isu-isu meluasnya

korupsi di kalangan Dinasti Pahlevi, distribusi kesejahteraan yang tak merata,

serta hubungan diplomatik dengan Israel, AS, dan Afrika Selatan.104

Berikut

dijelaskan kondisi dan fakta-fakta seputar perlawanan kaum Syi'ah Irak terhadap

rezim Sunni Saddam Hussein.

Pemberontakan kaum Syi'ah yang pertama kali sejak kemerdekaan Irak,

terjadi pada tahun 1935. Kala itu ulama Syi'ah menuntut diajarkannya Hukum

Syi'ah di sekolah-sekolah (fakultas) Hukum di seluruh Irak. Namun, gerakan

Syi'ah Irak baru terorganisasi pada akhir tahun 1950-an. Yaitu, ketika sejumah

ulama dan aktivis Syi'ah—seperti, Muhammad Mahdi al-Asafi, Sayyid Kazim

103 Ibid, halaman 133. 104 M. Riza Sihbudi, M. Hamdan Basyar, Happy Bone Zulkarnain, 1993, Konflik dan Diplomasi di

Timur Tengah, Bandung: PT Eresco, halaman 102.

Page 32: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

63

al-Ha'iri, Mahdi Ali Akbar Shariati, Ali Muhammad al-Kurani, Mahdi al-Khalisi,

dan Hamid Muhajir— mendirikan Partai Dakwah Islam (Hizb ad-Da'wah

al-Islamiyyah) di Najaf. Tiga di antara pendiri Partai Dakwah: al-Asafi, al-Ha'iri,

dan Shariati, adalah keturunan Iran.105

Partai agama bawah tanah ini dibentuk berdasarkan inspirasi

ajaran-ajaran ulama terkemuka Syi'ah, yakni Ayatullah Muhammad Baqir al-Sadr

(1935-1980). Partai ini bukan hanya sebuah gerakan reformis melainkan juga

sebuah gerakan yang agak revolusioner. Tujuan mereka adalah mengganti negara

sekuler modern yang ditegakkan oleh Partai Ba'ath dengan tatanan dan hukum

sosial-politik Islami. Tentu saja pemerintahan sekuler Baghdad di bawah kendali

Partai Ba'ath sangat tidak menginginkan lahirnya partai seperti itu. Mereka pun

segera bertindak dan memberangusnya. Tahun 1974, lima anggota Partai Dakwah

dihukum mati.106

Dua puluh tahun kemudian (1979) di Baghdad lahir organisasi kaum

Syi'ah yang lain, al-Mujahidin. Kelompok ini didirikan antara lain oleh Sayyid

Abdul Aziz Hakim, anak bungsu Ayatullah Muhsin al-Hakim (salah satu ulama

Syi'ah terkemuka di Irak). Berbeda dengan Partai Dakwah yang menghendaki

berdirinya rezim Islam Irak yang independen, al-Mujahidin secara tegas

mengakui kepemimpinan Ayatullah Khomeini dan dengan sendirinya,

menginginkan rezim Islam Irak yang berorientasi ke Teheran. Namun, baik

Dakwah maupun Mujahidin sama-sama mengakui kepemimpinan Imam Syi'ah

105 Ibid. 106 Trias Kuncahyono, 2005, Bulan Sabit di Atas Baghdad, Jakarta: Penerbit Buku Kompas, halaman

157-158.

Page 33: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

64

Irak, Ayatullah Muhammad Baqir al-Sadr.107

Kerusuhan-kerusuhan Syi'ah terulang kembali dari tahun 1969,. Pada

tahun itu, Muhsin al-Hakim ditangkap karena diduga telah melakukan hubungan

dengan CIA. Akibatnya, lembaga-lembaga keagamaan serta publikasi keagamaan

dikekang. Banyak kaum Syi'ah melakukan demonstrasi di Najaf. Mereka

menyuarakan tentang kepemimpinan al-Hakim dan keunggulan Najaf. Setahun

kemudian, al-Hakim dieksekusi. Dan selama tahun tujuh puluhan, ketegangan

antara pemerintah dan Syi'ah Irak terus meningkat.108

Baqir al-Sadr kemudian dinobatkan sebagai Marji' (ulama yang

mempunyai otoritas di bidang hukum dan agama) bagi umat Syi'ah Irak, setelah

meningggalnya Muhsin al-Hakim pada 1970. Pada masa al-Sadr inilah kaum

Syi'ah Irak mulai diperhitungkan sebagai sebuah kekuatan politik yang potensial.

Para ulama Syi'ah di Najaf, misalnya, mulai menuntut peranan yang lebih aktif

dalam kehidupan politik.109

Kerusuhan-kerusuhan mengguncang perayaan Asyura pada tahun 1974

dan 1977. Di tahun 1977110

, saat berlangsung peringatan Asyura (untuk

mengenang kesyahidan Imam Husein) pecah demonstrasi besar-besaran yang

dipimpin para ulama Syi'ah di Karbala dan Najaf. Selama beberapa hari, ribuan

penduduk Syi'ah bentrok dengan pasukan keamanan yang semula dikirim untuk

107 M. Riza Sihbudi, M. Hamdan Basyar, Happy Bone Zulkarnain, op. cit, halaman 102. 108 Chibli Mallat dalam Shireen T. Hunter, 2001, Politik Kebangkitan Islam, Yogyakarta: Tiara

Wacana, halaman 130. 109 M. Riza Sihbudi, M. Hamdan Basyar, Happy Bone Zulkarnain, op. cit, halaman 103. 110 Orang-orang Syi'ah membagi-bagikan buletin berkala di Irak dan Teluk, di antaranya Al-Iraq

Al-Hur (Irak yang merdeka) dan Shaut asy-Sya'b al-Mudhthahad (Suara Rakyat Tertindas). Isi buletin tersebut

adalah berupa seruan perlawanan terhadap para penguasa kota Baghdad. Lihat: Abdus Sami' Husein, 2006,

Pengkhiantan-pengkhianatan Syi'ah dan Pengaruhnya Terhadap Kekalahan Umat Islam, Jakarta: Pustaka

al-Kautsar, halaman 183-184.

Page 34: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

65

mengamankan upacara tersebut. Ketika situasi makin buruk, ribuan orang

ditangkap, sejumlah lainnya tewas dalam bentrokan dan luka-luka.111

Saddam segera memerintahkan agar para pemimpin Syi'ah yang

ditangkap diadili lewat pengadilan khusus, termasuk al-Sadr yang dihukum dari

bulan Juni 1979 sampai Maret 1980. Pengadilan memutuskan, delapan ulama

dihukum mati dan 15 ulama lainnya dihukum penjara seumur hidup. Selama

dalam penjara al-Sadr menyerukan kepada para pengikutnya untuk terus berjuang

melawan rezim Ba'ath pimpinan Saddam. Akibatnya, penangkapan dan

pemenjaraan terus dilakukan aparat keamanan terhadap para pengikut Syi'ah.

Jumlah yang dipenjara mencapai 3.000 orang.112

Perkembangan di dalam negeri Iran, yakni dengan berkobarnya Revolusi

Islam pada tahun 1979, telah memberikan pukulan pada rezim Saddam di

Baghdad. Revolusi yang dikomandai Imam Besar Ayatullah Ruhulah Khomeini

menumbangkan Shah Iran Reza Pahlevi, telah memberikan semangat besar pada

kaum Syi'ah di Irak. Naiknya Khomeini ke pucuk pemerintahan Iran telah

melahirkan dan mendorong timbulnya sentimen anti-pemerintah di kalangan

komunitas Syi'ah di Irak, pada tahun 1979 dan 1980. Pada bulan Februari 1979,

pecah demonstrasi besar yang dilakukan Syi'ah untuk mendukung Khomeini di

Najaf dan Karbala. Baghdad menjawab aksi itu dengan mengirimkan tentara

yang diperkuat tank ke kedua kota itu. Segera demonstrasi di kedua kota itu dapat

111 Trias Kuncahyono, 2005, Bulan Sabit di Atas Baghdad, Jakarta: Penerbit Buku Kompas, halaman

158. 112 Ibid.

Page 35: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

66

ditumpas.113

Demonstrasi pecah lagi pada bulan Juni di tahun yang sama di kedua kota

suci tersebut setelah al-Sadr, yang saat itu menjadi simbol oposisi Syi'ah di Irak,

dilarang memimpin rombongan pergi ke Teheran untuk memberikan ucapan

selamat kepada Khomeini. Pemerintah tidak hanya menindak demonstrasi

tersebut, tetapi juga memberlakukan undang-undang darurat atas kota-kota di

Irak Selatan bahkan atas Baghdad sendiri. Orang-orang yang menjadi anggota

Partai Dakwah terancam hukuman mati. Sejumlah orang yang dicurigai menjadi

anggota organisasi tersebut ditangkap, termasuk al-Sadr sendiri. Ia kemudian

dikenai hukuman rumah di Najaf dan tidak boleh berhubungan dengan dunia luar

sama sekali.114

Tindakan tegas terhadap Partai Dakwah justru mendorong lahirnya

organisasi-organisasi lain berhaluan keras. Misalnya Jun al-Imam (Tentara Imam)

dan Munazzamat al-'Amal a-Islami. Organisasi yang kedua, Munazzamat

al-'Amal al-Islami, adalah organisasi yang berusaha memfokuskan diri pada

aktivitas politik di tingkat masyarakat yang dipimpin oleh Ayatullah Muhammad

Taqi al-Mudarissi dan berpusat di Karbala. Sementara Partai Dakwah berpusat di

Najaf. Akhir tahun 1979 bahkan Partai Dakwah membentuk brigade militer

sendiri yang diberi nama Pasukan Syahid al-Sadr.115

Meningkatnya militansi kaum Syi'ah itu dijawab Saddam dengan

tindakan lebih tegas terhadap mereka. Pada bulan Maret 1980, misalnya,

113 Ibid, halaman 158-159. 114 Ibid, halaman 159. 115 Ibid, halaman 160.

Page 36: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

67

sebanyak 96 anggota Partai Dakwah dieksekusi. Tindakan Saddam tidak berhenti

sampai di sini. Pada bulan April tahun yang sama, sebanyak 30.000 orang Syi'ah

diusir dari Irak dan mereka masuk ke Iran. Saddam tidak puas hanya dengan

mengusir kaum Syi'ah. Pada tanggal 8 April 1980, al-Sadr dan saudara

perempuannya, Bint al-Huda, dieksekusi.Ini merupakan pukulan berat bagi kaum

Syi'ah. Mereka kehilangan pemimpin dan panutannya. Akibatnya, mereka seperti

limbung dan porak-poranda. Melihat hal itu, Saddam terus bertindak, menekan

dan menindas kaum Syi'ah. Ia lantas mengusir lagi begitu banyak orang Syi'ah ke

Iran.116

Saddam mulai mengubah taktik dan strategi dalam menghadapi kaum

Syi'ah, setelah serangkaian tindakan tegas dan penindasan terhadap mereka. Saat

itu disebarkan berita bahwa pemimpin Irak itu telah menjadi pengikut Ali bin Abi

Thalib, Imam pertama Syi'ah. Saddam juga diberitakan berusaha menjadi

pengikut yang baik, saleh demi memperoleh "nilai-nilai surgawi", sebagai bentuk

dari komitmennya terhadap "nilai-nilai surgawi" itu, Saddam melarang perjudian

pada awal tahun 1979. Ia juga mengenakan jubah Syi'ah, yang disebut abbaya,

mengunjungi perkampungan Syi'ah dan memberikan hadiah-hadiah berupa uang

dan televisi. Menurut Kantor berita INA, 8 Agustus 1979, Saddam berusaha

meyakinkan komunitas Syi'ah bahwa ia benar-benar pengikut Syi'ah dengan

mengatakan bahwa ia keturunan langsung Khalifah Ali. Akan tetapi, semua usaha

116 Ibid, halaman 159-160. Lihat juga M. Riza Sihbudi, M. Hamdan Basyar, Happy Bone Zulkarnain,

1993, Konflik dan Diplomasi di Timur Tengah, Bandung: PT Eresco, halaman 103-104, Chibli Mallat dalam

Shireen T. Hunter, 2001, Politik Kebangkitan Islam, Yogyakarta: Tiara Wacana, halaman 132.

Page 37: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

68

itu tidak diterima oleh komunitas Syi'ah.117

Perlawanan kaum Syi'ah masih pecah lagi pada tahun 1991 setelah

Perang Teluk I yang disulut oleh invasi Irak ke Kuwait, berakhir. Kaum Syi'ah

melakukan pemberontakan melawan rezim Saddam. Ketika itu, penduduk

Karbala bergabung dengan penduduk Basra melawan Saddam. Pemberontakan

dimulai pada tanggal 5 Maret 1991, pukul 02.30, mereka mulai menyerang

gedung-gedung pemerintah. Dan paginya 6 Maret 1991, pemberontak berhasil

menguasai Karbala. Lusinan pejabat senior, termasuk polisi, para agen keamanan,

deputi gubernur, dan para anggota Partai Ba'ath jajaran atas juga dibunuh oleh

kaum pemberontak.118

Pemerintahan Saddam menjawab aksi itu dengan mengerahkan

pasukannya. Sehari setelah para pemberontak menguasai Karbala, pasukan

pemerintahan Saddam, Garda Republik, mulai menggempur kota itu. Mereka

juga menyerang tempat-tempat yang diyakini menjadi pusat konsentrasi pasukan

Syi'ah. Dan Masjid Imam Hussein pun tak luput dari gempuran pasukan Saddam.

Antara tanggal 7 Maret hingga 11 Maret 1991, tentara Saddam tidak hanya

menembaki dan meroketi masjid, tetapi juga menyerang mereka, kaum Syi'ah

dan para simpatisan yang mengangkat senjata melawan Bahgdad. Berapa jumlah

korban tewas dan terluka serta yang ditahan hingga kini tidak jelas. Akan tetapi,

peristiwa di Karbala itu tetap tercatat sebagai lembaran gelap bagi kaum Syi'ah di

Irak. Peristiwa Karbala tetap tercatat pula sebagai represi paling hebat terhadap

117 Trias Kuncahyono, 2005, Bulan Sabit di Atas Baghdad, Jakarta: Penerbit Buku Kompas, halaman

160-161. 118 Ibid, halaman 29-30.

Page 38: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

69

kaum Syi'ah oleh rezim Saddam Hussein.119

Ulama Syi'ah Irak lain yang juga turut memperjuangkan nasib kaumnya,

adalah Muhammad Baqir al-Hakim. Baqir al-Hakim lahir di Najaf pada tahun

1939. Ia berasal dari keluarga Irak yang dikenal sangat taat beribadah, saleh, dan

dihormati oleh jutaan orang Syi'ah di Irak dan dunia. Ia adalah putra Imam Besar

Ayatullah Muhsin al-Hakim yang pernah menjadi pemimpin spiritual Syi'ah di

dunia pada periode 1955-1970. Setelah menyelesaikan pendidikan di Najaf, ia

bergabung dengan Ayatullah Sayid Muhammad Baqir al-Sadr mendirikan

kelompok politik yang diberi nama Gerakan Islam pada akhir tahun 1960-an.

Karena aktivitas politiknya yang menentang pemerintah yang berkuasa di bawah

Partai Ba'ath, kedua ayatullah itu berkali-kali dipenjara.120

Tahun 1972, ia ditangkap, dipenjara dan disiksa. Ia kemudian dibebaskan

karena muncul tekanan terhadap rezim yang berkuasa. Lima tahun kemudian, ia

ditangkap lagi menyusul pecahnya pergolakan rakyat pada bulan Februari 1977

di Najaf. Kala itu hukuman yang dijatuhkan atas Baqir al-Hakim sangat berat. Ia

dijatuhi hukuman penjara seumur hidup oleh pengadilan khusus tanpa lewat

proses peradilan. Vonis itu mengundang reaksi dari berbagai penjuru. Desakan

dan protes agar Baqir al-Hakim dibebaskan terus bermunculan. Maka, pada bulan

Juli 1979, ia dibebaskan.121

Tahun 1979, Baqir al-Sadr tengah dikenai hukuman tahanan rumah.

Mereka berdua terus berjuang melawan rezim Saddam, yang berkuasa sampai

119 Ibid, halaman 31. 120 Ibid, halaman 28. 121 Ibid, halaman 29.

Page 39: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

70

akhirnya Baqir al-Sadr dibunuh oleh orang-orangnya Saddam. Tragedi yang

menimpa Baqir al-Sadr itu telah mendorong Baqir al-Hakim untuk mengambil

keputusan meninggalkan negerinya dan pindah ke Iran. Keputusan itu diambil tak

lama setelah pecah perang Irak-Iran tahun 1980. Di Iran, ia melanjutkan

perjuangannya dan bahkan berperan besar dalam pembentukan SCIRI (Supreme

Council of the Islamic Revolution in Iraq, Dewan Tertinggi Revolusi Islam di

Irak) pada bulan November 1982.122

Tindakan Baqir al-Hakim itu memancing kemarahan luar biasa dari

Saddam Hussein. Apalagi, Baqir al-Hakim terlibat langsung dalam gerakan

politik melawan pemerintahan di Baghdad. Sebagai balasannya, Saddam

menangkap dan menahan 125 orang anggota keluarga Baqir al-Hakim yang

masih ada di Irak. Hanya dalam tempo dua hari, penguasa Irak membunuh 18

anggota keluarga Baqir al-Hakim yang masih tinggal di Irak. Bahkan, pada bulan

Januari 1988, penguasa Irak membunuh saudara laki-laki Baqir al-Hakim, yakni

Sayed Mahdi al-Hakim yang tinggal di Sudan. Walaupun demikian, Baqir

al-Hakim tidak menyurutkan langkah kakinya untuk terus berjuang melawan

penguasa Baghdad.123

Berdirinya SCIRI pada tanggal 17 November 1982, maka al-Hakim,

dengan restu Imam Khomeini diakui sebagai pemimpin utama gerakan Syi'ah

Irak. Namun, seperti ditulis Mallat, al-Hakim belum bisa disejajarkan dengan

al-Sadr. Tidak satu pun, misalnya, karya al-Hakim yang mampu menandingi

122 Ibid, halaman 29. 123 Ibid.

Page 40: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

71

Iqtisaduna dan Fasafatuna atau karya-karya al-Sadr lainnya. Juga yang sulit

dibantah, berbeda dengan al-Sadr yang "tumbuh sendiri", maka Baqir al-Hakim

tampak selalu berada di bawah bayang-bayang kebesaran nama ayahnya,

Ayatullah Muhsin al-Hakim.124

Akhir dasawarsa 1990-an, di Irak, sudah muncul tokoh baru yang juga

dari keluarga al-Sadr. Tokoh itu adalah Ayatullah Muhammad Sadiq al-Sadr. Ia

adalah sepupu al-Sadr. Munculnya Sadiq al-Sadr ini benar-benar memberikan

kekuatan kepada kaum Syi'ah. Pemimpin baru ini pun populer dan berani

mengkritik dan mengecam rezim yang berkuasa. Kenyataan seperti itu sangat

tidak disenangi Saddam. Maka dengan segera, ia menangkap Sadiq al-Sadr dan

membunuhnya di Najaf pada tahun 1999. Akibatnya, pecahlah demonstrasi di

berbagai kota di Irak selatan yang penduduknya mayoritas Syi'ah.125

Sembilan demonstran ditangkap dan dibunuh di Ramadi. Pada bulan

April, sekitar 100 tahanan dari penjara Radwaniah dibawa ke Ramadi, dan di

kota itu, mereka dikubur hidup-hidup dalam satu lubang kubur. Tak hanya Sadiq

al-Sadr yang dibunuh, dua putra tertuanya pun dieksekusi oleh rezim. Namun,

putra termudanya selamat, yakni Muqtada al-Sadr. Selanjutnya, ialah pewaris

politik al-Sadr. Dan sejak tahun 1999, Muqtada al-Sadr melakukan perlawanan

bawah tanah terhadap Saddam. Sementara di Najaf, sejak tahun 1999 dipimpin

oleh Ayatullah Agung Ali Sistani yang berasal Iran.126

124 M. Riza Sihbudi, M. Hamdan Basyar, Happy Bone Zulkarnain, 1993, Konflik dan Diplomasi di

Timur Tengah, Bandung: PT Eresco, halaman 104. 125 Trias Kuncahyono, op. cit, halaman 163. 126 Trias Kuncahyono, op. cit, halaman 163.

Page 41: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

72

Selepas kepulangan Baqir al-Hakim dari pengasingannya di Iran,

tepatnya pada Jumat 29 Agustus 2003, tepat setelah ia berziarah ke Masjid Imam

Ali, bom mobil pun meledak. Baqir al-Sadr beserta 124 orang lainnya tewas.

Beberapa bulan sebelumnya, 10 April 2003, Najaf sudah kehilangan salah

seorang pemimpinnya. Ketika itu, Abdul Majid al-Khoei, pemimpin senior Syi'ah

Irak, dibunuh juga tak jauh dari Masjid Imam Ali.127

Dan kepemimpinan SCIRI

kemudian dilanjutkan oleh adiknya, Abdul Aziz al-Hakim.

C. Kondisi Irak Pasca Saddam Hussein dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan

Sunni-Syi'ah

Akhir Februari 2003, jelas bahwa pasukan koalisi yang dipimpin Amerika

Serikat berniat menginvasi Irak. Tujuannya ada dua, yaitu: menyingkirkan Saddam

Hussein dari kekuasaannya dan memulihkan Irak dari kepemilikan senjata pemusnah

massal. Sementara banyak dari dunia internasional menentang gagasan perubahan

rezim dengan interverensi militer, banyak orang Irak justru mendukungnya.128

Rasa kehati-hatian muncul di Irak. Tentu saja, penghapusan Saddam disambut

baik oleh Syi'ah Arab dan Kurdi sejak kedua kelompok itu dianaktirikan di bawah

kekuasaannya, terutama setelah Perang Teluk Persia. Selain itu, ada beberapa

kelompok Sunni dan suku-suku yang menentang Saddam telah dirugikan dengan

melemahnya posisi mereka di pemerintahan. Tetapi, banyak juga para Syeikh qabilah

yang mendapatkan keuntungan di bawah Saddam, mereka diberi subsidi atas loyalitas

127 Ibid, halaman 13-14. 128 Hala Fattah, Frank Caso, 2009, A Brief History of Iraq, New York: Facts On Fie, Inc An Imprint of

Infobase Publishing, halaman 246.

Page 42: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

73

mereka terhadap rezim.129

Alasan untuk kehati-hatian adalah bahwa tidak ada seorang pun yakin apa

yang diharapkan setelah jatuhnya rezim Ba'ath. Akankah Sunni mempertahankan

posisi mereka sebagai pemegang kekuasaan? Akankah Syi'ah akhirnya memiliki suara

dalam pemerintah, karena jumlah mereka yang mayor? Dan bagaimana dengan Kurdi?

Akankah bisa merealisasikan cita-cita untuk mendirikan sebuah Kurdistan di masa

yang akan datang? Atau setidaknya mereka bisa menikmati otonomi yang setara

dengan Arab Irak? Itulah pertanyaan-pertanyaan yang muncul di awal perang tahun

2003. Dan setelah beberapa pekan dan bulan setelah invansi, kondisi Irak menjadi

kacau. Banyak pemberontakan-pemberontakan, anarkisme merebak di seantero Irak.

Dalam setahun mereka yang mungkin telah memandang pasukan koalisi sebagai

pembebas, tidak lagi melakukannya. Namun, seiring berjalannya waktu Irak mampu

melangkah menuju pemulihan dan pembentukan pemerintahan baru.130

1. Merebaknya Anarkisme

Menteri Pertahanan AS Donald Rumsfeld mengumumkan suksesnya

penaklukan Baghdad, yang ditandai dengan perobohan patung Saddam pada

Rabu 9 April 2003, tepatnya pukul 18.50 waktu setempat atau sekitar 22.50 WIB,

rakyat Irak justru mulai dililit teror "babak baru". Anarkisme. Itulah sebutan yang

tepat untuk menggambarkan keadaan Irak saat itu. Di banyak kota di Irak seperti

Baghdad, Najaf, Fallujah, Rumadi dan kota-kota lainnya, tetapi terutama

Baghdad, penjarahan dan pembakaran terjadi ketika penggulingan rezim.

129 Ibid. 130 Ibid.

Page 43: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

74

Makanan dan barang-barang lainnya menjadi langka; fasilitas umum rusak jika

tidak, hancur. Mengamankan perawatan (peralatan) kesehatan dengan layak

menjadi masalah karena harus melakukan pengadaan air minum dan listrik.

Komputer, meja-kursi, ranjang, kasur, kulkas, bahkan kembang plastik digotong

beramai-ramai oleh kawanan "Ali Baba"; julukan yang diberikan kepada para

pencuri.131

Tidak hanya rumah Uday dan Qusay (kedua putra Saddam Hussein) yang

terkena imbasnya, bahkan rumah-rumah milik pejabat tinggi Irak lainnya pun

ikut mereka jarah. Seluruh perabotan ludes tak bersisa. Mereka juga beraksi di

bank-bank, Kedutaan Jerman, Pusat Kebudayaan Prancis, Gedung Unicef,

museum, bahkan rumah sakit. Mereka sudak tak peduli lagi mana barang halal

dan mana barang haram, mana milik publik dan pribadi. Semuanya dilalap

habis.132

Keadaan yang tidak jauh berbeda juga terjadi di selatan Irak, yakni di Kota

Safwan. Kota Safwan kala itu adalah kota yang paling awal ditinggal oleh

pemerintahan pusat. Tidak ada kontrol negara, tidak ada hukum yang ditegakkan,

dan tiadanya sumber-sumber yang bisa menunjang kehidupan. Setelah Safwan

dibombardir, dan pihak koalisi berhasil masuk ke Irak, mereka belum

membangun infrastuktur di sana. Listrik mati, air putus, telepon tidak berfungsi,

tidak ada suplai makanan dan minuman. Pasar dan pertokoan sepi karena tidak

131 Rommy Fibri, Ahmad Taufik, 2008, Detik-detik Terakhir Saddam Kesaksian Wartawan TEMPO

dari Baghdad, Irak, Jakarta: Pusat Data dan Analisa TEMPO, halaman 13-14. 132 Ibid.

Page 44: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

75

ada barang lagi yang bisa dijual. Barang-barang yang masih ada adalah sisa-sisa

sebelum invasi AS dan Inggris ke Irak dimulai. Para pemilik toko lebih memilih

menyimpan barang-barang itu daripada menjualnya. Perkantoran lumpuh karena

tidak ada lagi pemerintahan resmi.133

Hidup berada dalam tekanan semacam itu membuat penduduk Kota

Safwan hilang keseimbangan dan tiadanya lagi logika rasional. Yang kuat tak

menghiraukan yang lemah. Yang muda tak memedulikan lagi yang tua. Lelaki

tidak iba lagi kepada kaum hawa. Keadaan itu menjadi gambaran keadaan kota

ini ketika lima truk Palang Merah Kuwait datang ke sana. Segerombolan pemuda

bertindak bak perampok dan penjarah. Mereka memasukkan barang-barang

bantuan itu ke dalam mobil atau kereta dorong mereka tanpa batas. Sementara

kaum hawa dan tua renta hanya bisa mengeluh, kecewa, dan bahkan meneteskan

air matanya ketika mereka pulang lagi dengan tangan hampa atau hanya bisa

membawa seonggok makanan saja yang belum tentu cukup dimakan sehari.

Panorama semacam itulah yang terjadi di Irak, khususnya di wilayah-wilayah

selatan dan tengah Irak. Demi sesuap nasi justru menimbulkan anarkisme.134

Belakangan, ketika kecaman keras kian mengalir, barulah kubu koalisi

mengatur penjagaan di rumah sakit dan sarana-sarana publik. Tapi secara umum

penjarahan terus berlangsung. Pasukan koalisi seolah membiarkan para Ali Baba

berkeliaran untuk menunjukkan pemerintahan Saddam sudah tidak dapat

133 Musthafa Abd. Rahman, 2003, Geliat Irak Menuju Era Pasca Saddam (Laporan dari Lapangan),

Jakarta: Penerbit Buku Kompas, halaman 192. 134 Ibid, halaman 192-193.

Page 45: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

76

dipertahankan. Kemudian, setelah para ulama memperingatkan mereka melalui

pengeras suara yang berada masjid-masjid, barulah aksi penjarahan akhirnya

berhenti.135

Tentu, pasar gelap bermunculan di mana pun ada permintaan, dan banyak

dari barang curian berakhir di negara-negara tetangga, banyak melalui Kurdistan.

Lembaga kebudayaan juga terpukul oleh perang dan akibatnya, insiden paling

terkenal ini, penjarahan Museum Nasional Irak. Hanya setelah jatuhnya Baghdad

pada April 2003, diperkirakan 15.000 buah –banyak darinya adalah artefak

Sumeria Kuno– diambil dari museum (meskipun sekitar sepertiganya telah

kembali).136

Ada juga kerusakan situs arkeologi oleh helikopter koalisi. Di antara

situs-situs tersebut yang hancur adalah Kuil Nabu dan Ninmah yang telah ada

sejak abad ke-6 SM, dan sisa-sisa dari teater Yunani yang telah ada sejak

Kekaisaran Seleucid. Sehari setelah Museum Nasional Irak dijarah, bangunan

utama Perpustakaan Nasioanl Irak dan Arsip itu dibakar, sehingga menyebabkan

kerusakan struktural yang luas. Menurut direktur perpustakaan, Saad Eskander,

"Dengan kejadian itu diperkirakan perpustakaan kehilangan 25 persen dari

koleksinya, termasuk buku langka, sedangkan arsip kehilangan 60 persen dari

koleksi, termasuk catatan Ottoman yang berharga". Eskander juga menyebutkan

bahwa arsip republik benar-benar hancur. Sementara reaksi beberapa pejabat AS

135 Rommy Fibri, Ahmad Taufik, 2008, Detik-detik Terakhir Saddam Kesaksian Wartawan TEMPO

dari Baghdad, Irak, Jakarta: Pusat Data dan Analisa TEMPO, halaman 14-15. 136 Hala Fattah, Frank Caso, 2009, A Brief History of Iraq, New York: Facts On Fie, Inc An Imprint of

Infobase Publishing, halaman 251-252.

Page 46: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

77

menggema shock di seluruh dunia atas penjarahan dan pembakaran, dan yang

lain memberikan tanggapan defensif untuk kegagalan untuk melindungi harta

nasional.137

Secara keseluruhan, penjarahan, teror, dan kekerasan setelah keamanan

menurun sebab adanya perlawanan dan setelah jatuhnya Baghdad dapat

dibandingkan dengan penjajahan Mongol terhadap Baghdad di tahun 1258.

Kekhawatiran lain yang memiliki efek yang tak terduga adalah pencurian

persenjataan dan bahan peledak yang membantu untuk mempersenjatai para

pemberontak.138

2. Munculnya Pemberontakan

Pencarian Saddam Hussein menjadi prioritas utama setelah AS berhasil

mengamankan ladang minyak, Selain modal politik yang jelas yang bisa

diperoleh dari penangkapan Saddam Hussein, ada persoalan baru yang muncul

yaitu pemberontakan terhadap pasukan koalisi pimpinan AS. Pada tahap awal ini,

sel-sel Ba'ath berada di antara pejuang pemberontakan, dan beberapa di antara

mereka berperang untuk pemulihan Saddam. Harus dicatat, meskipun mereka

adalah minoritas di antara para pemberontak; pemberontakan itu sendiri dimulai

sebagai upaya Sunni untuk mempertahankan posisinya di Irak baru. Namun

demikian, dikhawatirkan oleh beberapa orang dan yang lain berharap bahwa

Hussein mungkin muncul kembali di tengah kekacauan sebagai pemimpin yang

137 Ibid, halaman 252. 138 Ibid.

Page 47: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

78

dibangkitkan dari semua kekuatan oposisi.139

Bulan Agustus 2003, konon surat yang ditulis oleh Saddam disiarkan oleh

jaringan berita Al-Jazeera. Seperti yang dijelaskan oleh Ahmed S. Hashim,

"Sedang berlangsung (adanya) seruan oleh Syi'ah senior untuk mendeklarasikan

perlawanan, jihad terhadap kehadiran asing di Irak".140

Namun, bagi Hala Fattah

dan Frank Caso langkah itu tampaknya sesuatu yang naif. Tentu saja, membantu

serta bersekongkol dengan Saddam adalah motif terjauh yang mungkin dilakukan

oleh pemberontak Syi'ah, mengingat perlakuan buruk yang mereka terima atas

rezim Saddam dan Partai Ba'ath.141

Saddam berhasil menghindari penangkapan selama empat bulan setelah

surat kontroversial muncul. Tapi pada tanggal 13 Desember 2003, ia ditemukan

bersembunyi di sebuah lubang di sebuah pertanian dekat Desa Daur. Mantan

diktator itu ditemukan kusut dan tampak lelah. Penangkapan tersebut disiarkan di

seluruh dunia, banyak yang mengira pasukan koalisi telah menyelesaikan

misinya, terutama dengan tumbuhnya keraguan, bahkan banyak orang di AS

percaya keberadaan Senjata Pemusnah Massal di Irak. Namun, pemerintahan

Bush tidak mau meninggalkan Irak sehingga keluarlah kebijakan bahwa

pemerintahan yang demokratis harus sudah ada sebelum pasukan koalisi ditarik

mundur. Kebijakan itu mulai memiliki efek negatif langsung. Pemberontakan

menyebar luas.142

139 Ibid, halaman 252. 140 Hashim dalam ibid, halaman 253. 141 Ibid, halaman 253. 142 Ibid, halaman 253.

Page 48: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

79

Empat hari sebelum penangkapan Saddam Hussein, Dewan Pengurus

melalui Pengadilan Khusus menghukumi para mantan anggota rezim atas

kejahatan-kejahatan mereka. Sementara itu, pemerintah sementara mengambil

alih di Irak, dan pada tanggal 30 Juni 2004 bertanggung jawab atas penahanan

bawah tanah seluruh anggota rezim, termasuk Saddam Hussein. Saddam

mendekam selama hampir dua tahun sebelum ia dibawa ke pengadilan pada 19

Oktober 2005. Penundaan itu sebagian karena keraguan di antara pengadilan Irak

apakah perlengkapan pengadilan tersebut memiliki kemampuan untuk menangani

kasus seperti itu. Beberapa anggota kehakiman khawatir terhadap keselamatan

pribadi, sementara yang lain menolak gagasan kejahatan perang sebagai alasan

untuk melakukan penawaran dari koalisi.143

Campur tangan AS dalam bentuk membantu –ketua eksekutif pengadilan

khusus, Salem Chalabi,– membuat-buat tuduhan-tuduhan lanjut yang berdampak

penangguhan pengadilan Saddam. Akhirnya, pada tanggal 17 Juli 2005, tuntutan

resmi yang diajukan terhadap Saddam (dan tujuh dakwaan) sehubungan dengan

pembantaian 148 orang di Dujail, kota di Sungai Tigris di Irak Utara pada tahun

1982, menyusul usaha pembunuhan yang dilakukan Saddam. Tuduhan-tuduhan

itu juga mencakup penyiksaan banyak orang yang lainnya dan penangkapan

ilegal 399 orang, semua yang dihasilkan adalah dari insiden yang sama.144

Pembunuhan-pembunuhan terhadap para anggota Partai Ba'ath yang

dilakukan oleh tim resmi dan usaha pembunuhan anggota lainnya memberikan

143 Ibid. 144 Ibid, halaman 253-254.

Page 49: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

80

bukti kekacau-balauan yang terjadi di dalam Irak setelah kejatuhannya. Sidang

itu, pada kenyataannya, diselenggarakan di dalam apa yang disebut Zona Hijau,

zona aman AS yang dilindungi di Baghdad. Sidang tersebut berlangsung sampai

tanggal 5 November 2006, ketika Saddam dinyatakan bersalah atas kejahatan

kemanusiaan dan dihukum mati. Putusan itu ditegakkan atas permohonan

banding ke Pengadilan Tertinggi Irak. Dan pada 30 Desember 2006 Saddam

digantung.145

3. Aksi Perlawanan Sunni

Pihak AS memang selalu menyebut sisa-sisa aktivis Partai Ba'ath loyalis

Saddam Hussein di balik aksi perlawanan Irak itu, namun realitanya faksi dan

lembaga Islam Sunni yang lebih kuat menunjukkan perlawanan di

kawasan-kawasan yang terdapat konsentrasi pasukan AS. Sebaliknya, basis kaum

Syi'ah Irak di Kota Najaf, Karbala, dan Halla sejak jatuhnya rezim Saddam

Hussein pada 9 April 2003, tidak memperlihatkan fenomena baru baik dalam

konteks militer maupun politik. Secara militer, perlawanan kaum Syi'ah terhadap

pendudukan AS sangat minim. Secara politik, kekuatan politik kaum Syi'ah

memang solid dan dinamis serta senantiasa menjadi saingan partai-partai sekuler

selama delapan dekade lalu. Revolusi Iran tahun 1979, turut andil memberi

kekuatan baru terhadap kaum Syi'ah Irak.146

Gerakan Islam politik bangkit di Kawasan Sunni Irak seperti Kota Ramadi,

145 Ibid, halaman 254. 146 Musthafa Abd. Rahman, 2003, Geliat Irak Menuju Era Pasca Saddam (Laporan dari Lapangan),

Jakarta: Penerbit Buku Kompas, halaman 252.

Page 50: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

81

Fallujah, Baghdad, Tikrit, Samarra, Kirkuk, dan Mosul. Gerakan tersebut selama

empat dekade terakhir ini terhitung lumpuh, khusunya setelah mundurnya peran

Ikhwanul Muslimin di Irak. Bangkitnya gerakan Islam Sunni Irak sejak jatuhnya

rezim Saddam Hussein, merefleksikaan adanya kecemasan kaum Sunni Irak yang

selama ini memiliki tradisi pemegang kekuasaan di Irak sejak masa Dinasti

Ottoman, kolonial Inggris, dan terakhir era rezim Saddam Hussein.147

Poin penting untuk pemberontakan bukanlah penjarahan dan pembakaran

di Baghdad, tetapi kejadian di kota Fallujah Provinsi Anbar (daerah barat

Baghdad termasuk kota-kota Fallujah dan Ramadi, ibukota provinsi, yang

kemudian dikenal sebagai "Segitiga Sunni"). Pemerintah AS dan beberapa media

mencatat bahwa Fallujah sebagai sarang loyalis Saddam, tetapi Hashim

menunjukkan bahwa pada hari-hari awal pendudukan banyak orang-orang

terkemuka Fallujah menolak panggilan rahasia dari pimpinan Irak untuk

melakukan perlawanan, jihad melawan pasukan asing.148

Namun, ketika pasukan

AS tiba dan menduduki beberapa kota dan membangun markas di

sekolah-sekolah di pusat kota, warga mulai bereaksi. Titik balik terjadi saat

demonstrasi pada tanggal 28 April 2003, di depan salah satu sekolah berubah

menjadi kekerasan, dan mengakibatkan kematian pada 15 orang dan melukai 65

orang lainnya (sumber lain menyebutkan jumlah korban yang lebih tinggi).149

Terjadi kesalahpahaman. Tentara AS menduga demonstrasi itu dilakukan

147 Ibid, halaman 253. 148 Hashim dalam Hala Fattah, Frank Caso, A Brief History of Iraq, op.cit, halaman 255. 149 Trias Kuncahyono, 2005, Bulan Sabit di Atas Baghdad, Jakarta: Penerbit Buku Kompas, halaman

137.

Page 51: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

82

oleh penduduk Fallujah yang memang dikenal sebagai pendukung Saddam

sebagai ungkapan ketidaksenangan mereka setelah jatuhnya Baghdad. Apa lagi,

hari itu bertepatan dengan ulang tahun hari kelahiran Saddam. Karena itu, tentara

AS yakin bahwa mereka para demonstran itu adalah pendukung Saddam. Padahal,

demonstrasi itu menuntut tentara keluar dari gedung sekolah dan keluar dari

Fallujah. Entah dari bagaimana mulanya, demonstrasi damai berubah menjadi

bencana. Tentara AS mengkalim bahwa mereka terpaksa menembak karena

terlebih dahulu ditembak. Sementara pihak Human Right Watch memiliki

kesimpulan berbeda: tembakan balasan yang dilakukan oleh tentara AS itu

berlebihan dan sembarangan, karena itu mereka menuntut dilakukannya

investigasi.150

Setiap hari, setelah kejadian itu, tentara AS patroli di wilayah itu dan

melakukan pemeriksaan dari rumah ke rumah. Mereka mencari senjata. Mereka

mencari pendukung Saddam. Sebaliknya, tindakan tentara AS itu justru

memupuk semangat juang penduduk Fallujah, rakyat Irak untuk bangkit dan

melawan AS. Bagi tentara AS, Fallujah adalah zona berbahaya tetapi, bagi rakyat

Irak, Fallujah adalah kota perjuangan.151

Demonstrasi pecah lagi yang mengakibatkan kematian tiga warga sipil

atau lebih dan melukai 17 tentara AS. Sejak Mei 2003 dan seterusnya, gerilyawan

Fallujah meningkatkan serangan terhadap pasukan AS sehingga pada akhir

musim panas, orang-orang di Fallujah secara terbuka menyatakan bahwa mereka

150 Ibid, halaman 137-138. 151 Ibid, halaman 138.

Page 52: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

83

akan memberontak secara langsung terhadap pendudukan.152

Pasukan koalisi, terutama AS, sekarang menemukan diri mereka terlibat

dalam situasi yang sulit. Pemberontakan segera menyebar ke kota-kota utara

Fallujah di Sungai Eufrat, termasuk membakar bangunan kota yang diduduki di

Hit, dan penembakan yang ditujukan untuk pasukan AS di Ramadi. Semakin

banyak imam Sunni mulai menyerukan jihad terhadap koalisi dan bukan hanya di

daerah yang disebut Segitiga Sunni (Baghdad-Ramadi-Tikrit).153

Kaum Muslim Sunni di Kota Ramadi di bawah pimpinan Syaikh Ahmed

Kabisyi dan Muslim Sunni di Kota Samarra di bawah pimpinan Syaikh Ayat

Samarraei (pemimpin Partai Islam Irak) dan Muslim Sunni di Kota Tikrit di

bawah pimpinan Syaikh Osama Tikriti (pemimpin Partai Kemerdekaan Islam

Irak), telah berhasil merekrut kader-kader Partai Ba'ath di kawasannya. Para

syaikh-syaikh itu memimpin gerakan perlawanan bersenjata terhadap pasukan

pendudukan AS di Kota Baghdad dan kawasan Muslim Sunni lainnya. Meskipun

pihak AS, menuduh sisa-sisa akivis Partai Ba'ath loyalis Saddam Hussein

menyusup ke masjid-masjid dan dijadikan titik tolak serangan atas pasukan AS,

namun para syaikh-syaikh tersebut yang mengggerakkan perlawanan.154

Gerakan Islam politik di Irak memang mengalami perkembangan luar

biasa menyusul jatuhnya kekuasaan Saddam Hussein. Gerakan Islam itu yang

152 Allawi dalam Hala Fattah, Frank Caso, A Brief History of Iraq, Hala Fattah, Frank Caso, 2009, A

Brief History of Iraq, New York: Facts On Fie, Inc An Imprint of Infobase Publishing, halaman 255. 153 Musthafa Abd. Rahman, , 2003, Geliat Irak Menuju Era Pasca Saddam (Laporan dari Lapangan),

Jakarta: Penerbit Buku Kompas, halaman 253. 154 Ibid.

Page 53: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

84

pada dekade tahun 1950-an dan 1960-an lebih dikenal sebagai gerakan dakwah

semata, lalu tampil dengan seruan jihad dan pengusiran pasukan penjajah.155

Bulan Agustus 2003, peristiwa pemboman terjadi dua kali di Baghdad

tidak hanya menarik perhatian dunia tapi juga mengangkat momok al-Qaeda di

Irak yang sebelumnya di sana sudah tidak ada. Yang pertama tanggal 7 Agustus,

adalah sebuah bom mobil yang menewaskan 18 orang di kedutaan Yordania.

Serangan kedua, pada 19 Agustus oleh seorang, yakni bom bunuh diri, yang

mengendarai truk ke Hotel Canal, lokasi markas PBB di Baghdad. Di antara 22

orang yang tewas dalam serangan itu adalah diplomat terhormat Sergo Vieira de

Mello, anggota PBB khusus wakil sekretaris Jenderal Kofi Annan yang bertugas

membantu membentuk Dewan Pemerintahan Interim. Vieira de Mello telah di

Baghdad sejak 2 Juni. Untuk saat ini, PBB tetap di Irak meskipun ada tragedi itu,

tapi pemboman kedua di parkir hotel (pada 22 September) meyakinkan Sekjen

untuk mengevakuasi semua tetapi juga beberapa anggota staf dari negara itu.

Ada beberapa faktor yang memaksa sikap penduduk Ramadi, Samarra,

Kirkuk, Tikrit, Fallujah, dan Baghdad mengalami perubahan ke arah lebih

radikal.

Pertama, kehadiran langsung pasukan AS di kawasan Muslim Sunni, dan

pasukan AS tersebut belum bisa akomodatif dengan sensitivitas struktur

masyarakat Irak.

Kedua, pengaruh doktrin Tanzim Al Qaeda atas aktivis Islam Sunni di

155 Ibid, halaman 254.

Page 54: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

85

Irak.

Ketiga, terlibatnya aktivis-aktivis organisasi oposisi pada era Saddam

Hussein maupun setelahnya, dalam perlawanan terhadap pasukan AS.

Keempat, kecemasan kaum Muslim Sunni di Irak atas hilangnya tradisi

kekuasaan yang selalu berada di tangannya, mengingat semakin kuatnya

tuntutan kaum Syi'ah dan Kurdi untuk mendapatkan kekuasaan secara

adil.156

Perlawanan kaum Sunni terhadap pendudukan AS bukan berarti kaum

Sunni Irak adalah loyalis Saddam Hussein, dan malah banyak tokoh Muslim

Sunni menyebut Saddam sebagai diktator. Namun, perlawanan mereka atas

pendudukan AS saat itu lebih berupa refleksi dari kecemasan mereka akan

kehilangan supremasi kekuasaan, di saat AS menghembuskan slogan perubahan

bentuk negara Irak yang akan memberi kesempatan sama pada semua etnis dan

penganut mazhab agama di negara itu.

Kaum Sunni Arab yang merasa minoritas di Irak terpaksa melakukan

tekanan terhadap AS dalam bentuk melancarkan perlawanan bensenjata agar

mereka tidak kehilangan kekuasaan. Sebaliknya kaum Syi'ah di Irak selatan

melakukan dua hal untuk mendapat simpati AS. Pertama, kaum Syi'ah Irak

berusaha melepaskan diri atau sedikitnya menjaga jarak dengan Iran untuk

meyakinkan AS bahwa kaum Syi'ah Irak tidak akan membuka pintu bagi upaya

penyusupan pengaruh Iran dalam pemerintahan kelak. Kedua, kaum Syi'ah Irak

156 Ibid.

Page 55: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

86

masih berusaha menghindar terlibat bentrok senjata langsung dengan pasukan

pendudukan AS. Sikap oposisi kaum Syi'ah Irak atas pendudukan AS itu masih

ditunjukkan dalam bentuk aksi damai semacam unjuk rasa, pidato, dan

pamflet-pamflet.157

Berkat dua kebijakan tersebut, membuat kota-kota Syi'ah di Irak selatan

reatif tenang. Kaum Syi'ah Irak yang mengalami kepahitan sebelum ini, yakni

diperlakukan sebagai anak tiri oleh negara Irak dan merasa dizalimi oleh rezim

Saddam Hussein, tampak tidak terlalu tergesa-gesa mengambil sikap dan

memilih menunggu, apalagi AS benjanji akan mengubah pola dan sistem negara

Irak serta mengizinkan kaum Syi'ah mengambil peran sentral dalam

pemerintahan mendatang.

Berbeda halnya dengan kawasan-kawasan Syi'ah. Kaum Sunni merasa

roda perjalanan zaman tidak berpihak pada mereka setelah jatuhnya rezim

Saddam. Realita baru itu memicu kecemasan cukup kuat di kalangan kaum Sunni.

Perlawanan bersenjata di Kota Ramadi, Samarra, Fallujah, Baghdad, dan Kirkuk

merupakan perwujudan dari perasaan cemas itu. Bahkan mereka bisa jadi

terpaksa pula bekerja sama dengan sisa-sisa aktivis Partai Ba'ath yang sama-sama

terancam masa depannya.158

4. Aksi Perlawanan Syi'ah

Pejabat dan pasukan Amerika Serikat begitu terkejut dan terkesima

157 Ibid., halaman 255. 158 Ibid, halaman 255-256.

Page 56: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

87

menyaksikan ratusan ribu –bahkan konon lebih dari satu juta– orang pengikut

Syi'ah merayakan peringatan tewasnya cucu Nabi Muhammad saw., Sayyidina

Hussein bin Ali bin Abi Thalib, hari Selasa 22 April 2003 di Kota Karbala,

sambil mengumandangkan slogan-slogan anti-AS. Sayyidina Hussein bin Ali bin

Abi Thalib tewas di Karbala pada 680 M di tangan pasukan Yazid dari Bani

Umayyah yang bermarkas di Damaskus-Suriah. Hari itu menjadi hari besar bagi

pengikut Syi'ah.

Kaum Syi'ah Irak juga sering menggelar aksi unjuk rasa anti pendudukan

AS di Baghdad dan kota-kota lainnya di Irak Selatan. Mereka menuntut

berdirinya negara Islam di Irak pasca-Saddam Hussein dan menolak pendudukan

AS. Kelompok Syi'ah yang mayoritas di Irak, 60 persen dari 24 juta

penduduknya, bisa menjadi satu-satunya pengancam keberadaan AS di Irak.

Sebaliknya AS-lah yang bisa mencegah Syi'ah memegang tampuk kekuasaan di

negeri itu. Fenomena tersebut dapat mengantarkan lahirnya pemerintahan

teokrasi atau radikal di Irak yang anti-AS, dan apabila tiada kendali maka bisa

menjelma mejadi kekuatan yang dapat merebut kekuasaan dan menciptakan

model pemerintahan yang anti-Barat. Oleh karena itu, kemudian AS

memperingatkan Iran agar tidak ikut campur urusan dalam negeri Irak.159

Sebaliknya kalau meredam kekuatan Syi'ah dengan kekuatan, bisa jadi AS

berhadapan dengan aksi kemarahan massa yang sulit diduga hasilnya. Jika

meletup intifadah Syi'ah gaya intifadah Palestina, maka semakin kuat suara agar

159 Ibid, halaman 217.

Page 57: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

88

AS segera keluar dari Irak. Alasannya, karena keberadaannya sudah tidak

memiliki legitimasi dan ditolak oleh rakyat negeri itu. Kalau AS memaksakan

kehendaknya, akan terjadi pertumpahan darah berlarut seperti yang terjadi di

Palestina. Peristiwa perayaan Karbala itu, juga menunjukkan bahwa basis massa

Syi'ah yang memanjang dari wilayah Irak Selatan hingga pinggiran Kota

Baghdad terorganisir secara baik. Pemimpinnya berpengaruh serta dapat

menggerakkan mereka setiap saat.160

Tahun 2004 terlihat keterlibatan kaum Syi'ah dalam evolusi. Jika

pemberontakan telah cukup menyulitkan di awal dan permusuhan yang

berkelanjutan, partisipasi Syi'ah akhirnya turut serta membawa Irak ke keadaan

perang sipil. Sementara dua pemimpin terkemuka dan berpengaruh Syi'ah

mengambil peran yang berbeda terhadap pendudukan, mereka berdua menentang

kekuasaan asing di negara mereka. Salah satunya adalah Muqtada al-Sadr, anak

dari ulama besar Ayatullah Muhammad Sadiq al-Sadr yang dibunuh (bom mobil)

pada Jumat 29 Agustus 2003, tepat setelah ia berziarah ke Masjid Imam Ali.

Muqtada al-Sadr mewarisi gerakan Syi'ah kerakyatan yang dibangun oleh

ayahnya dan mengubahnya menjadi kekuatan ampuh setelah jatuhnya rezim

Ba'ath. Pada bulan April 2004, al-Sadr menyerukan Tentara Mahdi untuk

membela sesama Syi'ah dari pendudukan dan dari sekutu di antara pasukan

keamanan Irak. Tentara mahdi segera memiliki kontrol tidak hanya dari Kota

Sadr (bagian dari Baghdad), tetapi kota-kota Basra, Najaf, dan Nasiriya. Hal ini

160 Ibid, halaman 217-218.

Page 58: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

89

juga memberikan penyeimbang yang efektif untuk agresi Sunni. Kekuatan milisi

adalah menjadi faktor utama dalam pengaruh politik al-Sadr di tahun-tahun

mendatang.

Grand Ayatullah Ali al-Sistani telah merencanakan kursus oposisi yang

berbeda untuk lebih dari satu tahun (di Najaf). Meskipun ia memerintahkan

mengakhiri aktivitas dan balas dendam terhadap kriminal pembunuhan, ia juga

memerintahkan ulama Irak tidak menerima posisi administratif atau eksekutif dan

bertanggung jawab dalam setiap lapisan pemerintahan. Al-Sistani juga

menyerukan pemilu untuk majelis nasional yang bertanggungjawab menulis

konstitusi baru Irak. Yang lebih penting, meskipun al-Sistani tertarik dalam

melestarikan sifat Islam Irak dalam pemerintahan baru, dan ini bertentangan

dengan demokrasi sekuler pemerintahan Bush.

Kaum Syi'ah kini ingin memegang kekuasaan penuh di Irak, kekuasaan

yang belum pernah mereka raih sebelumnya. Bila tak berhasil memegang

kekuasaan secara penuh, minimal kelompok Syi'ah mendapat peran utama,

sedang kelompok lainnya mendapat peran lebih kecil sesuai dengan porsi

komposisi penduduk. Kalau AS bersedia menerima penerapan demokrasi hakiki

di Irak yakni atas dasar satu suara untuk satu orang, kelompok Syi'ah akan

memegang kekuasaan secara dominan.

Berdasar penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa realita politik yang

muncul pasca lengsernya Saddam Hussein adalah timbulnya reaksi politik baik

dari kalangan Sunni maupun Syi'ah yang sama-sama anti AS.

Page 59: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

90

5. Pemerintahan Sementara

Dari perspektif Washington dan London, masih ada alasan untuk

kekhawatiran perpecahan dalam Dewan Pemerintah, dengan anggota Syi'ah yang

mendukung posisi al-Sistani. Dengan demikian, pada awal tahun 2004, PBB

kembali ke Irak (tim tambahan tiba pada 23 Januari); Sekjen Annan, meskipun

awalnya enggan, setuju untuk mengirim tim PBB yang lebih besar, yang

dipimpin oleh Utusan Khusus Lakhdar Brahimi, untuk membantu menengahi

situasi. Meskipun kaum Syi'ah berdebat, kedaulatan Irak dicapai pada 28 Juni

2004. Pemerintahan sementara ini dipimpin oleh Ayad Allawi, yang ironisnya,

mantan anggota Partai Ba'ath yang telah mengundurkan diri pada pertengahan

1970-an ketika Saddam Hussein mengkonsolidasikan kekuasaannya.

Anti-Saddam, sikap pro-Baratnya diperolehnya dari dana rahasia AS dan Inggris.

Pada tahun 1990, Allawi telah mendirikan The Iraq National Accord

(Kesepatakan Nasional Irak), yang menjadi partai politik yang kuat di

tahun-tahun pasca Saddam Hussein.161

Jelas bagi orang-orang Irak bahwa Allawi adalah pilihan Bremer. Dengan

demikian, pemerintah tidak memegang banyak peranan dari masyarakat. Dan

dalam beberapa bulan, kaum pemberontak meningkatkan serangannya, tidak

hanya terhadap pasukan koalisi tetapi, melawan polisi Irak dan keamaan juga.

Allawi sendiri menjadi sasaran upaya pembunuhan pada tanggal 20 April 2005.

Kecuali Kurdi, pada tahun 2004, pemberontakan memiliki daya tarik massa di

161 Hala Fattah, Frank Caso, A Brief History of Iraq, Hala Fattah, Frank Caso, 2009, A Brief History of

Iraq, New York: Facts On Fie, Inc An Imprint of Infobase Publishing, halaman 258-259.

Page 60: BAB II LATAR BELAKANG MUNCULNYA KONFLIK SUNNI-SYI'AH … · Nabi saw. wafat pada 12 Rabi' al-Awal 10 H bertepatan dengan 08 Juni 632 M di Madinah, maka timbul perselisihan dalam kepemimpinan

91

seluruh Irak. Dorongan murni aksi pemberontakan itu adalah keinginan Irak

untuk pemerintahan sendiri, lepas dari campur tangan pasukan koalisi, setelah

berakhirnya rezim Saddam dan Partai Ba'ath. Banyak orang Irak memandang

koalisi sebagai halangan untuk tujuan ini.162

Sebagai langkah maju menuju Pemerintah Sementara, yang akan

mengubah dinamika politik sejarah Irak, kebencian sektarian bercampur dengan

keinginan untuk menggulingkan koalisi. Dengan tidak mempercayai sistem

politik yang tampak dipaksakan dari atas, Sunni dan Syi'ah mulai memerangi satu

sama lain, dan juga memerangi kekuatan koalisi. Aspek lain yang tak

direncanakan dari kejatuhan Saddam adalah banyaknya para mujahid yang

bergabung dalam pertempuran melawan koalisi, meskipun tidak selalu dengan

restu dari pimpinan pemberontak asli. Seperti mujahid asal Yordania, Abu Mus'ab

al-Zarqawi, pemimpin al-Qaeda di Irak. Tujuannya adalah mendorong pasukan

koalisi keluar dari Irak. Al-Zarqawi tewas akibat serangan udara AS pada 7 Juni

2006. Dan juga Iran diam-diam mengirim senjata kepada kaum Syi'ah di Irak.163

162 Ibid, halaman 259. 163 Hala Fattah, Frank Caso, A Brief History of Iraq, Hala Fattah, Frank Caso, 2009, A Brief History of

Iraq, New York: Facts On Fie, Inc An Imprint of Infobase Publishing, halaman 259-260.