BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · yang berpotensi dipilih, lalu dipindahkan ke...
Transcript of BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · yang berpotensi dipilih, lalu dipindahkan ke...
10
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Logo
Menurut (Kartika, 2015:18) logo bukanlah satu-satunya identitas,
melainkan salah satu bagian dari identitas. Sebuah identitas mencapai nilai penuh
melalui sinergi antara pencipta dan perusahaan yang menggunakannya.
Asal kata logo yaitu dari bahasa Yunani Logos, yang berarti kata, pikiran,
pembicaraan, akal budi. Pada awalnya yang lebih dulu populer adalah istilah
logotype, bukan logo. Pertama kali istilah logotype muncul yaitu pada tahun 1810
– 1840, diartikan sebagai: tulisan nama entitas yang didesain secara khusus dengan
menggunakan teknik lettering atau memakai jenis huruf tertentu. Jadi awalnya
logotype adalah hanya tulisan saja. Pada perkembangannya orang membuatnya
semakin unik / berbeda satu sama lain. Mereka mengolah huruf itu, menambahkan
elemen gambar, bahkan tulisan dan gambar berbaur jadi satu, dan semua itu masih
banyak yang menyebutnya dengan istilah logotype (Rustan, 2013:12-13).
2.2 Pengertian Corporate Identity
Corporate Identity adalah identitas “brand” perusahaan, terdiri dari identitas
visual (nama, merk dagang, tipografi, warna dan sebagainya) dan identitas verbal
(slogan, tagline, ucapan salam dan sebagainya). Tujuan dari corporate identity
adalah agar perusahaan mudah dikenali oleh semua pihak. Selain digunakan untuk
membedakan identitas perusahaan yang satu dengan identitas yang lain, corporate
11
identity juga digunakan sebagai sarana untuk memahami nama sebuah perusahaan.
(Wiryawan, 2013:50)
Menentukan arah, design, nyawa dari sebuah korporasi tidaklah mudah.
Penentuan arah dimulai dari tujuan didirikannya perusahaan atau bisnis, bidang
industri yang dipilih, serta market yang dituju. Perusahaan juga harus memiliki arah
kreasi corporate identity yang berhubungan dengan branding perusahaannya.
Menurut Script (2014:1) mengutarakan bahwa “Corporate identity atau
identitas perusahaan adalah sesuatu yang berhubungan dengan ciri khusus dari
sebuah perusahaan atau organisasi seperti: logo, kartu nama, kop surat, amplop,
stempel, name tag dan lainnya yang menjelaskan tentang perusahaan atau
organisasi tersebut.”
2.3 Manfaat Corporate Identity
Berikut adalah manfaat dari corporate identity menurut Cenadi dalam
Hosana (2013:61) antara lain :
a. Sebagai alat yang menyatukan strategi perusahaan
b. Sebagai pemicu sistem operasional pada suatu perusahaan
c. Sebagai pendiri jaringan network yang baik
d. Sebagai alat jual dan promosi
2.4 Jenis dan Bentuk Logo
Menurut Rustan (2013:20) “Perbedaan pemahaman dalam anatomi logo
yang disebabkan oleh perluasan istilah, dapat mengakibatkan kesalah-pahaman
12
bahkan di kalangan para desainer sendiri. Logo-logo di zaman sekarang dan di masa
depan, semakin lama semakin jauh dari sifat konvensional. Tidak ada istilah yang
paling sempurna yang dapat mewakili anatomi dari jutaan logo dengan bentuk yang
berbagai macam”.
Akan tetapi, sejak dahulu orang-orang banyak yang mencoba untuk
mengklasifikasikan jenis-jenis logo. Menurut Wheeler dalam Rustan (2013:22)
mengatakan bahwa “Logo dapat dibagi menjadi beberapa kategori, namun batasan
antar kategori itu sifatnya fleksibel. Satu logo bisa termasuk dalam beberapa
kategori sekaligus”.
Menurut Rustan (2013:22-23) “Apapun bentuk dan cara pengkategorian
logo, untuk mudahnya kita hanya perlu mengetahui dua hal sederhana mendasar
sebagai berikut ini :
a. Bahwa dilihat dari segi konstruksinya, logo pada umumnya terbagi menjadi 3
jenis, yaitu :
1) Picture mark dan letter mark (elemen gambar dan tulisan terpisah)
Gambar II.1 Picture Mark dan Letter Mark I
Gambar II.2 Picture Mark dan Letter Mark II
13
2) Picture mark sekaligus letter mark (bisa disebut gambar, bisa juga
disebut tulisan/saling berbaur)
Gambar II.3 Picture Mark sekaligus Letter Mark I
Gambar II.4 Picture Mark sekaligus Letter Mark II
3) Letter mark saja (elemen tulisan saja)
Gambar II.5 Letter Mark I
14
Gambar II.6 Letter Mark II
b. Bahwa logo apapun, semua dibentuk dari basic shape/primitive shape atau
bentuk-bentuk dasar (basic shape sendiri dibentuk dari poin dan garis).
Kemudian beberapa basic shape, apabila saling bergabung dapat membentuk
dua jenis objek yang lebih kompleks yang kita kenal dengan gambar dan huruf
(pada logo disebut picture mark dan letter mark).
2.5 Fungsi dan Tujuan Logo
Menurut Rustan (2013:13) fungsi dari logo adalah sebagai berikut :
a. Identitas diri. Supaya dapat membedakan dengan identitas milik orang lain
b. Tanda kepemilikan. Supaya membedakannya dengan milik orang lain
c. Tanda jaminan kualitas
d. Mencegah peniruan/pembajakan
e. Menambah nilai positif
f. Propergi legal suatu produk atau organisasi
g. Mengkomunikasikan informasi seperti keaslian, nilai dan kualitas
15
2.6 Langkah Proses Penciptaan Logo
Langkah proses penciptaan logo menurut Rustan (2013:36-42) antara lain :
a. Riset dan analisa
Yang pertama kali dilakukan adalah mencari fakta-fakta tentang entitas,
termasuk pesaingnya. Contohnya apabila entitas adalah berupa perusahaan,
maka yang diriset pertama kali adalah sektor industri, visi, misi, struktur
perusahaan, analisa pasar, target group, keunggulan dan kelemahan (analisa
SWOT) dan lain-lain. Kemudian menanyakan alasan dan tujuan pembuatan
logo. Lalu mengadakan wawancara khusus untuk mendapatkan personality dari
brand tersebut. Dikumpulkan dalam bentuk keywords/kata-kata kunci.
Keseluruhan hasil riset dan analisa ini dirangkum dalam creative brief yang
akan digunakan untuk tahapan berikutnya.
b. Thumbnails
Berdasarkan creative brief, kita membuat thumbnails yang merupakan visual
brainstorming atau cara pengembangan ide lewat visual, berupa sketsa-sketsa
kasar pensil atau pulpen yang dilakukan secara manual. Sangat tidak
dianjurkan menggunakan komputer pada tahap ini.
c. Komputer
Tahap berikutnya baru kita menggunakan komputer. Beberapa thumbnails
yang berpotensi dipilih, lalu dipindahkan ke komputer. Entah dengan men-
scan-nya lalu diedit, atau digambar ulang menggunakan drawing software.
Disarankan menggunakan software yang berbasis vector seperti adobe
illustrator atau coreldraw. Keduanya memang diperuntukkan untuk pekerjaan
seperti itu. Tidak ada larangan bila dalam tahap ini anda ingin menggunakan
16
efek-efek yang ada pada drawing software untuk mengembangkan bentuk
logo. Yang tidak dianjurkan adalah bila anda mengerjakan seluruhnya
menggunakan komputer dari sejak tahap awal. Atau bisa saja tahapannya
bolak-balik antara komputer lalu thumbnails lagi lalu komputer lagi dan
seterusnya, yang penting dapat menghasilkan alternatif logo yang optimal.
d. Review
Setelah terkumpul alternatif desain yang sudah diedit dan dirapikan, tahap
selanjutnya adalah mengajukan ke klien untuk dipilih. Di tahap ini
keikutsertaan klien harus intens, bahkan dari sejak tahap awal klien harus terus
aktif menyediakan data yang diperlukan. Desainer jangan terlalu berharap
dalam pengajuan pertama ini langsung akan terpilih satu kandidat logo. Besar
kemungkinan diperlukan paket alternatif data kedua, ketiga, dan seterusnya.
Bila beberapa kandidat logo telah terpilih, akan disempitkan lagi hingga hanya
tinggal satu logo andalan. Itu semua melalui proses bolak-balik evaluasi antara
klien dan desainer. Logo itu selanjutnya di finishing agar lebih matang dan
layak dipublikasikan. Jangan lupa untuk meriset logo-logo perusahaan lain
untuk mengantisipasi kemiripan bentuk. Hal ini bahkan sebaiknya dilakukan
dari sejak tahap awal mendesain. Logo yang mirip dengan logo lain walaupun
tidak disengaja akan mempertaruhkan reputasi klien dan desainernya sendiri.
e. Pendaftaran merek
Logo yang sudah selesai kemudian di daftarkan ke Direktorat Jenderal Hak
Kekayaan Intelektual (Dirjen HAKI), Departemen Hukum dan HAM untuk
mendapatkan perlindungan hak dari penggunaan secara tidak sah oleh pihak
17
lain. Proses registrasi ini sebaiknya dimulai dari sejak saat pengajuan nama
merek.
f. Sistem identitas
Dalam tahap ini desainer menentukan atribut lainnya seperti logo turunan,
sistem warna, sistem tipografi, sistem penerapan logo pada berbagai media,
dan lain-lainnya. Semua itu dirangkum dalam pedoman sistem identitas.
g. Produksi
Berdasarkan pedoman sistem identitas, berbagai media internal dan eksternal
mulai diproduksi dengan menggunakan identitas yang sudah
didaftarkan/dipatenkan.
2.7 Komponen Desain Grafis pada Logo
a. Garis
Menurut Rustan (2013:47) untuk menentukan bentuk logo yang sesuai
dengan konsep dan kepribadian entitasnya, desainer sangat dianjurkan
mempelajari hubungan antara bentuk-bentuk dasar dan sifat yang terkandung
didalamnya. Berikut ini klasifikasi garis menurut Rustan antara lain :
1) Garis mendatar/horizontal
Garis mendatar menunjukkan kesan sifat yang pasif, berhenti,
tenang/tentram, rasional, formal, basis/dasar, dataran, negatif/minus,
pembatalan.
18
2) Garis tegak/vertical
Garis vertikal menunjukkan kesan sifat yang aktif, tinggi, agung/mulia,
megah, angkuh, spiritual, kesatuan, tunggal, kepemilikan, kekuatan,
absolut, dan terkemuka.
3) Garis miring/diagonal
Garis miring atau diagonal menunjukkan kesan sifat yang dinamis,
bergerak, mengarah, informal, tidak stabil, larangan, pembatalan.
Gambar II.7 Garis Horizontal, Vertikal, dan Diagonal
b. Bentuk
Berikut ini klasifikasi bentuk berdasarkan sifat yang tergambarkan menurut
Rustan (2013:47-48) antara lain :
1) Lingkaran
Bentuk lingkaran lebih cenderung menggambarkan pesan emosional yang
positif. Dengan menggunakan lingkaran pada sebuah logo dapat
menggambarkan kesan atau sifat seperti : dinamis, bergerak, kecepatan,
berulang, tak terputus, tak berawal dan tak berakhir, abadi, dapat
diandalkan, sempurna, matahari, kehidupan, semesta, dan lain sebagainya.
19
2) Segi Empat
Dengan menggunakan bentuk segi empat pada sebuah logo dapat
menggambarkan kesan atau sifat seperti : stabil, diam, kokoh, teguh,
rasional, keunggulan teknis, formal, sempurna, dapat diandalkan,
kejujuran, integritas, dan lain sebagainya.
3) Segitiga
Dengan menggunakan bentuk segitiga pada sebuah logo dapat
menggambarkan kesan atau sifat seperti : stabil, kokoh, megah, teguh,
rasional, tritunggal, api, kekuatan, gunung, harapan, terarah, progress,
bernilai, suci, sukses, sejahtera, keamanan dan lain sebagainya.
c. Warna
Menurut Rustan (2013:73) terdapat beberapa sifat yang ditimbulkan oleh
setiap warna, antara lain :
1) Abu-abu
Gambar II.8 Contoh Logo Berwarna Abu-abu
20
Dapat diandalkan, keamanan, elegan, rendah hati, rasa hormat, stabil,
kehalusan, bijaksana, masa lalu, bosan, kebusukan, renta, polusi, urban,
emosi yang kuat, seimbang, netral, perkabungan, formal, bulan Maret.
2) Putih
Gambar II.9 Contoh Logo Berwarna Putih
Rendah hati, suci, netral, tidak kreatif, masa muda, bersih, cahaya,
penghormatan, kebenaran, salju, damai, innocence, simple, aman,
dingin, penyerahan, takut, tanpa imajinasi, udara, kematian (tradisi
Timur), kehidupan, perkawinan, (tradisi Barat), harapan, lemah lembut,
kosong, bulan Januari.
3) Hitam
Gambar II.10 Contoh Logo Berwarna Hitam
Klasik, baru, ketakutan, depresi, kemarahan, kematian (tradisi Barat),
kecerdasan, pemberontakan, misteri, ketiadaan, modern, kekuatan, hal-
hal duniawi, formal, elegan, kaya, gaya, kejahatan, serius, mengikuti
kecenderungan sosial, anarki, kesatuan, duka cita, professional.
21
4) Merah
Gambar II.11 Contoh Logo Berwarna Merah
Perayaan, kekayaan, nasib baik (Cina), suci, tulus, perkawinan (India),
perkabungan (Afrika Selatan), setan (tradisi modern Barat), gairah,
kuat, energi, api, cinta, roman, gembira, cepat, panas, sombong, ambisi,
pemimpin, maskulin, tenaga, bahaya, menonjol, darah, perang, marah,
revolusi, radikal, sosialisme, komunisme, agresi, penghormatan, martir,
Roh Kudus.
5) Biru
Gambar II.12 Contoh Logo Berwarna Biru
Laut, manusia, produktif, isi, dalam, langit, damai, kesatuan, harmoni,
tenang, percaya, sejuk, kolot, air, es setia, bersih, teknologi, musim
dingin, depresi, idealisme, udara, bijaksana, kerajaan, bangsawan,
bumi, zodiak virgo, pisces, aquarius, kuat, tabah, cahaya, ramah,
22
perkabungan (Iran), kebenaran, cinta, keagamaan, mencegah roh jahat,
kebodohan, kesialan.
6) Hijau
Gambar II.13 Contoh Logo Berwarna Hijau
Kecerdasan tinggi, alam, musim semi, kesuburan, masa muda,
lingkungan hidup, kekayaan, uang (Amerika), nasib baik, giat, murah
hati, pergi, rumput, agresi, dingin, cemberut, malu (Cina), sakti, rakus,
narkoba, korupsi (Afrika Selatan), abadi, udara, tanah, tulus, zodiak
cancer, pembaruan, pertumbuhan, kesehatan, bulan Agustus,
keseimbangan, harmoni, stabil, tenang, kreatif, Islam.
7) Kuning
Gambar II.14 Contoh Logo Berwarna Kuning
23
Sinar matahari, gembira, bahagia, tanah, optimis, idealisme, kaya
(emas), musim panas, harapan, udara, liberalisme, pengecut, sakit
(karantina), takut, bahaya, tidak jujur, serakah, lemah, feminim,
bergaul, persahabatan, zodiak gemini, taurus, leo, April, bulan
September, kematian, (abad pertengahan), perkabungan (Mesir), berani
(Jepang), Tuhan (kuning emas).
8) Ungu
Gambar II.15 Contoh Logo Berwarna Ungu
Bangsawan, iri, sensual, spiritual, kreatifitas, karya, kerjaan, upacara,
istri, bijaksana, pencerahan, sombong, flamboyan, menonjol,
perkabungan, berlebihan, tidak senonoh, biseksual, kebingungan, harga
diri, zodiak scorpio, bulan Mei, November, kaya, romantis, kehalusan,
penebusan dosa.
9) Jingga
Gambar II.16 Contoh Logo Berwarna Jingga
24
Hindunisme, Buddhisme, kebahagiaan, energi, keseimbangan, panas,
api, antusiasme, flamboyan, kesenangan, agresi, sombong, menonjol,
emosi, berlebihan, peringatan, bahaya, musim gugur, hasrat, zodiak
sagitarius, bulan September, kerajaan (Belanda), Protestanisme
(Irlandia).
10) Coklat
Gambar II.17 Contoh Logo Berwarna Coklat
Tenang, berani, kedalaman, makhluk hidup, alam, kesuburan, desa,
stabil, tradisi, ketidaktepatan, fasisme, tidak sopan, bosan, cemar, berat,
miskin, kasar, tanah, bulan Oktober, zodiak caprocorn, scorpio,
membumi, selera makan, menyehatkan, tabah, simple, persahabatan,
ketergantungan.
11) Pink
Gambar II.18 Contoh Logo Berwarna Pink
25
Musim semi, rasa syukur/terima kasih, penghargaan, kagum, simpati,
feminism, kesehatan, cinta, roman, bulan Juni, perkawinan, suka cita,
innocence, kekanakan.
d. Huruf
Menurut Sugiyono (2013:45) berdasarkan sejarah perkembangannya huruf
dapat digolongkan menjadi tujuh gaya atau style, yaitu :
1) Huruf Klasik
2) Huruf Transisi
3) Huruf Modern Roman
4) Huruf Sans Serif
5) Huruf Berkait Balok (Egyptian Slab Serif)
6) Huruf Tulis (Script)
7) Huruf Hiasan (Decorative)
2.8 Kriteria Logo yang Efektif
Menurut Airey (2013:38-39) kriteria logo yang baik dan efektif diantaranya:
a. Keep it simple
Solusi yang paling sederhana seringkali adalah yang paling efektif. Selain
membuat logo lebih mudah dikenali, kesederhanaan rancangan juga membantu
logo untuk diaplikasikan dalam berbagai media yang luas, mulai dari ukuran
yang sangat besar seperti billboard dan spanduk sampai yang kecil seperti ikon-
ikon komputer.
26
b. Make it relevant
Setiap logo yang dirancang tidak hanya harus sesuai dengan bidang industri
yang diidentifikasikan, tetapi juga kepribadian perusahaan dan calon
konsumen. Kuncinya ada pada riset yang mendalam untuk mengetahui segala
aspek perusahaan.
c. Incorporate tradition
Dalam membuat identitas, usia, dan daya tahan logo harus menjadi perhatian
utama, karena perusahaan berharap logonya dapat dikenali dan diingat dalam
jangka waktu yang lama oleh semakin banyak orang.
e. Aim for distinction
Rancangan logo haruslah unik dan mudah dibedakan dari kompetitor, selain itu
logo harus mencerminkan kualitas dan gaya yang unik secara akurat dari
perspektif bisnis klien.
f. Commit to memory
Dalam lingkungan dengan logo yang banyak bertebaran, logo yang ikonik
harus bisa diingat dalam waktu yang sangat singkat bahkan sekali pandang.
g. Think small
Logo yang baik harus bisa terlihat dengan detail dalam berbagai ukuran,
meskipun hanya satu inci. Logo yang sederhana memudahkan implementasi
media-media dengan ukuran kecil.
h. Focus on one thing
Jangan sertakan ide-ide lain kecuali satu, big idea. Karena itu akan
mempertegas citra dan membantu audiens untuk mengerti kepribadian
perusahaan lewat logo.
27
2.9 Brand Awareness
(Kartajaya 2014:64-65) membagi Brand Awareness menjadi empat level
(tingkatan), yaitu sebagai berikut :
a. Unaware brand (tidak menyadari merek) adalah tingkat terendah dalam
piramida merek, dimana konsumen tidak menyadari adanya suatu merek.
b. Brand recognition (pengenalan merek) adalah tingkat minimal kesadaran
merek di mana hal ini penting ketika seorang pembeli memilih suatu merek
pada saat melakukan pembelian.
c. Brand recall (pengingatan kembali merek) adalah pengingatan kembali
terhadap merek tanpa lewat bantuan karena berbeda dengan tugas pengenalan.
d. Top of mind (puncak pikiran) adalah merek yang pertama kali diingat ketika
konsumen ditanya tentang kategori suatu produk yang dapat diingat kembali
secara spontan tanpa bantuan.
Semakin tinggi level brand awareness berarti suatu merek makin diingat atau
berada di benak konsumen disbanding merek lainnya. Selanjutnya kesadaran merek
bukan menjadi suatu daya ingat saja, tetapi merupakan suatu proses pembelajaran
bagi konsumen terhadap suatu merek. Membangun brand awareness biasanya
dilakukan dalam waktu yang lama, karena penghafalan bisa berhasil dengan repetisi
dan penguatan.
2.10 Perancangan Ulang Corporate Identity
Corporate Identity adalah identitas “brand” perusahaan, terdiri dari identitas
visual (nama, merk dagang, tipografi, warna dan sebagainya) dan identitas verbal
(slogan, tagline, ucapan salam dan sebagainya). Tujuan dari corporate identity
28
adalah agar perusahaan mudah dikenali oleh semua pihak. Selain digunakan untuk
membedakan identitas perusahaan yang satu dengan identitas yang lain, corporate
identity juga digunakan sebagai sarana untuk memahami nama sebuah perusahaan
(Wiryawan, 2014: 50). Sedangkan Sutojo (2013:25-27) mengemukakan hal-hal
yang harus diperhatikan dalam merencanakan desain identitas, yaitu identitas
singkat tapi jelas, membawa arti tertentu, logo dapat dipergunakan secara fleksibel
dan tidak cepat membosankan. Perancangan Corporate Identity ini disertai dengan
aplikasinya sebagai media pengenalan dan periklanan.
Identitas korporat (corporate identity) adalah suatu cara atau 2 suatu hal
yang memungkinkan suatu perusahaan dikenal dan dibedakan dari perusahaan-
perusahaan lainnya. Ia juga menyebutkan bahwa identitas perusahaan harus
diciptakan melalui suatu rancangan desain khusus yang meliputi hal-hal unik atau
khas tentang perusahaan yang bersangkutan secara fisik. Corporate identity
memang tidak bisa lepas dari logo, teks atau akronim, warna dan elemen visual lain
yang banyak dipakai untuk mempromosikan citra dan reputasi suatu organisasi.
Dalam banyak industri,citra perusahaan memegang peran yang sangat vital.
Sedangkan reputasi merupakan gambaran yang terbentuk dari apa yang dianggap
benar tentang organisasi berdasarkan interaksi sebelumnya. Citra dan reputasi
sangat menentukan dalam mencapai tujuan organisasi dan membuatnya tetap
kompetitif. Dengan demikian corporate identity mempunyai kekuatan untuk
membantu menentukan positioning organisasi terhadap pesaingnya dan pasar
secara umum. Dengan demikian, identitas korporat harus mencerminkan konstruk
yang positif, kuat, dan memberi impresi yang membekas dan dalam. (Shoemaker,
2017).