BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · tinggi, misalnya Pascal, PL/I, Ada, Cobol, Basic,...
Transcript of BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · tinggi, misalnya Pascal, PL/I, Ada, Cobol, Basic,...
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Program
Menurut Munir (2015:14), “Algoritma berisi urutan langkah-langkah untuk
menyelesaikan persoalan yang diberikan. Pada dasarnya sebuah algoritma menerima
beberapa masukan (input), memprosesnya dalam urutan langkah-langkah tadi, dan
menghasilkan keluaran (output)”. Ketika algoritma “dijalankan” (oleh manusia atau
komputer), maka langkah-langkah tersebut dikerjakan dari awal sampai akhirnya
berhenti dan kita memperoleh solusi persoalan. Jika algoritmanya benar, maka hasilnya
(solusinya) pasti benar, sebaliknya jika algoritmanya salah maka hasilnya juga salah.
Algoritma baru efektif jika dilaksanakan oleh sebuah mesin pemroses.
Pemroses itu itu bisa manusia, komputer, robot, mesin, dan sebagainya. Salah satu
tahap dari perkembangan suatu program adalah deretan instruksi–instruksi untuk
membuat komputer melaksanakan tugas, dimana instruksi adalah perintah kepada
pelaksana tugas tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana pelaksaan dari tugas yang
diberikan. Menurut Munir (2015:16), “Komputer adalah mesin yang menjalankan
instruksi-instruksi di dalam algoritma. Algoritma tersebut “dimasukkan” ke dalam
komputer, komputer membaca langkah-langkah instruksi di dalam algoritma, lalu
mengerjakan operasi yang bersesuaian dengan instruksi tersebut”.
Dengan menterjemahkan berarti kita melakukan penulisan program dengan
menggunakan satu bahasa pemprograman komputer yang kita kuasai, sedangkan
6
konsep dasar progam adalah suatu rangkaian instruksi–instruksi dalam bahasa
komputer yang disusun secara logis dan sistematis. Bahasa komputer juga merupakan
sarana komunikasi yang menjembatani antara manusia dengan komputer. Proses
pemprograman komputer bukan hanya sekedar menulis suatu urutan instruksi yang
harus dikerjakan oleh komputer, akan tetapi bertujuan untuk memecahkan masalah
serta membuat mudah pekerjaan atau lainnya yang diinginkan oleh user.
Menurut Munir (2015:16), “Pahamilah bahwa belajar pemrograman tidak sama
dengan belajar bahasa pemrograman”. Belajar pemrograman berarti mempelajari
metodologi pemecahan masalah, kemudian menuliskan algoritma pemecahan masalah
dalam notasi tertentu. Sedangkan belajar bahasa pemrograman berarti belajar memakai
suatu bahasa komputer, aturan tata bahasanya, instruksi-instruksinya, tata cara
pengoperasian compiler-nya, dan memanfaatkan instruksi-instruksi tersebut untuk
membuat program yang ditulis hanya dalam bahasa itu saja.
Bahasa Pemprograman adalah bahasa yang dipakai oleh programmer untuk
menulis kumpulan–kumpulan instruksi atau program, dan dikelompokkan menjadi dua
kelompok besar yaitu :
1. Bahasa tingkat rendah (low level language)
Bahasa jenis ini dirancang agar setiap instruksinya langsung dikerjakan oleh
komputer, tanpa harus melewati penerjemah. Bahasa tingkat rendah bersifat
primitif, sangat sederhana, dan relatif sulit dipahami oleh manusia, namum dapat
dipahami oleh mesin (komputer). Yang termasuk bahasa tingkat rendah yaitu
bahaha mesin (machine language) dan bahasa assembly. Bahasa mesin adalah
7
sekumpulan kode biner (0 dan 1). Setiap perintah dalam bahasa mesin langsung
“dimengerti” oleh mesin dan langsung dikerjakan. Bahasa assembly dimasukkan ke
dalam kelompok ini karena notasi yang dipakai dalam bahasa ini merupakan bentuk
“manusiawi” dari bahasa mesin, dan untuk melaksanakan instruksinya masih
diperlukan penerjemah (oleh assembler) ke dalam bahasa mesin. Bahasa tingkat
rendah merupakan bahasa pemrograman generasi pertama yang pernah ditulis
orang.
2. Bahasa tingkat tinggi (high level language)
Bahasa jenis ini membuat program menjadi lebih mudah dipahami, lebih
“manusiawi”, karena secara sintaks dan notasi lebih dekat ke bahasa manusia
(bahasa Inggris terutama). Kelemahannya, program dalam bahasa tingkat tinggi
tidak dapat langsung dilaksanakan oleh komputer. Ia perlu diterjemahkan terlebih
dahulu oleh sebuah translator bahasa (yang disebut kompilator atau compiler) ke
dalam bahasa mesin sebelum akhirnya dieksekusi oleh CPU. Semua bahasa
pemrograman, kecuali bahasa mesin dan bahasa assembly, adalah bahasa tingkat
tinggi, misalnya Pascal, PL/I, Ada, Cobol, Basic, Fortran, C, C++, Java, dan
sebagainya.
Biasanya cara penulisan program semuanya diketik dari atas ke bawah. Dan
sejalan dengan penulisan program, cara eksekusi programnya pun dilakukan dari atas
ke bawah secara segaris. Sehingga konsep pemprograman semacam ini disebut dengan
Linier Programming. Selain itu, setiap bahasa pemprograman yang berbasis visual kini
tidak lagi menggunakan orientasi segaris (linier) di dalam pembuatan programnya,
8
melainkan dengan berorientasi pada obyek–obyek yang terpisah. Pemprograman
tersebut dikenal dengan nama Object Oriented Programming (OOP). OOP memiliki
konsep Modulator Programming, dimana kode–kode program letaknya tersebar di
dalam modul dan obyek yang terpisah.
Langkah–langkah pokok secara umum didalamnya pembuatan program
komputer adalah sebagai berikut :
A. Mendefinisikan Masalah
Menganalisa dan memahami permasalahan yang ada, kemudian dikembangkan
menjadi suatu urutan proses logika untuk menyelesaikan masalah tersebut dalam
bentuk algoritma.
B. Membuat Flowchart
Menentukan data apa yang diperlukan, mulai dari input hingga output. Tidak
hanya itu, bagian proses dan percabangan juga bisa ditampilkan di dalam
flowchart.
C. Membuat Program
Algoritma yang sudah dibuat, diterjemahkan kedalam bentuk pernyataan yang
sesuai dan terdapat dalam bahasa pemprograman yang akan digunakan.
D. Melakukan Test Program
Pengetesan pada program yang telah dibuat untuk mengetahui apakah program
tersebut sudah benar dan bebas dari kesalahan atau masih perlu dilakukan revisi.
E. Membuat Dokumentasi Program
9
Dokumentasi dibuat sebagai program cadangan (backup) dimana proses ini sangat
penting untuk usaha program selanjutnya. Dalam membuat sebuah program
komputer tidak terlepas dari sifat individu seorang pembuat program. Karakteristik
seorang pembuat program yang mempengaruhi baik tidaknya suatu program yang
dibuat, adalah sebagai berikut :
a. Memiliki pola pikir yang logis
b. Memiliki ketekunan dan ketelitian yang tinggi
c. Memiliki penguasaan bahasa pemprograman yang baik
d. Memiliki pengetahuan tentang teknik pemprograman yang baik.
Selain Uraian tadi diatas, pemrograman (programming) yaitu kegiatan menulis
kode program yang akan dieksekusi oleh komputer. Kode program yang ditulis oleh
programmer harus berdasarkan dokumentasi yang disediakan sistem hasil dari desain
secara rinci.
Bahasa pemprograman berdasarkan perkembangannya dibagi menjadi lima, yaitu :
a. Machine Languange (Bahasa Mesin)
Bahasa mesin adalah pemprograman yang hanya dimengerti oleh mesin
(komputer) yang ada didalamnya terdapat CPU (Central Processing Unit) yang
hanya mengenal dua keadaan yang berlawanan yaitu 1 (hidup) dan 0 (mati).
10
b. Low Level Language (Bahasa Tingkat Rendah)
Bahasa tingkat rendah adalah bahasa pemprograman yang membantu
menterjemahkan bahasa yang mudah diingat atau disebut Mnemonics yang
kemudian diterjemahkan melalui Assembler.
c. Middle Level Language (Bahasa Tingkat Menengah)
Bahasa tingkat menengah adalah bahasa pemprograman yang menggunakan
aturan grammatical dalam penulisan pernyataan, mudah dipahami dan instruksi
tertentu yang dapat langsung diakses oleh komputer.
d. High Level Language (Bahasa Tingkat Tinggi)
Bahasa tingkat tinggi adalah bahasa pemprograman yang penulisan pernyataannya
mudah dipahami secara langsung, contoh : Pascal. Basic dan Cobal.
e. Object Oriented Programming (Bahasa Pemprograman Berorientasi Objek)
Bahasa pemprograman berorintasi objek adalah bahasa pemprograman yang
berorientasi objek atau visual, bahasa pemprograman ini mengandung fungsi-
fungsi untuk menyelesaikan suatu permasalahan dan programmer tidak harus
menulis secara detail semua pernyataan tetapi cukup memasukan kriteria yang
dikehendaki. Contoh : Microsoft Visual Foxpro, Microsoft Visual Basic, Borland
Delphi dan lain–lain.
2.1.1 Sejarah C-Sharp
Pada akhir decade 1990-an, Microsoft membuat program Mircrosoft Visual
J++ sebagai percobaan untuk menggunakan Java di dalam sistem operasi Windows
untuk meningkatkan antarmuka dari Microsoft Component Object Model (COM). Akan
11
tetapi, akibat masalah dengan pemegang hak cipta bahasa pemprograman Java Sun
Microsystems, Microsoft pun menghentikan pengembangan J++, dan beralih untuk
membuat J++. Kompiler dan mesin virtualnya sendiri menggunakan sebuah bahasa
pemprograman yang bersifat general-purpose.
Untuk menangani proyek ini, Microsoft merekrut Andres Helsberg, yang
merupakan mantan karyawan Borland, pembuat bahasa Turbo Pascal dan Borland
Delphi, yang juga mendesain Windows Foundation Classes (WFC) yang digunakan
dalam J++. Sebagai hasil dari usaha tersebut, C# pertama kali diperkenalkan pada
bulan Juli 2000 sebagai sebuah bahasa pemprograman modem berorientasi obyek yang
menjadi sebuat bahasa pemprograman utama di dalam pengembangan di dalam
platform Microsoft .NET Framework.
Menurut Nugroho (2013:8), “C# menghilangkan beberapa hal yang bersifat
kompleks yang terdapat dalam beberapa macam bahasa pemrograman seperti Java dan
C++, termasuk di antaranya menghilangkan macro, templates, multiple inheritance,
dan virtual base classes”.
Pengalaman Andres Helsberg sebelumnya dalam mendesain bahasa
pemprograman (Seperti Visual J++, Delphi, Turbo Pascal) dengan mudah dilihat
dalam sintaksis bahasa C#, begitu pula hal nya pada inti Common Language Runtime
(CLR). Dari kutipan diatas interview dan makalah–makalah teknisnya, ia menyebutkan
kelemahan–kelemahan yang terdapat pada bahasa pemprograman yang umum
digunakan saat ini, misalnya C++, Java, Delphi, ataupun Smalltalk.
12
Kelemahan–kelemahan yang dikemukakan itu akhirnya dijadikan basic CLR
sebagai bentuk baru untuk menutupi kelemahan–kelemahan tersebut. Pada akhirnya
mempengaruhi desain pada bahasa C# itu sendiri. Ada kritik yang menyatakan C#
sebagai bahasa yang berbagi akar dari bahasa–bahasa pemprograman lain. Fitur – fitur
yang diambil dari bahasa C++ dan Java adalah desain berorientasi obyek, seperti
garbage collection, reflection, akar kelas (root class) dan juga penyederhanaan
terhadap pewaris jamak (multiple inheritance). Fitur–fitur tersebut didalam C# kini
telah diaplikasikan terhadap iterasi, property, kejadian (event), metadata, dan konversi
antara tipe–tipe sederhana dan juga obyek.
Menurut Nugroho (2013:7), “Keunggulan utama teknologi NET adalah
kemudahan bagi para developer untuk membuat aplikasi yang dijalankan pada
lingkungan .Net dan kemudahan saat membuat aplikasi membuat efisiensi dalam hal
waktu dan biaya”. C# didesain untuk memenuhi kebutuhan akan sintaksis C++ yang
lebih ringkas dan Rapid Application Development yang tanpa batas (dibandingkan
dengan RAD yang terbatas seperti yang terdapat pada Delphi dan Visual Basic).
Sedangkan, menurut Nugroho (2013:11), “Masa depan bahasa C# sebagai salah
satu bahasa pemprograman yang ada di dalam lingkungan Framework .Net akan lebih
baik”. Agar mampu mempromosikan penggunaan besar–besaran dari bahasa C#,
Microsoft, dengan dukungan dari Intel Coporation dan Hawlett-Packard, mencoba
mengajukan standarisasi terhadap bahasa C#. Akhirnya pada bulan Desember 2001,
standar pertama pun diterima oleh European Computer Manufacturers Association
(ECMA) atau Ecma International, dengan nomor standar ECMA-334. Pada Desember
13
2002, standar kedua pun diadopsi oleh ECMA, dan tiga bulan kemudian diterima oleh
International Organization for Standarization (ISO), dengan nomor standar ISO atau
IEC 23270:2006.
2.1.2. Mengenal IDE C-Sharp 2010
Sumber : Dokumen pribadi
Gambar II.1
IDE C-Sharp
Menu Bar : Berisi pilihan File, Edit, View, Reflector, Project, Build, Debug
Tools, Architecture, Test, Analyzem, Window dan Help.
Lembar Kerja : Tempat dimana kita bisa mengisikan listing dari program yang
akan kita buat..
Output : Berisi pesan debug dan error dari listing program yang kita
ketikan.
14
Jendela Properti : Berisi property dan sebuah objek, biasanya digunakan dalam
penggunaan aplikasi berbentuk form.
Solution Explorer : Jendela yang emudahkan dalam pengaturan dan pembuatan
class yang berhubungan dengan property dari suatu program
2.2. Peralatan Pendukung
Perancangan sebuah program tidak terlepas dari penggunaan peralatan
pendukung (Tools System), penggunaan peralatan pendukung dalam perancangan
program bisa memberi kemudahan dalam merencanakan prosedur–prosedur yang akan
dipakai pada program tersebut. Pada perancangan program kali ini penulis
menggunakan beberapa peralatan pendukung, diantaranya adalah sebagai berikut :
2.2.1. Diagram Alir (Flowchart)
Pada masa awal perkembangan komputer, ilmuwan menuliskan algoritma dalam
bentuk bagan alir (flowchart). Bagan alir menggambarkan aliran dalam bentuk
instruksi di dalam program secara visual. Bagan alir mengekspresikan algoritma
sebagai sekumpulan bentuk-bentuk geomentri (seperti persegi panjang, lingkaran,
jajaran genjang, bentuk intan, dan sebagainya) yang berisi langkah-langkah
komputansi. Kotak empat persegi panjang menyatakan proses, sedangkan pernyataan
kondisional dinyatakan dengan bentuk intan (diamond). Bagan alir popular pada awal
era pemrograman dengan komputer (terutama dengan bahasa Basic, Fortran dan
Cobol), sekarang pun masih digunakan meskipun tidak terlalu sering. Notasi algoritma
dengan diagram alir cocok untuk persoalan yang kecil, namun tidak cocok untuk
15
persoalan yang besar karena membutuhkan berlembar-lembar halaman. Selain itu,
pengonversian notasi algoritma ke notasi bahasa pemrograman juga cenderung relative
sukar
Bagan alir (flowchart) adalah bagian (chart) yang menunjukan alir (flow) di dalam
program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat
bantu komunikai dan untuk dokumentasi. Flowchart dapat menunjukan secara jelas
arus pengendalian suatu algoritma, yaitu bagaimana melaksanakan suatu rangkaian
kegiatan secara logis dan sistematis. Suatu flowchart dapat memberikan gambaran dua
dimensi yang berupa simbol-simbol grafis. Dimana masing–masing telah ditetapkan
terlebih dahulu fungsi dan artinya. Simbol–simbol tersebut akan dijelaskan didalam
daftar simbol.
Ada 5 macam bagan alir diantaranya :
1. Bagan alir sistem (system Flowchart)
Merupakan agan yang menjelaskan urutan prosedur-prosedur yang ada didalam
sistem dan menunjukan apa yang dikerjakan disistem. System Flowchart dapat
didefinisikan sebagai bagan yang menunjukan arus pekerjaan secara keseluruhan
dari sistem.
2. Bagan alir program (Program Flowchart)
Merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkah–langkah dari proses
program. Bagan alir program terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika
program (Program Logic Flowchart) dan bagan alir program terinci (Detailed
16
Computer Program Flowchart). Bagan alir logika program digunakan untuk
menggambarkan tiap–tiap langkah didalam program komputer secara logika.
3. Bagan alir proses (Process Flowchart)
Process Flowchart merupakan bagan alir yang banyak digunakan di teknik industri.
Bagan alir ini juga berguna bagi analisis sistem untuk menggambarkan proses dalam
suatu prosedur.
4. Bagan alir skematik (Schematic Flowchart)
Schematic Flowchart merupakan bagan alir yang mirip dengan bagan alir sistem,
yaitu untuk menggambarkan prosedur didalam sistem. Perbedaannya adalah bagan
alir skematik selain menggunakan symbol-simbol bagan alir sistem, juga
menggunakan gambar-gambar komputer dan peralatan lainnya yang digunakan.
Penggunaan gambar-gambar ini memudahkan untuk dipahami, tetapi sulit dan lama
menggambarnya.
5. Bagan alir dokumen (Document Flowchart)
Document Flowchart atau disebut juga bagan alir formulir (form flowchart) atau
paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukan arus dari laporan dan
formulir termasuk tembusan-tembusannya.
2.2.2. HIPO (Hierarchy plus Input-Process-Output)
HIPO (Hierarchy plus Input-Proses-Output) merupakan metodologi yang
dikembangkan dan didukung oleh IBM. IBM sebenarnya adalah alat dokumentasi
program. Akan tetapi sekarang, HIPO juga banyak digunakan sebagai alat desain dan
teknik dokumentasi dan siklus pengembangan sistem.
17
Adapun sasaran HIPO, yaitu :
1. Untuk menyediakan suatu struktur guna memahami fungsi dari sistem
2. Untuk lebih menekankan fungsi–fungsi yang harus diselesaikan oleh program.
3. Untuk menyediakan penjelasan dari input dan output pada masing–masing tiap
tingkatan dari HIPO.
4. Untuk menyedikan output yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan–kebutuhan
pemakai.
Diagram yang digunakan dalam HIPO, yaitu :
1. Visual Table of Contents (VTOC)
yang terdiri dari satu diagram hirarki atau lebih. Diagram ini menggambarkan
hubungan dari fungsi-fungsi secara berjenjang Visual tabel of contents
menggambarkan seluruh program HIPO baik rinci maupun ringkasan yang
terstruktur. Pada diagram ini nama dan nomor dari program HIPO di identifikasikan.
Struktur paket diagram dan hubungan fungsi juga di identifikasikan dalam bentuk
hirarki.
2. Overview Diagram
Diagram ini menunjukkan secara garis besar hubungan dari input, process dan
output. Bagian input menunjukan item–item data yang akan digunakan oleh bagian
process. Bagian process berisi sejumlah langkah–langkah yang menggambarkan
kerja dari fungsi. Bagian output berisi dengan item–item data yang dihasilkan atau
dimodifikasi oleh langkah–langkah process.
18
3. Detail Diagram
Diagram ini merupakan diagram tingkatan paling rendah di diagram HIPO.
Diagram ini berisi elemen–elemen dasar dari paket yang menggambarkan secara
rinci kerja dari fungsi.
2.3. Dasar-Dasar Otomotif
Menurut modul pembelajaran Toyota Pro Technician. Pembagian area pada
kendaraan dibagi menjadi tiga bagian yaitu Engine, Electrical dan Chassis.
2.3.1. Pengertian Engine
Menurut modul pembelajaran Toyota Diagnostic Engine, Engine (Mesin)
adalah gabungan dari alat-alat yang bergerak (dinamis) dan alat-alat yang tidak
bergerak (statis) yang bila bekerja dapat menimbulkan tenaga energi. Menurut
jenisnya, mesin dibagian menjadi dua jenis yaitu :
1. Mesin Bensin
Pada mesin bensin, campuran udara dan bahan bakar diledakkan di dalam mesin,
dan daya ini akan diubah pada pergerakan rotasi (putar) untuk menggerakkan
kendaraan. Untuk mengoperasikan mesin, ada berbagai macam sistem yang
melengkapi pengoperasian mesin. Beberapa sistem yang berkaitan dengan mesin
yaitu :
A. Sistem pemasukan udara
B. Sistem bahan bakar
C. Sistem pelumasan
19
D. Sistem pendinginan
E. Sistem pembuangan
Cara kerja dari mesin bensin yaitu untuk membangkitkan tenaga guna
menggerakkan kendaraan, mesin besin mengulang ke empat langkah berikut :
1. Langkah hisap
2. Langkah kompresi
3. Langkah usaha
4. Langkah buang
Mereka menarik percampuran udara-bahan bakar ke dalam silinder,
memampatkannya, mengapikannya dan membakarnya, lalu membuangnya.
Mengulang ke empat aktivitas ini memberikan tenaga pada mesin bensin. Mesin
tipe ini disebut sebagai mesin 4-langkah.
Mesin adalah bagian yang terpenting yang membuat kendaraan berjalan. Oleh
karena itu, setiap komponen dibuat dari part-part yang presisi dengan komposisi
sebagai berikut :
A. Cylinder Head
Part-part yang menyususn ruang bakar dengan piston pada bagian terendah di
dasar cylinder head.
B. Blok silinder
Part-part yang menyusun struktur rangka mesin untuk mengoperasikan mesin
dengan lembut, digunakan beberapa silinder.
20
C. Piston
Piston bergerak secara vertical di dalam silinder.
D. Crankshaft
Crankshaft mengubah gerakan linear (translasi) piston menjadi gerakan rotasi
melalui connecting rod.
E. Flywheel
Flywheel terbuat dari piringan baja berat, dan mengubah gerakan rotasi
crankshaft menjadi kelembaman. Lalu, ia dapat mengeluarkan gaya rotasi
yang stabil.
F. Drive Belt
Drive belt mengirimkan tenaga rotasi crankshaft ke alternator, power steering
pump, dan kompresor A/C melalui puli-puli. Umumnya, sebuah kendaraan
memiliki dua atau tiga belt. Drive belt harus di periksa secara rutin untuk
memastikan tegangan yang tepat dan mengetahui tingkat keausan, serta
diganti pada interval yang telah di tentukan.
G. Oil Pan
Oil Pan terbuat dari baja atau alumunium. Oil pan terdiri dari bagian yang
dangkal dan partisi. Dengan begitu, meskipun kendaraan dalam kondisi
miring karena mendaki, jumlah oli di dasar oil pan masih mencukupi
5. Mesin Diesel
Mesin diesel menggunakan bahan bakar diesel atau solar. Mesin ini menghasilkan
tenaga tinggi pada kecepatan rendah dan terkonstruksi dengan baik. Efisiensi bahan
bakarnya lebih baik daripada efisiensi bahan bakar mesin bensin. Perbedaan antara
21
mesin bensin dan mesin diesel selain perbedaan dalam tipe bahan bakar yang
digunakan, mesin bensin dan mesin diesel mengunakan mekanisme yang berbeda.
A. Ruang Bakar
Mesin diesel tidak dilengkapi dengan sistem pengapian yang dilengkapi busi
sebagai pemercik api. Tetapi, panas yang dibangkitkan selama kompresi
menyebabkan bahan bakar terbakar dengan sendirinya. Untuk itu mesin diesel
diseting dengan rasio kompresi tinggi.
B. Sistem Pra Pemanasan
Untuk memudahkan start mesin, mesin diesel memiliki sistem pra pemanasan
yang menggunakan glow plug, dll. Untuk memanaskan udara yang masuk
C. Sistem Bahan Bakar
Mesin diesel memiliki pompa injeksi dan nozzle-nozzle injeksi untuk
menyemprotkan bahan bakar ke dalam ruang bakar pada temperature tinggi
Cara kerja dari mesin diesel ada untuk membangkitkan tenaga penggerak yang akan
disalurkan ke roda kendaraan, mesin 4-siklus (4 langkah) biasa mengulang ke empat
langkah seperti yang terlihat pada diagram. Berbeda dengan mesin bensin, mesin
diesel tidak memiliki sistem pengapian. Akan tetapi, bahan bakar bertekanan tinggi
diinjeksikan ke udara bertekanan dan bertemperatur tinggi agar bahan bakar
terbakar dengan sendirinya.
A. Langkah Pemasukan udara
Katup buang menutup dan katup masuk membuka. Langkah ke bawah piston
hanya menarik udara ke dalam silinder melalui katup masuk yang membuka.
22
Dengan langkah ini, udara bertekanan tinggi ditarik oleh piston dalam gerakan
kebawah.
B. Langkah Kompresi
Saat piston menyelesaikan langkah ke bawahnya, katup masuk menutup. Dengan
langkah ke atas piston, udara yang tertarik ke dalam silinder menjadi sangat
mampat dan mencapai temperatur tinggi. Nilai mesin diesel = 15 ~ 23 (sekitar 2
~ 3 kali nilai kompresi mesin bensin)
C. Langkah Usaha
Saat piston hampir menyelesaikan langkah ke atasnya, nozzle injeksi
menyemprotkan bahan bakar bertekanan tinggi ke dalam silinder yang sudah
berisi udara bertekanan dan bertemperatur tinggi. Temperatur tinggu udara
menyebabkan bahan bakar terbakar dengan sendirinya, sehinga terjadi ledakan.
Gaya yang dihasilkan dari ledakan pembakaran mendorong piston ke bawah, dan
menyebabkan crankshaft berputar
D. Langkah Pembuangan
Katup buang membuka saat piston menyelesaikan langkah ke bawahnya. Lalu,
langkah ke atas piston menyebabkan gas yang merupakan hasil pembakaran
terbebas ke luar dari silinder
Sistem bahan bakar mesin diesel menginjeksikan bahan bakar bertekanan tinggi ke
dalam ruang bakar, lalu dicampur dengan udara panas yang dimampatkan hingga
bertekanan tinggi, sehingga terjadi ledakan di ruang bakar. Sistem ini memerlukan
23
perlengkapan khusus, yang beberapa diantaranya tidak digunakan pada mesin
bensin.
A. Saringan Bahan Bakar
Alat ini membersihkan debu dan air dari bahan bakar untuk melindungi pompa
injeksi dan nozzle-nozzle injeksi yang mengandung part-part presisi. Debu dan
air harus dibersihkan dari bahan bakar untuk mencegah agar pompa injeksi tidak
rusak atau berkarat karena pompa injeksi dilumasi dengan bahan bakar diesel.
B. Pompa Injeksi
Terdapat dua jenis tipe pompa injeksi yang digunakan pada mesin diesel :
1) Pompa Injeksi Mekanis yang mengontrol volume dan waktu injeksi bahan
bakar secara mekanis
2) Pompa injeksi elektronik yang menggunakan ECU (Electronic Control Unit)
pada sistem EFI-D (Electronic Fuel Injection Diesel)
2.3.2. Pengertian Electrical
Menurut modul pembelajaran Toyota Diagnostic Electrical, Dalam kendaraan
tidak hanya terdapat mesin untuk menggerakkan kendaraan, tetapi ada pula Electrical
(Kelistrikan) untuk mengatur segala macam yang berhubungan dengan power source.
Pada kendaraan, terdapat dua bagian kelistrikan yaitu :
1. Kelistrikan Mesin
Berbagai macam perlengkapan elektrik diperlukan untuk menghidupkan mesin dan
mengoperasikannya denga cara yang stabil. Diantaranya adalah :
24
A. Baterai
Baterai adalah alat yang berperan sebagai penyuplai listrik untuk part-part
kelistrikan saat mesin mati. Saat mesin hidup, baterai menyimpan arus listrik
yang disuplai oleh sistem pengisian. Kode identifikasi baterai, yang tertera pada
bodi baterai, menunjukan ukuran dan performa baterai, yang merupakan
kapasitas penyimpanan listrik.
B. Sistem Start
Starter menghidupkan mesin dengan cara menautkan roda gigi pinion ke dalam
ring gear. Sistem start terdiri dari switch pengapian, Pull-in coil, Hold-in coil,
Armature, Kopling, Roda gigi pinion dan Ring Gear.
C. Sistem Pengisian
Sistem pengisian menghasilkan listrik untuk menyupkai komponen-komponen
kelistrikan dengan jumlah listrik yang dibutuhkan, dan mengisi baterai saat mesin
kendaraan bekerja. Sesaat setelah mesin hidup, drive belt membuat alternator
bekerja.
D. Alternator
Saat mesin hidup, drive belt menyebabkan puli alternator berputar. Akibatnya,
rotor berputar dan arus listrik keluar dari koil stator.
E. Lampu Peringatan Pengosongan
Lampu peringatan pengosongan menyala saat alternator tidak dapat
membangkitkan listrik dikarenakan beberapa hal. Sebagai contoh, bila lampu ini
menyala saat kendaraan bergerak, maka kemungkinana penyebabnya adalah belt
yang rusak.
25
F. Sistem Pengapian
Sistem pengapian membangkitkan loncatan bunga api pada tegangan tinggi, dan
membakar campuran udara-bahan bakar yang telah dimampatkan di dalam
silinder, pada waktu yang optimal. Berdasarkan sinyal-sinyal yang diterima dari
sensor-sensor, enine ECU (Electronic Control Unit) mengontrol waktu
pengapian secara optimal.
2. Kelistrikan Bodi
Komponen-komponen kelistrikan bodi terdiri dari part-part kelistrikan yang
dipasang pada bodi kendaraan. Komposisi dasar kelistrikan bodi adalah :
A. Wire Harness
Wire harness dibagi menjadi kelompok-kelompok berikut yang memudahkan
persambungan di antara komponen-komponen kelistrikan kendaraan :
1) Wire dan kabel
Tiga tipe utama wire dan kabel digunakan pada kendaraan. Untuk
melindunginya, digunakan part-part pelindung wiring :
a) Wire bertegangan rendah
b) Kabel pelindung
c) Kawat bertegangan tinggi
2) Part-part persambungan
Untuk memudahkan persambungan, wire harness dikonsentrasikan pada
beberapa bagian di kendaraan :
a) Junction Block (J/B)
26
Junction block adalah part dimana konektor-konektor sirkuit kelistrikan
dikelompokkan bersama-sama. Umumnya terdiri dari : papan sirkuit
cetakan, fuse, relay, pemutus sirkuit, dan alat lain.
b) Relay Blok (R/B)
Meskipun sangat serupa dengan junction block, tetapi relay block tidak
memiliki papan sirkuit cetakan atau fungsi-fungsi persambungan terpusat.
Relay Block dani Junction Block terdapat di ruang mesin.
3) Part-part pelindung sirkuit
Part-part pelindung sirkuit melindungi sirkuit dari arus yang berlebihan yang
mengalir saat wire atau komponen elektronik/kelistrikan mengalami konslet.
Terdiri dari Fuse, Fusible Link, dan Circuit Breaker.
B. Switch dan relay
1) Beberapa switch dioperasikan secara manual, namun ada juga yang
dioperasikan secara otomatis dengan merasakan tekanan, tekanan oli, atau
temperature
2) Relay memungkinkan ON/OFF dengan arus kecil sirkuit-sirkuit listrik yang
membutuhkan arus besar. Saat relay-relay digunakan, sirkuit-sirkuit yang
membutuhkan arus besar dapat disederhanakan.
C. Sistem Penerangan
Sistem penerangan dipasang untuk keamanan pengendaraan.
1) Headlight
27
Headlight menyorotkan sinarnya ke depan guna memastikan jarak pandang
pengemudi selama pengendaraan malam hari. Lampu-lampu ini dapat diganti
untuk menyorotkan lampu jauh dan lampu dekat
2) Lampu Panes Instrumen
Menyala agar meter dan pengukur terlihat saat malam hari. Menyala saat
switch dimmer headlight diputar satu langkah.
3) Lampu Interior
Umumnya, lampu ini terletak di tengah atap atau di atas kaca spion dalam.
Switch lampi ini memiliki 3 setingan yaitu “ON”, “OFF”, dan “DOOR”.
D. Meter Kombinasi & Pengukur
Meter kombinasi dan pengukur terdiri dari meter, pengukur, lampu peringatan,
dan lampu indikato untuk menunjukan informasi yang diperlukan oleh
pengemudi agar pengendaraan tetap aman. Isi dari meter kombinasi yaitu :
Tachometer, Speedometer, Pengukur temperatur air, Pengukur bahan bakar,
Pengukur tekanan oli dan Voltmeter.
E. Wiper dan Washer
Wiper memastikan pandangan pengemudi tetap terjaga, dengan menghapus
hujan atau debu dari kaca jendela depan atau belakang. Washer menyemprotkan
fluida washer untuk membersihkan debu atau oli yang tidak saja dibersihkan oleh
wiper saja.
F. Air Conditioning
Air conditioning mengatur temperature interior kendaraan. Berfungsi sebagai alat
pengering udara, selain fungsi temperature pendinginan dan pemannasan. Air
28
conditioning juga membantu membersihkan halangan seperti embun yang
membeku, es, dan kondensasi dari permukaan interior dan eksterior kaca jendela.
G. Engine Immobilizer System
Pada sistem ini, engine ECU di dalam kendaraan mendeteksi ID chip yang
tergabung di dalam kunci untuk mencegah agar mesin tidak dihidupkan dengan
kunci yang tidak terdaftar.
H. SRS Airbag
Bersama-sama dengan sabuk pengaman, airbag meredam benturan yang
diberikan pada wajah dan kepala penumpang saat tabrakan.
2.3.3. Pengertian Chassis
Menurut modul pembelajaran Toyota Diagnostic Chassis, Pada bagian Chassis
meliputi Drive Train/Power Train. Ada beberapa definisi tentang power train. Menurut
Buntarto (2015:7), “Power train adalah rangkain komponen yang bekerja bersama
untuk menyalurkan tenaga dari sumber tenaga ke bagian tertentu untuk menghasilkan
tenaga”. Power Train berarti memutus dan mengontrol power output dari engine, yaitu
sebuah komponen yang bekerja secara bersama-sama untuk memindahkan tenaga dari
sebuah sumber power menuju tempat tenaga itu dipindahkan.
Sistem power train terbagi ke dalam klasifikasi berikut :
1. FF (Front engine front wheel drive vehicle)
2. FR (Front engine rear wheel drive vehicle)
3. Transmisi manual
29
4. Transmisi otomatik
Fungsi dari power train adalah sebagai berikut :
1. Memutuskan dan menghubungkan tenaga dari engine
2. Mengubah kecepatan dan torsi
3. Mengubah arah, maju menjadi mundur atau sebaliknya
4. Menyamakan distribusi tenaga pada roda
Menurut Buntarto (2015:8), “Ada 6 komponen-komponen utama dari mekanikal power
train”. Antara lain :
1. Engine, berfungsi untuk menghasilkan tenaga guna menggerakkan mesin
2. Coupling, berfungsi untuk menghubugkan engine dengan komponen power train
yang lain. Flywheel clutch coupling dapat memutuskan hubungan engine dengan
komponen power train yang lain. Hal ini memungkinkan engine tetap hidup
walaupun mesin tidak bergerak.
3. Transmission, berfungsi mengontrol kecepatan, arah dan torsi dari tenaga yang
dikirimkan ke komponen power train berikutnya.
A. Transmisi Manual
Transmisi manual mengirimkan dan melepaskan tenaga serta mengubah
kombinasi roda gigi yang bertautan, sehingga dapat mengubah kekuatan tenaga,
kecepatan putaran, dan arah putaran
30
B. Transmisi Otomatis
Transmisi otomatis terdiri dari torque conventer, planetary gear unit, dan sistem
control hidrolik.
Sistem ini menggunakan tekanan hidrolik, yang secara otomatis memindahkan
roda gigi sesuai dengan kecepatan kendaraan, pembukaan akselerator, dan posisi
tuas pemindah. Karena itu tidak perlu mengubah roda gigi seperti pada transmisi
manual; sistem ini bahkan tidak dilengkapi dengan kopling.
Cara kerjanya juga menggunakan komputer untuk mengatur perpindahan sesuai
dengan kondisi pengendaraan yang terdeteksi oleh sensor-sensor. Sistem ini
disebut ECT (Electronically Controlled Transmission).
4. Differential, berfungsi meneruskan tenaga final drive dan roda juga memungkinkan
roda kiri dan roda kanan berputar pada kecepatan yang sama.
5. Final Drive, berfungsi meneruskan tenaga ke roda atau track.
6. Ground Engagement, berfungsi menggerakkan mesin melalui roda atau track.
Komponen-komponen penting dalam power train adalah :
1. Torsi
Torsi adalah gaya punter yang bekerja pada sebuah benda yang cenderungmembuat
gaya itu berputar pada sumbunya. Besar torsi sendiri adalah sama dengan besar gaya
yang diberikan lalu dikalikan dengan jarak antar sumbu putar benda dan titik dimana
gaya diberikan.
31
2. Gear (gigi)
Menurut Buntarto (2015:10), “Secara umum gigi digunakan sebagai penyalur
tenaga antara shaft yang tidak berputar dalam satu sumbu serta memiliki perbedaan
kecepatan”.
Gear memiliki fungsi sangat penting, utamanya adalah memberikan reduksi
gear. Hal ini sangat penting, biasanya pada sebuah motor kecil yang berputar sangat
cepat dapat memberikan power yang cukup untuk suatu alat, namun tidak cukup
untuk nilai torsi.
3. Eksternal dan Internal Gear
Roda gigi internal terpasang pada bagian dalam roda gigi external.
4. Planetary Gear Set
Planetary gear seta berfungsi untuk menambah kecepatan, pengurangan kecepatan,
perubahan arah, netral dan direct drive. Gear set juga dapat menyediakan variasi
kecepatan disetiap tingkatan operasi, dengan pengecualian netral dan direct drive.
Komponen Planetary Gear Set terdiri atas :
A. Ring Gear
B. Planetary Gear
C. Sun Gear
Setiap komponen dalam planetary gear set, sun gear, pinion gear carrier, dan
ring gear dapat berputar atau di tahan. Perpindahan tenaga melalui sebuah planetary
geat set hanya mungkin ketika satu komponen di tahan, atau jika dua komponen ditahan
bersama.
32
Salah satu dari tiga komponen sun gear, carrier, atau, ring gear dapat
digunakan sebagai penggerak atau komponen input. Pada saat yang bersamaan,
komponen yang lain tetap berputar dan kemudian menjadi komponen yang ditahan atau
diam. Komponen ketiga kemudian menjadi bagian yang digerakkan atau output.
Tergantung pada komponen yang menjadi penggerak, yang ditahan, dan yang
digerakkan, peningkatan torque atau peningkatan kecepatan akan dihasilkan oleh
planetary gear set. Arah output juga dapat dibalik melalui berbagai kombinasi.
Tabel II.1
Perhitungan Output Gear Set Sumber : Dokumen pribadi
Sun Gear Carrier Ring Gear Speed Torque Direction
1. Input Output Ditahan Reduksi
maksimum Meningkat
Sama
dengan
input
2. Ditahan Output Input Reduksi
minimum Meningkat
Sama
dengan
input
3. Output Input Ditahan Kenaikan
maksimum Reduksi
Sama
dengan
input
4.Ditahan
dengan
masukan
Input Tertahan Kenaikan
maksimum Reduksi
Sama
dengan
input
5. Input Ditahan Output Reduksi Meningkat Kebalikan
dari Output
6. Output Ditahan Input Peningkatan Reduksi Kebalikan
dari input
7. Bila dua roda gigi ditahan bersama, kecepatan dan arah sama dengan input.
Langsung 1 : 1 pergerakan terjadi
8. Bila tidak ada roda gigi yang ditahan atau terkunci bersama, keluaran tidak terjadi.
Hasilnya adalah kondisi netral.