BAB II LANDASAN TEORI - repositori.unud.ac.id filedan tenaga untuk mengelola berbagai sistem...
Transcript of BAB II LANDASAN TEORI - repositori.unud.ac.id filedan tenaga untuk mengelola berbagai sistem...
8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Arsitektur Virtualisasi
Menurut David Marshall (Marshall, A. Reynolds, & McCrory,
Advanced Server Virtualization, 2006), definisi Virtualisasi adalah: “a way of
making a physical computer function as if it were tow or more computers, each
nonphysical or “virtualized” computer is provided with the same basic
architecture as that of a generic physical computer”.Yang apabila diartikan
adalah suatu cara membuat komputer fisik menjadi berfungsi seperti 2 komputer
atau lebih, yang mana setiap komputer virtual tersebut menggunakan arsitektur
dasar yang sama dengan komputer fisik. Sedangkan menurut Amit Singh (Singh,
2004) definisi dari Virtualisasi adalah kerangka kerja atau metodologi dimana
membagi sumber daya kedalam beberapa lingkungan dengan cara menerapkan
satu atau lebih konsep atau teknologi seperti pembuatan partisi secara software
dan hardware, pembagian waktu, simulasi sebagian atau keseluruhan mesin,
kualitas layanan dan sebagainya.Sedangkan menurut Jason Nieh dan Ozgur Can
Leonard (Nieh, 2000)virtualisasi adalah suatu platform dimana memungkinkan
beberapa sistem operasi dan perangkat lunak dapat berjalan bersamaan dalam 1
mesin.Teknik ini bisa digunakan untuk meningkatkan utilisasi dan fleksibilitas
hardware. Dengan melakukan implementasi teknik virtualisasi ini seorang
administrator pada suatu perusahaan diharapkan mampu menghemat waktu, biaya
9
dan tenaga untuk mengelola berbagai sistem informasi yang dimiliki perusahaan
dikarenakan jumlah server yang dibutuhkan dalam suatu perusahaan dapat di
minimalisasikan.
Konsep dari Virtualisasi adalah membagi sumber daya native server
menjadi beberapa komputer secara bersama-sama atau yang dinamakan komputer
virtual atau Virtual Machines (VMs). Komputer virtual ini berdiri sendiri tanpa
mempengaruhi komputer virtual lainnya walaupun berada dalam 1 native server.
Walaupun server virtual ini berada dalam 1 native server namun penggunaan
sumber daya nya seperti CPU, RAM dan Harddisk dapat di konfigurasikan
sehingga dapat didapat hasil yang lebih efisien dalam penggunaan sumber daya
pada setiap layanan.Setiap komputer virtual ini dapat di menjalankan sistem
operasi yang berbeda-beda seperti Windows dan Linux secara bersamaan, sistem
operasi yang berada pada komputer virtual dinamakan Guest Operating System.
Setiap instruksi yang diberikan oleh komputer virtual ini akan langsung diteruskan
ke native server sehingga prosesnya sama seperti menjalankan sistem operasi
pada native serversecara langsung.
Perangkat lunak atau aplikasi untuk menjalankan teknik virtualisasi dapat
menggunakan arsitektur hosted maupun bare-metal(Marshall, Vmware ESX
Essentials in the Virtual Data Center, 2009). Pada arsitektur hosted aplikasi untuk
menjalankan teknik virtualisasi di jalankan diatas sistem operasi, sedangkan pada
arsitektur bare-metal perangkat lunak virtualisasi langsung dijalankan diatas
perangkat keras. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar 2.1 , gambar 2.2
dan gambar 2.3
10
Gambar 2.1 Sistem Arsitektur pada Komputer Tradisional
Gambar 2.2 Sistem Arsitektur Hosted
11
Gambar 2.3 Sistem Arsitektur pada Teknik Hypervisor (Bare-Metal)
Berikut beberapa alasan menggunakan teknik virtualisasi :
- Konsolidasi server
Konsolidasi server dapat membuat beberapa server fisik untuk
dijadikan kedalam sistem virtualisasi dan hanya menjalankan satu server
fisik yang didalamnya terdapat beberapa virtual server yang dijalankan
diatas satu server fisik.
- Dukungan terhadap aplikasi
Menyediakan upgrade aplikasi dan sistem operasi ke server baru
tanpa menimbulkan masalah seperti tidak kompatibel dengan perangkat
keras yang baru.
12
- Dukungan terhadap beberapa sistem operasi
Memiliki kemampuan untuk menjalankan beberapa sistem operasi
dalam satu native server. Berguna untuk melakukan pengembangan dan
pengetesan beberapa sistem operasi.
- Demonstrasi perangkat lunak
Dengan menggunakan teknik virtualisasi maka memudahkan
dalam melakukan demonstrasi beta software. Pengguna dapat menyoba
terlebih dahulu pada komputer virtual sebelum di jalankan pada native
server yang telah menjalankan aplikasi versi lama yang telah stabil. Selain
itu seorang penjual dapat mendemonstrasikan perangkat lunaknya dalam
beberapa sistem operasi hanya dengan cukup mengoperasikan satunative
server.
- Pengembangan, pengetesan
Karena dalam sistem virtualisasi setiap komputer virtual terisolir
antara satu dengan yang lainnya maka dapat dilakukan pengembangan dan
pengetesan terhadap suatu aplikasi atau sistem operasi tanpa mengganggu
layanan yang dijalankan komputer virtual lainnya.
- Pelatihan teknisi dan e-learning
Dengan menggunakan teknik virtualisasi, tempat pelatihan dapat
memberikan hak akses administrator pada setiap komputer virtual ke
peserta latihan. Peserta dapat melakukan uji coba konfigurasi tanpa
mengganggu aplikasi lain yang berjalan pada komputer virtual lainnya.
13
2.2 Keuntungan Teknik Virtualisasi
Beberapa keuntungan menggunakan Teknik Virtualisasi menurut David
Marshall (Marshall, A. Reynolds, & McCrory, Advanced Server Virtualization,
2006)dan Dawson Christian (Dawson, 2008)adalah
- Dapat dengan mudah dipindahkan
Komputer virtual yang telah dibuat melalui teknik virtualisasi
dapat dijalankan di hardware yang berbeda-beda, sebagai contoh, apabila
suatu perusahaan ingin melakukan penggantian server maka komputer
virtual tersebut dapat dengan mudah dipindahkan ke server yang lebih
baru walaupun perangkat keras yang ada pada server tersebut berbeda.
- Lebih dapat mudah di atur
Dengan menggunakan teknik virtualisasi maka proses perawatan
setiap komputer virtual akan lebih mudah dilakukan karena seorang
administrator tidak perlu melakukan pengecekan sistem pada setiap server
yang ada, namun cukup melakukan perawatan melalui 1 komputer klien
yang kemudian melakukan remote ke aplikasi virtual yang ada pada
komputer server.
- Lebih efisien
Dengan menggunakan teknik virtualisasi tingkat utilitas sumber
daya komputer server akan tinggi dibandingkan menggunakan sistem
konvensional dimana setiap layanan menggunakan 1 komputer server. Hal
ini juga secara otomatis melakukan penghematan biaya perangkat keras,
14
biaya listrik, biaya lingkungan, manajemen dan administrasi infrastruktur
server.
2.3 Tantangan Virtualisasi
Arsitetur x86 menyediakan empat tingkat privileges yaitu Ring 0, Ring 1,
Ring 2 dan Ring 3. Sistem operasi berjalan pada Ring 0 dikarenakan perlu
mengakses sumber daya server secara langsung seperti mengakses memori dan
CPU sedangkan aplikasi yang berjalan akan ditempatkan pada Ring 3.(Vmware,
2007)
Ada beberapa masalah dalam pengaplikasian teknik virtualisasi yaitu
teknik virtualisasi pada arsitektur x86 mengharuskan perangkat lunak virtualisasi
berada pada layer sistem operasi yaitu Ring 0 untuk membuat dan melakukan
menejemen komputer virtual.Namun dalam beberapa situasi tertentu, suatu
instruksi sensitif tidak dapat divirtualisasikan karena harus berada pada Ring 0.
Hal ini membuat teknik virtualisasi pada arsitektur x86 tidak dimungkinkan,
namun pada tahun 1998 permasalahan ini dapat teratasi dengan mengembangkan
teknik pengkodean binarysehingga membuat suatu Virtual Machine Monitors
(VMMs)berjalan pada Ring 0.
15
Gambar 2.4 Level privilege tanpa menggunakan teknik virtualisasi
Secara umum Ada 4teknik untuk menangani suatu instruksi sensitif
tersebut agar dapat berjalan pada CPU virtual dalam artsitektur x86 yaitu dengan
Full Virtualization, Operating System Virtualization, Paravirtualization dan
Hardware Assisted Virtualization. (Vmware, 2007)
2.3.1 Full Virtualization
Cara ini adalah dengan melakukan kombinasi dari binary translation dan
teknik eksekusi secara langsung yaitu dengan menterjemahkan kode kerneluntuk
menggantikan insturksi – instruksi yang tidak dapat divirtualisasikan dengan
instruksi baru untuk perangkat keras virtual. Sementara itu, instruksi yang
diberikan pada tingkat user akan langsung di eksekusi oleh processor agar didapat
proses virtualisasi yang cepat.Setiap mesin virtual nantinya akan diberikan seluruh
16
fitur seperti yang ada pada komputer fisik seperti virtual BIOS, virtual devices
dan virtual memori manajemen.(Vmware, 2007)
Kombinasi dari binary translation ini dan teknik eksekusi langsung
inimemberikan metode Full Virtualizationini di abstraksikan penuh atau
diduplikasi secara langkap dari perangkat keras. Sistem operasi yang dijalankan
pada komputer virtual ini tidak akan menyadari bahwa sedang berjalan pada
sistem virtualisasi karena tidak diperlukan modifikasi.Metode Full Virtualization
ini tidak memerlukan perubahan pada sisi hardware atau sistem operasi untuk
mengvirtualisasikan privileged dan instruksi sensitif karena perangkat lunak
virtualiassi (hypervisor) akan menterjemahkan seluruh instruksi sistem operasi
secara langsung(Vmware, 2007).
Gambar 2.5 Full Virtualization pada arsitektur x86
Full Virtualization dapat membuat setiap komputer virtual sangat
fleksibel. Sistem operasi akan mengemulasikan seluruh perangkat keras menjadi
dapat terbaca oleh sistem operasi yang dijalankan komputer virtual. Software
17
emulator akan membuat lapisan diatas perangkat keras komputer agar komputer
virtual dapat bekerja bersama-sama walaupun dalam server dan arsitektur yang
yang berbeda. Kelebihannya adalah dapat dengan mudah memindahkan beberapa
komputer virtual dari server satu ke server yang lain. Salah satu contoh dari Full
Virtualizationadalah Microsoft Virtual PC dan Vmware Workstation.
2.3.2 Operating System Virtualization
Operating System Virtualization berbeda denganFull Virtualization
dimana sistem operasi yang tidak dimodifikasi tidak mengetahui sistem
virtualisasi sehingga membuat kompabilitas dan portabilitas nya menjadi buruk.
Kelebihannya adalah Operating System Virtualization dapat memberikan
performa yang lebih cepat yaitu sama seperti performa dengan komputer fisik.
Namun kelemahannya adalah metode ini mengharuskan sistem operasi pada
komputer virtual harus sama dengan sistem operasi yang dijalankan pada
komputer fisik. Salah satu contoh dari Operating System Virtualization adalah
OpenVZ dan Linux-VServer yaitu hasil modifikasi opensource dari kernel
Linux.(Kolyshkin, 2009)
2.3.3 Paravirtualization
Paravirtualizationmengacu pada komunikasi antara sistem operasi
komputer virtual dan hypervisoruntuk menambah performa dan efisiensi.
Paravirtualizationmelibatkan modifikasi pada kernel sistem operasi untuk
18
menggantikan instruksi–instruksi yang tidak dapat divirtualisasikan dengan
hypercall yang akan berkomunikasi langsung dengan lapisan perangkat lunak
virtualisasi.Hypervisor juga akan menyediakan hypercall untuk operasi kernel
penting lainnya seperti manajemen memori, interrupt handling, dan time keeping.
(Vmware, 2007)
Gambar 2.6 Paravirtualizationpada arsitektur x86
Paravirtualizationberbeda dengan Full Virtualization karena memerlukan
sistem operasi virtualisasi untuk melihat sumber daya pada server fisik dan pada
server virtual. Metode Paravirtualizationini akan meningkatkan performa yang
lebih baik dan kemudahan dalam hal fleksibilitas (Rosenblum & Garfinkel, 2005)
Salah satu contoh dari Paravirtualizationadalah Xen, Paralell Bare-Metal
dan VMware ESX. Keuntungan dari metode Paravirtualizationadalah performa
19
yang mendekati performa komputer fisik namun kerugiannya adalah
membutuhkan sistem operasi yang dimodifikasi untuk hypervisor. (Menor, 2005)
2.3.4 Hardware Assisted Virtualization
Vendor perangkat keras dengan cepat mendukung teknik virtualisasi dan
mengembangkan fitur-fitur baru guna menyerdehanakan teknik virtualisasi.
Generasi pertama yang melakukan pengembangan ini adalah Intel Virtualization
Technology (VT-x) (Intel, 2008)dan AMD dengan AMD-V yang keduanya
memberikan instruksi baru ke eksekusi CPU dimana memperbolehkan VMM
untuk berjalan dibawah ring 0. Kemudianprivileged dan instruksi sensitifakan
secara otomatis dipaksa ke hypervisor.
Gambar 2.7 Hardware Assisted Virtualization pada arsitektur x86
20
Salah satu contoh dari Hardware Assisted Virtualizationadalah Hyper-V,
VirtualBox, Virtual Server, Vmware ESX, dan VMware Server.
Dari penjelasan mengenai empat teknik virtualisasi dapat ditarik kesimpulan pada
tabel berikut hal-hal yang membedakan antara ke empat teknik tersebut :
Tabel 2.1 Tabel Perbandingan Teknik Virtualisasi
Teknik Perbedaan
Full Virtualization
Melakukan kombinasi binary translation dengan
menterjemahkan kode kernel, kelebihannya adalah
dapat menjalankan guest OS yang berbeda dengan
OS virtualisasinya.
Operating System
Virtualization
OS tidak dimodifikasi sehingga guest OS lebih
cepat namun kelemahannya mengharuskan guest
OS yang sama
Paravirtualization
Adanya tambahan instruksi Hypercalls pada
Virtualization Layer untuk melakukan manajemen
memori, kelemahannya adalah instruksi masih
dilakukan pada sisi OS
Hardware Assisted
Virtualization
Lebih cepat dari Paravirtualization dikarenakan
tanpa binary translation yaitu sudah digantikan
dengan instruksi virtualisasi dari CPU,
kelemahannya adalah harga lebih mahal
dibandingkan teknik virtualisasi lainnya
2.4 Layanan yang dijalankan
Dalam pengujian kali ini akan dipilih beberapa layanan yang akan pada
umumnya digunakan oleh perusahaan yang telah menggunakan sistem komputer
guna mendukung proses bisnisnya.
21
2.4 .1 HTTP
Hypertext Transfer Protocol (HTTP) adalah suatu protokol yang
menggunakan konsep Universal Resource Identifier (URI) sebagai lokasi yaitu
Universal Resource Locator (URL) atau nama yaitu Universal Resource Name
(URN).HTTP juga digunakan untuk berkomunikasi antara user agentsdengan
beberapa gateway. Cara kerja HTTP adalah berupa protokol klien-server yaitu
dengan melakukan permintaan (request) dan respon(response)pada koneksi
TCP/IP di Internet(Pavlo, 2009), sebagai contoh suatu klien mengirimkan request
kepada server, kemudian server akan menerima permintaan tersebut dan
kemudian memberikan jawaban dengan status line, versi protokol, kode sukses
atau error dan isi pesan yang diminta oleh klien tersebut. Pada umumnya HTTP
bekerja pada port 80, namun tidak menutup kemungkinan HTTP dijalankan pada
port lainnya.(Yannakopoulos, 2003)
Penggunaan layanan HTTP dipilih karena ketika suatu klien melakukan
request maka akan menaikkan tingkat utilisasi CPU server karena dalam hal ini
HTTP server harus merespon setiap requestyang diminta oleh klien. Selain itu
HTTP erat kaitannya dengan layanan webserver sehingga dalam penelitian kali ini
dapat dilihat perbandingan kinerja antara komputer mesin virtual dengan mesin
fisik.
22
2.4 .2 SMTP
Simple Mail Transfer Protocol (SMTP) merupakan suatu protokol untuk
melakukan pengiriman dan penerimaan email melalui media Internet. SMTP
adalah protokol berbasis teks yang relatif sederhana, yang didalamnya disebutkan
satu atau lebih penerima pesan, bersama dengan teks pesan dan obyek lain dalam
bentuk ter enkripsi. Pesan ini kemudian dipindahkan antara satu server dengan
server yang lain menggunakan sebuah prosedur permintaan dan jawaban antara
klien dengan server.
Penggunaan layanan STMP dalam pengujian ini dipilih karena SMTP ini
akan membebani CPU seiring bertambahnya jumlah SMTP-request yang
dikirimkan oleh klien.Setiap SMTP-request terdiri dari dua bagian, yaitu header
dan isi. Header ini berisi informasi-informasi tentang alamat asal pengirim, alamat
tujuan penerima dan informasi lain yang berhubungan dengan pesan. Isi berisi
teks yang merupakan komunikasi antara pengirim pesan dengan penerima pesan.
Laynan SMTP ini akan membebankan sumber daya yang ada seiring dengan total
pesan yang diterima. Besarnya file yang akan dikirim dan diterima pun akan
mempengaruhi bandwidth jaringan yang terpakai sehingga dalam proses
pngirimannya akan terbentur dengan kapasitas bandwidth yang ada.
2.4 .3 CIFS
Common Internet File System (CIFS) merupakan lanjutan dari Server
Message Block (SMB). Fungsi dari SMB adalah untuk memungkinkan user
23
melihat layanan file dan printer yang tersedia di jaringan. Pada mulanya SMB ini
hanya dapat diakses melalui sistem operasi Microsoft Windows, namun seiring
berkembangnya waktu maka SMB ini dapat diakses dari sistem operasi selain
Microsoft Windows.
Penggunaan layanan CIFS dalam pengujian ini dipilih karena CIFS akan
membebani sumber daya komputer khususnya CPU. Dalam prosesnya, semakin
banyak klien yang mengakses layanan ini maka utilisasi CPU nya pun akan ikut
naik seiring bertambahnya jumlah transaksi file yang harus dilayani.
2.5 Produk - Produk Virtualisasi
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, teknik virtualisasi terbagi
menjadi empat yaitu Full Virtualization, Operating System Virtualization,
Paravirtualization dan Hardware Assisted Virtualization.(Vmware, 2007)
Pembagian teknik ini juga menyebabkan para vendor meluncurkan berbagai solusi
virtualisasi dengan teknik-teknik yang ada. Berikut produk-produk virtualisasi
yang lebih umum dipakai untuk diimplementasikan di native server :
2.5.1 Microsoft Virtual Server
Microsoft Virtual Server adalah solusi virtualisasi untuk server satu-
satunya dari Microsoft sebelum Microsoft Hyper-V. Microsoft Virtual Server
merupakan perangkat lunak virtualisasi bertipe hosted dan bisa melakukan
24
virtualisasi dengan pendekatan full virtualization atau hardware-assisted
virtualization. Saat ini Microsoft Virtual Server sudah dapat dipakai secara gratis.
Microsoft Virtual server dapat berjalan pada CPU dengan arstitektur x86
atau x86-64, tetapi hanya bisa menjalankan sistem operasi dengan arsitektur x86.
Microsoft Virtual Server mendukung sistem operasi sejak Windows XP hingga
Windows Server 2008 sebagai host, sedangkan untuk guest Microsft Virtual
Server mendukung sistem operasi server sejak Windows NT Server 4.0 hingga
Windows Server 2003.
2.5.2 OpenVZ
OpenVZ adalah salah satu solusi virtualisasi yang memberikan
kemampuan Operating System Virtualization pada kernel Linux. OpenVZ
didistribusikan secara open source dan dikembangkan oleh suatu komunitas.
Dalam pengembangannya OpenVZ didukung oleh perusahaan Parallels yang
kemudian diberi nama Parallels Virtuozzo.(Kolyshkin, 2009)
2.5.3 Linux-VServer
Sama seperti OpenVZ, Linux VServer adalah salah satu solusi virtualisasi
yang memberikan kemampuan Operating System Virtualization pada kernel
Linux. Linux-VServer didistribusikan secara open source dan dikembangkan oleh
suatu komunitas. Linux-Vserver dapat berjalan pada arsitektur yang didukung
kernel Linux pada arsitektur x86 dan x64.
25
2.5.4 Xen
Xen merupakan perangkat lunak virtualisasi yang dikembangkan di
universitas Cambridge. Xen dapat berjalan pada arsitektur x86 atau x64 dan
menjalankan sistem operasi di dalam virtual machinedengan arsitektur yang sama.
Teknik virtualisasi pada Xen adalah paravirtualization, namun sejak versi 3.0 Xen
juga mendukung hardware-assisted virtualization.Xen merupakan perangkat
lunak virtualisasi dengan tipe bare-metal.(Menor, 2005)
2.5.5 VMware Vsphere/ESXi 4
VMware VSphere adalah lanjutan dari VMware ESX/ESXi 3, penggantian
nama menjadi VMware VSphere atau ESXi 4 adalah karena pada VMware
Vsphere sudah mendukung arsitektur x64, sedangkan VMware ESX/ESXi 3
masih menggunakan arstitektur x86. Namun dalam VMware VSphere sistem
operasi yang dapat dijalankan di virtual machine dapat mendukung arstitektur x86
dan x64. VMware Vsphere adalah salah satu perangkat lunak virtualisasi yang
bertipe bare-metal.VMware Vsphere dapat melakukan teknik virtualisasi full
virtualization, paravirtualization dan hardware-assisted virtualization (hanya
pada sistem operasi 64 bit).
26
2.5.6 Microsoft Hyper-V
Microsoft Hyper-V adalah lanjutan dari Microsoft Virtual Server.
Microsoft Hyper-V adalah solusi virtualisasi dari Microsoft yang tersedia bersama
dengan sistem operasi Windows Server 2008 Core Edition. Microsoft Hyper-V
merupakan perangkat lunak virtualisasi dengan bertipe bare-metal yang
memerlukan CPU x64 dan berteknologi Intel VT-x atau AMD-V untuk
mendukung teknik hardware-assisted virtualization). Microsoft Hyper-V
mendukung sistem operasi desktop dan server sejak Windows 2000 hingga
Windows Server 2008 dan beberapa distribusi Linux.
2.5.7 Sun xVM Virtual Box
Virtual Box adalah perangkat lunak virtualisasi bertipe hosted. VirtualBox
didistribukan secara gratis oleh Sun Microsystem. Sun xVM Virtual Boxdapat
berjalan pada CPU dengan arsitektur x86 atau x64 dan mendukung sistem operasi
Windows, Linux, Mac OS X atau Solaris sebagai host nya. Sun xVM Virtual Box
menggunakan teknik full virtualization maupun hardware-assisted
virtualization.(SunMicrosystem, 2008)
2.5.8 VMware Server
VMware Server sebelumnya bernama VMware GSX Server dan
merupakan produk utama dari VMware. VMware mendistribusikan VMware
27
Server secara gratis. VMware Server bertipe hosteddan mendukung CPU dengan
arsitektur x86 atau x64 dengan sistem operasi Linux dan Windows sebagai host
nya. VMware dapat melakukan teknik virtualisasi full virtualization,
paravirtualization dan hardware-assisted virtualization
2.6 Tool Pengujian
Dalam pengujian kali ini akan dipilih beberapa tool untuk melakukan
pengujian terhadap layanan webserver, mail server dan file-server.
2.6 .1 httperf
Httperf adalah software untuk mengukur kinerja webserver dalam suatu
website. Httperf mempunyai fitur yang dapat dikonfigurasikan untuk membuat
bermacam-macam beban kerja pada suatu webserver. Httperf dibuat oleh David
Mosberger dari HP Research Labs. Tool httperf ini akan melakukan simulasi
pengujian dalam berbagai konfisi menyerupai keadaan sebenarnya. Hasil dari
httperf adalah jumlah request per second yang dapat dilayani suatu web server.
2.6 .2 Postal
Postal merupakan program yang sering digunakan untuk mengetahui
kierna suatu Mail Server. Cara kerja Postal adalah dengan cara mengirimkan
28
sejumlah data acak ke alamat penerima. Hasil dari postal adalah message yaitu
rata-rata jumlah pesan yang dapat diterima dan diproses oleh suatu SMTP server
dalam satu menit(message per minute)
2.6 .3 dbench
Dbench adalah program untuk menguji suatu fileserver. Cara kerja
dbenceh adalah memanggil bermacam fungsi Input Output menggunakan media
jaringan, dbench akan membuat beberapa komputer virtual yang akan mengirim
data ke komputer yang akan diujikan. Hasil dari dbenceh adalah dalam bentuk
throughput dengan satuan megabyte per second (Mbps).(Informatics, 2007)