BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam...
Transcript of BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam...
1
BAB II
LANDASAN TEORI
1.1. Corporate Identity
Corporate Identity merupakan identitas yang membedakan antara satu
perusahaan dengan perusahaan lainnya, dan bisa juga berfungsi sebagai penanaman
citra atau image yang bisa menjadikan sebagai daya tarik. Identitas mencerminkan
kepribadian sebuah perusahaan dan dari sinilah branding perusahaan tercipta.
Menurut (Rustan, 2017) mengemukakan bahwa:
Bila kita berkenalan dengan seorang teman baru yang pertama kali kita nilai
adalah penampilan fisiknya, wajah, gaya rambut, pakaian. Kedua, perkataan
dan cara bicaranya, apakah sopan, sopan, tegas, santai humoris. Ketiga adalah
tingkah lakunya apakah sopan dan menjaga tata krama, atau kasar. Ketiga tahap
penilaian manusia terhadap sesama ini, dalam konteks identitas perusahaan
disebut dengan identity mix yakni visual, komunikasi dan perilaku.
Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam
karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai
corporate identity. Corporate Identity menjadikan branding lebih kuat karena kita
lihat branding menunjukan karakter suatu identitas dimana logo, iklan dan behavior
mempunyai peranan dalam menggambarkan atau melukiskan sebuah perusahaan.
Sehingga Corporate identity menjadi penting dalam menyampaikan nyawa dari
perusahaan itu sendiri.
Menutrut (Rustan, 2017) dalam konteks identitas perusahaan disebut dengan
identity mix, yang terdiri dari : shjhsdddhdsshhdssdhdfjfdjfdhfdhfd sdjhsdj
a. Visual contohnya : logo, tipografi, warna, packaging, seragam, signage, bangunan.
b. Komunikasi Contohnya: iklan, laporan tahunan, press release, customer service,
public relation.
c. Perilaku (behavior) Contohnya: Corporate value, corporate culture, norma.
2
Identitas yang ditampilkan dengan konsisten akan memberi gambaran pada
publik bahwa ientitas tersebut konsekuen dan profesional. Dari situ diharapkan
meningkatkan brand awareness dan brand image positif di benak masyarakat.
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa perancangan corporate
identity merupakan suatu cara untuk membuat perusahaan tersebut di kenal dan dapat
membedakan dengan perusahaan lain. Corporate identity yang tepat dan dapat
menggambarkan perusahaan dengan baik adalah salah satu bekal bagi perusahaan-
perusahaan yang sedang berkembang untuk bisa lebih memasarkan produk ataupun
jasa mereka pada klien, masyarakat ataupun khalayak ramai.
Menurut (Ciputra, Bangsa, & Christiana, 2015) menyatakan bahwa sebuah
corporate identity yang efektif harus memiliki karakter-karakter sebagai berikut :
1. Simbolisme yang sederhana.
Kesederhanaan adalah dasar dari kombinasi identitas brand-package-symbol yang
baik. Semakin sederhana suatu simbol, semakin jelas pula pesan yang hendak
disampaikan.
2. Mempunyai respons visual yang kuat.
Sebuah simbol yang efektif harus mampu memicu respon terhadap suatu produk
atau perusahaan. Di saat konsumen berelasi dengan suatu perusahaan, maka ia
hanya perlu memikirkan produk atau jasa dari perusahaan tersebut, sedangkan
nama perusahaan itu akan diingat dengan sendirinya.
3. Identitas sebagai alat promosi dan pemasaran.
Corporate identity merupakan alat promosi yang sangat efektif dan aktif.
Walaupun kampanye untuk suatu iklan produk berakhir, tetapi identitas tetap
dipakai sampai bertahun-tahun.
3
4. Corporate identity harus mudah diingat.
Suatu corporate identity yang baik mempunyai karakter, yakni suggestiveness dan
recall. Apabiila konsumen ingin membeli suatu produk, maka akan teringat nama
suatu perusahaan, ini disebut mengusulkan (suggestion). Sedangkan bila
konsumen ini kemudian datang lagi dan membeli produk yang sama dan
terhubung kembali dengan produsennya, maka hal ini disebut mengingatkan
(recall).
1.2. Manfaat Corporate Identity
Manfaat corporate identity selain sebagai fungsi identitas suatu perusahaan,
corporate identity juga mempunyai fungsi-fungsi lainnya. Manfaat atau fungsi
tersebut dikemukakan (Ciputra et al., 2015) sebagai berikut :
1. Sebagai alat yang menyatukan strategi perusahaan
Sebuah corporate identity yang baik harus sejalan dengan rencana perusahaan
tersebut bagaimana perusahaan itu sekarang dan bagaimana di masa yang akan datang.
Selain itu corporate identity harus dapat dengan tepat mencerminkan image
perusahaan, melalui produk dan jasanya.
2. Sebagai pemacu sistem operasional suatu perusahaan
Pertanyaan pertama yang muncul dalam pembuatan corporate identity adalah
bagaimana suatu perusahaan ingin dilihat oleh publik. Pertanyaan ini secara tidak
langsung membuat personil-personil perusahaan tersebut berpikir dan mengevaluasi
sistem operasional mereka selama ini. Dari sini dapat ditemukan kelemahan atau
kesalahan yang selama ini dilakukan, sehingga tercipta tujuan perusahaan yang lebih
baik dan mantap.
4
3. Sebagai pendiri jaringan network yang baik
Sebuah perusahaan yang mempunyai image positif, stabil, dapat dipercaya dan
diandalkan akan menarik perhatian para investor untuk menanamkan modal dalam
perusahaan tersebut. Jenis perusahaan yang seperti ini juga yang mendapat banyak
keringanan saat ia membutuhkan tambahan modal dari bank. Produk-produk dari
perusahaan ini juga mungkin menjadi produk yang paling laku dan digemari di pasar.
4. Sebagai alat jual dan promosi
Perusahaan dengan image yang positif berpeluang besar untuk
mengembangkan sayapnya dan memperkenalkan produk atau jasa baru. Konsumen
yang telah lama memakai produk dari perusahaan tersebut akan dengan setia terus
memakai produk itu. Mereka akan lebih menerima karena telah membuktikan sendiri
bahwa produk itu benar-benar cocok untuk mereka.
Dari poin diatas penulis menyimpulkan bahwa fungsi dari corporate identity
sangat penting untuk tercapainya visi dan misi perusahaan dalam memperkenalkan
produk mereka, dengan corporate identity yang baik akan berdampak posisitif pada
perusahaan dan juga konsumen.
1.3. Pengertian Logo
Logo adalah penyingkatan dari logotype. Istilah logo baru muncul tahun 1937
dan kini istilah logo lebih populer daripada logotype. Logo bisa menggunakan elemen
apa saja : tulisan, logogram, gambar, ilustrasi, dan lain-lain. Banyak juga yang
mengatakan logo adalah elemen gambar/simbol pada identitas visual (Rustan, 2017).
Sedangkan menurut (Kartika & Wijaya, 2015), ”Logo adalah pusat aplikasi
visual, tetapi untuk membangun visual merek yang kuat diperlukan juga elemen yang
dapat mendukung identitas secara bersama-sama”.
5
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa logo adalah sebuah simbol dan
gambar yang merupakan elemen penting dari identitas perusahaan. Logo sebagai
identitas diri atau tanda pemilik yang fungsinya untuk membedakan identitas milik
orang lain. Penulis merancang ulang corporate identity Showroom Liaz Auto sebagai
identitas perusahaan yang mampu membedakan dengan perusahaan lain. Secara
visual, corporate identity yang akan dirancang harus sesuai dengan prinsip atau kaidah
logo yang baik serta mampu menampilkan image perusahaan yang ingin dibentuk.
1.4. Jenis Bentuk Logo
Menurut (Rustan, 2017) berdasarkan anatomi, logo dikelompokan menjadi
dua jenis yaitu :
1. Picture Mark
Didominasi oleh gambar. Bisa berupa atau mengandung foto, gambar kongkrit,
gambar abstrak, disederhanakan, kata, huruf, singkatan, angka atau tanda baca.
Gambar 0.1 Picture Mark pada logo Unilever dan Verbatim
2. Letter Mark
Didominaisi oleh tulisan. Bisa berupa atau mengandung kata, huruf, singkatan,
angka, tanda baca, foto, gambar kongkrit, gambar dasar, disederhanakan.
Gambar 0.2 Letter Mark pada logo Unilever dan Verbatim
6
Menurut Kusriantono dalam (Soraya & Nasir, 2018) jenis bentuk logo terdiri
dari :
1. Logo Dalam Bentuk Alphabeticaly
Logo terdiri dari bentuk huruf-huruf yang dimaksudkan untuk menggambarkan
bentuk huruf dan kombinasi huruf, sebagai contoh :
Gambar 0.3 Alphabeticaly pada logo SCTV
2. Logo Dalam Bentuk Benda Konkret
Logo yang bentuknya konkret, misalnya manusia, (seorang tokoh, wajah,
bentuk tubuh yang menarik), bentuk binatang, tanaman, peralatan, maupun benda yang
lain, sebagai contohnya :
Gambar 0.4 Konkret pada logo Koprasi Indonesia
3. Logo Dalam Bentuk Abstrak, Poligon, Spiral, Dsb.
Dalam bentuk ini logo-logo memiliki elemen-elemen yang merupakan bentuk
abstrak, bentuk geometri, spiral, busur, segitiga, bujur sangkar, poligon, titiktitik,
7
garis, panah, gabungan bentuk-bentuk lengkung, dan bentuk ekpresi 3 dimensi.
Contoh dari bentuk logo ini yaitu:
Gambar 0.5 Abstrak, Poligon, Spiral pada logo Kementrian komunikasi dan
informatika Repuplik Indonesia
4. Logo Dalam Bentuk Simbol, Nomor, Dan Elemen Lain
Bentuk-bentuk yang sudah dikenal oleh masyarakat untuk menggambarkan
sesuatu seperti hati, tanda silang, tanda plus, tanda petir, tanda notasi musik, dsb.
Contoh dari bentuk logo ini yaitu:
Gambar 0.6 Contoh logo dalam bentuk Simbol, Nomor dan Elmen Lain
Sedangkan menurut (Rustan, 2017:22) Jenis logo, apapun bentuk dan cara
pengkategorian logo, untuk mudahnya kita hanya perlu mengetahui dua hal
sederhana dan mendasar berikut ini :
8
1. Bahwa dilihat dari segi konstruksinya, logo pada umumnya terbagi menjadi tiga
jenis, yaitu :
a. Picture Mark dan Letter Mark
Gambar 0.7 Logo PT.Djarum
b. Picture Mark sekaligus Letter Mark
Gambar 0.8 Logo Dopod
c. Letter Mark saja
Gambar 0.9 Logo Acer
2. Bahwa logo apapun, semua bentuk dari basic shapes / primitive shapes atau
‘bentuk-bentuk dasar’ (basic shapes sendiri di bentuk dai poin dan garis).
Kemudian beberapa basic shapes, apabila saling bergabung dapat membentuk dua
jenis objek yang lebih kompleks yang kita kenal dengan gambar dan huruf (pada
logo disebut picture mark dan letter mark).
Pada dasarnya logo apa pun, semua dibentuk dari bentuk-bentuk dasar (basic
shapes atau primitive shapes). Basic shape sendiri dibentuk dari beberapa poin dan
9
garis. Kemudian apabila beberapa basic shapes saling bergabung dapat membentuk
dua jenis objek yang lebih kompleks yang kita kenal dengan gambar dan huruf (pada
logo picture mark dan letter mark).
1.5. Unsur Visual
Garis
Menurut Hendratman dalam (Soraya & Nasir, 2018) mengemukakan bahwa :
Garis didefinisikan sebagai kumpulan titik yang dideretkan memanjang. Setiap
garis menimbulkan kesan psikologis atau persepsi tersendiri. Misalnya garis
yang membentuk huruf “s”, sering dirasakan sesuatu yang lembut, halus dan
gemulai. Garis secara orientasi terdiri dari: garis lurus horizontal member
ketenangan atau hal yang tak bergerak; garis lurus diagonal memberi kesan
tidak stabil, sesuatu yangbergerak atau dinamika; garis melengkung (kurva)
member kesan keanggunan, halus.
Menurut (Nugroho, 2015) menyimpulkan bahwa, “Garis adalah suatu hasil
benda, batas ruang, batas warna, bentuk massa, rangkaian massa, dan lain-lain yang
disebut garis semu atau maya”.
Kemudian (Nugroho, 2015) menambahkan “Karakter garis merupakan bahasa
rupa dan unsur grafis baik untuk garis nyata maupun garis semu. Bahasa garis sangat
penting dalam penciptaan karya atau seni desain atau logo untuk menciptakan karakter
yang diinginkan”. Berikut ini beberapa karakter garis tersebut:
1. Garis Horizontal
Garis horizontal atau mendatar mengasosiasikan cakrawala, laut, pohon tumbang
orang tidur atau mati, dan benda-benda lain yang mendatar. Garis horizontal
memberikan karakter tenang (calm), damai, pasif, kaku serta melambangkan
ketenangan, kedamaian, kemantapan, dan istirahat.
Gambar 0.10 Garis Horizontal
10
2. Garis Vertikal
Garis vertikal atau garis tegak ke atas mengasosiasikan benda-benda yang berdiri
tegak lurus seperti batang pohon, orang berdiri, tugu dan lain-lain. Garis vertikal
memberikan karakter keseimbangan (stability), megah, kuat, tetapi statis, dan kaku
serta melambangkan kestabilan, keseimbangan, kemegahan kekuatan, kekokohan
kejujuran dan kemasyhuran.
Gambar 0.11 Garis Vertikal
3. Garis Diagonal
Garis diagonal atau garis miring ke kanan atau ke kiri mengasosiasikan orang
berlari, kuda meloncat dan objek lainnya yang mengesankan tidak seimbang dan
menimbulkan gerakan akan jatuh. Garis diagonal memberikan karakter gerakan
(movement), gerak lari atau meluncur, dinamik, tak seimbang, gerak gesit,
menggetarkan serta melambangkan kedinamisan, kegesitan dan kelincahan.
Gambar 0.12 Garis Diagonal
11
4. Garis Zig-Zag
Garis zig-zag merupakan garis lurus patah-patah bersudut runcing yang dibuat
dengan gerakan naik turun secara sepat spontan merupakan gabungan dari garis-garis
vertikal dan diagonal memberi sugesti semangat dan gairah. Mengasosiasikan seperti
petir atau kilat, letusan, retak-retak tembok sehingga mengesankan bahaya. Garis zig-
zag memberikan karakter bergairah (excited), semangat, bahaya, dan mengerikan.
Garis ini melambangkan gerak semangat, kegairahan dan bahaya.
Gambar 0.13 Garis Zig-zag
5. Garis Lengkung
Garis lengkung meliputi lengkung mengapung, lengkung kubah, dan lengkung
busur. Mengasosiasikan gumpalan asap, buih sabun, balon dan semacamnya memberi
kesan gaya mengapung, ringan, dan dinamik. Garis ini memberi karakter ringan,
dinamis, dan kuat serta melambangkan kemegahan, kekuatan, dan kedinamikaan.
Gambar 0.14 Garis Lengkung
6. Garis Lengkung S
Garis lengkung S atau garis lemah gemulai (grace) merupakan garis lengkung
majemuk atau lengkung ganda. Garis ini dibuat dengan gerakan melengkung ke atas
bersambung melengkung ke bawah atau melengkung ke kanan bersambung
12
melengkung ke kiri. Mengasosiasikan gerakan ombak, padi atau rumput tertiup angin,
gerakan lincah. Dari lengkung S memberi karakter indah, dinamis, dan luwes serta
melambangkan keindahan, kedinamisan, dan keluwesan.
Gambar 0.15 Garis Lengkung S
Bentuk
Menurut (Rustan, 2017) mengatakan bahwa, “Untuk menentukan bentuk logo
yang sesuai dengan konsep dan kepribadian entitasnya, desainer sangat dianjurkan
mempelajari hubungan antar bentuk-bentuk dasar dan sifat yang terkandung di
dalamnya”. Hubungan bentuk dasar dan sifatnya yaitu sebagai berikut:
1. Lingkaran
Dinamis, bergerak, kecepatan, berulang, tak terputus, tak berawal dan tak terakhir,
abadi, kualitas, dapat diandalkan, sempurna matahari, kehidupan, semesta.
Gambar 0.16 Lingkaran
2. Segi Empat
Stabil, diam, kokoh, teguh, rasional, keunggulan, teknis, formal, sempurna, dapat
diandalkan, kejujuran, integritas.
13
Gambar 0.17 Segi Empat
3. Segi Tiga
Stabil, diam, kokoh, megah, rasional, tritunggal, api, kekuatan, gunung, harapan,
terarah, progres, bernilai, suci, sukses, sejahtera, keamanan.
Gambar 0.18 Segi Tiga
Warna
Warna merupakan bagian terpenting dalam pembuatan logo. Menurut Wong
dalam (Nugroho, 2015) mengemukakan bahwa, ”Warna dapat didefinisikan secara
objektif atau fisik sebagai sifat cahaya yang dipancarkan atau secara subjektif atau
psikologis sebagai pengalaman indra penglihatan”.
Menurut (Rustan, 2017) mengatakan bahwa, “Memilih warna yang tepat
merupakan proses yang sangat penting dalam mendesain identitas visual. Untuk itu
14
dibutuhkan riset yang mendalam menyangkut beberapa bidang, antara lain psikologis,
budaya dan komunikasi”.
Setiap warna memiliki karakteristik masing-masing. Berikut bentuk
karakteristik warna menurut Rustan (2017:73) :
Gambar 0.19 Warna Abu-Abu
Abu – Abu dapat diandalkan, keamanan, elegan, rendah hati, rasa hormat,
stabil, kehalusan, bijaksana, masa lalu, bosan, kebusukan, renta, polusi, urban, emosi
yang kuat, seimbang, netral, perkabungan, formal, bulan maret.
Gambar 0.20 Warna Putih
Putih rendah hati, suci, netral, tidak kreatif, masa muda, bersih, cahaya,
penghormatan, kebenaran, salju, damai, innocence, simple, aman, dingin, penyerahan,
takut, tanpa imajinasi, udara kematian (tradisi timur), kehidupan, perkawinan (tradisi
barat), harapan, lemah lembut, kosong, bulan januari.
Gambar 0.21 Warna Hitam
15
Hitam klasik, baru, ketakutan, depresi, kemarahan, kematian (tradisi barat),
kecerdasan, pemberontakan, misteri, ketiadaan, modern, kekuatan, hal – hal duniawi,
formal, elegan, kaya, gaya, kejahatan, serius, mengikuti, kecenderungan sosial, anarki,
kesatuan, dukacita, profesional.
Gambar 0.22 Warna Merah
Merah perayaan, kekayaan, nasib baik (cina), suci, tulus, perkawinan (india),
perkabungan (afrika selatan), setan (tradisi modern barat), gairah, kuat, energi, api,
cinta, roman, gembira, cepat, panas, sombong, ambisi. Pemimpin, maskulin, tenaga,
bahaya, menonjol, darah, perang, marah, revolusi, radikal, sosialisme, komunisme,
agresi, penghormatan, martir, roh kudus.
Gambar 0.23 Warna Biru
Biru laut, manusia, produktif, isi dalam, langit, damai, kesatuan, harmoni,
tenang, percaya, sejuk, kolot, air, es, setia, bersih, teknologi, musim dingin, depresi,
idealisme, udara, bijaksana, kerajaan, bangsawan, bumi, zodiak virgo, pisces,
16
aquarius, kuat, tabah, cahaya, ramah, perkabungan (iran), kebenaran, cinta,
keagamaan, mencegah roh jahat, kebodohan dan kesialan.
Gambar 0.24 Warna Hijau
Hijau kecerdasan tinggi, musim semi, kesuburan, masa muda, lingkungan
hidup, kekayaan uang (amerika), nasib baik, giat, murah hati, pergi, rumput, agresi,
dingin, cemburu, malu (cina), sakit, rakus, narkoba, korupsi (afrika utara), abadi,
udara, tanah, tulus, zodiak cancer, pemburuan, pertumbuhan, kesehatan, bulan agustus,
keseimbangan, harmoni, stabil, tenang, kreatif, islam
Gambar 0.25 Warna Kuning
Kuning sinar matahari, gembira, bahagia, tanah, opitimis, cerdas, idealism,
kaya (emas), musim panas, harapan, udara, liberalisme, pengecut, sakit (karantina),
takut, bahaya, tidak jujur, serakah, lemah, feminim, bergaul, persahabatan, zodiak
Gemini, Taurus, leo, april, bulan September, kematian (abad pertengahan),
perkabungan (mesir), berani (jepang), tuhan (kuning emas)
17
Gambar 0.26 Warna Ungu
Ungu bangsawan, iri, sensual, spiritual, kretivitas, kaya, kerajaan, upacara,
misteri, bijaksana, pencerahan, sombong, flamboyant, menonjol, perkabungan,
berlebihan, tidak senonoh, biseksual, kebingungan, harga diri, zodiak scorpia, bulan
mei, november, kaya, romantis, kehalusan, penebusan dosa
Gambar 0.27 Warna Jingga
Jingga hinduisme, budhhaisme, kebahagian, energy. Keseimbangan, panas,
api, antusisme, flamboyan, kesenangan, agresi, sombong, menonjol, emosi berlebih,
peringatan, bahaya, musim gugur, hasrat, zodiak sagitarius, bulan september, kerajaan
(belanda), protestanisme (irlandia)
Gambar 0.28 Warna Coklat
Coklat tenang, berani, kedalaman, mahluk hidup, alam, kesuburan, desa,
stabil, tradisi, ketidakpastian, fasisme, tidak sopan, bosan, cemar, berat, miskin, kasar,
18
tanah, bulan oktober, zodiak capricon, scorpio, membumi, selera makan,
menyehatkan, tabah, simple, persahabatan, ketergantungan
Gambar 0.29 Warna Pink
Pink musim semi, rasa syukur, terima kasih, penghargaan, kagum, simpati,
feminim, kesehatan, cinta, roman, bulan juni, perkawinan, suka cita, innocence,
kekanakan
Menurut Rasmusen dalam (Nugroho, 2015) terdapat tiga dimensi warna yang
memiliki pengaruh besar terhadap warna yaitu sebagai berikut:
1. Hue adalah rona atau corak warna. Yaitu dimensi mengenai klasifikasi warna,
nama warna, dan jenis warna.
2. Value adalah tone warna. Yaitu dimensi tentang terang-gelap warna atau tua muda
warna disebut pula keterangan warna (brightness).
3. Chroma adalah intensitas warna. Yaitu dimensi tentang cerah-redup warna,
cemerlang-suram warna, murni kotor warna, disebut pula penyerapan warna
(saturation).
Karakter warna menurut (Nugroho, 2015) menjelaskan bahwa efek atau sifat
wana dapat dibedakan menjadi dua golongan di antaranya :
1. Warna Panas
Warna yang digolongkan warna panas adalah warna yang memberi efek atau
kesan panas, kuat, semangat dan aktif. Warna yang termasuk warna panas yaitu
kuning, kuning jingga, jingga, merah jingga dan magenta.
19
2. Warna Dingin
Warna yang digolongkan warna dingin adalah warna yang memberi efek atau
kesan dingin, tenang, kalem dan pasif.
Gambar 0.30 Karakter Warna
Warna yang termasuk warna dingin yaitu ungu, biru ungu, biru (cyan), biru hijau
dan hijau. Namun ada warna hangat yaitu warna di antara warna panas dan dingin yaitu
warna kuning hijau dan merah ungu. Hal tersebut terjadi jika warna hijau akan menjadi
hangat atau panas apabila berubah ke arah hijau kekuning-kuningan, sementara ungu
(violet) akan menjadi hangat atau panas apabila berubah ke arah ungu kemerah-
merahan.
Pengelompokan warna menurut (Nugroho, 2015) menjadi empat kelompok
warna, yaitu warna primer (pertama), warna sekunder (kedua), warna tersier (ketiga),
dan warna kuarter (keempat) dengan penjelasan sebagai berikut:
5. Warna Primer
Warna primer disebut warna pertama atau warna pokok karena warna tersebut
tidak dapat dibentuk dari warna lain. Dan disebut warna pokok karena warna tersebut
20
dapat digunakan sebagai pokok pencampuran untuk memperoleh warna-warna lain.
Warna primer tersebut adalah warna Biru, Merah dan Kuning.
Gambar 0.31 Warna Primer
2. Warna Sekunder
Warna sekunder atau disebut warna kedua adalah warna jadian dari percampuran
dua warna primer (pertama).
a. Merah + Kuning = Jingga
b. Merah + Biru = Ungu
c. Kuning + Biru = Hijau
Gambar 0.32 Warna Sekunder
21
3. Warna Tersier
Warna tersier atau warna ketiga adalah warna hasil percampuran dari dua warna
sekunder atau warna kedua.
a. Merah + Hijau = Cokelat Kemerahan
b. Kuning + Ungu = Cokelat Kekuningan
c. Biru + Jingga = Cokelat Kebiruan
Gambar 0.33 Warna Tersier
4. Warna Kuarter
Warna kuarter atau warna keempat yaitu warna hasil percampuran dari dua warna
tersier atau warna ketiga.
a. Cokelat Jingga (Jingga / Oranye kuarter, atau semacam Brown), yaitu hasil
percampuran kuning tersier dan merah tersier.
b. Cokelat Hijau (Hijau kuarter, semacam Moss Green), yaitu percampuran biru
tersier dan kuning tersier.
c. Cokelat Ungu (Ungu / Violet kuarter, atau semacam Deep Purple), yaitu hasil
percampuran merah tersier dan biru tersier.
22
Gambar 0.34 Warna Primer, Sekunder, Tersier dan Kuarter
Tipografi
Tipografi menurut (Rustan, 2017) “Tipografi merupakan unsur penting dalam
logo. Tipografi dalam logo memilik dua macam yaitu tipografi dalam logo (letter
mark) dan tipografi yang digunakan dalam media-media aplikasi logo (corporate
typeface atau corporate typography)”.
Menurut (Hendratman, 2017) Tata huruf (Typography) Adalah ilmu yang
mempelajari tentangpenempatan, penataan huruf untuk mendapatkan kesan tertentu
agar pembaca bisa mendapat informasi secara maksimal.
Sedangkan menurut (Kartika & Wijaya, 2015), “Tipografi sebagai bagian dari
kosakata visual mengatur banyak hal mulai dari huruf, skala, jarak antar huruf, jarak
antar kata, jarak antar baris, efek yang digunakan, kualitas huruf, aspek keterbacaan,
dan sebagainya”.
Huruf merupakan unsur penting dalam pembentukan logo karena tipografi
berkaitan dengan penggunaan logo dan huruf serta mengatur bagaimana membuat teks
23
menjadi hidup. Beberapa jenis huruf yang sering digunakan saat ini menurut
(Sihombing, 2015), yakni :
1. Old Style (Gaya Lama)
Adalah huruf yang memilik kait berukuran kecil dengan sudut lengkung yang
besar dan tebal tipis garisnya yang rendah. Sering digunakan sebagai body text untuk
desain buku dan majalah karena memiliki disiplin bentuk dan konsisten serta irama
yang sangat baik. Contoh yang termasuk jenis huruf Old Style yaitu: Garamond.
Gambar 0.35 Jenis Huruf Old Style
2. Transitional (Transisi)
Adalah huruf yang memiliki kait berukuran kecil dengan sudut lengkung yang
kecil dan tebal tipis garisnya uang cukup. Menimbulkan kesan klasik dan indah sering
digunakan sebagai body text untuk desain buku, majalah, brosur, buku, koran dan iklan
serta digunakan untuk naskah yang panjang. Contoh yang termasuk jenis huruf
Transitional yaitu: Baskerville Old Face, Perpetua, dan Times New Roman.
Gambar 0.36 Jenis Huruf Transitional
3. Modern
Adalah huruf yang memiliki kait berukuran kecil tanpa sudut lengkung, dan tebal
tipisnya garis yang ekstrem. Memiliki kesan indah, mewah dan elegan, sehingga baik
24
diterapkan sebagai display type dalam desain buku, majalah dan periklanan. Contoh
yang termasuk jenis huruf Modern yaitu: Bodoni MT.
Gambar 0.37 Jenis Huruf Modern
4. Egyptian
Adalah huruf yang berbentuk kotak dan berukuran besar tanpa sudut lengkung dan
tebal tipis garisnya yang rendah. Memiliki kesan seperti buatan mesin, berat atau gelap
dan horizontal namun terlihat kokoh dan kuat. Sering digunakan untuk display type
untuk menarik perhatian pembaca poster iklan dan flyer. Serta dapat juga digunakan
sebagai logotype, seperti pada logo Sony dan Wells Fargo, bank ternama di Amerika.
Contoh yang termasuk jenis huruf Egyptian yaitu: Clarendon BT.
Gambar 0.38 Jenis Huruf Modern
5. Sans Serif
Adalah huruf yang tidak memiliki kait, dan tebal tipisnya garis (stroke) yang
rendah atau tidak memiliki stroke. Memiliki kesan kuat, paduan klasik dan modern.
Sehingga banyak diterapkan dalam berbagai macam aplikasi desain grafis, mulai dari
desain periklanan hingga tipografi untuk desain logo. Baik juga digunakan untuk judul
halaman. Contoh yang termasuk jenis huruf San Serif yaitu: Franklin Gothic Book,
Futura Bk BT, dan Gill Sans MT.
25
Gambar 0.39 Jenis Huruf San Serif
6. Script
Adalah huruf yang menyerupai tulisan tangan, ada yang seperti goresan kuas atau
pena kaligrafi. Dalam huruf script huruf-huruf kecilnya menyambung. Memiliki kesan
feminin, anggun dan akrab. Sehingga sering digunakan untuk segmen pasar wanita.
Contoh yang termasuk jenis huruf Script yaitu: Brush Script MT dan Kunstler Script.
Gambar 0.40 Contoh Huruf Script
7. Dekoratif
Adalah huruf yang dibuat dalam ukuran besar dan diberi ornamen-ornamen yang
indah. Di desain dengan memprioritaskan keindahan. Memiliki kesan indah dan
menarik. Sangat dibutuhkan dunia periklanan untuk menarik perhatian pembaca.
Contoh huruf Dekoratif yaitu: ROsewood Std Regular.
Gambar 0.41 Contoh Huruf Dekoratif
26
1.6. Fungsi dan Tujuan Logo
Menurut (Hendratman, 2017) Fungsi sebuah logo berarti visualisasi dari
konsep, perpaduan dari elmen grafis yang mencerminkan orientasi perusahaan, situs
atau produk. Yang penting logo bisa membuat orang membayangkan sesuatu dalam
benaknya agar selanjutnya menjadi pelanggan potensial. Ujung-ujungnya orang diajak
membeli produk atau menggunakan jasa tersebut.
Sedangkan Fungsi dan tujuan logo menurut Rustan dalam (Soraya & Nasir,
2018) yaitu:
1. Identitas diri, untuk membedakannya dengan identitas milik orang lain.
2. Tanda kepemilikan, untuk membedakan miliknya dengan milik orang lain.
3. Tanda jaminan kualitas.
4. Mencegah peniruan atau pembajakan.
Sedangkan tujuan logo adalah :
1. Mudah diingat (mark-ing)
Sebuah desain logo bisa mudah diingat, jika ada sebuah bentuk yang unik dan
bermakna, sebagai perwakilan dari bentuk yang dimaksud. Bentuk yang dimaksud
biasanya diambil dari nama objek (corporate atau product).
2. Eye-Catching
Sebuah logo akan memiliki nilai lebih jika memiliki unsur eye-catching. Dari
sekian banyak gambar yang dipajang, baik dimotor, toko buku, atau kumpulankartu
nama, logo tersebut harus mampu menarik perhatian yang lebih dominan
dibandingkan dengan gambar atau bentuk yang lain.
3. Berbeda
Menjadi berbeda berarti menciptakan katagori tertentu dalam benak konsumen.
27
4. Memiliki makna
Tidak jarang sebuah perusahaan mendesain identitas mereka berdasarkan makna
tertentu yang dimiliki. Makna tersebut berasal dari keyakinan-keyakinan atau
menggambarkan budaya tertentu yang dimiliki Perusahaan.
5. Mengandung kesukaan
Efek kesukaan yang timbul sebagai respon dari identitas yang dipilih tentu saja
akan menjadi keunggulan tersendiri bagi merek. Misalnya saja cocacola sengaja
memilih warna merah, karena warna tersebut diterima sebagian penduduk bumi
sebagai warna yang impresif.
1.7. Proses Penciptaan Logo
Berikut adalah tahapan dalam pembuatan logo yang efektif menurut (Rustan,
2017), yaitu:
1. Riset dan Analisa
Pertama kali yang dilakukan adalah mencari fakta-fakta tentang entitas (objek
yang sebenarnya diwakili atau di maksudkan), termasuk pesaingnya. Contohnya
aqsektor industri, visi, misi, struktur perusahaan, analisa pasar, target, keunggulan dan
kelemahan (analisa S.W.O.T) dan lainnya.
Kemudian menanyakan alasan dan tujuan pembuatan logo. Setelah itu
mengadakan wawancara khusus untuk mendapatkan personality dan informasi lainnya
dari perusahaan tersebut yang selanjutnya dikumpulkan dalam bentuk kata kunci
(keywords). Keseluruhan hasil riset dan analisa ini dirangkum dalam creative brief
yang akan digunakan untuk tahap berikutnya.
28
2. Thumbnails (Gambar Kecil)
Berdasarkan creative brief, kita membuat thumbnails yang merupakan visual
brainstorming atau cara pengembangan ide lewat visual, berupa sketsa-sketsa kasar
pensil atau bolpoin yang dilakukan secara manual. Sangat tidak dianjurkan
menggunakan komputer pada tahap ini.
3. Komputer
Tahap ini menggunakan komputer. Beberapa thumbnails yang berpotensi
dipilih, lalu dipindahkan ke komputer. Dengan cara menscannya lalu diedit atau
digambar ulang menggunakan drawing software. disarankan untuk menggunakan
software yang berbasis vector seperti Adobe Illustrator atau CorelDraw. Keduanya
memang diperuntukkan untuk pekerjaan seperti ini.
Tidak ada larangan bila dalam tahap ini menggunakan efek-efek yang ada pada
drawing software untuk mengembangkan bentuk logo. Yang tidak dianjurkan adalah
bila mengerjakan seluruhnya dengan menggunakan komputer sejak tahap awal.
Tahapnya bisa bolak-balik antara komputer lalu thumbnails lagi lalu komputer lagi
dan seterusnya, yang penting dapat menghasilkan alternatif logo yang optimal.
4. Review (Tinjauan)
Setelah terkumpul alternatif desain yang sudah diedit dan dirapikan, tahap
selanjutnya adalah mengajukan ke klien untuk dipilih. Di tahap ini keikutsertaan klien
harus intens, bahkan dari sejak tahap awal klien harus terus aktif menyediakan data
yang diperlukan. Pada tahap ini desainer mengajukan kandidat logo lebih dari satu,
tidak terpacu pada satu kandidat logo. Bila beberapa kandidat logo telah terpilih, akan
disempitkan lagi hingga hanya satu logo andalan. Dalam proses ini melalui evaluasi
antara klien dan desainer.
29
5. Pendaftaran Merek
Logo yang sudah selesai kemudian didaftarkan ke Direktorat Jenderal Hak
Kekayaan Intelektual (Dirjen HAKI), Departemen Hukum dan HAM untuk mendapat
perlindungan hak dari penggunaan secara tidak sah oleh pihak lain. Proses registrasi
ini sebaiknya dimulai sejak saat pengajuan nama merek.
6. Sistem Identitas
Dalam tahap ini desainer menentukan atribut lainnya seperti logo turunan,
sistem warna, sistem tipografi, sistem penerapan logo pada berbagai media, dan lain-
lain. Semua itu dirangkum dalam pedoman sistem identitas.
7. Produksi
Berdasarkan pedoman sistem identitas, berbagai media internal dan eksternal
mulai diproduksi dengan menggunakan identitas yang sudah didaftarkan atau
dipatenkan.
1.8. Kriteria Logo yang Baik dan Efektif
Berdasarkan fungsi awal logo, maka kriteria utama yang tidak dapat dipungkiri
(Rustan, 2017) adalah:
1. Harus unik. Mencerminkan dan mengangkat citra entitasnya sekaligus
membedakannya dengan yang lain.
2. Harus dapat mengakomodasi dinamika yang dialami entitasnya dalam jangka
waktu selama mungkin. Artinya logo harus fleksibel sekaligus tahan lama.
Di luar kriteria dasar itu, ada beberapa kriteria umum yang bersifat fisik yang
dilihat dari faktor bentuk, warna dan ukuran. Kriteria ini dapat digunakan sebagai
acuan dasar, menjadi semacam check-list dalam mendesain logo. Namun kriteria ini
tidak bersifat kaku, bahkan tidak tertutup kemungkinan untuk berubah di masa depan
30
seiring dengan perkembangan kreativitas dalam dunia desain grafis dan bidang-bidang
yang terkait dengannya, seperti teknologi, komunikasi dan lain-lain.
Sedangkan menurut (Hendratman, 2017) Proses penciptaan logo merupakan
kreaktifitas seni sang desainer. Mesti begitu berdasarkan pengaaman desainer logo
maka ada prinsip-prinsip umum untuk menciptakan logo yang baik seperti :
1. Sederhana agar mudah diingat
2. Warna sesuai Visi Misi perusahaan
3. Logo dapat digunakan diberbagai media
4. Unik
5. Sesuai target pasar
6. Bertahan Lama
7. Ternd
8. Berhubungan dengan produk/ jasa
.
31
PERANCANGAN KREATIF DAN APLIKASI LOGO
2.1. Analisis dan Konsep Perancangan Corporate Identity
Fakta Kunci dan Analisis Data
1. Profil dan Perkembangan Perusahaan
Showroom Liaz Auto tediri atas nama CV Liaz Auto pertama kali berdiri pada
tahun 2001 yang didirikan oleh H Yul Azwar. Showroom ini beralamat di Jl. Raya
Cipinang jaya No. 27 A, Jatinengara, Jakarta Timur.
Sebelum showroom ini berdiri, Bapak Yul Azwar memulai usahanya melalui
kerja sama dengan showroom lain menggunakan sistem bagi hasil. Karena usaha jual
beli mobil bekas semakin berkembang di kota Jakarta, maka Bapak Yul Azwar
memutuskan untuk membuka showroom sendiri. Pada awalnya, showroom ini
mempunyai 3 pegawai dan hanya menjual 4 mobil. Dalam kurun waktu 4 tahun (2001-
2005), terjadi banyak perubahan di showroom Liaz Auto sendiri sebagai showroom
yang terus bertumbuh dengan cepat sejalan dengan kemajuan jaman. Dalam
menghadapi tantangan jaman yang semakin sengit, showroom ini perlu untuk
mengembangkan usahanya dalam rangka penguatan skala bisnisnya. Maka pada tahun
2006 salah satu yang difokuskan adalah usaha jual beli mobil bekas yang berkualitas
dan terjamin akan mutunya, serta meberikan pelayanan terbaik pada setiap konsumen.
Pada tahun 2011, Showroom Liaz Auto mengembangkan usahanya lagi dengan
menambahkan layanan biro jasa untuk pembayaran pajak kendaraan bermotor
sehingga showroom ini secara keseluruhan mempunyai 10 pegawai dengan
pendapatan bersih Rp.200.000.000 – Rp.300.000.000 per tahun.
32
Pada mulanya showroom ini menggunakan promosi penjualan dari mulut ke
mulut, seiring dengan perkembangan jaman Showroom Liaz Auto melakukan promosi
penjualan secara online dengan cara memasarkan mobil-mobilnya di situs jual beli
mobil bekas. Untuk aktivitas penjualannya, ada dua cara pembayaran yaitu secara cash
dan kredit. Pertama-tama seorang pelanggan yang datang ke showroom akan melihat-
lihat kendaraan yang ada, apabila ada kendaraan yang cocok sesuai dengan yang dicari
oleh pelanggan, maka pelanggan akan langsung melakukan negosiasi harga kendaraan
dengan pihak showroom. Apabila harga sudah cocok, bagi pelanggan yang akan
melakukan pembelian secara tunai bisa langsung menyelesaikan transaksi pembayaran
kendaraan dan serah terima kendaraan.
2. Visi dan Misi
a. Visi :
Menyediakan mobil second (bekas) yang berkualitas dan terjamin akan mutunya,
serta meberikan pelayanan terbaik pada setiap konsumen.
d. Misi :
1) Mengedepankan pelayanan terbaik dan terpecaya.
2) Berkomitmen untuk menjadi satu-satunya perusahaan yang menyediakan
mobil second/bekas yang berkualitas.
3) Berkomitmen untuk menjaga citra perusahaan di benak masyarakat luas
khususnya di Jakarta.
3. Karakteristik Konsumen Perusahaan
a. Demografi
1) Jenis Pebisnis : Perorangan atau keluarga
33
2) Jenis Kelamin : Laki-laki dan Perempuan
3) Usia : 25-60 tahun
4) Pekerjaan : Pekerja kantoran, supir taksi online
5) SES : Middle up
b. Geografi : Perkantoran
c. Psikografi : Mengutamakan kualitas dan fungsinya
d. Behavioral
1) Pelanggan pemula
2) Pelanggan yang loyal terhadap showroom Liaz Auto
4. Analisa Kondisi logo yang ada
Gambar II.1 Unsur Visual Logo lama perusahaan
Sebagai brand yang bergerak dibidang jasa jual beli mobil bekas, Liaz Auto
harus mampu menapilkan visi dan misi menjadi showroom jual beli mobil bekas yang
bekualitas dan terjamin akan mutunya serta memberikan pelayanan yang terbaik pada
setiap konsumen. Logo perusahaan harus mampu tampil beda dan terliahat menonjol
dibandingkan dengan logo perusahhaan sejenis sebagai kompetitornya.
Secara Visual, tampilan logo lama Liaz Auto dapat dideskripsikan berdasarkan
unsur visualnya sebagai berikut :
a. Bentuk
Bentuk logo showroom Liaz Auto berupa bentuk persegi dan persegi panjang
menunjukkan kejujuran dan stabilitas.
34
b. Huruf ( Tipografi )
Logo Liaz Auto menggunakan jenis tipografi huruf Sans Serif (tidak memiliki
kait). Namun perusahaan Liaz Auto mengunakan huruf besar (uppercase) semua
dan menggunakan jenis font “Franklin Gothic Heavy”. Sedangkan tulisan dibawah
menggunakan serif (memiliki kait) dan menggunakan jenis font “Baskerville Old
face”.
c. Warna
Pada keseluruhan logo Liaz Auto terdapat warna hitam R:0 G:0 B:0 /C:93
M:88 Y:89 K:80 dan warna merah R:204 G:25 B:25 /C:19 M:100 Y:100 K:0.
Filosofi warna hitam pada logo showroom Liaz Auto menggambarkan
modern dan elegan, sedangkan warna merah menggambarkan berani dan tegas
Dari pengamatan aspek visual logo, diidentifikasikan beberapa hal yang
menjadi kekurangan dari logo Liaz Auto, yaitu :
a. Bentuk
Bentuk persegi pada logo showroom Liaz Auto adalah bentuk yang terlihat
telalu formal dan umum digunakan. Bentuk ini kurang mewakili target audien yang
ingin dicapai. Target audien showroom Liaz Auto adalah anak muda dan keluarga,
karena yang dijual di showroom Liaz Auto rata-rata mobil mini bus/ mobil
keluarga.
b. Huruf ( Tipografi )
Pengamatan font san serif ( tidak berait ) jenis franklin gothic heavy mampu
menciptakan kesan tegas dan berani. Namun jenis font “franklin gothic heavy”
terlalu tebal sehingga terlihat kurang dinamis dan berkualitas seperti identitas
perusahaan yang ingin ditibulkan.
35
c. Konsistensi logo
Showrom Liaz Auto belum memiliki konsistensi logo, Hal ini dapat dilihat
dari logo yang berbeda-beda pada kop surat, sticker, papan nama perusahaan, kartu
nama dan Stempel. Berikut Logo showroom Liaz Auto pada tabel dibawah.
Tabel II.1 Unsur Visual Tidak Konsistensi Logo
Logo pada kop
surat dan sticker
Logo pada plang
papan nama
perusaan
Logo pada kartu
nama
Logo pada stampel
5. Usulan Pemecahan Masalah
Dari analisa visual logo lama Liaz Auto serta identifikasi masalah yang
ditemukan, maka direkomendasikan untuk merancang ulang logo Liaz Auto dengan
beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:
36
a. Bentuk yang mampu mempresentasikan bidang usaha serta visi dan misi
perusahaan sebagai showroom jual beli mobil bekas yang bekualitas dan terjamin
akan mutunya serta memberikan pelayanan yang terbaik pada setiap konsumen.
b. Huruf yang lebih dinamis, berkualitas dan profesional tanpa menghilangkan kesan
tegas dan berani ( seperti jenis font “gamma orionis” ) dan mampu mewakilkan
karakter perusahaan.
Dengan dimilikinya sebuah logo yang mampu mempresentasikan bidang usaha
serta visi & misi perusahaan, hal ini dapat meyakinkan sebuah perusahaan sehingga
perusahaan memiliki konsistensi logo.
Konsep Perancangan
1. Tujuan Perancangan
Corporate Identity ini dirancang ulang untuk membangun brand image kepada
masyarakat bahwa showroom Liaz Auto sebagai perusahaan jual beli mobil second
yang berkualitas dan terjamin akan mutunya, serta meberikan pelayanan terbaik pada
setiap konsumen. Serta dapat memiliki corporate identity yang tepat, benar dan ideal
yang mampu mencerminkan karakter perusahaan tersebut.
2. Citra dan Identitas yang Ingin Ditampilkan
Dengan perancangan ulang ini diharapkan showroom Liaz Auto dapat lebih
dikenal masyarakat sebagai perusahaan jual beli mobil second yang berkualitas dan
terjamin mutunya serta memberikan pelayanan terbaik pada setiap konsumen sesuai
dengan visi misi perusahaan.
37
Strategi Perancangan
1. Unsur Visual
Gambar II.2 Unsur Visual Logo Baru
Logo dengan design berbentuk diamond yang terdapat ruang negatif berbentuk
mobil mempresentasikan bidang usaha yang bergerak di bidang jual beli mobil second
yang berkualitas dan terjamin akan mutunya. Secara keseluruhan logo menggunakan
tiga warna, yaitu warna Merah, Hitam dan Biru. Hal ini sesuai dengan visi misi
perusahaan yaitu sebagai perusahaan jual beli mobil second (bekas) yang berkualitas
dan terjamin akan mutunya, serta meberikan pelayanan terbaik pada setiap konsumen.
Huruf yang digunakan pada teks LIAZ AUTO adalah jenis font gamma orionis,
jenis font ini termasuk jenis sans serif (tidak memiliki kait) dengan style italic
bermaksud untuk mempertegas informasi. Sedangkan pada font Jual beli mobil
Second, Cash & Credit menggunakan jenis font Arial.
38
2. Warna Dasar
Warna dasar yang terdapat pada logo yaitu:
Tabel II.2 Unsur Warna Dasar Logo Baru
Warna Keterangan Makna
Warna
Biru (HEX : #003399)
RGB R:0 G:51 B:153
CMYK C :100% M :89% Y:21% K:0%
Terpercaya
Profesional
Produktif
Ramah
Merah (HEX : #CC1919)
RGB R:204 G:25 B:25
CMYK C :19% M :100% Y:100% K:0%
Kuat
Tegas
Hitam (HEX : #000000)
RGB R:0 G:0 B:0
CMYK C :93% M :88% Y:89% K:80%
Formal
Elegan
3. Tipografi (Huruf)
Pada logo terdapat tipografi penulisan huruf karena menggunakan nama
produk atau perusahaan sebagai elemen penting dari gaya logo yang diciptakan secara
khas. Sedangkan jenis huruf digunakan pada media yang memperjelas informasi
39
perusahaan, dengan pemilihan jenis huruf yang memberi kesan simpel, modern, dan
profesional. Maka penulis memilih jenis huruf sebagai berikut:
Gamma Orionis penulisan pada “LIAZ AUTO”
Arial penulisan pada Jual Beli Mobil Second, Cach & Credit
Gambar II.3 Unsur Tipografi Logo Baru
Filosofi dan Makna Logo
1. Proses Pembuatan Logo
Setelah melakukan pengumpulan data perusahaan, kemudian penulis
menyusun client brief yang digunakan sebagai acuan membuat logo. Sehingga logo
yang dihasilkan dapat mencerminkan kepribadian serta tujuan yang ingin dicapai
perusahaan. Selanjutnya penulis membuat sketsa gambar logo sebagai acuan
kemudian sebelum disempurnakan menggunakan software Corel Draw.
Tabel II.3 Proses Pembuatan Logo Showroom Liaz Auto
No. Gambar Keterangan
1.
Membuat bentuk persegi, kemudian di
rotasi 135 derajat dan diberi warna
merah.
40
2.
Membentuk menjadi bentuk diamond.
3.
Kemudian timpa bentuk diamond
dengan bentuk mobil lalu trim dengan
tools simpllify pada sofwere Corel
Draw.
4.
Copy bentuk diamond yang sudah di
trim dan diberi warna biru, kemudian
timpa diamond yang berwarna merah
dengan diamond berwarna biru, lalu
trim dengan tools simpllify pada
sofwere Corel Draw.
5.
Seluruh bagian yang telah dibentuk tadi
kemudian menjadi bentuk diamond
yang memiliki warna merah dan biru
dan pada area negatif terdapat gambar
mobil.
6.
Huruf yang digunakan pada teks LIAZ
AUTO adalah jenis font gamma orionis
dan pada font Jual beli mobil second, cash & Credit menggunakan jenis font
Arial.
7.
Tahap terakhir menggabungkan
seluruh bagian yang telah dibentuk
sebelumnya sehingga membentuk
sebuah logo utuh.
2. Gambar Logo Baru
Gambar II.4 Logo Baru Showroom Liaz Auto
41
3. Filosofi dan Makna Logo
Filosofi logo dengan design berbentuk diamond yang terdapat ruang negatif
berbentuk mobil mempresentasikan bidang usaha yang bergerak di bidang jual beli
mobil second yang berkualitas dan terjamin akan mutunya. Secara keseluruhan logo
menggunakan tiga warna, yaitu warna Merah, Hitam dan Biru. Warna merah pada logo
memfilosofikan kuat dan tegas, pada warna hitam menggambarkan modern dan elgan
hal ini tanpa menghilangkan kesan logo sebelumnya, sedangkan pada warna biru
menggambarkan pelayanan yang ramah dan terpercaya. Hal ini sesuai dengan visi
misi perusahaan yaitu sebagai perusahaan jual beli mobil second (bekas) yang
berkualitas dan terjamin akan mutunya, serta meberikan pelayanan terbaik pada setiap
konsumen.
Huruf yang digunakan pada teks LIAZ AUTO adalah jenis font gamma orionis,
jenis font ini termasuk jenis sans serif (tidak memiliki kait) menggambarkan
profesional selain itu dengan style italic bermaksud untuk mempertegas informasi
perusahaan sehingga dibutuhkan karakter huruf yang simpel, dinamis dan modern
untuk mengenalkan citra perusahaan kepada masyarakat. Sedangkan pada font Jual
beli mobil Second, Cash & Credit menggunakan jenis font Arial.
42
2.2. Aplikasi Logo dalam Corporate Identity
Cover Depan dan Belakang
Gambar II.5 Cover depan dan belakang
43
Sambutan Direksi
Gambar II.6 Sambutan Direksi
44
Daftar Isi
Gambar II.7 Daftar Isi
45
Riwayat Perusahaan dan Logo Lama
Gambar II.8 Riwayat perusahaan
46
Proses Gambar Logo
Gambar III.8 Proses Gambar Logo
47
Standard Huruf
Gambar II.9 Standard Huruf
48
Pantone Warna
Gambar II.10 Pantone Warna
49
Filosofi Logo
Gambar II.11 Filosofi Logo
50
Logo Positip – Negatif
Gambar III.12 Logo Negatif
51
Logo Berwarna
Gambar II.12 Logo Berwarna
52
Variasi Ukuran logo
Gambar II.13 Variasi Ukuran Logo
53
Ketentuan Mekanikal Desain Logo (Grid System)
Gambar II.14 Ketentuan Mekanikal Desain Logo (Grid System)
54
Ketentuan Minimum Clear Area
Gambar II.15 Ketentuan Minimum Clear Area
55
Ketentuan Logo dengan latar belakang berwarna
Gambar II.16 Ketentuan logo dengan latar belakang berwarna
56
Ketentuan Layout elemen logo
Gambar II.17 Ketentuan Layout elemen logo
57
Ketentuan Logo pada Stationary (Surat, Amplop, Memo, Facs dll)
a. Kop Surat
Gambar II.18 Ketentuan logo pada Kop Surat
58
b. Amplop
Gambar II.19 Ketentuan logo pada Amplop
59
c. Memo
Gambar II.20 Ketentuan logo pada Memo
60
d. Facs
Gambar II.21 Ketentuan logo pada facs
61
Ketentuan Logo pada Signage / papan nama
Gambar II.22 Ketentuan Logo pada Signage / papan nama
62
Ketentuan Logo pada Kartu Nama
Gambar II.23 Ketentuan Logo pada Kartu Nama
63
Ketentuan Logo pada Seragam
Gambar II.24 Ketentuan Logo pada Seragam
64
Ketentuan Logo pada Billboard
Gambar II.25 Ketentuan Logo pada Billboard
65
Ketentuan Logo pada iklan cetak
a. Poster
Gambar II.26 Ketentuan Logo pada poster
66
b. Brosur
Gambar II.27 Ketentuan Logo pada Brosur
67
Ketentuan Logo pada website
Gambar II.28 Ketentuan Logo pada Website
68
Ketentuan Logo pada kendaraan
Gambar II.29 Ketentuan Logo pada Kendaraan
69
Ketentuan Logo pada Packaging
Gambar II.30 Ketentuan Logo pada Packaging
70
Merchandise
a. T-Shirt
Gambar II.31 Merchandise T-Shirt
71
b. Ballpoint
Gambar II.32 Merchandise Ballpoint
72
c. Dompet STNK
Gambar II.33 Merchandise Dompet STNK
73
d. Sticker
Gambar II.34 Merchandise Sticker
74
e. Topi
Gambar II.35 Merchandise Topi
75
Biografi perancang
Gambar II.36 Biografi Pengarang
76
CD Materi Corporate Identity
Gambar II.37 CD Materi Corporate Identity
77
2.3. Time Table dan Biaya Produksi
Time Table
Tabel II.4 Time Table
No Tahap Kegiatan APRIL
I II III IV
1
PR
A P
RO
DU
KS
I
Bertemu Klien X X
2 Riset Data Klien X
3 Client Brief X
4 Creative Brief X X
5 Brainstorming X
6 Riset Analisis Logo Lama X
7 Sketsa Logo X
MEI
I II III IV
1 Sketsa Logo X
2 Review Klien X
JUNI
I II III IV
1 Eksekusi Logo Baru X
2 Presentasi Klien X
JULI
I II III IV
1 Hasil Corporate Identity X
JULI
I II III IV
1
PR
OD
UK
SI
Cetak Laporan dan Katalog X
2 Beli T-Shirt X
3 Sablon T-Shirt X
4 Buat Merchandising X
X
5 Bimbingan X
6 Presesntasi ke klien (approval
karya)
X
JULI
78
I II III IV
1 Pasca
Produksi
Buat CD Presentasi X
2 Burning CD Presentasi X
Biaya Produksi
Table III.2
Tabel II.5 Biaya Produksi
No Keterangan Harga
1 Print Katalog
2 Print A2
3 Frame A2
4 T-Shirt + Sablon Rp. 90.000,-
5 Dompet STNK + Sablon Rp. 50.000,-
6 Ballpoint Rp. 30.000,-
7 Cetak Sticker Rp. 15.000,-
8 Cetak Brosur Rp. 11.000,-
9 Cetak Print AD Rp.11.000,-
10 Paperbag Rp. 24.000,-
11 Kertas A4 80g Rp. 50.000,-
12 Jilid Soft Cover TA
13 DVD RW Rp. 15.000,-
14 Topi + Sablon Rp. 65.000,-
15 Lain-lain
TOTAL
79
2.4. Kendala dan Pemecahan
Kendala
Kendala-kendala yang dihadapi penulis selama mengerjakan tugas akhir adalah :
a. Sulitnya menemukan perusahaan yang bersedia untuk dilakukan perancangan
ulang logo dan rancangan corporate identity.
b. Pengumpulan data perusahaan kurang maksimal dikarenakan perusahaan tidak
memiliki data secara digital dan tertulis seperti informasi produk dan logo
lama.
c. Sulitnya pembuatan logo dan corporate identity terkait konsep dan rancangan
yang diinginkan klien harus sesuai dengan filosofi dan visi misi perusahaan.
d. Mengeksplor ide dan gagasan dalam membuat desain karya yang baik.
e. Sulit membagi waktu antara bekerja dan mengerjakan tugas akhir
Pemecahan
a. Penulis melakukan berbagai observasi dan izin kepada perusahaan untuk
menjadikan perusahaan sebagai klien dan bersedia dibuatkan corporate
identity.
b. Penulis mengumpulkan data secara manual dibantu dengan klien.
c. Melakukan interaksi timbal balik mengenai konsep pembuatan logo dan
filosofinya dengan klien dan dosen pembimbing.
d. Melakukan beberapa studi visual dan riset terhadap logo-logo yang sudah ada.
e. Penulis mengerjakan secara maksimal dipagi hari sebelum bekerja, dimalam
hari ketika selesai bekerja dan akhir pekan.
80
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Liaz Auto merupakan perusahaan jual-beli mobil bekas yang berdiri lebih
dari 18 tahun. Logo yang digunakan saat ini kurang mewakili visi misi perusahaan
yang dibuat oleh pemiliknya. Oleh karena itu penulis mengusulkan perancangan
ulang corporate identity sebagai identitas perusahaan yang baru. Tujuan dari
perancangan ulang corporate identity ini adalah menciptakan brand image dari logo
baru yang lebih menarik dan mudah diingat kepada masyarakat terhadap perusahaan
Liaz Auto.
Membuat corporate identity tidak mudah, banyak kendala yang di alami
penulis, baik dari proses pembuatan logo dan dari proses pengetikan makalah tugas
akhir. Logo dan aplikasi corporate identity yang di buat untuk perusahaan “Liaz
Auto” mewakili citra perusahaan sebagai perusahaan jual-beli mobil bekas yang
berkualitas dan terjamin akan mutunya, serta memberikan pelayanan terbaik pada
setiap konsumen.
4.2. Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan yang terdapat di atas, maka penulis memberikan saran
kepada perusahaan agar perusahaan memahami pentingnya identitas perusahaan untuk
media promosi perusahaan, dengan adanya logo baru yang dibuat oleh penulis dapat
menjadi pertimbangan bagi perusahaan agar menerapkan logo tersebut dan diharapkan
dapat menjadikan Showroom Liaz Auto untuk meningkatkan citra perusahaan, dan juga
sebagai media periklanan yang efektif untuk perusahaan.
81
DAFTAR PUSTAKA
Ciputra, O. P., Bangsa, P. G., & Christiana, A. (2015). Perencanaan Corporate Identity
Brotherwood Decoration. Jurnal DKV Adiwarna, 1(6), 16. Diambil dari
http://publication.petra.ac.id/index.php/dkv/article/view/3209
Hendratman, H. (2017). Computer Graphic Design (2017 ed.). Bandung: Informatika.
Kartika, J. D., & Wijaya, R. S. (2015). Logo Visual Asset Development. Jakarta: PT.
Elex Media Komputindo.
Nugroho, S. (2015). Manajemen Warna dan Desain (1st ed.; M. Bendatu, ed.).
Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Rustan, S. (2017). Mendesain LOGO (2017th ed.). PT. Gramedia Pustaka Utama.
Sihombing, D. (2015). Tipografi dalam Desain Grafis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Soraya, I., & Nasir, I. M. (2018). Perancangan Logo Inilah.Com Dalam Membangun
Image Sebagai Portal Media Aktual. Journal of Communication Science and
Islamic Da’wah, 2(1), 7. Diambil dari http://www.jurnalfai-
uikabogor.org/index.php/komunika/article/view/422
Sugiyono. (2017). METODE PENELITIAN Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (2017th
ed.). Bandung: Alfabeta.
82
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Biodata Mahasiswa
Nama : Riswono
Tempat dan Tanggal lahir : Purbalingga, 15 Juni 1994
Agama : Islam
Jenis kelamin : Laki-laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Nomor Hp : 0857 7654 0525
E – mail : [email protected]
Instagram : @ririezfaithful
B. Riwayat Pendidikan Formal dan Non-Formal
2016 – 2019 : Advertising BSI Pemuda, Rawamangun Jakarta
2009 – 2012 : Teknik Otomotif SMK Muhammadiyah Bobotsari, Purbalingga
2006 – 2009 : SMP N 2 Bojongsari, Purbalingga
2000 – 2006 : SDN 3 Pekalongan, Bojongsari Purbalingga
C. Riwayat Pengalaman Organisasi/Pekerjaan
Sept 2012 – Present : PT. ADHIPRIMA UTAMA MOBILINDO ( ASTRIDO
DAIHATSU ) sebagai Service Advisor
D. Hobi
Photography
Cinematography
Renang
Jakarta, 15 Juli 2019
Riswono
83
LAMPIRAN
1. Lampiran A
A1. Surat Keterangan Riset/PKL
A2.Surat Keterangan Perancanaan Karya dan Izin Merek
A3. Surat Keterangan Persetujuan Karya
2. Lampiran B
B1. Call Report
B2. Client Brief
3. Lampiran C
C1. Sketsa Logo tidak disetujui
C2. Logo Tidak disetujui (Versi Digital )
C3. Gambar Logo Lama
C4. Sketsa Disetujui
C5. Logo Disetujui ( Versi Digital )
4. Lampiran D
D1. Hasil Wawancara
D2. Hasil Dokumentasi