BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam...

83
1 BAB II LANDASAN TEORI 1.1. Corporate Identity Corporate Identity merupakan identitas yang membedakan antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya, dan bisa juga berfungsi sebagai penanaman citra atau image yang bisa menjadikan sebagai daya tarik. Identitas mencerminkan kepribadian sebuah perusahaan dan dari sinilah branding perusahaan tercipta. Menurut (Rustan, 2017) mengemukakan bahwa: Bila kita berkenalan dengan seorang teman baru yang pertama kali kita nilai adalah penampilan fisiknya, wajah, gaya rambut, pakaian. Kedua, perkataan dan cara bicaranya, apakah sopan, sopan, tegas, santai humoris. Ketiga adalah tingkah lakunya apakah sopan dan menjaga tata krama, atau kasar. Ketiga tahap penilaian manusia terhadap sesama ini, dalam konteks identitas perusahaan disebut dengan identity mix yakni visual, komunikasi dan perilaku. Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate identity. Corporate Identity menjadikan branding lebih kuat karena kita lihat branding menunjukan karakter suatu identitas dimana logo, iklan dan behavior mempunyai peranan dalam menggambarkan atau melukiskan sebuah perusahaan. Sehingga Corporate identity menjadi penting dalam menyampaikan nyawa dari perusahaan itu sendiri. Menutrut (Rustan, 2017) dalam konteks identitas perusahaan disebut dengan identity mix, yang terdiri dari : shjhsdddhdsshhdssdhdfjfdjfdhfdhfd sdjhsdj a. Visual contohnya : logo, tipografi, warna, packaging, seragam, signage, bangunan. b. Komunikasi Contohnya: iklan, laporan tahunan, press release, customer service, public relation. c. Perilaku (behavior) Contohnya: Corporate value, corporate culture, norma.

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

1

BAB II

LANDASAN TEORI

1.1. Corporate Identity

Corporate Identity merupakan identitas yang membedakan antara satu

perusahaan dengan perusahaan lainnya, dan bisa juga berfungsi sebagai penanaman

citra atau image yang bisa menjadikan sebagai daya tarik. Identitas mencerminkan

kepribadian sebuah perusahaan dan dari sinilah branding perusahaan tercipta.

Menurut (Rustan, 2017) mengemukakan bahwa:

Bila kita berkenalan dengan seorang teman baru yang pertama kali kita nilai

adalah penampilan fisiknya, wajah, gaya rambut, pakaian. Kedua, perkataan

dan cara bicaranya, apakah sopan, sopan, tegas, santai humoris. Ketiga adalah

tingkah lakunya apakah sopan dan menjaga tata krama, atau kasar. Ketiga tahap

penilaian manusia terhadap sesama ini, dalam konteks identitas perusahaan

disebut dengan identity mix yakni visual, komunikasi dan perilaku.

Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam

karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai

corporate identity. Corporate Identity menjadikan branding lebih kuat karena kita

lihat branding menunjukan karakter suatu identitas dimana logo, iklan dan behavior

mempunyai peranan dalam menggambarkan atau melukiskan sebuah perusahaan.

Sehingga Corporate identity menjadi penting dalam menyampaikan nyawa dari

perusahaan itu sendiri.

Menutrut (Rustan, 2017) dalam konteks identitas perusahaan disebut dengan

identity mix, yang terdiri dari : shjhsdddhdsshhdssdhdfjfdjfdhfdhfd sdjhsdj

a. Visual contohnya : logo, tipografi, warna, packaging, seragam, signage, bangunan.

b. Komunikasi Contohnya: iklan, laporan tahunan, press release, customer service,

public relation.

c. Perilaku (behavior) Contohnya: Corporate value, corporate culture, norma.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

2

Identitas yang ditampilkan dengan konsisten akan memberi gambaran pada

publik bahwa ientitas tersebut konsekuen dan profesional. Dari situ diharapkan

meningkatkan brand awareness dan brand image positif di benak masyarakat.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa perancangan corporate

identity merupakan suatu cara untuk membuat perusahaan tersebut di kenal dan dapat

membedakan dengan perusahaan lain. Corporate identity yang tepat dan dapat

menggambarkan perusahaan dengan baik adalah salah satu bekal bagi perusahaan-

perusahaan yang sedang berkembang untuk bisa lebih memasarkan produk ataupun

jasa mereka pada klien, masyarakat ataupun khalayak ramai.

Menurut (Ciputra, Bangsa, & Christiana, 2015) menyatakan bahwa sebuah

corporate identity yang efektif harus memiliki karakter-karakter sebagai berikut :

1. Simbolisme yang sederhana.

Kesederhanaan adalah dasar dari kombinasi identitas brand-package-symbol yang

baik. Semakin sederhana suatu simbol, semakin jelas pula pesan yang hendak

disampaikan.

2. Mempunyai respons visual yang kuat.

Sebuah simbol yang efektif harus mampu memicu respon terhadap suatu produk

atau perusahaan. Di saat konsumen berelasi dengan suatu perusahaan, maka ia

hanya perlu memikirkan produk atau jasa dari perusahaan tersebut, sedangkan

nama perusahaan itu akan diingat dengan sendirinya.

3. Identitas sebagai alat promosi dan pemasaran.

Corporate identity merupakan alat promosi yang sangat efektif dan aktif.

Walaupun kampanye untuk suatu iklan produk berakhir, tetapi identitas tetap

dipakai sampai bertahun-tahun.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

3

4. Corporate identity harus mudah diingat.

Suatu corporate identity yang baik mempunyai karakter, yakni suggestiveness dan

recall. Apabiila konsumen ingin membeli suatu produk, maka akan teringat nama

suatu perusahaan, ini disebut mengusulkan (suggestion). Sedangkan bila

konsumen ini kemudian datang lagi dan membeli produk yang sama dan

terhubung kembali dengan produsennya, maka hal ini disebut mengingatkan

(recall).

1.2. Manfaat Corporate Identity

Manfaat corporate identity selain sebagai fungsi identitas suatu perusahaan,

corporate identity juga mempunyai fungsi-fungsi lainnya. Manfaat atau fungsi

tersebut dikemukakan (Ciputra et al., 2015) sebagai berikut :

1. Sebagai alat yang menyatukan strategi perusahaan

Sebuah corporate identity yang baik harus sejalan dengan rencana perusahaan

tersebut bagaimana perusahaan itu sekarang dan bagaimana di masa yang akan datang.

Selain itu corporate identity harus dapat dengan tepat mencerminkan image

perusahaan, melalui produk dan jasanya.

2. Sebagai pemacu sistem operasional suatu perusahaan

Pertanyaan pertama yang muncul dalam pembuatan corporate identity adalah

bagaimana suatu perusahaan ingin dilihat oleh publik. Pertanyaan ini secara tidak

langsung membuat personil-personil perusahaan tersebut berpikir dan mengevaluasi

sistem operasional mereka selama ini. Dari sini dapat ditemukan kelemahan atau

kesalahan yang selama ini dilakukan, sehingga tercipta tujuan perusahaan yang lebih

baik dan mantap.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

4

3. Sebagai pendiri jaringan network yang baik

Sebuah perusahaan yang mempunyai image positif, stabil, dapat dipercaya dan

diandalkan akan menarik perhatian para investor untuk menanamkan modal dalam

perusahaan tersebut. Jenis perusahaan yang seperti ini juga yang mendapat banyak

keringanan saat ia membutuhkan tambahan modal dari bank. Produk-produk dari

perusahaan ini juga mungkin menjadi produk yang paling laku dan digemari di pasar.

4. Sebagai alat jual dan promosi

Perusahaan dengan image yang positif berpeluang besar untuk

mengembangkan sayapnya dan memperkenalkan produk atau jasa baru. Konsumen

yang telah lama memakai produk dari perusahaan tersebut akan dengan setia terus

memakai produk itu. Mereka akan lebih menerima karena telah membuktikan sendiri

bahwa produk itu benar-benar cocok untuk mereka.

Dari poin diatas penulis menyimpulkan bahwa fungsi dari corporate identity

sangat penting untuk tercapainya visi dan misi perusahaan dalam memperkenalkan

produk mereka, dengan corporate identity yang baik akan berdampak posisitif pada

perusahaan dan juga konsumen.

1.3. Pengertian Logo

Logo adalah penyingkatan dari logotype. Istilah logo baru muncul tahun 1937

dan kini istilah logo lebih populer daripada logotype. Logo bisa menggunakan elemen

apa saja : tulisan, logogram, gambar, ilustrasi, dan lain-lain. Banyak juga yang

mengatakan logo adalah elemen gambar/simbol pada identitas visual (Rustan, 2017).

Sedangkan menurut (Kartika & Wijaya, 2015), ”Logo adalah pusat aplikasi

visual, tetapi untuk membangun visual merek yang kuat diperlukan juga elemen yang

dapat mendukung identitas secara bersama-sama”.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

5

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa logo adalah sebuah simbol dan

gambar yang merupakan elemen penting dari identitas perusahaan. Logo sebagai

identitas diri atau tanda pemilik yang fungsinya untuk membedakan identitas milik

orang lain. Penulis merancang ulang corporate identity Showroom Liaz Auto sebagai

identitas perusahaan yang mampu membedakan dengan perusahaan lain. Secara

visual, corporate identity yang akan dirancang harus sesuai dengan prinsip atau kaidah

logo yang baik serta mampu menampilkan image perusahaan yang ingin dibentuk.

1.4. Jenis Bentuk Logo

Menurut (Rustan, 2017) berdasarkan anatomi, logo dikelompokan menjadi

dua jenis yaitu :

1. Picture Mark

Didominasi oleh gambar. Bisa berupa atau mengandung foto, gambar kongkrit,

gambar abstrak, disederhanakan, kata, huruf, singkatan, angka atau tanda baca.

Gambar 0.1 Picture Mark pada logo Unilever dan Verbatim

2. Letter Mark

Didominaisi oleh tulisan. Bisa berupa atau mengandung kata, huruf, singkatan,

angka, tanda baca, foto, gambar kongkrit, gambar dasar, disederhanakan.

Gambar 0.2 Letter Mark pada logo Unilever dan Verbatim

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

6

Menurut Kusriantono dalam (Soraya & Nasir, 2018) jenis bentuk logo terdiri

dari :

1. Logo Dalam Bentuk Alphabeticaly

Logo terdiri dari bentuk huruf-huruf yang dimaksudkan untuk menggambarkan

bentuk huruf dan kombinasi huruf, sebagai contoh :

Gambar 0.3 Alphabeticaly pada logo SCTV

2. Logo Dalam Bentuk Benda Konkret

Logo yang bentuknya konkret, misalnya manusia, (seorang tokoh, wajah,

bentuk tubuh yang menarik), bentuk binatang, tanaman, peralatan, maupun benda yang

lain, sebagai contohnya :

Gambar 0.4 Konkret pada logo Koprasi Indonesia

3. Logo Dalam Bentuk Abstrak, Poligon, Spiral, Dsb.

Dalam bentuk ini logo-logo memiliki elemen-elemen yang merupakan bentuk

abstrak, bentuk geometri, spiral, busur, segitiga, bujur sangkar, poligon, titiktitik,

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

7

garis, panah, gabungan bentuk-bentuk lengkung, dan bentuk ekpresi 3 dimensi.

Contoh dari bentuk logo ini yaitu:

Gambar 0.5 Abstrak, Poligon, Spiral pada logo Kementrian komunikasi dan

informatika Repuplik Indonesia

4. Logo Dalam Bentuk Simbol, Nomor, Dan Elemen Lain

Bentuk-bentuk yang sudah dikenal oleh masyarakat untuk menggambarkan

sesuatu seperti hati, tanda silang, tanda plus, tanda petir, tanda notasi musik, dsb.

Contoh dari bentuk logo ini yaitu:

Gambar 0.6 Contoh logo dalam bentuk Simbol, Nomor dan Elmen Lain

Sedangkan menurut (Rustan, 2017:22) Jenis logo, apapun bentuk dan cara

pengkategorian logo, untuk mudahnya kita hanya perlu mengetahui dua hal

sederhana dan mendasar berikut ini :

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

8

1. Bahwa dilihat dari segi konstruksinya, logo pada umumnya terbagi menjadi tiga

jenis, yaitu :

a. Picture Mark dan Letter Mark

Gambar 0.7 Logo PT.Djarum

b. Picture Mark sekaligus Letter Mark

Gambar 0.8 Logo Dopod

c. Letter Mark saja

Gambar 0.9 Logo Acer

2. Bahwa logo apapun, semua bentuk dari basic shapes / primitive shapes atau

‘bentuk-bentuk dasar’ (basic shapes sendiri di bentuk dai poin dan garis).

Kemudian beberapa basic shapes, apabila saling bergabung dapat membentuk dua

jenis objek yang lebih kompleks yang kita kenal dengan gambar dan huruf (pada

logo disebut picture mark dan letter mark).

Pada dasarnya logo apa pun, semua dibentuk dari bentuk-bentuk dasar (basic

shapes atau primitive shapes). Basic shape sendiri dibentuk dari beberapa poin dan

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

9

garis. Kemudian apabila beberapa basic shapes saling bergabung dapat membentuk

dua jenis objek yang lebih kompleks yang kita kenal dengan gambar dan huruf (pada

logo picture mark dan letter mark).

1.5. Unsur Visual

Garis

Menurut Hendratman dalam (Soraya & Nasir, 2018) mengemukakan bahwa :

Garis didefinisikan sebagai kumpulan titik yang dideretkan memanjang. Setiap

garis menimbulkan kesan psikologis atau persepsi tersendiri. Misalnya garis

yang membentuk huruf “s”, sering dirasakan sesuatu yang lembut, halus dan

gemulai. Garis secara orientasi terdiri dari: garis lurus horizontal member

ketenangan atau hal yang tak bergerak; garis lurus diagonal memberi kesan

tidak stabil, sesuatu yangbergerak atau dinamika; garis melengkung (kurva)

member kesan keanggunan, halus.

Menurut (Nugroho, 2015) menyimpulkan bahwa, “Garis adalah suatu hasil

benda, batas ruang, batas warna, bentuk massa, rangkaian massa, dan lain-lain yang

disebut garis semu atau maya”.

Kemudian (Nugroho, 2015) menambahkan “Karakter garis merupakan bahasa

rupa dan unsur grafis baik untuk garis nyata maupun garis semu. Bahasa garis sangat

penting dalam penciptaan karya atau seni desain atau logo untuk menciptakan karakter

yang diinginkan”. Berikut ini beberapa karakter garis tersebut:

1. Garis Horizontal

Garis horizontal atau mendatar mengasosiasikan cakrawala, laut, pohon tumbang

orang tidur atau mati, dan benda-benda lain yang mendatar. Garis horizontal

memberikan karakter tenang (calm), damai, pasif, kaku serta melambangkan

ketenangan, kedamaian, kemantapan, dan istirahat.

Gambar 0.10 Garis Horizontal

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

10

2. Garis Vertikal

Garis vertikal atau garis tegak ke atas mengasosiasikan benda-benda yang berdiri

tegak lurus seperti batang pohon, orang berdiri, tugu dan lain-lain. Garis vertikal

memberikan karakter keseimbangan (stability), megah, kuat, tetapi statis, dan kaku

serta melambangkan kestabilan, keseimbangan, kemegahan kekuatan, kekokohan

kejujuran dan kemasyhuran.

Gambar 0.11 Garis Vertikal

3. Garis Diagonal

Garis diagonal atau garis miring ke kanan atau ke kiri mengasosiasikan orang

berlari, kuda meloncat dan objek lainnya yang mengesankan tidak seimbang dan

menimbulkan gerakan akan jatuh. Garis diagonal memberikan karakter gerakan

(movement), gerak lari atau meluncur, dinamik, tak seimbang, gerak gesit,

menggetarkan serta melambangkan kedinamisan, kegesitan dan kelincahan.

Gambar 0.12 Garis Diagonal

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

11

4. Garis Zig-Zag

Garis zig-zag merupakan garis lurus patah-patah bersudut runcing yang dibuat

dengan gerakan naik turun secara sepat spontan merupakan gabungan dari garis-garis

vertikal dan diagonal memberi sugesti semangat dan gairah. Mengasosiasikan seperti

petir atau kilat, letusan, retak-retak tembok sehingga mengesankan bahaya. Garis zig-

zag memberikan karakter bergairah (excited), semangat, bahaya, dan mengerikan.

Garis ini melambangkan gerak semangat, kegairahan dan bahaya.

Gambar 0.13 Garis Zig-zag

5. Garis Lengkung

Garis lengkung meliputi lengkung mengapung, lengkung kubah, dan lengkung

busur. Mengasosiasikan gumpalan asap, buih sabun, balon dan semacamnya memberi

kesan gaya mengapung, ringan, dan dinamik. Garis ini memberi karakter ringan,

dinamis, dan kuat serta melambangkan kemegahan, kekuatan, dan kedinamikaan.

Gambar 0.14 Garis Lengkung

6. Garis Lengkung S

Garis lengkung S atau garis lemah gemulai (grace) merupakan garis lengkung

majemuk atau lengkung ganda. Garis ini dibuat dengan gerakan melengkung ke atas

bersambung melengkung ke bawah atau melengkung ke kanan bersambung

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

12

melengkung ke kiri. Mengasosiasikan gerakan ombak, padi atau rumput tertiup angin,

gerakan lincah. Dari lengkung S memberi karakter indah, dinamis, dan luwes serta

melambangkan keindahan, kedinamisan, dan keluwesan.

Gambar 0.15 Garis Lengkung S

Bentuk

Menurut (Rustan, 2017) mengatakan bahwa, “Untuk menentukan bentuk logo

yang sesuai dengan konsep dan kepribadian entitasnya, desainer sangat dianjurkan

mempelajari hubungan antar bentuk-bentuk dasar dan sifat yang terkandung di

dalamnya”. Hubungan bentuk dasar dan sifatnya yaitu sebagai berikut:

1. Lingkaran

Dinamis, bergerak, kecepatan, berulang, tak terputus, tak berawal dan tak terakhir,

abadi, kualitas, dapat diandalkan, sempurna matahari, kehidupan, semesta.

Gambar 0.16 Lingkaran

2. Segi Empat

Stabil, diam, kokoh, teguh, rasional, keunggulan, teknis, formal, sempurna, dapat

diandalkan, kejujuran, integritas.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

13

Gambar 0.17 Segi Empat

3. Segi Tiga

Stabil, diam, kokoh, megah, rasional, tritunggal, api, kekuatan, gunung, harapan,

terarah, progres, bernilai, suci, sukses, sejahtera, keamanan.

Gambar 0.18 Segi Tiga

Warna

Warna merupakan bagian terpenting dalam pembuatan logo. Menurut Wong

dalam (Nugroho, 2015) mengemukakan bahwa, ”Warna dapat didefinisikan secara

objektif atau fisik sebagai sifat cahaya yang dipancarkan atau secara subjektif atau

psikologis sebagai pengalaman indra penglihatan”.

Menurut (Rustan, 2017) mengatakan bahwa, “Memilih warna yang tepat

merupakan proses yang sangat penting dalam mendesain identitas visual. Untuk itu

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

14

dibutuhkan riset yang mendalam menyangkut beberapa bidang, antara lain psikologis,

budaya dan komunikasi”.

Setiap warna memiliki karakteristik masing-masing. Berikut bentuk

karakteristik warna menurut Rustan (2017:73) :

Gambar 0.19 Warna Abu-Abu

Abu – Abu dapat diandalkan, keamanan, elegan, rendah hati, rasa hormat,

stabil, kehalusan, bijaksana, masa lalu, bosan, kebusukan, renta, polusi, urban, emosi

yang kuat, seimbang, netral, perkabungan, formal, bulan maret.

Gambar 0.20 Warna Putih

Putih rendah hati, suci, netral, tidak kreatif, masa muda, bersih, cahaya,

penghormatan, kebenaran, salju, damai, innocence, simple, aman, dingin, penyerahan,

takut, tanpa imajinasi, udara kematian (tradisi timur), kehidupan, perkawinan (tradisi

barat), harapan, lemah lembut, kosong, bulan januari.

Gambar 0.21 Warna Hitam

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

15

Hitam klasik, baru, ketakutan, depresi, kemarahan, kematian (tradisi barat),

kecerdasan, pemberontakan, misteri, ketiadaan, modern, kekuatan, hal – hal duniawi,

formal, elegan, kaya, gaya, kejahatan, serius, mengikuti, kecenderungan sosial, anarki,

kesatuan, dukacita, profesional.

Gambar 0.22 Warna Merah

Merah perayaan, kekayaan, nasib baik (cina), suci, tulus, perkawinan (india),

perkabungan (afrika selatan), setan (tradisi modern barat), gairah, kuat, energi, api,

cinta, roman, gembira, cepat, panas, sombong, ambisi. Pemimpin, maskulin, tenaga,

bahaya, menonjol, darah, perang, marah, revolusi, radikal, sosialisme, komunisme,

agresi, penghormatan, martir, roh kudus.

Gambar 0.23 Warna Biru

Biru laut, manusia, produktif, isi dalam, langit, damai, kesatuan, harmoni,

tenang, percaya, sejuk, kolot, air, es, setia, bersih, teknologi, musim dingin, depresi,

idealisme, udara, bijaksana, kerajaan, bangsawan, bumi, zodiak virgo, pisces,

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

16

aquarius, kuat, tabah, cahaya, ramah, perkabungan (iran), kebenaran, cinta,

keagamaan, mencegah roh jahat, kebodohan dan kesialan.

Gambar 0.24 Warna Hijau

Hijau kecerdasan tinggi, musim semi, kesuburan, masa muda, lingkungan

hidup, kekayaan uang (amerika), nasib baik, giat, murah hati, pergi, rumput, agresi,

dingin, cemburu, malu (cina), sakit, rakus, narkoba, korupsi (afrika utara), abadi,

udara, tanah, tulus, zodiak cancer, pemburuan, pertumbuhan, kesehatan, bulan agustus,

keseimbangan, harmoni, stabil, tenang, kreatif, islam

Gambar 0.25 Warna Kuning

Kuning sinar matahari, gembira, bahagia, tanah, opitimis, cerdas, idealism,

kaya (emas), musim panas, harapan, udara, liberalisme, pengecut, sakit (karantina),

takut, bahaya, tidak jujur, serakah, lemah, feminim, bergaul, persahabatan, zodiak

Gemini, Taurus, leo, april, bulan September, kematian (abad pertengahan),

perkabungan (mesir), berani (jepang), tuhan (kuning emas)

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

17

Gambar 0.26 Warna Ungu

Ungu bangsawan, iri, sensual, spiritual, kretivitas, kaya, kerajaan, upacara,

misteri, bijaksana, pencerahan, sombong, flamboyant, menonjol, perkabungan,

berlebihan, tidak senonoh, biseksual, kebingungan, harga diri, zodiak scorpia, bulan

mei, november, kaya, romantis, kehalusan, penebusan dosa

Gambar 0.27 Warna Jingga

Jingga hinduisme, budhhaisme, kebahagian, energy. Keseimbangan, panas,

api, antusisme, flamboyan, kesenangan, agresi, sombong, menonjol, emosi berlebih,

peringatan, bahaya, musim gugur, hasrat, zodiak sagitarius, bulan september, kerajaan

(belanda), protestanisme (irlandia)

Gambar 0.28 Warna Coklat

Coklat tenang, berani, kedalaman, mahluk hidup, alam, kesuburan, desa,

stabil, tradisi, ketidakpastian, fasisme, tidak sopan, bosan, cemar, berat, miskin, kasar,

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

18

tanah, bulan oktober, zodiak capricon, scorpio, membumi, selera makan,

menyehatkan, tabah, simple, persahabatan, ketergantungan

Gambar 0.29 Warna Pink

Pink musim semi, rasa syukur, terima kasih, penghargaan, kagum, simpati,

feminim, kesehatan, cinta, roman, bulan juni, perkawinan, suka cita, innocence,

kekanakan

Menurut Rasmusen dalam (Nugroho, 2015) terdapat tiga dimensi warna yang

memiliki pengaruh besar terhadap warna yaitu sebagai berikut:

1. Hue adalah rona atau corak warna. Yaitu dimensi mengenai klasifikasi warna,

nama warna, dan jenis warna.

2. Value adalah tone warna. Yaitu dimensi tentang terang-gelap warna atau tua muda

warna disebut pula keterangan warna (brightness).

3. Chroma adalah intensitas warna. Yaitu dimensi tentang cerah-redup warna,

cemerlang-suram warna, murni kotor warna, disebut pula penyerapan warna

(saturation).

Karakter warna menurut (Nugroho, 2015) menjelaskan bahwa efek atau sifat

wana dapat dibedakan menjadi dua golongan di antaranya :

1. Warna Panas

Warna yang digolongkan warna panas adalah warna yang memberi efek atau

kesan panas, kuat, semangat dan aktif. Warna yang termasuk warna panas yaitu

kuning, kuning jingga, jingga, merah jingga dan magenta.

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

19

2. Warna Dingin

Warna yang digolongkan warna dingin adalah warna yang memberi efek atau

kesan dingin, tenang, kalem dan pasif.

Gambar 0.30 Karakter Warna

Warna yang termasuk warna dingin yaitu ungu, biru ungu, biru (cyan), biru hijau

dan hijau. Namun ada warna hangat yaitu warna di antara warna panas dan dingin yaitu

warna kuning hijau dan merah ungu. Hal tersebut terjadi jika warna hijau akan menjadi

hangat atau panas apabila berubah ke arah hijau kekuning-kuningan, sementara ungu

(violet) akan menjadi hangat atau panas apabila berubah ke arah ungu kemerah-

merahan.

Pengelompokan warna menurut (Nugroho, 2015) menjadi empat kelompok

warna, yaitu warna primer (pertama), warna sekunder (kedua), warna tersier (ketiga),

dan warna kuarter (keempat) dengan penjelasan sebagai berikut:

5. Warna Primer

Warna primer disebut warna pertama atau warna pokok karena warna tersebut

tidak dapat dibentuk dari warna lain. Dan disebut warna pokok karena warna tersebut

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

20

dapat digunakan sebagai pokok pencampuran untuk memperoleh warna-warna lain.

Warna primer tersebut adalah warna Biru, Merah dan Kuning.

Gambar 0.31 Warna Primer

2. Warna Sekunder

Warna sekunder atau disebut warna kedua adalah warna jadian dari percampuran

dua warna primer (pertama).

a. Merah + Kuning = Jingga

b. Merah + Biru = Ungu

c. Kuning + Biru = Hijau

Gambar 0.32 Warna Sekunder

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

21

3. Warna Tersier

Warna tersier atau warna ketiga adalah warna hasil percampuran dari dua warna

sekunder atau warna kedua.

a. Merah + Hijau = Cokelat Kemerahan

b. Kuning + Ungu = Cokelat Kekuningan

c. Biru + Jingga = Cokelat Kebiruan

Gambar 0.33 Warna Tersier

4. Warna Kuarter

Warna kuarter atau warna keempat yaitu warna hasil percampuran dari dua warna

tersier atau warna ketiga.

a. Cokelat Jingga (Jingga / Oranye kuarter, atau semacam Brown), yaitu hasil

percampuran kuning tersier dan merah tersier.

b. Cokelat Hijau (Hijau kuarter, semacam Moss Green), yaitu percampuran biru

tersier dan kuning tersier.

c. Cokelat Ungu (Ungu / Violet kuarter, atau semacam Deep Purple), yaitu hasil

percampuran merah tersier dan biru tersier.

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

22

Gambar 0.34 Warna Primer, Sekunder, Tersier dan Kuarter

Tipografi

Tipografi menurut (Rustan, 2017) “Tipografi merupakan unsur penting dalam

logo. Tipografi dalam logo memilik dua macam yaitu tipografi dalam logo (letter

mark) dan tipografi yang digunakan dalam media-media aplikasi logo (corporate

typeface atau corporate typography)”.

Menurut (Hendratman, 2017) Tata huruf (Typography) Adalah ilmu yang

mempelajari tentangpenempatan, penataan huruf untuk mendapatkan kesan tertentu

agar pembaca bisa mendapat informasi secara maksimal.

Sedangkan menurut (Kartika & Wijaya, 2015), “Tipografi sebagai bagian dari

kosakata visual mengatur banyak hal mulai dari huruf, skala, jarak antar huruf, jarak

antar kata, jarak antar baris, efek yang digunakan, kualitas huruf, aspek keterbacaan,

dan sebagainya”.

Huruf merupakan unsur penting dalam pembentukan logo karena tipografi

berkaitan dengan penggunaan logo dan huruf serta mengatur bagaimana membuat teks

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

23

menjadi hidup. Beberapa jenis huruf yang sering digunakan saat ini menurut

(Sihombing, 2015), yakni :

1. Old Style (Gaya Lama)

Adalah huruf yang memilik kait berukuran kecil dengan sudut lengkung yang

besar dan tebal tipis garisnya yang rendah. Sering digunakan sebagai body text untuk

desain buku dan majalah karena memiliki disiplin bentuk dan konsisten serta irama

yang sangat baik. Contoh yang termasuk jenis huruf Old Style yaitu: Garamond.

Gambar 0.35 Jenis Huruf Old Style

2. Transitional (Transisi)

Adalah huruf yang memiliki kait berukuran kecil dengan sudut lengkung yang

kecil dan tebal tipis garisnya uang cukup. Menimbulkan kesan klasik dan indah sering

digunakan sebagai body text untuk desain buku, majalah, brosur, buku, koran dan iklan

serta digunakan untuk naskah yang panjang. Contoh yang termasuk jenis huruf

Transitional yaitu: Baskerville Old Face, Perpetua, dan Times New Roman.

Gambar 0.36 Jenis Huruf Transitional

3. Modern

Adalah huruf yang memiliki kait berukuran kecil tanpa sudut lengkung, dan tebal

tipisnya garis yang ekstrem. Memiliki kesan indah, mewah dan elegan, sehingga baik

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

24

diterapkan sebagai display type dalam desain buku, majalah dan periklanan. Contoh

yang termasuk jenis huruf Modern yaitu: Bodoni MT.

Gambar 0.37 Jenis Huruf Modern

4. Egyptian

Adalah huruf yang berbentuk kotak dan berukuran besar tanpa sudut lengkung dan

tebal tipis garisnya yang rendah. Memiliki kesan seperti buatan mesin, berat atau gelap

dan horizontal namun terlihat kokoh dan kuat. Sering digunakan untuk display type

untuk menarik perhatian pembaca poster iklan dan flyer. Serta dapat juga digunakan

sebagai logotype, seperti pada logo Sony dan Wells Fargo, bank ternama di Amerika.

Contoh yang termasuk jenis huruf Egyptian yaitu: Clarendon BT.

Gambar 0.38 Jenis Huruf Modern

5. Sans Serif

Adalah huruf yang tidak memiliki kait, dan tebal tipisnya garis (stroke) yang

rendah atau tidak memiliki stroke. Memiliki kesan kuat, paduan klasik dan modern.

Sehingga banyak diterapkan dalam berbagai macam aplikasi desain grafis, mulai dari

desain periklanan hingga tipografi untuk desain logo. Baik juga digunakan untuk judul

halaman. Contoh yang termasuk jenis huruf San Serif yaitu: Franklin Gothic Book,

Futura Bk BT, dan Gill Sans MT.

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

25

Gambar 0.39 Jenis Huruf San Serif

6. Script

Adalah huruf yang menyerupai tulisan tangan, ada yang seperti goresan kuas atau

pena kaligrafi. Dalam huruf script huruf-huruf kecilnya menyambung. Memiliki kesan

feminin, anggun dan akrab. Sehingga sering digunakan untuk segmen pasar wanita.

Contoh yang termasuk jenis huruf Script yaitu: Brush Script MT dan Kunstler Script.

Gambar 0.40 Contoh Huruf Script

7. Dekoratif

Adalah huruf yang dibuat dalam ukuran besar dan diberi ornamen-ornamen yang

indah. Di desain dengan memprioritaskan keindahan. Memiliki kesan indah dan

menarik. Sangat dibutuhkan dunia periklanan untuk menarik perhatian pembaca.

Contoh huruf Dekoratif yaitu: ROsewood Std Regular.

Gambar 0.41 Contoh Huruf Dekoratif

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

26

1.6. Fungsi dan Tujuan Logo

Menurut (Hendratman, 2017) Fungsi sebuah logo berarti visualisasi dari

konsep, perpaduan dari elmen grafis yang mencerminkan orientasi perusahaan, situs

atau produk. Yang penting logo bisa membuat orang membayangkan sesuatu dalam

benaknya agar selanjutnya menjadi pelanggan potensial. Ujung-ujungnya orang diajak

membeli produk atau menggunakan jasa tersebut.

Sedangkan Fungsi dan tujuan logo menurut Rustan dalam (Soraya & Nasir,

2018) yaitu:

1. Identitas diri, untuk membedakannya dengan identitas milik orang lain.

2. Tanda kepemilikan, untuk membedakan miliknya dengan milik orang lain.

3. Tanda jaminan kualitas.

4. Mencegah peniruan atau pembajakan.

Sedangkan tujuan logo adalah :

1. Mudah diingat (mark-ing)

Sebuah desain logo bisa mudah diingat, jika ada sebuah bentuk yang unik dan

bermakna, sebagai perwakilan dari bentuk yang dimaksud. Bentuk yang dimaksud

biasanya diambil dari nama objek (corporate atau product).

2. Eye-Catching

Sebuah logo akan memiliki nilai lebih jika memiliki unsur eye-catching. Dari

sekian banyak gambar yang dipajang, baik dimotor, toko buku, atau kumpulankartu

nama, logo tersebut harus mampu menarik perhatian yang lebih dominan

dibandingkan dengan gambar atau bentuk yang lain.

3. Berbeda

Menjadi berbeda berarti menciptakan katagori tertentu dalam benak konsumen.

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

27

4. Memiliki makna

Tidak jarang sebuah perusahaan mendesain identitas mereka berdasarkan makna

tertentu yang dimiliki. Makna tersebut berasal dari keyakinan-keyakinan atau

menggambarkan budaya tertentu yang dimiliki Perusahaan.

5. Mengandung kesukaan

Efek kesukaan yang timbul sebagai respon dari identitas yang dipilih tentu saja

akan menjadi keunggulan tersendiri bagi merek. Misalnya saja cocacola sengaja

memilih warna merah, karena warna tersebut diterima sebagian penduduk bumi

sebagai warna yang impresif.

1.7. Proses Penciptaan Logo

Berikut adalah tahapan dalam pembuatan logo yang efektif menurut (Rustan,

2017), yaitu:

1. Riset dan Analisa

Pertama kali yang dilakukan adalah mencari fakta-fakta tentang entitas (objek

yang sebenarnya diwakili atau di maksudkan), termasuk pesaingnya. Contohnya

aqsektor industri, visi, misi, struktur perusahaan, analisa pasar, target, keunggulan dan

kelemahan (analisa S.W.O.T) dan lainnya.

Kemudian menanyakan alasan dan tujuan pembuatan logo. Setelah itu

mengadakan wawancara khusus untuk mendapatkan personality dan informasi lainnya

dari perusahaan tersebut yang selanjutnya dikumpulkan dalam bentuk kata kunci

(keywords). Keseluruhan hasil riset dan analisa ini dirangkum dalam creative brief

yang akan digunakan untuk tahap berikutnya.

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

28

2. Thumbnails (Gambar Kecil)

Berdasarkan creative brief, kita membuat thumbnails yang merupakan visual

brainstorming atau cara pengembangan ide lewat visual, berupa sketsa-sketsa kasar

pensil atau bolpoin yang dilakukan secara manual. Sangat tidak dianjurkan

menggunakan komputer pada tahap ini.

3. Komputer

Tahap ini menggunakan komputer. Beberapa thumbnails yang berpotensi

dipilih, lalu dipindahkan ke komputer. Dengan cara menscannya lalu diedit atau

digambar ulang menggunakan drawing software. disarankan untuk menggunakan

software yang berbasis vector seperti Adobe Illustrator atau CorelDraw. Keduanya

memang diperuntukkan untuk pekerjaan seperti ini.

Tidak ada larangan bila dalam tahap ini menggunakan efek-efek yang ada pada

drawing software untuk mengembangkan bentuk logo. Yang tidak dianjurkan adalah

bila mengerjakan seluruhnya dengan menggunakan komputer sejak tahap awal.

Tahapnya bisa bolak-balik antara komputer lalu thumbnails lagi lalu komputer lagi

dan seterusnya, yang penting dapat menghasilkan alternatif logo yang optimal.

4. Review (Tinjauan)

Setelah terkumpul alternatif desain yang sudah diedit dan dirapikan, tahap

selanjutnya adalah mengajukan ke klien untuk dipilih. Di tahap ini keikutsertaan klien

harus intens, bahkan dari sejak tahap awal klien harus terus aktif menyediakan data

yang diperlukan. Pada tahap ini desainer mengajukan kandidat logo lebih dari satu,

tidak terpacu pada satu kandidat logo. Bila beberapa kandidat logo telah terpilih, akan

disempitkan lagi hingga hanya satu logo andalan. Dalam proses ini melalui evaluasi

antara klien dan desainer.

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

29

5. Pendaftaran Merek

Logo yang sudah selesai kemudian didaftarkan ke Direktorat Jenderal Hak

Kekayaan Intelektual (Dirjen HAKI), Departemen Hukum dan HAM untuk mendapat

perlindungan hak dari penggunaan secara tidak sah oleh pihak lain. Proses registrasi

ini sebaiknya dimulai sejak saat pengajuan nama merek.

6. Sistem Identitas

Dalam tahap ini desainer menentukan atribut lainnya seperti logo turunan,

sistem warna, sistem tipografi, sistem penerapan logo pada berbagai media, dan lain-

lain. Semua itu dirangkum dalam pedoman sistem identitas.

7. Produksi

Berdasarkan pedoman sistem identitas, berbagai media internal dan eksternal

mulai diproduksi dengan menggunakan identitas yang sudah didaftarkan atau

dipatenkan.

1.8. Kriteria Logo yang Baik dan Efektif

Berdasarkan fungsi awal logo, maka kriteria utama yang tidak dapat dipungkiri

(Rustan, 2017) adalah:

1. Harus unik. Mencerminkan dan mengangkat citra entitasnya sekaligus

membedakannya dengan yang lain.

2. Harus dapat mengakomodasi dinamika yang dialami entitasnya dalam jangka

waktu selama mungkin. Artinya logo harus fleksibel sekaligus tahan lama.

Di luar kriteria dasar itu, ada beberapa kriteria umum yang bersifat fisik yang

dilihat dari faktor bentuk, warna dan ukuran. Kriteria ini dapat digunakan sebagai

acuan dasar, menjadi semacam check-list dalam mendesain logo. Namun kriteria ini

tidak bersifat kaku, bahkan tidak tertutup kemungkinan untuk berubah di masa depan

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

30

seiring dengan perkembangan kreativitas dalam dunia desain grafis dan bidang-bidang

yang terkait dengannya, seperti teknologi, komunikasi dan lain-lain.

Sedangkan menurut (Hendratman, 2017) Proses penciptaan logo merupakan

kreaktifitas seni sang desainer. Mesti begitu berdasarkan pengaaman desainer logo

maka ada prinsip-prinsip umum untuk menciptakan logo yang baik seperti :

1. Sederhana agar mudah diingat

2. Warna sesuai Visi Misi perusahaan

3. Logo dapat digunakan diberbagai media

4. Unik

5. Sesuai target pasar

6. Bertahan Lama

7. Ternd

8. Berhubungan dengan produk/ jasa

.

Page 31: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

31

PERANCANGAN KREATIF DAN APLIKASI LOGO

2.1. Analisis dan Konsep Perancangan Corporate Identity

Fakta Kunci dan Analisis Data

1. Profil dan Perkembangan Perusahaan

Showroom Liaz Auto tediri atas nama CV Liaz Auto pertama kali berdiri pada

tahun 2001 yang didirikan oleh H Yul Azwar. Showroom ini beralamat di Jl. Raya

Cipinang jaya No. 27 A, Jatinengara, Jakarta Timur.

Sebelum showroom ini berdiri, Bapak Yul Azwar memulai usahanya melalui

kerja sama dengan showroom lain menggunakan sistem bagi hasil. Karena usaha jual

beli mobil bekas semakin berkembang di kota Jakarta, maka Bapak Yul Azwar

memutuskan untuk membuka showroom sendiri. Pada awalnya, showroom ini

mempunyai 3 pegawai dan hanya menjual 4 mobil. Dalam kurun waktu 4 tahun (2001-

2005), terjadi banyak perubahan di showroom Liaz Auto sendiri sebagai showroom

yang terus bertumbuh dengan cepat sejalan dengan kemajuan jaman. Dalam

menghadapi tantangan jaman yang semakin sengit, showroom ini perlu untuk

mengembangkan usahanya dalam rangka penguatan skala bisnisnya. Maka pada tahun

2006 salah satu yang difokuskan adalah usaha jual beli mobil bekas yang berkualitas

dan terjamin akan mutunya, serta meberikan pelayanan terbaik pada setiap konsumen.

Pada tahun 2011, Showroom Liaz Auto mengembangkan usahanya lagi dengan

menambahkan layanan biro jasa untuk pembayaran pajak kendaraan bermotor

sehingga showroom ini secara keseluruhan mempunyai 10 pegawai dengan

pendapatan bersih Rp.200.000.000 – Rp.300.000.000 per tahun.

Page 32: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

32

Pada mulanya showroom ini menggunakan promosi penjualan dari mulut ke

mulut, seiring dengan perkembangan jaman Showroom Liaz Auto melakukan promosi

penjualan secara online dengan cara memasarkan mobil-mobilnya di situs jual beli

mobil bekas. Untuk aktivitas penjualannya, ada dua cara pembayaran yaitu secara cash

dan kredit. Pertama-tama seorang pelanggan yang datang ke showroom akan melihat-

lihat kendaraan yang ada, apabila ada kendaraan yang cocok sesuai dengan yang dicari

oleh pelanggan, maka pelanggan akan langsung melakukan negosiasi harga kendaraan

dengan pihak showroom. Apabila harga sudah cocok, bagi pelanggan yang akan

melakukan pembelian secara tunai bisa langsung menyelesaikan transaksi pembayaran

kendaraan dan serah terima kendaraan.

2. Visi dan Misi

a. Visi :

Menyediakan mobil second (bekas) yang berkualitas dan terjamin akan mutunya,

serta meberikan pelayanan terbaik pada setiap konsumen.

d. Misi :

1) Mengedepankan pelayanan terbaik dan terpecaya.

2) Berkomitmen untuk menjadi satu-satunya perusahaan yang menyediakan

mobil second/bekas yang berkualitas.

3) Berkomitmen untuk menjaga citra perusahaan di benak masyarakat luas

khususnya di Jakarta.

3. Karakteristik Konsumen Perusahaan

a. Demografi

1) Jenis Pebisnis : Perorangan atau keluarga

Page 33: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

33

2) Jenis Kelamin : Laki-laki dan Perempuan

3) Usia : 25-60 tahun

4) Pekerjaan : Pekerja kantoran, supir taksi online

5) SES : Middle up

b. Geografi : Perkantoran

c. Psikografi : Mengutamakan kualitas dan fungsinya

d. Behavioral

1) Pelanggan pemula

2) Pelanggan yang loyal terhadap showroom Liaz Auto

4. Analisa Kondisi logo yang ada

Gambar II.1 Unsur Visual Logo lama perusahaan

Sebagai brand yang bergerak dibidang jasa jual beli mobil bekas, Liaz Auto

harus mampu menapilkan visi dan misi menjadi showroom jual beli mobil bekas yang

bekualitas dan terjamin akan mutunya serta memberikan pelayanan yang terbaik pada

setiap konsumen. Logo perusahaan harus mampu tampil beda dan terliahat menonjol

dibandingkan dengan logo perusahhaan sejenis sebagai kompetitornya.

Secara Visual, tampilan logo lama Liaz Auto dapat dideskripsikan berdasarkan

unsur visualnya sebagai berikut :

a. Bentuk

Bentuk logo showroom Liaz Auto berupa bentuk persegi dan persegi panjang

menunjukkan kejujuran dan stabilitas.

Page 34: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

34

b. Huruf ( Tipografi )

Logo Liaz Auto menggunakan jenis tipografi huruf Sans Serif (tidak memiliki

kait). Namun perusahaan Liaz Auto mengunakan huruf besar (uppercase) semua

dan menggunakan jenis font “Franklin Gothic Heavy”. Sedangkan tulisan dibawah

menggunakan serif (memiliki kait) dan menggunakan jenis font “Baskerville Old

face”.

c. Warna

Pada keseluruhan logo Liaz Auto terdapat warna hitam R:0 G:0 B:0 /C:93

M:88 Y:89 K:80 dan warna merah R:204 G:25 B:25 /C:19 M:100 Y:100 K:0.

Filosofi warna hitam pada logo showroom Liaz Auto menggambarkan

modern dan elegan, sedangkan warna merah menggambarkan berani dan tegas

Dari pengamatan aspek visual logo, diidentifikasikan beberapa hal yang

menjadi kekurangan dari logo Liaz Auto, yaitu :

a. Bentuk

Bentuk persegi pada logo showroom Liaz Auto adalah bentuk yang terlihat

telalu formal dan umum digunakan. Bentuk ini kurang mewakili target audien yang

ingin dicapai. Target audien showroom Liaz Auto adalah anak muda dan keluarga,

karena yang dijual di showroom Liaz Auto rata-rata mobil mini bus/ mobil

keluarga.

b. Huruf ( Tipografi )

Pengamatan font san serif ( tidak berait ) jenis franklin gothic heavy mampu

menciptakan kesan tegas dan berani. Namun jenis font “franklin gothic heavy”

terlalu tebal sehingga terlihat kurang dinamis dan berkualitas seperti identitas

perusahaan yang ingin ditibulkan.

Page 35: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

35

c. Konsistensi logo

Showrom Liaz Auto belum memiliki konsistensi logo, Hal ini dapat dilihat

dari logo yang berbeda-beda pada kop surat, sticker, papan nama perusahaan, kartu

nama dan Stempel. Berikut Logo showroom Liaz Auto pada tabel dibawah.

Tabel II.1 Unsur Visual Tidak Konsistensi Logo

Logo pada kop

surat dan sticker

Logo pada plang

papan nama

perusaan

Logo pada kartu

nama

Logo pada stampel

5. Usulan Pemecahan Masalah

Dari analisa visual logo lama Liaz Auto serta identifikasi masalah yang

ditemukan, maka direkomendasikan untuk merancang ulang logo Liaz Auto dengan

beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:

Page 36: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

36

a. Bentuk yang mampu mempresentasikan bidang usaha serta visi dan misi

perusahaan sebagai showroom jual beli mobil bekas yang bekualitas dan terjamin

akan mutunya serta memberikan pelayanan yang terbaik pada setiap konsumen.

b. Huruf yang lebih dinamis, berkualitas dan profesional tanpa menghilangkan kesan

tegas dan berani ( seperti jenis font “gamma orionis” ) dan mampu mewakilkan

karakter perusahaan.

Dengan dimilikinya sebuah logo yang mampu mempresentasikan bidang usaha

serta visi & misi perusahaan, hal ini dapat meyakinkan sebuah perusahaan sehingga

perusahaan memiliki konsistensi logo.

Konsep Perancangan

1. Tujuan Perancangan

Corporate Identity ini dirancang ulang untuk membangun brand image kepada

masyarakat bahwa showroom Liaz Auto sebagai perusahaan jual beli mobil second

yang berkualitas dan terjamin akan mutunya, serta meberikan pelayanan terbaik pada

setiap konsumen. Serta dapat memiliki corporate identity yang tepat, benar dan ideal

yang mampu mencerminkan karakter perusahaan tersebut.

2. Citra dan Identitas yang Ingin Ditampilkan

Dengan perancangan ulang ini diharapkan showroom Liaz Auto dapat lebih

dikenal masyarakat sebagai perusahaan jual beli mobil second yang berkualitas dan

terjamin mutunya serta memberikan pelayanan terbaik pada setiap konsumen sesuai

dengan visi misi perusahaan.

Page 37: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

37

Strategi Perancangan

1. Unsur Visual

Gambar II.2 Unsur Visual Logo Baru

Logo dengan design berbentuk diamond yang terdapat ruang negatif berbentuk

mobil mempresentasikan bidang usaha yang bergerak di bidang jual beli mobil second

yang berkualitas dan terjamin akan mutunya. Secara keseluruhan logo menggunakan

tiga warna, yaitu warna Merah, Hitam dan Biru. Hal ini sesuai dengan visi misi

perusahaan yaitu sebagai perusahaan jual beli mobil second (bekas) yang berkualitas

dan terjamin akan mutunya, serta meberikan pelayanan terbaik pada setiap konsumen.

Huruf yang digunakan pada teks LIAZ AUTO adalah jenis font gamma orionis,

jenis font ini termasuk jenis sans serif (tidak memiliki kait) dengan style italic

bermaksud untuk mempertegas informasi. Sedangkan pada font Jual beli mobil

Second, Cash & Credit menggunakan jenis font Arial.

Page 38: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

38

2. Warna Dasar

Warna dasar yang terdapat pada logo yaitu:

Tabel II.2 Unsur Warna Dasar Logo Baru

Warna Keterangan Makna

Warna

Biru (HEX : #003399)

RGB R:0 G:51 B:153

CMYK C :100% M :89% Y:21% K:0%

Terpercaya

Profesional

Produktif

Ramah

Merah (HEX : #CC1919)

RGB R:204 G:25 B:25

CMYK C :19% M :100% Y:100% K:0%

Kuat

Tegas

Hitam (HEX : #000000)

RGB R:0 G:0 B:0

CMYK C :93% M :88% Y:89% K:80%

Formal

Elegan

3. Tipografi (Huruf)

Pada logo terdapat tipografi penulisan huruf karena menggunakan nama

produk atau perusahaan sebagai elemen penting dari gaya logo yang diciptakan secara

khas. Sedangkan jenis huruf digunakan pada media yang memperjelas informasi

Page 39: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

39

perusahaan, dengan pemilihan jenis huruf yang memberi kesan simpel, modern, dan

profesional. Maka penulis memilih jenis huruf sebagai berikut:

Gamma Orionis penulisan pada “LIAZ AUTO”

Arial penulisan pada Jual Beli Mobil Second, Cach & Credit

Gambar II.3 Unsur Tipografi Logo Baru

Filosofi dan Makna Logo

1. Proses Pembuatan Logo

Setelah melakukan pengumpulan data perusahaan, kemudian penulis

menyusun client brief yang digunakan sebagai acuan membuat logo. Sehingga logo

yang dihasilkan dapat mencerminkan kepribadian serta tujuan yang ingin dicapai

perusahaan. Selanjutnya penulis membuat sketsa gambar logo sebagai acuan

kemudian sebelum disempurnakan menggunakan software Corel Draw.

Tabel II.3 Proses Pembuatan Logo Showroom Liaz Auto

No. Gambar Keterangan

1.

Membuat bentuk persegi, kemudian di

rotasi 135 derajat dan diberi warna

merah.

Page 40: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

40

2.

Membentuk menjadi bentuk diamond.

3.

Kemudian timpa bentuk diamond

dengan bentuk mobil lalu trim dengan

tools simpllify pada sofwere Corel

Draw.

4.

Copy bentuk diamond yang sudah di

trim dan diberi warna biru, kemudian

timpa diamond yang berwarna merah

dengan diamond berwarna biru, lalu

trim dengan tools simpllify pada

sofwere Corel Draw.

5.

Seluruh bagian yang telah dibentuk tadi

kemudian menjadi bentuk diamond

yang memiliki warna merah dan biru

dan pada area negatif terdapat gambar

mobil.

6.

Huruf yang digunakan pada teks LIAZ

AUTO adalah jenis font gamma orionis

dan pada font Jual beli mobil second, cash & Credit menggunakan jenis font

Arial.

7.

Tahap terakhir menggabungkan

seluruh bagian yang telah dibentuk

sebelumnya sehingga membentuk

sebuah logo utuh.

2. Gambar Logo Baru

Gambar II.4 Logo Baru Showroom Liaz Auto

Page 41: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

41

3. Filosofi dan Makna Logo

Filosofi logo dengan design berbentuk diamond yang terdapat ruang negatif

berbentuk mobil mempresentasikan bidang usaha yang bergerak di bidang jual beli

mobil second yang berkualitas dan terjamin akan mutunya. Secara keseluruhan logo

menggunakan tiga warna, yaitu warna Merah, Hitam dan Biru. Warna merah pada logo

memfilosofikan kuat dan tegas, pada warna hitam menggambarkan modern dan elgan

hal ini tanpa menghilangkan kesan logo sebelumnya, sedangkan pada warna biru

menggambarkan pelayanan yang ramah dan terpercaya. Hal ini sesuai dengan visi

misi perusahaan yaitu sebagai perusahaan jual beli mobil second (bekas) yang

berkualitas dan terjamin akan mutunya, serta meberikan pelayanan terbaik pada setiap

konsumen.

Huruf yang digunakan pada teks LIAZ AUTO adalah jenis font gamma orionis,

jenis font ini termasuk jenis sans serif (tidak memiliki kait) menggambarkan

profesional selain itu dengan style italic bermaksud untuk mempertegas informasi

perusahaan sehingga dibutuhkan karakter huruf yang simpel, dinamis dan modern

untuk mengenalkan citra perusahaan kepada masyarakat. Sedangkan pada font Jual

beli mobil Second, Cash & Credit menggunakan jenis font Arial.

Page 42: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

42

2.2. Aplikasi Logo dalam Corporate Identity

Cover Depan dan Belakang

Gambar II.5 Cover depan dan belakang

Page 43: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

43

Sambutan Direksi

Gambar II.6 Sambutan Direksi

Page 44: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

44

Daftar Isi

Gambar II.7 Daftar Isi

Page 45: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

45

Riwayat Perusahaan dan Logo Lama

Gambar II.8 Riwayat perusahaan

Page 46: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

46

Proses Gambar Logo

Gambar III.8 Proses Gambar Logo

Page 47: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

47

Standard Huruf

Gambar II.9 Standard Huruf

Page 48: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

48

Pantone Warna

Gambar II.10 Pantone Warna

Page 49: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

49

Filosofi Logo

Gambar II.11 Filosofi Logo

Page 50: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

50

Logo Positip – Negatif

Gambar III.12 Logo Negatif

Page 51: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

51

Logo Berwarna

Gambar II.12 Logo Berwarna

Page 52: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

52

Variasi Ukuran logo

Gambar II.13 Variasi Ukuran Logo

Page 53: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

53

Ketentuan Mekanikal Desain Logo (Grid System)

Gambar II.14 Ketentuan Mekanikal Desain Logo (Grid System)

Page 54: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

54

Ketentuan Minimum Clear Area

Gambar II.15 Ketentuan Minimum Clear Area

Page 55: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

55

Ketentuan Logo dengan latar belakang berwarna

Gambar II.16 Ketentuan logo dengan latar belakang berwarna

Page 56: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

56

Ketentuan Layout elemen logo

Gambar II.17 Ketentuan Layout elemen logo

Page 57: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

57

Ketentuan Logo pada Stationary (Surat, Amplop, Memo, Facs dll)

a. Kop Surat

Gambar II.18 Ketentuan logo pada Kop Surat

Page 58: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

58

b. Amplop

Gambar II.19 Ketentuan logo pada Amplop

Page 59: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

59

c. Memo

Gambar II.20 Ketentuan logo pada Memo

Page 60: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

60

d. Facs

Gambar II.21 Ketentuan logo pada facs

Page 61: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

61

Ketentuan Logo pada Signage / papan nama

Gambar II.22 Ketentuan Logo pada Signage / papan nama

Page 62: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

62

Ketentuan Logo pada Kartu Nama

Gambar II.23 Ketentuan Logo pada Kartu Nama

Page 63: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

63

Ketentuan Logo pada Seragam

Gambar II.24 Ketentuan Logo pada Seragam

Page 64: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

64

Ketentuan Logo pada Billboard

Gambar II.25 Ketentuan Logo pada Billboard

Page 65: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

65

Ketentuan Logo pada iklan cetak

a. Poster

Gambar II.26 Ketentuan Logo pada poster

Page 66: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

66

b. Brosur

Gambar II.27 Ketentuan Logo pada Brosur

Page 67: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

67

Ketentuan Logo pada website

Gambar II.28 Ketentuan Logo pada Website

Page 68: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

68

Ketentuan Logo pada kendaraan

Gambar II.29 Ketentuan Logo pada Kendaraan

Page 69: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

69

Ketentuan Logo pada Packaging

Gambar II.30 Ketentuan Logo pada Packaging

Page 70: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

70

Merchandise

a. T-Shirt

Gambar II.31 Merchandise T-Shirt

Page 71: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

71

b. Ballpoint

Gambar II.32 Merchandise Ballpoint

Page 72: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

72

c. Dompet STNK

Gambar II.33 Merchandise Dompet STNK

Page 73: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

73

d. Sticker

Gambar II.34 Merchandise Sticker

Page 74: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

74

e. Topi

Gambar II.35 Merchandise Topi

Page 75: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

75

Biografi perancang

Gambar II.36 Biografi Pengarang

Page 76: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

76

CD Materi Corporate Identity

Gambar II.37 CD Materi Corporate Identity

Page 77: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

77

2.3. Time Table dan Biaya Produksi

Time Table

Tabel II.4 Time Table

No Tahap Kegiatan APRIL

I II III IV

1

PR

A P

RO

DU

KS

I

Bertemu Klien X X

2 Riset Data Klien X

3 Client Brief X

4 Creative Brief X X

5 Brainstorming X

6 Riset Analisis Logo Lama X

7 Sketsa Logo X

MEI

I II III IV

1 Sketsa Logo X

2 Review Klien X

JUNI

I II III IV

1 Eksekusi Logo Baru X

2 Presentasi Klien X

JULI

I II III IV

1 Hasil Corporate Identity X

JULI

I II III IV

1

PR

OD

UK

SI

Cetak Laporan dan Katalog X

2 Beli T-Shirt X

3 Sablon T-Shirt X

4 Buat Merchandising X

X

5 Bimbingan X

6 Presesntasi ke klien (approval

karya)

X

JULI

Page 78: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

78

I II III IV

1 Pasca

Produksi

Buat CD Presentasi X

2 Burning CD Presentasi X

Biaya Produksi

Table III.2

Tabel II.5 Biaya Produksi

No Keterangan Harga

1 Print Katalog

2 Print A2

3 Frame A2

4 T-Shirt + Sablon Rp. 90.000,-

5 Dompet STNK + Sablon Rp. 50.000,-

6 Ballpoint Rp. 30.000,-

7 Cetak Sticker Rp. 15.000,-

8 Cetak Brosur Rp. 11.000,-

9 Cetak Print AD Rp.11.000,-

10 Paperbag Rp. 24.000,-

11 Kertas A4 80g Rp. 50.000,-

12 Jilid Soft Cover TA

13 DVD RW Rp. 15.000,-

14 Topi + Sablon Rp. 65.000,-

15 Lain-lain

TOTAL

Page 79: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

79

2.4. Kendala dan Pemecahan

Kendala

Kendala-kendala yang dihadapi penulis selama mengerjakan tugas akhir adalah :

a. Sulitnya menemukan perusahaan yang bersedia untuk dilakukan perancangan

ulang logo dan rancangan corporate identity.

b. Pengumpulan data perusahaan kurang maksimal dikarenakan perusahaan tidak

memiliki data secara digital dan tertulis seperti informasi produk dan logo

lama.

c. Sulitnya pembuatan logo dan corporate identity terkait konsep dan rancangan

yang diinginkan klien harus sesuai dengan filosofi dan visi misi perusahaan.

d. Mengeksplor ide dan gagasan dalam membuat desain karya yang baik.

e. Sulit membagi waktu antara bekerja dan mengerjakan tugas akhir

Pemecahan

a. Penulis melakukan berbagai observasi dan izin kepada perusahaan untuk

menjadikan perusahaan sebagai klien dan bersedia dibuatkan corporate

identity.

b. Penulis mengumpulkan data secara manual dibantu dengan klien.

c. Melakukan interaksi timbal balik mengenai konsep pembuatan logo dan

filosofinya dengan klien dan dosen pembimbing.

d. Melakukan beberapa studi visual dan riset terhadap logo-logo yang sudah ada.

e. Penulis mengerjakan secara maksimal dipagi hari sebelum bekerja, dimalam

hari ketika selesai bekerja dan akhir pekan.

Page 80: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

80

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Liaz Auto merupakan perusahaan jual-beli mobil bekas yang berdiri lebih

dari 18 tahun. Logo yang digunakan saat ini kurang mewakili visi misi perusahaan

yang dibuat oleh pemiliknya. Oleh karena itu penulis mengusulkan perancangan

ulang corporate identity sebagai identitas perusahaan yang baru. Tujuan dari

perancangan ulang corporate identity ini adalah menciptakan brand image dari logo

baru yang lebih menarik dan mudah diingat kepada masyarakat terhadap perusahaan

Liaz Auto.

Membuat corporate identity tidak mudah, banyak kendala yang di alami

penulis, baik dari proses pembuatan logo dan dari proses pengetikan makalah tugas

akhir. Logo dan aplikasi corporate identity yang di buat untuk perusahaan “Liaz

Auto” mewakili citra perusahaan sebagai perusahaan jual-beli mobil bekas yang

berkualitas dan terjamin akan mutunya, serta memberikan pelayanan terbaik pada

setiap konsumen.

4.2. Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan yang terdapat di atas, maka penulis memberikan saran

kepada perusahaan agar perusahaan memahami pentingnya identitas perusahaan untuk

media promosi perusahaan, dengan adanya logo baru yang dibuat oleh penulis dapat

menjadi pertimbangan bagi perusahaan agar menerapkan logo tersebut dan diharapkan

dapat menjadikan Showroom Liaz Auto untuk meningkatkan citra perusahaan, dan juga

sebagai media periklanan yang efektif untuk perusahaan.

Page 81: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

81

DAFTAR PUSTAKA

Ciputra, O. P., Bangsa, P. G., & Christiana, A. (2015). Perencanaan Corporate Identity

Brotherwood Decoration. Jurnal DKV Adiwarna, 1(6), 16. Diambil dari

http://publication.petra.ac.id/index.php/dkv/article/view/3209

Hendratman, H. (2017). Computer Graphic Design (2017 ed.). Bandung: Informatika.

Kartika, J. D., & Wijaya, R. S. (2015). Logo Visual Asset Development. Jakarta: PT.

Elex Media Komputindo.

Nugroho, S. (2015). Manajemen Warna dan Desain (1st ed.; M. Bendatu, ed.).

Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Rustan, S. (2017). Mendesain LOGO (2017th ed.). PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sihombing, D. (2015). Tipografi dalam Desain Grafis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama.

Soraya, I., & Nasir, I. M. (2018). Perancangan Logo Inilah.Com Dalam Membangun

Image Sebagai Portal Media Aktual. Journal of Communication Science and

Islamic Da’wah, 2(1), 7. Diambil dari http://www.jurnalfai-

uikabogor.org/index.php/komunika/article/view/422

Sugiyono. (2017). METODE PENELITIAN Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (2017th

ed.). Bandung: Alfabeta.

Page 82: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

82

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Biodata Mahasiswa

Nama : Riswono

Tempat dan Tanggal lahir : Purbalingga, 15 Juni 1994

Agama : Islam

Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Nomor Hp : 0857 7654 0525

E – mail : [email protected]

Instagram : @ririezfaithful

B. Riwayat Pendidikan Formal dan Non-Formal

2016 – 2019 : Advertising BSI Pemuda, Rawamangun Jakarta

2009 – 2012 : Teknik Otomotif SMK Muhammadiyah Bobotsari, Purbalingga

2006 – 2009 : SMP N 2 Bojongsari, Purbalingga

2000 – 2006 : SDN 3 Pekalongan, Bojongsari Purbalingga

C. Riwayat Pengalaman Organisasi/Pekerjaan

Sept 2012 – Present : PT. ADHIPRIMA UTAMA MOBILINDO ( ASTRIDO

DAIHATSU ) sebagai Service Advisor

D. Hobi

Photography

Cinematography

Renang

Jakarta, 15 Juli 2019

Riswono

Page 83: BAB II LANDASAN TEORI · Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai corporate

83

LAMPIRAN

1. Lampiran A

A1. Surat Keterangan Riset/PKL

A2.Surat Keterangan Perancanaan Karya dan Izin Merek

A3. Surat Keterangan Persetujuan Karya

2. Lampiran B

B1. Call Report

B2. Client Brief

3. Lampiran C

C1. Sketsa Logo tidak disetujui

C2. Logo Tidak disetujui (Versi Digital )

C3. Gambar Logo Lama

C4. Sketsa Disetujui

C5. Logo Disetujui ( Versi Digital )

4. Lampiran D

D1. Hasil Wawancara

D2. Hasil Dokumentasi