BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Pertukaran file, data antar komputer dapat...

29
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Jaringan Komputer Menurut I Putu Eka Pratama (2014:12) “Jaringan Komputer merupakan dua buah komputer atau perangkat yang saling terhubung satu sama lain didalam sebuah jaringan komputer yang lebih luas, akan terdapat beragam perangkat komputer dan perangkat terhubung lainnya yang saling terhubung”. Terjadi proses komunikasi dan transfer paket data di dalamnya. Beberapa manfaat kegunaan jaringan computer, yaitu : 1. Berbagai perangkat keras Perangkat semacam hardisk, printer, CD-ROM, Drive, dan modem dapat digunakan oleh sejumlah komputer tanpa perlu melepas dan memasang kembali. Peranti cukup dipasang pada sebuah komputer atau dihubungkan pada suatu peralatan khusus dan semua komputer dapat mengaksesnya. 2. Berbagai program atau data Program atau data dimungkinkan untuk disimpan pada sbuah komputer yang bertindak sebagai server (yang melayani omputer-komputer yang akan membutuhkan data atau program). Penempatan data pada server juga memberikan keuntungan antara lain menghindari duplikasi data dan ketidakkonsistenan.

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Pertukaran file, data antar komputer dapat...

5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Jaringan Komputer

Menurut I Putu Eka Pratama (2014:12) “Jaringan Komputer merupakan dua

buah komputer atau perangkat yang saling terhubung satu sama lain didalam sebuah

jaringan komputer yang lebih luas, akan terdapat beragam perangkat komputer dan

perangkat terhubung lainnya yang saling terhubung”. Terjadi proses komunikasi dan

transfer paket data di dalamnya.

Beberapa manfaat kegunaan jaringan computer, yaitu :

1. Berbagai perangkat keras

Perangkat semacam hardisk, printer, CD-ROM, Drive, dan modem dapat

digunakan oleh sejumlah komputer tanpa perlu melepas dan memasang kembali.

Peranti cukup dipasang pada sebuah komputer atau dihubungkan pada suatu peralatan

khusus dan semua komputer dapat mengaksesnya.

2. Berbagai program atau data

Program atau data dimungkinkan untuk disimpan pada sbuah komputer yang

bertindak sebagai server (yang melayani omputer-komputer yang akan membutuhkan

data atau program). Penempatan data pada server juga memberikan keuntungan

antara lain menghindari duplikasi data dan ketidakkonsistenan.

6

3. Mendukung kecepatan berkomunikasi

Dengan adanya dukungan jaringak komputer, komunikasi dapat dilakukanlebih

cepat. Pra pemakai komputer dapat mengairim surat elektronik dengan mudah bahkan

dapat berckap-cakap secara lansung melalui tulisan (chating) ataupun telekonferasi.

4. Memudahkan pengaksesan imformasi

Jaringan komputer memuadahakan pengaksesan informasi. Seseorang dapat

bepergian ke mana saja dan tetap bisa mengakses data yang terdapat pada server

ketika ia membutuhkannya.Pertumbuhan internet salah satu implementasi jaringa

yang terbesar didunia, memungkinkan segala imformasi yang ada di dunia dapat

dengan mudah didapatkan.

2.1.1 Jaringan Komputer Berdasarkan jangkauan Geografis

Jaringan komputer bersifat Scalable, yaitu dapat membesar dan mengecil

sesusai kebutuhan. Ini berarti bahwa sebuah jaringan komputer dapat diperluas untuk

menjangkau sebanyak mungkin pengguna di berbagai wilayah geografis hingga

dipersempit untuk dapat digunakan sebagai pribadi oleh suatu pengguna atau

beberapa pengguna pada suatu lokasi saja.

1. Jaringan local area network (LAN)

Local Area Network (LAN) merupakan jaringan terkecil untuk pemakaian

pribadi. Local Area Network (LAN) memiliki sekala jangkauan mencakup 1 KM

hingga 10 KM, dalam bentuk koneksi wired (kabel), wireless (nirkabel), maupun

kombinasi keduanya. Umumnya Local Area Network (LAN) lebih banyak

diimplementasikan di dalam suatu ruangan maupun sebuah gedung.

Keuntungan LAN yaitu:

7

a. Pertukaran file, data antar komputer dapat dilakukan dengan mudah (file

sharing).

b. Penggunaan printer dapat dilakukan oleh semua user (printer sharing).

c. Pertukaran data antar komputer dapat dikendalikan sehingga keamanan data dapat

terjaga.

d. Proses back up data menjadi lebih mudah dan cepat.

e. Komunikasi antar user dapat dilakukan dengan email atau chat.

f. Instalasi jaringan mudah dan cukup murah.

Kerugian LAN yaitu:

a. Area jaringan hanya sebatas satu gedung atau ruangan.

b. IP address komputer LAN tidak bisa di akses dari jaringan WAN

Contoh gambar Local Area Network (LAN) dijelaskan pada gambar 2.1 sebagai

berikut.

Sumber: http://www.catatanteknisi.com

Gambar II.1

Jaringan Local Area Network

8

2. Jaringan Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN) merupakan jaringan komputer yang memiliki

cakupan area dan luas yang lebih besar dibandingkan Local Area Network (LAN) .

Metropolitan Area Network (MAN) memiliki jangkauan antara 10 KM hingga 50

KM. wilayah jangkauan Metropolitan Area Network (MAN) dapat mencakup sebuah

wilayah kota, yang didalamnya terdapat banyak gedung dan pemukiman. Ini berarti

didalam sebuah Metropolitan Area Network (MAN) telah terintegrasi banyak Local

Area Network (LAN) yang berasal dari gedung dan pemukiman yang ada.

Keuntungan MAN:

a. Server kantor pusat dapat berfungsi sebagai pusat data dari kantor cabang.

b. Transaksi yang Real-Time (data di server pusat diupdate saat itu juga, contoh

ATM Bank unluk wilayah nasional).

c. Komunikasi antar kantor bisa menggunakan e-mail, chatting dan Video

Conference (ViCon).

Kerugian MAN:

a. Biaya operasional mahal.

b. Instalasi infrastrukturnya tidak mudah.

c. Rumit jika terjadi trouble jaringan (network trouble shooting).

Contoh gambar Metropolitan Area Network (MAN) dijelaskan pada gambar 2.2

sebagai berikut.

9

Sumber: http://www.catatanteknisi.com

Gambar II.2

Jaringan Metropolitan Area Network

3. Jaringan Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN) merupakan jaringan komputer yang lebih luas dari

Metropolitan Area Network (MAN), dengan cakupan area seluas sebuah Negara atau

benua. Wide Area Network (WAN) terdiri atas dua atau lebih Metropolitan Area

Network (MAN) di dalamnya. Setiap Metropolitan Area Network (MAN) tersebut

terdiri atas dua atau lebih Local Area Network (LAN) didalamnya.

Sehingga dapat dikatakan bahwa Wide Area Network (WAN) ini merupakan

gabungan dari sejumlah jaringan komputer yang berbeda dalam satu kawasan seluas

sebuah Negara ataupun benua.

Bentuk komunikasi antara komputer didalam Wide Area Network (WAN)

memerlukan adanya perangkat penghubung, salah satunya berupa router. Fungsi

router adalah membantu di dalam merutekan jalur akan ditempuh oleh paket data di

10

dalam proses transmisi paket data dan komunikasi antarkomputer di dalam Wide Area

Network (WAN) tersebut. Contoh gambar Wide Area Network (WAN) dijelaskan

pada gambar 2.3 sebagai berikut .

Sumber: http://www.catatanteknisi.com

Gambar II.3

Jaringan Wide Area Network

2.1.2 Jaringan Komputer Berdasarkan Media Transmisinya

Berdasarkan media transmisi yang digunakan, jaringan komputer dibedakan

menjadi dua macam, yaitu janringan komputer berkabel (Wired Network) dan

jaringan komputer tanpa kabel (Wireless Network).

1. Jaringan Komputer Berkabel (Wired Network)

Jaringan Komputer Berkabel (Wired Network) menggunakan sarana kabel

jaringan (misalkan dengan menggunakan kabel jaringan UTP, RG 45, dan proses

11

konfigurasi atau Crimping), untuk kemudian dihubungkan dengan perangkat

penghubung berupa Hub maupun Switch. Jaringan wired memiliki kesetabilan dan

kecepatan yang relative lebih tinggi/baik dibandingkan wireless. Hal ini yang menjadi

salah satu kelebihan jaringan wired.

Kelemahan Jaringan Komputer Berkabel (Wired Network) antara lain :

a. Jangkauan yang terbatas

b. Tidak praktis

c. Jaringan terganggu apabila kabel bermasalah (missal terpotong)

2. Jaringan Komputer Tanpa Kabel (Wireless Network)

Jaringan Komputer Tanpa Kabel (Wireless Network) merupakan jaringan

komputer yang tidak menggunakan kabel jaringan (UTP, Coaxial, maupun Fiber

Optic), namun memanfaatkan sinyal elektromagnetis. Saat ini sangat banyak yang

menggunakan jaringan wireless. Misalkan saja layanan internet dari operator

(provider), Public Hot Spoot dan Free Wifi di sejumlah tempat-tempat public fitur

tethering pada Smartphone untuk berbagi koneksi secara cepat dan mudah, koneksi

Bluetooth dan Infra Red untuk transfer data, pemanfaatan Radio Frequency Identifier

(RFID) untuk transaksi elektronik, pemanfaatan Near Field Communication (NFC),

dan lain-lain.

Kelemahan Jaringan Komputer Tanpa Kabel (Wireless Network) antara lain :

a. Ancaman interferensi dengan gelombang lainnya

b. Kemungkinan untuk diserang oleh attacker secara remote

c. Penghalang fisik berupa tembok bangunan, pepohonan, dan benda-benda lainnya

yang menggangu sinyal yang digunakan pada jaringan wireless

12

2.2. Arsitektur Jaringan Komputer

Arsitektur sebuah jaringan komputer di bedakan menjadi arsitektur fisik dan

arsitektur logic. Arsitektur berkaitan dengan susunan fisik sebuah jaringan komputer

sering disebut dengan topologi jaringan. Sedangkan arsitektur logic berkaitan dengan

logika hubungan masing-masing komputer dalam jaringan.

Arsitektur jaringan secara logic ada berbagai macam, bahkan terus dikembangkan

dalam bentuk jaringan baru.

Berikut beberapa bentuk arsitektur jaringan yang telah ada adalah:

1. Arsitektur ArcNet

2. Arsitektur Token Ring

3. Arsitektur Ethernet

4. Arsitektur FDDI

5. Arsitektur ATM Pada laporan ini penulis hanya akan membahas bentuk-bentuk

arsitektur jaringan komputer secara fisik (biasa disebut Topologi Jaringan).

2.2.1 Jaringan Komputer Berdasarkan Topologi

Menurut I Putu Agus Eka Pratama (2014:18) memberikan batasan

bahwa “sebagai suatu teknis, cara dan aturan didalam merangkai dan

menghubungkan berbagai komputer dan perangkat terhubung lainnya ke dalam

sebuah jaringan komputer, sehingga membentuk sebuah hubungan yang bersifat

geometris”. Topologi ini bersifat (desain), yang kemudian dapat diimplementasikan

secara langsung melalui sejumlah perangkat keras penghubung pada jaringan

komputer.

13

1. Topologi Bus

Topologi Bus merupakan topologi yang paling awal digunakan di dalam model

topologi pada jaringan komputer, terutama di masa-masa awal jaringan komputer

dikembangkan. Beberapa referensi memasukkan topologi Bus kedalam jenis jaringan

peer to peer (P2P). Topologi Bus hanya menggunakan sebuah jalur koneksi, yang

kemudian digunakan secara bersama-sama oleh beberapa buah komputer dan

perangkat jaringan komputer terhubung lainnya. Contoh gambar Topologi Bus

dijelaskan pada gambar 2.4 sebagai berikut.

Sumber: http://eridesktop.com

Gambar II.4

Topologi Bus

2. Topologi Ring

Topologi Ring merupakan salah satu topologi yang relative sederhana pada

jaringan komputer. Topologi jaringan ini hanya menghubungkan setiap komputer

(atau disedut juga sebagai node) satu per satu, sehingga membentuk sebuah rangkaian

14

menyerupai cincin (Ring). Rangkaian berbentuk Ring ini merupakan satu kesatuan.

Sinyal dan paket data berjalan searah melewati kesatuan rangkaian tersebut dan

melewati kesatuan rangkaian tersebut dan melewati setiap komputer yang terhubung

pada rangkaian ring ini, Contoh gambar Topologi Ring dijelaskan pada gambar 2.5

sebagai berikut.

Sumber: http://gaptex.com

Gambar II.5

Topologi Ring

3. Topologi Star

Topologi Star adalah arsitektur LAN di mana end points dari jaringan terkoneksi

ke sentral melalui Hub atau LAN Switch dengan dedicated link. Contoh gambar

Topologi Star dijelaskan pada gambar 2.6 sebagai berikut.

15

Sumber: Gin-Gin Yugianto Oscar Rachman, 2012:10

Gambar II.6

Topologi Star

2.3 Komponen Jaringan Komputer

Menurut Wagito (2012:20) “Dalam sebuah jaringan komputer memiliki

komponen-komponen penunjang yang memungkinkan komputer-komputer tersebut

dapat berkomunikasi antar satu komputer dengan komputer yang lain”. Komponen-

komponen tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

2.3.1 Perangkat Komputer

Sesuai dengan fungsinya, perangkat komputer yang terdapat dalam sebuah jaringan

komputer dibedakan menjadi dua :

1. Komputer server merupakan inti atau pusat dari jaringan. Server merupakan

komputer berkecepatan tinggi dengan kapasitas memori (RAM) dan media simpan

besar, dan dihubungkan dengan kartu jaringan yang cepat (fast network interface).

16

2. Komputer workstation merupakan semua komputer yang terhubung ke server pada

jaringan.

2.3.2 Kartu Jaringan

NIC atau kartu antarmuka jaringan merupakan peralatan yang memungkinkan

terjadinya hubungan antara jaringan dengan komputer workstation atau jaringan dengan

komputer server. NIC merupakan peralatan internal yang dipasangkan pada slot ekspansi

dalam komputer baik slot ekspansi ISA maupun slot ekspansi PCI, dan bahkan pada

beberapa mainboard komputer, NIC sudah terpasang secara onboard artinya menyatu

dengan mainboard. Dalam komputer notebook NIC kadang-kadang dipasang pada slot

PCMCIA. Contoh gambar NIC atau Kartu Antarmuka Jaringan dijelaskan pada

gambar 2.7 sebagai berikut.

Sumber : Wagito, 2012:24

Gambar II.7

Kartu Jaringan

17

2.3.3 Media Transmisi Kabel dan Konektor

Media transmisi adalah perangkat keras yang digunakan untuk mengirimkan data

pada jaringan. Data ditransmisikan dalam bentuk yang berbeda-beda sesuai dengan

media transmisinya. Pada media transmisi kabel, data akan diubah menjadi daya listrik.

Media transmisi kabel identik dengan konektor sebagai pasangannya dalam membangun

sebuah jaringan. Dibawah ini akan dibahas mengenai kabel UTP dengan konektornya

RJ-45.

2.3.3.1 Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP)

Kabel UTP merupakan salah satu jenis kabel yang paling banyak digunakan

dalam jaringan komputer pada saat ini. Kabel ini berisi empat pasang (pair) kabel yang

tiap pair nya dipilih. Kabel ini tidak dilengkapi dengan pelindung (Unshielded). Keempat

pasang kabel (delapan kabel) yang menjadi isi kabel berupa kabel tembaga tunggal yang

ber-isolator. Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP) mempunyai warna yaitu :

a. Orange – Putih Orange

b. Hijau – Putih Hijau

c. Coklat – Putih Coklat

d. Biru – Putih Biru

Saat ini terdapat lima kategori kabel UTP, yaitu kabel UTP kategori satu sampai

dengan lima. Kabel UTP kategori satu dan dua tidak digunakan dalam jaringan komputer

karena kemampuan transfer datanya sangat rendah. Kategori kabel ini banyak digunakan

untuk komunikasi telepon atau sebagai kabel telepon. Sedangkan jaringan komputer

digunakan kabel kategori tiga sampai lima. Kabel kategori tiga bisa dipergunakan untuk

komunikasi pada jaringan dengan kecepatan 10 Mbps, seperti Ethernet, itulah sebabnya

Ethernet dengan kabel UTP disebut dengan 10BaseT. Sedangkan untuk jaringan Token

18

Ring bisa menggunakan kabel UTP kategori empat dan lima. Kabel UTP kategori lima

bisa dipergunakan untuk kedua jaringan di atas, bahkan kabel ini bisa pula dipergunakan

untuk jaringan komputer dengan kecepatan 100 Mbps atau Fast Etehernet (100BaseT).

Contoh gambar Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP) dijelaskan pada gambar 2.8

sebagai berikut.

Sumber : http://teknodaily.com

Gambar II.8

Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP)

2.3.3.2 Konektor RJ-45

Konektor adalah peripheral yang dipasang pada ujung kabel UTP. Bertujuan agar

kabel dapat dipasang pada port LAN Card. Bisanya dalam jaringan komputer, konektor

yang umum dipakai adalah konektor RJ-45. Untuk dapat memasangkan ujung-ujung

kabel UTP dengan konektor RJ-45 diperlukan sebuah alat yang dinamakan plug crimper.

Contoh gambar Konektor RJ-45 dijelaskan pada gambar 2.9 sebagai berikut.

Sumber : http://rezakomputer.com/wp-content/uploads/2014/03/tips-memilih-rj45.jpg

Gambar II.9

Konektor RJ-45

19

2.3.4 Perangkat Bantu Jaringan

Perangkat bantu jaringan adalah perangkat yang berguna dalam membantu

jaringan tersebut, sehingga dapat mentransfer data hingga jarak yang jauh. Selain itu,

fungsi perangkat bantu adalah untuk memperkuat sinyal dalam jaringan dari gangguan

gelombang-gelombang.

2.3.4.1 Switch

Switch adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan beberapa Local Area

Network (LAN) yang terpisah serta menyediakan filter paket antar LAN. Switch

merupakan alat multi port, masing-masing dapat mendukung satu workstation, jaringan.

Walaupun terhubung dengan jaringan yang berbeda masing-masing port, switch dapat

memindahkan atau mengirim paket data antar jaringan apabila diperlukan. Dalam hal ini

switch berlaku seperti bridge multi port yang sangat cepat ( paket data difiliter oleh

switch sesuai dengan alamat yang dituju). Contoh gambar Switch dijelaskan pada

gambar 2.10 sebagai berikut.

Sumber : Wagito, 2012:29

Gambar II.10

Switch

20

2.3.4.2 Wireless Access Point (WAP)

WAP adalah peralatan yang berfungsi sebagai pusat komunikasi data dalam jaringan

WLAN. Dalam mode operasi yang umum digunakan mode infrastruktur (infrastructure

mode), semua server wireless berkomunikasi dengan workstation atau dengan server lain

melalui WAP. Dalam pengoperasian ini, WAP memiliki fungsi seperti switch atau hub

pada jaringan yang menggunakan media transmisi kabel. Contoh gambar Acces Point

dijelaskan pada gambar 2.11 sebagai berikut.

Sumber : Wagito, 20012:30

Gambar II.11

Access Point

2.3.4.3 Bridge

Bridge adalah alat yang memungkinkan untuk membagi suatu jaringan yang besar

dalam dua jaringan yang lebih kecil, sehingga menjadi jaringan yang lebih efektif dan

efisien. Bridge dapat memonitor lalu-lintas informasi pada kedua jaringan sedemikian,

sehingga paket informasi dapat dilewatkan pada lokasi yang benar. Kebanyakan bridge

dapat mendengarkan jaringan dan secara automatis memetakan alamat masing-masing

komputer pada kedua jaringan. Contoh gambar Bridge dijelaskan pada gambar 2.12

sebagai berikut.

21

Sumber : Wagito, 2012:31

Gambar II.12

Bridge

2.3.4.4 Repeater

Repeater adalah alat yang dapat menguatkan (boost) isyarat jaringan yang

melintasinya. Repeater melakukan penguatan dengan cara memperbaiki secara elektrik

isyarat yang diterima serta memancarkannya kembali isyarat tersebut. Contoh gambar

Repeater dijelaskan pada gambar 2.13 sebagai berikut.

Sumber : Wagito, 2012:32

Gambar II.13

Repeater

22

2.4 Perangkat Lunak Jaringan

Perangkat lunak adalah “perintah (program komputer) yang dieksekusi

memberikan fungsi dan petunjuk kerja seperti yang diinginkan“. Jaringan komputer

pertama dirancang dengan perangkat keras yang menjadi pertimbangan utamanya,

dan perangkat lunak menjadi pertimbangan selanjutnya. Sekarang strategi ini tidak

berlaku lagi, karena perangkat lunak jaringan sekarang ini sangat struktur, Berikut

beberapa perangkat lunak jaringan ataupun aplikasi unutk membuat jaringan :

1. Mikrotik Router OS

Menurut Athaillah (2013:16) “Mikrotik RouterOS adalah sistem operasi dan

perangkat lunak yang dapat digunakan unutk menjadikan router network, mencakup

beberapa berbagai fitur yang dibaut untuk ip network dan jaringan wireless”.

Mikrotik RouterOS dapat digunakan menggunakan peralatan embedded (minimum

sistem maupun menggunakan PC (personal komputer) serta kompatibel dengan IBM

PC X86. Mikrotik RouterOS dapat berfungsi sebagai access Konsentrator dengan

berbagai pilihan protokol Mikrotik RouterOS itu sendiri memiliki banyak fitur, ini

juga yang membuat Mikrotik RouterOS dapat mengambil peranan yang lebih banyak

dalam jaringan. Mikrotik RouterOS mampu menggunakan protokol tunneling seperti

IP security (Ipsec), Point-To-Point Tunneling Protokol (PPTP), Layer 2 Forwanding

Protokol (L2TP) dan Point-To-Point over Ethernet (PPPoE). Contoh gambar

Mikrotik RouterOS dijelaskan pada gambar 2.14 sebagai berikut.

23

Sumber : http://belajar-komputer-mu.com

II.14

Mikrotik RouterOS

2. Packet Tracer

Sebelum masuk ke tahap pembuatan jaringan baik itu yang LAN, VLAN, MAN

maupun WAN, merancang jaringan terlebih dahulu dalam dalam sebuah aplikasi

simulator merupakan langkah awal yang sangat baik. Banyaknya aplikasi simulator

dalam pembuatan jaringan membuat kita banyak pilihan untuk merancang suatu

jaringan dalam aplikasi seperti GNS3, Bosson Simulator, Packet Tracer dan Aplikasi

Simulator lainya. Packet Tracer merupakan salah satu simulator yang di keluarkan

oleh Cisco System, Packet Tracer ini dapat merancang satu jaringan baik dalam

konfigurasi router, switch dan device-device yang dikeluarkan vendor Cisco. User

juga dapat melihat apakah konfigurasi yang dilakukan pada switch, router, wireless

ataupun PC benar adanya atau tidak, Simulator ini terdiri dari beberapa versi dimana

tiap versi mempunyai keunggulan dan kelebihan seperti halnya seri-seri pada router,

24

switch device-device LAN atau WAN. Dengan memanfaatkan aplikasi simulator ini

lebih mendekati kondisi Real dalam perancangan pembuatan jaringan.

3. Aplikasi Winbox

Aplikasi winbox merupakan sebauh aplikasi yang sangat erat hubungannya

dengan mikrotik. Winbox adalah sebuah utility yang digunakan untuk melakukan

remote ke server mikrotik dalam mode GUI jika untuk konfigurasi mikrotik dalam

Text Mode melalui PC itu sendiri, maka untuk dalam bentuk mode GUI kita

menggunakan Winbox ini. Dengan aplikasi ini kita bisa konfigurasi mikrotik dengan

melalui komputer Client, mengkonfigurasi mikrotik melalui Winbox jauh lebih

banyak digunakan karena selain penggunaanya yang mudah kita tidak harus

menghafal perintah-perintah Consile. Fungsi utama Winbox adalah untuk menyetting

yang ada pada mikrotik dengan kemudahannya melaui tampilan GUI atau Dekstop.

Contoh gambar Aplikasi Winbox dijelaskan pada gambar 2.15 sebagai berikut.

Sumber : http://nurmanto.com

Gambar II.15

Winbox

25

4. Packet Tracer 5.3

Merupakan suatu simulator yang dikelurkan oleh Cisco System, Packet Tracer ini

dapat merancang suatu jaringan baik dalam pengkonfigurasi router, switch dan

device-device yang dikeluarkan vendor Cisco. User juga dapat melihat apakah

konfigurasi yang dilakukan pada switch. Router, wireless ataupun PC benar adanya

atau tidak. Simulator ini terdiri dari beberapa versi dimana tiap versi mempunyai

keunggulan dan kelebihan seperti halnya seri-seri pada router, switch device-device

LAN dan WAN. Contoh gambar Packet Tracer dijelaskan pada gambar 2.16 sebagai

berikut.

Sumber : http://www.packettracernetwork.com

Gambar II.16

Packet Tracer

26

2.5. TCP/IP dan Subnetting

Dalam sebuah jaringan komputer TCP/IP dan subnetting merupakan dua hal

yang sangat penting. Keduanya memiliki fungsi dan tugas tersendiri agar aliran data

di dalam sebuah jaringan tidak mengalami masalah.

2.5.1. TCP/IP

Menurut Sugeng Winarno (2013:89) model referensi DARPA atau DARPA

Reference Model adalah “sebuah referensi protocol jaringan yang diusulkan oleh

departemen pertahanan Amerika Serikat atau DoD (Departement of Defense). Model

ini dinamai begitu karena lembaga yang mengembangkan TCP/IP adalah DARPA

(United States Defense Advanced Research Project Agency) pada dekade 1970 - an

hingga 1980 – an Model itu disebut juga TCP/IP Model atau Internet Mode”. Pada

Mulanya TCP//IP digunakan pada jaringan bernama ARPANET. Namun saat ini

telah menjadi protokol standar bagi jaringan yang lebih umum yang disebut Internet.

Seperti halnya model OSI, pengiriman data yang dilakukan pada model

TCP/IP pun menggunakan prinsip encapsulation. Mula-mula data ditangani oleh layer

Aplication menggunakan aplikasi khas TCP/IP seperti e-mail, FTP, telnet dan

sejenisnya. Sesampainya di layer host, protokol menambahkan heder pada setiap

paket. Selanjutnya data dikirim ke layer network dan diberi header yang berisi

informasi alamat tujuan, alamat pengirim, dan informasi lain yang dibutuhkan untuk

melakukan routing. Lalu data siap dikirim ke layer interface.

Di layer Network Interface ini data diubah menjadi besaran – besaran

listrik/fisik seperti tegangan, arus, gelombang radio maupun cahaya, sesuai media

yang digunakan. Di sini dihasilkan bit – bit data yang siap untuk dikirim. Setelah bit

27

– bit data sampai ke komputer penerima, proses kebalikannya dilakukan. Data secara

bertahap “dicopot” header-nya satu persatu, mulai dari layer terbawah hingga layer

paling atas. Setelah sampai pada layer Aplication barulah data yang sebelumnya bisa

“dibaca” oleh aplikasi TCP/IP.

1. Internet Protocol

Menurut Sofana (2013:94) Internet Protocol adalah “ (IP) berada pada Layer

Internetwork atau Internet IP merupakan kunci dari jaringan TCP/IP, agar dapat

berjalan dengan baik maka semua aplikasi jaringan TCP/IP pasti bertumpu pada

Internet Protocol yang mengatur bagaimana suatu data dapat dikenal dan dikirim dari

satu komputer lain. IP bersifat recovery. IP tidak dapat melakukan handshake

(pertukaran kontrol informasi) saat membangun sebuah koneksi, sebelum data

dikirim. Padahal handshake merupakan salah satu syarat agar sebuah koneksi baru

terjadi. Dengan demikian, IP pada layer lainnya untuk melakukan handshake protocol

IP memiliki 5 fungsi utama, yaitu:

a. Mendefinisikan paket yang menjadi unit satuan terkecil pada transmisi data di

Internet.

b. Memindahkan data antara Transport Layer dan Network Interface Layer.

c. Mendefinisikan skema pengalamatan Internet atau IP address.

d. Menentukan routting paket.

e. Melakukan fregmentasi dan penyusunan ulang paket.

2. TCP dan UDP

Menurut Sofana (2013:98) Transmission Central Protocol (TCP) dan User Data

Protocol (UDP) adalah “ Merupakan dua protocol terpenting dalam layer Transport.

28

TCP merupakan protocol yang bersifat connection oriented. TCP menyediakan

layanan pengiriman data connection oriented, reliable, byte stream service.

Sedangkan UDP menyediakan layanan pengiriman datagram yang bersifat

connectionless oriented, tanpa dilengkapi deteksi dan koneksi kesalahan Kedua

protocol ini mengirim data antara layer Aplication dan layer Internet.

3. IPv4 Address

Menurut Sofana (2013:105) adalah “ saat ini banyak digunakan IP versi 4

Sehingga IP address – nya pun sering disebut sebagai IP address versi 4 atau Ipv4 “.

IP address wajib diketahui dan dipahami oleh siapa saja yang sedang mempelajari

jaringan Internet. Setiap komputer yang hendak bergabung dengan Internet harus

memiliki suatu alamat yang unit. alamat ini berbeda dengan MAC address yang

terdapat pada ethernet card atau NIC lainnya. IP address adalah sekumpulan bilangan

biner sepanjang 32 bit, yang di bagi atas 4 segmen terdiri atas 8 bit. IP address

merupakan identifikasi setiap host pada jaringan Internet.

4. IPv6 Address

Menurut Sofana (2013:131) IPv6 adalah “ IP Address atau address versi 6 atau

Next Generation IP address (Ipng), adalah IP address yang digunakan pada protokol

IPv6 atau Internet Protokol vesi 6, merupakan protokol IP terbaru yang dicadangkan

untuk keperluan masa mendatang. Sudah sekitar dua puluh tahun lebih, Internet

berkembang menggunakan Internet Protokol Version 4 (IPv4). IPv4 menyediakan IP

address sepanjang 32 bit atau sejumlah 232 buah IP address. Alokasi IP address

sebanyak itu pada mulanya dianggap cukup. Hingga pada tahun 1991, timbul

kekhawatiran bawha suatu saat jumlah host yang terhubung ke Internet akan melebihi

29

kapasitas IPv4. Kekhawatiran tersebut mendorong para ahli untuk merumuskan versi

protokol Internet yang lebih baru. Proposal diajukan pada tahun 1992 dan selama

beberapa tahun mendapat masukan dari beberapa pihak. Setelah mengalami

perjalanan panjang, akhirnya terbentuklah sebuah protokol baru yang disebut Internet

Protokol Version 6 (IPv6) atau Next Generation Internet Protocol

2.5.2. Subnetting

Menurut Sofana (2013:117) Subnetting adalah “ sebuah proses pembagi atau

memecah sebuah network menjadi beberapa network yang lebih kecil (subnet-subnet)

.“ Esensi dari subnetting adalah “ memindahkan “ garis pemisah bagian network,

sehingga beberapa bit host digunakan untuk bit tambahan bagian network. Subnetting

akan mengakibatkan beberapa perubahan sebagi berikut:

1. Panjang bit network bertambah dan bit host berkurang.

2. Network address berubah.

3. Netmask address berubah.

4. Broadcast address berubah.

5. Jumlah network (subnet) bertambah.

6. Jumlah host maksimal setiap subnet berkurang.

Subnetting dilakukan dengan beberapa alasan, di antaranya:

1. Untuk efisiensi IP address, alokasi IP address berdasarkan pembagian kelas

kurang efesien.

2. Untuk menjembatani perbedaan topologi fisik seringkali digunakan router. Router

bekerja dengan cara meneruskan paket antar – network yang berbeda. Perbedaan

network pada “kacamata” TCP/IP di tentukan dari network address-nya. Sehingga

30

untuk mengatasinya kita harus membagi sebuah network menjadi beberapa subnet

yang kemudian berhubungan oleh router.

3. Untuk memudahkan proses manajemen atau pengaturan security network.

4. Untuk mengisolasi traffic. Manakala suatu host berkomunikasi dengan host lain

pada subnet yang sama, pesan broadcast cukup disebarkan di antara angota subnet

dan tidak akan diteruskan ke subnet lain.

Contoh untuk perhitungan subnetting itu sendiri adalah sebagai berikut:

1. Dimisalkan ada sebuah network address, 192.168.1.0/30.

2. Maka di dapati jumlah subnet mask –nya adalah 255.255.255.252 dari

perhitungan bineri yang amsing-masing bitnya berjumlah 8 bit.

11111111.11111111.11111111.11111100

255 255 255 252

3. Net ID = 2x (banyak bit yang aktif)

Net ID = 26

= 64

4. Host ID = 2y – 2 (bit yang bernilai 0 atau tidak aktif0

Host ID = 22-2=2

5. Blok Net = 256 – Nilai Subnet Baru

Blok Net = 256 -252 = 4

6. Jumlah Host yang dapat digunkan = Jumlah Net ID Jumlah Host ID Jumlah Host

yang dapat digunakan = 64x4 = 256

7. Alamat Subnet = 192.168.1.0, 192.168.1.4, 192.168.1.8, 192.168.1.12 dst.

8. Alamat Broadcast = 192.168.1.3, 192.168.1.7, 192.168.1.11 dst.

9. Alamat Subnet ke-3 = 192.168.1.8

31

Contoh Tabel Subnetting dijelaskan pada Tabel 2.1 sebagai berikut

Tabel II.1

Subnetting

Subnet Mask Nilai CIDR

255.255.128.0 /17

255.255.192.0 /18

255.255.224.0 /19

255.255.240.0 /20

255.255.248.0 /21

255.255.252.0 /22

255.255.254.0 /23

255.255.255.0 /24

255.255.255.128 /25

255.255.255.128 /26

255.255.255.192 /27

255.255.255.240 /28

255.255.255.248 /29

255.255.255.252 /30

2.6. Sistem Keamanan Jaringan

Menurut Sukamaaji (2012:60) mengemukakan bahwa “ keamanan jaringan

yaitu proses pencegahan yang dilakukan oleh penyerang untuk terhubung kedalam

jaringan komputer melalui akses yang tidak sah, atau pengguna secara ilega; dari

komputer dan jaringan “.

1. Aspek Keamanan Jaringan

Secara umum aspek keamanan jaringan meliputi 4 aspek menurut setiawan

(2005:47) yaitu:

32

a. Privacy/Confidentiality

Usaha untuk menjaga informasi dari orang yang tidak berhak mengakses Privacy

lebih mengarah ke data-data yang sifatnya privat, sedangkan confidentiality biasanya

berhubungan dengan data yang di berikan ke hak lain untuk keperluan tertentu.

b. Integrity

Aspek ini menekankan bahwa informasi tidak boleh diubah tanpa seijin pemilik

informasi. Informasi yang diterima harus sesuai dan sama persis seperti saat

informasi di kirimkan. Jika terdapat perbedaan antara informasi atau data yang

dikirimkan dengan yang diterima maka aspek integrity tidak tercapai.

c. Authentication

Aspek ini berhubungan denagn metode atau cara untuk menyatakan bahwa

informasi betul-betul asli, orang yang mengakses atau memberikan informasi adalah

betul-betul orang yang di maksud atau server yang kita hubungi adalah benar-benar

server asli.

d. Availability

Aspek ini berhubungan dengan ketersediaan data dan informasi yang berbeda

dalam suatu sistem komputer tersedia dan dapat dimanfaatkan oleh orang yang

berhak.

2. Firewall

Firewall adalah “ merupakan sistem yang digunakan untuk mencegah pihak-

pihak yang tidak diijinkan untuk memasuki daerah yang dilindungi dalam unit pusat

kerja perusahaan “. Firewall berusaha untuk mencegah pihak-pihak yang mencoba

masuk tanpa ijin dengan cara melipatgandakan dan mempersulit hambatan-hambatan

33

yang ada. Namun, yang perlu diingatkan adalah bahwa sistem firewall ini tidak dapat

mencegah masuknya virus atau gangguan yang berasal dari dalam perusahaan itu

sendiri.