BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · membuat perjanjian yang saling menguntungakan baik...

14
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Kredit Menurut Kasmir (2012:112) “Dalam bahasa latin kredit disebut “credere” yang artinya percaya. Maksudnya si pemberi kredit percaya kepada si penerima kredit, bahwa kredit yang disalurkannya pasti akan dikembalikan sesuai dengan perjanjian. Sedangkan bagi si penerima kredit berarti menerima kepercayaan, sehingga mempunyai kewajiban untuk membayar kembali pinjaman tersebut sesuai dengan jangka waktunya”. Sedangkan menurut Suyatno, dkk (2007:50) “Pinjama n yang diberikan (kredit) ialah penyedian uang atau tagihan-tagihan yang dapat disamakan dengan itu berdasarkan persetujuan pinjaman-meminjam antara bank dan lain pihak dalam hal, pihak peminjam berkewajiban melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga yang ditetapkan”. Menurut Fahmi (2014:2) “Kredit berasal dari bahasa latin yaitu credere, yang diterjemahan sebagai kepercayaan atau credo yang berarti saya percaya. Kredit dan kepercayaan (trust) adalah ibarat sekeping mata uang logam yang tidak dapat dipisahkan”. Menurut Kasmir (2013:85) “Kredit adalah berupa uang atau tagihan yang nilainya diukur dengan uang, misalnya bank membiayai kredit untuk pembelian rumah atau mobil. Kemudian adanya kesepakatan antara bank (kreditor) dengan nasabah penerima kredit (debitur), bahwa mereka sepakat sesuai dengan perjanjian yang telah dibuatnya”.

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · membuat perjanjian yang saling menguntungakan baik...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · membuat perjanjian yang saling menguntungakan baik dari pemberi kredit ataupun penerima kredit. 2.2. Unsur-unsur Kredit Dalam perkreditan

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Kredit

Menurut Kasmir (2012:112) “Dalam bahasa latin kredit disebut “credere”yang artinya percaya. Maksudnya si pemberi kredit percaya kepada sipenerima kredit, bahwa kredit yang disalurkannya pasti akan dikembalikansesuai dengan perjanjian. Sedangkan bagi si penerima kredit berarti menerimakepercayaan, sehingga mempunyai kewajiban untuk membayar kembalipinjaman tersebut sesuai dengan jangka waktunya”.

Sedangkan menurut Suyatno, dkk (2007:50) “Pinjaman yang diberikan(kredit) ialah penyedian uang atau tagihan-tagihan yang dapat disamakandengan itu berdasarkan persetujuan pinjaman-meminjam antara bank dan lainpihak dalam hal, pihak peminjam berkewajiban melunasi hutangnya setelahjangka waktu tertentu dengan jumlah bunga yang ditetapkan”.

Menurut Fahmi (2014:2) “Kredit berasal dari bahasa latin yaitu

credere, yang diterjemahan sebagai kepercayaan atau credo yang berarti saya

percaya. Kredit dan kepercayaan (trust) adalah ibarat sekeping mata uang

logam yang tidak dapat dipisahkan”.

Menurut Kasmir (2013:85) “Kredit adalah berupa uang atau tagihan yangnilainya diukur dengan uang, misalnya bank membiayai kredit untukpembelian rumah atau mobil. Kemudian adanya kesepakatan antara bank(kreditor) dengan nasabah penerima kredit (debitur), bahwa mereka sepakatsesuai dengan perjanjian yang telah dibuatnya”.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · membuat perjanjian yang saling menguntungakan baik dari pemberi kredit ataupun penerima kredit. 2.2. Unsur-unsur Kredit Dalam perkreditan

8

Sedangkan menurut Ensiklopedia Umum dalam Firdaus, dkk (2009:2)memberikan definisi kredit “Kredit adalah sistem keuangan untukmemudahkan pemindahan modal dari pemilik kepada pemakai denganpengharapan memperoleh keuntungan. Kredit diberikan berdasarkankepercayaan orang lain yang memberikannya terhadap kecakapan dankejujuran si peminjam”.

Menurut Hasibuan (2011:87) “Kredit berasal dari Italia, credere yang

artinya kepercayaan, yaitu keoercayaan dari kreditor bahwa debitornya akn

mengembalikan pinjaman beserta bunganya sesuai dengan perjanjian kedua

belah pihak. Tegasnya, kreditor percaya bahwa kredit itu tidak akan macet”.

Menurut UU RI No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan Bab 1, Pasal 1, ayat 12dalam Hasibuan (2011:87) mengemukakan Kredit adalah penyediaan uangatau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuanatau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yangmewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktutertentu dengan jumlah bunga imbalan atau pembagian hasil keuntungan”.

Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian kredit

adalah suatu kegiatan pinjam-meminjam antara kedua belah pihak dengan

membuat perjanjian yang saling menguntungakan baik dari pemberi kredit

ataupun penerima kredit.

2.2. Unsur-unsur Kredit

Dalam perkreditan ada beberapa unsur yang harus dipenuhi untuk

memperlancar kegiatan perushaan itu sendiri. Menurut Fahmi (2014:6) Unsur-unsur

kredit adalah sebagi berikut :

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · membuat perjanjian yang saling menguntungakan baik dari pemberi kredit ataupun penerima kredit. 2.2. Unsur-unsur Kredit Dalam perkreditan

9

1. Kepercayaan.

Kepercayaan (trust) adalah sesuatu yang paling utama dari unsur kredit yang

harus ada karena tanpa ada rasa saling percaya antara kreditur dan debitur maka

akan sangat sulit terwujud suatu sinergi kerja yang baik. Karena dalam konsep

sekarang ini kreditur dan debitur adalah mitra bisnis.

2. Waktu.

Waktu (time) adalah bagian yang paling sering dijadikan kajian oleh pihak analis

finance khususnya oleh analis kredit. Ini dapat dimengerti karena bagi pihak

kreditur saat ia menyerahkan uang kepada debitur maka ia juga harus

memperhitungkan saat pembayaran kembali yang akan dilakukan oleh pihak

debitur itu sendiri.

3. Risiko.

Risiko di sini menyangkut persoalan seperti degree of risk. Di sini yang paling

dikaji adalah pada keadaan yang terburuk yaitu pada saat kredit tersebut tidak

kembali atau timbulnya kredit macet.

4. Prestasi.

Prestasi yang dimaksud di sini adalah prestasi yang dimiliki oleh kreditur untuk

diberikan kepada debitur. Pada dasarnya bentuk atau objek dari kredit itu sendiri

adalah tidak selalu dalam barang dan jasa (goods and service). Namun pada saat

sekarang ini pemberian kredit dalam bentuk uang adalah lebih dominan terjadi

dari pada bentuk barang.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · membuat perjanjian yang saling menguntungakan baik dari pemberi kredit ataupun penerima kredit. 2.2. Unsur-unsur Kredit Dalam perkreditan

10

5. Adanya kreditur.

Kreditur yang dimaksud di sini adalah pihak yang memiliki uang (money), barang

(goods), atau jasa (service) untuk dipinjamkan kepada pihak lain, dengan harapan

dari hasil pinjaman itu akan diperoleh keuntungan dalam bentuk interest (bunga)

sebagai balas jasa dari uang, barang, atau jasa yang telah dipinjam tersebut.

6. Adanya debitur.

Debitur yang dimaksud di sini adalah pihak yang memerlukan uang (money),

barang (goods), atau jasa (service) dan berkomitmen untuk mampu

mengembalikannya tepat sesuai dengan waktu yang disepakati serta besedia

menanggung berbagai risiko jika melakukan keterlambatan sesuai dengan

ketentuan administrasi dalam kesepakatan perjanjian yang tertera di sana.

2.3. Tujuan dan Fungsi Kredit

Menurut kasmir (2013:88) menjelaskan bahwa “Pemberian suatu fasilitas

kredit mumpunyai tujuan tertentu. Tujuan kredit tersebut tidak akan terlepas dari misi

bank tersebut didirikan. Adapun tujuan utama pemberian suatu kredit adalah sebagai

berikut :

1. Mencari keuntungan

Yaitu bertujuan untuk memperoleh hasil dari pemberian kredit tersebut. Hasil

tersebut terutama dalam bentuk bunga yang diterima oleh bank sebagai balas jasa

dan biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · membuat perjanjian yang saling menguntungakan baik dari pemberi kredit ataupun penerima kredit. 2.2. Unsur-unsur Kredit Dalam perkreditan

11

2. Membantu usaha nasabah

Tujuan lainnya adalah untuk membantu usaha nasabah yang memerlukan dana,

baik dana investasi maupun dana untuk modal kerja.

3. Membantu pemerintah

Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak perbankan,

maka semakin baik, mengingat semakin banyak kredit berarti adanya peningkatan

pembangunan diberbagai sektor. Keuntungan bagi pemerintah dengan

menyebarnya pemberian kredit adalah sebagai berikut :

a. Penerimaan pajak, dari keuntungan yang diperoleh nasabah dan bank.

b. Membuka kesempatan kerja, dalam hal ini untuk kredit pembangunan usaha

baru atau perluasan usaha akan membutuhkan tenaga kerja baru sehingga

dapat menyedot tenaga kerja yang masih menganggur.

c. Meningkatkan jumlah barang dan jasa, jelas sekali bahwa sebagian besar

kredit yang disalurkan akan dapat meningkatkan jumlah barang dan jasa yang

beredar di masyarakat.

d. Menghemat devisa negara, terutama untuk produk-produk yang sebelumnya

diimpor dan apabila sudah dapat diproduksi di dalam negeri dengan fasilitas

kredit yang ada. Jelas akan dapat menghemat devisa negara.

e. Meninigkatkan devisa negara, apabila kredit yang dibiayai untuk keperluan

ekspor.

Kemudian di samping tujuan di atas suatu fasilitas kredit memiliki fungsi

sebagai berikut :

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · membuat perjanjian yang saling menguntungakan baik dari pemberi kredit ataupun penerima kredit. 2.2. Unsur-unsur Kredit Dalam perkreditan

12

1. Untuk meningkatkan daya guna uang

2. Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang

3. Untuk meningkatkan daya guna barang

4. Meningkatkan peredaran barang

5. Sebagai alat stabilitas ekonomi

6. Untuk meningkatkan kegairahan berusaha

7. Untuk meningkatlan pemerataan pendapatan

8. Untuk meningkatkan hubungan internasional

2.4. Jenis Kredit

Menurut Fahmi (2014:8) Kategori kredit menyebabkan kredit itu memiliki

beberapa posisinya masing-masing dengan kegunaan yang berbeda-beda pula.

Perbedaan-perbedaan tersebut menyebabkan public (masyarakat) bisa memutuskan

mana kredit yang akan dipilihnya. Sehingga kredit dapat dibedakan berdasarkan

jenisnya sebagai berikut :

1. Kredit konsumtif (consumptive credit).

Kredit ini adalah kredit yang diajukan oleh seseorang debitur kepada kreditur

guna memenuhi kebutuhan pribadinya. Seperti untuk membeli sepeda motor,

mobil, perabotan rumah, ponsel dan barang-barang elektronik.

2. Kredit produktif (productive credit).

Kredit ini adalah umumnya dipakai atau diajukan oleh mereka yang bergerak

dalam bidang usaha atau mereka yang mempunyai bisnis dan membutuhkan dana

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · membuat perjanjian yang saling menguntungakan baik dari pemberi kredit ataupun penerima kredit. 2.2. Unsur-unsur Kredit Dalam perkreditan

13

dalam usahanya untuk berekspansi bisnis atau bertujuan untuk meningkatkan

grafik hasil yang diperoleh saat ini menjadi lebih tinggi, seperti ingin

menghasilkan produk baru atau tambahan, ingin membuka kantor cabang baru

(brand office) untuk bidang pemasaran. Umunnya kredit ini dibagi dua, yaitu :

a. Kredit investasi (investment credit).

Kredit saat diajukan oleh seorang debitur ke kreditur dengan tujuan akan

dipergunakan untuk membeli barang-barang modal (capital good).

b. Kredit modal kerja (working capital credit).

Kredit yang saat diajukan oleh seorang debitur kepada kreditur dengan tujuan

akan dananya khusus untuk membeli bahan baku (material) atau kebutuhan

suku cadang (spare part).

3. Kredit perdagangan (trade credit).

Kredit ini adalah umumnya dananya dipergunakan untuk keperluan perdagangan

(trade). Kredit perdagangan diajukan dengan maksud agar barang yang telah

diproduksi menjadi lebih berguna dan bisa dipakai oleh banyak orang.

2.5. Pengajuan Kredit

Menurut Fahmi (2014:14) untuk mengajukan pinjaman kredit ke suatu

lembaga perbankan ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon debitur

sebagai syarat administrasi yaitu :

1. Foto copi KTP (kartu Tanda penduduk)

2. Foto copi KK (Kartu Keluarga)

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · membuat perjanjian yang saling menguntungakan baik dari pemberi kredit ataupun penerima kredit. 2.2. Unsur-unsur Kredit Dalam perkreditan

14

3. SK 80% DAN 100% (untuk 80% khusus bagi PNS, namun jika pegawai swasta

juga memilikinya agar turut menyertakannya)

4. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)

5. Sertifikat kepemilikan rumah dan tanah sebagai jaminan, atau BPKB

6. Buku tabungan baik di bank tersebut atau di bank lain

7. Surat keterangan tempat bekerja (bagi pegawai kontrak)

8. Slip gaji 3 (tiga) atau 4 (empat) bulan terakhir

9. Mengisi formulir pengajuan kredit sesuai permintaan

10. Surat keterangan sanggup membayar cicilan kredit dengan baik jika masa pensiun

kerja semakin dekat.

Sedangkan pengajuan kredit secara umum menurut Kasmir (2013:100) adalah

sebagai berikut :

1. Pengajuan berkas-berkas.

Pengajuan berkas sebaiknya berupa proposal yang berisi sebagai berikut :

a. Latar belakang perusahaan.

b. Maksud dan tujuan.

c. Besarnya kredit dan jangka waktu.

d. Cara pemohonan mengembalikan kredit.

e. Jaminan kredit.

2. Penyelidikan berkas pinjaman.

Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah berkas yang diajukan sudah lengkap

sesuai dengan persyaratan dan sudah benar

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · membuat perjanjian yang saling menguntungakan baik dari pemberi kredit ataupun penerima kredit. 2.2. Unsur-unsur Kredit Dalam perkreditan

15

3. Wawancara 1.

Merupakan penyidikan kepada calon nasabah atau konsumen dengan berhadapan

langsung dengan calon nasabah atau konsumen, untuk menyakinkan apakah

berkas berkas tersebut sesuai dan lengkap seperti dengan yang bank inginkan.

4. On the Spot.

Merupakan kegiatan pemeriksaan ke lapangan dengan meninjau berbagai objek

yang akan dijadikan usaha atau jaminan.

5. Wawancara II.

Merupakan kegiatan perbaikan berkas, jika mungkin ada kekurangan-kekurangan

pada saat setekah dilakukan on the spot di lapangan.

6. Keputusan kredit.

Keputasan kredit dalam hal ini adalah menentukan apakah kredit akan diberikan

atau ditolak.

7. Penandatanganan akad kredit.

Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari diputuskannya kredit, maka sebeleum

kredit dicairkan terlebih dahulu calon konsumen atau nasabah menandatangani

akad kredit.

8. Realisasi kredit.

Realisasi kredit diberikan setelah penandatanganan surat-surat yang diperlukan

dengan membuka rekening giro atau tabungan di bank yang bersangkutan.

9. Penyaluran atau penarikan dana.

Adalah pencarian atau pengambilan uang dari rekening sebagai realisasi dari

pemberian kredit dan dapat diambil sesuai ketentuan dan tujuan.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · membuat perjanjian yang saling menguntungakan baik dari pemberi kredit ataupun penerima kredit. 2.2. Unsur-unsur Kredit Dalam perkreditan

16

2.6. Analisis Kredit

Kasmir (2013:95) menjelaskan sebelum suatu fasilitas kredit diberikan, bank

harus merasa yakin bahwa kredit yang diberikan akan benar-benar kembali.

Keyakinan tersebut dapat dipeloreh dari hasil penilain kredit sebelum kredit tersebut

diberikan. Biasanya kriteria penilaian yang harus dilakukan oleh bank untuk

mendapatkan nasabah yang benar-benar menguntungan dilakukan dengan analisis 5C

Dan 7P. Tujuan Utama dari analisis kredit adalah untuk menentukan kesanggupan

dan kesungguhan seorang peminjam untuk membayar kembali pinjaman sesuai

dengan persyaratan dalam perjanjian kredit. Dalam pengertian yang luas analisis

kredit merupakan proses menilai risiko pemebrian pinjaman kepada perusahaan atau

kepada perorangan.

Adapun penjelasan untuk analisis 5C kredit adalah sebagi berikut :

1. Character.

Yaitu suatu keyakinan bahwa, sifat atau watak dari orang-orang yang diberikan

kredit benar-benar dapat dipercaya. Hal ini tercermin dari latar belakang si

nasabah baik yang bersifat latar belakang pekerjaan maupun yang bersifat pribadi.

2. Capacity.

Yaitu untuk melihat nasabah dalam kemampuannya di bidang bisnis yang

dihubungkan dengan pendidikannya. Kemampuan bisnis juga diukur dengan

kemampuannya dalam memahami tentang ketentuan-ketentuan pemerintah.

Begitu pula kekampuannya dalam menjalankan usahanya selama ini.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · membuat perjanjian yang saling menguntungakan baik dari pemberi kredit ataupun penerima kredit. 2.2. Unsur-unsur Kredit Dalam perkreditan

17

Pada akhirnya akan terlihat “kemampuannya” dalam mengembalaikan kredit

yang disalurkan.

3. Capital.

Yaitu untuk melihat penggunaan modal apakah efektif, dilihat daei laporan

keuangan (neraca dan laporan rugi laba) dengan melakukan pengukuran seperti

dari likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, dan ukuran lainnya. Capital juga dilihat

dari sumber mana saja modal yang ada sekarang ini.

4. Collateral.

Merupakan jaminan yang diberikan oleh calon nasabah baik yang bersifat fisik

maupun non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan.

Jaminan juga harus teliti keabsahannya sehingga jika terjadi suatu masalah, maka

jaminan yang dititipkan akan dapat dipergunakan secepat mungkin.

5. Condition.

Yaitu dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi dan politik

sekarang di masa yang akan dating sesuai sektor masing-masing, serta prospek

usaha dari sektor yang ia jalankan.

Kemudian penilaian kredit dengan metode analisis 7P adalah sebagai berikut :

1. Personality.

Yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya tingkah lakunya sehari-hari

maupun masa lalunya. Personality juga menyangkut sikap, emosi, tingkah laku,

dan tindakan nasabah dalam menghadapi suatu masalah.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · membuat perjanjian yang saling menguntungakan baik dari pemberi kredit ataupun penerima kredit. 2.2. Unsur-unsur Kredit Dalam perkreditan

18

2. Party.

Yaitu mengklasifikasikan nasabah kedalam klasifikasi tertentu atau golongan-

golongan tertentu modal, loyalitas serta karakternya. Sehingga nasabah dapat di

golongkan ke golongan tertentu dan akan mendapatkan fasilitas yang berbeda dari

bank.

3. Perpose.

Yaitu mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit, termasuk jenis kredit

yang diinginkan nasabah.tu uan pengambilan kredit bermacamu-macam. Sebagai

contoh apakah untuk modal kerja atau investasi, konsumtif atau produktif, dan

lain sebagainya.

4. Prospect.

Yaitu untuk menilai usaha nasabah dimasa yang akan datang menguntungkan atau

tidak, atau dengan kata lain mempunyai prospek atau sebaliknya. Hal ini penting

mengingat jika suatu fasilitas kredityang dibiayai tanpa mempunyai prospek,

bukan hanya bank rugi, tetapi juga nasabah.

5. Payment.

Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit telah diambil

atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit. Semakin banyak

sumber penghasilan debitur, akan semakin baik. Dengan demikian, jika salah satu

usahanya merugikan dapat ditutupi oleh sektor lainnya.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · membuat perjanjian yang saling menguntungakan baik dari pemberi kredit ataupun penerima kredit. 2.2. Unsur-unsur Kredit Dalam perkreditan

19

6. Profitability.

Yaitu untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba.

Profitability diukur dari period ke periode apakah akan tetap sama atau akan

semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit yang akan diperolehnya.

7. Protection.

Tujuannya adalah bagaimana menjaga agar usaha dan jaminan mendapatkan

perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan barang, orang atau jaminan

asuransi.

2.7. Jaminan Kredit

Menurut Kasmir (2013:93) Kredit tanpa jaminan sangat membahayakan posisi

bank, mengingat jika nasabah mengalami suatu kemacetan, maka akan sulit untuk

menutupi kerugian terhadap kredit yang disalurkan. Sebaliknya dengan jaminan

kredit relatif lebih aman mengingat setiap kredit macet akan dapat ditutupi oleh

jaminan tersebut.

Adapun jaminan kredit yang dapat dijadikan jaminan kredit oleh calon debitur adalah

sebagai berikut :

1. Dengan jaminan

a. Jaminan benda berwujud, yaitu barang-barang yang dapat dijadikan jaminan

seperti : tanah, bangunan, kendaraan bermotor, mesin-mesin atau pelaratan,

barang dagangan, sawah.

b. Jaminan benda tidak berwujud yaitu benda-benda yang merupakan surat-surat

yang dijadikan jaminan seperti : sertifikat saham, sertiifikat obligasi, sertifikat

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · membuat perjanjian yang saling menguntungakan baik dari pemberi kredit ataupun penerima kredit. 2.2. Unsur-unsur Kredit Dalam perkreditan

20

tanah, sertifikat deposito, rekening tabungan yang dibekukan, rekening giro

yang dibekukan, promes, wesel dan surat tagihan lainnya.

c. Jaminan orang yaitu jaminan yang diberikan oleh seseorang dan apabila kredit

tersebut macet, maka orang yang memberikan jaminan itulah yang

menanggung resikonya.

2. Tanpa jaminan

Kredit tanpa jaminan maksudnya adalah bahwa kredit yang diberikan bukan

dengan jaminan barang tertentu. Biasanya diberikan untuk perusahaan yang

memang benar-benar bonafit dan profesional sehingga kemungkinan kredit

tersebut macet sangat kecil. Dapat pula kredit tanpa jaminan hanya dengan

penilaian terhadap prospek usahanya atau dengan pertimbangan untuk pengusaha-

pengusaha ekonomi lemah.