BAB II LANDASAN TEORI · komputer di tempat tertentu dapat secara langsung berkomunikasi dengan...

27
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Program World Wide Web (WWW) atau sering disingkat Web merupakan jaringan yang menghubungkan jaringan-jaringan lokal ke dalam suatu jaringan global, di mana satu komputer di tempat tertentu dapat secara langsung berkomunikasi dengan komputer lain di tempat lain. 2.1.1. Sistem Informasi 1. Sistem Menurut (Maniah & Hamidin, 2017, p. 1), “Sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen berupa data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan/sasaran tertentu yang sama.” Sedangkan menurut (Anggraeni & Irviani, 2017, p. 1), “Sistem adalah kumpulan orang yang saling bekerja sama dengan ketentuan-ketentuan aturan yang sistematis dan terstruktur untuk membentuksatu kesatuan yang melaksanakan suatu fungsi untuk mencapai tujuan”. 2. Informasi Menurut (Anggraeni & Irviani, 2017, p. 1), “Informasi adalah data yang diolah menjadu lebih berguna dan berarti bagi penerimanya, serta untuk mengurangi ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan mengenai suatu keadaan.”

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI · komputer di tempat tertentu dapat secara langsung berkomunikasi dengan...

  • BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1. Konsep Dasar Program

    World Wide Web (WWW) atau sering disingkat Web merupakan jaringan yang

    menghubungkan jaringan-jaringan lokal ke dalam suatu jaringan global, di mana satu

    komputer di tempat tertentu dapat secara langsung berkomunikasi dengan komputer

    lain di tempat lain.

    2.1.1. Sistem Informasi

    1. Sistem

    Menurut (Maniah & Hamidin, 2017, p. 1), “Sistem dapat didefinisikan sebagai

    kumpulan dari elemen-elemen berupa data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur

    yang saling berhubungan, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun

    software yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan untuk mencapai

    tujuan/sasaran tertentu yang sama.”

    Sedangkan menurut (Anggraeni & Irviani, 2017, p. 1), “Sistem adalah

    kumpulan orang yang saling bekerja sama dengan ketentuan-ketentuan aturan yang

    sistematis dan terstruktur untuk membentuksatu kesatuan yang melaksanakan suatu

    fungsi untuk mencapai tujuan”.

    2. Informasi

    Menurut (Anggraeni & Irviani, 2017, p. 1), “Informasi adalah data yang diolah

    menjadu lebih berguna dan berarti bagi penerimanya, serta untuk mengurangi

    ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan mengenai suatu keadaan.”

  • 3. Sistem Informasi

    Menurut (Anggraeni & Irviani, 2017, p. 2), “Sistem Informasi merupakan suatu

    kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan

    sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi

    dalam sebuah organisasi.”

    2.1.2. Pengajar

    Pengajar berasal dari kata dasar ajar, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

    (KBBI, 2016) artinya petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui. Salah

    satu kata turunan dari ajar yaitu mengajar yang memiliki arti suatu tindakan untuk

    menjadikan orang lain mengerti atau paham akan sesuatu. Dari pengertian-pengertian

    tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengajar memiliki kewajiban untuk membuat

    orang lain mengerti atau paham akan hal yang dijelaskan oleh seorang pengajar.

    Dalam lingkungan sekolah, yang memiliki peran sebagai seorang pengajar

    adalah guru. Guru melakukan kegiatan mengajar kepada para muridnya dengan

    bertujuan untuk memenuhi kewajiban tugas profesi yang diwajibkan kepadanya.

    Beberapa kewajiban guru dalam melaksanakan peran peranannya :

    1. Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang

    bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.

    2. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi

    secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,

    teknologi, dan seni.

    3. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis

    kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang

    keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran.

  • 4. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru,

    serta nilai-nilai agama dan etika.

    5. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.

    2.1.3. Internet

    Menurut Irawan dalam (Sagita & Sugiarto, 2016), “Internet atau yang awalnya

    disebut dengan internet network, memiliki arti rangkaian sejumlah komputer yang

    saling terhubung menjadi beberapa rangkaian, dimana sistem komputer tersebut

    terhubung secara global dan protocol yang digunakan berupa TCP/IP.”

    1. Website

    Menurut Puspitosari dalam (Imaniawan & Elsa, 2016), “Website merupakan

    sebuah halaman informasi yang disediakan melalui jaringan internet sehingga dapat

    diakses oleh semua orang dimanapun berada selama perangkat yang digunakan

    terkoneksi dengan jaringan internet.”

    2. Web Browser

    Web browser merupakan aplikasi yang digunakan untuk menampilkan website

    yang telah dibuat oleh pengembang website. Web browser yang beredar di internet

    sangat banyak, namun yang paling sering digunakan antara lain Mozilla Firefox,

    Google Chrome, Internet Explorer, Opera, dan Safari. (Abdulloh, 2016).

    Dalam pembangunan sistem yang nantinya akan digunakan oleh pengguna

    dengan berbagai macam web browser, akan lebih disarankan apabila menggunakan

    lebih dari satu web browser untuk memastikan desain website yang telah dibuat

    dapat tampil sesuai dengan keinginan di berbagai web browser untuk menghindari

    beberapa macam bug yang bisa muncul pada saat sistem telah digunakan oleh

    pengguna.

  • Sumber : Aplikasi Google Chrome

    Gambar II.1. Aplikasi Google Chrome

    3. Web Server

    Web server merupakan sebuah perangkat lunak yang memiliki fungsi khusus

    untuk meneruma permintaan http maupun https dari web browser yang digunakan

    oleh pengguna atau bisa disebut client dan mengirimkan hasil permintaan tersebut

    dalam bentuk halaman-halaman website berbentuk dokumen html. Web server yang

    biasa digunakan dan sudah tidak asing antara lain adalah Microsoft Internet

    Information Service dan Apache. (Sagita & Sugiarto, 2016).

    4. Web Domain

    Menurut (MADCOMS, 2016, p. 6) :

    Web domain adalah nama pengganti dari IP address yang menuju pada server

    tertentu dan biasanya diwakili oleh adanya website. Domain berfungsi untuk

    mempermudah pengguna mengakses informasi yang tersedia pada server

    komputer pada jaringan internet dan biasanya berupa nama unik. Sebelum

    muncul domain, untuk memperoleh informasi yang terdapat pada server

    komputer menggunakan alamat IP address berupa sederetan kombinasi angka

    yang panjang. Untuk mempermudah pengguna mengakses informasi pada

    server komputer dan mengingat alamat website dengan mudah, maka

    diciptakanlah domain.

  • 5. Web Hosting

    Web hosting secara umum yaitu suatu bentuk layanan jasa penyewaan tempat

    untuk menyimpan berkas/file pada jaringan internet. Berkas yang nantinya akan

    dapat diakses oleh pengguna jaringan internet berupa file situs/website, email, atau

    file-file lainnya. Hosting berbentuk data center atau rak-rak komputer dengan

    kapasitas penyimpanan yang besar dan menyala selama 24 jam non-stop. Faktor

    yang membuat adanya perbedaan harga pada hosting yaitu ditentukan oleh ukuran

    kapasitas hardisk yang disediakan dan fasilitas yang terdapat pada hosting tersebut.

    (MADCOMS, 2016, p. 7).

    2.1.4. Bahasa Pemrograman

    Bahasa pemrograman adalah dari kumpulan instruksi standar untuk

    memerintah komputer, Bahasa pemrograman yang digunakan untuk membangun

    website antara lain :

    1. PHP (Hypertext Preprocessor)

    PHP (Hypertext Preprocessor) adalaha bahasa script yang digunakan untuk

    membuat aplikasi berbasis web (website, blog, atau aplikasi web). Untuk membuat

    aplikasi berbasis web, penggunaan bahasa PHP ditanamkan atau disisipkan ke dalam

    HTML. (Nugroho, 2014, p. 153).

    PHP adalah bahasa pemrograman script server-side yang didesain untuk

    pengembangan website. Disebut bahasa pemrograman server-side karena PHP

    diproses pada komputer server. Tidak sepeerti bahasa pemrograman lainnya seperti

    JavaScript yang menggunakan client-side dan diproses pada web browser. Bahasa

    pemrograman PHP bersifat Open Source sehingga dapat digunakan secara gratis oleh

  • siapapun. PHP dirilis dalam lisensi PHP License, sedikit berbeda lisensi GNU

    General Public License (GPL) yang biasa digunakan untuk proyek Open Source.

    2. HTML (Hypertext Markup Language)

    Hypertext Markup Language (HTML) adalah sebuah bahasa markup yang

    digunakan untuk membuat sebuah halaman pada website, menampilkan berbagai

    informasi di dalam sebuah penjelajahan website internet dan formating hypertext

    sederhana yang ditulis dalam berkas format ASCII agar dapat menghasilkan wujud

    yang terintegrasi. Berkas yang dibuat dalam perangkat lunak pengolah kata dan

    disimpan dalam format ASCII normal sehingga menjadi homepage dengan perintah-

    perintah HTML. (Suryana & Koesheryatin, 2014, p. 29).

    Segala ketentuan dalam pemrograman HTML diatur oleh W3C (World Wide

    Web Consortium). W3C mendefinisikan HTML sebagai aplikasi dari SGML

    (Standard Generalized Markup Language). SGML adalah bahasa untuk

    mendefinisikan bahasa lain dengan menentukan struktur file dalam bentuk DTD

    (Document Type Definition) , yang merupakan sintaks dari berbagai elemen dan

    berbagai bahasa yang salah satunya adalah HTML.

    Bahasa HTML ditulis menggunakan text editor. Pada sistem operasi Windows,

    dapat menggunakan Notepad atau text editor lainnya yang memiliki kelebihan

    menyediakan fitur syntax highlightning seperti Notepad++, Atom, Sublime Text 3,

    dan Visual Studio Code. Semua file HTML harus disimpan dengan ekstensi *.html

    agar script yang ditulis bisa dijalankan.

    Suatu dokumen HTML yang paling sederhana, setidak-tidaknya mempunyai

    struktur atau elemen berikut.

  • 3. CSS (Cascading Style Sheet)

    CSS (Cascading Style Sheet) merupakan salah satu bahasa pemrograman

    website untuk mengendalikan komponen-komponen dalam sebuah website sehingga

    lebih terstruktur dan seragam. CSS digunakan untuk memformat tampilan halaman

    website yang dibuat dengan bahasa HTML dan XHTML. (Suryana & Koesheryatin,

    2014, p. 101)

    CSS dapat mengendalikan ukuran gambar, warna bagian tubuh pada teks,

    warna tabel, ukuran border, warna border, warna hyperlink, warna mouse over, spasi

    antar paragraf, spasi antar teks, margin kiri, kanan, atas, bawah, dan banyak lagi

    parameter lainnya. CSS adalah bahasa style sheet yang digunakan untuk mengatur

    tampilan dokumen. Dengan adanya CSS memungkinkan pengguna untuk

    menampikan halaman yang sama dengan format yang berbeda.

    Ada 3 cara untuk menambahkan CSS kedalam sebuah website yang akan

    dibangun, yaitu :

    a. CSS Internal

    Kode CSS Internal diletakan dalam bagian pada halaman. Class dan

    ID dapat digunakan untuk merujuk hpada kode CSS, namun hanya akan aktif

    pada halaman tersebut. Style CSS yang dipasang dengan metode ini akan di-

    download setiap kali halaman dipanggil, jadi ini akan meningkatkan kecepatan

    akses. Namun ada beberapa kasus dimana penggunaan internal stylsheet justru

  • berguna. Contohnya adalah untuk mengirimkan template halaman kepada

    seseoran karena semuanya bisa terlihat dalam 1 halaman, maka akan lebih

    mudah untuk melihat previewnya. CSS Internal diletakan dalam tag

    . Untuk contoh penulisan CSS Internal sebagai berikut :

    p{color:white; font-size: 12px;}

    .center{display: block; margin:auto;}

    #button-go, #button-back{border: solid 2px black;}

    b. CSS External

    CSS Eksternal memungkinkan untuk memisahkan file HTML dan CSS dengan

    tetap menghubungkan kedua file. Dengan cara ini, perubahan apapun yang

    dibuat pada file CSS akan tampil pada website secara keseluruhan. File CSS

    Eksternal biasanya diletakan setelah bagian pada file HTML seperti

    berikut :

    Kemudian CSS Eksternal yang telah diberi nama style.css diletakan pada file

    lain dengan berisikan semua rule yang dibutuhkan seperti berikut :

    p{color:white; font-size: 12px;}

    .center{display: block; margin:auto;}

    #button-go, #button-back{border: solid 2px black;}

    c. CSS Inline

    CSS Inline digunakan untuk beberapa tag HTML tertentu dan mewajibkan

    untuk menggunakan atribut . Cara ini kurang direkomendasikan karena

    setiap tag HTML harus diberikan style masing-masing. Namun dalam beberapa

    situasi CSS Inline akan menjadi berguna, contohnya apabila tidak memiliki

  • akses ke file CSS atau harus mengubah style untuk satu elemen saja. Contoh

    halaman HTML menggunakan CSS Inline sebagai berikut :

    Heading 1

    Paragraph

    4. JavaScript

    Menurut (Suryana & Koesheryatin, 2014, p. 181) mengemukakan :

    JavaScript adalah bahasa script berorientasi objek yang memperbolehkan

    pemakai untuk mengendalikan banyak aspek interaksi pemakai pada suatu

    dokumen HTML. Di mana objek tersebut dapat berupa suatu window, frame,

    URL, dokumen, form, button, atau komponen yang lain. Semuanya mempunyai

    properti yang saling berhubungan dan masing-masing memiliki nama, lokasi,

    warna nilai dan atribut lain.

    Untuk dapat mempelajari pemrograman JavaScript, ada dua piranti yang

    diperlukan, yaitu browser dan text editor. Text editor adalah sebuah pengolah kata

    (word processor) menghasilkan file dalam format ASCII murni. Jika pada Windows

    bisa menggunakan Notepad, Wordpad, atau Ultraedit Text Editor. Selain itu, browser

    website yang akan digunakan harus mendukung JavaScript. Jadi, dapat

    menggunakan Internet Explorer, Opera, Firefox, dan lainnya.

    Kode program JavaScript dapat dituliskan langsung pada file HTML

    menggunakan tag kontainer dan tidak perlu menuliskan program

    JavaScript pada file terpisah. Yang dimaksud dengan tag kontainer adalah tag yang

    diawali dengan dan diakhiri dengan .

    Contoh :

  • Tag kontainer mempunyai dua atribut, tetapi yang harus Anda

    isikan hanya satu atribut, yaitu Language. Istilah atribut Language dengan

    “JavaScript”. Hal ini digunakan untuk memberitahukan pada proses bahwa yang

    akan anda tulis adalah JavaScript.

    Contoh :

    //isi program

    2.1.5. Framework

    Framework atau kerangka kerja pengembangan aplikasi adalah suatu standar

    yang harus diikuti untuk melakukan pengembangan aplikasi oleh pemrogram.

    Standar ini mengatur banyak hal, mulai dari nama file, direktori, dan cara

    memprogramnya. Framework memberikan kerangka program, kumpulan librari dan

    fungsi yang bisa langusng digunakan, serta aturan untuk menggunakannya. (Sidik,

    2018, p. 1).

    1. CodeIgniter 3

    Menurut (Sidik, 2018, p. 2) “CodeIgniter 3 adalah framework pengembangan

    aplikasi (Application Development Framework) dengan menggunakan bahasa

    pemrograman PHP yang lebih sistematis”.

    Pembuat sistem atau pengembang dapat langsung menghasilkan program

    dengan cepat dengan mengikuti aturan yang disiapkan oleh framework CI ini.

    Pemrogram juga tidak perlu membuat program dari awal (from scratch), karena CI

    menyediakan sekumpulan librari dan fungsi yang banyak, yang diperlukan untuk

    menyelesaikan pekerjaan umum dengan menggunakan antarmuka dan struktur logika

  • untuk mengakses librari. Hal ini menjadikan pemrogram untuk dapat memfokuskan

    diri pada kode yang harus dibuat untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.

    2. Bootstrap

    Menurut (Sulistiono, 2018, p. 17) mengemukakan bahwa :

    Bootstrap adalah sebuah pustaka open source yang merupakan framework CSS

    dan JavaScript untuk membuat website yang responsif. Karena merupakan

    framework yang bersifat open source dengan lisensi MIT, perkembangan

    bootstrap dapat dipantau melalui website resminya di getbootstrap.com dan

    Githubnya.

    Kerangka kerja ini akan selalu memunculkan fitur-fitur baru yang disesuaikan

    dengan kebutuhan pemrogram, pada saat Laporan Tugas Akhir ini dibuat, bootstrap

    sudah mencapai bootstrap 4.

    2.1.6. Basis Data

    Menurut (Nurdin & Darwati, 2017), “Basis data dapat didefinisikan sebagai

    himpunan kelompok data yang saling berhubungan yang diorganisasikan sedemikian

    rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.”

    Basis data atau bisa disebut dengan database adalah sebuah sistem yang dibuat

    untuk mengorganisasi, menyimpan dan menarik data dengan mudah. Database

    terdiri dari kumpulan data yang terorganisir untuk satu atau lebih penggunaan, dalam

    bentuk digital. Database digital di manage menggunakan Database Management

    System (DBMS), yang menyimpan isi database, mengijinkan pembuatan,

    maintenance data dan pencarian dan akses yang lain. Beberapa DBMS yang ada saat

    ini antara lain MySQL, SQL Server, Ms.Access, Oracle, dan PostgreSQL.

    1. MySQL

    MySql adalah salah satu jenis database server yang sering digunakan. MySQL

    menggunakan bahasa SQL untuk mengakses database-nya. Lisensi MySQL adalah

  • FOSS License Exception dan ada juga yang versi komersial. MySQL tersedia dalam

    platform untuk versi windows dan linux. Untuk melakukan administrasi secara lebih

    mudah terhadap MySQL, dapat digunakan software berupa phpMyAdmin dan

    MySQL. Sistem database MySQL mendukung beberapa fitur seperti multithreaded,

    multi-user, dan SQL Database Management System (DBMS).

    2. PhpMyAdmin

    Menurut Abdulloh dalam (Wijianto & Anggoro, 2018) mendefinisikan

    “PhpMyAdmin merupakan aplikasi berbasis web yang digunakan untuk membuat

    database MySQL sebagai tempat untuk menyimpan data-data.”

    PhpMyAdmin adalah tools MySQL Clinet berlisensi Freeware yang berjalan

    pada server-side dan berfungsi untuk memudahkan manajemen MySQL. Dengan

    menggunakan phpMyAdmin, pembuatan database, pembuatan tabel, menambahkan,

    menghapus, dan meng-update data dilakukan dengan GUI dan akan terasa lebih

    mudah tanpa harus mengetikkan perintah SQL secara manual. (Nugroho, 2014, p.

    71).

    Sumber : Aplikasi PhpMyAdmin

    Gambar II.2. Aplikasi PhpMyAdmin

  • 2.1.7. Perangkat Lunak Pendukung

    1. Atom

    Menurut (Ramadhani & Nugraha, 2018), Atom merupakan sebuah teks editor

    yang memiliki lisensi open source yang tersedia untuk MacOS, Linux, dan Windows

    dengan dukungan plug-in yang ditulis di Node.js, dan embedded Git Control yang

    dikembangkan oleh GitHub. Atom adalah aplikasi desktop yang diciptakan

    menggunakan teknologi website.

    Kelebihan Aplikasi Atom :

    a. Aplikasi bersifat gratis, tanpa harus membeli aplikasi dapat menggunakan

    semua fitur dan memodifikasi aplikasi.

    b. Split mode, memungkinkan untuk membuka dua atau lebih workfield tanpa

    harus berpindah-pindah tab.

    c. Command pallete, dapat mengakses file shortcut dari Atom.

    d. Multi platform, sudah mendukung banyak platform sistem operasi seperti

    Linux, MacOs, dan Windows.

    e. Multi language, mendukung banyak bahasa pemrograman.

    f. Memiliki banyak plugin, berguna untuk memudahkan penggunaan dalam

    melakukan aktifitas dan memperindah penampilan aplikasi.

    g. Mudah untuk didapatkan dan menginstalnya.

  • Sumber : Aplikasi Atom

    Gambar II.3. Tampilan Aplikasi Atom

    2. XAMPP

    Menurut, XAMPP adalah paket program web dengan kumpulan software yang

    terdiri dari Apache, MySQL, PhpMyAdmin, PHP, Perl, Filezilla, dan lain-lain.

    XAMPP berfungsi untuk memudahkan instalasi lingkungan PHP dimana biasanya

    lingkungan pengembangan website memerlukan PHP, Apache, MySQL dan

    PhpMyAdmin serta software lainnya yang terkait dengan perkembangan website.

    (Nugroho, 2014, p. 1).

    Kelebihan XAMPP :

    a. Kapasitas yang cukup besar, mempunyai kapasitas sekitar 60.000 tabel

    dengan jumlah record mencapai 5.000.000.000.

    b. Aplikasi bersifat gratis, tanpa harus membeli aplikasi dapat menggunakan

    semua fitur.

    c. Tingkat keamanan data cukup aman.

    d. Memiliki engine yang multi platform sehingga mampu diaplikasikan dalam

    berbagai sistem operasi.

  • e. Memiliki tingkat kecepatan pemrosesan data yang cepat.

    Sumber : Aplikasi XAMPP

    Gambar II.4. Tampilan Aplikasi XAMPP

    3. CorelDRAW

    CorelDRAW merupakan aplikasi desain grafis yang dikembangkan dan

    diterbitkan oleh Corel Corporation, yang berguna sebagai ide pada sebuah

    karyagrafis, seperti pembuatan buku, poster, pengeditan foto, dan sebagainya.

    CorelDRAW adalah aplikasi desain grafis yang sangat terkenal dikalangan seniman

    ataupun ilustrator, yang dibuat untuk memnuhi permmintaan pasar profesional di

    bidang grafis. CorelDRAW menawarkan berbagai tool yang dibutuhkan untuk

    membuat sebuah ilsutrasi vektor yang akurat dan kreatif. (Wahana, 2015, p. 2).

    Kelebihan CorelDRAW menurut (Irvandi, 2017) sebagai berikut :

    a. Dukungan format Import / Export yang banyak

    b. Hasil gambar berbasis vektor berkualitas baik

    c. Menjadi standar industri dan perusahaan

  • d. Tersedianya banyak tool seperto selection, editing, dan pemberian efek

    e. Mudah dalam penggunaan

    Dalam pembuatan sistem yang akan dibangun dalam penyusunan Laporan

    Tugas Akhir, CorelDRAW digunakan untuk membuat logo, mengedit background

    tampilan website yang akan dibangun, merancang tampilan website, dan pekerjaan

    lainnya yang berhubungan dengan pembuatan atau pengeditan gambar.

    Sumber : Aplikasi CorelDRAW X7

    Gambar II.5. Tampilan CorelDRAW X7

    4. CKEditor

    Menurut (Bustan, 2017) mengemukakan bahwa :

    CKEditor merupakan salah satu text editor WYSIWYG yang biasa digunakan

    dalam aplikasi berbasis web. CKEditor memiliki fasilitas yang hampir sama

    dengan Microsoft Office sehingga penggunaanya begitu mudah. CKEditor

    akan sangat berguna ketika kita akan menulis artikel pada web/blog, cukup

    dengan mengetik artikel seperti kita mengetik pada Microsoft Word tanpa perlu

    menggunakan tag HTML. Salah satu kelebihan CKEditor adalah tersedia versi

    free dengan fasilitas yang lengkap serta memiliki banyak plugin gratis yang

    dapat dimanfaatkan.

    Menurut (Panugali, 2017), “CKEditor adalah teks editor yang digunakan di

    lingkungan web. CKEditor adalah sebuah WYSIWYG (What You See Is What You

    Get) editor, yang berarti teks yang di-edit akan sama dengan yang akan tampil.”

  • Kelebihan CKEditor :

    a. Penyimpanan text dengan tag HTML menjadi lebih teratur.

    b. Memudahkan pengguna awam yang tidak mengetahui struktur HTML dalam

    melakukan inputan data.

    c. Kemudahan dalam mengimpor data berbentuk gambar dengan jenis .jpg,

    .jpeg, .png, .gif.

    d. Terdapat tiga package yang bisa digunakan secara gratis yaitu basic package,

    standard package, full package.

    Sumber : (Bustan, 2017)

    Gambar II.6. Tampilan CKEditor

    2.1.6. Model View Controller

    Menurut (Sidik, 2018, p. 39) teknik pemrograman MVC (Model View

    Controller) merupakan teknik pemrograman yang mengharapkan pemrogram secara

    disiplin untuk membagi program menjadi bagian model, view, controller, seperti

    gambar berikut :

  • Sunber : (Sidik, 2018, p. 39)

    Gambar II.7. Model View Controller

    1. Model

    Bagian dari aplikasi yang mengimplementasi logika untuk domain data

    aplikasi. Umumnya, objek model digunakan untuk mengambil data dari database

    atau menyimpan data ke dalam database.

    2. View

    Menampilkan antarmuka untuk pengguna (user interface, UI) aplikasi.

    Antarmuka ini dibuat berdasarkan data dari model.

    3. Controller

    Komponen yang digunakan untuk menangani interaksi pengguna, bekerja

    dengan model, dan memilih view mana yang digunakan untuk memproses data.

    2.1.7. Model Pengembangan Perangkat Lunak

    Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir digunakan metode waterfall dalam

    proses pengembangan perangkat lunak. Menurut (Pressman, 2014) waterfall model

    terdiri dari 5 tahapan sebagai berikut :

    1. Communication (Project Initiation & Requirements Gathering)

    Sebelum memulai pekerjaan yang bersifat teknis, sangat diperlukan adanya

    komunikasi dengan customer demi memahami dan mencapai tujuan yang ingin

  • dicapai. Hasil dari komunikasi tersebut adalah inisialisasi proyek seperti

    menganalisis permasalahan yang dihadapai dan mengumpulkan data-data yang

    diperlukan, serta membantu dalam mendefinisikan fitur dan fungsi dari sistem.

    Pengumpulan data-data tambahan bisa juga diambil dari jurnal, artikel, paper

    dan internet. Data-data yang dikumpulkan antara lain mengenai informasi data

    guru, siswa dan kegiatan yang dilakukan oleh guru SMA/MA sederajat.

    2. Planning (Estimating, Scheduling, Tracking)

    Tahapan perencanaan yang menjelaskan tentang estimasi tugas-tugas teknis

    yang akan dilakukan, resiko-resiko yang dapat terjadi, sumber daya yang

    diperlukan dalam membuat sistem, produk kerja yang ingin dihasilkan,

    penjadwalan kerja yang akan dilaksanakan, dan tracking proses pengerjaan

    sistem.

    3. Modeling (Analysis and Design)

    Tahap perancangan dan pemodelan arsitektur sistem yang berfokus pada

    perancangan struktur data, arsitektur software, tampilan interface, dan

    algoritma program. Tujuannya untuk lebih memahami gambaran besar dari apa

    yang akan dikerjakan. Struktur data yang digunakan untuk membuat sistem ini

    adalah ERD dan LRS.

    4. Construction (Code and Test)

    Proses penerjemahan bentuk desain menjadi kode atau bentuk bahasa yang

    dapat dibaca oleh mesin. Setelah pengkodean selesai, dilakukan pengujian

    terhadap sistem dan juga kode yang sudah dibuat. Tujuannya untuk

    menemukan kesalahan yang mungkin terjadi untuk nantinya diperbaiki.

    Pengujian yang digunakan untuk menguji sistem yang akan dibangun

    menggunakan metode Blackbox Test

  • 5. Deployment (Delivery, Support, Feedback)

    Tahapan implementasi software kepada user, perbaikan software, evaluasi

    software, dan pengembangan software berdasarkan umpan balik yang

    diberikan agar sistem dapat tetap berjalan dan berkembang sesuai dengan

    fungsinya.

    Sumber : (Pressman, 2014)

    Gambar II.8. Tahapan Metode Waterfall

    2.2. Teori Pendukung

    Dalam pembangunan dan pengembangan website diperlukan teori pendukung

    agar website yang akan dibangun atau sedang dikembangkan dapat menjadi website

    yang lebih sempurna. Teori pendukung digunakan untuk menggambarkan bentuk

    logical model dari perancangan sistem informasi dimana simbol dan diagram dapat

    menunjukan lebih jelas bagaimana sistem berjalan. Logical model dapat

    digambarkan dengan struktur navigasi, Entity Relationship Diagram (ERD), Logical

    Record Structure (LRS), dan pengujian website.

    2.2.1. Struktur Navigasi

    Struktur navigasi merupakan komponen yang berfungsi memperlihatkan

    tentang sistem menu pilihan apabila website dijalankan untuk mempermudah

  • pengguna untuk melihat semua fasilitas atau pilihan yang tersedia dalam website.

    (Supriyanta & Nussy, 2016).

    Terdapat 4 struktur dasar navigasi yang digunakan menurut Binanto dalam

    (Afifah & Supriyanta, 2018) yaitu :

    1. Linear Model

    Pengguna akan melakukan navigasi secara berurutan, dari frame atau byte dari

    informasi yang pertama diakses hingga informasi yang lainnya.

    Sumber : (BBC News, 2018)

    Gambar II.9. Linear Model

    2. Hierarchical Model

    Struktur dasar hierarchical disebut juga linear dengan percabangan karena

    pengguna melakukan navigasi pada sepanjang cabang pohon struktur yang terbentuk.

    Sumber : (BBC News, 2018)

    Gambar II.10. Hierarchial Model

    3. Nonlinier Model

    Pengguna memiliki kebebasan dalam melakukan navigasi melalui isi proyek

    dengan tidak berkaitan dengan langkah yang sudah ditetapkan sebelumnya.

  • Sumber : (BBC News, 2018)

    Gambar II.11. Nonlinier Model

    4. Composite Model

    Pengguna memiliki kebebasan dalam melakukan navigasi seperti pada

    nonlinier, tetapi terkadang dibatasi presentasi linier film atau informasi penting

    dan/atau pada data yang paling terorganisasi secara logis pada suatu hierarki.

    Sumber : (BBC News, 2018)

    Gambar II.12. Composite Model

  • 2.2.2. Kardinalitas Relasi

    Kardinalitas relasi adalah komponen yang berfungsi untuk menunjukan jumlah

    maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang

    lain dan begitu juga sebaliknya. (Rahmayu, 2015).

    Kardinalitas yang terjadi antara dua himpunan entitas ada 4 menurut

    (Fridayanthie & Mahdiati, 2016), yaitu :

    1. One to One

    Setiap atribut yang terdapat pada entitas A berelasi paling banyak dengan satu

    atribut pada entitas B. Berlaku juga sebaliknya, setiap atribut B berelasi paling

    banyak dengan satu atribut A.

    2. One to Many

    Setiap atribut dari entitas A dapat berelasi dengan banyak (lebih dari satu)

    atribut pada entitas B. Sebaliknya, setiap atribut dari entitas B berelasi dengan paling

    banyak satu atribut pada entitas A.

    3. Many to One

    Setiap atribut dari entitas A berhubungan paling banyak dengan satu atribut

    pada entitas B. Sebaliknya, setiap atribut dari entitas B dapat berelasi dengan banyak

    (lebih dari satu) atribut pada entitas A.

    4. Many to Many

    Setiap atribut dari Entitas A berelasi dengan banyak (lebih dari satu) atribut

    pada entitas B demikian sebaliknya.

  • 2.2.3. Entity Relationship Diagram (ERD)

    Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan gabungan konsep dari entity,

    attribute, dan entity relationship, dan entity dalam ERD menggambarkan sesuatu

    (things) atau benda dalam dunia nyata. (Adi & Kristin, 2014).

    Sedangkam menurut Rosa dan Shalahuddin dalam (Imaniawan & Wati, 2017)

    mengemukakan bahwa “Entity Relationship Diagram (ERD) adalah model yang

    banyak digunakan dalam pemodelan basis data, ERD dikembangkan berdasarkan

    teori himpunan dalam bidang matematika”.

    Beberapa deskripsi mengenai komponen yang terdapat pada Entity

    Relationship Diagram (ERD) menurut (Fridayanthie & Mahdiati, 2016), sebagai

    berikut :

    1. Entitas (Entity)

    Sesuatu yang nyata atau abstrak yang mempunyai karakteristik dimana kita

    akan menyimpan data.

    2. Atribut (Attribute)

    Ciri umum semua atau sebagian besar instansi pada entitas tertentu.

    3. Relasi (Relation)

    Hubungan alamiah yang terjadi antara satu atau lebih entitas.

    4. Asosiasi (Association)

    Garis penghubung atribut dengan kumpulan entitas dan kumpulan entitas

    dengan relasi.

  • 2.2.4. Logical Record Structure (LRS)

    Menurut Andriansyah dalam (Irnawati & Listianto, 2018) “LRS merupakan

    transformasi dari penggambaran ERD dalam bentuk yang paling jelas dan mudah

    untuk dipahami”.

    Ada cara untuk membentuk skema database atau Logical Record Structure

    (LRS) berdasarkan Entity Relationship Diagram (ERD) :

    1. Jika relasinya one to one, maka foreign key ditetapkan pada salah satu dari

    kedua entity yang ada atau meggabungkan kedua entitas tersebut.

    2. Jika relasinya one to many atau many to one, maka foreign key ditetapkan pada

    entity many.

    3. Jika relasinya many to many, maka perlu adanya file connector yang berisi dua

    foreign key yang berasal dari kedua entity tersebut.

    2.2.5. Implementasi dan Pengujian Website

    Pengujian website bertujuan untuk mengukur sistem yang dibangun dapat

    berinteraksi dengan pengguna (user) yang mengoperasikan sistem tersebut dengan

    baik atau tidak. Metode pengujian website yang digunakan untuk menguji sistem

    yang dibangun dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini adalah Black Box Testing

    (pengujian kotak hitam).

    Menurut Rosa dan Salahuddin dalam (Rahmayu, 2015) mengemukakan bahwa

    “Black Box Testing (pengujian kotak hitam) yaitu menguji perangkat lunak dari segi

    spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program”.

    Black Box Testing dilakukan dengan membuat kasus uji dengan mencoba

    semua fungsi dengan memakai perangkat lunak apakah sesuai dengan spesifikasi

  • yang dibutuhkan. Penggunaan Black Box Testing pada sistem yang dibangun

    berusaha untuk menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut :

    1. Kesalahan dalam struktur data atau akses basis data eksternal.

    2. Fungsi yang tidak benar atau hilang.

    3. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.

    4. Kesalahan interface (antarmuka).

    5. Kesalahan kinerja.

    Langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan black box testing menurut

    (Khaira, 2016) sebagai berikut :

    1. Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak.

    2. Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta

    jenis input yang memungkinkan output salah pada perangkatlunak yang sedang

    diuji.

    3. Menentukan output untuk suatu jenis input.

    4. Pengujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benardiseleksi.

    5. Melakukan pengujian.

    6. Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.

    7. Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang

    sedang diuji.

  • Kelebihan black box testing menurut (Sigalingging & Budiarti, 2016) sebagai

    berikut :

    1. Berfokus pada logika internal perangkat lunak untuk menemukan kesalahan

    dan memastikan program dapat berjalan dengan baik.

    2. Berfokus pada keperluan fungsional dan aplikasi.

    3. Pengembang software dapat membuat himpunan kondisi input yang akan

    melatih seluruh syarat fungsional aplikasi tersebut.