BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · juga topologi, jenis topologi yang digunakan akan...

23
4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Jaringan Komputer Menurut (Haryanto & Riadi, 2014) menyimpulkan bahwa : Sebuah jaringan biasanya terdiri dari dua atau lebih komputer yang saling berhubungan diantara satu dengan yang lainnya, dan saling berbagi sumber daya misalnya CDROM, Printer, Pertukaran File, atau memungkinkan untuk saling berkomunikasi secara elektronik. Perangkat keras yang saling terhubung tersebut menggunakan media transmisi data yaitu melalui kabel maupun nirkabel, dan terdapat perangkat lunak sistem operasi jaringan yang akan membentuk sebuah jairngan komputer sederhana. Jika ingin menambah ke area yang lebih luas maka diperlukan perangkat keras tambahan seperti : Hub, Bridge, Switch, dan Router sebagai alat interkoneksinya. Didalam jaringan komputer mempunyai sebuah sistem koneksi antar komputer, yakni : 2.1.1. Peer to Peer Peer to peer adalah jaringan komputer yang saling terhubung antar komputer satu dengan yang lainnya. Pada sistem koneksi ini komputer manapun bisa menjadi client atau server, karena dapat mengambil data dan memberikan data untuk di pakai pada komputer lain. Sumber : Dokumen Pribadi Gambar II.1 Sistem Data Peer to Peer

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · juga topologi, jenis topologi yang digunakan akan...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · juga topologi, jenis topologi yang digunakan akan menentukan kemampuan jaringan tersebut”. Setiap perangkat jaringan seperti modem,

4

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Jaringan Komputer

Menurut (Haryanto & Riadi, 2014) menyimpulkan bahwa :

Sebuah jaringan biasanya terdiri dari dua atau lebih komputer yang saling

berhubungan diantara satu dengan yang lainnya, dan saling berbagi sumber

daya misalnya CDROM, Printer, Pertukaran File, atau memungkinkan untuk

saling berkomunikasi secara elektronik.

Perangkat keras yang saling terhubung tersebut menggunakan media

transmisi data yaitu melalui kabel maupun nirkabel, dan terdapat perangkat lunak

sistem operasi jaringan yang akan membentuk sebuah jairngan komputer sederhana.

Jika ingin menambah ke area yang lebih luas maka diperlukan perangkat keras

tambahan seperti : Hub, Bridge, Switch, dan Router sebagai alat interkoneksinya.

Didalam jaringan komputer mempunyai sebuah sistem koneksi antar

komputer, yakni :

2.1.1. Peer to Peer

Peer to peer adalah jaringan komputer yang saling terhubung antar komputer

satu dengan yang lainnya. Pada sistem koneksi ini komputer manapun bisa menjadi

client atau server, karena dapat mengambil data dan memberikan data untuk di pakai

pada komputer lain.

Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar II.1

Sistem Data Peer to Peer

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · juga topologi, jenis topologi yang digunakan akan menentukan kemampuan jaringan tersebut”. Setiap perangkat jaringan seperti modem,

5

2.1.2. Client – Server

Pada sistem ini selain pada jaringan lokal, bisa juga diterapkan dengan

teknologi internet dimana satu komputer dapat menjadi server yang memberikan

akses atau layanan untuk komputer lain, dan client adalah komputer yang dapat

mengakses layanan dari server. Beberapa jenis layanan Client – Server sebagai

berikut :

1. File Server : memberikan layanan berupa pengelolaan file.

2. Print Server : memberikan layanan berupa pekerjaan terkait percetakan.

3. Database Server : memberikan layanan melalui perangkat keras atau

perangkat lunak yang digunakan untuk menjalan database.

4. DIP (Document Information Processing) : memberikan layanan berupa

penyimpanan, menajemen dan pengambilan basis data, dimana data tersebut dapat di

akses oleh klien sesuai permintaan.

Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar II.2

Sistem Data Client - Server

Jaringan komputer mempunyai jenis – jenis cangkupan jaringan yang

dibedakan berdasarkan luas area yang dijangkau. Berdasarkan letak geografis

jaringan komputer dapat di bagi menjadi tiga jenis yaitu :

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · juga topologi, jenis topologi yang digunakan akan menentukan kemampuan jaringan tersebut”. Setiap perangkat jaringan seperti modem,

6

1. Local Area Network (LAN)

LAN mempunyai area yang mencakup wilayah kecil, yang di batasi oleh area

lingkungan seperti jaringan komputer kampus, kantor, atau sekolah. Biasanya jarak

antar komputer tidak lebih dari 200 m.

2. Metropolitan Area Network (MAN)

MAN mempunyai area yang lebih besar dari LAN, seperti antargedung dalam suatu

kota, kabupaten atau provinsi. Dapat menjadi sebuah jaringan MAN yaitu dengan

menghubungkan beberapa buah jaringan kecil kedalam lingkungan dengan area yang

lebih besar.

3. Wide Area Network (WAN)

WAN adalah jaringan yang jangkauannya sangat luas, bukan hanya antarkota tetapi

mampu menjangkau area antarnegara lain. Perangkat media yang digunakan pada

WAN berupa wireless, satelit, dan kabel serat optic. Menggunakan banyak sarana

untuk menghubungkan antara LAN dan WAN kedalam komunikasi global, yang

membedakan antara LAN, MAN dan WAN hanya lingkup areanya saja.

2.2. Topologi

Menurut Athailah dalam (Nurhayani, 2018) mengemukakan bahwa “topologi

jaringan adalah sebuah jaringan komputer dibentuk berdasarkan model atau disebut

juga topologi, jenis topologi yang digunakan akan menentukan kemampuan jaringan

tersebut”. Setiap perangkat jaringan seperti modem, hub, bridge, ataupun komputer

biasanya memiliki satu atau lebih koneksi dengan perangkat jaringan lainnya.

Berdasarkan karakteristik topologi tersebut terdapat beberapa jenis topologi

sebagai berikut :

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · juga topologi, jenis topologi yang digunakan akan menentukan kemampuan jaringan tersebut”. Setiap perangkat jaringan seperti modem,

7

2.2.1. Topologi Bus

Topologi jaringan ini juga bisa disebut Rantai Terbuka (Daisy Chain),

jaringan yang menggunakan topologi bus dapat dikenali juga dari penggunaan

sebuah kabel utama (backbone) yang menghubungkan semua perangkat di jaringan

ini.

Kelebihan dari topologi bus adalah sebagai berikut :

1. Mudah dalam proses instalasi.

2. Setiap komputer saling terhubung secara langsung.

3. Biaya yang diperlukan relative murah.

Kekurangan dari topologi bus adalah sebagai berikut :

1. Sulit dalam melakukan maintenance.

2. Jika salah satu jalur utama terputus, maka semua perangkat tidak dapat

terhubung.

3. Jika mengalami kepadatan lalu lintas jaringan, maka akan mengganggu

proses transfer data.

Sumber : https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/komputer/topologi-

jaringan.html

Gambar II.3

Topologi Bus

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · juga topologi, jenis topologi yang digunakan akan menentukan kemampuan jaringan tersebut”. Setiap perangkat jaringan seperti modem,

8

2.2.2. Topologi Ring

Topologi jaringan ini berupa lingkaran dimana masing – masing komputer

saling terhubung ke dua titik lainnya sehingga membentuk lingkaran. Proses transfer

data dapat melalui dua arah untuk menghindari terjadinya collision sehingga

memungkinkan terjadinya pergerakan data yang sangat cepat.

Keuntungan dari topologi ring adalah sebagai berikut :

1. Data diproses lebih cepat karena setiap komputer dapat melayani data dari

kiri ataupun kanan.

2. Waktu yang digunakan untuk mengakses data lebih optimal.

Kekurangan dari topologi ring adalah sebagai berikut :

1. Jika menambah atau mengurangi komputer dapat mengacaukan kinerja

jaringan.

2. Sulit dalam melakukan konfigurasi ulang.

Sumber : https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/komputer/topologi-

jaringan.html

Gambar II.4

Topologi Ring

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · juga topologi, jenis topologi yang digunakan akan menentukan kemampuan jaringan tersebut”. Setiap perangkat jaringan seperti modem,

9

2.2.3. Topologi Star

Topologi jaringan ini setiap komputer biasanya terkoneksi ke sebuah titik

pusat yang disebut dengan hub / switch. Berbeda dengan topologi bus, lalu lintas

pada topologi ini akan melewati hub tersebut dan proses pengiriman data menjadi

lebih cepat.

Kelebihan dari topologi star adalah sebagai berikut :

1. Mudah dalam mengubah atau menambahkan komputer baru ke dalam

jaringan tanpa menggangu aktivitas lalu lintas.

2. Jika terjadi kerusakan pada salah satu jalur komputer, tidak

mempengaruhi jalur komputer yang lainnya.

Kekurangan dari topologi star adalah sebagai berikut :

1. Jika terjadi kerusakan pada hub pusat maka seluruh lalu lintas komputer

tidak dapat memproses data.

2. Jumlah terminal terbatas karena tergantung pada jumlah port yang ada

pada hub / switch.

Sumber : https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/komputer/topologi-

jaringan.html

Gambar II.5

Topologi Star

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · juga topologi, jenis topologi yang digunakan akan menentukan kemampuan jaringan tersebut”. Setiap perangkat jaringan seperti modem,

10

2.2.4. Topologi Mesh

Topologi jaringan ini menggunakan konsep jalur yang berbeda, karena data

yang dikirimkan pada topologi ini bisa melewati beberapa jalur untuk sampai ke

tujuan. Topologi ini secara teori memungkinkan akan tetapi tidak praktis dan

biayanya cukup mahal untuk mengimplementasikan. Jika topologi mesh mengalami

kerusakan pada salah satu jalur, maka data akan diteruskan melalui jalur yang

lainnya. Berdasarkan jumlah komputer yang dapat dilaluinya. Topologi acak dibagi

menjadi dua bagian sebagai berikut :

1. Fully Connected

Topologi mesh dimana setiap komputer pada jaringan, saling terkoneksi ke sesama

komputer secara point to point. Ini memungkinkan semua pesan dapat ditransmisikan

secara bersamaan dari satu komputer ke komputer lainnya.

2. Partially Connected

Topologi mesh dimana beberapa komputer terkoneksi ke lebih dari satu komputer.

Hal ini memungkinkan pengurangan penumpukan data yang di timbulkan oleh

topologi mesh bersifat fully connected. Pada penerapannya, pesan biasanya

ditransmisikan melalui jalur terpendek yang ada, dan akan digunakan jalur

alternative bila terjadi kegagalan pada jalur terpendek tersebut.

Kelebihan dari topologi mesh adalah sebagai berikut :

1. Mudah untuk menangani kegagalan dalam mengirim pesan yang mungkin

terjadi pada jaringan.

2. Mudah dalam melakukan pencarian terhadap komputer yang mengalami

kegagalan.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · juga topologi, jenis topologi yang digunakan akan menentukan kemampuan jaringan tersebut”. Setiap perangkat jaringan seperti modem,

11

Kekurangan dari topologi mesh adalah sebagai berikut :

1. Sulit untuk melakukan instalasi dan konfigurasi baru jika jumlah

komputer terlalu banyak.

2. Membutuhkan biaya yang banyak.

Sumber : https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/komputer/topologi-

jaringan.html

Gambar II.6

Topologi Mesh

2.2.5. Topologi Tree

Topologi jaringan ini biasa di sebut juga dengan topologi hirarki, dimana

jaringan hirarki yang lebih tinggi akan mengatur atau mengontrol jaringan yang

berada dibawahnya. Topologi ini merupakan gabungan antara topologi star dengan

topologi bus. Jadi setiap komputer dikelompokan dengan sebuah hub sebagai pusat

komunikasi.

Kelebihan dari topologi tree adalah sebagai berikut :

1. Jika ada kerusakan pada jalur komputer dapat di identifikasi dengan

mudah.

2. Jika salah satu jalur terputus maka tidak akan mempengaruhi jalur yang

lain.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · juga topologi, jenis topologi yang digunakan akan menentukan kemampuan jaringan tersebut”. Setiap perangkat jaringan seperti modem,

12

Kekurangan dari topologi tree adalah sebagai berikut :

1. Jika jalur utama (backbone) terputus, maka seluruh jaringan akan

terganggu.

2. Instalasi dan konfigurasi lebih rumit disbanding topologi yang lain.

3. Biaya yang dikeluarkan lebih mahal, karena cukup banyak menggunakan

kabel dan hub.

Sumber : https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/komputer/topologi-

jaringan.html

Gambar II.7

Topologi Tree

2.3. Perangkat Keras Jaringan

Perangkat keras jaringan adalah perangkat berbentuk fisik yang digunakan

untuk sebuah kebutuhan jaringan, dan mampu menghubungkan beberapa komputer

dalam suatu jaringan. Ada beberapa macam perangkat keras jaringan, yaitu :

2.3.1. Kabel

Kabel merupakan alat atau media transmisi yang paling utama digunakan dan

menjadi standar dalam penggunaan untuk komunikasi data dalam jaringan komputer.

Kabel – kabel ini sebelumya juga harus lulus uji kelayakan sebelum dipasarkan dan

digunakan. Setiap jenis kabel memiliki kemampuan dan spesifikasi yang berbeda.

Ada dua jenis kabel yang dikenal secara umu dan sering digunakan untuk LAN, yaitu

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · juga topologi, jenis topologi yang digunakan akan menentukan kemampuan jaringan tersebut”. Setiap perangkat jaringan seperti modem,

13

coaxial dan twisted pair yang terbagi menjadi dua yaitu UTP (unshielded twisted

pair) dan STP (shielded twisted pair).

1. Coaxial Cabel

Kabel koaksial mempunyai dua jenis kabel yang dipergunakan untuk jaringan

komputer, yaitu :

a. Thick coax (mempunyai diameter lumayan besar)

Kabel koaksial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 –

10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata – rata 12mm. Kabel

jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau

cuma disebut sebagai yellow cable karena warnanya kuning.

b. Thin coax (mempunyai diameter yang lebih kecil)

Kabel koaksial jenis ini banyak dipergunakan untuk radio amatir, terutama

untuk transceiver yang tidak memerlukan ouput daya yang besar. Untuk

perangkat jaringan, kabel jenis koaksial yang dipergunakan adalah (RG-58)

yang telah memenuhi standar IEEE 802.3 – 10BASE2, di mana diameter rata

– rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam. Setiap perangkat

dihubungkan dengan konektor bernama BNC T-connector. Kabel jenis ini

dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.

2. Twisted Pair Cable

Kabel ini juga memiliki dua jenis, yaitu UTP dan STP. Dari 8 buah kabel

yang ada pada kabel ini, hanya 4 buah saja yang digunakan untuk mengirim dan

menerima data. Konektor yang digunakan untuk kabel jenis ini adalah RJ-45. Sesuai

standar EIA / TIA 568 kabel UTP dan STP memiliki kategori untuk membedakan

beberapa tipe pada kabel tersebut, yaitu :

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · juga topologi, jenis topologi yang digunakan akan menentukan kemampuan jaringan tersebut”. Setiap perangkat jaringan seperti modem,

14

Tabel II.1.

Kategori Kabel UTP dan STP

Tipe Kabel Keterangan

UTP Category

1 Analog. Biasanya digunakan di perangkat telepon pada jalur

ISDN (Integrated Service Digital Network), juga untuk

menghubungkan modem dengan line telepon.

UTP Category

2

Bisa mencapai 1 Mbits, sering digunakan pada topologi token

ring.

UTP / STP

Category 3 16 Mbits data transfer, sering digunakan pada topologi token ring

atau 10BaseT

UTP / STP

Category 4 20 Mbits data transfer, sering digunakan pada topologi token

ring.

UTP / STP

Category 5 Bisa mencapai 100 Mbits data transfer / 22db, sering digunakan

pada topologi star atau tree.

UTP / STP

Category 5

Enhanced

1 Gigabit Ethernet, mempunyai jarak 100m, terdiri dari 4 pasang

kabel tembaga yang setiap pasangnya digulung, sering digunakan

pada topologi token ring 16 Mbps, Ethernet 10 Mbps, atau pada

Fast Ethernet 100Mbps.

UTP / STP

Category 6

2,5 Gigabit Ethernet, menjangkau jarak hingga 100m atau

10Gbps up to 25 m, 20,2 db (Gigabit Ethernet). Up to 155 MHz

atau 250 MHz

UTP / STP

Category 7 Gigabit Ethernet / 20,8 db (Gigabit Ethernet). Up to 200 MHz

atau 700 MHz

Sumber : Malwin Syafrizal, 2005

Pemberian kategori 1 sampai 7 merupakan kategori spesifikasi dan kualitas

pembungkusan kabel (isolator) untuk masing – masing kabel tembaga dan juga

untuk konektor. Kualitas isolator bisa mengurangi efek induksi yang terjadi

antarkabel.

Ada dua jenis pemasangan kabel UTP yang umum digunakan pada jaringan

lokal, da nada satu jenis pemasangan khusus untuk cisco router, yaitu :

1. Pemasangan Lurus (Straight Through Cable)

Kabel jenis ini biasanya digunakan untuk menghubungkan beberapa unit

komputer melalui perantara seperi Hub / Switch yang berfungsi sebagai

konsentrator maupun repeater.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · juga topologi, jenis topologi yang digunakan akan menentukan kemampuan jaringan tersebut”. Setiap perangkat jaringan seperti modem,

15

Sumber : http://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=68

Gambar II.8

Straight Through Cable

Penggunaan kabel UTP dengan model seperti ini pada jaringan lokal biasanya

akan membentuk topologi star atau tree dengan Hub sebagai pusatnya. Jika

pusat atau Hub tidak berfungsi maka jalur yang terhubung dengan Hub tidak

dapat saling berkomunikasi.

2. Pemasangan Menyilang (Cross Over Cable)

Berbeda dengan pemasangan kabel lurus (straight through), penggunaan

kabel menyilang ini digunakan untuk perangkat jaringan yang sama seperti

komputer ke komputer tanpa Hub.

Sumber : http://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=68

Gambar II.9

Cross Over Cable

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · juga topologi, jenis topologi yang digunakan akan menentukan kemampuan jaringan tersebut”. Setiap perangkat jaringan seperti modem,

16

3. Pemasangan Melingkar (Roll Over Cable)

Model kabel seperti ini adalah cara untuk menghubungkan modem ke Cisco

Router seri 2500 Access Server. Kabel Roll – Over tersebut sebelumnya

terkoneksi dengan DB-25 Adapter.

Sumber : https://www.airman7.com/2018/media-jaringan-kabel-utp/

Gambar II.10

Roll Over Cable

2.3.2. Kartu Jaringan (Ethernet Card)

Menurut (Varianto & Badrul, 2015) memberi batasan bahwa “NIC (network

interface card) adalah expansion board yang digunakan supaya komputer dapat

dihubungkan dengan jaringan. sebagian besar NIC dirancang untuk jaringan,

protokol, dan media tertentu. NIC biasa disebut dengan LAN card (Local Area

Network Card).”

NIC merupakan contoh dari perangkat yang bekerja pada layer pertama OSI

atau layer physical. NIC dipasang pada slot ekspansi PCI yang ada pada komputer

bahkan seiring berkembangnya teknologi, NIC sudah terpasang secara onboard pada

motherboard.

Fungsi dari kartu jaringan yaitu :

1. Sebagai media pengirim data antar komputer.

2. Dapat menerjemahkan data menjadi bentuk bit.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · juga topologi, jenis topologi yang digunakan akan menentukan kemampuan jaringan tersebut”. Setiap perangkat jaringan seperti modem,

17

2.3.3. Router

Menurut (Varianto & Badrul, 2015) menyimpulkan bahwa :

Router sering digunakan untuk menghubungkan beberapa network. Baik

network yang sama maupun berbeda dari seri teknologinya. Router juga

digunakan untuk membagi network besar menjadi beberapa buah subnetwork

(network-network kecil). Setiap subnetwork seolah-olah “terisolir” dari

network lain. Hal ini dapat membagi-bagi traffic yang akan berdampak positif

pada performa network. Sebuah router memiliki kemampuan routing. Artinya

router secara cerdas dapat mengetahui kemana rute perjalanan informasi

(yang disebut packet) akan dilewatkan, apakah ditujukan untuk host lain yang

satu network atau berbeda network.

Router akan mencari jalur terbaik untuk mengirimkan sebuah pesan yang

memiliki alamat tujuan dan alamat asal. Router akan mengenal alamat masing –

masing komputer jika berada pada jalur yang sama. Adapun fungsi dari router, yaitu :

1. Untuk mengubah ip public menjadi ip private.

2. Untuk menggabungkan jaringan yang berbeda.

3. Untuk meneruskan paket data melalui jaringan dengan proses routing.

Router yang digunakan untuk kebutuhan jaringan pada pembahasan tugas

akhir ini adalah Router Board dari mikrotik RB951Ui, mampu memberikan layanan

yang cukup untuk kebutuhan 1 kantor.

2.3.4. Switch dan Hub

Menurut (Varianto & Badrul, 2015) memberi batasan bahwa “Switch adalah

bridge yang memiliki banyak port, sehingga disebut sebagai multiport bridge. Switch

berfungsi sebagai central atau konsestrator pada sebuah network. Switch dapat

mempelajari alamat hardware host tujuan, sehingga informasi berupa data bisa

langsung dikirim ke host tujuan.”

Switch memiliki fungsi yang hampir sama seperti hub, namun switch lebih

baik dibandingkan dengan hub. Karena switch hanya mengirim data atau informasi

langsung ke tujuan, sedangkan hub mengirim data atau informasi kesemua komputer

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · juga topologi, jenis topologi yang digunakan akan menentukan kemampuan jaringan tersebut”. Setiap perangkat jaringan seperti modem,

18

yang terhubung. Saat ini switch dibagi menjadi dua tipe, yaitu switch yang dapat

dikonfigurasi (Switch manageable) biasa digunakan untuk jaringan area luas dan

switch yang tidak dapat dikonfigurasi (Switch unmanageable) biasa di pakai untuk

jaringan skala kecil sama seperti hub.

Adapun fungsi dari switch :

a. Dapat memanajemen traffic data yang masuk maupun keluar.

b. Dapat membagi jaringan dalam satu perangkat secara logik.

c. Sebagai penguat sinyal, dengan menggunakan media kabel.

2.4. Perangkat Lunak Jaringan

Perangkat lunak jaringan adalah sebuah program yang ada pada komputer

atau device lainnya, dengan layanan yang berbeda-beda sesuai kebutuhan pada

komputer atau device itu sendiri. Adapun beberapa perangkat lunak jaringan, yaitu :

2.4.1. Mikrotik RouterOS

Menurut (Muhammad & Hasan, 2016) menyimpulkan bahwa :

Mikrotik router OS adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat

menjadikan komputer biasa sebagai router network yang handal, mencakup

berbagai fitur untuk IP network dan jaringan wireless. Mikrotik dapat

digunakan dalam dalam bentuk perangkat keras dan perangkat lunak yang

dapat diinstal kedalam PC.

Mikrotik RouterOS ini mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk jaringan

komputer, fitur tersebut diantaranya :

1. Ip address.

2. DHCP Server.

3. Firewall Filter, NAT, Mangle.

4. Routing.

5. Hotspot, dan lain-lain.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · juga topologi, jenis topologi yang digunakan akan menentukan kemampuan jaringan tersebut”. Setiap perangkat jaringan seperti modem,

19

Untuk memudahkan penggunanya mikrotik juga menyediakan layanan utility

berbentuk GUI (Grapichal User Interface) yang digunakan untuk melakukan remote

pada router mikrotik. Ada beberapa cara untuk melakukan remote router mikrotik,

yaitu login melalui browser dengan cara memasukan ip default mikrotik pada

pencarian, adapun cara lainnya dengan mengunduh aplikasi Winbox pada situs

mikrotik http://www.mikrotik.co.id/download.php.

Sumber : https://mikrotik.com/

Gambar II.11

Logo Mikrotik

2.4.2. Windows 7

Windows 7 adalah sistem operasi berbayar yang stabil dalam

pengoperasiannya dan sistem operasi yang paling banyak digunakan sampai saat ini,

sistem operasi ini memiliki beberapa versi diantaranya ultimate, professional,

enterprise, home basic, dan home premium. Sistem operasi ini adalah buatan dari

Microsoft yang masih bisa digunakan sampai saat ini.

Sumber : http://pngimg.com/download/23595

Gambar II.12

Logo Windows 7

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · juga topologi, jenis topologi yang digunakan akan menentukan kemampuan jaringan tersebut”. Setiap perangkat jaringan seperti modem,

20

2.5. TCP/IP dan Subnetting

2.5.1. TCP/IP

Menurut (Syaifuddin, Andika, & Ginting, 2016) memberikan batasan bahwa

“TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah standar

komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar

menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet”.

TCP/IP pada awalnya dikembangkan oleh suatu Departmen Pertahanan (Departmen

of Defence / DOD) di amerika. Dalam risetnya mampu merancang hubungan antar

jaringan yang berbeda. Seperti halnya Refensi Model OSI TCP/IP juga mempunyai

urutan standarisasi layer tersendiri, untuk lebih jelasnya urutan tersebut adalah

sebagai berikut:

Tabel II.2.

Referensi Model TCP/IP

Layer Nama Fungsi Pelayanan/Protokol

1. Network

Access

Bertanggung jawab untuk mengirim

dan menerima data dari media fisik

Ethernet, Wi-fi,

Token Ring, FDDI,

dll

2. Internetwork Bertanggung jawab dalam proses

pengiriman ke alamat yang sesuai

IP(IPv4,IPv6),

ICMP, RARP, dll

3. Transport Bertangung jawab dalam

mengadakan komunikasi antar host

TCP, UDP, dll

4. Application Tempat aplikasi-aplikasi yang

menggunakan TCP/IP stack berada

DNS, HTTP, TFTP,

FTP, POP3, dll

Sumber : Winarmo Sugeng, 2015

Dalam TCP/IP dikenal 3 alamat yakni: physical address, IP address dan port

address.

1. Physical Address

Physical address kerap disebut sebagai MAC address, yaitu alamat yang

dimiliki oleh NIC (LAN card) besarnya 32 digit angka Heksadesimal, Physical

address mempunyai sifat tetap dan tidak berubah-ubah.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · juga topologi, jenis topologi yang digunakan akan menentukan kemampuan jaringan tersebut”. Setiap perangkat jaringan seperti modem,

21

2. IP Address

IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana

network ID menentukan alamat jaringan komputer, sedangkan host ID menentukan

alamat host (komputer, router, switch). Oleh sebab itu IP address memberikan

alamat lengkap suatu host beserta alamat jaringan di mana host itu berada. IP

address sendiri dibagi dalam tiga kelas:

a. IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang

sangat besar. Range IP 1.xxx.xxx.xxx. – 126.xxx.xxx.xxx, terdapat

16.777.214 (16 juta) IP address pada tiap kelas A. IP address kelas A

diberikan untuk jaringan.jumlahhost yang sangat besar.

b. IP address kelas B biasanya dialokasikan untuk jaringan berukuran

sedang dan besar. Pada IP address kelas B, network ID ialah 16 bit

pertama, sedangkan host ID ialah 16 bit berikutnya. Dengan panjang

host ID 16 bit, network dengan IP address kelas B dapat menampung

sekitar 65000 host. Range IP 128.0.xxx.xxx – 191.155.xxx.xxx. Disini

IP Address 127.0.xxx.xxx tidak digunakan karena IP tersebut untuk

perangkat loopback yang digunakan komputer untuk berkomunikasi

secara lokal tanpa menggunakan akses internet.

c. IP address kelas C awalnya digunakan untuk jaringan berukuran kecil

(LAN). Host ID ialah 8 bit terakhir. Dengan konfigurasi ini, bisa

dibentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network

memiliki 256 IP address. Range IP 192.0.0.xxx – 223.255.255.x.

2.5.2. Subnetting

Menurut (Bataona, Manulangga, & Kunci, 2014) menyimpulkan bahwa

“subnetting adalah kegiatan melakukan pemecahan atau pembagian suatu alamat

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · juga topologi, jenis topologi yang digunakan akan menentukan kemampuan jaringan tersebut”. Setiap perangkat jaringan seperti modem,

22

network menjadi beberapa subnetwork atau blok subnet melalui mekanisme

subnetting yang baik dan benar”.

Dengan menggunakan subnetting bisa memudahkan anda membuat suatu

jaringan, dan dapat menentukan berapa jumlah host yang akan digunakan. Proses ini

dilakukan untuk memaksimalkan penggunaan IP address agar lebih efisien. Untuk

beberapa alasan yang menyangkut efisiensi IP address, network administrator

melakukan subnetting untuk mengatasi masalah topologi network dan organisasi.

Konsep subnetting adalah memanfaatkan 32 bit IP address yang ada,

kemudian ditentukan tiap bagian dari masing-masing bit mana yang mewakili

network ID atau subnet ID dan bagian mana yang mewakili host ID atau alamat host.

Dengan class standar IP address, hanya ada tiga ID jaringan yang bisa dibuat, yaitu 8

bit untuk class A, 16 bit untuk class B dan 24 bit untuk class C.

Tabel II.3.

Subnet Mask Untuk Tiap Kelas IP Address

Kelas IP

Address Bit Subnet Mask

Subnet Dalam

Desimal

Kelas A 11111111.00000000.00000000.00000000 255.0.0.0

Kelas B 11111111.11111111.00000000.00000000 255.255.0.0

Kelas C 11111111.11111111.11111111.00000000 255.255.255.0

Sumber : Dokumen Pribadi

Tabel II.4.

Subnetting Kelas A

CIDR Subnet Host Network

/8 255.0.0.0 16777212 1

/9 255.128.0.0 8388606 2

/10 255.192.0.0 4194302 4

/11 255.224.0.0 2097150 8

/12 255.240.0.0 1048574 16

/13 255.248.0.0 524286 32

/14 225.252.0.0 262142 64

/15 255.254.0.0 131070 128

Sumber : Dokumen Pribadi

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · juga topologi, jenis topologi yang digunakan akan menentukan kemampuan jaringan tersebut”. Setiap perangkat jaringan seperti modem,

23

Tabel II.5.

Subnetting Kelas B

CIDR Subnet Host Network

/16 255.255.0.0 65534 1

/17 255.255.128.0 32766 2

/18 255.255.192.0 16382 4

/19 255.255.224.0 8190 8

/20 255.255.240.0 4094 16

/21 255.255.248.0 2046 32

/22 255.225.252.0 1022 64

/23 255.255.254.0 510 128

Sumber : Dokumen Pribadi

Tabel II.6.

Subnetting Kelas C

CIDR Subnet Host Network

/24 255.255.255.0 254 1

/25 255.255.255.128 126 2

/26 255.255.255.192 62 4

/27 255.255.255.224 30 8

/28 255.255.255.240 14 16

/29 255.255.255.248 6 32

/30 225.255.255.252 2 64

/31 255.255.255.254 0 128

Sumber : Dokumen Pribadi

2.6. Sistem Keamanan Jaringan

Keamanan jaringan adalah sistem yang digunakan untuk memberikan

proteksi pada jaringan agar terhindar dari serangan luar yang merusak data pada

komputer.

2.6.1. Macam-macam Ancaman Sistem Keamanan Jaringan

Terdapat banyak ancaman yang mungkin terjadi terhadap sistem keamanan

jaringan, antara lain:

1. Pencurian perangkat keras komputer atau perangkat jaringan.

2. Kerusakan pada komputer dan perangkat komunikasi jaringan.

3. Kerusakan pada system operasi atau aplikasi yang disebabkan oleh virus.

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · juga topologi, jenis topologi yang digunakan akan menentukan kemampuan jaringan tersebut”. Setiap perangkat jaringan seperti modem,

24

4. Sniffing yaitu kegiatan memonitor proses yang sedang berlangsung di

jaringan komputer.

5. Spoofing merupakan penggunaan komputer untuk meniru, dengan cara

menimpa identitas (MAC Address) atau alamat IP.

6. Phreaking yaitu perilaku menjadikan sistem pengamanan komunikasi

melemah.

7. Remote Attack yaitu segala bentuk serangan terhadap suatu sistem dimana

penyerangnya tidak memiliki kendali terhadap mesin tersebut karena dilakukan dari

jarak jauh di luar sistem jaringan atau media transmisi.

8. Hacking merupakan kegiatan yang dilakukan secara diam-diam bertujuan

mempelajari sistem yang biasanya suka dimengerti untuk kemudian mengelola dan

mmembagi hasil uji coba yang dilakukannya tanpa merusak sistem yang telah ada.

9. Cracking merupakan kegiatan yang serupa dengan hacking dengan tujuan

jahat bahkan biasanya merusak sistem telah ada.

2.6.2. Model Sistem Keamanan Jaringan

1. Firewall

Menurut (Sondakh, I Najoan, & Lumenta, 2014) memberi batasan bahwa

“Firewall adalah sebuah sistem pengaman, jadi firewall bisa berupa apapun baik

hardware maupun software. Firewall dapat digunakan untuk memfilter paket-paket

dari luar dan dalam jaringan di mana ia berada.”

Firewall biasanya di implementasikan pada sebuah gateway atau pintu

gerbang pada jaringan komputer, kebanyakan saat ini firewall digunakan untuk

menutupi celah keamanan antara dua jaringan atau network yang berbeda, sehingga

jaringan lokal yang beradadi bawah firewall bisa terbebas dari serangan-serangan

yang tidak diinginkan dan merugikan. Contoh software firewall diantaranya

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · juga topologi, jenis topologi yang digunakan akan menentukan kemampuan jaringan tersebut”. Setiap perangkat jaringan seperti modem,

25

Microsoft Windows Firewall (yang telah terintegrasi dalam sistem operasi Windows

XP, Windows Vista, Windows , Windows 8 dan Windows Server 2003), Symantec

Norton Personal Firewall, Kerio Personal Firewall. Akan tetapi, firewall memiliki

kelebihan dan kekurangannya tersendiri.

Adapun kelebihan yang dimiliki firewall antara lain:

a. Lebih mudah di telusuri bila terjadi kesalahan konfigurasi karena

firewall terbuat dalam versi bahasa script.

b. Router dapat dengan mudah memantau client.

c. Adanya default police sebagai keamanan dari serangan yang dapat

merugikan.

d. Lebih mudah dalam maintance dan update.

e. Firewall dapat diterapkan pada perangkat jaringan biasa.

f. Firewall memiliki performa yang tinggi karena dapat melakukan

pengecekan terhadap banyak koneksi.

Sedangkan kelemahan yang dimiliki firewall antara lain:

a. Firewall dapat ditembus dari luar yang artinya koneksi masuk diblokir

untuk menutup layanan jaringan seperti Windows Sharing ke arah

internet. Sebelum itu paket-paket yang datang dianalisa oleh firewall.

Dalam proses analisa ini, yang seharusnya memproteksi, malah dapat

disusupi paket-paket khusus yang memanfaatkan celah dalam firewall.

Oleh karena firewall memiliki akses penuh pada semua file di PC,

seluruh sistem jadi terbuka bagi hacker.

b. Firewall dapat ditembus dari dalam yang artinya mewaspadai spyware

yang mungkin terdapat pada PC anda tidak dapat mengirimkan data

penting kearah internet, koneksi keluar harus diawasi. Aplikasi apapun

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · juga topologi, jenis topologi yang digunakan akan menentukan kemampuan jaringan tersebut”. Setiap perangkat jaringan seperti modem,

26

yang mengirim data pasti diperiksa. Aplikasi tak dikenal akan diblokir

dan baru dibuka bila diinginkan pengguna. Hacker yang kreatif selalu

menggunakan cara menyalahgunakan aplikasi yang dianggap aman

oleh firewall untuk kepentingannya, browser misalnya. Hal ini sering

terjadi karena firewall kerap kali tidak mampu membedakan apakah

sebuah koneksi dan aplikasi baik atau jahat karena tergantung setting

dari pengguna. Dengan demikian, penyerang mampu menebus sistem

dan konsep desktop firewall pun tidak dapat diandalkan.

c. Sulit membuat konfigurasi pada protocol yang dinamis seperti FTP.

d. Tidak bisa menyaring berdasarkan konten seperti lampiran pada email

dan java script.

e. Konfigurasi rumit dan kompleks sehingga sulit di terapkan pada port

dan IP Address.