BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Laporan Keuanganthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00059 AK...

26
7 BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Warren (2005:24) mendefinisikan bahwa: “Laporan Keuangan adalah Laporan Akuntansi yang menghasilkan informasi tentang keadaan suatu perusahaan sekaligus merupakan alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas perusahaan dengan pihak – pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut”. Menurut G. Sogiyarso dan F. Winarmi (2006:8), mendefinisikan, “Laporan keuangan merupakan daftar ringkasan akhir transaksi keuangan organisasi yang menunjukkan semua kegiatan operasional organisasi dan akibatnya selama tahun buku yang bersangkutan”. Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Laporan Keuangan merupakan suatu alat yang menghasilkan informasi perusahaan seperti kegiatan operasional, kegiatan investasi, dan kegiatan pendanaan yang dilakukan perusahaan serta memberikan gambaran kepada investor, kreditur dan para pemangku kepentingan lainnya tentang kondisi keuangan perusahaan dalam mengambil suatu kebijakan. II.2 Tujuan Laporan Keuangan Menurut Hanafi dan Halim (2005:30), tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut : a. Memberikan informasi yang bermanfaat bagi investor, kreditur dan pemakai lainnya, saat ini maupun potensial (masa mendatang), untuk pembuatan keputusan investasi, kredit dan investasi semacam lainnya.

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Laporan Keuanganthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00059 AK...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Laporan Keuanganthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00059 AK Bab 2.pdfbentuk – bentuk maupun prinsip – prinsip penyusunan laporan keuangan

7

BAB II

LANDASAN TEORI

II.1 Pengertian Laporan Keuangan

Pengertian laporan keuangan menurut Warren (2005:24) mendefinisikan bahwa:

“Laporan Keuangan adalah Laporan Akuntansi yang menghasilkan informasi tentang keadaan suatu perusahaan sekaligus merupakan alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas perusahaan dengan pihak – pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut”.

Menurut G. Sogiyarso dan F. Winarmi (2006:8), mendefinisikan, “Laporan

keuangan merupakan daftar ringkasan akhir transaksi keuangan organisasi yang

menunjukkan semua kegiatan operasional organisasi dan akibatnya selama tahun buku

yang bersangkutan”.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Laporan Keuangan

merupakan suatu alat yang menghasilkan informasi perusahaan seperti kegiatan

operasional, kegiatan investasi, dan kegiatan pendanaan yang dilakukan perusahaan serta

memberikan gambaran kepada investor, kreditur dan para pemangku kepentingan

lainnya tentang kondisi keuangan perusahaan dalam mengambil suatu kebijakan.

II.2 Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Hanafi dan Halim (2005:30), tujuan laporan keuangan adalah sebagai

berikut :

a. Memberikan informasi yang bermanfaat bagi investor, kreditur dan pemakai

lainnya, saat ini maupun potensial (masa mendatang), untuk pembuatan

keputusan investasi, kredit dan investasi semacam lainnya.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Laporan Keuanganthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00059 AK Bab 2.pdfbentuk – bentuk maupun prinsip – prinsip penyusunan laporan keuangan

8

b. Memberikan informasi yang bermanfaat untuk pemakai eksternal untuk

memperkirakan jumlah, waktu dan ketidakpastian (yang berarti resiko)

penerimaan kas yang berkaitan.

c. Memberikan informasi untuk membantu pihak eksternal untuk memperkirakan

jumlah, waktu dan ketidakpastian aliran kas masuk bersih perusahaan.

d. Memberi informasi sumber daya ekonomi perusahaan dan klaim-klaim atas

sumber daya tersebut.

e. Memberikan informasi mengenai prestasi perusahaan selama periode tertentu

untuk membantu pihak eksternal menentukan harapannya (expectation)

mengenai prestasi perusahaan pada masa-masa mendatang.

f. Memberi informasi mengenai aliran kas perusahaan, bagaimana perusahaan

menerima kas dan mengeluarkan kas, mengenai pinjaman dan pelunasan

pinjaman, mengenai transaksi permodalan termasuk dividen yang dibayarkan,

dan mengenai faktor-faktor lain yang bisa mempengaruhi likuiditas perusahaan.

Berdasarkan tujuan di atas dapat simpulkan bahwa Laporan keuangan bertujuan

untuk memberikan informasi kuantitatif yang disusun dan disajikan setahun sekali untuk

memenuhi kebutuhan para pemakai dalam melakukan keputusan investasi, pemberian

kredit, kesehatan pemasok, pelanggan, dan sebagainya serta menilai kinerja perusahaan

dari satu periode ke periode yang lain. Laporan keuangan yang lengkap biasanya

meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan dan laporan arus

kas yang dapat disajikan dalam berbagai cara.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Laporan Keuanganthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00059 AK Bab 2.pdfbentuk – bentuk maupun prinsip – prinsip penyusunan laporan keuangan

9

II.3 Komponen Laporan Keuangan

Salah satu media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan keuangan

perusahaan adalah laporan keuangan. Sebelum menganalisis dan menafsirkan suatu

laporan keuangan, seseorang harus mempunyai pengertian yang mendalam tentang

bentuk – bentuk maupun prinsip – prinsip penyusunan laporan keuangan serta masalah –

masalah yang mungkin timbul dalam penyusunan laporan tersebut.

II.3.1 Neraca

Menurut Darsono dan Ashari (2005:18) mendefinisikan neraca adalah laporan

tentang kondisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu seperti yang tertera dalam

neraca. Jadi, kondisi yang dijelaskan dalam neraca adalah kondisi pada tanggal tertentu.

Neraca dikelompokkan sesuai urutan yang paling lancar. Pengertian paling

lancar disini adalah kemampuan aktiva tersebut untuk dikonversi menjadi uang kas.

Dengan aturan demikian, maka penggolongan aktiva dalam neraca adalah :

1. Aktiva lancar.

Dalam aktiva lancar, aktiva dikelompokkan berdasarkan urutan yang paling

lancar. Aktiva lancar disini adalah aktiva yang paling mudah dan cepat untuk dijadikan

uang / kas. Pengelompokkan yang umum adalah kas, piutang dagang, persediaan,

investasi. Kas adalah aktiva yang paling likuid sehingga ditempatkan pada bagian paling

atas.

2. Aktiva tetap.

Aktiva tetap ada investasi pada tanah, bangunan, kendaraan dan peralatan yang

lain yang dilakukan oleh perusahaan. Aktiva tetap disusun berdasarkan urutan yang

paling tidak likuid (lancar). Jadi pada aktiva tetap, urutan yang paling atas adalah tanah,

kemudian bangunan, mesin-mesin, peralatan, dan kendaraan.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Laporan Keuanganthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00059 AK Bab 2.pdfbentuk – bentuk maupun prinsip – prinsip penyusunan laporan keuangan

10

3. Aktiva lain-lain.

Aktiva lain-lain adalah investasi atau kekayaan lain yang dimiliki oleh perusahaan.

Isi dari pos aktiva lain-lain adalah kekayaan atau investasi yang tidak bisa

dikelompokkan dalam aktiva lancar dan aktiva tetap.

Kewajiban adalah hak dari pemberi hutang (kreditor) terhadap kekayaan

perusahaan, sedangkan ekuitas adalah hak pemilik atas kekayaan perusahaan. Pos-pos

dalam sisi ini dikelompokkan sesuai dengan besar kecilnya hak tersebut akan

dibayarkan. Semakin besar hak atas perusahaan dibayar, semakin atas urutannya dalam

neraca. Pembagian dari sisi kewajiban dan ekuitas dalam neraca adalah:

1. Kewajiban jangka pendek.

Kewajiban jangka pendek adalah kewajiban kepada pihak kreditor dalam jangka

waktu 1 tahun kedepan. Komponen kewajiban jangka pendek diantaranya adalah hutang

dagang, hutang gaji, hutang pajak, hutang bank yang jatuh tempo dalam 1 tahun, dan

hutang lain-lain.

2. Kewajiban jangka panjang.

Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban yang akan dibayarkan dalam jangka

waktu lebih dari 1 periode akuntansi atau 1 tahun. Komponen kewajiban jangka panjang

ini meliputi hutang bank, hutang obligasi, hutang wesel, dan hutang surat-surat berharga

lain.

3. Ekuitas.

Ekuitas adalah hak pemilik atas perusahaan. Hak pemilik akan dibayarkan hanya

melalui dividen kas atau dividen likuidasi akhir. Komponen ekuitas pemilik ini meliputi

modal saham baik biasa maupun preferen, cadangan, laba ditahan, dan laba tahun

berjalan.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Laporan Keuanganthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00059 AK Bab 2.pdfbentuk – bentuk maupun prinsip – prinsip penyusunan laporan keuangan

11

II.3.2 Laporan Laba Rugi (Income Statement)

Darsono dan Ashari (2005:20) mendefinisikan “laporan laba rugi (atau untuk

lembaga non profit disebut laporan sisa hasil usaha) merupakan akumulasi aktivitas yang

berkaitan dengan pendapatan dan biaya selama periode waktu tertentu, misalnya bulanan

atau tahunan”.

Beberapa komponen laporan laba rugi adalah :

a. Pendapatan/penjualan (dari usaha utama) ;

Pendapatan atau penjualan adalah hasil penjualan produk atau jasa utama yang

dihasilkan perusahaan kepada pelanggan.

b. Harga pokok penjualan ;

Harga pokok penjualan merupakan biaya produksi sesungguhnya dari produk

atau jasa yang dijual pada periode tersebut.

c. Biaya pemasaran ;

Biaya pemasaran adalah biaya yang dikeluarkan untuk memasarkan produk dan

jasa yang dihasilkan pada periode tersebut. Misalnya biaya iklan, biaya gaji

salesman, dan biaya promosi.

d. Biaya administrasi dan umum ;

Biaya administrasi dan umum adalah biaya yang dikeluarkan untuk keperluan

administrasi dan umum perusahaan. Contohnya adalah biaya gaji direksi, biaya

penyusutan, biaya perlengkapan kantor dan biaya telepon.

e. Pendapatan luar usaha (non operasional) ;

Pendapatan luar usaha atau non operasional adalah pendapatan yang diperoleh

bukan dari bisnis utama perusahaan, misalnya keuntungan penjualan aktiva tetap,

bunga bank bagi perusahaan non bank dan lain-lain.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Laporan Keuanganthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00059 AK Bab 2.pdfbentuk – bentuk maupun prinsip – prinsip penyusunan laporan keuangan

12

f. Biaya luar usaha (non operasional) ;

Biaya luar usaha adalah biaya yang dikeluarkan untuk aktivitas yang bukan dari

bisinis utama. Contoh biaya ini adalah biaya bunga bank dan biaya sumbangan.

II.3.3 Laporan arus kas

Hanafi dan Halim (2005:20), menyatakan “Laporan arus kas menyajikan

informasi aliran kas masuk atau keluar bersih pada suatu periode tertentu, hasil dari tiga

kegiatan pokok perusahaan yaitu: operasi, investasi dan pendanaan”.

Kieso, Weygant dan Warfield yang diterjemahkan oleh Emil, Salim (2007:212),

“Tujuan utama laporan arus kas adalah menyediakan informasi yang relevan mengenai

penerimaan dan pembayaran kas sebuah perusahaan selama suatu periode”.

Berdasarkan definisi diatas dapat artikan bahwa laporan arus kas diperlukan

perusahaan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya.

Penerimaan dan pembayaran kas ini bisa disebabkan oleh aktivitas operasi yakni segala

aktivitas normal yang berkaitan dengan kegiatan penjualan. Aktivitas investasi yakni

yang berkaitan dengan kegiatan investasi baik pada aktiva tetap maupun pada alat

investasi yang lain. Aktivitas pendanaan yakni berkaitan dengan perolehan dan

penggunaan dalam dana perusahaan.

II.3.4 Laporan perubahan ekuitas (Statement of change of equity)

Darsono dan Ashari (2005:24) menyatakan bahwa “Laporan perubahan ekuitas

menjelaskan perubahan modal, laba ditahan, agio/disagio. Laporan ini menggambarkan

saldo dan perubahan hak si pemilik yang melekat pada perusahaan. Istilah ditahan sering

berkonotasi negatif, dalam hal ini artinya masih belum dibagi”.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Laporan Keuanganthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00059 AK Bab 2.pdfbentuk – bentuk maupun prinsip – prinsip penyusunan laporan keuangan

13

II.3.5 Catatan atas Laporan Keuangan

Menurut Kamus Standar Akuntansi (2010:641) “Menyatakan bahwa suatu

informasi atau catatan yang menyertai suatu laporan keuangan. Informasi atau catatan

ini untuk memberikan interpretasi lengkap dari laporan keuangan yang disajikan”.

II.4 Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan

Metode dan teknik analisis laporan keuangan digunakan untuk menentukan dan

mengukur hubungan antar pos yang ada dalam laporan sehingga dapat diketahui

perubahan dari masing-masing pos tersebut bila dibandingkan dengan laporan dari

beberapa periode untuk satu perusahaan tertentu.

Menurut Munawir (2004:36), “ada dua metode analisis yang digunakan oleh setiap

penganalisis laporan keuangan, yaitu analisis horizontal dan analisis vertikal”. Ada dua

metode analisis yang digunakan untuk menganalisa laporan keuangan, yaitu:

1. Analisis Horizontal

Analisis horizontal adalah analisis dengan membandingkan laporan keuangan

untuk beberapa periode, sehingga diketahui perkembangannya.

2. Analisis Vertikal

Analisis vertikal adalah laporan keuangan yang dianalisa hanya satu periode

saja, yaitu dengan membandingkan antara pos yang satu dengan pos yang

lainnya. Analisis vertikal disebut juga analisis statis karena kesimpulan yang

diperoleh hanya untuk periode itu saja tanpa mengetahui perkembangannya.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Laporan Keuanganthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00059 AK Bab 2.pdfbentuk – bentuk maupun prinsip – prinsip penyusunan laporan keuangan

14

II.5 Analisis Rasio

1. Pengertian Analisis Rasio

Menurut Sofyan (2010:297), “Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari

hasil perbandingan satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai

hubungan relevan dan signifikan.”

Dari definisi diatas bisa disimpulkan dengan melihat gabungan dari berbagai angka

dalam laporan keuangan dan melakukan analisis, baik manajemen dalam perusahaan,

para kreditor serta investor dapat menilai kondisi keuangan perusahaan tersebut.

2. Jenis – jenis rasio keuangan

Mengacu pada Darsono dan Ashari (2005:51), jenis-jenis analisis rasio keuangan

yang digunakan untuk menganalisis kinerja perusahaan adalah rasio likuiditas,

solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas. Komponen masing-masing jenis rasio adalah :

1. Rasio Likuiditas

Rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam

membayar kewajiban jangka pendek.

2. Rasio Solvabilitas

Rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jika

perusahaan tersebut dilikuidasi. Rasio ini juga disebut dengan rasio leverage yaitu

menilai batasan perusahaan dalam meminjam uang.

3. Rasio Profitabilitas

Rasio yang melihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.

4. Rasio Aktivitas

Rasio yang mengukur sejauh mana efektivitas penggunaan asset dengan melihat

tingkat aktivitas aset.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Laporan Keuanganthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00059 AK Bab 2.pdfbentuk – bentuk maupun prinsip – prinsip penyusunan laporan keuangan

15

II.5.1 Rasio Likuiditas

a. Rasio lancar (Current Ratio)

Yaitu kemampuan aktiva lancar perusahaan dalam memenihi kewajiban jangka

pendek dengan aktiva lancar yang dimiliki. Likuiditas jangka pendek ini sangat

penting karena masalah arus kas jangka pendek bisa mengakibatkan perusahaan

bangkrut.

Aktiva lancar

Rasio lancar : ------------------

Kewajiban lancar

b. Rasio Cepat (Quick test ratio)

Rasio ini memberikan indikator yang lebih baik dalam melihat likuiditas

perusahaan dibandingkan dengan rasio lancar, karena penghilangan unsur

persediaan dan pembayaran dimuka serta aktiva yang kurang lancar dari

perhitungan rasio.

Kas + investasi jk pendek + piutang

Rasio cepat : -------------------------------------------------------------

Kewajiban lancar

II.5.2 Rasio Solvabilitas

a. Debt to Asset Ratio (DAR)

Rasio ini menyediakan informasi tentang kemampuan perusahaan dalam

mengadaptasi kondisi pengurangan aktiva akibat kerugian tanpa mengurangi

pembayaran bunga pada kreditor.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Laporan Keuanganthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00059 AK Bab 2.pdfbentuk – bentuk maupun prinsip – prinsip penyusunan laporan keuangan

16

Total kewajiban

DAR : ----------------------------

Total aktiva

b. Debt to Equity Ratio (DER)

Rasio ini menunjukkan presentasi penyediaan dana oleh pemengang saham

terhadap pemberi pinjaman. Semakin tinggi rasio, semakin rendah pendanaan

perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham.

Total Kewajiban

DER : ----------------------------

Total Ekuitas

c. Time Interest Earned (TIE)

Rasio ini berguna untuk mengetahui kemampuan laba dalam membayar biaya

bunga untuk periode sekarang.

EBIT

TIE = -----------------------------------

Bunga

II.5.3 Rasio Profitabilitas

a. Gross Profit Margin (GPM)

Rasio ini berguna untuk mengetahui keuntungan kotor perusahaan dari setiap

barang yang dijual.

(Penjualan bersih – HPP)

GPM = -----------------------------------

Penjualan bersih

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Laporan Keuanganthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00059 AK Bab 2.pdfbentuk – bentuk maupun prinsip – prinsip penyusunan laporan keuangan

17

b. Net Profit Margin (NPM)

Rasio ini menggambarkan besarnya laba bersih yang diperoleh oleh perusahaan

pada setiap penjualan yang dilakukan.

Laba bersih

NPM = -----------------------------------

Penjualan bersih

c. Return On Asset (ROA)

Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

keuntungan dari setiap satu rupiah aset yang digunakan.

Laba bersih

ROA = -----------------------------------

Total aktiva

d. Return On Equity (ROE)

Rasio ini berguna untuk mengetahui besarnya kembalian yang diberikan oleh

perusahaan untuk setiap rupiah modal dari pemilik. Semakin tinggi rasio ini akan

semakin baik karena memberikan tingkat kembalian yang lebih besar pada

pemegang saham.

Laba bersih

ROE = -----------------------------------

Rata-rata Ekuitas

e. Earning Per Share (EPS)

Rasio ini menggambarkan besarnya pengembalian untuk setiap satu lembar

saham.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Laporan Keuanganthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00059 AK Bab 2.pdfbentuk – bentuk maupun prinsip – prinsip penyusunan laporan keuangan

18

Laba bersih

EPS = -----------------------------------

Jumlah saham yang beredar

II.5.4 Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas terdiri dari :

a. Receivable Turnover (RTO)

Rasio ini menggambarkan kualitas piutang perusahaan dan kesuksesan

perusahaan dalam penagihan piutang yang dimiliki.

Penjualan bersih

RTO = -----------------------------------

Rata-rata piutang dagang

b. Average Collection Period (ACP)

Dengan melihat rasio ini kita bisa melihat dalam jangka waktu berapa hari

piutang akan bisa diubah menjadi kas atau ditagih.

365

ACP = ---------------------------------

Receivable turnover

c. Inventory Turnover (ITO)

Rasio ini berguna untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengelola

persediaan, dalam arti berapa kali persediaan yang ada akan diubah menjadi

penjualan.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Laporan Keuanganthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00059 AK Bab 2.pdfbentuk – bentuk maupun prinsip – prinsip penyusunan laporan keuangan

19

Harga pokok penjualan

ITO = -----------------------------------

Rata-rata persediaan barang

d. Total Asset Turnover (TATO)

Dengan melihat rasio ini, kita dapat mengetahui efektivitas penggunaan aktiva

dalam menghasilkan penjualan.

Penjualan bersih

TATO = -----------------------------------

Rata-rata total aktiva

II.6 Analisis Arus Kas

Laporan arus kas pada dasarnya melengkapi neraca dan laporan laba rugi. Laporan

arus kas cukup dominan dalam memprediksi kebangkrutan dan financial distress. Hal ini

bisa dilihat saat suatu perusahaan mulai kesulitan membayar hutang, maka laporan arus

kas merupakan instrumen yang tepat untuk mengukurnya.

Mengacu pada pendapat Stice, Stice, Skousen, (2010) terdapat penggolongan dalam

penerimaan kas dan pengeluaran kas di setiap kategori sebagai berikut:

1. Aktivitas operasi

Penerimaan kas dapat berasal dari penjualan barang atau jasa, penjualan efek

yang diperdagangkan, pendapatan bunga, pendapatan dividen. Sedangkan,

pengeluaran kas disebabkan oleh pembelian persediaan, gaji dan upah, pajak,

beban bunga, beban lainnya, pembelian efek. Pos yang terkait ialah laporan laba

rugi, aktiva operasi lancar, kewajiban operasi lancar.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Laporan Keuanganthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00059 AK Bab 2.pdfbentuk – bentuk maupun prinsip – prinsip penyusunan laporan keuangan

20

2. Aktivitas investasi

Penerimaan kas dapat berasal dari penjualan aktiva tetap, penjualan segmen

bisnis, penjualan efek yang tidak untuk diperdagangkan, penagihan pokok

pinjaman. Sedangkan, pengeluaran kas disebabkan oleh pembelian aktiva tetap,

pembelian efek yang tidak untuk diperdagangkan, memberi pinjaman pihak lain.

Pos yang terkait ialah aktiva tetap, investasi jangka panjang, aktiva jangka

panjang lainnnya.

3. Aktivitas pendanaan

Penerimaan kas dapat berasal dari penerbitan saham, pinjaman (obligasi, wesel

bayar, hipotek). Sedangkan, pengeluaran kas disebabkan oleh pembayaran

dividen tunai, pembayaran pinjaman, pembelian kembali saham. Pos yang terkait

ialah kewajiban jangka panjang, saham biasa, saham treasuri, deviden.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Laporan Keuanganthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00059 AK Bab 2.pdfbentuk – bentuk maupun prinsip – prinsip penyusunan laporan keuangan

21

Menurut Stice, Stice, Skousen, yang diterjemahkan oleh Parulian S.R. (2004:359)

terdapat pola arus kas sebagai berikut:

Tabel 2.1 Pola Arus Kas

No Arus Kas dari

Operasi

Arus Kas dari

Investasi

Arus kas dari

Pendanaan Penjelasan Umum

1 + + +

Perusahaan menggunakan kas yang dihasilkan dari operasi dan dari penjualan aset untuk membangun perusahaan yang sangat likuid dengan kas mungkin akan melakukan akusisi

2 + - - Perusahaan menggunakan kas yang dihasilkan dari operasi untuk membeli aktiva tetap dan membayar utang atau membayar dividen

3 + + - penggunaan kas dari operasi dan dari penjualan aktiva tetap untuk membayar utang atau dividen

4 + - + Perusahaan menggunakan kas dari operasi dan dari pinjaman atau dari investasi untuk ekspansi

5 - + +

Masalah dalam arus kas operasi perusahaan diatasi dengan penjualan aktiva tetap dan dengan meminjam atau dari setoran pemegang saham

6 - - +

Perusahaan sedang tumbuh dengan cepat tetapi kekurangan kas dari operasi dan dari pembelian aktiva tetap yang dibiayai dengan utang jangka panjang atau investasi baru

7 - + -

Perusahaan mendanai kekurangan dalam arus kas operasinya dan pembayaran kepada kreditornya dan atau pemegang sahamnya melalui penjualan aktiva tetap

8 - - - Perusahaan menggunakan cadangan kas untuk mendanai kekurangan operasi dan membayar kreditor dan/atau investor jangka panjang

Menurut Toto Prihadi (2010:54) menyatakan bahwa arus kas mempunyai pola

yang relatif berulang. Pola ini terutama muncul pada:

1. Pola arus kas operasi dapat diidentifikasikan antara lain:

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Laporan Keuanganthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00059 AK Bab 2.pdfbentuk – bentuk maupun prinsip – prinsip penyusunan laporan keuangan

22

Dalam kondisi normal seharusnya positif, artinya lebih banyak kas masuk

dibandingkan dengan kas keluar.

Apabila arus kas operasi negatif, maka hal itu merupakan tanda bahwa

perusahaan sedang bermasalah.

2. Pola arus kas investasi mempunyai pola berbalik dengan arus kas operasi,

yaitu:

Dalam kondisi normal, seharunya negatif. Karena perusahaan lebih banyak

membeli peralatan, gedung, dan aktiva tetap lainnya dibanding dengan

menjualnya.

Arus kas positif secara terus menerus menunjukkan perusahaan sedang

bermasalah.

3. Arus kas pendanaan tidak mempunyai pola tertentu karena sulit untuk

dipastikan apakah arus kasnya akan positif atau negatif.

II.7 Analisis Diskriminan

Analisis Diskriminan dapat digunakan untuk memprediksi perusahaan yang

mengalami kesulitan keuangan yang nantinya dapat menyebabkan kebangkrutan.

Menurut Darsono dan Ashari (2005:101-104) Secara garis besar ada beberapa faktor

yang menyebabkan kebangkrutan suatu perusahaan yaitu faktor internal dan faktor

eksternal.

1. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari bagian internal manajemen

perusahaan. Meliputi :

a. Manajemen yang tidak efisien

b. Ketidakseimbangan dalam modal yang dimiliki dengan jumlah piutang-

hutang yang dimiliki

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Laporan Keuanganthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00059 AK Bab 2.pdfbentuk – bentuk maupun prinsip – prinsip penyusunan laporan keuangan

23

2. Faktor eksternal adalah bisa berasal dari faktor luar yang berhubungan

langsung dengan operasi perusahaan atau faktor perekonomian secara makro.

Meliputi :

a. Perubahan dalam keinginan pelanggan yang tidak diantisipasi oleh

perusahaan yang mengakibatkan pelanggan lari sehingga terjadi penurunan

dalam pendapatan

b. Kesulitan bahan baku karena supplier tidak dapat memasok lagi kebutuhan

bahan baku yang digunakan untuk produksi

c. Faktor debitor juga harus diantisipasi untuk menjaga agar debitor tidak

melakukan kecurangan dengan mengemplang hutang

d. Hubungan yang tidak harmonis dengan kreditor juga bisa berakibat fatal

terhadap kelangsungan hidup perusahaan

e. Persaingan bisnis yang semakin ketat menuntut agar perusahaan selalu

memperbaiki diri sehingga bisa bersaing dengan perusahaan lain dalam

memenuhi kebutuhan pelanggan

f. Kondisi perekomonian secara global juga harus selalu diantisipasi oleh

perusahaan”.

Menurut Almilia dan Kristijadi (2003:6), “Prediksi kesulitan keuangan

perusahaan menjadi perhatian dari banyak pihak. Pihak-pihak yang menggunakan model

tersebut ialah pemberi pinjaman, investor, pembuat peraturan, pemerintah, auditor, dan

manajemen”.

Menurut Foster yang dikutip oleh Almilia dan Kristijadi (2003:6), “terdapat

beberapa indikator atau sumber informasi mengenai kemungkinan dari kesulitan

keuangan:

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Laporan Keuanganthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00059 AK Bab 2.pdfbentuk – bentuk maupun prinsip – prinsip penyusunan laporan keuangan

24

1. Analisis arus kas untuk periode sekarang dan yang akan datang.

2. Analisis strategi perusahaan yang mempertimbangkan pesaing potensial,

struktur biaya relatif, perluasan rencana dalam industri, kemampuan

perusahaan untuk meneruskan kenaikan biaya, kualitas manajemen dan lain

sebagainya.

3. Analisis laporan keuangan dari perusahaan serta perbandingannya dengan

perusahaan lain. Analisis ini dapat berfokus pada suatu variabel keuangan

tunggal atau suatu kombinasi dari variabel keuangan.

4. Variabel eksternal seperti return sekuritas dan penilaian obligasi.

Mengacu pada White, Sondhi dan Fried (2003:653) analisis Z”-Score

merupakan model modifikasi yang dilakukan oleh Edward Altman untuk memprediksi

kebangkrutan perusahaan agar dapat diaplikasikan pada semua perusahaan, seperti

perusahaan manufaktur, perusahaan non manufaktur baik yang publik maupun yang non

publik. Rumus Z Score yang telah dikembangkan oleh Altman adalah:

Z” = 6,56 X1 + 3,26 X2 + 6,72 X3+ 1,05 X4

Dengan keterangan sebagai berikut:

Z : Overall Indeks (Indeks keseluruhan)

X1 : Working Capital / Total Asset

X2 : Retained Earning / Total Assets

X3 : Earning Before Interest and Taxes / Total Assets

X4 : Book Value of Equity / Book Value of Total Liabilities

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Laporan Keuanganthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00059 AK Bab 2.pdfbentuk – bentuk maupun prinsip – prinsip penyusunan laporan keuangan

25

Kriteria penilaian hasil perhitungan Z-score dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Z > 2,60 Perusahaan tidak mengalami masalah dengan kondisi keuangan (non-

bankrupt company).

b. 1,10 < Z < 2,60 Perusahaan akan mengalami permasalahan keuangan jika tidak

melakukan perbaikan yang berarti dalam manajemen maupun struktur

keuangan (gray area).

c. Z < 1,10 Perusahaan mengalami masalah keuangan yang serius sehingga dapat

berpotensi untuk bangkrut (bankrupt company). Hal ini perlu ditindaklanjuti oleh

manajemen perusahaan agar tidak terjadi kebangkrutan.

II.8 Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)

Menurut Hunger & Wheelen yang diterjemahkan oleh Agung, Julianto (2003:193),

analisis SWOT adalah sebagai berikut:

“Analisis SWOT adalah analisis sistematis untuk mengidentifikasikan faktor-faktor

kekuatan (strength), kelemahan (weakness) intern perusahaan serta peluang

(opportunities) dan ancaman (threats) dalam lingkungan yang dihadapi perusahaan”.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT ialah Strenghts yakni kekuatan

apa saja yang dimiliki oleh perusahaan dalam bersaing, Weaknesses yakni kelemahan

perusahaan yang dapat merugikan perusahaan, Opportunities yakni kesempatan yang

dimiliki perusahaan jika diambil dapat memperoleh keuntungan, dan Threats yakni

ancaman yang dapat menghambat keberlangsungan usaha perusahaan.

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Laporan Keuanganthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00059 AK Bab 2.pdfbentuk – bentuk maupun prinsip – prinsip penyusunan laporan keuangan

26

Tabel 2.2 Matrik SWOT

Keterangan Gambar :

Strategi SO : yaitu strategi-strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan

peluang.

Strategi ST : yaitu strategi-strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi atau

menghadapi ancaman yang dihadapi perusahaan.

Strategi WO : yaitu strategi-strategi yang memanfaatkan peluang untuk mengatasi

kelemahan yang dimiliki perusahaan.

Strategi WT : yaitu strategi-strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari

ancaman dari luar perusahaan.

Faktor Internal

Faktor

Eksternal

Kekuatan

(S)

Kelemahan

(W)

Peluang (O)

Strategi SO

Strategi WO

Ancaman (T)

Strategi ST

Strategi WT

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Laporan Keuanganthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00059 AK Bab 2.pdfbentuk – bentuk maupun prinsip – prinsip penyusunan laporan keuangan

27

II.9 Analisis Porter Five Force

Menurut M.E Porter yang dikutip oleh Palepu, Healy, dan Bernard (2004) dalam

industri terdapat lima kekuatan yang memacu terjadinya persaingan industri. Lima

kekuatan yang dimaksud adalah persaingan diantara perusahaan yang telah ada,

ancaman produk pengganti, kekuatan penawaran pemasok, dan kekuatan penawaran

pembeli.

Menurut Michael E. Porter yang dikutip oleh Hunger & Wheelen diterjemahkan

oleh Agung, Julianto (2003:123) “Model kekuatan persaingan ditunjukkan pada gambar

2.1”.

Gambar 2.1 Porter Five Forces Model

Threat of New

Entrants

Potential New Entrants

Industry Competitors

Rivalry Among Existing Firms

Subtitutes

Suppliers

Buyers

Threat of Subtitute Products

or Services

Bargaining Power of Buyers

Bargaining Power of Suppliers

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Laporan Keuanganthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00059 AK Bab 2.pdfbentuk – bentuk maupun prinsip – prinsip penyusunan laporan keuangan

28

a. Persaingan Antar Perusahaan yang Ada

Menurut Porter, intensitas persaingan berhubungan dengan beberapa faktor yakni :

- Jumlah pesaing : Pesaing sangat beraneka ragam atau tidak sama dalam ukuran

dan kekuatan. Jika para pesaing sama dalam hal ukuran, maka mereka akan saling

mengamati secara hati-hati untuk memastikan bahwa mereka dapat menghadapi

semua gerakan perusahaan pesaing.

- Tingkat pertumbuhan industri : Pertumbuhan industri yang cepat biasanya

memberikan sejumlah kesempatan bagi banyak perusahaan untuk tumbuh di

dalamnya. Walaupun demikian, ketika industri tumbuh secara perlahan, ada

perusahaan yang tidak dapat melanjutkan pertumbuhan penjualannya kecuali ia

mengambil alih penjualan pesaing.

- Karakteristik produk atau jasa : jika produk atau jasa secara mendasar sama tanpa

menghiraukan apa yang ditawarkan oleh perusahaan, maka produk atau jasa

tersebut sama dengan komoditasnya.

- Jumlah biaya tetap : jika biaya tetap perusahaan tinggi, perusahaan sebaiknya

memotong harga dibawah biaya total paling tidak untuk menutup biaya tetapnya.

- Kapasitas : jika satu-satunya cara yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk

meningkatkan volume adalah dengan meningkatkan kapasitas dengan membangun

pabrik baru, maka hal itu dapat terpenuhi jika kapasitas penuh pabrik baru mampu

menjaga agar harga unit tetap serendah mungkin.

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Laporan Keuanganthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00059 AK Bab 2.pdfbentuk – bentuk maupun prinsip – prinsip penyusunan laporan keuangan

29

- Tingginya penghalang untuk keluar : penghalang tersebut dapat berupa aset

khusus atau loyalitas manajemen pada bisnis yang ada. Jika pada tingkat tertentu

perusahaan sulit keluar dari industri yang ada, maka perusahaan akan meneruskan

persaingan sepanjang ia tidak mengalami kerugian, sementara manajemen

mengharapkan waktu yang lebih baik.

- Diversitas pesaing : pesaing memiliki banyak wilayah, strategi, dan budaya

perusahaan. Mereka juga memiliki ide-ide yang sangat berbeda tentang bagaimana

bersaing, dan karena itu mereka sering melakukan jalan pintas dan tidak mengetahui

tantangan yang ada disetiap posisi yang berlainan.

b. Ancaman Pendatang Baru

Pendatang baru dalam industri biasanya membawa kapasitas baru. Mereka akan

menjadi ancaman untuk membangun perusahaan. Ancaman pendatang ini

tergantung adanya penghalang masuk dan reaksi-reaksi yang dapat diharapkan dari

pesaing-pesaing yang sudah ada. Beberapa penghalang masuk ialah :

- Skala ekonomi : skala ekonomi adalah keunggulan biaya yang berhubungan

dengan ukuran yang besar. Mereka menghalangi pendatang baru dengan memaksa

mereka untuk memasuki industri pada skala besar (biasanya dengan biaya tinggi)

dan risiko balas dendam dari perusahaan-perusahaan yang sudah ada, atau masuk

dalam industri dengan skala kecil dan menerima kerugian biaya.

- Diferensiasi produk : identifikasi merek menciptakan penghalang masuk dengan

memaksa pendatang untuk memberikan pengeluaran yang cukup besar untuk

mengatasi loyalitas pelanggan yang sudah ada. Periklanan, layanan pelanggan,

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Laporan Keuanganthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00059 AK Bab 2.pdfbentuk – bentuk maupun prinsip – prinsip penyusunan laporan keuangan

30

menjadi yang pertama dengan produk baru, akan membantu perkembangan

identifikasi merek.

- Kebutuhan modal : kebutuhan untuk menginvestasikan sumber daya keuangan

dalam jumlah yang sangat besar akan menciptakan penghalang masuk yang

signifikan, terutama jika digunakan untuk menutup biaya-biaya seperti R&D.

- Biaya untuk berpindah (switching cost) : adalah biaya yang dikeluarkan satu kali

oleh pembeli ketika ia berpindah dari satu pemasok ke pemasok lain. Jika switching

cost tinggi, pendatang baru harus menawarkan perbaikan-perbaikan yang utama

dalam biaya atau kinerja, untuk memikat pelanggan potensial untuk beralih dari

pemasok sebelumnya.

- Akses ke saluran distribusi : pendatang baru mungkin membutuhkan penghalang

masuk untuk mengamankan distribusi produknya. Jika saluran distribusi yang tepat

sudah diisi oleh perusahaan lain, pendatang baru harus membujuk saluran tersebut

untuk menerima produk-produknya melalui biaya promosi.

- Independensi ukuran kerugian biaya : perusahaan yang sudah mapan mungkin

memiliki keunggulan biaya dan tidak mudah ditiru oleh orang pendatang baru.

Keunggulan itu mungkin berupa kekayaan pengetahuan produk yang dilindungi

dengan hak paten, akses untuk bahan mentah yang lebih baik, lokasi yang lebih

baik, atau subsidi pemerintah.

- Kebijakan pemerintah : pemerntah dapat memberikan penghalang masuk ke suatu

industri dengan menerapkan persyaratan lisensi dan membatasi akses kepada bahan

baku.

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Laporan Keuanganthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00059 AK Bab 2.pdfbentuk – bentuk maupun prinsip – prinsip penyusunan laporan keuangan

31

c. Ancaman Produk atau Jasa Pengganti

Produk pengganti adalah produk lain diluar produk sejenis yang mempunyai fungsi

yang hampir sama sehingga dapat menggantikan produk/jasa yang ditawarkan

perusahaan.

d. Kekuatan Penawaran Pembeli

Kekuatan pembeli mempengaruhi industri melalui kemampuan mereka untuk

menekan turunnya harga, permintaan terhadap kualitas atau jasa yang lebih baik,

dan memainkan peran untuk melawan satu pesaing dengan yang lainnya. Pembeli

atau kelompok pembeli kuat jika beberapa kondisi berikut ini terpenuhi.

- Pembeli membeli sebagian besar dari produk atau jasa penjual.

- Pembeli memiliki kemampuan potensial untuk mengintegrasi ke belakang

dengan memproduksi produknya sendiri.

- Pemasok alternatif sangat dimungkinkan karena produknya standar atau tidak

berbeda.

- Biaya mengganti pemasok sangat rendah.

- Produk yang dibeli mewakili persentase tinggi dari harga pokok pembeli, karena

itu menyediakan insentif bagi toko-toko sekitar untuk harga yang lebih rendah.

- Pembeli mendapatkan keuntungan yang rendah dan karena itu sangat sensitif

untuk harga pokok dan jasa yang berbeda.

- Produk yang dibeli tidak penting untuk kualitas akhir atau harga dari produk atau

jasa pembeli, dan dengan mudah diganti tanpa mempengaruhi kerugian pada

produk akhir.

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Laporan Keuanganthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00059 AK Bab 2.pdfbentuk – bentuk maupun prinsip – prinsip penyusunan laporan keuangan

32

e. Kekuatan Penawaran Pemasok

Pemasok dapat mempengaruhi industri dengan kemampuan mereka untuk

menaikkan harga atau menurunkan kualitas barang atau jasa yang dibeli. Pemasok

menjadi kuat jika terdapat beberapa kondisi berikut :

- Industri pemasok didominasi oleh sedikit perusahaan, tetapi menjual ke banyak

perusahaan.

- Produk atau jasanya unik dan atau produk itu mempunyai biaya pengganti yang

menambah kekuatan.

- Produk pengganti tidak tersedia.

- Pemasok dapat mengintegrasi kedepan dan bersaing secara langsung dengan

pelanggan.

- Industri pembeli membeli hanya sebagian kecil barang atau jasa dari kelompok

pemasok dan itu kurang penting bagi pemasok.