BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · g. Petunjuk cara-cara menyelamatkan diri dari...

18
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pelayanan 2.1.1 Pengertian Pelayanan Publik/Pelayanan Umum Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia pasal 1 nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, pengertian pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas jasa, barang, dan atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Sementara itu kemudian menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No.63/KEP/M.PAN/7/2003, pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Menurut Ridwan dan Sudrajat (2009:19) pelayanan publik merupakan pelayanan yang diberikan oleh pemerintah sebagai penyelenggara negara terhadap masyarakat nya guna memenuhi kebutuhan dari masyarakat itu sendiri dan memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · g. Petunjuk cara-cara menyelamatkan diri dari...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · g. Petunjuk cara-cara menyelamatkan diri dari bahaya kebakaran. h. Petunjuk masuk/keluar halaman kantor. i. Petunjuk parkir kendaraan

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pelayanan

2.1.1 Pengertian Pelayanan Publik/Pelayanan Umum

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia pasal 1 nomor 25 tahun

2009 tentang Pelayanan Publik, pengertian pelayanan publik adalah kegiatan atau

rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas jasa,

barang, dan atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara

pelayanan publik. Sementara itu kemudian menurut Keputusan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara No.63/KEP/M.PAN/7/2003, pelayanan publik

adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara

pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan

maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Menurut Ridwan dan Sudrajat (2009:19) pelayanan publik merupakan

pelayanan yang diberikan oleh pemerintah sebagai penyelenggara negara terhadap

masyarakat nya guna memenuhi kebutuhan dari masyarakat itu sendiri dan

memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · g. Petunjuk cara-cara menyelamatkan diri dari bahaya kebakaran. h. Petunjuk masuk/keluar halaman kantor. i. Petunjuk parkir kendaraan

8

Dengan demikian, berdasarkan uraian yang dibahas diatas dapat

disimpulkan bahwa pelayanan publik adalah proses pemenuhan keinginan dan

kebutuhan masyarakat oleh penyelenggaraan negara dalam hal ini negara

didirikan oleh publik (masyarakat) tentu saja dengan tujuan agar dapat

meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

2.1.2 Penyelenggara Pelayanan Publik

Berdasarkan Undang – Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan

Publik, Penyelenggara pelayanan publik atau Penyelenggara merupakan setiap

institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk

berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum

lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik. Atasan satuan

kerja Penyelenggara merupakan pimpinan satuan kerja yang membawahi secara

langsung satu atau lebih satuan kerja yang melaksanakan pelayanan publik.

Organisasi penyelenggara pelayanan publik atau Organisasi Penyelenggara

merupakan satuan kerja penyelenggara pelayanan publik yang berada di

lingkungan institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen yang

dibentuk berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan

hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik.

Pelaksana pelayanan publik atau Pelaksana merupakan pejabat, pegawai, petugas,

dan setiap orang yang bekerja di dalam Organisasi Penyelenggara yang bertugas

melaksanakan tindakan atau serangkaian tindakan pelayanan publik.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · g. Petunjuk cara-cara menyelamatkan diri dari bahaya kebakaran. h. Petunjuk masuk/keluar halaman kantor. i. Petunjuk parkir kendaraan

9

2.1.3 Standar Pelayanan Publik

Menurut Ridwan dan Sudrajat (2009:103) setiap penyelenggaraan

pelayanan publik harus memiliki standar pelayanan dan dipublikasikan sebagai

jaminan adanya kepastian bagi penerima pelayanan. Standar pelayanan adalah

ukuran yang diberlakukan dalam peyelenggaraan pelayanan yang wajib ditaati

oleh pemberi dan atau penerima pelayanan. Adapun standar pelayanan yakni

meliputi sebagai berikut:

1. Prosedur pelayanan

Prosedur pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan

termasuk pegaduan.

2. Waktu peyelesaian

Waktu penyelesaian yang ditetapkan sejak saat pengajuan permohonan

sampai dengan penyelesaian pelayanan termasuk pengaduan.

3. Biaya pelayanan

Biaya atau tarif pelayanan termasuk rincian yang ditetapkan dalam proses

pemberian pelayanan.

4. Produk pelayanan

Hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah

ditetapkan.

5. Sarana dan prasarana

Penyedian sarana dan prasarana pelayanan yang memadai oleh

penyelenggaraan pelayanan publik.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · g. Petunjuk cara-cara menyelamatkan diri dari bahaya kebakaran. h. Petunjuk masuk/keluar halaman kantor. i. Petunjuk parkir kendaraan

10

6. Kompetensi petugas pemberi pelayanan

Kompetensi petugas pemberi pelayanan harus ditetapkan dengan tepat

berdasarkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, sikap, dan perilaku yang

dibutuhkan.

Penyusunan standar pelayanan dilakukan dengan pedoman tertentu yang

diatur lebih lanjut dalam UU No.25 tahun 2009, adapun komponen standar

pelayanan sekurang-kurangnya meliputi:

1. Dasar hukum

Peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar.

2. Persyaratan

Syarat yang harus dipenuhi dalam pengurusan suatu jenis pelayanan baik

persyaratan teknis maupun administratif.

3. Sistem, mekanisme dan prosedur

Tata cara pelayanan yang dibekukan bagi pemberi dan penerima pelayanan

termasuk pengaduan.

4. Jangka waktu penyelesaian

Jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh proses pelayanan

dari setiap jenis pelayanan.

5. Biaya/tarif

Ongkos yang dikenakan kepada penerima layanan dalam mengurus dan/atau

memperoleh pelayanan dari penyelenggara yang besarnya ditetapkan

berdasarkan kesepakatan antara penyelenggara dan masyarakat.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · g. Petunjuk cara-cara menyelamatkan diri dari bahaya kebakaran. h. Petunjuk masuk/keluar halaman kantor. i. Petunjuk parkir kendaraan

11

6. Produk pelayanan

Hasil pelayanan yang diberikan dan diterima sesuai dengan ketentuan yang

ditetapkan.

7. Sarana, prasarana, dan / atau fasilitas

Peralatan dan fasilitas yang diperlukan dalam penyelenggaraan pelayanan

termasuk peralatan dan fasilitas pelayanan bagi kelompok rentan.

8. Kompetensi pelaksanaan

Kemampuan yang harus dimiliki oleh pelaksana meliputi pengetahuan

keahlian, keterampilan dan pengalaman.

9. Pengawasan internal

Pengendalian yang dilakukan oleh pimpinan satuan kerja atau atasan

langsung pelaksana.

10. Penanganan pengaduan, saran dan masukan

Tata cara pelaksanaan pengamanan pengaduan dan tindak lanjut.

11. Jumlah pelaksana

Tersedianya pelaksanaan sesuai dengan beban kerjanya.

12. Jaminan pelayanan yang memberikan kepastian pelayanan dilaksanakan

sesuai dengan standar pelayanan.

13. Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan dalam bentuk komitmen

untuk memberikan rasa aman, bebas dari bahaya, dan resiko keragu-raguan,

dan

14. Evaluasi kinerja Pelaksana

Penilaian untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan kegiatan sesuai

dengan standar pelayanan.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · g. Petunjuk cara-cara menyelamatkan diri dari bahaya kebakaran. h. Petunjuk masuk/keluar halaman kantor. i. Petunjuk parkir kendaraan

12

Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya

standar dalam kegiatan pelayanan publik ini diharapkan masyarakat bisa

mendapat pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan dan proses yang memuaskan

serta tidak menyulitkan masyarakat sebagai pengguna pelayanan.

2.1.4 Asas Pelayanan Publik

Pelayanan publik dilaksanakan dalam suatu rangkaian kegiatan terpadu

yang bersifat sederhana, terbuka, lancar, tepat, lengkap, wajar, dan terjangkau.

Untuk dapat memberikan pelayanan yang memuaskan pengguna jasa,

penyelenggaraan pelayanan harus memenuhi asas-asas pelayanan. Untuk

mencapai kepuasan itu dituntut kualitas pelayanan publik yang profesional,

kemudian Ridwan dan Sudrajat (2009:20) mengemukakan asas-asas dalam

pelayanan publik tercermin dari:

a. Transparansi

Bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang

membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah dimengerti.

b. Akuntabilitas

Dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

c. Kondisional

Sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima pelayanan

dengan tetap berpegang pada prinsip efisiensi dan efektivitas.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · g. Petunjuk cara-cara menyelamatkan diri dari bahaya kebakaran. h. Petunjuk masuk/keluar halaman kantor. i. Petunjuk parkir kendaraan

13

d. Partisipatif

Mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik

dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan harapan masyarakat.

e. Kesamanan Hak

Tidak diskriminatif dalam arti tidak membedakan suku, agama, ras, golongan,

gender dan status ekonomi.

f. Keseimbangan Hak dan kewajiban

Pemberi dan penerima pelayanan publik harus memenuhi hak dan kewajiban

masing- masing pihak.

Asas-asas penyelenggaraan pelayanan publik juga diatur dalam Pasal 4

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik yang dikutip

oleh Ridwan dan Sudrajat (2009:254) yakni yang terdiri dari 12 asas:

1. Asas kepentingan umum

2. Asas kepastian hukum

3. Asas kesamaan hak

4. Keseimbangan hak dan kewajiban

5. Asas keprofesionalan

6. Asas partisipasif

7. Asas persamaan perlakuan/tidak deskriminatif

8. Asas keterbukaan

9. Asas akuntabilitas

10. Asas fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan

11. Asas ketepatan waktu

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · g. Petunjuk cara-cara menyelamatkan diri dari bahaya kebakaran. h. Petunjuk masuk/keluar halaman kantor. i. Petunjuk parkir kendaraan

14

12. Asas kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.

Berdasarkan pengertian di atas, maka pelayanan publik akan berkualias

apabila memenuhi asas-asas diantaranya: transparansi, akuntabilitas, partisipasif,

kesamaan hak, keseimbangan hak dan kewajiban, keprofesionalan, fasilitas,

ketepatan waktu dan kemudahan.

2.1.5 Jenis- jenis Pelayanan

Timbulnya pelayanan umum atau publik dikarenakan adanya

kepentingan, dan kepentingan tersebut bermacam- macam bentuknya sehingga

pelayanan publik yang dilakukan juga ada beberapa macam.

Berdasarkan keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

(MENPAN) No.63/KEP/M.PAN/7/2003 dalam Ridwan dan Sudrajat (2009:19)

kegiatan pelayanan umum atau publik antara lain:

a. Pelayanan administratif

Yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk dokumen resmi yang

dibutuhkan oleh publik, misalnya status kewarganegaraan, sertifikat kompetensi,

kepemilikan atau penguasaan terhadap suatu barang dan sebagainya.

Dokumendokumen ini antara lain Kartu Tanda Pendudukan (KTP), akte

Kelahiran, Akte Kematian, Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB), Surat Ijin

Mengemudi (SIM), Surat Tanda Kendaraan Bermotor (STNK), Ijin Mendirikan

Bangunan (IMB), Paspor, Sertifikat kepemilikan atau penguasaan Tanah dan

sebagainya.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · g. Petunjuk cara-cara menyelamatkan diri dari bahaya kebakaran. h. Petunjuk masuk/keluar halaman kantor. i. Petunjuk parkir kendaraan

15

b. Pelayanan barang

Yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk atau jenis barang yang

digunakan oleh publik, misalnya jaringan telepon, penyediaan tenaga listrik, air

bersih dan sebagainya.

c. Pelayanan jasa

Yaitu pelayanan yang menghasikan berbagai bentuk jasa yang dibutuhkan oleh

publik, misalnya pendidikan, pemeliharaan kesehatan, penyelenggaraan

transportasi, pos dan sebagainya.

2.1.6 Bentuk – Bentuk Pelayanan

Menurut Moenir (2010:190) Bentuk layanan tidak terlepas dari 3

macam,yaitu:

1. Layanan Dengan Lisan

Layanan dengan lisan dilakukan oleh petugas-petugas di bidang Hubungan

Masyarakat (HUMAS), bidang layanan informasi dan bidang-bidang lain

yang tugasnya memberikan penjelasan atau keterangan kepada siapapun yang

memerlukan.

2. Layanan Melalui Tulisan

Layanan melalui tulisan merupakan bentuk layanan yang paling menonjol

dalam pelaksanaan tugas.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · g. Petunjuk cara-cara menyelamatkan diri dari bahaya kebakaran. h. Petunjuk masuk/keluar halaman kantor. i. Petunjuk parkir kendaraan

16

Layanan melalui tulisan terdiri atas dua golongan, yaitu:

1) Petunjuk berbentuk tulisan atu gambar sket/tanda

a. Petunjuk lantai bagi tempat kerja bertingkat.

b. Petunjuk ruang kerja sesui dengan susunan organisasi.

c. Petunjuk mengenai syarat-syarat mendapatkan hak-hak tertentu beserta

biaya yang diperlukan untuk itu.

d. Petunjuk tempat-tempat lain selain tempat kerja (mushala, kantin, ruang

rapat, ruang tunggu, kamar kecil pria/wanita, ruang kontrol, dapur kecil,

dan lain sebagainya).

e. Petunjuk tempat alat-alat keselamatan kerja.

f. Petunjuk cara penggunaan alat-alat tanda bahaya kebakaran (bukan yang

otomatis).

g. Petunjuk cara-cara menyelamatkan diri dari bahaya kebakaran.

h. Petunjuk masuk/keluar halaman kantor.

i. Petunjuk parkir kendaraan roda empat dan roda dua.

2) Reaksi berbentuk tulisan

Tanggapan atau reaksi merupakan inti dari layanan tertulis, maka semua

aksi dalam bentuk tulisan wajib ditanggapi baik dalam tulisan (surat biasa, surat

keputusan) atau sekedar pemberitahuan.

3. Layanan Dengan Perbuatan

Pada umumnya layanan dalam bentuk perbuatan 70 - 80 % dilakukan oleh

petugas-petugas tingkat menengah kebawah. Karena itu faktor keahlian dab

keterampilan petugas tersebut sangat menentukan terhadap hasil perbuatan atau

pekerjaan.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · g. Petunjuk cara-cara menyelamatkan diri dari bahaya kebakaran. h. Petunjuk masuk/keluar halaman kantor. i. Petunjuk parkir kendaraan

17

2.2 Administrasi

2.2.1 Pengertian Administrasi

Menurut Umam (2014:13) secara etimologi, administrasi berasal dari

kata ad dan ministrate yang berarti melayani, membantu, memenuhi,

melaksanakan, menerapkan mengendalikan menyelenggarakan, mengarahkan,

menghasilkan, mengelola, mengatur, mengurus, mengusahakan,

mendayagunakan. Dalam Bahasa Arab dikenal istilah yudabbiru, yang artinya

mengarahkan, melaksanakan, mengelola, menjalankan, rekayasa, mengemudikan,

penguasa, mengatur, bertugas, mengurus dengan baik, membuat rencana dan

berusaha. Dari kata ini terbentuk kata benda, yaitu administration dan kata sifat

administrativus yang dalam Bahasa inggris diterjemahkan sebagai administration.

Saat ini administrsasi telah didefinisikan dengn berbagai cara.

Menurut Siagian (2011:2) Administrasi didefinisikan sebagai,

“keseluruhan proses kerja sama antara dua orang manusia atau lebih yang

didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan

sebelumnya”.

Menurut Makmur (2008:5) menyimpulkan bahwa, Ilmu administrasi

merupakan hasil pemikiran dan penalaran manusia yang disusun

berdasarkan dengan rasionalitas dan sistematika yang mengungkapkan

kejelasan tentang objek forma, yaitu pemikiran untuk menciptakan suatu

keteraturan dari berbagai aksi dan reaksi yang dilakoni oleh manusia dan

objek material,yaitu manusia yang melakukan aktivitas administrasi

dalam bentuk kerjasama menuju terwujudnya tujuan tertentu.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · g. Petunjuk cara-cara menyelamatkan diri dari bahaya kebakaran. h. Petunjuk masuk/keluar halaman kantor. i. Petunjuk parkir kendaraan

18

ADMINISTRASI

Luas Sempit

Unsur

1. kegiatan 1. Kegiatan

2. Semua Orang 2. Sebahagian Orang

3. Organisasi 3. Organisasi

4. Tujuan Organisasi 4. Sebagian Sasaran

Sifat

1. Menyatu pada organisasi 1. Menyelinap ke

bagian organisasi

bagian (built in

2. kemampuan (skill) 2. Keterampilan

Sebutan

Administrasi Tata-Usaha

Tabel II.1 Perbedaan antara administrasi secara luas dan sempit

Sumber: Moenir (2010:79)

Menurut Moenir (2010:78) Pengertian Administrasi itu sendiri dapat luas

tetapi juga dapat sempit. Administrasi dalam arti luas ialah proses

penyelenggaraan kegiatan organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

dengan menggunakan sumber daya manusia (human) dan bukan manusia (non

human). Mengenai arti sempit dari administrasi ialah suatu proses kegiatan yang

dilakukan dan melibatkan sebagian orang dalam organisasi untuk mencapai

bagian sasaran antara yang ditetapkan. Sebutan khusus untuk administrasi sempit

ini ialah ketatausahaan (clerical work).

Sedangkan menurut Hryadi (2009:1) ada dua pengertian administrasi,

yaitu:

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · g. Petunjuk cara-cara menyelamatkan diri dari bahaya kebakaran. h. Petunjuk masuk/keluar halaman kantor. i. Petunjuk parkir kendaraan

19

1. Administrasi dalam arti sempit adalah kegiatan penyusunan dan pencatatan

data dan informasi secara sistematis dengan tujuan untuk menyediakan

keterangan serta memudahkan memperolehnya kembali secara keseluruhan dan

dalam satu hubungan satu sama lain. Administrasi dalam arti sempit ini

sebenarnya lebih tepat disebut dengan tata usaha.

2. Administrasi dalam arti luas adalah kegiatan kerja sama yang dilakukan

sekelompok orang berdasarkan pembagian kerja sebagaimana ditentukan

dalam struktur dengan mendayagunakan sumber daya untuk mencapai tujuan

secara efektif dan efisien. Jadi, pengertian administrasi dalam arti luas

memiliki unsur-unsur sekelompok orang, kerja sama, pembagian tugas secara

terstruktur, kegiatan yang runtut dalam proses, tujuan yang akan dicapai, dan

pemanfaatan berbagai sumber.

2.2.2 Unsur -Unsur Administrasi

Menurut Siagian (2011:3) unsur-unsur (bagian-bagian yang mutlak) dari

administrasi adalah:

1) Dua orang manusia atau lebih

2) Tujuan

3) Tugas yang hendak dilaksanakan, serta

4) Sarana dan prasarana tertentu

Menurut Dewi (2011:10) dalam kegiatan administrasi terdapat 8 unsur

yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya,

meliputi:

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · g. Petunjuk cara-cara menyelamatkan diri dari bahaya kebakaran. h. Petunjuk masuk/keluar halaman kantor. i. Petunjuk parkir kendaraan

20

1. Organisasi

Kegiatan mengelompokan dan menyusun krangka kerja, menjalin hubungan

kerjasama diantara para pekerja dalam suatu wadah bagi segenap usaha

mencapai tujuan tertentu.

2. Manajemen

Kegiatan yang berfungsi merencanakan, mengorganisasikan, membina

membimbing, menggerakkan, dan mengawasi sekelompok orang, serta

mengerahkan segenap fasilitas kerja agar tujuan usaha kerjasama yang telah

ditentukan dapat tercapai dengan baik.

3. Komunikasi

Kegiatan menyampaikan berita, pemberian ide, dan gagasan dari seseorang

kepada orang lain, yang bersifat timbal balik antara pimpinan dengan

pimpinan, pimpinan dengan bawahan, baik secara formal maupun nonformal

mewujudkan usaha kerjasama.

4. Informasi

Kegiatan menghimpun, mencatat, mengolah, menggandakan, menyebarkan,

dan menyimpan berbagai keterangan obyektif yang diperlukan dalam usaha

kerjasama.

5. Personalia

Kegiatan mengatur dan mengurus penggunaan tenaga kerja yang diperlukan

dalam usaha kerjasama.

6. Keuangan

Kegiatan mengatur dan mengolah penggunaan segi pembiayaan sekaligus

pertanggung jawaban keuangan dalam usaha kerjasama.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · g. Petunjuk cara-cara menyelamatkan diri dari bahaya kebakaran. h. Petunjuk masuk/keluar halaman kantor. i. Petunjuk parkir kendaraan

21

7. Perbekalan

Kegiatan merencanakan, mengurus, dan mengatur penggunaan peralatan

keperluan kerja dalam usaha kerjasama. Mengurus perlengkapan ini penting

agar tidak menimbulkan pemborosan.

8. Humas

Kegiatan menciptakan hubungan dan dukungan yang baik dari lingkungan

masyarakat sekitarnya terhadap usaha kerja perusahaan.

2.2.3 Fungsi Administrasi

Menurut Quible dalam Haryadi (2009:3) ada lima jenis fungsi pendukung

administrasi dalam perkantoran, yaitu:

1. Fungsi rutin, yaitu fungsi administrasi perkantoran yang membutuhkan

pemikiran minimal mencakup pengarsipan dan penggandaaan.

2. Fungsi teknis, yaitu fungsi administrasi yang membutuhkan pendapat,

keputusan dan keterampilan perkantoran yang memadai, seperti bisa

menggunakan beberapa aplikasi komputer.

3. Fungsi analisis, yaitu fungsi yang membutuhkan pemikiran yang kritis dan

kreatif, disertai kemampuan untuk mengambil keputusan, seperti membuat dan

menganalisis laporan dan membuat keputusan pembelian.

4. Fungsi interpersonal, yaitu fungsi yang membutuhkan penilaian dan analisis

sebagai dasar pengambilan keputusan, serta keterampilan yang berhubungan

dengan orang lain, seperti mengoordinasikan tim proyek.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · g. Petunjuk cara-cara menyelamatkan diri dari bahaya kebakaran. h. Petunjuk masuk/keluar halaman kantor. i. Petunjuk parkir kendaraan

22

5. Fungsi manajerial, yaitu fungsi yang membutuhkan perencanaan,

pengorganisasian pengukuran, dan pemotivasian, seperti pembuatan anggaran

dan pengevaluasian karyawan.

2.2.4 Pelaksanaan Administrasi

Menurut Dewi (2011:5) pelaksana administrasi antara lain:

1. Administrator

Individu yang menetapkan semua ketentuan administrasi yang igin dicapai

pada semua kegiatan yang dilaksankan.

2. Manajer

Individu yang memimpin dan menggerakkan secara langsung sumber daya

manusia, uang, mesin, metode, maupun peralatan yang mendukung, dan

sebagainya.

3. Staff/asisten

Individu yang memiliki keahlian, karena harus menyumbangkan pemikiran dan

sebagai penasihat untuk membantu administrator dan manajer dalam membuat

kebijaksanaan pada kegiatan administrasi.

4. Worker

Individu yang langsung melakukn pekerjaan atas perintah manajer, untuk

menghasilkan apa yang menjadi tujuan sebelumnya.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · g. Petunjuk cara-cara menyelamatkan diri dari bahaya kebakaran. h. Petunjuk masuk/keluar halaman kantor. i. Petunjuk parkir kendaraan

23

2.3 Laporan Keberadaan Tenaga Kerja Asing (LKTKA)

2.3.1 Pengertian

Tenaga Kerja Asing yang selanjutnya disingkat TKA adalah warga

Negara asing pemegang visa dengan maksud bekerja di wilayah Indonesia. Dalam

mempekerjakan tenaga kerja asing, dilakukan melalui mekanisme dan prosedur

yang sangat ketat, terutama dengan cara mewajibkan bagi perusaahan atau

korporasi yang mempergunakan tenaga kerja asing bekerja di Indonesia dengan

membuat rencana penggunaan tenaga kerja asing (RPTKA) sebagaimana diatur

dalam Peraturan Menteri Nomor PER.02/MEN/III/2008 Tentang Tata Cara

Penggunaan Tenaga Kerja Asing.

Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing yang selanjutnya disingkat

IMTA adalah izin tertulis yang diberikan oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk

kepada Pemberi Kerja TKA. Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing yang

selanjutnya disingkat RPTKA adalah Rencana Penggunaan TKA pada jabatan

tertentu yang dibuat oleh Pemberi kerja TKA untuk jangka waktu tertentu yang

disahkan oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk. Kartu Izin Tinggal Terbatas

yang selanjutnya disebut KITAS diberikan kepada orang asing untuk tinggal di

wilayah Indonesia dalam jangka waktu yang terbatas. Kartu Izin Tinggal Tetap

yang selanjutnya disebut KITAP diberikan kepada orang asing untuk tinggal

menetap di wilayah Indonesia.

Pemberi Kerja Tenaga Kerja Asing yang selanjutnya disebut pemberi

Kerja TKA adalah badan hukum atau badan-badan lainnya yang mempekerjakan

TKA dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain. Laporan

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · g. Petunjuk cara-cara menyelamatkan diri dari bahaya kebakaran. h. Petunjuk masuk/keluar halaman kantor. i. Petunjuk parkir kendaraan

24

Keberadaan TKA adalah bukti lapor atas keberadaan TKA yang dipekerjakan oleh

pemberi kerja.

2.3.2 Dasar Hukum

Izin untuk mempekerjakan tenaga kerja asing, dengan pengawasan sesuai

dengan peraturan yang mengatur yaitu Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Nomor 20 tahun 2004 tentang Tata Cara Memperoleh Izin

Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing sebagai pelaksanaan dari UUK (Undang-

Undang Ketenagakerjaan).

Peraturan Meteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia

Nomor 12 Tahun 2013 Tentang Tata Cara Penggunaan Tenaga Kerja Asing yang

tercantum pada pasal 1 angka 1, Pasal 1 angka 4, Pasal 1 angka 5, Pasal 1 angka

11, Pasal 1 angka 13, Pasal 1 angka 15 mengenai Pengertian Tenaga Kerja Asing

(TKA), Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA), Ijin

Memmpekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA), Menteri Tenaga Kerja &

Transmigrasi, Direktur Pengendalian Penggunaan Tenaga Kerja Asing, Dinas

Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan kab/kota

Pasal 3 mengenai Pemberi kerja TKA, Pasal 7 mengenai Pengesahan Rencana

Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA), serta Peraturan Menteri

Ketenagakerjaan No. 35 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri

Ketenagakerjaan No. 16 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penggunaan Tenaga Kerja

Asing.