BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · dengan terjadinya peristiwa penukaran barang atau...

23
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1. Pengertian Akuntansi Pengendalian dan pengelolaan keuangan baik untuk anggaran keuangan pemerintah, organisasi, badan, atau perusahaan, bahkan untuk hal terkecil, yaitu anggaran keuangan rumah tangga sebuah keluarga pun memerlukan pengelolaan yang benar dengan menggunaka ilmu akuntansi. Terdapat dua sudut pandang pengertian akuntansi. Pertama adalah dari sudut pendang proses kegiatannya, secara teoritis akuntansi adalah suatu proses pencatatan, pengolongan, pengikhtisaran, serta peringkasan data-data transaksi yang menghasilkan output berupa sajian informasi keuangan yang bermanfaat bagi para pihak-pihak yang berkepentingan. Sedangkan pengertian akuntansi berdasarkan sudut pandang pengguna jasa akuntansi atau keuangan adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan maksud atau tujuan menyediakan informasi dalam rangka meingkatkan efektifitas kinerja, serta bertujuan untuk mengevaluasi kegiatan transaksi keuangan perusahaan. Menurut American Accounting Association dalam Hasanuh (2011:1) member ikan batasan bahwa, “Akuntansi adalah suatu proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut”.

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · dengan terjadinya peristiwa penukaran barang atau...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · dengan terjadinya peristiwa penukaran barang atau jasa tersebut. Untuk mengukur besarnya pendapatan yang diperoleh dari hasil penukaran

5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Akuntansi

2.1.1. Pengertian Akuntansi

Pengendalian dan pengelolaan keuangan baik untuk anggaran keuangan

pemerintah, organisasi, badan, atau perusahaan, bahkan untuk hal terkecil, yaitu

anggaran keuangan rumah tangga sebuah keluarga pun memerlukan pengelolaan

yang benar dengan menggunaka ilmu akuntansi.

Terdapat dua sudut pandang pengertian akuntansi. Pertama adalah dari

sudut pendang proses kegiatannya, secara teoritis akuntansi adalah suatu proses

pencatatan, pengolongan, pengikhtisaran, serta peringkasan data-data transaksi

yang menghasilkan output berupa sajian informasi keuangan yang bermanfaat

bagi para pihak-pihak yang berkepentingan.

Sedangkan pengertian akuntansi berdasarkan sudut pandang pengguna jasa

akuntansi atau keuangan adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan maksud

atau tujuan menyediakan informasi dalam rangka meingkatkan efektifitas kinerja,

serta bertujuan untuk mengevaluasi kegiatan transaksi keuangan perusahaan.

Menurut American Accounting Association dalam Hasanuh (2011:1)

memberikan batasan bahwa, “Akuntansi adalah suatu proses mengidentifikasi,

mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya

penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan

informasi tersebut”.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · dengan terjadinya peristiwa penukaran barang atau jasa tersebut. Untuk mengukur besarnya pendapatan yang diperoleh dari hasil penukaran

6

Menurut Wild & Kwok dalam Sukrisno (2013:1) mengemukakan bahwa,

“Akuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-

pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan.

2.1.2. Prinsip Dasar Akuntansi

Prinsip dasar akuntansi merupakan suatu hal atau prinsip-prinsip yang

mendasari bagaimana cara atau darimana proses akuntansi yang pasa dasarnya

adalah suatu proses pencatatan hingga pembuatan laporan keuangan harus

dilakukan, supaya proses akuntansi dapat berjalan lancar sehingga dapat

menghasilkan informasi yang akurat dan terpercaya.

Beberapa macam prinsip akuntansi, diantaranya yaitu:

1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)

Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle) merupakan prinsip akuntansi

dimana perusahaan, lembaga, atau organisasi diwajibkan untuk melaporkan

serta mencatat besarnya aktiva dan pasiva yang dimiliki sesuai dengan harga

akuisisi yang berlaku. Oleh sebab itu prinsip ini dikenal dengan nama prinsip

biaya historis, karena pada prinsip ini digunakan pencatatan harga perolehan

dalam mencatat aktiva, modal, biaya, dan utang.

Harga perolehan yang dimaksud di sini adalah merupakan harga pertukaran

yang menyangkut aktiva, modal, biaya, utang, serta transaksi-transaksi lainnya

dimana pertukaran tersebut telah disepakati atau disetujui oleh kedua belah

pihak yang bersangkutan. Namun, pada transaksi atas harga perolehan ini

haruslah dilakukan oleh kedua belah pihak yang bebas.

2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · dengan terjadinya peristiwa penukaran barang atau jasa tersebut. Untuk mengukur besarnya pendapatan yang diperoleh dari hasil penukaran

7

Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle) merupakan

pendapatan atau aliran dana yang masuk dari hasil penukaran barang atau jasa

oleh perusahaan atau badah usaha dalam satu periode yang telah ditentukan.

Prinsip ini biasanya diakui sebagai pendapatan ketika sudah direalisasikan,

dengan terjadinya peristiwa penukaran barang atau jasa tersebut. Untuk

mengukur besarnya pendapatan yang diperoleh dari hasil penukaran tersebut,

dapat dilihat dari besarnya jumlah kas yang telah diterima dari hasil transaksi

yang dilakukan kedua belah pihak yang bebas.

Pendapatan ini diakui ketika transaksi berlangsung atau terjadi. Pada saat

terjadinya transaksi, akan dapat dipastikan seberpa besar pendapatan yang akan

diterima. Pendapatan yang termasuk ke dalam pengakuan pendapatan ini di

antaranya adalah pendapatan sewa, pendapatan dari laba penjualan, dan

pendapatan lainnya. Namun ada pengecualian yang membuat pendapat tidak

termasuk ke dalam pengakuan pendapatan, yaitu pada saat proses produksi,

pada saat kas diterima, dan pada saat proses produksi telah selesai.

3. Prinsip Penandingan (Matching Principle)

Pada Prinsip Penandingan (Matching Principle) berguna sebagai penentu besar

kecilnya jumlah pendapatan atau penghasilan bersih untuk setiap periodenya.

Prinsip ini membuat perbandingan antara pendapatan dengan biaya sehingga

diperoleh jumlah pendapatan tersebut. Biaya yang dibandingkan tersebut

merupakan biaya langsung yang digunakan untuk mendpatkan perolehan

pendapatan. Biaya ini dapat dibandingkan apabila dapat diterapkan secara

rasional atau masuk akal. Karena pembebanan biaya tergantung dari pengakuan

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · dengan terjadinya peristiwa penukaran barang atau jasa tersebut. Untuk mengukur besarnya pendapatan yang diperoleh dari hasil penukaran

8

pendapatan yang diperoleh, maka biaya dan pendapatan tersebut harus

dibandingkan.

Namun ada beberapa kesulitan dalam menerapkan prinsip ini, yakni ketika

terdapat biaya yang kejelasannya kurang akurat atau tidak diketahui, maka

akan ada kesulitan dam membandingkan biaya-biaya tersebut dengan

pendapatan, akan tetapi hal ini tidaklah menjadi masalah yang besar karena

biaya-biaya tersebut dapat dibebankan ke periode saat keluarnya biaya tersebut.

4. Prinsip Pengungkapan Penuh (Full Disclosure Principle)

Pada Prinsip Pengungkapan Penuh (Full Disclosure Principle) ini, biasanya

dipakai atau digunakan ketika informasi disajikan dan dijadikan sebagai bahan

pengambilan keputusan. Oleh karena itu sajian informasi keuangan dapat

dinilai layak untuk dijadikan bahan pengambilan keputusan, pada saat telah

disajikan.

Sajian informasi yang dijadikan bahan pengambilan keputusan ini merupakan

suatu rangkaian transaksi yang telah disusun rapi menjadi sebuah laporan

keuangan. Ketika laporan keuangan disusun, banyak sekali data-data transaksi

yang terjadi dalam suatu periode maka tidak semua nama-nama rekening

tercantum ke dalam laporan keuangan, oleh karena itu dicatatlah sebagian

rekening-rekening tersebut kedalam footnote (catatan kaki).

5. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)

Prinsip Konsistensi (Consistency Principle) merupakan prinsip konsistensi

dalam akuntansi yang harus diterapkan dengan tujuan melakukan perbandingan

antara laporan keuangan periode sekarang dengan periode pada tahun

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · dengan terjadinya peristiwa penukaran barang atau jasa tersebut. Untuk mengukur besarnya pendapatan yang diperoleh dari hasil penukaran

9

sebelumnya, supaya metode-metode keuangan dapat diterapkan secara

konsisten pada periode berikutnya.

Namun dalam prinsip ini bukan berarti melarang untuk menerapkan cara lain

atau adanya perubahan metode dalam suatu periode, akan tetapi apabila terjadi

perubahan metode maka harus ada keterangan atau kejelasan mengenai

penerpan metode baru tersebut. Hal ini dilakukan supaya tidak ada

kesalahpahaman dalam penggunaan dua metode yang berbeda, dan dapat

dilihat adanya perbedaan antara periode yang satu dengan periode yang

lainnya.

2.1.3. Persamaan Dasar Akuntansi

1. Pengertian Persamaan Dasar Akuntansi

Persamaan Dasar Akuntansi (PDA) adalah sistematika pencatatan yang

menggambarkan suatu hubungan yang ada pada perusahaan, yaitu pengaruh

transaksi terhadap posisi keuangan perusahaan yang meliputi harta (aktiva)

dengan sumber dananya. Harta yang diperoleh dari pemilik perusahaan disebut

modal (ekuitas), sedangkan harta yang diperoleh dari pihak lain disebut

kewajiban (utang).

Bentuk Persamaan Dasar Akuntansi (PDA) adalah sebagai berikut.

HARTA = MODAL

Pada awal pendirian perusahaan, pemilik menyetor sejumlah dana sebagai

investasi kedalam perusahaan. Dalam perjalanannya harta perusahaan dapat

diperoleh dari pihak lain, yang biasa disebut kewajiban (utang). Sehingga

bentuk persamaan dasar akuntansinya akan menjadi:

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · dengan terjadinya peristiwa penukaran barang atau jasa tersebut. Untuk mengukur besarnya pendapatan yang diperoleh dari hasil penukaran

10

HARTA = UTANG + MODAL

2. Unsur-Unsur Persamaan Dasar Akuntansi

Unsur-unsur persamaan dasar akuntansi terdiri dari:

a. Harta atau Aktiva (assets), merupakan sumber daya yang dimiliki oleh

perusahaan yang akan memberikan nilai ekonomis pada masa yang akan

datang. Harta terdiri dari:

1. Harta Lancar (current assets), adalah semua harta yang diharapkan dapat

dicairkan (diuangkan) tidak lebih dari satu tahun/satu siklus akuntansi.

Harta lancar antara lain terdiri dari:

a. Kas (cash), adalah semua harta yang tersedia dalam kas perusahaan

maupun yang disimpan di bank, yang dapat diambil setiap saat.

b. Surat berharga (marketable securities), adalah kepemilikan saham atau

obligasi perusahaan lain yang bersifat sementara, yang sewaktu-waktu

dapat dijual kembali.

c. Piutang dagang (accounts receivable), adalah tagihan perusahaan

kepada pihak lain (debitur) yang terjadi karena melakukan transaksi

penjualan secara kredit.

d. Piutang wesel (notes receivable), adalah surat perintah membayar

kepada seseorang atau badan untuk membayar sejumlah uang pada

tanggal yang telah ditentukan pada orang yang namanya disebut dalam

surat.

e. Piutang pendapatan atau pendapatan yang masih harus diterima

(accrued receivable), adalah pendapatan yang telah menjadi hak

perusahaan, tetapi belum diterima pembayarannya.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · dengan terjadinya peristiwa penukaran barang atau jasa tersebut. Untuk mengukur besarnya pendapatan yang diperoleh dari hasil penukaran

11

f. Persekot beban atau beban yang dibayar di muka (prepaid

expense), adalah pembayaran beban yang dibayar di muka, tetapi belum

menjadi kewajiban pada periode yang bersangkutan.

g. Perlengkapan (supplies), adalah seluruh perlengkapan yang dipakai

demi kelancaran usaha, yang sifatnya habis dipakai.

h. Persediaan barang dagangan (merchandise inventory), adalah barang

yang dibeli dengan tujuan dijual kembali, dengan harapan mendapat

laba.

2. Investasi jangka panjang (long term investment), adalah penanaman modal

pada perusahaan lain dalam jangka waktu yang panjang. Selain untuk

memperoleh laba, investasi ini juga untuk mengontrol perusahaan tersebut.

3. Harta tetap berwujud (fixed asset), adalah kekayaan yang dimiliki

perusahaan yang pemakaiannya (umur ekonomisnya) lebih dari satu tahun,

digunakan untuk operasi dan tidak untuk dijual. Harta tetap berwujud

antara lain terdiri dari:

a. Tanah

b. Gedung atau Bangunan

c. Mesin

d. Peralatan Toko dan Alat Angkut

4. Harta tetap tak berwujud (intangible fixed assets), adalah hak istimewa

yang dimiliki perusahaan dan mempunyai nilai namun tidak mempunyai

bentuk fisik. Harta tidak berwujud antara lain terdiri dari:

a. Goodwill, adalah nilai lebih yang dimiliki suatu perusahaan karena

keistimewaan tertentu.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · dengan terjadinya peristiwa penukaran barang atau jasa tersebut. Untuk mengukur besarnya pendapatan yang diperoleh dari hasil penukaran

12

b. Hak paten, adalah hak tunggal yang diberikan pemerintah kepada

seseorang atau badan karena penemuan tertentu.

c. Hak cipta, adalah hak tunggal yang diberikan pemerintah kepada

seseorang atau badan karena hasil karya seni atau tulisan/karya

intelektual.

d. Merek dagang, adalah hak yang diberikan pemerintah kepada suatu

badan untuk menggunakan nama atau lambing bagi usahanya.

e. Franchise, adalah hak istimewa yang diterima oleh seseorang atau

badan dari pihak lain untuk mengomersialkan formula, teknik atau

produk tertentu.

f. Hak sewa, adalah hak untuk menggunakan harta tetap pihak lain dalam

jangka waktu yang panjang sesuai dengan kesepakatan.

5. Utang (Liabilities), Merupakan hak (klaim) terhadap harta dari pihak

selain pemilik.

1. Utang lancar (current liabilities) adalah utang yang harus dilunasi

dalam waktu tidak lebih dari satu tahun. Utang lancar antara lain terdiri

dari:

a. Utang dagang atau utang usaha (account payable), adala hutang

yang muncul akibat adanya transaksi pembelian barang atau jasa

secara kredit yang tidak disertai perjanjian tertulis.

b. Utang wesel atau wesel bayar (notes payable), adalah janji tertulis

untuk membayar kepada pihak lain dalam jumlah tertentu yang

ditetapkan.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · dengan terjadinya peristiwa penukaran barang atau jasa tersebut. Untuk mengukur besarnya pendapatan yang diperoleh dari hasil penukaran

13

c. Utang beban atau beban terutang atau beban yang harus dibayar

(accrued expense), adalah utang karena perusahaan sudah

mendapatkan manfaat tetapi perusahaan belum membayar.

d. Utang pendapatan atau pendapatan yang diterima di muka (unearned

revenue), adalah pendapatan yang belum menjadi hak tetapi uangnya

sudah diterima.

2. Utang jangka panjang (long term liabilities), adalah utang yang jangka

waktu pelunasannya lebih dari satu tahun. Utang jangka panjang antara

lain terdiri dari:

a. Kredit investasi, adala hutang dari lembaga keuangan yang

digunakan untuk pelunasan usaha.

b. Utang hipotek (mortgage payable), adalah utang jangka panjang

dengan jaminan harta tetap/tidak bergerak, seperti tanah dan

bangunan.

c. Utang obligasi (bonds payable), adalah utang jangka panjang yang

timbul akibat perusahaan menjual surat obligasi kepada masyarakat.

3. Utang lain-lain, adalah utang yang tidak termasuk ke dalam kedua

utang tersebut di atas. Contoh: uang pinjaman yang diterima dari

pelanggan.

4. Modal (owners equity)

Modal adalah hak pemilikan atas harta perusahaan yang merupakan

kekayaan bersih, yaitu selisih harta dengan utang. Pemberian nama akun

modal atau modal tergantung jenis perusahaannya.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · dengan terjadinya peristiwa penukaran barang atau jasa tersebut. Untuk mengukur besarnya pendapatan yang diperoleh dari hasil penukaran

14

5. Pendapatan (revenue), adalah aliran masuk atau peningkatan lain atas

aktiva atau penurunan kewajiban perusahaan sebagai akibat dari aktivitas

penyerahan/penjualan atau pembuatan barang, jasa atau aktivitas lain yang

merupakan kegiatan utama perusahaan yang dilakukan secara terus-

menerus.

6. Beban (Expenses), adalah arus keluar atau penggunaan lain atas aktiva

atau peningkatan kewajiban karena adanya penyerahan atau pembuatan

barang, jasa atau melakukan aktivitas lain yang merupakan kegiatan utama

perusahaan yang dilakukan secara terus-menerus.

7. Prive (Drawing), adalah pengambilan aset (kas) perusahaan oleh pemilik

untuk kepentingan pribadinya.

2.1.4. Siklus Akuntansi

Siklus Akuntansi merupakan satu priode dari sebuah pencatatan

pembukuan keuangan yang di mulai dari jurnal dan berakhir pada laporan

keuangan. Hal itu adalah definisi secara singkat saja. Jadi ketika kita bertanya,

bagaimana silkus akuntansi dan bagaimana memulainya, maka penjelasan di atas

sudah mampu menjawab pertanyaan tersebut.

Siklus akuntansi jika di lihat dari kegiatannya maka akan di peroleh beberapa poin

sebagai berikut:

1. Pencatatan

2. Penggolongan

3. Pengiktisaran

4. Laporan Keuangan

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · dengan terjadinya peristiwa penukaran barang atau jasa tersebut. Untuk mengukur besarnya pendapatan yang diperoleh dari hasil penukaran

15

Sumber : akuntansi-id.com

Gambar II.1 Siklus Akuntansi

1. Transaksi

Transaksi adalah mengumpulkan bukti transaksi dalam satu periode tertentu.

2. Jurnal Umum

Disini terjadi pengelompokan atas semua transaksi. Maksudnya adalah dalam

satu periode terjadi transaksi penjualan yang tidak hanya sekali, misalnya

terjadi setiap hari. Makanya semua transaksi penjualan itu di kelompokkan

dalam satu akun atau perkiraan yaitu Akun Penjualan. Sehingga semua

penjualan akan terlihat jelas dan di ketahui berapa saldo selama satu periode

siklus akuntansi.

3. Buku Besar

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · dengan terjadinya peristiwa penukaran barang atau jasa tersebut. Untuk mengukur besarnya pendapatan yang diperoleh dari hasil penukaran

16

Buku besar adalah proses untuk mengetahui saldo secara rill atas semua akun

atauperkiraan. Akan ada perkiraan yang terjadi debet kredit untuk dijadikan

sebuah neraca percobaan atau neraca saldo. Semua Jurnal dalam Akuntansi

akan mempengaruhi buku besar (Garis putus-putus)

4. Neraca Saldo atau Neraca Percobaan

Di sebut neraca saldo karena semua nilai nominal dalam neraca tersebut adalah

gambaran dari saldo yang tertera pada buku besar masing-masing akun atau

perkiraan. Atau juga di sebut neraca percobaan adalah untuk mengetahui

bahwa saldo semua akun pada buku besar posisi seimbang debet dan kredit-

nya, jika tidak seimbang kemungkinan ada salah input data.

5. Jurnal Penyesuaian

Membuat jurnal atas akun yang tidak memiliki bukti transaksi, atau lupa di

buku-kan (Jurnal Umum) Contohnya sisa persediaan baru di hitung saat akan

melakukan perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP), perlengkapan ATK di

hitung akhir periode.

6. Neraca Lajur

Neraca lajur atau work sheet adalah lembar kerja melakukan akumulasi atas

Neraca saldo dan Jurnal Penyesuaian dan menghasilkan neraca setelah di

sesuaikan. Kemudian dalam neraca lajur terbentuklah Neraca dan Rugi Laba

sebagai dasar pembuatan laporan keuangan.

7. Laporan keuangan

Laporan keuangan yang pertama di buat adalah laporan Rugi laba, kemudian

laporan Perubahan Modal dan terakhir adalah Neraca. Ada pula laporan

tambahan tentang Laporan Arus Kas.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · dengan terjadinya peristiwa penukaran barang atau jasa tersebut. Untuk mengukur besarnya pendapatan yang diperoleh dari hasil penukaran

17

8. Harga Pokok Penjualan (HPP)

Harga pokok penjualan (HPP) adalah menghitung secara rill tentang kebenaran

data persediaan (jurnal penyesuaian) atas HPP dan mencocokkan data

penghasilan dengan laporan rugi laba.

9. Jurnal Penutup

Menutup semua perkiraan yang mempengaruhi laporan rugi laba dan

perubahan modal. Yaitu penjualan, pembelian, biaya dan prive pada laporan

perubahan modal.

10. Jurnal Pembalik.

Melakukan pembalik atas akun yang masih memiliki saldo tetapi harus di catat

sebagai beban yang telah di pakai, misalnya pembayaran beban di bayar

dimuka.

11. Neraca Akhir atau Neraca Awal Periode Berikutnya.

Neraca yang dijadikan sebagai hasil dari penutupan yang juga harus sesuai

dengan saldo buku besar.

2.1.5. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Krismiaji (2010:4) mengemukakan bahwa: Sistem informasi

akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna

menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan,

dan mengoperasikan bisnis. Untuk dapat menghasilkan informasi yang diperlukan

oleh para pembuat keputusan, sistem informasi akuntansi harus melaksanakan

tugas-tugas sebagai berikut.

1. Mengumpulkan transaksi dan data lain dan memasukkannya ke dalam sistem.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · dengan terjadinya peristiwa penukaran barang atau jasa tersebut. Untuk mengukur besarnya pendapatan yang diperoleh dari hasil penukaran

18

2. Memproses data transaksi.

3. Menyimpan data untuk keperluan di masa mendatang.

4. Menghasilkan informasi yang diperlukan dengan memproduksi laporan, atau

memungkinkan para pemakai untuk melihat sendiri data yang tersimpan di

komputer.

5. Mengendalikan seluruh proses sedemikian rupa sehingga informasi yang

dihasilkan akurat dan dapat dipercaya.

2.2. Tool Aplikasi

2.2.1. Pengertian Zahir Accounting

Menurut Yuswanto dan Hanafi (2013:1) “Zahir Accounting adalah software

akuntansi yang digunakan untuk membuat laporan keuangan, mempunyai fasilitas

yang terpadu (integrated)”. Software Zahir Accounting pertama dibuat pertama

kali pada tahun 1996 dengan Zahir Accounting versi 1.0 kemudian dikembangkan

sehingga muncul versi 2.0 pada tahun 1997. Zahir Accounting mulai dipasarkan

pada tahun 1999, di mana hingga pada saat ini Zahir Accounting sudah mencapai

versi 5.1 dan telah memperoleh penghargaan indonesia.

Hingga saat ini, Zahir Accounting telah digunakan di perusahaan kecil

maupun perusahaan besar dengan 6000-an user di Indonesia, dan telah

memperoleh beberapa penghargaan di tingkat nasional. Dalam

perkembangannya, Zahir Accounting terus mengalami perbaikan dan

penyempurnaan dimana saat ini versi terbaru yang telah dirilis adalah Zahir

Accounting versi 5.1 build 10.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · dengan terjadinya peristiwa penukaran barang atau jasa tersebut. Untuk mengukur besarnya pendapatan yang diperoleh dari hasil penukaran

19

Perbaikan dan penyempurnaan tersebut dilakukan untuk menyesuaikan

perkembangan teknologi dan kebijakan yang diterapkan sehingga Zahir

Accounting selalu up to date. Zahir Accounting adalah sebuah program akuntansi

keuangan berbahasa Indonesia, fleksibel, berfasilitas lengkap dan berdayaguna

tinggi, yang dirancang agar tepat dengan kebutuhan usaha kecil dan menengah di

Indonesia.

Aplikasi ini dibangun dengan konsep bahwa akuntansi keuangan adalah

mudah dan menggunakan aplikasi akuntansi keuangan adalah sebuah pengalaman

yang menyenangkan, bahkan oleh pengguna yang baru mulai mempelajari

komputer dan akuntansi. Sebagian besar input transaksi yang dilakukan pengguna

menggunakan formulir yang mudah dipahami dan sering ditemui dalam

keseharian, sehingga pengguna tidak perlu takut salah dalam menginput transaksi,

tidak perlu bingung mana yang debet dan mana yang kredit, program secara

otomatis akan melakukannya untuk Anda.

Zahir Accounting memiliki beberapa jenis produk, antara lain :

1. Zahir Small Business Accounting 5.1

Digunakan untuk usaha kecil yang bergerak di bidang jasa dan

perdagangan, organisasi nirlaba dan perorangan, yang memerlukan

pembukuan sederhana, mengelola uang, piutang, tagihan dan pelaporan yang

lengkap namun dengan harga sangat terjangkau, dan lain-lain.

2. Zahir Flexy Money 5.1

Digunakan untuk usaha kecil yang bergerak di bidang jasa, organisasi nirlaba

dan perorangan, yang memerlukan pembukuan praktis dan lengkap, mengelola

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · dengan terjadinya peristiwa penukaran barang atau jasa tersebut. Untuk mengukur besarnya pendapatan yang diperoleh dari hasil penukaran

20

uang, giro, piutang, tagihan dan pelaporan secara mudah dan cepat, dan lain-

lain.

3. Zahir Flexy Trade 5.1

Digunakan untuk usaha kecil bidang perdagangan yang memerlukan

pembukuan praktis dan lengkap, untuk mengelola uang, persediaan barang

dagangan, piutang, tagihan dan pelaporan secara mudah dan cepat, dan lain-

lain.

4. Zahir Accounting Personal 5.1

Digunakan untuk usaha kecil dan menengah dalam bidang usaha jasa dan

organisasi nirlaba yang ingin mengelola usaha dengan mudah dan lengkap,

untuk usaha yang menerima order dengan sistem proyek, mengelola dan

menghitung penyusutan fixed asset, sesuai untuk bidang usaha advertising,

kontraktor, dan lain-lain.

5. Zahir Standar 5.1

Digunakan untuk usaha kecil dan menengah dalam bidang

perdagangan, konstruksi, retail sedang, yang ingin mengelola usaha dengan

mudah, memberikan kemudahan dalam mengelola proyek, menghitung

penyusutan aktiva tetap, sesuai untuk bidang usaha kontraktor, real estate,

pabrik kecil, retail, dan lain-lain.

6. Zahir Enterprise 5.1

Dengan database Client Server yang mampu menangani data yang lebih besar

dan lebih handal, berbagai fasilitas baru seperti multi level pricing, komisi

bagian penjualan, laporan yang dapat didesain sendiri, laporan dapat di drill

down (dapat di klik) untuk menampilkan detail laporan, dan lain-lain.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · dengan terjadinya peristiwa penukaran barang atau jasa tersebut. Untuk mengukur besarnya pendapatan yang diperoleh dari hasil penukaran

21

7. Zahir Point of Sale (POS) 5.1

Software Point of Sale yang simpel dan mudah digunakan, sebagai software

kasir yang khusus mencatat penjualan harian dengan kecepatan input transaksi

yang tinggi. Beberapa fasilitas yang dimiliki, antara lain : penjualan tunai dan

kredit, pencarian barang per suku kata, dapat menggunakan Bar Code Reader,

Drawer, Customer Display, dan lain-lain.

Terdapat Beberapa pengelompokan modul pada aplikasi Zahir Accounting

5.1 yaitu:

Gambar II.2 Modul Zahir Accounting 5.1

Modul ini di gunakan untuk membuat data master dan data kerja.

a. Data-data

b. Buku besar

c. Penjualan

d. Pembelian

e. Kas & Bank

f. Persediaan

g. Laporan

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · dengan terjadinya peristiwa penukaran barang atau jasa tersebut. Untuk mengukur besarnya pendapatan yang diperoleh dari hasil penukaran

22

2.2.2. Pengenalan Antar Muka

1. Modul data-data

Gambar II.3 Modul data-data

Beberapa fasilitas yang ada di modul data-data:

a. Data nama alamat

b. Data rekening

c. Data produk

d. Satuan pengukuran

e. Data proyek

f. Data harta tetap

g. Data pajak

h. Data mata uang

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · dengan terjadinya peristiwa penukaran barang atau jasa tersebut. Untuk mengukur besarnya pendapatan yang diperoleh dari hasil penukaran

23

2. Modul buku besar

Gambar II.4 Modul buku besar

Beberapa fasilitas yang terdapat pada modul buku besar:

a. Data rekening perkiraan

b. Transaksi jurnal umum

c. Buku besar

d. Daftar transaksi jurnal

3. Modul penjualan

Gambar II.5 Modul penjualan

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · dengan terjadinya peristiwa penukaran barang atau jasa tersebut. Untuk mengukur besarnya pendapatan yang diperoleh dari hasil penukaran

24

Beberapa fasilitas yang ada di modul penjualan:

a. Pemesanan barang

b. Pengiriman barang

c. Retur penjualan

d. Daftar piutang usaha

e. Pembayaran piutang usaha

f. Pengembalian kelebihan (kredit)

4. Modul pembelian

Gambar II.6 Modul pembelian

Beberapa fasilitas yang ada di modul pembelian:

a. Purchase Order

b. Penerimaan barang (Invoicing)

c. Retur pembelian

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · dengan terjadinya peristiwa penukaran barang atau jasa tersebut. Untuk mengukur besarnya pendapatan yang diperoleh dari hasil penukaran

25

d. Daftar hutang usaha

e. Pembayaran hutang usaha

f. Penerimaan kembalian (Debit)

5. Modul Kas & Bank

Gambar II.7 Modul kas & bank

Beberapa fasilitas yang ada dimodul kas dan bank:

a. Transfer kas

b. Kas masuk

c. Kas keluar

d. Rekonsiliasi bank

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · dengan terjadinya peristiwa penukaran barang atau jasa tersebut. Untuk mengukur besarnya pendapatan yang diperoleh dari hasil penukaran

26

6. Persediaan

Gambar II.8 Modul persediaan

Beberapa fasilitas yang ada di modul persediaan:

a. Pemakaian atau penyesuaian barang

b. Pemindahan barang

c. Stock opname

d. Perakitan

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · dengan terjadinya peristiwa penukaran barang atau jasa tersebut. Untuk mengukur besarnya pendapatan yang diperoleh dari hasil penukaran

27

7. Modul Laporan

Gambar II.9 Modul laporan

Beberapa fasilitas yang ada di modul laporan:

a. Analisa Bisnis

b. Laporan Keuangan

c. Laporan Penjualan dan Piutang

d. Laporan Pembelian dan Hutang

e. Laporan Barang

f. Laporan Lainnya