BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · daya (data, sinyal, energi, dan lain-lain) yang...

17
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Untuk memberikan arah alur yang jelas pada penulisan ini diperlukan berbagai teori dan konsep yang berkaitan agar menghasilkan informasi yang baik. Dengan demikian tidak heran kalau sistem itu sendiri banyak dipelajari dan di analisa. Sistem berasal dari bahasa latin (systema) dan bahasa yunani (sustema), yang artinya suatu kesatuan komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut Sutabri dalam (Supriyanta & Suparlan, 2017) “Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk tujuan tertentu”. Menurut Pratama (2014:7) “sistem didefinisikan sebagai sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama-sama”. Menurut Mustakini dalam (Mujiati & Sukadi, 2016) “Sistem sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk menegaskan suatu tujuan”. Menurut Sujarweni (2015:1) “sistem adalah suatu rangkaian yang berfungsi menerima input (masukan), mengolah input dan menghasilkan output”. Sistem yang baik akan mampu bertahan dalam lingkungannya.

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · daya (data, sinyal, energi, dan lain-lain) yang...

  • 7

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1. Konsep Dasar Sistem

    Untuk memberikan arah alur yang jelas pada penulisan ini diperlukan

    berbagai teori dan konsep yang berkaitan agar menghasilkan informasi yang baik.

    Dengan demikian tidak heran kalau sistem itu sendiri banyak dipelajari dan di

    analisa. Sistem berasal dari bahasa latin (systema) dan bahasa yunani (sustema),

    yang artinya suatu kesatuan komponen atau elemen yang dihubungkan bersama

    untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi.

    2.1.1. Pengertian Sistem

    Menurut Sutabri dalam (Supriyanta & Suparlan, 2017) “Sistem adalah

    sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi

    bersama-sama untuk tujuan tertentu”.

    Menurut Pratama (2014:7) “sistem didefinisikan sebagai sekumpulan

    prosedur yang saling berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas

    bersama-sama”.

    Menurut Mustakini dalam (Mujiati & Sukadi, 2016) “Sistem sebagai suatu

    kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang

    berinteraksi untuk menegaskan suatu tujuan”.

    Menurut Sujarweni (2015:1) “sistem adalah suatu rangkaian yang

    berfungsi menerima input (masukan), mengolah input dan menghasilkan output”.

    Sistem yang baik akan mampu bertahan dalam lingkungannya.

  • 8

    2.1.2. Karakteristik sistem

    Menurut Hakam (2016:1) berdasarkan cara kerja dan untuk

    mempermudah dalam memahami serta mengembangkan suatu sistem, maka

    sistem memiliki karakteristik yang dibagi menjadi 9 macam, yaitu:

    1. Komponen sistem (components)

    Terdiri dari sejumlah komponen yang saling beriteraksi dan bekerja sama

    untuk membentuk satu kesatuan. Beberapa komponen sistem tersebut

    dapat terdiri dari beberapa subsistem atau bagian-bagian dari sistem,

    dimana setiap sistem memiliki fungsi khusus, yang akan mempengaruhi

    proses sebuah sistem secara keseluruhan.

    2. Batasan sistem (boundary)

    Batasan sebuah sistem merupakan ruang yang membatasi antara suatu

    sistem dengan sistem lainnya atau sistem dengan lingkungan diluar sistem

    tersebut.

    3. Lingkungan luar sistem (environment)

    Merupakan sesuatu diluar batas dari sistem, yang mempengaruhi operasi

    atau cara kerja sistem. Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan atau

    merugikan. Lingkungan yang menguntungkan harus tetap dijaga dan

    dipelihara, sebaliknya lingkungan yang merugikan harus ditahan dan

    dikendalikan agar tidak mengganggu hidup sistem tersebut.

    4. Penghubung sistem (interface)

    Merupakan media penghubung antar subsistem yang memungkinkan

    beberapa sumber data dapat mengalir dari satu subsistem ke subsistem

    lainnya. Keluaran dari subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem

  • 9

    lainnya. melalui sebuah media penghubung, serta untuk mengintegrasikan

    suatu antar subsistem menjadi satu kesatuan.

    5. Penyimpanan (storage)

    Merupakan sebuah ruang untuk menyimpan komponen, data dan informasi

    di dalam sebuah sistem. Sehingga operasi dan mekanismekerja dari sebuah

    sistem, dapat berjalan sesuai dengan fungsinya.

    6. Masukan sistem (input)

    Sesuatu yang dimasukan kedalam sistem, dapat berupa sebuah sumber

    daya (data, sinyal, energi, dan lain-lain) yang dapat diolah atau

    dimanipulasi oleh sebuah sistem, untuk menjadi sebuah informasi.

    7. Pengolah sistem (procces)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah, yang bertugas

    mengubah masukan menjadi keluaran, sehingga hasilnya dapat digunakan.

    Suatu sistem informasi akan mengolah masukkan berupa “data” menjadi

    keluaran berupa “informasi”.

    8. Keluaran sistem (output)

    Hasil dari masukan yang telah diolah, akan diubah menjadi keluaran yang

    berguna. Hasil dari keluaran sistem, berupa sebuah informasi, yang

    berbentuk laporan (grafik, angka, narasi, gambar, dan lain-lain) yang dapat

    digunakan sebagai bahan masukan dalam pengambilan keputusan.

    9. Sasaran sistem (objective)

    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem tidak

    mempunyai sasaran, maka operasi atau kerja sebuah sistem tidak aka nada

    gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan masukkan yang

  • 10

    dibutuhkan, proses kerja dan keluaran yang akan dihasilkan oleh sebuah

    sistem.

    2.1.3. Klasisfikasi Sistem

    Menurut Hakam (2016:3) sistem dapat diklasifikasikan dan

    dikelompokkan, berdasarkan beberapa sudut pandang, diantaranya adalah:

    1. Sistem tak tentu (probabilistic system)

    Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi atau keadaan masa depannya

    tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

    2. Sistem abstrak (abstract sistem)

    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide yang belum

    jelas atau tidak tampak secara fisik.

    3. Sistem fisik (physical system)

    Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik dan dapat terlihat

    secara kasat mata.

    4. Sistem Tertentu atau pasti (deterministic system)

    Sistem tertentu adalah sistem yang prosedur kerjanya sudah dapat

    diprediksi sebelumnya dan interaksi antar bagian dapat dideteksi dengan

    pasti, sehingga keluaran dan kondisinya dapat prediksi.

    5. Sistem tertutup (closed system)

    Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak

    terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara

    otomatis, memiliki otonomi dan tanpa adanya campur tangan dari pihak

    luarnya. Namun pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar

    tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system.

  • 11

    6. Sistem terbuka (open system)

    Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh

    lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukkan dan menghasilkan

    keluaran untuk lingkungan luar, sehingga dalam proses kerjanya, juga

    harus memiliki sistem pengendali dan keamanan yang baik.

    2.1.4. Pengertian Informasi

    Menurut Mustakini dalam Mirawati & Purnia (2015:386) “Informasi

    adalah sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna

    dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian

    yang nyata yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan”.

    Menurut Hakam (2016:7) kualitas informasi (quality of information),

    dapat dilihat dari 3 (tiga) hal berikut yaitu:

    1. Relevan (relevance)

    Bahwa informasi tersebut harus sesuai untuk pemakainya dan juga dapat

    digunakan sesuai dengan kondisi, serta keadaan tertentu. Jika kebutuhan

    informasi ini untuk suatu organisasi, maka informasi tersebut harus sesuai

    dengan kebutuhan informasi diberbagai tingkatan dan bagian yang ada

    dalam organisasi tersebut.

    2. Tepat waktu (timelines)

    Bahwa informasi tersebut harus cepat sampai pada si penerimanya dan

    tidak boleh terlambat, karena informasi yang sudah usang tidak akan

    mempunya nilai lagi.

  • 12

    3. Akurat (accurate)

    Bahwa informasi harus seminimal mungkin terbebas dari kesalahan dan

    tidak menyesatkan. Informasi yang akurat, adalah informasi yang

    menggambarkan kondisi secara jelas dan tidak ada rekayasa.

    2.1.5. Pengertian Akuntansi

    Menurut Sujarweni (2016:1) “akuntansi adalah proses dari transaksi yang

    dibuktikan dengan faktur, lalu dari transaksi dibuat jurnal, buku besar, neraca

    lajur, kemudian akan menghasilkan informasi dalam bentuk laporan keuangan

    yang digunakan pihak-pihak tertentu”.

    Laporan keuangan yang dihasilkan oleh akuntansi adalah:

    1. Neraca

    yaitu laporan yang menggambarkan posisi keuangan dari suatu perusahaan

    yang meliputi aktiva, kewajiban dan ekuitas pada suatu saat tertentu.

    2. Laba rugi

    Laporan mengenai pendapatan, beban, dan laba atau rugi suatu perusahaan

    dalam suatu periode tertentu.

    3. Arus kas

    yaitu laporan yang menggambarkan penerimaan dan pengeluaran kas

    selama satu periode tertentu.

    4. Perubahan modal

    yaitu laporan yang menyajikan perubahan modal karena penambahan dan

    pengurangan dari laba atau rugi dan transaksi pemilik.

  • 13

    2.1.6. Pengertian Sistem Informasi

    Menurut Sutabri dalam (Afifah dan Supriyanta, 2018) menyimpulkan

    bahwa:

    Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam sesuatu organisasi yang

    mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung

    fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi

    dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang

    diperlukan oleh pihak luar tertentu.

    Menurut Sujarweni (2015:9) komponen utama sistem informasi adalah

    sebagai berikut:

    1. Input

    Input atau masukan berupa pesan yang dimasukkan dalam sistem.

    Misalnya transaksi penjualan dengan kode 211 sebesar Rp 110.000,-.

    Pesan tersebut dimasukkan dalam sistem dengan menggunakan media

    keyboard, scan, barcode, dan lain-lain.

    2. Model

    Setelah pesan yang sudah dimasukan dalam sistem supaya dapat

    menghasilkan keluaran yang diinginkan, maka perlu dilakukan pengolahan

    dengan menggunkan logico-mathematical models. Yang dimaksud blok

    model disini adalah pengolahan data dengan menggunakan bahasa

    pemrograman.

    3. Keluaran

    Keluaran dari sistem informasi adalah informasi yang bermutu dan

    dibutuhkan oleh pihak-pihak tertentu.

    4. Teknologi

    Teknologi dalam sistem adalah sebagai mesin untuk menjalankan sistem

    yang akan menghasilkan informasi. Teknologi dapat digunakan untuk

  • 14

    menangkap masukkan, menjalankan model, kemudian dihasilkan keluaran

    yang sesuai kebutuhan.

    5. Basis data

    Basis data merupakan tempat yang dipergunakan untuk menyimpan data.

    Data tersebut merupakan data yang digunakan untuk melayani kebutuhan

    pemakai informasi. Data yang disimpan di basis data dapat berasal dari

    dalam perusahaan dan luar perusahaan.

    6. Pengendalian

    Pengendalian akan berfungsi menjamin sebuah sistem akan bekerja dengan

    baik. Misalnya penggunaan password dalam sebuah software akuntansi

    agar tidak semua orang dapat mengotak-atik laporan keuangan perusahaan.

    Hanya orang yang mempunyai password saja yang dapat mengaksesnya.

    2.1.7. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

    (Maria, 2016) “Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan sistem

    informasi yang melaksanakan aplikasi akuntansi perusahaan yaitu sebagai

    pengolah data perusahaan”.

    Perusahaan tidak dapat memilih untuk menggunakan SIA atau tidak,

    sistem ini merupakan keharusan. Semua perusahaan pada dasarnya melaksanakan

    prosedur-prosedur yang sama. SIA lebih berorientasi pada data dibanding pada

    informasi, walaupun ada beberapa informasi yang dihasilkan. SIA menyediakan

    database bagi sistem informasi lainnya.

  • 15

    2.1.8. Pengertian Sistem Akuntansi Penjualan

    Menurut Sujarweni (2015:15) “Sistem akuntansi penjualan adalah

    kumpulan kegiatan yang melaksanakan mencatat, menjumlahkan, membuat

    faktur, dan memberikan informasi penjualan untuk keperluan manajemen dan

    bagian lain, mulai dari diterimanya order penjualan sampai mencatat tagihan atau

    piutang dagang”.

    Terdapat beberapa jenis yang terkait dengan penjualan yang terjadi di

    perusahaan yaitu:

    1. Penjualan tunai yaitu penjualan barang dengan pembayaran cash atau

    langsung dibayar begitu barang diserahkan.

    2. Penjualan kredit yaitu penjualan barang dengan pembayaran tempo atau

    menunda pembayaran.

    (Ratnasari et al., 2014) membagi catatan akuntansi pada transaksi

    penjualan tunai yang digunakan oleh perusahaan menjadi tiga yaitu:

    1. Jurnal penjualan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat dan

    meringkas data penjualan.

    2. Jurnal penerimaan kas digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat

    penerimaan kas dari berbagai sumber diantaranya jurnal penjualan.

    3. Jurnal umum digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga

    pokok produk yang dijual.

    (Ratnasari et al., 2014) menyimpulkan bahwa:

    Penjualan tunai merupakan penjualan dengan mengambil barang dari

    supplier dan langsung dikirim ke customer secara langsung dengan

    menggunakan uang tunai dan sistem penjualan tunai adalah sistem serta

    prosedur yang mengorganisasi formulir, catatan, laporan, dan transaksi

    yang berhubungan dengan kegiatan penjualan perusahaan yang berasal

    dari transaksi penjualan tunai atau transaksi penjualan tunai atau transaksi

  • 16

    lain yanga dapat menamah kas perusaahaan dengan mengunakan suatu

    media agar dapat menyediakan informasi yang dibutuhkan manajemen.

    2.2. Peralatan Pendukung (Tool System)

    Untuk membuat suatu sistem tertentu, perlu direncanakan terlebih dahulu

    peralatan-peralatan pendukung yang diperlukan dalam merancang sebuah sistem.

    Peralatan pendukung (tool system) merupakan alat yang digunakan untuk

    menggambarkan bentuk logika model dari suatu sistem dengan menggunakan

    simbol-simbol, lambang-lambang, diagram-diagram yang menunjukan secara

    tepat arti dan fungsinya.

    2.2.1. Unified Modeling Language (UML)

    Menurut Sukamto dan Salahudin (2015:137) “UML merupakan bahasa

    visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan

    menggunakan diagram dan teks-teks pendukung”.

    (Nisa et al., 2015) menyimpulkan bahwa:

    Unified Modeling Language (UML) adalah salah satu alat bantu yang

    sangat handal di dunia sistem pengembangan obyek karena menyediakan

    bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem

    untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk baku mudah

    dimengerti dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi

    (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain.

  • 17

    2.2.2. Diagram UML

    Pada UML 2.3 terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokan dalam 3

    kategori yaitu:

    UML 2.3

    Diagram

    Structure

    Diagram

    Behavior

    Diagram

    Interaction

    Diagram

    Class Use case Sequence

    Diagram Diagram Diagram

    Object Activity Comunication

    Diagram Diagram Diagram

    Component State Timing

    Diagram Machine Diagram

    Diagram Package Interaction

    Diagram overview

    Diagram

    Deployment Diagram

    Composite

    Structure

    Diagram

    Sumber : Sukamto dan Salahudin (2015:40)

    Gambar II.1. Diagram UML

    Menurut Sukamto dan Salahudin diagram (2015:141) UML dibagi

    menjadi 3 kategori yaitu:

    1. Structure diagrams

    Structure diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk

    menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan.

  • 18

    2. Behavior diagrams

    Behavior diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk

    menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi

    pada sebuah sistem.

    3. Interaction diagrams

    Interaction diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk

    menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi

    antar subsistem pada suatu sistem.

    Menurut Sukamto dan Salahudin (2015:141) pada UML 2.3 terdiri dari 13

    macam diagram yaitu:

    1. Diagram kelas (class diagram)

    Diagram kelas menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian

    kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiiki apa

    yang disebut atribut dan metode atau operasi. Atribut merupakan variabel-

    variabel yang dimiliki oleh suatu kelas. Operasi atau metode adalah

    fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas.

    2. Diagram objek (object diagram)

    Diagram objek menggambarkan stuktur sistem dari segi penamaan objek

    dan jalannya objek dalam sistem. Pada diagram objek harus dipastikan

    semua kelas yang sudah didefinisikan pada diagram kelas harus dipakai

    objeknya.

    3. Diagram komponen (component diagram)

    Diagram komponen dibuat untuk menunjukkan organisasi dan

    ketergantngan diantara komponen-komponen dalam sebuah sistem.

  • 19

    Diagram komponen fokus pada komponen sistem ang dibutuhkan dan ada

    di dalam sistem.

    4. Diagram komposit (composite structure diagram)

    Diagram komposit digunakan untuk menggambarkan struktur dari bagian-

    bagian yang saling terhubung maupun mendeskripsikan struktur pada saat

    berjalan (runtime) dari instance yang saling terhubung.

    5. Diagram Paket (package diagram)

    Package diagram menyediakan cara mengumpulkan elemen-elemen yang

    saling terkait dalam diagram UML. Hampir semua diagram dalam UML

    dapat dikelompokkan menggunakan package diagram.

    6. Diagram deployment (deployment diagram)

    Diagram deployment menunjukkan konfigurasi komponen dalam proses

    eksekusi apliaksi.

    7. Diagram use case (use case diagram)

    Diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem

    informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi

    antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Use

    case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam

    sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-

    fungsi itu.

    8. Diagram aktivitas (activity diagram)

    Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran

    kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Yang perlu

    diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan

  • 20

    aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat

    dilakukan oleh sistem.

    9. Diagram mesin status (state machine diagram)

    State machine diagram atau statechart diagram atau dalam bahasa

    Indonesia disebut juga diagram mesin status atau sering disebut juga

    diagram status digunakan untuk menggambarkan perubahan status dari

    sebuah mesin atau sistem atau objek. State machine diagram cocok untuk

    digunakan untuk menggambarkan alur interaksi pengguna dengan sistem.

    10. Diagram Sekuen (sequence diagram)

    diagram sekuen menggambarkan kelakuan atau perilaku objek pada use

    case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang

    dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambar

    diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam

    sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang

    diinstansiasi menjadi objek itu.

    11. Diagram komunikasi (communication diagram)

    Communication diagram atau diagram komunikasi sebenarnya adalah

    diagram kolaborasi tetapi dibuat untuk tiap sekuen. Diagram komunikasi

    menggambarkan interaksi antar objek atau bagian dalam bentuk urutan

    pengiriman pesan. Diagram konunikasi merepresentasikan informasi yang

    diperoleh dari diagram kelas, diagram sekuen, dan diagram use case untuk

    mendeskripsikan gabungan antara struktur statis dan tingkah laku dinamis

    dari sustu sistem.

  • 21

    12. Timing diagram

    Timing diagram merupakan diagram yang fokus pada penggambaran

    terkait batasan waktu. Timing diagram digunakan untuk menggambarkan

    tingkah laku sistem dalam periode waktu tertentu.

    13. Interaction overview diagram

    Interaction overview diagram mirip dengan diagram aktivitas yang

    berfungsi untuk menggambarkan sekumpulan urutan aktivitas. Interaction

    overview diagram adalah bentuk aktivitas diagram yang setiap titik

    merepresentasikan diagram interaksi.

    2.2.3. Entity Relationship Diagram (ERD)

    (Nisa et al., 2015) “Entity Relationship Diagram (ERD) adalah pemodelan

    awal basis data yang dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang

    matematika untuk pemodelan basis data relasional”.

    Menurut Pratama (2014:49), terdapat tiga buah jenis relasi antar tabel di

    dalam bagan ERD, yaitu:

    1. One to One (satu ke satu)

    Relasi ini menggambarkan hubungan satu field pada tabel pertama ke satu

    field pada tabel kedua. Relasi ini paling sederhana.

    2. One to Many (satu ke banyak)

    Relasi ini menggambarkan hubungan satu field pada tabel pertama ke dua

    atau beberapa buah field di tabel kedua.

    3. Many to Many (banyak ke banyak)

    relasi ini satu atau lebih field pada tabel pertama dapat dihubungkan kesatu

    atau lebih ke field pada tabel kedua dan membentuk tabel ketiga.

  • 22

    2.2.4. Logical Record Structure (LRS)

    Menurut Andriansyah (2016:53) menyimpulkan bahwa:

    LRS merupakan transformasi penggambaran ERD dalam bentuk yang

    lebih jelas dan mudah dipahami, hampir mirip dengan penggambaran

    normalisasi file, hanya saja tidak digambarkan simbol asterix (*) sebagai

    simbol primary key (kunci utama) dan foreign key (kunci tamu).

    Apabila dalam penggambaran ERD Pada point sebelumnya terdapat tabel

    yang dapat didetail-kan, maka pada LRS dapat digambarkan secara jelas perincian

    tabel tersebut dengan tabel baru. Sebagai contoh perhatikan gambar di bawah ini.

    Sumber : Andriansyah (2016:53)

    Gambar II.2. Rancangan ERD produk dan penjualan

    Pada penggambaran ERD diatas, simbol relasi (belah ketupat) antara tabel

    produk dan tabel penjualan dapat diisi dengan atribut no_penjualan, kode_produk,

    jml_pesan, dan subtotal. Sementara pada tabel penjualan dapat diisi dengan atribut

    no_penjualan, tgl_penjualan, dan total penjualan. Transformasi dari ERD diatas

    ke dalam penggambaran LRS adalah sebagai berikut.

    Sumber : Andriansyah (2016:53)

    Gambar II.3. Rancangan LRS produk dan penjualan

    Produk Penjualan

    Kode_produk

    No_Penjualan

    Tgl_Penjualan

    Total_Penjualan

    No_Penjualan

    Kode_Produk

    Jml_pesan

    Subtotal

    Produk Penjualan

    Detail_Penjualan

  • 23

    2.2.5. Netbeans IDE Versi 8.1.

    Menurut Haqi (2017:3) meyimpulkan bahwa:

    Netbeans adalah Integrated Development Environment (IDE) berbasiskan

    java dari sun mycrosystem yang berjalan diatas swing, sebuah teknologi

    java untuk peupngembangan aplikasi desktop yang dapat berjalan di

    berbagai macam platforms, sedangkan IDE adalah lingkup pemrograman

    yang diintegrasikan ke dalam suatu aplikasi perangkat lunak yang

    menyediakan pembangun graphic.

    Menurut Enterprise (2014:6) mengemukakan bahwa “Netbeans merupakan

    IDE (Integrated Development Environment) untuk membuat aplikasi dengan java,

    Php, C, C++, dan HTML5, Netbeans dimulai pada tahun 1996 sebagai Xelfi yang

    merupakan proyek IDE pada Universitas Charles di Praha”.

    2.2.6. Database

    Menurut Andi (Supriyanta & Suparlan, 2017) “Database atau basis data

    adalah sekumpulan data yang memiliki hubungan secara logika dan diatur dengan

    susunan tertentu serta disimpan dalam media penyimpanan komputer”.

    (Maria, 2016) “database merupakan suatu bentuk pengelolaan data

    yangditunjukan agar pengaksesan terhadap data dapat dilakukan dengan mudah”.