BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang...
Transcript of BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang...
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefenisikan sistem, yaitu
yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau
elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau
komponennya mendefenisikan sistem sebagai suatu kumpulan dari elemen-elemen
yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau
himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang saling terorganisasi, saling
berinteraksi, dan saling bergantung sama lain
Merancang suatu sistem yang terkomputerisasi adalah bertujuan untuk
mengubah suatu sistem yang lama dengan sistem yang baru guna mencari
kelemahan-kelemahan yang ada agar dapat diperbaiki.
2.1.1. Pengertian Sistem
Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema),
artinya suatu kesatuan komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk
memudahkan aliran informasi, materi atau energi.
Menurut Hall (2009:3) “sistem adalah sekelompok, dua atau lebih
komponen yang saling berkaitan yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama”.
Menurut Fatta (2007:3) “sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau
himpunan dari unsur atau-variabel-variabel yang saling terorganisasi, saling
berinteraksi dan saling bergantung sama lain”.
8
Menurut Sutabri (2012:16) “suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok
unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama
untuk mencapai tujuan tertentu”.
Menurut beberapa defenisi yang diterangkan oleh para ahli tersebut bahwa
sistem adalah suatu kesatuan yang memiliki tujuan bersama dan memiliki bagian-
bagian yang saling berinteraksi satu sama lain.
2.1.2. Karakteristik Sistem
Menurut Sutabri (2012:20), sebuah sistem memiliki delapan karakteristik.
Adapun karakteristik tersebut adalah sebagai berikut:
1. Komponen Sistem (Components). Suatu sistem terdiri dari sejumlah
komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk
satu kesatuan.
2. Batasan Sistem (Boundary). Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang
membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan
lingkungan luarnya.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment). Bentuk apapun yang ada diluar
ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sitem
tersebut.
4. Penghubung Sistem (Interface). Media yang menghubungkan sistem dengan
subsistem lain.
5. Masukan Sistem (Input). Energi yang dimasukkan ke dalam sistem berupa
pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).
6. Keluaran Sistem (Output). Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna.
9
7. Pengolah Sistem (Proses). Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang
akan mengubah masukan menjadi keluaran.
8. Sasaran Sistem (Objective). Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang
pasti.
2.1.3. Klasifikasi Sistem
Menurut Sutabri (2012:22) “sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara
satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang
berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut”. Oleh
karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, yaitu :
a. Sistem abstrak dan sistem fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak
tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa
pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik
merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem
produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain
sebagainya.
b. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat
oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam,
pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem
yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human
machine system. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh
human machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang
berinteraksi dengan manusia.
10
c. Sistem determinasi dan sistem probalilstik
Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut
sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang
tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer
yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probalistik adalah sistem
yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung
uunsur probalistik, contohnya ramalan cuaca.
d. Sistem terbuka dan sistem tertutup
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak
terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis
tanpa campur tangan pihak luar. Contohnya sistem informasi penerimaan
mahasiswa baru. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan
dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan
dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya. Misalnya assembling
sistem di dalam sebuah pabrik yang bekerja secara otomatis.
2.1.4. Daur Hidup Sistem
Sutabri (2012:27) mengemukakan bahwa, “siklus hidup sistem (system life
cycle) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau
subsitem informasi berbasis komputer”. Siklus hidup sistem terdiri dari
serangkaian tugas yang erat mengikuti langkah-langkah pendekatan sistem karena
tugas-tugas tersebut mengikuti pola yang teratur dan dilakukan secara top down.
Siklus hidup sistem sering disebut sebagai pendekatan air terjun (waterfall
approach) bagi pembangunan dan pengembangan sistem.
11
Beberapa fase atau tahapan dari daur hidup sustu sistem adalah sebagai
berikut :
1. Mengenali adanya kebutuhan.
Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan yang harus dapat
dikenali. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan
sistem akan kehilangan arah dan efektifitasnya.
2. Pembangunan sistem.
Suatu proses atau seperangkat prosedur yang harus diikuti untuk
menganalisis kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk
dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
3. Pemasangan sistem.
Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem.
Di dalam peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional
terjadi pemasangan sistem yang sebenarnya merupakan langkah akhir dari
suatu pembangunan sistem.
4. Pengoperasian sistem.
Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang
membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis. Ia selalu
mengalami perubahan-perubahan karena pertumbuhan kegiatan bisnis,
perubahan peraturan, dan kebijaksanaan ataupun kemajuan tenologi. Untuk
mengatasi perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.
5. Sistem menjadi usang.
Kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi
hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang berjalan.
12
Tibalah saatnya secara ekonomis dan teknik sistem yang ada sudah tidak
layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk
mrnggantikannya.
2.1.5. Pengertian Informasi
Menurut Sutabri (2012:29) mendefenisikan bahwa “informasi adalah data
yang telah diklasifikasi atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses
pengambilan keputusan”.
Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, diantaranya :
1. Akurat
Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak
menyesatkan. Akurat berarti informasi harus jelas mencerminkan
maksutnya, informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai
penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat
merubah atau merusak informasi tersebut.
2. Tepat pada waktunya.
Informasi yang dating pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang
sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan
landasan di dalam mengambil keputusan.
3. Relevan
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi
informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
2.1.6. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Akuntansi adalah “bahasa bisnis” karena setiap perusahaan menerapkannya
sebagai alat komunikasi. Akuntansi merupakan proses pencatatan (recording),
13
pengelompokan (classifying), perangkuman (summarizing), dan pelaporan
(reporting) dari kegiatan transaksi perusahaan. Tujuan akhir dari kegiatan
akuntansi adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan suatu
informasi. Informasi ini digunakan dalam pengambilan keputusan oleh pihak
estern organisasi (oleh investor, kreditor, dan pihak lainnya). Sistem informasi
yang berbasis pada komputer dikenal dengan istilah sistem informasi akuntansi
(accounting information system).
Menurut Sutabri (2012:83) mendefenisikan bahwa, “Sistem informasi
akuntansi adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala sesuatu yang
berkenaan dengan akuntansi”.
2.1.7. Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen didefenisikan sebagai suatu sistem berbasis
komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai yang mempunyai
kebutuhan yang serupa.
Lucas dalam Hartono (2013:20) mendefinisikan “sistem informasi
manajemen sebagai seperangkat prosedur yang tersusun dengan baik yang pada
saat dijalankan menghasilkan informasi untuk mendukung pengambilan
keputusan dan pengendalian dalam organisasi”.
2.1.8. Pengertian Sistem Informasi Penerimaan Kas
Menurut Hery (2013:173) “sebagian besar penerimaan kas perusahaan tentu
saja berasal dari hasil kegiatan normal bisnisnya, yaitu melalui penjualan tunai
(baik untuk perusahaan daganag ataupun perusahaan jasa), ataupun sebagai hasil
penagihan piutang usaha dari pelanggan (dalam hal penjualan kredit), sedangkan
penerimaan kas lainnya timbul dari kegiatan non operasional perusahaan”.
14
Mengingat kas merupakan asset yang paling lancar dibanding asset lainnya,
maka untuk mengamankan penerimaan kas ini diperlukan sebuah sistem
pengendalian internal yang sangat baik dan ekstra hati-hati. Secara garis besar,
berikut ini adalah beberapa penerapan prinsip pengendalian internal atas
penerimaan kas:
1. Hanya karyawan tertentu saja yang secara khusus ditugaskan untuk
menangani penerimaan kas.
2. Adanya pemisahan tugas (segregation of duties) antara individu yang
menerima kas, mencatat atau membukukan penerimaan kas dan yang
menyimpan kas.
3. Setiap transaksi penerimaan kas harus didukung oleh dokumen sebagai
bukti transaksi.
4. Uang kas hasil penerimaan penjualan harian atau hasil penagihan piutang
dari pelanggan harus disetor ke bank setiap hari oleh departemen kasir.
5. Dilakukan pengecekan independen atau verifikasi internal.
6. Mengikat karyawan yang menangani penerimaan kas dengan uang
pertanggungan.
Penerimaan kas juga terkait dengan transaksi pelunasan piutang sebagai
akibat dari penjualan secara kredit. Dalam pelunasan piutang tersebut, perusahaan
menerima kas sebesar yang diakui pada saat penjualan. Namun, terkadang
perusahaan memberikan potongan penjualan karena pembeli membayar
hutangnya lebih cepat dari waktu yang ditentukan, sehingga jumlah kas yang
diterima tidak sebesar pengakuan piutang pada saat penjualan.
15
Jurnal penerimaan kas secara tunai
Kas xxx
Pendapatan xx
2.1.9. Pengertian Jurnal
Penerimaan kas dapat diartikan suatu transaksi yang sering terjadi.
Penerimaan yang berasal dari pendapatan jasa, penagihan piutang, penerimaan
bunga investasi, penjualan aktiva sebagai sumber pendapatan lainnya.
Menurut IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia) melalui PSAP No. 3 dalam
bukunya yang berjudul Standar Akuntansi Pemerintah (2010:5), penerimaan kas
ialah “semua aliran kas yang masuk ke Bendahara Umum Negara atau Daerah”.
Menurut Mulyadi (2010:455) penerimaan kas ialah: “Sistem informasi
penerimaan kas dari kegiatan utama perusahaan tersebut dapat disendirikan
apabila unsur-unsur pembentuknya seperti fungsi yang terkait, formulir yang
digunakan, sistem otorisasi, catatan akuntansi, dan prosedur pencatatan transaksi”.
Menurut Rudianto (2010:42) dalam bukunya yang berjudul Akuntansi
Koperasi mengatakan bahwa “Jurnal adalah alat untuk mencatat transaksi-
transaksi yang terjadi di perusahaan yang dilakukan secara kronologis
(berdasarkan urutan waktu terjadinya) dengan menunjukkan rekening yang harus
didebet dan dikredit beserta jumlah rupiahnya masing-masing”.
Setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan, sebelum dibukukkan ke
dalam buku besar harus dicatat terlebih dahulu ke dalam jurnal, oleh karena itu
jurnal sering disebut buku catatan pertama (book of original entry).
16
1. Jurnal Umum
Bentuk yang umum dari jurnal adalah jurnal umum (generaljournal) yang
mencatat segala jenis transaksi yang terjadi. Jurnal umum berfungsi untuk
mencatat transaksi-transaksi yang dinyatakan dalam satuan debet dan kredit.
Penggunaan jurnal umum hanya untuk perusahaan kecil yang jenis
transaksinya terlalu banyak.
2. Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal penerimaan kas adalah jurnal yang disediakan khusus untuk mencatat
transaksi penerimaan kas. Penerimaan kas dari penjualan tunai biasanya
ditangani oleh kasir.
2.2. Peralatan Pendukung
Di dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis memerlukan suatu peralatan
pendukung yang dapat mendukung terciptanya sebuah rancangan. Peralatan
pendukung sistem (tools system) merupakan alat yang dapat digunakan untuk
menggambarkan bentuk logika model dari suatu sistem dimana simbol-simbol,
lambang-lambang dan diagram menunjukkan secara tepat arti fungsinya.
Adapun tools system yang digunakan penulis untuk merancang model
sistem adalah Unified Modelling Language, Entity Relatioship Diagram, Logical
Record Structure, dan User Interface.
2.2.1. Unified Modelling Language
Menurut Nugroho (2010:6) mendefenisikan “UML adalah bahasa
pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi
objek”.
17
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2015:137) “UML muncul karena adanya
kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan,
membangun, dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak.
Ada 13 macam diagram yang dikelompokkan dalam 3 kategori yaitu:
1. Structure Diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk
menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan.
Berikut ini macam-macam structure diagram:
a. Class Diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefenisian
kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun.
b. Object Diagram menggambarkan struktur sistem dari segi penamaan
objek dan jalannya objek dalam sistem.
c. Components Diagram dibuat untuk menunjukkan organisasi dan
ketergantungan diantara kumpulan komponen dalam sebuah sistem.
d. Composite Stucture Diagram digunakan untuk menggambarkan
struktur dari bagian-bagian yang saling terhubung maupun
mendeskripsikan struktur pada saat berjalan (runtime) dari instance
yang saling terhubung.
e. Package Diagram menyediakan cara mengumpulkan elemen-elemen
yang saling terkait dalam diagram UML.
f. Deployment Diagram menunjukkan konfigurasi komponen dalam
proses eksekusi aplikasi.
2. Behavior Diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk
menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi
pada sebuah sistem.
18
a. Use Case Diagram merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior)
sistem informasi yang akan dibuat.
b. Activity Diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas
dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada
perangkat lunak.
c. State Machine Diagram digunakan untuk menggambarkan perubahan
status atau transisi status dari sebuah mesin atau sistem atau objek.
3. Interaction Diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk
menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antar
subsistem pada suatu sistem.
a. Sequence Diagram menggambarkan kelakuan objek pada Use Case
dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang
dikirimkan dan diterima antar objek.
b. Communication Diagram menggambarkan interaksi antar objek/bagian
dalam bentuk urutan pengiriman pesan.
c. Timming Diagram merupakan diagram yang focus pada penggambaran
terkait batasan waktu. Timming diagram digunakan untuk
menggambarkan tingkah laku sistem dalam periode waktu tertentu.
d. Interaction Overview Diagram berfungsi untuk menggambarkan
sekumpulan urusan aktivitas.
2.2.2. Entity Relatioship Diagram
Rosa dan Shalahuddin (2015:50) dalam bukunya mengatakan “Entity
Relationship Diagram (ERD) dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam
bidang matematika”. ERD digunakan untuk pemodelan basis data relasional.
19
Langkah-langkah dalam pembuatan ERD :
1. Mengidentifikasi dan menentukan seluruh entitas yang terlibat.
2. Menentukan atribut key (primary key) dari masing-masing entitas.
3. Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh relasi diantara entitas-entitas yang
ada beserta foreign key nya.
4. Menentukan derajat/kardinalitas relasi untuk setiap relasi.
2.2.3. Logical Record Structure
Setelah pembuatan ERD selesai, langkah selanjutnya adalah
mentransformasikan diagram ER ke LRS (Logical Record Structure).
Aturan-aturannya adalah :
1. Setiap entity akan diubah kebentuk sebuah kotak dengan nama entity diluar
kotak dan atribut berada di dalam kotak.
2. Sebuah relasi kadang disatukan dalam sebuah kotak bersama entity, kadang
dipisah dalam sebuah kotak tersendiri.
Aturan pokok diatas akan sangat dipengaruhi oleh elemen yang menjadi
titik perhatian utama pada langkah transformasi yaitu kardinalitas.
1. 1 : 1 (one to many), pada kardinalitas one to one, sebaiknya panah diarahkan
ke entity dengan jumlah atribut sedikit.
2. 1 : M (one to many), pada kardinalitas ini maka relasi harus digabungkan
dengan entity pada pihak yang many, dan tidak perlu melihat banyak
sedikitnya
atribut.
3. M : M (many to many), maka relationship berubah status menjadi file
konektor (yang akab merubah kardinalitas many to many seolah-olah
20
menjadi one to many) sehingga baik entity maupun relasi akan menjadi
struktur record tersendiri.
2.2.4. User Interface
Menurut Tantra (2012:154) “antarmuka adalah bagian dari produk software,
tetapi di mata pengguna, antarmuka adalah produk software itu sendiri, karena
bagian inilah yang mereka hadapi dalam penggunaan sehari-harinya”.
Adapun secara umum, untuk melakukan desain antarmuka menurut Tantra
(2015:155), anda dapat mengikuti pedoman sebagai berikut:
1. Konsisten
2. Tentukan standar tampilan antarmuka
3. Ikuti standar industri
4. Berikan penjelasan aturan penggunaannya
5. Dukungan baik bagi pengguna awam maupun mahir
6. Tampilan objek
7. Navigasi yang mudah
8. Tentukan warna, kontras, dan jenis huruf
9. Penanda untuk objek tidak aktif
10. Perataan tampilan
11. Tampilan huruf dan angka
12. Efisien
13. Posisi tampilan pop-up window
14. Tips
15. Bantuan
21
2.2.5. Java
Menurut Utomo (2009:5) menjelaskan bahwa, “Java adalah bahasa
pemrograman yang di dalamnya terdapat variable-variabel yang digunakan untuk
membantu sebuah komputer melakukan eksekusi”.
Java digolongkan dalam kategori bahasa pemrograman tingkat tinggi
(High Level Language) karena penggunaan struktur bahasanya yang mudah
dimengerti oleh manusia. Namun, tidak jarang para pemula yang ingin
mempelajari konsep dasar java masih mengalami kesulitan. Pada dasarnya, java
dibagi menjadi 3 kategori, yaitu:
a. J2SE (Standart Edition) : Pemrograman java yang berbasis
dekstop programming.
b. J2ME (Micro/Mobile Edition) : Pemrograman java yang berbasis
mobile, biasanya digunakan untuk handphone dan chip pada kartun
tertentu.
c. J2EE (Enterpise Edition) : Pemrograman java yang berbasis
jaringan/network, sehingga dapat diakses melalu web browser.
2.2.6. MySQL
Menurut Kadir (2008:62) memberi batasan bahwa, “MySQL adalah salah
satu jenis database server yang sangat popular, hal ini disebabkan karena MySQL
menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses databasenya. MySQL
bersifat open source, software ini dilengkapi dengan source code (kode yang
22
dipakai untuk membuat MySQL), bentuk executable-nya atau kode yang dapat
dijalankan secara langsung oleh sistem operasi”.