BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · Markup Language, artinya bahasa ini adalah...
Transcript of BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · Markup Language, artinya bahasa ini adalah...
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Web
A. Website
1. Pengertian Website
Menurut Kirana (2013:19) “Website adalah sebuah alat kontrol yang bisa untuk
‘berbicara’ kepada semua orang diseluruh dunia”. Website mempunyai fungsi yang
bermacam-macam, tergantung dari tujuan dan jenis website yang dibangun, tetapi
secara garis besar dapat berfungsi sebagai:
a. Media Promosi
Sebagai media promosi dapat dibedakan menjadi media promosi utama, misalnya
website yang berfungsi sebagai search engine atau toko online, atau sebagai
penunjang promosi utama, namun website dapat berisi informasi yang lebih
lengkap daripada media promosi offline seperti Koran atau majalah.
b. Media Pemasaran
Pada toko online atau system afiliasi, website merupakan media pemasaran yang
cukup baik, karena dibandingkan dengan toko sebagaimana didunia nyata, untuk
membangun toko online diperlukan modal yang relative lebih kecil, dan dapat
beroperasi 24 jam walaupun pemilik website tersebut sedang istirahat atau sedang
tidak ditempat, serta dapat diakses dari mana saja.
c. Media Informasi
Website portal dan radio tv online menyediakan informasi yang bersifat global
7
karena dapat diakses dari mana saja selama dapat berhubung ke internet, sehingga
dapat menjangkau lebih luas daripada media informasi konvensional seperti
Koran, majalah, radio, atau televise yang bersifat local.
d. Media Pendidikan
Ada komunitas yang membangun website khusus berisi informasi atau artikel
yang sarat dengan informasi ilmiah misalnya Wikipedia.
e. Media Komunikasi
Sekarang banyak terdapat website yang dibangun khusus untuk berkomunikasi
seperti forum yang dapat memberikan fasilitas bagi para anggotanya untuk saling
berbagi informasi atau membantu pemecahan masalah tertentu.
2. Definisi Web Browser
Menurut Sadeli (2013:2) mengemukakan bahwa Web Browser yaitu
“software/program yang beroperasi untuk melakukan proses permintaan dari server
dan menampilkannya di mata client, sehingga informasi tersebut dapat diakses”.
Contohnya: IE, Mozila Firefox, Opera, Cloc, Gogle Chrome, dll.
3. Definisi Web server
Menurut Sadeli (2013:2) “Web Server adalah sebuah perangkat lunak server yang
berfungsi menerima HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan web browser
dan mengirimkannya kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web yang
umumnya berbentuk dokumen HTML”.
8
4. Internet
Menurut Yakub (2012:104) internet dapat diartikan “sebagai jaringan computer
internasional, ribuan sistem komputer saling berhubungan satu dengan yang lainnya”.
B. Bahasa Pemrograman
1. Personal Home Page (PHP)
Menurut Alexander F.K. Sibero (2013:49) mengemukakan bahwa “PHP adalah
pemrograman interpreter yaitu proses penerjemahan baris kode sumber menjadi kode
mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan”.
Sedangkan menurut Lukmanul Hakim (2014:2) mengemukakan bahwa “PHP
(singkatan dari Personal Home Page) adalah bahasa pemrograman yang digunakan
untuk membuat aplikasi web”.
2. HTML (Hypertext Markup Language)
Menurut Edy Winarno (2013:1) “HTML merupakan singkatan dari Hypertext
Markup Language, artinya bahasa ini adalah bahasa markup untuk memformat
konten halaman web. Atau dengan kata lain, bahasa untuk mengatur bagaimana
penampilan dan pemformatan konten di web”.
HTML adalah bahasa pemrograman yang bebas, dan tidak dimiliki oleh siapa
pun, pengemnbangannya dilakukan banyak orang, banyak pihak diseluruh dunia dan
bisa dikatakan sebagai sebuah bahasa yang dikembangkan bersama-sama secara
global. HTML adalah bahasa mark up yang digunakan untuk membuat sebuah
halaman web, menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah browserweb di
Internet.
9
3. Cascading Style Sheet (CSS)
Menurut Saputra, dkk (2013:6) mengemukakan bahwa CSS merupakan “suatu
bahasa pemrograman web yang digunakan untuk mengendalikan dan membangun
berbagai komponen dalam web sehingga tampilan web akan lebih rapi, terstruktur
dan seragam”.
4. Apache
Menurut Sadeli (2013:2) Apache adalah “web server yang dapat dijalankan
dibanyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft Windows dan Novell Netware
serta platform lainnya) yang berguna untuk melayani dan mengfungsikan situs web”.
5. Javascript
Menurut Sidik (2011:1) “JavaScript adalah bahasa yang digunakan untuk
membuat program yang digunakan agar dokumen HTML yang ditampilkan dalam
browser menjadi interaktif, tidak sekedar indah saja”. JavaScript memberikan
beberapa fungsional kedalam halaman web, sehingga dapat menjadi sebuah program
yanag disajikan dengan menggunakan antarmuka web.
6. Framework JQuery
Menurut Hidatullah dan Kawistara (2014:426) “JQuery adalah kumpulan
fungsi-fungsi JavaScript yang sudah dibentuk sebagai suatu objek”. Sehingga
pengguna JQuery ini bisa dikategorikan sebagai suatu library yang nantinya kita
hanya perlu menggunakan fungsi-fungsi di dalam library tersebut.
10
7. Sublime Text 3
Menurut Guillermooo (2015:4) dalam bukunya yang berjudul Sublime Text
Unofficial Documentation Menyatakan bahwa “Sublime Text merupakan editor teks
serbaguna dan menyenangkan untuk melakukan pembuatan kode dan prosa yang
mengotomatisasi tugas yang berulang sehingga dapat fokus hal-hal penting. Editor ini
dapat bekerja pada OS X, Windows, dan Linux”.
C. Basis Data
1. Database
Menurut Budi Raharjo (2011:3) mengemukakan bahwa “istilah database banyak
memiliki definisi. Untuk sebagian kalangan, secara sederhana database diartikan
sebagai kumpulan data (buku, nomor telepon, daftar pegawai, dan lain sebagainya)”.
Ada juga yang menyebut database dengan definisi lain yang lebih formal dan
tegas. Definisi database dengan juga sebagai kumpulan data yang terintegrasi dan
diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari
secara cepat.
2. MySQL
Menurut Budi Raharjo (2011:21) mengemukakan bahwa “MySQL merupakam
software RDBMS (atau server database) yang dapat mengelola database dengan
sangat cepat, dapat menampung data dalam jumlah sangat besar, dapat diakses oleh
banyak user (multi user), dan dapat melakukan suatu proses secara sinkron atau
bersamaan (multi-threaded)”.
11
D. Model Pengembangan Perangkat Lunak
Menurut Rosa A.S dan M.Shalahuddin (2013:28) menjelaskan bahwa “model
SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut sekuensial linier (sequential linear)
atau alur hidup klasik (classic life cycle)”. Model air terjun menyediakan pendekatan
alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain,
pengodean, pengujian dan tahap pendukung (support). Berikut penjelasannya:
1. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk mespesifikasikan
kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang
dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu
untuk didokumentasikan.
2. Desain
Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain
pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat
lunak, representasi anatrmuka, dan prosedur pengkodean. Tahap ini mentranslasi
kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar
dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain perangkat
lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.
3. Pembuatan Kode Program
Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap
ini adalah program komputer sesuai desain yang telah dibuat pada tahap desain.
12
4. Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan
memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir
kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang
diinginkan.
5. Pendukung(support) atau pemeliharaan (maintenance)
Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan
ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan
yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus
beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat
mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan
perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.
2.2 Teori Pendukung
A. Struktur Navigasi
Menurut Prihatna (2005:51) “Struktur navigasi adalah susunan menu atau hirarki
dari suatu situs yang menggambarkan isi setiap halaman dan link atau navigasi tiap
halaman pada suatu situs web”. Struktur navigasi yang biasa digunakan , yaitu:
1. Struktur Navigasi Linier
Struktur navigasi linier merupakan suatu struktur dengan satu alur atau satu
rangkaian cerita dan menampilkan satu demi satu tampilan layar secara
13
berurutan. Tampilan yang dapat ditampilkan pada jenis struktur ini adalah satu
halaman sebelumnya atau satu halaman sesudahnya. Pada jenis struktur navigasi
ini tidak diperkenalkan adanya percabangan.
Sumber: Prihatna (2005:51)
Gambar II.1.
Struktur Navigasi Linier
2. Struktur Navigasi Non-Linier
Merupakan perkembangan dari struktur navigasi linier, hanya saja pada
striktur ini diperkenalkan untuk percabangan.Pemakai bebas menelusuri website
tanpa dibatasi oleh suatu rute dimana kontrol navigasi dapat mengakses ke semua
halaman manapun. Kedudukan semua page sama, sehingga tidak dikenal adanya
Master page (Halaman utama) atau Slave Page (Halaman Pendukung)
Sumber: Prihatna (2005:52)
Gambar II.2.
Struktur Navigasi Non Linier
14
3. Struktur Navigasi Hirarki
Struktur Hirarki (bercabang) merupakan struktur halaman yang berbentuk
seperti pohon binary. Tampilan pada menu utama disebut master page. Menu
utama itu memiliki percabangan yang dinamakan slave page atau halaman
pendukung.
Sumber: Prihatna (2005:53)
Gambar II.3.
Struktur Navigasi Hirarki
4. Struktur Navigasi Campuran
Struktur navigasi ini merupakan gabungan dari ketiga struktur navigasi
sebelumnya yaitu Linier, Non-Linier, Hirarki. Struktur navigasi ini biasa disebut
struktur navigasi bebas. Struktur navigasi ini banyak digunakan dalam
pembuatan aplikasi sebab struktur ini dapat memberikan keinteraksian yang lebih
tinggi.
15
Sumber: Prihatna (2005:54)
Gamabar II.4.
Struktur Navigasi Campuran
B. Enterprise Relationship Diagram
Menurut Brady dan Loonam (2010:67), “Entity Relationship diagram (ERD)
merupakan teknik yang digunakan untuk memodelkan kebutuhan data dari
suatuorganisasi, biasanya oleh Sistem Analis dalam tahap analisis persyaratan proyek
pengembangan sistem”. Sementara seolah-olah teknik diagram atau alat peraga
memberikan dasar untuk desain database relasional yang mendasari sistem informasi
yang dikembangkan. ERD bersama-sama dengan detail pendukung merupakan model
data yang pada gilirannya digunakan sebagai spesifikasi untuk database.
Terdapat 3 komponen yang akan dibentuk yaitu :
1. Entitas
Pada post sebelumnya mngenai basis data telah dijelaskan sedikit tentang
pengertian entity(entitas) yaitu suatu objek yang dapat dibedakan dari lainnya yang
dapat diwujudkan dalam basis data. Pengertian lainnya menurut Brady dan Loonan
16
(2010:67), entitas adalah objek yang menari di bidang organisasi yang
dimodelkan.
Contoh : Mahasiswa, Kartu Anggota Perpustakaan (KAP), dan Buku.
2. Relasi
Relasi adalah hubungan antara dua jenis entitas dan dipresentasikan sebagai garis
lurus yang menghubungkan dua entitas.
Contoh : Mahasiswa mendaftar sebagai anggota perpustakaan (KAP), relasinya
adalah mendaftar.
3. Atribut
Atribut memberikan informasi lebih rinci tentang jenis entitas. Atribut memiliki
struktur internal berupa tipe data.
C. Logical Record Structure
Menurut Priyadi (2014:5), “Logical Record Structure (LRS) adalah resperentasi
dari struktur record – record pada tabel – tabel yang terbentuk dari hasil relasi antar
himpunan entitas”. Beberapa tipe record digambarkan oleh kotak empat persegi
panjang dan dengan nama yang unik.
Perbedaan LRS dan ERD adalah nama dan tipe record berada diluar kotak field
tipe record ditempatkan. LRS terdiri dari link-link diantara tipe record. Link ini
menunjukan arah dari satu tipe record lainnya. Banyak link dari LRS yang diberi
tanda field-field yang kelihatan pada kedua link tipe record. Pengambaran LRS mulai
dengan menggunakan model yang dimengerti.
17
D. Pengujian Web(Black Box Testing)
Menurut Pressman (2010:14), Black Box Testing atau pengujian kotak hitam atau
juga disebut Behavior Testing, berfokus pada persyaratan fungsional dari perangkat
lunak, artinya teknik Black Box Testing memungkinkan untuk mendapat setkondisi
masukan yang sepenuhnya akan melaksanakan semua persyaratan fungsional untuk
suatu program.
Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan
keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifkasi yang dibutuhkan.Metode uji
coba Black Box memfokuskan pada keperluan fungsional dari software. Uji coba
Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori
diantaranya:
a. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang.
b. Kesalahan inteface.
c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.
d. Kesalahan performa.
e. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.