BAB II LANDASAN TEORI · BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Administrasi Pendidikan Menurut (Nasir &...

18
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Administrasi Pendidikan Menurut (Nasir & Samarinda, 2016) kata “Administrasi” berasal dari bahasa latin yang terdiri atas kata ad dan ministrate. Kata ad sendiri mempunyai arti yang sama dengan kata to dalam bahasa inggris, yang berarti “ke” atau “kepada”. Dan ministrate sama artimua dengan kata to serve atau to conduct yang berarti melayani, membantu, atau mengarahkan. Administrasi Pendidikan adalah proses atau upaya pencapaian dari suatu tujuan pendidikan dengan memperlihatkan berbagai komponen pendidikan sehingga dapat melakukan perbaikan sistem pendidikan dengan cara memanfaatkan berbagai perangkat pendukung sistem aktivitas belajar dan mengajar. Agar dapat lebih memahami arti dari administrasi pendidikan, berikut dikemukakan pendapat dari beberapa tokoh mengenai administrasi yaitu sebagai berikut: a. Drs.M.Ngalim Purwanto Administrasi pendidikan adalah seluruh proses pengarahan dan itegrasi segala sesuatu baik persoalan, spritual dan material yang berkaitan dengan tercapainya tujuan pendidikan. b. Depdiknas RI Administrasi pendidikan adalah suatu keseluruhan proses kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, pembiayaan dan pelaporan dengan memanfaatkan fasilitas yang tersedia baik persoalan material dan spritual demi tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. c. Dasuqi dan Somantri Administrasi pendidikan adalah upaya menetapkan kaidah-kaidah administrasi dalam bidang pendidikan. d. Hadari nawawi Administrasi pendidikan adalah rangkaian kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian usaha jerha sama sejumlah orang untuk mencapai tujuan

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI · BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Administrasi Pendidikan Menurut (Nasir &...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI · BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Administrasi Pendidikan Menurut (Nasir & Samarinda, 2016) kata “Administrasi” berasal dari bahasa latin yang terdiri atas kata

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Administrasi Pendidikan

Menurut (Nasir & Samarinda, 2016) kata “Administrasi” berasal dari bahasa

latin yang terdiri atas kata ad dan ministrate. Kata ad sendiri mempunyai arti yang

sama dengan kata to dalam bahasa inggris, yang berarti “ke” atau “kepada”. Dan

ministrate sama artimua dengan kata to serve atau to conduct yang berarti melayani,

membantu, atau mengarahkan.

Administrasi Pendidikan adalah proses atau upaya pencapaian dari suatu

tujuan pendidikan dengan memperlihatkan berbagai komponen pendidikan sehingga

dapat melakukan perbaikan sistem pendidikan dengan cara memanfaatkan berbagai

perangkat pendukung sistem aktivitas belajar dan mengajar. Agar dapat lebih

memahami arti dari administrasi pendidikan, berikut dikemukakan pendapat dari

beberapa tokoh mengenai administrasi yaitu sebagai berikut:

a. Drs.M.Ngalim Purwanto

Administrasi pendidikan adalah seluruh proses pengarahan dan itegrasi segala

sesuatu baik persoalan, spritual dan material yang berkaitan dengan

tercapainya tujuan pendidikan.

b. Depdiknas RI

Administrasi pendidikan adalah suatu keseluruhan proses kegiatan bersama

dalam bidang pendidikan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan, pengawasan, pembiayaan dan pelaporan dengan memanfaatkan

fasilitas yang tersedia baik persoalan material dan spritual demi tercapainya

tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.

c. Dasuqi dan Somantri

Administrasi pendidikan adalah upaya menetapkan kaidah-kaidah

administrasi dalam bidang pendidikan.

d. Hadari nawawi

Administrasi pendidikan adalah rangkaian kegiatan atau keseluruhan proses

pengendalian usaha jerha sama sejumlah orang untuk mencapai tujuan

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI · BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Administrasi Pendidikan Menurut (Nasir & Samarinda, 2016) kata “Administrasi” berasal dari bahasa latin yang terdiri atas kata

pendidikan secara sistematis yang diselenggarakan dalam lingkungan

tertentu, terutama dengan lembaga pendidikan formal.

e. Oreng sutisna

Administrasi pendidikan adalah suatu upaya mengkoordinasikan kegiatan

yang saling bergantung dari orang-orang dan kelompok-kelompok dalam

mencapai tujuan bersama pendidikan anak-anak.

Ada beberapa pendapat yang mengenai administrasi pendidikan menurut

penulis dari luar negeri, antara lain:

a. Heberth A.Simon

In his broadest sense, administration can be defined as the activities of group

corporation to accoplish common goals (dalam arti luasnya, administrasi

dapat didefinisikan sebagai kegiatan kelompok perusahaan untuk mencapai

tujuan bersama).

b. Luther Gullick

Administration has to do with getting things done, with the accomplishment

of defined objectives (Administrasi berkaitan dengan menyelesaikan sesuatu,

dengan pencapaian tujuan yang ditentukan).

c. John M.Pfriffner

Administration may be defined as the organization an direction of human and

material resiurces to achieve desired ends (Administrasi dapat didefinidiksan

sebagai organisasi arah manusia dan material-material untuk mencapai tujuan

yang diinginkan).

d. Dwight Waldo

Administration is a form of cooperative human effot, which has a high lebel

of rationality (Administrasi adalah bentuk daya upaya manusia yang

kooperatif, yang mempunyai tingkat rasionalitas yang tinggi).

e. William H.Newman

Administration is guidance, leadership and control of the offort of a group of

individuals to word some common goals (Administrasi adalah bimbingan,

kepemimpianan, dan kendali atas perumpamaan sekelompok individu untuk

menyampaikan beberapa tujuan bersama).

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI · BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Administrasi Pendidikan Menurut (Nasir & Samarinda, 2016) kata “Administrasi” berasal dari bahasa latin yang terdiri atas kata

Jika dianalisis secara kritis, bahwa definisi dari para ahli tersebut

mengandung beberapa pokok pengertian seperti berikut:

a. Administrasi sebagai proses kerja sama,

b. Aktivitas kerja sama dilakukan oleh 2 orang atau lebih,

c. Sebagai wadah kerja sama yang berupa lembaga atau organisasi,

d. Adanya tujuan tertentu yang akan dicapai.

Berdasarkan uraian di atasdapat dikemukakan bahwa pada dasarnya yang

menjadi perhatian dari administrasi sendiri adalah tujuan, manusia, sumber dan

waktu. Jika keempat unsur tersebut dapat digabungkan dan dilihat dari perilakunya

maka akan menampakan dirinya sebagai suatu satuan sosial tertulis yang biasa

disebut dengan organisasi. Ilmu pendidikan adalah ilmu yang mempelajari proses

pengaruh besar terhadap peserta didik, sehingga peserta didik dapat bertanggung

jawab dengan keputusan nya sendiri dan hidup mandiri. Karena itulah hidup mandiri

yang menjadi tujuan pendidikan yang bukan hanya menerima apa saja yang terjadi

akan tetapi bagaimana berbuat untuk dirinya sendiri dan sesama agar hidup lebih

baik.

Ilmu pendidikan adalah sebagai ilmu yang mempunyai ciri hakiki yaitu ilmu

yang normatif dan tidak dapat melepaskan diri dari pandangan hidup. Ilmu

pendidikan sendiri adalah sebagai seni yang bertatan dengan profesi kependidikan

yang formal. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2013 tentang

pendidikan Nasional, pasal 3 adalah pendidikan berfungsi dan bertujuan sebagai

berikut: “pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang berdemokratis serta bertanggung jawab”.

Agar pendidikan dapat berfungsi dan mencapai tujuan seperti dirumuskan

dalam undang-undang tersebut, maka pendidikan harus “diadministrasikan” artinya

dikelola sesuai ilmu administrasi. Ada dua hal yang menjadi pertentangan di

masyarakat dengan istilah administras, akan tetapi administrasi pun sudah sangat

dikenal dari pengertian peninggalan belanda yaitu suatu pekerjaan catat mencatat

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI · BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Administrasi Pendidikan Menurut (Nasir & Samarinda, 2016) kata “Administrasi” berasal dari bahasa latin yang terdiri atas kata

dari setiap aktivitas sedangkan akademis administrasi mempersepsi administrasi

bukan hanya sekedar catat mencatat tapi sebagai keseluruhan proses kerjasama

seperti pengertian dari literatur-literatur keluaran Amerika. Di Indonesia sendiri,

istilah dari manajemen dan administrasi memiliki pengertian sendiri-sendiri dan

pemahamannya ada 3 posisi yaitu:

a. Administrasi lebih luas dari manajemen, karena manajemen sebagai salah

satu unsur dan merupakan inti dari administrasi. Manajemen sebagai inti dari

administrasi merupakan alat pelaksana utama dari administrasi. Manajemen

tidak bersifat operasional, melainkan mengatur tindakan-tindakan

pelaksanaan oleh sekelompok orang yang disebut “bawahan”. Jadi dengan

manajemen administrasi akan mencapai tujuannya.

b. Administrasi lebih sempit dari manajemen, dalam arti administrasi tercakup

dalam manajemen secara spesifikasi administrasi merupakan satu bidang dari

manajemen sebab manajemen terdiri atas enam bidang yaitu production,

marketing, dinancial, personal, human relation dan administrative manag

ement. Dalam paham ini administrasi disamakan dengan office manajemen

yakni sebagai kegiatan ketatausahaan atau sama dengan arti administrative

yang berasal dari bahasa belanda.

c. Dan administrasi sama atau sejejar dengan manajemen.

Menurut Albert Lepawsky (Sagala S, 2011) bisa menjadi rujukan kesaaan

akan pendapat ini, ia pun menyatakan bahwa “administrasi dalam arti yang luas

adalah mencakup organisasi dan manajemen”, (sagala, 2004:7) yang menyatakan

bahwa terdapat tiga komponen administrasi, yaitu: Manajemen, Organisasi,

Kegiatan-kegiatan operasi.

Menurut Mc conkey (1989) yang memaparkan perbedaan antara

administrator, manajer dan pimpinan, ia pun menyimpulkan bahwa:

a. Manajemen merupakan aspek dari administrasi,

b. Kepemimpinan merupakan inti dari manajemen yang merupakan moto

penggerak,

c. Manajemen merupakan inti dari administrasi dan leadership,

d. Human relation merupakan inti dari kepemimpinan.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI · BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Administrasi Pendidikan Menurut (Nasir & Samarinda, 2016) kata “Administrasi” berasal dari bahasa latin yang terdiri atas kata

2.2. Fungsi Administrasi Pendidikan

Adapun fungsi administrasi pendidikan diantaranya adalah:

a. Perencanaan (Planning)

Perencanaan dalam administrasi pendidikan mencakup apa saja yang akan

dilakukan dan bagaimana cara melakukannya.

b. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian yaitu kegiatan penyusunan dan pembentukan hubungan

kerja antara individu. Maka kesatuan usaha dalam upaya pencapaian

maksud dan tujuan administrasi pendidikan bisa terwujud.

c. Kordinasi (Coordinating)

Kordinasi yaitu upaya yang dilakukan untuk menghindari terjadinya

kesimpangsiuran dalam bertindak. Dengan kata lain, koordinasi adalah

kegiatan yang membawa manusia, material, ide, teknik, dan tujuan ke

dalam suatu hubungan yang harmonis dan juga produktif.

d. Komunikasi (Comunicating)

Komunikasi yaitu hal yang sangat penting dalam pelaksanaan suatu

program pendidikan. Aktivitas komunikasi tersebut meliputi

penyebarandan penyampaian gagasan maksud baik secara tertulus

maupun lisan (lansung).

e. Pengawasan (Supervision)

Dalam pelaksanaan program pendidikan tentu harus disertai dengan

adanya pengawasan, proses pengawasan program pendidikan harus

dulakukan dengan teliti agar tujuan pendidikan bisa tercapai.

f. Kepegawaian (Staffing)

Fungsi kepegawaian sudah berjalan mulai dari proses perencanaan dan

pengorganisasian. Dalam hal ini, administrasi pendidikan mengupayakan

agar yang dipilih untuk menduduki jabatan tertentu yaitu orang-orang

yang memiliki kemampuan dan kapasitas yang sesuai dengan jabatan

yang diberikan.

g. Penganggaran (Budgeting)

Penganggaran yaitu angarangan biaya yang direncanakan dan

direalisasikan untuk pencapaian tujuan administrasi pendidikan.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI · BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Administrasi Pendidikan Menurut (Nasir & Samarinda, 2016) kata “Administrasi” berasal dari bahasa latin yang terdiri atas kata

h. Penilaian (Evaluating)

Tujuan kegiatan evaluasi yaitu untuk meneliti dan mengetahui efektivitas

pelaksanaan proses keseluruhan organisasi dalam upaya pencapaian hasil

sesuai program yang ditetapkan dalam kaitannya untuk pencapaian tujuan

pendidikan.

2.3. Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan

Berikut ini adalah beberapa bidang penting yang termasuk di dalam ruang

lingkup administrasi pendidikan, antara lain:

a. Bidang Tata Usaha Sekolah

1. Organisasi dan Struktur Pegawai Tata Usaha

2. Anggaran belanja keuangan sekolah

3. Masalah kepegawaian dan personalia sekolah

4. Keuangan dan pembukuan

5. Korespondensi/surat menyurat

6. Masalah pengangkatan, pemindahan, penempatan, laporan,

pengisian buku induk, rapot, dan sebagainya.

b. Bidang Personalia Murid

1. Organisasi murid

2. Masalah kesehatan murid

3. Evaluasi kemajuan murid

4. Masalah kesejahteraan murid

5. Bimbingan dan konseling untuk murid

c. Bidang Personalia Guru

1. Pengangkatan dan penempatan guru

2. Organisasi person guru

3. Masalah kepegawaian

4. Maslah kondisi dan evaluasi kemajuan guru

5. Refreshing dan upgrading guru

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI · BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Administrasi Pendidikan Menurut (Nasir & Samarinda, 2016) kata “Administrasi” berasal dari bahasa latin yang terdiri atas kata

d. Bidang Pengawasan (Supervisi)

1. Upaya meningkatkan semangat guru dan pegawai tata usaha

2. Mengupayakan dan mengembangkan kerjasama yang baik

antara guru, murid dan pegawai tata usaha sekolah.

3. Mengupayakan dan membuat pedoman cara-cara menilai

hasil-hasil pendidikan dengan pengajaran.

4. Upaya untuk meningkatkan mutu dan pengalaman guru.

e. Bidang Pelaksanaan dan Pembinaan Kurikulum

1. Berpedoman dan menerapkan kurikulum sekolah dalam upaya

mencapai dasar-dasar dan tujuan pendidikan dan pengajaran.

2. Melaksanakan organisasi kurikulum dan metodenya sesuai

dengan pembaharuan pendidikan dan lingkungan masyarakat.

2.4. Tujuan Manajemen Pendidikan

Secara garis besar tujuan administrasi pendidikan adalah untuk mencapai

tujuan dari pendidikan tersebut atau sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan.

Menurut Sergiovanny dan Carver, terdapat 4 (empat) tujuan administrasi yaitu:

a. Efektivitas Produktifitas

Ketercapaian sasaran/tujuan yang telah ditetapkan karena merupakan

kemampuan organisasi dan kemampuan untuk beradaptasi dengan

lingkunagan dan mampu bertahan untuk tetap hidup.

b. Efisien

Menciptakan keseimbangan antara sumber-sumber yang dibutuhkan dan

yang ada atau tersedia guna mengurangi hambatan-hambatan dalam

mencapai tujuan pendidikan.

c. Kemampuan Menyesuaikan Diri

Dimana individu harus dapat mempelajari tindakan atau sikap baru untuk

hidup dan menghadapi keadaan tersebut sehingga tercapai kepuasan

dalam diri.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI · BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Administrasi Pendidikan Menurut (Nasir & Samarinda, 2016) kata “Administrasi” berasal dari bahasa latin yang terdiri atas kata

d. Kepuasan Kerja

Manusia bekerja mempunyai tujuan antara lain untuk mendapatkan

penghasilan agar kebutuhan dan keinginannya dapat terpenuhi dengan

baik. Kepuasan kerja adalah respon umum karyawan berupa perilaku

yang ditampilkan oleh karyawan sebagai hasil dari persepsi mengenai hal-

hal yang berkaitan dengan pekerjaannya.

2.5. Jenis-jenis Administrasi Pendidikan

Ada 5 (lima) macam jenis administrasi pendidikan atau sekolah yang

merupakan administrasi pokok yang wajib diwujudkan disetiap sekolah di indonesia,

yaitu:

a. Pengelolaan Sarana dan Prasarana

Penyelenggaraan pendidikan disekolah, bagian administrasi yang

mengelola sarana dan prasarana harus dapat memenuhi segala kebutuhan

sekolah yang menunjang proses penyelenggaraan pendidikan tersebut

baik itu bangunan, inventaris, maupun kebutuhan lainnya.

b. Pengelolaan Kurikulum

Tugas dari pengelola kurikulum adalah menyesuaikan program

pendidikan dengan kurikulum nasional. Memberikan pedoman kurikulum

kepada setiap guru, serta membuat perencanaan tentang proses

pembelajaran sesuai dengan jenjang kelasnya.

c. Administrasi Siswa

Khusus bagian pengelolaan kesiswaan ini berkaitan dengan mewujudkan

pembinaan yang efektif fan efisien menyesuaikan dengan fasilitas sarana

dan prasarana yang ada disekolah tersebut. bagian kesiswaan harus dapat

menentukan terget berapa jumlah siswa yang sanggup ditampung

disekolah itu, termasuk meneliti kondisi siswa, dan membantu

mewujudkan cara agar setiap siswa dapat belajar dengan nyaman dan

kondusif agar lulusan disekolah tersebut dapat sesuai harapan guru dan

orang tua.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI · BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Administrasi Pendidikan Menurut (Nasir & Samarinda, 2016) kata “Administrasi” berasal dari bahasa latin yang terdiri atas kata

d. Administrasi dan Pengelola Keuangan

Bagian pengelolaan keuangan memegang peranan penting dalam hal

pengaturan anggaran sekolah mulai dari merencanakan sumber

pemasukan dan tujuan pengeluaran yang didata dengan jelas yang

dilakukan secara rutin dan bertahap dan dapat dipertanggung jawabkan.

e. Administrasi Personalia

Fungsi dari administrasi personalia adalah untuk mengetahui dan

membidangi semua personil pengajar maupun tata usaha, bahkan

penyuruh disekolah tersebut dalam hal penyelenggaraan pendidikan yang

edukatif, efektif dan efisien.

2.6 Manajemen Pendidikan

Manajemen pendidikan adalah suatu proses perencanaan, penyusunan,

pelaksanaan, dan penawasan dalam mengelola segala sumber daya yang berupa

manusia, uang, material, metode, mesin, market, waktu dan informasi untuk

mencapai tujuan dengan efektif dan efisien dalam bidang pendidikan. pengertian

manajemen pendidikan menurut para ahli yaitu:

1. Syarif (1976:7)

Menurut syarif, pengertian manajemen pendidikan adalah segala usaha

bersama untuk mendayagunakan sumber-sumber “personil maupun materil”

secara efektif dan efisien untuk menunjang tercapainya pendidikan.

2. Sutusna (1979:2-3)

Menurut sutusna, pengertian manajemen pendidikan adalah keseluruhan

“proses” yang membuat sumber-sumber personil dan materil sesuai yang

tersedia dan efektif bagi tercapainya tujuan-tujuan bersama di bidang

pendidikan.

3. Djam’an Satori (1980:4)

Menurut Djam’an Satori, pengertian dari manajemen pendidikan adalah

keseluruhan proses kerjasama dengan memanfaatkan semua sumber personil

dan materil yang tersedia dan sesuai untuk mencapai tujuan pendidikan yang

telah ditetapkan secara efektif dan efisien.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI · BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Administrasi Pendidikan Menurut (Nasir & Samarinda, 2016) kata “Administrasi” berasal dari bahasa latin yang terdiri atas kata

4. Made Pidarta (Pidarta, 1997)

Menurut Made Pidarta, pengertian manajemen pendidikan adalah aktivitas

memadukan berbagai sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai

tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya.

5. Soebagio Atmodiwirio (2003:23)

Menurut Soebagio Atmodiwirio, manajemen pendidikan adalah proses

perencanaan, pengorganisasian, memimpin, mengendalikan tenaga

pendidikan, sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan.

6. Engkoswara (Hidayat, 2012)(Ibrohim, 2018)

Menurut Engkoswara, manajemen pendidikan adalah suatu ilmu yang

mempelajari bagaimana menata sumber daya untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan secara produktif dan bagaimana menciptakan suasana yang

baik bagi manusia yang turutserta didalam mencapai tujuan yang disepakati

bersama.

7. Hadari Nawawi (Nawawi, 1997)

Menurut Hadari Nawawi, pengertian manajemen dibidang pendidikan adalah

rangkaian kegiatan pengendalian usaha kerjasama sekelompok orang untuk

mencapai tujuan pendidikan, secara berencana dan sistematis yang

diselenggarakan dilingkungan tertentu terutama lembaga pendidikan formal.

8. Purwanto dan Djojopranoto (1981:14)

Menurut Purwanto dan Djojopranoto, manajemen pendidikan adalah suatu

usaha bersama yang dilakukan untuk mendayagunakan semua sumber daya

baik manusia, uang, bahan dan peralatan serta metode untuk mencapai tujuan

pendidikan secara efektif dan efisien.

9. Daryanto (1998:8)

Menurut Daryanto, pengertian dari manajemen pendidikan adalah suatu cara

bekerja dengan orang-orang dalam rangka usaha mencapai tujuan pendidikan

yang efektif.

10. Dasuqi dan Somantri (1992:10)

Menurut Dasuqi dan Somantri, manajemen pendidikan merupakan upaya

penerapan kaidah-kaidah manajemen dalam bidang pendidikan.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI · BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Administrasi Pendidikan Menurut (Nasir & Samarinda, 2016) kata “Administrasi” berasal dari bahasa latin yang terdiri atas kata

11. Sagala (2005:27)

Menurut Sagala, manajemen pendidikan adalah penerapan ilmu manajemen

dalam dunia pendidikan atau sebagai penerapan manajemen dalam

pembinaan, penembangan dan pengendalian usaha dan praktek-praktek

pendidikan.

12. Mulyasa (LAZWARDI, 2017)

Menurut Mukyasa, manajemen pendidikan diartikan sebagai segala sesuatu

yang berkenaan dengan penglolaan proses pendidikan untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan, baik tujuan jangka pendek, menengah dan tujuan

jangka panjang.

13. Biro Perencana Depdikbud (1993:4)

Menurut Biro Perencana Depdikbud, manajemen pendidikan adalah proses

perencanaan, pengorganisasian, memimpin, mengendalikan tenaga pendidik,

sumber daya pendidik untuk mencapai tujuan pendidikan, mencerdaskan

kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya.

2.7. Fungsi Manajemen Pendidikan

Fungsi manajemen secara umum adalah suatu proses perencanaan,

pengorganisasian, pengawasan dan penilaian usaha-usaha pendidikan agar dapat

mencapai yujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya. Fungsi manajemen

pendidikan memiliki 4 (empat) unsur yaitu:

a. Perencanaan (Planning) adalah proses menyusun tujuan dan sasaran

organisasi dan menyusun peta kerja yang akan melibatkan cara pencapaian

tujuan.

b. Pengorganisasian (organizing) adalah proses penghimpunan sumber daya

manusia, modal dan peralatan yang dibutuhkan dengan cara yang efektif

guna mencapai tujuan.

c. Pelaksana (Implementation) adalah proses penggerangan sumber daya

manusia yang ada untuk melakukan kegiatan pencapaian tujuan sehingga

efisiensi proses terjadi dan menghasilkan efektivitas hasil kerja.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI · BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Administrasi Pendidikan Menurut (Nasir & Samarinda, 2016) kata “Administrasi” berasal dari bahasa latin yang terdiri atas kata

d. Pengawasan (Contrilling) adalah proses pemberian balikan dan tindakan

lanjut dari perbandingan antara hasil yang dicapai dengan rencana yang

telah dibuat kemudian terdapat tindakan penyesuaian apabila terjadi

penyimpangan.

2.8. Tujuan Manajemen Pendidikan

Menurut (Usman, 2012) Tujuan utama dari manajemen pendidikan adalah

untuk melaksanakan suatu pembentukan kepribadian pelajar yang berdasarkan

dengan tujuan dari pendidikan nasional dan tingkat perkembangan atau perbaikan

untuk usia pendidik. Tujuan lain dan manfaat pembentukan manajemen pendidikan,

yaitu:

a. Terwujudnya susasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif, kreatif,

efektif, menyenangkan dan bermakna.

b. Terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan potensi diri untuk

mempunyai kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat,

bangsa dan negara.

c. Terpenuhinya salah satu dari 5 kopmpetensi tenaga kependidikan.

d. Tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.

e. Terbekalinya tenaga kependidikan dan teori tenaga proses dan tugas

administrasi pendidikan.

f. Teratasinya masalah mutu pendidikan karena 80% masalah mutu

disebabkan oleh manajemennya.

g. Terciptanya perencanaan pendidikan yang merata, bermutu, relevan, dan

akuntabel.

h. Menungkatnya citra positif pendidikan.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI · BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Administrasi Pendidikan Menurut (Nasir & Samarinda, 2016) kata “Administrasi” berasal dari bahasa latin yang terdiri atas kata

2.9. Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan

Menurut (Nasir & Samarinda, 2016) Berdasarkan lingkup wilayah

kerjanya manajemen pendidikan dibedakan menjadi 5 (lima) yaitu:

a. Manajemen pendidikan seluruh negara

Manajemen pendidikan untuk tingkat nasional ini ditangani bukan hanya

dengan pelaksanaan pelatihan pendidikan di dalam sekolah saja. Tetapi juga

pendidikan diluar sekolah, penyelenggaraan pelatihan, pengayaan

penelitian, atau pendidikan yang meliputi kebudayaan dan kesenian secara

nasional.

b. Manajemen pendidikan dalam satu provinsi

Manajemen ini memiliki ruang lingkup yang meliputi wilayah kerja satu

sebatas provinsi saja yang dimana pelaksanaannya dibantu oleh petugas

manajemen pendidikan yang berada di kabupaten dan dikecamatan.

c. Manajemen pendidikan dalam satu kabupaten atau kota

Manajemen ini memiliki ruang lingkup yang hanya meliputi wilayah kerja

satu kabupaten maupun satu kota saja.

d. Manajemen pendidikan satu unit kerja

Manajemen ini hanya di titik beratkan pada satu unit kerja yang langsung

dalam menangani pekerjaan mendidik.

e. Manajemen kelas

Manajemen kelas sebagai salah satu kesatuan kegiatan yang terkecil dalam

manajemen pendidikan yang menjadi inti dari smua jenis manajemen

pendidikan.

2.10. Peserta Didik

Peserta didik merupakan salah satu dari komponen pendidikan yang tidak

bisa ditinggalkan, karena tanpa adanya peserta didik makan tidak akan mungkin

proses pembelajaran dapat berjalan. Peserta didik merupakan komponen manusiawi

yang menempati posisi sentral dalam proses belajar-mengajar. Dalam proses belajar-

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI · BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Administrasi Pendidikan Menurut (Nasir & Samarinda, 2016) kata “Administrasi” berasal dari bahasa latin yang terdiri atas kata

mengajarpun peserta didik sebagai pihak yang ingin meraih cita-cita, memiliki tujuan

dan kemudian ingin mencapainya secara optimal.

Menurut Undang-Undang No.20 Tahun 2003, peserta didik adalah anggota

masyaraat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran

yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.

Menurut Sudarwan Danim (2010:1) “ Peserta didik merupakan sumber utama

dan terpenting dalam proses pendidikan formal”. Peserta didik bisa belajar tanpa

guru. Sebaiknya guru tidak bisa mengajar tanpa adanya peserta didik. Oleh karena itu

kehadiran peserta didik menjadi keniscayaan dalam proses pendidikan formal atau

pendidikan yang dilembagakan dan menurut interaksi antara pendidik dan peserta

didik.

Menurut (Ramli, 2015) menambahkan bahwa terdapat hal-hal essensial

mengenai hakikat peserta didik, yaitu:

a. Peserta didik merupakan manusia yang memiliki diferensiasi potensi dasar

kognitif atau intelektual,

b. Peserta didik merupakan manusia yang memiliki diferensiasi periodesasi

perkembangan dan pertumbuhan, meski memiliki pola yang relatif sama,

c. Peserta didik memiliki imajinasi, persepsi dan dunianya sendiri, bukan

sekedar miniatur orang dewasa,

d. Peserta didik merupakan manusia yang memiliki diferensiasi kebutuhan

yang harus dipenuhi, baik jasmani maupun rohani, meski dalam hal-hal

tertentu banyak kesamaan,

e. Peserta didik merupakan manusia bertanggung jawab bagi proses belajar

pribadi dan menjadi pembelajar sejati, sesuai dengan wawasan pendidikan

sepanjang hayat,

f. Peserta didik memiliki adaptabilitas didalam kelompok sekaligus

mengembangkan dimensi individualitasnya sebagai insan yang unik,

g. Peserta didik memerlukan pembinaan dan pengembangan secara individual

dan kelompok, seta mengharapkan perlakuan yang manusiawi dari orang

dewasa termasuk gurunya,

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI · BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Administrasi Pendidikan Menurut (Nasir & Samarinda, 2016) kata “Administrasi” berasal dari bahasa latin yang terdiri atas kata

h. Peserta didik merupakan insan visioner dan proaktif dalam menghadapi

lingkungannya,

i. Peserta didik sejatinya berperilaku baik dan lingkunganlah yang paling

dominan untuk membuatnya lebih baik lagi atau menjadi lebih lebih buruk,

j. Peserta didik merupakan makhluk Tuhan yang memiliki aneka keunggulan,

namun tidak akan mungkin bisa berbuat atau dipaksa melakukan sesuatu

melebihi kapasitasnya.

Disamping itu menurut Oemar Hamalik (2004:99) menjelaskan bahwa “peserta

didik merupakan salah satu komponen dalam pengajaran, disamping faktor gutu,

tujuan, dan metode pengajaran”. Sedangkan menurut Samsul Nizar (2002:47)

menjelaskan bahwa “peserta didik merupakan orang yang dikembangkan”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disampaikan bahwa peserta

didik adalah seseorang yang mengembangkan potensi dalam dirinya melalui proses

pendidikan dan pembelajaran pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

Peserta didik bertindak sebagai pelaku pencari, penerima, dan penyimoan dari proses

pembelajaran, dan untuk mengembangkan potensi tersebut sangat membutuhkan

seorang pendidik/guru.

Setiap para peserta didik memiliki ciri-ciri dan sifat atau karakteristik yang

berbaeda yang diperoleh dari lingkungannya. Agar pembelajaran dapat mencapai

hasil yang optimal guru perlu memahami karakteristik peserta didiknya.

Karakteristik ini dimiliki sejak lahir baik yang menyangkut faktor biologis maupun

faktor sosial psikologis untuk dapat mengetahuo siapa peserta didik yang perlu

dipahami bahwa sebagai manusia yang sedang berkembang menuju arah ke

dewasaan.

Menurut Tirtaraharja (2000(Uyoh Sadullah,2010) mengemukakan bahwa ada

4 karakteristik yang dimaksudkan yaitu:

a. individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas sehingga

merupakan makhluk yang unik,

b. Individu yang sedang berkembang. Anak mengalami perubahan dalam

dirinya secara wajar,

c. Individu yang membutuhkan bimbingan individual,

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI · BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Administrasi Pendidikan Menurut (Nasir & Samarinda, 2016) kata “Administrasi” berasal dari bahasa latin yang terdiri atas kata

d. Individual yang memiliki kemampuan untuk mandiri dalam

perkembangannya peserta didik memiliki kemampuan untuk berkembang ke

arah kedewasaan.

Faktor bawaan merupakan faktor yang diwariskan dari kedua orang tua individu

yang menentukan karakteristik fisik, dan terkadang intelejensi, faktor lingkungan

merupakan faktor yang menentukan karakteristik spiritual, mental, psikis, dan juga

terkadang fisik dan intelejensi. Faktor lingkkungan sendiri dibagi menjadi 3 (tiga)

yaitu:

a. Lingkungan Keluarga

Lingkungan Keluarga seperti motivasi dari kedua orang tua agar menjadi

orang yang sukses kedepannya dan tidak boleh kalah dengan kesuksesan

orang tuanya, kesuksesan teman orang tuanya, kesuksesan anak teman orang

tuanya, ingin merubah nasip keluarga yang kurang mampu, motivasi sebagai

kaka uang merupakan contoh bagi adik-adiknya, karena motivasi sebagai

adik yang tidak boleh kalah dengan kesuksesan kakanya.

b. Lingkungan Sekolah

Lingkungan sekolah seperti motivasi ingin menjadi juara kelas, motivasi

ingin menjadi yang terbaik di kelas.

c. Lingkungan Masyarakat

Lingkungan masyarakat mislnya motivasi dari tetangga yang sukses.

2.11. Pelaksanaan Administrasi pada saat Penerimaan Peserta Didik Baru

Menurut (Diki Budi Rahayu , Erwin Gunadhi, 2012) Administrasi

penerimaan peserta didik baru yaitu dokumen-dokumen yang dibutuhkan pada saat

pelaksanaan penerimaan peserta didik baru. Tujuan nya agar setiap kegiatan bisa

dipertanggung jawabkan secara benar dan prosedural. Yang du=ibutuhkan untuk

mendukung pada saat pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) adalah:

1. Juklak (Petunjuk Pelaksana) PPDB SMA/SMK

PPDB SMA/SMK pelaksanaannya oleh sekolahan masing-masing memiliki

ijazah atau surat keterangan yang setara dengan ijazah SMP, atau MTS atau

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI · BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Administrasi Pendidikan Menurut (Nasir & Samarinda, 2016) kata “Administrasi” berasal dari bahasa latin yang terdiri atas kata

Sederajat, memiliki surat tanda kelulusan, apabila jumlah pendaftaran

melebihi daya tampung, maka akan diadakan perangkingan/pembobotan pada

kejuruan atau jurusan yang diamnil, dll.

2. SK Panitia PPDB

Secara administratif setiap kegiatan disekolah harus diselenggarakan dengan

kepanitiaan, artinya harus ada susunan panitia yang dinyatakan dalam sebuah

surat keputusan kepala sekolah atau SK kepala sekolah. Setiap sekolah tentu

memiliki format tersendiri dalam membuat SK Kepanitiaan.

a. Berita Acara Pembentukan Panitia

Setiap kepanitian dibentuk berdasarkan musyawarah atau rapat.

Pelaksanaan rapat atau musyawarah tersebut harus dibuktikan dalam

sebuah berita acara.

b. Rencana Penerimaan Peserta Didik Baru

Rencana penerimaan peserta didik baru ini sama dengan pengelolaan

keuangan, penerimaan peserta didik baru juga harus didukung dengan

dokumen perencanaan. Tentunya, perencanaan tersebut harus disesuaikan

dengan kapasitas ruang yang dimiliki sekolah. Dengan begitu pada saat

penerimaan peserta didik baru tidak akan asal menerima banyak siswa,

tapi akan mempertimbangkan kapasitas yang telah ada dalam

perencanaan.

2.12. Kendala dan Solusi pada saat Pelaksanaan Administrasi Penerimaan

Peserta Didik Baru

Proses penerimaan siswa didik baru adalah sebagai berikut:

a. Kendala

1. Adanya penerimaan siswa ilegal yang membuat kuota hampir

menjadi berlebih.

2. Adanya komersialisasi dalam proses PPDB, pada saat daftar

ulang sekolah memungut uang untuk keperluan buku paket.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI · BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Administrasi Pendidikan Menurut (Nasir & Samarinda, 2016) kata “Administrasi” berasal dari bahasa latin yang terdiri atas kata

3. Adanya penjualanan pakaian seragam, kaos olahraga, baju batik,

dll.

4. Adanya musyawarah yang melibatkan pihak sekolah dengan

orang tua peserta didik yang tidak demokratis terkait rencana

kerja dan anggaran sekolah (RKAS).

5. Adanya tindakan perpeloncoan yang dilakukan disekolah saat

masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).

b. Solusi

1. Penyesuaian pada jalur prestasi,

2. Penyesuaian juga dilakukan pada jalur zonasi yang semula paling

sedikit 90% dari daya tampung sekolah, untuk diperbaharui

menjadi 80%,

3. Mengeluarkan surat edaran,

4. Membuat peraturan yang lebih baik agar tidak terjadi kesalahan,

Menampung semua masalah dan mencari solusi agar mendapatkan jalan keluar.