BAB II LANDASAN TEORI A. TinjauanTeori 1.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2424/3/BAB II.pdf · a....

19
8 BAB II LANDASAN TEORI A. TinjauanTeori 1. Definisi Analisis Analisis adalah aktivitas yang memuat sejumlah kegiatan seperti mengurai, membedakan, memilah sesuatu untuk digolongkan dan dikelompokkan kembali menurut kriteria tertentu kemudian dicari kaitannya dan ditafsirkan maknanya. Dalam pengertian yang lain, analisis adalah sikap atau perhatian terhadap sesuatu (benda, fakta, fenomena) sampai mampu menguraikan menjadi bagian-bagian, serta mengenal kaitan antar bagian tersebut dalam keseluruhan. Analisis dapat juga diartikan sebagai kemampuan memecahkan atau menguraikan suatu materi atau informasi menjadi komponen-komponen yang lebih kecil sehingga lebih mudah dipahami. Analisis merupakan sebuah aktivitas yang memuat kegiatan memilah, mengurai, membedakan sesuatu untuk digolongkan dan dikelompokkan menurut kriteria tertentu lalu dicari ditaksir maknan dan kaitannya ( menurut Wiradi). 2. Definisi minat. Minat adalah suatu disposisi yang terorganisir melalui pengalaman yang mendorong seseorang untuk memperoleh objek khusus, aktivitas, pemahaman, dan ketrampilan untuk tujuan perhatian atau pencapaian. Hal penting pada minat adalah intensitasnya, secara umum minat termasuk karakteristik afektif yang

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI A. TinjauanTeori 1.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2424/3/BAB II.pdf · a....

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI A. TinjauanTeori 1.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2424/3/BAB II.pdf · a. ATM, Automated Teller Machine atau Anjungan Tunai Mandiri, ini adalah saluran e-banking

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. TinjauanTeori

1. Definisi Analisis

Analisis adalah aktivitas yang memuat sejumlah kegiatan seperti

mengurai, membedakan, memilah sesuatu untuk digolongkan dan dikelompokkan

kembali menurut kriteria tertentu kemudian dicari kaitannya dan ditafsirkan

maknanya. Dalam pengertian yang lain, analisis adalah sikap atau perhatian

terhadap sesuatu (benda, fakta, fenomena) sampai mampu menguraikan menjadi

bagian-bagian, serta mengenal kaitan antar bagian tersebut dalam keseluruhan.

Analisis dapat juga diartikan sebagai kemampuan memecahkan atau menguraikan

suatu materi atau informasi menjadi komponen-komponen yang lebih kecil

sehingga lebih mudah dipahami.

Analisis merupakan sebuah aktivitas yang memuat kegiatan memilah,

mengurai, membedakan sesuatu untuk digolongkan dan dikelompokkan menurut

kriteria tertentu lalu dicari ditaksir maknan dan kaitannya ( menurut Wiradi).

2. Definisi minat.

Minat adalah suatu disposisi yang terorganisir melalui pengalaman yang

mendorong seseorang untuk memperoleh objek khusus, aktivitas, pemahaman,

dan ketrampilan untuk tujuan perhatian atau pencapaian. Hal penting pada minat

adalah intensitasnya, secara umum minat termasuk karakteristik afektif yang

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI A. TinjauanTeori 1.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2424/3/BAB II.pdf · a. ATM, Automated Teller Machine atau Anjungan Tunai Mandiri, ini adalah saluran e-banking

9

memiliki intensitas tinggi (Depdiknas, 2009). Minat adalah kecenderungan dalam

diri individu untuk tertatik pada sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek (

Sumadi Suryabrata, 1988 : 109 ).

3. Faktor faktor yang mempengaruhi minat

Menurut Sukmadinata (2010) Faktor-faktor yang mempengaruhi minat yaitu:

a. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil tahu yang terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi

melalui panca indra manusia, yaitu: indra penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh

melalui pendidikan, pengalaman orang lain, media massa maupun lingkungan

(Notoatmodjo, 2010).

b. Pengalaman

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk

memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali

pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa

lalu.

c. Informasi

Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan

data dalam suatubentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya

yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan

untuk pengambilan keputusan. Informasi merupakan data yang telah

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI A. TinjauanTeori 1.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2424/3/BAB II.pdf · a. ATM, Automated Teller Machine atau Anjungan Tunai Mandiri, ini adalah saluran e-banking

10

diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses

pengabilan keputusan.

4. Definisi E-banking

Di era informasi, lembaga keuangan memberikan layanannya tidak saja

melalui model-model konvensional, tetapi kini sudah mulai beralih pada

pemanfaatan teknologi informasi. Kondisi ini sebenarnya dipacu oleh

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi. Mungkin dahulu

lembaga keuangan bank dalam memberikan layanannya lebih menekankan kepada

model facetoface dan didasarkan kepada paperdocument. Sejak teknologi

informasi mampu mendukung terhadap sistem transaksi lembaga keuangan bank,

model transaksi pun lebih mengedepankan pada model non-facetoface dan

paperlessdocument atau Digital Document. Untuk saat ini, tren yang berkembang

dalam konteks transaksi seperti itu salah satunya yakni layanan internet banking.

Berikut ini dipaparkan sekilas mengenai kajian konseptual dari layanan internet

banking. Revolusi informasi yang ditandai dengan kemunculan internet telah

berdampak hampir ke setiap aspek sektor kehidupan manusia, yang dimulai dari

sektor pertahanan dan keamanan hingga sampai pada sektor perbankan. Pada

sektor perbankan, hasil dari revolusi informasi ini adalah ditemukannya sebuah

konsep baru yang disebut internet banking. Menurut Karen Furst adalah sebagai

berikut. Internet banking ist heuse of the internet as remote delivery channel for

banking services, including traditional services, such as opening a deposit

account or transferring funds among different account, as well as newbanking

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI A. TinjauanTeori 1.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2424/3/BAB II.pdf · a. ATM, Automated Teller Machine atau Anjungan Tunai Mandiri, ini adalah saluran e-banking

11

services, such as electronic bill present mentand payment,

whichallowcustomerstoreceiveandpayhill over bank'swebsite. Menurut

pendapatnya Efraim Turban, meskipun ia memberikan istilah internet banking

dengan istilah onlinebanking. Selengkapnya, ia menyatakan: "onlinebanking,

includes various banking activities conducted from home, business, orontheroad

instead ofat a physical bank location .”Dari pengertian ini, dapat didefinisikan

secara sederhana bahwa internet banking merupakan suatu bentuk pemanfaatan

media internet oleh bank untuk mempromosikan dan sekaligus melakukan

transaksi secara online, baik dari produk yang sifatnya konvensional maupun yang

baru.

5. Fungsi E-banking

Penggunaannya mirip dengan mesin ATM dimana sarananya saja yang

berbeda, seorang nasabah dapat melakukan aktifitas pengecekan saldo rekening,

transfer dana antar rekening atau antar bank, hingga pembayaran tagihan-tagihan

rutin bulanan seperti: listrik, telepon, kartu kredit, dll.

6. Pengelompokan E-banking

a. ATM, Automated Teller Machine atau Anjungan Tunai Mandiri, ini adalah

saluran e-banking paling populer yang kita kenal. Selain bertransaksi

melalui mesin ATM, kartu ATM dapat pula digunakan untuk berbelanja di

tempat perbelanjaan, berfungsi sebagai kartu debit. Bila kita mengenal

ATM sebagai mesin untuk mengambil uang, belakangan muncul pula ATM

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI A. TinjauanTeori 1.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2424/3/BAB II.pdf · a. ATM, Automated Teller Machine atau Anjungan Tunai Mandiri, ini adalah saluran e-banking

12

yang dapat menerima setoran uang, yang dikenal pula sebagai Cash

DepositMachine/CDM

b. Phone Banking, ini adalah saluran yang memungkinkan nasabah untuk

melakukan transaksi dengan bank via telepon. Fasilitas ini boleh dibilang

lebih praktis ketimbang ATM untuk transaksi non tunai, karena cukup

menggunakan telepon/HP di manapun kita berada, kita bisa melakukan

berbagai transaksi, termasuk transfer ke bank lain.

c. Internet Banking, ini termasuk saluran teranyar e-banking yang

memungkinkan nasabah melakukan transaksi via internet dengan

menggunakan komputer/PC atau PDA. Kelebihan dari saluran ini adalah

kenyamanan bertransaksi dengan tampilan menu dan informasi secara

lengkap tertampang di layar komputer/PC atau PDA.

d. SMS/m-banking, saluran ini pada dasarnya evolusi lebih lanjut dari Phone

Banking, yang memungkinkan nasabah untuk bertransaksi via HP dengan

perintah SMS. Fitur transaksi yang dapat dilakukan yaitu informasi saldo

rekening, pemindahbukuan antar rekening, pembayaran (a.l. kartu kredit,

listrik, dan telepon), dan pembelian voucher. Saluran ini sebenarnya

termasuk praktis namun dalam prakteknya agak merepotkan karena nasabah

harus menghapal kode-kode transaksi dalam pengetikan sms, kecuali pada

bank yang melakukan kerjasama dengan operator seluler, menyediakan

akses banking menu – SimTool Kit (STK) pada sim cardnya.

7. Jenis-jenis Teknologi e-banking

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI A. TinjauanTeori 1.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2424/3/BAB II.pdf · a. ATM, Automated Teller Machine atau Anjungan Tunai Mandiri, ini adalah saluran e-banking

13

Dengan semakin berkembangnya teknologi dan kompleksitas transaksi,

berbagai jenis e-banking semakin sulit dibedakan karena fungsi dan fiturnya

semakin berkembang dan berinovasi. Sebagai contoh, sebuah kartu plastik

mungkin memiliki “magnetic strip”- yang bisa mengkaitkan dengan rekening

bank, dan juga memiliki nilai yang tersimpan dalam sebuah chip. Kadang kedua

jenis kartu tersebut disebut “debit card” oleh merchant atau vendor. Beberapa

gambaran umum mengenai jenis-jenis teknologi e-banking sebagai berikut.

a. Automated Teller Machine (ATM). Terminal elektronik yang disediakan

lembaga keuangan atau perusahaan lainnya yang membolehkan nasabah untuk

melakukan penarikan tunai dari rekening simpanannya di bank, melakukan

setoran, cek saldo, atau pemindahan dana.

b. Computer Banking. Layanan bank yang bisa diakses oleh nasabah melalui

koneksi internet kepusat data bank, untuk melakukan beberapa layanan

perbankan, menerima dan membayar tagihan, dan lain-lain.

c. Debit (or check) Card. Kartu yang digunakan pada ATM atau terminal point-

of-sale (POS) yang memungkinkan pelanggan memperoleh dana yang

langsung didebet (diambil) dari rekening banknya) Direct Deposit. Salah satu

bentuk pembayaran yang dilakukan oleh organisasi (misalnya pemberi kerja

atau instansi pemerintah) yang membayar sejumlah dana (misalnya gaji atau

pensiun) melalui transfer elektronik. Dana ditransfer langsung ke setiap

rekening nasabah.

d. Direct Payment ( also electronic bill payment). Salah satu bentuk pembayaran

yang mengizinkan nasabah untuk membayar tagihan melalui transfer dana

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI A. TinjauanTeori 1.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2424/3/BAB II.pdf · a. ATM, Automated Teller Machine atau Anjungan Tunai Mandiri, ini adalah saluran e-banking

14

elektronik. Dana tersebut secara elektronik ditransfer dari rekening nasabah ke

rekening kreditor. Directpayment berbeda dari preauthorized debit dalam hal

ini, nasabah harus menginisiasi setiap transaksi directpayment.

e. Electronic Bill Present mentand Payment (EBPP). Bentuk pembayaran tagihan

yang disampaikan atau diinformasikan ke nasabah atau pelanggan secara

online, misalnya melalui email atau catatan dalam rekening bank. Setelah

penyampaian tagihan tersebut, pelanggan boleh membayar tagihan tersebut

secara online juga. Pembayaran tersebut secara elektronik akan mengurangi

saldo simpanan pelanggan tersebut.

f. Electronic CheckConversion. Proses konversi informasi yang tertuang dalam

cek (nomor rekening, jumlah transaksi, dll) ke dalam format elektronik agar

bisa dilakukan pemindahan dana elektronik atau proses lebih lanjut.

g. Electronic Fund Transfer (EFT). Perpindahan “uang” atau “pinjaman” dari

satu rekening ke rekening lainnya melalui media elektronik.

h. PayrollCard. Salah satu tipe “stored-valuecard” yang diterbitkan oelh pemberi

kerja sebagai pengganti cek yang memungkinkan pegawainya mengakses

pembayaraannya pada terminal ATM atau PointofSales. Pemberi kerja

menambahkan nilai pembayaran pegawai ke kartu tersebut secara elektronik.

i. Preauthorized Debit (orautomaticbillpayment). Bentuk pembayaran yang

mengizinkan nasabah untuk mengotorisasi pembayaran rutin otomatis yang

diambil dari rekening banknya pada tanggal-tangal tertentu dan biasanya

dengan jumlah pembayaran tertentu (misalnya pembayaran listrik, tagihan

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI A. TinjauanTeori 1.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2424/3/BAB II.pdf · a. ATM, Automated Teller Machine atau Anjungan Tunai Mandiri, ini adalah saluran e-banking

15

telpon, dll). Dana secara elektronik ditransfer dari rekening pelanggan ke

rekening kreditor (misalnya PLN atau PT Telkom).

j. PrepaidCard. Salah satu tipe stored-valuecard yang menyimpan nilai moneter

di dalamnya dan sebelumnya pelanggan sudah membayar nilai tersebut ke

penerbit kartu.

k. SmartCard.Salah satu tipe stored-valuecard yang di dalamnya tertanam satu

atau lebih chips atau microprocessors sehingga bisa menyimpan data,

melakukan perhitungan, atau melakukan proses untuk tujuan khusus (misalnya

validasi PIN, otorisasi pembelian, verifikasi saldo rekening, dan menyimpan

data pribadi). Kartu ini bisa digunakan pada sistem terbuka (misalnya untuk

pembayaran transportasi publik) atau sistem tertutup (misalnya MasterCard

atau Visa networks).

l. Stored-ValueCard. Kartu yang di dalamnya tersimpan sejumlah nilai moneter,

yang diisi melalui pembayaran sebelumnya oleh pelanggan atau melalui

simpanan yang diberikan oleh pemberi kerja atau perusahaan lain. Untuk

single-purposestoredvaluecard, penerbit (issuer) dan penerima (acceptor) kartu

adalah perusahaan yang sama dan dana pada kartu tersebut menunjukkan

pembayaran di muka untuk penggunaan barang dan jasa tertentu (misalnya

kartu telpon). Limited-purposecard secara umum digunakan secara terbatas

pada terminal POS yang teridentifikasi sebelumnya di lokasi-lokasi tertentu

(misalnya vendingmachines di sekolah-sekolah). Sedangkan multi-purposecard

dapat digunakan pada beberapa penyedia jasa dengan kisaran yang lebih luas,

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI A. TinjauanTeori 1.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2424/3/BAB II.pdf · a. ATM, Automated Teller Machine atau Anjungan Tunai Mandiri, ini adalah saluran e-banking

16

misalnya kartu dengan logo MasterCard, Visa, atau logo lainnya dalam

jaringan antar bank.

B. Tinjauan Pustaka

Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang telah dilakukan yang dapat

digunakan sebagai acuan yaitu:

1. Maya Angela Silvia (2014)

“Faktor faktor yang mempengaruhi minat nasabah menggunakan internet

banking pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, cabang Ahmad

yani Makassar”. Berdasarkan hasil pembahasan mengenai minat nasabah

dalam menggunakan internet banking pada PT. Bank Rakyat Indonesia

(Persero), Tbk. Cabang Ahmad Yani Makassar, maka dapat disajikan

beberapa kesimpulan dari hasil analisis yaitu sebagai berikut:

a. Dari hasil persamaan regresi menunjukkan bahwa dari keempat variabel,

variabel Persepsi Kemudahan Penggunaan Dan Variabel Kenyamanan

berpengaruh positif sedangkan variabel persepsi daya guna dan variabel

Kepercayaan berpengaruh negatif terhdap minat nasabah.

b. Variabel Kenyamanan memiliki pengaruh yang dominan terhadap minat

nasabah dalam menggunakan internet banking. Hal ini ditunjukkan oleh

hasil persamaan regresi dimana nilai koefisien variabel kenyamanan lebih

besar dibanding dengan variabel lainnya dan memiliki nilai signifikan

paling kecil. Degan demikian hipotesis kedua yang mengatakan variabel

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI A. TinjauanTeori 1.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2424/3/BAB II.pdf · a. ATM, Automated Teller Machine atau Anjungan Tunai Mandiri, ini adalah saluran e-banking

17

yang pengaruhnya dominan adalah variabel Persepsi Kemudahan

Penggunaan ditolak.

2. Aisiyah Amanah ( 2014)

“Faktor- faktor yang mempengaruhi minat menggunakan Internet Banking

(studi pada nasabah Bank Syariah Mandiri Yogyakarta)” berdasarkan

hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada

babsebelumnya, berikut kesimpulan dari hasil penelitian diperoleh :

a. Persepsi kemudahan berpengaruh positif signifikan terhadap minat

menggunakan internet banking pada nasabah Bank Syariah Mandiri

Yogyakarta.

b. Persepsi risiko tidak berpengaruh terhadap minat menggunakan internet

banking pada nasabah Bank Syariah Mandiri Yogyakarta.

c. Persepsi kepercayaan berpengaruh positif signifikan terhadap minat

menggunakan internet banking pada nasabah Bank Syariah Mandiri

Yogyakarta.

3. Febrian Maulana Yusuf (2017)

“Faktor faktor yang mempengaruhi minat nasabah menggunakan internet

banking pada nasabah BRI SYARIAH yogyakarta” berdasarkan hasil

analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bagian bab

sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

a. Tidak terdapat pengaruh antara persepsi kemudahan terhadap minat

menggunakan internet banking pada nasabah BRI Syariah Yogyakarta

dengan nilai thitung<ttabel ( -0.450 < 1.985) dan nilai signifikansi sebesar

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI A. TinjauanTeori 1.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2424/3/BAB II.pdf · a. ATM, Automated Teller Machine atau Anjungan Tunai Mandiri, ini adalah saluran e-banking

18

0.654 > 0.05. hal ini menunjukkan bahwa persepsi kemudahan tidak

berpengaruh terhadap minat nasabah.

b. Terdapat pengaruh positif signifikan antara persepsi kenyamanan terhadap

minat menggunakan internet banking pada nasabah BRI Syariah

Yogyakarta dengan nilai thitung>ttabel (3.445 > 1.985) dan nilai

signifikansi sebesar 0.001 < 0.05. hal ini menunjukkan bahwa persepsi

kemudahan berpengaruh positif signifikan terhadap minat nasabah.

c. Terdapat pengaruh positif signifikan antara persepsi kepercayaan terhadap

minat menggunakan internet banking pada nasabah BRI Syariah

Yogyakarta dengan nilai thitung>ttabel (3.717 > 1.985) dan nilai

signifikansi sebesar 0.000 < 0.05. hal ini menunjukkan bahwa persepsi

kemudahan berpengaruh positif signifikan terhadap minat nasabah.

C. Kerangka Pemikiran

1. Pengaruh Persepsi kemudahan terhadap minat pengguna e- banking

Kemudahan Penggunaan didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang

percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas dari usaha

(Jogiyanto, 2007: 115). Pengguna teknologi mempercayai bahwa TI yang

fleksibel, mudah dipahami dan mudah pengoperasiannya (compatible) sebagai

karakteristik Kemudahan Penggunaan. Sun dan Zhang (2011) mengidetifikasi

dimensi dari persepsi kemudahan yaitu, easetolearn (mudah untuk dipelajari),

easetouse (mudah digunakan), clear and understandable (jelas dan mudah

dimengerti), dan become skillful (menjadi terampil). Penelitian yang dilakukan

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI A. TinjauanTeori 1.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2424/3/BAB II.pdf · a. ATM, Automated Teller Machine atau Anjungan Tunai Mandiri, ini adalah saluran e-banking

19

oleh Saputro, Sukirno (2013) hal 5 dengan penelitian yang berjudul “Pengaruh

Persepsi Kemudahan Penggunaan, Kepercayaan, Kecemasan Berkomputer dan

Kualitas Layanan Terhadap Minat Menggunakan Internet Banking” terdapat

pengaruh positif dan signifikan pada persepsi kemudahan minat menggunakan

Internet Banking

2. Pengaruh Kepercayaan terhadap minat pengguna e-banking

Menurut Morgan dan Hunt (1994: 23), Kepercayaan merupakan

keyakinan dalam kehandalan dan integritas yang dimiliki seseorang dengan

mitranya. Dalam Kepercayaan terdapat penilaian seseorang dengan suatu

sistem yang akan digunakan untuk melakukan transaksi tertentu sesuai dengan

harapan dalam sebuah ketidakpastian. Kepercayaan yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah Kepercayaan nasabah BCA terhadap produk dari e-

banking yaitu mengenai tingkat keamanan dan kerahasiaan yang diberikan oleh

pihak perbankan. Saat nasabah BCA mempunyai Kepercayaan yang tinggi

terhadap e-banking tersebut, maka dapat dijadikan ukuran perilaku untuk

menumbuhkan Minat dalam menggunakan e-banking. Kepercayaan nasabah

BCA terhadap e-banking akan mempengaruhi Minat Bertransaksi

Menggunakan e-banking, karena dengan Kepercayaan yang tinggi nasabah

yakin bahwa pihak perbankan mampu menjalankan penyelenggaraan transaksi,

sehingga faktor Kepercayaan secara langsung mempengaruhi Minat nasabah

BCA dalam menggunakan e-banking dalam transaksinya. Jika seorang nasabah

BCA percaya dan yakin akan suatu kinerja sistem yang baik, maka nasabah

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI A. TinjauanTeori 1.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2424/3/BAB II.pdf · a. ATM, Automated Teller Machine atau Anjungan Tunai Mandiri, ini adalah saluran e-banking

20

BCA akan menggunakan dan mengganggap sebuah sistem tersebut akan

menghasilkan hasil yang positif bagi para penggunanya. Kepercayaan

merupakan bagian dari keyakinan, jadi apabila nasabah BCA sudah merasa

yakin terhadap e-banking, maka akan timbul Minat untuk mempercayai e-

banking tersebut. Dalam hal ini nasabah BCA percaya pada pihak bank yang

menyediakan produk e-banking.

3. Pengaruh keamanan terhadap minat pengguna e-banking

Aplikasi e-banking harus memadukan sejumlah unsur penting yang

bersumber kepada keamanan (Eriksson, etal., 2008) Tiga faktor keamanan

yang harus mendapat perlindungan sistem keamanan e-banking yaitu: (1) aspek

kerahasiaan (security), (2) aspek integritas (integrity) dan (3) aspek

ketersediaan (availability). Tujuan sistem keamanan ini harus

diimplementasikan pada pengembangan sistem aplikasi perbankan dan yang

terpenting yaitu bagaimana agar sistem aplikasi itu bersifat: easytouse dan

easytooperate. Oleh karena itu langkah awalnya yaitu mengidentifikasi risiko

yang potensial terjadi pada saat penggunaan teknologi komputer - informasi

untuk aplikasi teknologi perbankan.

4. Pengaruh kegunaan terhadap minat pengguna e-banking

Jogiyanto (2007) mendefinisikan persepsi kegunaan sebagai kemampuan

seseorang percaya menggunakan suatu teknologi akan meningkatkan

kinerjanya. Menurut Davis (1989) persepsi kegunaan merupakam sebagai

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI A. TinjauanTeori 1.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2424/3/BAB II.pdf · a. ATM, Automated Teller Machine atau Anjungan Tunai Mandiri, ini adalah saluran e-banking

21

sejauh mana seorang individu percaya adanya teknologi yang akan

meningkatkan produktivitas dan kinerja mereka. Beberapa hasil penelitian

sebelumnya yang meneliti pengaruh persepsi kegunaan terhadap sikap

penggunaan teknologi sistem informasi. Farizi (2014) melakukan penelitian

tentang minat keprilakuan individu dalam penggunaan internet banking.

Sampel penelitian Farizi (2014) adalah pada mahasiswa jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang. Penelitian

tersebut menunjukkan bahwa konstruk persepsi kegunaan berpengaruh

terhadap minat penggunaan layanan internet banking tersebut. Rahmawaty

(2010) melakukan penelitian tentang penerimaan suatu teknologi informasi

dengan menguji secara empiris tentang pengaruh kebermanfaatan terhadap

sikap penggunaan ATM.

1. Penelitian ini menggunakan empat variable bebas (independen) yaitu

Persepsi kemudahan (X1), Persepsi Kegunaan (X2), persepsi kepercayaan

(X3), dan persepsi keamanan (X4).

2. Sedangkan variable terikatnya/dependen (Y) adalah Minat Pengguna e-

banking pada KCP Gejayan di Kota Yogyakarta.

Persepsi

Kemudahan

(X1)

Persepsi

Kegunaan

(X2) MINAT PENGGUNA E-BANKING (Y)

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI A. TinjauanTeori 1.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2424/3/BAB II.pdf · a. ATM, Automated Teller Machine atau Anjungan Tunai Mandiri, ini adalah saluran e-banking

22

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis biasa digunakan dalam sebuah penelitian. Hipotesis merupakan

dugaan sementara yang mungkin benar atau mungkin juga salah. Dia akan ditolak

jika salah dan akan diterima jika fakta-fakta membenarkannya. E-banking adalah

Perbankan Elekronik atau E-banking yang juga dikenal dengan istilah internet

banking ini dapat di definisikan sebagai jasa dan produk bank secara langsung

kepada nasabah melalui elektronik, saluran komunikasi interaktif. E-Banking

meliputi sistem yang memungkinkan nasabah bank, baik individu ataupun bisnis,

untuk mengakses rekening, melakukan transaksi bisnis, atau mendapatkan

informasi produk dan jasa bank melalui jaringan pribadi atau publik, termasuk

internet.

Penelitian yang dilakukan oleh Maya Angela Silvia (2014) berjudul

“Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah Menggunakan Internet

Persepsi

Keamanan

(X4)

Persepsi

Kepercayaan

(X3)

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI A. TinjauanTeori 1.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2424/3/BAB II.pdf · a. ATM, Automated Teller Machine atau Anjungan Tunai Mandiri, ini adalah saluran e-banking

23

Banking pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Achmad Yani

Makasar”. Hasil penelitian adalah: kemudahan penggunaan (easeofuse)

berpengaruh signifikan terhadap minat untuk menggunakan Internet Banking.

Dari hasil penelitian diatas maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis

sbb:

H1: Persepsi Kemudahan penggunaan berpengaruh terhadap

minat untuk menggunakan e-banking.

Persepsi kegunaan adalah suatu tingkatan dimana seseorang percaya

bahwa penggunaan suatu teknologi tertentu akan menimbulkan hal yang positif

yang akan di dapat jika menggunakan teknologi tersebut. Menurut (Mohammad

etal, 1989 dalam L Fullah& S Candra 2011) Ada beberapa indikator dalam

pemanfaatan Internet Banking yaitu seperti meningkatkan efektivitas pemanfaatan

layanan perbankan, memudahkan dalam transaksi perbankan, memudahkan dalam

mendapatkan layanan perbankan yang lebih cepat, dan meningkatkan kinerja

dalam layanan perbankan. Penelitian terhadap persepsian manfaat telah di lakukan

oleh Menurut Maharsi dan Mulyadi (2007) dimana hasil penenlitiannya

menyatakan bahwa persepsi kegunaan mempengaruhi minat untuk menggunakan

teknologi informasi secara langsung. Hasil yang senada juga diungkapkan oleh

Chengetal (2005) yang melakukan penelitian tentang pengadopsian internet

banking yang dikembangan oleh universitas di Hong Kong. Serta penelitian yang

dilakukan L Fullah& S Candra (2011) Ada juga penelitian dari Aderonke&

Charles (2010) penelitian ini mengungkapkan bahwa manfaat adalah faktor

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI A. TinjauanTeori 1.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2424/3/BAB II.pdf · a. ATM, Automated Teller Machine atau Anjungan Tunai Mandiri, ini adalah saluran e-banking

24

penting menjelaskan kenapa seseorang mengadopsi e-banking di Nigeria. Selain

itu penelitiandari RG Panggalih (2013) dimana hasil penenlitiannya menyatakan

bahwa keuntungan persepsian merupakan faktor determinan yang mendorong

seseorang memilih untuk menggunakan layanan internet banking. Berdasarkan

uraian diatas maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H2: Persepsi Kegunaan berpengaruh terhadap minat

menggunakan layanan e- banking.

Persepsi keamanan merupakan suatu faktor yang penting untuk

menimbulkan suatu minat individu untuk menggunakan layanan internet banking,

yang dimaksud dengan keamaan di dalam internet banking yaitu sebuah

keamanan privasi nasabah dan keamanan bertransaksi. Pihak bank tinggal

memberi tahu para nasabah mengetahui bahwa menggunakan internet banking itu

mempunyai tingkat keamanan yang tinggi dan membuat para nasabah percaya,

maka akan banyak para nasabah akan menggunakan layanan internet banking.

Penelitian dari Chengetal (2006) yang membahas tentang internet banking dengan

objek penelitian di Hongkong dengan beberapa variabel salah satunya yaitu

variabel persepsian keamanan web, penelitian ini berpendapat bahwa keamaan

web mempunyai efek untuk sebuah minat dan sikap para konsumen sehingga hasil

dari penelitian ini bahwa persepsian konsumen berpengaruh positif terhaap sikap

dan minat para konsumen. Hasil serupa juga diungkapkan oleh penelitian

Suprapto (2014), Priyanto (2014), Nasri (2011), dan Gunawan (2014) yang Hasil

dari penelitiannya terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara variabel

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI A. TinjauanTeori 1.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2424/3/BAB II.pdf · a. ATM, Automated Teller Machine atau Anjungan Tunai Mandiri, ini adalah saluran e-banking

25

kemanan dengan minat untuk menggunakan internet banking. Berdasarkan uraian

diatas maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H3: Persepsi keamanan berpengaruh terhadap minat dalam

menggunakan e-banking.

Kepercayaan digambarkan sebagai suatu tindakan kognitif (misalnya,

bentuk pendapat atau prediksi bahwa sesuatu akan terjadi atau orang akan

berperilaku dalam cara tertentu), afektif (misalnya masalah perasaan) atau konatif

(misalnya masalah pilihan atau keinginan) ( Nazar dan Syahran, 2008). Lau dan

Lee (1999) mendefinisikan kepercayaan sebagai kesediaan individu untuk

menggantungkan dirinya pada pihak lain dengan risiko tertentu. Beberapa

penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kepercayaan berpengaruh positif

terhadap sikap penggunaan teknologi. Al-Somalietal. (2008) meneliti tentang

faktor-faktor yang mempengaruhi diadopsinya internet banking dengan

menggunakan TAM. Berdasarkan studi empiris dari Al-Somalietal. (2008) yang

mengambil subyek penelitian di Saudi Arabia, menunjukkan bahwa kepercayaan

mempengaruhi sikap pengguna dari internet banking. Sampel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah masyarakat Saudi Arabia yang terpilih secara acak.

Artha (2011) meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi sikap penggunaan e-

commerce dengan menggunakan tiga model, subyek penelitian dilakukan di

Universitas Brawijaya Malang dan sampel yang diambil adalah mahasiswa

Jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya Malang yang minimal mengetahui

tentang penggunaan e-commerce. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI A. TinjauanTeori 1.eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2424/3/BAB II.pdf · a. ATM, Automated Teller Machine atau Anjungan Tunai Mandiri, ini adalah saluran e-banking

26

kepercayaan berpengaruh secara signifikan terhadap sikap penggunaan

ecommerce. Penelitian Artha (2011) mendukung penelitian Suh dan Han (2002).

Suh dan han (2002) melakukan penelitian mengenai pengaruh kepercayaan pada

penerimaan pelanggan internet banking. Hasil penelitian dari Suh dan Han (2002)

menunjukkan bahwa kepercayaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

sikap penggunaan internet banking. Berdasarkan studi yang telah diuraikan

tersebut, peneliti merumuskan hipotesis alternatif sebagai berikut :

H4: Persepsi Kepercayaan berpengaruh terhadap minat

penggunaan e-banking.

Kesimpulan hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini sbb:

a. H-1 : Persepsi Kemudahan penggunaan berpengaruh terhadap minat untuk

menggunakan e-banking.

b. H-2 : Persepsi Kegunaan berpengaruh terhadap minat menggunakan layanan e-

banking.

c. H-3 : Persepsi keamanan berpengaruh terhadap minat menggunakan layanan e-

banking.

d. H-4 : Persepsi Kepercayaan berpengaruh terhadap minat penggunaan layanan

e-banking.