BAB II LANDASAN TEORI A. Self Confidencerepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/42528/4/Chapter...
Transcript of BAB II LANDASAN TEORI A. Self Confidencerepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/42528/4/Chapter...
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Self Confidence
1. Pengertian self confidence
Self-confidence atau percaya diri adalah sejauh mana adanya keyakinan
terhadap penilaian atas kemampuan untuk berhasil. Ignoffo (1999) secara
sederhana mendefinisikan self confidence berarti memiliki keyakinan terhadap
diri sendiri. Menurut Neill, self confidence adalah kombinasi dari self esteem
dan self-efficacy.
Lauster (1978), menyatakan bahwa self confidence merupakan suatu
sikap atau perasaan yakin atas kemampuan diri sendiri sehingga orang yang
bersangkutan tidak terlalu cemas dalam tindakan-tindakannya, dapat merasa
bebas untuk melakukan hal-hal yang disukainya dan bertanggung jawab atas
perbuatannya, hangat dan sopan dalam berinteraksi dengan orang lain, dapat
menerima dan menghargai orang lain, memiliki dorongan untuk berprestasi
serta dapat mengenal kelebihan dan kekurangannya.
Self confidence adalah sikap positif seorang individu yang merasa
memiliki kompetensi atau kemampuan untuk mengembangkan penilaian
positif baik terhadap dirinya maupun lingkungan. Self confidence adalah
percaya akan kemampuan sendiri yang memadai dan menyadari kemampuan
yang dimiliki, serta dapat memanfaatkan secara tepat.
Universitas Sumatera Utara
Coopersmith (1996) menjelaskan bahwa ketika individu lebih aktif,
mempunyai perilaku yang bertujuan, bersemangat dalam menjalankan
kehidupan sehari-hari baik yang bersifat individual maupun yang bersifat
kelompok cenderung memiliki self confidence yang tinggi. Sedangkan
menurut Hakim (2002) menjelaskan self confidence yaitu sebagai suatu
keyakinan seseorang terhadap segala aspek kelebihan yang dimilikinya dan
keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk dapat mencapai
berbagai tujuan dalam hidupnya. Menurut Al-Uqshari (2005) self confidence
adalah keyakinan seorang individu akan kemampuan yang dimiliki sehingga
merasa puas dengan keadaan dirinya.
Bandura (2005) mendefinisikan self confidence sebagai suatu keyakinan
seseorang yang mampu berperilaku sesuai dengan yang diharapkan dan
diinginkan. Sedangkan Breneche dan Amich (Kumara, 1988) self confidence
merupakan suatu perasaan cukup aman dan tahu apa yang dibutuhkan dalam
kehidupannya sehingga tidak perlu membandingkan dirinya dengan orang lain
dalam menentukan standar, karena ia selalu dapat menentukan sendiri.
Self confidence bukan merupakan sesuatu yang sifatnya bawaan tetapi
merupakan sesuatu yang terbentuk dari interaksi. Untuk menumbuhkan self
confidence diperlukan situasi yang memberikan kesempatan untuk
berkompetisi, karena seseorang belajar tentang dirinya sendiri melalui
interaksi langsung dan komparasi sosial. Dari interaksi langsung dengan orang
lain akan diperoleh informasi tentang diri dan dengan melakukan komparasi
sosial seseorang dapat menilai dirinya sendiri bila dibandingkan dengan orang
Universitas Sumatera Utara
lain. Seseorang akan dapat memahami diri sendiri dan akan tahu siapa dirinya
yang kemudian akan berkembang menjadi percaya diri atau self confidence.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa self
confidence adalah perasaan yakin akan kemampuan diri sendiri yang
mencakup penilaian dan penerimaan yang baik terhadap dirinya secara utuh,
bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh orang lain sehingga
individu dapat diterima oleh orang lain maupun lingkungannya. Penerimaan
ini meliputi penerimaan secara fisik dan psikis. Berdasarkan pendapat para
ahli di atas dapat disimpulkan bahwa self confidence merupakan adanya sikap
individu yakin akan kemampuannya sendiri untuk bertingkah laku sesuai
dengan yang diharapkannya sebagai suatu perasaan yang yakin pada
tindakannya, bertanggung jawab terhadap tindakannya dan tidak terpengaruh
oleh orang lain. Orang yang memiliki kepercayaan diri mempunyai ciri-ciri:
toleransi, tidak memerlukan dukungan orang lain dalam setiap mengambil
keputusan atau mengerjakan tugas, selalu bersikap optimis dan dinamis, serta
memiliki dorongan prestasi yang kuat.
2. Proses Terbentuknya self confidence
Menurut Hakim (2002) rasa percaya diri tidak muncul begitu saja pada
diri seseorang, tetapi ada proses tertentu didalam pribadinya sehingga terjadilah
pembentukan rasa percaya diri itu. Terbentuknya rasa percaya diri yang kuat
terjadi melalui proses :
Universitas Sumatera Utara
a. Terbentuknya kepribadian yang baik sesuai dengan proses
perkembangan yang melahirkan kelebihan kelebihan tertentu.
b. Pemahaman seseorang terhadap kelebihan-kelebihan yang
dimilikinya dan melahirkan keyakinan kuat untuk bisa berbuat segala
sesuatu dengan memanfaatkan kelebihan-kelebihannya tersebut.
c. Pemahaman dan reaksi positif seseorang terhadap kelemahan-
kelemahan yang dimilikinya agar tidak menimbulkan rasa rendah diri
atau rasa sulit menyesuaikan diri.
d. Pengalaman didalam menjalani berbagai aspek kehidupan dengan
menggunakan segala kelebihan yang ada pada dirinya.
3. Aspek - aspek self confidence
Menurut Lauster (1987) aspek-aspek self confidence adalah
a. Keyakinan akan kemampuan diri yaitu sikap positif seseorang
tentang dirinya bahwa mengerti sungguh sungguh akan apa yang
dilakukannya.
b. Optimis yaitu sikap positif seseorang yang selalu berpandangan baik
dalam menghadapi segala hal tentang diri, harapan dan kemampuan.
c. Obyektif yaitu orang yang percaya diri memandang permasalahan
atau segala sesuatu sesuai dengan kebenaran semestinya, bukan
menurut kebenaran pribadi atau menurut dirinya sendiri.
d. Bertanggung jawab yaitu kesediaan seseorang untuk menanggung
segala sesuatu yang telah menjadi konsekuensinya.
Universitas Sumatera Utara
e. Rasional atau realistis yaitu analisa terhadap suatu masalah, suatu
hal, sesuatu kejadian dengan mengunakan pemikiran yang diterima
oleh akal dan sesuai dengan kenyataan.
4. Faktor- faktor yang mempengaruhi self confidence
Kepercayaan diri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
dapat digolongkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
a. Faktor Internal
1. Konsep Diri
Terbentuknya kepercayaan diri pada seseorang diawali dengan
perkembangan konsep diri yang diperoleh dalam pergaulan suatu
kelompok. Menurut Centi (1995), konsep diri merupakan gagasan
tentang dirinya sendiri. Seseorang yang mempunyai rasa rendah
diri biasanya mempunyai konsep diri negatif, sebaliknya orang
yang mempunyai rasa percaya diri akan memiliki konsep diri
positif.
2. Harga Diri
Harga diri yaitu penilaian yang dilakukan terhadap diri sendiri.
Orang yang memiliki harga diri tinggi akan menilai pribadi secara
rasional dan benar bagi dirinya serta mudah mengadakan hubungan
dengan individu lain. Orang yang mempunyai harga diri tinggi
cenderung melihat dirinya sebagai individu yang berhasil percaya
Universitas Sumatera Utara
bahwa usahanya mudah menerima orang lain sebagaimana
menerima dirinya sendiri. Akan tetapi orang yang mempuyai harga
diri rendah bersifat tergantung, kurang percaya diri dan biasanya
terbentur pada kesulitan sosial serta pesimis dalam pergaulan.
3. Kondisi fisik
Perubahan kondisi fisik juga berpengaruh pada kepercayaan diri.
Anthony (1992) mengatakan penampilan fisik merupakan
penyebab utama rendahnya harga diri dan percaya diri seseorang.
Lauster (1987) juga berpendapat bahwa ketidakmampuan fisik
dapat menyebabkan rasa rendah diri yang kentara
4. Pengalaman hidup
Lauster (1987) mengatakan bahwa kepercayaan diri diperoleh dari
pengalaman yang mengecewakan, yang paling sering menjadi
sumber timbulnya rasa rendah diri. Lebih-lebih jika pada dasarnya
seseorang memiliki rasa tidak aman, kurang kasih sayang dan
kurang perhatian.
b. Faktor Eksternal
1. Pendidikan
Pendidikan mempengaruhi kepercayaan diri seseorang. Anthony
(1992) lebih lanjut mengungkapkan bahwa tingkat pendidikan
Universitas Sumatera Utara
yang rendah cenderung membuat individu merasa dibawah
kekuasaan yang lebih pandai, sebaliknya individu yang
pendidikannya lebih tinggi cenderung akan menjadi mandiri dan
tidak perlu bergantung pada individu lain. Individu tersebut akan
mampu memenuhi keperluan hidup dengan rasa percaya diri dan
kekuatannya dengan memperhatikan situasi dari sudut kenyataan.
2. Pekerjaan
Bekerja dapat mengembangkan kreatifitas dan kemandirian serta
rasa percaya diri. Lebih lanjut dikemukakan bahwa rasa percaya
diri dapat muncul dengan melakukan pekerjaan, selain materi yang
diperoleh. Kepuasan dan rasa bangga di dapat karena mampu
mengembangkan kemampuan diri.
3. Lingkungan
Lingkungan disini merupakan lingkungan keluarga dan
masyarakat. Dukungan yang baik yang diterima dari lingkungan
keluarga seperti anggota kelurga yang saling berinteraksi dengan
baik akan memberi rasa nyaman dan percaya diri yang tinggi.
Begitu juga dengan lingkungan masyarakat semakin bisa
memenuhi norma dan diterima oleh masyarakat, maka semakin
lancar harga diri berkembang (Centi, 1995). Sedangkan
pembentukan kepercayaan diri juga bersumber dari pengalaman
Universitas Sumatera Utara
pribadi yang dialami seseorang dalam perjalanan hidupnya.
Pemenuhan kebutuhan psikologis merupakan pengalaman yang
dialami seseorang selama perjalanan yang buruk pada masa kanak
kanak akan menyebabkan individu kurang percaya diri (Drajat,
1995).
Self confidence merupakan sesuatu yang berasal dan berakar dari
pengalaman masa kanak-kanak dan berkembang, terutama sebagai akibat dari
hubungan dengan orang lain. Pengalaman saat berhubungan dengan orang lain
dan bagaimana orang lain memperlakukan kita akan membentuk gagasan dan
penilaian dalam diri kita yang dapat mempengaruhi percaya diri atau self
confidence.
Sejalan dengan yang dikemukakan oleh Lauster (1987) menyebutkan
bahwa ciri-ciri orang yang memiliki self confidence adalah tidak mementingkan
diri sendiri, cukup toleran, cukup berambisi, tidak perlu dukungan orang lain,
tidak berlebihan, optimistik, mampu bekerja secara efektif, bertanggung jawab
atas pekerjaannya, dan merasa gembira. Orang yang mempunyai self confidence
adalah mereka yang mampu bekerja secara efektif, dapat melaksanakan tugas
dengan baik dan bertanggung jawab serta mempunyai rencana terhadap masa
depannya.
Dapat disimpulkan bahwa orang yang percaya diri atau self confidence
memiliki sikap yang tenang dan bersikap positif dalam menghadapi berbagai
masalah dan tidak mudah menyerah, memiliki kemampuan sosialisasi yang
Universitas Sumatera Utara
baik, percaya kepada kemampuan sendiri, berani mengungkapkan pendapat,
tidak mementingkan diri sendiri melaksanakan tugas dengan baik dan
bertanggung jawab serta mempunyai rencana terhadap masa depannya. Dengan
kemampuan-kemampuan tersebut individu mempunyai kemungkinan untuk
lebih sukses dalam menjalani kehidupan bila dibandingkan dengan orang yang
kurang atau tidak percaya diri atau self confidence rendah.
B. Atlet Basket
Atlit sering pula dieja sebagai atlet dari bahasa Yunani yaitu athlos yang
berarti “kontes” adalah orang yang ikut serta dalam suatu kompetisi olahraga
kompetitif (Wikipedia 2014). Atlet basket adalah orang yang ikut serta dalam
suatu kompetisi olah raga basket. Olahraga basket adalah olahraga yang
dimainkan oleh tim yang terdiri dari lima orang pemain inti dan enam sampai
tujuh pemain cadangan. Setiap orang mempunyai posisi masing-masing didalam
tim tersebut, ada yang menjadi point guard, guard, wing dan center. Atlet bola
basket juga harus mengerti setiap peraturan yang ada. Dalam dunia bola basket,
setiap peraturan dan prosedur masih dibawah FIBA (International Basketball
Federation), NBA (National Basketball Association) and NCAA (National
Collegiate Athletic Association). Baik itu peraturan lapangan, peraturan saat
pertandingan serta peraturan-peraturan atlet. Setiap pertandingan yang akan
dilakukan di Indonesia harus mengikuti standarisasi peraturan dari FIBA, NBA,
dan NCAA.
Universitas Sumatera Utara
C. Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara adalah salah satu Universitas Negri yang
berada di Sumatera Utara (USU). USU memiliki 14 fakultas yaitu Kedokteran,
Hukum, Pertanian, Teknik, Kedokteran Gigi, Ekonomi, Sastra, Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Kesehatan
Masyarakat, Farmasi, Psikologi, Keperawatan dan Pascasarjana. Jumlah
program studi yang ditawarkan sebanyak 135, terdiri dari 19 tingkat doktoral, 32
magister, 18 spesialis, 5 profesi, 46 sarjana, dan 15 diploma. Jumlah mahasiswa
terdaftar saat ini lebih dari 33.000 orang, 1000 di antaranya adalah mahasiswa
asing. Sejak awal pendiriannya, USU dipersiapkan menjadi pusat pendidikan
tinggi di Kawasan Barat Indonesia. Sewaktu didirikan pada tahun 1952, USU
merupakan sebuah Yayasan, kemudian beralih status menjadi PTN pada tahun
1957, dan selanjutnya berubah menjadi PT-BHMN pada tahun 2003.
Selain itu di dalam kampus juga terdapat berbagai sarana seperti asrama,
arena olah raga, wisma, kafetaria, toko, bank, dan kantor pos. Wisuda dan
berbagai acara akademik lainnya diadakan di Auditorium dan Gelanggang
Mahasiswa. Sebuah rumah sakit pendidikan yang berlokasi dikampus Padang
bulan telah dimulai pembangunannya sejak Agustus 2009. Penataan dan
pengembangan sistem penjaminan mutu, yang didukung dengan komitmen
tinggi para manajer di semua lini, dilakukan secara terus-menerus dan menjadi
agenda utama USU dalam upaya menghasilkan lulusan dan produk terbaik.
Universitas Sumatera Utara
Sejarah Universitas Sumatera Utara (USU) dimulai dengan berdirinya
Yayasan Universitas Sumatera Utara pada tanggal 4 Juni 1952. Pendirian
yayasan ini dipelopori oleh Gubernur Sumatera Utara untuk memenuhi
keinginan masyarakat Sumatera Utara khususnya dan masyarakat Indonesia
umumnya. Pada zaman pendudukan Jepang, beberapa orang terkemuka di
Medan termasuk Dr. Pirngadi dan Dr. T. Mansoer membuat rancangan
perguruan tinggi Kedokteran. Setelah kemerdekaan Indonesia, pemerintah
mengangkat Dr. Mohd. Djamil di Bukit Tinggi sebagai ketua panitia. Setelah
pemulihan kedaulatan akibat clash pada tahun 1947, Gubernur Abdul Hakim
mengambil inisiatif menganjurkan kepada rakyat di seluruh Sumatera Utara
mengumpulkan uang untuk pendirian sebuah universitas di daerah ini. Pada
tanggal 31 Desember 1951 dibentuk panitia persiapan pendirian perguruan
tinggi yang diketuai oleh Dr. Soemarsono yang anggotanya terdiri dari Dr.
Ahmad Sofian, Ir. Danunagoro dan sekretaris Mr. Djaidin Purba. Sebagai hasil
kerjasama dan bantuan moril dan material dari seluruh masyarakat Sumatera
Utara yang pada waktu itu meliputi juga Daerah Istimewa Aceh, pada tanggal
20 Agustus 1952 berhasil didirikan Fakultas Kedokteran di Jalan Seram
dengandua puluh tujuh orang mahasiswa diantaranya dua orang wanita.
Kemudian disusul dengan berdirinya Fakultas Hukum dan Pengetahuan
Masyarakat (1954), Fakultas Keguruandan Ilmu Pendidikan (1956),dan Fakultas
Pertanian (1956).
Pada tanggal 20 November 1957, USU diresmikan oleh Presiden Republik
Indonesia Dr. Ir. Soekarno menjadi universitas negeri yang ketujuh di Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
Pada tahun 1959, dibuka Fakultas Teknik di Medan dan Fakultas Ekonomi di
Kutaradja (Banda Aceh) yang diresmikan secara meriah oleh Presiden R.I.
kemudian disusul berdirinya Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (1960)
di Banda Aceh. Sehingga pada waktu itu, USU terdiri dari lima fakultas di
Medan dan dua fakultas di Banda Aceh. Selanjutnya menyusul berdirinya
Fakultas Kedokteran Gigi (1961), Fakultas Sastra (1965), Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam (1965),Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
(1982), Sekolah Pascasarjana (1992), Fakultas Kesehatan Masyarakat (1993),
Fakultas Farmasi (2006), dan Fakultas Psikologi (2007), serta Fakultas
Keperawatan (2009). Pada tahun 2003, USU berubah status dari suatu
Perguruan Tinggi Negeri (PTN) menjadi suatu perguruan tinggi Badan Hukum
Milik Negara (BHMN). Perubahan status USU dari PTN menjadi BHMN
merupakan yang kelima di Indonesia. Sebelumnya telah berubah status UI,
UGM, ITB dan IPB pada tahun 2000. Setelah USU disusul perubahan status
UPI (2004) dan UNAIR (2006).
Dalam perkembangannya, beberapa fakultas di lingkungan USU telah
menjadi embrio berdirinya tiga perguruan tinggi negeri baru, yaitu Universitas
Syiah Kuala di Banda Aceh, yang embrionya adalah Fakultas Ekonomi dan
Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan USU di Banda Aceh. Kemudian
disusul berdirinya Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Negeri Medan
(1964), yang sekarang berubah menjadi Universitas Negeri Medan (UNIMED)
yang embrionya adalah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan USU. Setelah
itu, berdiri Politeknik Negeri Medan (1999) yang semula adalah Politeknik
Universitas Sumatera Utara
USU. Kampus USU berlokasi di Padang Bulan, sebuah area yang hijau dan
rindang seluas 120 ha yang terletak di tengah Kota Medan. Zona akademik
seluas 90 ha menampung hampir seluruh kegiatan perkuliahan dan praktikum
mahasiswa. Sistem pembelajaran didukung oleh fasilitas perpustakaan dan lebih
dari 200 laboratorium. Perpustakaan menyediakan berbagai jenis sumber belajar
baik dalam bentuk cetak maupun elektronik. Perpustakaan USU merupakan
salah satu yang terbaik di Indonesia saat ini. Kampus USU Padang Bulan juga
didukung oleh infrastruktur teknologi informasi untuk memfasilitasi akses
terhadap berbagai sumber daya informasi dan pengetahuan untuk mendukung
proses pembelajaran dan penelitian mahasiswa dan tenaga pendidik.
D. Atlet Basket di Universitas Sumatera Utara
Setiap mahasiswa yang masuk ke USU mempunyai hak untuk bergabung
dalam kegiatan olahraga di fakultasnya. Ada banyak cabang olahraga di USU
seperti bola basket, bola kaki, bola voli, tenis meja, bulutangkis, taekwondo,
capoera, baseball, softball dan lain sebagainya. USU juga menyediakan fasilitas
seperti arena untuk latian. Seperti Gedung Olahraga USU terletak di Jl. Dr.
Mansur (belakang gedung CIKAL USU). Gedung ini dapat dikatakan multi
fungsi karena dapat digunakan untuk latihan beberapa cabang olahraga, seperti
bulutangkis, tennis meja dan bola basket. Hampir setiap hari gedung ini
digunakan oleh kelompok atau perorangan oleh civitas akademika USU dan non
USU secara bergilir.
Universitas Sumatera Utara
Untuk latihan dan pertandingan bola basket, sekarang ini jarang digunakan
karena bola basket sudah mempunyai lapangan sendiri yang berada di sisi luar
GOR. Lapangan Bola basket USU yang terletak di depan GOR USU, sering
digunakan sebagai tempat latihan UKM Bola basket USU serta untuk
mengadakan pertandingan-pertandingan bertaraf lokal maupun nasional. Selain
lapangan Bola Basket di depan GOR USU masih ada lapangan Bola Basket
yang terletak di Fakultas Hukum, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas
Teknik, Fakultas Ekonomi, Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran Gigi
dan Fakultas Kedokteran.
Untuk menjadi atlet di USU memerlukan beberapa seleksi seperti seleksi
di fakultas lalu seleksi di Universitas. Biasanya yang ikut seleksi pada tim
basket universitas adalah wakil dari setiap cabang fakultas. Jika pemain dari
fakultas memenuhi syarat dan kriteria maka dia akan lolos seleksi dan menjadi
atlet di Universitas Sumatera Utara yang akan membawa nama USU setiap kali
dia bertanding di tingkat nasional maupun internasional.
Universitas Sumatera Utara