BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian...

18
10 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Komunikasi Komunikasi merupakan kegiatan lahiriah manusia. Sejak lahir manusia telah diberi kemampuan berkomunikasi dengan tahapan dan cara yang berbeda-beda. Inilah sebabnya mengapa selama hidup setiap manusia pasti melakukan komunikasi baik dengan dirinya sendiri maupun dengan orang lain. Komunikasi berasal dari bahasa latin“communication” yang bersumber dari kata komunis yang memiliki arti sama. Sama disini diartikan kesamaan makna. (Effendy,2003:30) jika terdapat dua orang yang saling berkomunikasi, maka komunikasi tersebut berlangsung dengan baik, selama terdapat kesamaan makna antara satu sama lainnya. Selain Effendy, masih banyak lagi para ahli komunikasi lainnya mendefinisikan pengertian komunikasi baik secara luas ataupun dalam arti yang lebih sempit seperti yang disampaikan Gerald M. Miller bahwa komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku manusia (devito, 1997:231). Dengan jelas bahwa Gerald membuat pengertian menjadi sempit ketika dia mengatakan bahwa komunikasi dilakukan untuk perubahan perilaku. Sementara lain halnya dengan Raymond S. Ross yang mendefinisikan komunikasi sebagai :

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian...

10

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Komunikasi

Komunikasi merupakan kegiatan lahiriah manusia. Sejak lahir manusia telah

diberi kemampuan berkomunikasi dengan tahapan dan cara yang berbeda-beda. Inilah

sebabnya mengapa selama hidup setiap manusia pasti melakukan komunikasi baik

dengan dirinya sendiri maupun dengan orang lain.

Komunikasi berasal dari bahasa latin“communication” yang bersumber dari kata

komunis yang memiliki arti sama. Sama disini diartikan kesamaan makna.

(Effendy,2003:30) jika terdapat dua orang yang saling berkomunikasi, maka komunikasi

tersebut berlangsung dengan baik, selama terdapat kesamaan makna antara satu sama

lainnya.

Selain Effendy, masih banyak lagi para ahli komunikasi lainnya mendefinisikan

pengertian komunikasi baik secara luas ataupun dalam arti yang lebih sempit seperti yang

disampaikan Gerald M. Miller bahwa komunikasi terjadi ketika suatu sumber

menyampaikan suatu pesan kepada penerima dengan niat yang disadari untuk

mempengaruhi perilaku manusia (devito, 1997:231).

Dengan jelas bahwa Gerald membuat pengertian menjadi sempit ketika dia

mengatakan bahwa komunikasi dilakukan untuk perubahan perilaku. Sementara lain

halnya dengan Raymond S. Ross yang mendefinisikan komunikasi sebagai :

11

Intentional yaitu, suatu proses menyortir, memilih, dan mengirimkan simbol-simbol

sedemikian rupa sehingga membantu pendengar membangkitkan makna atau respon dan

pikirannya yang serupa dengan yang dimaksud komunikator(Mulyana,2001:62).

Komunikasi yang dijelaskan di atas mengisyaratkan pada komunikasi yang

sengaja dilakukan dengan tujuan-tujuan tertentu. Selain komunikasi dilakukan dengan

maksud tujuan tertentu, komunikasi juga merupakan proses pertukaran dan pembentukan

makna. Seperti yang dikemukakan oleh Steward L Tubbs dan Sylvia Moss bahwa

komunikasi adalah proses pertukaran makna di antara dua orang atau lebih

(Mulyana,2001:69)

Serupa dengan rekannya diatas Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson

menyebutkan komunikasi sebagai proses memahami dan berbagi makna

(Mulyana,2001:69). Keempat ahli ini menjelaskan esensi komunikasi sebagai proses

pertukaran makna, sementara John R. Wenbung dan William W. Wilmot sepakat

menyatakan bahwa komunikasi adalah suatu usaha untuk memperolah makna

(Mulyana,2001:68). Pengertian-pengertian komunikasi diatas selain berorientasi pada

pertukaran makna , juga berorientasi pada tindakan dengan tujuan-tujuan tertentu.

1. Tujuan Komunikasi

Joseph A. Devito (1997:30) dalam bukunya “Komunikasi antar Manusia”

menuliskan empat tujuan utama komunikasi yang dilakukan, baik tujuan yang dilakukan

secara sadar ataupun tidak sadar. Tujuan-tujuan komunikasi antara lain:

12

1. Menemukan

Maksud dari menemukan ialah menyangkut penemuan diri (personal discovery). Pada

saat berkomunikasi dengan orang lain, kita belajar mengenali diri kita sendiri

sekalianjuga tentang orang lain.

2. Untuk Berhubungan

3. Salah satu motifasi kita yang paling kuat adalah berhubungan dengan orang lain.

Membina dan memelihara hubungan dengan orang lain. Kita menghabiskan banyak

waktu dan energi komunikasi kita untuk membina dan memelihara hubungan sosial.

4. Untuk Meyakinkan

Maksud dari meyakinkan disini dapat dilihat dari kita menghabiskan banyak waktu untuk

melakukan persuasi antarpribadi, baik sebagai sumber maupun sebagai penerima. Dalam

perjumpaan antarpribadi sehari-hari kita berusaha mengubah sikap dan perilaku orang

lain.

5. Untuk Bermain

Kita menggunakan banyak perilaku komunikasi kita untuk bermain dan menghibur diri.

Demikian pula banyak dari perilaku komunikasi kita dirancang untuk menghibur orang

lain. Adakalanya hiburan ini merupakan tujuan akhir, tetapi ada kalanya ini merupakan

cara untuk mengikat perhatian orang lain sehingga kita dapat mencapai tujuan-tujuan lain

(Devito, 1997:31-32).

Berdasarkan pendapat Devito di atas, kita ketahui bahwa komunikasi selalu

dilakukan dengan tujuan-tujuan tertentu. Bisa saja keempat tujuan diatas saling

mempengaruhi dan saling mendukung antara tujuan yang satu dengan tujuan lainnya.

13

Atau keempat tujuan di atas menjadi satu kesatuan dan terjadi dalam sebuah proses

komunikasi sekaligus.

Seperti pada saat melakukan komunikasi, komunikator selain mengenal

komunikan, komunikator juga tanpa sengaja menemukan sebuah motivasi atau sifat pada

dirinya yang kemudian dimanfaatkan untuk lebih mendekatkan diri pada komunikan dan

pada akhirnya mampu meyakinkan komunikan dalam mengubah nilai, sikap, pendapat

bahkan perilaku pada komunikan.

Sebagai pencapaian akhir dari komunikasi seperti dijelaskan di atas, Effendy

kemudian mengemukakan tujuan komunikasi antara lain :

a. Mengubah sikap (to change the attitude)

b. Mengubah opini/pendapat/pandangan (to change the opinion)

c. Mengubah perilaku (to change the behavior)

d. Mengubah masyarakat (to change the society) (Effendy,2003:55)

Tiga dari empat tujuan komunikasi diatas, kemudian dikenal dan di identifikasi

sebagai efek dari komunikasi, yaitu :

1. Efek kognitif, yaitu dampak mempengaruhi aspek intelektual, berupa opini,

pendapat, ide, dan juga pandangan komunikan.

2. Efek afektif, yaitu dampak yang mempengaruhi perasaan dan kecenderungan

perilaku (sikap) pada komunikan.

3. Efek behavioral, yaitu dampak yang merujuk pada perubahan perilaku

komunikan.

14

Dalam proses yang dilakukan oleh ibu dan anak, ketiga efek ini menjadi

target, yakni perubahan pemahaman, sikap dan tentunya perubahan perilaku pada

anak sebagai klimaks yang diharapkan terjadi sekaligus dalam proses yang terus-

menerus.

2. Psikologi Komunikasi

Menurut George A. Miller, psikologi komunikasi adalah ilmu yang

berusaha menguraikan , mengamalkan dan mengendalikan peristiwa mental dan

perilaku dalam komunikasi. Menurut Jalaludin rahmat psikolokgi komunikasi

adalah ilmu yang mempelajari komunikasi dari aspek psikologi, serta meneliti

kesadaran dan pengalaman manusia.

Komunikasi boleh ditujukan untuk memberikan informasi, menghibur,

atau mempengaruhi. Komunikasi untuk tujuan yang ini lazim disebut komunikasi

persuasif , yang berkaitan erat dengan psikologi.Persuasif dapat didefinisikan

sebagai proses mempengaruhi dan mengendalikan perilaku orang lain melalui

pendekatan psikologi.

Menurut George A. Miller, komunikasi telah menjadi salah satu kesibukan

utama pada masa sekarang ini. Komunikasi begitu esensial dalam masyarakat

manusia, sehingga setiap orang yang belajar tentang manusia harus melihat pada

komunikasi.

15

3. Komunikasi dari perspektif psikologi

Kamus Psikologi, Dictionary of Behavioral Science menyebutkan 6 pengertian

komunikasi sebagai berikut :

1. Penyampaian perubahan energi dari suatu tempat ke tempat yang lain seperti dalam

sistem syaraf atau penyampaian gelombang-gelombang suara.

2.Penyampaian atau penerimaan signal atau pesan oleh organisme.

3. Pesan yang disampaikan

4.. Proses yang dilakukan satu sistem untuk mempengaruhi sistem yang lain melalui

pengaturan signal-signal yang disampaikan.

5. Komunikasi adalah pengaruh satu wilayah pribadi pada wilayah persona yang lain

sehingga perubahan dalam satu wilayah menimbulkan perubahan yang berkaitan pada

wilayah yang lain(K.Lewin).

6. Pesan pasien kepada pemberi terapi dalam psiko- terapi.

Dari definisi tentang komunikasi dari perspektif psikologi di atas, terlihat bahwa

makna komunikasi sangat luas, meliputi penyampaian energi, gelombang suara, tanda di

antara tempat, dan sistem atau organisme.

Psikologi mencoba menganalisa seluruh komponen yang terlibat dalam proses

komunikasi. Pada diri komunikasi, psikologi memberikan karakteristik manusia

komunikan serta faktor-faktor internal maupun eksternal yang memengaruhi perilaku

komunikasinya. Pada komunikator, psikologi melacak sifat-sifatnya dan bertanya : Apa

16

yang menyebabkan satu sumber komunikasi berhasil dalam memengaruhi orang lain,

sementara sumber komunikasi yang lain tidak?

4. Teori Behaviorisme

Teori Behaviorisme adalah teori belajar yang lebih menekankan pada tingkah laku

manusia. Memandang individu sebagai makhluk reaktif yang memberirespon terhadap

lingkungan.Pengalaman dan pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka. Dalam

teori behaviorisme, ingin menganalisa hanya perilaku yang nampak saja, yang dapat

diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Pengalaman dan pemeliharaan akan membentuk

perilaku mereka. Dari hal ini, timbulah konsep ”manusia mesin” (Homo Mechanicus).

Ciri dari teori ini adalah mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat

mekanistis, menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau

respon, menekankan pentingnya latihan, mementingkan mekanisme hasil

belajar,mementingkan peranan kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh adalah

munculnya perilaku yang diinginkan.

B. Fungsi Komunikasi

Selain memiliki tujuan-tujuan seperti yang dijelaskan di atas, komunikasi juga

dilakukan dengan beberapa fungsi berdasarkan perspektifnya. William I. Gorden salah

satu ahli komunikasi yang kemudian dijelaskan oleh Deddy Mulyana. Yang mana

keempat fungsi komunikasi itu antara lain:

17

1. Komunikasi sosial

Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa

komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi-diri, untuk

kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan

ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang bersifat menghibur dan memupuk

hubungan dengan orang lain.

2. Komunikasi ekspresif

Komunikasi ekspresif tidak otomatis bertujuan mempengaruhi orang lain. Namun

dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrument untuk menyampaikan

perasaan-perasaan (emosi) kita.

3. Komunikasi ritual

Komunikasi ritual biasanya dilakukan secara kolektif, melalui acara-acara ritual

tertentu orang mengucapkan kata-kata atau menampilkan perilaku-perilaku tertentu

yang bersifat simbolik. Ritus-ritus sepeti doa (sholat), lebaran adalah komunikasi

ritual.

4. Komunikasi instrumental

Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum: menginformasikan,

mengajar, mendorong, mengubah sikap, dan keyakinan dan merubah perilaku atau

menggerakkan tindakan dan juga menghibur. Maka semua tujuan tersebut dapat

disebut membujuk (bersifat persuasif)(Mulyana,2001:5-30).

Fungsi Komunikasi instrumental merupakan komunikasi yang mempunyai

tujuan yang semuanya merujuk pada sifat persuasif. Dengan demikian komunikasi

persuasif mencakup pada wilayah komunikasi bertujuan yang luas cakupannya.

18

C. Unsur Komunikasi

Proses komunikasi terjadi setelah memnuhi beberapa unsur dalam komunikasi.

Sedikitnya dalam proses komunikasi terdiri atas 3 unsur yakni:

1. Komunikator

Disebut sebagai sumber atau orang yang menyampaikan pesan. Komunikator

dalam jenis komunikasi tertentu bisa juga menjadi komunikan.

2. Komunikan

Komunikan ialah orang yang menerima pesan dari komunikator atau sumber

komunikasi. Dalam jenis komunikasi tertentu komunikan juga dapat berperan ganda,

yakni merangkap sebagai komunikator.

3. Pesan

Pesan merupakan sekumpulan simbol atau lambang yang memiliki arti. Pesan

dapat berupa simbol-simbol atau lambang-lambang secara verbal dan nonverbal.

Selain tiga unsur komunikasi diatas, dalam proses komunikasi juga ditemui

beberapa unsur penting lainnya yang menunjang terciptanya komunikasi yang efektif.

Para ahli menetapkan unsur-unsur komunikasi lainnya sebagai satu kesatuan dari proses

komunikasi. Unsur-unsur tersebut antara lain:

1. Media

Media merupakan alat dan sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari

komunikator pada komunikannya.

19

2. Efek (pengaruh)

Merupakan bentuk dini dari hasil proses komunikasi. Pengaruh dan efek juga tidak

kalah penting dari unsur komunikasi lainnya karena melalui efek komunikasi kita

dapat melihat dan mengetahui hasil komunikasi yang kita lakukan.

3. Umpan Balik

Bisa juga disebut feedback, yaitu informasi yang dikirimkan balik kesumbernya

(Clement&Frandsen,1976). Berupa tanggapan atau reaksi dari komunikan terhadap

pesan yang telah disampaikan oleh komunikator. Umpan balik terjadi dua jenis,

pertama umpan balik secara langsung dan kedua umpan balik yang tertunda.

Berdasarkan umpan balik ini, pembicara dapat menyesuaikan, memodifikasi,

memperkuat, mengubah isi atau bentuk pesannya (Devito,1997:104)

4. Hambatan atau gangguan

Berupa hambatan-hambatan yang menyebabkan komunikasi tidak berjalan dengan

lancar dan mendistorsi tujuan dari komunikasi sehingga menimbulkan kesalah

pahaman dalam proses komunikasi.

D. Komunikasi Persuasi Dalam Tatanan Komunikasi Antarpribadi

1. Komunikasi Antarpribadi

Komunikasi antarpribadi merupakan salah satu bentuk atau jenis komunikasi.

Dimana komunikasi antarpribadi juga dikenal dengan komunikasi antarpersonal.

Devito menyebutkan komunikasi antar pribadi dalam bukunya “The Interpersonal

Communication Book” sebagai:

20

Proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan diantara dua orang, diantara

sekelompok kecil orang-orang dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik

seketika)(Effendy, 2003:60)

Sesuai dengan definisi yang disampaikan Devito, komunikasi antarpribadi

memang merupakan komunikasi yang bersifat dialogis dengan melibatkan dua orang

atau dikenal sebagai komunikasi diadik. Seperti komunikasi yang dilakukan ibu dan

anak, dengan maksud dan tujuan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Sifat

komunikasi antarpribadi yang dialogis ini kemudian menjelaskan mengapa umpan

balik dalam komunikasi antar pribadi yang disebutkan oleh Devito merupakan umpan

balik seketika.

Liliweri menyebutkan ciri dari komunikasi antarpribadi adalah kegiatan

komunikasi harus selalu mengandung tindakan persuasi (Liliweri 1997:40). Inilah

yang kemudian melekatkan banyak elemen komunikasi persuasi. Bahkan komunikasi

persuasi biasanya hadir dalam komunikasi antarpribadi apalagi bentuk komunikasi

intensif yang dilakukan oleh ibu dan anak, dapat dipastikan bahwa komunikasi

antarpribadi yang memegang peran penting pada hubungan ibu dan anak, serta

menjadi salah satu media pendidikan yang dilakukan ibu dan anak.

Kenneth Anderson menyebutkan komunikasi persuasi sebagai proses

komunikasi antarpersonal(Effendy,1983:103), ini berarti komunikasi persuasi yang

dilakukan ibu dan anak sudah jelas berada dalam situasi komunikasi antarpribadi

yang dialogis dan tatap muka. Semua unsur atau elemen komunikasi antarpribadi.

21

E. Komunikasi Persuasi Dalam Komunikasi Antarpribadi

1. Pengertian Komunikasi Persuasi

Sebelum mengetahui lebih lanjut dan dalam komunikasi persuasi ada baiknya

kita ketahui dahulu apa sebenarnya persuasi itu. Jika ditelaah dari asal kata persuasi

merupakan terjemahan dari bahasa inggris yakni persuasion. Yang mana asal kata

persuasion berasal dari bahasa latin persuasio yang memiliki arti

ajakan,himbauan,bujukan,rayuan. Yang kemudian selalu digunakan oleh orang dalam

melakukan komunikasi yang memiliki tujuan tertentu. Drs. R.A Sastroputro

mendefinisikan persuasi sebagai:

Persuasi merupakan salah satu metode komunikasi sosial dalam penerapannya

menggunakan teknik atau cara tertentu, sehingga dapat menyebabkan orang bersedia

melakukan sesuatu dengan senang hati, dengan suka rela dan tanpa dipaksa oleh

siapapun (Sastroputro,1998:246).

Selain Sastroputro yang mendefinisikan sebagai metode komunikasi, ada juga

ahli yang menjelaskan persuasi sebagai kegiatan psikologis dalam usaha

mempengaruhi pendapat, sikap dan tingkah laku orang banyak (Roekomy,1992:2).

Dalam upaya pembentukan perilaku ibadah yang dilakukan oleh ibu pada

anak, persuasi dipilih sebagai upaya menggugah anak agar melaksanakan ibadah atas

keinginan anak sendiri tentu berdasarkan pemahamannya atas ibadah itu sendiri. Jika

didekatkan pada dua definisi diatas maka terlihat jelas bahwa ibu melakukan upaya

atau teknik membentuk perilaku ibadah anak dengan mempengaruhi psikologis anak,

22

sehingga melaksanakan ibadah dengan senang hati dan suka rela sebagai wujud dari

pemahaman anak atas ibadah.

Karena peran persuasi mengubah pengetahuan sikap, dan tingkah laku

seseorang adalah mirip dengan proses pendidikan dan berarti merupakan tujuan

umum dari komunikasi (whalen,2006:61). Maka persuasi kerap disandingkan dan

menjadi bagian dari komunikasi, sehingga komunikasi persuasi telah menjadi satu

kesatuan dalam upaya mensukseskan tujuan seseorang melakukan komunikasi.

Ibu sebagai komunikator akan kerap kali menggunakan lambang-lambang

yang biasa disebut pesan dalam mempengaruhi kognisi anak, yakni pemahaman anak

pada makna sholat fardhlu lima waktu dan juga aktifitas membaca Al Quran

(mengaji) sebelum kemudian mampu melaksanakannya dengan konsisten. Upaya ibu

dalam mempengaruhi dan membentuk perilaku ini merupakan sebuah

kegiatankomunikasi yang mengharuskan ibu sebagai komunikator memahami dan

melakoni terlebih dahulu ibadah sebelum mengikut sertakan anaknya.

Namun proses ini jelas tidak mudah karena menyangkut konstribusi ibu yang

sangat besar sebagai komunikator dengan kredibilitas yang sempurna di mata anak.

F. Hambatan Koumunikasi Persuasi

Disni komunikasi yang dibahas merupakan bagian dari komunikasi

antarpribadi maka gangguan atau hambatan komunikasi persuasi dapat berupa

hambatan atau gangguan yang juga ada pada komunikasi antarpribadi. Hambatan dan

gangguan yang muncul dapat menggeser dan menggagalkan tujuan-tujuan dari

23

komunikasi persuasi yang dilakukan oleh ibu.(Effendy,2003:46) mengklasifikasikan

gangguan berdasarkan sifatnya menjadi dua bagian, yaitu:

a. Gangguan mekanik, yang dimaksud gangguan mekanik ialah: gangguan yang

berupa suara-suara kegaduhan yang membuat komunikasi tidak berjalan

sebagaimana mestinya.

b. Gangguan Sematik, yaitu gangguan yang menyangkut isi pesan yang

disampaikan berupa pemakaian kata-kata, istilah yang menimbulkan salah

faham dan salah pengertian.

G. Komunikasi Persuasi Dalam Perspektif Islam

Komunikasi persuasi kita kenal sebagai kebalikan dari komunikasi koersif,

yang man kounikasi koersif sendiri diartikan oleh Phillip L. Husanker dan Anthony J.

Alessandra sebagai seni atau cara dalam berkomunikasi yang menampilkan emosi,

lewat suara dan gerak-gerak tubuh yang membuat komunikan merasa takut dan patuh

(Effendy, 1986:62).

Agama Islam mengatur segala tindak-tanduk dan pergerakan umat manusia di

muka bumi, termasuk dalam hal mempengaruhi orang lain. Banyak tahapan dan cara

yang diperkenalkan oleh agama islam dalam mengajak dan menghimbau orang untuk

berbuat kebajikan dan beribadah.

Dalam kaitannya dengan kewajiban ibu mengajarkan dan membina anaknya

beribadah, Islam juga menganjurkan pada orang tua khususnya ibu untuk

mengajarkan sesuatu dengan baik-baik pada anaknya. Djamarah (2004:29) mengutip

24

hadist yang diriwayatkan oleh Abu Razzaq sa’id bin Mansur tentang sabda Rasulullah

saw :

“Ajarkanlah kebaikan pada anak-anak kamu dan didiklah mereka dengan budi

pekerti yang baik” (HR. Bukhari&Muslim)”.

H. Hubungan Ibu dan Anak Dalam Membentuk Perilaku Beribadah Pada Anak

1. Tinjauan Tentang Ibu

Peran ibu yang komprehensif pada anak tidak berdasarkan atas hal-hal

yang sifatnya kodrati atau lahiriah, tetapi juga pada sifat-sifat utama yang melekat

pada seorang ibu, sifat yang penuh kasih sayang dan perhatian serta kelembutan

yang membuat ibu mengambil banyak tempat di hati anaknya. Karena

sesungguhnya anak merupakan bagian dari ibunya dan kelembutan ibu lebih kuat

pengaruhnyaterhadap anak daripada ayah, (Naurah, 2005:16). Itulah mengapa

kapabilitas ibu dalam banyak hal terutama dalam hal keimanannya menjadi

kualitas utama seorang ibu.

Kerap kita jumpai upaya ibu mempersuasi anaknya dalam menggiring

anaknya pada kebaikan. Termasuk pada proses komunikasi persuasi yang

digunakan ibu dalam upayanya membentuk perilaku beribadah yang konsisten

pada anak.

25

a. Tanggung Jawab dan Peran Ibu Dalam Membentuk Perilaku Beribadah Anak

“Perintahlah anak-anak kalian untuk shalat pada usia 7 tahun, dan pukullah

jika ia tidak shalat pada usia 10 tahun, dan pisahkan tempat tidur mereka.” (HR.

bukhari & Muslim)

Berdasarkan kutipan hadist di atas membuktikan dalam Islam mengajak

dengan kebaikan menjadi prioritas dalam mendidik anak khususnya. Seperti yang

diserukan oleh orang Islam pada setiap orang khususnya keluarga dalam mendidik

anak untuk melakukan kebaikan yang akan tercermin dari perilaku orang tua dalam

mendidik anaknya. Orang tua lah yang bertanggung jawab atas semua pendidikan

sholat dan perbuatan kebaikan lainnya.

Menjadikan aktifitas membaca Al Quran sebagai ibadah yang akan

dilaksanakan anak dengan atau tanpa dorongan dari ibu. Akan lebih baik lagi jika

anak memahaminya dan melaksanakannya berdasarkan keinginannya sendiri. Itu

sebabnya anak perlu mengetahui bahwa paling tidak membaca AL Quran merupakan

keharusan bagi umat Islam, lebih baik lagi jika hafal dan memahami isinya dengan

baik.

2. Tinjauan tentang anak

Sesungguhnya anak merupakan anugrah sebagai penerus keturunan orang

tuanya. Pada anak juga diberikan jalan-jalan untuk mendatangkan pahala yang

banyak dan juga dosa yang banyak, tanggung jawab inilah yang kemudian

membuat orang tua ekstra hati-hati dalam mendidik dan membentuk kepribadian

anak.

26

Sebagai anggota keluarga anak merupakan anggota yang kecil

partisipasinya dalam menentukan sebuah pilihan. Tentu saja sesuai dengan porsi

anak yang belum dapat dengan baik berfikir mana yang baik dan mana yang

benar. Perkembangan jiwa dan kepribadian anak bergantung pada peran orang tua

dan anggota keluarga lainnya. Seperti yang disampaikan Dra. Kartini kartono

mengatakan sebagai berikut :

Keluarga memberikan pengaruh yang menentukan bagi pembentukan

watak dan kepribadian anak. Keluarga sebagai unit sosial yang terkecil yang

memberikan stempel dan fondasi dasar bagi perkembangan anak. Maka tingkah

laku psikotis atau kriminal dari orang tua atau salah satu dari anggota keluarga,

bisa memberikan pengaruh yang menular dan infeksius kepada lingkungannya,

khususnya kepada anak-anak (Kartini kartono dalam Dradjat,1990).

Dari uraian pendapat ahli psikologis di atas memaksa orang tua harus jeli

dan teliti dalam membesarkan anak-anak mereka. Termasuk pada pola asuh dan

pola komunikasi yang diterapkan orang tua. Seperti dikatakan di atas , bahwa

tingkah laku orang tua memberikan pengaruh pada perkembangan anak.

Kewajiban anak yang masih dalam usia sekolah dasar memang masih

seputar hormat dan patuh pada ibunya. Namun kepatuhan dan rasa hormat anak

merupakan tanggung jawab besar bagi seorang anak karena harus mengikuti

segala perintah dan keinginan orang tuanya yang belum tentu sesuai dengan

keinginan anak. Kewajiban anak ini harus dibarengi dengan peranan dan

27

tanggung jawab ibu yang penuh pula. Sehingga kelak akhlak dan perilaku

beribadah anak menjadikan ciri dari kepribadian anak yang islami.