BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Relevan 1. udul ...repository.ump.ac.id/4334/3/RISDA...
Transcript of BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Relevan 1. udul ...repository.ump.ac.id/4334/3/RISDA...
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Penelitian Relevan
1. Nurfadilah (2016) dengan Judul “ Analisis Kalimat Deklaratif, Interogatif
dan Imperatif dalam Tajuk Koran Sindo Edisi Maret 2016”
Penelitian mengenai kalimat, khususnya kalimat interogatif dan deklaratif
dengan menggunakan kajian sintaksis sebelumnya pernah diteliti oleh Nurfadilah dari
Universitas Maritim Raja Ali Haj Tanjungpinang dengan judul “Analisis Kalimat
Deklaratif, Interogatif dan Imperatif dalam Tajuk Koran Sindo Edisi Maret 2016.
Penelitian tersebut bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan ketiga jenis
kalimat tersebut beserta maknanya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam kalimat
deklaratif lebih mendominasi dari pada kalimat interogatif dan imperatif. Makna yang
dikandung adalah mengungkapkan kekecewaan, kekhawatiran, ketidaksetujan,
keyakinan, peringatan, perbandingan, pertentangan, nasehat, harapan, perkiraan,
pembuktian, penegasan, dan penjelasaan keadaan. Data yang diambil dan digunakan
peneliti dalam penelitian, yaitu data berupa kalimat yang mengandung kalimat
interogatif dan deklaratif dalam Tajuk Koran Sindo Edisi Maret 2016.
2. Zulromdhon (2015) dengan Judul “ Analisis Kalimat Interogatif Pemabawa
Acara Hitam Putih di Trans 7 Edisi Pertengahan April – Mei 2016”
Penelitian lain yang relevan yakni penelitian Zulromdhon (2016) dari
Universitas Maritim Raja Ali Haji, dengan judul“ Analisis Kalimat Interogatif
Pemabawa Acara Hitam Putih di Trans 7 Edisi Pertengahan April – Mei 2016”.
Penelitian tersebut bertujuan untuk mendeskripsikan kalimat interogatif yang
6 Analisis Kalimat Deklaratif...., Risda Anggrianingsih, FKIP UMP, 2017
7
digunakan pembawa acara Hitam Putih di Trans 7. Hasil penelitian menyatakan ada
160 fungsi kalimat interogatif yang digunakan pada Acara Hitam Putih. Adapun
fungsi kalimat yang paling dominan digunakan adalah fungsi meminta pengakuan
jawaban “ya” atau “tidak”. Data yang diambil dan digunakan dalam penelitian ini
yaitu berupa kalimat yang mengandung fungsi kalimat interogatif dalam acara Hitam
Putih Edisi Pertengahan April – Mei 2016.
Perbedaan penelitian yang akan peneliti lakukan dengan penlitian sebelumnya
yaitu, pada penelitian yang dilakukan oleh Nurfadilah mengenai analisis kalimat
deklaratif, interogatif dan impertaif, data dan sumber data yang digunakan pada tajuk
koran sindo. Sedangkan pada penelitian yang penliti lakukan yaitu analisis kalimat
deklaratif dan interogatif, data dan sumber data yang di gunakan talk show “Mata
Najwa” di youtube unggahan Januari 2017. Kemudian perbedaan penelitian yang akan
dilakukan peneliti dengan penelitang oleh Zulromadhon yaitu pada penelitian
Zulromadhon hanya meneliti kalimat interogatif pada pembawa acara Hitam Putih.
Sedangkan pada penelitian yang peneliti lakukan yaitu analisis kalimat deklaratif dan
kalimat interogatif pada pembawa acar dan narasumber talk show Mata Najwa di
youtube unggahan Januari 2017. Persamaan penelitian yang akan dilakukan dengan
penelitan sebelumnya yaitu merupakan penelitain deskriptif kualitataif. Dengan tiga
tahap penelitian yaitu tahap penyediaan data, tahap penganalisisan data, dan hasil
penganalisisan data.
B. Sintaksis
1. Pengertian Sintaksis
Istilah sintaksis secara langsung terambil dari bahasa Belanda syntaxis. Dalam
bahasa Inggris digunakan istilah syntax. Sintaksis ialah bagian atau cabang dari ilmu
Analisis Kalimat Deklaratif...., Risda Anggrianingsih, FKIP UMP, 2017
8
bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frasa, berbeda
dengan morfologi yang membicarakan seluk-beluk kata dan morfem (Ramlan, 2005:
18). Sintaksis adalah salah satu cabang tata bahasa yang membicarakan struktur -
struktur kalimat, klausa, dan frasa (Tarigan, 1984: 6).
Ada pula yang mengatakan bahwa sintaksis adalah telaah mengenai pola-pola
yang dipergunakan sebagai sarana untuk menggabung-gabungkan kata menjadi
kalimat, Stryker (dalam Tarigan,1984:5). Jadi sintaksis adalah salah satu cabang dari
ilmu tata bahasa yang membicarakan struktur-struktur wacana,kalimat, klausa, dan
frase.
C. Kalimat
1. Pengertian Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang
mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan
suara naik turun dan keras lembut, disela jeda, dan diakhri dengan intonasi akhri yang
diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan ataupun asimilasi bunyi
ataupun proses fonologis lainnya. Dalam wujud tulisan berhuruf Latin, kalimat
dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), atau
tanda seru (!); sementra itu, di dalamnya disertakan pula berbagai tanda baca seperti
koma (, ), titik dua (: ), tanda pisah (-) dan spasi. Tanda titik, tanda tanya, dan tanda
seru sepadan dengan intonasi akhir, sedangkan tanda baca lain sepadan dengan jeda.
Spasi yang mengikuti tanda titik, tanda tanya, dan tanda seru melambangkan
kesenyapan. (Alwi, dkk. 2010: 317). Di sisi lain, Lado (dalam Putrayasa,2009:1)
mengatakan bahwa kalimat adalah satuan terkecil dari ekspresi lengkap. Kalimat
Analisis Kalimat Deklaratif...., Risda Anggrianingsih, FKIP UMP, 2017
9
adalah satuan gramatik yang dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai nada
akhir turun atau naik (Ramlan,2005:23). Berdasarkan definsi-definsi di atas, dapat
disimpulkan bahwa kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang dapat berdiri sendiri.
Dalam wujud lisan atau tulisan, disertai dengan intonasi akhir,dibatasi oleh adanya
jeda panjang yang disertai nada akhir turun atau naik , dan mengandung pikiran
lengkap.
2. Jenis Kalimat
Berdasarkan bentuk atau kategori sintaksisnya, kalimat lazim dibagi atas (1)
kalimat deklaratif atau kalimat berita, (2) kalimat imperatif atau kalimat perintah, (3)
kalimat interogatif atau kalimay tanya, dan (4) kalimat eksklamtif atau kalimat serum.
(Alwi, dkk, 2010: 344). Berdasarkan fungsinya dalam hubungan situasi, kalimat dapat
digolongkan menjadi tiga golongan, ialah kalimat berita, kalimat tanya, dan kalimat
suruh (Ramlan, 2005: 26). Jenis kalimat berdasarkan isinya dapat dibedakan atas tiga
bagian, yaitu : kalimat berita, kalimat tanya, dan kalimat perintah (Putrayasa,2009:19).
Jadi dapat disimpulkan, jenis kalimat dibedakan berdasarkan bentuk atau isi dan
fungsinya meliputi : kalimat deklaratif (kalimat berita), kalimat interogatif (kalimat
tanya), dan kalimat imperatif (kalimat perintah).
3. Jenis Kalimat Berdasarkan Bentuk (Fungsi atau Isinya).
Jenis kalimat berdasarkan bentuk (fungsi atau isinya) : kalimat deklaratif
(kalimat berita), kalimat interogatif (kalimat tanya) dan kalimat imperatif (kalimat
perintah).
Analisis Kalimat Deklaratif...., Risda Anggrianingsih, FKIP UMP, 2017
10
a. Kalimat Deklaratif
1) Pengertian Kalimat Deklaratif
Kalimat deklaratif , yang juga dikenal dengan nama kalimat berita dalam
buku-buku tata bahasa Indonesia, secara formal, jika dibandingkan dengan ketiga jenis
kalimat yang lainnya, tidak bermarkah khusus. Dalam pemakaian bahasa bentuk
kalimat deklaratif umumnya digunakan oleh pembicara atau penulis untuk membuat
pernyataan sehingga isinya merupakan berita bagi pendengar atau pembacanya ( Alwi,
dkk, 2010: 361). Kalimat berita adalah kalimat yang mendukung suatu pengungkapan
peristiwa atau kejadian (Putrayasa, 2009:19).
Berdasarkan fungsi dalam hubungan situasi, kalimat berita berfungsi untuk
memberitahukan sesuatu kepada orang lain sehingga tanggapan yang diharapkan
berupa perhatian seperti tercermin pada pandangan mata yang menunjukkan adanya
perhatian. Kadang-kadang perhatian itu disertai anggukan, kadang-kadang pula
disertai ucapan ya ( Ramlan, 2005: 27). Sedangkan (Chaer, 1988: 396), kalimat berita
adalah kalimat yang isinya menyatakan berita atau pernyataan untuk diketahui oleh
orang lain (pendengar atau pembaca). Jadi kalimat deklaratif adalah kalimat yang
berisi pernyataan untuk memberitahukan sesuatu kepada orang lain dan mendukung
suatu pengungkapan peristiwa atau kejadian.
2) Ciri-Ciri Kalimat Deklaratif
Kalimat deklaratif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a) isinya memberitakan sesuatu kepada pembaca atau pendengar
(Alwi,dkk.2010:361).
Analisis Kalimat Deklaratif...., Risda Anggrianingsih, FKIP UMP, 2017
11
b) dalam bentuk lisan, suara berakhir dengan nada turun ( Ramlan, 2005:29)
c) tidak terdapat kata-kata tanya (apa, siapa, dimana dan mengapa, ajakan,
persilahan dan larangan) (Ramlan, 2005:27).
d) dalam bentuk tulisan kalimat berita diakhiri dengan tanda titik (Putrayasa,
2009:19).
3) Jenis Kalimat Deklaratif Berisikan Ungkapan Perasaan.
Secara garis besar, arti kalimat deklaratif dapat dibedakan menjadi dua bagian,
yaitu : a) kalimat deklaratif berisikan pernyataan-pernyataan dan b) kalimat deklaratif
berisikan ungkapan perasaan. Penelitian ini menggunakan jenis kalimat deklaratif
berisikan ungkapan perasaan, karena lebih sesuai dengan objek penelitian. Kalimat
deklaratif yang berisikan ungkapan perasaan ini dapat dibedakan atas beberapa
bagian, yakni : a) ungkapan keyakinan, b) ungkapan harapan, c) ungkapan
kekhawatiran, d) ungkapan kebencian, e) ungkapan kasih sayang, f) ungkapan serah
diri, g) ungkapan pengandaian atau perumpamaan, dan h) ungkapan nasihat atau
peringatan, Suparman (dalam Putrayasa, 2009: 23).
a) Ungkapan Keyakinan
Ungkapan keyakinan adalah apa yang diungkapkan tentang kepercayaan yang
sungguh – sungguh, kepastian, dan ketentuan (Depdiknas, 2007: 1277).
Contoh :
(4) Kami yakin, dia yang mengambil buku itu.
(5) Tak salah lagi, memang dia orangnya.
b) Ungkapan Harapan
Ungkapan harapan adalah sesuatu ungkapan yang dapat diharapkan
(Depdiknas, 2007: 338).
Analisis Kalimat Deklaratif...., Risda Anggrianingsih, FKIP UMP, 2017
12
Contoh :
(6) Mudah-mudahan saya lulus dalam ujian ini.
(7) Semoga mereka selamat sampai tujuan.
c) Ungkapan Kekhawatiran
Ungkapan kekhawatiran adalah sesuatu ungkapan tentang perasaan khawatir
dan kecemasan (Depdiknas, 2007: 564).
Contoh :
(8) Jangan- jangan, dia terjebak dalam perjalanan.
(9) Kami amat khawatir, kalau- kalau persembunyiannya diketahui.
d) Ungkapan Kebencian
Ungkapan kebencian adalah ungkapan tentang perasaan benci, dan sesuatu
yang dibenci (Depdiknas, 2007, 131).
Contoh :
(10) Aku sudah muak melihatnya.
(11) Apalagi melihat, mendengar suaranya pun aku mau muntah.
e) Ungkapan Kasih Sayang
Ungkapan kasih sayang adalah ungkapan tentang perasaan sayang, cinta, suka
terhadap sesuatu (Depdiknas, 2007: 512).
Contoh :
(12) Tak dapat diucapkan dengan kata- kata, betapa sayangku padamu.
(13) Jangankan harta, nyawa pun kuberikan.
f) Ungkapan Serah Diri
Ungkapan serah diri adalah ungkapan tentang menyerahkan diri, tidak ada
usaha untuk melwan (Depdiknas, 2007: 921).
Contoh :
(14) Anak itu memang bersalah, terserah kau apakan.
(15) Apa mau dikata, semuanya telah terjadi
Analisis Kalimat Deklaratif...., Risda Anggrianingsih, FKIP UMP, 2017
13
g) Ungkapan Pengandaian
Ungkapan pengandaian adalaah ungkapan tentang hal mengandaikan
(Depdiknas, 2007: 45).
Contoh :
(16) Alngkah indah hidup ini, seandainya aku selalu bersamanya.
(17) Seandainya aku jadi raja, akan kupilih kau sebagai permaisuriku.
h) Ungkapan Nasihat.
Ungkapan nasihat adalah ungkapan tentang ajaran atau pelajaran baik
(petunjuk, peringatan, teguran) yang baik (Depdiknas, 2007: 775).
Contoh :
(18) Kita tidak boleh sombong, di atas langit masih ada langit.
(19) Amalkanlah ilmumu itu untuk kebaikan.
b. Kalimat Interogatif
1) Pengertian Kalimat Interogatif
Kalimat interogatif, yang juga dikenal dengan nama kalimat tanya, secara
formal ditandai oleh kehadiran kata tanya seperti apa, siapa, berapa, kapan, dan
bagaimana dengan atau tanpa partikel – kah sebagai penegas. Kalimat interogatif
diakhiri dengan tanda tanya (?) pada bahasa tulis dan bahasa lisan dengan suara naik,
terutama jika ada kata tanya atau suara turun. Bentuk kalimat interogatif biasanya
digunakan untuk meminta (1) jawaban “ya” atau “tidak”, atau (2) infromasi menganai
sesuatu atau seseorang dari lawan bicara atau pembacanya (Alwi, dkk. 2010: 366).
Kalimat tanya adalah kalimat yang mengandung suatu pertanyaan (Putrayasa,
2009:26). Kalimat tanya berfungsi untuk menanyakan sesuatu. Kalimat ini memiliki
pola intonasi yang berbeda dengan pola intonasi kalimat berita. Perbedaannya
terutama terletak pada nada akhirnya. Pola intonasi kalimat berita bernada akhir turun,
sedangkan pola intonasi kalimat tanya bernada akhir naik (Ramlan, 2005: 28).
Analisis Kalimat Deklaratif...., Risda Anggrianingsih, FKIP UMP, 2017
14
Sementara itu (Chaer, 1988: 397) menjelaskan kalimat tanya adalah kalimat
yang isinya mengharapkan reaksi atau jawaban berupa pengakuan, keterangan, alasan,
atau pendapat dari pihak pendengar atau pembaca. Jadi kalimat interogatif adalah
kalimat yang berfungsi untuk menanyakan sesuatu, secara formal ditandai oleh
kehadiran kata tanya seperti apa, siapa, berapa, kapan, dan bagaimana dan
mengandung suatu pertanyaan.
2) Ciri - Ciri Kalimat Interogatif
Kalimat interogatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a) ditandai oleh kehadiran kata tanya seperti apa, siapa, berapa, kapan dan
bagaimana (Alwi,dkk. 2010:366).
b) diakhiri dengan tanda tanya (?) pada bahsa tulis pada bahasa lisan dengan suara
naik (Alwi,dkk.2010:366)
c) jenis kalimat ini ditandai pula oleh partikel tanya seperti kah (Putrayasa,2009:27)
3) Jenis Kalimat Interogatif
Menurut Chaer (1988:397) jenis kalimat interogatif sebagai berikut :
a) Kalimat Interogatif yang Meminta Pengakuan : ya – tidak, atau ya – bukan.
Kalimat tanya yang meminta jawaban dalam bentuk pengakuan ya – tidak atau
ya – bukan dapat dibentuk dengan cara :
(1) Memberi intonasi tanya pada sebuah klausa; dalam bahasa tulis intonasi tanya ini
diganti atau dilambangkan dengan tanda tanya.
Contoh :
(20) Beirut diserang lagi oleh Israel ?
(21) Mereka bekerja sama dengan rakyat?
Analisis Kalimat Deklaratif...., Risda Anggrianingsih, FKIP UMP, 2017
15
Kalimat jawaban untuk kalimat tanya jenis ini dapat dibuat dalam bentuk
singkat, tetapi dapat juga dalam bentuk lengakp. Misalnya jawaban untuk kalimat
tanya diatas.
Contoh :
(22) Ya, atau Ya, Beirut diserang lagi oleh Israel
(23) Tidak, mereka tidak bekerja sama dengan rakyat atau bukan.
(2) Dengan memberi kata tanya apa atau apakah di muka sebuah kalusa.
Contoh :
(24) Apakah Beirut diserang lagi oleh Israel
(25) Apakah mereka bekerja sama dengan rakyat.
Kalimat jawabannnya sama dengan yang di atas.
(3) Dengan memberi partikel tanya kah pada bagian atau unsur kalimat yang ingin
ditanyakan. Dalam hal ini bagian kalimat tanya diberi pertikel kah itu lazim
ditempatkan pada awal kalimat.
Contoh :
(26) Bekerja samakah mereka dengan rakyat
(27) Gelapkah ruangan itu?
Kalimat jawabannya juga sama strukturnya dengan kalimat jawaban untuk
kalimat tanya diatas.
b) Kalimat Interogatif yang Meminta Keterangan Mengenai Salah Satu Unsur
Kalimat.
Kalimat tanya yang meminta jawaban berupa keterangan mengenai salah satu
unsur kalimat dibentuk dengan bantuan kata tanya siapa, apa, mana, berapa, dan
kapan. Lazim pula disertai dengan partikel tanya kah. Kalimat tanya ini diletakkan
pada bagian tempat kalimat yang akan ditanyakan. Biasanya susunan kalimat itu
diubah dengan menempatkan kata tanya tersebut menjadi terletak pada awal kalimat.
Analisis Kalimat Deklaratif...., Risda Anggrianingsih, FKIP UMP, 2017
16
(1) Untuk menanyakan orang atau yang diorangkan digunakan kata tanya siapa, dan
lazimnya diletakkan pada awal kalimat. Kalau kata tanya siapa ini ditempatkan
pada awal kalimat, maka dapat diberi atau disertai partikel – kah; tetapi kalau
ditempatkan pada akhir kalimat tidak dapat diberi partikel – kah.
Contoh :
(28) Siapa orang yang duduk di sana itu ?
Jawab : - Bapak Lurah
atau - Orang yang duduk di sana adalah Bapak Lurah
(29) Kepada siapakah surat itu kauberikan?
Jawab : - Kepada Pak Guru.
atau - Surat itu saya berikan kepada Pak Guru
(2) Untuk menanyakan benda bukan orang atau yang diorangkan harus digunakan
kata tanya apa, yang biasanya dileatakan pada awal kalimat. Kalau kata tanya apa
ini diletakan pada awal kalimat, maka dapat diberi atau disertai partikel – kah;
tetapi kalau diletakkan pada akhir kalimat tidak dapat diberi partikel – kah.
Contoh :
(30) Apa isi lemari itu?
Jawab : - Buku
atau - Isi lemari ini adalah buku
(31) Dari apa kue ini dibuat?
Jawab : - Dari terigu dan gula.
atau - Dari singkong dicampur ubi dan kelapa
(3) Untuk menanyakan keberadaan suatu benda harus digunakan kata tanya mana.
Kalau kata tanya mana ini diletakan pada awal kalimat boleh diberi partikel kah,
boleh juga tidak (tetapi lazimnya tidak); kalau diletakan pada akhir kalimat tidak
dapat diberi partikel kah.
Contoh :
(36) Mana buku itu?
Jawab : - Ada di tas saya.
atau - Sudah kukembalikan ke perpustakaan
(37) Anakmu yang mana?
Jawab : - Itu yang pakai baju biru.
atau - Oh, sudah tidak ada di sini.
Analisis Kalimat Deklaratif...., Risda Anggrianingsih, FKIP UMP, 2017
17
(4) Untuk menanyakan jumlah atau banyaknya sesuatu benda harus digunakan kata
tanya berapa yang biasanya ditempatkan pada awal kalimat. Jika ingin diserati
dengan partikel tanya kah, maka partikel kah itu harus diletakan di belakang kata
bantu bilangan atau di belakang nama satuan bendan tersebut.
Contoh : (38) Berapa harganya?
Jawab : - Rp 2.000, 00 atau - Tidak mahal, hanya Rp 2.000, 00)
(39) Berapa meterkah tinggi monumen Nasional itu? Jawab : - Sepuluh lembar atau - Saya memerlukan sepuluh lembar
(5) Untuk menanyakan waktu harus digunakan kata tanya kapan atau bila yang
biasanya diletakan pada awal kalimat. Dalam hal ini dapat juga diserati dengan
partikel kah; tetapi bila kata tanya tersebut diletakan pada akhir kalimat, maka
pertikel kah tidak perlu digunakan.
Contoh : (40) Kapan kakakmu akan datang?
Jawab : - nanti sore. atau - kakakku akan datang nanti sore
(41) Kapankah Timor Timur berintegrasi dengan negara kita? Jawab : - Tahun 1976 atau - Timor Timur berintegrasi dengan negara kita pada
tahun 1976.
Untuk menanyakan permulaan terjadinya suatau peristiwa harus digunakan
kata tanya sejak kapan; dan untuk menanyakan batas akhir terjadinya peristiwa harus
digunakan kata tanya sampai kapan.
c) Kalimat Interogatif yang Meminta Alasan
Kalimat tanya yang meminta jawaban berupa alasan dibentuk dengan bantuan
kata tanya mengapa atau kenapa yang biasanya diletakan pada awal kalimat dan boleh
pula diberi partikel tanya kah. Kalau kata tanya mengapa atau kenapa diletakan pada
akhir kalimat, maka partikel tanya kah tidak dapat digunakan.
Analisis Kalimat Deklaratif...., Risda Anggrianingsih, FKIP UMP, 2017
18
Contoh :
(42) Mengapa kamu sering terlambat? Jawab : - karena rumah saya jauh. atau - karena sukar mencari kendaraannya
(43) Kenapa anak itu menangis saja? Jawab : - ditinggal ibunya. atau - perutnya sakit.
d) Kalimat Interogatif yang Meminta Pendapat atau Buah Pikiran Orang Lain.
Kalimat tanya yang menanyakan proses atau menanyakan pendapat dibentuk
dengan kata tanya bagaimana, yang biasanya diletakan pada kalimat, dan boleh pula
diberi partikel tanya kah. Tetapi kalau kata tanya bagaimana ini diletakan pada akhir
kalimat, maka partikel tanya kah itu tidak perlu digunakan.
Contoh :
(44) Bagaimana cara mengangkut batu sebesar ini? Jawab : - dengan bantuan mesin katrol. atau - ditarik beramai - amai
(45) Dulu dia pernah menipu kita, kalau sekarang dia menipu lagi, bagaimana? Jawab : - kita laporkan kepada yang berwajib. atau - tidak usah kita temani lagi dia
D. Talk Show
1. Pengertian Talk Show
Talk show atau perbincangan adalah program yang menampilkan satu atau
beberapa orang untuk membahas suatu topik tertenu yang di pandu oleh seorang
pembawa acara (Morrisaan, 2008). Program talk show tampil dalam bentuk sajian
yang mengetengahkan pembicaraan seseorang atau lebih mengenai sesuatu yang
menarik, sedang hangat dibicarakan atau adanya kuis (Wibowo, 2009). Jadi dapat
disimpulkan talk show merupakan acara yang memilik sisi perbincangan untuk
membahas suatu topik yang menarik, dan dipandun oleh pembaca acara.
Analisis Kalimat Deklaratif...., Risda Anggrianingsih, FKIP UMP, 2017
19
2. Ciri – Ciri Talk Show
a. Talk show bersifat dinamis, tidak terpaku pada aktualitas topik perbincangan dan
jam tayangnya fleksibel. Tidak seperti berita yang jam tayangannya dalam satu
hari dibagi menjadi tiga sesuai dengan waktu.
b. Mengunakan percakapn sederhana (casual conversation) dengan bahasa yang
universal. Diksi yang mudah dipahami oleh pendengar sehingga isi pembicaraan
mudah ditangkap penonton.
c. Wacana yang diketengahkan merupakan isu yang sedang berkembang dan hangat
dimasyarakat. Inilah membuat menarik acara ini karena menyuguhkan isu yang
sedang hangat dan berkembang di masyarakat karena masyarakat ingin
mengetahui lebih jauh perkembangan isu tersebut. Tema yang diangkat mestilah
benar – benar penting (dianggap penting) untu, diketahui menarik atau tidaknya
bagi pemirsa.
d. Komponen yang selalu ada dalam program talk show adalah obrolan dan musik
yang berfungsi sebagai selingan. Pengertian dari talk show secara singkat adalah
obrolan dan untuk membuat suasana dalam acara menjadi santai biasanya diiringi
dengan musik sederhana yang disesuaikan dengan topik pembicaraan.
3. Jenis Talk Show
Jane M Shattuc (2001) membedakan talkshow ke dalam dua jenis, yaitu light
entertainment dan serious discussion.
a. Light Entertainment adalah jenis talkshow yang mewawancarai selebriti,seperti
bintang film atau politisi. Acara ini memiliki atmosfer positif, nyaman, ceria dan
disiarkan pada malam hari. Pertunjukan light entertainment menitikberatkan pada
Analisis Kalimat Deklaratif...., Risda Anggrianingsih, FKIP UMP, 2017
20
unsur sensasi atau drama. Mereka menampilkan orang-orang yang tidak dikenal
sebagai tamu dengan permasalahan mereka yang kontroversial.
b. Serious Discussion adalah jenis talkshow yang isinya berkonsentrasi pada topik
khusus dibidang politik atau sosial, atau pada seseorang yang sedang menjadi
incaran berita pada waktu itu.
Talk show Mata Najwa merupakan jenis serious discussion talk show. Talk
show jenis ini isinya lebih berkonsentrasi pada topik khususnya di bidang politik atau
sosial atau pada seseorang yang sedang menjadi incaran berita pada waktu itu. Berita
pada waktu itu maksudnya adalah berita yang masih hangat di masyarakat. Talk show
jenis ini bersifat serius dengan mendatangkan tokoh – tokoh di bidang tertentu seperti
politikus, budayawan, pengamat politik, pengamat sosial.
4. Talk Show “Mata Najwa”
Mata Najwa adalah sebuah acara talk show yang membahas seputar
permasalahan aktual Indonesia. Acara Mata Najwa dibawakan oleh seorang
pewawancara, yaitu Najwa Shihab. Acara Mata Najwa disiarkan setiap hari Rabu
pukul 21.30 WIB sampai dengan pukul 22.30 WIB di Metro TV. Program talk show
Mata Najwa selalu menghadirkan tema yang disesuaikan dengan isu – isu yang
kontemporer, sehingga tema pada setiap episodenya selalu berbeda.Permasalahan
yang diangkat menjadi topik dalam acara Mata Najwa sangat beragam, mulai dari
bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
E. Youtube
Youtube adalah sebuah situs web video sharing (berbagi video) populer yang
didirikan pada Februari 2005 oleh tiga orang bekas karyawan PayPal: Chad Hurley,
Analisis Kalimat Deklaratif...., Risda Anggrianingsih, FKIP UMP, 2017
21
Steven Chen, dan Jawed Karim. Menurut perusahaan penelitian Internet Hitwise, pada
Mei 2006 YouTube memiliki pangsa pasar sebesar 43 persen.Para pengguna dapat
memuat, menonton dan berbagi klip video secara gratis.Umumnya video-video di
YouTube adalah klip musik (video klip), film, TV, serta video buatan para
penggunanya sendiri.Format yang digunakan video - video di Youtube adalah .flv
yang dapat diputar di penjelajah web yang memiliki plugin Flash Player.Orang
pertama yang menaruh video di situs Youtube adalah Jawed Karim.Video berdurasi
19 detik itu diberi judul “Saya ketika di Kebun Binatang”. Makin cepatnya akses
internet dan murahnya piranti perekam video dianggap sebagai salah satu faktor yang
membuat youtube sangat populer. Raksasa pencari internet google mengendus pasar
video online dan membeli situsini US$ 1,65 miliar pada 2006 (http://www.
anneahira.com/youtube).
Menurut sebuah survey, sekitar 100.000 video ditonton setiap harinya di youtube.
Setiap 24 jam ada 65.000 video baru diunggah ke youtube. Setiap bulannya youtube
dikunjungi oleh 20 juta penonton dengan mayoritas kisaran usia antara 12 sampai 17
tahun (Burke, Snyder, & Rager, 2009). Youtube memang bukan situs berbagi video
pendidikan, namun pada perkembangannya youtube meluncurkan layanan khusus
untuk pendidikan (www.youtube.com/edu) pada tahun 2009. Layanan ini langsung
mendapat sambutan positif dari pengguna. Pada tahun pertama sesudah diluncurkan
lebih dari 300 kolese dan universitas bergabung dan ada lebih dari 65.000 video
kuliah, kegiatan kampus, dan berita kampus.
F. Peta Konsep
Menurut Widayat dan Amirullah (dalam Masyhuri dan Zainuudin, 2008:113)
peta konsep atau juga disebut sebagai kerangka berpikir merupakan model konseptual
Analisis Kalimat Deklaratif...., Risda Anggrianingsih, FKIP UMP, 2017
22
tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi
sebagai masalah yang penting. kerangka berpikir juga menjelaskan sementara
terhadap gejala yang menjadi masalah (objek) penelitian. . Dalam kaliamt deklaratif
terdapat jenis kalimatnya dibagi menjadi dua yaitu kalimat berita yang berisikan
pernyataan-pernyataan dan kalimat berita yang berisikan ungkapan perasaan.
Sedangkan dalam kalimat interogatif, jenis kalimatnya dibagi menjadi lima. Kalimat
tanya yang meminta pengakuan ya atau tidak, keterangan mengenai salah satu unsur
kalimat, meminta alasan, dan meminta pendapat atau bauh pikiran orang lain.
Berdasarkan landasan teori tersebut, ada pun peta konsep guna memudahkan pembaca
dalam memahami isi dari penelitian adalah sebagai berikut.
Analisis Kalimat Deklaratif...., Risda Anggrianingsih, FKIP UMP, 2017
23
Gambar 2.1 Peta Konsep
Analisis Kalimat Deklaratif dan Kalimat Interogatif dalam Talk Show “Mata Najwa” di Youtube Unggahan Januari 2017
Talk Show
Jenis Kalimat Berdasarkan Bentuk (Fungsi atau Isinya)
fungsinya. Kalimat Interogatif
Kalimat Deklaratif
a. Kalimat Deklaratif Berisikan
Ungkapan Perasaan.
1. Ungkapan Keyakinan 6. Ungkapan Serah Diri
2. Ungkapan Harapan 7. Ungkapan Pengandaian
3. Ungkapan Kekhawatiran 8. Ungkapan Nasihat
4. Ungkapan Kebencian
5. Ungkapan Kasih Sayang 23
Youtube
Pengertian Talk Show
Ciri – Ciri Talk Show
Jenis Talk Show
a. Kalimat Interogatif yang
meminta jawaban ya – tidak,
atau ya – bukan.
b. Kalimat Interogatif yang
Meminta Keterangan Mengenai
Salah Satu Unsur Kalimat.
c. Kalimat Interogatif yang
Meminta Alasan.
d. Kalimat Interogatif Memnta
Pendapat atau Buah Pikran
Orang Lain.
Talk Show Mata Najwa
Jenis Kalimat
Sintaksis
Pengertian Kalimat
Kalimat
Analisis Kalimat Deklaratif...., Risda Anggrianingsih, FKIP UMP, 2017