BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id...4. Sistem tertutup (closed-loop system) dan sistem...
Transcript of BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id...4. Sistem tertutup (closed-loop system) dan sistem...
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
Konsep dasar sistem terbagi menjadi beberapa teori konsep dasar yang
memiliki penjelasannya masing dari para ahli yaitu pengertian sistem, pengertian
informasi, pengertian sistem informasi, pengertian sistem informasi manajemen,
dan beserta teori pendukung.
2.1.1. Pengertian Sistem
Menurut Ludwig, 2007 didalam Rochaety (2017 : 4) “sistem adalah
seperangkat unsur yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi dalam satu
lingkungan tertentu”.
Menurut A. Rapoport, 2004 didalam Rochaety (2017 : 4) “sistem adalah
sekumpulan elemen yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan”.
Menurut L. Ackof, 2007 didalamRochaety (2017 : 4) “sistem adalah setiap
kesatuan konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian yang
mempengaruhi”.
Menurut Abdul kadir,dalam Muslihudin (2016 : 2)“Sistem adalah
sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk
mencapai satu tujuan”.
Dalam pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa “sistem adalah
sekumpulan subsistem-subsistem yang mempunyai bagian-bagian yang saling
mempengaruhi untuk mencapai suatu tujuan”.
7
Suatu sistem dapat didefiniskan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari
dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu
tujuan. Suatu sistem dapat terdiri dari subsistem-subsistem yang lebih kecil lagi
atau terdiri dari komponen-komponen. Subsistem perangkat keras (hardware)
dapat terdiri dari alat masukan, alat pemroses, alat keluaran dan simpanan luar.
Subsistem-subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu
kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut tercapai.
Sistem dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang diantaranya
adalah sebagai berikut Rochaety (2017 : 5) :
1. Sistem abstrak ( abstract system) dan sistem fisik (phisycal system). Sistem
abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak
secara fisik. Misalnya sistem teoligia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-
pemikiran hubungan antar manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan
sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi,
sistem produksi dan lain sebagainya.
2. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan (human made system).
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat
manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan adalah sistem yang
melibatkan interaksi antar manusia dengan mesin. Misalnya sistem informasi
akuntansi, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan
manusia.
3. Sistem tertentu ( deterministic system) dan sistem tidak tertentu (probabilistic
system). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat
diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti,
8
sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah
contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan
program-program yang dijalankan. Sistem tidak tertentu adalah sistem yang
kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur
probabilitas.
4. Sistem tertutup (closed-loop system) dan sistem terbuka (open-loop system).
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan
luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan
dari pihak luar. Sistem terbuka adalah sistem yang dipengaruhi oleh
lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem terbuka
dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus memiliki
pengendalian yang baik.
Menurut Hutahaean (2015 : 3) macam-macam karakteristik sistem yaitu :
1. Komponen
Suatu sistem terdiri daru sejumlah komponen-komponen yang saling
berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.
Komponen sistem terdiri dari komponen yang barupa subisistem atau bagian-
bagian dari sistem.
2. Batasan sistem (boundary)
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antar suatu sistem dengan
sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandangsebagai suatu kesatuan. Batasan suatu
sistem menunjukan ruang lingkup (scoup) dari sistem tersebut.
9
3. Lingkungan luar sistem (environment)
Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batas sistem yang
mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang
harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan,
kalau akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
4. Penghubung sistem (interface)
Penghubung sistem merupakan media peghubung antara satu subsistem dengan
subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber
daya mengalir dari subsitem ke subsitem lain. Keluaran (output) dari subsistem
akan menjadi masukkan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.
5. Masukkan sistem (input)
Masukkan adalahenergi yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat berupa
perawatan (meintenance input), dan masukkan sinyal (signal input).
Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat
beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan
keluaran. Contoh dalam sistem komputer adalah maintenance input sedangkan
data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
6. Keluaran sistem (output)
Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer
menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi
adalah keluaran yang dihasilkan.
10
7. Pengolah sistem
Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi
keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi,
sistem akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.
8. Sasaran sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran
dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran
yang akan dihasilkan sistem.
Sumber:http://repository.maranatha.edu/334/1/Analisis%20Data%20dengan%20
Menggunakan%20ERD.pdf
Gambar : II.1.
Karakteristik system
2.1.2. Pengertian Informasi
Menurut Gordon B. Davies, 2005 didalam Rochaety (2017 : 7) “informasi
adalah data yang telah diproses kedalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi
11
penerima dan memiliki nilai nyata yang dibutuhkan untuk proses pengambilan
keputusan saat ini maupun saat mendatang”.
Menurut Budi Sutedjo (2002 : 168) didalamRochaety (2017 : 7)
“informasi adalah merupakan hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap
elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan
pengetahuan yang relevan dan dibutuhkan dalam pemahaman fakta-fakta yang
ada”.
Menurut Samuel Elion, 2002 didalam Rochaety (2017 : 7) “informasi
adalah sebuah pernyataan yang menjelaskan suatu peristiwa (suatu objek atau
konsep) sehingga manusia dapat membedakan sesuatu dengan yang lainnya”.
Menurut Rochaety (2017 : 7) “informasi merupakan kumpulan data yang
telah diolah baik bersifat kualitatif maupun kuantitatif dan memiliki arti luas. Data
yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya”.
Menurut Anggraeni dan Rita Irviani (2017:13) “informasi adalah
sekumpulan data/fatkta yang diorganisasi atau diolah dengan cara tertentu
sehingga mempunyai arti bagi penerima”.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, “informasi adalah
kumpulan data-data yang sudah menjadi bentuk yang lebih berguna dan mudah
dipahami oleh penerimanya”.
Suatu informasi dapat dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif
dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak
dapat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai
efektivitasnya.
12
Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi
harus akurat, tepat pada waktunya dan relevan;
1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak
bisamenyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan
maksudnya.
2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh
terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi.
Karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan.
3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya
relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
Misalnya informasi mengeai sebab musabab kerusakan mesin produksi kepada
akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila di
tujukan kepada ahli teknik perusahaan.
2.1.3. Pengertian Sistem Informasi
Menurut Hutahaean (2015 : 13) “sistem informasi adalah suatu sistem
didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan
transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan
strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan
laporan-laporan yang dibutuhkan”.
Menurut Mcleod dalam (Puspitasari, 2016) “Sistem informasi merupakan
sistem yang mempunyai kemampuan untuk mengumpulkan informasi dari semua
sumber dan menggunakan berbagai media untuk menampilkan informasi”. Sistem
informasi merupakan sebuah sistem didalam suatu organisasi yang
memepertemukan berbagai kebutuhan proses pengolahan transaksi harian,
13
membatu dan mendukung seluruh kegiatan operasi, bersifat manajerial dari suatu
organisasi dan membantu memperlancar penyediaan laporan yang dibutuhkan.
Menurut Rizki (2017:18) “sistem informasi adalah suatu kegiatan dari
prosedur-prosedur yang diorganisasikan, bilamana dieksekusi, akan menyediakan
informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam
organisasi”.
Menurut James A.Hall, dalam Rizki (2017 : 18) “sistem informasi adalah
sebuah rangkaian prosedur formal di mana data di kumpulkan, diproses menjadi
informasi dan didistribusikan kepada pemakai”.
Menurut John F.Nash dan Martin B. Roberts, dalam Rizki(2017 : 18)
“sistem informasi adalah suatu kombinasi dari orang-orang, fasilitas,
teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan
untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi
rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya
terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan
menyediakan sesuatu dasar pengambilan keputusan”.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa “sistem informasi adalah
sebuah kagiatan berisi prosedur-prosedur yang menyediakan informasi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu”.
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan
istilah blok bangunan (building book) yaitu
1. Blok masukkan (input block)
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini
termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data
yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.
2. Blok model (model block)
14
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematik
yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data
dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah
diinginkan.
3. Blok keluaran (output block)
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi
yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan
manajemen serta semua pemakai user.
4. Blok teknologi (technologi block)
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalakan model,
menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan
membantu pengendalian diri secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari unsur
utama :
a. Teknisi (human user atau brain ware)
b. Perangkat lunak (software)
c. Perangkat keras (hardware)
5. Blok basis data (database block)
Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang
lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak
untuk memanipulasinya.
6. Blok kendali (control block)
Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana
alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan
15
sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidakefisienan, sabotase dan
sebagainya.
2.1.4. Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Menurut Gordon B. Davis, 1995 didalam Rochaety (2017 : 10) “sistem
informasi manajemen merupakan sebuah sistem manusia dan mesin yang yang
terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen
dan proses pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi”.
Menurut dalam Rochaety (2017 : 10) “sistem informasi manajemen yaitu
suatu metode yang menghasilkan informasi yang tepat waktu (timely) bagi
manajemen tentang lingkungan eksternal dan operasi internal sebuah
organisasi, dengan tujuan untuk menunjang pengambilan keputusan dalam
rangka memperbaiki perencanaan dan pengendalian”.
Menurut Mulyani (2016 : 23) “Sistem informasi manajemen merupakan
sistem informasi yang sudah terkomputerisasi yang bekerja karena adanya
interaksi manusia dan komputer”.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, “sistem informasi
manajemen adalah perpaduan antara manusia dengan yang lainnya yang
berlandaskan komputer untuk menghasilkan sebuah informasi”.
2.1.5. Studi Literatur
1. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Yulistiawan & Aeni, 2011 dalam
Jurnal Rancang Bangun Sistem Informasi Akutansi Penggajian Karyawan Dan
Guru Tetap (Studi Pada Yayasan Pendidikan YAMPI Jakarta Utara). Dosen
Universitas Binasara Informatika (Yuli Komalasari, 2019 ) :
16
A. Sistem informasi penggajian yang diran-cang akan menghasilkan sistem
penggajian yang lebih efisien dan efektif dalam penca-tatan informasi terkait
dengan aktivitas peng-gajian, pembuatan laporan serta dapat menga-tasi
masalah human error.
B. Sistem informasi penggajian yang diran-cang juga memiliki pembatasan hak
akses bagi setiap user dengan tujuan untuk mening-katkan internal control dan
mencegah pihak-pihak yang tidak berwenang mengakses data.
C. Sistem informasi penggajian yang diran-cang menghasilkan data yang
mengintegra-sikan data dari berbagai aktivitas yang ber-hubungan dengan
penggajian seperti data ab-sensi, lembur, pinjaman, uang makan dan transport,
pajak, dan zakat.
D. Dengan diterapkannya program yang telah dirancang oleh penulis, dapat
memberikan kemudahan dalam proses perhitungan gaji serta dapat mengetahui
laporan gaji secara cepat dan dapat diminta sewaktu-waktu pada saat
dibutuhkan.
2. Menurut penelitian yang dilakukan Oleh Supri Andoko (2012:1), dalam Jurnal
Sistem Informasi Penggajian Karyawan Mitra Karya Prima Di Pembangkit
Listrik Tenaga Uap 1 Pacitan (Miki Mania 2016).
Disebutkan bahwa Masalah penggajian merupakan masalah yang sangat
sensitive, terjadi sedikit saja ketidakcocokan akan menyebabkan suatu
perusahaan atau instansi mengalami kerugian. Dengan adanya komputer dapat
memudahkan petugas apabila ada perubahan data dan diharapkan lebih baik
dibanding dengan menggunakan system konvensional. Semua hal yang
berkaitan dengan masalah penggajian seperti pencarian, pengoreksian,
17
penghapusan, dan pencetakan data dapat terselesaikan dengan cepat dan
mudah.
3. Menurut Mulyadi (2001:373), dalam jurnal Sistem Informasi Penggajian Guru
Pada Sekolah Menengah Kejuruan PGRI 1 Pacitan (Rina Agustina,2014).
Bahwa gaji didefinisikan secara umum sebagai pembayaran atas penyerahan
jasa yang dibayarkan kepada karyawan yang memiliki jenjang jabatan manajer
dan umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan
oleh karyawan pelaksana (bagian produksi) dan dibayarkan berdasarkan hari
kerja, jam kerja, atau jumlah satuan produk yang telah dihasilkan oleh
karyawan. Dalam pelaksanaan system penggajian di tiap-tiap perusahaan tidak
selalu sama, hal tersebut tergantung dari kondisi perusahaan.
2.2. Perangkat Pendukung / Tools Sistem (UML)
Pada sub-sub ini akan dibahas mengenai sejarah UML, pengertian UML,
jenis-jenis diagram, pengkodean, spesifikasi file, ERD dan LRS, pengertian data
base, pengertian MySQL, pengertian PhpMyAdmin, pengertian java netbeans 8.-,
dan black box testing.
2.2.1. UML (Unified Modeling System)
A. Sejarah UML (Unified Modeling System)
Bahasa pemrograman berorientasi objek yang pertama dikembangkan
dikenal dengan nama simula-67 yang dikembangkan pada tahun 1967. Bahasa
pemrograman ini kurang berkembangdan dikembangkan lebih lanjut, namun
18
dengan kemunculannyatelah memberikan sumbangan yang besar pada developer
pengembang bahasa pemrograman berorientasi objek selanjutnya.
B. Pengertian UML (Unified Modeling System)
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016 : 133) “UML (Unified Modeling
Language) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia
industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta
menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”.
UML terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokkan dalam 3 kategori
pembagian kategori dan macam-macam diagram tersebut dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.
19
Tabel II.1
UML
Sumber : http://jik.htp.ac.id/index.php/jik/article/download/5/2/
C. Jenis-jenis diagram UML (Unified Modeling System)
1. Activity Diagram
Diagram ini menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari
sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Yang
perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan
aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat
dilakukan oleh sistem.
20
Sumber : Salahudin Rosa (2016:235)
Gambar II.2.
Contoh Activity Diagram
2. Use Case Diagram
Diagram ini merupakan pemodelan untuk kelakuan (behaviour) sistem informasi
yang akan dibuat . Use case mendekripsikan sebuah interaksi antara satu atau
lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Syarat penamaan pada use
case adalah didefinisikan sesimpel mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal
utama pada use case yaitu pendefinisian apa yang disebut aktor dan use case.
21
a. Aktor
Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan
sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi yang akan dibuat itu
sendiri. Jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum
tentu merupakan orang.
b. Use Case
merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang
saling bertukar pesan antar unit atau aktor.
Sumber : Salahudin Rosa (2016:204)
Gambar II.3.
Contoh Use Case
22
c. Sequence Diagram
Diagram ini menggambarkan kelakuan objek pada use casedengan
mendekripsikan waktu hidup objek dan messageyang dikirimkan dan diterima
antar objek.
Sumber : Salahudin Rosa (2016:209)
Gambar II.4
Contoh Sequence Diagram
1) Class diagram
Diagram ini merupakan diagram yang menggambarkan struktur sistem dari
segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat utnuk membangun sistem. Kelas
memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi. Atribut merupakan
variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas. Operasi atau metode adalah
fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas.
23
Diagram kelas dibuat agar pembuat program atau programmer membuat
kelas-kelas sesuai rancangan didalam diagram kelas agar antara dokumentasi
perancangan dan perangkat lunak sinkron.
Sumberhttp://eprints.mdp.ac.id/829/1/JURNAL%202009240055%20HENDY%2
0SETIADY.pdf
Gambar II.5
Contoh Class Diagram
24
2.2.2. ERD dan LRS
A. ERD (Entity Relathionship Diagram)
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016 : 50) “Pemodelan awal basis
data yang paling banyak digunakan adalah menggunakan ERD. ERD
dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang
matematika. ERD digunakan untuk pemodelan basis data relasional.
Sehingga jika penyimpanan basis data menggunakan OODBMS
maka pernacangan basis data tidak perlu menggunakan ERD”.
25
Sumber:http://repository.maranatha.edu/334/1/Analisis%20Data%20dengan%20Menggu
nakan%20ERD.pdf
Gambar II.6
Contoh ERD
B. LRS (Logical Relational Structure)
Menurut Simarmata dan Prayudi dalam (Fridayanthie & Mahdiati, 2016),
“Logical Record Structured (LRS) adalah representasi dari struktur record-record
pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil relasi antar himpunan entitas”.
Menentukan kardinalitas, jumlah tabel, dan ForeignKey (FK). Perubahan yang
terjadi yaitu mengikuti aturan-aturan sebagai berikut :
1. Setiap entitas akan diubah kebentuk kotak.
2. Sebuah atribut relasi disatukan dalam sebuah kotak bersama entitas jika
hubungan yang terjadi pada diagram-ER 1:M (relasi bersatu dengan cardinality
M) atau tingkat hubungan 1:1 (relasi bersatu dengan cardinality yang paling
membutuhkan referensi).
3. Sebuah relasi dipisah dalam sebuah kotak tersendiri (menjadi entitas baru) jika
tingkat hubungan M:M (many to many) dan memiliki foreign key sebagai
primary key yang diambil dari kedua entitas yang sebelumnya saling
berhubungan.
26
2.2.3. Pengertian Database
Menurut Shalahuddin (2016 : 43) “ sistem data base adalah sistem
terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah
atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan”. Pada intinya
data base adalah media untuk menyimpan data agar dapat diakses dengan
mudah dan cepat.
Kebutuhan data base dalam sistem informasi meliputi :
1. Memasukkan, menyimpan, dan mengambil data
2. Membuat laporan berdasarkan data yang telah disimpan
Tujuan dari dibuatnya tabel-tabel disini adalah untuk menyimpan data
kedalam tabel-tabel agar mudah diakses. Oleh karena itu, untuk merancang tabel-
tabel yang akan dibuat maka dibutuhkan pola pikir penyimpanan data nantinya
jika dalam bentuk baris-baris data dimana setiap baris terdiri dari beberapa kolom.
2.2.4. Pengertian Mysql
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016 : 46) “Mysql adalah bahasa
yang digunakan untuk mengelola data pada RDBMS. SQL awalnya
dikembangkan berdasarkan teori aljabar relasional dan kalkulus”.
SQL mulai berkembang pada tahun 1970an. SQL mulai digunakan sebagai
standar yang resmi pada tahun 1986 oleh ANSI (American National Standars
Institute) dan pada tahun 1987 oleh ISO (International Organization for
Standardization) dan disebut sebagai SQL-86.
27
2.2.5. Pengertian Java
MenurutRusli (2016 : 2) “Java adalah bahasa pemrograman yang
tergolong pada high level language (mudah bagi manusia untuk
memahami). Mengingat kata-kata/statemennya menyerupai bahasa
manusia (english). Namun demikian, dalam penulisannya
memerlukan aturan (syntax) yang ketat”.
Dan menurut Rusli (2016 : 2) “netbeans merupakan software teks editor
sebagai tempat menuliskan dan mengeksekusi program java”.
2.2.6. Black Box Testing
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016 : 271) “sebuah perangkat lunak
perlu dijaga kualitasnya bahwa kualitas bergantung kepada kepuasan pelanggan”.
Sering perangkat lunak mengandung kesalahan pada proses-proses tertentu pada
saat perangkat lunak sudah berada ditangan user. Kesalahan-kesalahan pada
perangkat lunak ini sering disebut dengan “bug”. Untuk menghindari banyak nya
bug maka diperlukan adanya pengujian perangkat lunak sebelum perangkat lunak
diberikan ke pelanggan atau selama perangkat lunak masih terus dikembangkan.
Adanya bug adalah suatu yang biasa, bahkan disebuah perangkat lunak
yang sudah besar dan terkenal pun biasanya masih ada bug. Yang bisa dilakukan
pengembang perangkat lunak adalah meminimalisir bug dengan melakukan
pengujian. Kelakuan perangkat lunak yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang
dibutuhkan bisa dianggap sebagai bug.
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016 : 272) “pengujian adalah
satu set aktifitas yang direncanakan dan sistematis untuk menguji atau
mengevaluasi kebenaran yang diinginkan”.
28
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016 : 272) “pengujian perangkat
lunak adalah sebuah elemen sebuah topik yang memiliki cakupan luas dan sering
dikaitkan dengan verifikasi dan validasi”.