BAB II LANDASAN TEORI - eprints.stainkudus.ac.ideprints.stainkudus.ac.id/1789/5/5.BAB 2.pdf ·...

33
13 BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pasar Modal Pasar Modal merupakan sarana atau wadah untuk mempertemukan antara penjual dan pembeli. Analogi penjual dan pembeli disini berbeda dengan pasar komuditas di pasar tradisional. Penjual dan pembeli adalah penjualan dan pembeli instrumen keuangan dalam rangka investasi. “Market is defined as any situation in which buyers and sellers can negotiate the exchange of a commudity” (Robert Ang, 1997). Pasar Modal merupakan situasi yang mana memberikan ruang dan peluang penjual dan pembeli bertemu dan bernegosiasi dalam pertukaran komuditas dan kelompok komuditas modal. Modal disini, baik modal yang berbentuk hutang (obligasi) maupun modal ekuitas (equity). Tempat untuk pertukaran modal inilah yang selanjutnya disebut Pasar Modal (Bursa Efek). 1 Pasar Modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang maupun modal sendiri. Kalau pasar modal merupakan pasar untuk surat berharga jangka panjang, maka pasar uang (money market) pada sisi yang lain merupakan pasar surat berharga jangka pendek. Jika dipasar modal diperjual belikan instrumen keuangan seperti saham, obligasi, waran, right, obligasi konvertibel, dan berbagai produk turunan (derivatif) seperti opsi (put atau call), maka di pasar uang diperjualbelikan antara lain Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), Commercial Paper Notes, Call Money, Repurchase Agreement, Banker’s Acceptence, Treasury Bills, dan lain- lain. 1 Nor Hadi, Pasar Modal Edisi 2, Yogyakarta, Graha Ilmu, 2015, hlm. 14.

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI - eprints.stainkudus.ac.ideprints.stainkudus.ac.id/1789/5/5.BAB 2.pdf ·...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.stainkudus.ac.ideprints.stainkudus.ac.id/1789/5/5.BAB 2.pdf · berbentuk hutang (obligasi) maupun ... obligasi, waran, right, obligasi konvertibel,

13

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Deskripsi Teori

1. Pasar Modal

Pasar Modal merupakan sarana atau wadah untuk mempertemukan

antara penjual dan pembeli. Analogi penjual dan pembeli disini berbeda

dengan pasar komuditas di pasar tradisional. Penjual dan pembeli adalah

penjualan dan pembeli instrumen keuangan dalam rangka investasi.

“Market is defined as any situation in which buyers and sellers can

negotiate the exchange of a commudity” (Robert Ang, 1997).

Pasar Modal merupakan situasi yang mana memberikan ruang dan

peluang penjual dan pembeli bertemu dan bernegosiasi dalam pertukaran

komuditas dan kelompok komuditas modal. Modal disini, baik modal yang

berbentuk hutang (obligasi) maupun modal ekuitas (equity). Tempat untuk

pertukaran modal inilah yang selanjutnya disebut Pasar Modal (Bursa

Efek).1

Pasar Modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai

instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik

dalam bentuk utang maupun modal sendiri. Kalau pasar modal merupakan

pasar untuk surat berharga jangka panjang, maka pasar uang (money

market) pada sisi yang lain merupakan pasar surat berharga jangka pendek.

Jika dipasar modal diperjual belikan instrumen keuangan seperti

saham, obligasi, waran, right, obligasi konvertibel, dan berbagai produk

turunan (derivatif) seperti opsi (put atau call), maka di pasar uang

diperjualbelikan antara lain Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat

Berharga Pasar Uang (SBPU), Commercial Paper Notes, Call Money,

Repurchase Agreement, Banker’s Acceptence, Treasury Bills, dan lain-

lain.

1 Nor Hadi, Pasar Modal Edisi 2, Yogyakarta, Graha Ilmu, 2015, hlm. 14.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.stainkudus.ac.ideprints.stainkudus.ac.id/1789/5/5.BAB 2.pdf · berbentuk hutang (obligasi) maupun ... obligasi, waran, right, obligasi konvertibel,

14

Prinsip instrumen pasar modal syariah berbeda dengan pasar modal

konvensional. Sejumlah instrumen di pasar modal sudah di perkenalkan

kepada masyarakat, misalnya saham yang berprinsipkan syariah dimana

kriteria saham syariah adalah saham yang dikeluarkan perusahaan yang

melakukan usaha yang sesuai dengan syariah.2

Dewan Syariah Nasional (DSN) mendefinisikan pasar modal

sebagai tempat untuk memperdagangkan berbagai instrumen jangka

panjang, baik dalam bentuk modal maupun utang. Dalam Undang-Undang

No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal disebutkan bahwa pasar modal

adalah kegiatan yang berkaitan dengan penawaran umum dan perdagangan

efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan

efek.

Adapun tujuan pasar modal adalah sebagai sarana mempertemukan

penjual dan pembeli dana. Motif dari perusahaan yang menjual sahamnya

adalah untuk memperoleh dana yang dipergunakan dalam pengembangan

usahanya, sedangkan bagi pemodal adalah untuk mendapatkan penghasilan

dari modalnya.3

Pengertian pasar modal syariah menurut kompilasi hukum ekonomi

syariah, pasar modal (suq maliyah), yaitu kegiatan yang bersangkutan

dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang

berkaitan dengan efek yang diterbitkannya serta lembaga dan profesi yang

berkaitan dengan efek.

Dalam perspektif yang lain pasar modal syariah adalah pasar modal

yang menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam kegiatan transaksi dan

terbatas dari hal-hal yang dilarang oleh ajaran Islam, seperti riba,

perjudian, spekulasi dan lain-lain. Dalam praktiknya pasar modal syariah

seperti halnya kegiatan lembaga keuangan perbankan syariah dalam

operasionalnya tidak mengalami guncangan seperti yang sering terjadi

2 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah Deskripsi dan Ilustrasi,Yogyakarta, Ekonisia, 2004, hlm. 185.

3 Ismail Nawawi, Fikih Muamalah Klasik dan Kontemporer: Hukum Perjanjian, Ekonomi,Bisnis, dan Sosial, Ghalia Indonesia, 2012, hlm. 274.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.stainkudus.ac.ideprints.stainkudus.ac.id/1789/5/5.BAB 2.pdf · berbentuk hutang (obligasi) maupun ... obligasi, waran, right, obligasi konvertibel,

15

dalam aktivitas lembaga keuangan perbankan konvensional dan pasar

modal konvensional yang rentan terjadi guncangan karena fluktuasi harga

sebagai akibat dari tidak bebasnya kegiatan lembaga keuangan itu dari

sistem riba, gharar, dan maysir.

Pasar modal syariah dalam perspektif teori, dalam perspektif ini

berdasarkan pengalaman perjalanan sistem ekonomi syariah ternyata lebih

aman dari goncangan ketidak stabilan dibanding dengan sistem ekonomi

konvensional yang berdasarkan catatan yang ada lebih mudah (rentan)

mengalami gangguan ketidak stabilan, maka tentu kesempatan emas ini

lebih memungkinkan memilih menggunakan sistem ekonomi syariah

untuk melaksanakan kegiatan pasar modal.

Oleh karena itu tepat sekali sekarang sudah ada aktivitas Pasar

Modal Syariah di Jakarta yang terkenal dengan Index Syariah (Jakarta

Islamic Index) di Bursa Efek Jakarta.4

Adapun fungsi dari keberadaan pasar modal syariah menurut MM.

Metwally adalah sebagai berikut:

a. Memungkinkan bagi masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan bisnis

dengan memperoleh bagian dari keuntungan dan resikonya.

b. Memungkinkan para pemegang saham menjual sahamnya guna

mendapatkan likuiditas.

c. Memungkinkan perusahaan meningkatkan modal dari luar untuk

membangun dan mengembangkan lini produksi.

d. Memisahkan operasi kegiatan bisnis dari fluktuasi jangka pendek pada

harga saham yang merupakan ciri umum pada pasar modal

konvensional, dan

e. Memungkinkan investasi pada ekonomi itu ditentukan oleh kinerja

kegiatan bisnis sebagaimana tercermin pada harga saham.5

Dalam ajaran Islam kegiatan berinvestasi seperti yang dilakukan

melalui pasar modal syariah itu termasuk dalam kegiatan muamalah yang

4Ma’ruf Abdullah, Hukum Keuangan Syariah, Yogyakarta, Aswaja Pressindo, 2016, hlm.

194-195.5 Op. Cit, hlm. 187.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.stainkudus.ac.ideprints.stainkudus.ac.id/1789/5/5.BAB 2.pdf · berbentuk hutang (obligasi) maupun ... obligasi, waran, right, obligasi konvertibel,

16

pada dasarnya sesuai dengan kaidah fiqih atau hukum asal, dibolehkan

sepanjang belum ditemukan aturan hukum yang melarangnya.6

Berbagai hal yang menjadi pertimbangan Dewan Syariah Nasional

dalam penetapan pasar modal sebagai bagian dari sistem ekonomi Islam

dengan fatwa DSN No. 40/DSN-MUI/X/2003 adalah sebagai berikut:

a. Perkembangan ekonomi suatu negara tidak lepas dari perkembangan

pasar modal.

b. Pasar modal berdasarkan prinsip syariah telah dikembangkan di

berbagai negara.

c. Umat Islam Indonesia memerlukan pasar modal yang aktivitasnya

sejalan dengan prinsip syariah.

d. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Dewan Syariah

Nasional MUI memandang perlu menetapkan fatwa tentang pasar

modal dan pedoman umum penerapan prinsip syariah di bidang pasar

modal.

Dasar Hukum Fatwa DSN terkait dengan pasar modal tersebut

dilandaskan pada firman Allah SWT:7

Artinya: “Orang-orang yang Makan (mengambil) riba tidak dapatberdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukansyaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan merekayang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata(berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba,

6 Op. Cit, hlm. 196-197.7 Op. Cit, hlm. 274.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.stainkudus.ac.ideprints.stainkudus.ac.id/1789/5/5.BAB 2.pdf · berbentuk hutang (obligasi) maupun ... obligasi, waran, right, obligasi konvertibel,

17

Padahal Allah telah menghalalkan jual beli danmengharamkan riba. orang-orang yang telah sampaikepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (darimengambil riba), Maka baginya apa yang telah diambilnyadahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah)kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Makaorang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal didalamnya.” (QS. Al-Baqarah [2]: 275).8

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu salingmemakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecualidengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuhdirimu[287]; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayangkepadamu”. (QS An-Nisa [4]: 29).9

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu”

(QS Al-Maidah [5]: 1).10

Sebagai wadah yang terorganisir berdasarkan undang-undang

untuk mempertemukan antara investor sebagai pihak yang surplus dana

untuk berinvestasi dalam instrumen keuangan jangka panjang, pasar modal

memiliki manfaat antara lain:

8 Al-Qur’an Surat Al Baqarah ayat 275, Al–Qur’an dan Terjemehannya, Kementerian AgamaRI, Yayasan Penyelenggara Penerjemah/ Penafsir Al–Qur’an Revisi Terjemah Oleh Lajnah

Pentashihan Mushaf Al – Qur’an Kementerian Agama Republik Indonesia, Jakarta, 2010, hlm. 47.9 Al-Qur’an Surat An Nisa ayat 29, Al–Qur’an dan Terjemehannya, Kementerian Agama RI,

Yayasan Penyelenggara Penerjemah/ Penafsir Al–Qur’an Revisi Terjemah Oleh Lajnah

Pentashihan Mushaf Al – Qur’an Kementerian Agama Republik Indonesia, Jakarta, 2010, hlm. 83.10 Al-Qur’an Surat Al Maidah ayat 1, Al–Qur’an dan Terjemehannya, Kementerian Agama

RI, Yayasan Penyelenggara Penerjemah/ Penafsir Al–Qur’an Revisi Terjemah Oleh LajnahPentashihan Mushaf Al – Qur’an Kementerian Agama Republik Indonesia, Jakarta, 2010, hlm.

106.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.stainkudus.ac.ideprints.stainkudus.ac.id/1789/5/5.BAB 2.pdf · berbentuk hutang (obligasi) maupun ... obligasi, waran, right, obligasi konvertibel,

18

a. Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia usaha

sekaligus memungkinkan alokasi sumber dana secara optimal.

b. Alternatif investasi yang memberikan potensi keuntungan dengan risiko

yang bisa diperhitungkan melalui keterbukaan, likuiditas, dan

diversifikasi investasi.

c. Memberikan kesempatan memiliki perusahaan yang sehat dan

mempunyai prospek, keterbukaan dan profesionalisme, menciptakan

iklim berusaha yang sehat.

d. Menciptakan lapangan kerja atau profesi yang menarik.

e. Memberikan akses kontrol sosial.

f. Menyediakan leading indicator bagi trend ekonomi negara.

2. Inflasi

a. Pengertian Inflasi

Secara umum inflasi berarti kenaikan harga barang atau

komoditas dan jasa dalam periode waktu tertentu. Inflasi dapat

dianggap sebagai fenomena moneter karena terjadinya penurunan nilai

unit penghitungan moneter terhadap suatu komoditas. Menurut para

ekonom modern, inflasi berupa kenaikan secara menyeluruh jumlah

uang yang harus dibayarkan (nilai unit penghitungan moneter)

terhadap barang/ komoditas dan jasa. Sebaliknya, jika yang terjadi

adalah penurunan nilai unit perhitungan moneter terhadap barang/

komoditas dan jasa, terjadi deflasi (deflation).11

Inflasi adalah gejala ekonomi yang menunjukkan naiknya

tingkat harga secara umum yang berkesinambungan. Syarat inflasi

yaitu terjadi kenaikan harga-harga secara umum dan terus menerus.

Jika hanya satu atau dua jenis barang saja yang naik, itu bukan

merupakan inflasi. Kenaikan harga yang bersifat sementara,

11 Adiwarman Azwar Karim, Ekonomi Islami: Suatu Kajian Ekonomi Makro, Jakarta, IIITIndonesia, 2002, hlm. 63.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.stainkudus.ac.ideprints.stainkudus.ac.id/1789/5/5.BAB 2.pdf · berbentuk hutang (obligasi) maupun ... obligasi, waran, right, obligasi konvertibel,

19

umpamanya kenaikan harga karena musiman, menjelang hari raya,

bencana, dan sebagainya, tidak disebut sebagai inflasi.

Salah satu akibatnya yaitu inflasi cenderung menurunkan

kesejahteraan individu dan masyarakat. Para pelaku ekonomi seperti

para pekerja yang bergaji tetap, inflasi biasanya berjalan lebih cepat

daripada kenaikan upah para pekerja. Upah riil para pekerja akan

merosot disebabkan oleh inflasi, dan ini berarti tingkat kesejahteraan

atau kemakmuran sebagian besar masyarakat dengan sendirinya akan

turut merosot. Jadi, dampak buruk inflasi tersebut terhadap individu

dan masyarakat yaitu: (1) menurunnya pendapatan riil bagi orang-

orang yang berpendapatan tetap; (2) mengurangi nilai kekayaan yang

berbentuk uang; dan (3) memperburuk pembagian kekayaan atau

memperlebar jurang distribusi antargolongan pendapatan.

Laju inflasi adalah tingkat perubahan harga umum yang diukur

sebagai berikut:

Laju Inflasi Tahun t =

Secara konseptual tingkat harga yang dimaksud adalah tingkat

harga rata-rata tertimbang dari barang dan jasa dalam perekonomian

dan secara umum diukur dengan indeks harga konsumen (consumer

price index-CPI) maupun indeks harga produsen (producer price

index-PPI).12

Tingkat inflasi yaitu presentasi kecepatan kenaikan harga-

harga dalam suatu tahun tertentu, biasanya digunakan sebagai ukuran

untuk menunjukkan sampai dimana buruknya masalah ekonomi yang

dihadapi.13 Untuk mengetahui tingkat atau laju inflasi atau deflasi

menggunakan indeks harga. Indeks harga adalah ukuran statistik yang

12 Ali Ibrahim Hasyim, Ekonomi Makro, Jakarta, Prenadamedia Group, 2016, hlm. 186-187.13 Sadono Sukirno, Pengantar Teori Makroekonomi Edisi Kedua, Jakarta, Grafindo Persada,

1996, hlm. 302.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.stainkudus.ac.ideprints.stainkudus.ac.id/1789/5/5.BAB 2.pdf · berbentuk hutang (obligasi) maupun ... obligasi, waran, right, obligasi konvertibel,

20

digunakan untuk mengukur tingkat harga pada suatu periode

tertentu.14

b. Kelajuan Inflasi

Dalam membicarakan mengenai masalah inflasi, perlu kita

membedakan diantara inflasi merayap (creeping inflation), inflasi

sederhana (moderate inflation) dan inflasi hiper (hyper inflation).

Inflasi merayap adalah inflasi yang tingkatnya tidak melebihi 2-3

persen setahun, inflasi sederhana adalah inflasi yang berada disekitar

5-8 persen dan inflasi hiper adalah inflasi yang tingkatnya sangat

tinggi, yang menyebabkan tingkat harga menjadi dua kali lipat atau

lebih dalam tempo satu tahun.15

c. Dampak Inflasi

Adapun dampak inflasi terhadap perekonomian sebagai

berikut:

a) Inflasi dapat mendorong penanaman modal spekulatif.

Pada masa inflasi, seseorang akan lebih merasa aman jika

menginvestasikan modalnya dalam bentuk pembelian rumah atau

barang berharga lain daripada melakukan investasi yang produktif.

Kondisi ini tidak akan menaikkan investasi yang yang akan

berdampak terhadap pendapatan nasional.

b) Tingkat bunga meningkat: dan akan mengurangi tingkat investasi.

Dalam kondisi inflasi biasanya pemerintah akan menaikkan tingkat

bunga untuk mengurangi jumlah uang yang beredar di dalam

masyarakat. Namun kenaikan tingkat bunga tersebut akan

menyebabkan investor enggan melakukan investasi karena bunga

pinjaman yang harus dibayarkan menjadi lebih tinggi. Pada kondisi

ini, investor lebih suka menyimpan dana di bank dan memperoleh

pendapatan dari bunga tabungan.

14 Mansyuri Machfudz, Nurhadi Sujoni, Teori Ekonomi Makro Dilengkapi dengan ContohSoal dan Penyelesaiannya, Malang, UIN-Maliki Press, 2012, hlm. 181-182.

15 Sadono Sukirno, Makroekonomi modern, Jakarta, Grafindo Persada, 2000, hlm.11.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.stainkudus.ac.ideprints.stainkudus.ac.id/1789/5/5.BAB 2.pdf · berbentuk hutang (obligasi) maupun ... obligasi, waran, right, obligasi konvertibel,

21

c) Menimbulkan ketidakpastian mengenai keadaan ekonomi di masa

yang akan datang.

Pertumbuhan ekonomi menjadi tidak bisa lagi diramalkan dengan

baik sehingga menimbulkan ketidakpastian terhadap perekonomian

suatu negara.

d) Menimbulkan masalah neraca perdagangan.

Inflasi akan menyebabkan harga barang impor menjadi lebih murah

daripada barang yang dihasilkan di dalam negeri, karena itu

biasanya inflasi akan menyebabkan impor berkembang lebih cepat

daripada perkembangan ekspor.16

Selain itu inflasi menimbulkan sejumlah masalah yang

berhubungan dengan akuntansi, misalnya:

a) Penilaian terhadap aset tetap dan aset lancar, apakah dilakukan

dengan metode biaya historis atau metode biaya aktual;

b) Pemeliharaan modal riil dengan melakukan isolasi keuntungan

inflasioner, dan

c) Kebutuhan akan koreksi dan rekonsiliasi operasi (index) untuk

mendapatkan perbandingan waktu dan tempat.17

Masalah inflasi menimbulkan efek atau akibat yang buruk

kepada masyarakat, akibat buruk yang paling nyata adalah

kemerosotan pendapatan riil yang diterima masyarakat. Pendapatan

pekerja-pekerja tidak selalu mengalami perubahan untuk

menyesuaikan dengan keadaan inflasi. Dengan demikian inflasi akan

menurunkan pendapatan riil dari pekerja-pekerja yang berpendapatan

tetap yang kerap kali merupakan sebagian besar dari angkatan kerja

dalam perekonomian. Ini merupakan salah satu inflasi yang harus

dihindari. Inflasi yang serius yaitu yang kelajuannya sudah tidak dapat

dikendalikan, akan mengurangi tabungan, mengurangi gairah

perusahaan untuk melakukan investasi yang produktif, dan dapat

16 Soeratno, Ekonomi Makro Pengantar, Edisi 2, Cetakan Pertama, Yogyakarta, SekolahTinggi Ilmu Ekonomi YKPN, 2004, hlm. 182.

17 Op.Cit, hlm. 67.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.stainkudus.ac.ideprints.stainkudus.ac.id/1789/5/5.BAB 2.pdf · berbentuk hutang (obligasi) maupun ... obligasi, waran, right, obligasi konvertibel,

22

menimbulkan kemerosotan nilai mata uang dan deficit dalam neraca

pembayaran. Berbagai masalah ini akan memperlambat pertumbuhan

ekonomi dan meningkatkan pengangguran. Seterusnya inflasi perlu

dihindari berdasarkan pertimbangan keadilan. Inflasi akan

memperkaya pemilik modal dan pemilik harta tetap, karena nilai

kekayaan mereka semakin meningkat. Sebaliknya, golongan

masyarakat yang bergaji tetap mengalami kemerosotan dalam

pendapatan riilnya. Maka jurang kekayaan masyarakat akan

bertambah lebar sebagai akaibat inflasi.18

3. Volume Perdagangan Saham

a. Pengertian Volume Perdagangan

Menurut Lely Fera Triani volume perdagangan diartikan

sebagai jumlah lembar saham yang diperdagangkan pada hari tertentu.

Perdagangan suatu saham yang aktif, yaitu dengan volume

perdagangan yang besar, menunjukkan bahwa saham tersebut

digemari oleh para investor yang berarti saham tersebut cepat

diperdagangkan. Ada kemungkinan dealer akan mengubah posisi

kepemilikan sahamnya pada saat perdagangan saham semakin tinggi

atau dealer tidak perlu memegang saham dalam jumlah terlalu lama.

Beberapa pakar dan ahli mendefinisikan saham dengan

berbagai formulasi yang berbeda-beda, menurut Huda dan Mustafa

Edwin Nasution (2007:59), saham adalah surat bukti kepemilikan atas

sebuah perusahaan yang melakukan penawaran umum (go public)

dalam nominal atau presentase tertentu.19 Saham syariah merupakan

surat berharga yang mereprentasikan penyertaan modal kedalam suatu

perusahaan. Sementara dalam prinsip syariah penyertaan modal

dilakukan pada perusahaan yang tidak melanggar prinsip-prinsip

18 Sadono Sukirno, Makroekonomi Modern, Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2000, hlm. 10-11.

19 Op.Cit, hlm. 132.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.stainkudus.ac.ideprints.stainkudus.ac.id/1789/5/5.BAB 2.pdf · berbentuk hutang (obligasi) maupun ... obligasi, waran, right, obligasi konvertibel,

23

yariah seperti: perjudian, riba, memproduksi barang yang diharamkan

dan lain-lain.20

Setiap indikator belum tentu cocok digunakan di setiap pasar

modal. Oleh karena itu, investor disarankan jangan hanya

menggunakan satu indikator untuk digunakan terus menerus.

Sebaiknya investor menggunakan beberapa indikator yang paling

cocok untuk digunakan di BEJ. Ada dua tipe dasar indikator, yaitu

indikator divergence atau konfirmasi dan indikator momentum atau

oskilator (Pring, 1999). Indikator divergence berdaarkan pada grafik

pergerakan harga saham yang membentuk berbagai grafik pola, terdiri

dari volume, open interest, relative performance dan moving average.

Sedangkan indikator momentum adalah indikator yang

mengukur tingkat perubahan arah pergerakan harga saham, dan

digunakan sebagai sinyal titik balik jangka pendek. Apabila harga

saham bergerak naik dengan cepat, maka kejadian ini disebut

overbought dan merupakan sinyal untuk menjual atau tidak membeli.

Sebaliknya, apabila harga saham bergerak turun secara cepat, maka

kejadian ini disebut oversold dan merupakan sinyal untuk membeli

atau tidak menjual.21

b. Volume Perdagangan

Secara historis, volume perdagangan mempunyai kaitan

dengan harga pasar sebagai berikut :

Harga Volume Implikasi

Naik Meningkat Gejala meningkat

Naik Menurun Gejala turun

Turun Meningkat Gejala turun

Turun Menurun Gejala meningkat

Volume perdagangan dianggap sebagai ukuran dari kekuatan

atau kelemahan pasar. Apabila volume meningkat sementara harga

20 Op.Cit, hlm. 197.21 Djoko Susanto dan Agus Sabardi, Pasar Modal, Yogyakarta, Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi YKPN, 2002, hlm. 103-104.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.stainkudus.ac.ideprints.stainkudus.ac.id/1789/5/5.BAB 2.pdf · berbentuk hutang (obligasi) maupun ... obligasi, waran, right, obligasi konvertibel,

24

bergerak naik dan turun, sepertinya harga akan tetap pada

kecenderungan sekarang. Sebaliknya, penurunan volume perdagangan

dipertimbangkan sebagai sinyal akan terjadi pembalikan

kecenderungan.22

c. Kapan Saham Dijual dan Kapan Saham Dibeli?

Secara umum keputusan membeli atau menjual saham

ditentukan oleh perbandingan antara perkiraan nilai intrinsik dengan

harga pasarnya, dengan kriteria sebagai berikut:

a) Jika harga pasar saham lebih rendah dari nilai intrinsiknya, maka

saham tersebut sebaiknya dibeli dan ditahan sementara dengan

tujuan untuk memperoleh capital gain jika kemudian harganya

kembali naik.

b) Jika harga pasar saham sama dengan nilai intrinsiknya, maka

jangan melakukan transaksi. Karena saham tersebut dalam keadaan

keseimbangan, sehingga tidak ada keuntungan yang diperoleh dari

transaksi pembelian atau penjualan saham tersebut.

c) Jika harga pasar saham lebih tinggi dari nilai intrinsiknya, maka

saham tersebut sebaiknya dijual untuk menghindari kerugian.

Karena tentu harganya kemudian akan turun menyesuaikan dengan

nilainya.23

4. Nilai Tukar Rupiah

a. Pengertian Nilai Tukar Rupiah

Exchange rates (nilai tukar uang) atau lebih popular dikenal

dengan sebutan kurs mata uang, berupa catatan harga pasar mata uang

asing (foreign currency) dalam harga mata uang domestik (domestic

currency), atau sebaliknya berupa harga mata uang domestik dalam

mata uang asing. Nilai tukar uang merepresentasikan tingkat harga

pertukaran uang ke mata uang yang lainnya dan digunakan dalam

22 Ibid., hlm.104.23 Abdul Halim, Analisis Investasi, Jakarta, Salemba Empat, 2005, hlm. 31-32.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.stainkudus.ac.ideprints.stainkudus.ac.id/1789/5/5.BAB 2.pdf · berbentuk hutang (obligasi) maupun ... obligasi, waran, right, obligasi konvertibel,

25

berbagai transaksi, misalnya transaksi perdagangan internasional,

turisme, investasi internasional, atau aliran uang jangka pendek antar

negara yang melewati batas-batas geografis atau batas-batas hukum.24

Kurs (nilai tukar) valuta asing, yaitu harga mata uang negara

asing dalam satuan mata uang domestik. Sebagai contoh, seorang

importir inggris yang membeli kopi dari Indonesia senilai Rp 350.000.

Di sini pound-lah yang harus dirubah atau dikonversikan menjadi

rupiah. Jika kursnya tetap Rp 3.500 per pound, maka si importir

inggris itu perlu 100.25

Ada beberapa faktor baik dari luar negeri maupun dalam

negeri, yang mendorong pelemahan rupiah akhir-akhir ini. Faktor

utama dari luar negeri adalah inflasi di Amerika Serikat sebesar 0.6%

pada bulan Maret 2005, angka ini jauh berada diatas perkiraan pasar.

Hal ini membuat pasar berspekulasi bahwa dollar AS akan menguat

(karena imbal hasil dari aset dalam dollar AS juga akan naik), yang

membuat dollar AS benar-benar menguat terhadap hampir seluruh

mata uang dunia, termasuk rupiah.

b. Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah

Faktor domestik lain yang memicu pelemahan rupiah adalah

angka inflasi pada maret 2005 mencapai 8.81% (tahunan), yang

disebabkan oleh kenaikan harga BBM. Angka ini berada jauh di atas

perkiraan pasar dan telah memicu naiknya ekspektasi inflasi, yang

kemudian menimbulkan ekspektasi pelemahan rupiah.26

Faktor lain yang mempengaruhi nilai mata uang suatu negara

adalah perbedaan tingkat bunga antarnegara. Kenaikan tingkat bunga

di Amerika Serikat relatif terhadap tingkat bunga di Indonesia akan

menyebabkan banyak investor mengalihkan investasinya dari

24 Op. Cit, hlm. 87.25 Paul A. Samuelson & William D. Nordbaus, Makro Ekonomi, Edisi Keempatbelas, Jakarta,

Erlangga, 1992, hlm. 525.26 Pratama Rahardja, Mandala Manurung, Teori Ekonomi Makro: Suatu Pengantar, edisi

ketiga, Jakarta, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2005, hlm. 101-102.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.stainkudus.ac.ideprints.stainkudus.ac.id/1789/5/5.BAB 2.pdf · berbentuk hutang (obligasi) maupun ... obligasi, waran, right, obligasi konvertibel,

26

instrumen keuangan dengan denominasi rupiah ke instrumen

keuangan dengan denominasi dollar.

Semakin menguatnya perekonomian suatu negara cenderung

akan meningkatkan nilai mata uang tersebut. Perekonomian yang

semakin baik akan menarik dana (modal) lebih banyak, dan akan

semakin banyak investor yang berusaha membeli mata uang negara

tersebut untuk memasuki negara tersebut. Kondisi politik juga akan

mempengaruhi mata uang suatu negara, negara yang mempunyai

stabilitas politik yang tinggi dan risiko ekonomi yang rendah akan

cenderung mempunyai nilai mata uang yang semakin menguat.27

Dalam pembahasan nilai tukar menurut islam digunakan dua

skenario, yaitu:

a) Hanya terjadi perubahan-perubahan harga di dalam negeri yang

mempengaruhi nilai tukar uang (faktor luar negeri dianggap tidak

berpengaruh); dan

b) Terjadi perubahan-perubahan harga di luar negeri (faktor di dalam

negeri dianggap tidak berpengaruh).

Selain itu, perlu diingat bahwa kebijakan nilai tukar uang

dalam islam menganut sistem managed floating, yaitu nilai tukar

merupakan kbijakan pemerintah (bukan cara atau kebijakan itu

sendiri) karena pemerintah tidak mencampuri keseimbangan pasar,

kecuali jika terjadi hal-hal yang mengganggu keseimbangan tersebut.

Jadi, nilai tukar yang stabil merupakan hasil kebijakan tepat yang

diambil pemerintah.28

c. Mengawasi Kestabilan Kurs Valuta Asing

Salah satu usaha yang perlu dilakukan untuk menciptakan

kestabilan ekonomi adalah dengan mempertahankan kestabilan nilai

kurs mata uang asing dan berusaha membatasi impor. Salah satu

faktor yang dapat menjatuhkan nilai mata uang adalah keadaan

27 Mamduh M. Hanafi, Manajemen Keuangan Internasional Cetakan Pertama, Yogyakarta,BPFE Yogyakarta, 2003, hlm. 110-111.

28 Op. Cit, hlm. 97-98.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.stainkudus.ac.ideprints.stainkudus.ac.id/1789/5/5.BAB 2.pdf · berbentuk hutang (obligasi) maupun ... obligasi, waran, right, obligasi konvertibel,

27

perdagangan luar negeri dimana impor melebihi ekspor. Maka, untuk

menjaga agar nilai kurs mata uang tetap stabil, bank sentral haruslah

membuat langkah-langkah yang menjamin agar masyarakat tidak

mengimpor secara berlebih-lebihan dari negara lain. Bank sentral

merupakan salah satu lembaga pemerintah yang bertugas untuk

menjaga kestabilan kegiatan impor, ekspor, dan aliran modal luar

negeri dengan tujuan untuk menjamin tercapainya kestabilan

perekonomian negara.29

5. Indeks Harga Saham

Indeks harga saham (IHS) merupakan ringkasan dari pengaruh

simultan dan kompleks dari berbagai macam variabel yang berpengaruh,

terutama tentang kejadian-kejadian ekonomi. Dengan demikian, IHS dapat

dijadikan barometer kesehatan ekonomi suatu negara dan sebagai dasar

melakukan analisis statistik atas kondisi pasar terakhir (current market).

Sebagaimana yang diketahui bahwa, saham sebagai bukti

kepemilikan perusahaan merupakan surat berharga atau efek yang

diterbitkan oleh perusahaan yang terdaftar dibursa (go public). Fluktuasi

harga saham ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam memperoleh

laba. Apabila laba yang diperoleh perusahaan relatif tinggi, maka

kemungkinan besar bahwa deviden yang dibayarkan juga relatif tinggi.

Apabila deviden yang dibayarkan relatif tinggi, akan berpengaruh positif

terhadap harga saham di bursa, dan investor akan tertarik untuk

membelinya. Akibatnya permintaan akan saham tersebut menjadi

meningkat. Peningkatan harga saham ini akan menimbulkan capital gain

bagi para pemegangnya. Sementara itu, kemampuan perusahaan dalam

memperoleh laba tersebut tidak saja ditentukan oleh kemampuan

manajemen dalam mengelola sumber daya yang ada, tetapi juga

dipengaruhi oleh faktor lain di luar perusahaan, seperti kondisi sosial

29 Sadono Sukirno, Makroekonomi Teori Pengantar Ed.3, Jakarta, Raja Grafindo Persada,2015, hlm. 287-288.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.stainkudus.ac.ideprints.stainkudus.ac.id/1789/5/5.BAB 2.pdf · berbentuk hutang (obligasi) maupun ... obligasi, waran, right, obligasi konvertibel,

28

masyarakat, politik, dan keamanan. Semuanya itu akan berpengaruh juga

terhadap fluktuasi harga saham.30

Indeks harga saham sebenarnya merupakan angka indeks harga

saham yang telah disusun dan dihitung sedemikian rupa sehingga

menghasilkan trend. Sedangkan angka indeks itu sendiri adalah angka

yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dipergunakan untuk

membandingkan kegiatan atau peristiwa, bisa berupa perubahan harga

saham, dari waktu ke waktu (Supranto, 1992: 101). Dengan demikian,

untuk bisa menemukan angka indeks harus tersedia data lebih dari satu.

Sebab harus ditentukan waktu dasar dan waktu yang berlaku. Sebagai

contoh kita gunakan data hipotesis. Misalnya perkembangan harga saham

pada PT Tanjung Bira, selanjutnya kita gunakan harga rata-rata pada bulan

januari 2005 sebagai waktu dasar, dan waktu lainnya sebagai waktu yang

berlaku. Penggunaan waktu dasar berarti memberi angka indeks 100 pada

waktu tersebut. Dengan demikian indeks harga pada bulan januari 2005

adalah 100. Selanjunya kita hitung indek harga untuk waktu yang lainnya.

Misalnya, untuk bulan februari diketemukan 110 (sebenarnya 110%),

angka ini diperoleh dengan cara membagai harga saham bulan februari

dengan bulan januari (11.000: 10.000x 100%). Demikian pula dengan

bulan desember, yang diketemukan angka indeksnya 90. Agka ini

merupakan hasil bagi harga saham pada bulan desember 2005 dengan

harga saham bulan januari 2005 dikali 100% (9.000: 10.000x 100%).

Demikian seterusnya sehingga semua bulan bisa diketahui angka indeks

harganya dengan menggunakan rumus umum:

IHS =

Dimana:

IHS : Indeks Harga Saham

H : Harga pada waktu yang berlaku

Ht : Harga pada waktu dasar

30 Op. Cit, hlm. 12.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.stainkudus.ac.ideprints.stainkudus.ac.id/1789/5/5.BAB 2.pdf · berbentuk hutang (obligasi) maupun ... obligasi, waran, right, obligasi konvertibel,

29

Adanya kenaikan indeks harga saham menunjukkan pasar dalam

keadaan bergairah. Tidak berubahnya indeks harga saham menunjukkan

situasi dalam keadaan stabil. Sedangkan indeks harga saham mengalami

penurunan, menunjukkan kondisi pasar sedang menunjukkan kelesuan.31

Indeks harga saham merupakan indikator utama yang

menggambarkan pergerakan harga saham. Di pasar modal sebuah indeks

diharapkan memiliki lima fungsi, yaitu:

a. Sebagai indikator tren saham,

b. Sebagai indikator tingkat keuntungan,

c. Sebagai tolok ukur (benchmark) kinerja suatu portofolio,

d. Memfasilitasi pembentukan portofolio dengan strategi paif,

e. Memfasilitasi berkembangnya produk derivatif.

Ada beberapa macam pendekatan atau metode yang dapat

digunakan untuk menghitung indeks, yaitu:

a. Menghitung arithmetic mean harga saham yang masuk dalam anggota

indeks.

b. Menghitung geometric mean dari indeks individual saham yang masuk

anggota indeks.

c. Menghitung rata-rata tertimpang nilai pasar.32

Struktur yang membentuk atau mempengaruhi indeks harga saham

paling tidak meliputi:

a. Indeks harga saham sangat ditentukan oleh harga saham yang listing di

Bursa Efek. Sementara, harga saham sangat ditentukan kepercayaan

investor baik investor domestik maupun asing. Dengan demikian indeks

harga saham mencerminkan makro ekonomi, karena kepercayaan

investor, yang berarti adanya potensi aliran dana masuk (capital inflow)

yang itu semua akan meningkatkan sumber dana dalam suatu negara

guna menggerakkan sektor keuangan dan sektor riil. Kondisi seperti itu,

akan memperlancar dan meningkatkan pendapatan dan daya beli

31 Sawidji Widoatmodjo, Seri Membuat Uang Bekerja Untuk Anda Cara Sehat Investasi DiPasar Modal Pengantar Menjadi Investor Profesional. Jakarta, Gramedia, 2005, hlm. 240-241.

32 Op. Cit, hlm. 194-195.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.stainkudus.ac.ideprints.stainkudus.ac.id/1789/5/5.BAB 2.pdf · berbentuk hutang (obligasi) maupun ... obligasi, waran, right, obligasi konvertibel,

30

masyarakat. Begitu pula sebaliknya, jika harga saham terdapat

kecenderungan menurun, sudah barang pasti indeks harga saham juga

akan menurun, berarti terjadi sentimen pasar akibat kepercayaan

investor menurun. Penurunan investor disini, bisa jadi memunculkan

capital out flow (investor asing melepas saham), hal itu berimplikasi

pada penurunan dana investasi dalam suatu negara.

b. Indeks harga saham yang merupakan representasi kepercayaan investor

sangat ditentukan oleh kondisi ekonomi suatu negara. Kasus

sebagaimana tersebut menunjukkan, ketika kondisi ekonomi reses

(misalnya, krisis Eropa dan kondisi ekonomi Amerika Serikat masih

menjadi sentiment utama pasar). Kondisi tersebut berdampak saham

diluar negeri, tak terkecuali Bursa Efek Indonesia. Stabilitas ekonomi

suatu negara, akan meningkatkan kepercayaan investor, sehingga

memberikan peluang untuk melakukan portofolio investasi dengan

return yang optimal.

c. Indeks harga saham juga mencerminkan kondisi iklim ekonomi politik

suatu negara. Ini terkait dengan pola kebijakan pemerintah dalam

menjamin keamanan dan kenyamanan investasi. Kebijakan pemerintah

yang kurang memberikan peluang investasi tumbuh, ataupun ekonomi

biaya tinggi (hight cost) cenderung dihindari investor, kurang

memberikan jaminan penyelesaian sengketa transaksi dan tidak

mencerminkan keadilan adalah kondisi yang dihindari investor.

d. Indeks harga saham juga mencerminkan keamanan suatu negara.

Contoh riil adalah Indonesia saat kisaran tahun 1998-2001, yang mana

saat itu banyak terjadi capital out flow. Saat itu investor asing

melakukan wait and see dalam trading, sehingga harga saham

cenderung turun, bahkan beberapa kali Bursa Efek haru melakukan

suspensi perdagangan untuk melindungi investor yang memegang efek.

e. Indeks harga saham mencerminkan profesionalis dan integritas para

pelaku pasar serta penegakan etika profesi di Pasar Modal suatu negara.

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.stainkudus.ac.ideprints.stainkudus.ac.id/1789/5/5.BAB 2.pdf · berbentuk hutang (obligasi) maupun ... obligasi, waran, right, obligasi konvertibel,

31

f. Indeks harga saham menunjukkan infrastruktur yang ada dalam

memberikan fasilitas trading. Semakin modern mekanisme yang

disediakan maka akan memberika kenyamanan, keamanan, kecepatan

dan kemudahan transaksi akan meningkatkan volume trading, hal itu

akan mendongkrak harga saham.33

6. Indeks Syariah atau Jakarta Islamic Index (JII)

Indeks syariah atau Jakarta Islamic index (JII), menggunakan

saham-saham yang memenuhi kriteria investasi dalam syariah islam.

Saham-saham yang masuk dalam JII adalah emiten yang kegiatan

usahanya tidak bertentangan dengan syariah islam.

Jakarta Islamic Index (JII) merupakan indeks terakhir yang

dikembangkan oleh BEJ bekerjasama dengan danareksa investasment

management. Adapun indeks sebelum JII, adalah indeks individual, indeks

harga saham sektoral, dan indeks harga saham gabungan (IHSG).

Saham-saham yang masuk dalam indeks syariah adalah emiten

yang kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan syariah, seperti:

a. Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan

yang dilarang.

b. Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi) termasuk perbankan

dan asuransi konvensional.

c. Usaha yang memproduksi, mendistribusikan serta memperdagangkan

makanan dan minuman yang tergolong haram.

d. Usaha yang memproduksi, mendistribusi dan atau menyediakan barang-

barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudharat.

Adapun tahapan atau seleksi untuk saham yang masuk dalam

indeks syariah antara lain:

a. Memilih kumpulan saham dengan jenis usaha utama yang tidak

bertentangan dengan prinsip syariah dan sudah tercatat lebih dari 3

bulan (kecuali termasuk dalam 10 besar dalam hal kapitalisasi)

33 Op. Cit, hlm. 285-286.

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.stainkudus.ac.ideprints.stainkudus.ac.id/1789/5/5.BAB 2.pdf · berbentuk hutang (obligasi) maupun ... obligasi, waran, right, obligasi konvertibel,

32

b. Memilih saham berdasarkan laporan keuangan tahunan atau tenaga

tahun terakhir yang memiliki rasio kewajiban terhadap aktiva maksimal

sebesar 90%.

c. Memilih 60 saham dari susunan saham di atas berdasarkan urutan rata-

rata kapitalisasi pasar terbesar selama satu tahun terakhir.

d. Memilih 30 saham dengan urutan berdasarkan tingkat likuiditas rata-

rata nilai perdagangan regular selama satu tahun terakhir.

Pengkajian ulang akan dilakukan 6 bulan sekali dengan penentuan

komponen indeks awal bulan januari dan juli setiap tahunnya. Sedangkan

perubahan pada jenis usaha emiten akan dimonitor secara terus menerus

berdasarkan data publik dan media. Indeks harga saham setiap hari

dihitung menggunakan harga saham terakhir yang terjadi di bursa.34

34 Op. Cit, hlm. 195-196.

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.stainkudus.ac.ideprints.stainkudus.ac.id/1789/5/5.BAB 2.pdf · berbentuk hutang (obligasi) maupun ... obligasi, waran, right, obligasi konvertibel,

33

Gambar 2.1

Proses Penyaringan Emiten JII

Seleksi Syariah

Emiten tidak menjalankan usaha perjudian atau permainan yang tergolong

judi, dan perdagangan yang dilarang

Bukan lembaga keuangan konvensional

Tidak memproduksi, mendistribusikan, dan memperdagangkan makanan dan

minuman haram

Bukan usaha yang memproduksi, mendistribusikan dan menyediakan barang

atau jasa yang merusak moral dan bersifat mudharat

Seleksi Kapitalisasi

Proses ini menyaring 60 saham dengan nilai kapitalisasi pasar tertinggi di

BEJ

Seleksi Nilai Volume Transaksi

Proses ini menyaring 30 saham dengan nilai transaksi rata-rata tertinggi

harian di BEJ

PROSES EVALUASI EMITEN SETIAP 6 BULAN SEKALI

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.stainkudus.ac.ideprints.stainkudus.ac.id/1789/5/5.BAB 2.pdf · berbentuk hutang (obligasi) maupun ... obligasi, waran, right, obligasi konvertibel,

34

B. Penelitian Terdahulu

Adapun penelitian-penelitian terdahulu yang telah dilakukan, sebagai

berikut:

Penelitian Lely Fera triani yang berjudul faktor-faktor yang

mempengaruhi perubahan indeks harga saham di Jakarta Islamic Index

selama tahun 2011, hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks harga saham

gabungan merupakan cerminan dari kegiatan pasar modal secara umum.

Pergerakan indeks harga saham gabungan yang meningkat menunjukkan

kondisi pasar modal bullish, sebaliknya jika menurun menunjukkan kondisi

pasar modal sedang bearish. Kejadian terebut dipengaruhi beberapa faktor

makroekonomi, seperti: volume perdagangan saham, nilai tukar, dan suku

bunga Indonesia. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis:

pengaruh faktor makro ekonomi melalui volume perdagangan saham, nilai

tukar, dan suku bunga Indonesia terhadap indeks harga saham gabungan di

Jakarta Islamic Indeks (JII). Sampel dari penelitian ini adalah volume

perdagangan saham, nilai tukar, suku bunga Indonesia terhadap indeks harga

saham gabungan di Jakarta Islamic Index dengan menggunakan data harian

selama tahun 2011, sehingga data pada observasi (n) = 247. Ada pengaruh

faktor ekonomi makro yang diwakili oleh volume transaksi, dan tingkat suku

bunga terhadap indeks harga saham gabungan. Variabel nilai tukar tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap indeks harga saham gabungan. Hasil

perhitungan yang diperoleh nilai F = 27,416; menjadi jelas bahwa perubahan

dalam volume transaksi, nilai tukar, dan nilai suku bunga berpengaruh

signifikan secara bersama-sama indeks harga saham gabungan.35

Penelitian yang dilakukan oleh Murtianingsih dalam judul variabel

ekonomi makro dan indeks harga saham gabungan, penelitian ini bertujuan

meneliti hubungan variabel ekonomi makro: inflasi, suku bunga BI, dan nilai

tukar mata uang terhadap pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Teknik analisa yang digunakan adalah regresi linier berganda terlebih dahulu

35 Lely Fera Triani, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Indeks Harga Saham di JakartaIslamic Index Selama Tahun 2011, Volume 9, Nomor 2, September 2013, hlm. 162.

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.stainkudus.ac.ideprints.stainkudus.ac.id/1789/5/5.BAB 2.pdf · berbentuk hutang (obligasi) maupun ... obligasi, waran, right, obligasi konvertibel,

35

dilakukan uji asumi klasik yang meliputi uji normalitas, heteroskedastisitas,

multikolinieritas, dan autokorelasi. Adapun data yang digunakan adalah data

sekunder yang diterbitkan Bank Indonesia dan Bursa Efek Indonesia selama

periode 2008-2012. Hasil penelitian menemukan bahwa inflasi, suku bunga

BI, nilai tukar mata uang terhadap dollar berpengaruh signifikan terhadap

pergerakan IHSG. Sementara pengaruh secara parsial menghasilkan: inflasi

berpengaruh positif terhadap IHSG meskipun tidak signifikan, sedangkan

suku bunga BI dan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dollar berpengaruh

negative signifikan.36

Penelitian yang dilakukan oleh Siti Aisiyah Suciningtias dan Rizki

Khoiroh yang berjudul analisis dampak variabel makro ekonomi terhadap

indeks saham syariah indonesia (ISSI), menemukan variabel inflasi dan nilai

tukar IDR/ USD mempunyai pengaruh negative terhadap Indeks Saham

Syariah Indonesia (ISSI) selama periode mei 2011 sampai nopember 2014.

Dimana semakin tinggi tingkat inflasi dan nilai tukar IDR/USD akan

menurunkan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).37

Neny Mulyani dalam penelitiannya yang berjudul analisis pengaruh

inflasi, suku bunga, nilai tukar rupiah, dan produk domestik bruto terhadap

jakarta isslamic index, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah

terdapat pengaruh inflasi, suku bunga, nilai tukar rupiah, dan produk

domestik bruto (PDB) terhadap Jakarta Islamic Index dengan sampel

penelitian data Jakarta Islamic Index periode 2009-2011. Metode analisis

dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda, hasil analisis

menunjukkan inflasi berpengaruh positif terhadap JII, suku bunga

berpengaruh negatif terhadap JII, nilai tukar rupiah berpengaruh negatif

terhadap JII dan PDB berpengaruh positif terhadap JII. Semua variabel bebas

secara simultan berpengaruh terhadap indeks saham JII.38

36 Murtianingsih, Variabel Ekonomi Makro dan Indeks Harga Saham Gabungan, Volume 1,Nomor 1, Desember 2012, hlm. 1.

37 Siti Aisiyah Suciningtias, Rizki Khoiroh, Analisis Dampak Variabel Makro EkonomiTerhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), ISSN 2302- 9791. Vol. 2 No. 1 May 2015, hlm.410.

38 Ibid., Vol. 1No. 1, 2014, Artikel 10.

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.stainkudus.ac.ideprints.stainkudus.ac.id/1789/5/5.BAB 2.pdf · berbentuk hutang (obligasi) maupun ... obligasi, waran, right, obligasi konvertibel,

36

Penelitian Hafidz Ash-Shidiq dan Aziz Budi Setiawan yang berjudul

analisis pengaruh suku bunga SBI, uang beredar, inflasi dan nilai tukar

terhadap indeks harga saham Jakarta Islamic Index (JII) periode 2009-2014.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh antara suku bunga SBI,

jumlah uang beredar (m2), inflasi dan nilai tukar rupiah IDR/USD terhadap

Jakarta Islamic Index di Bursa Efek Indonesia, dengan periode pengamatan

selama januari 2009-desember 2014. Data yang digunakan dalam penelitian

ini merupakan data bulanan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis

regresi linier berganda, hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial

suku bunga SBI, jumlah uang beredar (m2), dan inflasi tidak berpengaruh

signifikan terhadap JII. Hasil uji koefisien determinasi menunjukkan bahwa

nilai Adjusted R-Square 33,37%. Secara simultan perubahan variabel suku

bunga SBI, jumlah uang beredar (m2), inflasi dan nilai tukar rupiah

berpengaruh positif signifikan terhadap Jakarta Islamic Index (JII).39

Tabel 2.1Perbedaan Dan Persamaan Penelitian Terdahulu

Dengan SekarangPeneliti Judul Variabel

YangDigunakan

Perbedaan Persamaan

Lely FeraTriani

Faktor-FaktorYangMempengaruhi PerubahanIndeks HargaSaham DiJakartaIslamic IndexSelamaTahun 2011

Volumeperdagangan, nilaitukar,tingkat sukubungaterhadapIHSG di JII.

Penentuansampel daripenelitianterdahulumenggunakandata harianselama tahun2011.Sedangkansampel daripenelitian inimenggunakandata audit.

Sama-samamenelitipengaruhvolumeperdagangansaham, nilaitukar rupiahterhadapperubahanindeks hargasaham. Sama-samamenggunakan

39 Hafidz Ash-Shidiq, Aziz Budi Setiawan, Analisis Pengaruh Suku Bunga SBI, UangBeredar, Inflasi, Dan Nilai Tukar Terhadap Indeks Harga Saham Jakarta Islamic Index (JII)Periode 2009-2014, Vol.3.No.2, Oktober, 2015: 25-46, ISSN (cet): 2355-1755, hlm. 25.

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.stainkudus.ac.ideprints.stainkudus.ac.id/1789/5/5.BAB 2.pdf · berbentuk hutang (obligasi) maupun ... obligasi, waran, right, obligasi konvertibel,

37

analisis regresilinierberganda,pengujianhipotesismenggunakanuji asumsiklasik,selanjutnyadilakukan uji Fdan uji t.

Murtianingsih

VariabelEkonomiMakro DanIndeks HargaSahamGabungan

Inflasi,tingkat sukubunga, nilaitukar, danIHSG.

Dalampenelitianterdahulu adavariabelpembedadenganpenelitian yangbaru yaitu sukubunga bankIndonesiandilakukan olehpenelitianterdahulu danpenelitian yangbaru menelititentangvolumeperdagangansaham.

Dalampenelitian inimenggunakananalisis regresilinierberganda,untukpengujianhipotesisdilakukan ujiasumsi klasik,selanjutnyadilakukan uji Fdan uji t.

NenyMulyani

AnalisisPengaruhInflasi, SukuBunga, NilaiTukarRupiah, danProdukDomestikBrutoTerhadap

Inflasi, sukubunga, nilaitukarrupiah, danprodukdomestikbrutoterhadap JII.

Untuk variabelindependenyapenelitianterdahulumeneliti PDB,sedangkanpenelitian sayameneliti padavolumeperdagangan

Menggunakanmetode yangsamadiantaranya:analisis linierberganda, ujiasumsi klasik,uji F dan uji t.

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.stainkudus.ac.ideprints.stainkudus.ac.id/1789/5/5.BAB 2.pdf · berbentuk hutang (obligasi) maupun ... obligasi, waran, right, obligasi konvertibel,

38

JakartaIslamic Index

saham.Penelitianterdahulumenggunakandata selama 3tahun (2009-2011),sedangkanpenelitian sayamenggunakandata penelitian4 tahunterakhir (2012-2015).

SitiAisiyahSuciningtia, RizkiKhoiroh

AnalisisDampakVariabelMakroEkonomiTerhadapIndeksSahamSyariahIndonesia(ISSI)

Inflasi, nilaitukarIDR/USD,sertifikatbankIndonesiasyariah,hargaminyakterhadapISSI

Dalam variabelindependennyapenelitianterdahulumeneliti empatvariabel,diantaranyayang berbedadenganpenelitian sayayaitu: sertifikatbank Indonesiasyariah danharga minyakdunia.Untuk variabeldependen padapenelitianterdahulumenggunakanISSI yangterdiri dariseluruh sahamyang tercatatdalam BEI danbergabung

Menggunakanmetode yangsamadiantaranya:analisis linierberganda, ujiasumsi klasik,uji F dan uji t.

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.stainkudus.ac.ideprints.stainkudus.ac.id/1789/5/5.BAB 2.pdf · berbentuk hutang (obligasi) maupun ... obligasi, waran, right, obligasi konvertibel,

39

pada daftarefek syariah(DES).Sedangkavariabeldependen yangsaya telitimenggunakanJII yang terdiridari 30 sahamsyariah yangsesuai prinsip-prinsip syariah.

HafidzAsh-Shidiq,Aziz BudiSetiawan

AnalisisPengaruhSuku BungaSBI, UangBeredar,Inflasi danNilai TukarTerhadapIndeks HargaSahamJakartaIslamic Index

Suku bungaSBI, nilaitukar rupiahIDR/USD,jumlah uangberedarterhadapindekshargasaham JII.

Periodepengamatanyang dilakukanoleh penelitianterdahuluselama 6 tahun( 2009-2014)danmenggunakan4 variabelindependen(suku bungaSBI, uangberedar,inflasi, dannilai tukar),sedangkanpenelitian sayamenggunakanperiodepengamatanselama 4 tahun(2012-2015)dan meneliti 3variabelindependen(inflasi, nilai

Sama-samamenggunakananalisis regresilinierberganda,pengujianhipotesismenggunakanuji asumsiklasik,selanjutnyadilakukan uji Fdan uji t.Sama-samamenggunakanvariabeldependenindeks hargasaham JII.

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.stainkudus.ac.ideprints.stainkudus.ac.id/1789/5/5.BAB 2.pdf · berbentuk hutang (obligasi) maupun ... obligasi, waran, right, obligasi konvertibel,

40

tukar rupiahdan volumeperdagangansaham)

Sumber Data: Kumpulan jurnal yang diolah.

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa adanya penambahan

variabel baru dalam penelitian yang saya teliti yaitu pengaruh volume

perdagangan saham terhadap perubahan indeks harga saham. Selain faktor

variabel makro ekonomi lain yaitu: tingkat suku bunga SBI, produk domestik

bruto, dan jumlah uang beredar. Sedangkan persamaan dari penelitian

terdahulu dengan penelitian ini adalah meneliti pengaruh variabel makro

ekonomi terhadap perubahan indeks harga saham. Dan menggunakan analisis

regresi linier berganda, pengujian hipotesis menggunakan uji asumsi klasik,

selanjutnya dilakukan uji F dan uji t. Sama-sama menggunakan variabel

dependen indeks harga saham JII.

C. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan tujuan penelitian, tinjauan pustaka, hasil penelitian

terdahulu serta permasalahan yang telah dikemukakan, maka sebagai dasar

untuk merumuskan hipotesis, berikut disajikan kerangka pemikiran yang

dituangkan dalam model penelitian pada gambar berikut:

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.stainkudus.ac.ideprints.stainkudus.ac.id/1789/5/5.BAB 2.pdf · berbentuk hutang (obligasi) maupun ... obligasi, waran, right, obligasi konvertibel,

41

Gambar 2.2Kerangka Pemikiran

Variabel Independen Variabel Dependen

H1

H2

H3

H4

Keterangan:= Uji Parsial= Uji Simultan

Dari gambar diatas adalah gambar kerangka pemikiran dalam

penelitian ini yang menunjukkan pengaruh atau tidaknya inflasi, volume

perdagangan saham, dan nilai tukar rupiah baik secara parsial atau secara

simultan terhadap perubahan indeks harga saham di JII.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam

bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang

diberikan baru didasarkan pada teori relevan, belum didasarkan pada fakta-

fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Hipotesis juga dapat

dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian,

belum jawaban empirik.40

40 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung, Alfabeta, 2013,hlm. 64.

Perubahan IndeksHarga Saham (Y)

Inflasi (X1)

Nilai TukarRupiah (X3)

VolumePerdaganganSaham (X2)

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.stainkudus.ac.ideprints.stainkudus.ac.id/1789/5/5.BAB 2.pdf · berbentuk hutang (obligasi) maupun ... obligasi, waran, right, obligasi konvertibel,

42

Jadi, hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang

kebenarannya masih perlu dibuktikan. Agar penelitian yang menggunakan

analisa data statistik dapat terarah maka perumusan hipotesis angat perlu

ditempuh. Dengan penelitian lain hipotesis dapat diartikan sebagai dugaan

yang memungkinkan benar atau salah, akan ditolak jika salah dan akan

diterima jika fakta-fakta membenarkan hasil penelitiannya.

Berpedoman pada kerangka pemikiran diatas, dapat dirumuskan

hipotesis penelitian sebagai berikut:

1. Pengaruh Inflasi terhadap perubahan indeks harga saham di Jakarta

Islamic Index (JII)

Secara umum inflasi berarti kenaikan harga barang atau komoditas dan

jasa dalam periode waktu tertentu. Inflasi dapat dianggap sebagai

fenomena moneter karena terjadinya penurunan nilai unit penghitungan

moneter terhadap suatu komoditas. Menurut para ekonom modern, inflasi

berupa kenaikan secara menyeluruh jumlah uang yang harus dibayarkan

(nilai unit penghitungan moneter) terhadap barang/ komoditas dan jasa.

Sebaliknya, jika yang terjadi adalah penurunan nilai unit perhitungan

moneter terhadap barang/ komoditas dan jasa, terjadi deflasi (deflation).41

Perkembangan harga sangat signifikan terhadap pergerakan inflasi.

Pergerakan harga yang berfluktuasi sangat menentukan tingkat inflasi,

karena dalam penentuan indikator inflasi salah satunya adalah harga.42

Inflasi yang terjadi bisa menimbulkan ketikstabilan harga, ketidakstabilan

harga tersebut tercermin secara langsung ke dalam risiko dan kesempatan

keuntungan yang tinggi di pasar berjangka baik bagi hedger maupun

investor/spekulator. Sebagian para ahli sependapat bahwa peningkatan

secara drastis persediaan uang yang beredar di suatu negara

memungkinkan untuk timbulnya inflasi.43

41 Op. Cit, hlm. 63.42 Pantas Lumban Batu, Perdagangan Berjangka Future Trading, Jakarta, Elex Media

Komputindo, 2010, hlm. 130.43 Ibid., hlm. 194-195.

Page 31: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.stainkudus.ac.ideprints.stainkudus.ac.id/1789/5/5.BAB 2.pdf · berbentuk hutang (obligasi) maupun ... obligasi, waran, right, obligasi konvertibel,

43

Menurut Murtianingsih (2012) Inflasi merupakan suatu kondisi

dimana harga barang dan jasa mengalami kenaikan karena permintaan

akan produk dan jasa lebih besar dibandingkan penawaran sehingga

berdampak luas terhadap dunia usaha. Perubahan yang terjadi pada dunia

usaha tidak terlepas dari pola investasi yang dilakukan para investor

selanjutnya akan mempengaruhi perekonomian suatu negara. Preferensi

investor pada pasar modal akan berdampak pada volatilitas harga saham

yang akhirnya juga berdampak pada volatilitas IHSG. Hasil penelitiannya

menemukan bahwa inflasi berpengaruh positif tetapi tidak signifikan

terhadap IHSG karena laju inflasi selama tahun 2008-2012 masih dalam

ambang batas kewajaran.

H1: Diduga inflasi berpengaruh signifikan terhadap perubahan indeks

harga saham di Jakarta Islamic Index (JII) periode 2012-2015.

2. Pengaruh volume perdagangan saham terhadap perubahan indeks harga

saham di Jakarta Islamic Index (JII)

Harga naik atau turun berhubungan langsung dengan penjual dan

pembeli. Jika harga naik jumlah pembeli lebih banyak dari penjual atau

tekanan beli lebih besar. Sementara jika harga turun, jumlah penjual lebih

lebih banyak daripada pembeli atau tekanan jual lebih besar.

Volume memperlihatkan jumlah pelaku/ pengguna pasar turut

bertransaksi dan ditunjukkan dengan suatu kontrak per hari. Volume

dihitung setiap hari transaksi perdagangan dan volume merupakan suatu

patokan yang biasanya digunakan untuk melihat tingkat likuiditas pasar.

Open interest dihitung secara akumulatif sejak awal suatu kontrak

berjangka diperdagangkan sampai masa kontrak tersebut jatuh tempo. Jika

harga suatu komoditi naik dan diikuti naiknya volume dan open interest

berarti pasar dalam keadaan sangat bullish naik. Begitu pula dengan

keadaan yang lainnya, jika harga suatu komoditi turun sedangkan volume

dan open interest nya naik, berarti pasar dalam keadaan sangat bearish

turun. Open interest merupakan cara untuk mengetahui aliran uang ke

Page 32: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.stainkudus.ac.ideprints.stainkudus.ac.id/1789/5/5.BAB 2.pdf · berbentuk hutang (obligasi) maupun ... obligasi, waran, right, obligasi konvertibel,

44

dalam atau keluar pasar.44 Secara historis, volume perdagangan saham

mempunyai kaitan dengan harga pasar.45

Menurut Lely Fera Triani (2013) Volume perdagangan diartikan

sebagai jumlah lembar saham yang diperdagangkan pada hari tertentu

(Abdul & Nasuhi, 2000). Perdagangan suatu saham yang aktif, yaitu

dengan volume perdagangan yang besar, menunjukkan bahwa saham

tersebut digemari oleh para investor yang berarti saham tersebut cepat

diperdagangkan. Ada kemungkinan dealer akan mengubah posisi

kepemilikan sahamnya pada saat perdagangan saham semakin tinggi atau

dealer tidak perlu memegang saham dalam jumlah terlalu lama. Hasil

penelitiannya menemukan bahwa pengaruh volume perdagangan saham

terhadap IHSG terlihat positif dan signifikan. Hal ini sejalan dengan

penelitian terdahulu oleh Ying (1966) dan Crouch (1970).46

H2: Diduga volume perdagangan berpengaruh signifikan saham

terhadap perubahan indeks harga saham di Jakarta Islamic Index

(JII) periode 2012-2015.

3. Pengaruh nilai tukar rupiah terhadap perubahan indeks harga saham di

Jakarta Islamic Index (JII)

Nilai tukar rupiah adalah harga rupiah terhadap mata uang negara lain.

Jadi, nilai tukar rupiah merupakan nilai dari satu mata rupiah yang

ditranslasikan ke dalam mata uang negara lain. Misalnya, nilai tukar rupiah

terhadap dollar AS, nilai tukar rupiah terhadap Yen, dan lain sebagainya.47

Dengan meningkatnya saling kebergantungan diantara ekonomi dunia

telah membuat nilai tukar mata uang merupakan hal yang penting dalam

analisis harga. Suatu negara yang menurun nilai tukar mata uangnya, akan

menyebabkan kemampuan impornya akan berkurang dan akan mendorong

untuk melakukan ekspor. Sebaliknya suatu negara yang nilai tukar mata

uangnya naik akan menggambarkan kemampuan untuk mengimpor lebih

44 Ibid., hlm. 217-218.45 Op. Cit, hlm. 104.46 Op.Cit, hlm. 164.47 Ibid., hlm. 165.

Page 33: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.stainkudus.ac.ideprints.stainkudus.ac.id/1789/5/5.BAB 2.pdf · berbentuk hutang (obligasi) maupun ... obligasi, waran, right, obligasi konvertibel,

45

banyak tetapi ekspornya akan menurun. Hal ini penting untuk diingat

apabila menganalisis suatu pasar berjangka untuk komoditas yang

diperdagangkan secara internasional, perlu dimasukkan variabel nilai tukar

mata uang.48

Menurut Hafidz Ash-Shidiq, Aziz Budi Setiawan (2015) bahwa

variabel nilai tukar rupiah IDR/USD mempunyai pengaruh negatif

signifikan terhadap indeks harga saham Jakarta Islamic Index (JII) selama

periode januari 2009 sampai dengan desember 2014. Dimana semakin

tinggi tingkat kurs rupiah maka akan menurunkan Jakarta Islamic Index

(JII).

H3: Diduga nilai tukar rupiah berpengaruh signifikan terhadap

perubahan indeks harga saham di Jakarta Islamic Index (JII) periode

2012-2015.

4. Pengaruh variabel makro ekonomi (inflasi, volume perdagangan saham

dan nilai tukar rupiah) bersama-sama berpengaruh terhadap perubahan

indeks harga saham JII.

Menurut Neny Mulyani dalam penelitiannya mengatakan bahwa,

semua variabel bebas (inflasi, suku bunga, nilai tukar rupiah dan PDB)

secara simultan berpengaruh terhadap indeks harga saham. Sedangkan

menurut Lely Fera Triani dalam penelitiannya mengatakan hasil

perhitungan diperoleh nilai F = 27,416. Jadi, terbukti bahwa perubahan

volume perdagangan saham, nilai tukar, dan nilai tingkat bunga SBI secara

bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap indeks harga saham

gabungan.

H4: Diduga variabel makro ekonomi secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap perubahan indeks harga saham di Jakarta Islamic

Index (JII) periode 2012-2015.

48 Op. Cit, hlm. 198.