BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · 2.1.2. Bahasa Pemrograman Menurut Munir (2011:13)...
Transcript of BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · 2.1.2. Bahasa Pemrograman Menurut Munir (2011:13)...
6
BAB II
LANDASAN TEORI
Penyusunan tugas akhir ini berisi tentang pembuatan aplikasi yang dapat
membantu murid sekolah dasar khususnya untuk mempelajari tenses bahasa inggris
yang berjalan pada aplikasi smartphone berbasis android. Sehingga pembahasan
pembahasan teori yang mendukung isi dari tugas akhir ini mengenai teori, teknologi,
android beserta tools yang mendukung dalam mengerjakan aplikasi ini.
2.1. Konsep Dasar Program
2.1.1. Program
Program merupakan kata yang identik dan sering dikaitkan dengan komputer.
Istilah program mempunyai banyak pengertian, Menurut Kadir (2012:2) “Program
adalah kumpulan instruksi yang digunakan untuk mengatur komputer agar melakukan
suatu tindakan tertentu”. Tanpa program, komputer sesungguhnya tidak dapat berbuat
apa-apa. Dengan kata lain, program merupakan salah satu bagian penting pada
komputer, yang mengatur komputer agar melakukan tindakan yang sesuai dengan
yang dikehendaki oleh pembuatnya. Untuk membuat program yang besar dan
kompleks, programmer (pembuat program) membutuhkan beberapa tahapan, yaitu:
7
1. Mendefinisikan Masalah
Untuk mendifinisikan suatu masalah, seorang programmer harus
memahami permasalahan yang timbul sehingga terjalin komunikasi yang baik
dengan pihak yang mempunyai masalah. Programmer juga harus dapat
mengidentifikasikan permasalahan yang ada untuk menentukan batasan
permasalahannya.
2. Analisa Kebutuhan
Dengan menganalisa kebutuhan, seorang programmer dapat menentukan
spesifikasi fungsi, kemampuan dan fasilitas program yang akan dibuat sehingga
bermanfaat untuk digunakan setelah pembuatan program.
3. Desain Algoritma
Desain Algoritma harus memiliki kebenaran secara logika sebelum siap
untuk diimplementasikan kedalam bentuk program. Algoritma dapat disusun
dalam bentuk HIPO atau flowchart.
4. Pengkodean Program
Pengkodean yang dibuat programmer harus meliputi dokumentasi kode,
deklarasi data, penyusunan perintah, input atau output dan efisiensi.
5. Testing dan debugging
Melakukan test program dari proses logika yang sudah dibuat, apakah
program sudah benar dan bebas dari unsur kesalahan atau apakah program
tersebut masih harus direvisi atau diperbaiki kembali.
8
6. Dokumentasi
Melakukan pendokumentasian program sebagai cadangan (backup) untuk
usaha pengembangan program selanjutnya.
2.1.2. Bahasa Pemrograman
Menurut Munir (2011:13) Bahasa pemrograman adalah “Bahasa komputer
yang digunakan dalam menulis program”.
Sedangkan menurut Kadir (2012:2) “Bahasa Pemrograman dapat dianalogikan
dengan bahasa yang digunakan manusia (bahasa manusia) seperti bahasa inggris,
bahasa indonesia, dan bahasa batak”.
Kadir (2012:3) menjelaskan bahasa pemrograman dapat dikelompokan
menjadi 2, yaitu:
1. Bahasa beraras tinggi (high-level language)
Bahasa pemrograman yang berorientasi kepada bahasa manusia. Program
dibuat menggunakan bahasa pemrograman yang mudah dipahami manusia.
Biasanya menggunakan kata-kata bahasa inggris, misalnya IF untuk menyatakan
“jika” dan AND untuk menyatakan “dan”. Termasuk dalam kelompok bahasa ini
yaitu Java, C++, Pascal, dan BASIC.
2. Bahasa beraras rendah (low-level language)
Bahasa pemrograman yang berorientasi kepada mesin. Bahasa ini
menggunakan kode biner (yang hanya mengenal kode 0 dan 1), atau suatu kode
sederhana untuk menggantikan kode-kode tertentu dalam sistem biner. Termasuk
dalam kelompok bahasa ini yaitu bahasa mesin dan bahasa rakitan.
9
2.1.3. Java
Java adalah bahasa pemrograman yang dapat dijalankan di berbagai computer
termasuk telepon genggam. Java banyak mengadopsi sintaksis yang terdapat
pada C dan C++ namun dengan sintaksis model objek yang lebih sederhana serta
dukungan rutin-rutin aras bawah yang minimal. Aplikasi-aplikasi berbasis java
umumnya dikompilasi ke dalam p-code (bytecode) dan dapat dijalankan pada
berbagai Mesin Virtual Java (JVM). . Tool ini adalah interpreter yang bisa
menerjemahkan file class yang di-generate oleh javac compiler yang mana sudah
menjadi launcher tunggal yang dapat dipakai untuk development dan deployment.
(Wahana Komputer, 2013:6)
2.1.4. Mobile Learning
Darmawan (2012:15) menjelaskan perkembangan mobile learning
dilatarbelakangi oleh penetrasi perangkat mobile yang sangat cepat. Jumlah perangkat
mobile lebih banyak daripada PC. Perangkat mobile lebih mudah dioperasikan
daripada PC. Perangkat mobile dapat digunakan sebagai media belajar. Mobile
learning cenderung diartikan sebagai kondisi dimana siswa dapat belajar tanpa
dibatasi oleh ruang dan waktu. Dalam konteks saat ini mobile learning adalah
pembelajaran yang dilakukan dengan memanfaatkan perangkat mobile dan jaringan
mobile. Jadi mobile learning adalah pembelajaran dengan menggunakan perangkat
mobile dan jaringan mobile sehingga siswa dapat mengakses materi pembelajaran di
mana saja dan kapan saja.
10
Mobile learning kebalikan dari pembelajaran yang terjadi di kelas tradisional
di mana pelajar hanya duduk, bergerak, memperhatikan guru yang berdiri di depan
kelas (Woodill, 2010:31). Melalui mobile learning peserta didik dapat mengakses
materi pembelajaran dan informasi dari mana saja dan kapan saja. Peserta didik tidak
perlu menunggu waktu tertentu untuk belajar atau pergi ke tempat tertentu untuk
belajar.
Menurut Woodil (2010:33) ekosistem mobile learning terdiri dari berbagai
jenis perangkat yang terkoneksi dengan berbagai jenis jaringan, seperti:
1. Mobile Phone
2. Personal digital assistents (PDA)
3. Smartphone
4. Notebook and netbook computers
5. Tablet device and computer
6. Digital camera
7. Portable media player
8. Game console and portable game device
9. Audience response systems
10. Universal Serial Bus (USB) storage device
11. Other mobile learning device in development include: barcode, Biofeedback,
Digital ink and paper, Digital pens, etc.
Dari berbagai perangkat yang digunakan untuk mobile learning salah satunya
adalah smartphone. Woodil (2010:36) menjelaskan smartphone berkembang saat
telepon selular semakin kecil dan mempunyai lebih banyak fitur dan kegunaan. Pager
11
yang populer pada 1980an berkembang menjadi telepon selular. Telepon selular pada
generasi kedua mempunyai fitur yang sangat sederhana seperti telepon dan sms serta
beberapa kegiatan sederhana seperti permainan dan alat sederhana seperti kalkulator
dan stopwatch. Dalam perkembangannya banyak fitur yang dimasukan ke dalam
telepon selular seperti fitur-fitur yang terdapat pada PDA. Kemudian diperkenalkan
telepon tipe baru yang dikenal dengan smartphone. Saat ini smartphone mempunyai
bebagai fungsi seperti pada laptop yang memungkinkan mengakses internet,
dokumen, gambar, video serta berbagai jenis aplikasi yang dapat memudahkan
pekerjaan.. Smartphone biasanya mempunyai miniatur keyboard QWERTY atau
keyboad virtual pada layar sentuh. Smartphone saat ini dipandang sebagai salah satu
platform yang paling cocok digunakan untuk mobile learning.
2.1.5. Android
Menurut Safaat (2012:1) “Android adalah sistem operasi untuk perangkat
mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi.
Android adalah platform terbuka yang memungkinkan pengembang menciptakan
aplikasi mereka”. Android di distribusikan dengan dua jenis. Pertama yang mendapat
dukungan penuh dari google atau Google Mail Service (GMS). Kedua adalah yang
tidak mendapatkan dukungan langsung dari google atau Open Handset Distribution
(OHD). Pada tahun 2000 Google mangakuisi perusahaan bernama Android yang
didirikan oleh Andy Rubin, Rich Miner dan Chris White. Kemudian pada 5
November 2007, Google memperkenalkan Android. Untuk mendukung
pengembangan Android, Google menggandeng beberapa perusahaan seperti HTC,
12
intel, Motorola, Qualcomm, T-mobile, Nvidia dan Asus membentuk Open Handset
Alliance (OHA).
Safaat (2012:3) menjelaskan android merupakan platform masa depan karena
menjadi platform mobile pertama yang lengkap, terbuka dan bebas.
1. Lengkap (Complete Platform)
Para pembuat software dapat dengan bebas membuat pendekatan dalam
mengembangkan software. Android juga sistem operasi yang aman dan banyak
tersedia peralatan untuk membangun software.
2. Terbuka (Open Source Platform)
Android disediakan secara terbuka sehingga pengembang dapat dengan bebas
mengembangkan aplikasi.
3. Bebas (Free Platform)
Pengembang dapat dengan bebas membuat aplikasi tanpa lisensi atau biaya
royalti yang harus dibayarkan, tidak ada biaya keanggotaan, tidak ada biaya
pengujian, tidak ada kontrak yang diperlukan dan dapat didistribusikan dan
diperdagangkan secara bebas dalam berbagai bentuk.
Istiyanto (2013:16) menjelaskan faktor penyebab popularitas aplikasi android
antara lain:
1. Faktor kecepatan
Efisiensi aplikasi dalam memberikan data secara tepat sesuai dengan keinginan
user. Aplikasi mobile dibuat sederhana untuk kabutuhan tertentu dan tidak
sekompleks aplikasi untuk PC. Sehingga pengguna dapat dengan mudah dan
cepat mengakses data yang ia butuhkan.
13
2. Aspek produktivitas
Beragamnya aplikasi yang dipasarkan memudahkan pengguna untuk mengatasi
problem atau masalah yang ia hadapi sehari-hari. Aplikasi mobile saat ini telah
berkembang untuk berbagi keperluan mulai dari sekedar game sampai tutorial
untuk memasak sudah tersedia. Berbagai masalah keseharian kini dapat diatasi
dengan mencari aplikasi yang ada di pasar.
3. Kreatifitas desain
Desain yang ditawarkan mempunyai kemudahan penggunaan (user friendly).
Penyesuaian berdasarkan umur, pendidikan dan kalangan membuat pengguna
lebih leluasa dalam menjalankan aktifitas mobile.
4. Fleksibilitas dan keandalan
Setiap aplikasi yang dipasarkan hanya diperuntukan untuk keperluan yang
spesifik saja. Keterbatasan inilah yang sering merepotkan pengguna. Namun
keterbatasan dari aplikasi dapat ditutupi dengan mencari aplikasi lain yang sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh pengguna.
2.1.5.1. Versi Android
Android memiliki sejumlah pembaharuan semenjak rilis aslinya.
Pembaharuan ini dilakukan untuk memperbaiki bug dan menambah fitur-fitur yang
baru. Berikut merupakan versi-versi yang dimiliki Android sampai saat ini,
diantaranya:
14
1. Android Beta
Android Beta merupakan versi pertama sistem operasi Android yang dirilis
oleh Google, tepatnya pada tanggal 5 November 2007. Ini merupakan versi resmi
yang diperkenalkan ke publik setelah Google mengakuisisi Android Inc pada
tahun 2005.
Sesaat setelah diperkenalkannya sistem operasi Android Beta, Google merilis
Software Development Kit atau SDK dari sistem operasi Android pada 12
November. Sebagai sistem operasi open source, pihak Google merilis kode
pemrograman sistem operasi Android di bawah lisensi Apache dan dapat
digunakan oleh siapapun untuk mengembangkan sistem operasi serta aplikasi
yang dijalankan pada sistem operasi tersebut.
2. Android Versi 1.0 (Astro)
Sistem operasi Android resmi yang digunakan pada perangkat telepon seluler
berbasis Android pertama adalah Android 1.0 Astro. Android 1.0 Astro pertama
kali dipasang pada telepon seluler HTC Dream, sistem operasi ini pertama kali
diperkenalkan pada 23 September 2008. Nama Astro kemudian dihilangkan
karena masalah hak cipta.
3. Android Versi 1.1 (Bender)
Android versi 1.1 merupakan Android pertama yang memberikan
sentuhan pada beberapa jenis aplikasinya seperti system user interface yang lebih
baik. Merupakan versi update yang dirilis pada 9 Februari 2009, nama Bender
kemudian juga dihilangkan karena masalah hak cipta. Ponsel T-Mobile G1
merupakan perangkat yang menggunakan sistem operasi ini.
15
4. Android Versi 1.5 (Cupcake)
Merupakan versi selanjutnya dari sistem operasi Android, ini merupakan
awal dari era penamaan sistem operasi Android dengan menggunakan nama
dessert atau makanan pencuci mulut.
Sebagai versi resmi yang ketiga, dipilih nama Cupcake yang
menggunakan abjad awalan C. Sistem operasi Android ini dibuat berdasarkan
kernel Linux 2.6.27 dan pertama kali dirilis pada 30 April 2009. Terdapat
beberapa fitur baru termasuk widget yang dapat diubah ukurannya serta
kemampuan mengunggah video dan gambar ke Youtube dan Picasa.
Sumber: http://www.teknologiterbaru.tk/2015/04/sejarah-lengkap-lahirnya-
android-dan.html
Gambar II.1. Android Cupcake
5. Android Versi 1.6 (Donut)
Versi ini diluncurkan dirilis pada 15 September 2009. Fitur pencarian
ditambahkan pada update sistem operasi ini serta desain interface yang lebih
mudah dipahami. Versi ini juga merupakan sistem operasi Android pertama yang
dapat dikombinasikan dengan teknologi CDMA/EVDO, 802.1x, VPNs dan juga
layar WVGA.
16
Sumber: http://www.teknologiterbaru.tk/2015/04/sejarah-lengkap-lahirnya-
android-dan.html
Gambar II.2. Android Donut
6. Android Versi 2.0/2.1 (Eclair)
Pertama kali dirilis pada 9 Desember 2009, terdapat peningkatan pada
optimasi perangkat keras serta adanya Google Maps 3.1.2 serta penambahan
browser dengan basis HTML5. Fitur lampu kilat untuk kamera hingga 3,2 MP
serta digital zoom dan juga koneksi Bluetooth 2.1 telah ditambahkan di versi ini.
Sumber: http://www.teknologiterbaru.tk/2015/04/sejarah-lengkap-lahirnya-
android-dan.html
Gambar II.3. Android Eclair
17
7. Android Versi 2.2 (Froyo: Frozen Yoghurt)
Dirilis pada tanggal 20 Mei 2012 dan terpasang pada smartphone Google
Nexus One. Versi ini dapat menjalankan aplikasi Adobe Flash Player 10.1 serta
menyertakan kemampuan menggunakan kartu memori SD untuk menyimpan
aplikasi. Versi ini sempat mengalami dua kali update dengan dirilisnya Android
versi 2.2.1 hingga versi 2.2.3.
Sumber: http://www.teknologiterbaru.tk/2015/04/sejarah-lengkap-lahirnya-
android-dan.html
Gambar II.4. Android Froyo
8. Android Versi 2.3 (Gingerbread)
Pertama kali dirilis pada 6 Desember 2010, perkembangan pesat terjadi
pada update kali ini dengan optimasi kemampuan aplikasi serta game serta
disertakannya Near Field Communication. Dukungan untuk penggunaan layar
WXVGA serta perkembangan hingga dirilisnya versi 2.3.7 membuat era
Gingerbread menjadi era perkembangan pesat Android yang disertai dengan
jumlah pengguna terbanyak dibandingkan versi-versi sebelumnya.
18
Sumber: http://www.teknologiterbaru.tk/2015/04/sejarah-lengkap-lahirnya-
android-dan.html
Gambar II.5. Android Gingerbread
9. Android Versi 3.0/3.1 (Honeycomb)
Dirilis untuk pertama kali pada 22 Februari 2011, sistem operasi Android
ini pertama kali dipasang pada Motorola Xoom. Tidak seperti sistem operasi
Android yang sebelumnya, Android 3.x Honeycomb dikembangkan secara
khusus untuk melakukan optimasi fungsi dan aplikasi pada PC tablet.
Sumber: http://www.teknologiterbaru.tk/2015/04/sejarah-lengkap-lahirnya-
android-dan.html
Gambar II.6. Android Honeycomb
19
10. Android Versi 4.0 (ICS: Ice Cream Sandwich)
Android versi ini dirilis di bulan Oktober 2011 dan Samsung Galaxy
Nexus menjadi smartphone pertama yang menggunakan sistem operasi ini. Pada
Android versi ini, terdapat banyak pembaharuan dan peningkatan diantaranya
yaitu semakin meningkatnya kemampuan fotografi, kualitas video, dan lain-lain
sebagainya.
Sumber: http://www.teknologiterbaru.tk/2015/04/sejarah-lengkap-lahirnya-
android-dan.html
Gambar II.7. Android Ice Cream Sandwich
11. Android Versi 4.1-4.3 (Jelly Bean)
Android 4.1 Jelly Bean merupakan lanjutan dari pengembangan sistem
operasi Android sebelumnya, sistem operasi ini memiliki beberapa keunggulan
yang tidak dimiliki oleh sistem operasi versi sebelumnya serta menawarkan
beberapa fitur baru. Pembaruan pada sistem input keyboard, tampilan baru pada
fitur pencarian dan Voice Search serta tampilan interface yang lebih mudah
dipahami dan digunakan. Penambahan fitur Google Now menjadi sebuah
lompatan besar pada sistem operasi Android 4.1 Jelly Bean ini, Google Now
20
dapat memberikan berbagai macam informasi terkini seperti kondisi cuaca,
kepadatan lalu lintas hingga informasi populer seperti hasil pertandingan bola
basket dan sepak bola. Sistem operasi ini pertama kali digunakan pada tablet
buatan Asus yaitu Google Nexus7.
Android 4.2 Jelly Bean merupakan versi update dari versi 4.1, terdapat
beberapa perbaikan dan penambahan fitur seperti adanya fitur photosphere untuk
menangkap gambar panorama serta screensaver Daydream. Beberapa fitur
fungsional seperti power control, mengunci layar widget serta menjalankan
beberapa pengguna pada PC tablet menjadi beberapa penambahan pada update
sistem operasi Android ini. Android 4.2 Jelly Bean pertama kali dipasang pada
LG Google Nexus 4.
Android 4.3 Jelly Bean pertama kali dirilis pada 24 Juli 2013 dan pertama
kali dipasang pada tablet Nexus 7, versi update dengan perbaikan pada beberapa
bug kemudian dirilis pada 22 Agustus.
Sumber: http://www.teknologiterbaru.tk/2015/04/sejarah-lengkap-lahirnya-
android-dan.html
Gambar II.8. Android Jelly Bean
21
12. Android Versi 4.4 (KitKat)
Pertama kali dirilis pada 3 September 2013, sebelumnya sistem operasi
Android ini diberi nama Key Lime Pie dan kemudian diubah karena nama
tersebut kurang populer. Sistem operasi ini sempat dikabarkan menjadi Android
versi 5.0 namun ternyata hanya menggunakan nama baru KitKat. Sistem operasi
Android ini pertama kali digunakan pada Nexus 5.
Sumber: http://www.teknologiterbaru.tk/2015/04/sejarah-lengkap-lahirnya-
android-dan.html
Gambar II.9. Android Kitkat
13. Android Versi 5.0 (Lollipop)
Pertama kali dirilis pada 25 Juni 2014, sebelumnya sistem operasi ini
diperkenalkan dengan kode Android L. Update penggunaan sistem operasi
Android dari versi sebelumnya ke versi 5.0 pertama kali dibuka pada 12
November 2014. Interface baru digunakan serta beberapa perbaikan pada akses
notifikasi yang lebih mudah. Perubahan platform dengan Android Runtime
menggantikan Dalvik dilakukan guna meningkatkan performa aplikasi dan juga
mengoptimalkan konsumsi energi dari baterai.
22
Sumber: http://www.teknologiterbaru.tk/2015/04/sejarah-lengkap-lahirnya-
android-dan.html
Gambar II.10. Android Lollipop
14. Android Versi 6.0 (Marshmallow)
Android versi 6.0 Marshmallow dirilis pada tanggal akhir tahun 2015.
Android Marshmallow ini, memberikan baterai yang lebih hemat saat
smartphone tidak digunakan. Ini harusnya sangat menguntungkan pengguna yang
sering mengeluh bahwa baterai mereka lebih cepat habis padahal smartphone
hanya didiamkan atau tidak digunakan. Untuk pengguna yang sudah
menggunakan mengaku bahwa baterai smartphone mereka bisa lebih hemat
hingga 50 %.
Saat ini Android telah mendukung keamanan fingerprint secara natif.
Fingerprint ini dapat digunakan untuk unlocking smartphone, Android pay atau
aplikasi lainnya yang mendukung fitur ini. Perlu dicantumkan bahwa Fingerprint
sensor ini telah didukung secara penuh oleh Android.
23
Sumber: http://markastekno.com/baru-di-update-ini-kelebihan-android-
marshmallow-6-0-1-terbaru/
Gambar II.11. Android Marshmallow
2.1.5.2. Arsitektur Android
Menurut Hermawan (2011:6) Komponen utama dari sistem operasi android
adalah:
1. Linux Kernel
Android bukanlah Linux, akan tetapi android dibangun diatas Linux Kernel yaitu
versi 2.6 sehingga kehandalannya dapat dipercaya.
2. Libraries
Android menyertakan libraries C atau C++ yang digunakan oleh berbagai
komponen dari sistem android.
3. Android Runtime
Satu set libraries inti yang menyediakan sebagian besar fungsi yang tersedia di
libraries inti dari bahasa pemrograman java. Setiap aplikasi akan berjalan
sebagai proses sendiri pada Dalvik Virtual Machice (VM).
24
4. Framework Aplikasi
Pengembang memiliki akses penuh menuju API framework yang sama, dengan
yang digunakan oleh aplikasi inti.
5. Applications
Android telah menyertakan aplikasi inti seperti email, client, SMS, kalender, peta,
browser, kontak, dan lainnya. Semua aplikasi tersebut ditulis dengan
menggunakan bahasa pemrograman Java.
Sumber : http://developer.android.com/guide/basics/what-is-android.html
Gambar II.12. Arsitektur Android
25
2.1.5.3. Komponen Aplikasi Android
Menurut Huda (2013:4) “Komponen Aplikasi merupakan bagian penting dari
sebuah Android. Setiap komponen mempunyai fungsi yang berbeda, dan antara
komponen satu dengan yang lainnya bersifat saling berhubungan”. Berikut ini
komponen aplikasi yang harus diketahui, yaitu:
1. Activities
Activity merupakan satu halaman antarmuka yang bisa digunakan oleh user untuk
berinteraski dengan aplikasi. Biasanya dalam satu activity terdapat button,
spinner, list view, edit text, dan sebagainya. Satu aplikasi dalam Android dapat
terdiri atas lebih dari satu activity.
2. Services
Services merupakan komponen aplikasi yang dapat berjalan secara background,
misalnya digunakan untuk memuat data dari server database. Selain itu, aplikasi
pemutar music atau radio juga memanfaatkan servis supaya aplikasinya bisa
tetap berjalan meskipun pengguna melakukan aktivitas dengan aplikasi lain.
3. Intent
Intent merupakan mekanisme untuk menggambarkan sebuah action secara detail
seperti bagaimana cara mengambil sebuah image (gambar).
4. Content Provider
Komponen ini digunakan untuk mengelola data sebuah aplikasi, misalnya kontak
telepon. Siapapun bisa membuat aplikasi Android dan dapat mengakses kontak
yang tersimpan pada sistem Android. Oleh karena itu, agar dapat mengakses
kontak, user memerlukan komponen contact provider.
26
5. Broadcast Receiver
Fungsi komponen ini sama seperti bahasa terjemahannya yaitu penerima pesan.
Kasus beterai lemah merupakan kasus yang sering dialami handphone Android.
Sistem Android dirancang untuk menyampaikan “pengumuman” secara otomatis
jika baterai habis. Apabila aplikasi yang dibuat dilengkapi dengan komponen
broadcast receiver, maka user dapat mengambil tindakan menyimpan kemudian
menutup aplikasi atau tindakan yang lain.
2.1.6. Basis Data
Menurut Fathansyah (2012:2), basis data terdiri atas 2 kata, yaitu Basis dan
Data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat
bersarang/berkumpul. Sedangkan Data adalah representasi fakta dunia nyata yang
mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang,
hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang diwujudkan dalam bentuk
angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya.
2.2. Peralatan Pendukung (Tools System)
2.2.1. Eclipse
Seorang programmer jika ingin mengembangkan sebuah aplikasi, dibutuhkan
software pendukung. Begitu pula dalam mengembangkan sebuah aplikasi pada
Android. Eclipse dapat dijadikan pilihan sebagai IDE (Integrated Development
Environtment) atau program komputer dengan beberapa fasilitas yang diperlukan
dalam pengambangan perangkat lunak. Eclipse merupakan yang terpopuler
27
dikalangan para pengembang Android, karena Eclipse memiliki Android plug-in
lengkap yang tersedia untuk mengembangkan aplikasi Android. Selain itu, Eclipse
mendapat dukungan langsung dari Google untuk menjadi IDE pengembangan
Android guna membuat project Android di mana source software langsung dari situs
resminya Google. Eclipse pertama kali diluncurkan pada tanggal 21 Juni 2004. Sejak
itu, setiap bulan Juni diluncurkan versi baru pada dari Eclipse. Sama seperti Android,
versi Eclipse dinamakan sesuai dengan abjad yang berurutan tetapi Eclipse
menggunakan nama yang berhubungan dengan astronomi. Sampai pada saat ini, versi
terbaru dari Eclipse adalah Eclipse Luna yang dirilis pada tanggal 25 Juni 2014.
(Satyaputra dan Aritonang. 2014:12)
Tabel II.1.
Versi Eclipse
Sumber : Satyaputra dan Aritonang (2014:13)
Version Name Date Platform Version
Projects
Austin 21 June 2004 3.0 - Bravo 28 June 2005 3.1 -
Callisto 30 June 2006 3.2 Callisto projects Europa 29 June 2007 3.3 Europa projects
Ganymede 25 June 2008 3.4 Ganymede projects Galileo 24 June 2009 3.5 Galileo projects Helios 23 June 2010 3.6 Helios projects Indigo 22 June 2011 3.7 Indigo projects Juno 27 June 2012 3.8 & 4.2 Juno projects
Kepler 26 June 2013 4.3 Kepler projects Luna 25 June 2014 4.4 Luna projects Mars 24 June 2015 4.5 Mars projects
28
2.2.2. Android SDK (Software Development Kit)
Android SDK adalah tools API (Application Programming Interface) yang
diperlukan untuk mulai mengembangkan aplikasi pada platform android
menggunakan bahasa pemrograman Java. Android merupakan subset perangkat lunak
untuk ponsel yang meliputi sistem operasi, middleware dan aplikasi kunci yang di
release oleh Google. Saat ini disediakan Android SDK (Software Development Kit)
sebagai alat bantu dan API untuk mulai mengembangkan aplikasi pada platform
android menggunakan bahasa pemrograman Java. (Safaat, 2015:5). Beberapa fitur-
fitur android yang paling penting adalah:
1. Framework : aplikasi yang mendukung pengganti komponen dan reusable
2. Dalvik Virtual Machine dioptimalkan untuk perangkat mobile
3. Integrated Browser berdasarkan engine open source WebKit
4. Grafis yang dioptimalkan dan didukung oleh libraries grafis 2D, grafis 3D
5. berdasarkan spesifikasi opengl ES 1,0 (Opsional Ekselerasi hardware)
6. SQLite untuk penyimpanan data
7. Media Support yang mendukung audio, video, dan gambar (MPEG4, H.264,
MP3, AAC, AMR, JPG, PING, GIF), GSM Telephony (tergantung Hardware)
8. Bluetooth, EDGE, 3G, dan WiFi (tergantung hardware)
9. Kamera, GPS, Kompas, dan Accelerometer (tergantung hardware)
10. Lingkungan Development yang lengkap dan termasuk pernagkat emulator, tools
untuk debugging, profil dan kinerja memori, dan plugin untuk IDE Eclipse.
29
2.2.3. Android ADT (Android Development Tools)
ADT (Android Development Tools) atau lebih dikenal dengan plugins Eclipse,
plugins ini yang dapat membuat project berbasis Android. ADT adalah plugins di
eclipse yang harus di install sehingga Android SDK yang sudah dimiliki sebelumnya
dapat dihubungkan dengan IDE Eclipse yang digunakan sebagai tempat koding
aplikasi Android (Safaat, 2015:6).
2.2.4. Java JDK (Java Development Kit)
Menurut Wahana Komputer (2013:6) "Java Development Kit adalah sebuah
produk yang dikembangkan oleh Oracle yang ditujukan oleh developer Java”. JDK
merupakan Software Development Kit (SDK) yang seringkali digunakan.
Berikut ini beberapa komponen-komponen JDK untuk melakukan
pemograman menurut Wahana Komputer (2013:6-7), diantaranya:
1. Java adalah loader untuk aplikasi Java. Tool ini adalah interpreter yang bisa
menerjemahkan file class yang di-generate oleh javac compiler yang mana sudah
menjadi launcher tunggal yang dapat dipakai untuk development dan
deployment.
2. Javac Compiler yang mengonversi source code Java ke Java bytecode
3. Javadoc merupakan Generator Dokumentasi yang akan menghasilkan
dokumentasi secara otomatis dari komentar di source code.
4. Jar merupakan Archiver, yang akan memaketkan class library ke file JAR
tunggal. Tool ini bisa digunakan untuk mengatur file JAR.
5. Jconsole adalah Java Monitoring dan Management Console.
30
2.2.5. Flow Chart
Menurut Kusbianto (2010:70) Flowchart adalah: “Bagan (chart) yang
menunjukan alir (flow) didalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan
alir digunakan terutama untuk alat bantu desain proses”.
Sedangkan jenis-jenis flowchart ada lima macam menurut Kusbianto
(2010:70), yaitu sebagai berikut :
1. Bagan alir system (system flowchart)
Bagan alir sistem (systems flowchart) merupakan bagan yang menunjukkan arus
pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan uruturutan dari
prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa
yang dikerjakan di sistem.
2. Bagan alir dokumen (document flowchart)
Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir formulir
(form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang
menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya.
3. Bagan alir skematik (schematic flowchart)
Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir yang mirip
dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur di dalam sistem.
Perbedaannya adalah, bagan alir skematik selain menggunakan simbolsimbol
bagan alir sistem, juga menggunakan gambar-gambar komputer dan peralatan
lainnya yang digunakan.
31
4. Bagan alir program (program flowchart)
Bagan alir program (program flowchart) merupakan bagan yang menjelaskan
secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir program dibuat dari
derivikasi bagan alir sistem.
5. Bagan alir proses (process flowchart)
Bagan alir proses (process flowchart) merupakan bagan alir yang banyak
digunakan di teknik industri. Bagan alir ini juga berguna bagi analis sistem untuk
menggambarkan proses dalam suatu prosedur.
Pada pembuatan aplikasi ini, penulis menggunakan bagan alir program
dibuat dengan simbol-simbol sebagai berikut ini:
Tabel II.2.
Simbol Bagan Alir Program (Program Flowchart)
No. Simbol Keterangan
1
digunakan sebagai penunjuk awal
(start)dan akhir (stop/end) dari
sebuah proses
2. digunakan untuk mewakili aktifitas
masukan atau keluaran yang tidak
ada persyaratan bentuk
komponennya
3 digunakan untuk menggambarkan
sebuah aktifitas yang harus
dilakukan
4
digunakan untuk menunjukkan arah
untuk menunjuk arah tujuan proses
berikutnya
32
No. Simbol Keterangan
5
digunakan untuk menunjukkan
sambungan dari bagan alir yang
terputus di halaman yang sama atau
halaman lain
6 digunakan untuk suatu
penyeleksian kondisi, atau pilihan,
atau pengambilan keputusan
7 digunakan untuk menunjukkan
suatu operasi yang rinciannya
ditubjukkan di tempat lain, yaitu
prosedur atau sub proses
8 digunakan untuk memberikan nilai
awal dari suatu variabel atau
besaran
Sumber : Deddy Kusbianto (2010:75)
2.2.6. HIPO
HIPO adalah kependekan dari Hierarchy Input Process Output. HIPO adalah
bantuan sitem desain analisis dan teknik dokumentasi yang populer pada tahun
1970an. Menurut Rinaldi (2014:7) ”HIPO merupakan alat dokumentasi program yang
dikembangkan dan didukung IBM”. Tetapi kini HIPO juga telah digunakan sebagai
alat bantu untuk merancang dan mendokumentasi siklus pengembangan sistem.
HIPO telah dirancang dan dikembangkan secara khusus untuk
menggambarkan suatu struktur bertingkat guna memahami fungsi-fungsi dari modul-
modul yang harus diselesaikan oleh pemrogram. HIPO tidak dipakai untuk
menunjukkan instruksi-instruksi program yang akan digunakan, disamping itu HIPO
menyediakan penjelasan yang lengkap dari output yang akan digunakan, proses yang
akan dilakukan serta output yang diinginkan.
33
2.2.7. AVD (Android Virtual Device)
Menurut Murya (2014:25) “Emulator merupakan sebuah perangkat lunak atau
sistem yang berlaku seolah–olah seperti sistem sesungguhnya. Emulator
mensimulasikan perangkat android yang sesungguhnya dan digunakan untuk
menjalankan aplikasi atau program Android yang sedang dikembangkan”. Dengan
daya emulator ini, Anda bisa mencoba program yang sedang dikembangkan dengan
cepat dan tidak dibutuhkan perangkat Android sebenarnya.
Sumber : https://developer.android.com/studio/run/emulator.html
Gambar II.13. Android Virtual Device
34
2.2.8. Adobe Photoshop
Menurut Heri Hidayat (2011:9) “Adobe Photoshop, atau biasa disebut
Photoshop, adalah perangkat lunak editor citra buatan Adobe Systems yang
dikhususkan untuk pengeditan foto/gambar dan pembuatan efek”. Perangkat lunak ini
banyak digunakan oleh fotografer digital dan perusahaan iklan sehingga dianggap
sebagai pemimpin pasar (market leader) untuk perangkat lunak pengolah gambar,
dan, bersama Adobe Acrobat, dianggap sebagai produk terbaik yang pernah
diproduksi oleh Adobe Systems. Versi kedelapan aplikasi ini disebut dengan nama
Photoshop CS, versi Sembilan disebut Photoshop CS2, versi sepuluh disebut Adobe
Photoshop CS3 , versi kesebelas adalah Adobe Photoshop CS4, versi keduabelas
adalah Adobe Photoshop CS5 dan versi tiga belas merupakan versi yang terakhir
adalah Adobe Photoshop CS6. Disini Penulis menggunakan Adobe Photosop CS6
dalam mendesain tampilan gambar dan background pada aplikasi android nya.
2.2.9. SQLite
Android juga memiliki fasilitas untuk membuat database yang dikenal dengan
SQLite. SQLite adalah sistem manajemen database ringan yang cocok diterapkan
pada perangkat dengan sumber daya terbatas seperti ponsel yang dirancang sebagai
pustaka yang berdiri sendiri yang tidak memiliki aturan tipe data ketat (Zamrony
P.Juhara, 2016:157)
Sedangkan menurut Safaat (2012:171) “SQLite adalah salah
satu software yang embedded yang sangat populer, kombinasi SQL interface dan
penggunaan memory yang sangat sedikit dengan kecepatan yang sangat cepat”.
35
SQLite di Android termasuk dalam Android Runtime, sehingga setiap versi dari
Android dapat membuat database dengan SQLite.
Sumber : Wahana Komputer (2013:195)
Gambar II.14. Penyimpanan Data di android
Beberapa lokasi yang bisa digunakan untuk menyimpan data secara permanen
dan yang paling lazim pada sistem operasi android menurut Wahana Komputer
(2013:194), adalah:
1. Shared preferences adalah penyimpanan data permanen dalam bentuk pasangan
kunci.
2. Internal Storage adalah lokasi di mana anda bisa menyimpan file di internal
storage dari perangkat. Secara default, file akan disimpan di internal storage
yang merupakan bagian dari aplikasi. Ketika pengguna meng-uninstall aplikasi
maka internal storage ini juga akan terhapus.
36
3. Local cache adalah apabila ingin meng-cache data dan bukan menyimpannya
maka anda bisa menggunakan method getChaceDir() yang ada di objek Activity
atau Context. Jika anda menyimpan data di sini maka kapasitas sistem menjadi
lebih rendah.
4. External storage adalah setiap perangkat android memiliki external storage yang
bisa dipakai untuk menyimpan file, bisa berupa SD card atau lainnya.
5. Database SQLite adalah database kecil yang sangat bisa diandalkan.