BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian...

26
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Asuransi Asuransi ialah suatu kemauan untuk menetapkan kerugian-kerugian kecil (sedikit) yang sudah pasti sebagai pengganti (substansi) kerugian-kerugian besar yang belum pasti. Jadi, segala keruian yang mungkin terjadi pada masa yang akan datang, kita pindahkan (shift) kepada perusahaan asuransi. Bentuk-bentuk asuransi dapat digolongkan sebagai berikut : 1. Asuransi kerugian (asuransi umum), yaitu mengenai hak milik, kebakaran dan lain- lain. 2. Asuransi varia (marine insurance, asuransi kecelakaan,a suransi mobil dan pencurian). 3. Asuransi jiwa (life insurance), yaitu yang menyangkutr kematian,s akit, cacat, dan lain-lain. John H. Magee,(1964) mengklasifikasikan asuransi berikut : 1. Jaminan Sosial (Social Insurance) Jaminan sosial merupakan “asuransi wajib”, karena itu setiap orang atau penduduk harus memilikinya. 2. Asuransi Sukarela (Voluntary Insurance) Bentuk asuransi ini dijalankan secara sukarela (voluntary), jadi tidak dengan paksaan seperti jaminan sosial. Jadi, setiap orang bisa mempunyai atau tidak mempunyai asuransi sukarela ini.

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Asuransidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-geshasahri... · LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian ... disebutkan pula kerugian karena

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Asuransi

Asuransi ialah suatu kemauan untuk menetapkan kerugian-kerugian kecil (sedikit)

yang sudah pasti sebagai pengganti (substansi) kerugian-kerugian besar yang belum pasti.

Jadi, segala keruian yang mungkin terjadi pada masa yang akan datang, kita pindahkan

(shift) kepada perusahaan asuransi. Bentuk-bentuk asuransi dapat digolongkan sebagai

berikut :

1. Asuransi kerugian (asuransi umum), yaitu mengenai hak milik, kebakaran dan lain-

lain.

2. Asuransi varia (marine insurance, asuransi kecelakaan,a suransi mobil dan

pencurian).

3. Asuransi jiwa (life insurance), yaitu yang menyangkutr kematian,s akit, cacat, dan

lain-lain.

John H. Magee,(1964) mengklasifikasikan asuransi berikut :

1. Jaminan Sosial (Social Insurance)

Jaminan sosial merupakan “asuransi wajib”, karena itu setiap orang atau penduduk

harus memilikinya.

2. Asuransi Sukarela (Voluntary Insurance)

Bentuk asuransi ini dijalankan secara sukarela (voluntary), jadi tidak dengan paksaan

seperti jaminan sosial. Jadi, setiap orang bisa mempunyai atau tidak mempunyai

asuransi sukarela ini.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Asuransidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-geshasahri... · LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian ... disebutkan pula kerugian karena

Comercial insurance dapat digolongkan pula kepada:

a. Asuransi Jiwa (Personal Life Insurance)

Asuransi jiwa bertujuan untuk memberikan jaminan kepada seseorang atau keluarga

yang disebabkan oleh kematian, kecelakaan, sera sakit.

b. Asuransi Kerugian (Property Insurance)

Bentuk ini, sama dengan asuransi umum di Indonesia, bertujuan memberikan jaminan

kerugian yang disebabkan oleh kebakaran, pencurian, asuransi laut, dan lain-lain.

Tadi sebelumnya telah dikemukakan bahwa, kerugian yang mungkin timbul pada

masa yang akan datang kita alihkan kepada perusahaan asuransi. Jadi risiko atau kerugian

yang muncrkin timbul, dipindahkan dan menjadi beban perusahaan asuransi.

Pengertian resiko, kemungkinan (probability) rugi dalam asuransi.

Risiko adalah ketidaktentuan atau uncertainy yang mungkin melahirkan kerugian

(loss). Unsur ketidaktentuan ini bisa mendatangkan kerugian dalam asuransi.

Ketidaktentuan dapat kita bagi atas :

1. Ketidaktentuan ekonomi (economic uncertainty), yaitu kejadian yang timbul sebagai

akibat dari perubahan sikap konsumen, umpama perubahan selera atau minat

konsumen atau terjadinya perubahan pada harga, teknologi, atau didapatnya

penemuan baru, dan lain sebagainya:

2. Ketidaktentuan yang disebabkan oleh alam (uncertainty of nature) misalnya

kebakaran, badai, topan, banjir, dan lain-lain;

3. Ketidaktentuan yang disebabkan oleh perilaku manusia (human uncertnint.v),

umpama peperanuan, pencurian. perampokan, dan pembunuhan.

Risiko dapat diklasifikasi sebagai berikut.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Asuransidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-geshasahri... · LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian ... disebutkan pula kerugian karena

I . Speculative risks, yaitu risiko yang bersifat spekulatif yang bisa mendatangkan rugi

atau laba. Misalnya seorang pedagang bisa untung atau rugi dalam usahanya.

2. Pure risks, yaitu risiko yang selalu menyebabkan kerugian. Perusahaan asuransi

beroperasi dalam bidang pure risks (kematian, kapal tengaelam, kebakaran, dan

sebagainya). Selain risiko kita mepaenal pula apa yang dinamakan peril. Segala

sesuatu yang bisa menimbulkan kerugian)

2.2. Perbedaan Asuransi dan Penjudian (Insurance vs Gambling)

Menurut Drs.H..Abbas,Salim.MA,2005 Asuransi bertujuan untuk memindahkan

risiko individu kepada perusahaan asuransi. Tujuan pertanggunaan terutama untuk

menurangi risiko-risiko yang kita temui dalam masyarakat.

Sedangkan gambling (penjudian) tidak mengurangi risiko melainkan menciptakan

risiko. Akan tetapi, sungguhpun demikian, antara asuransi dan penjudian terdapat

persamaan dalam hal-hal tertentu.

Pada asuransi dan penjudian, besarnya jumlah uang yang akan kita terima tidak

sania besarnya dengan uang yang kita keluarkan pada saat sekarang ini.

Di samping itu terdapat banyak perbedaan, yakni sebagai berikut.

Asuransi

1. Asuransi terutama bertujuan untuk mengurangi risiko yang sudah ada dalam

masyarakat, dengan jalan mempertanggungkan pada perusahaan asuransi (reducing of

risks).

2. Asuransi mempunyai sifat sosial terhadap masyarakat, berarti dari risiko-risiko yang

ada akan ditanggung oleh perusahaan asuransi. Dengan adanya asuransi akan

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Asuransidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-geshasahri... · LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian ... disebutkan pula kerugian karena

memberikan keuntungan-keuntungan tertentu pada masyarakat umumnya (jaminamhari

tua, pendidikan anak-anak dan sebaaainya).

3. Besarnya risiko (kerugian) yang timbul bisa kita ketahui mengenai kerugian yang

diderita, dalam arti diukur (degree of risks) atau bisa kita tentukan risiko tersebut.

4. Kontrak asuransi dibuat secara tertulis dan mengikat pihakpihak yang mengadakan

perjanjian.

Penjudian

1. Pada penjudian mula-mula risiko belum ada, terjadi timbulhan risiko (kalah).

2. Penjudian bersifat “tidak sosial” Degree of risks pada gambling sulit untuk diketahui

(ukur).

3. Kontrak pada gambling tidal mengikat, dan tidak tertulis

Pencegahan Terjadinya Kerugian (Prevention-of Loss)

Dalam pertanagunaan kita mengenal pula apa yang disebut prevention of loss

(pencegahan kerugian). Dengan diadakannya pencegahan akan memberikan keuntungan-

keuntunaan tertentu vakni:

a. Mengurangi atau memperkecil kerugian (reducing of loss);

b. Mengurangi biaya-biaya (cost) yang menyangkut dengan pertanggungan tersebut

(reduction cost of insurance).

Bilamana terjadi kebakaran (fire) akan menyebabkan kerugian. Oleh karena itu, lebih

baik diadakan pencegahan agar bisa mengurangi bahaya-bahaya dari api itu. Misalnya,

membuat sebuah gedung pabrik yang tahan terhadap api serta tidak mudah terbakar, dan

sebagainya.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Asuransidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-geshasahri... · LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian ... disebutkan pula kerugian karena

2.3 Macam-macam Asuransi

2.3.1 Asuransi Kebakaran (Fire Insurance)

Asuransi kebakaran bertujuan untuk mengganti kerugian yang disebabkan oieh

kebakararr. Bentuk pertanggungan ini menjamin risiko yang terjadi karena kebakaran,

oleh karena i'Lu. perlu diadakan suatu "kontrak" (perjanjian) antara si pembeli asuransi

(insured) dengan perusahaan asuransi (insurer).

Dalam pembuatan kontrak harus memenuhi beberapa syarat yaitu:

1. Insuring clause

Yang diartikan dengan insuring clause ialah perusahaan asuransi akan menjamin

semua kerugian yang terjadi atas hak milik (property) seseorang; Umpama gedung si A

diasuransikan PT Asuransi Kerugian. Setelah itu ditetapkan kerugian-kerugian yang

disebabkan oleh kebakaran.

2. Stioulations conditions

Terhadap hak milik seseorang harus ditentukan di mana tempatnya (lokasi) serta

alat-alat/barang-bararg yang ada di dalamnya. Kemudian, ditetapkan pula apa yang

hendak dijamin bun terjadi kerugian karena kebakaran, apakah gedung, saja yang akan

diganti, atau termasuk segala benda yang berada di dalam gedung tersebut.

3. Form of contracts (bentuk kontrak)

Di dalam perjanjian asuransi harus dinyatakan pula jenis atau bentuk kontrak

yang digunakan. Umpamanya, di dalam pertanggung selain kebakaran yang dijamin,

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Asuransidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-geshasahri... · LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian ... disebutkan pula kerugian karena

disebutkan pula kerugian karena peledakan, perampokan dan sebagainya. Form of

contracts mengambarkan tentang jenis keruRian yang hendak diasuransikan. Kita

mengerti berbagai bentuk kontrak yaitu:

a. Specific/special contract (kontrak khusus), yaitu suatu kon

trak untuk penutupan satu macam milik pada satu tempat tertentu. Misalnya si A

mengasuransikan rumahnya pada perusahaan asuransi di Jakarta;

b. Blanket contract, yaitu suatu kontrak dengan penutupan bermacarn milik pada satu

tempat tertentu, atau sebaliknya, mempertanggunakan satu macam milik di berbagai

tempat;

c. Floating contract, yaitu satu kontrak den-an penggantian kerugian tidak dapat

kitainasukkan ke dalam special contract maupun blanket contract.

Contoh:

Mengasuransikan terhadap barang-barang yang bergerak.

4. Insurable interest Oaminan terhadap yang berkepentingan)

Perjanjian (kontrak) asuransi harus ditulis atas nama seseorang atau suatu badan

hukum, yang bertujuan memberikan jaminan kepada yang berkepentingan. Jadi, insurable

interest ialah suatu jaminan kepada yang berkepentingan. Umpamanya rumah si All

diasuransikan, bila terbakar mengakibatkan kerugian (si Aii sama dengan insurable

interest).

Untuk mengganti kerugian dalam asuransi kebakaran disebutkan jumlah

maksimum yang akar diganti. Misalnya rumah si B diasuransikan sehesar Rp 2.000.000

bila terjadi kebakaran (umpama: Rp l.250.000,00) yang diganti bukanlah Rp

2.000.000,00 tetapi Rp l.250.000,00 (sebagian). Sedangkan pada aturansi jika ganti

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Asuransidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-geshasahri... · LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian ... disebutkan pula kerugian karena

kerugian bisa dibayarkan sebanyak jumlah yang dipertanggungkan. Umpama si A

mengasuransikan jiwanya pada PT Asuransi Jiwas Raya sebesar Rp2.500.000,00. lika ia

meninggal dunia, ahli warisnya akan menerima sebesar jumlah yang dipertanggungkan

itu, meskipun kontrak belum sampai waktunya. Dari kedua contoh tersebut di atas dapat

kita tarik konklusi bahwa pada asuransi kebakaran kerugian yang dibayarkan tidak sama

besar dengan jumlah yang dipertanggungkan.

2.3.2. Asuransi Jiwa (Life Insurence)

Apa yang Dimaksud dengan Asuransi Jiwa?

Asuransi jiwa adalah asuransi yang bertujuan menanagung orang terhadap

kerugian finansial tak terduga yang disebabkan karena meninggalnya terlalu cepat atau

hidupnya terlalu lama. Di sini terlukis bahwa dalam asuransi jiwa risiko yang dihadapi

ialah:

a. risiko kematian;

b. hidup seseorang terlalu lama.

Hal ini sudah barang tentu akan memhawa banyak aspek, apabila risiko yang

terdapat pada diri seseorang tidak diasuransikan kepada perusanaan asuransi jiwa.

Umpamanya jaminan untuk keturunan (dependents), seorai;g bapak kalau dia

meningal dunia sebelum waktunya atau dengan tiba-tiba anak tidak akan terlantar dalam

hidupnya.

Bisa juga terjadi terhadap seseorang yang telah mencapai umur ketuaannya (old

age) dan tidak mampu untuk mencari nafkah atau membiayai anak-anaknya, maka

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Asuransidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-geshasahri... · LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian ... disebutkan pula kerugian karena

membeli asuransi iiwa. risiko yang mungkin diderita dalam arti kehilangan kesempatan

untuk mendapat penghasilan akan ditanggung oleh perusahaan asuransi.

Ternyata di sini bahwa lembaga asuransi jiwa ada faedahnya dengan tujuan utama

ialah untuk menanggung atau menjamin seseorang terhadap kerugian-kerugian finansial.

Di bawah ini dapat kita lihat betapa pentingnya peranan serta tujuan asuransi jiwa

tersebut.

1 . Dari segi masyarakat umumnya (sosial)

Asuransi jiwa bisa memberikan keuntungan-keuntungan tertentu terhadap

individu atau masyarakat, yaitu sebagai berikut.

a. Menenteramkan kepala keluarga (suami/bapak), dalam arti memberi jaminan

penghasiian, pendidikan, apabila kepala keluarga tersebut meninggal dunia.

b. Dengan membeli polls asuransi jiwa dapat digunakan sebagai alat untuk menabung

(saving). Pada umumnya pendapatan per kapita dari masyarakat masih sangat rendah,

oleh karena itu, dalam praktik terlihat bahwa keinginan masyarakat untuk membeli

asuransi jiwa sedikit sekali.

c. Sebagai sumber penghasilan (earning power)

Ini dapat kita lihat pada negara-negara yang sudah maju, seseorang yang merupakan

"kunci" dalam perusahaan akan diasuransikan oleh perusahaan di mana ia bekerja.

Hal ini perlu dilaksanakan mengingat pentingnya posisi yuag dipegangnya. Banyak

sedikitnya akan memenaaruhi terhadap kehidupan perusahaan yang going concern

(sedancy berjalan).

Misalnya, seorang ahli atom/ nuclear akan dipertanggungkan jiwanya, bilamana ia

meninggal dunia atau sakit. perusahaan wajib membayar ganti kerugian. Contoh ini

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Asuransidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-geshasahri... · LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian ... disebutkan pula kerugian karena

tidak kita di Indonesia, karena negara kita belum begitu maju dalam bidang industri

bila dibandingkan dengan negara barat.

d. Tujuan lain asuransi jiwa ialah, untuk menjamin pengpbatan dan menjamin kepada

keturunarn andaikata yang mengasuransikan tidak mampu untuk mendidik anak-anak

(bea siswa/pendidikan). Yang banyak kita temui dalam praktik ialah, pertanggunaan

untuk risiko kematian, sedangkan pertanggungan selebihnya belum begitu maju pesat.

2. Dari segi pemerintah/publik

Perusahaan asuransi jiwa di negara kita yang besar operasinya, umumnya

kepunyaan pernerintah. Di sini kita hubungkan dengan peraturan pemerintah, yaitu UU

No. 19/1960 mennenai pembagian kegiatan antara perusahaan-perusahaan negara.

Pembagian kegiatan seperti tercanturn di dalarn sekior-sektor sebagai berikut.

a. Sektor produksi (perusahaan industri negara, perusahaan perkebunan negara, dan

perusahaan pertambangan negara).

Sektor marketing (perusahaan niaga).

c. Sektor pemberian fasilitas (perusahaan-perusahaan asuransi negara, bank pemerintah,

dan perusahaan pelayanan milik negara lainnya).

Dapat kita simpulkan di sini bahwa perusahaan asuransi merupakan satu lembaga

keuangan yang memberikan fasilitas untuk pembiayaan yang dapat dipergunakan dalam

tahap pembangunan ekonomi Indonesia. Berdasarkan pada UU No. ternyata bahwa

sumbangan lembaga asuransi terhadap ngunan ekonomi ialah:

1) sebagai alat pembentukan modal (capital formation)

2) lembaga penabungan (saving).

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Asuransidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-geshasahri... · LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian ... disebutkan pula kerugian karena

2.3.3. Asuransi Laut

Pembagian Asuransi Pengangkutan

Asuransi pengangkutan pada umumnya lebih dikenal dalam dunia asuransi

sebagai asuransi laut yang fungsinya mengangkut barang-barang dagangan serta komoditi

lainnya dengan alat angkut yaitu kapal, perahu motor, dan perahu layar.

Dalam hal ini asuransi pengangkutan dapat dibagi atas dua bagian.

a. Asuransi Laut (Marine Insurance)

Asuransi laut dari zaman dulu hanya menutup kerugian - kerugian yang terjadi di laut

saja (perils of the sea).

b. Asuransi Pengangkutan Darat (Inland Marine Insurance)

Asuransi angkutan darat menutupi risiko atau kerugiankerugian yang terjadi pada

transportasi darat seperti angkutan melalui sungai, danau-danau, kereta api, truk dan

pesawat udara.

Pada asuransi laut jenis kerugian yang dapat dipertanggungkan adalah :

a. kapal serta perlengkapannya (vessel interest);

b. barang-barang muatan (cargo);

c. penghasilan/pendapatan dari hasil uang tambang (freight) komisi dan keuntungan yang

diharapkan;

d. beban wajib (liability interest) yang menimpa si pemilik kapal.

Polis asuransi dapat diklasifikasikan atas empat kelompok yakni:

a. Polls mengenai kapal (hull policies)

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Asuransidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-geshasahri... · LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian ... disebutkan pula kerugian karena

Polls yang menyangkut kapal terdiri atas beberapa jenis bergantung pada macam-

macam risiko: kapal uap, kapal motor, kapal penumpang, kapal barang, risiko

pelabuhan, dan sebagainya.

b. Polls muatan (cargo policies)

Polis muatan (cargo) umumnya dibuat hanya satu risiko (single risk). Misalnya untuk

satu kali pelayaran dari pelabuhan Medan ke Jakarta.

c. Polis beban wajib (liability policies)

Dalam polls asuransi dinyatakan bahwa di samping polls pertanggungan di atas

disebutkan pula beban wajib (contoh: liability interest yang telah diuraikan

sebelumnya).

d. Polls uang tambang (freight policies)

Dalam polis asuransi ini yang dijamin ialah hilangnya uang yang akan diterima (profit)

serta uang tambang itu sendiri.

Pada asuransi laut ada dua macam sifat kerugian yakni:

a. General average, yaitu semua kerugian yang akan didukung oleh semua pihak dan

untuk kepentingan umum. Lazim pula

disebut dengan nama avery gross. Pada general average kita lihat adanya tiga jenis

unsur untuk menetapkan kerugian tersebut, yaitu:

1) secara sukarela (voluntary);

2) merupakan keharusan (necessary);

3) ada hasilnya (successful).

b. Particutaraverage (avery partikelir,)

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Asuransidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-geshasahri... · LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian ... disebutkan pula kerugian karena

Ialah kerugian sebagian yang diderita oleh satu pihak dan tidak untuk kepentingan umum.

Misalnya, kerugian yang diderita oleh pemilik barang saja.

2.3.4. Asuransi Angkutan Udara (Aviation Insurance)

1. Asuransi atas Muatan

Pertanggungan dalam asuransi pengangkutan udara adalah pesawat udara dan

muatannya (barang dan penumpang) terhadap bahaya yang menimpa, yang terjadi di

bandar udara (ground risks) atau dalam penerbangan (flight risks).

Jaminan Keselamatan Penumpang (Passengers)

Untuk angkutan udara, pengangkut diwajibkan oleh undangundang untuk menutup

asuransi yang jadi tanggung jawabnya terhadap penumpang (legal liability to passengers),

yaitu:

(1) Tanggung jawab keselamatan penumpang

a. ketika menaiki pesawat;

b. selama berada di dalam pesawat udara;

c. ketika turun dari pesawat udara;

dengan ketentuan bahwa jaminan keselamatan hanya diberikan kepada penumpang

yang memiliki karcis penumpang yang sah.

Di Indonesia keselamatan penumpang dijamin oleh PT Jasa Raharja.

(2) Tanggung jawab atas kerugian bagasi penumpang (hilang, rasa terbakar), kecuali

bagasi yang dibawa sendiri oleh penumpang. Jaminan atas kerugian atas bagasi

penumpang diasuransikan kepada perusahaan asuransi kerugian oleh pengangku.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Asuransidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-geshasahri... · LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian ... disebutkan pula kerugian karena

2. Asuransi terhadap Pesawat Udara (Aircraft)

Pertanggungan untuk asuransi pesawat udara (aircraft insurance) adalah pesawat

udara, meliputi kerangka (tubuh) dan mesin pesawat, baling-baling, motor, dan semua

peralatan yang merupakarr bagian dari pesawat udara, termasuk perlengkapan yang dapat

dilepaskan dari pesawat ndara itu sepcrti kompas. radio, perlengkapan kabin, dan lain-

lain.

3. Polis Asuransi (Policy)

Polis merupakan polis gabungan comprehensive aircraft policy dan biasanya

dibunakan polis Lloyd's Aircraft vano dikeluarkan oleh Lloyd's. Di beberapa negara

digunakan polis sendiri yang pada dasarnya disalin dart polis Lloyd's Aircraft dengan

meradakan perubahan seperlunya mengenai syarat-syarat jaminan untuk disesuaikan

dengan kebutuhan negara yang bersar.gkutan

Demikian di Indonesia. Dewan Asuransi Indonesia telah menyusun polis standar

aviasi (Indonesian standard aviation policy) dengan berpedoman kepada polls Lloyd's

Aircraft.

4. Risiko Kerugian yang Dijamin

Risiko yang dijamin oleh polis gabungan pesawat udara (comprehensive aircraft

policy) meliputi:

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Asuransidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-geshasahri... · LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian ... disebutkan pula kerugian karena

(1) Tanggung jawab terhadap pihak ketiga (legal liability to third parties), tidak termasuk

tanggung jawab terhadap penumpang.

Tertanggung dibebani tanggung jawab untuk membayar kerugian atas harta benda

atau kecelakaan badan seseorana yang diakibatkan langsung oleh pesawat udara, atau

yang ditimpa oleh pesawat udara, atau ditimpa oleh benda yang jatuh dari pesawat

udara. Misalnya, pesawat jatuh atau bagian-bagian pesawat udara jatuh atau benda

jatuh dari pesawat udara dan menimpa manusia di darat atau perumahan penduduk

atau menimpa benda-benda lain yang bemilai di darat, menimbulkan kecelakaan

badan atau kerusakan harta benda. Menurut hukum, tertanggung bertanggung jawab

atas kecelakaan/kerusakan itu, maka asuransi akan menaganti kerugiannya.

(2) Tanggung jawab terhadap penumpang (legal liabiiity to passengers) atau keselamatan

penumpang:

a. menaiki pesawat udara;

b. selama berada dalam nesawat udara:

c. ketika iurun dari pesawat uuara;

dengan ketentuan bahwa penumpang yang bersangkutan memiliki karcis

penumpang yang sah.

(3) Tanggungjawab atas kerugian/kerusakan bagasi penumpang

(4) Kehilangan kerusakan pesuwat udara ketika berada di udara (flight), bergerak

dilandasan (taxying), di darat ( on the ground), di permukaan air (moored).

Kehilangan kerusakan pesawat udara disebabkan bahaya seperti topan badai, pesawat

udara jatuh atau tersunakur, melakukan pendaratan darurat, tabrakan di udara dengan

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Asuransidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-geshasahri... · LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian ... disebutkan pula kerugian karena

pesawat udara lain, menabrak benda permanen di bandar udara, kebakaran dan

sebagainya.

(5) Kehiiangan penghasilan (consequental loss) disebabkan ganguan terhadap

penerbangan karena kerusakan mesin, kebakaran partial, dan sebagainya (bukan total

loss atau constructive total loss).

5.Premi Asuransi (Insurance Premium)

Untuk menghitung premi asuransi pesawat udara, faktor yang harus

dipertimbangkan antara lain adalah sebagai berikut.

1. Frekuensi Kecelakaan

Frekuensi kecelakaan pesawat udara dapat diketahui dari data siatisrik mengenai

klaim pesawat udara yang bersangkutan.

Bila tertanggung sering mengaiukan klaim untuk ganti rugi atas kerugian atau kerusakan

pesawat udara, berarti pesawat udara sering !ncn<aiumi kecelakaan atau kerusakan

Premi asuransi pesawat udara sering rusak ditentukan :ebih besar dari premi asuransi

pesawat udara yang jarang rusak

2. Tipe /jenis dan Umur Pesawat

Berbagai jenis pesawat dibuat oleh pabrik dengan berbagai macam rancangan dan

konstruksi untuk mernenuhi berbagai macam selera pemakai jasa, sehingga tidak sama

daya tahannya terhadap bahaya udara. Pe,awat udara yang dirancang dengan konstruksi

yang baik berpengaruh terhadap besar kecilnya premi asuransi.

Umur pesawat udara berpengaruh atas daya tahan terhadap bahaya udara. Premi pesawat

udara yang tua iebih besar dari premi asuransi pesawat udara yang muda umurnya.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Asuransidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-geshasahri... · LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian ... disebutkan pula kerugian karena

3. Manajemen

Manajemen yang baik dapat mengurangi kerusakan pesawat udara, berarti

manajemen dapat memperkecil premi asuransi.

Penggunaan pesawat u Penggunaan pesawat udara, untuk mengangkut penumpang atau

mengangkut barang, apakah digunakan untuk melayani rute penerbangan yang tetap dan

teratur (regular airways service), atau digunakan dengan cara mengikuti arus penumpang

dan/atau arus barang. Pesawat udara yang digunakan untuk mengangkut penumpang

dengan melayani rute tetap dan teratur lebih aman dari bahaya sehingga premi lebih

rendah.

4. Besarnya Risiko

Semakin besar risiko yang dijamin semakin besar pula bahaya yang ditanggung,

maka premirya pun besar. Lamanya pertanggungan berpengaruh terhadap besar kecilnya

premi asuransi. Dalam perbandingan, premi untuk jangka panjang lebih kecil daripada

premi untuk jangka pendek.

2.3.5. Asuransi Angkutan Darat (Land Transportation)

1. Kendaraan

Kendaraan angkutan darat adalah kendaraan pengangkut yang digerakkan oleh

motor mekanik seperti mobil sedan, bis. umum, pick-up, truck, trailer, container,

kendaraan beroda tiga darn beroda dua, kereta api, trem, dan sebagainya.

2. Kendaraan Bermotar

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Asuransidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-geshasahri... · LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian ... disebutkan pula kerugian karena

Kendaraan bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh motor atau mekanik,

tidak termasuk kendaraan yang berjalan di atas rel. Jadi kendaraan bermotor.adalah

kendaraan yang berjalan di atas aspal dan tanah seperti mobil sedan, bis, truck, trailer,

pick-up, kendaraan beroda tiga dan beroda dua, dan sebagainya.

3. Klasifikasi Kendaraan

Kendaraan bermotor digolongkan ke dalam empat golongan. Penggolongan

didasarkan kepada banyaknya roda, kegunaan atau tujuan penggunaan kendaraan

bermotor, daya angkut, dan kemungkinan besar kecilnya risiko.

Golongan I terdiri dari mobil untuk penumpang.

Golongan II terdiri dari bis dan kendaraan pariwisata.

Golongan III terdiri dari kendaraan bermotor pengangkut barang seperti truck, trailer,

container.

Golongan IV terdiri dari berbaaai jenis dan tipe kendaraan bermotor beroda tiga dan

beroda dua.

Asuransi angkutan darat meliputi tiga macam asuransi, yaitu:

(1) asuransi keselamatan penumpang;

(2) asuransi barang yang diangkut;

(3) asuransi kendaraan pengangkut.

4. Bahaya atau Risiko dalam Angkutan Darat

Risiko/bahaya angkutan darat terdiri dari:

(1) angin topan, angin ribut, gempa bumi, letusan gunung berapi, banjir;

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Asuransidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-geshasahri... · LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian ... disebutkan pula kerugian karena

(2) tabrakan atau bersenggolan antara sesama kendaraan pengangkut, menabrak benda

keras, tergelincir keluar dari jalan/ rel, jatuh ke sungai atau jurang;

(3) penahanan atau penyitaan oleh yang berwajib atau penahanan oleh penduduk;

(4) peperangan, sabotase, pembajakan, perampasan;

(5) kerusuhan, kekacauan, pemogokan, demonstrasi, kebakaran, pencurian, kehilangan,

dan sebagainya.

Bila terjadi musibah sehinga penumpang menderita luka-luka atau meninggal atau

menjadi cacat permanen seumur hidup, maka penanggung memberikan santunan sebagai

berikut.

(1) Biaya perawatan dan pengobatan bagi yang luka-luka sampai sembuh.

(2) Santunan sejumlah uang diberikan kepada ahli waris dari penumpang yang meninggal

(3) Biaya perawatan dan pengobatan serta sejumlah uang yang diberikan sebagai

santunan bagi penumpang, yang mencacat selamanya.

5. Asuransi terhadap Kendaraan

Kendaraan angkutan darat ditutup asuransinya oleh perusahaan asuransi kerugian.

Polis yang digunakan dapat berupa polis perjalanan darat atau polis waktu. Terserah

kepada pemilik kendaraan memilih polis mana yang akan digunakan.

Dalam polis perjalanan jaminan dari penanggungan berlaku untuk satu kali

perjalanan dimulai dari tempat pemberangkatan hingga sampai tujuan. Umumnya

digunakan adalah polis waktu, yaitu jaminan dari penanggung berlaku selama jangka

waktu tertentu (1 tahun, 1/2 tahun, 3 bulan atau 1 bulan).

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Asuransidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-geshasahri... · LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian ... disebutkan pula kerugian karena

6. Asuransi Kendaraan

Risiko kecelakaan yang mungkin menimpa kendaraan bermotor berasal dari luar

maupun dari dalam dari dalam berasal dari luar ditabrak oleh kendaraan lilin, dirusak atau

dibaka: oleh orang karena banjir, topan badai, dan sebagainya. Bersumber dari da1am

karena kesalahan, kelalaian, atau kesenjangan pengemudi misalnya menabrak kendaraan

lain, menabrak orang. menabrak rumah penduduk, jatuh ke jurang, terbakar, dan

sebagainya.

Risiko-risiko tersebut akan menimbulkan kerugian financial bagi pemiliknya.

Bukan saja kerugian financial tetapi juga tanggung jawab terhadap pihak lain, bila

kendaraan itu menabrak kendaraan lain, menabrak orang menabrak rumah penduduk, dan

sebagainya.

7. Risiko-risiko yang Diasuransikan

Risiko yang ditanggung oleh polis asuransi terdiri dari :

(1) kebakaran disebabkan petir, api atau iktikad jahat orang lain;

(2) kerusakan yang diakibatkan oleh kecelakaan seperti benturan, peledakan, tergelincir,

tabrakan, terbalik, dan sebagainya atau diakibatkan oleh orang lain;

(3) pencurian atau kehilangan atas peralatan kendaraan bermotor atau pencurian secara

keseluruhan, termasuk pencurian yang didahului, disertai, diikuti dengan kekerasan

atau ancaman kekerasan dengan tujuan memudahkan pencurian. Untuk kendaraan

bermotor beroda dua atau tiga, yang dimaksud dengan pencurian adalah pencurian

kendaraan secara keseluruhan;

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Asuransidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-geshasahri... · LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian ... disebutkan pula kerugian karena

(4) kerusakan yang diakibatkan disebutkan dalam ayat (2) yang terjadi selama di atas

kapal Fery atau alat penyeberangan;

(5) biaya-biaya menjaga clan rnenarik atau mengangkut kendaraan bermotor yang rusak

ke bengkel terdekat atau bengkel yang ditunjuk oleh penanggung, dengan anti rugi

maksimal 05% dari harga tanggungan.

8. Tanggung Jawab Yuridis

Tanggung jawab hukum (TJH) terhadap pihak ketiga. yaitu bila ada pihak ketiga

yang menderita kerugian yang disebabkan oleh kendaraan bermotor yang diasuransikan

dalam suatu kecelakaan. Kerugian pihak ketiga itu ditanggung oleh polis dengan anti rugi

maksimal sebesar harga penanggung TJH yang tercantum pada polis.

Harga pertanggungan TJH dapat ditetapkan sesuai dengan yang dikehendaki oleh

tertanggung, tetapi dibatasi oleh pertanggungan maksimal TJH.

M. Risiko Suplemen

Risiko suplemen ditanagung oleh polis terdiri dari:

(1) risiko huru-hara dengan tambahan premi 2,5% dari harga pertanggungan;

(2) tanggung jawab hukum (TJH) terhadap penumpang. Harga pertanggungan maksimal

TJH terhadap penumpang ditentukan sendiri oleh masing-masing penanggung.

Demikian besarnya (%) premi tambahan atas TJH terhadap penumpang ditentukan

sendiri oleh masing-masing penanggung. Di Indonesia TJH terhadap penumpang

ditanggung oleh Perusahaan Umum Jasa Raharja.

N. Pengecualian terhadap Risiko

Perusahaan asuransi tidak membayar ganti rugi atas:

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Asuransidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-geshasahri... · LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian ... disebutkan pula kerugian karena

(1) kerugian perusahaan angkutan, kehilangan upah (sewa) berkurangnya nilai dan

kerugian keuangan lainnya yang diderita oleh tertanggung sebagai akibat dari tidak

dapat digunakannya kendaraan bermotor yang diasuransikan akibatnya oleh suatu

risiko yang ditanggung oleh polis;

(2) pencurian atau kehilangarn peralatan tambahan kendaraan (nonstandard), kecuali

dicantuman pada polis bahwa peralatan tambahan itu ikut diasuransikan.

Pengecualian Prinsip (Utama)

Tidak dijamin kerugian atau kerusakan atas kendaraan bermotor atau tanggung

jawab berikut ini.

(1) Karena kendaraan bermotor itu digunakan untuk menarik kendaraan lain atau untuk

beiaiar.

(2) Karena kelebihan muatan atau dijalankan secara paksa.

(3) Disebabkan karena kendaraarn bermotor di jalan dalam keadaan rusak atau tidak

layak dijalankan dengan sepengetahuan tertanggung.

(4) Karena kendaraan bermotor dikemudikan oleh seorang yang tidak memiliki SIM yang

sah atau dikemudikan oleh seorang yang sedang mabuk.

(5) Karena kendaraan bermotor dijalankan dengan tidak menaati peraturan lalu lintas

yang berlaku, misalnya memasuki jalan tertutup atau terlarang atau memasuki jalan

yang tidak diperuntukkan bagi kelas kendaraan bermotor tersebut.

(6) Disebabkan karena langsung atau tidak langsung mempunyai hubungan dengan

gempa bumi, letusan gunung berapi, angin ribut, angin puyuh, angin topan, genangan

air, gelombang pasang clan peristiwa-peristiwa atau meteorologi lainnya, kecuali

sambaran petir.

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Asuransidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-geshasahri... · LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian ... disebutkan pula kerugian karena

(7) Disebabkan karena atau langsung atau tidak langsung

mempunyai hubungan dengan:

a. perang, bencana perang, atau sesuatu kendaraan perang lainnya;

b.perang saudara, kekerchan dalam negeri, pemberontakan;

c. hura-hara, kerusuhan penduduk, kegaduhan, perbuatan pembalasan, pemogokan dan

pergucilan kaum buruh, pemberontakan anak buah kapal;

d. sabotase, teror, kekacauan yang bersifat politik ntau bersifat lain;

e. nasionalisasi penyitaan untuk tujuan-tujuan militer:

f. penggunaan kenciaraan bermotordalain tugas operasional kepolisian atau kemiliteran,

termasuk pegawai sipil kepolisian atau kemiliteran.

Pengecualian Tugas

Perusahaan Asuransi tidak menanggung kehilangan atau kerusakan kendaraan bermotor :

(1) disebabkan oleh reaksi atom;

(2) kesalahan pada konstruksi atap karat (structure defect), keausan (tear & wear), sifat

kekurangan sendiri atau sesuatu sebab intern (inherent vice) pada bagian atau pada

mesin kendaraan bermotor, atau disebabkan salah menggunakan kendaraan itu.

Risiko atas Beban Sendiri

Risiko sendiri (own risk) dikecualikan terhadap pembayaran -anti rugi. Besarnya risiko

sendiri umumnya ditentukan oleh pihak penanggung, namun dapat dirundingkan oleh

kedua belah pihak.

Misalnya ditetapkan risiko sendiri Rp5.000.000,00 maka setiap terjadi tuntutan ganti rugi

(claim), tertanggung harus menanggung risiko sendiri sebesar Rp5 juta. Bila misalnya

klaim Rp3.000.000,00 maka penanggung membayar ganti ruai sebe

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Asuransidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-geshasahri... · LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian ... disebutkan pula kerugian karena

sar Rp2.000.000,00 atau lebih kecil, kerugian itu dipikul sendiri oleh tertanggung. Jadi,

risiko sendiri merupakan batas klaim yang memperoleh ganti rugi dari penanggung.

9. Premi Asuransi Tarif Premi Dasar

Tiarif premi ditentukan oleh ceding coffipany atau gabungan penangung

berdasarkan kondisi, usia dan jenis kendaraan serta tujuan pemakaiannya. Kendaraan

yang dizunakan untuk keperluan kantor lebih rendah tarifnya dari kendaraan umum

Tarif prerni terdiri dari tarif premi dasar, tarif premi TJH dan tarif premi

tambahan. Tarif premi dasar adalah tarif untuk risiko gabungan, yang ditentukan untuk

dua tingkatan harga pertanggungan.

Misalkan harga pertanggungan Rp10.000.000.00. Untuk harga pertanggungan Rp

4.000.000,00 ditentukan preminya X% dan harga pertanggungan Rp 6.000.000,00

ditentukan preminya Y % untuk jaminan selama satu tahun (X % lebih besar dari 1' %).

10. Perhitungan Premi

Nilai asuransi satu kendaraan bermotor Rp 8.000.000,00 sesuai dengan harga

sebenarnya. Untuk harga pertanpgunRan Rp 3.000.000,00 preminya 5% dan untuk harga

pertanggun-an Rp5.000.000,00 preminya 3%. Harga pertanggungan TJH Rp

1.000.000,00 dengan premi 1%.

Perhitungan premi untuk jaminan selama satu tahun:

(1) Premi dasar: 5% x Rp3.000.000,00 = Rp150.000,00

Premi dasar: 3% x Rp5.000.000,00 = Rp150.000.00

Premi TJH : 1% x Rp1.000.000,00 = Rp 10.000,00

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Asuransidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-geshasahri... · LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian ... disebutkan pula kerugian karena

Rp310.000.00

(2) Ke dalam jumlah premi ini ditambah bea materai dan polis.

11. Prosedur Menutup Asuransi

Surat Permohonan

Penutupan asuransi kendaraan bermotor dimulai dengan pengisian Surat Permohonan

Pertanggungan (SPP) oleh ca1on tertanggung. Blanko SPP disediakan dengan cuma-

cuma oleh penanggung.

Surat permohonan tersebut adalah penjelasan secara tertulis dari pemohon atau kuasanya

mengenai kendaraan bermotor yang akan diasuransikan, yang merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari poiis kendaraan bermotor yang akan dikeluarkan oleh penanggung.

Data yang Dibutuhkan untuk Asuransi

Data yang dibutuhkan dari calon tertanggung SPP adalah sebagai berikut.

(1) Nama, alamat lengkap, dan pekerjaan pemohon.

(2) Merek, jenis, warna dan tahun perbuatan kendaraan.

(3) Nomor angka dan nomor mesin kendaraan, nomor polisi

(4) Daya angkat kendaraan dan tuluan penggunaan kendaraan

(5) Risiko-risiko yang ditanggung dan harga pertanggungan

(6) Tanggung iawab hukum yang diminta oleh tertanggung.

(7) Jangka waktu pertanggungan.

(8) Dan lain-lain keterangan yang dian-aap.periu.

12. Claim Ganti Rugi

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Asuransidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-geshasahri... · LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian ... disebutkan pula kerugian karena

Bila terjadi kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor Yang diasuransikan,

tertanggung diwajibkan memberitahukan kepada penanggung dalam jangka waktu

selambat-lambatnya 72 jam setelah terjadi kecelakaan.

Tuntutan ganti rugi dari pihak ketiga kepada tertanggung, dalam waktu selambat-

lambatnya 72 jam setelah diketahui adanya tuntutan dari pihak ketiga itu,

memberitahukan kepada penanggung disertai dengan penjelasan mengenai sebab-sebab

clan macam kerugian atau kerusakan yang diderita oleh pihak ketiga, clan se-era

mengirimkan kepada penanggung segala dokumen pendukung tuntutan dari pihak ketiga

tersebut.

Dalam hal terjadi kerugian atau kerusakan atau pencurian atas kendaraan bermotor yang

diasuransikan, yang dapat dijadikan dasar penuntutan ganti rugi kepada penanggung,

maka pertanggung wajib segera memberitahukan kejadian tersebut kepada yang berwajib.

13. Dokumen Ganti Rugi

Dokumen yang wajib disampaikan oteh tertanggung kepada penanggung dalam

rangka mengajukan tuntutan ganti rugi adalah sebagai berikut.

(1) Surat isian laporan kerugian di mana btankonya disediakan oleh penanggung.

(2) Surat keterangan kecelakaan atau kehilangan dari pihak yang berwajib.

(3) Surat tuntutan ganti rugi dari pihak ketiga bila pihak ketiga dirugikan dalam

keceilakaan itu.

(4) Surat tuntutan dari tertanggung kepada pihak ketiga bila kerugian disebabkan oleh

pihak ketiga.

(5) Surat-surat pemilikan kendaraan bermotor.

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Asuransidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-geshasahri... · LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian ... disebutkan pula kerugian karena

(6) Polis asli bila yang diderita adalah kerugian total (total loss).

(7) Lain-lain dokumern yang diperlukan.

18. Pembatalan Claim

Hak-hak tertanggung atas penggantian kerugian hilang adalah sebagai berikut.

1) Tertanggung tidak memenuhi kewajibannya berdasarkan syarat-syarat polis.

2) Tuntutan anti rugi tidak diajukan kepada penanggung dalam jangka waktu 12 bulan

setelah peristiwa yang menimbulkan kerugian terjadi.

3) Ganti rugi yang disetujui oleh penangung tidak ditagih dalam jangka waktu 3 bulan

sejak ganti rugi disetujui oleh penangguna.

4) Tuntutan anti rugi ditolak oleh penanggung, maka dalam jangka waktu 3 bulan sejak

penolakan itu, tertangauna harus mengajukan suatu acara penyelesaian arbitra.