BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Ruang · PDF filekonsep neighborhood adalah kebutuhan dasar...

26
13 BAB II LANDASAN TEORI Pada Bab ini akan dibahas kajian teoritis mengenai konsep ruang Neighborhood Unit, tinjauan mengenai fasilitas sosial, konsep dan standar penyediaan fasilitas lingkungan perumahan serta konsep Healthy Neighborhood Planning. 2.1 Konsep Ruang Neighborhood Unit Neighborhood Unit adalah suatu lingkungan fisik perumahan dalam kota dengan batasan yang jelas, tersedia pelayanan fasilitas sosial untuk tingkat rendah, untuk melayani sejumlah penduduk, di mana terdapat hubungan kerjasama yang dilandasi oleh kontrol sosial dan rasa komunitas. (Porteous, 1977; dalam Suryanto, 1989:47). Neighborhood Unit dikenal sebagai suatu konsep untuk merencanakan suatu lingkungan yang berlandaskan suatu pemikiran sosial psikologis yang diformulasikan oleh Clarence Perry pada tahun 1929, sebagai jawaban atas permasalahan yang terjadi saat itu yaitu penurunan kualitas kehidupan masyarakat di negara-negara industri. Perry mengidentifikasikan Neighborhood Unit sebagai suatu unit perumahan yang mempunyai batas yang jelas, besarannya diukur atas dasar keefektifan jarak jangkau pejalan kaki, terjadinya kontak langsung individual serta adanya ketersediaan fasilitas pendukung kebutuhan harian dari penghuni. Konsep Neighborhood Unit sebenarnya pertama kali diperkenalkan oleh Sir Ebenezer Howard (1850-1928) yang mencoba mengangkat sistem dan bentuk komunitas tradisional perdesaan sebagai komunitas ideal yang perlu dikembangkan di perkotaan (Reiner, 1957 dalam Ida Bagus Rabindra, 1996:35). Kemudian pada kota-kota tradisional tersebut , kota masih terbagi dalam unit-unit kelompok rumah tinggal atau unit-unit fungsional spesifik yang homogen yang kemudian dikenal sebagai tradisional neighborhood. Unit-unit tersebut merupakan kesatuan antara tempat tinggal dengan tempat kerja serta juga adanya ikatan sosial kekerabatan. Dalam konteks ini, neighborhood merupakan suatu lingkungan

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Ruang · PDF filekonsep neighborhood adalah kebutuhan dasar...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Ruang · PDF filekonsep neighborhood adalah kebutuhan dasar emosional manusia untuk ... pendidikan kesehatan. 3. Kesehatan Lingkungan. ... lebih lengkap

13

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada Bab ini akan dibahas kajian teoritis mengenai konsep ruang

Neighborhood Unit, tinjauan mengenai fasilitas sosial, konsep dan standar

penyediaan fasilitas lingkungan perumahan serta konsep Healthy Neighborhood

Planning.

2.1 Konsep Ruang Neighborhood Unit

Neighborhood Unit adalah suatu lingkungan fisik perumahan dalam kota

dengan batasan yang jelas, tersedia pelayanan fasilitas sosial untuk tingkat rendah,

untuk melayani sejumlah penduduk, di mana terdapat hubungan kerjasama yang

dilandasi oleh kontrol sosial dan rasa komunitas. (Porteous, 1977; dalam

Suryanto, 1989:47).

Neighborhood Unit dikenal sebagai suatu konsep untuk merencanakan

suatu lingkungan yang berlandaskan suatu pemikiran sosial psikologis yang

diformulasikan oleh Clarence Perry pada tahun 1929, sebagai jawaban atas

permasalahan yang terjadi saat itu yaitu penurunan kualitas kehidupan masyarakat

di negara-negara industri. Perry mengidentifikasikan Neighborhood Unit sebagai

suatu unit perumahan yang mempunyai batas yang jelas, besarannya diukur atas

dasar keefektifan jarak jangkau pejalan kaki, terjadinya kontak langsung

individual serta adanya ketersediaan fasilitas pendukung kebutuhan harian dari

penghuni.

Konsep Neighborhood Unit sebenarnya pertama kali diperkenalkan oleh

Sir Ebenezer Howard (1850-1928) yang mencoba mengangkat sistem dan bentuk

komunitas tradisional perdesaan sebagai komunitas ideal yang perlu

dikembangkan di perkotaan (Reiner, 1957 dalam Ida Bagus Rabindra, 1996:35).

Kemudian pada kota-kota tradisional tersebut , kota masih terbagi dalam unit-unit

kelompok rumah tinggal atau unit-unit fungsional spesifik yang homogen yang

kemudian dikenal sebagai tradisional neighborhood. Unit-unit tersebut merupakan

kesatuan antara tempat tinggal dengan tempat kerja serta juga adanya ikatan sosial

kekerabatan. Dalam konteks ini, neighborhood merupakan suatu lingkungan

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Ruang · PDF filekonsep neighborhood adalah kebutuhan dasar emosional manusia untuk ... pendidikan kesehatan. 3. Kesehatan Lingkungan. ... lebih lengkap

14

spesifik yang homogen, dengan pengikat kegiatan yang sejenis dan hubungan

kekerabatan.

Menurut Perry, neighborhood yang ideal akan merangkum seluruh

fasilitas publik dan kondisi-kondisi yang diperlukan oleh rata-rata keluarga bagi

kenikmatan dan kewajaran hidup disekitar rumah mereka. Selanjutnya Perry

menguraikan dari penjelasan diatas enam prinsip dalam merencanakan

neigborhood (Rohe and Gates, 1985:26) :

1. Size (Ukuran), pembangunan unit tempat tinggal harus menyiapkan

perumahan dengan ukuran populasi tertentu yang mensyaratkan

diperlukannya satu sekolah dasar (elementary school), di mana area yang

diperlukan tergantung pada tingkat kepadatan populasi

2. Boundaries (Batas), Pada setiap sisi unit lingkungan dibatasi oleh jalan-

jalan arteri dengan kelebaran yang memadai sehingga dapat dipakai

sebagai lalu lintas cepat, yang tidak menembus daerah pemukiman

tersebut.

3. Open Space (Ruang Terbuka), harus disediakan sistem taman dan ruang

kecil yang direncanakan untuk memenuhi kebutuhan individu yang

mendiami lingkungan perumahan tersebut.

4. Institution Sites (Area-area institusi), area untuk sekolah dan institusi yang

melayani lingkungan perlu disediakan untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat dalam lingkungan tersebut dan hendaknya ditempatkan secara

berkelompok disekitar sebuah titik umum atau titik pusat.

5. Local Shops (Pertokoan setempat), satu atau lebih pertokoan lokal yang

cukup memadai bagi populasi yang dilayani, hendaknya diletakkan di

seputar permukiman dan lebih baik lagi diletakkan disekitar pertemuan

jalur lalu lintas yang mengikat beberapa lingkungan.

6. Internal Street System (Sistim jalan internal), di mana setiap unit perlu

dilengkapi dengan sistim jalan khusus, sehingga setiap jalan raya

disesuaikan dengan beban lalu lintas yang mungkin dan jaringan jalan

sebagai sebagai suatu keseluruhan dirancang untuk memudahkan sirkulasi

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Ruang · PDF filekonsep neighborhood adalah kebutuhan dasar emosional manusia untuk ... pendidikan kesehatan. 3. Kesehatan Lingkungan. ... lebih lengkap

15

di dalam lingkungan tersebut dan diupayakan untuk dicegah penggunaan

sebagai jalur lalu-lintas cepat

Clarence Perry menyimpulkan bahwa Konsep Neighborhood Unit

mempunyai tujuan utama untuk membuat interaksi sosial diantara penghuni

lingkungan permukiman, sedangkan penataan fisik lingkungan merupakan cara

untuk mencapai tujuan utama tersebut (Golany, 1976:187)

Clarence Perry membuat ketetapan untuk terpenuhinya kebutuhan sosio-

psikologis pemukim untuk menjamin agar terlaksananya konsep Neighborhood

Unit. Syarat-syarat tersebut (Ida Bagus Rabindra, 1996:43-44) adalah :

1. Syarat kedekatan fisik, dirumuskan dengan mengambil patokan besaran efektif

komunitas dengan elemen :

a. Luas Wilayah. Teori ini mengidentifikasikan bahwa salah satu essensi dari

konsep neighborhood adalah kebutuhan dasar emosional manusia untuk

berhubungan lebih erat dengan orang-orang disekitarnya, yang disebut

sebagai kelompok primer (Brooms dan Selznick,1957; dalam Suryanto,

1989:53). Ukuran luas wilayah komunitas memungkinkan setiap penghuni

mudah berkomunikasi dengan kelompok primernya karena dekatnya jarak

capai dengan cukup berjalan kaki.

b. Jumlah penghuni, yaitu ukuran jumlah penghuni yang memungkinkan

tingkat saling tahu dan saling kenal diantara penghuni karena frekuensi

kontak langsung yang tinggi.

c. Tingkat kepadatan bangunan atau penduduk yaitu perbandingan antara

luas wilayah dan jumlah anggota menghasilkan suatu ukuran kepadatan

yang memungkinkan tingkat ikatan fisik dan sosial komunitas tetap tinggi,

dengan tetap menjaga keseimbangan dengan daya dukung alam.

2. Syarat ikatan sosial, Jika fasilitas sosial sebagai ikatan fisik tersebut sesuai

dengan kebutuhan sebagian besar anggota lingkungan, maka ikatan fisik

tersebut akan berfungsi sebagai ikatan sosial karena kemampuannya untuk

merangsang terciptanya kelompok primer.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Ruang · PDF filekonsep neighborhood adalah kebutuhan dasar emosional manusia untuk ... pendidikan kesehatan. 3. Kesehatan Lingkungan. ... lebih lengkap

16

3. Syarat jaminan keselamatan lingkungan, yaitu :

a. Neighborhood Unit, terbebas dari lalu-lintas tembus dan kemungkinan

adanya persimpangan.

b. Neighborhood Unit dibatasi dari lalu-lintas kendaraan kecepatan tinggi

atau lalu-lintas eksternal.

c. Adanya pemisahan yang tegas antara jalur lintas kendaraan dan jalur

pejalan kaki.

d. Lalu-lintas dalam lingkungan Neighborhood Unit umumnya untuk pejalan

kaki atau dengan kendaraan yang berkecepatan rendah khusus bagi

penghuni.

4. Syarat ketersediaan fasilitas pelayanan sosial. Fasilitas pelayanan sosial yang

disyaratkan dalam Neighborhood Unit formula Clarence Perry adalah fasilitas

pelayanan sosial yang melayani kebutuhan harian. Suatu fasilitas pelayanan

sebagai elemen fungsional neighborhood dapat berperan jika memiliki jarak

layanan yang mudah dicapai dengan berjalan kaki, di mana daya jangkau jarak

layanan efektif setiap fasilitas pelayanan sosial akan mempengaruhi ukuran

besaran neighborhood. Diharapkan fasilitas sosial ini menjadi media

terjadinya kontak langsung antara penghuni dalam frekuensi yang tinggi yaitu

frekuensi harian. Fasilitas pelayanan tersebut antara lain adalah : Sekolah

tingkat dasar, warung atau toko, tempat peribadatan, balai pengobatan, balai

lingkungan dan kantor pemerintahan lokal.

Konsep Neighborhood Unit dapat dijadikan landasan bagi banyak

komuniti permukiman, di mana terlalu ditekankan sebagai sebuah gagasan fisik

dan agak dilebih-lebihkan sebagai fakta sosial (Spreiregen, 1965; dalam Rivai A.,

1991:34). Dapat disimpulkan bahwa neighborhood merupakan unit fisik sekaligus

unit sosial. Parameter pengikat untuk menjamin kesatuan unit fisik dan unit sosial

adalah besaran (size) dan fasilitas pelayanan sosial yang melayani kebutuhan

harian. Parameter besaran neighborhood diturunkan dari ukuran efisiensi jarak

tempuh pejalan kaki antara rumah dengan fasilitas pelayanan.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Ruang · PDF filekonsep neighborhood adalah kebutuhan dasar emosional manusia untuk ... pendidikan kesehatan. 3. Kesehatan Lingkungan. ... lebih lengkap

17

Spreiregen menganggap ini tidak tepat karena betapapun lengkapnya

pelayanan suatu lingkungan, setiap orang memiliki dunia pribadi mereka sendiri,

di mana terdapat suatu jaringan individu yang menyangkut tempat-tempat pribadi

dan adanya jalan-jalan di kota yang akan jauh melintasi batas fisik permukiman

mereka.. Dengan demikian, Spreiregen sependapat dengan Perry bahwa dalam hal

perencanaan pemukiman, maka harus mempertimbangkan kebutuhan sosial

penghuninya. Ia menyatakan bahwa pada dasarnya keberadaan pemukiman harus

memberikan kenyamanan dan jaminan sejauh mana permukiman tersebut dapat

membantu kelancaran aktivitas kehidupan setiap penghuninya.

2.2 Tinjauan Mengenai Fasilitas Sosial

Fasilitas adalah segala sesuatu yang dinilai sebagai sarana untuk mencapai

tujuan tertentu untuk pemenuhan kebutuhan tertentu (Mitchell,1969, dalam Rivai

A, 1991:30). Dalam pengertian lain jika dikaitkan dengan pemukiman, maka

fasilitas adalah suatu aktivitas atau materi yang berfungsi melayani kebutuhan

individu atau kelompok individu dalam suatu lingkungan kehidupan. Secara

sistematis aktivitas atau materi tersebut dapat dibagi dalam dua kelompok utama

yaitu faslitas sosial dan fasilitas fisik. Meskipun berbeda, namun kedua fasilitas

tersebut memiliki satu ikatan satu sama lain. Fasilitas sosial dapat diartikan

sebagai bentuk pelayanan kebutuhan masyarakat yang bersifat memberikan

kepuasan sosial, mental dan spiritual, yang antara lain terdiri atas fasilitas

pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas rekreasi, fasilitas peribadatan, fasilitas

olah-raga, fasilitas perbelanjaan, fasilitas pemerintahan serta fasilitas pemakaman.

Fasilitas sosial ini merupakan bagian yang sangat penting dan paling essensial

serta dibutuhkan dalam setiap lingkungan pemukiman yang baik. Sedangkan

fasilitas fisik dapat diartikan sebagai bentuk pelayanan kebutuhan masyarakat

yang bersifat fisik yang mencakup utilitas umum (Sujarto; 1989:170-171).

Dalam Permendagri No.1 tahun 1987 dijelaskan bahwa prasarana kota

terdiri atas 3 kelompok utama yaitu utilitas umum, prasarana lingkungan dan

fasilitas sosial. Dijelaskan pula bahwa ke-3 komponen fasilitas infrastruktur

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Ruang · PDF filekonsep neighborhood adalah kebutuhan dasar emosional manusia untuk ... pendidikan kesehatan. 3. Kesehatan Lingkungan. ... lebih lengkap

18

tersebut merupakan komponen penunjang yang sangat penting dalam mendukung

kualitas kehidupan lingkungan permukiman. Komponen tersebut terdiri atas :

1. Utilitas umum merupakan fasilitas-fasilitas atau bangunan-bangunan yang

dibutuhkan guna mendukung sistem pelayanan lingkungan yang

diselenggarakan oleh instansi pemerintah ataupun oleh adanya kerjasama

antara pemerintah dan swasta, yang terdiri atas : jaringan listrik, jaringan air

bersih, jaringan telepon, jaringan angkutan umum, sarana kebersihan

(pembuangan sampah), pemadam kebakaran.

2. Prasarana lingkungan merupakan kelengkapan lingkungan yang mendukung

perumahan, yang terdiri atas : jalan, saluran air kotor atau pembuangan

limbah, saluran air bersih atau drainase (saluran pembuangan air hujan).

3. Fasilitas sosial merupakan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan masyarakat

dalam lingkungan pemukiman, yang terdiri atas : fasilitas kesehatan,

pendidikan, olahraga, peribadatan, rekreasi, ruang terbuka, perbelanjaan, serta

pemakaman umum.

Keberhasilan keberadaan suatu fasilitas sosial dalam lingkungan

perumahan, dapat dlihat dari tingkatan bagaimana minat dan kesediaan para

penghuni perumahan dalam memanfaatkan fasilitas tersebut. Apabila banyak

diantara mereka yang mencari fasilitas diluar pemukiman tersebut padahal

fasilitas tersebut fungsinya sama, maka dapat disimpulkan bahwa fasilitas yang

tersedia tidak dapat menjawab kebutuhan mereka (Golany, 1976:111).

2.2.1. Fasilitas Pendidikan

Pengertian pendidikan menurut Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha

sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran

dan pelatihan bagi peranannya dimasa yang akan datang. Fasilitas sosial seperti

yang telah dijelaskan sebelumnya merupakan suatu aktivitas atau materi yang

melayani masyarakat akan kebutuhan yang bersifat memberi kepuasan sosial,

mental maupun spritual. Sehingga dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan

bahwa fasilitas pendidikan berarti aktivitas atau materi yang dapat melayani

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Ruang · PDF filekonsep neighborhood adalah kebutuhan dasar emosional manusia untuk ... pendidikan kesehatan. 3. Kesehatan Lingkungan. ... lebih lengkap

19

kebutuhan masyarakat akan kebutuhan yang bersifat memberi kepuasan sosial,

mental maupun spiritual melalui kegiatan bimbingan, pengajaran maupun

pelatihan.

Melalui pendidikan akan meningkatkan pengetahuan dan memberikan

pengalaman-pengalaman kolektif yang akan mempertemukan berbagai kelompok

penduduk. Mempertemukan disini tidak hanya sekedar menyediakan sarana untuk

kontak kelompok penduduk, tetapi juga mengurangi perbedaan dalam

perkembangan pengetahuan (Bossert,1978, dalam Rivai,1991:54). Dalam

kaitannya dengan latar belakang penduduk yang semakin beraneka ragam, maka

penyediaan fasilitas pendidikan ini harus dapat atau mampu menjawab kebutuhan

yang beragam tersebut.

2.2.2. Fasilitas Kesehatan

Fasilitas kesehatan merupakan fasilitas yang memberikan pelayanan di

bidang kesehatan yang berupa ( Sarjito,1983, dalam Mahmud R,1997:30) :

1. Kuratif yaitu pemeriksaan, pengobatan dan perawatan.

2. Preventif yaitu pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan dan

pendidikan kesehatan.

3. Kesehatan Lingkungan.

Fasilitas Kesehatan berdasarkan fungsi dan hierarkinya dari tingkat yang

paling atas sampai tingkat yang paling rendah, menurut Djoko Sujarto,1978

(dalam Soekmana Soma,1988:21) di Minneapolis, Amerika Serikat, terdiri atas :

Based Hospital City, City Hospital, Area Hospital, Community Health Center dan

Neighborhood Helath Center.

1. Based Hospital City, fasilitas kesehatan yang mempunyai jangkauan

tingkat regional luas.

2. City Hospital, Fasilitas kesehatan ini mempunyai jangkauan pelayanan

tingkat regional akan tetapi diutamakan untuk kebutuhan pelayanan kota.

3. Area Hospital, Rumah sakit umum kecil untuk kebutuhan kota.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Ruang · PDF filekonsep neighborhood adalah kebutuhan dasar emosional manusia untuk ... pendidikan kesehatan. 3. Kesehatan Lingkungan. ... lebih lengkap

20

4. Community Health Center, pusat kesehatan yang melayani suatu

lingkungan atau bagian kota.

5. Neighborhood Health Center, pusat kesehatan yang melayani unit

lingkungan kecil.

Bila dianalogikan dengan pusat kesehatan yang ada di Indonesia, maka

analoginya adalah sebagai berikut (Soekmana Soma, 1988:21) :

1. Rumah sakit tipe A dan B setara dengan Based Hospital dan City Hospital.

2. Rumah sakit tipe C setara dengan Area Hospital.

3. Puskesmas setara dengan Community Health Center.

4. Puskesmas pembantu, BKIA/Poliklinik, Dokter praktek setara dengan

Neighborhood Health Center.

Tingkat hirarki diatas mencerminkan bahwa terdapat perbedaan pelayanan

antara tiap tipe fasilitas kesehatan tersebut. Fasilitas kesehatan dengan tipe yang

lebih besar akan diperlengkapi dengan fasilitas perawatan dan diagnostik yang

lebih lengkap pula dibandingkan dengan tipe dibawahnya.

Dari segi perwilayahannya, Rex Fendal,1978 (dalam Soekmana Soma,

1988:22) membagi pusat kesehatan dalam :

1. Immediate Area, yaitu area di mana penduduknya dapat memanfaatkan

dengan mudah fasilitas tersebut yaitu dari sisi jarak jangkaun < 1 km.

2. Defined Area, yaitu wilayah kerja puskesmas yang masih mudah

dikunjungi oleh petugas (3-5 km) atau 2 jam perjalanan tanpa alat bantu.

3. Extended Area, yaitu daerah atau wilayah kerja puskesmas yang relatif

sulit dikunjungi oleh petugas.

4. Special Effort Area, yaitu daerah atau wilayah kerja Puskesmas yang

sangat sulit dikunjungi.

2.2.3 Fasilitas Perdagangan

Fasilitas perdagangan atau perbelanjaan merupakan fasilitas di mana

tempat terjadinya transaksi ekonomi antara penjual dan pembeli yang berfungsi

sebagai tempat pelayanan atas barang yang dibutuhkan oleh masyarakat. Penghuni

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Ruang · PDF filekonsep neighborhood adalah kebutuhan dasar emosional manusia untuk ... pendidikan kesehatan. 3. Kesehatan Lingkungan. ... lebih lengkap

21

dalam melakukan kegiatan berbelanja pada dasarnya dipengaruhi oleh dua jenis

kondisi yaitu kondisi internal dan kondisi eksternal. Kondisi internal adalah

dorongan pengaruh yang timbul dari keadaan individu yang terlibat. Sedangkan

kondisi eksternal adalah pengaruh rangsangan yang terjadi oleh karena keadaan

potensi dari tempat berbelanja.

Pada konsumen terjadi proses penerimaan informasi tentang fasilitas

tempat berbelanja yang terdiri dari berbagai faktor yang dimiliki oleh fasilitas.

Pada konsumen terjadi proses penerimaan informasi tentang fasilitas tempat

berbelanja yang terdiri dari berbagai faktor yang dimiliki oleh fasilitas belanja

yang ada. Proses yang terjadi adalah menterjemahkan informasi menurut persepsi

konsumen kemudian dievaluasi dan hasilnya merupakan masukan untuk

melakukan keputusan. Hasil dari proses tersebut menghasilkan suatu perjalanan

ke tempat berbelanja (Gunarya, 1982 :3).

Dalam penelitian C.J Thomas 1974 (dalam muttaqien,1997 :25)

menggambarkan bahwa masyarakat berstatus ekonomi tinggi umumnya memiliki

mobilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat berstatus ekonomi

yang lebih rendah. Masyarakat ekonomi tinggi cenderung menggunakan pusat-

pusat perdagangan yang lebih besar dan lebih jauh lokasinya. Menurut Bromley

1993 (dalam Hondry D.1999:27), terdapat 3 (tiga) faktor yang mempengaruhi

mobilitas seseorang, yaitu kepemilikan kendaraan, tingkatan pendapatan dan

tingkat kesehatan, di mana ketiga faktor ini saling terkait satu sama lain.

Menurut Carn (dalam Ihsan, 1998:32-38), terdapat faktor-faktor yang

dapat mempengaruhi wilayah perdagangan yaitu :

1. Jarak dan waktu tempuh.

2. Kemampuan daya beli masyarakat.

3. Jenis dan keragaman barang yang diperdagangkan.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Ruang · PDF filekonsep neighborhood adalah kebutuhan dasar emosional manusia untuk ... pendidikan kesehatan. 3. Kesehatan Lingkungan. ... lebih lengkap

22

Ada beberapa sikap konsumen dalam melakukan aktivitas perbelanjaan

menurut Carn, yaitu :

1. Frekuensi perjalanan berbelanja, jika frekuensinya tidak terlalu sering,

maka konsumen akan melakukan perjalanan pada tempat perbelanjaan

yang lebih jauh.

2. Tingkat kepentingan terhadap barang, jika produk yang dibutuhkan harus

segera terpenuhi, maka konsumen akan melakukan perjalanan untuk

mendapatkan barang pada tempat perbelanjaan yang menyediakan.

3. Barang dan jasa yang berseifat khusus, produk yang ditawarkan bersifat

khusus sehingga tidak tersedia pada beberapa tempat perbelanjaan

sehingga konsumen memerlukan perjalanan khusus untuk mendapatkan

produk tersebut.

2.2.4 Fasilitas Rekreasi

Fasilitas rekreasi dapat diklasifikasikan dalam 2 kelompok besar (John

Black, 1977 dalam Sudaryanto,1997 :16), yaitu :

1. Park, Open Space dan Sport, fasilitas ini lebih berorientasi pada pelayanan

kebutuhan rekreasi yang bersifat jasmaniah.

2. Leisure ang Entertainment, fasilitas ini lebih berorientasi pada pelayanan

kebutuhan rekreasi yang bersifat sosial dan kognitif (Gedung kesenian,

bioskop, panggung, dan lain sebagainya)

Beberapa faktor yang mempengaruhi atau melatar-belakangi seseorang

untuk berekreasi adalah faktor kemauan dan faktor kemampuan. Kemauan

sesoarang untuk melakukan rekreasi dipengaruhi oleh daya tarik dan atraksi yang

ditawarkan sedangkan kemampuan seseorang berekreasi dipengaruhi oleh

kemampuan dari segi finansial, kesehatan dan ketersediaan waktu luang

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Ruang · PDF filekonsep neighborhood adalah kebutuhan dasar emosional manusia untuk ... pendidikan kesehatan. 3. Kesehatan Lingkungan. ... lebih lengkap

23

2.2.5 Fasilitas Peribadatan

Dalam Keputusan Menteri PU tahun 1987 dijelaskan bahwa Sarana

peribadatan terdiri atas beraneka macam, jenis maupun besarannya sehingga

pengadaannya akan sangat tergantung pada:

1. Jenis agama yang dianut

2. Cara atau pola melaksanakan kegiatan agama, serta

3. Struktur penduduk

Struktur penduduk yang memeluk suatu agama tertentu akan sangat

mempengaruhi dalam penempatan lokasi fasilitas peribadatan. Sebagai contoh,

pengadaan fasilitas mesjid sangat perlu mempertimbangkan standar jarak terjauh

kemampuan seseorang dan waktu perjalanan ke mesjid dengan tidak

menggunakan bantuan kendaraan. Jarak tersebut adalah 750 – 1 km dengan waktu

maksimal perjalanan 15 menit dalam melakukan sholat jumat

(Rukmana,1979:168)

2.2.6 Fasilitas Olah Raga / Ruang Terbuka

Fasilitas olahraga adalah fasilitas yang digunakan untuk memberikan

penyegaran kembali bagi tubuh secara jasmaniah dan rohaniah diantara kesibukan

rutinitas penduduk kota (Kelly, 1989, dalam Indra H, 1999:20). Fasilitas olahraga

dan ruang terbuka dalam skala lingkungan sangat dibutuhkan terutama bagi

keluarga dan anak-anak antar sesamanya dalam lingkungan pemukiman tersebut.

Sehingga keberadaan fasilitas tersebut dapat menjadi faktor pengikat antar

penduduknya.

Hambatan-hambatan yang kadang dialami seseorang untuk melakukan

kegiatan olah raga seperti dijelaskan menurut Alan Patmore (Patmore,1983:98-99)

adalah

1. Kendala fisik, suatu kondisi yang biasanya disebabkan oleh faktor usia

yang membatasi pergerakan misalnya orang tua atau anak-anak

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Ruang · PDF filekonsep neighborhood adalah kebutuhan dasar emosional manusia untuk ... pendidikan kesehatan. 3. Kesehatan Lingkungan. ... lebih lengkap

24

2. Kendala finansial, suatu kondisi yang menyangkut kendala ekonomi yang

berpengaruh pada adanya keterbatasan untuk mengakseskan diri ke dalam

fasilitas yang tersedia

3. Kendala sosial, suatu kondisi di mana seseorang tidak merasa nyaman

dalam lingkungan tersebut

4. Kendala transportasi, suatu kondisi yang berkaitan erat dengan kecepatan

waktu yang dibutuhkan untuk mencapai fasilitas yang dituju, karena

fasktor transportasi dapat memperluas daya jangkauan terhadap

pencapaian fasilitas olahraga

Dalam perencanaan fasilitas olahraga sangat perlu memperhatikan sisi

demand atau permintaan, sehingga perlu diidentifikasi untuk mencari minat suatu

masyarakat terhadap jenis kegiatan olahraga. Di mana tujuan diadakannya

identifikasi ini adalah untuk menemukan keinginan pengunjungn dan

mempergunakan sumber daya yang ada untuk memuaskan keinginan tersebut

(Gold,1980:145)

2.3 Konsep dan Standar Penyediaan Fasilitas Lingkungan Perumahan

Konsep dan standar penyediaan fasilitas lingkungan perumahan mengacu

pada pedoman dan standar penyediaan fasilitas lingkungan perumahan

berdasarkan standar jumlah penduduk dan standar luas fasilitas. Acuan

penyediaan fasilitas lingkungan perumahan berdasarkan standar jumlah penduduk

pertama kali dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum pada tahun 1978,

yang kemudian diperbaharui pada tahun 1979 dan 1983. Pada tahun 1987,

peraturan ini disempurnakan lagi menjadi petunjuk Perencanaan Kawasan

perumahan Kota, berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 378 /

KPTS / 1987. Secara umum, materi yang termuat dalam keempat peraturan

tersebut adalah sama, tanpa perubahan pada besaran standar untuk perencanaan

fasilitas sosial di lingkungan perumahan. Oleh karena itu, peraturan yang akan

dibahas dalam studi ini adalah peraturan terbaru. Untuk acuan penyediaan fasilitas

lingkungan perumahan berdasarkan standar luas fasilitas mengacu pada Standar

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Ruang · PDF filekonsep neighborhood adalah kebutuhan dasar emosional manusia untuk ... pendidikan kesehatan. 3. Kesehatan Lingkungan. ... lebih lengkap

25

Perencanaan Kebutuhan Sarana Kota: Neighborhood Planning (Observasi

Penelitian / Penyempurnaan Standar Sarana Kota, 2000)

2.3.1 Standar Jumlah Penduduk

Pembahasan Mengenai peraturan ini akan dimulai dengan mendefinisikan

masing-masing jenis fasilitas sosial yang akan diteliti berdasarkan ’Petunjuk

Perencanaan Kawasan Perumahan Kota’, seperti :

a. Fasilitas Pendidikan, yang terdiri atas :

- Taman Kanak-Kanak ( TK ), yaitu sarana pendidikan paling dasar untuk

anak-anak usia 5-6 tahun

- Sekolah Dasar ( SD), yaitu sarana pendidikan untuk anak-anak usia 6-12

tahun

- Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama ( SLTP ), yaitu sekolah untuk melayani

anak-anak lulusan SD

- Sekolah Lanjutan Tingkat Atas ( SLTA ), yaitu sekolah untuk melayani

anak-anak lulusan SLTP

b. Fasilitas Kesehatan, terdiri atas :

- Balai Pengobatan, yang fungsi utamanya adalah memberikan pelayanan

kepada penduduk dalam bidang kesehatan. Titik beratnya terletak pada

penyembuhan ( Currative ) tanpa perawatan ; berobat pada waktu-waktu

tertentu, juga untuk vaksinasi (preventif)

- Balai Kesejahteraan Ibu dan Anak ( BKIA ) dan Rumah Bersalin, yang

fungsi utamanya adalah untu melayani ibu-ibu sebelum, pada waktu, dan

sesudah melahirkan, serta melayani bayi sampai anak berusia 6 tahun

- Tempat Praktek Dokter, dapat merupakan praktek dokter bersama atau

bersatu dengan tempat tinggal

c. Fasilitas Perdagangan, yang terdiri sarana pertokoan yaitu sarana yang

menjual barang-barang keperluan sehari-hari

d. Fasilitas Peribadatan, aneka macam fasilitas ini sangat tergantung pada

kondisi setempat. Pedoman pembangunan fasilitas peribadatan ini hanya ada

untuk mesjid

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Ruang · PDF filekonsep neighborhood adalah kebutuhan dasar emosional manusia untuk ... pendidikan kesehatan. 3. Kesehatan Lingkungan. ... lebih lengkap

26

e. Fasilitas Olah-Raga, merupakan daerah terbuka yang dapat digunakan untuk

aktivitas olah-raga

Pedoman penyediaan tiap jenis fasilitas tersebut dapat dilihat dari jumlah

minimal penduduk pendukungnya, seperti terlihat pada tabel II.1

Tabel II.1 Pedoman Penyediaan Fasilitas di Lingkungan Perumahan Berdasarkan

Jumlah Minimal Penduduk Pendukung Jenis Fasilitas Macam Fasilitas Minimal

Penduduk Pendukung

Taman Kanak-Kanak 1000Sekolah Dasar 3500Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama 14000

Pendidikan

Sekolah Lanjutan Tingkat Atas 42000Balai Pengobatan 3000BKIA / Rumah Bersalin 7000Tempat Praktek Dokter 5000Puskesmas 30000

Kesehatan

Apotik 10000Warung 250Pertokoan 2500Toko Swalayan 10000

Perbelanjaan

Pusat Perbelanjaan Lingkungan (Toko + Pasar)

30000

Langgar 250Mesjid Warga 2500

Peribadatan

Mesjid Lingkungan 30000Taman Lingkungan dan Tempat bermain

250

Taman Umum dan Tempat Bermain 2500

Olah-Raga/R.Terbuka

Lapangan Olahraga 2500Sumber: Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Kota, Kepmen PU No.378/KPTS/1987

Ada beberapa fasilitas lain yang tidak diuraikan karena minimal penduduk

pendukungnya lebih besar dari jumlah penduduk di wilayah studi, sehingga tidak

menjadi bagian dari studi ini. Fasilitas tersebut adalah rumah sakit dengan 240000

penduduk pendukung, pusat perbelanjaan dan Niaga dengan 120000 penduduk

pendukung, pemakaman umum dengan 120000 penduduk pendukung dan

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Ruang · PDF filekonsep neighborhood adalah kebutuhan dasar emosional manusia untuk ... pendidikan kesehatan. 3. Kesehatan Lingkungan. ... lebih lengkap

27

perguruan tinggi dengan 70000 penduduk pendukung. Sarana pemerintahan dan

pelayanan umum juga tidak termasuk dalam studi ini

2.3.2. Standar Luas Fasilitas

Standar luas fasilitas lingkungan perumahan mengacu pada Standar

Perencanaan Kebutuhan Sarana Kota (Soefaat: Neighborhood unit). Dalam aturan

tersebut dijelaskan bahwa untuk setiap klasifikasi fasilitas memiliki standar luas

yang disesuaikan dengan acuan jumlah penduduk. Penjelasan luasan fasilitas

terbagi menjadi 2 bagian, yaitu fasilitas dengan standar yang tetap artinya luasan

fasilitas tidak bergantung pada aspek daya tampung serta fasilitas dengan standar

yang dapat bersifat fleksibel artinya luasan fasilitas dapat berubah tergantung daya

tampung

2.3.2.1. Fasilitas Pendidikan

Fasilitas pendidikan terbagi menjadi dua bagian yaitu pendidikan formal

dan pendidikan non formal. Dalam studi kali ini yang akan dijelaskan adalah yang

menyangkut pendidikan formal yaitu pendidikan pra sekolah ( Taman Kanak-

kanak), sekolah dasar, sekolah lanjutan tingkat pertama serta sekolah lanjutan

tingkat atas.

a. Taman kanak-kanak (TK)

Penyelenggaraan kegiatan belajar dan mengajar pada tingkatan pra belajar

dengan lebih menekankan pada kegiatan bermain, yaitu 75 persen, selebihnya

bersifat pengenalan. Luas tanah yang dibutuhkan untuk pemenuhan fasilitas ini

adalah 700 m2 dengan standar pelayanan 15 m2 untuk setiap murid.

b. Sekolah Dasar (SD)

Bentuk satuan pendidikan dasar yang menyelenggarakan program 6 tahun . Luas

tanah yang dibutuhkan untuk pemenuhan fasilitas ini adalah 8000 m2 dengan

standar pelayanan 15 m2 untuk setiap murid.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Ruang · PDF filekonsep neighborhood adalah kebutuhan dasar emosional manusia untuk ... pendidikan kesehatan. 3. Kesehatan Lingkungan. ... lebih lengkap

28

c. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)

Bentuk satuan pendidikan dasar yang menyelenggarakan program 3 tahun

sesudah SD. Luas tanah yang dibutuhkan untuk pemenuhan fasilitas ini adalah

10000 m2 dengan standar pelayanan 15 m2 untuk setiap murid.

d. Sekolah Menengah Umum (SMU)

Bentuk satuan pendidikan yang menyelenggarakan program pendidikan

menengah mengutamakan perluasan pengetahuan dan peningkatan keterampilan

siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan tinggi . Luas tanah

yang dibutuhkan untuk pemenuhan fasilitas ini adalah 10000 m2 dengan standar

pelayanan 15 m2 untuk setiap murid.

Besaran dan standar yang dapat dipakai dalam penentuan kebutuhan

sarana-sarana ini dapat dilihat pada Tabel II.2.

Tabel II.2 Standar Fasilitas Pendidikan berdasarkan Luasan Fasilitas

Klasifikasi Fasilitas

Macam Fasilitas Luas Tiap Unit (M2)

Standar Pelayanan

Taman Kanak-Kanak 700 15 m2/muridSekolah Dasar 8000 15 m2/muridSekolah Lanjutan Tingkat Pertama

10000 15 m2/murid

Pendidikan

Sekolah Lanjutan Tingkat Atas

10000 15 m2/murid

Sumber: Standar Perencanaan Kebutuhan Sarana Kota : Soefaat, Neighborhood Planning

2.3.2.2 Fasilitas Perdagangan

Fasilitas perdagangan ini terdiri atas 4 fasilitas yang terdiri atas warung,

pertokoan, toko swalayan dan pusat perbelanjaan. Fasilitas ini digunakan sebagai

fasilitas perbelanjaan dan juga sebagai fasilitas tempat kerja bagi kelompok

lainnya (sebagai mata pencaharian).

a. Warung

Fungsi utama warung adalah menjual barang-barang keperluan sehari-hari

seperti sabun, gula, rempah-rempah dan lain-lain. Lokasinya sebaiknya

diletakkan di pusat lingkungan yang mudah dicapai atau juga bisa diletakkan

dilokasi dekat perumahan penduduk. Luas yang dibutuhkan adalah seluas 50

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Ruang · PDF filekonsep neighborhood adalah kebutuhan dasar emosional manusia untuk ... pendidikan kesehatan. 3. Kesehatan Lingkungan. ... lebih lengkap

29

m2 termasuk gudang kecil. Penduduk minimum yang mendukung sarana ini

adalah 250 penduduk

b. Pertokoan

Fungsi utama dari sarana pertokoan ini adalah menjual barang-barang

keperluan sehari-hari berupa toko-toko. Lokasinya sebaiknya diletakkan di

pusat pelayanan atau juga di sub pusat pelayanan yang mudah dijangkau oleh

penduduk dari segala lokasi ( strategis ). Lokasinya juga sebaiknya tidak

menyebrang jalan lingkungan. Luas tanah yang dibutuhkan untuk pemenuhan

fasilitas ini adalah 1200 m2.

c. Pusat Perbelanjaan (Toko + Pasar)

Fungsi utama dari pusat perbelanjaan ini adalah sebagai pusat perbelanjaan di

lingkungan yang menjual keperluan sehari-hari. fasilitas ini terdiri atas pasar

dan toko-toko lengkap dengan bengkel-bengkel reparasi kecil. Lokasinya

sebaiknya ditempatkan pada jalan utama lingkungan dan mengelompok

dengan pusat lingkungan. Luas tanah yang dibutuhkan adalah 13500 m2

dengan jumlah minimum penduduk yang mendukung keberadaan sarana ini

adalah 30000 penduduk.

d. Toko Swalayan

Fungsi utama dari Toko Swalayan ini adalah sebagai pusat perbelanjaan yang

menjual keperluan sehari-hari.. Lokasinya sebaiknya ditempatkan pada jalan

utama lingkungan. Luas tanah yang dibutuhkan adalah 4800 m2 dengan

jumlah minimum penduduk yang mendukung keberadaan sarana ini adalah

10000 penduduk

Besaran dan standar yang dapat dipakai dalam penentuan kebutuhan

sarana-sarana ini dapat dilihat pada Tabel II.3.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Ruang · PDF filekonsep neighborhood adalah kebutuhan dasar emosional manusia untuk ... pendidikan kesehatan. 3. Kesehatan Lingkungan. ... lebih lengkap

30

Tabel II.3 Standar Fasilitas Perdagangan berdasarkan Luasan Fasilitas

Klasifikasi Fasilitas

Macam Fasilitas Luas Tiap Unit (M2)

Standar Pelayanan (Jiwa)

Warung 50 250Pertokoan 1200 2500Pusat Perbelanjaan Lingkungan (Toko + Pasar)

13500 30000

Perdagangan

Toko Swalayan 4800 10000Sumber: Standar Perencanaan Kebutuhan Sarana Kota : Soefaat, Neighborhood Planning

2.3.2.3 Fasilitas Kesehatan

Fasilitas kesehatan ini terdiri atas balai pengobatan, Balai Kesejahteraan

Ibu dan Anak (BKIA) dan rumah bersalin, rumah sakit, apotik, tempat praktek

dokter, dan puskesmas.

a. Balai Pengobatan

Fasilitas kesehatan berupa balai pengobatan harus didukung oleh penduduk

dengan jumlah minimum 3000 penduduk serta luas lantai yang dibutuhkan

untuk pemenuhan sarana ini adalah 150 m2.

b. BKIA / Rumah Bersalin

Fasilitas kesehatan berupa BKIA dan rumah bersalin, jumlah penduduk

minimum yang mendukung sarana ini adalah 7000 penduduk serta luas yang

dibutuhkan untuk pemenuhan sarana ini adalah 700 m2.

c. Praktik Dokter

Praktik dokter berfungsi untuk melayani penduduk yang mengalami gangguan

kesehatan. Lokasinya sebaiknya ditempatkan pada pusat lingkungan dengan

letak cukup strategis. Minimum penduduk yang dapat mendukung sarana ini

adalah 5000 penduduk. Luas tanah yang dibutuhkan untuk pemenuhan sarana

ini adalah 1050 m2.

d. Apotik

Apotik berfungsi untuk melayani penduduk di dalam bidang obat-obatan.

Lokasinya sebaiknya ditempatkan pada pusat lingkungan dengan letak cukup

strategis. Minimum penduduk yang dapat mendukung sarana ini adalah 10000

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Ruang · PDF filekonsep neighborhood adalah kebutuhan dasar emosional manusia untuk ... pendidikan kesehatan. 3. Kesehatan Lingkungan. ... lebih lengkap

31

penduduk. Luas tanah yang dibutuhkan untuk pemenuhan sarana ini adalah 350

m2.

e. Puskesmas

Puskesmas berfungsi untuk memberikan pelayanan kepada penduduk dalam

bidang kesehatan (penyembuhan, pencegahan dan pendidikan). Satu lingkungan

yang terdiri dari 30000 penduduk harus disediakan sarana ini. Mengingat

pentingnya keberadaan sarana ini, maka sebaiknya penempatan sarana ini

ditempatkan di pusat lingkungan. Luas tanah yang dibutuhkan untuk pemenuhan

sarana ini adalah 1400 m2.

Besaran dan standar yang dapat dipakai dalam penentuan kebutuhan

sarana-sarana ini dapat dilihat pada Tabel II.4.

Tabel II.4

Standar Fasilitas Kesehatan Berdasarkan Luasan Fasilitas Klasifikasi Fasilitas

Macam Fasilitas Luas Tiap Unit (M2)

Standar Pelayanan (Jiwa)

Balai Pengobatan 150 3000BKIA / Rumah Bersalin 700 7000Tempat Praktek Dokter 1050 5000Apotik 350 10000

Kesehatan

Puskesmas 1400 30000Sumber: Standar Perencanaan Kebutuhan Sarana Kota : Soefaat, Neighborhood Planning

2.3.2.4 Fasilitas Peribadatan

Fungsi utama dari fasilitas peribadatan ini adalah sebagai tempat ibadat

bagi masing-masing pemeluk agamanya. Jenis, macam dan besaran dari sarana

peribadatan ini sangat tergantung pada kondisi setempat. Jenis sarana peribadatan

sangat tergantung pada kondisi setempat dengan memperhatikan struktur

penduduk menurut agama yang dianut dan tata cara atau pola masyarakat

setempat dalam menjalankan ibadah agamanya. Untuk mendapatkan hasil

perencanaan yang sesuai maka perlu dilakukan survei setempat tentang struktur

penduduk menurut umur, jenis kelamin, serta agama yang dianut

Standar umum yang dapat digunakan antara lain sebagai berikut :

- Luas lantai per jamaah : 1,2 m2

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Ruang · PDF filekonsep neighborhood adalah kebutuhan dasar emosional manusia untuk ... pendidikan kesehatan. 3. Kesehatan Lingkungan. ... lebih lengkap

32

- Luas tanah bruto per jamaah adalah tergantung pada peraturan bangunan

setempat

Besaran dan standar yang dapat dipakai dalam penentuan kebutuhan

sarana-sarana ini dapat dilihat pada Tabel II.5.

Tabel II.5 Standar Fasilitas Peribadatan Berdasarkan Luasan Fasilitas

Klasifikasi Fasilitas

Macam Fasilitas Luas Tiap Unit (M2) Standar Pelayanan

Langgar 600 1.2 m2/orangMesjid Warga - 1.2 m2/orangMesjid Lingkungan (Kelurahan)

- 1.2 m2/orang

Mesjid Kecamatan - 120000 orang

Peribadatan

Sarana ibadah agama lain

Tergantung sistem hierarki lembaga

Sumber: Standar Perencanaan Kebutuhan Sarana Kota : Soefaat, Neighborhood Planning

2.3.2.5 Fasilitas Ruang Terbuka dan Olahraga

Fasilitas-fasilitas ini memiliki fungsi utama sebagai lapangan olah raga,

tempat bermain anak-anak, serta taman. Disamping itu fasilitas ini berfungsi

memberikan kesegaran pada kota berupa udara segar maupun cahaya. Tempat ini

berfungsi juga untuk menetralisir polusi udara sebagai paru-paru kota. Ruang

terbuka merupakan komponen berwawasan lingkungan yang mempunyai arti

sebagai suatu lansekap, taman atau ruang rekreasi dalam lingkup urban.

Peran dan fungsi ruang terbuka hijau (RTH) ditetapkan dalam instruksi

Mendagri No.4 Tahun 1988, yang menyatakan RTH yang populasinya didominasi

oleh penghijauan baik secara alamiah atau budidaya tanaman, dalam pemanfaatan

dan fungsinya adalah sebagai areal berlangsungnya fungsi ekologis dan

penyangga kehidupan wilayah perkotaan. Penggolongan fasilitas ruang terbuka

hijau di lingkungan perumahan berdasarkan kapasitas pelayanannya terhadap

sejumlah penduduk.

Standar umum yang dapat digunakan antara lain sebagai berikut :

- Luas : 0.1 m2 per orang untuk taman lingkungan dan taman bermain

(cluster) setiap standar pelayanan 250 orang

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Ruang · PDF filekonsep neighborhood adalah kebutuhan dasar emosional manusia untuk ... pendidikan kesehatan. 3. Kesehatan Lingkungan. ... lebih lengkap

33

- Luas : 0.4 m2 per orang untuk taman umum dan taman bermain setiap

standar pelayanan 2500 orang

Mengingat pentingnya fungsi dari fasilitas ini, fasilitas-fasilitas tersebut

harus benar-benar dijaga seperti yang seharusnya, baik dalam besarannya maupun

kondisinya. Untuk mengetahui besaran tersebut lihat pada tabel II.6

Tabel II.6 Kebutuhan Sarana Olah-raga dan Ruang Terbuka

Berdasarkan Besaran Penduduk

Jenis Fasilitas Macam Fasilitas Luas Tiap Unit (M2)

Standar Pelayanan

Taman lingkungan + tempat bermain

0.1 m2/orang 250

Taman Umum + tempat bermain

0.4 m2/orang 2500

Lapangan Basket 900 Lapangan Volli 600 Lapangan Tenis 1200 Lapangan Badminton (GOR) 1250 Lapangan Sepakbola 5000

2500

Ruang Terbuka dan Lapangan Olahraga

Fasilitas Kolam Renang 4000 30000Sumber: Standar Perencanaan Kebutuhan Sarana Kota : Soefaat, Neighborhood Planning

2.4 Konsep Healthy Neighborhood Planning

Perencanaan lingkungan yang sehat menjadi isu penting yang harus

dilakukan. Sasaran kebijakan untuk mengidentifikasikan lingkungan yang sehat

menurut Hugh.Barton mencakup empat hal, yaitu berdasarkan aspek perumahan,

fasilitas lingkungan perumahan, pergerakan dan ruang terbuka. Strategi

perencanaan lingkungan yang sehat (Hugh Barton, 2000) dapat diidentifikasi ke

dalam 11 faktor, yaitu :

1. Kualitas Jaringan ruang terbuka.

2. Pedestrian dan jaringan jalan.

3. Keamanan.

4. Aksesibilitas.

5. Pengendalian mobil dan dukungan terhadap transportasi umum

6. Pekerjaan Lokal.

7. Pengembangan Komunitas.

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Ruang · PDF filekonsep neighborhood adalah kebutuhan dasar emosional manusia untuk ... pendidikan kesehatan. 3. Kesehatan Lingkungan. ... lebih lengkap

34

8. Strategi Perairan.

9. Strategi terhadap energi dan sumberdaya lainnya.

10. Ekosistem Global

11. Perencanaan ruang yang terintegrasi.

Ikhtisar kebijakan yang diperlukan dalam menciptakan lingkungan yang

sehat dapat dilihat pada Tabel II.7.

Tabel II.7 Isu dan Sasaran Hasil Kebijakan dalam Perencanaan Lingkungan

Perumahan yang Sehat Area Kebijakan

Isu Penting

Perumahan

Fasilitas Lokal

Pergerakan

Ruang Terbuka

Kualitas Udara

• Penggunaan energi yang efisien dalam perumahan

• Material yang tidak beracun

• Penempatan fasilitas

• Penempatan lokasi pedestrian yang nyaman

• Mengurangi penggunaan mobil

• Mengurangi penetrasi kendaran besar (truk) di lingkungan perumahan dan mengurangi melewati jalur langsung

• Desain iklim ruang yang sehat

• Meningkatkan perlindungan pohon

Pedestrian dan Jaringan Jalan

• Lingkungan Pemukiman yang sehat

• Fasilitas lokal yang mudah terjangkau dengan berjalan maupun berjalan kaki

• Jalur pedestrian yang aman dan nyaman dan jalur memutar

• Rekreasi jalur hijau

• Tempat bermain dan lahan bermain

Keamanan • Kejelasan desain dan kepemilikan antara ruang privat dan ruang milik publik

• Fasilitas lokal yang mudah diakses yang dekat dengan jalan

• Lalu lintas tenang • Desain untuk

pengawasan jalan setapak dan trotoar

• Jarak penglihatan baik antar ruang terbuka yang berseberangan

Aksesibilitas

• Pengembangan secara tertutup transportasi umum dan pelayanan lokal

• Angka kepadatan • Melarang

pembangunan rumah di area yang tidak aksesible

• Penempatan fasilitas pelayanan dekat dengan area perumahan

• Menempatkan kenyamanan pedestrians dan akses terhadap transportasi umum

• Pedestrian yang mudah di akses and lingkungan yang memutar

• Perencanaan yang mendukung penggunaan transportasi umum

• Menyediakan akses ruang terbuka untuk segala aktivitas

Perlindungan dan Pengendalian

• Good range of housing tenure, size and price in every neighbourhood

• Penggunaan energi yang efisien dalam perumahan

• Bangunan yang dapat digunakan baik untuk sosial maupun komersial

• Murah dalam pengoperasian dan efisiensi pengguanaan energi

• Pemberhentian Bus • Shelter belts

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Ruang · PDF filekonsep neighborhood adalah kebutuhan dasar emosional manusia untuk ... pendidikan kesehatan. 3. Kesehatan Lingkungan. ... lebih lengkap

35

Area Kebijakan

Isu Penting

Perumahan

Fasilitas Lokal

Pergerakan

Ruang Terbuka

Pekerjaan • Mendukung tempat tinggal dipergunakan sebagai tempat bekerja

• Menciptakan lokasi yang aksesibel oleh trasportasi umum

• Membantu pertumbuhan ekonomi lokal

• Pelayanan transporatasi umum yang baik ke semua pusat

• Strategi pelayanan jaringan jalan lokal

• Mendorong produktivitas lahan terbuka

Komunitas • Mendukung aksi peran aktif penghuni

• Desain area pemukiman

• Mendukung kepemilikan rumah bersama

• Membantu perkembangan pelayanan lokal dan pekerjaan

• Pedestrian dan jaringan jalan yang dapat dengan mudah dilalui dalam lingkungan

• Keamanan jalan • Desain casual

gatherings

• Taman, area bermain, taman beramain dan menyediakan tempat pertemuan

Air dan Biodiversity

• Meningkatkan autonomi air

• Penyediaan sarana air limbah dan mengisi ulang air tanah

• Memelihara dan menjaga habitat

• Meningkatakan tingkat kecukupan air

• Pembuangan limbah lokal dan pengisian ulang air tanah

• Memelihara dan menjaga habitat

• Menjamin ketersediaan drainase jalan yang bersih, dan pengisian air tanah

• Mengurangi penggunaan kendaraan

• Struktur ruang terbuka mengelilingi sumber air untuk menjaga habitat and konservasi air

• Menciptakan habitat margasatwa

Sumberdaya Alam dan Mineral

• Pembangunan menggunakan sistem daur ulang dan menciptakan material baru

• Perlindungan terhadap permukaan tanah

• Encourage residential composting

• Pembangunan menggunakan sistem daur ulang dan menciptakan material baru

• Konstruksi jalan lebih sedikit

• Menggunakan fasilitas lokal untuk mendaur ulang organik

Ekosistem Global

• Energi rendah dalam penggunaan

• Energi rendah dalam penggunaan

• Mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil

• Mengurangi kecepatan angin dengan melakukan penanaman

• Meningkatkan campuran karbon

Sumber: Healthy Urban Planning, Chapter 5, hal 124-125

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Ruang · PDF filekonsep neighborhood adalah kebutuhan dasar emosional manusia untuk ... pendidikan kesehatan. 3. Kesehatan Lingkungan. ... lebih lengkap

36

Ada 3 (tiga) prinsip dasar yang harus dipenuhi dalam menciptakan

lingkungan yang sehat yaitu:

• Sosial: peningkatan kualitas hidup, terutama bagi orang-orang yang

mobilitasnya rendah melalui peningkatan terhadap peluang lokal, pilihan

dan kenyamanan, melalui penciptaan identitas lokal serta membangun

jaringan komunitas

• Lingkungan: menjaga keberlanjutan ekologi di lingkungan melalui

meminimalisasi penggunaan sumberdaya yang tidak terbarukan dan

meminimalkan tingkat polusi dan limbah yang dapat merusak lingkungan

baik pada tingkat lokal, regional maupun lingkungan global.

• Ekonomi: kelayakan dan solusi keberlanjutan pembiayaan yang dapat

mendukung kegiatan manusia yang menempati lingkungan tersebut

Keterkaitan yang baik antara perumahan dengan fasilitas pekerjaan lokal,

perdagangan, pendidikan, dan kesehatan adalah penting untuk menciptakan

lingkungan pemukiman yang sehat. Hal ini berarti bahwa orang akan

mendapatkan kemudahan dalam mempergunakan fasilitas lokal meskipun tanpa

mempergunakan kendaraan. Ini berarti bahwa proporsi perjalanan lebih besar

mempergunakan sepeda atau berjalan kaki dibandingkan mempergunakan

kendaraan.

Kesulitan yang dihadapi tingginya penggunaan kendaraan serta tingginya

kepadatan penduduk yang dapat mengurangi keindahan dan kelangsungan hidup

dari pelayanan lokal. Kecenderungan tidak sehat ini selalu diutarakan oleh para

perencana sebagai masalah yang harus segera diselesaikan. Lokalisasi seharusnya

direncanakan untuk membantu perkembangan dan kelangsungan hidup fasilitas

lokal dengan menjamin ketersediaan akses yang baik dengan berjalan kaki

maupun dengan bersepeda.

Berikut ditampilkan kebijakan lingkungan berkaitan dengan jarak sehat

(Hugh.Barton, 2000) yang dijangkau penghuni terhadap keberadaan fasilitas lokal.

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Ruang · PDF filekonsep neighborhood adalah kebutuhan dasar emosional manusia untuk ... pendidikan kesehatan. 3. Kesehatan Lingkungan. ... lebih lengkap

37

Gambar 2.1

Healthy Policy

Sumber: Healthy Urban Planning, Chapter 5, hal 133

Berkaitan dengan perencanaan lingkungan yang sehat (Hugh Barton,2000)

dalam hubungannya dengan perencanaan fasilitas lokal maka hal-hal yang terkait

di dalamnya yang harus dipenuhi mencakup:

• Jarak yang sehat dalam memperoleh kesempatan bekerja terutama untuk

kelompok masyarakat seperti orang yang memiliki kemampuan pemasaran

rendah, mobilitas rendah, orangtua tunggal, dan orang muda; di mana

kelompok ini mudah terserang masalah kesehatan, kemiskinan dan

pengangguran

• Akses terhadap pelayanan adalah faktor penting untuk meningkatkan

kesehatan dan membantu orang yang tidak memiliki kendaraan

100 200

1000

300

400

600

800

1500

2000

5000

THE HOME

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Ruang · PDF filekonsep neighborhood adalah kebutuhan dasar emosional manusia untuk ... pendidikan kesehatan. 3. Kesehatan Lingkungan. ... lebih lengkap

38

• Meningkatkan intensitas berjalan kaki dan bersepeda dalam melakukan

perjalanan yang baik untuk kesehatan.

• Mengurangi ketergantungan terhadap kendaraan melalui dukungan

kebijakan di tempat tersebut berkaitan dengan menciptakan lalulintas yang

tenang dan mengurangi polusi.

• Banyaknya orang di jalan dan di fasilitas dapat membantu perkembangan

komunitas lokal dan menciptakan lingkungan yang aman untuk anak-anak.

Tabel II.8 Arahan Kebijakan Jarak Sehat Penghuni terhadap Keberadaan

Fasilitas Lingkungan (Hugh. Barton)

Klasifikasi Fasilitas Jarak Sehat (M)

Taman + tempat bermain 100-200 Taman komunitas (Umum) 200-400 Ruang Terbuka (Open Space) 800-1000 Lapangan Olahraga 800-1000 Taman kanak-kanak 400-600 Sekolah Dasar 400-600 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) 1000-1500 Sekolah Menengah Atas 1000-1500 Pertokoan lokal 400-800 Pusat Kesehatan 800-1000 Pusat Leisure 1500-2000

Sumber: Healthy Urban Planning, Chapter 5

.