BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem a.“Diagram aktivitas atau Activity diagram...

17
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Konsep dasar sistem adalah meliputi dari berbagai aspek dan sudut pandang yang berbeda-beda sesuai dengan keterangan dalam hal-hal yang berkaitan dengan sistem berikut penjelasan dari sistem: a. Pengertian Sistem Sistem merupakan sekelompok elemen-elemen yang saling berhubungan, dan bertanggungjawab melakukan proses input sehingga menghasilkan output. Definisi sistem mempunyai peranan yang sangat penting dalam melakukan pendekatan terhadap sistem yang akan dianalisis. Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan dari komponen atau elemen-elemen atau subsistem- subsistem merupakan definisi yang lebih luas dibandingkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedurnya”. (Misriati, 2015) dalam (Febrianto dan Handayani). Menurut (Tohari, 2014) dalam (Sardiarinto, dkk) Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berinteraksi dan berelasi yang dilihat sebagai satu kesatuan yang dirancang untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Suatu sistem perlu dikembangkan untuk memecahkan permasalahan yang ditimbulkan oleh sistem yang lama. Suatu sistem memiliki beberapa karakteristik, yaitu komponen atau elemen, batasan sistem, lingkungan luar sistem, penghubung sistem, masukan sistem, luaran sistem, atau output, proses, dan sasaran sistem. b. Karakteristik Sistem Dalam pembuatan suatu sistem, pembuat sistem harus memahami ciri-ciri atau karakteristik yang terdapat pada sekumpulan elemen yang ada, sebagai dasar pertimbangan dalam pembuatan sistem.

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem a.“Diagram aktivitas atau Activity diagram...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem a.“Diagram aktivitas atau Activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Konsep dasar sistem adalah meliputi dari berbagai aspek dan sudut pandang yang

berbeda-beda sesuai dengan keterangan dalam hal-hal yang berkaitan dengan sistem

berikut penjelasan dari sistem:

a. Pengertian Sistem

Sistem merupakan sekelompok elemen-elemen yang saling berhubungan, dan

bertanggungjawab melakukan proses input sehingga menghasilkan output.

Definisi sistem mempunyai peranan yang sangat penting dalam melakukan

pendekatan terhadap sistem yang akan dianalisis. Pendekatan sistem yang

merupakan kumpulan dari komponen atau elemen-elemen atau subsistem-

subsistem merupakan definisi yang lebih luas dibandingkan pendekatan

sistem yang lebih menekankan pada prosedurnya”.(Misriati, 2015) dalam

(Febrianto dan Handayani).

Menurut (Tohari, 2014) dalam (Sardiarinto, dkk) Sistem merupakan

kumpulan elemen yang saling berinteraksi dan berelasi yang dilihat sebagai

satu kesatuan yang dirancang untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang telah

ditetapkan. Suatu sistem perlu dikembangkan untuk memecahkan

permasalahan yang ditimbulkan oleh sistem yang lama. Suatu sistem

memiliki beberapa karakteristik, yaitu komponen atau elemen, batasan

sistem, lingkungan luar sistem, penghubung sistem, masukan sistem, luaran

sistem, atau output, proses, dan sasaran sistem.

b. Karakteristik Sistem

Dalam pembuatan suatu sistem, pembuat sistem harus memahami ciri-ciri

atau karakteristik yang terdapat pada sekumpulan elemen yang ada, sebagai

dasar pertimbangan dalam pembuatan sistem.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem a.“Diagram aktivitas atau Activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis

Adapun karakteristik sistem Menurut (sutabri, 2015) sebagai berikut:

1. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,

yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-

komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu

subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

2. Batasan Sistem (Boundary)

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi anatara suatu sistem

dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem

ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan

menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem

yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat

menguntungkan dan juga merugikan.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung merupakan media yang menghubungkan anatara satu

subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini

kemungkinan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke

subsistem lainnya.

5. Masukan Sistem (Input)

Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.

Masukan dapat berupa masukkan perawatan dan masukkan sinyal

maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem a.“Diagram aktivitas atau Activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis

dapat berjalan. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk

mendapatkan keluaran dari sistem.

6. Keluaran Sistem (Output)

Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi

keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk

subsistem yang lain.

7. Pengolahan Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu

sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukkan

menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, kalau sistem tidak

mempunyai sasaran maka sistem tidak akan ada. Suatu sistem dikatakan

berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat

berpengaruh pada masukan .

c. Pengertian Informasi

Menurut (Ramadani, 2017) “Informasi adalah salah satu jenis utama sumber daya

yang tersedia bagi manajer”.

Menurut McFadden dalam kadir (2014:31),”Informasi adalah data yang telah di

proses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang

menggunakan data tersebut”.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem a.“Diagram aktivitas atau Activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis

Berdasarkan pendapat yang di kemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan informasi

adalah data yang sudah di olah untuk menguji kebenaranya sehinggga bermanfaat

bagi pengguna dalam mengambil keputusan.

d. Pengertian Sistem Informasi

Menurut (Sintawati & Sari, 2017) dalam Ferdiyanto , “Sistem informasi

merupakan kesatuana elemen-elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan

teratur untuk menciptakan dan membentuk aliran informasi yang akan mendukung

pembuatan keputusan dan melakukan control terhadap jalannya perusahaan”.

Sedangkan Menurut (yakub dan Hisbanarto, 2015),“Sistem informasi

merupakan komponen dalam sebuah informasi yang berhubungan dengan proses

penciptaan dan aliran informasi”.

Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan kompilasi yang terdiri

dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang saling memiliki kaitan,

hubungan atau interaksi untuk melakukan pengolahan data menjadi informasi dalam

suatu organisasi sebagai dasar dalam pengambilan keputusan untuk menentukan

langkah di masa mendatang.

e. Pengertian Data

Menurut (Kadir 2015:29),”Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas

dan transaksi yang tidak memiliki makna dan tidak berpengaruh langsung bagi

pemakai”.

Menurut (Maulana, 2015), “data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan

sebagai kelompok lambing-lambang tidak acak menunjukan jumlah-jumlah,

tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya”.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem a.“Diagram aktivitas atau Activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis

Menurut (indrajani, 2015), “Data adalah fakta-fakta mentah kemudian dikelola

sehingga meghasilkan informasi yang penting bagi sebuah perusahaan atau

organisasi”.

Berdasarkan definisi diatas , maka dapat di simpulkan data adalah bahan

mentah yang perlu di olah sehingga menghasilakan informasi yang menunjukan fakta

yang dapat berguna untuk pemiliknya. Tetapi kita harus dapat melihat bagaimana

sebuah data yang diolah menjadi sebuah informasi akan dapat membantu untuk dapat

membuat sebuah keputusan yang penting. Informasi ini nantinya akan menjadi salah

satu komponen penting dari sisi sebuah sistem.

f. Kalitas Data

Menurut (Sutabri, 2015:33), Kualitas suatu infomasi tergantung dari 3(tiga) hal

yaitu:

1) Akurat (accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan.

Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan

maksudnya.

2) Tepat waktu (timelines)

Informasi yang sampai kepada si penerima tidak boleh terlambat.

Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena

informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan.

3) Relevan (relevance)

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi

informasi untuk setiap orang berbeda.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem a.“Diagram aktivitas atau Activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis

g. Pengertian Penjualan

Menurut (Harjunawati, 2016), “penjualan adalah pemindahan produk yang

dihasilkan oleh perusahaan baik itu barang ataupun jasa dari produsen ke tangan

konsumen”.

Menurut (Kotler, 2015), sistem penjualan adalah suatu struktur yang berlanjut

dan saling terkait dari orang, peralatan dan produsen yang di tunjukan untuk

mengumpulkan, menyaring, menganalisis dan memberikan informasi yang

spesifik, epat waktu dan berurut untuk digunakan oleh para pengambil keputusan

di bidang penjualan dengan tujuan penyempurnaan perencanaan pelaksanaan

dan pengendalian penjualan”.

Kegiatan penjualan di pengaruhi beberapa faktor,yaitu:

1) Kondisi dan kemampuan penjual

Faktor tersebut dimana penjual harus dapat memberikan keyakinan kepada

pembelinya sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai pada sasaran

penjualan tersebut. Penjualan harus memahami jenis karakteristik produk yang

ditawarkan, harga produk daan syarat penjualan misalnya pembayaran,

penghantaran, pelayanan purna jual dan juga garansi.

2) Kondisi pasar

Pasar merupakan kelompok yang terdiri dari pembeli atau merupakan pihak

sasaran dalam penjualan. Faktor kondisi pasar yang menjadi sorotan perhatian

adalah jenis pasar kelompok pembeli, segmen pasar, daya beli, frekuensi

pembelian, keinginan dan kebutuhan.

3) Modal

Penjualan terlebih dahulu memperkenalkan dulu atau membawa produk kepada

pembeli yang diperlukan dengan adanya sarana serta usaha misalnya alat

transport, usaha promosi dan lain-lain, dimana semuanya disebut modal.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem a.“Diagram aktivitas atau Activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis

4) Kondisi organisasi penjualan

Kondisi perusahaan kecil memiliki jumlah tenaga kerja yang lebih sedikit dengan

sistem organisasi sederhana, dan masalah dan sarana tidaklah begitu kompleks

sebagaimana perusahaan besar dalam setiap masalah penjualan ditangani sendiri

oleh pimpinan dan tidak memberikan kepada orang lain.

5) Faktor lain

Faktor lainya misalnya periklanan, peragaan, kampanye, pemberian hadiah yang

sering mempengaruhi penjualan.

h. Konsep Sistem Informasi Penjualan

Menuurut (Nore, 2015), “Penjualan adalah kegiatan manusia yang diarahkan

untuk memenuhi atau memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses

pertukaran”.

Pembahasan sistem penjualan di bagi dalam dua macam sistem yaitu:

1) sistem penjualan tunai

Berikut ini merupakan contoh transaksi penjualan tunai: pada tanggal 25

april P.D Mawar Abadi telah menjual kepada “PT. Dian Abadi”,150

(seratus enam puluh) sak Semen tiga roda secara tunai dengan total

harga Rp 9,750.000 maka jurnal dalam transaksi tersebut adalah:

Kas Rp 9,750.000

Penjualan Rp 9,750.000

2) Sistem penjualan kredit

Pada umumnya sistem penjualan kredit terdiri dari prosedur-prosedur

sebagai berikut:

a) pesanan penjualan

b) persetujuan kredit

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem a.“Diagram aktivitas atau Activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis

c) pengiriman barrang

d) pembuatan faktur

e) akuntansi penjualan kredit

berikut contoh transaksi penjualan krediit, pada tgl 27 April P.D

Mawar abadi menjual kepada toko Abadi 150(seratus lima puluh)

Bata hebel dengan total harga rp 1.100.000 dengan syarat pembayaran

2/10, n/30. Maka jurnal transkasi tersebut adlah:

Piutang dagang Rp 1.100.000

Penjualan Rp 1.100.000

2.2 Peralatan Pendukung

Adapun peralatan pendukung yang dimaksud untuk merancang model sistem

yang baru pada penulisan Tugas Akhir ini adalah:

a. Pengenalan Unifed Modelling Languange (UML)

Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2015:128), Unifed Modelling Languange

merupakan bahasa visual untuk permodelan dan komunikasi mengenai sebuah

sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung. Unifed

Modelling Languange hanya berfungsi untuk melakukan permodelan. Jadi

penggunaan Unifed Modelling Languange tidak terbatas pada metodelogi

tertentu, meskipun pada kenyataanya Unifed Modelling Languange paling

banyak digunakan pada metodologi berorientasi objek.

1. Use case Diagram

Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2015:155), Use case Diagram Merupakan

permodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use

case mendeskripsikan suatu interaksi antara suatu atau lebih aktor dengan sistem

informasi yang akan dibuat. Secara kasar, Use case digunakan untuk mengetahui

fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang

berhak menggunakan fungsi-fungsi itu.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem a.“Diagram aktivitas atau Activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis

Syarat penamaan pada Use case adalah nama di definisikan sesimpel

mungkin dapat dipahami. Ada dua hal utama pada Use case yaitu pendefinisian

apa saja yang di sebut aktor dan Use case.

a) Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan

sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan di buat

itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah orang, tapi aktor belum

tentu merupakan orang.

b) Use case merupakan fungsionalitas yang di sediakan sistem sebagai unit-unit

yang saling bertukar pesan antara unit atau aktor.

Simbol-simbol yang ada pada Use case diagram adalah:

1) Use case

Fungsionalitas yang disediakan sisem sebagai unit-unit yang saling

bertukar pesan antara unit atau aktor, biasanya digunakan menggunakan

kata kerja di awal di akhir frase Use case.

2) Aktor

Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi

yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi

walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tetapi akor belum tentu

menggambarkan orang, biasanya di nyatakan menggunakan kata benda di

awal frase nama aktor.

3) Asosiasi

Komunikasi antar aktor atau Use case yang berpartisipasi pada Use case

atau Use case memiliki interaksi dengan aktor.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem a.“Diagram aktivitas atau Activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis

4) Ekstensi

Relasi Use case tamabahan ke sebuah Use case yang ditambahkan dapat

berdiri sendiri walau tanpa Use case tambahan iu, mirip dengan prisnip

inherintace pada pemrograman berorientassi objek, biasanya pada Use

case tambahan memiliki nama depan yang sama dengan Use case yang

ditambahkan.

5) Generalisasi

Hubungan generaisasi dan spesialisasi antar dua buah Use case dimana

fungsi yang satu adalah fungsi yang lebih umum dari yang lainnya.

6) Include

Relasi Use case tambahan ke sebuah Use case di mana Use case tambahan

memerlukan Use case ini untuk menjalankan fungsinya atau sebagai syarat

di jalankannya Use case ini.

Use Case juga dapat didefinisikan sebagai rangkaian yang saling terkait dalam

membentuk sistem secara teratur yang diawasi oleh sebuah aktor. Use case dapat

digambarkan melalui sebuah diagram yang menggambarkan fungsionalitas yang

diharapkan dari sebuah sistem Menurut (sardiarinto, alfisahrin, 2015).

2. Activity Diagram

Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2015), “Activity diagram menggambarkan

workflow (aliran kerja) atau aktifitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau

menu yang ada pada perangkat lunak.yang perlu diperhatikan disini bahwa

diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan

aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem”.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem a.“Diagram aktivitas atau Activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis

“Diagram aktivitas atau Activity diagram menggambarkan workflow (aliran

kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada

pada perangkat lunak” Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2016) dalam jurnal

Darwati & Sari.

Diagram aktivitas juga banyak diminatkan untuk mendefinisikan hal-hal

berikut:

a) Rencana proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan

merupakan proses bisnis sistem yang di definisikan.

b) Uraian atau pengelompokan tampil dari sistem atau user interface

dimana setiap aktifitas dianggap memiliki sebuah rancangan antar muka

tampilan.

c) Rencana pengujian dimana setiap aktifitas dianggap memerlukan sebuah

pengujian yang perlu di definisikan kasus ujinya.

d) Rancangan menu yang di tampilkan di perangkat lunak.

Simbol-simbol yang ada dalam Activity diagram yaitu:

1) Status awal atau start point

Aktifitas sistem sebuah diagram memiliki status awal.

2) Aktivitas

Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas biasanya diawali dengan

kata kerja.

3) Percabangan/Decision

Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan aktivitas lebih dari

satu.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem a.“Diagram aktivitas atau Activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis

4) Penggabungan/Join

Asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu aktivitas di gabungkan

menjadi satu.

5) Status akhir

Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki

sebuah status akhir.

6) Swimlane

Memisahkan organisasi bisnis yang bertanggung jawab terhadap

aktivitas yang terjadi.

3. Sequence Diagram

Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2016), “sequence menggambarkan

kelakuan objek pada Use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan

message yang dikirimkan dan diterima antar objek”.

Oleh karena itu untuk menggambar diagram squence maka harus diketahui

objek-objek yang terlibat dalam sebuah Use case beserta metode-metode yang

dimiliki kelas yang di insitansiasi objek itu. Membuat diagram sequence yang

juga dibutuhkan untuk melihat secenario yang ada pada Use case.

Banyaknya diagram sequence yang harus digambar adalah minimal sebanyak

pendefinisian Use case yang telah didefinisikan interaksi jalannya pesan sudah

di cakup pada diagram sequencee sehingga semakin banyak Use case yang di

definisikan maka diagram sequence yang harus di buat juga harus semakin

banyak.

Penomeran pesan berdasarkan urutan interaksi pesan. Penggambaran letak

pesan harus berurutan, pesan yang lebih atas dari lainnya adalah pesan yang

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem a.“Diagram aktivitas atau Activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis

berjalan terlebih dahulu. Semua metode didalam kelas harus ada di dalam

diagram kolaborasi atau sequence jika tidak ada berarti perancangan metode di

dalam kelas itu kurang baik. Hal ini di karenakan metode yang tidak dapat

dipertanggung jawabkan kegunaannya.

Simbol-simbol yang ada dalam sequence diagram adalah:

a) Aktor

Orang, proses,atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi

yang akan di buat di luar sistem informasi yang akan dibuat iru sendiri,

jadi walupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum

tentu merupakan orang, biasanya dinyatakan menggunakan kata benda

diawal frase nama aktor.

b) Garis hidup atau lifeline

Menyatakan keehidupan suatu objek.

c) Objek

d) Menyatakan objek yang berorientasi pesan.

4. Deployment Diagram

“Diagram deployment atau deployment diagram menunjukan konfigurasi

komponen dalam proses eksekusi aplikasi”. (Sukamto & Shalahuddin,

2016) dalam jurnal Darwati & Sari.

Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2015), “Diagram deployment atau

deployment diagram menunjukan konfigurasi komponen dalam proses

eksekusi aplikasi”. Diagram deployment juga dapat digunakan untuk

memodelkan hal-hal berikut:

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem a.“Diagram aktivitas atau Activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis

a) Sistem tambahan (embedded system) yang menggambarkan rancangan

devis, node dan hardware.

b) Sistem client/server.

c) Sistem terdistibusi murni.

d) Rekayasa ulang aplikasi.

Simbol-silbol yang ada pada deployment diagram yaitu:

1) Package

Merupakan sebuah bungkusan dari satu atau dua buah node.

2) Node

Biasanya mengacu pada perangkat keras (hardware), perangkat lunak

yang tidak dibuat sendiri (software), jika di dalam node di sertakan

komponen untuk mengkonsistenkan rancangan maka komponen yang

di ikut sertakan harus sesuai dengan komponen yang telah di

definisikan sebelumnya pada diagram komponen.

3) Ketergantungan atau dependency

Ketergantungan antara node, arah panah mengarah pada node yang

dipakai.

4) Link

Relasi antar node.

b. Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut (Rosa dan Shalahuddin, 2015), “ERD adalah bentuk paling awal

dalam melakukan perancangan basis data relasional. Jika menggunakan

OODBMS maka perancangan ERD tidak perlu dilakukan”.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem a.“Diagram aktivitas atau Activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis

Menurut (Puspitasari, 2016) dalam (Prasetyo dan Suharyanto) dalam jurnal

pilar Nusa „Mandiri, Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan teknik

yang digunakan untuk memodelkan kebutuhan data dari suatu organisasi,

biasanya oleh analis sistem dalam tahap analisis persyaratan proyek

pengembangan sistem.

Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2015) permodelan awal basis data yang

paling banyak di gunakan adalah menggunakan Entity Relationship Diagram

(ERD). ERD di kembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang

matematika, ERD digunakan untuk pemodelan basis data relasional. Sehingga

jika penyimpanan basis data OODBMS maka perancangan basis data tidak perlu

menggunakan ERD. ERD biasanya memiliki hubungan binary (satu relasi

menghubungkan dua buah entitas). Beberapa metode perancangan ERD

menoleransi hubungan relasi ternary (satu relasi mengubungkan tiga buah relasi)

atau N-arsy (satu relasi).

c. Logical Record Structure (LRS)

Menurut (Puspitasari, 2016), “Sebuah model sistem yang digambarkan dengan

sebuah diagram-ER akan mengikuti pola/aturan pemodelan dengan konversi ke

LRS, maka perubahan yang terjadi adalah mengikuti aturan–aturan”. Setiap

entitas akan diubah kebentuk kotak, sebuah atribut relasi disatukan dalam sebuah

kotak bersama entitas jika hubungan yang terjadi pada diagram-ER/ERD:

a) 1:M (One to Many) merupakan relasi bersatu dengan cardinality M.

b) 1:1 (One to One) merupakan relasi bersatu dengan cardinality yang

paling membutuhkan referensi,sebuah relasi dipisah dalam sebuah

kotak tersendiri (menjadi entitas baru).

c) M:M (many to many) memiliki foreign key sebagai primary key yang

diambil dari kedua entitas.

Sedangkan Menurut (Hasugian dan Shidiq, 2017) dalam Prasetyo dan

Suharyanto “Memberikan batasan bahwa Logical Record Structure

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem a.“Diagram aktivitas atau Activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis

(LRS) adalah sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah

diagram-ER akan mengikuti pola atau aturan permodelan tertentu dalam

kaitannya dengan konvensi ke LRS”.

Dalam pembuatan LRS terdapat tiga hal yang dapat mempengaruhi,

yaitu:

1) Jika tingkat hubungan (cardinality) satu pada satu (one-to-one), maka

digabungkan dengan entitas yang lebih kuat (strong entity), atau

digabungkan dengan entitas yang memiliki atribut yang lebih sedikit.

2) Jika tingkat hubungan (cardinality) satu pada banyak (one-to-many)

maka hubungan relasi atau digabungkan dengan entitas yang tingkat

hubunganya banyak.

3) Jika tingkat hubungan (cardinality) banyak pada banyak (many-to-

many) maka hubungan relasi yang di ambil dari kedua entitas.

d. Pengkodean

Menurut (Mustakini, 2015), “kode digunakan untuk tujuan mengklarifikasi data,

masukan data ke dalam komputer dan untuk mengambil bermacam-macam

informasi yang berhubungan denganya”.

e. Database atau Basis Data

Menurut Indrajani (indrajani, 2015:70), “Basis data adalah kumpulan data yang

saling berhubungan secara logis dan didesain untuk mendapatkan data yang

dibutuhkan oleh suatu organisasi”.

Menurut (Fathansyah, 2015) dalam jurnal Fridayanthie dan Fauzi 2019 ,”Basis

data adalah Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem a.“Diagram aktivitas atau Activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis

organisasinya sedemikian rua agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan

cepat dan mudah”.